Mak nyes mas Bram gending talu 3 dasar sindenya memang yang terbaik cara membawakan lagu dan swaranya dan cengkoknya persis pas dengan pukilan gendingnya /gamelanya sehingga kalau dirasakan benar benar budaya adhiluhung untuk masyarskat Jawa / pedesaan pas kehidupan sosial budaya yang pasti harus kita jaga dan untuk masyarakat berikutnya apabila yang angkatan lanjut sudah haruseeariskan budaya sendiri jangan sampai tergerus nudaya Asing .Bravo Gending talu .
11 Oktober 2021 Saya masih suka mendengarkan. Membuat saya berasa dekat berasa sedang bersama.mbah kakung saya yg ada di kampung. Setiap malam pasti nyalakan radio mendengarkan wayangan.
Urip jaman biyen sederhana serba kekurangan, hiburane kesenian tradisiinal (ketoprak, wayang kulit), tp indah ayem tentrem. Bedo karo jaman saiki "Kemrungsung."
Seperti gemetar haru . Ssya menjadi deperti kala itu menjadi seperti kala itu .Tak ada beban sama sekali , kosong bersih . Beban dan kerjaan rutin Kandang bersih , persediaan rumput ( pakan )ada , nunggu kerbau pulang sendiri setelah pagi tadi di lepas bebas di sawah belakang desa .Kerbau2 orang2 lain sama2 di lepas bebas . Kadang ada satu atau dua yg lepas dari kelompoknya hilang gk kembali dan harus di cari di kampung desa yg jauh di sana sampai ketemu.
Pak saya kalau mendengarkan gending2 ini inget masa dmana di desa kecil saya belum Ada TV belum Ada lampu tiap menjelang sore saya Dan keluarga yg terdiri dari emak bapak Dan adik laki2 saya menghamparkan tikar(kloso) di depan rumah (ninis) kalau orang dulu bilang qita mendengarkan sandiwara nini pelet Dan di lanjut wayang sampai larut malam sambil melihat bintang bulan yg tér lihat jelas tanpa bayangan lampu,itu sungguh nikmat sekali sekarang jaman sudah berubah Dan saya pindah ke eropa mengikuti suami sesuatu yg sangat amat saya rindukan adlah musik2 seperti ini terimakasih pak
matur nuwun atas peparing seni budoyo jawi saget kagem jampi sayah tumrap sederek jawi, mang yen muter gending/wayang saget buka memori dek th 45 kepungkur kito masih dados sinoman menjadi pladen/rewang kakung lan putri pada acoro nanggap wayang kulit.
Saya sangat suka dengan gending-gending Jawa klasik. Meskipun tidak mengerti maknanya, namun ada sesuatu yang membuat hati ini sangat menyukainya. Apalagi saat di tanah rantau, susah sekali bisa mendengarkan gending-gending seperti ini. Namun, jaman semakin berkembang, kecanggihan teknologi internet membuat gending-gending klasik seperti ini bisa dinikmati kapan pun. Sayangnya, di saat orang luar pada mengagumi budaya kita, justru banyak diantara kita yang malah meninggalkan. Terutama anak-anak muda yang tidak kenal dengan budayanya sendiri. Ini mungkin karena dari keluarga juga kurang atau bahkan tidak mengenalkan sama sekali. Saya sengaja memutar gending-gending Jawa klasik di rumah dari berbagai channel UA-cam supaya anak dan istri tertarik. Meskipun awalnya mereka kurang respek, namun lama-kelamaan juga seneng. Malah anak saya yang baru kelas 3 SD tanya-tanya kepada saya tentang gending-gending tersebut. Saya jawab semampu saya dan sering saya harus mencari tahu jawabannya dari internet. Saat harus bekerja di rumah (WFH) di saat pandemi seperti ini, sambil bekerja di depan laptop, betah banget kerja sambil mendengarkan gending-gending Jawa klasik seperti ini. Bahkan sering saya WFH lembur sampai malam juga ditemani dengan gending-gending klasik seperti ini. Sungguh luar biasa budaya kita. Di saat orang luar mempelajari dan menyukai budaya kita, kita harus lebih menyukainya. Jangan sampai budaya kita diambil alih oleh orang lain. Anak dan cucu kita tidak bisa mengetahuinya karena kesalahan kita yang tidak pernah mengenalkan budaya kita sendiri.
Saya klo sdh mendengarkan gending2 jawa serasa hidup ini ayem tentrem tidak ada beban . Walaupun saya sekarang tinggal di jakarta saya tetap mencintai gending2 jawa walaupun saya dibilang kuno saya tidak perduli karna saya tetap ingin melestarikan seni jawa atau gending2 jawa kekayaan budaya nenek moyang kita ini . Terima kasih Pak Bram Palgunadi .
