1. Sebelum diterapkan, semoga sudah dikaji secara mendalam dari berbagai aspeknya, 2. Yuk kita biasakan menghormati orang lain dengan menyebut Bapak atau Ibu di depan nama Beliau. Lebih menghormati dengan menyebut Bapak Abdul Mu'ti daripada langsung Abdul Mu'ti. Tidak susah kan?😊
Penyiar dan bbrp org menghadirkan berita atau pembawa acara penting harusnya memberi CONTOH & bisa meng EDUKASI masyarakat dg menyebut nama pejabat dg sebutan Bpk/ ibu.
Ujian nasional nya dibuat seperti jaman EBTA/EBTANAS. Untuk penerimaan siswa juga harus nya dari nilai EBTANAS nya. Kualitas siswa sekarang sangat jauh dibawah, padahal nilai rata2 raport nya 80 - 98. Jaman dulu untuk dapat nilai 7 saja susah, tapi ilmunya sampai tua juga masih paham terutama matematika.
Setuju banget,mmg selama ini wibawa sekolah,guru hilang gara2 belajar ato tdk belajar anak-anak ttp lulus, kejadiannya bxk anak2 sdh SMA tdk tau membaca, tdk tau perkalian....miris
@@hakqidewi197 proses apa mksutnya ( bljr) ...klo proses bljr pasti anak bljr sendiri + bimbingan juga o ... coba saya tanya kmu ..kmu pas mau bljr saat ada ulangn , tes dan ujian saja kan?
Seharusnya pemerintah mendirikan FKIP...dg sistim kedinasan...dg tes yg ketat...lulus langsung CPNS...dan tutup FKIP swasta...!!!!sehingga akan didptkan guru 2 hebat terpilih...seperti jaman dulu ada SPG dpt ikatan dinas...,,,,,,,!!!!!
Akar masalah pendidikan bukan karena kurikulumnya, sistem pembelajaran dan asesmennya, dan sistem lainnya tapi karena kualitas sdm yg rendah, Seharusnya pemerintah segera membuat program pembenahan mengatasi hal tsb. Misal... Dengan cara mendirikan SMK KEGURUAN minimal disetiap provinsi untuk mengader calon2 guru yg kompeten, bermoral, dan tulus menjadi pendidik.
Untuk jadi guru, harus lulusan pendidikan, bukan non pendidikan. Maka dari itu, jika guru bukan lulusan pendidikan akan rendahnya kualitas pembelajaran.
Betul sekali. Apa gunanya perguruan tinggi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan kalau yang jadi guru bukan dari lulusan keguruan. Pemerintah sudah tidak jelas
@@hakqidewi197 yg bukan dari pendidikan lebih hebat banyak terutama pelajaran matematika fisika, banyak guru dari pendidikan yg gak kuasai malah di luar pendidikan ngajarnya hebat hebat oyeee, banyak fakta kok,, hahahahaha
Betul sekali, malah yg seperti ini sistem dongkrak nilai malah pembodohan krn semestinya anak2 tdk mampu dr segi kwalitas tp di paksakan makx anak tersebut tammat SMP,SMA bhkn di perkuliahan ttp isi otaknya kosong krn mmg blm tp di paksakan
Yang penting sistem evaluasi baru tidak membuat guru² stres. Orang tua juga perlu diingatkan pemerintah supaya kalau anaknya gagal lulus ujian nasional tidak menyalahkan guru dan sekolah.
Saya sebagai seorang Guru sangat setuju UN kembali dilaksanakan, namun diharapkan sistem ujiannya berlangsung jujur (seperti model tes UTBK). Nilai UN bisa digunakan sebagai syarat administrasi siswa yang diijinkan mengikuti tes UTBK untuk masuk PTN Bagi siswa yang tidak mencapai nilai minimal, menurut saya tidak mendapatkan hak mengikuti tes UTBK dan kedinasan. Mereka diberikan kesempatan ikut Tes Mandiri maupun kuliah di Univ. Swasta
Assalamualaikum, Kpd yang terhormat Pak Mentri pendidikan, kami minta tolong di perhatikan kami guru pendidikan agama Islam yg ngajar nya di dinas sertifikasi nya di Kamenag seperti anak tiri, kami para guru agama tidak mendapat gaji 13 TPG. Tolong di perhatikan. Terimakasih 🙏
Utk Indonesia jangan meniru negara yg sdh maju sekolah merata ,ekonomi mapan , shgga diindonesia tepat kalau UN diterapkan lagi memacu anak utk bersaing dgn belajar giat
Gede2an penggunaan Istilah disetiap Pergantian Menteri .. Coba donk selevel kementrian itu yg diperbarui adalah Kurikulum Nasional Sisdiknas .. Jika hanya Point UN yg diperbaharui .. sepertinya tak berarti apa2 bagi perbaikan Kualitas Sisdiknas yg diharapkan Rakyat ..
