"Kenapa kita caper sama orang bule?" - On Implicit Bias

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 29 вер 2024
  • Kita mungkin tidak rasis, tapi kadang tetap sulit untuk bisa benar-benar netral ketika melihat orang yang memiliki ras, suku, atau jenis kelamin tertentu. Dalam episode ini, Afu mengupas apa yang dimaksud dengan implicit bias dan kenapa kita harus belajar untuk bisa mengatasinya.
    P. S. Anekdot di awal video hanya contoh, dan tidak dimaksudkan sebagai generalisasi atau serangan terhadap pihak tertentu. Agar lebih ramai, silakan bagikan contoh 'implicit bias' lainnya yang bisa kita temui di kehidupan sehari-hari!
    P. S. S. Istilah 'bule' (yang berasal dari kata 'bulai' dan berarti albino) seringkali dianggap rasis oleh mereka yang dipanggil dengan sebutan demikian. Karena itu, video ini menghindari penggunaan kata 'bule', meski untuk efisiensi akhirnya digunakan sebagai judul.
    P. S. S. S. Apakah kamu punya implicit bias? Ambil tesnya di sini: implicit.harva...
    ***
    We may not be racist, but it is often extremely hard to be completely neutral towards people with different skin colors, ethnicity, or sex. In this episode, Afu discusses about what implicit bias is, and why we should try to overcome it in order to be a better society.
    ------------------------------------------------------------------------------------------
    Baca lebih lanjut tentang implicit bias/
    Read more about implicit bias here:
    Understanding Implicit Bias - Ohio State University: kirwaninstitute...
    "Implicit bias: is everyone racist?"
    www.bbc.com/new...
    Also huge thanks to Waskito Jati for sharing in this video! Follow him on / jatiwaskito
    ------------------------------------------------------------------------------------------
    [Frame & Sentences adalah seri video essay yang dibuat Wikan & Afu untuk membahas isu-isu yang menurut mereka penting.]
    [Frame & Sentences is a series of video essays made by Wikan & Afu to talk about issues that matter to them.]
    ------------------------------------------------------------------------------------------
    Greet us on social media!
    Afu’s Twitter: / afutami
    Wikan’s Twitter: / wikanananta
    Afu’s Instagram: / afutami
    Wikan’s Instagram: / anantabrata12
    And visit our photoblog: 50milimeter.co
    For business inquiry email at framesentences@gmail.com

КОМЕНТАРІ • 104

  • @imanusman1991
    @imanusman1991 7 років тому +131

    Thank you so much for sharing this. I do not have any objection for most of the things that were being said in this video. I got your point, completely. I saw this implicit bias everyday and everywhere - and maybe unconsciously I also did it. However, I felt a bit uncomfortable with the first example that you mentioned - about why a lot of people (Indonesians) who go to conferences and then preferred to talk with foreign delegates instead of the other Indonesians. I did that, but I genuinely believe that my reason for doing it had nothing do with the implicit bias. I did that, because I felt like I could always catch up with my fellow Indonesians some other time - so just getting to know them first is enough, because I can always follow up the conversation when I go back home. Meanwhile, I only had that moment to interact with those foreign candidates and therefore I need to invest more of time to build relationship and personal connection with those people, so that when I am back home, they would remember me. What I am saying is that, it's more of strategic networking decision rather than implicit bias - and I am just not comfortable of generalizing that one example directly as an implicit bias. The same thing like when I went abroad for my study, I interacted with a lot of Indonesians, but I also intentionally limited my interaction and also intentionally invested more efforts to interact with the locals - not because of my implicit bias - but because I wanted to see different worldview and built connection with those locals. Gitu sih :)) - Keep uploading guys! Love every episode!

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому +15

      Hi Iman! Thank you so much for sharing your thoughts on this! In the initial version of the video, I had a line about how it's also not good to be a 'katak dalam tempurung yang mainnya sama orang Indonesia melulu'. But we dropped that line, because it seemed like a detour/a different kind of criticism, while the point of this video is to acknowledge our implicit biases and focus on that. Indeed, 'building an international network' is a really valuable part of conferences is a completely encouraged thing to do--but that's for a separate discussion. Makanya di bagian awal video lebih ditekankan ke "*entah kenapa* kita ngerasa lebih keren" which, in your case, bagian 'entah kenapa' itu bisa dijelaskan dengan logis - dengan kata lain, your example was not a form of implicit bias.
      All in all, thank you for catching this part of the video and here's to having more discussions on our blind spots!

    • @iketutadiputrakusnadi733
      @iketutadiputrakusnadi733 7 років тому +4

      Bawel

    • @wikananantabrata1137
      @wikananantabrata1137 7 років тому +11

      Banyak orang indonesia yang memang besar berbicara dengan bahasa Inggris lebih banyak di bandingkan dengan bahasa Indonesia. Afu dan Iman memang lebih terbiasa ngomong bahasa inggris. jadinya mereka lebih nyaman dan lebih bisa menyatakan apa yang ingin disampaikan dengan bahasa inggris. Dan menurutku kenyamanan berkomunikasi itu penting, daripada salah ngerti satu sama lain :). jadi kalau misalkan orang Jawa lebih seneng ngobrol pake bahasa jawa daripada bahasa Indonesia itu Implicit bias kah?

    • @imanusman1991
      @imanusman1991 7 років тому +1

      I Ketut Adi Putra hahaa! Berisik cuy! Kak Afu aku di bully sama kak Adi.