Pengantar tidur menjadi angler membuat badan rilex sehingga saat bangun badan segar. Ternyata sudah lewat tengah wengi saat yg baik buat sujud syukur kepada Allah SWT, shalat malam. Hati jadi tenang tenteram..
Sama pak saya juga ingat semasa kecil saya, belum ada listrik, belum ada tv, bekum ada hp, yang ada cuma radio galendra, pakai batu batrai, bapak lan simbok sibuk disawah, kalau capek gendung seperti ini sebagai obat capek bapak lan simbok...
Gendhing Talu ketika aku masih sd kurang seneng karena belum bisa menyimak dengan baik gendhing talu itu ibarat tidak ada wayang yang menarik. itu tahun 70 an
Isih katon ing pandulu naliko isih SD kelas 5 th 74 ndelok wayang kulit by Ki nartosabdo ning kantor Kawedanan weleri kendal mlaku bareng konco2 sak kampung nganggo sarung lungguh cedak yogo penabuh gong karo sinambi mangani sajen .indah nya waktu itu.nanging kabeh mau wus kawuri. 😭😭😭😭😪😪😪
Wah, sami kulo. Jaman jik cilik SD th 70-an teng deso plosok saben nonton wayang lingguhe samping kotak wayang sangu afitson ben ra ngantuk. Nek keturon ngerti2 isuk getune.....
aku selalu terngiang kata2 yang diucapkan sepenggal kata di lakon sawitri, bale golo-golo, pandowo menang langkap, lahirnya dosomuko, dll masih banyak lagi apalagi bimo sakti wersi rekaman bagus banget
Sebelum Jepang datang saya nonton waya lakon lahire Wisanggeni , mepet kothak wa yang dari awal sampai selesai Saya tetap heran saja atas semua yg saya perhatikan . Dari semua perangkat gamelan nya penabuhnya mengherankan Sinden nya , wayang( gambar dan warna warni warna dan u kiran dan jenis rupa dan karak ternya ) Bersyukur luarbiasa tak terka takan hari ini saya menikmatinya . Trimakasih UA-cam Tuhan mmberkati .
Ass, mas bram Sinandhi ing saloka, endahi basa lan sastra , ujarare para pujangga miwah sabdane brahmana , rinakit ing ukara nganthi kaya mengkene dadine. panyuwune aywa pada hangreksa dimen lestari kauri uri mungwing muda tumaruna samengko
Trima kasih sekali gending2nya,bisa sebagai penghantar tidur.
Dan tidak kalah pentingnya untuk melestarikan budaya jawa.
Mak nyes mas Bram gending talu 3 dasar sindenya memang yang terbaik cara membawakan lagu dan swaranya dan cengkoknya persis pas dengan pukilan gendingnya /gamelanya sehingga kalau dirasakan benar benar budaya adhiluhung untuk masyarskat Jawa / pedesaan pas kehidupan sosial budaya yang pasti harus kita jaga dan untuk masyarakat berikutnya apabila yang angkatan lanjut sudah haruseeariskan budaya sendiri jangan sampai tergerus nudaya Asing .Bravo Gending talu .
11 Oktober 2021 Saya masih suka mendengarkan. Membuat saya berasa dekat berasa sedang bersama.mbah kakung saya yg ada di kampung. Setiap malam pasti nyalakan radio mendengarkan wayangan.
Marem adem ayem di hati di kepala gending talu
Gending Jowo gawe tentreme ati
Mendengar Gending talu wayangan dari 1 dan seterusnya, seolah kita hidup masa lampau yg penuh kedamaian....
Urip jaman biyen sederhana serba kekurangan, hiburane kesenian tradisiinal (ketoprak, wayang kulit), tp indah ayem tentrem. Bedo karo jaman saiki "Kemrungsung."
Setiap mendengarkan gamelan Jawa rasanya hati tentram & damai. Lestarilah budayaku jgn kalah tergilas oleh budaya lain.
Sugeng midanget aken gending meniko sinambi leyeh2 ngantos dumugi sareh engkang sekeco maturnuwun
Bagus utk hiburan klasik.
enak tenan karo mangan kacang koyo biyen nang ngisor witwitan karo nonton wayang karo main dadu kipyik////
inget jaman cilik waktu nenk kampung mbiyen..lestarikan budaya jawa sak modare!!!
Seperti gemetar haru .
