Banteng Raider sebagian tetap di Banteng Raider. Ada yang jadi cikal bakalnya Kostrad. Ada yang ditarik jadi Kopassus. Ada yang kemudian jadi cikal bakalnya batalyon 751 dan merupakan batalyon pertama di Irian Jaya. Pantang Mundur......
Sejarah Raider di TNI Berawal dari tahun 1953 dengan dibentuknya Batalyon 431 Banteng Raider I. Banteng Raider ini hingga memiliki kekuatan 1 Brigade yaitu Batalyon 436 Banteng Raider I. Batalyon 454 Banteng Raider II. Batalyon 441 Banteng Raider III. Lalu dengan adanya Pembentukan CASUAD yang didalamnya terdapat Brigade 3/Para yang anggotanya lulus dari latihan para, Yaitu 1. Batalyon 330/Raiders, 2. Batalyon 454/Banteng Raider 3. Batalyon Infanteri 530/Raiders. Pada tahun 1966 Brigif 3/Para dilikuidasi masuk ke Brigif Linud khusus pada Komando Brigade. Kemudian setelah itu ada usulan tentang pelatihan Infanteri Gaya Baru atau disingkat dengan sebutan Ifgaba dalam tubuh TNI AD. Ifgaba adalah organisasi Infanteri modern yang berpatokan pada pelatihan di struktur organisasi US Army Ranger Amerika Serikat. US Army Ranger ini dikenal sebagai pasukan pemukul utama US Army Amerika Serikat yang dioperasikan lewat darat, laut dan udara dan juga peperangan konvensional. Tujuan pelatihan Infanteri Gaya Baru ini adalah untuk peningkatan satuan tempur yang disesuaikan dengan medan di Indonesia yang bergunung, berhutan, berawa dan lautan. Oleh karena itu berdasarkan radiogram PANGAD No T-2307/1966 lalu berdasarkan pada Surat Keputusan PANGAD No. Kep. 1/1/1967 tanggal 3 Januari 1967 sebagai dasar latihan yang lebih menekankan peningkatan kemampuan pasukan Infanteri sekaligus menghapus Raider. Pada tanggal 9 April 1968 Kodam Brawijaya membuka latihan Ifgaba Angkatan I dengan peserta sebanyak 357 prajurit yang mengikuti latihan tersebut. Mereka berasal dari : Yonif 516 Yonif 519 Komando Pendidikan 6 Komando Pendidikan 7 Jasmani Kodam Brawijaya. Pelatihan berlangsung selama 15 minggu. Materi Infanteri Gaya Baru memakan waktu selama 1077 jam pelajaran. Pelatihan Infanteri Gaya Baru diadakan sampai dengan angkatan ke 15. Dan angkatan terakhir Infanteri Gaya Baru adalah lulusan latihan tahun 1973. Kelak karena adanya pelatihan Infanteri Gaya Baru ini juga kemudian para petinggi TNI berusaha untuk menghidupkan kembali pasukan Raider pada awal tahun 2000an tepatnya 22 Desember 2003. Pada awal pembekuan 8 batalyon infanteri pemukul Kodam dan 2 batalyon infanteri Kostrad. Lalu dibentuk 10 batalyon Raider. Setiap batalyon Raider terdiri dari 747 personil yang telah menempuh pendidikan dan latihan khusus Raider selama 6 bulan dengan materi: Perang modern Anti gerilya Perang berlarut. Mereka berlatih bisa melakukan penyergapan dan mobil udara seperti terjun dari helikopter. 50 personil diantara dari 747 personil dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian keahlian khusus. Keahlian khusus tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang dipersiapkan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus yang bertempat di Batujajar Jawa Barat. Tiap tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur 3 kali lipat batalyon infanteri biasa.
