Enak liat buya. Senyum terus😊 Beliau ini ilmunya tinggi namun menurunkan ilmunya (jawabannya) agar khalayak umum mampu menyerap ilmunya❤ "Guru yang baik bukanlah orang yang paling pintar tapi orang yang paling mampu menyampaikan ilmunya kepada muridnya"
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
setuju Buya, berdebat itu untuk mencapai suatu kesimpulan atau pencerahan bukan untuk menjatuhkan lawan debat anda. ingat pepatah arab adab lebih utama daripada ilmu. masalah aqidah kepercayaan terhadap Allah, Rasul, malaikat serta hal ghaib lain nya untuk masyarakat awam cukup sami'na wa atho'na, tak perlu dimunculkan pertanyaan-pertanyaan rasional yang malah bisa merusak aqidah nya.
Jd mungkin maksudnya buya, bagi org awam dimulai dr iman dulu aja yg hrs kuat ya. Kalau iman sdh kuat, lalu mau naik kelas mangga silakan jika mau mengejar aqidah pake cara ilmiah. Tapi iman itu nomor 1 wajib harus pegang kuat dulu. Intinya agama itu mudah jgn dibikin susah ya 👍 Sy pribadi masih merasa awam dan cukup percaya dzat Allah dgn iman saja dulu, drpd susah2 melogikakan dgn ilmiah malah takut gila. Heheheu Masih byk hal lain yg bisa dikerjakan sbg muslim seperti terus berbenah diri dan menunjukkan akhlaqul karimah didepan khalayak, sehingga org diluar islam ikut merasakan keindahan agama ini lewat para penganutnya yg santun dan beradab sebagaimana akhlak baginda Nabi Muhammad
@@ichigo-mysicmenurut saya ust nuruddin mengajarkan mengilmiahkan dan melogikakan akidah itu cocoknya utk melawan pemikiran ala barat yg harus segala sesuatu itu pakek rasional. Misal ada org nonmuslim yg otaknya terbiasa dgn rasional ingin mengenal islam, nah cocok dikenalkan filsafat spti ini mengenal dzat Allah secara ilmiah. Tapi akan berat bagi awam yg sdh beriman sejak lahir. Krna tanpa logika pun dia sdh yakin kebenaran Allah, cukup mengimani segala hasil ciptaan-Nya, sepertipti kata Buya Yahya. Sedangkan guru gembul memang dikenal sbg seorang influencer yg mengajak murid2nya berpikir rasional dan skeptis terhadap segala hal, TAPI krna gurgem sendiri sudah beragama islam maka khusus dlm hal ini sudah cukuplah baginya mengimani dzat Allah itu tanpa perlu lagi pakai logika ilmiah segala. Dalam hal ini spti yg disampaikan buya jd pemikiran gurgem cocok utk org awam yg sdh jd muslim sejak lahir. Dan seharuanya kedua tokoh ini tdk perlu berlama2 berantem. Demikian jg para pengikutnya. Kalau semuanya mengaku muslim harusnya damai dan mau move on utk membuat agama ini lebih maju lagi 💪 CMIIW.
Shalallahu alaih Terima kasih sudah menyimak videonya. Kami informasikan kepada para jamaah Al-Bahjah yang ingin mengirimkan pertanyaan tertulis kepada Buya Yahya, Anda bisa mengirimkan pertanyaanya via dm/inbox ke media sosial resmi Buya Yahya / AI-BahjahTV dan bisa juga via Whatsapp ke nomor 082319711838 Anda juga bisa bertanya secara langsung kepada Buya Yahya saat live streaming via telepon interaktif di nomor 0898 0202 444 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di nomor 0898 0202 444 ~ Admin Al-BahjahTV
Gk semua yang masuk akal itu sudah berarti ilmiah, dan yang gk ilmiah belum tentu salah. Tak perlu malu beriman pada hal yg gak masuk ranah ilmiah, karna iman levelnya lebih tinggi dari ilmiah.
Ga semua yang ilmiah masuk akal. Tergantung akal siapa yang dijadikan patokan dan tergantung sudut pandang. Ga perlu memusingkan hal yang belum jelas patokannya. Intinya beriman, kitab suci yang tidak berubah sejak diturunkan adalah al quran, kitab lain telah diubah oleh tangan kotor manusia, kerjakan yang wajib, jauhi yang haram.
Ilmiah (علمية) berarti berlandaskan pada ilmu. Ilmu berarti pengetahuan yg diperoleh berdasarkan metodologi yg dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika anda mengatakan bahwa iman itu tdk ilmiah berarti anda beriman tanpa berlandaskan pada ilmu aqidah. Anda lupa bahwa Allah berfirman yg artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya. (QS. Al Isra' : 36) Ayat2 sebelumnya bercerita tentang aqidah, hukum dan akhlak. Artinya apa? Artinya, tiga pilar agama Islam (termasuk Aqidah) harus didasarkan pada ilmu. Aqidah seorang muslim harus didasarkan pada ilmu aqidah, hukum yang dijalankan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu fikih dan akhlak yg diamalkan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu tasawuf. Semuanya ada ilmunya. Semuanya harus didasarkan pada ilmu, artinya harus ilmiah.
@@ishaq_asrisebenarnya gw ngak ada masalah bg dengan ust nurrudin yang mengklaim dapat membuktikan eksistensi Tuhan, tapi please jangan pakai kata ilmiah, karena ilmiah itu adalah metodologi yang dipakai oleh ilmuwan untuk meneliti dan memahami realita apa adanya... Yang saya keberatan adalah ust nurrudin kemaren bawa bawa kata ilmiah + ilmuwan yang mana konotasinya adalah ilmiah versi sains, sedangkan ilmuwan sendiri menolak bahwasanya Tuhan dapat dibuktikan secara ilmiah karena ilmu pengetahuan ilmiah tidak membicarakan hal tersebut, semoga dapat dipahami 🙏
@@ishaq_asriilmiah versi islam berbeda ilmiah versi science, ilmiah dalam sains itu sifatnya tentatif(bisa berubah), jadi saya beriman tanpa pakai cara ilmiah, ilmiah bagi saya (mahasiswa fakultas sains) adalah metodologi untuk mencari kebenaran dengan cara rasional + empiris, jadi mustahil bagi kami mau meng ilmiahkan akidah, karena kurang ajar sekali untuk membuktikan akidah secara sains karen aharus di uji dulu, jadi menurut kami iman adalah kepercayaan, dan iman posisinya lebih tinggi dari ilmu ilmiah (science), semoga dapat dipahami
@@syahrulsafitrarahul1699 Ilmiah itu harus mengikuti definisi ilmuwan yah? Bro, ilmuwan mulai menggunakan istilah ilmiah (scientific) di abad ke-16 dan mengkhususkannya hanya untuk ilmu alam sejak abad ke-18 akibat pengaruh aliran filsafat materialisme naturalis. Mereka pun menggeser arti science yg awalnya berarti ilmu (bukan hanya ilmu alam) menjadi monopoli ilmu alam (natural scientific). Pengaruh mereka begitu kuat sehingga jika saat ini disebut kata science (yg aslinya berarti ilmu) maka yg terbayang pasti ilmu alam. Tapi Alhamdulillah, sekarang mulai timbul kesadaran sedikit demi sedikit bahwa sebenarny yg disebut science (ilmu) bukan hanya ilmu alam. Sekarang mulai diperkenalkan istilah political science dll. Kenapa orang2 barat dulu mengkhususkan kata science (ilmu) dan scientific (ilmiah) hanya untuk ilmu alam. Karena dlm filsafat materialisme, satu2nya sumber ilmu adalah pengalaman Indrawi. Segala sesuatu yg tdk terverifikasi secara indrawi (misalnya informasi tentang Tuhan, roh dan hal ghaib lainnya) dianggap bukan ilmu melainkan doktrin alias dongeng2. Akibatnya, ilmu psikologi mulai membuang ide tentang roh supaya dianggap ilmiah. Semuanya dimulai di abad ke-16. Tapi tahukah anda saudara, bahwa berabad-abad sebelum abad ke-16, Imam Besar Ahlussunah, Imam Asy Syafarayini telah mendefinisikan bahwa ilmiah adalah informasi yg berasal dari salah satu hal berikut: 1. Indra yg sehat 2. Akal yang sehat 3. Khabar shadiq (kabar mutawatir dan info dari Nabi SAW) Selama berabad2 definisi di atas diajarkan di pesantren2. Tapi tidak diajarkan di sekolah umum karena sekolah umum yg merupakan warisan Belanda mengikuti sistem pendidikan barat (termasuk definisi ilmiah). Lalu sekarang, apa hak anda melarang kami menggunakan definisi ilmiah menurut ulama? Padahal definisi ilmiah yg dirumuskan oleh ulama Islam berabad2 lebih tua daripada definisi ilmuwan barat (ahli kitab). Benarlah kata Rasulullah SAW, "Kalian akan menjadi pengikut orang2 sebelum kalian sedikit demi sedikit. Hingga jika mereka masuk ke lubang biawak, kalian pun akan memasukinya." Para sahabat bertanya, "Apakah yg anda maksud adalah ahli kitab, wahai Rasulullah SAW?" Beliau menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka." Naudzu billahi min dzalik.
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
ALLAH BERFIRMAN: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa." (QS al-Hujuraat [49]: 12). Nabi Muhammad Bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta" (HR. Al-Bukhari).
@@kartolonimbus pake logika,, tetap saja kan energi,, listrik,, ruhut/nyawa,, cinta,, benci dan hal yang abstrak bisa di lihat dari bekasnya.. Dan satu hal,, takut,, iblis,, setan,, hantu,, kalo atheis percaya,, berarti atheis goblok..
Dialog rinci dan falsafah ttg aqidah oleh Ust Nuruddin sudah pernah dibahas oleh Buya Yahya dengan rinci saat ngaji Jauharatut tauhid. Penjelasan UN kurang lebih sama dg Buya Yahya. Tidak heran ketika dialog UN dg GG tersebut dihadirkan memang "terlalu berat" bagi masyarakat umum. Karena ngaji Jauharatut tauhid sendiri dg Buya berepisod2 yg panjang berjam2 dan kurang lebih sama dg yg dipelajari di pesantren2. Dan hal sedalam itu hanya sempat dipaparkan dg singkat oleh UN. Adapun argumentasi GG dapat dipahami, namun karena beberapa pernyataan yg "melewati batas" konsensus ilmiah sebuah bidang ilmu, maka adanya dialog tsb memang menjelaskan mana yg mempunyai basis keilmuan dan mana yg basis keilmuannya hanya dari sisi logika. Betul yg disampaikan Buya Yahya bahwa tidak semua masyarakat harus belajar Aqidah dg metode yg jelimet2 dan sebetulnya bisa disederhanakan. Dialog yg mendalam hanya untuk mereka yg sudah mencapai keilmuan tertentu. Di satu sisi, di era digital seperti saat ini banyak org2 yg membuat dan menyebarkan konten yg terkesan benar namun tidak didasari pada basis keilmuan yg benar dan kuat sesuai konsensus para ahli pendahulu.
Menurut sy yg awam : letak diskusi antara UN dan GG adalah pada terminologi "Aqidah Islam" dimana yg dimaksud GG adalah bahasan tentang "Dzat Allah" yg sudah disepakati sebenarnya oleh keduanya bahwa bahasan tersebut memang kita hanya menerima n mengimani dari wahyu di Alquran maupun Hadits. Padahal, menurut pembahasan UN "Aqidah Islam" lebih dari itu termasuk dialog dan pembahasan rinci para ulama mengenai pertanyaan2 para filsuf ttg 6 rukun iman dan cabang2nya yg cukup rumit dibahas oleh org umum kebanyakan. Maka statement "Aqidah islam tidak bisa diilmiahkan" memang dapat memantik diskusi, terutama karena terminologi Aqidah Islam ternyata lebih luas dibandingkan apa yg ada di benak sebagian orang. Maka mari kembalikan sesuatu kepada ahlinya.
guru gembul sejalan dengan beliau .. aqidah kepada Tuhan tidak perlu diperdebatkan bagi kita orang yang sudah beriman , ga perlu ribet .. terima kasih buya,, terima kasih guru gembul
Justru GG yang nantang debat soal aqidah. Padahal sebagaimana apa yang dikatakan oleh Buya, jawaban sudah ada tinggal maju atau mundur sedikit, terbukti GG mengatakan bahwa metode empiris bukan satu-satunya metode ilmiah, dan dia mengakui bahwa metode rasional adalah metode ilmiah, tapi dia bingung dengan persoalan yang sudah dia jawab sendiri 😁🙏
@@suhermansyahsuhermansyah3215ya kan ditantang untuk menjelaskan akidah secara ilmiah (yang dimaksud guru gembul ilmiah ialah bisa dibuktikan secara empirik dan diuji berkali-kali hasilnya sama). Sedangkan ust Nuruddin justru mengerti ilmiah adalah cukup pakai rasional. Nah dari dua itu aja ga ketemu😅 pdhl mah dua orang ini sama sama sepakat kalau akidah tidak bisa dibuktikan secara empirik.
Dasar bocil...sudah enak adem ayem penjelasan buya..Malah mgait ngaitkan dengan ini itu...Hadeh....malah menyamakan dengn Buya pula... Ga nyambung nih anak..
Ilmiah diartikan semua hasil karya manusia yg didasarkan dari ilmu pengetahuan manusia itu sendiri.. Akidah agama islam itu didapat dari wahyu Tuhan yg bersifat kalam..diantaranya sifat-sifat Ketuhanan..dan untuk mencapai pemahaman konsep Ketuhanan itu mesti didasari rasa keimanan sebab akal rasio manusia itupun ciptaan dan milik Allah Swt.. Misalnya kita tak kan mampu memahami sifat Allah yg tidak diawali oleh yg lain..tiada berakhir dan tidak bertempat tp bisa dimanapun saja berada.. apakah akal kita mampu mencapainya?
