Penasaran dgn isi obrolannya krn terkesan brand ini sukses besar, dibalik fakta dan jg yg banyak ditulis dikolom komen ini, brand ini cabangnya sdh banyak yg tutup. Mmg awal dulu brand ini sempat naik dan viral krn cara branding dan promosinya yg kekinian hingga cepat membuka cabang² baru, tp ya mgkn ya, semua hal ttg kuliner tdk tergantung pd promosi saja tp balik lg dgn kualitas dan harga yg realistik apalagi menu² masyarakat menengah kebawah, yg akhirnya skr ya balik lagi ke pedagang² kaki5 yg lbh murah dan rasanya konsisten. Pernah coba makan bakso bujangan 1x di cabang Bogor dgn harga 30k seporsi kecil dgn rasa bakso yg hampir sama saja dgn bakso lainnya,ya kami tdk pernah balik lg, mending cari bakso dipinggiran jalan 30k 3 porsi hehee.... ...atau jgn2 brand ini mmg utamanya bkn bisnis kuliner ya tp ada bisnis property dibelakangnya...spt kata seorang ahli property terkenal itu... Btw terima kasih atas obrolan inspiratifnya.
dikudus besar banget awal rame tp skg sepi bgt mungkin karna banyak cafe kompetitor serupa dgn harga yg terjangkau dgn relatif rasa dan tempat sama aja cafe skg bagus2 rata2
Betul, bisnis ink besar bukan karena product, tapi karena kemampuan branding dia untuk menjual friendcisenya. Yg jadi korban ya orang2 yg invest karena kemakan omongannya.
Untuk kemampuan scaling up, supply chain, branding, marketing, emang bang Rex jago. Hanya saja untuk produknya terlalu lemah untuk disuruh sustain menghadapi dinamika perkulineran. Produknya dari segi rasa standar aja. Kedua, quality controlnya kurang sehingga rasanya menurun terus. Tapi dengan produk yg seperti itu, harga yg dipatok lebih mahal dibanding sekitaran. Padahal klo enak dan konsisten dari segi rasa, pasti orang bela2in beli mahal. Produk yang hanya mengandalkan viral dan unik2an doang susah bertahan. Karena yg hari ini unik dan viral, besok2 akan tidak untik dan tidak viral. Berbeda klo senjata utamanya adalah produk. Pasti dicari orang walaupun lokasinya berada di gang sempit dan hanya gerobakan.
Itulah permasalahan UPNORMAL dan brand2 lainnya! Bayangkan saja dengan -/+ Rp. 24.000 kita bisa dapat kopi berkualitas, segar karena dibuat fresh dan dengan mesin espresso kelas atas di KENANGAN atau FORE. Di UPNORMAL saya pernah lihat kopi ditandon, gelas yg dipakai dine-in itu gelas yg sama dipakai untuk es jeruk, harga lebih mahal dan rasa kopi hemmm... tidak standar "Barista's Rule". Seharusnya selevel Rex mengerti akan hal ini karena soal produk dan kualitas adalah hal mendasar dalam bisnis F&B. Hanya saja Rex dkk terseret "EUFORIA", mereka terbuai dengan "HYPE". Ketika kita berasumsi bahwa "Seharusnya Rex dkk paham soal produk dan kualitas tetapi mereka tetap berekspansi dan berdiversifikasi sangat kencang kira2 apa yg terjadi???" YANG TERJADI ADALAH mereka melihat peluang besar naik daunnya CRP Group sehingga memanfaatkan momentum ini untuk menjaring investor/ franchisee sebanyak mungkin. Pertanyaan berikutnya mengapa CRP membuat sampai 11 brand berbeda??? JAWABANNYA ADALAH brand baru masih dapat dibuat cantik asumsi2 bisnisnya sedangkan yg excisting dan dengan performa terus turun misalnya Nasi Goreng Mafia mereka (CRP) tentu khawatir menyajikan laporannya so dibuatnya brand2 baru mengandung unsur/ tujuan/ maksud untuk terus meraup franchisee. Dari strategi inilah CRP dapat banyak dana (*keuntungan), resiko terdistribusi ke pihak lain (investor/ franchisee). BERIKUTNYA, ketika cara/strategi ini sudah berada pada batas tertentu CRP beralih ke strategi membuat pelatihan/ kelas/ seminar F&B berbayar (*Foodiz). Hal ini juga punya 2 tujuan, pertama tujuan bisnis karena berbayar, kedua tujuan akusisi brand2 rintisan yg bagi mereka menarik untuk di invest kemudian dimasukkan ke CRP. Dari tahap/ alur yg saya sampaikan ini hanya yg terakhir yg belum kita lihat. Tunggu saja, pasti begitu. So, saya skrg kurang terkesan dengan bisnis CRP, Rex dkk, miane...miane🙏😊 Apakah Bang INDRAWAN NUGROHO belum melakukan studi soal ini!
profit is slow klo mau "sukses" secara masive pakai aja strategi growth seperti startup, franchise dll. tp bisnis yg bertumbuh secara non organic akan ada konsekuensinya yaitu shutdown di ujung atau bubble. organic = bottom to top traffic franchise/funding atau jalur non organic = top to bottom traffic pesan dr bos ane waktu d SG
Izin mau komen ni, Jangan sampe kita yg blm mulai usaha, kita terbebani dengan ilmu ilmu yg sudah kita pelajari. Mending kita jalani dan kita pelajari / mencari solusi dari masalah masalah yg ada
Kalo saya melihat secara objektif, ilmu marketing dan branding dari mas Rex sangat keren, analisa2nya detail... dan selalu up to date... dan itu sering berhasil saya terapkan di usaha kuliner kecil saya, walaupun faktanya usaha beliau di upnormal dan brand2 yg lain banyak yg tutup...
yang membuat suka dengan serial 'the insider" adalah... setelah narasumber menjawab pertanyaan, maka Dr Indrawan bertanya dengan pertanyaan yang lebih sensitif, tajam dan dalam... really like it
Bismillah , awal bulan 5 resign kerjaan , langsung keluar zona nyaman dan memulai. minta doanya semua.... setuju dengan bung rex, sangat memberi power untuk segera resign dan memulai.
