ALASAN KENAPA PPSD DIINDONESIA MAHAL 💥💰
Вставка
- Опубліковано 27 тра 2024
- Inilah alasan kenapa biaya Program Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia itu "MAHAL". Karena program ini di anggap "KULIAH".
Jadi bagaimana menurut anda? 👇🏻
Jangan lupa untuk Join Instagram Live saya pada Rabu, 29 Mei Jam 19.00 WIB.
Kita akan diskusi mengenai masalah Tulang Belakang.
#dokterspecialist #dokterindonesia #doktersingapore #BiayappdsIndonesia
Kepada seluruh masyarakat Indonesia agar sadar apa yg anda konsumsi setiap hari... jajanan2 sekarang cuma mengandalkan enak, manis, gurih... hampir semua yg di gemari berbahan karbohirat, pemanis, gurih, yg lambat laun merusak liver..ginjal.. dan akhirnya jantung.. sakit itu mahal.. berobat dgn bpjs pun menyengsarakan..belum lagi birokrasinya..gantri berjam jam.. melelahkan.. Lebih baik kita sadar yg kita mkn dan minum..karena pemerintahpun tdk peduli dgn apa yg dijual di pasaran.. seharusnya pada tempat2 penjaja mknan yg formal di beri rating seperti rokok yg diberi warning kanker paru2..
Sama seperti di Malaysia. Yang mahu mengambil specialist itu sebenarnya bekerja dan dapat gaji. Harus pergi ke hospital dan merawat (diagnose) pesakit di bawah pengawasan doktor specialist yang mengajar.
Saya sebagai pesakit (otopedik), mula diperiksa dan dites oleh specialist. Kemudian beliau memanggil trainee beliau dari bilik konsultasi lain datang ke billik konsultasi beliau dan menyuruh trainee memeriksa dan tes saya. Bukan seorang trainee tapi hingga sampai 4 orang trainee, datang perikasa dan tes.
Untungnya jadi pesakit di "teaching hospital" ini, sebagai pencen kerajaan, tak perlu bayar apa-apa. Malah jika setuju menjadi model pesakit, harus tinggal di wad sehari semalam untuk jadi bahan training specialist, dibayar RM100 dan dapat macam-macam makanan free dibelanja oleh trainee.
Bobrok banget ternyata ya sistem kita, segala hal di duitin padahal tujuan utama jd dokter adalah kemanusiaan untuk menolong sesama manusia. Tp jika prosesnya harus spt itu susah nyari dokter yg jujur semata demi kemanusiaan. 😢
Pantasan dktr spesialis di Indo pd umum nya mahal2 taripnya.semata mata cuma lihat doit,tdk ada rasa sosial.tarip nya memberatkan yg Non Elite.bahkan tdk trjangkau bt org yg klas tengah kebawah.pdhl juga tdk canggih ilmu nya (tdk pintar ).emang nyata bgini.
Btl sekali dok, diluar Residance di byr krn dianggap kerja.
Dan jika prof nanya & ada jwban, atau berdiskusi bahkan adu argumen mahasiswa diberi A++, krn dianggap menguasai & th bnr, tp klo disini DO.
Sudah membayar, penerimaan PPDS ada limitnya juga, limit ini sepertinya limit yg artifisial, supaya "rare". Semakin rare, semakin mahal kuliah, dan gajinya kelak.
Berbanding terbalik dgn penerimaan dokter umum, dimana bermunculan FK-FK baru, lulusannya bejibun setiap tahunnya sekarang, sehingga gaji yg diterima di lapangan semakin kecil..
Perlu ada moderasi dari 2 sisi ekstrim di atas.
Dok, med stud here. Mind to share how to do / apply for residency in sgp based your experience? That would be so helpful and amazing for medstud in indonesia here. Thankyou
Betullll banget,bahkan meski bayar spp sendiri tidak boleh pake dana beasiswa dari lembaga laen kalo melawan tidak dilulusin jenjangnya🙏🙏
Oala baru tahu skrng, mknya ga heran kl dokter2 di indo malah nyari duit bgt udah selesai kuliah, buat ganti rugi kuliahnya😅😅😅😅 pdhal ga jarang loh dokter spesialis di indo yg diagnosa pasian msh salah, jdlah banyak org indo yg memilih pengobatan keluar drpd di indo sendiri😅😅😅😅. Thank u dok unk infonya
Salam hormat.dr tony.anak saya baru wisuda dr.kalau memungkinkan ambil spesialis di sg.apa aja syaratnya.? Tq.
Apakah kita perlu impor dokter-dokter spesialis dari luar , agar bisa lebih murah total biaya pengobatannya?
Sy baru tau bahwa yang training untuk spesialisasi di Indonesia musti bayar. Aneh sekali ! Waktu Sy training untuk Radiology , tahun pertama setiap pagi kami kuliah lagi ( Nuclear Medicine, Physics , Equipments etc ) , sore nya kerja di Radiology di Hospital dan di GAJIH ! 😀
Kamu training di mana?
@@abdulwahidmdtahir3660 UK
Bukannya Mentri kesehatan sudah mau menerapkan hal ini di program PPSD Indonesia? Saya ngk tau realisasinya sudah sampai dimana. Apakah hanya wacana semata atau sudah dirombak sesuai dgn program yg sudah digaung2kan spt di luar negeri
Only Cawe Cawe😭
Ada halangan dari IDI.