Jd mungkin maksudnya Buya, bagi org awam dimulai dr iman dulu aja yg hrs kuat ya. Kalau iman sdh kuat, lalu mau naik kelas mangga silakan jika mau mengejar aqidah pake cara ilmiah, dgn filsafat. Tapi iman itu nomor 1 wajib harus pegang kuat dulu. Intinya agama itu mudah jgn dibikin susah ya 👍 Sy pribadi masih merasa awam dan cukup percaya dzat Allah dgn iman saja dulu, drpd susah2 melogikakan dgn ilmiah malah takut gila. Heheheu Masih byk hal lain yg bisa dikerjakan sbg muslim seperti terus berbenah diri dan menunjukkan akhlaqul karimah didepan khalayak, sehingga org diluar islam ikut merasakan keindahan agama ini lewat para penganutnya yg santun dan beradab sebagaimana akhlak baginda Nabi Muhammad
Pondasi awal jika ingin Indonesia menjadi negara adidaya,maju adalah ILMU. seperti di swis, Islandia tiap 1km ada perpustakaan tujuannya agar masyarakat nya membaca dan pinter.. Jadi yg awam pun dituntut untuk berpengetahuan bukan malah membatasi diri.. Kapan majunya negeri ini klo takut sama ilmu pengetahuan 😂😅
Artinya Buya Yahya sudah menonton debat itu dan itu sangat di sayangkan debat yg harusnya tertutup untuk para ahlinya saja malah di publis dan dalam debat itu juga terjadi olok2an atau menyerang secara personal bukan menyerang argument pihak yg bersebrangan Dan persoalan panitia penyelenggaraan juga memakai tema "diskusi" namun yg terjadi pada pertemuan itu malahan debat yg tidak menghasilkan kesimpulan apapun, banyak org2 yg nonton lewat yt untuk mendapatkan ilmu baru malah mereka melihat perdebatan yg menyerang personal itu yg sangat di sayangkan padahal kedua pihak yg berdebat itu keduanya org muslim
Padahal awalnya itu perdebatan antar gagasan atau ide bukan, bukan pertarungan hafalan kitab 😅. Memang beberapa orang Indonesia tidak bisa menerima hal hal semacam perdebatan gagasan yg orisinil. Tapi memang ada blunder di narsumnya juga. Menjelaskan klo kitab itu bukan rujukan sebenernya kitab itu rujukan tinggal penulisnya siapa dan judulnya apa serta referensi/datanya apa. Karena arti kitab itu buku
Ustad Nuruddin: Rasionalist (Sesuatu sudah bisa dianggap ilmiah asal masuk akal secara rasional) Guru Gembul : Empirist Untuk mengatakan sesuatu itu ilmiah tidak cukup hanya sebatas rasionalitas, melainkan harus ada pembuktian. Ini bukan persoalan siapa benar atau salah ya. Mulai perdebatannya itu kan kek gini? Guru gembul : kita tidak bisa mengindra tuhan sepakat? Mahasiswa (Ya) Jadi satu satunya cara untuk mengetahui tuhan dg rasional Sepakat? Mahasiswa (Ya) Sekarang saya ada disini. Jadi bagaimana anda bisa tahu saya disini tanpa meng indra saya? Sebenarnya ustad Nuruddin dg landangan "rasionalist" nya tadi gampang kok menjawab/mematahkan argumen Guru gembul. Nggak harus nanya "referensi nya mana?" Ustad Nuruddin sebenarnya tinggal Jawab: "Misal saya tidak ada di ruangan ini, maka saya tidak melihat guru gembul. Hal yg saya lakukan untuk mengetahui bahwa ada guru gembul di ruangan ini adalah dg menelpon teman terdekat saya yang paling jujur yg sedang berada di ruangan tersebut untuk melihat guru gembul secara langsung. Maka informasi dari teman saya yang jujur ini "secara RASIONAL adalah informasi valid alias "Khabar Shodiq". (Ini kalau ustad Nuruddin pakai pijakan Rasionalis) Sementara dalam pandanga empirsim, Ustad Nurudin bisa membuktikan perkataan temannya yg "DIYAKINI" nya itu paling jujur, bisa dg menyuruh temanya tsb untuk Videocall, dan mengarahkan kameranya ke guru gembul yg ada di ruangan nya itu. Karena para empirist membutuhkan pembuktian indrawi. Ini Ibaratkan peristiwa besar yang dialami langsung oleh nabi Muhammad Saw yaitu isra' mi'raj. Bagi beliau ini adalah fakta ilmiah, karena beliau alami sendiri, Beliau melihat sendiri. Namun bagi umatnya yaitu umat islam, karena belum bisa mengujinya secara empiris, maka meyakini peristiwa ini disebut dg KEIMANAN. Sementara kaum rasionalis justru mengatakan bahwa walau kita tak mengalami langsung peristiwa yg dialami rasulullah, tapi karena yg ngomong langsung Rasulullah yg dikenal paling jujur, maka otomatis ini adalah Khabar Shodiq yg tanpa pembuktian empiris pun ini sudah pasti benar. Maka informasi nabi sudah bisa dianggap sebagai bukti ilmiah Gampang kan. Justru yg absurd itu adalah ketika ustad Nuruddin jawabnya dg kata2 "mana referensinya" ini termasuk fallacy.
Sebenarnya saya merasa sudah mendapatkan titik temunya divideo itu coba liat lagi mereka berdua itu sebenarnya 1 pendapat hanya saja cara pengucapannya yang berbeda Sang Ustad terlihat jiwa mudanya untuk menyampaikan yang benar adalah suatu kebenaran. kalau kata orang mah saklek. Orang seperti itu ga bisa disalahkan karena suatu saat beliau akan bijaksana dngan sndiri dan tau bagaimana cara menyampaikan pendapat dengan elegan Sedangkan guru gembul lebih kearah orang yang ga suka mikir panjang dan bicara tanpa menelaah dulu. Beliau juga ga bisa disalahin karena beliau hanya salah pengucapan dari apa yang dia pikirkan *Intinya maksud guru gembul itu zat Allah itu ga bisa dibuktikan scara ilmiah namun karena salah ucap malah jadi kaidah ga bisa dibuktikan scara ilmiah dan buat ustad itu semangat dalam menjelaskan
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
@herrynovri1648sepemikiran.. Mungkin karena yg gak suka guru gembul dari video2 yg blak2an nyentil kubu nya jadi merasa puas bgt klo guru gembul di"kalahkan" didebat..ya wajar sih ust Nuruddin kan buat Buku cara debat pasti harga dirinya jtuh klo sampe kalah debat jadi melakukan segala cara utk menjatuhkan mental lawan debatnya.. Ditambah acara debat di sponsori kiera kanal yutub dimana dia selalu buat video forum debat itu jg kandang dia sendiri.. Tema dia yg tentuin makanya referensinya bejibun.. Ya gtu lah😅
Argumen guru gembul sudah benar, dan di tunjukan untuk kita yg sudah muslim. Argumen ust Nuruddin juga benar, ditujukan untuk orang² yg masih ragu dengan islam.
hah? kalo argumen gembul benar, kira2... bakal ada debat dgn ust Nurudin? gembul cuma maen kata2, muter2 di sekitaran definisi. coba jawab, bener g opini gembul yg bilang "kisah2 di Al Quran itu tidak faktual?" kalo ada yg bantah gembul,, gembul pasti muter2 di definisi "faktual", g bakal pergi jauh dari situ.
@@dwikibulin1744 bener emang gak faktual, karena kisah2 yg ada di Al-Quran itu Allah SWT sampaikan sebagai pembelajaran untuk umat nabi Muhammad SAW untuk diimani. Cukup sampai disitu, karena memahami Al-Quran bagi saya adalah bagaimana saya bisa memetik ilmunya, mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari tanpa saya kudu tahu detail tentang kisah di Al-Quran itu terjadi di tahun apa, hari apa, dsbnya. tapi sekali lagi, Wallahu A'lam Bishawab.
@@dwikibulin1744 emang gak faktual, adakah Allah sebut tahun berapa terjadinya sesuatu dalam Alquran ? ente liat dulu arti faktual itu apa? Alquran itu pembelajaran bagi yg membacanya.
@@dwikibulin1744kamu terlalu sentimen terhadap orangnya jadi gak fokus sama pembahasannya. Padahal ciri orang yang berilmu itu susah untuk bisa membenci orang lain. Kamu gak tau aja mau guru gembul, atau ust Nuruddin bisa haha hihi kalo ngobrol santai berdua. Lha kamu yang cuma ikut ikutan malah emosi😂 santai aja lah gausah dibawa serius bgt.
@@dwikibulin1744 klo akidah islam itu bisa di bukti dengan ilmiah, seharusnya proses kiamat itu anda bisa gambarkan melalui disiplin ilmu. kek nasa gitu. wkwkw mau coba2 buktikan gimana manusia bisa bikin belahan garis di bulan. wkwkw.
Sebenarnya saya merasa sudah mendapatkan titik temunya divideo itu coba liat lagi mereka berdua itu sebenarnya 1 pendapat hanya saja cara pengucapannya yang berbeda Sang Ustad terlihat jiwa mudanya untuk menyampaikan yang benar adalah suatu kebenaran. kalau kata orang mah saklek. Orang seperti itu ga bisa disalahkan karena suatu saat beliau akan bijaksana dngan sndiri dan tau bagaimana cara menyampaikan pendapat dengan elegan Sedangkan guru gembul lebih kearah orang yang ga suka mikir panjang dan bicara tanpa menelaah dulu. Beliau juga ga bisa disalahin karena beliau hanya salah pengucapan dari apa yang dia pikirkan *Intinya maksud guru gembul itu zat Allah itu ga bisa dibuktikan scara ilmiah namun karena salah ucap malah jadi kaidah ga bisa dibuktikan scara ilmiah dan buat ustad itu semangat dalam menjelaskan
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
Akhir² ini, banyak org2 yang dia muslim,tapi logikanya cenderung menyesatkan dgn argumen yg kuat, mereka itu tdk mampu menghancurkan islam dgn fisik maka mereka mau menghancurkan islam dgn pikiran, Beruntunglah ada yg Allah beri kemampuan untuk melawannya dgn pikiran pula,bahkan mengalahkannya, Sy pribadi sangat2 bersyukur,atas kehadiran ulama2 pemikir yg lurus ini,Semoga Allah senantiasa menjaga kita dar semua bentuk kesesatan.amiin
Cara mengetahui logika sesat dan benar itu gimana? kalau argumen nya kuat, ilmiah, masuk akal terus kesesatan logikanya dimana? jaman udah berubah drastis, menghancurkan menggunakan fisik itu udah kuno dan itu di lakukan kalau emang terpaksa harus dilakukan. kalau bisa menghancurkan menggunakan/melalui pikiran itu artinya cerdas dan gak perlu ada pertumpahan darah!
@@pemudaputinsLogika sesat dan benar dalam sudut pandang apa? jika anda muslim maka kembalikan kepada Al Quran dan Al Hadist Jika anda atheis maka cukup praktekan atau lakukan teorinya saja maka akan muncul 3 jawabn 1. Benar 2. Salah 3. Tidak bisa dibuktikan Contoh ada dalil yang bermakna bahwa bumi dan matahari berputar pada porosnya hal itu terbukti secara astronomi bahwa bumi mengelilingi matahari dan matahari mengelilingi bulan artinya benar Kalau ketika dibuktikan tidak sesuai ya berarti salah kalau ga bisa dibuktikan contohnya perkara ghaib yang mana perkara ghaib itu perkara Allah SWT yang mengetahui contoh surga dan neraka, jodoh, maut. Itu ga ada yang tau. Kalau anda atheis contoh yang paling masuk akal dan menentukan dimana dan jam berapa lokasi gempa bumi...
Yang saya tanggap intinya aqidah itu penting kita miliki sebagai muslim, tanpa harus tahu secara ilmiah. Tapi saya tetap beranggapan bahwa ketuhanan atau keimanan tidak bisa kita uji secara ilmiah oleh keilmuan manusia yg maha terbatas dan tidak bisa menguji ke ilmiahan Tuhan yang Maha Kuasa Allah SWT. Dan yang katanya bisa menguji keilmiahan Allah SWT hanyalah seperti nyanyian kesombongan terdengar di telinga.
izin komentar. Seperti yg buya bilang ada ranahnya masing2 mas bro Disatu sisi mindsetmu bagus namun disisi lain harus ada pejuang islam yg mampu menjelaskan kebenaran Al Quran ketika dapat serangan ideologi dari non muslim
@@rkslankers Waah menarik nih. Jadi sy mulai bisa menyimpulkan, harusnya pendukung ustad Nuruddin dan Guru Gembul ga usah berantem lagi. Dan kita ga perlu kubu2an apalagi sesama muslim. Mudah2an para guru dan ust kita pun mau saling silaturahmi lg dgn suasana yg lebih tenang. Jd seharunya penjelasan ust Nuruddin tentang keilmiahan aqidah atau dzat Allah itu lebih tepat disampaikan utk mengcounter pemikiran2 orang yg selalu melihat segala sesuatu itu dr logika. Misal serangan pemikiran dr org kafir, atau menjawab pertanyaan org rasionalis yg sdg tertarik dgn islam. Tentu ini akan bisa menjadi jalan hidayah buat mereka. Sedangkan sebagai muslim sendiri,, sebetulnya kita semua yg muslim ini sepakat. Bahwa kita ga perlu lagi meragukan akan keesaan Allah, ga perlu lagi meragukan bgmn apa dan siapa itu dzat Allah, krna kita punya jawaban pasti di dlm dada masing2, ia bernama IMAN. Selesai.
@@kuncupZnews Yah bagi saya gtu ya Saya nangkapnya niat guru gembul baik yaitu "Zat Allah ga bisa dibuktikan secara ilmiah" Cuma tuh orang salah ngomong malah ngomong "Akidah ga bisa dibuktikan secara ilmiah" Saya paham ustadnya tersinggung kenapa tapi ga perlu sampai ada debatlah Lagipula kemarin saya lihat guru gembul diskusi sama Ust Felix S dan guru gembul jga bilang kalau "akidah ga bisa dibuktikan secara ilmiah" kemudian diralat sama Ust Felix dengan ucapan yg maknanya "Coba kamu bilangnya zat Allah tidak bisa dibuktikan secara ilmiah maka mereka pasti ga akan marah lagi" *Kalimat tepatnya bagaimana saya lupa cuma maknanya yg saya tangkap gtu
@@kuncupZnews Itu yg diatas saya bela guru gembul ya sekarang saya ketik yg bela ust nuruddin Dilain sisi, kita sebagai muslim juga berkewajiban untuk menyebarkan walau 1 ayat jika ada yang menyerang akidah muslim maka kita kuatkan dengan mengatakan "Ini loh banyak fakta sains dan medis yang dijelaskan Al Quran. Kitab yang muncul beribu tahun yang lalu. Masa masih ga percaya kalau Allah SWT itu tuhan semesta alam dan Nabi Muhammad SAW itu Rasul Allah *Nah jadi jawaban saya sudah fair ya. 😆
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
"Allah maha Kuasa, bisakah Allah menciptakan batu yang Ia tidak bisa mengangkatnya?" salah satu pertanyaan yang akan muncul klo sifat Allah mau diilmiahkan 😅
Yang di sayangkan adalah, itu kan debat / diskusi tapi malah nyerang personal nya, parah nya, para fanatik fanatik nya ikut2an nyerang personal, kasihan yang orang awam, malah disuruh jangan pusing pusing mikirin ini itu sama tuh ustadz, jadi nya pada berantem antar kubu, hadeueh
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
menurut gw ironi aja apa mereka kesana kaya menghadiri tausiah atau karena debatnya.. tiap datang ke majelis ilmu penting untuk mengosongkan gelas (pikiran) supaya bisa diisi.. difiltrasi dengan aqidah bagaimana bisa nyerang narsum (mungkin ini karena dia ga pake gelar ustad dan memang bukan ustad) seolah legal untuk disoraki
Aqidah diilmiahkan itu biasanya di lalukan oleh oknum² yg suka debat agama atau debat ama org ateis dan agnostik. Sy pun merasa aqidah "di ilmiahkan" itu agak konyol, knp? 1. Menurutkan derajat aqidah, karna allah itu tdk akan pernah bisa dilogika 100% dan otak manusia itu TERBATAS. 2. Ilmilah pun itu juga berubah² seiring zaman dan tergantung perspektif juga. Lu bawa² kaidah ilmiah ke persoalan aqidah, kesannya aqidah bisa berubah² dong? 3. Oke misal ada seorang agnostik/ateis menantang muslim terkait aqidah, biarin aja mereka koar². Lu sebagai muslim debat ama mereka cuman buang² waktu! Klo pun lu menang itu cuman buat muasin ego!
