Padahal demand-nya simple. Pisahkan Tiktok e-commerce dengan Tiktok social media ke dalam dua apk yang berbeda. Ternyata Tiktok tetep ngotot "nyusupin" segmen e-commerce ke dalam ekosistem sosmed, ini artinya Tiktok sangat serius untuk "meracuni" warga Indonesia agar terus menerus belanja di ekosistem mereka. Yang paling untung siapa? Ya benar, CCP dan stakeholder pemerintah yang terkait 👍
betul. itu ibarat fenomena kasino + minuman keras gratis. Agar para konsumen tidak bisa berpikir rasional dalam berbelanja. Niatnya mau cari hiburan melalui tontonan video malah keseret ke belanja. Itu ibarat racun yg orang menganggapnya sah tapi sebenarnya merusak. Cina tiongkok komunis juga wajib diwaspadai dalam mencuri data2 warga Indonesia yg berada dalam database tokopedia dan tiktok seperti halnya USA dgn database facebook instagram twitter. Kalau google dan apple setahu saya mereka masih berani melawan pemerintah USA yg mau mengakses data konsumennya. Tapi mengingat kebobrokan pejabat Indonesia yg gampang disuap, jadi makin buat skeptis
Dalam dunia bisnis terkadang "masalah" dianggap "peluang"... tapi peluang ini punya banyak sisi celah termasuk regulasi yg belum diciptakan sebelumnya. Contoh kecilnya gojek, apa pernah ada sebelumnya UU tentang penggunaan "roda dua" sebagai moda transportasi umum (plat kuning)? seperti halnya Tiktok bahkan segala macamnya akan terus menerus mencari celah/peluang itu menerobos regulasi-regulasi yg menguntungkan.
nanti ketika algoritmatnya di kuasai luar negeri lagi terus produk dalam negeri kalah sama produk luar negeri seperti dahulu. saya berharap bang ferri bersuara im proud of you bang
Cuman di Indonesia hukum bisa nyesuain kebutuhan, ini bukti kalau hukum di Indonesia bersifat dinamis. Jadi janga khawatir jika ada apa-apa, hukum akan berubah dengan keadaan yang anda inginkan.
Sebagai pengguna tiktok, setelah tiktok shop dibuka kembali yg gw liat sampe saat ini kebanyakan masih produk china yg selalu muncul di fyp tiktok gw, ada beberapa produk lokal juga yg muncul tapi kebanyakan masih di dominasi oleh produk china, masih belum ada perbedaan dari sebelum tiktok shop ditutup.
bukanya katanya dlu ongkir di tiktok shop itu min blnja 40k ya? koq gua liat skrg min blnja nya harus 70k sih baru gratis ongkir, udh bela²in download, kirain gratis ongkirnya tanpa min blnja jirr
Seharusnya pemerintah bisa memberikan regulasi yang ketat bagi tiktok shop, seperti memisahkan e commerse dengan sosial media tiktok, karena ditakutkan algoritma Akan menguntungkan orang² "mereka " dan menghambat UMKM negeri sendiri
Bukan kah itu bisa menguntungkan umkm lokal, bisa saja kalau umkm lokal mau mempelajari algoritma yg ada dan menirunya atau dibuat konsep yg sama tetapi dengan hasil yg berbeda atau bisa dibilang serupa tapi tak sama. 🗿
Berarti sekarang tinggal Dari kita masing-masing ya Bang, prioritas kita untuk membeli barang kebutuhan utama sepertinya harus menjunjung tinggi produk lokal, Thanks Bang buat insight tentang hak kepemilikan TikTok Shop Dan sangkut pautnya dengan Tokped. Itu yang penting banget.
Yang jadi masalah adalah ketika terjadi direct selling dari seller China ke Indonesia, tapi hal ini sudah dibuatkan aturan bahwa tidak boleh berjualan langsung lintas negara per tanggal TikTok ditutup (sebelumnya Shopee masih melakukan praktik ini). Akan tetapi ada lagi cara lain yaitu brand atau produk dari China yang sudah manufaktur di Indonesia yang akan diuntungkan secara algoritma untuk membanjiri pasar Indonesia, dengan begitu bisa saja produk lokal kita yang akan di Shaddow Banned dan kalah bersaing dengan produk2 China tersebut. Kebetulan saya juga seller yang ada di TikTok Shop dan menjual 100% produk buatan Indonesia. Baiknya memang pemerintah lebih berfokus lagi pada regulasi yang memihak produk lokal, karena produk lokal adalah asset jangka panjang untuk majunya industri dalam negeri. Menurut saya pribadi untuk aplikasi bukan jadi masalah utama selama regulasinya jelas bahwa kembalinya TikTok Shop adalah untuk membantu perekonomian lokal.
Kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan ya om. Kayak di Amrik, warganya rela bayar mahal dikit selama mereka tau yg dibeli itu produksi lokal yang "labor" nya juga jelas. Mereka seneng kalo duitnya bisa bikin bangsanya sendiri makmur. Jadi ndak melulu yang penting murah, gak jelas tenaga kerja dari mana. Minimal industrinya di sana lebih sehat lah.
@@RAZOR-bb5zq kalau importir produk yang masih belum bisa diproduksi dalam negeri aman sih. Dan biasanya pembatasan import produk hanya pada industri2 lokal yang yang bisa berkembang. contohnya produk jadi tekstil. karena di negara kita sendiri industri fashionnya juga sudah berkembang dan ternyata masih banyak ditemui produk2 impor yang membanjiri pasar lokal dengan harga yang ga bersaing.
Dulu saya pernah beli barang di lazada ternyata dikirim dr luar negeri (china) sekitar tahun 2017 Sebelum tiktod shop jg ada seller dr luar negeri diplatform shopee Banyak praktik gituan ya di e-commerce ygv buka di Indonesia 😂
Akhirnya dibahas juga bang,yg ditakutkan pencurian data konsumen oleh tiktokshop lewat tokopedia seperti yg terjadi di amrik di mana disana regulasinya sangat ketat.