Big knowledge... walau mas rex gagal di produk. Tp manusia sll punya kesempatan kedua. Semoga sukses di sekolah bisnis kuliner. isi obrolan nya bagus banget dan kena banget sm apa yg sedang sy cari. Terima ksh mas rex dan mas indra
Dok, tolong undang pihak indofood, sy penasaran knp indomie goreng & indomie kuah kari ayam itu dr dulu ga pernah berubah produk, ga ada promosi yg gede2an tp sampe skrg masih tetep laku diseluruh nusantara? Ini kaya ngelawan semua ilmu marketing
Indomie brandingnya kuat , pioner jg di dunia mie instant, walaupun byk pesaingnya skg, indomie tetap punya loyal customernya sendiri termasuk saya, bagi customer walau byk pilihan tp klo uda ngeklik di hati pasti susah berpaling
Sebagai pelaku usaha kecil dan lihat temen2 lain jg sesama pelaku usaha kecil, sulit berkembang/naik kelas itu karna modal. Kami merintis usaha susah payah tertatih2, tiba2 muncul pemodal besar buka usaha yg sama maka hancurlah kami. Ilmu kami ada tp modal kami terbatas. Orang yg punya modal terbatas mau buat 1 usaha aja mikir 1.000x, krn resikonya kalo sampe usaha gagal itu ngabisin apa yg ada. Beda dgn pemodal besar, mau buka usaha ini itu ga mikir lg, krn 1 usaha gagal msh byk modal untuk buka usaha lain.
Mungkin sekarang para forunder dari brand-brand dibawah CRP udah fokusnya ke Foodizz. Terlihat dari banyak gerai-gerai CRP seperti Upnormal terutama yang udah kurang dari segi menu makanan, harga, fasilitas dan kebersihan, makannya banyak cabang-cabang yang tutup. Semoga bisa konsisten terus QC di tiap cabang Upnormal & Upnormal Coffee Roaster di Indonesia terutama di Bandung yang dimana kota pertama adanya Upnormal.
@@wraithking3865 Sukses jualan friendcise dan merasa puas dg itu tanpa berpikir inovasi product, sekarang lompat ke bisnis baru dg jualan kelas yang modalnya minim.
di lima menit pertama menjawab untuk " NAIK KELAS" dimulai dengan modal 0 caranya "dengan campaign program dan influencer twitter".... setau gw influencer modalnya udah beda sama UMKM. intinya cuma 1 exposure dan market experience. itu butuh modal untuk distribusinya bukan cuma belajar
Sepertinya Dr. Indrawan kurang tepat pemilihan narasumbernya. bukan maksud meng"kerdilkan" narasumber. kalau secara ilmu beliau pasti sangat banyak & kompeten. tapi kalau melihat dari kondisi Upnormal & Boedjangan sedang terjun bebas kayaknya belum waktunya berbicara di "THE INSIDER". kalau Upnormal & Boedjangan sudah bisa kembali seperti semula atau bahkan lebih besr lagi. mungkin dari situ banyak ilmu2 yang bisa digali. Saya sebagai penikmat konten Dr. Indrawan ingat betul dengan salah satu video tentang "Strategi Pos Indonesia Melawan JNE, J&T, Si Cepat, OVO, Gopay" itu benar benar banyak pelajaran yang bisa diambil. Dari kondisi terpuruk mencoba berinovasi dan bangkit. Semoga Upnormal & Boedjangan bisa berjaya kembali & bisa menginpirasi UKM yang lain..
Setau saya pengurang an outlet warunk upnormal dan bakso budjangan banyak yg tutup adalah strategi marketing, karena sebagai founder bisnis kuliner kita butuh efisiensi untuk mengurangi cost yg berlebih, tidak semua outlet itu rame karna beda tempat beda market,, dengan berjalan nya waktu warunk upnormal hanya berfokus pada outlet outlet yg memang bisa growing.. jadi banyak nya warunk upnormal yg tutup bukan karna gagal bang Rex, karna setau saya masih banyak warunk upnormal yg masih rame ..
@@oncimrifai8804strategi marketing?😂 anda ga paham, kita yg bisnis lama di fnb paham ini narsum seperti EO, kalo ga percaya cek saja siapa sebenarnya investor upnormal dan jabarano, dll.
Feno::::4 Sebagai orang yang hanya lulusan :::SMA,,,asumsi saya pengetahuan seperti ini di Amerika mungkin sudah 50 atau 60 tahun yang lalu seperti yang dipraktekkan oleh:::KFC Mac D,,,Coca cola atau A & W sebuah pengetahuan bisnis modern yang sangat rumit!!!!
Kadang selain knowledge, enterpreneur, bahkan segala macem ilmu dan teori, jika tanpa LUCK juga ngga akan jadi. LUCK itu yaa murni anugerah tuhan. kadang itu datang ketika sudah berkali2 jatuh bangun, walaupun sudah ada ilmu teori dan bekal2 skill tanpa LUCK kadang emang ngga akan jadi. Tapi itu tinggal butuh waktu. Jatuh bangun dengan skill, ilmu dan bekal jauuuhhh lebih baik jika jatuh bangun tanpa bekal ilmu dan skill.
Betul bang.... saya sebagai pelaku usaha , melihat fakta di lapangan, org yg skill bisnisnya tinggi banyak yg kalah sukses ( ukuran mutlak utama sebagai pebisnis ya jelas materi/profit) dgn org yg biasa aja bahkan ga terlalu tinggi skill bisnisnya, kesimpulan akhirnya saya dapati bahwa, kesuksesan adalah anugerah Tuhan, saya sebagai seorang muslim, percaya bahwa mendekatkan diri kepada Allah swt adalah hal yang paling utama untuk mencapai kesuksesan...
Keliatannya lebih enak bisnis edukasi ttg bikin bisnis kuliner deh drpd buka bisnis kuliner sendiri. enakan jualan teori drpd praktek. jauh lebih aman.
Ambil ilmunya aja bro ga usah menghujat brand2 , kita semua blm tentu mampu spt om rex marindo, selagi ada ilmu positif yg bisa diambil dari org yg sharing maka berterima kasihlah
Upnormal dan brand2 viral lainnya itu memang strateginya HIT & RUN , dan mereka memang jago disitu,,, namanya kuliner viral itu ada masanya naik dan akan / pasti turun . Beda dengan comford food
Thanks mas Rex untuk ilmu nya mengenai bisnis kuliner. Saya pun juga berbisnis di kuliner mulai dari nol tanpa karyawan awal membangun, selama 3 tahun berjalan offline dan online nya justru online berkembang lebih cepat di online/ cloud kitchen dari pada offline nya.
Ilmu bisnis Rex dkk mmg bagus bgt, tp kunci bisnis kuliner adalah kualitas rasa/enak dan itu krg maksimal pada bisnis kuliner mereka untuk manajemen,pemasaran, dll mereka jago bgt tp untuk kualitas rasa mereka hrz belajar lg karena klo krg enak cust cuma beli sekali
Episode yang paling wow sepertinya. Warungnya banyak yang tutup tapi jadi expert dalam bisnis kuliner. Bikin bisnisnya bukan buat real customer sih kayaknya, tapi ke investor. Jual dah tu ke investor, duit masuk milyaran abis itu bye bye. Cerdas Rex!
