GENDHING TALU WAYANGAN 05.mp4

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 7 лют 2025
  • Gendhing Talu, merupakan suatu rangkaian gendhing yang lazimnya dimainkan sesaat sebelum pagelaran wayang kulit purwa dimulai. Lama permainan Gendhing Talu, biasanya berkisar sekitar duapuluh menit sampai sekitar satu jam. Gendhing Talu, pada dasarnya menceritakan tentang kehidupan manusia, sejak ia belum ada, sampai ia tidak ada. Rangkaian permainan Gendhing Talu, melambangkan seluruh kehidupan manusia, sejak manusia masih dalam bentuk impian dan jauh sebelum lahir, sampai manusia kembali ke haribaan Sang Panguasa Jagat Raya. Sedangkan pagelaran wayang yang dimainkan semalam suntuk, sebenarnya hanyalah sepenggal yang amat sangat kecil, dari seluruh kehidupan manusia. Karenanya, memahami dan mendengarkan permainan rangkaian Gendhing Talu, sama dengan mencoba memahami bagaimana kita sebagai manusia hidup sebelum, selama di alam janaloka, dan sesudahnya. Juga berisi pemahaman tentang hubungan kita dengan orang tua kita (ayah dan ibu), serta hubungan kita dengan Sang Penguasa Jagat Raya.
    Permainan Gendhing Talu, merupakan cerita tentang ritual kehidupan manusia yang sakral. Karenanya, tidaklah layak memainkan rangkaian Gendhing Talu dengan disisipi permainan nada atau syair yang mengumbar nafsu dan naluri rendah manusia. Sebaliknya, memainkan rangkaian Gendhing Talu, semestinya dilakukan secara hikmat, penuh hormat, penuh perasaan, emosional, dan mungkin saja juga penuh haru.
    Gendhing Talu ini, merupakan hasil suntingan dan potongan dari pagelaran wayang kulit purwa yang dimainkan oleh para pradangga grup kesenian Condong Raos (dari Kota Semarang), yang dipimpin oleh Ki Narto Sabdho almarhum. Pagelaran wayangnya, dilaksanakan pada sekitar tahun 1970-an. Gaya permainan dan garap karawitannya yang sangat tradisional, klasik, dan tidak neko-neko; membuat permainan Gendhing Talu ini menjadi sangat indah dan enak dinikmati. Irama kosek wayangannya, yang relatif agak cepat dan sangat khas, sangat terasa dominan pada seluruh permainan Gendhing Talu ini. Semua hal ini, membuat bentuk rupa garap karawitannya sangat khas wayangan.
    Pada saat hendak melakukan pagelaran wayang kulit purwa, Ki Narto Sabdho seringkali menyempatkan diri memainkan ricikan kendhang, pada saat diperdengarkan Gendhing Talu, yakni kira-kira sejam sebelum pagelaran wayang kulit purwa semalam suntuk dimulai. Hal ini, disebabkan beliau selama bertahun-tahun sebelumnya adalah seorang panjak kendhang yang sangat terampil, dan sangat bagus permainan kendhang-nya. Dalam berbagai pagelaran wayang kulit purwa, saat memainkan Gendhing Talu, beliau seringkali juga unjuk kebisaan dan kemampuan, memainkan sembilan macam kendhang sekaligus.
    Meskipun Ki Narto Sabdho sudah lama meninggal, namun rekaman berbagai pagelaran wayang kulit purwa dan klenengan Jawa-nya sampai sekarang masih diburu orang, untuk dinikmati, didengarkan, dan dikoleksi. Bahkan, sampai sekarang sekali pun, rekaman berbagai pagelaran wayang kulit purwa dan klenengan yang dibawakannya bersama grup kesenian Condong Raos dari Kota Semarang, tetap bisa didengarkan oleh banyak pecintanya, karena sangat sering disiarkan oleh sejumlah besar stasiun pemancar radio brodkas, yang kebanyakan merupakan stasiun pemancar radio brodkas swasta, yang berasal dari berbagai kota di wilayah Pulau Jawa dan sekitarnya. Ini merupakan suatu indikasi bahwa Ki Narto Sabdho tetap dicintai dan tetap hidup dihati para pecinta dan penggemarnya.
    Ki Narto Sabdho dikenal kreatif dalam membuat, mengarang, dan menggubah lagu, tembang, atau gendhing Jawa. Hasil karyanya, bahkan tetap banyak dimainkan oleh banyak pradangga dalam berbagai kesempatan pagelaran. Dalam hal pagelaran wayang kulit purwa, Ki Narto Sabdho dikenal sangat pandai mempermainkan emosi dan perasaan penontonnya. Kecanggihan sastra, pengolahan alur cerita, penokohan, menyusun logika, drama dan suasana yang dihasilkan selama pagelaran berlangsung, biasanya bisa membawa dan memperngaruhi perasaan dan emosi penontonnya.
    Kemahirannya mendramatisasi cerita, tokoh, dan suasana; selama pagelaran wayang kupit purwa dilangsungkan, rupanya membuat Ki Narto Sabdho selalu dikenang dan berada di dalam hati sanubari setiap penggemar dan pecintanya sepanjang masa. Hal itulah yang membuat nama Ki Narto Sabdho selalu diingat orang. Rekaman berbagai pagelaran yang pernah dilakukannya dan teknologi masa kini, rupanya telah 'menghidupkan kembali' Ki Narto Sabdho di dunia maya dan di alam khayal para penggemar dan pecintanya....