    • @imanusman1991
      @imanusman1991 7 років тому +4

      Dion Damaris kayaknya kalo soal bahasa apa yang digunakan antara satu dengan yang lainnya nggak tergolong implicit bias (mungkin saya salah). Dalam konteks ini, saya Afu berteman baik dan memang bahasa yang sering kami gunakan dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa Inggris. Nggak disengaja, hanya soal kenyamanan saja. Sama perihalnya ketika saya di daerah, saya tetap menggunakan bahasa Indonesia ketimbang bahasa daerah (meskipun saya bisa), karena saya dan lawan bicara saya sama-sama tumbuh dan nyamannya menggunakan bahasa Indonesia.

  • @camillebonneville9065
    @camillebonneville9065 7 років тому +135

    Hi guys, terima kasih untuk video yang menarik ini !
    Sebagai orang Perancis yang sudah lama tinggal di Indo (yang gaya hidupnya biasa, tidak seperti rata2 expat), saya menghadapkan implicit biasis setiap hari di sini... dan itu agak menyedihkan. Jujur, saya juga paling malas (dan kasihan) ketika diminta photo dengan alasan "wajahku keren". Menurut saya itu semacam simbol cuci otak/penjajahan modern.
    Saya tahu bahwa orang indo itu macam2, tidak semua suka memposisikan sebagai inferior tapi rata2nya kayak gini sih. Mungkin ada juga sebab dari budaya "strata" yang ada di Jawa dan Sunda (saya tinggal di Bogor).
    Peringatan kepada teman2 indo yang masih mendewakan orang bule, saya sarankan jangan ikut2an media mainstream ; Kita juga macam2 loh : dari miskin, bodoh, tidak menarik, jelek...
    Jangan merendahkan diri aja - and think twice next time when you ask a picture with a random bule :)
    Terima kasih Frames and Sentences untuk videonya dn channel yg sangat hebat ini, you guys are one of my faves on YT !
    From an Indonesia lover

    • @TukinoHerySutarno
      @TukinoHerySutarno 5 років тому +4

      Saya termasuk yang tidak semua orang Indonesia. Pernah waktu itu kami ada kunjungan di Borobudur, semua teman-teman saya mendadak say hello ma orang WNA. dan saya sendiri yang tidak melakukan sampai pulang kunjungan ke Borobudur. Saat pulang itu saya ditanya teman-teman : "kok kamu ngg ajak kenalan atau beranikan diri untuk ngobrol ma mereka (maaf : bule). Saya jawab : buat apa coba? Apa guna nya? Jawaban saya.
      Sedari saya kecil sama sekali tidak mendewakan orang (maaf bule). Didiri sya sudah terpatri, untuk apa kita mendewakan mereka. Kita sama-sama memiliki otak yang sama dan kecerdasan yang sama. Tinggal bagaimana kita mengembangkannya. Hanya saja kalian memang selangkah maju dari kami (Indonesia) dibeberapa bidang.

    • @kingdom1872
      @kingdom1872 4 роки тому

      Maaf tidak bermaksud rasis, namun ini kenyataan :
      1. Beberapa artis2 merasa naik derajatnya jika bersuami orang kulit putih (bule).
      2. UA-camr orang kulit putih berbahasa Indonesia, mengunjungi Indonesia ataupun hanya sekedar makan Indomie pasti ramai ditonton. Coba saja orang kulit hitam (walaupun sama2 dari negara Eropa/Amerika Utara) lakukan hal yang sama, pasti sepi penonton.

    • @suwitohakim7208
      @suwitohakim7208 4 роки тому

      Bonjour camille from indonesie

  • @nanditooktaviano597
    @nanditooktaviano597 4 роки тому +1

    Bagus sih. Banyak hal di antaranya sudah saya renung-renungkan sedari SMA. Mulai dari penggunaan istilah2 asing saja kadang membuat saya bertanya-tanya. Tidak adakah padanan bahasa Indonesianya? Untuk siapapun yang menonton video ini, untuk memperdalam pembahasan ini pada suatu topik dan proyek kebudayaan yang tentu saja strategis dan juga politis, saya sangat menyarankan untuk menonton TED TALKS yang dibawakan oleh Hilmar Farid. Beliau membahas secara garis besar (serentak juga menukik) tentang persoalan hegemoni 'Eropa' (yang kerap disandingkan dengan bule itu) dan dampaknya pada pengetahuan kultural kita. Makasih videonya mba.

  • @mohammadbimoseno
    @mohammadbimoseno 7 років тому +18

    Saya ga ada pengalaman explicit bias yang gimana2 sih, cuma yang sering keliatan sih waktu ngobrol sama temen2 tongkrongan, terutama waktu bahas kayak musik atau film. Entah kenapa waktu saya merekomedasikan film2 lokal yang menurut saya bagus, mereka malah langsung judge bahwa ngapain liat film lokal, jelek, mending liat film luar. dan kebetulan film luar yang di share temen saya itu ya menurut saya ga bagus2 amat. Emang kembali ke selera sih, tapi kok kesannya judgmental banget ke film lokal. Itu aja sih. Kalau explicit bias yang lain2 sih mungkin sering ngeliat cewek atau temen2 cwek yang tergila-gila sama bule aja sih

    • @herliensutiyastuti1256
      @herliensutiyastuti1256 7 років тому +1

      Mohammad Bimoseno kl tergila2 sm cewek bule mnrtku mmg explicit bias...tp kl membandingkan film lokal dg yg luar sih mmg jauh beda kl mnrt saya...penghayatan karakter, mimik, efek bahkan hal2 yg kecil pun sgt diperhatikan, pemain figuran pun mimiknya terlihat sgt natural..& penonton pasti terbawa emosi ketika nonton...

