Kematian dari sudut pandang Buddhis !oleh Cik Metta Surya Wijaya
Вставка
- Опубліковано 9 лют 2025
- Cik Metta Surya Wijaya, seorang tokoh spiritual yang dikenal dalam lingkup ajaran Buddha dan meditasi, sering kali membahas konsep kematian dalam perspektif spiritual dan misteri yang melingkupinya. Menurut ajaran Buddha, kematian bukanlah akhir, melainkan proses transisi menuju kelahiran kembali (reinkarnasi) atau pencapaian kebebasan total dari siklus kelahiran dan kematian (Nibbana). Berikut adalah beberapa cerita atau pandangan menarik terkait misteri kematian menurut pendekatan spiritual yang mungkin sering dibahas oleh Cik Metta:
1. Kematian sebagai Guru Terbesar
Cik Metta kerap menekankan bahwa merenungkan kematian membantu seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna. Ia mengajarkan bahwa kematian adalah "pengingat terbaik" untuk hidup dengan kesadaran penuh dan kebijaksanaan.
Cerita Inspiratif: Ada kisah seorang petapa yang setiap hari merenungkan bahwa "hari ini bisa jadi hari terakhir." Dengan cara ini, ia selalu menjalani setiap detik hidupnya dengan cinta, kebaikan, dan kebijaksanaan tanpa menunda-nunda kebaikan yang dapat ia lakukan.
2. Fenomena Kehidupan Setelah Mati
Menurut ajaran yang sering dikaitkan dengan pandangan Buddhis, setelah kematian, jiwa atau kesadaran seseorang mengalami transisi. Pada tahap ini, karma yang telah diperbuat sepanjang hidup menjadi penentu utama kelahiran kembali.
Cerita Misterius: Dalam salah satu ceramah, Cik Metta mungkin mengangkat cerita tentang seseorang yang mengalami near-death experience (pengalaman mendekati kematian). Orang tersebut mengaku melihat cahaya terang dan merasa diadili berdasarkan perbuatan baik dan buruk yang telah ia lakukan.
3. Pengaruh Karma terhadap Kematian
Cik Metta juga bisa saja membahas bagaimana karma, atau hasil dari perbuatan seseorang, memengaruhi pengalaman saat kematian dan kelahiran berikutnya. Karma baik dapat membawa ketenangan saat meninggal, sedangkan karma buruk mungkin menciptakan rasa takut atau penyesalan.
Cerita Menarik: Seorang dermawan yang menghabiskan hidupnya untuk membantu orang lain dikisahkan meninggal dengan tenang dan tersenyum, seolah menyiratkan bahwa ia melihat dunia yang indah di akhir hayatnya.
4. Praktik Meditasi untuk Menghadapi Kematian
Meditasi, terutama meditasi Vipassana, sering diajarkan oleh guru seperti Cik Metta sebagai cara untuk memahami sifat fana dari segala sesuatu. Dengan memahami ketidakkekalan, seseorang tidak akan takut menghadapi kematian.
Cerita Inspirasi: Seorang meditator yang telah bertahun-tahun berlatih diceritakan menerima berita bahwa ia sakit parah dengan tenang. Ketika akhirnya tiba saatnya meninggal, ia tidak menunjukkan rasa takut, melainkan kedamaian total.
5. Pesan Utama: Hidup dengan Kesadaran Penuh
Pesan yang sering disampaikan adalah bahwa misteri kematian bukan untuk ditakuti, tetapi untuk direnungkan. Kesadaran akan kematian membuat seseorang lebih menghargai kehidupan dan menjalani setiap momen dengan sepenuh hati.
Dhamma hukum kebenaran alam Raya/semesta ❤❤❤❤
1. Beternak untuk pengembangan karma ba ik.
2. Menjaga omongan untuk memundurkan karma buruk.
3. Semangat membersihkan sendir i dengan kesadaran yang seterusnya.
❤
Terimakasih
🙏🙏
Semoga bermanfaat
❤❤ adem bgt denger y meskipun saya bukan budha
Berarti anda berjodoh dengan ajaran (Dhamma) Buddha dan kemungkinan juga kehidupan yang lampau anda adalah umat Buddha
PIKIRAN🙏😇
Kematian awal dr kelahiran kembali 4 alam: hewan , setan , manusia & alam para dewa
+neraka
🙏🙏🙏❤❤❤
❤
Alam manusia ada 4 kelas: kaya,miskin,mulya,hina,terkondisi oleh buah karma baik& buruk masing2 individu
Manusia Mulia kriteria nya bagaimana?