Ganti Mentri pendidikan ganti kurikulum pendidikan. Bingung juga dengan sistim pendidikan Indonesia. Apa bisa buat kurikulum yang tidak diganti - ganti, walau pengetahuan itu ada perkembangan ?
Waktu IN dulu banyak oknum yang jual soal UN. Besok UN di buat bank soal per mapel ada soal 200 soal yg pasti di antara 200 itu ada yg keluar. Misal 50 soal. Jadi siswa yidak menebak bulu kucing di dalam karung
Tentang kurikulum yang terbaik dan lebih emat energi dan biaya yang lebih efien dalam segala hal , yaitu kembali lah ke kurikulum KTSP yang belajar nya tidak pakai tema dan pengunaan buku untuk siswa dan guru tidak berganti2 tiap tahun ,karena bukunya bukunya juga dapat di gunakan berkelanjutan , dan tidak di ganti - ganti terus , dan menghabiskan dana bos selalu ,
Ujian Wajib dilakukan, walau tidak sebagai penentu kelulusan siswa akan tetapi sebagai penentu status sekolah, dan yang diujikan semua bidang studi buka hanya bidang studi tertentu
Spirit zonasi harus sampai ke seluruh sivitas academika disekolah,, karena dr beragam aspek . Sekolah perlu berkomitmen siap menerima siswa dengan keberagaman tersebut, dapat memperlakukan keberagaman menjadi persatuan, nyaman berbaur mengembangkan minat bakat yang dimiliki siswa. Demikian pula perlunya sekolah negeri wajib memiliki program sinergitas dengan orang tua terkait pendidikan anak, misal parenting. Mendidik aneka generasi,, berbeda beda sesuai perkembangannya.
Sebaik kalau bisa masalah ujian sekolah akan lebih baik dan lebih memicu motivasi bagi semua para siswa untuk belajar dan dapat bersaing lebih efektif pada siswa pada umumnya, bila sistim ujian itu di laksanakan seperti sedia kala , dari pada sistim ujian nasional yang selama ini di laksanakan sendiri oleh sekolahnya sendiri ,benar2 kurang bermutu dan banyak nilai kasian dan sedekah nilai ,
ada UN kami di desa giat pengayaan sore setelah kelas akhir , saat ini tak ada , siswa semaunya , tamat smp tdk tau kerha soal perhitungan , kasihan negri ini
Sistem sekarang memang buruk menurut saya, tapi dengan UN pun tidak akan lebih baik jika materi pelajaran tidak relevan atau hanya khayalan. Lalu pertanyaanya untuk apa jika apa yg dipelajari selama 12 tahun tidak berguna (sebagian besar) dalam kehidupan. Ada yang bilang supaya giat belajar, maka belajar untuk apa?. Satu-satunya sisi positifnya yakni melatih siswa untuk bermental pantang menyerah selebihnya apa yang dipelajari mati-matian bakal ilang sesaat setelah ujian selesai. Lebih baik membenahi sistem daripada kembali ke jaman kuno, dan jika ada ujian maka bukan UN tapi uji kompetensi.
Banyak guru tambah nilai atau sedekah nilai kepada anak didik , supaya sekolah tersebut dianggap hebat tampa memikirkan kwalitas anak didik, seandainya nilai anak rendah guru dipanggil kep. Sek, dan kep. Sek di tegur oleh pengawas dan seterusnya, dan disini kemandirian guru perlu di perhatikan.
Hal ini sy tdk sependapat kepsekx dg sistem sedekah nilai gara2 takut kpd atasan krn nanti berakibat kpd ank2 yg justru anak tdk mampu dan akan melahirkan generasi yg Otakx kosong daya nalarnya hilang.sementa dunia trus Bergerak dg kondisi semakin banyak canggih,sy sbgi guru bidang study pling teliti mmbrikn Nilai tdk ada istilah ASB(Asal BPK Senang) krn akan brpengaruh kwalitasx.