  • @mentarianjhanier9856
    @mentarianjhanier9856 7 років тому +7

    Implicit bias happens a lot in my school lately. My school hosts an exchange student from Italy for a year ahead. I, as the student's liaison, feel how implicit bias dominates the situation a lot everytime I ask the student to eat in the cafeteria. Once we were looking for empty seats which were quite distant from the crowds so she, the foreign student, can concentrate to share about her concerns and stories about her exchange experiences to me. But turned out, people tended to scoot down to our seat row and tried to listen to us, or solely curious about what we were talking about, moreover she was talking in a quiet fluent English. She was definitely not comfortable with that kind of situation, so weren't I. I tried asking one of them why they moved from their initial seat, and he said,"Pengen aja kak dekat bule." From this, It was really really relevant with the case that you bring here. Now I know why such thing happens and how we should put manner about it. Nice video, so much love!

  • @pengembara123
    @pengembara123 6 років тому +4

    thanks sudah memperkenalkan teori implicit bias ke orang2 indonesia. sayangnya, contoh yg dipakai kurang pas. bagaimana kalau pakai contoh2 yg lokal indonesia sendiri? membesar2kan bahasan postkolonialisme yg dibahas oleh orang2 bule sendiri malah mengesankan kita jadi ikut2an mereka :) contoh2 yg lokal indonesia misalnya lihat orang berkulit putih bermata sipit langsung minta traktir, lihat perempuan berjilbab anggap dia malaikat, lihat pasangan muda bergandengan tangan menuduh tidak halal, lihat laki-laki kurus kerempeng berkulit sawo matang dianggap orang desa, dll.

  • @ysfkrwn7095
    @ysfkrwn7095 5 років тому +2

    Well, jika memang implicit bias adalah demikian maka saya pikir hal tersebut adalah alami berada di pikiran bawah sadar manusia dan hampir hampir mustahil untuk dihindari di kehidupan sehari hari.

  • @bhreaditya6110
    @bhreaditya6110 7 років тому +4

    Saya punyaaaa! Waktu itu makan mie ayam gerobakan di daerah Asemka, Kota Tua, Jakarta Pusat. Tiba-tiba dari belakang, ada orang tua tionghoa yang mencolek saya, dia minta minum dan minta sedekah. Melongo sebentar sebelum buru-buru menelan mie yang masih di mulut, dan memberikan dia dua ribu rupiah. Ketika dia pergi menjauh, saya merasa aneh, bagaimana mungkin seorang tionghoa menjadi pengemis? Saya sering melihat kakek atau nenek tionghoa yang berpakaian seadanya, tapi mereka bawa kantong plastik kresek menuju teller sebuah bank, dan nyetor semua duit yang ada di plastik besar itu. Tapi menjadi gelandangan? Terasa salah...

    • @kingdom1872
      @kingdom1872 4 роки тому +3

      Lol..... Bawa kantong kresek nyetor puluhan/ratusan juta. Persis yang diajarin bokap. Bahkan nyokap suruh ganti baju sebelum ke bank, pilih baju yang paling jelek biar ga dijambret di jalan.

  • @shifadiarsi6728
    @shifadiarsi6728 4 роки тому +1

    baru ngeuh sound video ini sama video mba afu ceritain merit ada di neuron

  • @vionasari2400
    @vionasari2400 7 років тому +1

    Hi Afu and Wikan, thanks for sharing your thoughts. I get the main point that you guys wanted to convey here, I think it's important to be reflexive and acknowledge that we may have implicit bias in our every-day interactions with people!
    Though you guys have clarified in the description box below the video that the anectode is just an example, I think you guys might want to add a pop up text or something at that part of the video to clarify it. I feel the notes alone would not enough to emphasis that it's not a generalisation, perhaps because of the wordings used in the video(?), and that's the first thing we heard here. If people didn't click "show more" on the desc box, unlikely they'd get that it's just an example.
    What I'm afraid is that instead it could reinforce our implicit bias about our people. Haha!
    As mentioned by Iman, obviously there are different reasons why people prefer to approach a particular group of people. And I think it's not easy to draw an exact line whether something is really an implicit bias or not, for instance, it might be because of a curiousity. Looking forward to the next video!

  • @umi_itulaut
    @umi_itulaut 3 роки тому +1

    kenapa kok manuskript jawa kuno banyak di Belanda, Perpustakaan Berlin dan British Library? ada apakah dengan manuskript tersebut? kok mereka kekeh menyimpannya dan menelitinya? di manuskript itu tertulis teori- teori gak ya? nenek moyang kita dulu nulis apa ya?

  • @whitehanzo
    @whitehanzo 5 років тому +1

    kita? elu kali...

  • @fachripramuja5916
    @fachripramuja5916 7 років тому +58

    Postcolonial discourse will never makes us bored ya, Kak. Hehe. Menarik! Ini betul banget bahkan implicit bias jg terjadi sampai di level yang semikro itu dan pembahasannya mungkin bukan saja bergelut pada hal kesukuan, ras, gender, dsb. melainkan jg terjadi pada profesi2 tertentu yg sayangnya masyarakat blm sadar kalau hal itu tidak patut untuk dijadikan perkataan atau istilah. Terutama orang tua cenderung untuk “nak kalo gak sekolah kamu mau jadi tukang sapu?” Sebenarnya the idea of menjadi tukang sapu kan gasalah, tp maknanya mengalami peyorasi saat disandingkan dengan hal2 yang seolah2 tukang sapu ini tidak bisa raih ataua di masa lalunya terkesan tidak mendapatkan hal yang serupa. Ini merupakan akar dr terinkorporasinya nilai2 kolonial di wajah masyarakat Indonesia terutama saat pemerintah koloni menjalin relasi yang begitu kuat dengan pejabat atau kerajaan/kesultanan di Indonesia sehingga benar2 menciptakan struktur yg cenderung untuk mengecilkan pihak lain hanya karena seperti pekerjaan, suku, dan hal tertentu lainnya.
    Suka bgt Kak pembahasan yg seperti ini!