Cerdas tapi juga jadi backlash negatif buat calon pembeli frenchise ke depan jika track record usaha yg dicreate Rex / CRP Group gak bisa sustain dengan baik. Pembeli frenchise cuman jadi sapi perahan via biaya frenchise yg bermilyar-milyar.
Wkwkwk Mending tukang bakso keliling depan rumah gw. Puluhan taun juga awet g pernah tutup bangkrut. Upnormal kebanyakan gorengan. Blasting ke media dan influencer. Konsumen fiktif. Investor tergiur gerai utama ramai. Gerai franchise kering kerontang. Wkwkwkwk pantas disebut nasgor mafia dan yakuza. Emang mafia sih pinter banged
Klo untuk dijogja mungkin mahasiswanya lebih beralih ke Gacoan dan mie2an yg lain yg tidak dari indomie gitu. Terlebih lagi waktu pandemi orng lebh byk gofood/shoppefood nya untuk mie ke gacoan gitu
KEREN ABISSS !!!.. 👍🏻👍🏼👍🏽 Terima kasih untuk Narasumber & Host (+Channel'nya) sudah berbagi banyak ilmu.. 🙏🏽 Semoga berkah dan semakin sukses.. Salam sehat dan bahagia selalu..
pembahasan yang sangat menarik tapi jika boleh ngasi saran utk konten panjang seperti ini harus ada kesimpulan diakhir sebagai guide viewer dalam menarik kesimpulan dalam memahami inti pembahasan untuk membatu para viewer yang ingin menambah ilmu 🙏
Bedalah sama KFC. Punya prosedur ketat, pakai ISO., jd semua gerai punya rasa, kualitasnya hampir sama. Itu sebab KFC tetap kuat, saya mencoba makan nasi toping daging di upnormal kalibata city..rasanya makan mecin plus daging seupil. Bukan soal harga, tapi rasa adalah keutamaan.,
Video/temuramah ini dibuat utk mengaburi hakikat bahawa CRP sedang menjunam. Sudah kelihatan tanda² kejatuhan yg jelas .. perlu promosi cara lain, lalu diatur temuramah ini.
Memang lebih enak jual teori dari pada praktek, tinggal bilang gini gitu. Klo masih blom berhasil tinggal suruh terapin teorinya. Emang bisnis jual mimpi lebih enak dr pada praktek 🤤
fun fact, brand2 foodie yang disebutkan di atas sekarang ini sudah sepi semua (nasi goreng mafia, warung upnormal, bakso bujangan) dulu memang viral, hits, tapi sekarang kok sy lihat sudah sepi, bahkan gerai2 pada tutup kok tidak long lasting ya bisnisnya? lagipula makanannya memang cuma itu2 saja kan ya, misal indomie, jauh lebih mahal, rasa sama aja dengan warmindo orang2 mending ke warmindo kalau mau makan indomie, kalau ke cafe ya makan yang lain
Ketika sebuah produk terlalu mudah di buat dirumah dgn kemampuan gak ngerti kuliner sekalipun maka kamu hanya mampu menjual Eksperiens nya aja. Di lokasi tempat makan nya. Bukan soal makannya. Lagi
Yang saya heran kan nih ya bisnis anak jaman skrng jarang yang sustain, masa iya kalah sama warteg, mie ayam, bakso, ayam goreng yang rasanya mantabss, selalu teringat d lidah dan pikiran. Jangan gimmick ini itu yang utama itu soal rasa kalo mau sustain dan itu sangat sangat di abaikan d bisnis kukiner rintisan anak muda jaman skrng
@@Monzargh untuk hal tersebut saya pribadi kurang paham.. kemungkinan ada efek covid 2 tahun terakhir Kmaren, dan hampir semua enterpreneur merasakan hal tersebut termasuk kami. Untuk bisa pulih kondisi seperti sebelum ada covid kemungkinan membutuhkan waktu yang Tidak singkat serta kerja keras ekstra. 🙂
Banyak yang komen soal Upnormal sekarang yg mungkin dibeberapa tempat tutup tapi itu kan hal yg lumrah dan proses yg dilalui semua usaha besar sekelas Mcd dan KFC skalipun (dulu dan skrg).. Bagaimana Pun kondisi Usahanya Sekarang saya tetap Salut sama Mas Rex Marindo mau berbagi ilmunya kepada kami yg usaha kuliner..👍👍
ide marketingnya bagus, cuman keberlangsungan product itu bisa bertahan di market sesaat.... jadi masih ada PR bagaimana caranya product itu bisa bertahan di market dan berkembang product baru...
Sbnrnya upnormal tu ga jualan makanan,tp jualan ambience. Konsep mereka lebih ke cafe,tempat nongkrong anak muda. Tp yg jadi masalah harga yg di tawarkan ga ramah buat anak muda kbanyakan. Ditambah smakin menjamurnya usaha2 sejenis,smntara sifat anak muda itu nyari experince,dmna ada yg baru di datangi,klo bosen pindah lagi ke tempat lain. Usaha2 spt ini sngat singkat trend nya,jika dlm 5th sdh balik modal & dpt untung sebaiknya ganti konsep dg yg lagi trend di jamannya krn usaha ky gini klo di sini ga bisa tahan lama.
Om. Saya punya lokasi di Tigaraksa Tangerang lokasi dekat alun-alun Tigaraksa sangat ramai untuk dikunjungi, lokasi diatas ruko out door, tolong Masukkan nya dong kuliner apa yang pas. Thanks Om
Wah ini toh founder bakso boedjangan ya. Kakkk ini bakso favorite saya tapi byk cabang yg tutup sekitar sini. Jadi rada susah carinya 😢 buka yg delivery aja gpp deh kak asal nih bakso jangan sampe langka
Jika tidak berinovasi terkait rasa ( hanya mengandalkan bumbu mie instan ) orang akan mulai jenuh telebih anak muda tersadar harga tidak murah, hanya pas booming saja brand nya setelahnya waktu akan menjawab.
Beberapa brand disini sepertinya lebih ke low class ya, dimana ciri customer low class lebih tidak loyal dibanding medium to high end class. Saya sendiri cuman pernah nyoba upnormal, waktu pertama-tama hype banget, tempatnya bagus, menunya menarik. Lama kelamaan gak dimaintain, tempat kotor, rasa semakin biasa dan tidak ada nilai plus lagi yang bisa ditawarkan. Di daerah saya sini, ada sekitar 3 upnormal yang semuanya sepi banget, paling banter rame itu tanggal gajian di jumat-sabtu malem. Saya rasa judul scale-up bisnis lalu sukses kurang tepat dan relevan dengan kenyataannya sekarang. Menurut saya kembali, narasumber belum dapat mempertahankan loyalitas pada segmen customer low class
@@bejedar banyak restoran yang punya banyak cabang dan berjaya sekarang tutup , seperti kiyadon sushi chatter box rice bowl Manhattan fish market fish n co Takigawa ,red Bean ,dulu di setiap mal pasti ada restoran itu sekarang dah tutup
Menjaga itu lebih susah dri pada menciptakan.... Bnyak dri bisnis dri narasumber yg cuma hype saja setelahnya mati suri ..... Dgn kata lain berteori itu lebih mudah dri pada melakukan.
