Aku sungguh beruntung tidak dilahirkan dalam kalangan khawarij wahabi , semoga keadaan ini akan bertahan sampe aku meninggalkan dunia fana ini,,, amiiin !!!
Jika tahlil dan anti tahlil saling berperang.. maka itu tidak ada gunanya bagi Islam. Jika tahlil dan anti tahlil saling memuliakan,, maka itu lbh baik diantara kalian. Kedua kubu tsb aqidahnya sama, jadi salah satu jalan menuju yg baik adalah saling senyum dan menghargai. Ini bukan soal rukun iman dan rukun islam, Ini hanya beda pemahaman. Jika ke 2 Kubu Ini tidak saling senyum dan menghargai.. maka hancurlah islam dan drajadnya. Anti tahlil dan Pro tahlil adalah saudara seiman. Ingattt.. saudara seiman.
Bang Jay baru lahir ya... dr dulu semenjak adanya organisasi islam di indonesia ini berdiri setelah wafatnya pendiri organisasi tsb. Mulai timbul perbedaan yg sangat tajam. Muhammadiyah persis vs NU. Dll belum Alirsyad. Jadi belajar sejarah lagi
Baca sejarah katolik dan protestan reform. Wahabi itu kelompok protestant sunni itu katolik ibaratnya. Jadi pasti bakal konflik dan sejarah menunjukkan protestant menyebar dari inangnya jadi target utama mereka bukan syiah tapi sunni.
Knpa hrus saling mencela. Kata mu ini pling bner kata nya ini lah yg bener... Sudah lah jangan sling membenci jngan sling haram meng haram kan. Kita semua umat nabi.... di sini yg jdi masalah nya haram mengharam kan
Rossin Ahmad kalau komen yg mendidik,,,, agama ya gak lepas dari hadis dankuran,,,,,, kalau motor ya gak lepas dari mesin dan bbm oil,,,, dasar bro,,, ayo muslim jaga ukhuwah islamia
Halid Emil betul kata sampean pak. Yang saya maksut di sini yg pda coment di sini saling mencela pak. Menurut ku ya gak ada masalah mau tahlilan mau gak. Itu hak masing2. Yang jadi masalah knpa harus pake kata haram dan gak boleh.. Saya yakin lah klo bpak udah tau siapa yg berkta sperti haram dan gk boleh.
" Sesungguhnya Islam itu datang sebagai agama yang memudahkan/mempermudah segala urusan bukan mempersulit/membuat sulit suatu urusan". Kenapa kita memandang ibadah yg SUNAH atau MUBAH ini seolah-olah WAJIB untuk diperdebatkan ?? Posisikanlah dalam hati kalian ibadah yg SUNAH atau MUBAH ini sebagaimana mestinya, maka tidak akan mungkin lagi ada perdebatan.
Alhamdulillah Ust... Pas bgt jawabannya, kadang orang Itu melihat dari sudut pandang hadits ini saja tapi tidak di lihat hadist itu dan lain sebagainya,
Hal ini baru berhenti Lama setelah hadir'y imam Mahdi dn Nabi 'Isa diahir jarman nanti ... Yg jelas ada fihak2 yg berkepentingan Ingin mengadu domba sesama Muslim supaya tdk bersatu... Krn klo sesama Muslim sudah bersatu Pasti pertolongn Allah akan turun Dn mrk tahu benar akan hal ini Krn itulah mrk takut.. Sehingga sesama Muslim terus dpecah belah dgn soal2 bid'ah ini
Soeyat Noes ga mungkin bisa bro. Apakah mbah kita se naif itukah?? Padahal anak cucunya udah ga tau apa2 dan parahnya ga ada catatan sejarah yg otentik. Jadi se naif itukah??? Senggsmpangin gt ajakah?? Kl benar demikian knp mbah hasyim as ari ga menghentikannya??? Padahal mbah hasyim itu ilmunya lebih luas dan dalam dari pada yang ada sekarang... apakah pernyataan mbah2 kita tersebut masuk akal??? Jawabannya enggak...
lebih baik jahat perilaku daripada jahat hati @ Jngn takut kpd merek wahabi,sebab mereka dak akn menyesatknmu,tpi tkutlh kpd bid'ah, sebab dosanya lebih besar dr dosa Jinah.
Bulu Channel @ Adat bukn bagian dr agama ! Tpi mereka yg memasukn adat kedalm agama,sehingga orng awam melihatnya seperti agama. Contoh, di acara hr ulang tahun, mereka undang Ust ,Imam berdoa disana. Karna Ust ,Imam Nya terlalu pintar ,datng dia ke acaranya kaum Nasran,sambil mendoakn, mereka dak perduli, yg penting... Isinya.. Contoh lain ,disaat acara lamaran, mereka selalu bwkn Ayat Ayat ,hadis Nabi SAW ? Tpi di saat waktu sholat , si Ust Nya dak Sholat ? Begitu pula di saat acara kematian 3-5-7 san seterusnya ,mereka lebih memilih datang ke ritual itu dr pd ke mesjid, dan ini fakta ,bukn fitnah. Dan kebanyakn Umara' itu menjadikn Ust Ust ini menjadi Imam Imam medjid, sehingga kebiasaan mereka di dlam adat di bawa ke mesjid, berdo'a sambil teriak, dak enak lau dak pake pengeras suara, dak peduli ad orng sakit,sakarat,orng tidur ? Kenapa ? Di Adat itu hrus keras keras bacaanbya, sebab yg kasih pahala itu orng yg undang . Coba antum bayangkn ,ana undang antum ,minta di do'akn,kemudian antum pake doa ala mesjid ? Apa jadinya ? Dak dapat pahala nanti.
😁 Saya sangat setuju dengan ustadz ini. jelas, detail, dan masuk akal (mudah dipahami). Saya aktif pengkaji ilmu Ustadz abdul somad, Ustadz Adi hidayat dan 4 ustadz lain rutin. Meski cara penyampaiannya berbeda tp semua sama. Yg jelas tahlilan tak salah, terkadang hanya praktiknya saja yg kurang tepat.
yg jadi pokok permasalahan : 1. tuan rumah yg menyediakan makanan. 2. mnyerupai ratapan seperti agama lain. 3. tugas kerabat yg mestinya menghibur malah mebambah beban. ada yg bisa jawab ?
“Ayo pak kita yasinan di rumahnya pak RT!” Kegiatan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita ini biasanya diisi dengan membaca surat Yasin secara bersama-sama. Mereka bermaksud mengirim pahala bacaan tersebut kepada si mayit untuk meringankan penderitaannya. Timbang-timbang, daripada berkumpul untuk bermain catur, kartu apalagi berjudi, kan lebih baik digunakan untuk membaca Al-Qur’an (khususnya surat Yasin). Memang sepintas jika dipertimbangkan menurut akal pernyataan itu benar namun kalau dicermati lagi ternyata ini merupakan kekeliruan. Al-Qur’an untuk Orang Hidup Al-Qur’an diturunkan Alloh Ta’ala kepada Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wa sallamsebagai petunjuk, rahmat, cahaya, kabar gembira dan peringatan. Maka kewajiban orang-orang yang beriman untuk membacanya, merenungkannya, memahaminya, mengimaninya, mengamalkan dan berhukum dengannya. Hikmah ini tidak akan diperoleh seseorang yang sudah mati. Bahkan mendengar saja mereka tidak mampu. “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu mendengar.” (Terjemah An-Naml: 80). Alloh Ta’ala juga berfirman di dalam surat Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya, “Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70). Alloh berfirman yang artinya, “Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39). Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: “Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi’i rohimahulloh dan para pengikutnya menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) dan hadiah pahala tidak sampai kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun.” Adapun dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan surat Yasin jika dibaca secara khusus tidak dapat dijadikan hujjah. Membaca surat Yasin pada malam tertentu, saat menjelang atau sesudah kematian seseorang tidak pernah dituntunkan oleh syari’at Islam. Bahkan seluruh hadits yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Yasin tidak ada yang sahih sebagaimana ditegaskan oleh Al Imam Ad Daruquthni. Islam telah menunjukkan hal yang dapat dilakukan oleh mereka yang telah ditinggal mati oleh teman, kerabat atau keluarganya yaitu dengan mendo’akannya agar segala dosa mereka diampuni dan ditempatkan di surga Alloh subhanahu wa ta’ala. Sedangkan jika yang meninggal adalah orang tua, maka termasuk amal yang tidak terputus dari orang tua adalah do’a anak yang sholih karena anak termasuk hasil usaha seseorang semasa di dunia. Biar Sederhana yang Penting Ada Tuntunannya Jadi, tidak perlu repot-repot mengadakan kenduri, yasinan dan perbuatan lainnya yang tidak ada tuntunannya dari Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam. Bahkan apabila dikaitkan dengan waktu malam Jum’at, maka ada larangan khusus dari Rosululloh shollalohu’alaihi wa sallam yakni seperti yang termaktub dalam sabdanya, “Dari Abu Hurairah, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam: Janganlah kamu khususkan malam Jum’at untuk melakukan ibadah yang tidak dilakukan pada malam-malam yang lain.” (HR. Muslim). Bukankah lebih baik beribadah sedikit namun ada dalilnya dan istiqomah mengerjakannya dibanding banyak beribadah tapi sia-sia? Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallambersabda, “Barangsiapa yang beramal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim). Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala melindungi kita semua dari hal-hal yang menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan. Wallohu a’lam bishshowab. ***MIY.
Bang Uyen ruLe's Masyaa Allah fitnah yg keji kpd imam Syafi'i....... Klo mengutip ucapan imam Syafi'i Itu mesti jujur sampaikn semua'y Jgn dipotong2 Terus smpaikan juga maksud tdk smpai itu apa Jgn difahami dgn pemahaman sendiri Ingat ancaman nabi : barangsiapa memahami alquran ( dn hadits ) dgn akal'y Silahkan menempati tempat'y dineraka Termasuk juga ucapan imama Syafi'i Itu nama'y berdusta.... Inikah hasil ajaran orang2 yg mengaku pengikut salafussholeh Sehingga menghalalkn berdusta ? Coba tampilkn seluruh ucapan imam Syafi'i itu disini dlm masalah hadiah pahala jgn sepotong2 termsuk penjelasan 'upama Syafi'i jika km orang yg jujur Dn yg kmu share ini bukan hasil kopasan............ Masya Allah hamba berlindung kpdmu dr mengikuti orang2 yg telah berdusta dn menyembunyikan kebenaran dlm kitab2 ulama Dn memotong2'y demi kepentingan faham'y yg sesat menyebutkn Bahkn smpai asa yg berani merubah2 kitab 'ulama setelah mereka menyadri imam Syafi'i itu adalah salah satu pembesar salafush sholeh
Bang Uyen ruLe's Km belum jwb pertanyaanku Jika km orang yg jujur Dn wahabi salafi itu bnar2 pengikut salafush sholeh Silahkn tampilkn ucapan imam Syafi'i soal hadiah pahala secara lengkap Sebab ucapan imam Syafi'i itu berurutan Kemudian dihalaman selanjut'y Ulama Syafi'iyyah Menjelaskn soal tdk smpai itu apakah bnar2 tdk sampai ataukah ada penyebab'y knp tdk smpai....? Nanti baru aku jawab kitab fiqih imam Syafi'i Dn pesanku Smpaikn kpd yg mengkopas ini Jujurlah Sebab ciri2 orang munafik itu ada 3 1.jika berjanji ia ingkar 2.jika berkata , ia dusta 3.jika dipercaya ia khianat Jujurlah dlm menyampaikn ucapan 'ulama maksud'y apa Jgn disembunyikan Krn klo disembunyikan Itu nama'y melakukan penipuan ilmiyyah
Dn jgn pula berdusta dgn memotong ayat Allah suroh An Naml ayat 80 Tampilkn seluruh'y smpai ayat ke 81 Dn tampilkn hadits shoheh dimna Rosululloh Muhammad shollalloohu 'alaihi wa aalihi wa sallam berbicara kpd Abu Jahal yg sudah Mati Itu baru jujur nama'y
Semoga dapat hidayah...baca Al-Qur'an iya baik.. tapi mengerjakan sesuatu ibadah butuh dalil dan contoh jng hya beranggapan baik lalu dlakukan...islam bkn pke logika.. tapi brlndaskan Al-Qur'an dan hadits
G usah berat2 mikirmu ntar konslet alias stres...ngaji smpai mana...apa bisa baca kitab kuning hafal berapa ribu hadiat..br belajar aja dan bljr dr youtube udah blng kmbali ke sunnah..lha saya dr kmren g kmna2 kok suruhkembali...haaa
IMAM SYAFI'I PERNAH MELAKUKAN TAHLIL KEMATIAN ??? Oleh Siswo Kusyudhanto. Kemarin dishare teman sebuah video ada orang yang katanya Wahabi terdiam mendengar penjelasan seorang ulama katanya menjelaskan bahwa tahlil kematian bukanlah bid'ah. Saya cuma comment, " ini namanya sinetron, bukan diskusi ilmiah". Jadi teringat beberapa tahun yang lalu ketika masih awam pada Kajian Sunnah, saya bertanya soal tahlil kematian kepada seorang kyai, saya menanyakan apakah benar amalan tahlil kematian masuk Bid'ah, beliau menjawab "ini bukan bid'ah yang terlarang", lalu saya tanya lagi, " kalau bukan bid'ah berarti Sunnah dong pak kyai?", Pak kyai menjawab, " ini bid'ah Hasanah, menurut Imam Syafi'i ada bid'ah Hasanah dan Bid'ah Dholallah", lalu saya kejar lagi, " Apakah Imam Syafi'i pernah amalkan amalan Tahlil kematian ini pak kyai?, Jika ada mohon rujukan kitabnya", Nampak dia mulai gelisah, lalu menjawab, " gak pernah", pertanyaan saya makin tajam akhirnya pak kyai terdiam, dan ujungnya dia bilang saya "Wahabi", SubhanaAllah, logika sederhana saja jika amalan tahlil kematian ini masuk Bid'ah Hasanah dan juga mengikuti Imam Syafi'i artinya minimal beliau paling tidak mengamalkan amalan ini, namun faktanya Imam Syafi'i tak sekalipun pernah mengamalkan amalan ini meskipun dijaman beliau juga banyak orang mati. Demikian juga dengan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam, para sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut, sampai para ulama imam Mazhab tak sekalipun mereka menyelenggarakan tahlil kematian, padahal dijaman mereka ada ribuan orang mati karena perang dan sakit, lalu kenapa kita duluan yang amalkan?. Lalu dari mana datangnya amalan ini?, Jawaban entah berantah, lalu kenapa diamalkan jika gelap asalnya?. Makin lama saya mendengar kajian para ustadz dan Syaikh makin paham bahwa sejatinya Islam ini agama yang sangat ilmiah, dapat dirunut dari mana datangnya sebuah hadist, fatwa, amalan, dan seterusnya, semua tercatat dalam ribuan kitab para ulama. Dari sana kita akan mengetahui mana Tauhid dan mana Syirik, mana Sunnah dan mana Bid'ah, mana muamalah Halal dan mana Muamalah Ribawi dan seterusnya. Semua sudah terang dalam Islam namun syahwat dan syubhat manusia saja yang membuat agama Ini seakan datang dalam keadaan remang-remang, perlu ditambah dan dikurangi, di modifikasi agar sesuai keinginan manusia, namun sejatinya malah merusak fitrah manusia itu sendiri, waalahua'lam. Seperti beberapa waktu yang lalu saya kasihan melihat seorang teman yang mengadakan Tahlil kematian orang tua nya sampai berhutang jutaan rupiah kepada rentenir, sementara kerjanya serabutan, maklum didesa ya kalau Tahlil kematian butuh biaya besar karena harus menyembelih kambing, masih harus menyediakan makanan, rokok, kue, minuman untuk jamaah yang datang selama beberapa hari, sedihnya sudah terancam fitnah dosa bid'ah masih ditambah lagi fitnah dosa dari riba, SubhanaAllah. Namun ketika saya ingatkan dia untuk meninggalkan amalan ini, bukannya terima kasih sudah menasehatinya malah menuduh saya suka mengkafirkan, SubhanaAllah. Padahal saya menasehati dia karena prihatin atas keadaannya. Sesungguhnya Sunnah sangat sederhana, murah dan sesuai fitrah manusia juga berpahala, sementara Bid'ah sebaliknya, waalahua'lam. Allah Azza wa Jalla berfirman: الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]
Masalahnya sekarang tahlilan seolah olah wajib dilakukan, harus membuat acara tahlil 3,7,40,100, 1000 hr dst.. Biar tak punya uang pun rela berhutang agar bisa menyelenggarakan acara tahlil..