Hmm emang kita bisa yakin data kita yg pake produk Amerika gak dipake Amerika untuk menganalisis kondisi Indonesia? Lagian udah ikutin perang Israel n Palestina kan? Yg mana media Barat jelas2 menyebarkan propaganda double standar. Akhirnya masyarakat paham media2 yg dikendalikan oleh Amerika n sekutunya. Akhirnya yg pro Palestina jadi lebih banyak karena masyarakat melek teknologi. Apakah kita masih harus percaya media Barat kalo tiktok itu mencuri data penggunanya? Kenapa masih banyak yg pakai kalo udah tau data pribadinya dicuri? Apa masyarakat Indonesia sebodoh itu menjual data pribadinya ke tiktok? Kalo asumsi sy sih semua perusahaan teknologi yg punya data center di luar Indonesia ada kecenderungan mencuri data pribadi penggunanya. Mau itu Amerika kek atau China sama2 aja. No offense BTW. Kalo Mau khawatir, udah telat. Kebocoran data sudah terjadi bahkan dibiarkan oleh pemerintah. Jadi kalo ditelepon atau dihubungi pinjol/scam/ Judi online pertanda data kita sudah di bobol n tersebar luas. Mau data gak tersebar luas pake feature phone n gak aktif di medsos.
@@asdamrokik8911 Jelaslah. Kekuatan produksi Amerika ga sebesar China. Lagian AS ga memproduksi di segmen barang murah sehingga ga berkompetisi dg produk lokal. Beda cerita kalo China.
@@iqbals5684 ini konteksnya data pribadi atau transaksi ya, beda lho. Kalaupun yang dimaksud data transaksi, maka shopee jauh lebih parah. Semua marketplace banyak produk china nya, tapi shopee dan lazada pernah terang terangan memfasilitasi cross border, ditambah fitur shopee udah ga ada bedanya dengan sosial media.
teknologi yang udah tinggi apa ada sesuatu janggal sebelumnya, karena awalnya kementrian perdagangan mengatakan harus ada aplikasi sendiri tapi tetap jadi satu, menurut saya ini hanya beli legal tokopedia aja untuk "tiktokshop numpang jualan" di platform lokal. Dan sebenarnya produk dan transaksinya di tokped bukan di tiktokshop. Nanti 2024 presiden baru kebijakan baru lagi, ya kita tunggu saja. Intinya secara logika tokopedia hanya sebagai pijakan tiktok jualan di indo
Teman saya yang bergerak di bidang konveksi kaos mengeluhkan bagaimana di tiktokshop ada seller yang menjual 100ribu dapat 7 pcs. Itu harga yang tidak masuk akal di indonesia yang masih impor kain, kecuali jika barang itu diproduksi di china. Karena itu terlalu bahaya jika data konsumen dan data minat pasar kita dipegang oleh tiktok, dan di saat bersamaan tiktok juga yang menguasai algoritma. Kecewa sih kenapa penyelesaiannya begini. Ini mah sama saja umkm kita masih dalam bahaya
Satu hal bang yang salah dari pola pikir para konglomerat kita. Mencari celah dari hukum yang berlaku, dan itu akan terus berlanjut kalo mereka “hanya ingin” memperkaya diri sendiri
Dari awal memang skenario nya begitu, yang paling logis tokopedia yang diakuisisi, karena shoope tidak mungkin diakuisisi bytedance. Ini baru awal, masih banyak skenario logis lainnya untuk scale up tiktok dan tokopedia. Tinggal kita sebagai bangsa ambil sikap untuk membeli produk dalam negri.
pemerintah emang harusnya buat forum buat penengah para marketplace ini seperti kasus shadowband tanpa alasan jelas penahanan saldo para seller sampai POTONGAN saldo secara sepihak dimana CSnya marketplace ini kebanyakan BOT dan kalau pun admin pun penangananya kadang masih sepihak banyak sekali para seller, affiliator bahkan pembeli yang saling komplain di grub2 FB gak cuma TTS ya, shopee, Lazada, tokped juga
bagi para pelaku usaha digital yang sudah terbiasa menggunakan platform ini sebaiknya jangan hanya pintar melihat peluang, tapi lihat juga ancaman ancaman apa yang bakalan terjadi..
apakah anda pelaku usaha digital? klo iya sebutin ancaman apa yg kira2 bisa terjadi? trs klo misal trnyt anda bukan pelaku usaha digital, lbh baik jgn sok tau, krn istilahnya org luar ga bakal tau apa yg sbnernya terjadi di rumah tangga anda
Setau gw permasalahan utamanya itu terletak pada dipadukannya e-commerce dengan sosmed (tiktok) menjadi satu.Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulan persaingan yang tidak sehat (monopoli).Oleh karena itu, pemerintah membuat regulasi agar tiktok dan e commerce tak jadi satu.Bahkan di luar negeri jarang sekali ketika platform e commerce disatukan dengan sosmed.Sosmed hanya boleh mengiklankan atau promosi itu aja.Sudah ada aturan yg jelas akan hal ini.
Dengan demikian,aneh sekali klau merger antara tokped dan tiktok ini dilakukan!. KARYA ANAK BANGSA yang harusnya memajukan bangsa? Wkwkwk Saya berasumsi mngkin dengan berkedok KARYA ANAK BANGSA maka aturan akan lebih mudab digoyang wkwkwk.
Selagi belanja masih di platform sosial media dan produk-produk china yang insight nya di naikkan, selama itu berlangsung sampai sekarang itu patut dipertanyakan
semoga ada jalan tengah yg baik, jujur gw sebagai affiliator sangat terbantu dengan TTS akhirnya saya dapat pemasukan setelah lama menganggur, dan banyak bngt orng yg seperti saya, bahkan bnyak "difabel" bisa berjualan dr pda berharap bantuan orng lain. bnyak aspek yg hrs dilihat, bukan cuma pedagang.
affiliator masarin produk tiktok, dan yang paling diuntungkan disini ya tiktok. yang didapat affiliator disini hanya sebagian kecil banget. lalu uangnya tetep aja ga muter di dalam negeri. karena sepengetahuanku produk2 yg sering fyp itu ya produk2 lucu impor cina bukan lokal.
Penggemar Tiktok shop mungkin akan datang ke tokped, tapi pengguna setia tokped sebagian akan menghilang secara perlahan-lahan seperti saya. Kelebihan tokped dari pesaingnya adalah UI dan interface yg ramah di mata, sedangkan si nomor satu yaitu shopee punya UI yg ngasal dan interface yg bikin sakit mata. Tiktok yg kaya raya tinggal kasih duit ke tokped, gaperlu repot-repot benahi UI dan interface mereka yg mirip video youtube beresolusi 360p kebawah.