Hari ini 23 Maret 2022 genap 69 tahun berdirinya Banteng Raiders...... 23 Maret 1953 - 23 Maret 2022. Dirgahayu Banteng Raiders "Pantang Mundur" Banteng Raiders dalam perjalanannya ada yang tetap sebagai Banteng Raiders, ada yang menjadi bagian Kostrad dan ada yang menjadi bagian Kopassus. Hal yang tidak bisa dilakukan oleh kesatuan lainnya.
Kadang saya merasa sedih, banyak orang yang jika bicara Banteng Raiders selalu mengkaitkan dengan G 30 S PKI. Padahal aslinya Banteng Raiders itu sebuah nama satuan setingkat Brigade / Resimen, karena Banteng Raiders itu terdiri dari Batalyon Linud 436 Banteng Raiders I, Batalyon 454 Banteng Raiders II dan Batalyon 441 Banteng Raiders III tapi akibat dari ulah seorang mantan komandan Batalyon, komandan Batalyon dan wakil Komandan Batalyon serta 60 anggota ex anggota Banteng Raiders yang dahulunya berasal dari Batalyon 448 Andjing Laut..... nama satu Brigade Banteng Raiders ini menjadi tercoreng dan selalu dikait kaitkan dengan G 30 S PKI. Padahal sebenarnya 2 Batalyon Banteng Raiders yaitu Batalyon Linud 436 Banteng Raiders I dan Batalyon 441 Banteng Raiders III setelah menjadi RPKAD sebelum terjadinya G 30 S PKI keduanya aktif memberantas G 30 S PKI di Jawa Tengah. Demikian juga dengan Batalyon 454 Banteng Raiders II setelah kejadian di Lubang Buaya serta setelah screening anggota yang terlibat lalu didatangkan anggota Batalyon 454 Banteng Raiders II yang sebelumnye bertugas di Padang...... Lalu mengadakan operasi pemberantasan anggota G 30 S PKI. Nah hal inilah yang jarang diketahui oleh masyarakat umum.
Brigif 3 Kostrad yang sebelum tahun 1985 merupakan Group 3 Kopassandha. Pada tahun 1985 Group 3 Kopassandha mengalami likuidasi lalu masuk ke Kostrad menjadi Brigif 3 Kostrad dengan nama Batalyon 431, 432 dan 433......nama batalyon ini mengambil numerik penamaan batalyon di Kodam VII Diponegoro. Dan nama batalyon 431 merupakan nama batalyon di Kodam VII Diponegoro yang kita kenal sebagai Banteng Raiders. Ini sejarahnya. Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Terr IV nomor 5/B-4/ADJEN/4/1953 tanggal 23 Maret 1953. Bertempat di Balikota Tegal diresmikan Batalyon 431/BANTENG RAIDERS dengan motto/semboyan “ PANTANG MUNDUR”. Motto ini diberikan oleh Letkol Achmad Yani. Organisasi ini merupakan sandi ROI-I, sedangkan sebagai komandan batalyon (Danyon) pertama yaitu Kapten Hardoyo. Batalyon Banteng Raiders pertama ini mendapat julukan BR I. Batalyon Infanteri 432 yang berkedudukan di Slawi, Tegal. Pada tahun 1963 sesudah melaksanakan operasi Trikora di Irian Jaya, sebagian besar personel Batalyon Infanteri 432 diseleksi untuk dijadikan personel inti Batalyon 3 RKPAD yang berkedudukan di Semarang. Pada tahun 1947 dari peleburan batalyon yang ada di daerah Cilacap, Sumpyuh, dan Banyumas terbentuk satuan Batalyon Mobile-IV/Brig-8/Div III Gunungjati. Danyon pertama adalah Kapt Surono, kemudia tahun 1949 nama berubah menjadi Yon Banteng Loreng. Pada tanggal 28 Oktober 1953 berubah lagi dari Yonif 402 Banteng Loreng ke Yon 433/Menif 12. Pada tahun 1960 dilantik menjadi Yon Banteng Raiders-III, tiga tahun kemudian diubah lagi menjadi Yon E. Baru tahun 1966 nama Yonif 405/Surya Kusuma dikukuhkan hingga sekarang. Itulah sejarahnya nama nama batalyon di Brigif 3 Kostrad yang tidak lepas dari sejarah Banteng Raiders dan RPKAD waktu itu.
