Kehidupan dan Kematian oleh Ci Metta Surya Wijaya
Вставка
- Опубліковано 9 лют 2025
- Metta Surya Wijaya, yang dikenal sebagai indigo, sering berbicara tentang konsep kehidupan dan kematian dari sudut pandang spiritual dan metafisik. Berikut adalah penjelasan umum yang terkait dengan pandangan serupa, meskipun perlu dicatat bahwa pandangan ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan perspektifnya:
Kehidupan sebagai Perjalanan Spiritual
Kehidupan dianggap sebagai fase pembelajaran dan evolusi jiwa. Setiap orang memiliki tujuan spiritual tertentu yang perlu dicapai selama hidupnya. Pengalaman baik dan buruk adalah bagian dari proses pembelajaran ini untuk memperkaya jiwa.
Kematian sebagai Transisi
Kematian tidak dilihat sebagai akhir, melainkan sebagai transisi ke dimensi lain. Jiwa dianggap abadi dan hanya meninggalkan tubuh fisik untuk melanjutkan perjalanan di dunia lain. Dalam hal ini, kematian dipandang tanpa rasa takut, karena hanya merupakan perubahan bentuk keberadaan.
Reinkarnasi dan Karma
Dalam beberapa pandangan spiritual yang sering disampaikan oleh orang-orang indigo, reinkarnasi adalah bagian penting dari siklus kehidupan. Jiwa akan lahir kembali untuk menyelesaikan pelajaran yang belum selesai atau untuk memenuhi tugas tertentu di kehidupan sebelumnya. Konsep karma, yaitu akibat dari perbuatan di kehidupan sekarang atau sebelumnya, juga menjadi elemen penting dalam memahami siklus kehidupan.
Koneksi dengan Alam Semesta
Kehidupan dan kematian sering dianggap sebagai bagian dari harmoni alam semesta. Semua makhluk hidup terhubung dengan energi universal, dan keberadaan seseorang adalah kontribusi terhadap keseimbangan besar tersebut.
Makna Kehidupan
Dalam pandangan spiritual, makna kehidupan sering dihubungkan dengan cinta, pelayanan kepada sesama, dan pencarian kebijaksanaan. Kehidupan adalah kesempatan untuk memberi dampak positif dan menjalani hidup selaras dengan nilai-nilai luhur.
Kehadiran Roh atau Energi
Orang-orang indigo seperti Metta Surya Wijaya sering berbicara tentang keberadaan roh atau energi dari mereka yang telah meninggal. Mereka percaya bahwa komunikasi dengan entitas ini dimungkinkan, dan pesan dari dunia lain bisa memberikan panduan bagi kehidupan di dunia fisik.
Sotti hottu ci metta. Terima kasih atas penjelasannya
Alam manusia 4 class: kaya,miskin,mulya,hina,terkondisi karma baik & karma buruk,masing2 personal,individu,private ❤❤❤
Semoga semua mahluk hidup berbahagia
Terima kasih aci meta
Namo Buddhaya ❤
Mks ci Meta, Anumodana, semoga semua mahluk berbahagia🙏
Roda samsara = lahir,tua,sakit&. Kematian adalah awal kelahiran kembali : alam hewan,alam setan,alam manusia,alam para dewa❤❤❤
Tentunya ada 31 alam kehidupan yang berada dalam roda kehidupan
Coba disampaikan 4 sebab mimpi menurut ajaran Buddha utk pertanyaan2 mimpi itu, mungkin lebih dapat dipahami dan dicerna penanya
Namo budaya ci metta nama saya rudy.saya ingin bertanya ci meta ..selain pelimpahan jasa bagaimana utk memberikan karma yg baik utk mendiang orang tua mohon penjelasannya ci terima kasih
Setiap waktu ada kesempatan berbuat kebaikan/kebajikan selalu dedikasikan jasa kebajikan tersebut untuk sanak leluhur yang telah meninggal
Setiap waktu ada kesempatan berbuat kebaikan/kebajikan selalu dedikasikan jasa kebajikan tersebut untuk sanak leluhur yang telah meninggal
Seperti nya berdana misal berbagi nasi bungkus an papa mama - - itu saja yg saya bisa bantu jawab. Rahayu
pelimpahan jasa hanya bisa apabila almarhum lahir di alam peta tertentu, sebenarnya pelimpahan jasa akan berhasil bila almarhum bermudita(senang atas kebaikan anak cucunya)
Cara utk bisa berkonsultasi sm ci Metta gimana ya hrs hub kemana anumodana
Kesalahan atau karma buruk dimasa lalu tidak bisa diingat seandainya selalu utamakan prilakilu baik apa bisa meringankan sekaligus menghapuskan kesalahan itu?
bisa dan tdk bisa tergantung bobot karma yg dilakukan, jika membunuh ibu atau ayah kandung tdk ada ampun pasti gol ke neraka apapun karma baik yg dilakukan
Kenapa harus meditasi ayarat utk masuk alam surga? Perbuatan baik sajq tak cukup?
Meditasi itu juga perbuatan baik, hanya level surganya yang membedakan...karen surga dalam Dhamma (ajaran Buddha tidak satu melainkan ada 6)