Tahlil itu peninggalan wali songo...di amalkan oleh NU dan pendiri NU itu hadrotusyekh hasyim asari...yang bilang tahlil gak boleh berarti lebih pinter dr wali songo dan mbah hasyim...hebatnya kalian
Adiboy Alwahidi Agama bukan pinter ato tdk tp hrs sesuai dengan syareat , Al quran dan Al Hadist.... Biar wali ato ustad setinggi langit tdk ada dasarnya ya g perlu ditiru....
Kan sudah jelas ada sunnah ucapan Nabi. Untuk mengucapkan perkataan baik. Tahlilan semua baik. Jangan jangan wahabi ingkarus sunnah koulin Nabi. ( ucapan Nabi).
ISLAM tidak butuh kreatifitas, TIDAK BUTUH ditambah-tambah.. Yang perlu kita lakukan adalah apa yang dilakukan Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam dan yang diperintahkan Allah 'Azza wa Jalla. Jika tidak diperintahkan atau tidak dicontohkan, maka TIDAK USAH DIKERJAKAN.. Karena jika dikerjakan itu termasuk BID'AH.. Allah 'Azza wa Jalla menyebutkan bahwa ISLAM sudah SEMPURNA.. So, jangan lagi ditambah-tambahi apalagi dikurang-kurangi..
Klo gitu baca qur'an pakai harokat bid'ah yah ??? qur'an yg ada arti bahasa indonesianya juga bid'ah yah ??? Dan klo zakat fitrah harus pakai kurma dan gandum gitu ??? Karena pada zaman rasulullah gak ada harokat, terjemahan arti dlm bahasa indonesia, dan beras... Qt gak bisa kembali secara langsung kepada Qur'an dan hadits, sebab qt saja tau artinya dari Para Guru/Ustadz....yg benar itu qt harus kembali kepada guru qt yg memiliki pengetahuan tentang Qur'an dan hadits yg benar, yg memiliki sanad hingga sampai ke Rasulullah...
Bulu Channel : disebelah mananya tidak sesuai ? Judul divideo ini yang TIDAK SESUAI.. Antum fitnah orang begitu saja dengan sebutan WAHABI.. padahal WAHABI adalah fitnahan dari SYI'AH yang diberikan untuk para Ahlussunnah.. Belajar lagi sana tentang wahabi itu bagaimana.. biar tidak berujung memfitnah orang ataupun mengkafirkan sesama muslim dengan sebutan WAHABI.. WAHABI itu ajaran sesat yang sudah lama dibubarkan dan dihilangkan, namun sekarang SYI'AH malah berusaha memecah belah islam dengan menyebut para Ahlussunnah dengan sebutan WAHABI.. Sebaiknya belajar dulu sebelum mengungkapkan pendapat..
Muhammad Yamin : Bid'ah itu bukan berarti "Segala sesuatu yang baru" tapi bid'ah itu berarti "sesuatu yang baru dalam ibadah dalam islam".. Motor, mobil, muka antum, rambut antum, baju antum, qur'an yang memiliki terjemahan, dsb itu bukan bid'ah namanya.. karena bukan bagian dari ibadah islam.. Apakah ada seruan atau perintah dari Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam ataupun Allah 'Azza wa Jalla untuk berzakat dengan gandum dan kurma ? Setau saya kita hanya diperintahkan untuk berzakat, tidak ada perintah berzakat harus menggunakan gandum dan kurma.. Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam mencontohkan zakat dengan menggunakan makanan pokokNYA dinegeri tersebut (yaitu kurma dan gandum), maka dari itu kitapun jika mengikuti sunnah Beliau Sholallohu 'Alaihi Wassalam, ya zakat menggunakan makanan pokok dinegeri kita yaitu beras.. Betul.. kita harus mengikuti ustadz dan para ulama kita yang memahami Al-Qur'an dan Hadist berdasarkan dalil yang kuat bukan berdasarkan kiasan ataupun pendapat pribadi..
Yang Bid'ah itu bukan istighfarnya Bukan yasinnya, bukan baca tahlilnya , bukan tahmid nya,bukan sedekahnya, bukan bacaan bacaannya.... Tapi acara nya , eventnya, Ustadz kebanyakan makan besek mana paham...?
A Videos Jangan mengatasnamakan wali songo untuk melegalkan amalan2 Bid'ah, wali songo itu ada sembilan, wali yang mana yang ajarkan tahlilan, wali mana yang melarang Bid'ah...
Andi Kusmiadi haduh bro2... mbok baca2 lg to sejarahnya... giliran d kasih tau siapa yang bikin tahlilan, malah d bilang jangan bawa nama walisongo buat melgalkan bidah... duh2 bro2...
Sering kita dapati sebagian ustadz atau kiyai yang mengatakan, “Tahlilan kok dilarang?, tahlilan kan artinya Laa ilaah illallahh?”. Tentunya tidak seorang muslimpun yang melarang tahlilan, bahkan yang melarang tahlilan adalah orang yang tidak diragukan kekafirannya. Akan tetapi yang dimaksud dengan istilah “Tahlilan” di sini adalah acara yang dikenal oleh masyarakat yaitu acara kumpul-kumpul di rumah kematian sambil makan-makan disertai mendoakan sang mayit agar dirahmati oleh Allah. Lebih aneh lagi jika ada yang melarang tahlilan langsung dikatakan “Dasar wahabi”..!!! Seakan-akan pelarangan melakukan acara tahlilan adalah bid’ah yang dicetus oleh kaum wahabi !!? Sementara para pelaku acara tahlilan mengaku-ngaku bahwa mereka bermadzhab syafi’i !!!. Ternyata para ulama besar dari madzhab Syafi’iyah telah mengingkari acara tahlilan, dan menganggap acara tersebut sebagai bid’ah yang mungkar, atau minimal bid’ah yang makruh. Kalau begitu para ulama syafi’yah seperti Al-Imam Asy-Syafii dan Al-Imam An-Nawawi dan yang lainnya adalah wahabi??!! A. Ijmak Ulama bahwa Nabi, para sahabat, dan para imam madzhab tidak pernah tahlilan Tentu sangat tidak diragukan bahwa acara tahlilan -sebagaimana acara maulid Nabi dan bid’ah-bid’ah yang lainnya- tidaklah pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak juga para sahabatnya, tidak juga para tabi’in, dan bahkan tidak juga pernah dilakukan oleh 4 imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafii, dan Ahmad rahimahumullah). Akan tetapi anehnya sekarang acara tahlilan pada kenyataannya seperti merupakan suatu kewajiban di pandangan sebagian masyarakat. Bahkan merupakan celaan yang besar jika seseorang meninggal lalu tidak ditahlilkan. Sampai-sampai ada yang berkata, “Kamu kok tidak mentahlilkan saudaramu yang meninggal??, seperti nguburi kucing aja !!!”. Tidaklah diragukan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah kehilangan banyak saudara, karib kerabat, dan juga para sahabat beliau yang meninggal di masa kehidupan beliau. Anak-anak beliau (Ruqooyah, Ummu Kaltsum, Zainab, dan Ibrahim radhiallahu ‘anhum) meninggal semasa hidup beliau, akan tetapi tak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apakah semuanya dikuburkan oleh Nabi seperti menguburkan kucing??. Istri beliau yang sangat beliau cintai Khodijah radhiallahu ‘anhaa juga meninggal di masa hidup beliau, akan tetapi sama sekali tidak beliau tahlilkan. Jangankan hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, ke-1000 bahkan sehari saja tidak beliau tahlilkan. Demikian juga kerabat-kerabat beliau yang beliau cintai meninggal di masa hidup beliau, seperti paman beliau Hamzah bin Abdil Muthholib, sepupu beliau Ja’far bin Abi Thoolib, dan juga sekian banyak sahabat-sahabat beliau yang meninggal di medan pertempuran, tidak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikian pula jika kita beranjak kepada zaman al-Khulafaa’ ar-Roosyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali) tidak seorangpun yang melakukan tahlilan terhadap saudara mereka atau sahabat-sahabat mereka yang meninggal dunia. Nah lantas apakah acara tahlilan yang tidak dikenal oleh Nabi dan para sahabatnya, bahkan bukan merupakan syari’at tatkala itu, lantas sekarang berubah statusnya menjadi syari’at yang sunnah untuk dilakukan??!!, bahkan wajib??!! Sehingga jika ditinggalkan maka timbulah celaan??!! Sungguh indah perkataan Al-Imam Malik (gurunya Al-Imam Asy-Syaafi’i rahimahumallahu) فَمَا لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ دِيْنًا لاَ يَكُوْنُ الْيَوْمَ دِيْنًا “Maka perkara apa saja yang pada hari itu (pada hari disempurnakan Agama kepada Nabi, yaitu masa Nabi dan para sahabat-pen) bukan merupakan perkara agama maka pada hari ini juga bukan merupakan perkara agama.”(Al-Ihkam, karya Ibnu Hazm 6/255) Bagaimana bisa suatu perkara yang jangankan merupakan perkara agama, bahkan tidak dikenal sama sekali di zaman para sahabat, kemudian lantas sekarang menjadi bagian dari agama !!!
Prakteknya dilapangan banyak hal yang Kontradiksi....lebih aman mengerjakan yang yg jelas nabi para sahabat kerjakan amalan mereka sudah menghabiskan waktu kita, tidak perlu ditambah atau dikurangi...Hidupkan Sunnah kebatilan akan sirna,,,,amiiin
Hadis riwayat Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. berkata kepada Bilal ketika shalat fajar (shubuh), “Hai Bilal, ceritakan kepadaku amalan apa yang paling engkau harap pahalanya yang pernah engkau amalkan dalam masa Islam, sebab aku mendengar suara terompamu di surga. Bilal berkata, “Aku tidak mengamalkan amalan yang paling aku harapkan lebih dari setiap kali aku bersuci, baik di malam maupun siang hari kecuali aku shalat untuk bersuciku itu”.Dalam riwayat at Turmudzi yang ia shahihkan, Nabi saw. berkata kepada Bilal, “Dengan apa engkau mendahuluiku masuk surga?” Bilal berkata, “Aku tidak mengumandangkan adzan melainkan aku shalat dua rakaat, dan aku tidak berhadats melaikan aku bersuci dan aku mewajibkan atas diriku untuk shalat (sunnah).” Maka Nabi saw. bersabda “dengan keduanya ini (engkau mendahuluiku masuk surga). Hadis di atas juga diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia berkata, “Hadis shahih berdasarkan syarat keduanya (Bukhari & Muslim).” Dan adz Dzahabi mengakuinya. Hadis di atas menerangkan secara mutlak bahwa sahabat ini (Bilal) melakukan sesuatu dengan maksud ibadah yang sebelumnya tidak pernah dilakukan atau ada perintah dari Nabi saw.
Tahlil itu pak ustad untuk ukwah islamiah .itu termasuk lebaran kecil.betkumpul sesama islam dan zikir banyak mengingat alloh swt.segi positiv ibadahnya banyak.dapat menghibur yang berduka agar tidak sedih.
Buat saudara semuslim yg sibuk debat dgn urusan khilafiyah, jika tak sependapat, tak sefaham baiknya tak perlu diperdebatkan. Apalgi mebidahkan sesama muslim. Sadarlah bahwa org2 kafir senang akan perpecahan kita sesama muslim. Org2 syiah sdh byk di indonesia, gerakan2 misionaris dmn mana. Lebih baik kita bentengi saudara2 kita akan bahayanya gerakan syiah & misionaris. Mudah2an Allah menjaga kita semua dari faham faham yg jelas menyesatkan seperti syiah & misionaris.
Masalah nya di Indonesia mayoritas yg adain tahlilan dan yg mndanainya adalah keluarga si mayit.. bukan tetangga yang bersedekah makanan.. keluarin uang jutaan, dipaksakan tidak peduli harus hutang sana sini.. sudah berduka, terus diberatkan dgn acara 3 hari,4 hari, 7 hari, 100 hari, kemudian pertahun.. lebih baik makanannya disedekahkan ke anak yatim dgn niat pahala untuk si mayit, InsyaAllah sesuai sunnah..
Apa nak susah fikir boleh ke tak boleh, bila pergi mengerjakan umrah tengok dan tanya imam masjid Nabawi Madinah, kalau amalan kita tak sama apa yang diamalkan penduduk Madinah berarti kita salah, apa yang susah sangat menerima kebenaran amalan yang original dari Rasulullah yang terjamin selamat dunia akhirat.
