Sebelumnya S1 gue teknik elektro terus lanjut S2 manajemen. Ternyata manajemen itu terlalu ngaler ngidul, terlalu banyak konsep, tapi inti dari suatu permasalahannya gak bisa to the point. Karena gue sering memikirkan sesuatu secara logika dan terstruktur, akhirnya gue udah tau maksud dan tujuan dari dosen di setiap mata kuliah. Justru anak teknik yang lanjut studi manajemen jauh mengungguli daripada yang backgroundnya manajemen, ekonomi, komunikasi. Sampe mereka aneh dan bertanya,kok bisa lo cepet nangkep ilmunya. Karena anak teknik memiliki formula dalam menyederhanakan hal yang rumit menjadi simple, dan mengembangkan hal simple menjadi hal rumit. Kerangka berfikirnya sudah berbeda jauh.
Saya selalu menyampaikan kepada mahasiswa bahwa anak teknik bukan persoalan jago matematika namun logika (terutama yg berkaitan dgn critical thinking dan problem solving) Kebetulan sy juga mengajarkan pemrograman dasar kepada mahasiswa dan selalu menyampaikan kepada mereka bahwa "Jangan takut dengan Error. Error bukan sebuah masalah melainkan jawaban dari sebuah kesalahan"
Matematika itu logika pak, dan logika teknik harus bisa diterangkan dengan matematika. Kalau tak bisa dia jadi sastra pak. Error itu bukan jawaban atas kesalahan pak, tapi effect dari ketidak tepatan dalam rangkaian sistem.
Saya jadi inget, punya temen psikolog, mereka bilang "Kita lebih seneng ngejelasin ke orang teknik ketimbang orang non-teknik, mereka cepat menangkap dan sangat logis sekali kalo diberikan penjelasan"
Berdasarkan pengalaman saya, mereka terbiasa cara berfikirnya terstrukur, bisa membedakan mana input proses dan output, dan juga terbiasa memilah dan mengelompokan data, menganalisa, dan mencocokan solusi. jadi klau ada pembahasan yg serupa mereka ga perlu dijelasin panjang2, bahkan bisa kesel klo di jelasain yang sudah tau dan jelas karena buang2 waktu. mereka bisa menyederhanakan penjelsan yg belibet, bahkan terlihat lebih paham daripada yg menceritakannya. Hahahahaha
Gue anak sains, ngomong sama pacar yg anak hukum, ngerasa knp suka ga nyambung2.. kudu dibilang sampe lebih dari 2 bahkan 3 kali. Habis itu jadi mikir, oh ini orang sih emang gabisa dengerin orang, kalo udh mau nya ya mau nya.
Gua anak teknik mesin jadi terharu dengernya. Tapi jujur anak teknik itu emang bagus dalam hal berpikir, temen2 gua kaya gitu. Tapi kalo dalam hal menjalin hubungan bener2 payah. Karena menilai perasaan dengan logika. Gua punya temen, dia ngedeketin cewe, tapi pas ngedeketin tuh cewe sikapnya acuh tak acuh. Bikin si cewe curhat ke gua dengan nanya "si a beneran demen sama gua ga si"
Salah satu insinyur terhebat adalah sang proklamator, Ir. Soekarno. Beliau bukan hanya visioner, tapi juga revolusioner. Bukan untuk sebuah perusahaan, namun beliau CEO terbaik bagi bangsa Indonesia.
Saat menjadi jurnalis, saya sempat mewawancarai Lisa Su, CEO AMD pada saat itu. Saya mengerti kenapa AMD bisa melesat dan menyaingi produk kompetitor terbesarnya, yaitu Intel. Lisa Su bukan hanya mengerti cara mengelola bisnis, tetapi dia juga paham benar mengenai produknya hingga ke detail berkat latar belakang pendidikannya di bidang microarchitecture.
karna ceo insinyur fokus ke pengembangan produk, masalah profit diserahin ke bagian finansial biar tetep untung. sedangkan ceo non insinyur fokusnya ke profit, marketing dan angka angka masa lalu dan kurang fokus buat mengeluarkan produk terbaik
Ini hal yg gua pikirkan sejak lama, dimana lo yg anak teknik punya potensi lebih daripada sekedar jadi karyawan yang kerja di manufacture, konversi energi, dll. Makanya gua memilih jadi entrepreneur. Dan di jurusan gua di teknik, jarang terwadahi oleh circle2 bisnis. Mungkin dinilai beda bidang. Padahal temen2 gue banyak yg tertarik ngebangun usaaha.
@@IndrawanNugroho ada dari kampus ada dari fakultas, tapi yang jadi problem topik entrepreneurship ini jarang diobrolin di circle2 jurusan teknik. Mereka lebih bahas, perusahaan2 besar dari sudut pandang engineering aja atau update tentang teknologi masa kini. Jarang bahas soal berpikir inovatif misal, biar kita punya banyak lini teknologi yang kita kembangin sendiri. Padahal secara kapasitas harusnya banyak yg mumpuni.
@@clay0726 mungkin saya salah satu dari mahasiswa teknik yang lebih memikirkan perkembangan teknologi daripada bagaimana teknologi itu jadi sumber bisnis.
@@fahmif.6301 Bukan sekedar lahan bisnis sih. Tapi lebih ke menciptakan problem solving. Bisnis kan dasarnya itu = Inovasi + marketing. Begitu pun engineering dasarnya ya problem solving. Salah satu matkul yg paling gua suka, perancangan produk. Soalnya, gua liat orang yg jauh lebih pro dari gua banyak. Tapi jadi sayang aja, cuma sedikit banget yg terjun ke entrepreneurship.
Kalo secara teknis, menurut saya insinyur lebih bisa jadi CEO hebat, secara teknis dia bisa bedaya cipta (berinovasi). Tinggal bagaimana leadership-nya. Saya sendiri orang manajemen bisnis, tetap butuh insinyur yang eksekusi inovasi.
Ha...ha...ha Pendidikan "ke insinyuran" lebih mengetengahkan pada penguasaan akan suatu sistem sejak perencanaan, perancangan, produksi, terapan, montoring...semua ini berbasis pada compilasi data data yang sangat akurat dan terukur...kami jarang menggunakan asumsi pada data compilating...
Cara berfikir seorang engineer adalah menciptakan suatu sistem yg lebih baik dan lebih lagi, jika ada suatu masalah seorang engineer bukan hanya sebagai problem solver, namun membuat suatu sistem yg bertujuan untuk meminimalisir problem yg akan terjadi di masa depan. Dan betul seorang engineer kebanyakan kurang bisa bersosialisasi, oleh karena itu jika di padukan dengan ilmu komunikasi maka akan lebih baik. I'm an engineer btw. 😊
Masalah bisnis itu harus konkret. Harus bisa backup ide yg diajukan pake bukti, bukan sekadar ngasih gagasan terus masalah pelaksanaan dilempar sepenuhnya ke tim eksekutor. Steve Jobs emg unik, meskipun bukan insinyur, dia mau belajar memahami sistem kerja mesin (programming) yg saya yakin hal ini ngasih dia insight tentang apa yg bisa dan tidak bisa dilakukan oleh teknologi. Dengan insight ini, dia bisa lebih memahami insinyur yg bekerja sama dengan dia dan kerjasama bisa lebih lancar. Masalah yg sering saya temukan di Indonesia, ada banyak "Steve Jobs wanna be" yg cuma meniru tingkah dan gelagat beliau tapi gak mau belajar hal teknis dan mendalami proses eksekusi dari ide yg mereka ajukan. Begitu ngasih ide ke tim teknis dan idenya emg gak memungkinkan untuk dieksekusi, dengan entengnya mereka jawab " Lo kan engineer, masa gitu aja gak bisa!!,.." pernyataan arogan dan zero empati yg buat kami sebagai insinyur dan eksekutor merasa muak. Lebih jauh klo soal ide, mereka yg memahami hal teknis, tau mana yg bisa dan tidak bisa dilakukan lebih berpotensi menemukan ide-ide briliant daripada para "Steve Jobs wanna be" yg cuma punya "mimpi" besar tapi gak sadar kalo dia masih di "Bumi". Ya, singkatnya, "ideas is commodity, but execution is not!"
menurut saya kaerna seorang insinyur mempunyai pemahaman yg dalam terhadap bidang yg dia jalankan, klo ditambah skill social dan bisnis yg baik jadilah CEO yg terbaik 😀😀
CEO yg tidak punya technical know-how, biasanya punya ekspektasi yg tidak realistis / feasible. di sisi lainnya, seorang CEO yg punya technical know-how (not necessarily harus lulusan engineering) ini biasanya bisa mapping dari visi produk/services akhir ke implementasi dengan cukup mendekati.
