Harapan saya narasi-narasi tentang demokrasi tidak terus bernada delegitimasi atas peran dan kapasitas dari setiap aktor. Mari kita ikuti aturan main (hukum) dan terus memperkuat peran dan kapasitas dari setiap aktor.
Td sdh disinggung bahwa saat ini ruang perdebatan telah hilang,krn semua orang dipaksa untuk satu suara...delegitimasi adalah antitesis yg merupakan komponen dr sebuah perdebatan...intinya kl semua setuju apa bedanya dengan kelakuan parlemen masa orba...yg penting antitesisnya hrs dapat dipertanggungjawabkan,istilah latinnya "ojo waton suloyo".....kritik yg konstruktif bukan destruktif....
Langsung saja 'rusaknya demokrasi dan tata-kelola negara' ya karena suburnya virus 'suap, sandera dan tipu' yang dibiarkan membudaya. Deteriorating process dari dalam semakin cepat dan melemahkan sendi-2 kehidupan negara, terlihat dari hampir semua kelembagaan restless.
Dulu dia secara tidak langsung pendukung penuh pak Jokowi... Saya cenderung lebih netral karena karena mempertanyakan kualitas kedua calon presiden... Dan craft Arifin Mochtar dapat jabatan empuk meskipun sekarang dia sudah mundur... Tapi ya dia bagian dari kerusakan itu karena dia cenderung tidak netral berpihak
Lembaga udah lengkap tapi manusianya belum siap. Dlm bidang hukum kayaknya perlu revolusi hukum putus satu generasi. Kita membuat rekrutmen hakim baru tapi dlm lembaga masih kotor ya sia2 hakim baru yg gak idealis malah tertular rusaklah semua. Seperti penjahat kecil masuk Nusakambangan ya keluar malah jadi penjahat besar. Maaf y ini asumsi.
Setuju sekali dengan tamunya,....maslaah utama Indonesia partai politik sebagai peguasa di Indonesia tidak memiliki jenis kelamnin yang jelas
Paket komplit pikirannya mas uceng😍.
Harapan saya narasi-narasi tentang demokrasi tidak terus bernada delegitimasi atas peran dan kapasitas dari setiap aktor. Mari kita ikuti aturan main (hukum) dan terus memperkuat peran dan kapasitas dari setiap aktor.
Td sdh disinggung bahwa saat ini ruang perdebatan telah hilang,krn semua orang dipaksa untuk satu suara...delegitimasi adalah antitesis yg merupakan komponen dr sebuah perdebatan...intinya kl semua setuju apa bedanya dengan kelakuan parlemen masa orba...yg penting antitesisnya hrs dapat dipertanggungjawabkan,istilah latinnya "ojo waton suloyo".....kritik yg konstruktif bukan destruktif....
@@mulyadish1800 Simulasikan antara Suami & Istri, apakah perdebatan = perceraian (delegitimasi).
Perjuangan spt dlm peperangan demi keutuhan negara
Mantap diskusi demokrasi
keren sekali diskusi ini. terima kasih pak Yanuar dan mas Uceng.
Sukses pak yanuar mas uceng ... Salam dari Maluku tenggara
Langsung saja 'rusaknya demokrasi dan tata-kelola negara' ya karena suburnya virus 'suap, sandera dan tipu' yang dibiarkan membudaya. Deteriorating process dari dalam semakin cepat dan melemahkan sendi-2 kehidupan negara, terlihat dari hampir semua kelembagaan restless.
🔥🔥🔥
Knp sampai saat ini blm disahkan undang2 perampasan aset para koruptor
Dulu dia secara tidak langsung pendukung penuh pak Jokowi... Saya cenderung lebih netral karena karena mempertanyakan kualitas kedua calon presiden... Dan craft Arifin Mochtar dapat jabatan empuk meskipun sekarang dia sudah mundur... Tapi ya dia bagian dari kerusakan itu karena dia cenderung tidak netral berpihak
Lembaga udah lengkap tapi manusianya belum siap. Dlm bidang hukum kayaknya perlu revolusi hukum putus satu generasi. Kita membuat rekrutmen hakim baru tapi dlm lembaga masih kotor ya sia2 hakim baru yg gak idealis malah tertular rusaklah semua. Seperti penjahat kecil masuk Nusakambangan ya keluar malah jadi penjahat besar. Maaf y ini asumsi.