Baliknya TT via beli majority Tokped dan Tokped beli share TTS ini malah ada kecurigaan kalau banning kemarin murni lobby untuk dapetin funding dengan harga yg lebih murah... Dan anehnya Pemerintah (dalam hal ini Mendagri) kok nggak beneran serius tetep ban saat mereka buka kembali tetap di Tiktok. Padahal basis legal ban pemisahan itu harus beda app bukan beda entitas aja. Kalau sama satu app, tetep bahaya. Karena masih jadi Socio-commerce. Any legal concern dan landasan saat banning jadi nggak relevan. Seharusnya beneran tegas saat mereka malah masih aktif dengan bentuk Socio-commerce. C'mon Government, which citizens are you represent??
jangankan produk lokal produk luar yang keren aja ilang itu ditiktok. contoh yang paling berasa tws tws murah meriah buatan china. sedangkan yang tws-tws bagus nggak ada sama sekali. kebayang ngga kuping anak2 muda sekarang rusak gara2 pake tws murah :(
coba main ke brightspot, Atau ke artland, atau ke plaza indonesia 1% penduduk indo itu 2.7 jt hampir setengahnya penduduk singapore. aku kasih insight. Rolex yang 120jt baru keluar langsung sold out. itu di depan mataku sendiri@@fahmiaddien1817
Sebetulnya ini asas kebutuhan menurut saya bang, kalau tiktok membuat eccomerce khusus buat indonesia biaya psti butuh dana besar dan waktu yg cukup lama Dengan waktu lama berarti tiktok kehilangan penjualan berbulan2 Dengan hasil di range abu2 yg luas Maka dengan akuisisi toped Maka semua menjadi terhitung dan resiko terkelola Dengan banyak bonus market share dan data yg sudah ada Tiktok menjadi memiliki 2 market sekaligus Mantap
Tiktok effect bikin kita tidak bisa belanja lagi di Aliexpress padahal setiap belanja dan bertansaksi di aliexpress kita selalu dan wajib bayar pajak termasuk VAT nya
Saya sbagai penjual sudah mulai senang tiktok shop kembali karna memang sangat membantu. Dengan munculnya konten ini. Walaupun tujuannya bukan menutup tapi dengan yang pertama kmaren ujungnya di tutup juga pas banyak yang bahas. Jadi takut tutup lagi
Bad ending : tiktok shop engga bakal urus izin dan dengan menguasai tokopedia tiktok malah dapat data dan privasi, projek tiktok terus berjalan dan para UMKM kehilangan seluruh pembelinya
Bukan nya dengan begini, para umkm lokal harus beradaptasi gk sih, masa harus ngandalin masyarakat lokal agar bisa maju, kalo bisa dipasarkan di luar negeri, kenapa nggak, yah walaupun misalnya mau dipasarkan diluar negeri itu nggak mudah tapi setidaknya gk nge stuck di situ situ aja kan. 🗿
Bg ferry bahas konspirasi pinjol, judi online, scammer, 3 pilar internasional crime ala tiongkok, ada mantan direktur ojk buka suara terkait aliran dana besar dan penjualan big data
sepertinya mereka mencari segala cara supaya tiktokshop dan sosmed gak dipisah biar satu aplikasi dan gampang meracuni orang buat belanja. orang lagi nyari hiburan lewat barang menarik dan akan belanja. kalau dipisah hanya orang yang mau belanja dan nyari sesuatu yang akan buka tiktokshop.
gw rasa developer mereka bisa membuat 2 aplikasi, tapi penggunaanya bisa terasa seamless terhubung. seperti aplikasi tokped dan gojek yang langsung connect saat pembayaran gopay tanpa membuka aplikasi gojek. gw curiga tiktok menghindari suatu tanggungjawab pada negara, ketika mereka memiliki izin e-commerce. @@BelajarfannyMLBB
Intinya kalau gk mau dicuri, pemerintah harus buat aplikasi saingan tiktok😂. Mau dipisah atau gabung sama aja, yg punya hak data tiktok😅. Malah sekarang bisa akses data toped.
sudah ada google tandingan buatan anak bangsa juga, tapi ya mungkin karena 'jelek' atau orang2 indo gak pada minat? akhirnya tenggelam, pilihan klo buat lokal itu antara kalah saing atau dana di korup (rawan) atau orang2 indo sendiri pada gak minat
dlu ada Jd.id, bhinneka tapi dh mati. yang masih ngep²an bukalapak. tapi jujur aja, orang Indonesia kebih suka belanja di shope, tiktok dan tokped. sebagian kecil lazada dan blibli. krn yg dikejar murah dan gratis ongkir
awalnya saya tertarik melihat video ini...tetapi setelah anda menyalakan rokok saya langsung ketik komen ini dan memutuskan skip...sampai mulut anda berbusa menasehati dan berbagi ilmu kpd org2 tentang apapun yg anda kuasai tp pd akhirnya semua menjadi antiklimaks 🙏
Nice content as always, Bang. Sedikit masukan buat tim video, pake aja fitur Autofokusnya. Jgn maksa pake manual fokus kalo fokusnya malah miss. Sayang amat kamera sm lensa mahal tp fokusnya miss. Mungkin juga DoF-nya ketipisan krn maksa pake apperture lebar jadi susah dapet fokus yg bener.
Syg sekali bung, mendag kita... Tolxl. Dr sekian bnyak manusia, justru kementrian perdagangan yg dijadikan tumbal dipimpin ketum partai. Jd bagi pemerintah, perdagangan trnyata tidak penting2 amat di mata mereka.
Karena pada akhirnya. Tarif, insentif. Dipegang kemenkeu untuk membolehkan dengan mensetujui anggaran tahunan Kemenkeu itu tuhannya para kementerian. Kemenhan aja tunduk
Seorang penjahat terlihat sebagai pahlawan,terkadang waktu membuka botol sering kali lupa untuk menutupnya kembali, Pertanyaannya Apakah masih ada manusia yang tidak munafik didunia ini????