Kalau istilah saya orang yang "generalis" (kebalikan dari spesialis). Orang "generalis" ini menguasai banyak sekali bidang ilmu tapi hanya pada kulitnya saja. Dia bisa menjembatani komunikasi orang "spesialis" sampai kepada orang yang tidak tahu apa. Yang penting dari seorang pemimpin adalah kemampuan visionernya. Dia memberikan arahan, tidak perlu dia yang berkerja sendiri. Di samping itu dia harus punya sesuatu yang membuat dia dipercaya dan dipatuhi (wibawa) bukan ditakuti.
@@anistardi untuk jadi seorang generalis, harus berangkat dari spesialis dulu pak. perlu master dulu paling tidak di satu bidang, baru ada intuisi/perspektif dengan kedalaman tertentu yg tidak dapat dilihat oleh seseorang yg hanya tahu semua hal kulitnya saja.
@@luxeave Spesialis itu lawan kata dari generalis. Sekali orang menjadi spesialis maka dia tetap spesialis. Tidak muskin ada orang yang spesialis yang generalis. Sama saja mengatakan ada orang yang tinggi dan pendek. Secara logika tidak masuk akal. Coba pelajari bahasa Indonesia lebih baik. Mungkin anda bukan orang teknik atau tidak belajar science sehingga satu tambah satu tidak selalu dua.
@@Mangputt menurut saya lebih sukar thesis, metodologinya berbeda dengan skripsi. Pembuktian mathematics model terhadap penelitian pun bisa bikin pingin tutup laptop 😅😅
Saya "Engineer" lulusan 2009. Tapi ketika waktu menimbah ilmu, tidak diajarkan bagaimana kita sebagai engineer menampilkan/mempresentasikan Ilmu / Visi kita.
@@haihai2999 Kalau kita presentasi skripsi, project sebenernya kita itu belajar meyakinkan orang dgn ide kita. Tp memang kampus itu mengajarkan kita hal yang umum bukan detail sesuai lapangan pekerjaan.
True Story 6:45 Suka otak atik program sampai masalah ketemu, sebelum masalah terpecahkan gak mau diganggu sama sekali. Kalau di ruang kerja dengan banyak rekan kerja, lebih sering didepan laptop sambil program sambil menutup telinga dengan headset, lagu lofy. Kalau sukses pecahkan kode terkadang senangnya minta ampun, girang sendiri. Selebrasi sendiri. Sampai rekan kerja sendiri geleng-geleng kepala(ini anak, gak ada badai hujan tiba2 kegirangan), dikira stress. Padahal saat stress adalah saat terpaku terdiam seribu bahasa. Mainan program layaknya puzzle yang harus diselesaikan. Thanks yang sudah menyimak.
bisa gtu ya,gw yg hobi benerin hape(bukan expert) kdang bisa betah sampe 3 hari mantengin komputer buat nyari&nyobain firmware yg cocok,makin bootlop makin jengkel+adrenalin meningkat😂.tp klo dibayar suruh benerin pny orang suka ogah😀
Untuk seorang insinyur memang pola pikir nya sudah ter struktur dalam berpikir , cocok untuk menjalankan visi perusahaan. Tapi mereka tetap harus di asah untuk berinteraksi dengan pasar. Kombinasi kedua nya yg membuat mereka sukses. Bidang lain juga bisa sukses , banyak belajar dari dunia luar yang tidak ada habis nya dengan ilmu baru , khusus nya marketing .
Ya selama sma ipa dan kuliah teknik memang dituntut untuk analisa dan problem solving sih. Ditambah sebagai engineer di tempat bekerja skrng kita dituntut problem solving yang lebih complex, berbeda dengan yang ada ditext book. Akan tetapi yang menggerakan niat ceo ceo di video ini untuk usaha adalah mindset mereka atau willing mereka yang ingin keluar dr comfort zone. Somehow, kalau bekerja di sebuah corporate mereka merasa tidak bebas karena ada nya policy2 yang stricted. Yah semacam inovations ideas mereka dihold gara2 bossnya ga approved atau ga aligned😄
The Real Insinyur Visioner = Elon Musk. yang lain pada sibuk bikin app ini itu, si Elon dan team udah bikin alat biar bisa nanem komputer di otak. Si Elon udah dluan bikin spacex, si bezos baru bikin blue origin. Elon Musk 'membawa' masa depan ke masa sekarang.
Mohon izin memberikan pendapat saya pribadi ya Pak, kenapa para CEO tersebut menjadi CEO terbaik nomor 1 nya adalah disiplin cara berpikir insinyur yakni process based approach. Lebih mengutamakan why, lebih daripada blaming atas result. Dasar itu dulunya yang berada diatas 3 pilar yang Bapak sebutkan. Contoh, misalkan PnL negatif, sebagian CEO menanyakan bawahannya atau bagian salesnya tuk potong x% dari workforce atau x% dari pengeluaran. Tapi leader yang punya process based thinking akan bertanya apa yang salah. Proses ingin tahu why, penguasaan sebab akibat dari setiap proses bisnis dalam organisasi itulah yang menyebabkan insinyur menjadi pilihan. Tapi itu pendapat pribadi saya ya Pak Dokter.
Terimakasih Pak Indrawan untuk channel yang bermanfaat ini, menurut saya seorang ceo yg hebat bukan lahir dari gelar MBA atau Insinyur melainkan dari kepercayaan yg mendalam dari seseorang terhadap sesuatu yg ia yakini, dengan dasar kepercayaan itulah yg membawa dia mempunyai gelar dan posisi saat ini. Tanpa kepercayaan yg kuat itu ia tidak akan mempunyai kesadaran dan kemampuan untuk mengolah setiap resource yg dimiliki. “Ceo terbaik” ibarat buah, niat awal dan kepercayaan ibarat bibit, kemampuan managemen dan resouce ibarat kondisi tanah yg membuat bibit bisa tumbuh dan berbuah.
Menarik sekali video ini, kalau saya gabungkan dengan teori John Holland "World of Work Map", dimana muncul alat test yang bernama Holland Test. Saya pernah melakukan kepada talent di perusahaan yang hasilnya 90% talent memiliki kharakteristik jawaban dan kecenderungan World Of Work Map yang sama. Contoh Insinyur memang harusnya sejalan suka bekerja dengan mesin secara teknis, namun mungkin CEO yang bergelar insinyur jika di test memang lebih suka bekerja dengan people yang gelar pendidikannya insinyur dimana memiliki kemampuan problem solving yang baik. Yang menjadi kemampuan penting sebagai seorang CEO. Artinya "JIka orang bekerja sesuai dengan passion-nya, pasti tingkat keberhasilannya sangat tinggi"
mana nih teknik industri, dulu kuliah pelajarannya bikin produk baru, riset pasar, pengembangan produk, olah data, forcasting, efisiensi, analisa keputusan, psikologi karyawan dsb
Di era sekarang, spesialis lebih realistis dan tau kmn arah yg akan dituju sedangkan generalis lebih mengedepankan ekspektasi. Itu yg saya rasakan sebagai lulusan manajemen bisnis. Makanya saya lebih tertarik terhadap outside daripada insidenya perusahaan 😁
Saya percaya seorang insinyur itu punya basis pemikiran dalam problem solved yang mumpuni. Bisa menentukan serta mendifiniskan masalah, membedakan gejala atau hasil masalah dan decision making based evidence
Klo menurut gw insinyur itu beda sama org2 selain insinyur mereka lbh suka eksperimen, dibanding sarjana lainnya yg hanya suka yg biasa2 aja yg penting aman
Tahun 2012 sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang Perbankan melakukan recruitment karyawan di Sulawesi Utara. Yang daftar ikut seleksi 1500 orang, yang lulus dan di terima 25 orang sesuai kebutuhan Perusahaan. Dan dari 25 orang tersebut sebagian besar lulusan sarjana Teknik.
kekuatan berpikir secara cepat ,lengkap dan logis namun tetap sederhana merupakan dasar atau kerakteristik yang harus dimiliki oleh insinyur. mencari dan menciptakan problem solving yang sederhana tapi kompleks merasuk kedalam banyak hal dan membawa impact yang estafet. kecepatan berpikir dikombinasikan dengan banyak pengetahuan dan data yang sebelumnya sudah pernah dipelajari dan pahami, menjadikan seorang insinyur memiliki "Durability" dalam banyak hal. karakter ini yang menjadi tameng kekuatan insinyur ketika dilepas di medan perang separah apapun mereka tetap mampu bertahan, bahkan semakin menyala.