Ilmu NJ ya kliatan ok, tp faktanya jualannnya pada turup. Berarti masih mending ilmu yg dipakai oleh penjual warteg. Buktinya mereka wartegnya abadi bisa turun temurun. Nah yg ini mestinya dipelajari bukan karena wow wow dan bumbu bombastisnya.
Sayangnya warung upnormal itu pilih menu sama tapi di beda lokasi itu beda rasanya, jadi ya gak bisa jadi jaminan kalau mau ke warung upnormal disuatu lokasi lain akan dapat yang sesuai dengan harapan.
Gimana ga tutup Upnormal, Dihajar corona, Capex keluar terus, revenue ga ada, Kalau dalam ilmu keuangan kalau Revenue ga ada, cara menyelamatkan perusahaan Kurangin fix cost. Apa yg dilakukan Manajemen upnormal Udah bener kok. Jangan kan up normal Matahari Departemen store berapa cabang dia tutup.
Kalo gk bedag kinerja laporan keuangannya susah percaya ya.. Beberapa kali lewat bakso boedjangan sepi di Malang.. Warunk upnormal jg tutup d Malang... Gk tau nasibnya yg beli franchise
Penasaran dgn isi obrolannya krn terkesan brand ini sukses besar, dibalik fakta dan jg yg banyak ditulis dikolom komen ini, brand ini cabangnya sdh banyak yg tutup. Mmg awal dulu brand ini sempat naik dan viral krn cara branding dan promosinya yg kekinian hingga cepat membuka cabang² baru, tp ya mgkn ya, semua hal ttg kuliner tdk tergantung pd promosi saja tp balik lg dgn kualitas dan harga yg realistik apalagi menu² masyarakat menengah kebawah, yg akhirnya skr ya balik lagi ke pedagang² kaki5 yg lbh murah dan rasanya konsisten. Pernah coba makan bakso bujangan 1x di cabang Bogor dgn harga 30k seporsi kecil dgn rasa bakso yg hampir sama saja dgn bakso lainnya,ya kami tdk pernah balik lg, mending cari bakso dipinggiran jalan 30k 3 porsi hehee....
...atau jgn2 brand ini mmg utamanya bkn bisnis kuliner ya tp ada bisnis property dibelakangnya...spt kata seorang ahli property terkenal itu...
Btw terima kasih atas obrolan inspiratifnya.
kemungkinan ada bisnis property nya...
iya banyakan tutup
dikudus besar banget awal rame tp skg sepi bgt mungkin karna banyak cafe kompetitor serupa dgn harga yg terjangkau dgn relatif rasa dan tempat sama aja cafe skg bagus2 rata2
Betul, bisnis ink besar bukan karena product, tapi karena kemampuan branding dia untuk menjual friendcisenya.
Yg jadi korban ya orang2 yg invest karena kemakan omongannya.
Akhirnya lbh seru baca komen dari pada denger obrolannya. Krn kenyataanya memang dibandung bisnisnya bnyk yg bubar jalan
Relate, di kolom komen malah menggambarkan keadaan sebenarnya
Untuk kemampuan scaling up, supply chain, branding, marketing, emang bang Rex jago. Hanya saja untuk produknya terlalu lemah untuk disuruh sustain menghadapi dinamika perkulineran. Produknya dari segi rasa standar aja. Kedua, quality controlnya kurang sehingga rasanya menurun terus. Tapi dengan produk yg seperti itu, harga yg dipatok lebih mahal dibanding sekitaran. Padahal klo enak dan konsisten dari segi rasa, pasti orang bela2in beli mahal.
Produk yang hanya mengandalkan viral dan unik2an doang susah bertahan. Karena yg hari ini unik dan viral, besok2 akan tidak untik dan tidak viral.
Berbeda klo senjata utamanya adalah produk. Pasti dicari orang walaupun lokasinya berada di gang sempit dan hanya gerobakan.
Itulah permasalahan UPNORMAL dan brand2 lainnya! Bayangkan saja dengan -/+ Rp. 24.000 kita bisa dapat kopi berkualitas, segar karena dibuat fresh dan dengan mesin espresso kelas atas di KENANGAN atau FORE. Di UPNORMAL saya pernah lihat kopi ditandon, gelas yg dipakai dine-in itu gelas yg sama dipakai untuk es jeruk, harga lebih mahal dan rasa kopi hemmm... tidak standar "Barista's Rule". Seharusnya selevel Rex mengerti akan hal ini karena soal produk dan kualitas adalah hal mendasar dalam bisnis F&B. Hanya saja Rex dkk terseret "EUFORIA", mereka terbuai dengan "HYPE". Ketika kita berasumsi bahwa "Seharusnya Rex dkk paham soal produk dan kualitas tetapi mereka tetap berekspansi dan berdiversifikasi sangat kencang kira2 apa yg terjadi???" YANG TERJADI ADALAH mereka melihat peluang besar naik daunnya CRP Group sehingga memanfaatkan momentum ini untuk menjaring investor/ franchisee sebanyak mungkin. Pertanyaan berikutnya mengapa CRP membuat sampai 11 brand berbeda??? JAWABANNYA ADALAH brand baru masih dapat dibuat cantik asumsi2 bisnisnya sedangkan yg excisting dan dengan performa terus turun misalnya Nasi Goreng Mafia mereka (CRP) tentu khawatir menyajikan laporannya so dibuatnya brand2 baru mengandung unsur/ tujuan/ maksud untuk terus meraup franchisee. Dari strategi inilah CRP dapat banyak dana (*keuntungan), resiko terdistribusi ke pihak lain (investor/ franchisee). BERIKUTNYA, ketika cara/strategi ini sudah berada pada batas tertentu CRP beralih ke strategi membuat pelatihan/ kelas/ seminar F&B berbayar (*Foodiz). Hal ini juga punya 2 tujuan, pertama tujuan bisnis karena berbayar, kedua tujuan akusisi brand2 rintisan yg bagi mereka menarik untuk di invest kemudian dimasukkan ke CRP. Dari tahap/ alur yg saya sampaikan ini hanya yg terakhir yg belum kita lihat. Tunggu saja, pasti begitu. So, saya skrg kurang terkesan dengan bisnis CRP, Rex dkk, miane...miane🙏😊 Apakah Bang INDRAWAN NUGROHO belum melakukan studi soal ini!
pertanyaannyya. tapi kok mcdonalds bisa?