poin 3 keren tu, ust nur bilang "bagaimana menajwab orang atheis tentang Allah secara ilmiah apalagi mereka tidak membaca al-quran" ust nur belum tau kalau atheis punya 1000 alasan tidak pengen beragama. apalagi atheis yang fokusnya Uangdan teknologi yang menolong mereka. agama bakal di nomor sekiankan
Kayak mukjizat Rasulullah, membelah bulan. Secara sains terkonfirmasi bahwa tidak pernah bulan terbelah. Tapi harus kita imani, bahwa itu pernah terjadi. Ya sudah, kalo pun tidak terkonfirmasi dan terverifikasi oleh sains, ya tidak mengapa, toh juga namanya mukjizat, kita bisa buka kemungkinan lain, bukan berarti itu tidak pernah terjadi alias hoax tho?? Mangkanya saya heran, harus banget iman terilmiahkan, emang kalo tidak terilmiahkan apa jadi otomatis Islam runtuh? Kan kagak dong 😂
Sekeren2nya konsep Tuhan, buat matahari, gunung, laut, dan mukjizat, Tuhan tidak bisa nangkis rudal Israel, artinya tuhan masih kalah jauh sama iron dom. Bahkan google lebih bermanfaat dibanding tuhan, bisa ngasih lowongan, informasi, lokasi dll
* AQIDAH itu DIIMANI sepenuh hati, DIBENARKAN, dan DIAMALKAN dalam kehidupan sehari-hari. Kita oleh Allah disuruh BERPIKIR menggunakan akal sehat. "Hanya orang-orang yang BERAKAL SEHAT yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah" (Al-Baqarah: 269) Memahami AL-QUR'AN harus menggunakan akal sehat. Tentu akalnya orang beriman sesuai dengan AQIDAH ISLAM, bukan bepikir sesuai SAINS. Jika secara SAINS tidak ada agama yang yang benar-benar ilmiah. PAHAM KAWAN KAWAN? RA PAHA RA FOFO .... ☆☆☆
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
Nabi Muhammad dan hadits shahih nya menjelaskan sebaik nya muslim menghindari debat sekalipun dia benar. Itu hadits nabi Nah kalo kita lihat Sedangkan yang merasa paling benar dan hebat debat adalah org sesat apalagi memaksa org lain akui doktrin nya menggunakan data data yg bukan dri sufi tapi syiah
yang bikin jadi debat adalah ustad nuruddin yang bikin jadi panas, sbrnya itu bukan debat tapi diskusi tapi di tulisan benner di tulisan debat hanya buat menarik penonton, pdhl gugem diskuis sama ustad felix, sama habaib tidak memanas, gugem pengen ketemu ustd nuruddin tapi gamau dianya, bisa di cek, kadang gugem debat panas sam seseorang tapi selesai debat baikkan seperti gugem sama bank syariah. tapi sama nuruddin dianya gamau ketemu buat konten lagi gamau, kita bisa liat lah pas debat, muka nuruddin dan gugem kelihatan siapa yang emosi terbawa hawa nafsu ga santai
@@apel2730 kamu betul saya suka komentar mu tidak memihak salah satu pihak, memang benar universitas ternama di Indonesia moderator nya kelihatan cupu tidak profesional, panitia nya juga Tidak bisa membedakan apa itu diskusi apa itu debat, coba lihat di robito Alawiyah , moderator nya habib Fikri Shahab dia cerdas tidak memihak salah satu pihak walaupun dia di kelompok lawan. Dia menjelaskan bahwa dia menerima argumen guru gembul dan menerima perbedaan dan menghindari konflik , dia juga mencegah Gus wafi yang ingin ajak debat, habib Fikri Shahab cerdas dia tau debat tidak menyelesaikan masalah tapi kalo berdiskusi bisa memberikan solusi, banyak solusi dari guru gembul yang diterima baik oleh robito, rapat nya tidak ada sorak sorakan seperti di video gugem vs Nurudin. dan baik itu gugem saat di robito tidak membawa data pun pihak robito menerima komplain guru gembul dan pemikiran nya. beda ya sama oknum balawi yg ga suka gugem di robito walaupun pihak robito tidak masalah dengan pikiran gugem, karena diskusi itu tukar pendapat bukan debat yg tidak ada solusi. Coba lihat juga debat Rocky Gerung sama orang organisasi HMI di Manado kalo ga salah itu oknum nya mau debat rokcy Gerung tapi moderator cerdas dan mengatakan kalo oknum tersebut tidak pantas debat dengan Rocky Gerung karena tidak mengerti apa yg dimaksud Rocky Gerung. Dan Rocky apresiasi kepada moderator yang adil . dalam video gugem yg terbaru dia mengatakan dia ber api api di robito meremehkan robito tapi robito menyambut nya dengan baik, bahkan gugem menyenbut habib Fikri Shahab sebagai sahabat, bayangkan musuh jadi kawan. debat dengan Nuruddin saya kasih nilai 7/10 attitude tidak ada, pihak panitia moderator nya tidak adil,disorak sorak penonton, terkesan memaksa satu ideologi, kalo mau bilang Nurudin pintar tentu dia pintar tapi kalo mau dibilang cerdas juga ga bisa dikatakan cerdas , karena tidak mampu menanggapi pikiran gugem. KRNA gugem bilang dari awal dia TDK meremehkan Nurudin tapi meremehkan acara nya karena dalam pikiran gugem adalah dzat Allah yg dibicarakan, tapi kenyataannya malah dibahas lain . Sedangkan kalo di robito gugem jelas jelas meremehkan kemampuan robito walaupun dia tidak bilang meremehkan di acara itu, tapi gugem malah senang disambut baik, moderator nya adil , suasana bisa dikendalikan.
@@Idontknow-jd7otNah itu salahnya gugem. Dia terlalu santai orangnya sampai salah ucap... Maksud dia zat Allah ga bisa dibuktikan secara ilmiah tapi malah ngomong akidah ga bisa dibuktikan scara ilmiah Saking santainya gugem, saya baru liat tadi dia diskusi ust felix S dan sudah dikoreksi sama ust felix bahwa dia salah ucap(kalau ga salah pas ucapan "coba anda bilangnya blablabla... Maka lulusan pesantren ga akan masalah)" Haha tapi rasanya saya paham bagaimana pribadi orang santai seperti gugem
Benar itu, Allah beda dari mahkluk, mahkluk mempunyai massa sehingga membengkokan ruang, mahkluk butuh ruang, dengan dalil Allah beda dari mahkluk berarti Allah tidak butuh ruang, bagi org2 yang mempercayai Allah butuh ruang semoga cepat2 dapat hidayah dah
Ilmiah (علمية) berarti berlandaskan pada ilmu. Ilmu berarti pengetahuan yg diperoleh berdasarkan metodologi yg dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Orang yg mengatakan bahwa iman itu tdk ilmiah berarti dia beriman tanpa berlandaskan pada ilmu aqidah (ilmu ushuluddin/kalam/fikih akbar). Anda lupa bahwa Allah berfirman yg artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya. (QS. Al Isra' : 36) Ayat2 sebelumnya bercerita tentang aqidah, hukum dan akhlak. Artinya apa? Artinya, tiga pilar agama Islam (termasuk Aqidah) harus didasarkan pada ilmu. Aqidah seorang muslim harus didasarkan pada ilmu aqidah, hukum yang dijalankan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu fikih dan akhlak yg diamalkan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu tasawuf. Semuanya ada ilmunya. Semuanya harus didasarkan pada ilmu, artinya harus ilmiah.
Diskusi yg remeh temeh, Kan seperti apa yg dikatakan guru gembul sudah final ngapain didiskusikan lgi . Semua ilmu pasti akan mentok dan lompat kepada keyakinan yaitu IMAN. Sekalipun argumenya ust.nurudin jga akhirnya lompat pda keyakinan . Hny saja masing2 punya versi ttg definisi ilmiah itu mereka berbeda. Tetapi sy yakin semua punya tujuan baik yaitu mengedukasi.
@@lakone7350 semua berawal dari pemikiran baik yg rasional maupun tidak tapi gak semua pemikiran bisa di ilmiahkan. Kalau hanya sekedar kopi di meja masih bisa di ilmiahkan dan di buktikan,yang buat kopi pun bisa di buktikan,ada peninggalan sidik jarinya
@@lakone7350 Itu ilmiah karena hukum kausalitas (sebab-akibat). Tp tidak berlaku kepada Tuhan. Kenapa? Kopi yg bikin adalah mesin, mesin yg bikin adalah manusia, manusia yg bikin adalah Tuhan, tuhan yg bikin adalah......? Kalo tuhan ga tau siapa yg bikin berarti hukum kausalitas itu tidak berlaku lagi.
ilmiah itu ada 2 1. ilmiah = saintifik = empirik = terukur = terbukti secara sains = ilmiah versi umum = versi lebih sempit = versi bahasa indonesia gaul modern = sering disebut ilmiah versi barat, dimana kata dasar "ilmu" dianggap terjemahan yg setara dari "science" = kadang disebut ilmiah versi universal bahkan disebut ilmiah versi orang atheis, karena orang atheis hanya mengambil ilmiah versi sains ini. 2 ilmiah = logis = rasional = terpercaya = dari sumber terpercaya = berdasasarkan keilmuan, baik ilmu sains maupun ilmu non sains = versi yg lebih luas = sering disebut ilmiah versi islam karena kata "ilmu" dianggap kata serapan dr kata bahasa arab "ilm" yg artinya mengetahui/pengetahuan yg bisa didapatkan dari hasil akumulasi berfikir diri sendiri maupun hasil dari kabar/berita yg disampaikan pihak lain yg terpercaya, bisa dr orang, buku, malaikat, wahyu Allah, nabi, orang soleh, lembaga yg kredibel, dll. orang atheis biasanya bermasalah disini, tp kadang memgakui sebagian yg menurut mereka logis tp meragukan sebagian yg menurut mereka gak rasional.
Buya, saya hanya muslim yg sedikit ilmu, bagaimana kita menghadapi kasus di magelang, seorang habib meniduri istri orang, jujur sebagai muslim hati saya sakit saat tau berita itu, krna bukannya dia akan tetap masuk surga walaupun sudah meniduri istri org? yg notabene jamaahnya sendri? & apa yg seharusnya dilakukan suaminya, krna ini seorang habib, apakah dia hanya boleh legowo saja istrinya diajak zina? kalau dia menempuh jalur hukum, apakah dia akan masuk neraka krna melawan cucu nabi?
Jangan bawa rasionalitas ke ranah agama karena kehidupan setelah kematian itu nggak rasional.. kalau memang kehidupan setelah kematian itu sesuatu yang masuk akal maka kemudian pertanyaan nya makan apa manusia di alam sana apakah makanan nya sama seperti di bumi itu lebih nggak masuk akal lagi karena siapa yang menanam padi di alam barzah
Dimana letak kebenaran agama kalau orang yg sudah mengejar akhirat tapi tetap saja tidak mendapatkan dunia buktinya ada ustadz ada habib yg mengatakan jangan sedih bila tidak mendapatkan dunia lantas di tujukan kepada siapa ucapan tersebut apakah di tujukan kepada orang yang tidak mau ibadah bandel jahat
Dari penjelasan buya sudah jelas bahwa aqidah itu dasarnya ranah Iman, bukan ilmiah... Ranah iman harus dipercayai, diyakini... Kalo ranah ilmiah harus diteliti dulu baru bisa dikatakan ilmiah... Dulu ketika Nabi bercerita tentang Isro' mi'raj, abu bakar langsung percaya, tidak perlu studi ilmiah, atau penelitian dulu apakah Nabi memang benar melakukan perjalanan dari Mekkah ke Palestina lalu ke Sidratul Muntaha... Abu bakar langsung percaya,, tanpa perlu bukti ilmiah. Ketika Nabi bercerita bahwa konstantinopel akan takluk, para sahabat langsung percaya tanpa perlu riset ilmiah... Sesuai dgn penjelasan buya bahwa ranah iman hendaknya diyakini di imani,,, bukan dicurigai diteliti secara ilmiah dulu...
Pendapatnya Buya Yahya cenderung kepada pendapatnya guru gembul kalo kita telaah secara teliti, hanya saja guru gembul itu pendidikannya tidak berbasiskan agama secara formal makanya pendapat beliau tentang agama tidak dianggap oleh orang banyak, beliau dianggap orang sebagai sok tahu lah dan sebagainya.
Abu bakar n para sahabat langsung percaya krn nabi Muhammad mmg dikenal Shiddiq ga pernah satu kalipun berbohong Rasio itu sdh tertanam dlm benak para sahabat makanya bisa sami'na wa atho'na Tp bagi yg rasio nya blm sampai bagaimana mungkin mau mengimani,
@@elyaz7014 kayaknya hampir semua orang gitu tapi gak sadar .. sampai sekarang peristiwa nabi Musa membelah Laut dan tongkatnya menjadi ular tidak bisa dijelaskan secara ilmiah... Ketika anda mendengar cerita itu,,, anda mengimani dan percaya atau sampai sekarang masih ragu karena belum bisa jelaskan secara ilmiah? Apakah anda percaya dgn mukjizat nabi Musa? Kalo anda percaya berarti anda tdk ilmiah,,, dan berarti benar guru gembul dan Buya Yahya
@@ekoyulian3968 td nya aku mengimani krn doktrin dg itu iman ku naik turun Tp semenjak tau bahwa scr rasio Alqur'an terbukti tak pernah n tak mungkin salah n profil penyampai wahyu benar2 terpercaya, maka imanku semakin mantap tak tergoyahkan Rasio yg ilmiyah itu pasti menguatkan iman krn sdh jadi fitrah manusia itu sllu berfikir dan mempertanyakan segala sesuatu, apalagi dlm Alqur'an justru Alloh memerintahkan manusia utk "fa'lam" artinya harus benar2 mengetahui jadi iman itu ga cuma ikut2an krn yg ikut2an sdh pasti lemah n tdk kokoh
@@elyaz7014 yaa syukurlah kalo itu bisa menguatkan iman anda yg naik turun.... Tapi pertanyaan saya, apakah anda percaya mukjizat Nabi Musa membelah Laut? Kan tidak terbukti secara ilmiah
Peristiwa isra mi'raj bukan peristiwa atau kejadian ilmiah. Karena sebuah peristiwa bisa disebut ilmiah adalah peristiwa/kejadian/fenomena yg berulang. Seperti kejadian turunnya hujan, siang dan malam, sifat air dll. Jadi tidak ada gunanya diselidiki dengan metode ilmiah karena pada akhirnya akan timbul asumsi dan ilmu kira kira. Banyak kejadian atau peristiwa mukjizat dalam ajaran agama Memang bertentangan dengan hukum hukum alam yg kita kenal sekarang melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan sains. Saya sendiri seorang muslim, tapi saya mempedomani Islam sbg cara hidup dan berprilaku. Hal hal seperti peristiwa Isra mi'raj, ataupun kejadian kejadian yg sifatnya di luar logika bukan pusat perhatian saya (kadang orang suka ngibul pake teori fisika kuantum padahal mah gak ngerti juga😁). Terus terang saya juga tidak suka berdebat masalah agama. Baik sesama pemeluk Islam apalagi sama yg non muslim. Mending kita hidup berdampingan dengan damai saja. Karena sifat pikiran itu adalah ego, selalu mencari perbedaan daripada kesamaan. Percayalah jika umur sudah 40an seperti saya sudah cape dengan retorika, narasi, teori tapi kosong. Saya lebih tertarik bagaimana meningkatkan pendapatan supaya anak anak dan keluarga dapat terjamin kehidupannya.
@@ujangronda7263 Ilmiah # saintifik saja. Ilmiah = pake/berdasarkan ilmu, ada ilmunya. Peradaban Barat # peradaban Islam. Metode ilmiah dlm peradaban umat manusia (BUKAN Barat DOANG) bisa: 1) metode empiris 2) metode rasional 3) metode kashf/ilham 4) metode wahyu. Dan peradaban Islam mempunyai kontribusi yg sangat signifikan dlm setiap metode ilmiah tsb.