Selama ini gw jarang banget beli apa2 diluar Tokopedia karena emang sebisa mungkin mau menggunakan platform lokal. Ehh malah tokped mau aja di beli tiktokshop sampe 75% 😌 yasudahlah
udah lah bang dri dulu tokped itu bukan spenuhnya milik indonesia,, dulu ada bank of korea pegang saham terbesar,, ha usah terlalu terprovikasi,, udah tau kan anti cina bnyak di indonesia,, slalu aja ada propaganda,, tp kita tidur klo masalah produk barat, i i sangat lucu,, rakyat d larang beli brg import murah,, tp para pejabat sangat bangga membeli produk import mahal dan bermerek,, mnurut anda ini lucu ga?😂😂
@@mistycalglory99bener banget. padahal klw mesen barang impor lewat beacukai itu susah banget, pajaknya ga ngotak lagi. tapi oknum-oknum nya suka pake barang import 🤭
@@pphoeeebeee padahal pejabat2 yg d harapkan mengedarkan uangnya ke msyarakat kecil krna mreka kaya,, eh makah minum ke starbuck makan ke mcd pakaiannya dior,, dan ga sadar itu brand dri brat dan afiliasinya bejibun pula kan kocak bgt,😂,
kita lihat kedepannya. kalo pun ada "udang dibalik batu", pasti titok akan melakukannya lebih smooth kali ini dan kita perlu benar-benar cermat dalam mengawasinya.
@@yohaneshariono2205dan kita juga harus adil, mungkin anda memiliki kepentingan juga dan saya mungkin juga dicurigai memiliki kepentingan. Setiap argumen yang dikeluarkan, harus kita curigai semua. Apakah itu maksud anda?
@@lilypad429 ya jelas semua org punya kepentingan , klo saya ya kepentingannya dpt promo gede2an dr bakar duitnya shopee vs tiktokped😅 klo bang ferry berkesan memojokkan tiktokped mungkin karena kuatir shopee keplas (kemungkinan bsr shopee kalah sih) & saham/kepentingannya bang ferry di shopee ikut amblas...mungkin lho ya🤭
Dari awal kemunculan TikTok shop aja ga ada inisiatif buat ngedaftar gitu jadi eccomerse atau memang tau ga ada aturannya, jadi di manfaatin. Itu tandanya dari awal udh ga ada inisiatif baik. Kok masih aja di terima, kalo di awali dengan keburukan, bakalan berkelanjutan keburukannya dengan mencari celah-celah lain.
Yaa emang manusia seperti itu. Coba aja kalo kasus penggelapan pajak orang2 diseluruh dunia terbuka. Google aja ngemplang pajak di Indonesia n duitnya ngalir keluar negeri. Belum ada itikad baik dari banyak perusahaan teknologi seperti google, microsoft dll. Tuh liat aja apple yg gak mau bangun apple store di Indonesia akhirnya banyak konsumen yg dirugikan entah karena hp nya cacat produksi atau imeinya terblokir. Kenapa jaringan 5g perkembangannya lambat? Yaa karena biaya buat penyediaan bts nya lebih mahal. Perusahaan telekomunikasi Indonesia itu mengalami dilema. Penggunaan aplikasi buatan orang luar negeri itu minim memberikan keuntungan buat provider telekomunikasi. Kalo penasaran cari aja kasus Over the top provider telekomunikasi.
Kebingungan kita sm bang dan mungkin jg sm dgn tmn2 yg lain, knp tiktok shop msh dlm satu aplikasi. Sy pribadi menyimpulkan: KETIKA SUATU KEBIJAKAN YG DI AMBIL SM PEMERINTAH BAIK ITU MELARANG ATAUPUN MELEGALKAN DALAM WAKTU MENJELANG PEMILU!! Kita sbgai masyarakat yg mengharapkan keadilan dan perlindungan siap2 kena PRANK!! Pemilu Itu butuh ....
Hanya karena orng nggk mau ribet install 2 aplikasi tiktok dan tiktok shop. Itu impact nya besar bgt. Sampai TikTok berani ngeluarin duit Segede itu. Artinya apa? Ya keuntungan nya berarti lebih bnyk lagi. Semoga aturan tetap strict jgn mau di tikung.
Yang buat kecewa sebenarnya bukan mergernya Tokopedia dengan TikTok, tapi kenapa proses belanja di TikTok shop tetep sama kayak dulu, gak dialihkan ke Tokopedia. Akhirnya ada anggapan TikTok tetap jualan sendiri disamping Tokopedia. Jadi gak ada sinergi antara keduanya. Ini masih melanggar sih, karena TikTok sebagai media sosial masih berjualan secara langsung. Bedanya sekarang GOTO dapat sekitar 25% bagian dari TikTok shop. Apa itu sebenarnya yang pemerintah Jokowi inginkan?
Pemerintah harus bisa diharapkan untuk membentuk regulasi yang kuat dan luas untuk menghadapi perdagangan bebas, jika mereka yang terlalu pandai bisa jumper regulasi maka akan sangat kasihan masyarakat Indonesia dan UMKM langsung H2H dengan super power corporation. Tapi di sisi lain ini harus mengencourage setiap masyarakat Indonesia untuk terus berkembang.
Bang bahas geothermal energy bang, energi terbarukan yg katanya ramah lingkungan tp ternyata ada efek samping zat mematikan tak berbau tak terlihat H2S. Ditambah lg manufer pemerintah dlm pembangunan plant geothermal energy yg tak ramah sosial, pembebasan lahan yg memaksa segala macem
Halah banyak kok yg produksi H2S permasalahan indo dari dulu K3. Lagipula sambungan Sulfur di H2S itu berbau kok pasti org sadar. Tak terlihat jelas tak berbau sumber dari mana?
Ga usah jauh jauh, Alexis dan holywings juga begitu. Setelah beritanya reda ganti nama beroprasi lagi dan tahun depannya ganti nama balik ke nama asal nya. Padahal itu semua terjadi di pemerintahan gubernur yang sama.
Setitik kejelekan yg dilihat sedangkan kebaikan yg besar ga diliat, Banyak produsen lokal yg jualan, banyak orang indo juga yg jadi affiliator dan terbantu ekonominya, ada tukang pete, ada tukang basreng, sepatu lokal, produsen hijab rumahan dll. Tapi masih dibilang mematikan umkm, umkm yg mana sih yg dimaksud orang2? Kenapa juga harus dipisah antara sosmed dan ecomerce, sedangkan masalahnya katanya produk lokal yg ga bersaing, ya kalo gitu knp gak di atur aja biar produk import gabisa masuk ecomerce. Ibarat parasit pd hewan, yg dimatiin malah hewannya bukan parasitnya yg dibuang.
mengingat tingkah polah pejabat Indo, ya sangat besar kemungkinan. Melihat kasus akhir2 ini dimana si pak zulhas berani menista ajaran Islam yaitu ttg sholat (tahiyyat, salam diakhir sholat) demi mengelu2kan prabowo yg didukungnya, makin besarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr kemungkinan
Blm pernah tertarik buat beli di tiktok shop. Semurah apapun itu. Masih cinta setia pake shopee. Karna aku beli bukan nyari yg termurah, apalagi kalo kebutuhan elektronik.