    • @muhammadkrishnapranajulian7750
      @muhammadkrishnapranajulian7750 7 років тому +1

      Fachri Pramuja mantap sekali bung fahri ini. THI II nya kayaknya dapet A nih

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому +6

      Yes, yes, and yes! Persis banget sih implicit bias itu lebih dari sekedar hal yang fisik bisa juga terhadap profesi tertentu. Ini contoh bagus banget untuk nunjukkin betapa alam bawah sadar kita suka bikin presupposed judgements yang belum tentu valid. Lihat komentar Adiprana di bawah, Fachri anak HI ya? Sama dong hahaha.

  • @hennysitumeang6168
    @hennysitumeang6168 7 років тому +33

    Mbak afi, saya pertama kali diajari 'implicit bias' ini di keluarga. Orang tua saya merasa kalau saya pintar, sekolah di sekolah yg 'bergengsi', mendapat pekerjaan yg 'bagus' saya akan dihargai dan dihormati orang, bukan karena apa adanya diri saya. Mungkin ini akan jadi modal saya unt mendidik anak2 saya. Thx for the video. Saya juga suka setiap episode nya.

  • @SachaStevenson
    @SachaStevenson 7 років тому +66

    To the pemilik apartment... What you have achieved is more difficult so I believe that plays a factor as well why you may get more respect than the ones in jogja. Also a bule born and lived their whole life in Bali vs an Indonesian born in New York and lived their whole life there... Both would be equally interesting for me to listen to. People only judge you at the very beginning, once you open your mouth they find out if their bias was correct or not anyway. As someone who has felt inferior to Indonesians many times (because they have achieved something I wanted to achieve) I really don't think race is that big an issue, but rather a scapegoat.

    • @SachaStevenson
      @SachaStevenson 7 років тому +2

      Basically, I think it's in the culture not the DNA.

    • @waskitojati4831
      @waskitojati4831 7 років тому +20

      Sacha Stevenson hey there, this is the pemilik apartment. Thank you so much for your response. I understand the difficulty of discussing this topic. However, I’d like to push back a little bit on your comments. Firstly, your experience as foreigner living in Indonesia is totally foreign to me since I do not know many foreigners living in Indonesia. So don’t take my comment as me invalidating your experience while living here. But I wish I could say that everybody is perceived and judged by what they say instead of how they look like or their race. Unfortunately, racism do exists within the Indonesian community. The inequality and outright racism that the Chinese Indonesians, Papuan Indonesians, and other ethnic and religious minorities and also women experienced in their lives substantiate the implicit bias that we talked about in the video. There is a reason why there is only a handful of Papuan Indonesian in the Indonesian cabinet, not only because they haven’t been heard and judged by what they say, but because they haven’t even been given the chance to develop as much as people in Java. As a Javanese, male, Muslim, and educated person, I am aware of the privileges that I have received so far which has allowed me to achieve whatever I have right now. And it is my intention to shed light on this inequality within Indonesian community. So, I don’t think that racism is just a scapegoat, it’s the root of the problem.
      ps: I apologize for the typos, replying from my phone.

    • @AppleGirl
      @AppleGirl 7 років тому +1

      Hi Sasha

    • @muhammadizza8880
      @muhammadizza8880 7 років тому

      Yea, I'd rather be the man of value too.

    • @blue75rabbit13
      @blue75rabbit13 6 років тому +1

      waskito jati ...your ps about typos...implicit bias ????...

  • @faturrahman3809
    @faturrahman3809 3 роки тому +2

    Kasusnya ya kyk UA-camr luar yg ngereact tentang Indonesia pasti viewsnya langsung drastis karena orang kita butuh pengakuan tentang kehebatan negaranya tapi karena kita terlalu jarang orang2 berbakat yg terjun ke dunia internasional jadinya sekalinya ada tentang Indonesia di omongin Ama luar negeri kita langsung overproud,
    Gw ngerasa rendahan banget orang Indonesia yg selalu menganggap orang luar negri itu superior, misalnya lagi kita sering foto sama orang luar negeri dan itu buat apa? Gw yakin orang luar langsung ngerasa aneh pasti kalo ke Indonesia, even ada beberapa orang luar yg gk merasa nyaman akan hal itu,
    Kita terkenal ramah tapi gw fikir2 apakah kita beneran ramah sama orang luar atau kita nya yg menganggap orang luar itu selalu keren yg akhirnya kita ramah karena akan hal itu?