Ssya menjadi deperti kala itu
menjadi seperti kala itu .Tak ada beban sama sekali , kosong bersih . Beban dan kerjaan rutin
Kandang bersih , persediaan rumput ( pakan )ada , nunggu kerbau pulang sendiri setelah pagi tadi di lepas bebas di sawah belakang desa .Kerbau2
orang2 lain sama2 di lepas bebas . Kadang ada satu atau dua yg lepas dari kelompoknya
hilang gk kembali dan harus di
cari di kampung desa yg jauh di sana sampai ketemu.
Pak saya kalau mendengarkan gending2 ini inget masa dmana di desa kecil saya belum Ada TV belum Ada lampu tiap menjelang sore saya Dan keluarga yg terdiri dari emak bapak Dan adik laki2 saya menghamparkan tikar(kloso) di depan rumah (ninis) kalau orang dulu bilang qita mendengarkan sandiwara nini pelet Dan di lanjut wayang sampai larut malam sambil melihat bintang bulan yg tér lihat jelas tanpa bayangan lampu,itu sungguh nikmat sekali sekarang jaman sudah berubah Dan saya pindah ke eropa mengikuti suami sesuatu yg sangat amat saya rindukan adlah musik2 seperti ini terimakasih pak
Asli Jawa, jawa nya tetap dibawa dan di jaga,,,, 🙏👍😊
matur nuwun atas peparing seni budoyo jawi saget kagem jampi sayah tumrap sederek jawi, mang yen muter gending/wayang saget buka memori dek th 45 kepungkur kito masih dados sinoman menjadi pladen/rewang kakung lan putri pada acoro nanggap wayang kulit.
Gending Talu Jan Raras Ten sing lahiran th 70 an mesti seneng ngrungokno grinding Iki resem tenan
Saya sangat suka dengan gending-gending Jawa klasik. Meskipun tidak mengerti maknanya, namun ada sesuatu yang membuat hati ini sangat menyukainya. Apalagi saat di tanah rantau, susah sekali bisa mendengarkan gending-gending seperti ini. Namun, jaman semakin berkembang, kecanggihan teknologi internet membuat gending-gending klasik seperti ini bisa dinikmati kapan pun.
Sayangnya, di saat orang luar pada mengagumi budaya kita, justru banyak diantara kita yang malah meninggalkan. Terutama anak-anak muda yang tidak kenal dengan budayanya sendiri. Ini mungkin karena dari keluarga juga kurang atau bahkan tidak mengenalkan sama sekali.
Saya sengaja memutar gending-gending Jawa klasik di rumah dari berbagai channel UA-cam supaya anak dan istri tertarik. Meskipun awalnya mereka kurang respek, namun lama-kelamaan juga seneng. Malah anak saya yang baru kelas 3 SD tanya-tanya kepada saya tentang gending-gending tersebut. Saya jawab semampu saya dan sering saya harus mencari tahu jawabannya dari internet.
Saat harus bekerja di rumah (WFH) di saat pandemi seperti ini, sambil bekerja di depan laptop, betah banget kerja sambil mendengarkan gending-gending Jawa klasik seperti ini. Bahkan sering saya WFH lembur sampai malam juga ditemani dengan gending-gending klasik seperti ini.
Sungguh luar biasa budaya kita. Di saat orang luar mempelajari dan menyukai budaya kita, kita harus lebih menyukainya. Jangan sampai budaya kita diambil alih oleh orang lain. Anak dan cucu kita tidak bisa mengetahuinya karena kesalahan kita yang tidak pernah mengenalkan budaya kita sendiri.
Saya klo sdh mendengarkan gending2 jawa serasa hidup ini ayem tentrem tidak ada beban . Walaupun saya sekarang tinggal di jakarta saya tetap mencintai gending2 jawa walaupun saya dibilang kuno saya tidak perduli karna saya tetap ingin melestarikan seni jawa atau gending2 jawa kekayaan budaya nenek moyang kita ini . Terima kasih Pak Bram Palgunadi .
sungguh menentramkan jiwa,,alunan gamelan yg sangat indah dan syahdu. matur nuwun pk bram.
Mantep mas
aku seneng bisa adem di hati dan nambah semangat kerja
Pengantar tidur menjadi angler membuat badan rilex sehingga saat bangun badan segar.
Ternyata sudah lewat tengah wengi saat yg baik buat sujud syukur kepada Allah SWT, shalat malam.
Hati jadi tenang tenteram..
Lama2 jd seneng juga dengerin gending jawa
emang orang mana, kok lama" jd snang dengerin gending jawa
@@suparmanblitar4051 jawa timur🙈,cuma dr kecil g ada yg ngenalin gending2 jawa
Mantap tur nyamleng tenan salam budaya dr Los Angeles, suwun.
juaaannn joossss tnaaann,di rungokno kro ngombe kopi trus nguduutt muaanntteeeppp....
terasa sejuk di kalbu mendengar gending in
Sama pak saya juga ingat semasa kecil saya, belum ada listrik, belum ada tv, bekum ada hp, yang ada cuma radio galendra, pakai batu batrai, bapak lan simbok sibuk disawah, kalau capek gendung seperti ini sebagai obat capek bapak lan simbok...