Hmm mungkin ini bias gua terhadap TTS. Tapi kalau misal, anggaplah TTS ini ibarat kata "ngambil produk" dari e-commerce lokal bukan barang dari negeri seberang, okelah gua paham juga setuju sama "kelonggaran" Pak Zulhas dan melalui Tokopedia (jatohnya ya tetep wajib dipisah antara e-commerce dan medsosnya dalam artian sebatas promosi dan nantinya dialihkan ke Tokopedia ketika belanja di TTS dengan UI mereka dipikiran gua begitu). Masalahnya, kalau misalkan mereka sebatas "numpang izin" ke Tokopedia, gua rasa perlu tindakan tegas semaju apapun teknologi sekarang. Karena dampak ekonomi kedepannya gede bro buset😂 gua setuju sama bang Ferry
Susah. Kalau mau masuk harus berdarah² dulu sama yang lama dan harus jor²an bakar uang buat iklan dll sampai gratis ongkir dll kalau tinggal suntik dana kan enak biar tokped aja yang kena getahnya. JD id aja gak kuat saingan padahal pendanaanya kuat.
namanya giant yah sifat jg giant masa mulai dri nol lgi mereka mau lngsung jdi top lngsung head to head dgn shope,klau lu super tajir yah bgtu liat aj smua club eropa yg dibeli pangeran arab lngsung gaspoll belanjanya krn mereka anggap kemampuan n tingkah laku mereka yah giant,bukan anak baru lahir
tapi kan tiktok shop udah gede juga, sampe bikin e-commerce bahkan pedagang offline pun "ketar-ketir", dgn meluncurkan apps khusus e-commerce dgn tetap memakai merk tiktoknya sih menurut saya bakal rame juga, karena kan peminat, pasar, sama brandingnya udah terbentuk, udah ada sebelumnya. tapi itu hanya asumsi saya aja sih sbg orang awam. karena kan permasalahannya di perizinannya.
@@wisnubrata5710 saya ga tau ya soal proses mendapatkan perizinannya ribet atau ngga, tapi kalau masalahnya ribet diprosesnya, berarti pemerintah harus mempermudah prosesnya, harus ada perbaikan disitu, tapi kan e-commerce lain bisa kok, kaya shopee, lazada dll mereka perusahaan asing dan sanggup mengikuti aturan dan regulasi yg ada di indonesia.
Di versi 2 TTshop, masih terasa praktek predatory pricing (banting harga) blom hilang. Dan sptnya barangnya pun barang import walaupun banyak jargon Go Lokal di platform.
Kalo ada yg berpikir bahwa regulator itu netral, coba deh berpikir kembali. Selama era jokowi, Xi Jinping 2x ke indonesia. Itupun semua karena ada acara multilateral. Jokowi ke china sdh 7x. Jangan sampai Indonesia di Srilanka kan.
TikTok shop ditutup kan alasannya emang bukan karena pedagang Tanah Abang. Jadi kalau di buka lagi ya normal. Karena yg menyuruh nutup sekarang udah disuruh bukain lagi. Tentu nya gak ada hubungan nya sama tanah Abang.
entah tiktk yg mengakali peraturan, atau aturan teersebut memang sengaja dibuatkan celah. secara, tiktk punya uang ribuan trilyun. mau beli apa aja bisa, termasuk memesan "sesuatu".
setuju om, pake banget. tapi ya, si tiongkok human itu banyak yg dateng ke indo visa turis tapi jualan barang dari negara dia lewat market place, dan mesin tiktok itu adalah mesin subsidi dari negara mereka. dan barang2x yg mereka jual sudah pasti tidak sni, dengan harga predatoring, bahkan di tk ijo maupun oren, packing dan bentuk tidak ada keterangan bahasa indonesia nya juga (yg mana melanggar peraturan perdagangan). mungkin pemerintah bisa cek dan gali info dari product2x yg dijual di market place. dan 1 info lagi, itu tiongkok human banyak yg beroperasi dari perumahan elite di "jakarta utara ".
Pembahasan paling masuk nih, gw jga bertanya2 lah kok gada perubahan sama sekali dengan sistem sebelumnya, sangat bertanya2 tpi blum ada yg speak up, baru chanel ini yg speak up Klo mnurutku klo di biarin aja tokoped bakal di anak tirikan sama tiktok dan tokoped bisa tenggelam perlahan
terima kasih bang ferry,udah mau ngebahas soal tiktok shop.saya mau bilang kepada penontong ferry irwandi,TOKOPEDIA yang bilang BERKOLABORASI dengan TIKTOK itu adalah gerbang kehancuran perekonomian kita,kenapa saya bilang begitu,liat saja nanti,bakal banyak orang china yang berjualan di tokopedia,heran gak kenapa tiktok di minta investasi begitu besar,dia tidak keberatan,karena memang sengaja mau mengambil alih pasar di indonesia.SASARAN EMPUK YA tokopedia,karena shopee bukan perusahaan karya anak bangsa.
Bang gua mau komen dari sisi seorang programmer, Ini opini gua bang, jadi di dalam dunia pemrograman itu yang paling penting adalah "kebiasaan pengguna" bang, sebenernya tiktok bisa dan kemungkinan mau aja buat "misahin" aplikasi mereka(orang duitnya banyak), cuma nanti kalo dipisah pengguna pengguna tiktok shop sebelumnya harus menyesuaikan lagi bang sama kebiasaan mereka belanja di tiktokshop yang kemarin udh rame, disitu mungkin tiktok jadi mikir buat tetep gabungin aja, trus buat yang koleb sama tokopedia ya emang akal akalannya aja sih kayanya, biar ga terlalu ribet berantem sama pemerintah.
jika memang ada pejabat yang baik atau benar dan memiliki sifat pejuang terhadap negaranya maka sejatinya/alaminya pejabat itu pasti akan mengundurkan diri dari pemerintahan yang bejat. kesadaran bahwa ancaman lebih besar dari dukungan adalah realita. saya punya saudara yang menjabat, teman yang menjabat hingga saya cukup tahu betapa busuknya siapapun diantara kamu yang ingin menjadi pejabat sekalipun kamu orang baik yang bisa kamu lakukan hanyalah diam atau ikut-ikutan menjadi bejad.
Intermezo... Zaman now. Lebih aman nonton TV.. ada sensor KPI... Di dunia Maya.. ??!!... Bablasss... Merokok bisa sampai jadi muqodimah... Jadilah konten kreator pahala jariyah. Bukan dosa jariyah...