  • @redityafilzapriatama9385
    @redityafilzapriatama9385 4 роки тому +3

    Kalau ke borobudur pasti nemu orang yang foto sama bule, padahal ga saling kenal, dengan bahasa inggris yg pas2an. Mereka yg foto tapi kok saya yg malu

  • @NotesAmo
    @NotesAmo 7 років тому +10

    gw sebenarnya Papuan student di Jakarta. Ketika ada suatu acara, forum diskusi apalagi bicara menemukan pendapat, gw merasa lack of confidence, qw merasa mereka (teman2 non-papuan) adalah lebih educated. lebih lagi, ketika di kelas belajar ttg sejarah, qw langsung interrupt ke dosen qw; my Qs adalah selama saya belajar pelajaran sejarah dari SD s/d skarang, qw tdk pernah terima pel ttg pembunuhan massal yg telah terjadi di across the indonesia. i.g. kasus2 PKI, Papua berdarah dll. Saat qw sampaikan hal sperti ini, dosen pun tidak tanggapi degn benar, tman sekelasku anggap qw bicara apa padahal sejarah adalah penting tuk dipahami seperti Soekarno pnya " Jasmerah. apakah hal seperti ini termasuk implicit bias? thanks

  • @jodihidayat958
    @jodihidayat958 7 років тому +15

    Gue seorang sales engineer untuk mesin pendingin rumah potong hewan, kebanyakan customer gw adalah pebisnis dan di indonesia kebanyakan pebisnis adalah orang2 etnis Chinese (am i being racist for saying Chinese people? Hehe)
    Nah ketika berhadapan dengan mereka kadang gw ngerasa minder karena biasanya chinese tuh sangat detail terutama masalah angka atau uang, dan agak was2 karena takut itung2an gw salah atau logika2 yg gw kasih gak masuk sama logika mereka. Apa itu termasuk implicit bias?
    Nice video btw :)))

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому +9

      Menurutku ini contoh implicit bias yang jauh lebih bagus dari contoh yang dipakai di video :)) Terutama karena perasaan 'was-was' itu seringkali primal banget dan menunjukkan bahwa kita bisa lupa bahwa banyak juga teman-teman etnis-Chinese yang nggak jago matematika LOL. (Beberapa temenku bisa konfirmasi ini hahaha.) Makasih udah berbagi!

  • @normayulita
    @normayulita 7 років тому +9

    Pembahasan menarik.
    Sy banyak berefleksi mengenai hal ini (dan banyk hal lainnya) dr sejak sy mulai menonton daily vlog bbrp keluarga di amerika. (Mgkn karena hampir tiap hr ditonton, jd lebih bs mengamati dan menilai scr rutin 😂)
    Ada banyak sekali yg bs saya dptkan/pelajari dan refleksikan dr mengikuti vlog2 tsb.
    Kalau khususnya mengenai implicit bias, sebelumnya sy juga termasuk org yg menganggap "bule", org barat, itu keren2. Lebih jago, pinter, percaya diri, dst..
    Tp setelah rutin menyaksikan kehidupan mereka.. dan juga mengaitkannya dgn pengalaman dan pengetahuan sy selama ini, sy jd merasa kita sama saja..
    Mungkin bahasa, keyakinan, sistem pemerintahan, fasilitas, dsb itu membedakan.. dan menyumbang banyak ke karakter dan perkembangan diri.
    Tp ga perlu jauh2 ke amerika atau luar negeri, di negara yg sama, sekolah yg sama sj kita juga bs menemukan itu.
    Jd skrg sy lebih fair (hopefully) sj kalau memperlakukan atau menilai sesuatu. Terutama dgn lebih melihat secara objektif..
    ...
    Ditunggu uploadan2 lainnya 👋

  • @binarlestari2497
    @binarlestari2497 7 років тому +11

    Di Geography of Bliss, Eric Weiner bilang kalau orang Bhutan keramahannya genuine karena mereka gak pernah dijajah. hmmm jadi kalo orang kita ramahnya fake gitu? hahaha. anw, dengan bergaul dengan makin beragam orang harusnya implicit bias kita makin perlahan hilang gak sih :) ?
    thanks Kak Jati soal pengetahuannya ttg practical wisdom #sokakrab

    • @beezanteeum
      @beezanteeum 5 років тому

      Thailand juga ga pernah dijajah

  • @sheggario
    @sheggario 7 років тому +11

    Kok kalo gue, malah dicariin bule ya?
    Oh. Mungkin muka gue keliatan kaya kurus item kurang makan kali ya.
    Good video afu, but kinda felt it went a bit around the world before getting to the point. ✌🏽
    Keep making video.

  • @aras5154
    @aras5154 7 років тому +17

    At first I thought you're going to discuss why women in Indonesia are always amazed by bule 😂😂😂 hahaha
    But it turns out to be something else. Well, I used to think like that kak Afu. Until I get used to socialize with them, and start to compare between talking to Indonesians and white people. It's true that they aren't always as they seem to be, or else as they associated to be. That they are always sophisticated, is relative. However, there's still difference between bule and Indonesians since they come from developed countries, perhaps this is one of reasons that creates such image. Even if they come, for example, from Japan, Korea, Singapore and not white, but still, we know that they are developed countries within different educational system. And somehow, it triggers variations in many topics. Addition kak Afu :) many of our english teachers haven't met white people or barely talk to native speakers. Some of them perhaps have motivated us to talk and practice english with them and feel the different atmosphere while talking with foreigners. In different elements, rather than the ones who join international conferences, we are way way more "caper" anyone else to talk with bule. This is sophisticated, it takes such topic to a higher level. 😁

    • @lifeisneverthesame910
      @lifeisneverthesame910 5 років тому

      Asian girls price bule for the highest price.

    • @galahgilang3996
      @galahgilang3996 5 років тому

      Commenting with english somehow make the statement more legit.. what is 'bahasa' ? We dont know her

  • @pam7705
    @pam7705 7 років тому +6

    I agree with your points kak. But maybe you need to be aware of the fact that konferensi internasional isinya nggak cuma bule kulit putih tapi orang-orang kulit berwarna (People of Color-PoC). Pengalamanku sendiri aku lebih tertarik ngmg sm PoC drpd kulit putih soalnya those caucasian sometimes feel like they are entitled to their white privilege dan malah bikin ngga nyaman.

