saya sangat setuju sekali, jangankan ke murid...lah gurunya aja jarang yang suka baca. sehingga kompetensinya dalam mengajar kurang. apalagi era digital gini...sibuk banget sama HP nya...ya Allah,..baca Al qur`an aja udah susah
Sejak kelas 1 SD, sebagian guru masih menggunakan kalimat2 perintah, tulislah, jawablah, hitunglah, tirukanlah, dst... Bukan kalimat2 pertanyaan terstruktur, yang merangsang keingintahuan siswa. Belum lagi materi belajar berbasis LKS pabrikan yang penuh tulisan. Jangankan bisa jawab pertanyaan LKS, bisa baca tapi tak paham yang dibaca, belum lagi yang tidak bisa baca. Problemnya ada pada pembelajaran berbasis LKS, seharusnya guru banyak wawasan yang bisa merangsang keingintahuan siswa. Tapi punya banyak wawasan, syaratnya adalah banyak baca buku. Benarkah?
Bapak Indra yang terhormat, menurut Ki Hadjar Dewantara, Sistem Trisentra adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda. (Lihat buku Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama, Pendidikan 2011, hal. 70-76) Jadi, jelas dalam Trisentra, tidak ada frase alam masyarakat.✌
Jaman sekarang minat baca dan tulis sudah hampir hilang di kalangan sebagian besar pelajar Indonesia dari SD SMP hingga SMA Sekarang yg lagi tren minat ngegame mabar nobar karena sistem pendidikan di Indonesia di bawah kepemimpinan menteri yg cucok itu.
susah pak budaya sok pintar sudah mengakar,anti kritik,jika fi beri solusi selalu pilih yg hanya menguntungksn dirinya,fakta hingga sekarang tdk mampu beranjak dari keterpurukan dgn dalih 1001 macam alasan
Bagaimana , kok kamad negri , itu itu terus , kemenag luncurka insentip ERkam , cuman janji doang realisasi no , tak perhatikan guru honor kemenag utamanya di pelosok , baxaklah , wajar indonesia pendidikannya terwnda di dunia, mana lagi pgri di jadikan lahan politik . Kumpul minyak he he
Bangun akses thd bacaan sedekat2nya panggil balai pustaka suruh beresin penyediaan bacaan masyarakat ini. Jgn ksh buku2 berat buat masyarakat. Tantangan dunia digital budaya lisan justru makin menguat. Pidcast dll ngobrol itu bentuk budaya lisan shg mata tdk peka dg teks.. ini yg jd pokok kenapa disebut low literate. Meski kita punya banyak knowledge dr tradisi lisan tapi kepekaan thd teks msh minim
Ngalain membaca apalagi belajar! Yang penting sekolah tanpa belajarpun nilai di raport 80. Kan sekolah berlomba lomba obral nilai tanpa lihat jemampuan. Yg penting lolos PTN😂😂😂
Knp engkau sangat percaya UNESCO,,,bank dunia,,,,dll Mbok sekali kali ngadain penelitian sendiri,,,,turun langsung ke lapangan,,,, sekarang pendidikan dasar itu maju pesat,,, pondok pesantren semakin modern dll,,,, jangan terlalu percaya orang luar,,,, lihatlah fakta di lapangan bung
Pak Indra Charismiadji tahun ini saja sudah melatih lebih dari 5 ribu guru SD dan MI di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Hasil fakta di lapangan memang minat baca dan tingkaf literasi rendah sekali. Bapak lihat lapangan yang mana?
@@PendidikanVOXPoint saya ini guru SD mas,,,jadi kalo denger pernyataan2 dia kadang suka gemes aja,,,apa dia pernah meneliti pesantren,,, orang tua memondokkan ank ke pesantren bukan berarti dia tdk pede,,,tapi dipesantren diajarkan kemandirian,, karakter yg kuat,,,dan tentu ilmu2 yg tdk bisa diajarkan orang tuanya.apksh Bpk Indra sdh pernah meneliti pesantren???
Mas admin@@PendidikanVOXPoint lalu dari data tsb apa yg bisa kita tarik benang merahnya dan apa.yg bisa kita lakukan sebagai pendidik di berbagai tingkatan ? 🙏😊
Pengamat ini menyuruh membaca dilatih mulai SD,,,,, apakah anda tahu,,,, pelajaran2 SD sekarang ini kls 1 saja sudah sangat sulit dan membutuhkan konsentrasi dan pengetahuan,,,bukan lagi latihan membaca....coba sapa yg salah.....kalo buat pernyataan itu cocokanlah dilapangkan,,,dicek dulu...atau coba pk Indra demontrasi langsung cara mengajar anak itu gimana...Jangan cuma toeri pk....