"Kemarin aku merasa pintar kemudian aku ingin merubah dunia , namun hari ini aku bijaksana kemudian aku merubah diriku sendiri" - Rumi Sebelum mengkritik orang lain atau golongan atau apapun , bijak lah Ngaca jiwa dulu . Yang tahlilan biarlah tahlilan , yang Ndak sepakat Yaudah Gausah tahlilan tanpa kemudian mencari2 , gitu aja kok repot.
Hadits 'Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan dari kami, maka amalan tersebut tertolak' merujuk kepada objektif, bukan kepada sarana. Dalam arti yang ditolak adalah sedekah pahala bacaan alQur'an kepada si mati (sebagai objektif), bukan kegiatan membaca alQur'an itu sendiri. Agama itu mengikut. Dan yang diikuti hanyalah Rasulullah saw.
islam itu ilmiah dan amalliah....👍👍👍lanjut pak ustad... ilmu allah itu luas...7 lautan sbg tintahx dan ranting pohon sbg penax tidak akan habis ilmu allah itu untuk di tulis...jadi lusskanlah ilmu allh gy haq......lanjud ustad aswaja...dukung selalu kebenaran
Masalah khilafiyah ,furu'iyah dll jangan diperdebatkan kn , jangan cari perbedaan ny , cari lah persamaan ny , utk kerukunan sesama muslim , contoh di jln Keputih gang makam Surabaya ada mushalla AL-MUHAJIRIN..kalau shalat subuh , siapa pun imam ny , Baca qunut atau gak , Ma'mun diam saja , tetep Ma'mun , malam Jum'at ada yg tahlilan ada yg tidak , no koment , peringatan maulid Nabi , ada undangan 40 hr , 100 hr , yg datang silahkan , yg tidak datang ya diam saja , Hadits Rasulullah , barang siapa br iman KPD Allah dan hari qiamat , hendak lah ia berkata benar atau lebih baik' diam , Wallahu 'alam
Yang kurang tepat yaitu ahli musibah terkesan repot jadinya (mengeluarkan biaya dsb) dalam maslahat tersebut. Kemudian penunjukan malam ganjil untuk periode tahlilan jg sering menjadi tanda tanya dikalangan ummat. Untuk yg lain rasanya cukup aman.
Kurangnya pengetahuan jangan membuat pertikaian. Lakukan tanya jawab tabayun dengan akhlak yg baik. Sperti di video ini bagus. Bertanya dan tabayun. Inilah perbedaan pendapat dan kurangnya tau dengan adap yg baik. Jngn nulis2 fatwa2 jika tdk paham ya. (Yg suka membid'akan) imam mazhab pun.tdk pernah saling tuduh. Trimakasi untuk videonya min. Tetap berjuang. Semangat
Btw aku suka dgn wahabi salafi ini Krn dia terbukti mencari kebenaran Bukan kata'y kata'y kata'y Mdh2n Allah menolong'y Memberi petunjuk Dn membimbing'y Dlm hal ini Demikian juga orang2 terdekat Kira Keluarga ibu bapak ade kk tmn tetangga Sehingga bisa trselamatkn dr orang2 yg mengaku2 pengikut salafusaholeh.... Dn kita do'akn juga tmn2 dr wahabi salafi Allah bukakan hati mrk Sehingga bisa meluruskn pemahaman2 mrk yg keliru dlm agama terutama dlm hal masalah bid'ah Dn tdk ada ketakutan mrk dlm mengakui kesalahan'y Dn jika mrk melakukan ini Moga Allah angkat derajat mrk Rizqi mrkpun Allah banyakn dgn rizqi yg baik lagi halal Dn tetap istiqomah dlm kebaikan smpai ahir hajat hidup mrk Aaamiiin...... Khusus
Tiap hari kita, caci maki, kata-kata kasar, menuduh, stigmatisasi sesat dan sejenisnya masih terus meluncur dari mulut ke mulut dan berhamburan dari mimbar ke mimbar, seakan-akan tak bisa berhenti atau dihentikan bagai busur (anak panah) yang dilepaskan ke arah sasarannya. Banyak hati yang terus membara, mendidih dan menyala-nyala, seakan terlampau sulit untuk padam. Di antara mereka ada yang seperti amat senang memprovokasi, mengadudomba dan menyulut api permusuhan antar umat seagama atau berbeda agama atau antar warga negara. Akal intelektual sebagai unsur khas manusia yang karena itu ia menjadi terhormat, tak lagi digunakan. Ia telah disingkirkan dari ruang percakapan sosial. Yang menguasai diri adalah emosi yang siap membuncah dan meledak-ledak. Tetapi satu hal yang sungguh tidak dapat dimengerti adalah bahwa mereka yang terlibat dalam pusaran saling mengumbar marah dan menghasut itu menganggap diri paling mengerti tentang agamanya sambil membodoh-bodohkan lawannya. Situasi kejiwaan ini mengingatkan kita pada hadits Nabi : “الأرْواحُ جُنُودٌ مُجَنَّدةٌ، فما تَعارَفَ منها ائْتلَف، وما تَناكَرَ منها اخْتَلَفَ”. “Ruh-ruh (jiwa-jiwa) bagaikan prajurit-prajurit yang siap (untuk damai atau untuk perang). Jiwa-jiwa yang saling mengenal akan bersatu saling mengasihi. Dan jiwa-jiwa yang saling mengingkari, akan bertengkar (bermusuhan)”. Aku pikir hadits ini agaknya ingin mengatakan dan mengusik kesadaran kita: jika (jiwa) kalian saling mengenal, kalian akan damai. Tetapi jika kalian saling mengingkari (tak mau saling mengenal), kalian akan bermusuhan. Nah, jadinya tergantung pada pilihan kita. “Sekarang kita kembali ke atas. Jadi kita harus bagaimana? Bagaimana sejatinya kata al-Qur’an dan kata Nabi?. Begitu tanya seseorang. Aku bilang seharusnya kita atau mereka segera menyadari bahwa tindakan mengadudomba, menghasut atau memfitnah merupakan kejahatan moral, perilaku tercela, (al-akhlaq al-madzmumah) yang akan menghancurkan diri sendiri dan kehidupan bersama. Ia masuk dalam katagori dosa besar. Al-Qur’an sudah mengatakan : وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَهِينٍ , هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ “Dan janganlah kamu ikuti siapapun yang mengobral sumpah lagi berkarakter rendah, yang suka mencela yang senang mengadudomba (memfitnah)”.(Q.S. Al-Qalam, 10-11). Nabi Muhammad Saw bersabda : ألا أخبركم بشراركم؟”. قالوا: بلى. قال:” المشَّاؤُون بالنميمة، المفسدون بين الأحبة، البَاغُون البُرَآءَ العنت “. أخرجه البخاري في الأدب المفرد “Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang paling buruk di antara kalian. Yaitu orang-orang yang kerjanya mengadu domba (menghasut), yang gemar menceraiberaikan orang-orang yang saling mengasihi/bersahabat, dan yang suka mencari kekurangan pada manusia yang tidak berdosa.” (HR.Al-Bukhari). Nabi juga bersabda bahwa para penghasut tidak akan masuk surga: عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنِمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ ». “Dari Hudzaifah, beliau mendapatkan laporan tentang adanya seseorang yang suka melakukan adudomba maka beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga” (HR Muslim no. 303). قال الحافظ المنذري أجمعت الأمة على تحريم النميمة، وأنها من أعظم الذنوب عند الله Al-Hafizh (Ahli hadits besar), Ibn Mundzir mengatakan : Ulama sepakat (ijma’/konsensus) bahwa menghasut atau mengadu domba antar manusia adalah haram dan ia termasuk dosa besar dalam pandangan Allah”
Tahlilan adalah warisan walisongo yang mana manfaatnya sangatlah besar dari sisi religius maupun sosial, dgn adanya tahlilan rasa persodaraan antar tetangga menjadi erat akrab rukun saling tolong menolong sehingga yang terjadi adalah masyarakat yg ayem tentrem saling menghargai satu sama lain. Kalo tahlilan sudah diusik berarti ada yang ingin Indonesia cepat bubar dan kekayaan alamnya diambil oleh orang2 yang berkrpentingan. WASPADALAH DGN ORANG2 YG INGIN MESUSAK NEGARA KITA
Di Daerah sy ,bid'ah bid'ah itu di dukung oleh umara' malah di perlombakn,sehingga tumbuh subur. Dengn adanya kajian kajian ,perlahn hal itu mulai berkurng, Jujur " ana pernah melakukn survei wawancara langsung kpd Ust,Imam yg levelnya sudah tinggi ! Ana tanya tentng dalil /hadis, jawaban mereka mengejutkn ,sekalian mengecewakn !! Mereka menjawab, Tidak mengerti DALIL . Inna lillaah,seorang tokoh Agama 😇😇 ? Dak mengerti hukum ? Penomena ini ad di mna mana . Ana pernah khotbah di salh satu mesjid, ana sentil msalh bid'ah, alhamdulillah ana dak di undan lagi khotbah di mesjid itu sampai saat ini.
Orang2 salapi tidak akan pernah berhenti mencela,memfitnah , bahkan mengkafirkan sodara sesama muslim,,,, Kaum salapi ini baru berhenti dan menyesal kalo sudah dikubur,,, Untuk sodara2ku Aswaja ,, mari kita jaga keluarga,teman kita agar jng sampe masuk kejebakan tauhid dan fikih salapi ,,, Walaupun mereka selalu memfitnah,mencela,bahkan mengkafirkan kita,tp jng pernah berhenti berdoa agar mereka sadar,dan kembali pada akidah yg benar,, semoga kita semua masuk kesyurganya Allah ....
Alasan sendiri ap alasan yg di utarakan para ulama? Seandainya bebas mencari alasan pribadi atau kelompok,. Syi'ah, Ahmadiyah, islam Nusantara, Kristen, yahudi,. Mereka pun punya alasan.
Simpel aja dlm ibadah, Ada dalil dan ada contoh maka kerjakan. G ada dalil dan g ada contoh yaudah g usah di kerjakan. Tdk perlu ada inovasi,modifikasi, improvements krn agama ini sdh sempurna
Setelah menguburkan mayat trus diadakan dzikir bsrjamaah atau tahlilan selama tujuh hari dalilnya dari nafsu perut lapar sampai kiamat sekalipun pemuja hawa nafsu tidak akan menemukan dalil habis ngubur jazanah dzikir berjamaah membaca tahmid 33x takbir 33x hamdalah 33x tahlil 100x selama tujuh hari.
Kenapa di jaman nabi pada saat ada salah 1 keluarga jafar meninggal, nabi tidak menganjurkan untuk tahlil? Tapi justru nabi menyuruh untuk memasak untuk keluarganya jafar. Disini malah terbalik dari pihak keluarga yg meninggal banyak mengkluarkan uang sampai ada yg berhutang untuk hal2 yg aneh seperti besek hidangan untuk para pelayat dan uang kepada ustad membacakan tahlil. Yg kita tau di indonesia kalau ada tahlilan pasti ada ustad yg membaca kan ayat alquran pada 7 harian atau 40 hari an. Saya kira itu ikhlas pas saya bertanya pada temen saya ternyata.... Ya begitu... Hal yg buat saya bingung lagi.. apa bener kalau kita mambacakan alquran pada mayat pahala bacanya bisa untuk seseorang yg meninggal itu. Kalau begitu kita lebih baik cari uang yg banyak, jika suatu nanti kita meninggal. Harta kita Untuk membayar ustad dan membacakan alquran. Biar kita dapat pahala saat meninggal. ☺️
Siapa yg melarang baca Al-Quran? Semua ustad, kyai, tuan guru dari kalangan manapun sangat menganjurkan baca Al-Quran, bahkan syiah pun menganjurkan baca Al-Quran. Silahkan baca Al-Quran kapan pun, dimana pun (kecuali di Kamar kecil), silahkan baca surah Yasin, Al Baqarah, Al Ikhlas yg tentunya besar ganjaran Pahalanya... Tapi masalahnya kalau ibadah tsb dilakuin di waktu2 tertentu, dikususkan pada momen2 tertentu, mengkhususkan bacaan Al Quran untuk momen2 tertentu, itu perlu dalil Shahih.. Sahabat yang mulia Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma menceritakan, ada seorang laki-laki yang bersin kemudian dia, mengucap shalawat. Maka Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma menegurnya kemudian berkata, ketika bersin Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami mengucapkan : “Alhamdulillah ‘alaa kulli haal.” (Diriwayatkan olehAt-Tirmidzi, no. 2738). Apa kah Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma melarang laki2 tsb bershalawat? Tentu tidak. Beliau melarang bershalawat dikhususkan ketika bersin karena Nabi tidak mncontohkan demikian.. Untuk hal yang kecil seperti bersin saja sahabat sangat memperhatikan, apa lagi masalah besar seperti meninggalnya Hamba Allah.. Begitulah para Sahabat selalu berhati-hati terhadap perkara2 ibadah yang tidak contohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.. . .. . .
Di buku yang berjudul "Dibawah Bendera Revolusi" (yaitu kumpulan tulisan dan pidato-pidato beliau) jilid pertama, cetakan kedua,tahun 1963. pada halaman 390, beliau mengatakan sebagai berikut : ((" Tjobalah pembatja renungkan sebentar "padang-pasir" dan "wahabisme" itu. Kita mengetahui djasa wahabisme jang terbesar : ia punja kemurnian, ia punja keaslian, - murni dan asli sebagai udara padang- pasir, kembali kepada asal, kembali kepada Allah dan Nabi, kembali kepada islam dizamanja Muhammad!" Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotorannya seribu satu tahajul dan seribu satu bid'ah." Lemparkanlah djauh-djauh tahajul dan bid'ah itu, tjahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kemusjrikan! ….))
Yg di tolak bukan membaca al qur'annya ... Tapi waktu membacanya di khususkan... Itu yg gk bolah... Membaca al qur'an boleh tapi jangan di khususkan kayak tahlilan
Kalo aku baca sejarah wahabi di tanah arab, ngeri. Mereka ditegakkan dengan darah. Jadi mendingan wahabi disuruh pulang aja ke tanah arab, tempat kelahirannya.