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh guru gembul beliau meremehkan tema yang di siapkan oleh ustadz nuruddin dan kawan kawanya yang terlalu terkesan sombong dan seharusnya tak perlu di bahas di debat itu
@@omon_omon123 Pahami dulu kata" saya ("Terkesan sombong" karena membahas hal" yang tidak perlu di bahas) emang benar ternyata SDM Konoha minim literasi dan sumbu pendek 😂
Orang debat di hakimin netizen kurang kocak dimana lagi coba kan? Debat cuman mau menghasilkan kemenangan dan kubu2an. Ga ada faedahnya. Untuk SDM rendah setidaknya belum sanggup memahami manfaat debat.
Terjadi diskusi/"perdebatan" antara 2 ulama raksasa, yaitu antara Sulthonul Mutakallimun Imam Fakhr al-Din ar-Razi dgn Shaykh "al-Akbar Muhyiddin" Ibn 'Arabi. Kesimpulannya adl kita butuh keduanya secara berbareungan: 1) dalil2x (argumen2x rasional, ilmiah, dsj) spt yg dinyatakan Ar-Razi 2) pengalaman spiritual, tasawuf/pembersihan hati spt dzikir, dll spt yg dinyatakan Ibn 'Arabi. Kita perlu memiliki AQIDAH yg SHAHIH yg ditingkatkan levelnya dr 'ilmal yaqin ke HAQQUL YAQIN.
Jangan langsung disimpulkan bahwa buya yahya menanggapi diskusi ustadz nuruddin & guru gembul. Karena apakah bisa dipastikan buya yahya memang mengetahui tentang adanya debat ustadz nuruddin & guru gembul? Apalagi dari penyampaian beliau terkesan berbicara di video ini untuk kondisi umum. Tapi di akhir video beliau bilang dalam kondisi khusus diperlukan diskusi. Kondisi ust. Nuruddin adalah kondisi khusus, karena kuatnya pengaruh guru gembul yang menyatakan keberadaan allah tidak bisa dirasionalkan
Ustadz Nuruddin terpaksa berdebat karena adanya pemahaman keliru guru gembul yang perlu diluruskan, khawatir nya orang orang awam malah mengikuti pemahaman keliru guru gembul tersebut.
Di video ini pun buya yahya bilang bahwa "falsafah itu membantu, belajar falsafah penting", yang mana falsafah itu digunakan ustadz nuruddin untuk membantah pemahaman keliru guru gembul. Buya yahya juga bilang "imam imam besar dulu yg mana mereka ahli filsafat yg lurus berdebat pemahaman ahli filsafat yg keliru" ua-cam.com/video/Rev-8-TjOTs/v-deo.htmlsi=iTTMDZHwtoMYRvGZ
Ust. Nuruddin juga mengikuti para ulama dulu mendebat orang yg pemahaman nya salah, apalagi pemahaman itu dibawa oleh orang terkenal seperti guru gembul yang punya banyak Followers, khawatir nya pemahaman keliru mya diikuti orang lain. Ust. Nuruddin ulama, buya yahya juga ulama. Jangan sampai kita membenturkan beliau berdua🙏
Kenapa guru gembul dibilang oemahamannya salah? Pdhal Buya Yahya bilang,, untuk orang awam aqidah itu sederhanakan saja dulu cukup punya iman bahwa Allah itu ada, dialah tuhan kita, sang pencipta alam semesta, itu sdh Alhamdulillah. Jd disini anggaplah guru gembul itu awam, sehingga memahami aqidah cukup disederhanakan. Baru tingkat lebih lanjutnya jika mau naik kelas.. Silakan belajar filsafat ttg dzat Allah. Dan sementara sy tonton guru gembul mau cukup pakai iman saja utk mengenal dzat Allah, patut kita hargai pendapatnya. Maka dlm pandangan saya ust. Nuruddin itu kelas filsafat tingkat tinggi. Dimana beliau cocok utk menjawab pertanyaan, misalnya, dari org yg mau mengenal islam tp ia terbiasa dgn pemikiran filsafat barat yg selalu ingin jawaban rasional.... Nah dlm kondisi ini ust Nuruddin bs jd jalan ilmu bahkan jalan hidayah bagi mereka. Sedangkan guru gembul dr kecil sdh muslim, sdh beriman,, mungkin sdh diajari aqidah dr musholla2 dekat rumahnya bahwa perkara aqidah itu cukup iman, jangan dikejar pake logika. Dan itu yg tertanam dlm dirinya hingga dewasa, sebagaimana kita yg org awam ini, begitu pulalah biasanya kita diajari oleh kyiai2 di kampung. Nah kelak ketika kita sdh lebih siap utk naik kelas, jika ingin mengejar dzat Allah dgn logika, silakan belajar dgn org seperti ust Nuruddin ini, supaya kita bs menjawab kelak kalau ketemu org yg menanyai aqidah dan dzat Allah dgn Nalar logika. Bagi saya ketiganya org hebat, Ust Nuruddin, Buya Yahya, Guru Gembul. Adalah org2 yg jd jalan ilmu buat saya. Karena menonton video yutub mereka sy yg jauh dr majlis ilmu ini merasa menjadi lebih bijak dlm hidup. Karena mereka sy bertambah ilmunya. Semoga mereka semua sehat selalu dan terus mencerahkan, berbagi kebaikan dan manfaat utk sebanyak mungkin umat. Semoga kita mampu berhenti dari mengolok-olok terlepas siapa menang siapa kalah, harusnya kita semua mau maju menjadi muslim yg lebih baik lagi.
@@kuncupZnews makasih banyak mas effort nya menulis sepanjang ini dan terimakasih dah mau jadi teman diskusi yang baik 🙏 mas coba dicermati betul betul perbedaan terminologi nya, dari dulu para ulama Filsafat sehebat apapun dan para ulama sepaling tinggi level kewaliannya pun tidak ada yang membahas mengenai zat Allah. Ust. Nuruddin juga dari awal pembahasan tidak menyampaikan tentang zat Allah (the essence of god), tapi kata beliau yang dibahas adalah wujud allah/keberadaan allah (the existence of god) Apakah bisa dibuktikan dengan rasionalitas atau tidak? (Ini beliau sampaikan di sesi debat itu) Permasalahannya guru gembul bilang "coba buktikan dengan rasional bahwa allah itu ada?". Yang mana padahal jawabannya pun sudah dijelaskan ust. Nuruddin saat sesi presentasi sebelumnya. Lalu kembali ke pernyataan apakah guru gembul keliru atau tidak dengan pernyataan diatas?Bukankah dari dulu level pembelajaran aqidah serendah apapun, oleh kiyai kampung ataupun kota termasuk oleh buya yahya, kita selalu diajarkan rasionalitas sederhana untuk meyakini keberadaan/wujud Allah (the existence of god) dengan cara berpikir rasional seperti ini "Di depan kita ada benda misalnya meja, Mungkinkah meja ini ada dengan sendirinya?pasti ada yang membuat kan walau kita tidak melihat" dan sekedar sharing, yang seringkali disalahpahami mengenai Rasionalitas Keimanan karena mereka memulai dari titik cabang "bagaimana merasionalkan isra mi'raj, jin dll". Saya akan coba jelaskan di bawah ini
Ilmu adalah pengetahuan, kalau ilmiah diharuskan pakai metode, maka jangan samakan ilmu manusia dengan ilmu Allah SWT. Kalau masih bisa dipikirkan oleh akal ya masih tergolong ilmiah manusia, termasuk aqidah. Justru kesimpulan yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa melihat Allah SWT, misalnya, itu sudah termasuk ilmiah, karena logikanya memang manusia jelas" pengetahuan dan kemampuannya dibatasi oleh Allah SWT. Sesuatu yang logis itu termasuk ilmiah. Klo versi gembul sebelum debat, ngotot klo aqidah bukan disiplin ilmu kan ngaco😁
@@PyuboKo tolong diilmiahkan…seseorang disembelih…dan kemudian dijadikan kambing….tolong ilmiahkan…ada seseorang bisa membelah bulan di abad ke7gimana caranya secara ilmiah…anda yg. Sekolah…salahkan diterangkan secara ilmiah…
@Mr.A96676 kenapa agama di sebut dengan kepercayaan? Ya karena adanya surga dan neraka.. kepercayaan itu kan artinya mempercayai meyakini lantas apa kah yg di yakini itu terbukti kebenarannya? Jawabannya nggak bisa di jawab tapi orang yg menganut agama di wajibkan untuk membenarkannya karena kalau tidak mau membenarkan nya maka dia akan berstatus kafir
@@Mr.A96676 kebenaran agama itu kan surga dan neraka.. dan itu kan hanya bisa di lihat kalau manusia nya udah mati.. surga dan neraka nggak bisa di lihat oleh orang yang masih hidup.. maka sebenarnya kebenaran agama itu tidak terlihat dalam kehidupan.. agama mengatakan kalau mau dunia kejarlah akhirat buktinya ada orang yg mengejar akhirat tetap aja dia gak dapat dunia..
Simpel pake teori probabilitas Pascal's Wager, kalo Tuhan gak ada orang beriman gak rugi sama sekali,sebaliknya bila Tuhan ada, orang beriman akan mengatakan kepada orang tak beriman ...mampus! Makan tuh neraka!
Emangnya akidah itu ada yg ilmiah???😅Bahkan dogma agama gak ada yg ilmiah😅 Ilmiah itu berarti bisa diuji secara empiris😅 Banyak hal yg gak bisa douji dalam agama salah satunya ttg keberadaan Tuhan, sorga dan neraka😅. Bila anda yakin akidah itu ilmiah maka otak anda sedang korslet😅
Di malesia di Brunei di tangkapin yg ngaku2cucu nabi di arab tempat lahir nabi gak ada yg ngaku2 cucu nabi ini aneh imigran di percaya cucu nabi negara asalnya aja gak butuh mereka ada mahluk orongoh mau di bilang Buya malah membela cucu nabi gadungan untung ada satu seperti ini klo udah ada 3 kau Indonesia NKRI bukan urusan cucu nabi negara kita yg hrs kita jaga hidup di kundi Buya kawe
habib 70x mi raj padamkan api neraka masuk surga tanpa hisab habib bisa terbang sampe jebol atap rumah gmn itu buya yahya??apa anda percaya at anda membenarkan???
Dengarkan dulu bahasan2x Buya Yahya ttg aqidah, baru kemudian terserah Anda mau nyinyir atau tidak. JANGAN ASAL nuduh klo jadi orang - secara langsung maupun nyinyir (tdk langsung) !
Dari penjelasan jelas akidah itu masalah iman dan kita beriman. Alhamdulillah
Betul
Selain ilmu agama,buya juga menguasai sekali filsafat
Semoga Buya Yahya senantiasa sehat ❤❤
Enak liat buya. Senyum terus😊
Beliau ini ilmunya tinggi namun menurunkan ilmunya (jawabannya) agar khalayak umum mampu menyerap ilmunya❤
"Guru yang baik bukanlah orang yang paling pintar tapi orang yang paling mampu menyampaikan ilmunya kepada muridnya"
Bijaksana sekali, berkah selalu Buya Yahya. Memang awam jangan ikut² dialog seperti itu, belajarlah terstruktur dari dasar sekali...
Bodoh x kau, bagaimana dasar nya seseorang menjadi pakar (ahli) jika tidak dari awam (tidak ahli) setelah itu kritis dan akhirnya menjadi pakar.
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad ❤️
Jazakumullah Khoiron
keren ust nuruddin dan guru gembul, alhamdulillah bnyak ilmu baru yg kita bisa pahami
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
setuju Buya, berdebat itu untuk mencapai suatu kesimpulan atau pencerahan bukan untuk menjatuhkan lawan debat anda. ingat pepatah arab adab lebih utama daripada ilmu.
masalah aqidah kepercayaan terhadap Allah, Rasul, malaikat serta hal ghaib lain nya untuk masyarakat awam cukup sami'na wa atho'na, tak perlu dimunculkan pertanyaan-pertanyaan rasional yang malah bisa merusak aqidah nya.
Trus Nurrudin sama gembul itu gmn,.?
@@ichigo-mysic ya dipahami saja komen saya dan isi debat itu saya condong ke "pemikiran" yg mana. pemikiran lho ya bukan kubu2an.
Jd mungkin maksudnya buya, bagi org awam dimulai dr iman dulu aja yg hrs kuat ya. Kalau iman sdh kuat, lalu mau naik kelas mangga silakan jika mau mengejar aqidah pake cara ilmiah. Tapi iman itu nomor 1 wajib harus pegang kuat dulu. Intinya agama itu mudah jgn dibikin susah ya 👍
Sy pribadi masih merasa awam dan cukup percaya dzat Allah dgn iman saja dulu, drpd susah2 melogikakan dgn ilmiah malah takut gila. Heheheu
Masih byk hal lain yg bisa dikerjakan sbg muslim seperti terus berbenah diri dan menunjukkan akhlaqul karimah didepan khalayak, sehingga org diluar islam ikut merasakan keindahan agama ini lewat para penganutnya yg santun dan beradab sebagaimana akhlak baginda Nabi Muhammad
@@ichigo-mysicmenurut saya ust nuruddin mengajarkan mengilmiahkan dan melogikakan akidah itu cocoknya utk melawan pemikiran ala barat yg harus segala sesuatu itu pakek rasional. Misal ada org nonmuslim yg otaknya terbiasa dgn rasional ingin mengenal islam, nah cocok dikenalkan filsafat spti ini mengenal dzat Allah secara ilmiah. Tapi akan berat bagi awam yg sdh beriman sejak lahir. Krna tanpa logika pun dia sdh yakin kebenaran Allah, cukup mengimani segala hasil ciptaan-Nya, sepertipti kata Buya Yahya.
Sedangkan guru gembul memang dikenal sbg seorang influencer yg mengajak murid2nya berpikir rasional dan skeptis terhadap segala hal, TAPI krna gurgem sendiri sudah beragama islam maka khusus dlm hal ini sudah cukuplah baginya mengimani dzat Allah itu tanpa perlu lagi pakai logika ilmiah segala. Dalam hal ini spti yg disampaikan buya jd pemikiran gurgem cocok utk org awam yg sdh jd muslim sejak lahir.
Dan seharuanya kedua tokoh ini tdk perlu berlama2 berantem. Demikian jg para pengikutnya. Kalau semuanya mengaku muslim harusnya damai dan mau move on utk membuat agama ini lebih maju lagi 💪
CMIIW.
@RealWoy-e2cyang bilang bisa diilmiahkanq, kan Nuruddin
Anda ini nonton apa nggak sih sebenarnya? Apa cuma ikut ikutan tanpa tau perkara sebenernya?
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad SAW
Shalallahu alaih
Terima kasih sudah menyimak videonya.
Kami informasikan kepada para jamaah Al-Bahjah yang ingin mengirimkan pertanyaan tertulis kepada Buya Yahya, Anda bisa mengirimkan pertanyaanya via dm/inbox ke media sosial resmi Buya Yahya / AI-BahjahTV dan bisa juga via Whatsapp ke nomor 082319711838
Anda juga bisa bertanya secara langsung kepada Buya Yahya saat live streaming via telepon interaktif di nomor 0898 0202 444
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di nomor 0898 0202 444
~ Admin Al-BahjahTV
Syukron Jazakumullah Khairan katsiran 🤲
Gk semua yang masuk akal itu sudah berarti ilmiah, dan yang gk ilmiah belum tentu salah. Tak perlu malu beriman pada hal yg gak masuk ranah ilmiah, karna iman levelnya lebih tinggi dari ilmiah.