Cara berkonsultasi dengan ci Metta bagaimana ya?Terimakasih.Sabbe Satta Bhavantu Sukittata
Audio nya kurang bagus, susah dengernya, mohon setiap podcast, audio diperhatikan, shg bs didengarkan dng baik🙏🙏🙏
Golongan mulya: lahir di lingkungan kerajaan /kingdom
🙏🙏🙏💝💝💝
umat Buddha harus membaca Pansu Sutta.
agar menyadari, setelah kematian, tidak banyak yg dapat terlahir lagi sebagai manusia.
bahkan dewa pun demikian, tidak lagi terlahir sbg dewa.
hampir semua terlahir di alam sengsara ( neraka, binatang dan hantu).
makanya gak heran, lebih mudah mencari serangga dan hewan daripada manusia.
misalnya di pantai, atau di lembah, atau di hutan. menemukan hewan pasti mudah, menemukan manusia belum tentu selalu ada.
semua itu krn kelahiran sbg hewan lebih besar kemungkinannya daripada sbg manusia.
mau tanya saya pernah dengar ada kesaksian orang non buddhis yang pernah mendekati kematian, sempat masuk ke tempat yang di gambarkan seperti nibana, jadi kosong tidak ada apapun dan kemudian ada seperti bola cahaya yang itu adalah alam semesta kebalikan dari yang kosong tadi, lalu kemudian semakin dilihat semakin masuk ke dalam cahaya tadi dan kembali lagi, apakah ada yang berkesaksian serupa, dan apakah mungkin.
Ijin tanya. Bu Metta wijaya menjawab pertanyaan. Berdasarkan apa? Kr bulan biksuni
Berdasarkan pengalaman pribadi beliau sebagai praktisi Buddhis
Bu metta wijaya punya jiba chaku kah, bawaan lahir ya?... karena kehidupan dulu katanya pernah paraktik meditasi buddhis
Bu Metta saya bingung,mamah saya sakit gk sadar,trus saya minta Kwan Im jika mamah saya diberi kehidupan saya akan fangsen,nah tpi mamah saya hidup cuma gk bisa sehat betul,dan mamah saya merasa udah tua gk mau tersiksa apakah saya bwrdosa,mengusahakan mamah saya sembuh
Selama tidak ada niat buruk maka anda tidak berdosa,
Bhante = yang mulya
Izin tanya mengapa wajah orang meninggal bisa berubah tidak seperti hari hari sebelumnya? Apa yg bisa membuat kondisi demikian
Secara Alamiah Tubuh manusia yang sudah meninggal akan mengalami perubahan (pembusukan) sama halnya kematian yang terjadi pada makhluk hidup lainnya juga akan mengalami perubahan.
Tubuh manusia ketika masih hiduppun selalu mengalami perubahan setiap waktunya hanya manusia tidak bisa melihat fenomena tersebut secara mendalam tentang perubahan nya,, seolah olah raga manusia berubah secara instan padahal berproses,tumbuh , berkembang dan akhirnya mengalami penuaan...
Karena tubuh/jasad/raga kasar itu berawal dan terdiri dari banyaknya unsur2 alam seperti padat, cair, gas, dan panas....ketika makhluk seperti manusia meninggal, yang akan berubah hilang lenyap terlebih dahulu adalah kesadarannya yg pergi kemudian unsur panas pada tubuh/badan lenyap yg berakibat badan jasad dingin karena peredaran darah yg otomatis berhenti, lalu perlahan2 mulai pada unsur2 padat tubuh manusia berubah membengkak dan membusuk (bangkai), dan yg terakhir unsur cair yg mulai keluar dari pori2 dalam tubuh mengeluarkan aroma bangkai segar yg membusuk...itulah ketidak-kekalan🙏
Minta tanya ke ci Metta, apakah manusia beragama selain buddha, kebanyakan akan terlahir kembali ke alam peta?