Bismillah. Hal seperti ini menurut ana tidak perlu di debatkan, yg mau ikt tahlilan silahkan yg tidak ya silahkan, karena sudah menjadi ketetapan umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, dan yg rasul perintahkan adalah berpegang teguh pd sunnahnya. Dan cba kita simak perkatan abu bakar "andai dihadapanku ada dinding putih, tp Rasulullah mengatakan bkn warna putih melainkan hitam, niscahaya aku akan mengataknnya hitam, akan aku katakan dinding itu hitam dan aku bohongkan mataku, dari sini kita dpt memetik pembelajaran, kita itu jln melulu mencari pembenaran dan penjelasan tentang apa" yg sdh jd ketentuan, yg sudah jelas dikatakan Rasulullah kita cukup dgr dan taat.. Rasulullah itu utusan Allah dan suritauladan bagi umat muslim dan sudah ngash tau ke kita ajaran agama islam. Jdi kita cukup menjaga kemurnian yg rasul ajarkan Mohon koreksi bila ada kesalahan. Wallahua'llam
Bagus Kurnia Jaya Assalamu'alaikum Saudaraku sekalian, berikut penjelasan yg bisa ane share, silakan dibaca sampe tuntas dengan hati yg lapang, semoga ALLOH subhanahuwata'ala memberikan hidayah untuk Kita semua. Dan semoga kesalahan dan kekeliruan saya diampuni, aamiin. Pertama, kaidah umumnya: Hukum asal muamalah adalah halal sampai ada larangannya, maka: kenapa makan babi haram? Karena ada larangannya; kenapa main Judi haram? Karena ada larangannya. Sehingga untuk suatu muamalah untuk dilarang (dinyatakan haram), perlu dalil. Sebaliknya hukum asal ibadah adalah haram sampai ada perintah. Kenapa sholat subuh 2 raka'at? Karena perintahnya demikian? Kenapa haji ke Makkah? Karena perintahnya demikian. Maka keliru jika ada pertanyaan (misal) mana larangan tahlilan mayit? Yg ada justru yg melakukan yg perlu mendatangkan dalil: mana perintahnya? Sebab jika ibadah bisa dilakukan sesuka manusia, maka 2 kemungkinannya: 1. Kita (yg membuat ritual ibadah sendiri tanpa contoh/dalil) lebih berilmu dari Nabi dan para shahabat; atau 2. Nabi menyembunyikan ilmunya dari Kita (ummatnya). Selain itu, jika manusia bisa membuat ritual ibadah sendiri, buat apa ada Nabi yg mengantarkan wahyu? Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa bid'ah adalah ritual ibadah maghdhoh (yg sejatinya taukify) yg tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam (dan para shahabat radiallahu anhuma). Tuntunan ini mencakup: waktu, tempat, dan bilangan. Untuk memudahkan, berikut ilustrasi ringkas (yg disederhanakan): Pertama yg bukan bid'ah 1. Pakai kaos oblong dan celana: bukan bid'ah Karena itu urusan muamalah, bukan ibadah maghdhoh, kesalahan dalam muamalah pada contoh ini kemungkinan jatuh ke hukum maksiat, yaitu berdosa karena melakukan yg haram, misal jika celananya pendek dan tidak menutup aurat. 2. Bersedekah 200 juta rupiah: bukan bid'ah karena ibadah yg dilakukan tidak ada batasannya, kesalahan dalam ibadah pada contoh ini bisa jatuh ke syirik kecil jika yg bersangkutan terjatuh ke dalam riya. Bisa jadi bid'ah yg akan diilustrasikan di belakang nanti. 3. Adzan dengan microphone, bukan bid'ah, karena microphone dalam hal ini hanya wasilah. Dengan atau tanpa microphone, adzan tetap sah (asumsi memang sudah masuk waktu sholat). Sekarang, yg masuk bid'ah: 1. Sesuai contoh nomor 2 di atas, jadi bid'ah jika ditetapkan, harus bersedekah 200 juta tiap tanggal sekian (lihat kembali kaidah di atas, tentang perlunya dalil dalam penentun waktu (tanggal sekian) dan bilangan (200 juta)). 2. Sholat Shubuh 3 raka'at, jelas bid'ah nya Karena menentukan bilangan tanpa dalil (bahkan bertentangan dengan dalil) 3. Tahlilan mayit 3, 7, 10 dst (dengan kaidah di atas, cukup jelas) Selanjutnya, akan ada syubhat, misalnya: "membaca tahlil dan mendoakan mayit kan bagus, koq dilarang?!" Maka jawabannya adalah: benar! Membaca kalimat toyyibah seperti tahlil atau berdoa adalah baik, silakan dilakukan kapan saja, tanpa perlu menetapkan waktu dan bilangan nya, sebab jika Nabi tidak menentukan, apakah Kita lebih tau keutamaan tersebut Dari pada Nabi?! Demikian, semoga bermanfaat, aamiin Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Mau naik bus pakai dalil, mau pakai hp pakai dalil, mau naik pesawat pakai dalil, soalnya nabi gak lakukan, kalo dikit dikit dalil lama lama kita gak lakukan apa apa
Mantab apanya...??? Belajar pintar dulu baru mencerna perkataan... Kok Yoo manggut-manggut dengar penjelasan konyol seperti itu... Nih satu saja klue nya... Apakah yang di bid'ahkan istighfarnya...??? Atau Isinya...??? Yang dubidahkan itu acaranya... Apakah pernah Nabi, sahabat, tabiin, tabiuttabiin imam 4 para ahli hadits , ulama Sunnah masa lampau lakukan yang namanya tahlilan ini...??? Tahlilan kematian, tahlilan haulan tahlilan selamatan, tahlilan syukuran... Tahlilan kelahiran tahlilan ratiban...
Assalamu'alaikum Saudaraku sekalian, berikut penjelasan yg bisa ane share, silakan dibaca sampe tuntas dengan hati yg lapang, semoga ALLOH subhanahuwata'ala memberikan hidayah untuk Kita semua. Dan semoga kesalahan dan kekeliruan saya diampuni, aamiin. Pertama, kaidah umumnya: Hukum asal muamalah adalah halal sampai ada larangannya, maka: kenapa makan babi haram? Karena ada larangannya; kenapa main Judi haram? Karena ada larangannya. Sehingga untuk suatu muamalah untuk dilarang (dinyatakan haram), perlu dalil. Sebaliknya hukum asal ibadah adalah haram sampai ada perintah. Kenapa sholat subuh 2 raka'at? Karena perintahnya demikian? Kenapa haji ke Makkah? Karena perintahnya demikian. Maka keliru jika ada pertanyaan (misal) mana larangan tahlilan mayit? Yg ada justru yg melakukan yg perlu mendatangkan dalil: mana perintahnya? Sebab jika ibadah bisa dilakukan sesuka manusia, maka 2 kemungkinannya: 1. Kita (yg membuat ritual ibadah sendiri tanpa contoh/dalil) lebih berilmu dari Nabi dan para shahabat; atau 2. Nabi menyembunyikan ilmunya dari Kita (ummatnya). Selain itu, jika manusia bisa membuat ritual ibadah sendiri, buat apa ada Nabi yg mengantarkan wahyu? Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa bid'ah adalah ritual ibadah maghdhoh (yg sejatinya taukify) yg tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam (dan para shahabat radiallahu anhuma). Tuntunan ini mencakup: waktu, tempat, dan bilangan. Untuk memudahkan, berikut ilustrasi ringkas (yg disederhanakan): Pertama yg bukan bid'ah 1. Pakai kaos oblong dan celana: bukan bid'ah Karena itu urusan muamalah, bukan ibadah maghdhoh, kesalahan dalam muamalah pada contoh ini kemungkinan jatuh ke hukum maksiat, yaitu berdosa karena melakukan yg haram, misal jika celananya pendek dan tidak menutup aurat. 2. Bersedekah 200 juta rupiah: bukan bid'ah karena ibadah yg dilakukan tidak ada batasannya, kesalahan dalam ibadah pada contoh ini bisa jatuh ke syirik kecil jika yg bersangkutan terjatuh ke dalam riya. Bisa jadi bid'ah yg akan diilustrasikan di belakang nanti. 3. Adzan dengan microphone, bukan bid'ah, karena microphone dalam hal ini hanya wasilah. Dengan atau tanpa microphone, adzan tetap sah (asumsi memang sudah masuk waktu sholat). Sekarang, yg masuk bid'ah: 1. Sesuai contoh nomor 2 di atas, jadi bid'ah jika ditetapkan, harus bersedekah 200 juta tiap tanggal sekian (lihat kembali kaidah di atas, tentang perlunya dalil dalam penentun waktu (tanggal sekian) dan bilangan (200 juta)). 2. Sholat Shubuh 3 raka'at, jelas bid'ah nya Karena menentukan bilangan tanpa dalil (bahkan bertentangan dengan dalil) 3. Tahlilan mayit 3, 7, 10 dst (dengan kaidah di atas, cukup jelas) Selanjutnya, akan ada syubhat, misalnya: "membaca tahlil dan mendoakan mayit kan bagus, koq dilarang?!" Maka jawabannya adalah: benar! Membaca kalimat toyyibah seperti tahlil atau berdoa adalah baik, silakan dilakukan kapan saja, tanpa perlu menetapkan waktu dan bilangan nya, sebab jika Nabi tidak menentukan, apakah Kita lebih tau keutamaan tersebut Dari pada Nabi?! Demikian, semoga bermanfaat, aamiin Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
wkwkwk ustadz penjelasannya detail kayak ngajar di TK kecil aja biar mudah mahami pakai gelas mainan,,,,,,, ajib ustadz
Muhammad Zuhdih alhamdulillah bantu Suscribe channel ini dan share ke kawan kawan Aswaja ya kak agar bermanfaat
+Bulu Channel sangat bermanfaat bos!!!! soalnya logis untuk orang awam
Muhammad Zuhdih alhamdulillah insyaallah akan kita post lebih banyak lagi video dari ustad abi maulana
Bulu Channel
Mana wahabinya?
Semoga Allah menunjukkan dan memberikan saya hidayah-Nya. Jangan sampai saya salah jalan. Aamiin.
Aku sungguh beruntung tidak dilahirkan dalam kalangan khawarij wahabi , semoga keadaan ini akan bertahan sampe aku meninggalkan dunia fana ini,,, amiiin !!!
Amiiin....
Tolong untuk yang anti tahlilan agar menonton videonya sampai selesai,biar faham.mantaaap ustadz terus lanjutkan dakwahmu.
Singkat Dan jelas,, lanjutkan dakwahmu ustat agar kami tak tertipu oleh aliran sesat yg dibawa wahabi dan syiah di negeri ini
riza Ulfani insyaallah dakwah terus berlanjut
riza Ulfani yg syiah itu yg bubarin pengajian sesatlah kso
Jika tahlil dan anti tahlil saling berperang.. maka itu tidak ada gunanya bagi Islam. Jika tahlil dan anti tahlil saling memuliakan,, maka itu lbh baik diantara kalian. Kedua kubu tsb aqidahnya sama, jadi salah satu jalan menuju yg baik adalah saling senyum dan menghargai. Ini bukan soal rukun iman dan rukun islam, Ini hanya beda pemahaman. Jika ke 2 Kubu Ini tidak saling senyum dan menghargai.. maka hancurlah islam dan drajadnya. Anti tahlil dan Pro tahlil adalah saudara seiman. Ingattt.. saudara seiman.
lipro ON salam ukhuwah islamiyyah
lipro ON iya betul
S7
Kalau kita sih saling senyum dr dl jg..cm yg ono noh maen bidah2 aja
Dulu sebelum ada aliran yg aneh" seperti wahabi ini .umat islam indonesia adem ayem saja.. sekarang banyak ustadz baru seperti wahabi ini slalu geger
Bang Jay ,dulu Islam datang dalam keadaan yang aneh(terasing) dan kelak akan kembali terasing pula,,fa tubaa Lil ghuroba,,,,fa tubaa lil ghuroba'
Bang Jay baru lahir ya... dr dulu semenjak adanya organisasi islam di indonesia ini berdiri setelah wafatnya pendiri organisasi tsb. Mulai timbul perbedaan yg sangat tajam. Muhammadiyah persis vs NU. Dll belum Alirsyad. Jadi belajar sejarah lagi
Baca sejarah katolik dan protestan reform. Wahabi itu kelompok protestant sunni itu katolik ibaratnya. Jadi pasti bakal konflik dan sejarah menunjukkan protestant menyebar dari inangnya jadi target utama mereka bukan syiah tapi sunni.
Ustad cerdas... semoga Allah subhanahu wata'alla senantiasa memberikan kesehatan dan kelancaran dalam berdakwah.. Aamiin
Jawaban mudah diterima dan dimengerti oleh org awam..trus semangat ustadz perjuangannya..
Knpa hrus saling mencela. Kata mu ini pling bner kata nya ini lah yg bener...
Sudah lah jangan sling membenci jngan sling haram meng haram kan. Kita semua umat nabi.... di sini yg jdi masalah nya haram mengharam kan
Rossin Ahmad ini diskusi bukan mencela
Bulu Channel maksud nya bukan video nya yg sling mencela. Tpi yg pada coment
Bulu Channel diskusi tp ujung2 yg komen pada saling mencela gk sadarya bagi orang awam akan menghadirkan kebencian...!!!
Rossin Ahmad kalau komen yg mendidik,,,, agama ya gak lepas dari hadis dankuran,,,,,, kalau motor ya gak lepas dari mesin dan bbm oil,,,, dasar bro,,, ayo muslim jaga ukhuwah islamia
Halid Emil betul kata sampean pak.
Yang saya maksut di sini yg pda coment di sini saling mencela pak.
Menurut ku ya gak ada masalah mau tahlilan mau gak. Itu hak masing2.
Yang jadi masalah knpa harus pake kata haram dan gak boleh..
Saya yakin lah klo bpak udah tau siapa yg berkta sperti haram dan gk boleh.
" Sesungguhnya Islam itu datang sebagai agama yang memudahkan/mempermudah segala urusan bukan mempersulit/membuat sulit suatu urusan".
Kenapa kita memandang ibadah yg SUNAH atau MUBAH ini seolah-olah WAJIB untuk diperdebatkan ??
Posisikanlah dalam hati kalian ibadah yg SUNAH atau MUBAH ini sebagaimana mestinya, maka tidak akan mungkin lagi ada perdebatan.
Subhanallah
Alhamdulillah Ust... Pas bgt jawabannya, kadang orang Itu melihat dari sudut pandang hadits ini saja tapi tidak di lihat hadist itu dan lain sebagainya,
Nedi Allianz alhamdulillah
Dari jaman embahnya embahku,..maslh ini ada terus gak ketemu2.
elang buana dan semakin kesini semakin banyak kepentingan dan semakin d goreng deh biar semakin pecah...
elang buana mksudnya brro.....
Hal ini baru berhenti Lama setelah hadir'y imam Mahdi dn Nabi 'Isa diahir jarman nanti ...
Yg jelas ada fihak2 yg berkepentingan Ingin mengadu domba sesama Muslim supaya tdk bersatu...