Ingat peraturan itu bisa dibeli dan di rubah seenak yang punya uang, masa percobaan yang diterangkan sama mendag juga akan berubah, wong dia akan diganti juga 2bulan lagi… percayalah masalah ini akan repeat lagi keawal .. dan usaha kita semua gak ada gunanya.😢
Yah aneh si Masi diplatform sosial media belanjanya kan masalahnya itu ya kenapa ditutup sementara. Gw si berharap smua sosial media bisa kaya gitu jualannya, tp brand lokal udh hampir sama bagusnya untuk kualitas & designnya, jd Peran pemerintah harus trus dorong brand lokal & jg bikin kebijakan .
Sekarang memang lagi musim terobos regulasi. Jadi bukan penguasa/pemodal yang mengikuti regulasi tapi regulasi yang mengikuti penguasa/pemodal. Contoh, lihat saja undang-undang yang baru-baru ini direvisi demi melanggengkan kepentingan tertentu. Jika dalam politik regulasi bisa diterbos sedemikian rupa, bukan tidak mungkin dalam dunia bisnis regulasi hanya sebatas teks tanpa makna. 😢
karena mereka tau media sosialnya dia paling gede penggunanya dari pada bangun ecommers(ngerintis ulang)mending nerusin yg udah gede alias mengakui sisi ecomer yg lain biar gampang dan gak usah misah media sosial itunya sii akal"annya tiktok sii😂
Tiktok shop sama aja sama sebelimnya. Yang jadi masalah kan yg pegang algoritma tiktok, yg bisa shadowbanned produk sesuai keinginannya. Kalo semua ekosistem udah dikuasai, ya siap2 aja umkm indo mati diganti umkm cina
@@gunawannainggolan8733 no 2 = yes nasionalis tapi soal integritas dan kompetensi = no. lagi pula no 2 ini penerus rezim sekarang yang dikerjai dan diatur oleh pemodal asing dan oligarki, jika mereka memimpin maka kita akan terus dikerjai pemodal asing dan oligarki. harus ada perubahan.
Gw tidak pernah belanja di tiktok. Adek gw pernah dan langsung kecewa dengan isinya cuma sabun. Gw selalu belanja di shopee + tokopedia. Tapi makin lama ke shopee. Banyak alasan tapi jujur lbh ke toko shopee saja.
Kalo data konsumen jgnkan perusahaan luar . Dari dlm aja bisa bocor malah lebih parah lg 😂. Uda kek hal biasa diindonesia. Terakhir data pemilih dari kpu bocor kalo ga salah. Apakah kita dilindungi atau pihak yang kelalaian kebocoran data terkena sangsi tegas? Ya tidak jg. Jd agak susah pastinya mengatur tentang keamanan data walau ada UUDnya. Yg penting mungkin bagi mereka sama2 memiliki benefit kedepannya bagi mereka.
Buat kalian yang merasa curiga artinya kita semua masih waras
Alhamdulillah
Bener
@@Patir_Sigma ini adalah contoh troll ya adick adick ☝️
PEMERINTAH TERLALU DUNGU, SOSMED KOK JADI ECOMMERCE, GAYA ELIT OTAK SULIT.
@@Patir_Sigma dih sok asik
Padahal demand-nya simple. Pisahkan Tiktok e-commerce dengan Tiktok social media ke dalam dua apk yang berbeda.
Ternyata Tiktok tetep ngotot "nyusupin" segmen e-commerce ke dalam ekosistem sosmed, ini artinya Tiktok sangat serius untuk "meracuni" warga Indonesia agar terus menerus belanja di ekosistem mereka.
Yang paling untung siapa? Ya benar, CCP dan stakeholder pemerintah yang terkait 👍
betul. itu ibarat fenomena kasino + minuman keras gratis. Agar para konsumen tidak bisa berpikir rasional dalam berbelanja. Niatnya mau cari hiburan melalui tontonan video malah keseret ke belanja. Itu ibarat racun yg orang menganggapnya sah tapi sebenarnya merusak.
Cina tiongkok komunis juga wajib diwaspadai dalam mencuri data2 warga Indonesia yg berada dalam database tokopedia dan tiktok seperti halnya USA dgn database facebook instagram twitter. Kalau google dan apple setahu saya mereka masih berani melawan pemerintah USA yg mau mengakses data konsumennya. Tapi mengingat kebobrokan pejabat Indonesia yg gampang disuap, jadi makin buat skeptis
Ccp apa? Pkc?
Facebook, UA-cam diam juga jualan😂
@@apobltg2429 tp facebook 100% yg jualan warlok, & barangnya rata" random banget, kek semua elemen ada, 🤣, tdk di monopoli algoritma underground
ol shop kalo konsep bagus baru mereka pada kesana
Wah penjelasan dari lu yg paling gw tunggu bang❤
Sangat mudah di pahami
PEMERINTAH TERLALU DUNGU, SOSMED KOK JADI ECOMMERCE, GAYA ELIT OTAK SULIT.
@@BatalyonFF betul
@@yohaneshariono2205 lah? lu ngira ferry dibayar shopee? haha lawak si
Mudah dipahami dan mudah dimengerti oleh masyarat luas dalam menjelaskan,agar negara ini lebih CERDAS
Dalam dunia bisnis terkadang "masalah" dianggap "peluang"... tapi peluang ini punya banyak sisi celah termasuk regulasi yg belum diciptakan sebelumnya. Contoh kecilnya gojek, apa pernah ada sebelumnya UU tentang penggunaan "roda dua" sebagai moda transportasi umum (plat kuning)? seperti halnya Tiktok bahkan segala macamnya akan terus menerus mencari celah/peluang itu menerobos regulasi-regulasi yg menguntungkan.
nanti ketika algoritmatnya di kuasai luar negeri lagi terus produk dalam negeri kalah sama produk luar negeri seperti dahulu. saya berharap bang ferri bersuara im proud of you bang
Perlukah boikot toko ijo dr skrg? Mengigat toko ijo sudah kehilangan marwah ny sbg marketplace "Lokal" 😅
@@muhammadfaza8601mau kemana oren? Oren punya asing juga boss.