Menurut saya pribadi, menggabungkan aspek2 yang ada di diri kita secara maksimal, mau itu karakter ataupun keahlian secara basic (hobi), dan juga belajar hal2 yang kita tekuni dan sukai tanpa mengkesampingkan hal2 kecil yang lain... terima kasih
jadi inget pertanyaan dari dosen makul Media Pembelajaran di awal semester: "bayangkan 10-20 tahun lagi teknologi akan jadi seperti apa dan siapkah Anda semua dengan teknologi itu?" sebuah pertanyaan yang membuat para mahasiswanya berimajinasi dan bersiap untuk teknologi yang belum pernah kita lihat kala itu
di dunia bisnis punya satu peraturan penting dan menurut saya mutlak prof "pemegang modal paling besar adalah pemenang" apakah pemikiran saya yang kolot ini salah. terlepas dari kepribadian seorang founder yang bisa mempengaruhi orang orang disekitarnya. oh iya saya subscriber baru dan langsung otomatis turn on post notification karena alhamdulillah melalui video yang anda upload saya belajar banyak. terimakasih prof
@@bengaoneindonesia850 lebih tepatnya ketika jaman Pak Handry Satriago kuliah di IPB dulu sih jurusannya teknologi industri pertanian, tapi sejak 2018 kemarin jurusannya ganti nama (dan kurikulum) jadi Teknik Industri Pertanian
Sangat memotivasi,,,saya teknik industri,,,mulai karier dri galangan kapal sebagai ppic dan costing produk, setleah itu ke logistic, trus blajar ilmu tambang,,skrg malah ngurus semua bidang operations.
bukan di gelarnya yang penting, tapi di karakter nya yang harus jadi target utama. Gimana caranya bisa memasukkan sebanyak mungkin karakter karakter CEO sukses tadi dalam karakter diri sendiri. Visioner, seni mempengaruhi orang lain, data driven, system thingking, problem solving, persistance, keras kepala, dll...
*Insinyur terbaik adlh bisa mengontrol diri kita tekun pd usaha kecil2an yg saat ini di kerjakan bermanfaat utk keluarga dan bermanfaat buat sesama* ☕️
MEREKA SANGAT MENYUKAI TANTANGAN . PUNYA SKILL HEBAT JUGA DIDUKUNG DENGAN TINGKAT ANALIS YG SANGAT TINGGI, DETAIL SERTA TELITI. CONTOHNYA: DALAM MENGERJAKAN HAL-HAL KECIL SAJA MEREKA ITU SANGAT TELITI, DETAIL DAN HARUS PERFECT. MEREKA VISIONER, PUNYA ALIRAN PERFEKSIONIS, JENIUS, PUNYA PRESENTASI YG BAIK, LEBIH BANYAK BERBICARA SECARA VISUAL DAN PUNYA WAWASAN/PENGETAHUAN YG SANGAT LUAS. SAYANGNYA, HAL INI TDK BERLAKU PADA SEMUA ORG BERGELAR INSINYUR... BIASANYA MEREKA BERASAL DARI INSINYUR CERDAS DAN JENIUS
Permisi ijin tanya, saya dari teknik industri furniture dan baru smt 1.Kadang saya dan teman2 saya kurang yakin dg prodi yg kami pilih. Banyak dari kami yg berfikir bahwa setelah kami lulus d3 kami akan hanya menjadi pegawai biasa(mentok supervisor) mungkin krn kami blm tau apa yg sebenarnya ada di lapangan. Menurut anda apakah prospek dari anal teknik industri furniture akan cerah?
Sebagai lulusan teknik saya mengakui kalo empati saya kepada customer kecil sekali saya cenderung terlalu fokus kepada menciptakan produk yg mutakhir( ini pun mutakhir versi saya). Dan kalo ini tidak saya rubah maka saya tidak punya peluang utk menjadi ceo terbaik. Terimakasih banyak coach.
Umumnya engineer memang befokus kepada problem solving dan bukan cuman sekedar hobi tetapi lebi kepada obsesi dlm problem solving dgn berbagai peralatan engineering yg ada
Sejak dua tahun yang lalu, saya punya analisis sederhana yang mengarah pada pendapat bahwa idealnya bangsa ini dipegang oleh engineer kalo enggak businessman.. Saya sendiri sedang kuliah hukum.. Alumni ipa, pernah menekuni teknik bangunan dan psikologi, dan sekarang sedang mempelajari bagaimana uang bekerja. Hidup belum terarah, mungkin karena belum terjun ke dunia nyata, disebabkan masih terikat pesantren. Sungguh kompleks dunia ini.
kebetulan aku sarjana electrical engineering dan sedang merintis usaha IT konsultan bersama teman ku.... memang agak nyimpang dri electrical dan jujur ini tahun tahun gak mudah buat kami. wlw pun begitu... BISMILLAH
Di negeri ini pernah ada seorang insinyur yg sangat hebat pd masanya, Beliau pun mempunyai kemampuan menggalang massa yg besar, karna beliau juga adlh pemimpin Negara. Beliau adalah INSINYUR SUKARNO, bapak bangsa kita. Namun sbg manusia biasa, beliau tetap punya banyak kesalahan, dan kalian semua sbg generasi penerus bangsa, harus mengambil makna positif dari Founding father kalian Thnks ilmunya Prof
Terlepas dari trainer" bicara kesuksesan... Materi dari chanel ini menurutku sangat" mendasar dan sangat merubah sudut pandang atau mindset... Saya sangat suka ...
Nah ini topik waktu kuliah dulu, intinya dari zaman industrialisasi sampai internet mulai muncul, CEO terbaik kebanyakan Akuntan. Karena permasalahan terbesar bukan di produk, tetapi manusianya, kontrol atas resiko kecurangan, dan laporan keuangan yang kredibel tidak dimanipulasi. Hingga Internet mulai berkembang, dan semua kini fokus pada seberapa hebat produk anda memberikan nilai, sisanya persis seperti isi video ini.
Di indonesia, orang berpendidikan tinggi berpikirnya teknologi canggih dan bersih. Padahal masyarakat awam dan mereka mayoritas berpikirnya dapat produk harga murah, kalau bisa bertahan dalam jangka panjang 🤣
Daftar CEO terbaik 2020 1. Eric Yuan, Zoom Video Communications 2. Brian Halligan, HubSpot 3. Sundar Pichai, Google 4. Satya Nadella, Microsoft 5. Shantanu Narayen, Adobe 6. Ryan Smith, Qualtrics 7. Patrick Pacious, Choice Hotels 8. Tim Cook, Apple 9. Annette Brüls, Medela 10. Vlad Shmunis, RingCentral 11. Robert Frist Jr., HealthStream 12. Mitch Snyder, Bell 13. Ian Siegel, ZipRecruiter 14. Daniel Dines, UiPath 15. Lynn Jurich, Sunrun 16. Manny Medina, Outreach 17. Bert Bean, Insight Global 18. John Foley, Peloton 19. Dan Rosensweig, Chegg 20. Henry Schuck, ZoomInfo 21. Carlos Rodriguez, ADP 22. Doug Mack, Fanatics 23. Steve Bilt, Smile Brands 24. Kenneth Lin, Credit Karma 25. John Van Siclen, Dynatrace 26. Kevin Phillips, ManTech 27. Carl Russo, Calix 28. Sam Malouf, Malouf 29. Pierre Naudé, nCino 30. Bryce Maddock, TaskUs 31. Jay Kreps, Confluent 32. Mark Marron, ePlus 33. Cesar Carvalho, Gympass 34. Karen White, RMS 35. Mahe Bayireddi, Phenom People 36. Barry Litwin, Systemax 37. Sam Gilliland, Cherwell Software 38. Amr ElSawy, Noblis 39. Mike Walsh, LexisNexis Legal & Professional 40. Mark Zuckerberg, Facebook 41. David Doctorow, Realtor.com 42. David Meredith, Everbridge 43. Robert Keane, Vistaprint 44. Thomas Troy, CSAA Insurance Group 45. Jeff Dailey, Farmers Insurance 46. Mike Salvino, DXC Technology T 47. Sumit Singh, Chewy 48. Tomer Weingarten, SentinelOne 49. Mike Rosenbaum, Guidewire Software 50. Clark Valberg, InVision
Assalamu alaikum wr wb salam sejahtera mudah mudahan selalu dalam kasih sayang Allah swt, salut sama para peneliti,insinyur dsbnya,orang orang jenius yang punya pola pikir tinggi,kegigihannya untuk menghasilkan karya yang bermanfaat,orang gigih yang melakukan experimen yang terus menguji sampai berhasil trims wassalamu alaikum wr wb.
Dari banyak video yang saya tonton dari channel ini. Yang menarik dan membuat saya tiba2 terdiam Adalah hampir SEMUA yang dijelaskan disetiap video di channel ini saya lakukan dalam kehidupan sehari hari. Hampir semua pelajaran terbaiknya saya jalani selama ini. Dan pemikiran pemikiran kesimpulanya sama seperti yang ada di dalam otak saya Bedanya dengan skala bisnis yang saya punya kecil, dan saya tidak tau istilah istilah nama pemikiran dan tindakan yang saya pikirkan dan saya jalani selama ini. Setiap saya menonton video di channel isi Saya seperti dijelasin sama suara didalam otak saya. "Ini lho namanya...ini lho teorinya..." Thankyou in advance 👍
yg lebih berpeluang jadi CEO terbaik: siapapun yg visioner dan memiliki pengetahuan memadai mengenai apa yg bakal jadi masalah masyarakatnya dan solusi apa yg paling tepat, efisien, dan optimal untuk mengatasinya.