Ya Batalyon 454 Banteng Raiders II setelah tahun 65 menjadi Batalyon A, lalu menjadi Batalyon 401 lalu menjadi Batalyon 400. Dari Batalyon ini yang pernah menjadi KASAD adalah Bapak Rudini.
@@solickkin5551 semua punya kebanggaan sendiri sendiri...... Tapi dari ketiganya yang menyandang batalyon Linud untuk pertama kalinya yaitu Batalyon 436.....Lalu yang pernah melakukan operasi Linud selain Batalyon 436 yaitu Batalyon 454......bahkan setelah berubah nama menjadi Batalyon A, Batalyon 401 tetap terus menyandang Batalyon Linud hingga tahun 1985an.
mantap ⚡
YONIF 400BR_Pantang Mundur
Untuk NKRI🇮🇩 dan RAKYAT🇮🇩Harga Mati
🔥🔥🔥🔥🔥
Banteng Raider sebagian tetap di Banteng Raider.
Ada yang jadi cikal bakalnya Kostrad.
Ada yang ditarik jadi Kopassus.
Ada yang kemudian jadi cikal bakalnya batalyon 751 dan merupakan batalyon pertama di Irian Jaya.
Pantang Mundur......
Terima kasih Pak Agung... sudah membuat video ttg Batalyon 400/Banteng Raiders... trm ksh dl sudah meluangkan waktu utk berkunjung ke Markas BR...
Siap sama sama semoga ini semua bisa memberikan gambaran sejarah Banteng Raiders.
Sejarah Raider di TNI
Berawal dari tahun 1953 dengan dibentuknya Batalyon 431 Banteng Raider I. Banteng Raider ini hingga memiliki kekuatan 1 Brigade yaitu
Batalyon 436 Banteng Raider I.
Batalyon 454 Banteng Raider II.
Batalyon 441 Banteng Raider III.
Lalu dengan adanya Pembentukan CASUAD yang didalamnya terdapat Brigade 3/Para yang anggotanya lulus dari latihan para, Yaitu
1. Batalyon 330/Raiders,
2. Batalyon 454/Banteng Raider
3. Batalyon Infanteri 530/Raiders.
Pada tahun 1966 Brigif 3/Para dilikuidasi masuk ke Brigif Linud khusus pada Komando Brigade.
Kemudian setelah itu ada usulan tentang pelatihan Infanteri Gaya Baru atau disingkat dengan sebutan Ifgaba dalam tubuh TNI AD.
Ifgaba adalah organisasi Infanteri modern yang berpatokan pada pelatihan di struktur organisasi US Army Ranger Amerika Serikat. US Army Ranger ini dikenal sebagai pasukan pemukul utama US Army Amerika Serikat yang dioperasikan lewat darat, laut dan udara dan juga peperangan konvensional.
Tujuan pelatihan Infanteri Gaya Baru ini adalah untuk peningkatan satuan tempur yang disesuaikan dengan medan di Indonesia yang bergunung, berhutan, berawa dan lautan.
Oleh karena itu berdasarkan radiogram PANGAD No T-2307/1966 lalu berdasarkan pada Surat Keputusan PANGAD No. Kep. 1/1/1967 tanggal 3 Januari 1967 sebagai dasar latihan yang lebih menekankan peningkatan kemampuan pasukan Infanteri sekaligus menghapus Raider.
Pada tanggal 9 April 1968 Kodam Brawijaya membuka latihan Ifgaba Angkatan I dengan peserta sebanyak 357 prajurit yang mengikuti latihan tersebut. Mereka berasal dari :
Yonif 516
Yonif 519
Komando Pendidikan 6
Komando Pendidikan 7
Jasmani Kodam Brawijaya.