Ini hanya tahun 2022 saja ya. Bapak sendiri sebagai guru SD ngapain ngajarin yang susah2 buat anak SD kelas 1. Bagaimana mereka mau gembira belajar Pak?
Betul pak Faisal hilmi ini karena banyak guru mengajarkan berdasarkan buku materi cetakan penjual buku bukan berasal dari KI KD ato Capaian Pembelajaran, alias banyak guru yg hanya kasih pengetahuan tanpa tahu tujuan pembelajarannya.
Enaknya para pengamat ini kalo bicara,,,,kami2 ini yg tiap hari bergelut dengan murid-murid tahu persis kesulitan mereka,,,coba deh jangan teori aja,,,,jadilah anda guru seminggu sampai sebulan aja,,,nanti akan anda rasakan...betapa susah sulitnya mengajar saat ini,,,berbeda dengan 10-20 tahun yg lalu.
@@georgetumijo9098 teori itu gampang dibicarakan tapi prakteknya blm tentu bisa kita jalankan,,,,coba deh jangan cuma teori aja,,,,coba ngajar lah di kls 1 SD seminggu atau sebulan aja,,,,nanti omongan anda buktikan sendiri
saya sangat setuju sekali, jangankan ke murid...lah gurunya aja jarang yang suka baca. sehingga kompetensinya dalam mengajar kurang. apalagi era digital gini...sibuk banget sama HP nya...ya Allah,..baca Al qur`an aja udah susah
Sejak kelas 1 SD, sebagian guru masih menggunakan kalimat2 perintah, tulislah, jawablah, hitunglah, tirukanlah, dst... Bukan kalimat2 pertanyaan terstruktur, yang merangsang keingintahuan siswa. Belum lagi materi belajar berbasis LKS pabrikan yang penuh tulisan. Jangankan bisa jawab pertanyaan LKS, bisa baca tapi tak paham yang dibaca, belum lagi yang tidak bisa baca.
Problemnya ada pada pembelajaran berbasis LKS, seharusnya guru banyak wawasan yang bisa merangsang keingintahuan siswa. Tapi punya banyak wawasan, syaratnya adalah banyak baca buku. Benarkah?
Betul Pak
Apa kabar Mas Doni, sehat selalu. Tema yg bagus sekali. Radio idola bisa buat program siaran rutin khusus literasi. Salam pegiat literasi semarang🙏
Bapak Indra yang terhormat, menurut Ki Hadjar Dewantara, Sistem Trisentra adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda. (Lihat buku Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama, Pendidikan 2011, hal. 70-76) Jadi, jelas dalam Trisentra, tidak ada frase alam masyarakat.✌
Saya bisa dapat buku tsb dimana ya Pak?
Jaman sekarang minat baca dan tulis sudah hampir hilang di kalangan sebagian besar pelajar Indonesia dari SD SMP hingga SMA
Sekarang yg lagi tren minat ngegame mabar nobar karena sistem pendidikan di Indonesia di bawah kepemimpinan menteri yg cucok itu.
Kalau saja Mas indra jadi menteri pendidikan...
Sangat tdk setuju,,,,,orang pinter teori tapi tdk tahu fakta di lapangan itu Insyaallah tdk akan membuat pendidikan kita maju,,,
Tks..tayangan video nya luar biasa..
mmg ironi negeri ini berkaitan dg pendidikan kt. trllu byk proyek yg tdk fokus pd 1 hal
Pendidikan kita kocak kacir
Hadir menyimak
susah pak budaya sok pintar sudah mengakar,anti kritik,jika fi beri solusi selalu pilih yg hanya menguntungksn dirinya,fakta hingga sekarang tdk mampu beranjak dari keterpurukan dgn dalih 1001 macam alasan
Apa fungsinya SD kalo anak2nya udah pada bisa CALISTUNG??
Betul si bapak, bisa fatal itu akibatnya.
Bagaimana , kok kamad negri , itu itu terus , kemenag luncurka insentip ERkam , cuman janji doang realisasi no , tak perhatikan guru honor kemenag utamanya di pelosok , baxaklah , wajar indonesia pendidikannya terwnda di dunia, mana lagi pgri di jadikan lahan politik . Kumpul minyak he he
Sy jd auto hallu
Bilakah negeri ini punya peta jalan pendidikan dgn 1 tujuan utama
demi mencerdaskan kehidupan bngsa ?
Bangun akses thd bacaan sedekat2nya panggil balai pustaka suruh beresin penyediaan bacaan masyarakat ini. Jgn ksh buku2 berat buat masyarakat. Tantangan dunia digital budaya lisan justru makin menguat. Pidcast dll ngobrol itu bentuk budaya lisan shg mata tdk peka dg teks.. ini yg jd pokok kenapa disebut low literate. Meski kita punya banyak knowledge dr tradisi lisan tapi kepekaan thd teks msh minim
Ngalain membaca apalagi belajar! Yang penting sekolah tanpa belajarpun nilai di raport 80.