@@hampersenak krn konsistensi kualitas terjaga kapanpun dan dimanapun cabangnya
@Justin alvaro benar om, jadi targetnya bukan end costumer, tapi orang kaya yang fomo investasi dan minim info spt ini
Sangat setuju. !!!
profit is slow klo mau "sukses" secara masive pakai aja strategi growth seperti startup, franchise dll.
tp bisnis yg bertumbuh secara non organic akan ada konsekuensinya yaitu shutdown di ujung atau bubble.
organic = bottom to top traffic
franchise/funding atau jalur non organic = top to bottom traffic
pesan dr bos ane waktu d SG
Izin mau komen ni,
Jangan sampe kita yg blm mulai usaha, kita terbebani dengan ilmu ilmu yg sudah kita pelajari.
Mending kita jalani dan kita pelajari / mencari solusi dari masalah masalah yg ada
Kalo saya melihat secara objektif, ilmu marketing dan branding dari mas Rex sangat keren, analisa2nya detail... dan selalu up to date... dan itu sering berhasil saya terapkan di usaha kuliner kecil saya, walaupun faktanya usaha beliau di upnormal dan brand2 yg lain banyak yg tutup...
Rex jago marketing dan branding tapi kalo rasa makanan sampah dari dulu jaman nasgor mafia yang busuk banget rasanya sampe pada gulung tikar
Artinya cuma jual jigong doang bisanya, begitu penerapan ga segampang balikkan tangan
yang membuat suka dengan serial 'the insider" adalah... setelah narasumber menjawab pertanyaan, maka Dr Indrawan bertanya dengan pertanyaan yang lebih sensitif, tajam dan dalam... really like it
1 hal yg saya berterima kasih bgt setelah 1 tahun lebih , menagement keuangan,
Bismillah , awal bulan 5 resign kerjaan , langsung keluar zona nyaman dan memulai.
minta doanya semua....
setuju dengan bung rex, sangat memberi power untuk segera resign dan memulai.
Big knowledge... walau mas rex gagal di produk. Tp manusia sll punya kesempatan kedua. Semoga sukses di sekolah bisnis kuliner. isi obrolan nya bagus banget dan kena banget sm apa yg sedang sy cari. Terima ksh mas rex dan mas indra
Dok, tolong undang pihak indofood, sy penasaran knp indomie goreng & indomie kuah kari ayam itu dr dulu ga pernah berubah produk, ga ada promosi yg gede2an tp sampe skrg masih tetep laku diseluruh nusantara? Ini kaya ngelawan semua ilmu marketing
Karena enak dan murah. Banyak restoran seperti itu juga bertahan tanpa banyak marketing.
Indomie brandingnya kuat , pioner jg di dunia mie instant, walaupun byk pesaingnya skg, indomie tetap punya loyal customernya sendiri termasuk saya, bagi customer walau byk pilihan tp klo uda ngeklik di hati pasti susah berpaling
4 tahun kerja di warehouse CRP group bandung , lumayan dengan pengalamannya terimakasih pak rex
Sebagai pelaku usaha kecil dan lihat temen2 lain jg sesama pelaku usaha kecil, sulit berkembang/naik kelas itu karna modal. Kami merintis usaha susah payah tertatih2, tiba2 muncul pemodal besar buka usaha yg sama maka hancurlah kami. Ilmu kami ada tp modal kami terbatas. Orang yg punya modal terbatas mau buat 1 usaha aja mikir 1.000x, krn resikonya kalo sampe usaha gagal itu ngabisin apa yg ada. Beda dgn pemodal besar, mau buka usaha ini itu ga mikir lg, krn 1 usaha gagal msh byk modal untuk buka usaha lain.
YUP .... MODAL ADALAH SALAH SATU PENGHALANG UMKM.... DAN MASALAH MODAL INI GAK BISA SOLUSI HANYA DIKASIH PINJAMAN KAYAK KUR ...
Fakta bgt Ilmu dan modal uang itu penting loe pny ilmu lama bgt bs besar untuk menjadi besar ya hrz ada uang. Bulshiit tnpa uang
Itu artinya ada blum punya ilmu..kalo lo merasa ad ilmu pasti bisa bangun😂😂
Top banget pak indra, seperti sapi ketika menginterview narasumber, di peras terus sampe keluar semua ilmu nya, masyyaAllah, semoga berkah ☺️
Mungkin sekarang para forunder dari brand-brand dibawah CRP udah fokusnya ke Foodizz. Terlihat dari banyak gerai-gerai CRP seperti Upnormal terutama yang udah kurang dari segi menu makanan, harga, fasilitas dan kebersihan, makannya banyak cabang-cabang yang tutup.
Semoga bisa konsisten terus QC di tiap cabang Upnormal & Upnormal Coffee Roaster di Indonesia terutama di Bandung yang dimana kota pertama adanya Upnormal.
iya, Upnormal sudah banyak yg tutup
soalnya MAHALLL!!:)
Iya disini ( Gorontalo) juga tutup bulan Oktber 22. Kasian
betul kasian para investor yang beli franchisenya, jadi entah apa yang disebut dengan suksesnya...
@@wraithking3865 Sukses jualan friendcise dan merasa puas dg itu tanpa berpikir inovasi product, sekarang lompat ke bisnis baru dg jualan kelas yang modalnya minim.
Bisnis itu tentang resiko dan peluang, mulai dari cloud kitchen, tema dan materi yang sangat bagus banget
di lima menit pertama menjawab untuk " NAIK KELAS" dimulai dengan modal 0
caranya "dengan campaign program dan influencer twitter".... setau gw influencer modalnya udah beda sama UMKM.
intinya cuma 1 exposure dan market experience. itu butuh modal untuk distribusinya bukan cuma belajar
Sepertinya Dr. Indrawan kurang tepat pemilihan narasumbernya. bukan maksud meng"kerdilkan" narasumber. kalau secara ilmu beliau pasti sangat banyak & kompeten. tapi kalau melihat dari kondisi Upnormal & Boedjangan sedang terjun bebas kayaknya belum waktunya berbicara di "THE INSIDER". kalau Upnormal & Boedjangan sudah bisa kembali seperti semula atau bahkan lebih besr lagi. mungkin dari situ banyak ilmu2 yang bisa digali. Saya sebagai penikmat konten Dr. Indrawan ingat betul dengan salah satu video tentang "Strategi Pos Indonesia Melawan JNE, J&T, Si Cepat, OVO, Gopay" itu benar benar banyak pelajaran yang bisa diambil. Dari kondisi terpuruk mencoba berinovasi dan bangkit. Semoga Upnormal & Boedjangan bisa berjaya kembali & bisa menginpirasi UKM yang lain..