Krn klo sesama Muslim sudah bersatu
Pasti pertolongn Allah akan turun
Dn mrk tahu benar akan hal ini
Krn itulah mrk takut..
Sehingga sesama Muslim terus dpecah belah dgn soal2 bid'ah ini
Mbah kita dulu berharap kita yg bisa menyelesaikan / meluruskan tentang perbedaan ini
Soeyat Noes ga mungkin bisa bro. Apakah mbah kita se naif itukah?? Padahal anak cucunya udah ga tau apa2 dan parahnya ga ada catatan sejarah yg otentik. Jadi se naif itukah??? Senggsmpangin gt ajakah?? Kl benar demikian knp mbah hasyim as ari ga menghentikannya??? Padahal mbah hasyim itu ilmunya lebih luas dan dalam dari pada yang ada sekarang... apakah pernyataan mbah2 kita tersebut masuk akal???
Jawabannya enggak...
Agama itu bukn pendpt,bukn keyakinan,tpi Quran dan Hadis . Jawaban jawabn ni dak menunjukn adanya dalil, tpi hanya pendapt.
anda tahu dalil itu apa
Irwan Kaharu
Wahabi
Mah ngotot
Wkwkwkwk
Irwan Kaharu agama islam tak hanya Qur'an dan Hadits ada qaul sahabat tradisi ulama saleh anda kurang dalam beragama
lebih baik jahat perilaku daripada jahat hati @ Jngn takut kpd merek wahabi,sebab mereka dak akn menyesatknmu,tpi tkutlh kpd bid'ah, sebab dosanya lebih besar dr dosa Jinah.
Bulu Channel @ Adat bukn bagian dr agama ! Tpi mereka
yg memasukn adat kedalm agama,sehingga orng awam melihatnya seperti agama. Contoh, di acara hr ulang tahun, mereka undang Ust ,Imam berdoa disana. Karna Ust ,Imam Nya terlalu pintar ,datng dia ke acaranya kaum Nasran,sambil mendoakn, mereka dak perduli, yg penting... Isinya.. Contoh lain ,disaat acara lamaran, mereka selalu bwkn Ayat Ayat ,hadis Nabi SAW ? Tpi di saat waktu sholat , si Ust Nya dak Sholat ? Begitu pula di saat acara kematian 3-5-7 san seterusnya ,mereka lebih memilih datang ke ritual itu dr pd ke mesjid, dan ini fakta ,bukn fitnah. Dan kebanyakn Umara' itu menjadikn Ust Ust ini menjadi Imam Imam medjid, sehingga kebiasaan mereka di dlam adat di bawa ke mesjid, berdo'a sambil teriak, dak enak lau dak pake pengeras suara, dak peduli ad orng sakit,sakarat,orng tidur ? Kenapa ? Di Adat itu hrus keras keras bacaanbya, sebab yg kasih pahala itu orng yg undang . Coba antum bayangkn ,ana undang antum ,minta di do'akn,kemudian antum pake doa ala mesjid ? Apa jadinya ? Dak dapat pahala nanti.
😁 Saya sangat setuju dengan ustadz ini. jelas, detail, dan masuk akal (mudah dipahami). Saya aktif pengkaji ilmu Ustadz abdul somad, Ustadz Adi hidayat dan 4 ustadz lain rutin. Meski cara penyampaiannya berbeda tp semua sama. Yg jelas tahlilan tak salah, terkadang hanya praktiknya saja yg kurang tepat.
yg jadi pokok permasalahan :
1. tuan rumah yg menyediakan makanan.
2. mnyerupai ratapan seperti agama lain.
3. tugas kerabat yg mestinya menghibur malah mebambah beban.
ada yg bisa jawab ?
“Ayo pak kita yasinan di rumahnya pak RT!” Kegiatan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita ini biasanya diisi dengan membaca surat Yasin secara bersama-sama. Mereka bermaksud mengirim pahala bacaan tersebut kepada si mayit untuk meringankan penderitaannya. Timbang-timbang, daripada berkumpul untuk bermain catur, kartu apalagi berjudi, kan lebih baik digunakan untuk membaca Al-Qur’an (khususnya surat Yasin). Memang sepintas jika dipertimbangkan menurut akal pernyataan itu benar namun kalau dicermati lagi ternyata ini merupakan kekeliruan.
Al-Qur’an untuk Orang Hidup
Al-Qur’an diturunkan Alloh Ta’ala kepada Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wa sallamsebagai petunjuk, rahmat, cahaya, kabar gembira dan peringatan. Maka kewajiban orang-orang yang beriman untuk membacanya, merenungkannya, memahaminya, mengimaninya, mengamalkan dan berhukum dengannya. Hikmah ini tidak akan diperoleh seseorang yang sudah mati. Bahkan mendengar saja mereka tidak mampu. “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu mendengar.” (Terjemah An-Naml: 80). Alloh Ta’ala juga berfirman di dalam surat Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya, “Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70). Alloh berfirman yang artinya, “Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39). Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: “Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi’i rohimahulloh dan para pengikutnya menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) dan hadiah pahala tidak sampai kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun.”
Adapun dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan surat Yasin jika dibaca secara khusus tidak dapat dijadikan hujjah. Membaca surat Yasin pada malam tertentu, saat menjelang atau sesudah kematian seseorang tidak pernah dituntunkan oleh syari’at Islam. Bahkan seluruh hadits yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Yasin tidak ada yang sahih sebagaimana ditegaskan oleh Al Imam Ad Daruquthni.
Islam telah menunjukkan hal yang dapat dilakukan oleh mereka yang telah ditinggal mati oleh teman, kerabat atau keluarganya yaitu dengan mendo’akannya agar segala dosa mereka diampuni dan ditempatkan di surga Alloh subhanahu wa ta’ala. Sedangkan jika yang meninggal adalah orang tua, maka termasuk amal yang tidak terputus dari orang tua adalah do’a anak yang sholih karena anak termasuk hasil usaha seseorang semasa di dunia.
Biar Sederhana yang Penting Ada Tuntunannya
Jadi, tidak perlu repot-repot mengadakan kenduri, yasinan dan perbuatan lainnya yang tidak ada tuntunannya dari Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam. Bahkan apabila dikaitkan dengan waktu malam Jum’at, maka ada larangan khusus dari Rosululloh shollalohu’alaihi wa sallam yakni seperti yang termaktub dalam sabdanya, “Dari Abu Hurairah, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam: Janganlah kamu khususkan malam Jum’at untuk melakukan ibadah yang tidak dilakukan pada malam-malam yang lain.” (HR. Muslim). Bukankah lebih baik beribadah sedikit namun ada dalilnya dan istiqomah mengerjakannya dibanding banyak beribadah tapi sia-sia? Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallambersabda, “Barangsiapa yang beramal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim). Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala melindungi kita semua dari hal-hal yang menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan. Wallohu a’lam bishshowab.
***MIY.
Bang Uyen ruLe's
Masyaa Allah fitnah yg keji kpd imam Syafi'i.......
Klo mengutip ucapan imam Syafi'i
Itu mesti jujur sampaikn semua'y
Jgn dipotong2
Terus smpaikan juga maksud tdk smpai itu apa
Jgn difahami dgn pemahaman sendiri
Ingat ancaman nabi :
barangsiapa memahami alquran ( dn hadits ) dgn akal'y
Silahkan menempati tempat'y dineraka
Termasuk juga ucapan imama Syafi'i
Itu nama'y berdusta....
Inikah hasil ajaran orang2 yg mengaku pengikut salafussholeh
Sehingga menghalalkn berdusta ?
Coba tampilkn seluruh ucapan imam Syafi'i itu disini dlm masalah hadiah pahala jgn sepotong2 termsuk penjelasan 'upama Syafi'i jika km orang yg jujur
Dn yg kmu share ini bukan hasil kopasan............
Masya Allah hamba berlindung kpdmu dr mengikuti orang2 yg telah berdusta dn menyembunyikan kebenaran dlm kitab2 ulama
Dn memotong2'y demi kepentingan faham'y yg sesat menyebutkn
Bahkn smpai asa yg berani merubah2 kitab 'ulama setelah mereka menyadri imam Syafi'i itu adalah salah satu pembesar salafush sholeh
baca sejarah wali songo broo...bagaimana susahnya menyebarkan islam di tanah jawa
Dimas prasetyo ...kitab feqah Imm Syafie rh apa ya???
Bang Uyen ruLe's
Km belum jwb pertanyaanku
Jika km orang yg jujur
Dn wahabi salafi itu bnar2 pengikut salafush sholeh
Silahkn tampilkn ucapan imam Syafi'i soal hadiah pahala secara lengkap
Sebab ucapan imam Syafi'i itu berurutan
Kemudian dihalaman selanjut'y
Ulama Syafi'iyyah
Menjelaskn soal tdk smpai itu apakah bnar2 tdk sampai ataukah ada penyebab'y knp tdk smpai....?
Nanti baru aku jawab kitab fiqih imam Syafi'i
Dn pesanku
Smpaikn kpd yg mengkopas ini
Jujurlah
Sebab ciri2 orang munafik itu ada 3
1.jika berjanji ia ingkar
2.jika berkata , ia dusta
3.jika dipercaya ia khianat
Jujurlah dlm menyampaikn ucapan 'ulama maksud'y apa
Jgn disembunyikan
Krn klo disembunyikan
Itu nama'y melakukan penipuan ilmiyyah
Dn jgn pula berdusta dgn memotong ayat Allah suroh An Naml ayat 80
Tampilkn seluruh'y smpai ayat ke 81
Dn tampilkn hadits shoheh dimna Rosululloh Muhammad shollalloohu 'alaihi wa aalihi wa sallam berbicara kpd Abu Jahal yg sudah Mati
Itu baru jujur nama'y
Semoga dapat hidayah...baca Al-Qur'an iya baik.. tapi mengerjakan sesuatu ibadah butuh dalil dan contoh jng hya beranggapan baik lalu dlakukan...islam bkn pke logika.. tapi brlndaskan Al-Qur'an dan hadits
Evhan Phaul amiin
Klo wahabi ada dalil nyh di Alqur,an!!
G usah berat2 mikirmu ntar konslet alias stres...ngaji smpai mana...apa bisa baca kitab kuning hafal berapa ribu hadiat..br belajar aja dan bljr dr youtube udah blng kmbali ke sunnah..lha saya dr kmren g kmna2 kok suruhkembali...haaa
Semoga mendapat hidayah...
Awakmu kui ....sing butuh hidayah.....renungin
wahabi bukan di indonesia tempat'y lanjut min saya dukung, pemahaman wahabi yang ga jelas harus disingkirkan....
IMAM SYAFI'I PERNAH MELAKUKAN TAHLIL KEMATIAN ???
Oleh Siswo Kusyudhanto.
Kemarin dishare teman sebuah video ada orang yang katanya Wahabi terdiam mendengar penjelasan seorang ulama katanya menjelaskan bahwa tahlil kematian bukanlah bid'ah. Saya cuma comment, " ini namanya sinetron, bukan diskusi ilmiah".
Jadi teringat beberapa tahun yang lalu ketika masih awam pada Kajian Sunnah, saya bertanya soal tahlil kematian kepada seorang kyai, saya menanyakan apakah benar amalan tahlil kematian masuk Bid'ah, beliau menjawab "ini bukan bid'ah yang terlarang", lalu saya tanya lagi, " kalau bukan bid'ah berarti Sunnah dong pak kyai?", Pak kyai menjawab, " ini bid'ah Hasanah, menurut Imam Syafi'i ada bid'ah Hasanah dan Bid'ah Dholallah", lalu saya kejar lagi, " Apakah Imam Syafi'i pernah amalkan amalan Tahlil kematian ini pak kyai?, Jika ada mohon rujukan kitabnya", Nampak dia mulai gelisah, lalu menjawab, " gak pernah", pertanyaan saya makin tajam akhirnya pak kyai terdiam, dan ujungnya dia bilang saya "Wahabi", SubhanaAllah, logika sederhana saja jika amalan tahlil kematian ini masuk Bid'ah Hasanah dan juga mengikuti Imam Syafi'i artinya minimal beliau paling tidak mengamalkan amalan ini, namun faktanya Imam Syafi'i tak sekalipun pernah mengamalkan amalan ini meskipun dijaman beliau juga banyak orang mati.
Demikian juga dengan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam, para sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut, sampai para ulama imam Mazhab tak sekalipun mereka menyelenggarakan tahlil kematian, padahal dijaman mereka ada ribuan orang mati karena perang dan sakit, lalu kenapa kita duluan yang amalkan?.
Lalu dari mana datangnya amalan ini?, Jawaban entah berantah, lalu kenapa diamalkan jika gelap asalnya?.
Makin lama saya mendengar kajian para ustadz dan Syaikh makin paham bahwa sejatinya Islam ini agama yang sangat ilmiah, dapat dirunut dari mana datangnya sebuah hadist, fatwa, amalan, dan seterusnya, semua tercatat dalam ribuan kitab para ulama.
Dari sana kita akan mengetahui mana Tauhid dan mana Syirik, mana Sunnah dan mana Bid'ah, mana muamalah Halal dan mana Muamalah Ribawi dan seterusnya.
Semua sudah terang dalam Islam namun syahwat dan syubhat manusia saja yang membuat agama Ini seakan datang dalam keadaan remang-remang, perlu ditambah dan dikurangi, di modifikasi agar sesuai keinginan manusia, namun sejatinya malah merusak fitrah manusia itu sendiri, waalahua'lam.
Seperti beberapa waktu yang lalu saya kasihan melihat seorang teman yang mengadakan Tahlil kematian orang tua nya sampai berhutang jutaan rupiah kepada rentenir, sementara kerjanya serabutan, maklum didesa ya kalau Tahlil kematian butuh biaya besar karena harus menyembelih kambing, masih harus menyediakan makanan, rokok, kue, minuman untuk jamaah yang datang selama beberapa hari, sedihnya sudah terancam fitnah dosa bid'ah masih ditambah lagi fitnah dosa dari riba, SubhanaAllah.
Namun ketika saya ingatkan dia untuk meninggalkan amalan ini, bukannya terima kasih sudah menasehatinya malah menuduh saya suka mengkafirkan, SubhanaAllah. Padahal saya menasehati dia karena prihatin atas keadaannya.
Sesungguhnya Sunnah sangat sederhana, murah dan sesuai fitrah manusia juga berpahala, sementara Bid'ah sebaliknya, waalahua'lam.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]
Jazzakallahu khairon penjelasan nya.. 👍👍
Masalahnya sekarang tahlilan seolah olah wajib dilakukan, harus membuat acara tahlil 3,7,40,100, 1000 hr dst.. Biar tak punya uang pun rela berhutang agar bisa menyelenggarakan acara tahlil..