Usul pak...nanti soalnya dibuat banyak paket..paket 1 sampai 100, biar tidak saling contek atau kalau bocor biar yg dapat bocoran bingung...trusss untuk sekolah dibawah depag, biar depag sendiri yg mengadakan UN ..jangan sistem pendidikannya pakai punya sendiri..ketika ujian nasional ngikut dikdas... Lhaah nanti masuk Perguruan Tinggi pakai test...semua. jangan afirmasi sekian sekian...lhaah kalau memang dari keluarga kurang mampu..yaa diambil yang betul betul pinter pakai tets juga.. Bukan pakai raport pluss kip.. Sebab kis, kip itu tidak pernah ada pendataan dan kaji ulang..ortu sudah berpenghasilan cukup, masih terdata keluarga kurang mampu..
Baru beredar Isu UN anak siswa suda mulai agak baik, termasuk masaalah moral , klu sy tdk usa tunda tunda UN , klu ada pakar berbicara tunda tunda UN . Percaya saja guru krn guru alami bukan pakar yg tak perna turun atau tau masaalah siswa. Ini Fakta .
UN hrs dtrpkn kmbli Agar nyambung Knytaanya dlm dunia nyata Baik melmar kerja mau pun mndftr pppk dan cpns seleksinya juga melalui tes kompetensi koh... Bukn test praktek
UN perlu dilaksanakan, jika semua sekolah komitmen JUJUR dalam pelaksanaannya, !! Baru didapatkan hasil evaluasi yang real dan baik. Dulu Pernah dilaksanakan UN tapi terlalu banyak kecurangan pada saat pelaksanaannya.
Zonasi untuk menciptakan kohesi sosial sebenarnya saya setuju saja, tapi bukankah hubungan sosial antar daerah juga penting ya? Jadi jika anak dari kecil sekolah disitu2 aja, temannya itu2 aja jadi fanatik pada daerahnya, tapi klo dia pernah tinggal di bbrp daerah, dia lebih bisa memahami perbedaan yg ada dan tercipta toleransi yang tinggi dalam berbhinneka tunggal ika
salut presdn prabowo serukn HEMAT 1000 hemat , pk mentri agar pengawas , kep sek mengajar 12 jan seminggu , pghematanya untuk bangun sekolah unggul d tiap daerah , terutama SAINS , ingat 90% S3/Doktor kita jurusan IPS , jadi yg isi staf ahli di pabrik orang luar negri. kasihan negri ini , setuju ada FKIP kedinasan kaya prguruan tinggi kedinasan kementrian lain
ganti menteri ganti metode generasi muda hard disk otaknya di format ulang berkali2 generasi muda negara lain sudah buat roket terbang kebulan otak generasi muda indo install ulang software terus ampun betul
Saya sbg guru SMP berharap agar diselenggarakan ujian nasional. Hapus AKM Pak Mentri. Benahi midel ujian selama ini. Hapus istilah guru penggerak. Hapus KUMER
Sebenarnya kurikulum merdeka sudah bagus, karena sudah mengarahkan pendidikan pada kodrat manusia yang akan menyiapkan generasi bangsa sesuai kecerdasan/kemampuan yang diberi oleh yang Maha Kuasa. Hanya penerapan dan sarprasnya yang harus ditingkatkan. Untuk ujian akhir jenjangnya, kami sangat setuju jika nilai murid ditulis apa adanya (aslinya).
Setuju sekali pak Mentri,,!!
UN kembali diterapkan kembali, supaya para siswa kembali bersemangat belajar,,!💪
Pak Mufti sangat cerdas ,mantap pak ,gairah anak2 belajar ada lagi krn betul2 teruji kampuan anak dgn UN
1. Sebelum diterapkan, semoga sudah dikaji secara mendalam dari berbagai aspeknya,
2. Yuk kita biasakan menghormati orang lain dengan menyebut Bapak atau Ibu di depan nama Beliau.
Lebih menghormati dengan menyebut Bapak Abdul Mu'ti daripada langsung Abdul Mu'ti.