Setau saya pengurang an outlet warunk upnormal dan bakso budjangan banyak yg tutup adalah strategi marketing, karena sebagai founder bisnis kuliner kita butuh efisiensi untuk mengurangi cost yg berlebih, tidak semua outlet itu rame karna beda tempat beda market,, dengan berjalan nya waktu warunk upnormal hanya berfokus pada outlet outlet yg memang bisa growing.. jadi banyak nya warunk upnormal yg tutup bukan karna gagal bang Rex, karna setau saya masih banyak warunk upnormal yg masih rame ..
Usaha anda apa bang?
Founder spacex ngomong nih
@@oncimrifai8804strategi marketing?😂 anda ga paham, kita yg bisnis lama di fnb paham ini narsum seperti EO, kalo ga percaya cek saja siapa sebenarnya investor upnormal dan jabarano, dll.
Doktor ini habis di sikat BENIX di youtubenya bang, krn data dia soal transmart kacau. Mestinya dia buat sanggahan balik sih.
Karena hakikatnya mengajar adalah belajar, Barrokalloh para edukator
Feno::::4 Sebagai orang yang hanya lulusan :::SMA,,,asumsi saya pengetahuan seperti ini di Amerika mungkin sudah 50 atau 60 tahun yang lalu seperti yang dipraktekkan oleh:::KFC Mac D,,,Coca cola atau A & W sebuah pengetahuan bisnis modern yang sangat rumit!!!!
Kadang selain knowledge, enterpreneur, bahkan segala macem ilmu dan teori, jika tanpa LUCK juga ngga akan jadi. LUCK itu yaa murni anugerah tuhan. kadang itu datang ketika sudah berkali2 jatuh bangun, walaupun sudah ada ilmu teori dan bekal2 skill tanpa LUCK kadang emang ngga akan jadi.
Tapi itu tinggal butuh waktu. Jatuh bangun dengan skill, ilmu dan bekal jauuuhhh lebih baik jika jatuh bangun tanpa bekal ilmu dan skill.
Keberuntungan itu harus di jemput,
Betul bang.... saya sebagai pelaku usaha , melihat fakta di lapangan, org yg skill bisnisnya tinggi banyak yg kalah sukses ( ukuran mutlak utama sebagai pebisnis ya jelas materi/profit) dgn org yg biasa aja bahkan ga terlalu tinggi skill bisnisnya, kesimpulan akhirnya saya dapati bahwa, kesuksesan adalah anugerah Tuhan, saya sebagai seorang muslim, percaya bahwa mendekatkan diri kepada Allah swt adalah hal yang paling utama untuk mencapai kesuksesan...
Keliatannya lebih enak bisnis edukasi ttg bikin bisnis kuliner deh drpd buka bisnis kuliner sendiri. enakan jualan teori drpd praktek. jauh lebih aman.
Ambil ilmunya aja bro ga usah menghujat brand2 , kita semua blm tentu mampu spt om rex marindo, selagi ada ilmu positif yg bisa diambil dari org yg sharing maka berterima kasihlah
Terima kasih ilmu dan infonnya sy mau start usaha di pulau terpencil ini bekal yg sangat bermanfaat Barokalloh fiikun❤
Upnormal dan brand2 viral lainnya itu memang strateginya HIT & RUN , dan mereka memang jago disitu,,, namanya kuliner viral itu ada masanya naik dan akan / pasti turun . Beda dengan comford food
Bisnis lagi ditahap suplay dari lokal menuju antar kota, dengerin ini pas banget 🙏 tengkyu Bang Rex sama Pak Indrawan
Thanks mas Rex untuk ilmu nya mengenai bisnis kuliner.
Saya pun juga berbisnis di kuliner mulai dari nol tanpa karyawan awal membangun, selama 3 tahun berjalan offline dan online nya justru online berkembang lebih cepat di online/ cloud kitchen dari pada offline nya.
Cloud kitchen promosi nya lewat apa bro
Sekarang lagi trend kuliner murah ,yang mahal kalah saing atau harus ganti branding
Ilmu bisnis Rex dkk mmg bagus bgt, tp kunci bisnis kuliner adalah kualitas rasa/enak dan itu krg maksimal pada bisnis kuliner mereka untuk manajemen,pemasaran, dll mereka jago bgt tp untuk kualitas rasa mereka hrz belajar lg karena klo krg enak cust cuma beli sekali
Sy nonton sampai selesai 😊sungguh obrolan yg penuh dgn knowlage
Episode yang paling wow sepertinya. Warungnya banyak yang tutup tapi jadi expert dalam bisnis kuliner. Bikin bisnisnya bukan buat real customer sih kayaknya, tapi ke investor. Jual dah tu ke investor, duit masuk milyaran abis itu bye bye. Cerdas Rex!
Cerdas tapi juga jadi backlash negatif buat calon pembeli frenchise ke depan jika track record usaha yg dicreate Rex / CRP Group gak bisa sustain dengan baik. Pembeli frenchise cuman jadi sapi perahan via biaya frenchise yg bermilyar-milyar.
ga tanggungjawab kalo gitu.. kalo bikin brand baru.. ogah amat invest... tutup lagi nanti ga lama
Wkwkwk Mending tukang bakso keliling depan rumah gw. Puluhan taun juga awet g pernah tutup bangkrut. Upnormal kebanyakan gorengan. Blasting ke media dan influencer. Konsumen fiktif. Investor tergiur gerai utama ramai. Gerai franchise kering kerontang. Wkwkwkwk pantas disebut nasgor mafia dan yakuza. Emang mafia sih pinter banged
Komen yg sungguh cerdas..emang seperti itu.
Tanya ke salim group dong, knp setelah mereka masuk jadi begini semua brand upnormal dkk?
Keren bgt konten nya.membahas UPNORMAL disaat sekarang lagi jaya2nya😂😂😂..jayatenggelam mksdnya😂😂
Warung upnormal di kota saya ada 2, diawal opening rame, tapi skrg 1 tutup, 1 lagi sepi. Bukti ga mudah menjaga kesetiaan pelanggan.
harganya sama kek resto pada umumnya beda sama warung indomie yang di pinggir jalan
Ujung” nya pelanggan juga nyari rasa yang enak
Klo untuk dijogja mungkin mahasiswanya lebih beralih ke Gacoan dan mie2an yg lain yg tidak dari indomie gitu. Terlebih lagi waktu pandemi orng lebh byk gofood/shoppefood nya untuk mie ke gacoan gitu
KEREN ABISSS !!!.. 👍🏻👍🏼👍🏽
Terima kasih untuk Narasumber & Host (+Channel'nya) sudah berbagi banyak ilmu.. 🙏🏽
Semoga berkah dan semakin sukses..
