Terima kasih atas ilmu nya, mau tanya kalau tegangan 480V 3phasa dan teg antara fasa bisa 220-240 ini kira2 bagaimana ya system Generator bisa menghasilkan kan tegangan tersebut utk 240V/480V , maaf ini biasa nya sering di jumpai di peralatan produk USA
Kalau yang di US setahu saya itu dari sistem distribusi listriknya pak, di bagian transformernya itu seperti transformer CT gitu. Jadi ada 3 terminal hot - CT - hot. Antara hot dan CT itu 220, tapi ketika diukur hot dengan hot jadi 240. kalau di tempat kita kan satu fasa satu besaran tegangan. terimakasih telah mampir, semoga bermanfaat
Ijin bertanya suhu. Kasus main stator digulung ulang. Hasil pengukuran tegangannya RN 230 SN 230 TN 230 RS 400 RT 400 ST 400 Akan tetapi dengan ground RG 400 SG 400 TG 0 NG 230 Api terdapat pada RSN, T justru hilang / pindah ke N Pertanyaannya 1. Apakah ada kesalahan/ terbalik dalam gulungan ulang tersebut 2. Ataukan ada kebocoran di gulungan T ke netral? Sementata cek semua RSTN dengan ground tidak ada yang short. Terima kasih
Untuk hasil pengukuran seperti yang tersebut, saya belum ketemu pasti sumber masalahnya pak. tapi untuk kemungkinan kasus no 1 itu, bedasarkan percobaan kalau terbalik memang tegangan fasa ke netral semua ok, tapi di tegangan antar fasa yang nanti akan beda, hanya satu saja yang 400V, dua sisanya sekitar 230 an. jadi misal yg terbalik yg T, maka hanya RS saja yang 400V, RT dan ST 230V. Kalau kemungkinan ke 2, kalau hanya "bocor" saja maka seolah seperti satu line yang dibebani. efeknya seingat saya tidak begitu, paling tegangan agak tidak seimbang dan muncul panas pada kumparan pak. kalau kasusnya short ya akan segera terlihat efek konsletingnya pak. Mungkin baru itu pak, kalau ada update terkait ini boleh dishare pak, hehehe
Karena sistemnya 3 fasa bang, jadi walaupun yang diukur itu antara dua fasa, secara matematika pakai akar 3 tadi. Kalau digambarkan dalam vektor, 2 fasa (r dengan s, s dengan t & t dengan r) itu memiliki beda sudut 120 derajat. Beda lagi kalau semisal dibuat listrik 2 fasa saja, 4 fasa, 5 fasa dll. maka bukan menggunakan akar 3 untuk mencari tegangan fasa ke fasa nya.
Terima kasih atas ilmu nya, mau tanya kalau tegangan 480V 3phasa dan teg antara fasa bisa 220-240 ini kira2 bagaimana ya system Generator bisa menghasilkan kan tegangan tersebut utk 240V/480V , maaf ini biasa nya sering di jumpai di peralatan produk USA
Kalau yang di US setahu saya itu dari sistem distribusi listriknya pak, di bagian transformernya itu seperti transformer CT gitu. Jadi ada 3 terminal hot - CT - hot. Antara hot dan CT itu 220, tapi ketika diukur hot dengan hot jadi 240. kalau di tempat kita kan satu fasa satu besaran tegangan. terimakasih telah mampir, semoga bermanfaat
Ijin bertanya suhu. Kasus main stator digulung ulang. Hasil pengukuran tegangannya
RN 230
SN 230
TN 230
RS 400
RT 400
ST 400
Akan tetapi dengan ground
RG 400
SG 400
TG 0
NG 230
Api terdapat pada RSN, T justru hilang / pindah ke N
Pertanyaannya
1. Apakah ada kesalahan/ terbalik dalam gulungan ulang tersebut
2. Ataukan ada kebocoran di gulungan T ke netral? Sementata cek semua RSTN dengan ground tidak ada yang short.
Terima kasih
Untuk hasil pengukuran seperti yang tersebut, saya belum ketemu pasti sumber masalahnya pak.
tapi untuk kemungkinan kasus no 1 itu, bedasarkan percobaan kalau terbalik memang tegangan fasa ke netral semua ok, tapi di tegangan antar fasa yang nanti akan beda, hanya satu saja yang 400V, dua sisanya sekitar 230 an.
jadi misal yg terbalik yg T, maka hanya RS saja yang 400V, RT dan ST 230V.
Kalau kemungkinan ke 2, kalau hanya "bocor" saja maka seolah seperti satu line yang dibebani. efeknya seingat saya tidak begitu, paling tegangan agak tidak seimbang dan muncul panas pada kumparan pak.
kalau kasusnya short ya akan segera terlihat efek konsletingnya pak.
Mungkin baru itu pak, kalau ada update terkait ini boleh dishare pak, hehehe
Mas bro terangkan dengan 3D bgaimana kipas angin bisa mutar sedangkan rotor tanpa ada mahnet permanen
Uw, masukan yg bagus untuk konten selanjutnya. Terimakasih telah mampir, semoga bermanfaat.
ua-cam.com/video/ebZ9o9j-skw/v-deo.html
Kenapa yang dipakai 2 fasa tapi masih berlaku rumus akar 3 ?
Karena sistemnya 3 fasa bang, jadi walaupun yang diukur itu antara dua fasa, secara matematika pakai akar 3 tadi. Kalau digambarkan dalam vektor, 2 fasa (r dengan s, s dengan t & t dengan r) itu memiliki beda sudut 120 derajat.
Beda lagi kalau semisal dibuat listrik 2 fasa saja, 4 fasa, 5 fasa dll. maka bukan menggunakan akar 3 untuk mencari tegangan fasa ke fasa nya.
akar 3 dapet darimana?
itu ditampilkan untuk pembuktian rumus umum mencari nilai tegangan line dari tegangan fasanya.