  • @muhammadizza8880
    @muhammadizza8880 7 років тому +5

    Kurasa anekdot pada opening ke body nya jumpy.
    New twist :
    Ternyata anaknya jarang confrence / sekali kalinya conference, ketemu bule buat bantu research mereka / expand network luar kampus.
    Nah pas banget conference banyak bule yg bisa di leverage nih, langsung shikat miring.
    Konten bermanfaat, Indonesia perlu lebih banyak konten seperti ini (srsly tho im tired of seeing people talking abt how fabs their / others life thru their activities)

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому +2

      Hahaha iya nih, kami perlu anekdot yang lebih baik :)) Thanks masukan dan dukungannya, semoga kami setia terus dengan konten yang fokus ke substansi.

  • @wildotcom
    @wildotcom 5 років тому +2

    Saya kok tidak nyaman dengan sudut pandang yg dipakai di video ini, dengan menganggap bahwa orang luar = orang bule. Secara tidak sadar, pembuat video ini terjebak pada implicit bias yg sama. Kebetulan saya berada dalam lingkungan kerja yg di dalamnya banyak orang2 asing atau ekspat yg berasal dari negara2 asia bahkan afrika. Tidak hanyak kaukasian. Kadang mereka berasal dari negara yg mgkn lebih miskin dr Indonesia. Dan yg saya rasakan, pendekatan saya ke mereka sama. Tentu tdk ada inferior complex di sini. Tapi saya mengakui ekspertise mereka sebagai profesional. Kedua, di awal mbaknya bilang ttg kecenderungan kita memilih 'komunitas internasional' dibanding 'komunitas lokal' dalam sesi 'networking'. Sesi. Networking. Sangat masuk akal ketika kita ingin meluaskan network ke lingkungan yg lebih luas ketika ada kesempatan seperti itu, karena mungkin kita tidak mendapatkan kesempatan itu sepanjang waktu. Bukan selalu karena orang2 internasional itu lebih hebat. Tapi perspektif yg lebih luas akan selalu menarik bukan? Saya tidak pernah merasa ini menghalangi saya untuk juga berdiskusi dengan sesama peserta dari Indonesia. Mengalir saja kok. Menurut saya ini bukan implicit bias, ini sesuatu yg didorong oleh pemikiran rasional belaka. Hal lain, kadang ketika suatu pertemuan diadakan di Indonesia, ada alasan lain kenapa saya mendatangi peserta dari luar: saya merasa ingin menjadi tuan rumah yg baik dan ramah. Sering saya bisa ngajakin mereka buat nyobain kulineran lokal. Sesimpel itu. Saya mengikuti video2 lain dr F&S, tapi untuk video ini, menurut saya, ironisnya...pembahasannya bias justru ketika video ini sedang mendiskusikan ttg bias.

    • @bloomsturmfrei
      @bloomsturmfrei 5 років тому

      Wah jawaban yg ini lebih masuk akal sih. Makanya dari menit2 awal aku nonton video ini, bener2 ga faham dan justru menimbulkan banyak pertanyaan2 lain. Anw, makasih mas. Cukup logis sih👌

  • @sleeplessnight3747
    @sleeplessnight3747 5 років тому +3

    Lumayan baru di channel ini, sebelumnya gatau Kak Afu itu siapa, tapi bulan ini mau dateng seminar yg speakernya Kak Afu jadi pengen cari tau dulu. Ternyata channel ini seru karena bahas sesuatu yang beda, bahkan ga kepikiran sama orang lain. Jujur pernah merasakan implicit bias (gatau bener apa engga), di saat kita selalu minder sama teman sebaya yg lebih sukses.. dan di saat itulah diri kita merasa rendah tanpa sadar. Anyway, thanks for the video!

  • @r.a.y6544
    @r.a.y6544 5 років тому +2

    Implicit bias gw:
    dulu waktu masih jadi anak kuliahan di salah 1 kampus negeri di kota malang jawa timur, gw ngerasa diri gw sangat terhormat dibandingkan dengan mas2 yang jualan makanan di pinggir jalan, karena gw adalah mahasiswa PTN sedang mereka itu apasih? Ngoahaha
    Pikiran gw yang kekanak-kanakan itu belum sampai pada tahap kesadaran kalau justru sebenarnya gw manusia tidak berguna dan lemah sementara mas2 yang gw remehin tersebut paling tidak mereka sudah mandiri dan besar kemungkinan sudah jadi manusia berguna bagi orang lain setidaknya keluarga mereka yakan, dan setelah hampir 8 tahun kuliah S1 gak lulus2 gw terpaksa cabut sebelum di-DO kampus ngoahaha..
    Implicit bias yang sekarang semakin marak meracuni masyarakat:
    orang yang fasih berbahasa dan berlogat timur tengah dianggap memiliki keilmuan yang tinggi, berakhlak mulia, meskipun kadang suka keceplosin berbicara kotor (apa lagi kalo ngomongin jeleknya pemerintah dari sudut pandang mereka) tetap saja pantas diberi gelar "guru" ngoahaha.. dan memberi sebutan "cebong" kepada siapa saja yang memiliki pandangan yang bersebrangan dari orang-orang yang memiliki "implicit bias jaman now" tersebut 😁😁
    Btw kontennya keren, harusnya materi seperti ini dimasukkan ke dalam mata pelajaran seperti Budi Pekerti/PPKn/PMP atau yang sejenisnya supaya gak ada lagi generasi2 yang suka meremehkan orang lain, menghormati orang lain bukan karena "rupa fisiknya" melainkan dari perilaku/karya nyata positif yang bermanfaat bagi sesama

  • @rollisjuliansyah406
    @rollisjuliansyah406 3 роки тому +1

    saya berpandangan jika implisit bias & kearifan praktis dipertahankan, berdampak pada kecerdasan sosial sesorang & kesehatan mentalnya. Terima kasih F & S yang banyak menyuguhkan konten yang bermanfaat.