Kan sekolah berlomba lomba obral nilai tanpa lihat jemampuan. Yg penting lolos PTN😂😂😂
Anak skrg malas bca krna lbh gampang liat yutub
Knp engkau sangat percaya UNESCO,,,bank dunia,,,,dll
Mbok sekali kali ngadain penelitian sendiri,,,,turun langsung ke lapangan,,,, sekarang pendidikan dasar itu maju pesat,,, pondok pesantren semakin modern dll,,,, jangan terlalu percaya orang luar,,,, lihatlah fakta di lapangan bung
Pak Indra Charismiadji tahun ini saja sudah melatih lebih dari 5 ribu guru SD dan MI di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Hasil fakta di lapangan memang minat baca dan tingkaf literasi rendah sekali. Bapak lihat lapangan yang mana?
@@PendidikanVOXPoint saya ini guru SD mas,,,jadi kalo denger pernyataan2 dia kadang suka gemes aja,,,apa dia pernah meneliti pesantren,,, orang tua memondokkan ank ke pesantren bukan berarti dia tdk pede,,,tapi dipesantren diajarkan kemandirian,, karakter yg kuat,,,dan tentu ilmu2 yg tdk bisa diajarkan orang tuanya.apksh Bpk Indra sdh pernah meneliti pesantren???
@@faisalhilmi2650 sekali lagi apakah sudah melihat hasil Asesmen Nasional? MI itu ikut AN lho
@@faisalhilmi2650 Kami berikan linknya ya Pak supaya Bapak punya data bukan asumsi pusmendik.kemdikbud.go.id/profil_pendidikan/profil-wilayah.php
Mas admin@@PendidikanVOXPoint lalu dari data tsb apa yg bisa kita tarik benang merahnya dan apa.yg bisa kita lakukan sebagai pendidik di berbagai tingkatan ? 🙏😊
Pengamat ini menyuruh membaca dilatih mulai SD,,,,, apakah anda tahu,,,, pelajaran2 SD sekarang ini kls 1 saja sudah sangat sulit dan membutuhkan konsentrasi dan pengetahuan,,,bukan lagi latihan membaca....coba sapa yg salah.....kalo buat pernyataan itu cocokanlah dilapangkan,,,dicek dulu...atau coba pk Indra demontrasi langsung cara mengajar anak itu gimana...Jangan cuma toeri pk....
Pak Indra tahun ini sudah melatih lebih dari 5000 guru SD Pak. Beliau tahu persis bagaimana praktiknya bukan hanya teori.
Ini hanya tahun 2022 saja ya. Bapak sendiri sebagai guru SD ngapain ngajarin yang susah2 buat anak SD kelas 1. Bagaimana mereka mau gembira belajar Pak?
Betul pak Faisal hilmi ini karena banyak guru mengajarkan berdasarkan buku materi cetakan penjual buku bukan berasal dari KI KD ato Capaian Pembelajaran, alias banyak guru yg hanya kasih pengetahuan tanpa tahu tujuan pembelajarannya.
Enaknya para pengamat ini kalo bicara,,,,kami2 ini yg tiap hari bergelut dengan murid-murid tahu persis kesulitan mereka,,,coba deh jangan teori aja,,,,jadilah anda guru seminggu sampai sebulan aja,,,nanti akan anda rasakan...betapa susah sulitnya mengajar saat ini,,,berbeda dengan 10-20 tahun yg lalu.
@@georgetumijo9098 teori itu gampang dibicarakan tapi prakteknya blm tentu bisa kita jalankan,,,,coba deh jangan cuma teori aja,,,,coba ngajar lah di kls 1 SD seminggu atau sebulan aja,,,,nanti omongan anda buktikan sendiri
Pengamat sok pintar,,,..wong dipesantren itu justru byk disuruh baca,,,di tempat les juga byk disuruh baca....pengamat sok pinterrrrrr,,,,
Sudah lihat hasil Asesmen Nasional Pak? Tolong kalau bicara pakai data. Terima kasih.
ini anti kritik.susah deh ... majunya
@@PendidikanVOXPoint betul Pak Indra. Minat bc itu bisa dimunculkn dg brbgai cara. Cuma mmg trus cb bbrp teknik baru yg bs mnarik prhatian utk dbca. Thanks vox point. Mdh2an Pak Indra trus mberi enlightment dan mngjk mbuka wawasan utk mncari solusi yg trbaik.
bisa sdikit objektif gk pak ? anda ini ngaku nya guru sd kok pola pikir kaya gini . aneh