Tentu tidak ,semua kembali kepada Tingkat moralitas setiap individu, orang yang tidak beragama sekalipun kalau memiliki moralitas yang baik tentunya akan terlahir di alam bahagia
Mostly semua lahir ke peta dulu, trs sekejap ke alam dewa klo ybs punya karma baik n pikiran baik/tenang.
Agama apapun, org buddhis pun yg tdk disiplin dana sila meditasi sama saja,
Kebanyakan terlahir di alam petta dulu karena rata2 makhluk manusia tidak dapat menghilangkan kemelekatannya saat detik2 kematiannya baik terhadap org2 yg dicintainya maupun yg dibencinya....kemelekatan itulah yg membuat mereka di alam petta (alam tempat arwah2 mendiang yg baru meninggal/setan gentayangan penasaran/hantu kelaparan)🙏
Emang ssh pernah mati..?
Namo buddhaya..
Mohon maaf admin..mohon maaf siapa saja yg ada di sini...
Kalo tdk salah ci meta pernah bilang bahkan meyakini bhwa...
Saat org meninggal...langsung pindah alam..tanpa waktu jeda...
Dalam kasus alm wi..xxx
Di katakan alm penasaran...
Yg ingin sy tanyakan....
Alm yg penasaran...apakah sudah termasuk lahir kembali?
Atau di katakan sudah pindah alam??
Terima kasih...namo buddhaya
Kelahiran pada kasus ini adalah termasuk kedalam kelahiran spontan, yang dialami oleh para makhluk Petta atau dewa..
Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk bertumballahir . Beda jika lahir melalui kandungan atau telur prosesnya tidak spontan seperti makhluk Petta atau dewa
@@ManggalaChannel32 gak maksud sy gini loh...
Kata ci meta...saat seseorang meninggal...maka org tsb langsung di lahirkan kembali. Atau dg kata lain...langsung pindah alam.
Maksudnya adl tidak ada waktu tunggu mulai dari kematian sampai kelahiran kembali. Tidak ada waktu jeda.
Nah...di sini ci meta kan bilang...thd kasus wixxx ini
Di katakan si wixxx meninggal dalam keadaan penasaran.
Shg gentayangan.
Pertanyaan sy adl...
Apakah kondisi saat si wixx yg penasaran dan gentayangan ini bisa di katakan sudah lahir kembali?
Ataukah belum di lahirkan kembali?
Karena mengingat bhwa yg di katakan sebelumnya...bhwa saat seorang meninggal...tidak ada waktu tunggu atau jeda.
Karena jika tidak ada waktu tunggu atau jeda..maka seharusnya tidak ada yg namanya penasaran atau gentayangan.
Atau simplenya gini..m
Apakah yg penasaran dan gentayangan itu termasuk alam peta?
Langsung lahir di alam peta. Jadi hantu @@candraguna809
@@candraguna809iya, alam peta, alam azura, alam surga dewa-dewi, alam brahma, alam neraka itu semua terlahir spontan setelah kematian di alam manusianya...alam petta itu memang tempatnya alam para arwah mendiang yang baru meninggal dan alam setan penasaran/gentayangan dan hantu kelaparan...mereka langsung terlahir spontan tanpa jeda🙏
Iya alam petta...alam surga/neraka/petta/asura/alam brahma tuh semuanya terlahir-mati secara spontan tanpa jeda...kebanyakan yg baru meninggal terjebak terlahir di alam petta dulu sesuai usia karmanya klo karma baiknya banyak maka akan langsung lahir spontan ke alam surga karena rata2 makhluk manusia tidak dapat menghilangkan kemelekatannya saat detik2 kematiannya baik terhadap org2 yg dicintainya maupun yg dibencinya....kemelekatan itulah yg membuat mereka di alam petta (alam tempat arwah2 mendiang yg baru meninggal/setan gentayangan penasaran/hantu kelaparan)🙏
kocak nih yg nanya jago bahasa inggris wkwkkw
Krn lokasi talknya di Singapore 😊