Tidak susah kan?😊
Penyiar dan bbrp org menghadirkan berita atau pembawa acara penting harusnya memberi CONTOH & bisa meng EDUKASI masyarakat dg menyebut nama pejabat dg sebutan Bpk/ ibu.
Sukses semangat memfasilitasi Anak Bangsa meraih Asa terwujud Gold Indonesia Damai Sejahtera Berkah krnNya Mendunia ❤️
Ujian nasional nya dibuat seperti jaman EBTA/EBTANAS.
Untuk penerimaan siswa juga harus nya dari nilai EBTANAS nya.
Kualitas siswa sekarang sangat jauh dibawah, padahal nilai rata2 raport nya 80 - 98.
Jaman dulu untuk dapat nilai 7 saja susah, tapi ilmunya sampai tua juga masih paham terutama matematika.
Karena ada batas kelulusan yang ditentukan kementrian. Awalnya 6, kemudian 7....sehingga raport maupun hasil ujian dikatrol habis-habisan
Wajib mnerapkan UN biar ank anak sekarang bljr beneran dan mempwngaruhi kelulusan biar menjukkan kemampuan terbaiknya
Setujuh sangat.
Setuju banget,mmg selama ini wibawa sekolah,guru hilang gara2 belajar ato tdk belajar anak-anak ttp lulus, kejadiannya bxk anak2 sdh SMA tdk tau membaca, tdk tau perkalian....miris
@@afifurrohmad634 UN? Kurang tepat sbnrnya, seolah kelulusan hanya dilihat dari ujian saja, prosesnya diabaikan.
@@hakqidewi197 proses apa mksutnya ( bljr) ...klo proses bljr pasti anak bljr sendiri + bimbingan juga o ... coba saya tanya kmu ..kmu pas mau bljr saat ada ulangn , tes dan ujian saja kan?
@@afifurrohmad634 tidak, bljr adalah kbutuhan, bkn ktika dibutuhkan. Pahami makna konseptual yg saya komen
Seharusnya pemerintah mendirikan FKIP...dg sistim kedinasan...dg tes yg ketat...lulus langsung CPNS...dan tutup FKIP swasta...!!!!sehingga akan didptkan guru 2 hebat terpilih...seperti jaman dulu ada SPG dpt ikatan dinas...,,,,,,,!!!!!
Keren ide ini
Setuju.. bener² sesuai bakat dan minat. Tfk larena di suruh orangtua
Guru masih banyak yg obyektif untuk penilaian, tapi yg menghendaki nilai tinggi itu kepala sekolah dan Dinas
Betul sekali...rata2 kepseknya krn di kepalanya"ABS asal bpk senang"😂
Terapkan kembali siswa tdk naik/tdk lulus klo memang blum mampu.
Betul
S7
Setuju
Akar masalah pendidikan bukan karena kurikulumnya, sistem pembelajaran dan asesmennya, dan sistem lainnya tapi karena kualitas sdm yg rendah,
Seharusnya pemerintah segera membuat program pembenahan mengatasi hal tsb.
Misal... Dengan cara mendirikan SMK KEGURUAN minimal disetiap provinsi untuk mengader calon2 guru yg kompeten, bermoral, dan tulus menjadi pendidik.
Kapan Indonesia bisa sustain? Gonta-ganti terus, bingung dan ga maju2...kita semakin tertinggal dengan negara yang dulunya di belakang.
Untuk jadi guru, harus lulusan pendidikan, bukan non pendidikan. Maka dari itu, jika guru bukan lulusan pendidikan akan rendahnya kualitas pembelajaran.
ahhhh blum tentu,
Ad kok yg dr penddkn tp ngajar bgtu2 saja
@@nurhidayahbachtiar apalagi yg bkn dari pendidikan
Betul sekali.
Apa gunanya perguruan tinggi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan kalau yang jadi guru bukan dari lulusan keguruan. Pemerintah sudah tidak jelas
@@hakqidewi197 yg bukan dari pendidikan lebih hebat banyak terutama pelajaran matematika fisika, banyak guru dari pendidikan yg gak kuasai malah di luar pendidikan ngajarnya hebat hebat oyeee, banyak fakta kok,, hahahahaha
S7 da ujian biar anak² serius dlm blajar...