Boleh jd persoalan mindset saja. Faktanya ada engineer bekerja tdk ssuai dg "keahlian ilmunya", di sisi lain ada fakta lululusan master bisnis..buka usaha mandiri.
kalau menurut saya wajar saja, karena perusahaan yang dipimpinnya adalah perusahaan manufacture, teknologi dan mining. dimana seorang CEO harus tau bisnisnya dan prosesnya, kalau bukan dari insinyur agak berat mempelajari ilmunya, sehingga CEO yang seorang insinyur tersebut bekerja sesuai bidangnya dia lebih mengerti penguasaan data, system thinking dan problem solving sudah pastilah lebih bagus dari pada yang bukan insinyur :) .. coba ada ngga seorang insinyur menjadi CEO di perusahaan financial dan banking... kalau ada baru bisa dibuktikan seperti itu. kalau boleh diperumpamakan, survey menunjukkan diantara seekor kodok dan kancil, kodok terbaik dibanding kancil pada area rawa, karena penguasaan kodok dalam berenang dan memahami medan dibanding kancil. tapi kalau ada kancil yang lebih hebat itu baru luar biasa... :D
Ketiga karakteristik Insinyur tadi tepat sekali menggambarkan diri saya. Saya lebih nyaman disebut insinyur "fungsional" walaupun kalau terpaksa bisa berperan sebagai insinyur "visioner". Saya tidak punya kemampuan mempengaruhi orang banyak secara langsung. Tapi saya punya kemampuan dalam mempengaruhi satu orang saat berbicara dan seringkali saya menjual ide-ide saya kepada orang-orang yang berpengaruh sehingga mereka bisa mempengaruhi orang lain. Saya memang lebih suka berperan di belakang layar dan lebih suka menyendiri.
Saya masih smk dan tahun ketiga, sebentar lagi saya lulus. Dan saya sepertinya memiliki karakteristik yang sama pada insinyur fungsional meskipun saya bukan insinyur melainkan hanya anak smk, tapi dalam ketiga karakteristik tersebut saya memiliki rasa kenyamanan pada ketiga hal tersebut. Lingkup saya juga belum luas namun beberapa contoh yang saya lakukan dalam lingkup saya, hal itu sama dengan 3 karakteristik tersebut. Harapan saya adalah mengembangkan skill saya lebih tinggi dan bekerja pada penyelesaian masalah sesuai dengan bidang saya. Semoga saja saya bisa bekerja di silicon valley.
saya lulusan pendidikan teknik serta tidak jadi CEO. Saya guru SMP . Chanel pak Doktor menjadi salah satu favorit untuk me redesign cara saya mengajar dan memahami peserta didik. Terima kasih banyak pak. Sehat selalu
Orang yang mau terus belajar dan belajar untuk menutupi kekurangan, mengatasi kelemahan dan memperbaiki kesalahan disegala sisi dirinyalah yang bakal menjadi seorang CEO Hebat, terlepas dari dia bergelar insinyur atw MBA bahkan tidak punya gelar😊
beberapa kali ngasi webinar ke Fakultas Teknik, ku juga sampaikan salah satu keunggulan mereka sbg lulusan teknik adalah system thinking. Sesuatu yang belum tentu dimiliki lulusan ilmu sosial kayak aku
Semua kembali ke diri sendiri ya Pak, mulai dari niat dalam hati yang bulat itu bisa menentukan seseorang bisa jadi CEO yg terbaik atau tidak karena percuma juga punya visi mau jadi CEO tapi gaada niat untuk belajar dan mengembangkan karakter CEO dalam diri kita masing2 nah gimana sih pak buat membulatkan niat untuk berkembang dan belajar itu biar bisa mendorong diri kita lebih baik lagi?
memang rata-rata orang teknik pinter-pinter. Saya punye temen kos kuliah jurusan teknik kapan beuh itu pinter banget kalau dah ngomong masalah data cuma saya anak kos yang bukan saintek.
Sebelumnya S1 gue teknik elektro terus lanjut S2 manajemen. Ternyata manajemen itu terlalu ngaler ngidul, terlalu banyak konsep, tapi inti dari suatu permasalahannya gak bisa to the point. Karena gue sering memikirkan sesuatu secara logika dan terstruktur, akhirnya gue udah tau maksud dan tujuan dari dosen di setiap mata kuliah. Justru anak teknik yang lanjut studi manajemen jauh mengungguli daripada yang backgroundnya manajemen, ekonomi, komunikasi. Sampe mereka aneh dan bertanya,kok bisa lo cepet nangkep ilmunya. Karena anak teknik memiliki formula dalam menyederhanakan hal yang rumit menjadi simple, dan mengembangkan hal simple menjadi hal rumit. Kerangka berfikirnya sudah berbeda jauh.
Kerangka berfikir anak teknik gimana garis besarnya?
Saya selalu menyampaikan kepada mahasiswa bahwa anak teknik bukan persoalan jago matematika namun logika (terutama yg berkaitan dgn critical thinking dan problem solving)
Kebetulan sy juga mengajarkan pemrograman dasar kepada mahasiswa dan selalu menyampaikan kepada mereka bahwa "Jangan takut dengan Error. Error bukan sebuah masalah melainkan jawaban dari sebuah kesalahan"
Matematika itu logika pak, dan logika teknik harus bisa diterangkan dengan matematika. Kalau tak bisa dia jadi sastra pak. Error itu bukan jawaban atas kesalahan pak, tapi effect dari ketidak tepatan dalam rangkaian sistem.
Matematika itu logika pak
Saya jadi inget, punya temen psikolog, mereka bilang "Kita lebih seneng ngejelasin ke orang teknik ketimbang orang non-teknik, mereka cepat menangkap dan sangat logis sekali kalo diberikan penjelasan"
Wkwk...mereka.... belum dijelasin dah ngerti ....bukan cuma isi pembicaraan...arah pembicaraan mereka dah cekep nangkep....
@@bamtv7879 Belum dijelasin sudah paham? Jangan-jangan paranormal 😁
Berdasarkan pengalaman saya, mereka terbiasa cara berfikirnya terstrukur, bisa membedakan mana input proses dan output, dan juga terbiasa memilah dan mengelompokan data, menganalisa, dan mencocokan solusi.
jadi klau ada pembahasan yg serupa mereka ga perlu dijelasin panjang2, bahkan bisa kesel klo di jelasain yang sudah tau dan jelas karena buang2 waktu.
mereka bisa menyederhanakan penjelsan yg belibet, bahkan terlihat lebih paham daripada yg menceritakannya. Hahahahaha
Gue anak sains, ngomong sama pacar yg anak hukum, ngerasa knp suka ga nyambung2.. kudu dibilang sampe lebih dari 2 bahkan 3 kali. Habis itu jadi mikir, oh ini orang sih emang gabisa dengerin orang, kalo udh mau nya ya mau nya.
Gua anak teknik mesin jadi terharu dengernya. Tapi jujur anak teknik itu emang bagus dalam hal berpikir, temen2 gua kaya gitu. Tapi kalo dalam hal menjalin hubungan bener2 payah. Karena menilai perasaan dengan logika. Gua punya temen, dia ngedeketin cewe, tapi pas ngedeketin tuh cewe sikapnya acuh tak acuh. Bikin si cewe curhat ke gua dengan nanya "si a beneran demen sama gua ga si"
Salah satu insinyur terhebat adalah sang proklamator, Ir. Soekarno. Beliau bukan hanya visioner, tapi juga revolusioner. Bukan untuk sebuah perusahaan, namun beliau CEO terbaik bagi bangsa Indonesia.
Saat menjadi jurnalis, saya sempat mewawancarai Lisa Su, CEO AMD pada saat itu. Saya mengerti kenapa AMD bisa melesat dan menyaingi produk kompetitor terbesarnya, yaitu Intel. Lisa Su bukan hanya mengerti cara mengelola bisnis, tetapi dia juga paham benar mengenai produknya hingga ke detail berkat latar belakang pendidikannya di bidang microarchitecture.
karna ceo insinyur fokus ke pengembangan produk, masalah profit diserahin ke bagian finansial biar tetep untung.
sedangkan ceo non insinyur fokusnya ke profit, marketing dan angka angka masa lalu dan kurang fokus buat mengeluarkan produk terbaik
Makanya CEO yg fokusnya untung doang kgk beres ngurus perusahaan wkwkwk
Ini hal yg gua pikirkan sejak lama, dimana lo yg anak teknik punya potensi lebih daripada sekedar jadi karyawan yang kerja di manufacture, konversi energi, dll.
Makanya gua memilih jadi entrepreneur. Dan di jurusan gua di teknik, jarang terwadahi oleh circle2 bisnis. Mungkin dinilai beda bidang. Padahal temen2 gue banyak yg tertarik ngebangun usaaha.
buat komunitasnya aja mas. Anak teknik yang jadi pengusaha.