Ga semua yang ilmiah masuk akal. Tergantung akal siapa yang dijadikan patokan dan tergantung sudut pandang.
Ga perlu memusingkan hal yang belum jelas patokannya.
Intinya beriman, kitab suci yang tidak berubah sejak diturunkan adalah al quran, kitab lain telah diubah oleh tangan kotor manusia, kerjakan yang wajib, jauhi yang haram.
Ilmiah (علمية) berarti berlandaskan pada ilmu. Ilmu berarti pengetahuan yg diperoleh berdasarkan metodologi yg dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika anda mengatakan bahwa iman itu tdk ilmiah berarti anda beriman tanpa berlandaskan pada ilmu aqidah.
Anda lupa bahwa Allah berfirman yg artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya. (QS. Al Isra' : 36)
Ayat2 sebelumnya bercerita tentang aqidah, hukum dan akhlak. Artinya apa? Artinya, tiga pilar agama Islam (termasuk Aqidah) harus didasarkan pada ilmu. Aqidah seorang muslim harus didasarkan pada ilmu aqidah, hukum yang dijalankan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu fikih dan akhlak yg diamalkan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu tasawuf. Semuanya ada ilmunya. Semuanya harus didasarkan pada ilmu, artinya harus ilmiah.
@@ishaq_asrisebenarnya gw ngak ada masalah bg dengan ust nurrudin yang mengklaim dapat membuktikan eksistensi Tuhan, tapi please jangan pakai kata ilmiah, karena ilmiah itu adalah metodologi yang dipakai oleh ilmuwan untuk meneliti dan memahami realita apa adanya...
Yang saya keberatan adalah ust nurrudin kemaren bawa bawa kata ilmiah + ilmuwan yang mana konotasinya adalah ilmiah versi sains, sedangkan ilmuwan sendiri menolak bahwasanya Tuhan dapat dibuktikan secara ilmiah karena ilmu pengetahuan ilmiah tidak membicarakan hal tersebut, semoga dapat dipahami 🙏
@@ishaq_asriilmiah versi islam berbeda ilmiah versi science, ilmiah dalam sains itu sifatnya tentatif(bisa berubah), jadi saya beriman tanpa pakai cara ilmiah, ilmiah bagi saya (mahasiswa fakultas sains) adalah metodologi untuk mencari kebenaran dengan cara rasional + empiris, jadi mustahil bagi kami mau meng ilmiahkan akidah, karena kurang ajar sekali untuk membuktikan akidah secara sains karen aharus di uji dulu, jadi menurut kami iman adalah kepercayaan, dan iman posisinya lebih tinggi dari ilmu ilmiah (science), semoga dapat dipahami
@@syahrulsafitrarahul1699 Ilmiah itu harus mengikuti definisi ilmuwan yah?
Bro, ilmuwan mulai menggunakan istilah ilmiah (scientific) di abad ke-16 dan mengkhususkannya hanya untuk ilmu alam sejak abad ke-18 akibat pengaruh aliran filsafat materialisme naturalis. Mereka pun menggeser arti science yg awalnya berarti ilmu (bukan hanya ilmu alam) menjadi monopoli ilmu alam (natural scientific). Pengaruh mereka begitu kuat sehingga jika saat ini disebut kata science (yg aslinya berarti ilmu) maka yg terbayang pasti ilmu alam. Tapi Alhamdulillah, sekarang mulai timbul kesadaran sedikit demi sedikit bahwa sebenarny yg disebut science (ilmu) bukan hanya ilmu alam. Sekarang mulai diperkenalkan istilah political science dll.
Kenapa orang2 barat dulu mengkhususkan kata science (ilmu) dan scientific (ilmiah) hanya untuk ilmu alam. Karena dlm filsafat materialisme, satu2nya sumber ilmu adalah pengalaman Indrawi. Segala sesuatu yg tdk terverifikasi secara indrawi (misalnya informasi tentang Tuhan, roh dan hal ghaib lainnya) dianggap bukan ilmu melainkan doktrin alias dongeng2. Akibatnya, ilmu psikologi mulai membuang ide tentang roh supaya dianggap ilmiah.
Semuanya dimulai di abad ke-16.
Tapi tahukah anda saudara, bahwa berabad-abad sebelum abad ke-16, Imam Besar Ahlussunah, Imam Asy Syafarayini telah mendefinisikan bahwa ilmiah adalah informasi yg berasal dari salah satu hal berikut:
1. Indra yg sehat
2. Akal yang sehat
3. Khabar shadiq (kabar mutawatir dan info dari Nabi SAW)
Selama berabad2 definisi di atas diajarkan di pesantren2. Tapi tidak diajarkan di sekolah umum karena sekolah umum yg merupakan warisan Belanda mengikuti sistem pendidikan barat (termasuk definisi ilmiah).
Lalu sekarang, apa hak anda melarang kami menggunakan definisi ilmiah menurut ulama? Padahal definisi ilmiah yg dirumuskan oleh ulama Islam berabad2 lebih tua daripada definisi ilmuwan barat (ahli kitab).
Benarlah kata Rasulullah SAW, "Kalian akan menjadi pengikut orang2 sebelum kalian sedikit demi sedikit. Hingga jika mereka masuk ke lubang biawak, kalian pun akan memasukinya."
Para sahabat bertanya, "Apakah yg anda maksud adalah ahli kitab, wahai Rasulullah SAW?"
Beliau menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka."
Naudzu billahi min dzalik.
Perdebatan tersebut hanya untuk mengikuti hawa nafsu saja. Cukuplah bahwa akidah dipahami sebagai bentuk keyakinan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Kalau di beri kemampuan pemahaman yg baik..kenapa enggak?..toh banyak juga manfaat nya
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
ALLAH BERFIRMAN:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa." (QS al-Hujuraat [49]: 12).
Nabi Muhammad Bersabda:
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta" (HR. Al-Bukhari).
Pekerjaan Hati disertai gerak badan...
Orang gak bisa semena-mena menuntut mengilmiahkan semuanya...
Lalu bagaimana jika ada orang yang minta bukti ilmiah, contohnya orang atheis
@@kartolonimbus pake logika,, tetap saja kan energi,, listrik,, ruhut/nyawa,, cinta,, benci dan hal yang abstrak bisa di lihat dari bekasnya..
Dan satu hal,, takut,, iblis,, setan,, hantu,, kalo atheis percaya,, berarti atheis goblok..
Dialog rinci dan falsafah ttg aqidah oleh Ust Nuruddin sudah pernah dibahas oleh Buya Yahya dengan rinci saat ngaji Jauharatut tauhid. Penjelasan UN kurang lebih sama dg Buya Yahya. Tidak heran ketika dialog UN dg GG tersebut dihadirkan memang "terlalu berat" bagi masyarakat umum. Karena ngaji Jauharatut tauhid sendiri dg Buya berepisod2 yg panjang berjam2 dan kurang lebih sama dg yg dipelajari di pesantren2. Dan hal sedalam itu hanya sempat dipaparkan dg singkat oleh UN. Adapun argumentasi GG dapat dipahami, namun karena beberapa pernyataan yg "melewati batas" konsensus ilmiah sebuah bidang ilmu, maka adanya dialog tsb memang menjelaskan mana yg mempunyai basis keilmuan dan mana yg basis keilmuannya hanya dari sisi logika. Betul yg disampaikan Buya Yahya bahwa tidak semua masyarakat harus belajar Aqidah dg metode yg jelimet2 dan sebetulnya bisa disederhanakan. Dialog yg mendalam hanya untuk mereka yg sudah mencapai keilmuan tertentu. Di satu sisi, di era digital seperti saat ini banyak org2 yg membuat dan menyebarkan konten yg terkesan benar namun tidak didasari pada basis keilmuan yg benar dan kuat sesuai konsensus para ahli pendahulu.
@@mochrosyadiadnan2728 itu hanya ditemukan di asy'ari.. Coba aqidah lain.. Entah
Menurut sy yg awam : letak diskusi antara UN dan GG adalah pada terminologi "Aqidah Islam" dimana yg dimaksud GG adalah bahasan tentang "Dzat Allah" yg sudah disepakati sebenarnya oleh keduanya bahwa bahasan tersebut memang kita hanya menerima n mengimani dari wahyu di Alquran maupun Hadits. Padahal, menurut pembahasan UN "Aqidah Islam" lebih dari itu termasuk dialog dan pembahasan rinci para ulama mengenai pertanyaan2 para filsuf ttg 6 rukun iman dan cabang2nya yg cukup rumit dibahas oleh org umum kebanyakan. Maka statement "Aqidah islam tidak bisa diilmiahkan" memang dapat memantik diskusi, terutama karena terminologi Aqidah Islam ternyata lebih luas dibandingkan apa yg ada di benak sebagian orang. Maka mari kembalikan sesuatu kepada ahlinya.
Kalau sudah beriman, Alhamdulillah,
Tidak perlu berdialog tentang aqidah. Lebih baik dialog untuk mencari manfaat untuk kemaslahatan ummat
Al islamu 'ilmiyyun,wa 'amali ah.
guru gembul sejalan dengan beliau .. aqidah kepada Tuhan tidak perlu diperdebatkan bagi kita orang yang sudah beriman , ga perlu ribet .. terima kasih buya,, terima kasih guru gembul
Justru GG yang nantang debat soal aqidah.
Padahal sebagaimana apa yang dikatakan oleh Buya, jawaban sudah ada tinggal maju atau mundur sedikit, terbukti GG mengatakan bahwa metode empiris bukan satu-satunya metode ilmiah, dan dia mengakui bahwa metode rasional adalah metode ilmiah, tapi dia bingung dengan persoalan yang sudah dia jawab sendiri 😁🙏
hadeehh,,, yg mempertanyakan keilmiahan aqidah si gembul kok malah dibilang sejalan.
setuju, GG ajak berdebat karna pak udin bilang bahwa Akidah bisa dirasiokan, Allah bisa dilogikakan.
@@suhermansyahsuhermansyah3215ya kan ditantang untuk menjelaskan akidah secara ilmiah (yang dimaksud guru gembul ilmiah ialah bisa dibuktikan secara empirik dan diuji berkali-kali hasilnya sama). Sedangkan ust Nuruddin justru mengerti ilmiah adalah cukup pakai rasional. Nah dari dua itu aja ga ketemu😅 pdhl mah dua orang ini sama sama sepakat kalau akidah tidak bisa dibuktikan secara empirik.
Dasar bocil...sudah enak adem ayem penjelasan buya..Malah mgait ngaitkan dengan ini itu...Hadeh....malah menyamakan dengn Buya pula...
Ga nyambung nih anak..
Terimakasih Buya Yahya atas nasihatnya 🥰
Alhamdulillah
Ilmiah diartikan semua hasil karya manusia yg didasarkan dari ilmu pengetahuan manusia itu sendiri.. Akidah agama islam itu didapat dari wahyu Tuhan yg bersifat kalam..diantaranya sifat-sifat Ketuhanan..dan untuk mencapai pemahaman konsep Ketuhanan itu mesti didasari rasa keimanan sebab akal rasio manusia itupun ciptaan dan milik Allah Swt..
Misalnya kita tak kan mampu memahami sifat Allah yg tidak diawali oleh yg lain..tiada berakhir dan tidak bertempat tp bisa dimanapun saja berada.. apakah akal kita mampu mencapainya?
Jd mungkin maksudnya Buya, bagi org awam dimulai dr iman dulu aja yg hrs kuat ya. Kalau iman sdh kuat, lalu mau naik kelas mangga silakan jika mau mengejar aqidah pake cara ilmiah, dgn filsafat. Tapi iman itu nomor 1 wajib harus pegang kuat dulu. Intinya agama itu mudah jgn dibikin susah ya 👍
Sy pribadi masih merasa awam dan cukup percaya dzat Allah dgn iman saja dulu, drpd susah2 melogikakan dgn ilmiah malah takut gila. Heheheu
Masih byk hal lain yg bisa dikerjakan sbg muslim seperti terus berbenah diri dan menunjukkan akhlaqul karimah didepan khalayak, sehingga org diluar islam ikut merasakan keindahan agama ini lewat para penganutnya yg santun dan beradab sebagaimana akhlak baginda Nabi Muhammad
Pondasi awal jika ingin Indonesia menjadi negara adidaya,maju adalah ILMU.
seperti di swis, Islandia tiap 1km ada perpustakaan tujuannya agar masyarakat nya membaca dan pinter..
Jadi yg awam pun dituntut untuk berpengetahuan bukan malah membatasi diri..
Kapan majunya negeri ini klo takut sama ilmu pengetahuan 😂😅
Artinya Buya Yahya sudah menonton debat itu dan itu sangat di sayangkan debat yg harusnya tertutup untuk para ahlinya saja malah di publis dan dalam debat itu juga terjadi olok2an atau menyerang secara personal bukan menyerang argument pihak yg bersebrangan
Dan persoalan panitia penyelenggaraan juga memakai tema "diskusi" namun yg terjadi pada pertemuan itu malahan debat yg tidak menghasilkan kesimpulan apapun, banyak org2 yg nonton lewat yt untuk mendapatkan ilmu baru malah mereka melihat perdebatan yg menyerang personal itu yg sangat di sayangkan padahal kedua pihak yg berdebat itu keduanya org muslim
Padahal awalnya itu perdebatan antar gagasan atau ide bukan, bukan pertarungan hafalan kitab 😅. Memang beberapa orang Indonesia tidak bisa menerima hal hal semacam perdebatan gagasan yg orisinil. Tapi memang ada blunder di narsumnya juga. Menjelaskan klo kitab itu bukan rujukan sebenernya kitab itu rujukan tinggal penulisnya siapa dan judulnya apa serta referensi/datanya apa. Karena arti kitab itu buku
Ustad Nuruddin: Rasionalist (Sesuatu sudah bisa dianggap ilmiah asal masuk akal secara rasional)
Guru Gembul : Empirist
Untuk mengatakan sesuatu itu ilmiah tidak cukup hanya sebatas rasionalitas, melainkan harus ada pembuktian.
Ini bukan persoalan siapa benar atau salah ya. Mulai perdebatannya itu kan kek gini?
Guru gembul : kita tidak bisa mengindra tuhan sepakat? Mahasiswa (Ya)
Jadi satu satunya cara untuk mengetahui tuhan dg rasional Sepakat? Mahasiswa (Ya)
Sekarang saya ada disini.
Jadi bagaimana anda bisa tahu saya disini tanpa meng indra saya?
Sebenarnya ustad Nuruddin dg landangan "rasionalist" nya tadi gampang kok menjawab/mematahkan argumen Guru gembul. Nggak harus nanya "referensi nya mana?"
Ustad Nuruddin sebenarnya tinggal Jawab:
"Misal saya tidak ada di ruangan ini, maka saya tidak melihat guru gembul. Hal yg saya lakukan untuk mengetahui bahwa ada guru gembul di ruangan ini adalah dg menelpon teman terdekat saya yang paling jujur yg sedang berada di ruangan tersebut untuk melihat guru gembul secara langsung. Maka informasi dari teman saya yang jujur ini "secara RASIONAL adalah informasi valid alias "Khabar Shodiq". (Ini kalau ustad Nuruddin pakai pijakan Rasionalis)
Sementara dalam pandanga empirsim,
Ustad Nurudin bisa membuktikan perkataan temannya yg "DIYAKINI" nya itu paling jujur, bisa dg menyuruh temanya tsb untuk Videocall, dan mengarahkan kameranya ke guru gembul yg ada di ruangan nya itu. Karena para empirist membutuhkan pembuktian indrawi.