Jeriko Jalung yg bilang wajib siapa
Bulu Channel coba dibaca ulang koment saya, ada nggak saya bilang wajib?
Seolah olah wajib....
Benerrr banget.
Nasya Aulia iya betuull, ibadah sunnah tk pernah dikerjakan, tapi yg bid'ah selalu dilaksanakan.. #ironis
Jeriko Jalung wkwjwkwk.kata siapa.udah pernah survei mas?
Tahlil itu peninggalan wali songo...di amalkan oleh NU dan pendiri NU itu hadrotusyekh hasyim asari...yang bilang tahlil gak boleh berarti lebih pinter dr wali songo dan mbah hasyim...hebatnya kalian
Adiboy Alwahidi wali songo sama para sahabt nabi lebih pinter mana
Adiboy Alwahidi
Agama bukan pinter ato tdk tp hrs sesuai dengan syareat , Al quran dan Al Hadist....
Biar wali ato ustad setinggi langit tdk ada dasarnya ya g perlu ditiru....
Intinya jangan menyelisihi Nabi.
Adiboy Alwahidi betul jgn selisihi nabi pemahaman salaf itu terbenar kenapa gak di. Amalkan saja di jamin benar kenapa
Kalian luar biasah😀
Ustadz Abi Maulana Syarifuddin Sehat sllu Ustadz❤☝☝☝☝👍👍👍👍
benar sekali kata ustadz aswaja abi maulana syarifuddin.. siapa saja yg masi menyalah kan moga di beri kan pentunjuk lagi.. amin
Mantap ustaj....bikin mati kutu si waw.....
Aman Kurnia alhamdulillah
Haha... Korban ustadz su'...
Menerangkan tahlilan bidah kok begitu...
Bgmn cara tahlilan rosululloh salawaalaihi wasallam????????
wicaksono hendry rasulullah meminta para sahabat berkunjung, menghibur, mendoakan dan baca alquran kepada keluarga ahli mayit
Tanya aja mas sama ustadz di atas, dia lbh pintar dr nabi saw..
+Bulu Channel maklum bro murid paud. ...
Kan sudah jelas ada sunnah ucapan Nabi. Untuk mengucapkan perkataan baik. Tahlilan semua baik. Jangan jangan wahabi ingkarus sunnah koulin Nabi. ( ucapan Nabi).
kalo rosul ga usah tahlil mas. gitu aj di tanyakan.
Pendekatan yang sangat realistis.
Terima kasih ustadz.
Alhamdulillah dukung terus dakwah ustadz Abi Maulana akan update di channel ini
Jelas penjelasanya seperti Aqua, lanjutkan ustadz, terima kasih atas penjelasannya
ISLAM tidak butuh kreatifitas, TIDAK BUTUH ditambah-tambah..
Yang perlu kita lakukan adalah apa yang dilakukan Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam dan yang diperintahkan Allah 'Azza wa Jalla.
Jika tidak diperintahkan atau tidak dicontohkan, maka TIDAK USAH DIKERJAKAN.. Karena jika dikerjakan itu termasuk BID'AH..
Allah 'Azza wa Jalla menyebutkan bahwa ISLAM sudah SEMPURNA..
So, jangan lagi ditambah-tambahi apalagi dikurang-kurangi..
Secret Road cara berpikir anda tidak sesuai sunnah dan Al-Qur'an
Klo gitu baca qur'an pakai harokat bid'ah yah ??? qur'an yg ada arti bahasa indonesianya juga bid'ah yah ??? Dan klo zakat fitrah harus pakai kurma dan gandum gitu ??? Karena pada zaman rasulullah gak ada harokat, terjemahan arti dlm bahasa indonesia, dan beras...
Qt gak bisa kembali secara langsung kepada Qur'an dan hadits, sebab qt saja tau artinya dari Para Guru/Ustadz....yg benar itu qt harus kembali kepada guru qt yg memiliki pengetahuan tentang Qur'an dan hadits yg benar, yg memiliki sanad hingga sampai ke Rasulullah...
Bulu Channel : disebelah mananya tidak sesuai ?
Judul divideo ini yang TIDAK SESUAI.. Antum fitnah orang begitu saja dengan sebutan WAHABI.. padahal WAHABI adalah fitnahan dari SYI'AH yang diberikan untuk para Ahlussunnah..
Belajar lagi sana tentang wahabi itu bagaimana.. biar tidak berujung memfitnah orang ataupun mengkafirkan sesama muslim dengan sebutan WAHABI..
WAHABI itu ajaran sesat yang sudah lama dibubarkan dan dihilangkan, namun sekarang SYI'AH malah berusaha memecah belah islam dengan menyebut para Ahlussunnah dengan sebutan WAHABI..
Sebaiknya belajar dulu sebelum mengungkapkan pendapat..
Secret Road peradaban manusia itu terus berkembang. Agama islam mengakomodasi perkembangan zaman. Emangnya anda hidup di zaman nabi.
Muhammad Yamin :
Bid'ah itu bukan berarti "Segala sesuatu yang baru" tapi bid'ah itu berarti "sesuatu yang baru dalam ibadah dalam islam"..
Motor, mobil, muka antum, rambut antum, baju antum, qur'an yang memiliki terjemahan, dsb itu bukan bid'ah namanya.. karena bukan bagian dari ibadah islam..
Apakah ada seruan atau perintah dari Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam ataupun Allah 'Azza wa Jalla untuk berzakat dengan gandum dan kurma ?
Setau saya kita hanya diperintahkan untuk berzakat, tidak ada perintah berzakat harus menggunakan gandum dan kurma..
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wassalam mencontohkan zakat dengan menggunakan makanan pokokNYA dinegeri tersebut (yaitu kurma dan gandum), maka dari itu kitapun jika mengikuti sunnah Beliau Sholallohu 'Alaihi Wassalam, ya zakat menggunakan makanan pokok dinegeri kita yaitu beras..
Betul.. kita harus mengikuti ustadz dan para ulama kita yang memahami Al-Qur'an dan Hadist berdasarkan dalil yang kuat bukan berdasarkan kiasan ataupun pendapat pribadi..
Yang Bid'ah itu bukan istighfarnya
Bukan yasinnya, bukan baca tahlilnya , bukan tahmid nya,bukan sedekahnya, bukan bacaan bacaannya....
Tapi acara nya , eventnya,
Ustadz kebanyakan makan besek mana paham...?
Andi Kusmiadi hahahaha
Dan tulisanmu itu akan menjadi saksi di hari kiamat , ayolah sob .. Jangan mencela seperti itu
Walisongo itu ilmunya lebih tinggi dari pada ulama2 yang ada sekarang ini... jadi ga akan sampe. Permasalahannya adalah cuman ga ada catatan2...
A Videos
Jangan mengatasnamakan wali songo untuk melegalkan amalan2 Bid'ah, wali songo itu ada sembilan, wali yang mana yang ajarkan tahlilan, wali mana yang melarang Bid'ah...
Andi Kusmiadi haduh bro2... mbok baca2 lg to sejarahnya... giliran d kasih tau siapa yang bikin tahlilan, malah d bilang jangan bawa nama walisongo buat melgalkan bidah... duh2 bro2...
Sering kita dapati sebagian ustadz atau kiyai yang mengatakan, “Tahlilan kok dilarang?, tahlilan kan artinya Laa ilaah illallahh?”.
Tentunya tidak seorang muslimpun yang melarang tahlilan, bahkan yang melarang tahlilan adalah orang yang tidak diragukan kekafirannya. Akan tetapi yang dimaksud dengan istilah “Tahlilan” di sini adalah acara yang dikenal oleh masyarakat yaitu acara kumpul-kumpul di rumah kematian sambil makan-makan disertai mendoakan sang mayit agar dirahmati oleh Allah.
Lebih aneh lagi jika ada yang melarang tahlilan langsung dikatakan “Dasar wahabi”..!!!
Seakan-akan pelarangan melakukan acara tahlilan adalah bid’ah yang dicetus oleh kaum wahabi !!?
Sementara para pelaku acara tahlilan mengaku-ngaku bahwa mereka bermadzhab syafi’i !!!. Ternyata para ulama besar dari madzhab Syafi’iyah telah mengingkari acara tahlilan, dan menganggap acara tersebut sebagai bid’ah yang mungkar, atau minimal bid’ah yang makruh. Kalau begitu para ulama syafi’yah seperti Al-Imam Asy-Syafii dan Al-Imam An-Nawawi dan yang lainnya adalah wahabi??!!
A. Ijmak Ulama bahwa Nabi, para sahabat, dan para imam madzhab tidak pernah tahlilan
Tentu sangat tidak diragukan bahwa acara tahlilan -sebagaimana acara maulid Nabi dan bid’ah-bid’ah yang lainnya- tidaklah pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak juga para sahabatnya, tidak juga para tabi’in, dan bahkan tidak juga pernah dilakukan oleh 4 imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafii, dan Ahmad rahimahumullah).
Akan tetapi anehnya sekarang acara tahlilan pada kenyataannya seperti merupakan suatu kewajiban di pandangan sebagian masyarakat. Bahkan merupakan celaan yang besar jika seseorang meninggal lalu tidak ditahlilkan. Sampai-sampai ada yang berkata, “Kamu kok tidak mentahlilkan saudaramu yang meninggal??, seperti nguburi kucing aja !!!”.
Tidaklah diragukan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah kehilangan banyak saudara, karib kerabat, dan juga para sahabat beliau yang meninggal di masa kehidupan beliau. Anak-anak beliau (Ruqooyah, Ummu Kaltsum, Zainab, dan Ibrahim radhiallahu ‘anhum) meninggal semasa hidup beliau, akan tetapi tak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apakah semuanya dikuburkan oleh Nabi seperti menguburkan kucing??.
Istri beliau yang sangat beliau cintai Khodijah radhiallahu ‘anhaa juga meninggal di masa hidup beliau, akan tetapi sama sekali tidak beliau tahlilkan. Jangankan hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, ke-1000 bahkan sehari saja tidak beliau tahlilkan. Demikian juga kerabat-kerabat beliau yang beliau cintai meninggal di masa hidup beliau, seperti paman beliau Hamzah bin Abdil Muthholib, sepupu beliau Ja’far bin Abi Thoolib, dan juga sekian banyak sahabat-sahabat beliau yang meninggal di medan pertempuran, tidak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Demikian pula jika kita beranjak kepada zaman al-Khulafaa’ ar-Roosyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali) tidak seorangpun yang melakukan tahlilan terhadap saudara mereka atau sahabat-sahabat mereka yang meninggal dunia.
Nah lantas apakah acara tahlilan yang tidak dikenal oleh Nabi dan para sahabatnya, bahkan bukan merupakan syari’at tatkala itu, lantas sekarang berubah statusnya menjadi syari’at yang sunnah untuk dilakukan??!!, bahkan wajib??!! Sehingga jika ditinggalkan maka timbulah celaan??!!
Sungguh indah perkataan Al-Imam Malik (gurunya Al-Imam Asy-Syaafi’i rahimahumallahu)
فَمَا لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ دِيْنًا لاَ يَكُوْنُ الْيَوْمَ دِيْنًا
“Maka perkara apa saja yang pada hari itu (pada hari disempurnakan Agama kepada Nabi, yaitu masa Nabi dan para sahabat-pen) bukan merupakan perkara agama maka pada hari ini juga bukan merupakan perkara agama.”(Al-Ihkam, karya Ibnu Hazm 6/255)
Bagaimana bisa suatu perkara yang jangankan merupakan perkara agama, bahkan tidak dikenal sama sekali di zaman para sahabat, kemudian lantas sekarang menjadi bagian dari agama !!!
Prakteknya dilapangan banyak hal yang Kontradiksi....lebih aman mengerjakan yang yg jelas nabi para sahabat kerjakan amalan mereka sudah menghabiskan waktu kita, tidak perlu ditambah atau dikurangi...Hidupkan Sunnah kebatilan akan sirna,,,,amiiin
Ngak Jelas omongan nya.... Mana Dalil nya????
fashaha nurii wahabi ga nyampe otaknyh
fashaha nurii utekmu gk nutut boss...
kasihan akal pikiranya belum bisa menangkap dengan baik
mungkin dia wahabi
baca sejarah wali aja broo...biar jelas
Lucu ya ustadz yg satu ini,menafsirkan hadish mnrt hawa nafsu sndr...
Yenna 171161 mgkin kamu kebanyakan micin.makanya eror macam wahabi
Dari pada tafsiran al bani aku pilih ulama ahlussunnah waljamaah.
Yenna 171161 gunakanlah akalmu
Yenna 171161 ente bahlul
Yenna 171161 bagaimana kmu tau ini menurut hawa nafsu..??
Gk kebalik kan..??
Amiin semoga di panjangkan umurnya ustad dan jadi amal soleh buat admin
Ridho Zakaria amiin
Hadis riwayat Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. berkata kepada Bilal ketika shalat fajar (shubuh), “Hai Bilal, ceritakan kepadaku amalan apa yang paling engkau harap pahalanya yang pernah engkau amalkan dalam masa Islam, sebab aku mendengar suara terompamu di surga. Bilal berkata, “Aku tidak mengamalkan amalan yang paling aku harapkan lebih dari setiap kali aku bersuci, baik di malam maupun siang hari kecuali aku shalat untuk bersuciku itu”.Dalam riwayat at Turmudzi yang ia shahihkan, Nabi saw. berkata kepada Bilal, “Dengan apa engkau mendahuluiku masuk surga?” Bilal berkata, “Aku tidak mengumandangkan adzan melainkan aku shalat dua rakaat, dan aku tidak berhadats melaikan aku bersuci dan aku mewajibkan atas diriku untuk shalat (sunnah).” Maka Nabi saw. bersabda “dengan keduanya ini (engkau mendahuluiku masuk surga).
Hadis di atas juga diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia berkata, “Hadis shahih berdasarkan syarat keduanya (Bukhari & Muslim).” Dan adz Dzahabi mengakuinya. Hadis di atas menerangkan secara mutlak bahwa sahabat ini (Bilal) melakukan sesuatu dengan maksud ibadah yang sebelumnya tidak pernah dilakukan atau ada perintah dari Nabi saw.
Jangan terpancing emosi saudara ku seaqidah.. Jadilah seorang muslim yang selalu menjaga lisan ny dari keburukan.