@@IndrawanNugroho ada dari kampus ada dari fakultas, tapi yang jadi problem topik entrepreneurship ini jarang diobrolin di circle2 jurusan teknik. Mereka lebih bahas, perusahaan2 besar dari sudut pandang engineering aja atau update tentang teknologi masa kini. Jarang bahas soal berpikir inovatif misal, biar kita punya banyak lini teknologi yang kita kembangin sendiri. Padahal secara kapasitas harusnya banyak yg mumpuni.
@@clay0726 mungkin saya salah satu dari mahasiswa teknik yang lebih memikirkan perkembangan teknologi daripada bagaimana teknologi itu jadi sumber bisnis.
@@fahmif.6301 Bukan sekedar lahan bisnis sih. Tapi lebih ke menciptakan problem solving. Bisnis kan dasarnya itu = Inovasi + marketing. Begitu pun engineering dasarnya ya problem solving. Salah satu matkul yg paling gua suka, perancangan produk.
Soalnya, gua liat orang yg jauh lebih pro dari gua banyak. Tapi jadi sayang aja, cuma sedikit banget yg terjun ke entrepreneurship.
Boleh ikut gabung mas 👍
Kalo secara teknis, menurut saya insinyur lebih bisa jadi CEO hebat, secara teknis dia bisa bedaya cipta (berinovasi). Tinggal bagaimana leadership-nya. Saya sendiri orang manajemen bisnis, tetap butuh insinyur yang eksekusi inovasi.
Ha...ha...ha
Pendidikan "ke insinyuran" lebih mengetengahkan pada penguasaan akan suatu sistem sejak perencanaan, perancangan, produksi, terapan, montoring...semua ini berbasis pada compilasi data data yang sangat akurat dan terukur...kami jarang menggunakan asumsi pada data compilating...
mantap!
Cara berfikir seorang engineer adalah menciptakan suatu sistem yg lebih baik dan lebih lagi, jika ada suatu masalah seorang engineer bukan hanya sebagai problem solver, namun membuat suatu sistem yg bertujuan untuk meminimalisir problem yg akan terjadi di masa depan. Dan betul seorang engineer kebanyakan kurang bisa bersosialisasi, oleh karena itu jika di padukan dengan ilmu komunikasi maka akan lebih baik. I'm an engineer btw. 😊
True sekali bang
Eh kok mirip cara berpikirnya ya wkwkwk
Masalah bisnis itu harus konkret. Harus bisa backup ide yg diajukan pake bukti, bukan sekadar ngasih gagasan terus masalah pelaksanaan dilempar sepenuhnya ke tim eksekutor. Steve Jobs emg unik, meskipun bukan insinyur, dia mau belajar memahami sistem kerja mesin (programming) yg saya yakin hal ini ngasih dia insight tentang apa yg bisa dan tidak bisa dilakukan oleh teknologi. Dengan insight ini, dia bisa lebih memahami insinyur yg bekerja sama dengan dia dan kerjasama bisa lebih lancar.
Masalah yg sering saya temukan di Indonesia, ada banyak "Steve Jobs wanna be" yg cuma meniru tingkah dan gelagat beliau tapi gak mau belajar hal teknis dan mendalami proses eksekusi dari ide yg mereka ajukan. Begitu ngasih ide ke tim teknis dan idenya emg gak memungkinkan untuk dieksekusi, dengan entengnya mereka jawab " Lo kan engineer, masa gitu aja gak bisa!!,.." pernyataan arogan dan zero empati yg buat kami sebagai insinyur dan eksekutor merasa muak.
Lebih jauh klo soal ide, mereka yg memahami hal teknis, tau mana yg bisa dan tidak bisa dilakukan lebih berpotensi menemukan ide-ide briliant daripada para "Steve Jobs wanna be" yg cuma punya "mimpi" besar tapi gak sadar kalo dia masih di "Bumi".
Ya, singkatnya, "ideas is commodity, but execution is not!"
Walapun stev job bukan lulusan dari sekolah Teknik,tapi ayahnya seorang engineer yang notabenya steve juga belajar ilmu teknik ke ayahnya.
menurut saya kaerna seorang insinyur mempunyai pemahaman yg dalam terhadap bidang yg dia jalankan, klo ditambah skill social dan bisnis yg baik jadilah CEO yg terbaik 😀😀
Ga semudah itu tapi
Salfok sama fotonya😂. Dota juga company yang data driven dengan terus mengupdate hero menyesuaikan data hasil permainan
skill tambahan itu yang gak semua engineer punya
Social skill mah suruh aja orang marketing nyari2 klien. Seorang insinyur tinggal memaksimalkan kesemua sisi.
CEO yg tidak punya technical know-how, biasanya punya ekspektasi yg tidak realistis / feasible. di sisi lainnya, seorang CEO yg punya technical know-how (not necessarily harus lulusan engineering) ini biasanya bisa mapping dari visi produk/services akhir ke implementasi dengan cukup mendekati.
well said 👏
Agree 👌😅
Kalau istilah saya orang yang "generalis" (kebalikan dari spesialis). Orang "generalis" ini menguasai banyak sekali bidang ilmu tapi hanya pada kulitnya saja. Dia bisa menjembatani komunikasi orang "spesialis" sampai kepada orang yang tidak tahu apa. Yang penting dari seorang pemimpin adalah kemampuan visionernya. Dia memberikan arahan, tidak perlu dia yang berkerja sendiri. Di samping itu dia harus punya sesuatu yang membuat dia dipercaya dan dipatuhi (wibawa) bukan ditakuti.
@@anistardi untuk jadi seorang generalis, harus berangkat dari spesialis dulu pak. perlu master dulu paling tidak di satu bidang, baru ada intuisi/perspektif dengan kedalaman tertentu yg tidak dapat dilihat oleh seseorang yg hanya tahu semua hal kulitnya saja.
@@luxeave Spesialis itu lawan kata dari generalis. Sekali orang menjadi spesialis maka dia tetap spesialis. Tidak muskin ada orang yang spesialis yang generalis. Sama saja mengatakan ada orang yang tinggi dan pendek. Secara logika tidak masuk akal. Coba pelajari bahasa Indonesia lebih baik. Mungkin anda bukan orang teknik atau tidak belajar science sehingga satu tambah satu tidak selalu dua.
Akhirnya mental teknik saya terselamatkan dengan video Pak Indra. Buka laptop lanjut tesis. Thanks pak
Semoga sukses Thesisnya ya. Lanjutkan!
BTW MANA yang lebih sukar membuat tesis atau skripsi?
@@Mangputt menurut saya lebih sukar thesis, metodologinya berbeda dengan skripsi. Pembuktian mathematics model terhadap penelitian pun bisa bikin pingin tutup laptop 😅😅
@@harismudapratama semoga sukses tesis nya paman. Semangat
...😁
semangat mas segera selesai agar tak jd pikiran
Cara berfikir insinyur yg unik tersebut berguna buat kehidupan, tidak harus menjadi ceo, tp bisa berguna buat kehidupan
Memang kalau Orang Eksata yang punya imaginasi akan baik akan dahsyat hasilnya. Dream, Persisten.
Sayangnya td gak di mention kalau mereka2 itu juga hebat dalam presentasi. Mereka visioner dan juga hebat dalam presentasi.
betul banget. Saya nggak mention itu padahal penting
Saya "Engineer" lulusan 2009. Tapi ketika waktu menimbah ilmu, tidak diajarkan bagaimana kita sebagai engineer menampilkan/mempresentasikan Ilmu / Visi kita.
@@haihai2999 Kalau kita presentasi skripsi, project sebenernya kita itu belajar meyakinkan orang dgn ide kita. Tp memang kampus itu mengajarkan kita hal yang umum bukan detail sesuai lapangan pekerjaan.
Semua butuh proses, cara penyampaian yang baik juga tidak didapatkan secara instan
@@haihai2999 saya belajar sendiri mengenai hal itu :)
System thingking dan problem solving adalah tantangan terbesar, tapi ada kepuasan tersendiri jika berhasil
True Story 6:45
Suka otak atik program sampai masalah ketemu, sebelum masalah terpecahkan gak mau diganggu sama sekali. Kalau di ruang kerja dengan banyak rekan kerja, lebih sering didepan laptop sambil program sambil menutup telinga dengan headset, lagu lofy.
Kalau sukses pecahkan kode terkadang senangnya minta ampun, girang sendiri. Selebrasi sendiri. Sampai rekan kerja sendiri geleng-geleng kepala(ini anak, gak ada badai hujan tiba2 kegirangan), dikira stress. Padahal saat stress adalah saat terpaku terdiam seribu bahasa. Mainan program layaknya puzzle yang harus diselesaikan.
