BUMI PRAMOEDYA: CERITA SOESILO TOER DARI BLORA
Вставка
- Опубліковано 16 лип 2018
- Soesilo Toer adalah doktor ekonomi politik lulusan universitas Plekhanov Moskow, Uni Soviet. Sejak umur 15 tahun Soes Toer sudah menjadi jurnalis dan menulis banyak cerpen yang diterbitkan di berbagai surat kabar nasional.
Tudingan pro PKI melekat pada diri Soesilo Toer sehingga dirinya dipenjara selama enam tahun. Nama Soesilo Toer mencuat dan menjadi perbincangan cukup besar ketika masyarakat mengetahui dirinya adalah adik dari sastrawan besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer.
Sejak novel sastra besar Pram “Bumi Manusia” di-film-kan oleh sebuah rumah industri per-film-an, Soesilo Toer banyak didatangi tamu dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri. Kegiatan Soes Toer yang setiap hari memulung turut menjadi perhatian publik.
Selamat nonton, sebuah film pendek feature documentary persembahan Asumsi.
--------------------------------------------------
Like and follow us on Facebook, Instagram and Twitter @asumsico
and also check our website asumsi.co
Saya ini disekolahkan gratis sampai pintar, makanya saya bikin perpus biar anak-anak pintar secara gratis. Angkat topi pak Soes 👏
pajak plat nomor kendaraan yang dipakai Pak Sus untuk mulung masih hidup lho, lumayan jarang nemu kendaraan yg dipakai untuk kerjaan 'kasar' tapi masih diurus pajaknya, biasanya dibiarin mati aja platnya. Keren Pak Sus
otak rasanya tersentil ketika beliau mengemukakan teori surplus ekonomi absolut. hahaha, bener juga, meskipun barang itu udah gada nilainya tapi tetep ada nilai surplus absolut di dalamnya yg memberi manfaat ekonomis bagi pemulung
Saya yakin beliau memulung bukan karena tidak mampu, tapi karena nilai dan teori yang dia pahami. Mantap!
konten kayak gini yg harusnya masuk trending 👍🏼
Seorang doktor ekonomi politik yang sudah menjelajah dunia, menggemari Nat King Cole dan berprofesi sebagai pemulung untuk memnuhi hakikatnya menjadi Manusia. Entah apa ada profil orang Indonesia yang lebih baik dari ini.
Dari memulung bisa dapet surplus value yg absolute nilainya
"Saya hanya ingin menjadi manusia yang bebas tidak di perintah maupun memerintah"
Beliau adalah aset sejarah (sumber akurat) bangsa Indonesia. Seperti inilah yang harus diopeni oleh pemerintah. Semoga sehat selalu Dr. Soesilo Toer. Aamiiin.
Liputan yang bagus sekali. Pas Pak Soes bilang semua karyanya selama 6 tahun menjadi tapol dibakar, langsung nangis 😭😭
ya Allah sehatkan doktor mulia ini, berkahi kehidupanya, lindungilah ya Rabb aamiin
Jatuh cinta dengan sosok Soesila Toer. Sangat amat kagum dengan semua jerih payahnya dan karya karya yang sudah dibuat. Saya berharap negara kita bisa memelihara orang orang seperti Bapak Soesila ini, dan semoga semangat belajar dan membacanya Bapak Soesila bisa menular ke kita semua.
Minke tokoh di dalam tetralogi buru yg ketika awal saya baca sekitaran kelas 2 SMA. Saya mengira Minke adalah tokoh rekaan seorang Pram. Namun ternyata tidak. Minke tak lain adalah Tirto Adhi surjo, wartawan sekaligus pendiri surat kabar Medan priyayi yg aktif mengkritik pemerintahan Hindia Belanda, termasuk penggagas struktur Syarikat Islam. Orang yg mengenalkan Cokroaminoto kepada Samanhoedi. Tirto alias Minke adalah sang pemula dari awal pergerakan nasional. Ia akhirnya ditangkap oleh Belanda. Di buang, di kucilkan dan di persulit kehidupannya. Ia akhirnya meninggal dalam kesunyian. Hanya 3 orang yg mengirinya di peristirahatan terakhir. Tirto kiprahnya dihapus oleh Belanda dan nyaris tak dikenali oleh sejarah pergerakan nasional andai tidak di hidupkan kembali oleh Pram melalui tokoh Minke.
Masyallah baru kali ini saya ngerasa bener2 disupport dan dihargai sebagai penerus bangsa oleh orang hebat dan cerdas seperti bapak. Walau hanya dengan kata2nya yg penuh makna.... "Ini adalah perpustakaan GRATIS. Kalau mau baca ya cari buku sendiri. Kalo capek mencari buku, nanti disediakan air minum, kalau pas jam makan siang, nanti saya ajak ikut makan siang bareng, kalau datang dari luar kota, saya sediakan tempat menginap. Hanya di perpustakaan ini yg bisa memberikan fasilitas seperti itu "PERPUS LIAR".
12 tahun bikin perpus tp tetangganya ja belum pernah ada yg datang membaca. Itulah budaya dengar tumbuh subur. Tidak banyak orang seperti beliau ditengah keterbatasannya msh sempat memikirkan isi pikiran orang lain. Beliau pantas disebut pahlawan pendidikan, semangatnya, perjuangannya, dedikasinya luar biasa. Banyak orang tidak merasakan kebebasan dari pekerjaan yang mereka lakukan tp beliau menunjukkan sebaliknya walaupun jadi pemulung, hidup dari tenaga sendiri, yg jelas memiliki fungsi. Menurutnya apa yg dilakukannya adl surplus value absolut. "Anda belum manusia kalau belum mengerti hakekat diri anda sendiri". Hidupnya sangat filosofis, salut saya.
Bangsattt itu wakil kepala dinas mau korupsi 20% dari dana yg harusnya dicairkan untuk perpustakaan. Dan saya bangga Pak Soes bilang "Liar Kamu" . Dan saya sedih perpustakaan gratis yg diniatkan dari orang berdedikasi tinggi dikatakan perpustakaan Liar. Pas mau diurus ijinnya malah dipersulit.
Carilah pengalaman sebanyak"nya, itu merupakan basis ilmu anda, basis pengetahuan anda, dan dari basis pengetahuan anda itu merupakan pondasi ilmu anda
sumpah gua pengen banget kerumahnya buat nyari buku2 sastra
Ya Allah muliakan mereka yg berjuang tanpa pamrih.. salute and inspiration... Saya akan menunggu karya terakhir dari Toer..
saya suka apa yang dimaksud bapak tentang