Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan dalam al-Sunan berikut ini: عَنْ أَبِيْ رَزِيْنٍ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قَالَ كَانَ فِيْ عَمَاءٍ مَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ وَمَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ وَخَلَقَ عَرْشَهُ عَلىَ الْمَاءِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ قَالَ يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ الْعَمَاءُ أَيْ لَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ قَالَ التِّرْمِذِيُّ وَهَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ. “Abi Razin radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertainya. Di atasnya tidak ada sesuatu dan di bawahnya tidak ada sesuatu. Lalu Allah menciptakan Arasy di atas air.” Ahmad bin Mani’ berkata, bahwa Yazid bin Harun berkata, maksud hadits tersebut, Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertai (termasuk tempat). Al-Tirmidzi berkata: “hadits ini bernilai hasan”. (Sunan al-Tirmidzi, [3109]). Keyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada tanpa tempat adalah keyakinan kaum Muslimin sejak generasi salaf, kalangan sahabat dan tabi’in. Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَانَ وَهُوَ اْلآَنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ “Allah subhanahu wa ta‘ala ada sebelum adanya tempat. Dan keberadaan Allah sekarang, sama seperti sebelum adanya tempat (maksudnya Allah tidak bertempat).” (al-Farq bayna al-Firaq, 256) "Wallahu a'lam."
@أبو عائشة يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808). ---Dool ini hadist mengatakan bahwa RABB turun kelangit dunia pada 1/3 malam terakhir,,,,,jadi yg turun itu menurut dodol dzat nya kah/perlu ta'wil?........bila dzatnya berarti ini dalil sifatnya mahkamat(makna jelas) bila penafsiran nya perlu ta'wil berarti ini dalil sifatnya mutasyabihat (makna IMBIGU)...?
Kok beda pendapat sama ahlussunnah waljama'ah? 🤔🤔🤔🤔Kalau menurut ahlussunah waljama'ah Allah maujud dgn tanpa tempat kenapa urat ini mengatakan tuhan bertempat ini utat abal²
@أبو عائشة Ayat ini menegaskan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala bersama kita di bumi, bukan ada di langit. Dalam ayat lain Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman: وَقالَ إِنِّيْ ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ الصافات : ٩٩ “Dan Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku pergi menuju Tuhanku (Palestina), yang akan memberiku petunjuk.” (QS. al-Shaffat : 99). Dalam ayat ini, Nabi Ibrahim alaihissalam berkata akan pergi menuju Tuhannya, padahal Nabi Ibrahim alaihissalam pergi ke Palestina. Dengan demikian, secara literal ayat ini menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala bukan ada di langit,dan diatas arsy doang, tetapi ada di Palestina... Emang si dodol lebih tau tentang Allah ta'ala ketimbang Nabi IBRAHIM alaihissalam?....
Perbedaan antara ahlussunah waljama'ah dgn pahaman Wahabi ( 👎) tentang etimologi kalau ahlussunah waljama'ah menafsirkan Allah ta'ala istiwa' diatas Arsy itu mereka ahlussunnah waljama'ah TIDAK BERMAKSUD MEMAKNAI BAHWA ALLAH TA'ALA ITU ISTIQRAR karena istiqrar itu bukan sifat Allah ta'ala tetapi istiqrar itu merupakan TANDA HUDUS maha suci Allah ta'ala dari tanda HUDUS sedangkan Wahabi(👎) memaknainya dgn makna istiqrar padahal dari Nabi & para sahabat nabi sampai salafussaleh lainnya TIDAK ADA SATU PUN DARI MEREKA MEMAKNAI BAHWA ALLAH TA'ALA ITU ISTIQRAR hanya para pemahaman mujassimah & musabbihah yg memaknai bahwa ALLAH TA'ALA ISTIQRAR,,,,,"Aku berlindung kepada Allah ta'ala dari segala ajaran sesat lagi menyesatkan" Wallahu a'lam
Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan dalam al-Sunan berikut ini: عَنْ أَبِيْ رَزِيْنٍ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قَالَ كَانَ فِيْ عَمَاءٍ مَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ وَمَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ وَخَلَقَ عَرْشَهُ عَلىَ الْمَاءِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ قَالَ يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ الْعَمَاءُ أَيْ لَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ قَالَ التِّرْمِذِيُّ وَهَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ. “Abi Razin radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertainya. Di atasnya tidak ada sesuatu dan di bawahnya tidak ada sesuatu. Lalu Allah menciptakan Arasy di atas air.” Ahmad bin Mani’ berkata, bahwa Yazid bin Harun berkata, maksud hadits tersebut, Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertai (termasuk tempat). Al-Tirmidzi berkata: “hadits ini bernilai hasan”. (Sunan al-Tirmidzi, [3109]). Keyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada tanpa tempat adalah keyakinan kaum Muslimin sejak generasi salaf, kalangan sahabat dan tabi’in. Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhahu berkata: كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَانَ وَهُوَ اْلآَنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ “Allah subhanahu wa ta‘ala ada sebelum adanya tempat. Dan keberadaan Allah sekarang, sama seperti sebelum adanya tempat (maksudnya Allah tidak bertempat).” (al-Farq bayna al-Firaq, 256) "Wallahu a'lam"
@أبو عائشة Syaikh Ibnu Hajar al-Haitami secara ringkas mengutip aqidah keempat imam mazhab dalam hal ini sebagai berikut: واعلم أن القرافي وغيره حكوا عى الشافعي ومالك وأحمد وأبي حنيفة القول بكفر القائلين بالجهة والتجسيم وهم حقيقون بذلك “Dan ketahuilah bahwa Imam al-Qarafi menukil dari Imam Syafi’i, Malik, Ahmad dan Abu Hanifah pernyataan tentang kafirnya orang-orang yang berkata bahwa Allah ada dalam arah tertentu dan berupa jism. Dan, mereka serius dengan itu.” (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhâj al-Qawîm Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah, hlm. 144) "Wallahu a'lam."
@أبو عائشة Astaghfirullahaladzim,,,,Ana cuma menyampaikan kebenaran berarti dodol ngga suka yg kebenaran?....bila jauh kebenaran berarti jauh dgn Allah ta'ala dool,,dodol suka dgn kejahilan?...
sbnernya org2 yg berkata Allah bertempat itu krn ia terlebih dahulu mentasybih/menyerupakan Allah dgn makhluk, dibayangkan Allah itu nempel diatas asry, dibayangkan arsy itu lebih besar daripada Allah bener gak? padahal Allah diatas seluruh makhluknya dan Allah lebih besar dr pada arsy, Allah berpisah dgn arsy, jadi tempat yg situ bayangkan itu apa? video diatas panjang lebar membantah logika2 ahlu filsafat tsb, tonton aja
@أبو عائشة Kami bukan menolak dalil bahwa Allah istiwa' diatas arsy itu memang saheh tapi yang kami tolak 100% itu pemahaman dodol dkk yg menafsirkannya ngga pake akal sehat MELAINKAN pake tai kucing mulu NAJIS LAGI BAU tau ngga dool?.....hahahaha fitnahan/sangkaan org mikir pake tai kucing itu cuma hoax doang hehehe ntar fitnahnya itu balik ke tukang fitnah heheheheh
@أبو عائشة Dan lagi Firman Allah ﷻ: لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ Artinya: “Tak ada sesuatu pun yang serupa sedikit pun dengan-Nya.” (QS. As-Syura: 11) Ayat ini menafikan semua bentuk keserupaan secara mutlak. Seluruh alam materi yang kita kenal seluruhnya bertempat. Bertempat berarti punya dimensi tertentu, massa tertentu, batasan tertentu dan dalam ruang tertentu. Bila Allah tak sama sedikit pun dengan apa pun berarti tak mungkin Allah bertempat sebab yang bertempat pasti menempati ruang. Ruang itu sendiri harus lebih besar, lebih kokoh, dan ada sebelum keberadaan-Nya atau paling tidak, ada bersamaan dengan diri-Nya dan tetap kekal bersama-Nya. Ini tentu bermasalah dlm akidah sebab berarti mengatakan ada dua hal yang qadîm, yakni Allah dan ruang tempat Allah. "Maha suci Allah dari segala makhluknya" Wallahuwarasuluhu a'lam.