Ra ono tandingane Gending Jowo,adiluhung warisane leluhur
Apik kuwi cocok kanggone aku
Kelingan mlaku karo bapak mangkat nonton wayang 😢
Eleng dadi mnten taun 92.
Sakiki dw putu 2 ra kroso umurku ws 44.....tpi bojoku ws ninggal ndonyo
Pade cucunya ini kakak angung
Mbah Kakung meninggal
Saya adalah penggemar Ki Narto Sabdo
wah sae sanget swantenipun waranggana
Nguri2 budoyo jawi.
..
Gusti ....
Sae sanget,
Kelingan karo simbah. Pengen balek kampung cepet
Sindene luwes banget gregele dan kenes banget nada tinggi yo oke 🙏🙏🙏
👍❤️❤️🙏💯%❤️
obat.sumpek.pikir.dados.adem.teng.ati
obat sumpek ojo gending iki mas dengeren rondon atau tlutur
Gendhing Talu ketika aku masih sd kurang seneng karena belum bisa menyimak dengan baik gendhing talu itu ibarat tidak ada wayang yang menarik. itu tahun 70 an
Isih katon ing pandulu naliko isih SD kelas 5 th 74 ndelok wayang kulit by Ki nartosabdo ning kantor Kawedanan weleri kendal mlaku bareng konco2 sak kampung nganggo sarung lungguh cedak yogo penabuh gong karo sinambi mangani sajen .indah nya waktu itu.nanging kabeh mau wus kawuri. 😭😭😭😭😪😪😪
Wah, sami kulo. Jaman jik cilik SD th 70-an teng deso plosok saben nonton wayang lingguhe samping kotak wayang sangu afitson ben ra ngantuk. Nek keturon ngerti2 isuk getune.....
Weleri pundi nggeh mS aku orang weleri
Kulo nyimak
aku selalu terngiang kata2 yang diucapkan sepenggal kata di lakon sawitri, bale golo-golo, pandowo menang langkap, lahirnya dosomuko, dll masih banyak lagi apalagi bimo sakti wersi rekaman bagus banget
Mengantar masuk ke sikap samadi Ki Dalang. Namun sayang, sekarang sudah jarang karena terna Sambutan-sambutan....
Sebelum Jepang datang saya nonton waya lakon lahire Wisanggeni , mepet kothak wa yang dari awal sampai selesai
Saya tetap heran saja atas semua yg saya perhatikan .
Dari semua perangkat gamelan
nya penabuhnya mengherankan
Sinden nya , wayang( gambar dan warna warni warna dan u kiran dan jenis rupa dan karak ternya )
Bersyukur luarbiasa tak terka takan hari ini saya menikmatinya .
Trimakasih UA-cam
Tuhan mmberkati .
AKU KELINGAN MASYARAKAT DESAKU NANGGAP WAYANG KULIT SEWENGI NUTUG ING ACARA MEMETRI DESA.
AKU JAN ILANG RASA NGANTUKKU NGLARAS GENDING GENDING TALU.
Jan mat banget.
Jan ndawake umur tenan ngelingke jaman 40 th kepungkur
nyampleng tenan
Ass, mas bram
Sinandhi ing saloka, endahi basa lan sastra , ujarare para pujangga miwah sabdane brahmana ,
rinakit ing ukara nganthi kaya mengkene dadine.
panyuwune aywa pada hangreksa dimen lestari kauri uri mungwing muda tumaruna samengko
hadohhhhh eleng jaman purba mbahh mbahhh
kalau tak salah ini cirikhas kendhang Ki Nartosabdho
Pak Bram Palgunadi..mohon izin...di jadikan Backsound..Project pelestarian wayang..nggih pak..!!
defri eka Mas Defri eka.... dipersilahkan Mas dengan senang hati....
Pak Bram barangkali kagungan koleksi mp3 wayang kulit yg pesindennya Nyi Tjondrolukito. saya ingin punya.
jarang nyiden wayangan jaman dulu
Pengin dowload pareng Mas? Dospundi caranipun ?
wah jan nyemek nyemek temenan
Monggo diresapi men kelingan mulih no njowo aduuh njamleng
Hmm....yg susu tadi ngomongnya pada lari
Aku rekam
videonya kecepatan 1 bar
kalau nggak kasetnya sudah serinh diputar jadi ketarik-tarik