Tahlil itu pak ustad untuk ukwah islamiah .itu termasuk lebaran kecil.betkumpul sesama islam dan zikir banyak mengingat alloh swt.segi positiv ibadahnya banyak.dapat menghibur yang berduka agar tidak sedih.
keren ni ustad, semoga di berikan kesehatan & di jaga oleh Allah agar ustad bisa berdakwah Aamiin
Buat saudara semuslim yg sibuk debat dgn urusan khilafiyah, jika tak sependapat, tak sefaham baiknya tak perlu diperdebatkan. Apalgi mebidahkan sesama muslim. Sadarlah bahwa org2 kafir senang akan perpecahan kita sesama muslim. Org2 syiah sdh byk di indonesia, gerakan2 misionaris dmn mana. Lebih baik kita bentengi saudara2 kita akan bahayanya gerakan syiah & misionaris. Mudah2an Allah menjaga kita semua dari faham faham yg jelas menyesatkan seperti syiah & misionaris.
Masalah nya di Indonesia mayoritas yg adain tahlilan dan yg mndanainya adalah keluarga si mayit.. bukan tetangga yang bersedekah makanan.. keluarin uang jutaan, dipaksakan tidak peduli harus hutang sana sini.. sudah berduka, terus diberatkan dgn acara 3 hari,4 hari, 7 hari, 100 hari, kemudian pertahun.. lebih baik makanannya disedekahkan ke anak yatim dgn niat pahala untuk si mayit, InsyaAllah sesuai sunnah..
Benar pak ustad..luruskan pemikiran wahabi..biar umat muslim tidak sesat...
Apa nak susah fikir boleh ke tak boleh, bila pergi mengerjakan umrah tengok dan tanya imam masjid Nabawi Madinah, kalau amalan kita tak sama apa yang diamalkan penduduk Madinah berarti kita salah, apa yang susah sangat menerima kebenaran amalan yang original dari Rasulullah yang terjamin selamat dunia akhirat.
Apa cuma aku yang benci wahabi..
Doakan saja
Mantap betul Abi Maulana ini....saya suka atas kajiannya... 👍👍👍
"Kemarin aku merasa pintar kemudian aku ingin merubah dunia , namun hari ini aku bijaksana kemudian aku merubah diriku sendiri" - Rumi
Sebelum mengkritik orang lain atau golongan atau apapun , bijak lah Ngaca jiwa dulu .
Yang tahlilan biarlah tahlilan , yang Ndak sepakat Yaudah Gausah tahlilan tanpa kemudian mencari2 , gitu aja kok repot.
Mantap... Mudah dicerna pikiran dan mudah disampai kan tuk teman yg lain
Alhamdulillah ustad mencerahkan.... Masih banyak orang kafir diluar sana yg dibiarkan, lanjut pak ustad
alhmdulillah
Hadits 'Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan dari kami, maka amalan tersebut tertolak' merujuk kepada objektif, bukan kepada sarana. Dalam arti yang ditolak adalah sedekah pahala bacaan alQur'an kepada si mati (sebagai objektif), bukan kegiatan membaca alQur'an itu sendiri.
Agama itu mengikut. Dan yang diikuti hanyalah Rasulullah saw.
Terimakasih ustadz
Adem bngt ustad penjelasannya.... Berilmu dan bnr2 sesuai jalurnya.
Semangat min.
Sebarkan Hikmah, agar Semakin banyak umat Islam wahabi makin terang wawasannya. Dan tidak lagi mengkafirkan saudaranya.
kasian, dalil umum dibawa jd dalil khusus. ternyata ada yg lebih pandai memahami sabda rasululloh daripada para sahabat. hebat nie orang
islam itu ilmiah dan amalliah....👍👍👍lanjut pak ustad... ilmu allah itu luas...7 lautan sbg tintahx dan ranting pohon sbg penax tidak akan habis ilmu allah itu untuk di tulis...jadi lusskanlah ilmu allh gy haq......lanjud ustad aswaja...dukung selalu kebenaran
Masalah khilafiyah ,furu'iyah dll jangan diperdebatkan kn , jangan cari perbedaan ny , cari lah persamaan ny , utk kerukunan sesama muslim , contoh di jln Keputih gang makam Surabaya ada mushalla AL-MUHAJIRIN..kalau shalat subuh , siapa pun imam ny , Baca qunut atau gak , Ma'mun diam saja , tetep Ma'mun , malam Jum'at ada yg tahlilan ada yg tidak , no koment , peringatan maulid Nabi , ada undangan 40 hr , 100 hr , yg datang silahkan , yg tidak datang ya diam saja , Hadits Rasulullah , barang siapa br iman KPD Allah dan hari qiamat , hendak lah ia berkata benar atau lebih baik' diam , Wallahu 'alam
Subhanallah
Ajib ustadz,semoga selalu dalam lindungan Allah Aamiin🤲
Yang kurang tepat yaitu ahli musibah terkesan repot jadinya (mengeluarkan biaya dsb) dalam maslahat tersebut. Kemudian penunjukan malam ganjil untuk periode tahlilan jg sering menjadi tanda tanya dikalangan ummat. Untuk yg lain rasanya cukup aman.
Saya saran kan liat video ustaz khalid Basalamah tertantang tahlilan jelas .singkat padat dan punya landasan.. 👍👍
Kurangnya pengetahuan jangan membuat pertikaian. Lakukan tanya jawab tabayun dengan akhlak yg baik. Sperti di video ini bagus. Bertanya dan tabayun. Inilah perbedaan pendapat dan kurangnya tau dengan adap yg baik. Jngn nulis2 fatwa2 jika tdk paham ya. (Yg suka membid'akan) imam mazhab pun.tdk pernah saling tuduh. Trimakasi untuk videonya min. Tetap berjuang. Semangat
Lau kalia dengr ust Farhan kajian, ikuti kajian beliau, beliau berbicara dengn ilmu.
Btw aku suka dgn wahabi salafi ini
Krn dia terbukti mencari kebenaran
Bukan kata'y kata'y kata'y
Mdh2n Allah menolong'y
Memberi petunjuk
Dn membimbing'y
Dlm hal ini
Demikian juga orang2 terdekat Kira
Keluarga ibu bapak ade kk tmn tetangga
Sehingga bisa trselamatkn dr orang2 yg mengaku2 pengikut salafusaholeh....
Dn kita do'akn juga tmn2 dr wahabi salafi Allah bukakan hati mrk
Sehingga bisa meluruskn pemahaman2 mrk yg keliru dlm agama terutama dlm hal masalah bid'ah
Dn tdk ada ketakutan mrk dlm mengakui kesalahan'y
Dn jika mrk melakukan ini
Moga Allah angkat derajat mrk
Rizqi mrkpun Allah banyakn dgn rizqi yg baik lagi halal
Dn tetap istiqomah dlm kebaikan smpai ahir hajat hidup mrk
Aaamiiin......
Khusus
Tiap hari kita, caci maki, kata-kata kasar, menuduh, stigmatisasi sesat dan sejenisnya masih terus meluncur dari mulut ke mulut dan berhamburan dari mimbar ke mimbar, seakan-akan tak bisa berhenti atau dihentikan bagai busur (anak panah) yang dilepaskan ke arah sasarannya.
Banyak hati yang terus membara, mendidih dan menyala-nyala, seakan terlampau sulit untuk padam. Di antara mereka ada yang seperti amat senang memprovokasi, mengadudomba dan menyulut api permusuhan antar umat seagama atau berbeda agama atau antar warga negara.
Akal intelektual sebagai unsur khas manusia yang karena itu ia menjadi terhormat, tak lagi digunakan. Ia telah disingkirkan dari ruang percakapan sosial. Yang menguasai diri adalah emosi yang siap membuncah dan meledak-ledak.
Tetapi satu hal yang sungguh tidak dapat dimengerti adalah bahwa mereka yang terlibat dalam pusaran saling mengumbar marah dan menghasut itu menganggap diri paling mengerti tentang agamanya sambil membodoh-bodohkan lawannya.
Situasi kejiwaan ini mengingatkan kita pada hadits Nabi :
“الأرْواحُ جُنُودٌ مُجَنَّدةٌ، فما تَعارَفَ منها ائْتلَف، وما تَناكَرَ منها اخْتَلَفَ”.
“Ruh-ruh (jiwa-jiwa) bagaikan prajurit-prajurit yang siap (untuk damai atau untuk perang). Jiwa-jiwa yang saling mengenal akan bersatu saling mengasihi. Dan jiwa-jiwa yang saling mengingkari, akan bertengkar (bermusuhan)”.
Aku pikir hadits ini agaknya ingin mengatakan dan mengusik kesadaran kita: jika (jiwa) kalian saling mengenal, kalian akan damai. Tetapi jika kalian saling mengingkari (tak mau saling mengenal), kalian akan bermusuhan. Nah, jadinya tergantung pada pilihan kita.
“Sekarang kita kembali ke atas. Jadi kita harus bagaimana? Bagaimana sejatinya kata al-Qur’an dan kata Nabi?. Begitu tanya seseorang. Aku bilang seharusnya kita atau mereka segera menyadari bahwa tindakan mengadudomba, menghasut atau memfitnah merupakan kejahatan moral, perilaku tercela, (al-akhlaq al-madzmumah) yang akan menghancurkan diri sendiri dan kehidupan bersama.
Ia masuk dalam katagori dosa besar. Al-Qur’an sudah mengatakan :
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَهِينٍ , هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ
“Dan janganlah kamu ikuti siapapun yang mengobral sumpah lagi berkarakter rendah, yang suka mencela yang senang mengadudomba (memfitnah)”.(Q.S. Al-Qalam, 10-11).
Nabi Muhammad Saw bersabda :
ألا أخبركم بشراركم؟”. قالوا: بلى. قال:” المشَّاؤُون بالنميمة، المفسدون بين الأحبة، البَاغُون البُرَآءَ العنت “. أخرجه البخاري في الأدب المفرد
“Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang paling buruk di antara kalian. Yaitu orang-orang yang kerjanya mengadu domba (menghasut), yang gemar menceraiberaikan orang-orang yang saling mengasihi/bersahabat, dan yang suka mencari kekurangan pada manusia yang tidak berdosa.” (HR.Al-Bukhari).
Nabi juga bersabda bahwa para penghasut tidak akan masuk surga:
عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنِمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ ».
“Dari Hudzaifah, beliau mendapatkan laporan tentang adanya seseorang yang suka melakukan adudomba maka beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga” (HR Muslim no. 303).
قال الحافظ المنذري أجمعت الأمة على تحريم النميمة، وأنها من أعظم الذنوب عند الله
Al-Hafizh (Ahli hadits besar), Ibn Mundzir mengatakan : Ulama sepakat (ijma’/konsensus) bahwa menghasut atau mengadu domba antar manusia adalah haram dan ia termasuk dosa besar dalam pandangan Allah”
Jos pokoe, detail....
Tahlilan adalah warisan walisongo yang mana manfaatnya sangatlah besar dari sisi religius maupun sosial, dgn adanya tahlilan rasa persodaraan antar tetangga menjadi erat akrab rukun saling tolong menolong sehingga yang terjadi adalah masyarakat yg ayem tentrem saling menghargai satu sama lain. Kalo tahlilan sudah diusik berarti ada yang ingin Indonesia cepat bubar dan kekayaan alamnya diambil oleh orang2 yang berkrpentingan. WASPADALAH DGN ORANG2 YG INGIN MESUSAK NEGARA KITA
Yg mengata kan tahlilan itu tidak boleh ..itu ustad .memecah belah ummat .lanjutin terus ustad ..saya dukung
Di Daerah sy ,bid'ah bid'ah itu di dukung oleh umara' malah di perlombakn,sehingga tumbuh subur. Dengn adanya kajian kajian ,perlahn hal itu mulai berkurng, Jujur " ana pernah melakukn survei wawancara langsung kpd Ust,Imam yg levelnya sudah tinggi ! Ana tanya tentng dalil /hadis, jawaban mereka mengejutkn ,sekalian mengecewakn !! Mereka menjawab, Tidak mengerti DALIL
. Inna lillaah,seorang tokoh Agama 😇😇 ? Dak mengerti hukum ? Penomena ini ad di mna mana . Ana pernah khotbah di salh satu mesjid, ana sentil msalh bid'ah, alhamdulillah ana dak di undan lagi khotbah di mesjid itu sampai saat ini.
lanjutt kan yaiiii..!!
sangat sangat detail....mantab.
Gak full video
Subahanallah 👍 mantap ustad Abi Maulana🙏
Orang2 salapi tidak akan pernah berhenti mencela,memfitnah , bahkan mengkafirkan sodara sesama muslim,,,,
Kaum salapi ini baru berhenti dan menyesal kalo sudah dikubur,,,
Untuk sodara2ku Aswaja ,, mari kita jaga keluarga,teman kita agar jng sampe masuk kejebakan tauhid dan fikih salapi ,,,
Walaupun mereka selalu memfitnah,mencela,bahkan mengkafirkan kita,tp jng pernah berhenti berdoa agar mereka sadar,dan kembali pada akidah yg benar,, semoga kita semua masuk kesyurganya Allah ....
Kalam Suci kl anda td merasa kafir kenapa sewot bos
Alasan sendiri ap alasan yg di utarakan para ulama? Seandainya bebas mencari alasan pribadi atau kelompok,. Syi'ah, Ahmadiyah, islam Nusantara, Kristen, yahudi,. Mereka pun punya alasan.
alhmdulilh ckup jls ustd abi...smoga ustd seht slalu.
Simpel aja dlm ibadah, Ada dalil dan ada contoh maka kerjakan. G ada dalil dan g ada contoh yaudah g usah di kerjakan. Tdk perlu ada inovasi,modifikasi, improvements krn agama ini sdh sempurna
Setelah menguburkan mayat trus diadakan dzikir bsrjamaah atau tahlilan selama tujuh hari dalilnya dari nafsu perut lapar sampai kiamat sekalipun pemuja hawa nafsu tidak akan menemukan dalil habis ngubur jazanah dzikir berjamaah membaca tahmid 33x takbir 33x hamdalah 33x tahlil 100x selama tujuh hari.
Kenapa di jaman nabi pada saat ada salah 1 keluarga jafar meninggal, nabi tidak menganjurkan untuk tahlil?
Tapi justru nabi menyuruh untuk memasak untuk keluarganya jafar.
Disini malah terbalik dari pihak keluarga yg meninggal banyak mengkluarkan uang sampai ada yg berhutang untuk hal2 yg aneh seperti besek hidangan untuk para pelayat dan uang kepada ustad membacakan tahlil.