Thanks yang sudah menyimak.
hehe insinyur banget
Programmer life :handshake
bisa gtu ya,gw yg hobi benerin hape(bukan expert) kdang bisa betah sampe 3 hari mantengin komputer buat nyari&nyobain firmware yg cocok,makin bootlop makin jengkel+adrenalin meningkat😂.tp klo dibayar suruh benerin pny orang suka ogah😀
Untuk seorang insinyur memang pola pikir nya sudah ter struktur dalam berpikir , cocok untuk menjalankan visi perusahaan.
Tapi mereka tetap harus di asah untuk berinteraksi dengan pasar.
Kombinasi kedua nya yg membuat mereka sukses.
Bidang lain juga bisa sukses , banyak belajar dari dunia luar yang tidak ada habis nya dengan ilmu baru , khusus nya marketing .
Saya cuma lulusan SMA tapi punya ambisi besar untuk sukses, saling mendoakan ya kawan semoga kita bisa sukses dengan proses.
amiiin
Ya selama sma ipa dan kuliah teknik memang dituntut untuk analisa dan problem solving sih. Ditambah sebagai engineer di tempat bekerja skrng kita dituntut problem solving yang lebih complex, berbeda dengan yang ada ditext book. Akan tetapi yang menggerakan niat ceo ceo di video ini untuk usaha adalah mindset mereka atau willing mereka yang ingin keluar dr comfort zone. Somehow, kalau bekerja di sebuah corporate mereka merasa tidak bebas karena ada nya policy2 yang stricted. Yah semacam inovations ideas mereka dihold gara2 bossnya ga approved atau ga aligned😄
itulah realitas proses inovasi di korporat besar mas. Mending si Engineer itu bikin startup sendiri aja.
Bener juga
Apalagi kalau big Boss nya bukan orang teknik 😁
Steve Jobs bagaikan Nick Fury
Orang biasa yg bisa mengontrol para super Hero
Karena mereka udah terbiasa berpikir sistematis dan detil, dari mulai dari 1 sampai 100. Klo ga seperti itu biasanya stuck/gagal/ga jadi karyanya.
The Real Insinyur Visioner = Elon Musk. yang lain pada sibuk bikin app ini itu, si Elon dan team udah bikin alat biar bisa nanem komputer di otak. Si Elon udah dluan bikin spacex, si bezos baru bikin blue origin. Elon Musk 'membawa' masa depan ke masa sekarang.
mereka paham teknologi hanyalah alat tapi tujuan mereka lebih gila.
emgnya elon ambil jurusan teknik pas kuliah?
@@penelitianta9451 fisika BKN teknik
Mrk udah pariwisata ke bulan...kita msh mikir bulan ke bulan...tetap semangat ..Sukses buat semua orang!!!
Mohon izin memberikan pendapat saya pribadi ya Pak, kenapa para CEO tersebut menjadi CEO terbaik nomor 1 nya adalah disiplin cara berpikir insinyur yakni process based approach. Lebih mengutamakan why, lebih daripada blaming atas result. Dasar itu dulunya yang berada diatas 3 pilar yang Bapak sebutkan.
Contoh, misalkan PnL negatif, sebagian CEO menanyakan bawahannya atau bagian salesnya tuk potong x% dari workforce atau x% dari pengeluaran. Tapi leader yang punya process based thinking akan bertanya apa yang salah. Proses ingin tahu why, penguasaan sebab akibat dari setiap proses bisnis dalam organisasi itulah yang menyebabkan insinyur menjadi pilihan.
Tapi itu pendapat pribadi saya ya Pak Dokter.
'Process based approach'. Noted. terima kasih sudah berbagi ilmu ya mas.
Bukan leader yg berkata "pokoknya saya gak mau tahu" setelah memberi perintah ke bawahannya 😂
Terimakasih Pak Indrawan untuk channel yang bermanfaat ini, menurut saya seorang ceo yg hebat bukan lahir dari gelar MBA atau Insinyur melainkan dari kepercayaan yg mendalam dari seseorang terhadap sesuatu yg ia yakini, dengan dasar kepercayaan itulah yg membawa dia mempunyai gelar dan posisi saat ini. Tanpa kepercayaan yg kuat itu ia tidak akan mempunyai kesadaran dan kemampuan untuk mengolah setiap resource yg dimiliki. “Ceo terbaik” ibarat buah, niat awal dan kepercayaan ibarat bibit, kemampuan managemen dan resouce ibarat kondisi tanah yg membuat bibit bisa tumbuh dan berbuah.
Menarik sekali video ini, kalau saya gabungkan dengan teori John Holland "World of Work Map", dimana muncul alat test yang bernama Holland Test. Saya pernah melakukan kepada talent di perusahaan yang hasilnya 90% talent memiliki kharakteristik jawaban dan kecenderungan World Of Work Map yang sama. Contoh Insinyur memang harusnya sejalan suka bekerja dengan mesin secara teknis, namun mungkin CEO yang bergelar insinyur jika di test memang lebih suka bekerja dengan people yang gelar pendidikannya insinyur dimana memiliki kemampuan problem solving yang baik. Yang menjadi kemampuan penting sebagai seorang CEO. Artinya "JIka orang bekerja sesuai dengan passion-nya, pasti tingkat keberhasilannya sangat tinggi"
Saya kuliah di teknik inofrmatika, dan baru mau buat usaha di bidang fashion dan f&b karena video ini :D. Terimakasih pak.
mana nih teknik industri, dulu kuliah pelajarannya bikin produk baru, riset pasar, pengembangan produk, olah data, forcasting, efisiensi, analisa keputusan, psikologi karyawan dsb
Hadir
Hadir
Hadir😂
Hadir
Hadir
Channel yg Bikin Cerdas.(Pemikikiran+Peluang+inovasi+............)
Be Liked.
Alhamdulillah. Terima kasih ya Restu Pratomo
Di era sekarang, spesialis lebih realistis dan tau kmn arah yg akan dituju sedangkan generalis lebih mengedepankan ekspektasi. Itu yg saya rasakan sebagai lulusan manajemen bisnis. Makanya saya lebih tertarik terhadap outside daripada insidenya perusahaan 😁
Saya percaya seorang insinyur itu punya basis pemikiran dalam problem solved yang mumpuni. Bisa menentukan serta mendifiniskan masalah, membedakan gejala atau hasil masalah dan decision making based evidence
Pembawaannya enak, awalnya nonton amd vs intel, eh ketagihan ke video yg lain2 😂
Jawabannya adalah mereka insinyur tau lebih detail serba-serbi perusahaan sampe ke dalem2nya ga hanya kulit luarnya saja
siapa yang insinyur + MBA tapi berjuang habis2an selama corona.. yang sama like heheh
sy S1 Engineer dan S2 nya MM... berarti udah pas lah.... bisa jadi insinyur yg visioner... hahaha.... Terimakasih pak Indrawan
samaaaa pak 😅
Selebihnya tinggal nasib aja, pak ...hehehehe
Klo menurut gw insinyur itu beda sama org2 selain insinyur mereka lbh suka eksperimen, dibanding sarjana lainnya yg hanya suka yg biasa2 aja yg penting aman
Tahun 2012 sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang Perbankan melakukan recruitment karyawan di Sulawesi Utara. Yang daftar ikut seleksi 1500 orang, yang lulus dan di terima 25 orang sesuai kebutuhan Perusahaan. Dan dari 25 orang tersebut sebagian besar lulusan sarjana Teknik.
kekuatan berpikir secara cepat ,lengkap dan logis namun tetap sederhana merupakan dasar atau kerakteristik yang harus dimiliki oleh insinyur. mencari dan menciptakan problem solving yang sederhana tapi kompleks merasuk kedalam banyak hal dan membawa impact yang estafet. kecepatan berpikir dikombinasikan dengan banyak pengetahuan dan data yang sebelumnya sudah pernah dipelajari dan pahami, menjadikan seorang insinyur memiliki "Durability" dalam banyak hal. karakter ini yang menjadi tameng kekuatan insinyur ketika dilepas di medan perang separah apapun mereka tetap mampu bertahan, bahkan semakin menyala.
AMD literally saved by a female engineer ceo and killed Intel's game 😂
damn right!
Dr. Lisa Su
@Fierrando Eyliem ceo intel mah mainstream lulusan mba alias manajemen/ admin bisnis
@Fierrando Eyliem jadinya gak ngerti teknis perkembangan cpunya, taunya meras keuntungan doang
Hahahaha
Menurut saya pribadi, menggabungkan aspek2 yang ada di diri kita secara maksimal, mau itu karakter ataupun keahlian secara basic (hobi), dan juga belajar hal2 yang kita tekuni dan sukai tanpa mengkesampingkan hal2 kecil yang lain... terima kasih
jadi inget pertanyaan dari dosen makul Media Pembelajaran di awal semester: "bayangkan 10-20 tahun lagi teknologi akan jadi seperti apa dan siapkah Anda semua dengan teknologi itu?"
sebuah pertanyaan yang membuat para mahasiswanya berimajinasi dan bersiap untuk teknologi yang belum pernah kita lihat kala itu
dosennya keren
@@IndrawanNugroho dosen favorit, beliau selalu bisa mengajak mahasiswa untuk berpikir out of the box.
di dunia bisnis punya satu peraturan penting dan menurut saya mutlak prof
"pemegang modal paling besar adalah pemenang" apakah pemikiran saya yang kolot ini salah.
terlepas dari kepribadian seorang founder yang bisa mempengaruhi orang orang disekitarnya.
oh iya saya subscriber baru dan langsung otomatis turn on post notification karena alhamdulillah melalui video yang anda upload saya belajar banyak. terimakasih prof
CEO GE Indonesia insinyur teknik industri IPB yang melanjutkan kuliah manajemen di UI...