@أبو عائشة يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808). ---Dool ini hadist mengatakan bahwa RABB turun kelangit dunia pada 1/3 malam terakhir,,,,,jadi yg turun itu menurut dodol dzat nya kah/perlu ta'wil?........bila dzatnya berarti ini dalil sifatnya mahkamat(makna jelas) bila penafsiran nya perlu ta'wil berarti ini dalil sifatnya mutasyabihat (makna IMBIGU)...?
Jazakallahu Khair, Ilmiah 🙏
JAZAKUMULLAH KHOIRON, BAROKALLAAHU FIIKUM, HAFIDZHOKUMULLAAH.. ALLAAHU AKBAR.
Barakallah fikum Ustad Sofyan chalid bin idham ruray Lc ,Jazzakallahu khayran Ustad
Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan dalam al-Sunan berikut ini:
عَنْ أَبِيْ رَزِيْنٍ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قَالَ كَانَ فِيْ عَمَاءٍ مَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ وَمَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ وَخَلَقَ عَرْشَهُ عَلىَ الْمَاءِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ قَالَ يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ الْعَمَاءُ أَيْ لَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ قَالَ التِّرْمِذِيُّ وَهَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
“Abi Razin radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertainya. Di atasnya tidak ada sesuatu dan di bawahnya tidak ada sesuatu. Lalu Allah menciptakan Arasy di atas air.” Ahmad bin Mani’ berkata, bahwa Yazid bin Harun berkata, maksud hadits tersebut, Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertai (termasuk tempat). Al-Tirmidzi berkata: “hadits ini bernilai hasan”. (Sunan al-Tirmidzi, [3109]). Keyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada tanpa tempat adalah keyakinan kaum Muslimin sejak generasi salaf, kalangan sahabat dan tabi’in. Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَانَ وَهُوَ اْلآَنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ
“Allah subhanahu wa ta‘ala ada sebelum adanya tempat. Dan keberadaan Allah sekarang, sama seperti sebelum adanya tempat (maksudnya Allah tidak bertempat).” (al-Farq bayna al-Firaq, 256)
"Wallahu a'lam."
@أبو عائشة
sul sull itu bahasa apa ching?...🤔🤔🤔
@أبو عائشة
Dol yang bilang Allah ta'ala diatas arsy itu siapa dool?......
Jazakallaah khoeron ilmunya...Barakallaahu ustadz sofyan chalid..n keluarga.Aamiin
"LAISAKAMISLIHI SYAIUN"
@أبو عائشة
Sul sull itu siapa tong???
@أبو عائشة
dool onani ketika puasa batal ngga puasa nya dool?.......
@أبو عائشة
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808).
---Dool ini hadist mengatakan bahwa RABB turun kelangit dunia pada 1/3 malam terakhir,,,,,jadi yg turun itu menurut dodol dzat nya kah/perlu ta'wil?........bila dzatnya berarti ini dalil sifatnya mahkamat(makna jelas) bila penafsiran nya perlu ta'wil berarti ini dalil sifatnya mutasyabihat (makna IMBIGU)...?
Alhamdulillah sangat jelas
Kok beda pendapat sama ahlussunnah waljama'ah?
🤔🤔🤔🤔Kalau menurut ahlussunah waljama'ah Allah maujud dgn tanpa tempat kenapa urat ini mengatakan tuhan bertempat ini utat abal²
jln Kanon Koda Jaya Magelang
Jazakumullah Khairan atas ilmunya
Nyimak.... Alhamdulillah
Allahu yahdik
@أبو عائشة
Ana cuma mendo'akan kebaikan kpd sesama muslim,,,emang dilarang ya?....