Setuju ada Ujian Nasional kembali. Biar anak anak kebih giat belajar
Terima kasih buak pak Menteri Abdul Muti, saya guru yang termasuk senang jika UN dikembalikan
SETUJU PAK MENTRI UN DIADAKAN LAGI COCOK UTK NEGARA INDONESIA YG SEKOLAH SMA BLM.MERATA DANEMACU ANAK SEMANGAT BELAJAR
Mantaf UN ada lagi.... smangat UN
Terapkan jg jangan nai kelas klu tdk mampu siswa.
Etul 90 persen nilai siswa sekarang Dongkrak krn anak siswa tdk blajar .
Betul sekali, malah yg seperti ini sistem dongkrak nilai malah pembodohan krn semestinya anak2 tdk mampu dr segi kwalitas tp di paksakan makx anak tersebut tammat SMP,SMA bhkn di perkuliahan ttp isi otaknya kosong krn mmg blm tp di paksakan
Yang penting sistem evaluasi baru tidak membuat guru² stres. Orang tua juga perlu diingatkan pemerintah supaya kalau anaknya gagal lulus ujian nasional tidak menyalahkan guru dan sekolah.
Betul krn klo tdk lulus kerap kali sekolah di salahin sementara org tuanya sendiri malas tau keberadaan anaknya
Saya sebagai seorang Guru sangat setuju UN kembali dilaksanakan, namun diharapkan sistem ujiannya berlangsung jujur (seperti model tes UTBK). Nilai UN bisa digunakan sebagai syarat administrasi siswa yang diijinkan mengikuti tes UTBK untuk masuk PTN
Bagi siswa yang tidak mencapai nilai minimal, menurut saya tidak mendapatkan hak mengikuti tes UTBK dan kedinasan. Mereka diberikan kesempatan ikut Tes Mandiri maupun kuliah di Univ. Swasta
Assalamualaikum,
Kpd yang terhormat Pak Mentri pendidikan, kami minta tolong di perhatikan kami guru pendidikan agama Islam yg ngajar nya di dinas sertifikasi nya di Kamenag seperti anak tiri, kami para guru agama tidak mendapat gaji 13 TPG. Tolong di perhatikan. Terimakasih 🙏
Warga di Surabaya yakin bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan memberi mereka peluang untuk hidup lebih sehat dan lebih lama.
Utk Indonesia jangan meniru negara yg sdh maju sekolah merata ,ekonomi mapan , shgga diindonesia tepat kalau UN diterapkan lagi memacu anak utk bersaing dgn belajar giat
Gede2an penggunaan Istilah disetiap Pergantian Menteri .. Coba donk selevel kementrian itu yg diperbarui adalah Kurikulum Nasional Sisdiknas .. Jika hanya Point UN yg diperbaharui .. sepertinya tak berarti apa2 bagi perbaikan Kualitas Sisdiknas yg diharapkan Rakyat ..
Spirit zonasi sangat mulia,, mohon dibuatkan program untuk merealisasikan spirit tersebut sehingga di sekolah betul betul mendukung program tersebut.
Ganti Mentri pendidikan ganti kurikulum pendidikan. Bingung juga dengan sistim pendidikan Indonesia. Apa bisa buat kurikulum yang tidak diganti - ganti, walau pengetahuan itu ada perkembangan ?
guru IPA MATEMTK sangat setuju UN ada agar bisa siswa di kuliahkn d negara maju tuk staf ahli di pabrik2 kita , AMIN
Mantap , semoga pendidikan bermutu bisa berjalan lancar
Waktu IN dulu banyak oknum yang jual soal UN.
Besok UN di buat bank soal per mapel ada soal 200 soal yg pasti di antara 200 itu ada yg keluar. Misal 50 soal. Jadi siswa yidak menebak bulu kucing di dalam karung
Selain itu, Pengaruh besar adalah teknologi yg mmbgaruhi peserta didik yang tdk terkontrol.
harus dibuat uu ite yg melarang anak usia SD bermain media sosial sprt Australia di bawah usia 16 th dilarang bermesia sosial
Tentang kurikulum yang terbaik dan lebih emat energi dan biaya yang lebih efien dalam segala hal , yaitu kembali lah ke kurikulum KTSP yang belajar nya tidak pakai tema dan pengunaan buku untuk siswa dan guru tidak berganti2 tiap tahun ,karena bukunya bukunya juga dapat di gunakan berkelanjutan , dan tidak di ganti - ganti terus , dan menghabiskan dana bos selalu ,
Ujian Wajib dilakukan, walau tidak sebagai penentu kelulusan siswa akan tetapi sebagai penentu status sekolah, dan yang diujikan semua bidang studi buka hanya bidang studi tertentu
Spirit zonasi harus sampai ke seluruh sivitas academika disekolah,, karena dr beragam aspek . Sekolah perlu berkomitmen siap menerima siswa dengan keberagaman tersebut, dapat memperlakukan keberagaman menjadi persatuan, nyaman berbaur mengembangkan minat bakat yang dimiliki siswa.