Pas banget mas...👍..
Bang Handry ya. Keren beliau.
memangnya ada teknik industri IPB? ITB atau IPB?
alumni guaa saya alumni ipb tapi bandel bro. lagi s3 di itb tetep ya bandel wkwk
@@bengaoneindonesia850 ada Bang.. dulu di jamanku namanya Teknik Industri Pertanian...Fak.Teknologi Pertanian...
@@bengaoneindonesia850 lebih tepatnya ketika jaman Pak Handry Satriago kuliah di IPB dulu sih jurusannya teknologi industri pertanian, tapi sejak 2018 kemarin jurusannya ganti nama (dan kurikulum) jadi Teknik Industri Pertanian
Sangat memotivasi,,,saya teknik industri,,,mulai karier dri galangan kapal sebagai ppic dan costing produk, setleah itu ke logistic, trus blajar ilmu tambang,,skrg malah ngurus semua bidang operations.
bukan di gelarnya yang penting, tapi di karakter nya yang harus jadi target utama. Gimana caranya bisa memasukkan sebanyak mungkin karakter karakter CEO sukses tadi dalam karakter diri sendiri. Visioner, seni mempengaruhi orang lain, data driven, system thingking, problem solving, persistance, keras kepala, dll...
*Insinyur terbaik adlh bisa mengontrol diri kita tekun pd usaha kecil2an yg saat ini di kerjakan bermanfaat utk keluarga dan bermanfaat buat sesama* ☕️
MEREKA SANGAT MENYUKAI TANTANGAN . PUNYA SKILL HEBAT JUGA DIDUKUNG DENGAN TINGKAT ANALIS YG SANGAT TINGGI, DETAIL SERTA TELITI. CONTOHNYA: DALAM MENGERJAKAN HAL-HAL KECIL SAJA MEREKA ITU SANGAT TELITI, DETAIL DAN HARUS PERFECT. MEREKA VISIONER, PUNYA ALIRAN PERFEKSIONIS, JENIUS, PUNYA PRESENTASI YG BAIK, LEBIH BANYAK BERBICARA SECARA VISUAL DAN PUNYA WAWASAN/PENGETAHUAN YG SANGAT LUAS.
SAYANGNYA, HAL INI TDK BERLAKU PADA SEMUA ORG BERGELAR INSINYUR...
BIASANYA MEREKA BERASAL DARI INSINYUR CERDAS DAN JENIUS
Permisi ijin tanya, saya dari teknik industri furniture dan baru smt 1.Kadang saya dan teman2 saya kurang yakin dg prodi yg kami pilih. Banyak dari kami yg berfikir bahwa setelah kami lulus d3 kami akan hanya menjadi pegawai biasa(mentok supervisor) mungkin krn kami blm tau apa yg sebenarnya ada di lapangan. Menurut anda apakah prospek dari anal teknik industri furniture akan cerah?
Take action, iterative tanpa banyak menghitung
Seorang insinyur yg visioner tdk melulu berpikir teknis, ttp jg harus berpikir strategis..
Gk sia sia saya ambil jurusan teknik hehe, apalagi teknik elektro yg berperan penting di industri mobil listrik 5-10thn kedepan
Semoga bisa melanjutkan cita2 dahlan iskan dan ricky elson sejak 8 thn yg lalu👍
pembawaannya good banget.. nonton 2 video lgsg nyalain lonceng.. sehat2 terus pak.. jangan lelah sharing
amiin tks ya
Sebagai lulusan teknik saya mengakui kalo empati saya kepada customer kecil sekali saya cenderung terlalu fokus kepada menciptakan produk yg mutakhir( ini pun mutakhir versi saya). Dan kalo ini tidak saya rubah maka saya tidak punya peluang utk menjadi ceo terbaik. Terimakasih banyak coach.
Karyawan dengan background teknik adalah karyawan yg sangat potensial untuk perusahaan terutama teknik informatika
Umumnya engineer memang befokus kepada problem solving dan bukan cuman sekedar hobi tetapi lebi kepada obsesi dlm problem solving dgn berbagai peralatan engineering yg ada
Ini bagus sekali topiknya!
Sejak dua tahun yang lalu, saya punya analisis sederhana yang mengarah pada pendapat bahwa idealnya bangsa ini dipegang oleh engineer kalo enggak businessman..
Saya sendiri sedang kuliah hukum..
Alumni ipa, pernah menekuni teknik bangunan dan psikologi, dan sekarang sedang mempelajari bagaimana uang bekerja.
Hidup belum terarah, mungkin karena belum terjun ke dunia nyata, disebabkan masih terikat pesantren.
Sungguh kompleks dunia ini.
Keren sekali mengikuti materi2 mas indrawan ini.. selalu menginspirasi dan membuka kebuntuan pemikiran kita..
Karena Engineer itu tau Luar Dalam (Cara kerja diatas kertas, sama hasil dalam lapangan
Jadinya Gak Asal Nuntut
kebetulan aku sarjana electrical engineering dan sedang merintis usaha IT konsultan bersama teman ku.... memang agak nyimpang dri electrical dan jujur ini tahun tahun gak mudah buat kami.
wlw pun begitu... BISMILLAH
Di negeri ini pernah ada seorang insinyur yg sangat hebat pd masanya,
Beliau pun mempunyai kemampuan menggalang massa yg besar, karna beliau juga adlh pemimpin Negara.
Beliau adalah INSINYUR SUKARNO, bapak bangsa kita.
Namun sbg manusia biasa, beliau tetap punya banyak kesalahan, dan kalian semua sbg generasi penerus bangsa, harus mengambil makna positif dari Founding father kalian
Thnks ilmunya Prof
Lisa Su: Trust me, I'm an engineer.
*AMD stock price stonks*
Hahaha 👍
yess 😂👍
sangat memotivasi, terutama bagi para karyawan swasta yang bermimpi menjadi CEO suatu saat
semangat!
Terlepas dari trainer" bicara kesuksesan...
Materi dari chanel ini menurutku sangat" mendasar dan sangat merubah sudut pandang atau mindset...
Saya sangat suka ...
Nah ini topik waktu kuliah dulu, intinya dari zaman industrialisasi sampai internet mulai muncul, CEO terbaik kebanyakan Akuntan. Karena permasalahan terbesar bukan di produk, tetapi manusianya, kontrol atas resiko kecurangan, dan laporan keuangan yang kredibel tidak dimanipulasi. Hingga Internet mulai berkembang, dan semua kini fokus pada seberapa hebat produk anda memberikan nilai, sisanya persis seperti isi video ini.
Di indonesia, orang berpendidikan tinggi berpikirnya teknologi canggih dan bersih.
Padahal masyarakat awam dan mereka mayoritas berpikirnya dapat produk harga murah, kalau bisa bertahan dalam jangka panjang 🤣
Saya yakin saya bisa jadi CEO hebat, terima kasih sudah membuat konten-konten hebat 🙏🙏
Terima kasih Pak Indrawan. Pertama kali lihat channel ini langsung menarik hati untuk disubscribe. Salam dari NTT.
Terima kasih pak. Salam kembali dari Jawa Barat.
Daftar CEO terbaik 2020
1. Eric Yuan, Zoom Video Communications
2. Brian Halligan, HubSpot
3. Sundar Pichai, Google
4. Satya Nadella, Microsoft
5. Shantanu Narayen, Adobe
6. Ryan Smith, Qualtrics
7. Patrick Pacious, Choice Hotels
8. Tim Cook, Apple
9. Annette Brüls, Medela
10. Vlad Shmunis, RingCentral
11. Robert Frist Jr., HealthStream
12. Mitch Snyder, Bell
13. Ian Siegel, ZipRecruiter
14. Daniel Dines, UiPath
15. Lynn Jurich, Sunrun
16. Manny Medina, Outreach
17. Bert Bean, Insight Global
18. John Foley, Peloton
19. Dan Rosensweig, Chegg
20. Henry Schuck, ZoomInfo
21. Carlos Rodriguez, ADP
22. Doug Mack, Fanatics
23. Steve Bilt, Smile Brands
24. Kenneth Lin, Credit Karma
25. John Van Siclen, Dynatrace
26. Kevin Phillips, ManTech
27. Carl Russo, Calix
28. Sam Malouf, Malouf
29. Pierre Naudé, nCino
30. Bryce Maddock, TaskUs
31. Jay Kreps, Confluent
32. Mark Marron, ePlus
33. Cesar Carvalho, Gympass
34. Karen White, RMS
35. Mahe Bayireddi, Phenom People
36. Barry Litwin, Systemax
37. Sam Gilliland, Cherwell Software
38. Amr ElSawy, Noblis
39. Mike Walsh, LexisNexis Legal & Professional
40. Mark Zuckerberg, Facebook
41. David Doctorow, Realtor.com
42. David Meredith, Everbridge
43. Robert Keane, Vistaprint
44. Thomas Troy, CSAA Insurance Group
45. Jeff Dailey, Farmers Insurance
46. Mike Salvino, DXC Technology T
47. Sumit Singh, Chewy
48. Tomer Weingarten, SentinelOne
49. Mike Rosenbaum, Guidewire Software
50. Clark Valberg, InVision
skrg punya ritual baru harian,nyempetin nonton channelnya dr.indrawan..sambil kerja drumah hehhe.