@أبو عائشة
Ayat ini menegaskan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala bersama kita di bumi, bukan ada di langit. Dalam ayat lain Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman:
وَقالَ إِنِّيْ ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ
الصافات : ٩٩
“Dan Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku pergi menuju Tuhanku (Palestina), yang akan memberiku petunjuk.” (QS. al-Shaffat : 99).
Dalam ayat ini, Nabi Ibrahim alaihissalam berkata akan pergi menuju Tuhannya, padahal Nabi Ibrahim alaihissalam pergi ke Palestina. Dengan demikian, secara literal ayat ini menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala bukan ada di langit,dan diatas arsy doang, tetapi ada di Palestina...
Emang si dodol lebih tau tentang Allah ta'ala ketimbang Nabi IBRAHIM alaihissalam?....
Barakallahu Fiikum Ustadz
جزاك الله خيرا
Aswaja mana komenmu
Sudah akhi, jgn memancing. Jangan rusak dakwah salaf dgn kelakuan kita
Klik aja di youtube salafi wahabi menurut ulama mesir dan dunia...biar kmu tau...blm tentu yg diliat baik olehmu itu baik dimata alloh....
@@GERBANGMUALLAF bgitu juga apa yg dilihat buruk oleh kbanyakn org blm tntu buruk disisi Allah ta'ala,,,,🤔
ua-cam.com/video/7R5lMNy4gao/v-deo.html
@أبو عائشة
Oi wahbabi Tuhan itu dilangit /diatas aras?🙏🙏🙏☝️☝️💩💩
Jazakumullah khairon
جزاك الله خيرا.
Perbedaan antara ahlussunah waljama'ah dgn pahaman Wahabi ( 👎) tentang etimologi kalau ahlussunah waljama'ah menafsirkan Allah ta'ala istiwa' diatas Arsy itu mereka ahlussunnah waljama'ah TIDAK BERMAKSUD MEMAKNAI BAHWA ALLAH TA'ALA ITU ISTIQRAR karena istiqrar itu bukan sifat Allah ta'ala tetapi istiqrar itu merupakan TANDA HUDUS maha suci Allah ta'ala dari tanda HUDUS sedangkan Wahabi(👎) memaknainya dgn makna istiqrar padahal dari Nabi & para sahabat nabi sampai salafussaleh lainnya TIDAK ADA SATU PUN DARI MEREKA MEMAKNAI BAHWA ALLAH TA'ALA ITU ISTIQRAR hanya para pemahaman mujassimah & musabbihah yg memaknai bahwa ALLAH TA'ALA ISTIQRAR,,,,,"Aku berlindung kepada Allah ta'ala dari segala ajaran sesat lagi menyesatkan" Wallahu a'lam
Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan dalam al-Sunan berikut ini:
عَنْ أَبِيْ رَزِيْنٍ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قَالَ كَانَ فِيْ عَمَاءٍ مَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ وَمَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ وَخَلَقَ عَرْشَهُ عَلىَ الْمَاءِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ قَالَ يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ الْعَمَاءُ أَيْ لَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ قَالَ التِّرْمِذِيُّ وَهَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
“Abi Razin radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertainya. Di atasnya tidak ada sesuatu dan di bawahnya tidak ada sesuatu. Lalu Allah menciptakan Arasy di atas air.” Ahmad bin Mani’ berkata, bahwa Yazid bin Harun berkata, maksud hadits tersebut, Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertai (termasuk tempat). Al-Tirmidzi berkata: “hadits ini bernilai hasan”. (Sunan al-Tirmidzi, [3109]). Keyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada tanpa tempat adalah keyakinan kaum Muslimin sejak generasi salaf, kalangan sahabat dan tabi’in. Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhahu berkata:
كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَانَ وَهُوَ اْلآَنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ
“Allah subhanahu wa ta‘ala ada sebelum adanya tempat. Dan keberadaan Allah sekarang, sama seperti sebelum adanya tempat (maksudnya Allah tidak bertempat).” (al-Farq bayna al-Firaq, 256)
"Wallahu a'lam"
@أبو عائشة
Syaikh Ibnu Hajar al-Haitami secara ringkas mengutip aqidah keempat imam mazhab dalam hal ini sebagai berikut:
واعلم أن القرافي وغيره حكوا عى الشافعي ومالك وأحمد وأبي حنيفة القول بكفر القائلين بالجهة والتجسيم وهم حقيقون بذلك
“Dan ketahuilah bahwa Imam al-Qarafi menukil dari Imam Syafi’i, Malik, Ahmad dan Abu Hanifah pernyataan tentang kafirnya orang-orang yang berkata bahwa Allah ada dalam arah tertentu dan berupa jism. Dan, mereka serius dengan itu.” (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhâj al-Qawîm Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah, hlm. 144)
"Wallahu a'lam."