Pelatihan berlangsung selama 15 minggu. Materi Infanteri Gaya Baru memakan waktu selama 1077 jam pelajaran.
Pelatihan Infanteri Gaya Baru diadakan sampai dengan angkatan ke 15. Dan angkatan terakhir Infanteri Gaya Baru adalah lulusan latihan tahun 1973.
Kelak karena adanya pelatihan Infanteri Gaya Baru ini juga kemudian para petinggi TNI berusaha untuk menghidupkan kembali pasukan Raider pada awal tahun 2000an tepatnya 22 Desember 2003. Pada awal pembekuan 8 batalyon infanteri pemukul Kodam dan 2 batalyon infanteri Kostrad. Lalu dibentuk 10 batalyon Raider. Setiap batalyon Raider terdiri dari 747 personil yang telah menempuh pendidikan dan latihan khusus Raider selama 6 bulan dengan materi:
Perang modern
Anti gerilya
Perang berlarut.
Mereka berlatih bisa melakukan penyergapan dan mobil udara seperti terjun dari helikopter.
50 personil diantara dari 747 personil dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian keahlian khusus. Keahlian khusus tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang dipersiapkan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus yang bertempat di Batujajar Jawa Barat.
Tiap tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur 3 kali lipat batalyon infanteri biasa.
Hari ini 23 Maret 2022 genap 69 tahun berdirinya Banteng Raiders...... 23 Maret 1953 - 23 Maret 2022.
Dirgahayu Banteng Raiders "Pantang Mundur"
Banteng Raiders dalam perjalanannya ada yang tetap sebagai Banteng Raiders, ada yang menjadi bagian Kostrad dan ada yang menjadi bagian Kopassus.
Hal yang tidak bisa dilakukan oleh kesatuan lainnya.
Mantab harus dijaga nama kehormatannya.
Kadang saya merasa sedih, banyak orang yang jika bicara Banteng Raiders selalu mengkaitkan dengan G 30 S PKI.
Padahal aslinya Banteng Raiders itu sebuah nama satuan setingkat Brigade / Resimen, karena Banteng Raiders itu terdiri dari Batalyon Linud 436 Banteng Raiders I, Batalyon 454 Banteng Raiders II dan Batalyon 441 Banteng Raiders III tapi akibat dari ulah seorang mantan komandan Batalyon, komandan Batalyon dan wakil Komandan Batalyon serta 60 anggota ex anggota Banteng Raiders yang dahulunya berasal dari Batalyon 448 Andjing Laut..... nama satu Brigade Banteng Raiders ini menjadi tercoreng dan selalu dikait kaitkan dengan G 30 S PKI.
Padahal sebenarnya 2 Batalyon Banteng Raiders yaitu Batalyon Linud 436 Banteng Raiders I dan Batalyon 441 Banteng Raiders III setelah menjadi RPKAD sebelum terjadinya G 30 S PKI keduanya aktif memberantas G 30 S PKI di Jawa Tengah. Demikian juga dengan Batalyon 454 Banteng Raiders II setelah kejadian di Lubang Buaya serta setelah screening anggota yang terlibat lalu didatangkan anggota Batalyon 454 Banteng Raiders II yang sebelumnye bertugas di Padang...... Lalu mengadakan operasi pemberantasan anggota G 30 S PKI. Nah hal inilah yang jarang diketahui oleh masyarakat umum.