@@Nekonekonomi masih ada lupabapak
Satu-satunya produk lokal (Bukalapak), tapi Bukalapak juga peminat nya gak sebanyak Tokopedia atau shoppe.
gw malah curiga ada insider di saha goto buat dana kampanye wkwkwkw. pergerakannya janggal tiba2 tokped disuntik sama tiktok
Cuman di Indonesia hukum bisa nyesuain kebutuhan, ini bukti kalau hukum di Indonesia bersifat dinamis. Jadi janga khawatir jika ada apa-apa, hukum akan berubah dengan keadaan yang anda inginkan.
Klo anda punya uang
Kalau ada duit. Kalau gak, kita yang babak belur
lo punya paman, lo punya duit, lo punya kuasa. hukum bisa diedit
Lu punya duit lu punya kuasa, tanpa tapi 😊😅
Ga ada istilahnya cmn di Indonesia. Orang Indonesia itu kebanyakan ATM dari negara lain. Indo baru ngelakuin, negara lain dah ngelakuin dari lama.
nambah lagi potongan puzzle mengenai ambisi menjadi negara adidaya dengan membuat negara berkembang ketergantungan
Sebagai pengguna tiktok, setelah tiktok shop dibuka kembali yg gw liat sampe saat ini kebanyakan masih produk china yg selalu muncul di fyp tiktok gw, ada beberapa produk lokal juga yg muncul tapi kebanyakan masih di dominasi oleh produk china, masih belum ada perbedaan dari sebelum tiktok shop ditutup.
bukanya katanya dlu ongkir di tiktok shop itu min blnja 40k ya?
koq gua liat skrg min blnja nya harus 70k sih baru gratis ongkir, udh bela²in download, kirain gratis ongkirnya tanpa min blnja jirr
Knp harus tokped😢 padahal tokped selama ini tempatku belanja barang lokal. Agak kecewa deh
Pemerintah untuk sektor teknologi informatika harus di upgrade deh, biar hati" kalo buat kebijakan. 😢
Orang yg di situ mana paham... Paling skill komputernya mentok di MS Office wkwkwk
Kalo nguasain mah kebocoran data ga bakal terjadi 😂
@@muhmarzuky903yg paham ada kok, cuma suaranya ga di denger sama atasannya😅
@@muhmarzuky903enak kerja dengan luar lebih dihargai daripada dibayar 2M (makasih mas)
menterinya aja sampe nanya 5G buat apaan kalo cuma dipake liat yutub💀
Yah mau gimana lagi bang, lawanya aja titipan semua
Seharusnya pemerintah bisa memberikan regulasi yang ketat bagi tiktok shop, seperti memisahkan e commerse dengan sosial media tiktok, karena ditakutkan algoritma Akan menguntungkan orang² "mereka " dan menghambat UMKM negeri sendiri
Bukan kah itu bisa menguntungkan umkm lokal, bisa saja kalau umkm lokal mau mempelajari algoritma yg ada dan menirunya atau dibuat konsep yg sama tetapi dengan hasil yg berbeda atau bisa dibilang serupa tapi tak sama. 🗿
Berarti sekarang tinggal Dari kita masing-masing ya Bang, prioritas kita untuk membeli barang kebutuhan utama sepertinya harus menjunjung tinggi produk lokal, Thanks Bang buat insight tentang hak kepemilikan TikTok Shop Dan sangkut pautnya dengan Tokped. Itu yang penting banget.
Yang jadi masalah adalah ketika terjadi direct selling dari seller China ke Indonesia, tapi hal ini sudah dibuatkan aturan bahwa tidak boleh berjualan langsung lintas negara per tanggal TikTok ditutup (sebelumnya Shopee masih melakukan praktik ini). Akan tetapi ada lagi cara lain yaitu brand atau produk dari China yang sudah manufaktur di Indonesia yang akan diuntungkan secara algoritma untuk membanjiri pasar Indonesia, dengan begitu bisa saja produk lokal kita yang akan di Shaddow Banned dan kalah bersaing dengan produk2 China tersebut. Kebetulan saya juga seller yang ada di TikTok Shop dan menjual 100% produk buatan Indonesia. Baiknya memang pemerintah lebih berfokus lagi pada regulasi yang memihak produk lokal, karena produk lokal adalah asset jangka panjang untuk majunya industri dalam negeri. Menurut saya pribadi untuk aplikasi bukan jadi masalah utama selama regulasinya jelas bahwa kembalinya TikTok Shop adalah untuk membantu perekonomian lokal.
Keren bang gua setuju, lebih ke regulasi yg perlu dibenahi, kalo digitalisasi mah tetap harus
Tapi agak susah sih, tahu kan pejabat2 negara kita?
Kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan ya om. Kayak di Amrik, warganya rela bayar mahal dikit selama mereka tau yg dibeli itu produksi lokal yang "labor" nya juga jelas. Mereka seneng kalo duitnya bisa bikin bangsanya sendiri makmur. Jadi ndak melulu yang penting murah, gak jelas tenaga kerja dari mana. Minimal industrinya di sana lebih sehat lah.
Indonesia udah bisa produksi chip, produksi part2 kecip dan atau alat IT lainnya? Ngk mikir pembatasan impor bikin umkm servis2 kesusahan? Hahahaha
@@RAZOR-bb5zq kalau importir produk yang masih belum bisa diproduksi dalam negeri aman sih. Dan biasanya pembatasan import produk hanya pada industri2 lokal yang yang bisa berkembang. contohnya produk jadi tekstil. karena di negara kita sendiri industri fashionnya juga sudah berkembang dan ternyata masih banyak ditemui produk2 impor yang membanjiri pasar lokal dengan harga yang ga bersaing.
Dulu saya pernah beli barang di lazada ternyata dikirim dr luar negeri (china) sekitar tahun 2017
Sebelum tiktod shop jg ada seller dr luar negeri diplatform shopee
Banyak praktik gituan ya di e-commerce ygv buka di Indonesia 😂
Akhirnya dibahas juga bang,yg ditakutkan pencurian data konsumen oleh tiktokshop lewat tokopedia seperti yg terjadi di amrik di mana disana regulasinya sangat ketat.
Hmm emang kita bisa yakin data kita yg pake produk Amerika gak dipake Amerika untuk menganalisis kondisi Indonesia? Lagian udah ikutin perang Israel n Palestina kan? Yg mana media Barat jelas2 menyebarkan propaganda double standar. Akhirnya masyarakat paham media2 yg dikendalikan oleh Amerika n sekutunya. Akhirnya yg pro Palestina jadi lebih banyak karena masyarakat melek teknologi. Apakah kita masih harus percaya media Barat kalo tiktok itu mencuri data penggunanya? Kenapa masih banyak yg pakai kalo udah tau data pribadinya dicuri? Apa masyarakat Indonesia sebodoh itu menjual data pribadinya ke tiktok?