Ini Ibaratkan peristiwa besar yang dialami langsung oleh nabi Muhammad Saw yaitu isra' mi'raj. Bagi beliau ini adalah fakta ilmiah, karena beliau alami sendiri, Beliau melihat sendiri. Namun bagi umatnya yaitu umat islam, karena belum bisa mengujinya secara empiris, maka meyakini peristiwa ini disebut dg KEIMANAN. Sementara kaum rasionalis justru mengatakan bahwa walau kita tak mengalami langsung peristiwa yg dialami rasulullah, tapi karena yg ngomong langsung Rasulullah yg dikenal paling jujur, maka otomatis ini adalah Khabar Shodiq yg tanpa pembuktian empiris pun ini sudah pasti benar. Maka informasi nabi sudah bisa dianggap sebagai bukti ilmiah
Gampang kan. Justru yg absurd itu adalah ketika ustad Nuruddin jawabnya dg kata2 "mana referensinya" ini termasuk fallacy.
Sebenarnya saya merasa sudah mendapatkan titik temunya divideo itu
coba liat lagi
mereka berdua itu sebenarnya 1 pendapat hanya saja cara pengucapannya yang berbeda
Sang Ustad terlihat jiwa mudanya untuk menyampaikan yang benar adalah suatu kebenaran. kalau kata orang mah saklek. Orang seperti itu ga bisa disalahkan karena suatu saat beliau akan bijaksana dngan sndiri dan tau bagaimana cara menyampaikan pendapat dengan elegan
Sedangkan guru gembul lebih kearah orang yang ga suka mikir panjang dan bicara tanpa menelaah dulu. Beliau juga ga bisa disalahin karena beliau hanya salah pengucapan dari apa yang dia pikirkan
*Intinya maksud guru gembul itu zat Allah itu ga bisa dibuktikan scara ilmiah namun karena salah ucap malah jadi kaidah ga bisa dibuktikan scara ilmiah dan buat ustad itu semangat dalam menjelaskan
@RealWoy-e2c Iya haha
gue pas nonton jga gue skip pas guru gembul jawab. Bingung apa yang dia jawab
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
Nurudin itu kum Mu'tazilah. Mu'tazilah mendahulukan rasional ketimbang wahyu illahi
@herrynovri1648 banyak yang memuji karena banyak yg tidak suka dengan pemikiran2 gurgem.
@herrynovri1648sepemikiran.. Mungkin karena yg gak suka guru gembul dari video2 yg blak2an nyentil kubu nya jadi merasa puas bgt klo guru gembul di"kalahkan" didebat..ya wajar sih ust Nuruddin kan buat Buku cara debat pasti harga dirinya jtuh klo sampe kalah debat jadi melakukan segala cara utk menjatuhkan mental lawan debatnya.. Ditambah acara debat di sponsori kiera kanal yutub dimana dia selalu buat video forum debat itu jg kandang dia sendiri.. Tema dia yg tentuin makanya referensinya bejibun.. Ya gtu lah😅
Bang bangun, jangan tidur
Mu'tazilah rasionalitas dan wahyu ilahi harus berimbang bukan saling mendahulukan
Mu'tazilah salah satu penyebab jaman keemasan islam muncul
Jangan fitnah,, beliau lulusan pondok, kmudian mendalami tentang tauhid,, makanya dalami dulu sebelum menghakimi.
Argumen guru gembul sudah benar, dan di tunjukan untuk kita yg sudah muslim.
Argumen ust Nuruddin juga benar, ditujukan untuk orang² yg masih ragu dengan islam.
hah? kalo argumen gembul benar, kira2... bakal ada debat dgn ust Nurudin?
gembul cuma maen kata2, muter2 di sekitaran definisi.
coba jawab, bener g opini gembul yg bilang "kisah2 di Al Quran itu tidak faktual?"
kalo ada yg bantah gembul,, gembul pasti muter2 di definisi "faktual", g bakal pergi jauh dari situ.
@@dwikibulin1744 bener emang gak faktual, karena kisah2 yg ada di Al-Quran itu Allah SWT sampaikan sebagai pembelajaran untuk umat nabi Muhammad SAW untuk diimani. Cukup sampai disitu, karena memahami Al-Quran bagi saya adalah bagaimana saya bisa memetik ilmunya, mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari tanpa saya kudu tahu detail tentang kisah di Al-Quran itu terjadi di tahun apa, hari apa, dsbnya. tapi sekali lagi, Wallahu A'lam Bishawab.
@@dwikibulin1744 emang gak faktual, adakah Allah sebut tahun berapa terjadinya sesuatu dalam Alquran ? ente liat dulu arti faktual itu apa? Alquran itu pembelajaran bagi yg membacanya.
@@dwikibulin1744kamu terlalu sentimen terhadap orangnya jadi gak fokus sama pembahasannya. Padahal ciri orang yang berilmu itu susah untuk bisa membenci orang lain. Kamu gak tau aja mau guru gembul, atau ust Nuruddin bisa haha hihi kalo ngobrol santai berdua. Lha kamu yang cuma ikut ikutan malah emosi😂 santai aja lah gausah dibawa serius bgt.
@@dwikibulin1744 klo akidah islam itu bisa di bukti dengan ilmiah, seharusnya proses kiamat itu anda bisa gambarkan melalui disiplin ilmu.
kek nasa gitu. wkwkw
mau coba2 buktikan gimana manusia bisa bikin belahan garis di bulan. wkwkw.
❤❤❤
Masyaallah terima kasih buya, kemarin saya sempet pusing gara gara nontom debatnya. Ga ngerti soalnya
😂😂😂 enak denger ini ya...
Sebenarnya saya merasa sudah mendapatkan titik temunya divideo itu
coba liat lagi
mereka berdua itu sebenarnya 1 pendapat hanya saja cara pengucapannya yang berbeda
Sang Ustad terlihat jiwa mudanya untuk menyampaikan yang benar adalah suatu kebenaran. kalau kata orang mah saklek. Orang seperti itu ga bisa disalahkan karena suatu saat beliau akan bijaksana dngan sndiri dan tau bagaimana cara menyampaikan pendapat dengan elegan
Sedangkan guru gembul lebih kearah orang yang ga suka mikir panjang dan bicara tanpa menelaah dulu. Beliau juga ga bisa disalahin karena beliau hanya salah pengucapan dari apa yang dia pikirkan
*Intinya maksud guru gembul itu zat Allah itu ga bisa dibuktikan scara ilmiah namun karena salah ucap malah jadi kaidah ga bisa dibuktikan scara ilmiah dan buat ustad itu semangat dalam menjelaskan
Intinya itu mas... Silahkan mau dibaca atau tidak komentar saya... Toh saya juga copas hahaha capek ngetik lagi😂
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
Al islamu ilmiah wa 'amaliah.islam itu ilmiah,dan 'amaliah( ibnu majah,tarmizi dll).
Akhir² ini, banyak org2 yang dia muslim,tapi logikanya cenderung menyesatkan dgn argumen yg kuat, mereka itu tdk mampu menghancurkan islam dgn fisik maka mereka mau menghancurkan islam dgn pikiran,
Beruntunglah ada yg Allah beri kemampuan untuk melawannya dgn pikiran pula,bahkan mengalahkannya,
Sy pribadi sangat2 bersyukur,atas kehadiran ulama2 pemikir yg lurus ini,Semoga Allah senantiasa menjaga kita dar semua bentuk kesesatan.amiin
Cara mengetahui logika sesat dan benar itu gimana? kalau argumen nya kuat, ilmiah, masuk akal terus kesesatan logikanya dimana?
jaman udah berubah drastis, menghancurkan menggunakan fisik itu udah kuno dan itu di lakukan kalau emang terpaksa harus dilakukan. kalau bisa menghancurkan menggunakan/melalui pikiran itu artinya cerdas dan gak perlu ada pertumpahan darah!
@@pemudaputinsLogika sesat dan benar dalam sudut pandang apa? jika anda muslim maka kembalikan kepada Al Quran dan Al Hadist
Jika anda atheis maka cukup praktekan atau lakukan teorinya saja maka akan muncul 3 jawabn
1. Benar
2. Salah
3. Tidak bisa dibuktikan
Contoh ada dalil yang bermakna bahwa bumi dan matahari berputar pada porosnya
hal itu terbukti secara astronomi bahwa bumi mengelilingi matahari dan matahari mengelilingi bulan artinya benar
Kalau ketika dibuktikan tidak sesuai ya berarti salah
kalau ga bisa dibuktikan contohnya perkara ghaib yang mana perkara ghaib itu perkara Allah SWT yang mengetahui contoh surga dan neraka, jodoh, maut. Itu ga ada yang tau. Kalau anda atheis contoh yang paling masuk akal dan menentukan dimana dan jam berapa lokasi gempa bumi...
@@rkslankerslucu wkwkwkw
@@muhammadmuhammad-g8z lucunya bagaimana?
@@muhammadmuhammad-g8z Anda kalau bilang pendapat orang lain lucu maka anda harus sampaikan opini gang lebih masuk akal
Yang saya tanggap intinya aqidah itu penting kita miliki sebagai muslim, tanpa harus tahu secara ilmiah.
Tapi saya tetap beranggapan bahwa ketuhanan atau keimanan tidak bisa kita uji secara ilmiah oleh keilmuan manusia yg maha terbatas dan tidak bisa menguji ke ilmiahan Tuhan yang Maha Kuasa Allah SWT.
Dan yang katanya bisa menguji keilmiahan Allah SWT hanyalah seperti nyanyian kesombongan terdengar di telinga.
izin komentar. Seperti yg buya bilang ada ranahnya masing2 mas bro
Disatu sisi mindsetmu bagus namun disisi lain harus ada pejuang islam yg mampu menjelaskan kebenaran Al Quran ketika dapat serangan ideologi dari non muslim
@@rkslankers Waah menarik nih. Jadi sy mulai bisa menyimpulkan, harusnya pendukung ustad Nuruddin dan Guru Gembul ga usah berantem lagi. Dan kita ga perlu kubu2an apalagi sesama muslim. Mudah2an para guru dan ust kita pun mau saling silaturahmi lg dgn suasana yg lebih tenang.
Jd seharunya penjelasan ust Nuruddin tentang keilmiahan aqidah atau dzat Allah itu lebih tepat disampaikan utk mengcounter pemikiran2 orang yg selalu melihat segala sesuatu itu dr logika. Misal serangan pemikiran dr org kafir, atau menjawab pertanyaan org rasionalis yg sdg tertarik dgn islam. Tentu ini akan bisa menjadi jalan hidayah buat mereka.
Sedangkan sebagai muslim sendiri,, sebetulnya kita semua yg muslim ini sepakat. Bahwa kita ga perlu lagi meragukan akan keesaan Allah, ga perlu lagi meragukan bgmn apa dan siapa itu dzat Allah, krna kita punya jawaban pasti di dlm dada masing2, ia bernama IMAN.
Selesai.
@@kuncupZnews Yah bagi saya gtu ya
Saya nangkapnya niat guru gembul baik yaitu "Zat Allah ga bisa dibuktikan secara ilmiah"
Cuma tuh orang salah ngomong malah ngomong "Akidah ga bisa dibuktikan secara ilmiah"
Saya paham ustadnya tersinggung kenapa tapi ga perlu sampai ada debatlah
Lagipula kemarin saya lihat guru gembul diskusi sama Ust Felix S dan guru gembul jga bilang kalau "akidah ga bisa dibuktikan secara ilmiah" kemudian diralat sama Ust Felix dengan ucapan yg maknanya "Coba kamu bilangnya zat Allah tidak bisa dibuktikan secara ilmiah maka mereka pasti ga akan marah lagi"
*Kalimat tepatnya bagaimana saya lupa cuma maknanya yg saya tangkap gtu
@@kuncupZnews Itu yg diatas saya bela guru gembul ya
sekarang saya ketik yg bela ust nuruddin
Dilain sisi, kita sebagai muslim juga berkewajiban untuk menyebarkan walau 1 ayat
jika ada yang menyerang akidah muslim maka kita kuatkan dengan mengatakan "Ini loh banyak fakta sains dan medis yang dijelaskan Al Quran. Kitab yang muncul beribu tahun yang lalu. Masa masih ga percaya kalau Allah SWT itu tuhan semesta alam dan Nabi Muhammad SAW itu Rasul Allah
*Nah jadi jawaban saya sudah fair ya. 😆
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
Ustadz M Nuruddin keren vs guru gembul
Allah Maha Besar
-------------------
gimana ilmiahnya?
"Allah maha Kuasa, bisakah Allah menciptakan batu yang Ia tidak bisa mengangkatnya?"
salah satu pertanyaan yang akan muncul klo sifat Allah mau diilmiahkan 😅
Yang di sayangkan adalah, itu kan debat / diskusi tapi malah nyerang personal nya, parah nya, para fanatik fanatik nya ikut2an nyerang personal, kasihan yang orang awam, malah disuruh jangan pusing pusing mikirin ini itu sama tuh ustadz, jadi nya pada berantem antar kubu, hadeueh
oh si gembul bin gemblung yg merusak akidah umat. bahwa tuhan harus terlihat, menghina meremehkan diskusi dgn asbun tanpa refe
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
menurut gw ironi aja apa mereka kesana kaya menghadiri tausiah atau karena debatnya.. tiap datang ke majelis ilmu penting untuk mengosongkan gelas (pikiran) supaya bisa diisi.. difiltrasi dengan aqidah bagaimana bisa nyerang narsum (mungkin ini karena dia ga pake gelar ustad dan memang bukan ustad) seolah legal untuk disoraki
Aqidah diilmiahkan itu biasanya di lalukan oleh oknum² yg suka debat agama atau debat ama org ateis dan agnostik.
Sy pun merasa aqidah "di ilmiahkan" itu agak konyol, knp?
1. Menurutkan derajat aqidah, karna allah itu tdk akan pernah bisa dilogika 100% dan otak manusia itu TERBATAS.
2. Ilmilah pun itu juga berubah² seiring zaman dan tergantung perspektif juga. Lu bawa² kaidah ilmiah ke persoalan aqidah, kesannya aqidah bisa berubah² dong?
3. Oke misal ada seorang agnostik/ateis menantang muslim terkait aqidah, biarin aja mereka koar². Lu sebagai muslim debat ama mereka cuman buang² waktu! Klo pun lu menang itu cuman buat muasin ego!
poin 3 keren tu, ust nur bilang "bagaimana menajwab orang atheis tentang Allah secara ilmiah apalagi mereka tidak membaca al-quran" ust nur belum tau kalau atheis punya 1000 alasan tidak pengen beragama. apalagi atheis yang fokusnya Uangdan teknologi yang menolong mereka. agama bakal di nomor sekiankan
Kayak mukjizat Rasulullah, membelah bulan. Secara sains terkonfirmasi bahwa tidak pernah bulan terbelah. Tapi harus kita imani, bahwa itu pernah terjadi. Ya sudah, kalo pun tidak terkonfirmasi dan terverifikasi oleh sains, ya tidak mengapa, toh juga namanya mukjizat, kita bisa buka kemungkinan lain, bukan berarti itu tidak pernah terjadi alias hoax tho?? Mangkanya saya heran, harus banget iman terilmiahkan, emang kalo tidak terilmiahkan apa jadi otomatis Islam runtuh? Kan kagak dong 😂
Sekeren2nya konsep Tuhan, buat matahari, gunung, laut, dan mukjizat, Tuhan tidak bisa nangkis rudal Israel, artinya tuhan masih kalah jauh sama iron dom. Bahkan google lebih bermanfaat dibanding tuhan, bisa ngasih lowongan, informasi, lokasi dll
*
AQIDAH itu DIIMANI sepenuh hati, DIBENARKAN, dan DIAMALKAN dalam kehidupan sehari-hari.