КОМЕНТАРІ •

  • @sarjonosarjono7659
    @sarjonosarjono7659 4 роки тому

    ngrungoke gendhing jalari ati tentrerm

  • @hindionohin7828
    @hindionohin7828 3 роки тому +2

    Mugi2 mbh Narto Sabdo tansah pinaringan kasuwargan ingkang sejati ngantos selami2nipun... Amin.,. 🙏😭🙏😭

  • @ekonuhroho9290
    @ekonuhroho9290 2 роки тому

    👍❤️❤️🙏

  • @nafiahnafiah2872
    @nafiahnafiah2872 2 роки тому

    Mas palgunadi meniko taseh klga ki Narto Sabdo alh njehh

  • @langitdewandaru2854
    @langitdewandaru2854 6 років тому

    matur nuwun, Pak Bram Palgunadi, krana kawruhipun. Estu laras sanget

  • @558golden
    @558golden 10 років тому

    ini baru yang saya cari...jan.. nikmatttt tenan didengarkan sambil tiduran...pas buanget, nyamleng tenan. makasih mas bram

    • @BramPalgunadi
      @BramPalgunadi  10 років тому

      Semoga menyenangkan Mas Bambang Suswanto.... Salam hangat...

  • @sumardisumardi7237
    @sumardisumardi7237 8 років тому

    nyetel gending jawi waranggono bu supatmi, bu suparmi raosing ayem ing penggalih tansah kemutan jaman riyen th 80an suwun.

  • @donohadiismanto7311
    @donohadiismanto7311 6 років тому +1

    Nek ngene Iki rasane ayem temtrem,Marem banget. Suwun Mas .

  • @sutarmanmuri9389
    @sutarmanmuri9389 6 років тому

    Nderek nglaras kalih sinambi ngunjuk kopi pait

  • @ulerkasur
    @ulerkasur 12 років тому

    Terima kasih sudah di share ...

  • @sumardisumardi7237
    @sumardisumardi7237 8 років тому

    matur suwun condong raous pesinden ibu supatmi mugi2 panjang suswo taksih daget nguri uri kabudayan jawi. saking mardi wonogiri mtr suwun.

  • @maryonomarryono2341
    @maryonomarryono2341 2 роки тому

    Nustalgia

  • @djumirinbase927
    @djumirinbase927 7 років тому

    Midangetaken gending gending Jawi ndadosaken ayem tentrem ing penggalih.

  • @asepjamaludin.1813
    @asepjamaludin.1813 5 років тому

    sip.... sayang gak di tuliskan judul gendin nya....mudah2an gending2 talu yg di sajikan di sertai judulnya

  • @sumardisumardi7237
    @sumardisumardi7237 8 років тому

    slm katur penggemar kabudayan jawi nyetel klenengan sinden bu supatmi pokoke nyamleng banget.

  • @BramPalgunadi
    @BramPalgunadi  10 років тому

    Mas Saiful Anwar.... Buku babon pedhalangan saya pernah melihat ada di Toko Buku Gramedia. Ada 4 seri/jilid.
    Mas Setyo Wibowo.... Pagelaran wayang lakon Suyudana & Salya Gugur sudah saya unggah di youtube Mas. Silahkan dinikmati....

  • @wiyonototoatmodjo5448
    @wiyonototoatmodjo5448 8 років тому +1

    Dalam edisi ini, yang nyendhen adalah bu Supadmi dan Ibu Suparmi, keduanya dari Solo dan keduanya kesayangan P. Narto karena konon katanya juga smpat menjadi kesayangan mbahe SMG. Terus terang dalam hati saya bertanya kenapa selera seni karawitan saya hampir sama dengan mas Bram yaitu condhong raos. Meski yang akhirnya mas Bram cendherung ke Gagrag Pesisiran dan saya cendherung ke Solo dan Yogya dalam seni pakeliranya. he he he......terus terang bukan saya ga suka dengan gagrag pesisiran, tetapi karena gagrap gisikan itu sangat sulit....lebih sulit dari pada gagrag solo-yogya asli.

  • @setyowibowo5621
    @setyowibowo5621 11 років тому

    Pak Bram kagungan Salya Duryudana gugur ( Ki Narto ) mboten? Menawi kagungan mbok enggih di pun up load. Mtr sembah nuwun sakderengipun.

  • @saifulanwar6706
    @saifulanwar6706 11 років тому

    derek tangket pak bram. kulo ngersaaken buku babon dalang/pewayangan. meniko entene ten pundi nggih. kulo mbetahaken sanget. nuwun.