  • @marmara199
    @marmara199 6 років тому +3

    Pernah dirasisin sama temen sendiri dan apalagi sesama muslim, dibedain karna diri ini bukan kulit putih. it was just shocked me how some indonesians underestimate their own family. oh my god! Thanks for the video mbak afu and mas waskito.

  • @ranggalaz8972
    @ranggalaz8972 3 роки тому

    awalnya saya merasa inferior terhadap bule karena asumsi-asumsi yang saya buat sendiri dari berbagai film, berita, dll. tetapi setelah sempat kerja beberapa saat bareng bule...saya nda lagi merasa inferior...hehehehe

  • @jessicacecilia2588
    @jessicacecilia2588 5 років тому +1

    Dari pengamalan sendiri implicit bias bukan hanya di Indonesia.
    Saat sedang belajar di universitas di Taiwan, saya menyadari bahwa orang-orang di sanapun memiliki implicit bias terhadap orang-orang Indonesia, dan mereka juga memperlakukan ras kulit putih secara berbeda (I could feel how they prioritize them). Tapi sedih rasanya ada stereotypes seperti ini.
    Bahkan ketika saya sedang berada di sebuah universitas di Inggris, teman-teman sekelas yang berkulit putih kurang mau berteman dengan PoC (People of Color).
    Setelah pengalaman saya sendiri tinggal di negara asing, dan merasakan rasanya being treated differently, I would like to encourage more people to live in another country (bukan cuma traveling aja) tapi benar-benar merasakan hidup di tempat di mana kita berbeda, supaya bisa lebih bisa mengerti keadaan sebenarnya, dan orang-orang dengan etnis apapun, belum tentu sesuai dengan stereotypes yang ada.
    Saya pun akhirnya memutuskan untuk meningkatkan kesadaran orang-orang tentang ini, raising awareness so that people could be more conscious in making decisions without the bias.
    Berjuang terus ya Frame & Sentences!

  • @saikou1991
    @saikou1991 5 років тому +1

    Kalo aku berkumpul sama orang luar ini demi melatih listening skill dan juga speaking juga sih sekaligus melatih mental kita agar bisa GO Internasional, apabila kita berkarya ke ranah Internasional..

  • @trihanapratiwi491
    @trihanapratiwi491 7 років тому +2

    banyak belajar baik untuk diri sendiri dan bisa dibagikan ke orang lain tentang implicit biased terimakasih pelajarannya kak afu, kak wikan, dan kakak pemilik apartment.
    di daerah ku sendiri banyak sekali orang yang sedikit lupa dengan 'kearifan praktis' dan yang sedikit melupakan adalah pemuda-pemudi daerah itu sendiri.
    semoga dengan di sharenya video ini bisa jadi pelajaran baik untuk diri sendiri dan orang sekitar. sekali lagi, terimakasih kakak-kakak semuanya

  • @dariqisti
    @dariqisti 7 років тому +2

    Just letting you know aku baru aja bahas ini di kelas. Bahkan dari kelas itu aku dapat tugas untuk bikin essay tentang IAT from Harvard. Aku setuju kak, setiap orang punya bias karena pada dasarnya untuk mengenal suatu kultur kita belajar banyak dari stereotype (atau bahkan dari bias/prejudice) dan kemudian kita perlahan belajar untuk membuktikan apakan yang kita pikirkan itu benar atau tidak. Thanks for sharing kak!

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому

      Yes! Aku juga sebelum mulai semester pertama diminta untuk ambil tes IAT itu, dan ternyata meskipun aku ngerasa sudah cukup open-minded, tetep ada aja implicit bias yang kita nggak sadari (hence the name). Semoga ini bisa jadi bahasan lebih luas ya di Indonesia!

  • @airlicious26
    @airlicious26 4 роки тому +1

    Ah...ternyata benar. Salah satu asumsi saya disebutkan oleh Afu yaitu hipotesis nomor 2. Oh ya, pernah ada orang Inggris yang menilai bahwa orang Indonesia semuanya ramah. Kemudian, saya confront dia dengan mengatakan bahwa mayoritas orang Indonesia ramah kepada bule kulit putih 😅

  • @sitirahmadesmarleni3168
    @sitirahmadesmarleni3168 7 років тому +2

    Hai Afu & Suami.. Terimakasih sudah membawa issue implicit bias ini ke permukaan sehingga jadi sangat menarik untuk didiskusikan. Terimakasih juga kepada pemilik apartemen yang sudah menganalogikan diri nya sbg mahasiswa harvad dan teman-teman takmir masjid di Jogja, kearifan praktis itu, ngena banget sih. Saya tadinya berharap video ini lebih panjang, kayaknya ada beberapa hal yang masih bisa di elaborasi lagi sebelum loncat ke menit 02.45.
    Ditunggu upload selanjutnya dengan topik-topik yang lebih seru.
    Cheers!

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому +1

      ((Pemilik apartemen)) Hahaha. Iyaaa, senang kalau topiknya bisa beresonansi dengan situasi di Indonesia. Pengennya ada Part II, Part III gitu ya tentang implicit bias. Melihat banyak komentar di bawah, memang kayaknya kami kurang unpack beberapa hal dan ada simplifikasi-simplifikasi yang bisa bahaya. Regardless, makasih banyak!