Kita oleh Allah disuruh BERPIKIR menggunakan akal sehat.
"Hanya orang-orang yang BERAKAL SEHAT yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah" (Al-Baqarah: 269)
Memahami AL-QUR'AN harus menggunakan akal sehat. Tentu akalnya orang beriman sesuai dengan AQIDAH ISLAM, bukan bepikir sesuai SAINS.
Jika secara SAINS tidak ada agama yang yang benar-benar ilmiah.
PAHAM KAWAN KAWAN?
RA PAHA RA FOFO ....
☆☆☆
Bisa dibilang, debat 2 orang itu gak begitu penting sih.
Ibadah aja yang bener.
Udah cukup.
oh si gembul bin gemblung yg menghina meremehkan diskusi dgn cara asbun bicara tanpa data sejarah referensi serta menyesatkan umat bahwa Tuhan harus TERLIHAT. sangat bertentangan dgn ahlusunah bahwa tuhan berbeda dgn ciptaan
tuh kan yg dihasilkan debat kemarin malah caci maki
Justru harus banyak dialog ustadz,
Pikiran dan akal harus di buka...
Kalo dzikir mah hanya utk dirinya sendiri
Wah ja di kaitaken karapakidah ky
Nabi Muhammad dan hadits shahih nya menjelaskan sebaik nya muslim menghindari debat sekalipun dia benar. Itu hadits nabi
Nah kalo kita lihat Sedangkan yang merasa paling benar dan hebat debat adalah org sesat apalagi memaksa org lain akui doktrin nya menggunakan data data yg bukan dri sufi tapi syiah
yang bikin jadi debat adalah ustad nuruddin yang bikin jadi panas,
sbrnya itu bukan debat tapi diskusi tapi di tulisan benner di tulisan debat hanya buat menarik penonton, pdhl gugem diskuis sama ustad felix, sama habaib tidak memanas, gugem pengen ketemu ustd nuruddin tapi gamau dianya, bisa di cek, kadang gugem debat panas sam seseorang tapi selesai debat baikkan seperti gugem sama bank syariah. tapi sama nuruddin dianya gamau ketemu buat konten lagi gamau, kita bisa liat lah pas debat, muka nuruddin dan gugem kelihatan siapa yang emosi terbawa hawa nafsu ga santai
@@apel2730 kamu betul saya suka komentar mu tidak memihak salah satu pihak, memang benar universitas ternama di Indonesia moderator nya kelihatan cupu tidak profesional, panitia nya juga Tidak bisa membedakan apa itu diskusi apa itu debat, coba lihat di robito Alawiyah , moderator nya habib Fikri Shahab dia cerdas tidak memihak salah satu pihak walaupun dia di kelompok lawan. Dia menjelaskan bahwa dia menerima argumen guru gembul dan menerima perbedaan dan menghindari konflik , dia juga mencegah Gus wafi yang ingin ajak debat, habib Fikri Shahab cerdas dia tau debat tidak menyelesaikan masalah tapi kalo berdiskusi bisa memberikan solusi, banyak solusi dari guru gembul yang diterima baik oleh robito, rapat nya tidak ada sorak sorakan seperti di video gugem vs Nurudin. dan baik itu gugem saat di robito tidak membawa data pun pihak robito menerima komplain guru gembul dan pemikiran nya. beda ya sama oknum balawi yg ga suka gugem di robito walaupun pihak robito tidak masalah dengan pikiran gugem, karena diskusi itu tukar pendapat bukan debat yg tidak ada solusi.
Coba lihat juga debat Rocky Gerung sama orang organisasi HMI di Manado kalo ga salah itu oknum nya mau debat rokcy Gerung tapi moderator cerdas dan mengatakan kalo oknum tersebut tidak pantas debat dengan Rocky Gerung karena tidak mengerti apa yg dimaksud Rocky Gerung. Dan Rocky apresiasi kepada moderator yang adil .
dalam video gugem yg terbaru dia mengatakan dia ber api api di robito meremehkan robito tapi robito menyambut nya dengan baik, bahkan gugem menyenbut habib Fikri Shahab sebagai sahabat, bayangkan musuh jadi kawan.
debat dengan Nuruddin saya kasih nilai 7/10 attitude tidak ada, pihak panitia moderator nya tidak adil,disorak sorak penonton, terkesan memaksa satu ideologi, kalo mau bilang Nurudin pintar tentu dia pintar tapi kalo mau dibilang cerdas juga ga bisa dikatakan cerdas , karena tidak mampu menanggapi pikiran gugem. KRNA gugem bilang dari awal dia TDK meremehkan Nurudin tapi meremehkan acara nya karena dalam pikiran gugem adalah dzat Allah yg dibicarakan, tapi kenyataannya malah dibahas lain . Sedangkan kalo di robito gugem jelas jelas meremehkan kemampuan robito walaupun dia tidak bilang meremehkan di acara itu, tapi gugem malah senang disambut baik, moderator nya adil , suasana bisa dikendalikan.
@@Idontknow-jd7otNah itu salahnya gugem. Dia terlalu santai orangnya sampai salah ucap...
Maksud dia zat Allah ga bisa dibuktikan secara ilmiah tapi malah ngomong akidah ga bisa dibuktikan scara ilmiah
Saking santainya gugem, saya baru liat tadi dia diskusi ust felix S dan sudah dikoreksi sama ust felix bahwa dia salah ucap(kalau ga salah pas ucapan "coba anda bilangnya blablabla... Maka lulusan pesantren ga akan masalah)"
Haha tapi rasanya saya paham bagaimana pribadi orang santai seperti gugem
Benar itu, Allah beda dari mahkluk, mahkluk mempunyai massa sehingga membengkokan ruang, mahkluk butuh ruang, dengan dalil Allah beda dari mahkluk berarti Allah tidak butuh ruang, bagi org2 yang mempercayai Allah butuh ruang semoga cepat2 dapat hidayah dah
Kalo saya nonton video ceramah ini secara full.
Apakah saya termasuk belajar ke Buya, atau saya belajar ke UA-cam / Google ?
Secara logis harusnya belajar ke Buya, youtube & google hanya mesin pencari & penyedia layanan
Ke buya...
Jelas ke Buya lah. masalahnya pembenci gembul gak akan berfikir kesini, karna kebencian mengalahkan logika
Baru ngeh mau gmg gtu, karena pas mau belajar dah banyak yg hujar karena dibilang ngaji kok online
Gak, harus sama yang jelas sanad ke ilmunya 🙃
Ilmiah (علمية) berarti berlandaskan pada ilmu. Ilmu berarti pengetahuan yg diperoleh berdasarkan metodologi yg dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Orang yg mengatakan bahwa iman itu tdk ilmiah berarti dia beriman tanpa berlandaskan pada ilmu aqidah (ilmu ushuluddin/kalam/fikih akbar).
Anda lupa bahwa Allah berfirman yg artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya. (QS. Al Isra' : 36)
Ayat2 sebelumnya bercerita tentang aqidah, hukum dan akhlak. Artinya apa? Artinya, tiga pilar agama Islam (termasuk Aqidah) harus didasarkan pada ilmu. Aqidah seorang muslim harus didasarkan pada ilmu aqidah, hukum yang dijalankan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu fikih dan akhlak yg diamalkan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu tasawuf. Semuanya ada ilmunya. Semuanya harus didasarkan pada ilmu, artinya harus ilmiah.
Diskusi yg remeh temeh, Kan seperti apa yg dikatakan guru gembul sudah final ngapain didiskusikan lgi .
Semua ilmu pasti akan mentok dan lompat kepada keyakinan yaitu IMAN.
Sekalipun argumenya ust.nurudin jga akhirnya lompat pda keyakinan .
Hny saja masing2 punya versi ttg definisi ilmiah itu mereka berbeda.
Tetapi sy yakin semua punya tujuan baik yaitu mengedukasi.
Hukum kausal seperti yg di katakan ustadz nurudin pun masih di ranah rasional masih belum mencapai ilmiah, karena ilmiah itu terbatas.
Misal ada kopi di meja .
Lalu otak berfikir kopi ini pasti ada yg buat .
Itu termasuk pikiran rasional yg berdasarkan ilmiah bukan ya ???
@@lakone7350 semua berawal dari pemikiran baik yg rasional maupun tidak tapi gak semua pemikiran bisa di ilmiahkan.
Kalau hanya sekedar kopi di meja masih bisa di ilmiahkan dan di buktikan,yang buat kopi pun bisa di buktikan,ada peninggalan sidik jarinya
@@lakone7350 Itu ilmiah karena hukum kausalitas (sebab-akibat). Tp tidak berlaku kepada Tuhan. Kenapa? Kopi yg bikin adalah mesin, mesin yg bikin adalah manusia, manusia yg bikin adalah Tuhan, tuhan yg bikin adalah......? Kalo tuhan ga tau siapa yg bikin berarti hukum kausalitas itu tidak berlaku lagi.
@@mr.simple7797lah dunia dan se isinya siapa yg bikin??
ilmiah itu ada 2
1. ilmiah = saintifik = empirik = terukur = terbukti secara sains = ilmiah versi umum = versi lebih sempit = versi bahasa indonesia gaul modern = sering disebut ilmiah versi barat, dimana kata dasar "ilmu" dianggap terjemahan yg setara dari "science" = kadang disebut ilmiah versi universal bahkan disebut ilmiah versi orang atheis, karena orang atheis hanya mengambil ilmiah versi sains ini.
2 ilmiah = logis = rasional = terpercaya = dari sumber terpercaya = berdasasarkan keilmuan, baik ilmu sains maupun ilmu non sains = versi yg lebih luas = sering disebut ilmiah versi islam karena kata "ilmu" dianggap kata serapan dr kata bahasa arab "ilm" yg artinya mengetahui/pengetahuan yg bisa didapatkan dari hasil akumulasi berfikir diri sendiri maupun hasil dari kabar/berita yg disampaikan pihak lain yg terpercaya, bisa dr orang, buku, malaikat, wahyu Allah, nabi, orang soleh, lembaga yg kredibel, dll. orang atheis biasanya bermasalah disini, tp kadang memgakui sebagian yg menurut mereka logis tp meragukan sebagian yg menurut mereka gak rasional.
Ilmu filsafat melulu dgn aqal,tp klw ilmu tasawuf hrs cocok dgn iman dan aqal.
Buya, saya hanya muslim yg sedikit ilmu, bagaimana kita menghadapi kasus di magelang, seorang habib meniduri istri orang, jujur sebagai muslim hati saya sakit saat tau berita itu, krna bukannya dia akan tetap masuk surga walaupun sudah meniduri istri org? yg notabene jamaahnya sendri? & apa yg seharusnya dilakukan suaminya, krna ini seorang habib, apakah dia hanya boleh legowo saja istrinya diajak zina? kalau dia menempuh jalur hukum, apakah dia akan masuk neraka krna melawan cucu nabi?
Metode ilmiah tak butuh pengakuan agama
Jangan bawa rasionalitas ke ranah agama karena kehidupan setelah kematian itu nggak rasional.. kalau memang kehidupan setelah kematian itu sesuatu yang masuk akal maka kemudian pertanyaan nya makan apa manusia di alam sana apakah makanan nya sama seperti di bumi itu lebih nggak masuk akal lagi karena siapa yang menanam padi di alam barzah
Dimana letak kebenaran agama kalau orang yg sudah mengejar akhirat tapi tetap saja tidak mendapatkan dunia buktinya ada ustadz ada habib yg mengatakan jangan sedih bila tidak mendapatkan dunia lantas di tujukan kepada siapa ucapan tersebut apakah di tujukan kepada orang yang tidak mau ibadah bandel jahat
Inilah pintar tapi on on...
Karena ingin bela bosnya...
Akhirnya mengalami perubahan cara berfikir....
Kalu gak ilmiah terus pakai angin lewat gitu
yaa coba elu jelasin aqidah Islam secara ilmiah tanpa perlu analogi bos
@@dekasaputra356 kalu secara logika atau ilmiah...
Ajaran Islam gak bisa masuk logika apalagi ilmiah
@@romysenewe7708 ya udah bearti samanya guru gembul
Bayangin lg joget, , jngn joget lg ya ustd
😂😂
Ilmu filsafat itu cocok dgn ilmu taswuf,tp ilmu tasawuf itu blm cocok dgn ilmu filsafat.
Dari penjelasan buya sudah jelas bahwa aqidah itu dasarnya ranah Iman, bukan ilmiah... Ranah iman harus dipercayai, diyakini... Kalo ranah ilmiah harus diteliti dulu baru bisa dikatakan ilmiah... Dulu ketika Nabi bercerita tentang Isro' mi'raj, abu bakar langsung percaya, tidak perlu studi ilmiah, atau penelitian dulu apakah Nabi memang benar melakukan perjalanan dari Mekkah ke Palestina lalu ke Sidratul Muntaha... Abu bakar langsung percaya,, tanpa perlu bukti ilmiah. Ketika Nabi bercerita bahwa konstantinopel akan takluk, para sahabat langsung percaya tanpa perlu riset ilmiah... Sesuai dgn penjelasan buya bahwa ranah iman hendaknya diyakini di imani,,, bukan dicurigai diteliti secara ilmiah dulu...
Pendapatnya Buya Yahya cenderung kepada pendapatnya guru gembul kalo kita telaah secara teliti, hanya saja guru gembul itu pendidikannya tidak berbasiskan agama secara formal makanya pendapat beliau tentang agama tidak dianggap oleh orang banyak, beliau dianggap orang sebagai sok tahu lah dan sebagainya.
Abu bakar n para sahabat langsung percaya krn nabi Muhammad mmg dikenal Shiddiq ga pernah satu kalipun berbohong
Rasio itu sdh tertanam dlm benak para sahabat makanya bisa sami'na wa atho'na
Tp bagi yg rasio nya blm sampai bagaimana mungkin mau mengimani,
@@elyaz7014 kayaknya hampir semua orang gitu tapi gak sadar .. sampai sekarang peristiwa nabi Musa membelah Laut dan tongkatnya menjadi ular tidak bisa dijelaskan secara ilmiah... Ketika anda mendengar cerita itu,,, anda mengimani dan percaya atau sampai sekarang masih ragu karena belum bisa jelaskan secara ilmiah?
Apakah anda percaya dgn mukjizat nabi Musa? Kalo anda percaya berarti anda tdk ilmiah,,, dan berarti benar guru gembul dan Buya Yahya
@@ekoyulian3968 td nya aku mengimani krn doktrin dg itu iman ku naik turun
Tp semenjak tau bahwa scr rasio Alqur'an terbukti tak pernah n tak mungkin salah n profil penyampai wahyu benar2 terpercaya, maka imanku semakin mantap tak tergoyahkan
Rasio yg ilmiyah itu pasti menguatkan iman krn sdh jadi fitrah manusia itu sllu berfikir dan mempertanyakan segala sesuatu, apalagi dlm Alqur'an justru Alloh memerintahkan manusia utk "fa'lam" artinya harus benar2 mengetahui jadi iman itu ga cuma ikut2an krn yg ikut2an sdh pasti lemah n tdk kokoh
@@elyaz7014 yaa syukurlah kalo itu bisa menguatkan iman anda yg naik turun.... Tapi pertanyaan saya, apakah anda percaya mukjizat Nabi Musa membelah Laut? Kan tidak terbukti secara ilmiah
Coba kaji peristiwa isra' m'iraj secara ilmiah.. monggoh..