Demikian pula perlunya sekolah negeri wajib memiliki program sinergitas dengan orang tua terkait pendidikan anak, misal parenting. Mendidik aneka generasi,, berbeda beda sesuai perkembangannya.
Sebaik kalau bisa masalah ujian sekolah akan lebih baik dan lebih memicu motivasi bagi semua para siswa untuk belajar dan dapat bersaing lebih efektif pada siswa pada umumnya, bila sistim ujian itu di laksanakan seperti sedia kala , dari pada sistim ujian nasional yang selama ini di laksanakan sendiri oleh sekolahnya sendiri ,benar2 kurang bermutu dan banyak nilai kasian dan sedekah nilai ,
Terapkan saja kembali UN supaya itu menjadi motivasi belajar para siswa di tanah air.
Betul
ada UN kami di desa giat pengayaan sore setelah kelas akhir , saat ini tak ada , siswa semaunya , tamat smp tdk tau kerha soal perhitungan , kasihan negri ini
Betul pak Mentri dg standar minimal 75• 90% murid mendapat sedekah nilai
Sistem sekarang memang buruk menurut saya, tapi dengan UN pun tidak akan lebih baik jika materi pelajaran tidak relevan atau hanya khayalan. Lalu pertanyaanya untuk apa jika apa yg dipelajari selama 12 tahun tidak berguna (sebagian besar) dalam kehidupan. Ada yang bilang supaya giat belajar, maka belajar untuk apa?. Satu-satunya sisi positifnya yakni melatih siswa untuk bermental pantang menyerah selebihnya apa yang dipelajari mati-matian bakal ilang sesaat setelah ujian selesai. Lebih baik membenahi sistem daripada kembali ke jaman kuno, dan jika ada ujian maka bukan UN tapi uji kompetensi.
Yg penting standar nilai mulai dari yg rendah, agar kecurangan tdk merajalela
Yg jaga pembuat soal dn jawaban dn penyimpanan TNI polisi biar TDK ada mafia pengedar soal dn kunci jwbn. Kasian murid yg miskin gak bisa beli soal dn jawaban.
Banyak guru tambah nilai atau sedekah nilai kepada anak didik , supaya sekolah tersebut dianggap hebat tampa memikirkan kwalitas anak didik, seandainya nilai anak rendah guru dipanggil kep. Sek, dan kep. Sek di tegur oleh pengawas dan seterusnya, dan disini kemandirian guru perlu di perhatikan.
Hal ini sy tdk sependapat kepsekx dg sistem sedekah nilai gara2 takut kpd atasan krn nanti berakibat kpd ank2 yg justru anak tdk mampu dan akan melahirkan generasi yg Otakx kosong daya nalarnya hilang.sementa dunia trus Bergerak dg kondisi semakin banyak canggih,sy sbgi guru bidang study pling teliti mmbrikn Nilai tdk ada istilah ASB(Asal BPK Senang) krn akan brpengaruh kwalitasx.
untuk pendidikan dasar sebaiknya mengikuti sistem pendidikan jepang
Usul pak...nanti soalnya dibuat banyak paket..paket 1 sampai 100, biar tidak saling contek atau kalau bocor biar yg dapat bocoran bingung...trusss untuk sekolah dibawah depag, biar depag sendiri yg mengadakan UN ..jangan sistem pendidikannya pakai punya sendiri..ketika ujian nasional ngikut dikdas...
Lhaah nanti masuk Perguruan Tinggi pakai test...semua. jangan afirmasi sekian sekian...lhaah kalau memang dari keluarga kurang mampu..yaa diambil yang betul betul pinter pakai tets juga..
Bukan pakai raport pluss kip..
Sebab kis, kip itu tidak pernah ada pendataan dan kaji ulang..ortu sudah berpenghasilan cukup, masih terdata keluarga kurang mampu..
