NALAR Ep. 102. ZAINAL ARIFIN MOCHTAR: DEMOKRASI DAN TATA NEGARA KITA TIDAK SEDANG BAIK-BAIK SAJA

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 22 сер 2024
  • Komitmen reformasi di Indonesia untuk menjadi negara yang demokratis ditunjukkan dengan agenda bertahap. Mulai dari upaya mengamandemen UUD 1945 yang sudah terjadi 4 kali hingga tahun 2002, hingga terbentuknya sejumlah lembaga negara independen (state auxiliary agencies) yang baru.
    Namun, terlalu dini jika mengatakan demokrasi Indonesia terus bergerak maju. Karena faktanya, sampai saat ini negara kita berjalan di atas instabilitas demokrasi. The Economist Intelligence Unit tahun 2020 mengkategorikan Indonesia sebagai ‘flawed democracy’. Berbagai praktik Orde Baru masih bersemayam di badan pemerintahan negeri ini.
    Pertanyaannya: Apakah Indonesia berjalan mundur dari komitmen reformasi atau ada hal sturktural yang memengaruhi degradasi demokrasi kita?
    #NALARTalks episode ke-103 kali ini menghadirkan Zainal Arifin Mochtar atau lebih akrab disapa dengan Mas Uceng, seorang akademisi sekaligus aktivis. Bersama Mas Uceng, #NALARTalks mendiskusikan situasi dan dinamika yang terjadi di sektor hukum, tata kelola, kapasitas negara, dan -ujungnya- demokrasi di Indonesia. Selain itu, juga dibahas langkah apa yang dapat diambil bersama-sama.
    ---
    List buku dan referensi dalam diskusi:
    Buku:
    How Democracies Die
    Penulis: Daniel Ziblatt and Steven Levitsky
    Rethinking Popular Representation
    Penulis: Kristian Stokke, Neil Webster, Olle Törnquist
    Can The Subaltern Speak?
    Penulis: Gayatri Chakravorty Spivak
    Intelektual Jalan Ketiga
    Penulis: Pratikno, dkk
    Artikel:
    Jeffrey Winters tentang ‘Wealth-defense Industry’
    www.jstor.org/...
    Economist Intelligence Unit - Index Democracy Report
    www.eiu.com/n/...
    Indeks Presepsi Korupsi
    nasional.tempo...
    Antonio Gramsci tentang ‘Organic Intellectual’
    www.oxfordrefe...
    www.jstor.org/...
    -----
    Production team
    Producer: Yanuar Nugroho
    DOP & editor: Vaizal Andrians
    Art director: Hari Saptomo
    Content Assistant: Ani Nur M. R.
    #NALAR #NalarInstitute #YanuarNugroho #KebijakanPublik #Demokrasi #Hukum #TataNegara #Korupsi

КОМЕНТАРІ • 15