Ngerti arti dr kata "supernatural" ?
Peristiwa isra mi'raj bukan peristiwa atau kejadian ilmiah. Karena sebuah peristiwa bisa disebut ilmiah adalah peristiwa/kejadian/fenomena yg berulang. Seperti kejadian turunnya hujan, siang dan malam, sifat air dll. Jadi tidak ada gunanya diselidiki dengan metode ilmiah karena pada akhirnya akan timbul asumsi dan ilmu kira kira. Banyak kejadian atau peristiwa mukjizat dalam ajaran agama Memang bertentangan dengan hukum hukum alam yg kita kenal sekarang melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan sains. Saya sendiri seorang muslim, tapi saya mempedomani Islam sbg cara hidup dan berprilaku. Hal hal seperti peristiwa Isra mi'raj, ataupun kejadian kejadian yg sifatnya di luar logika bukan pusat perhatian saya (kadang orang suka ngibul pake teori fisika kuantum padahal mah gak ngerti juga😁). Terus terang saya juga tidak suka berdebat masalah agama. Baik sesama pemeluk Islam apalagi sama yg non muslim. Mending kita hidup berdampingan dengan damai saja. Karena sifat pikiran itu adalah ego, selalu mencari perbedaan daripada kesamaan. Percayalah jika umur sudah 40an seperti saya sudah cape dengan retorika, narasi, teori tapi kosong. Saya lebih tertarik bagaimana meningkatkan pendapatan supaya anak anak dan keluarga dapat terjamin kehidupannya.
@@ujangronda7263 Ilmiah # saintifik saja. Ilmiah = pake/berdasarkan ilmu, ada ilmunya.
Peradaban Barat # peradaban Islam. Metode ilmiah dlm peradaban umat manusia (BUKAN Barat DOANG) bisa:
1) metode empiris
2) metode rasional
3) metode kashf/ilham
4) metode wahyu.
Dan peradaban Islam mempunyai kontribusi yg sangat signifikan dlm setiap metode ilmiah tsb.
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh guru gembul beliau meremehkan tema yang di siapkan oleh ustadz nuruddin dan kawan kawanya yang terlalu terkesan sombong dan seharusnya tak perlu di bahas di debat itu
Yang sombong siapa?
Ada aja yg bela org liberal atheis ga jelas GG,, akidah,iman aja confuse,ragu,,, syahadat ny 100 psti ga beres ga ada keyakinan.
siapa yg mengajak berdebat ? Meremehkan ? Waduh terlalu sombong yaa sampai bisa meremehkan 😂
@@omon_omon123 Pahami dulu kata" saya ("Terkesan sombong" karena membahas hal" yang tidak perlu di bahas) emang benar ternyata SDM Konoha minim literasi dan sumbu pendek 😂
@@syamsulhamedy menyala budaku... 🔥🔥🔥🤩🤩🤩
Orang debat di hakimin netizen kurang kocak dimana lagi coba kan? Debat cuman mau menghasilkan kemenangan dan kubu2an. Ga ada faedahnya. Untuk SDM rendah setidaknya belum sanggup memahami manfaat debat.
Terjadi diskusi/"perdebatan" antara 2 ulama raksasa, yaitu antara Sulthonul Mutakallimun Imam Fakhr al-Din ar-Razi dgn Shaykh "al-Akbar Muhyiddin" Ibn 'Arabi.
Kesimpulannya adl kita butuh keduanya secara berbareungan:
1) dalil2x (argumen2x rasional, ilmiah, dsj) spt yg dinyatakan Ar-Razi
2) pengalaman spiritual, tasawuf/pembersihan hati spt dzikir, dll spt yg dinyatakan Ibn 'Arabi.
Kita perlu memiliki AQIDAH yg SHAHIH yg ditingkatkan levelnya dr 'ilmal yaqin ke HAQQUL YAQIN.
Jangan langsung disimpulkan bahwa buya yahya menanggapi diskusi ustadz nuruddin & guru gembul.
Karena apakah bisa dipastikan buya yahya memang mengetahui tentang adanya debat ustadz nuruddin & guru gembul?
Apalagi dari penyampaian beliau terkesan berbicara di video ini untuk kondisi umum. Tapi di akhir video beliau bilang dalam kondisi khusus diperlukan diskusi. Kondisi ust. Nuruddin adalah kondisi khusus, karena kuatnya pengaruh guru gembul yang menyatakan keberadaan allah tidak bisa dirasionalkan
Ustadz Nuruddin terpaksa berdebat karena adanya pemahaman keliru guru gembul yang perlu diluruskan, khawatir nya orang orang awam malah mengikuti pemahaman keliru guru gembul tersebut.
Di video ini pun buya yahya bilang bahwa "falsafah itu membantu, belajar falsafah penting", yang mana falsafah itu digunakan ustadz nuruddin untuk membantah pemahaman keliru guru gembul. Buya yahya juga bilang "imam imam besar dulu yg mana mereka ahli filsafat yg lurus berdebat pemahaman ahli filsafat yg keliru"
ua-cam.com/video/Rev-8-TjOTs/v-deo.htmlsi=iTTMDZHwtoMYRvGZ
Ust. Nuruddin juga mengikuti para ulama dulu mendebat orang yg pemahaman nya salah, apalagi pemahaman itu dibawa oleh orang terkenal seperti guru gembul yang punya banyak Followers, khawatir nya pemahaman keliru mya diikuti orang lain.
Ust. Nuruddin ulama, buya yahya juga ulama. Jangan sampai kita membenturkan beliau berdua🙏
Kenapa guru gembul dibilang oemahamannya salah? Pdhal Buya Yahya bilang,, untuk orang awam aqidah itu sederhanakan saja dulu cukup punya iman bahwa Allah itu ada, dialah tuhan kita, sang pencipta alam semesta, itu sdh Alhamdulillah. Jd disini anggaplah guru gembul itu awam, sehingga memahami aqidah cukup disederhanakan. Baru tingkat lebih lanjutnya jika mau naik kelas.. Silakan belajar filsafat ttg dzat Allah. Dan sementara sy tonton guru gembul mau cukup pakai iman saja utk mengenal dzat Allah, patut kita hargai pendapatnya.
Maka dlm pandangan saya ust. Nuruddin itu kelas filsafat tingkat tinggi. Dimana beliau cocok utk menjawab pertanyaan, misalnya, dari org yg mau mengenal islam tp ia terbiasa dgn pemikiran filsafat barat yg selalu ingin jawaban rasional.... Nah dlm kondisi ini ust Nuruddin bs jd jalan ilmu bahkan jalan hidayah bagi mereka.
Sedangkan guru gembul dr kecil sdh muslim, sdh beriman,, mungkin sdh diajari aqidah dr musholla2 dekat rumahnya bahwa perkara aqidah itu cukup iman, jangan dikejar pake logika. Dan itu yg tertanam dlm dirinya hingga dewasa, sebagaimana kita yg org awam ini, begitu pulalah biasanya kita diajari oleh kyiai2 di kampung.
Nah kelak ketika kita sdh lebih siap utk naik kelas, jika ingin mengejar dzat Allah dgn logika, silakan belajar dgn org seperti ust Nuruddin ini, supaya kita bs menjawab kelak kalau ketemu org yg menanyai aqidah dan dzat Allah dgn Nalar logika.
Bagi saya ketiganya org hebat, Ust Nuruddin, Buya Yahya, Guru Gembul. Adalah org2 yg jd jalan ilmu buat saya. Karena menonton video yutub mereka sy yg jauh dr majlis ilmu ini merasa menjadi lebih bijak dlm hidup. Karena mereka sy bertambah ilmunya. Semoga mereka semua sehat selalu dan terus mencerahkan, berbagi kebaikan dan manfaat utk sebanyak mungkin umat. Semoga kita mampu berhenti dari mengolok-olok terlepas siapa menang siapa kalah, harusnya kita semua mau maju menjadi muslim yg lebih baik lagi.
@@kuncupZnews makasih banyak mas effort nya menulis sepanjang ini dan terimakasih dah mau jadi teman diskusi yang baik 🙏
mas coba dicermati betul betul perbedaan terminologi nya, dari dulu para ulama Filsafat sehebat apapun dan para ulama sepaling tinggi level kewaliannya pun tidak ada yang membahas mengenai zat Allah. Ust. Nuruddin juga dari awal pembahasan tidak menyampaikan tentang zat Allah (the essence of god), tapi kata beliau yang dibahas adalah wujud allah/keberadaan allah (the existence of god) Apakah bisa dibuktikan dengan rasionalitas atau tidak? (Ini beliau sampaikan di sesi debat itu)
Permasalahannya guru gembul bilang "coba buktikan dengan rasional bahwa allah itu ada?". Yang mana padahal jawabannya pun sudah dijelaskan ust. Nuruddin saat sesi presentasi sebelumnya.
Lalu kembali ke pernyataan apakah guru gembul keliru atau tidak dengan pernyataan diatas?Bukankah dari dulu level pembelajaran aqidah serendah apapun, oleh kiyai kampung ataupun kota termasuk oleh buya yahya, kita selalu diajarkan rasionalitas sederhana untuk meyakini keberadaan/wujud Allah (the existence of god) dengan cara berpikir rasional seperti ini "Di depan kita ada benda misalnya meja, Mungkinkah meja ini ada dengan sendirinya?pasti ada yang membuat kan walau kita tidak melihat"
dan sekedar sharing, yang seringkali disalahpahami mengenai Rasionalitas Keimanan karena mereka memulai dari titik cabang "bagaimana merasionalkan isra mi'raj, jin dll". Saya akan coba jelaskan di bawah ini
Saya blm menemukan jawaban dr pertnyaan😂
Belajar akidah itu dari guru dan kitab kitab karangan yg ada sanadnya
💚🇮🇩🇵🇸💚🔻🔻💚🍉💚
Kalo faqih muqkhadam mi'roj 70kali dalam semalem itu ILMIAH atau apa tolong PENJELASANNYA???
Jangan tanyakan itu ke mukhibin😂😂😂😂😂 karena otak mereka di pantad
Klo ini KHURAFAT - DONGENG BOHONG bahkan menurut Islam itu sendiri !
Udah dijelaskan
Udah dijelaskan mas
Apa lu ngomongin gua
bisa dan itu mudah....tp trgantung orangny jg...menerima masuk ke akalny apa gx???
Buya yahya mukhibin😂
Iya pernh liat jalan pake tongkat trus bisa joget joget lincah
kasih tau tuh nurudin
Ilmu adalah pengetahuan, kalau ilmiah diharuskan pakai metode, maka jangan samakan ilmu manusia dengan ilmu Allah SWT. Kalau masih bisa dipikirkan oleh akal ya masih tergolong ilmiah manusia, termasuk aqidah. Justru kesimpulan yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa melihat Allah SWT, misalnya, itu sudah termasuk ilmiah, karena logikanya memang manusia jelas" pengetahuan dan kemampuannya dibatasi oleh Allah SWT. Sesuatu yang logis itu termasuk ilmiah. Klo versi gembul sebelum debat, ngotot klo aqidah bukan disiplin ilmu kan ngaco😁
@AmpuniYaAllah
Hi
Iya saya sering lihat dialog ilmiah seperti itu, tapi saya ga ngerti, maka saya berhenti nonton.
Tak satupun ada agama yg ilmiah….kecuali kl hanya pingin menyenangkan diri sendiri….
Kamu pasti ga sekolah😂
Dalam Ilmu Islam itu ada dalil Naqli, ada dalil aqli... Dalil aqli itu ilmiah karena bisa diproses oleh aqal
@@PyuboKo tolong diilmiahkan…seseorang disembelih…dan kemudian dijadikan kambing….tolong ilmiahkan…ada seseorang bisa membelah bulan di abad ke7gimana caranya secara ilmiah…anda yg. Sekolah…salahkan diterangkan secara ilmiah…
@@RudyWijanarko-xs4nnsebelum membahas Mukjizat
Apakah anda percaya Tuhan?
Apakah anda percaya Nabi?
@@RudyWijanarko-xs4nnTolong jelaskan secara Ilmiah tentang nyawa di tubuh mu , dimanakah dia apa bentuknya?
Aqidah itu kan keyakinan keyakinan akan surga neraka alam barzah lantas apakah surga neraka alam barzah itu bisa di buktikan secara ilmiah
Surga dan neraka adalah konsep yang digunakan sebagai sarana yang diberikan Allah agar manusia mau berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan.
@Mr.A96676 kenapa agama di sebut dengan kepercayaan? Ya karena adanya surga dan neraka.. kepercayaan itu kan artinya mempercayai meyakini lantas apa kah yg di yakini itu terbukti kebenarannya? Jawabannya nggak bisa di jawab tapi orang yg menganut agama di wajibkan untuk membenarkannya karena kalau tidak mau membenarkan nya maka dia akan berstatus kafir
@@Mr.A96676 kebenaran agama itu kan surga dan neraka.. dan itu kan hanya bisa di lihat kalau manusia nya udah mati.. surga dan neraka nggak bisa di lihat oleh orang yang masih hidup.. maka sebenarnya kebenaran agama itu tidak terlihat dalam kehidupan.. agama mengatakan kalau mau dunia kejarlah akhirat buktinya ada orang yg mengejar akhirat tetap aja dia gak dapat dunia..
all God sapu jagat 🧹 ..... 😂🤣
Hadeeeh mukhibin muncul di beranda
Simpel pake teori probabilitas Pascal's Wager, kalo Tuhan gak ada orang beriman gak rugi sama sekali,sebaliknya bila Tuhan ada, orang beriman akan mengatakan kepada orang tak beriman ...mampus! Makan tuh neraka!
Emangnya akidah itu ada yg ilmiah???😅Bahkan dogma agama gak ada yg ilmiah😅 Ilmiah itu berarti bisa diuji secara empiris😅 Banyak hal yg gak bisa douji dalam agama salah satunya ttg keberadaan Tuhan, sorga dan neraka😅. Bila anda yakin akidah itu ilmiah maka otak anda sedang korslet😅
jelas ga bisa
USTAD DAN PARA PENDAKWAH...
PADA SIBUK JADI UA-camR...
SIBUK NGRIBUTIN DALIL YG GA ADA GUNANYA...???
STOP....!!!...JAMAN DAH MO KIAMAT...!!!
Jangan kau main main kan isi Alquran agar engkau tak gila kelak wsslm haaaa
Di malesia di Brunei di tangkapin yg ngaku2cucu nabi di arab tempat lahir nabi gak ada yg ngaku2 cucu nabi ini aneh imigran di percaya cucu nabi negara asalnya aja gak butuh mereka ada mahluk orongoh mau di bilang Buya malah membela cucu nabi gadungan untung ada satu seperti ini klo udah ada 3 kau Indonesia NKRI bukan urusan cucu nabi negara kita yg hrs kita jaga hidup di kundi Buya kawe
habib 70x mi raj padamkan api neraka masuk surga tanpa hisab habib bisa terbang sampe jebol atap rumah gmn itu buya yahya??apa anda percaya at anda membenarkan???
Dengarkan dulu bahasan2x Buya Yahya ttg aqidah, baru kemudian terserah Anda mau nyinyir atau tidak.
JANGAN ASAL nuduh klo jadi orang - secara langsung maupun nyinyir (tdk langsung) !
saya rasa gwe bertanya gk menuduh knp knp ya ooooohhh ada kibin p...ko....k x🤣🤣🤣🤣🤣
Buya orang goblom