Yg kita tau di indonesia kalau ada tahlilan pasti ada ustad yg membaca kan ayat alquran pada 7 harian atau 40 hari an. Saya kira itu ikhlas pas saya bertanya pada temen saya ternyata.... Ya begitu...
Hal yg buat saya bingung lagi.. apa bener kalau kita mambacakan alquran pada mayat pahala bacanya bisa untuk seseorang yg meninggal itu.
Kalau begitu kita lebih baik cari uang yg banyak, jika suatu nanti kita meninggal. Harta kita Untuk membayar ustad dan membacakan alquran. Biar kita dapat pahala saat meninggal. ☺️
faham...
Jelaass bgt penjelasan ustadz... Manntaabbb... 👍👍👍👍👍
Siapa yg melarang baca Al-Quran? Semua ustad, kyai, tuan guru dari kalangan manapun sangat menganjurkan baca Al-Quran, bahkan syiah pun menganjurkan baca Al-Quran. Silahkan baca Al-Quran kapan pun, dimana pun (kecuali di Kamar kecil), silahkan baca surah Yasin, Al Baqarah, Al Ikhlas yg tentunya besar ganjaran Pahalanya...
Tapi masalahnya kalau ibadah tsb dilakuin di waktu2 tertentu, dikususkan pada momen2 tertentu, mengkhususkan bacaan Al Quran untuk momen2 tertentu, itu perlu dalil Shahih..
Sahabat yang mulia Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma menceritakan, ada seorang laki-laki yang bersin kemudian dia, mengucap shalawat. Maka Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma menegurnya kemudian berkata, ketika bersin Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami mengucapkan : “Alhamdulillah ‘alaa kulli haal.” (Diriwayatkan olehAt-Tirmidzi, no. 2738).
Apa kah Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma melarang laki2 tsb bershalawat? Tentu tidak. Beliau melarang bershalawat dikhususkan ketika bersin karena Nabi tidak mncontohkan demikian..
Untuk hal yang kecil seperti bersin saja sahabat sangat memperhatikan, apa lagi masalah besar seperti meninggalnya Hamba Allah..
Begitulah para Sahabat selalu berhati-hati terhadap perkara2 ibadah yang tidak contohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.. . .. . .
mau tahlil mau g itu urusan masing2 klu mau berbuat baik berbuat baiklah g usah ragu2
BEKEN bekenkhan betul
MASYALLAH, BEGITU JELAS, MANTAP...
Di buku yang berjudul "Dibawah Bendera Revolusi" (yaitu kumpulan tulisan dan pidato-pidato beliau) jilid pertama, cetakan kedua,tahun 1963. pada halaman 390, beliau mengatakan sebagai berikut :
((" Tjobalah pembatja renungkan sebentar "padang-pasir" dan "wahabisme" itu. Kita mengetahui djasa wahabisme jang terbesar : ia punja kemurnian, ia punja keaslian, - murni dan asli sebagai udara padang- pasir, kembali kepada asal, kembali kepada Allah dan Nabi, kembali kepada islam dizamanja Muhammad!"
Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotorannya seribu satu tahajul dan seribu satu bid'ah."
Lemparkanlah djauh-djauh tahajul dan bid'ah itu, tjahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kemusjrikan! ….))
subhanallah luar biasa ustd.....lnjutkan n bri arahn ust byr mreka smwa faham..n gk asal ngawak
yang jadi pertanyaan adalah menghadiahkan bacaan alquran pada orang mati??
Yg di tolak bukan membaca al qur'annya ...
Tapi waktu membacanya di khususkan...
Itu yg gk bolah...
Membaca al qur'an boleh tapi jangan di khususkan kayak tahlilan
Kalo aku baca sejarah wahabi di tanah arab, ngeri. Mereka ditegakkan dengan darah. Jadi mendingan wahabi disuruh pulang aja ke tanah arab, tempat kelahirannya.
Islam yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam tidak ada tahlilan, maulidan. Itu jelas bidah
kreeeeen mantap banget
Bismillah. Hal seperti ini menurut ana tidak perlu di debatkan, yg mau ikt tahlilan silahkan yg tidak ya silahkan, karena sudah menjadi ketetapan umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, dan yg rasul perintahkan adalah berpegang teguh pd sunnahnya. Dan cba kita simak perkatan abu bakar "andai dihadapanku ada dinding putih, tp Rasulullah mengatakan bkn warna putih melainkan hitam, niscahaya aku akan mengataknnya hitam, akan aku katakan dinding itu hitam dan aku bohongkan mataku, dari sini kita dpt memetik pembelajaran, kita itu jln melulu mencari pembenaran dan penjelasan tentang apa" yg sdh jd ketentuan, yg sudah jelas dikatakan Rasulullah kita cukup dgr dan taat.. Rasulullah itu utusan Allah dan suritauladan bagi umat muslim dan sudah ngash tau ke kita ajaran agama islam. Jdi kita cukup menjaga kemurnian yg rasul ajarkan
Mohon koreksi bila ada kesalahan.
Wallahua'llam
ini perlu jadi panutan ustad nya jelas bgt nerangkan nya
ternyata bukan wahabi aja lurd yg mengatakan tahlilan itu haram banyak juga aliran2 yang gak jelas.YA ALLOH BERIKANLAH HIDAYAHMU kepada mereka
Bagus Kurnia Jaya
Assalamu'alaikum Saudaraku sekalian, berikut penjelasan yg bisa ane share, silakan dibaca sampe tuntas dengan hati yg lapang, semoga ALLOH subhanahuwata'ala memberikan hidayah untuk Kita semua. Dan semoga kesalahan dan kekeliruan saya diampuni, aamiin.
Pertama, kaidah umumnya:
Hukum asal muamalah adalah halal sampai ada larangannya, maka: kenapa makan babi haram? Karena ada larangannya; kenapa main Judi haram? Karena ada larangannya. Sehingga untuk suatu muamalah untuk dilarang (dinyatakan haram), perlu dalil.
Sebaliknya hukum asal ibadah adalah haram sampai ada perintah. Kenapa sholat subuh 2 raka'at? Karena perintahnya demikian? Kenapa haji ke Makkah? Karena perintahnya demikian. Maka keliru jika ada pertanyaan (misal) mana larangan tahlilan mayit? Yg ada justru yg melakukan yg perlu mendatangkan dalil: mana perintahnya?
Sebab jika ibadah bisa dilakukan sesuka manusia, maka 2 kemungkinannya: 1. Kita (yg membuat ritual ibadah sendiri tanpa contoh/dalil) lebih berilmu dari Nabi dan para shahabat; atau 2. Nabi menyembunyikan ilmunya dari Kita (ummatnya). Selain itu, jika manusia bisa membuat ritual ibadah sendiri, buat apa ada Nabi yg mengantarkan wahyu?
Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa bid'ah adalah ritual ibadah maghdhoh (yg sejatinya taukify) yg tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam (dan para shahabat radiallahu anhuma). Tuntunan ini mencakup: waktu, tempat, dan bilangan.
Untuk memudahkan, berikut ilustrasi ringkas (yg disederhanakan):
Pertama yg bukan bid'ah
1. Pakai kaos oblong dan celana: bukan bid'ah Karena itu urusan muamalah, bukan ibadah maghdhoh, kesalahan dalam muamalah pada contoh ini kemungkinan jatuh ke hukum maksiat, yaitu berdosa karena melakukan yg haram, misal jika celananya pendek dan tidak menutup aurat.
2. Bersedekah 200 juta rupiah: bukan bid'ah karena ibadah yg dilakukan tidak ada batasannya, kesalahan dalam ibadah pada contoh ini bisa jatuh ke syirik kecil jika yg bersangkutan terjatuh ke dalam riya. Bisa jadi bid'ah yg akan diilustrasikan di belakang nanti.
3. Adzan dengan microphone, bukan bid'ah, karena microphone dalam hal ini hanya wasilah. Dengan atau tanpa microphone, adzan tetap sah (asumsi memang sudah masuk waktu sholat).
Sekarang, yg masuk bid'ah:
1. Sesuai contoh nomor 2 di atas, jadi bid'ah jika ditetapkan, harus bersedekah 200 juta tiap tanggal sekian (lihat kembali kaidah di atas, tentang perlunya dalil dalam penentun waktu (tanggal sekian) dan bilangan (200 juta)).
2. Sholat Shubuh 3 raka'at, jelas bid'ah nya Karena menentukan bilangan tanpa dalil (bahkan bertentangan dengan dalil)
3. Tahlilan mayit 3, 7, 10 dst (dengan kaidah di atas, cukup jelas)
Selanjutnya, akan ada syubhat, misalnya: "membaca tahlil dan mendoakan mayit kan bagus, koq dilarang?!"
Maka jawabannya adalah: benar! Membaca kalimat toyyibah seperti tahlil atau berdoa adalah baik, silakan dilakukan kapan saja, tanpa perlu menetapkan waktu dan bilangan nya, sebab jika Nabi tidak menentukan, apakah Kita lebih tau keutamaan tersebut Dari pada Nabi?!
Demikian, semoga bermanfaat, aamiin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Yg bertanya itu anak ustadz itu sendiri. Bukan dari kelompok yg anti bid'ah
Mau naik bus pakai dalil, mau pakai hp pakai dalil, mau naik pesawat pakai dalil, soalnya nabi gak lakukan, kalo dikit dikit dalil lama lama kita gak lakukan apa apa
Semoga Ustad selalu dalam lindungan Allah S.W.T
Mantab penjelasan nya..
Mantab apanya...???
Belajar pintar dulu baru mencerna perkataan...
Kok Yoo manggut-manggut dengar penjelasan konyol seperti itu...
Nih satu saja klue nya...
Apakah yang di bid'ahkan istighfarnya...??? Atau
Isinya...???
Yang dubidahkan itu acaranya...
Apakah pernah Nabi, sahabat, tabiin, tabiuttabiin imam 4 para ahli hadits , ulama Sunnah masa lampau lakukan yang namanya tahlilan ini...???
Tahlilan kematian, tahlilan haulan tahlilan selamatan, tahlilan syukuran...
Tahlilan kelahiran tahlilan ratiban...
Andi Kusmiadi, ente sama dengan yg nanya sama ustad tsb.
Sama Bahlul nya,..
Haha... Fragmen setingan... Agama dibuat senetron...
Gak paham Bid'ah, bikin senetron Bid'ah...
Assalamu'alaikum Saudaraku sekalian, berikut penjelasan yg bisa ane share, silakan dibaca sampe tuntas dengan hati yg lapang, semoga ALLOH subhanahuwata'ala memberikan hidayah untuk Kita semua. Dan semoga kesalahan dan kekeliruan saya diampuni, aamiin.
Pertama, kaidah umumnya:
Hukum asal muamalah adalah halal sampai ada larangannya, maka: kenapa makan babi haram? Karena ada larangannya; kenapa main Judi haram? Karena ada larangannya. Sehingga untuk suatu muamalah untuk dilarang (dinyatakan haram), perlu dalil.
Sebaliknya hukum asal ibadah adalah haram sampai ada perintah. Kenapa sholat subuh 2 raka'at? Karena perintahnya demikian? Kenapa haji ke Makkah? Karena perintahnya demikian. Maka keliru jika ada pertanyaan (misal) mana larangan tahlilan mayit? Yg ada justru yg melakukan yg perlu mendatangkan dalil: mana perintahnya?
Sebab jika ibadah bisa dilakukan sesuka manusia, maka 2 kemungkinannya: 1. Kita (yg membuat ritual ibadah sendiri tanpa contoh/dalil) lebih berilmu dari Nabi dan para shahabat; atau 2. Nabi menyembunyikan ilmunya dari Kita (ummatnya). Selain itu, jika manusia bisa membuat ritual ibadah sendiri, buat apa ada Nabi yg mengantarkan wahyu?
Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa bid'ah adalah ritual ibadah maghdhoh (yg sejatinya taukify) yg tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam (dan para shahabat radiallahu anhuma). Tuntunan ini mencakup: waktu, tempat, dan bilangan.
Untuk memudahkan, berikut ilustrasi ringkas (yg disederhanakan):
Pertama yg bukan bid'ah
1. Pakai kaos oblong dan celana: bukan bid'ah Karena itu urusan muamalah, bukan ibadah maghdhoh, kesalahan dalam muamalah pada contoh ini kemungkinan jatuh ke hukum maksiat, yaitu berdosa karena melakukan yg haram, misal jika celananya pendek dan tidak menutup aurat.
2. Bersedekah 200 juta rupiah: bukan bid'ah karena ibadah yg dilakukan tidak ada batasannya, kesalahan dalam ibadah pada contoh ini bisa jatuh ke syirik kecil jika yg bersangkutan terjatuh ke dalam riya. Bisa jadi bid'ah yg akan diilustrasikan di belakang nanti.
3. Adzan dengan microphone, bukan bid'ah, karena microphone dalam hal ini hanya wasilah. Dengan atau tanpa microphone, adzan tetap sah (asumsi memang sudah masuk waktu sholat).
Sekarang, yg masuk bid'ah:
1. Sesuai contoh nomor 2 di atas, jadi bid'ah jika ditetapkan, harus bersedekah 200 juta tiap tanggal sekian (lihat kembali kaidah di atas, tentang perlunya dalil dalam penentun waktu (tanggal sekian) dan bilangan (200 juta)).
2. Sholat Shubuh 3 raka'at, jelas bid'ah nya Karena menentukan bilangan tanpa dalil (bahkan bertentangan dengan dalil)
3. Tahlilan mayit 3, 7, 10 dst (dengan kaidah di atas, cukup jelas)
Selanjutnya, akan ada syubhat, misalnya: "membaca tahlil dan mendoakan mayit kan bagus, koq dilarang?!"
Maka jawabannya adalah: benar! Membaca kalimat toyyibah seperti tahlil atau berdoa adalah baik, silakan dilakukan kapan saja, tanpa perlu menetapkan waktu dan bilangan nya, sebab jika Nabi tidak menentukan, apakah Kita lebih tau keutamaan tersebut Dari pada Nabi?!
Demikian, semoga bermanfaat, aamiin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Sedih lihat muslim saling menjatuhkan..
mantap...tlong bri pencerahan lagi pdA sodara kta yg wahabi
Logika saja kita lihat dg terbuka wawasan luas....adakah tahlilan di laksanakan di negara2 islam.?
Mantap
Alhamdulillah
labbaik ustad. muda mudahan ustad selalu sehat. ammmin.wahabi memang otaknya cemen tad.
Amiin. Subhanallah alhamdulillah
boleh tahlilal, yasinan. itu urusan cinta, yg tidak boleh itu di wajibkan.
Mantap... Maju terus..👍👍👍