BRPM
NKRI harga mati
Banteng raiders pantang mundur
Banteng Raiders 💪
Brigif 3 Kostrad yang sebelum tahun 1985 merupakan Group 3 Kopassandha. Pada tahun 1985 Group 3 Kopassandha mengalami likuidasi lalu masuk ke Kostrad menjadi Brigif 3 Kostrad dengan nama Batalyon 431, 432 dan 433......nama batalyon ini mengambil numerik penamaan batalyon di Kodam VII Diponegoro. Dan nama batalyon 431 merupakan nama batalyon di Kodam VII Diponegoro yang kita kenal sebagai Banteng Raiders. Ini sejarahnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Terr IV nomor 5/B-4/ADJEN/4/1953 tanggal 23 Maret 1953. Bertempat di Balikota Tegal diresmikan Batalyon 431/BANTENG RAIDERS dengan motto/semboyan “ PANTANG MUNDUR”. Motto ini diberikan oleh Letkol Achmad Yani. Organisasi ini merupakan sandi ROI-I, sedangkan sebagai komandan batalyon (Danyon) pertama yaitu Kapten Hardoyo. Batalyon Banteng Raiders pertama ini mendapat julukan BR I.
Batalyon Infanteri 432 yang berkedudukan di Slawi, Tegal. Pada tahun 1963 sesudah melaksanakan operasi Trikora di Irian Jaya, sebagian besar personel Batalyon Infanteri 432 diseleksi untuk dijadikan personel inti Batalyon 3 RKPAD yang berkedudukan di Semarang.
Pada tahun 1947 dari peleburan batalyon yang ada di daerah Cilacap, Sumpyuh, dan Banyumas terbentuk satuan Batalyon Mobile-IV/Brig-8/Div III Gunungjati. Danyon pertama adalah Kapt Surono, kemudia tahun 1949 nama berubah menjadi Yon Banteng Loreng. Pada tanggal 28 Oktober 1953 berubah lagi dari Yonif 402 Banteng Loreng ke Yon 433/Menif 12. Pada tahun 1960 dilantik menjadi Yon Banteng Raiders-III, tiga tahun kemudian diubah lagi menjadi Yon E. Baru tahun 1966 nama Yonif 405/Surya Kusuma dikukuhkan hingga sekarang.
Itulah sejarahnya nama nama batalyon di Brigif 3 Kostrad yang tidak lepas dari sejarah Banteng Raiders dan RPKAD waktu itu.
tradisi masuk satuan angkatan Parikesit sepertinya
Salam hormat buat semua Angkatan Parikesit.
Saya raider 400/Banteng raider saya mau mengucapkan terimakasih telah membuat saya paham pangkat saya perwira bintang 3
Sama sama. Ini saya kutip dari bukunya Batalyon Banteng Raiders. Salah satu penyusun buku ini teman baik saya.
Pengen Baca bukunya, tp blm dpt sampe skrg...
Banteng raiders
ini yon 454 jd yon 400 kan yah skrng min?
Ya Batalyon 454 Banteng Raiders II setelah tahun 65 menjadi Batalyon A, lalu menjadi Batalyon 401 lalu menjadi Batalyon 400.
Dari Batalyon ini yang pernah menjadi KASAD adalah Bapak Rudini.
@@rasnosehobbieschannel8941
Sama, dari Batalyon ini pernah jadi PangAD Ahmad Yani.
@@solickkin5551 yup saat Ahmad Yani jadi PANGAD 2 batalyon Banteng Raider diminta Sarwo Edhi Wibowo untuk dijadikan RPKAD.
@@rasnosehobbieschannel8941
Dari ke-3 batalyon Banteng Raider tsb, manakah yg paling jos saat itu ?
Yon 436 ?
Yon 441 ?
Yon 454 ?
@@solickkin5551 semua punya kebanggaan sendiri sendiri...... Tapi dari ketiganya yang menyandang batalyon Linud untuk pertama kalinya yaitu Batalyon 436.....Lalu yang pernah melakukan operasi Linud selain Batalyon 436 yaitu Batalyon 454......bahkan setelah berubah nama menjadi Batalyon A, Batalyon 401 tetap terus menyandang Batalyon Linud hingga tahun 1985an.
Lelet banget sih menerangkan
Dah tua