@أبو عائشة
Astaghfirullahaladzim,,,,Ana cuma menyampaikan kebenaran berarti dodol ngga suka yg kebenaran?....bila jauh kebenaran berarti jauh dgn Allah ta'ala dool,,dodol suka dgn kejahilan?...
sbnernya org2 yg berkata Allah bertempat itu krn ia terlebih dahulu mentasybih/menyerupakan Allah dgn makhluk, dibayangkan Allah itu nempel diatas asry, dibayangkan arsy itu lebih besar daripada Allah bener gak? padahal Allah diatas seluruh makhluknya dan Allah lebih besar dr pada arsy, Allah berpisah dgn arsy, jadi tempat yg situ bayangkan itu apa?
video diatas panjang lebar membantah logika2 ahlu filsafat tsb, tonton aja
@أبو عائشة
Kami bukan menolak dalil bahwa Allah istiwa' diatas arsy itu memang saheh tapi yang kami tolak 100% itu pemahaman dodol dkk yg menafsirkannya ngga pake akal sehat MELAINKAN pake tai kucing mulu NAJIS LAGI BAU tau ngga dool?.....hahahaha fitnahan/sangkaan org mikir pake tai kucing itu cuma hoax doang hehehe ntar fitnahnya itu balik ke tukang fitnah heheheheh
@أبو عائشة
Hahaha nyontek dodol nih ahahaha kalau nyotek berarti dodol yg KW nya hehehehe lugo deh dodol
Alhamdulillah sangat jelas
Jelas khata' nya
@أبو عائشة
Dan lagi Firman Allah ﷻ:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
Artinya:
“Tak ada sesuatu pun yang serupa sedikit pun dengan-Nya.” (QS. As-Syura: 11)
Ayat ini menafikan semua bentuk keserupaan secara mutlak. Seluruh alam materi yang kita kenal seluruhnya bertempat. Bertempat berarti punya dimensi tertentu, massa tertentu, batasan tertentu dan dalam ruang tertentu. Bila Allah tak sama sedikit pun dengan apa pun berarti tak mungkin Allah bertempat sebab yang bertempat pasti menempati ruang. Ruang itu sendiri harus lebih besar, lebih kokoh, dan ada sebelum keberadaan-Nya atau paling tidak, ada bersamaan dengan diri-Nya dan tetap kekal bersama-Nya. Ini tentu bermasalah dlm akidah sebab berarti mengatakan ada dua hal yang qadîm, yakni Allah dan ruang tempat Allah. "Maha suci Allah dari segala makhluknya" Wallahuwarasuluhu a'lam.
@أبو عائشة
Astaghfirullahaladzim,,, Ana cuma menyampaikan yg HAK dool,,ya terserah lah yg ana sudah sampaikan......
@أبو عائشة
Dhsir gaming tu siapa dodol?......
@أبو عائشة
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808).
---Dool ini hadist mengatakan bahwa RABB turun kelangit dunia pada 1/3 malam terakhir,,,,,jadi yg turun itu menurut dodol dzat nya kah/perlu ta'wil?........bila dzatnya berarti ini dalil sifatnya mahkamat(makna jelas) bila penafsiran nya perlu ta'wil berarti ini dalil sifatnya mutasyabihat (makna IMBIGU)...?