  • @bensrandomness4366
    @bensrandomness4366 3 роки тому +1

    Still rellevant to these days 👍🏼

  • @DanielDaAbadSukarno
    @DanielDaAbadSukarno 3 роки тому

    6 menit tapi ilmu 1 jam

  • @Sharul164
    @Sharul164 5 років тому +1

    Baru nonton 2 kali channel ini langsung ku subscribe. very educated.

  • @3rsurrender
    @3rsurrender 7 років тому +1

    Apa bedanya sama inferior complex ya?

  • @Mrafif23
    @Mrafif23 5 років тому +1

    Implicit bias a.k.a Lookism

  • @osamaanooz1074
    @osamaanooz1074 6 років тому +1

    jawabannya hanya satu bak "mental inlander" ☺

  • @lifeisneverthesame910
    @lifeisneverthesame910 5 років тому

    Inferiority complex.. Penyakit akut lama sembuhnya..

  • @faridhamdann
    @faridhamdann 5 років тому +1

    Waskito cuk, santri krapyak

  • @kebablasan35
    @kebablasan35 3 роки тому

    Saya pernah juga lihat stand jualan di Bazaar Mall, buanyak banget yang beli ternyata ada bule jualan Keju Swiss

  • @AppleGirl
    @AppleGirl 7 років тому +1

    Please tell me what is "Bule gila" , my Indonesian friends from Instagram calls me "Bule gila"

    • @ggh_-ts6pn
      @ggh_-ts6pn 6 років тому

      Apple Girl basically it means "crazy white person". Crazy here means wild, not mentally disturbed.

  • @cilokbunder5221
    @cilokbunder5221 6 років тому

    Video yg bagus, pembelajaran yg cerdas, materinya jg bagus... Tp sy tdk yakin ini masuk ke otak anak2 yg sdh kebanyakan micin...hehehe

  • @IwanGustiawanDaisyChristoffel
    @IwanGustiawanDaisyChristoffel 6 років тому

    yayaya..keren ulasannya...mantap
    mampir tempat gw jeng...

  • @sebrinazaher1496
    @sebrinazaher1496 4 роки тому

    Pada intinya, menghargai sesuatu walaupun itu remeh temeh (appreciated) sbg suatu bentuk rasa bersyukur juga alias gak nuntut lebih.

  • @mozzamahardhika5322
    @mozzamahardhika5322 5 років тому

    Implicit bias yang pernah aku alami ialah waktu aku begitu dibanggakan2 sebab masuk ke PTN, sedngkan sepupuku di PTS. Aku merasa jumawa, tidak enak hati sama dia akibat ulah keluargaku.

  • @blissfullevana2097
    @blissfullevana2097 5 років тому +1

    Im coming from inspigo..

  • @steverubio6072
    @steverubio6072 5 років тому

    Inferiority complex kalau gak salah nama lainnya.

  • @fadhlier
    @fadhlier 6 років тому

    orang banyakan melihat orang yang menjajahnya atau menaklukkannya lebih hebat daripada orang dari bangsanya sendiri

  • @asmartomar
    @asmartomar 6 років тому

    Hipotesis yang ketiga karena bule itu dianggap lebih cantik dan keren dibanding mereka

  • @do_and_post
    @do_and_post 5 років тому

    Lucu pas bilang pinjam apartemen buat shot

  • @destr0yed
    @destr0yed 7 років тому

    Hal terimplisit lain: "hell yeah pribumi!!"

  • @raainychannel2249
    @raainychannel2249 5 років тому

    Terimakasih mbak video nya bagus

  • @Yudhiprasada
    @Yudhiprasada 5 років тому

    Aryan Race Superiority

  • @birancabee5789
    @birancabee5789 4 роки тому

    Aaaaa ada mas waskitoooo!!!

  • @Tommy0807Sys
    @Tommy0807Sys 5 років тому

    Bagus nih channel.

  • @haefaazhar837
    @haefaazhar837 3 роки тому

    We want more, Kak!!!!

  • @normanbilli5807
    @normanbilli5807 5 років тому

    Benerrrrrr bangettt :)))

  • @PrayudiSetiadharma
    @PrayudiSetiadharma 7 років тому

    might be implicit bias but might also be simply curiosity. how can we tell the difference?

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому

      I think curiousity necessitates a degree of neutrality and lack of prejudice. Implicit bias is the exact opposite, where you have an unconscious bias towards certain people that you may not realize. The judgement, I guess, is with the individual him/herself.

  • @MsAudrey7
    @MsAudrey7 5 років тому

    Tks Wikan ifu

  • @rahmanurhakmi2987
    @rahmanurhakmi2987 7 років тому

    Seperti mempraktekkan oksidentalisme technically 😆

    • @Frameandsentences
      @Frameandsentences  7 років тому

      Tadinya sempet kepikiran untuk menamai episode ini 'reverse orientalism' tapi takut terlalu accusing :)

  • @julianwidjaja4896
    @julianwidjaja4896 5 років тому

    Kkk inside

  • @culturenomad
    @culturenomad 5 років тому +1

    Implicit bias is a two way street. For example, how many real Asian actor can make it in Hollywood without either being cast type as a math geek, a karate (or kungfu) expert, or a computer wizard? Siapa sih yang tidak bias? Kalau seseorang ngaku nutral, itu adalah seorang yang pasti bias terhadap seluruh dunia.