Saya datang dan menonton serta menyimak youtube bapak. Trmksh
Assalamu alaikum wr wb salam sejahtera mudah mudahan selalu dalam kasih sayang Allah swt, salut sama para peneliti,insinyur dsbnya,orang orang jenius yang punya pola pikir tinggi,kegigihannya untuk menghasilkan karya yang bermanfaat,orang gigih yang melakukan experimen yang terus menguji sampai berhasil trims wassalamu alaikum wr wb.
Semoga tahun ini lulus sarjana T.elektro aminn
Di luar negeri, untuk menjadi CEO membutuhkan skill. Di Indonesia, mau jadi CEO hrs pinter berpolitik
Contohnya mass?
@@altobesila5726 , CEO BUMN
konten yang bermanfaat. semangat terus buat kontennya, pak!!!
Keren pak.. bangga jadi insinyur
Mantap
Bagus semua ISI UA-cam nya. Thanks Ma's Bro 👍Mantul. Berkelas 🙏
Dari banyak video yang saya tonton dari channel ini.
Yang menarik dan membuat saya tiba2 terdiam
Adalah hampir SEMUA yang dijelaskan disetiap video di channel ini saya lakukan dalam kehidupan sehari hari.
Hampir semua pelajaran terbaiknya saya jalani selama ini.
Dan pemikiran pemikiran kesimpulanya sama seperti yang ada di dalam otak saya
Bedanya dengan skala bisnis yang saya punya kecil, dan saya tidak tau istilah istilah nama pemikiran dan tindakan yang saya pikirkan dan saya jalani selama ini.
Setiap saya menonton video di channel isi
Saya seperti dijelasin sama suara didalam otak saya.
"Ini lho namanya...ini lho teorinya..."
Thankyou in advance 👍
Video ini ,,,Selalu pada intinya... maturthankyou.. :-)
sami sami.
Dari sepanjang video Dr. Indrawan, inilah video terbaik dari sisi kontennya... Terimakasih pak. semoga berkah ilmuya
Pendapat 3 ciri yg ada dr insinyur , sangat mewakili. Sangat amat mewakili..
Ya sy based nya teknik, skrg terjun ke dunia entreprener kendala terbesar sy adalah masalah sales marketing..
Btw bisnisnya apa nih mbk?
yg lebih berpeluang jadi CEO terbaik: siapapun yg visioner dan memiliki pengetahuan memadai mengenai apa yg bakal jadi masalah masyarakatnya dan solusi apa yg paling tepat, efisien, dan optimal untuk mengatasinya.
Boleh jd persoalan mindset saja. Faktanya ada engineer bekerja tdk ssuai dg "keahlian ilmunya", di sisi lain ada fakta lululusan master bisnis..buka usaha mandiri.
Akhirnya ketemu channel yg sangat bermanfaat 😎🙏
Semua orang bisa jadi CEO hebat, jika dia punya KARAKTER
Yessw
kalau menurut saya wajar saja, karena perusahaan yang dipimpinnya adalah perusahaan manufacture, teknologi dan mining. dimana seorang CEO harus tau bisnisnya dan prosesnya, kalau bukan dari insinyur agak berat mempelajari ilmunya, sehingga CEO yang seorang insinyur tersebut bekerja sesuai bidangnya dia lebih mengerti penguasaan data, system thinking dan problem solving sudah pastilah lebih bagus dari pada yang bukan insinyur :) .. coba ada ngga seorang insinyur menjadi CEO di perusahaan financial dan banking... kalau ada baru bisa dibuktikan seperti itu.
kalau boleh diperumpamakan, survey menunjukkan diantara seekor kodok dan kancil, kodok terbaik dibanding kancil pada area rawa, karena penguasaan kodok dalam berenang dan memahami medan dibanding kancil. tapi kalau ada kancil yang lebih hebat itu baru luar biasa... :D
nah itu!
Jadi CEO.. Di lingkungan kerja sendiri aja deh..walau kecil. Tq Mas..
Mantep pak pembahasan yg sangat menarik, berbobot ,dan sngt bermanfaat tenkyu
Alhamdulillah. Terima kasih ya.
Ketiga karakteristik Insinyur tadi tepat sekali menggambarkan diri saya. Saya lebih nyaman disebut insinyur "fungsional" walaupun kalau terpaksa bisa berperan sebagai insinyur "visioner". Saya tidak punya kemampuan mempengaruhi orang banyak secara langsung. Tapi saya punya kemampuan dalam mempengaruhi satu orang saat berbicara dan seringkali saya menjual ide-ide saya kepada orang-orang yang berpengaruh sehingga mereka bisa mempengaruhi orang lain. Saya memang lebih suka berperan di belakang layar dan lebih suka menyendiri.
Saya masih smk dan tahun ketiga, sebentar lagi saya lulus.
Dan saya sepertinya memiliki karakteristik yang sama pada insinyur fungsional meskipun saya bukan insinyur melainkan hanya anak smk, tapi dalam ketiga karakteristik tersebut saya memiliki rasa kenyamanan pada ketiga hal tersebut. Lingkup saya juga belum luas namun beberapa contoh yang saya lakukan dalam lingkup saya, hal itu sama dengan 3 karakteristik tersebut. Harapan saya adalah mengembangkan skill saya lebih tinggi dan bekerja pada penyelesaian masalah sesuai dengan bidang saya. Semoga saja saya bisa bekerja di silicon valley.
Terima kasih pak dari channel Anda saya selalu membawa pulang sesuatu yang baru selepas menonton video Anda hingga detik terakhir 🙏🏼
alhamdulillah
Pentingnya membenahi pola pikir 👀👍
saya lulusan pendidikan teknik serta tidak jadi CEO. Saya guru SMP . Chanel pak Doktor menjadi salah satu favorit untuk me redesign cara saya mengajar dan memahami peserta didik. Terima kasih banyak pak. Sehat selalu
luar biasa... setiap nonton channel ini... Jiwa bisnisku meronta2...
Alhamdulillah. Terima kasih ya Firdaus Sahin
@@IndrawanNugroho sama-sama bang, sukses selalu untuk kita semua... aaamiiin
Orang yang mau terus belajar dan belajar untuk menutupi kekurangan, mengatasi kelemahan dan memperbaiki kesalahan disegala sisi dirinyalah yang bakal menjadi seorang CEO Hebat, terlepas dari dia bergelar insinyur atw MBA bahkan tidak punya gelar😊
Saya setuju soal Insinyur bisa jadi CEO terbaik, mungkin dikarenakan background yang mereka lalui bisa jadi pembawaan yang cocok sebagai CEO
Bener banget sih... Engineer itu kurang di kemampuan yang berhubungan sama sosial. Keren Pak Dr Indra...
beberapa kali ngasi webinar ke Fakultas Teknik, ku juga sampaikan salah satu keunggulan mereka sbg lulusan teknik adalah system thinking. Sesuatu yang belum tentu dimiliki lulusan ilmu sosial kayak aku
Keren dok videonya..tukang insinyur seneng utak atik angka
Semua kembali ke diri sendiri ya Pak, mulai dari niat dalam hati yang bulat itu bisa menentukan seseorang bisa jadi CEO yg terbaik atau tidak
karena percuma juga punya visi mau jadi CEO tapi gaada niat untuk belajar dan mengembangkan karakter CEO dalam diri kita masing2
nah gimana sih pak buat membulatkan niat untuk berkembang dan belajar itu biar bisa mendorong diri kita lebih baik lagi?
masuk ke kelompok orang2 yang punya dua kualitas ini: Ambisi dan Kerendahan hati. InsyaAllah kita akan ikut keangkat bersama mereka.
@@IndrawanNugroho terima kasih paaak atas jawabannyaa 😁😁
memang rata-rata orang teknik pinter-pinter. Saya punye temen kos kuliah jurusan teknik kapan beuh itu pinter banget kalau dah ngomong masalah data cuma saya anak kos yang bukan saintek.