Baru beredar Isu UN anak siswa suda mulai agak baik, termasuk masaalah moral , klu sy tdk usa tunda tunda UN , klu ada pakar berbicara tunda tunda UN . Percaya saja guru krn guru alami bukan pakar yg tak perna turun atau tau masaalah siswa. Ini Fakta .
Se7 kalau UN diadakan thn ajaran 2026 krn tahun ini kasihan anak2 skrg belom siap
Betul itu pak sedekah nilai😅 mengaji mengarang biji ..
UN hrs dtrpkn kmbli
Agar nyambung
Knytaanya dlm dunia nyata
Baik melmar kerja mau pun mndftr pppk dan cpns seleksinya juga melalui tes kompetensi koh...
Bukn test praktek
Betul sekali
Mentrinya yg sekarang beber2 dari . Akademus jd cocok... UN sangat bgs
UN perlu dilaksanakan, jika semua sekolah komitmen JUJUR dalam pelaksanaannya, !! Baru didapatkan hasil evaluasi yang real dan baik. Dulu Pernah dilaksanakan UN tapi terlalu banyak kecurangan pada saat pelaksanaannya.
Zonasi untuk menciptakan kohesi sosial sebenarnya saya setuju saja, tapi bukankah hubungan sosial antar daerah juga penting ya? Jadi jika anak dari kecil sekolah disitu2 aja, temannya itu2 aja jadi fanatik pada daerahnya, tapi klo dia pernah tinggal di bbrp daerah, dia lebih bisa memahami perbedaan yg ada dan tercipta toleransi yang tinggi dalam berbhinneka tunggal ika
UN harus ada kaya saat SBY-JK yg ketat , saya guru matmatka smp siswa tdk ada yg msu belansr MAT IPA kasihn negri ini tdk ada ahli SAINS
salut presdn prabowo serukn HEMAT 1000 hemat , pk mentri agar pengawas , kep sek mengajar 12 jan seminggu , pghematanya untuk bangun sekolah unggul d tiap daerah , terutama SAINS , ingat 90% S3/Doktor kita jurusan IPS , jadi yg isi staf ahli di pabrik orang luar negri. kasihan negri ini , setuju ada FKIP kedinasan kaya prguruan tinggi kedinasan kementrian lain
Klau boleh guru itu dari jurusan pendidikan karna disana komplit ilmunya
ganti menteri ganti metode generasi muda hard disk otaknya di format ulang berkali2 generasi muda negara lain sudah buat roket terbang kebulan otak generasi muda indo install ulang software terus ampun betul
Ainuunnnn 😂😂😂
Setiap ganti Mentri nga hanya ganti kurikulum tapi system juga di ganti 😂😂😂 benar-benar negara lawak nga punya system yg jelas dan arah visi yg jelas
Menteri kebanyakan bicara, kebanyakan diwawancarai, kebanyakan muncul di TV. Ngomongnya muter-muter, membingungkan
Sebaiknya ujian nasional hanya SMA ,bukan SMK
Susah amat menghapus zonasi...
Kasian ank2 ......berbh2 trus
Dari pada ndak bisa apa2. Anak harus dipaksa supaya bisa. Dipaksa belajar bukan pembulian dan bukan paksaan.
Kl raport bnyk manipulasi nilai tuh
Waduuhhh Nadiem ngapain kemarin
Ngomong mulu pak yg penting action dong jd gak bikin gaduh gt
apa benar sistem baru
Harus naik kelas dan harus lulus ditinjau apa tidak ya?
UN menambah gairah belajar ..
Mundur lagi Pak
Saya sbg guru SMP berharap agar diselenggarakan ujian nasional. Hapus AKM Pak Mentri. Benahi midel ujian selama ini. Hapus istilah guru penggerak. Hapus KUMER
Berlakukan UN lagi pak Mentri
Sebenarnya kurikulum merdeka sudah bagus, karena sudah mengarahkan pendidikan pada kodrat manusia yang akan menyiapkan generasi bangsa sesuai kecerdasan/kemampuan yang diberi oleh yang Maha Kuasa.
Hanya penerapan dan sarprasnya yang harus ditingkatkan.
Untuk ujian akhir jenjangnya, kami sangat setuju jika nilai murid ditulis apa adanya (aslinya).