Salam sehat dan bahagia selalu..
pembahasan yang sangat menarik tapi jika boleh ngasi saran utk konten panjang seperti ini harus ada kesimpulan diakhir sebagai guide viewer dalam menarik kesimpulan dalam memahami inti pembahasan untuk membatu para viewer yang ingin menambah ilmu 🙏
Sdh bangkrut. Cepat berkembang cepat pula meletusnya
Ciri khas bisnis kuliner Indonesi di jaman milenial
Logo Indrawan Nugroho nya keren, ada huruf i, w dan n 👍👍👍
Fokusnya sampai kesana 😆😂
Bedalah sama KFC. Punya prosedur ketat, pakai ISO., jd semua gerai punya rasa, kualitasnya hampir sama. Itu sebab KFC tetap kuat, saya mencoba makan nasi toping daging di upnormal kalibata city..rasanya makan mecin plus daging seupil. Bukan soal harga, tapi rasa adalah keutamaan.,
Video/temuramah ini dibuat utk mengaburi hakikat bahawa CRP sedang menjunam.
Sudah kelihatan tanda² kejatuhan yg jelas .. perlu promosi cara lain, lalu diatur temuramah ini.
Terimakasih mas Rex dan mas Indra atas ilmu yang di share disini , ,
Sehat2 dan sukses selalu buat njenengan. .
Di Sidoarjo era pandemi pada tutup semua bos. Pernah makan bakso bujangan kuah nya asin banget . Walhasil gak balik lagi
Barakallahufiik pak Indra dan bang Rex. Sangat inspiratif.
Dan sekarang sudah di akuisisi oleh konglomerasi Indonesia, Salim group
Memang lebih enak jual teori dari pada praktek, tinggal bilang gini gitu. Klo masih blom berhasil tinggal suruh terapin teorinya. Emang bisnis jual mimpi lebih enak dr pada praktek 🤤
Jangan di lupakan suport dana itu juga gk kalah penting itu yg jadi tanjakan paling berat jad UMKM 😁
Sekarang ini ya...... Yg jualan sdh lbh byk drpd yg beli; jd saingannya sangat2 ketat sekali.
Bisnis apapun profitnya tipis2 sekali.
Betul yang besar saja bisa pada tutup
Cuss..... download dulu ... Terimakasih Pak Indra.....God bless you & family..... 🙏
Thank you so much Dr Indra dan Mas Rex! Super insightful🔥🔥
bahas scale up nya mulai di menit berapa kak? gw males banget nonton the whole 52 menit
Wow keren
Nasi goreng Mafia emang the best
Saya merasakan pas pertama hip nya
Marketing nya gila sampai dulu kalo teman ngajak jalan pasti ke Mafia
akui saja, rasanya biasa banget.
hype doang.
Saya rasa biasa saja emang lebih variatif tp nyatanya pasar yang membuktikan bahwa bisnisnya ngga sustain
Dua orang yg Sy idolakan 🥰🥰semua ilmu yang di sharingkan relate dgn apa yang kita rasakan 👍
fun fact,
brand2 foodie yang disebutkan di atas sekarang ini sudah sepi semua (nasi goreng mafia, warung upnormal, bakso bujangan)
dulu memang viral, hits, tapi sekarang kok sy lihat sudah sepi, bahkan gerai2 pada tutup
kok tidak long lasting ya bisnisnya?
lagipula makanannya memang cuma itu2 saja kan ya, misal indomie, jauh lebih mahal, rasa sama aja dengan warmindo
orang2 mending ke warmindo kalau mau makan indomie, kalau ke cafe ya makan yang lain
Ketika sebuah produk terlalu mudah di buat dirumah dgn kemampuan gak ngerti kuliner sekalipun maka kamu hanya mampu menjual Eksperiens nya aja. Di lokasi tempat makan nya. Bukan soal makannya. Lagi
Artinya, dari Abnormal kita bisa belajar bahwa usaha kulinair tidak cukup hanya mengandalkan branding.
Dan kenapa hari ini Warunk Upnormal justru ditinggalkan? Coba bikin konten lagi bang soal itu.... Kok cuma se-umur jagung...
Yang saya heran kan nih ya bisnis anak jaman skrng jarang yang sustain, masa iya kalah sama warteg, mie ayam, bakso, ayam goreng yang rasanya mantabss, selalu teringat d lidah dan pikiran. Jangan gimmick ini itu yang utama itu soal rasa kalo mau sustain dan itu sangat sangat di abaikan d bisnis kukiner rintisan anak muda jaman skrng
nahhhhh....ini yang di tunggu tunggu .... alhamdulillah
up normal,,, sekian dan terima kasih,,,,,,,, pohonnya cepat besar tapi akarnya serabut
Dua orang hebat , dua orang pintar indonesia ...terima kasih atas sharingnya
memang selalu menarik pelajaran dari channel dr indrawan
terutama dari pelaku bisnis yang diluar suatu instansi..
Cilacap - Jawa Tengah, hadir Dr. Indrawan. Konten yg selalu "menginspirasi.." 👍🏻👌
upnormal di clp udh ga serame dulu ya
@@Monzargh untuk hal tersebut saya pribadi kurang paham.. kemungkinan ada efek covid 2 tahun terakhir Kmaren, dan hampir semua enterpreneur merasakan hal tersebut termasuk kami. Untuk bisa pulih kondisi seperti sebelum ada covid kemungkinan membutuhkan waktu yang Tidak singkat serta kerja keras ekstra. 🙂
Keren kalau mau melihat hasil kerja nyata dr coach bisnis rex marindo silahkan lihat bagaimana upnormal dan bakso boedjangan skrg
Pak Indra, tolong undang owner sajodo sanck and food, kayanya lagi on fire bgt bisnisnya.. kali aja mau share ilmunya... Terimakasih...
Edukasi agar ikhlas menerima kebangkrutan...
Video-video yang sangat beanfaat pak, terimakasih😊🙏
Banyak yang komen soal Upnormal sekarang yg mungkin dibeberapa tempat tutup tapi itu kan hal yg lumrah dan proses yg dilalui semua usaha besar sekelas Mcd dan KFC skalipun (dulu dan skrg).. Bagaimana Pun kondisi Usahanya Sekarang saya tetap Salut sama Mas Rex Marindo mau berbagi ilmunya kepada kami yg usaha kuliner..👍👍
Ya setiap usaha patut kita apresiasi. Hanya saja kalo bisnisnya sustain, akan lebih powerful lagi.
Salam
Gk enak bro & mhal :)
@@angkatangan1098 Klo blm di nyatakan "Bangkrut" sih bagi saya msh bisa dikatakan Sustain...
@@lalakusuma2333 rasa soal selera jadi sangat subyektif.. klo harga soal segmen pasar yg disasar 😊
Salut pada Rex marindo
Pengalaman gw sih yg jago teori2 itu kalau dikasi pegang yang real itu melempem
Dan sekarang yang diobrolin : banyak yg tutup :(
Sehat selalu, terima kasih atas sharing2nya 🙏🏻
Dok, ngobrol sama Ruben Onsu dong. Dia pinter banget soal urusan bisnis
Bukannya up-normal, Baso Boedjangan banyak yg tutup sekarang????
terima kasih Pak, semoga ilmunya menjadi amal jariyah di sisi Allah Azza Wajalla
ide marketingnya bagus, cuman keberlangsungan product itu bisa bertahan di market sesaat.... jadi masih ada PR bagaimana caranya product itu bisa bertahan di market dan berkembang product baru...
Sbnrnya upnormal tu ga jualan makanan,tp jualan ambience. Konsep mereka lebih ke cafe,tempat nongkrong anak muda. Tp yg jadi masalah harga yg di tawarkan ga ramah buat anak muda kbanyakan. Ditambah smakin menjamurnya usaha2 sejenis,smntara sifat anak muda itu nyari experince,dmna ada yg baru di datangi,klo bosen pindah lagi ke tempat lain. Usaha2 spt ini sngat singkat trend nya,jika dlm 5th sdh balik modal & dpt untung sebaiknya ganti konsep dg yg lagi trend di jamannya krn usaha ky gini klo di sini ga bisa tahan lama.
Terimakasih banyak Mas Rex
Next coba wawancara dari narasumber para owner mitra, terutama mitra yg sudah 'tutup'.
Kenapa bisa tutup?
Om. Saya punya lokasi di Tigaraksa Tangerang lokasi dekat alun-alun Tigaraksa sangat ramai untuk dikunjungi, lokasi diatas ruko out door, tolong
Masukkan nya dong kuliner apa yang pas. Thanks Om
Akhirnya..legend upnormal hadir..
Upnormal mah masih seumur jagung, blm pantas disebut legend
Malah stagnan skrg. Ga bergerak naik. Cuma gebrakan diawal.
Dulu saya pernah kirim sayuran ke crp group..mantap
Full ilmu
Terima kasih...
Luar biasa Dr.. Indrawan
Masha allah keren bgt ini belajar realita bisnis
Wah ini toh founder bakso boedjangan ya. Kakkk ini bakso favorite saya tapi byk cabang yg tutup sekitar sini. Jadi rada susah carinya 😢 buka yg delivery aja gpp deh kak asal nih bakso jangan sampe langka
mungkin sekarang sudah kawin..bukan bujangan lagi kak😀
Sayang sekali Upnormal di Cirebon sudah tutup pas pandemi
Akhirnya warung upscale ambruk, gara2 ga pakai otak langsung praktek
Jika tidak berinovasi terkait rasa ( hanya mengandalkan bumbu mie instan ) orang akan mulai jenuh telebih anak muda tersadar harga tidak murah, hanya pas booming saja brand nya setelahnya waktu akan menjawab.
Mas request interview Amanda cole founder sayur box dong kupas tuntas beliau 🙂 moga dibaca
Beberapa brand disini sepertinya lebih ke low class ya, dimana ciri customer low class lebih tidak loyal dibanding medium to high end class. Saya sendiri cuman pernah nyoba upnormal, waktu pertama-tama hype banget, tempatnya bagus, menunya menarik. Lama kelamaan gak dimaintain, tempat kotor, rasa semakin biasa dan tidak ada nilai plus lagi yang bisa ditawarkan. Di daerah saya sini, ada sekitar 3 upnormal yang semuanya sepi banget, paling banter rame itu tanggal gajian di jumat-sabtu malem. Saya rasa judul scale-up bisnis lalu sukses kurang tepat dan relevan dengan kenyataannya sekarang. Menurut saya kembali, narasumber belum dapat mempertahankan loyalitas pada segmen customer low class
Nyasar low class tapi dagangannya ga affordable 🤣🤣
Apakah anda tahu tentang cuan setelah franchisenya laku? 😊
@@mohammadrizaldi6533 cuan sesaat banting setir buka seminar... kesian yg udah beli franchisee wkwwkwk
@@bejedar banyak restoran yang punya banyak cabang dan berjaya sekarang tutup , seperti kiyadon sushi chatter box rice bowl Manhattan fish market fish n co Takigawa ,red Bean ,dulu di setiap mal pasti ada restoran itu sekarang dah tutup
Untuk merangkul segmen anak jaman now dalam bisnis FnB seharusnya fokus dengan produk FnB yang akan dijual.
Menjaga itu lebih susah dri pada menciptakan.... Bnyak dri bisnis dri narasumber yg cuma hype saja setelahnya mati suri ..... Dgn kata lain berteori itu lebih mudah dri pada melakukan.
Ilmu NJ ya kliatan ok, tp faktanya jualannnya pada turup. Berarti masih mending ilmu yg dipakai oleh penjual warteg. Buktinya mereka wartegnya abadi bisa turun temurun. Nah yg ini mestinya dipelajari bukan karena wow wow dan bumbu bombastisnya.
Malah tuan rumah yg menguasai durasi waktu bicaranya
Sangat membuka wawasan, trims bang rex dan bang indra
Sayangnya warung upnormal itu pilih menu sama tapi di beda lokasi itu beda rasanya, jadi ya gak bisa jadi jaminan kalau mau ke warung upnormal disuatu lokasi lain akan dapat yang sesuai dengan harapan.
Tolong di buat kan video kenapa upnormal menghilang dari peredaran alias pada tutup
Ketemu vlog ini setelah viral di twitter kalau upnormal bangkrut.
Gimana ga tutup Upnormal, Dihajar corona, Capex keluar terus, revenue ga ada,
Kalau dalam ilmu keuangan kalau Revenue ga ada, cara menyelamatkan perusahaan Kurangin fix cost. Apa yg dilakukan Manajemen upnormal Udah bener kok. Jangan kan up normal Matahari Departemen store berapa cabang dia tutup.
Di tunggu podcast lanjutan nya pak
Warung Upnormal cabang Cinere dan Pamulang tutup.
Warung sambal Karmila cabang Tebet juga tutup
Hadir Pak Dokter
Kalo gk bedag kinerja laporan keuangannya susah percaya ya.. Beberapa kali lewat bakso boedjangan sepi di Malang.. Warunk upnormal jg tutup d Malang... Gk tau nasibnya yg beli franchise
Pak indra Tagline " Jika anda mendapati video ini bermanfaat, jangan lupa share " ko ilang. Padahal itu yg saya ingat dari chanel ini hihiii