Kalo asumsi sy sih semua perusahaan teknologi yg punya data center di luar Indonesia ada kecenderungan mencuri data pribadi penggunanya. Mau itu Amerika kek atau China sama2 aja. No offense BTW. Kalo Mau khawatir, udah telat. Kebocoran data sudah terjadi bahkan dibiarkan oleh pemerintah. Jadi kalo ditelepon atau dihubungi pinjol/scam/ Judi online pertanda data kita sudah di bobol n tersebar luas. Mau data gak tersebar luas pake feature phone n gak aktif di medsos.
Kalau datanya dicuri facebook dan instagram mah gapapa ya, asal jangan china.
@@asdamrokik8911 Jelaslah. Kekuatan produksi Amerika ga sebesar China. Lagian AS ga memproduksi di segmen barang murah sehingga ga berkompetisi dg produk lokal. Beda cerita kalo China.
@@iqbals5684 ini konteksnya data pribadi atau transaksi ya, beda lho. Kalaupun yang dimaksud data transaksi, maka shopee jauh lebih parah. Semua marketplace banyak produk china nya, tapi shopee dan lazada pernah terang terangan memfasilitasi cross border, ditambah fitur shopee udah ga ada bedanya dengan sosial media.
Setuju bro
teknologi yang udah tinggi apa ada sesuatu janggal sebelumnya, karena awalnya kementrian perdagangan mengatakan harus ada aplikasi sendiri tapi tetap jadi satu, menurut saya ini hanya beli legal tokopedia aja untuk "tiktokshop numpang jualan" di platform lokal. Dan sebenarnya produk dan transaksinya di tokped bukan di tiktokshop. Nanti 2024 presiden baru kebijakan baru lagi, ya kita tunggu saja. Intinya secara logika tokopedia hanya sebagai pijakan tiktok jualan di indo
Teman saya yang bergerak di bidang konveksi kaos mengeluhkan bagaimana di tiktokshop ada seller yang menjual 100ribu dapat 7 pcs. Itu harga yang tidak masuk akal di indonesia yang masih impor kain, kecuali jika barang itu diproduksi di china.
Karena itu terlalu bahaya jika data konsumen dan data minat pasar kita dipegang oleh tiktok, dan di saat bersamaan tiktok juga yang menguasai algoritma. Kecewa sih kenapa penyelesaiannya begini. Ini mah sama saja umkm kita masih dalam bahaya
Satu hal bang yang salah dari pola pikir para konglomerat kita. Mencari celah dari hukum yang berlaku, dan itu akan terus berlanjut kalo mereka “hanya ingin” memperkaya diri sendiri
Dari awal memang skenario nya begitu, yang paling logis tokopedia yang diakuisisi, karena shoope tidak mungkin diakuisisi bytedance. Ini baru awal, masih banyak skenario logis lainnya untuk scale up tiktok dan tokopedia. Tinggal kita sebagai bangsa ambil sikap untuk membeli produk dalam negri.
pemerintah emang harusnya buat forum buat penengah para marketplace ini
seperti kasus shadowband tanpa alasan jelas
penahanan saldo para seller
sampai POTONGAN saldo secara sepihak
dimana CSnya marketplace ini kebanyakan BOT dan kalau pun admin pun penangananya kadang masih sepihak
banyak sekali para seller, affiliator bahkan pembeli yang saling komplain di grub2 FB
gak cuma TTS ya, shopee, Lazada, tokped juga
Kira2 saran dn kritik ini nyampe ke pemerintah gk sih? Dan mereka merasa punya org2 yg berkompeten dibidangnya kan, entahlah..
bagi para pelaku usaha digital yang sudah terbiasa menggunakan platform ini sebaiknya jangan hanya pintar melihat peluang, tapi lihat juga ancaman ancaman apa yang bakalan terjadi..
apakah anda pelaku usaha digital? klo iya sebutin ancaman apa yg kira2 bisa terjadi? trs klo misal trnyt anda bukan pelaku usaha digital, lbh baik jgn sok tau, krn istilahnya org luar ga bakal tau apa yg sbnernya terjadi di rumah tangga anda
Setau gw permasalahan utamanya itu terletak pada dipadukannya e-commerce dengan sosmed (tiktok) menjadi satu.Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulan persaingan yang tidak sehat (monopoli).Oleh karena itu, pemerintah membuat regulasi agar tiktok dan e commerce tak jadi satu.Bahkan di luar negeri jarang sekali ketika platform e commerce disatukan dengan sosmed.Sosmed hanya boleh mengiklankan atau promosi itu aja.Sudah ada aturan yg jelas akan hal ini.
Dengan demikian,aneh sekali klau merger antara tokped dan tiktok ini dilakukan!. KARYA ANAK BANGSA yang harusnya memajukan bangsa? Wkwkwk
Saya berasumsi mngkin dengan berkedok KARYA ANAK BANGSA maka aturan akan lebih mudab digoyang wkwkwk.
betul mas semoga ada kejelasan dan keterbukaan tentang hal ini
yup, betul sekali. banyak yang scroll scroll tiktok penasaran live, promo promo dan akhirnya CO disana
@@fahmifdisahar6119 emang si karya anak bangsa, tapi apakah milik anak bangsa?? mayoritas si ngga
@@fahmifdisahar6119karya anak bangsa tapi saham goto sebelum dibeli tiktok aja 70% lebih milik asing
Selagi belanja masih di platform sosial media dan produk-produk china yang insight nya di naikkan, selama itu berlangsung sampai sekarang itu patut dipertanyakan
semoga ada jalan tengah yg baik, jujur gw sebagai affiliator sangat terbantu dengan TTS akhirnya saya dapat pemasukan setelah lama menganggur, dan banyak bngt orng yg seperti saya, bahkan bnyak "difabel" bisa berjualan dr pda berharap bantuan orng lain. bnyak aspek yg hrs dilihat, bukan cuma pedagang.
affiliator masarin produk tiktok, dan yang paling diuntungkan disini ya tiktok. yang didapat affiliator disini hanya sebagian kecil banget. lalu uangnya tetep aja ga muter di dalam negeri. karena sepengetahuanku produk2 yg sering fyp itu ya produk2 lucu impor cina bukan lokal.
Penggemar Tiktok shop mungkin akan datang ke tokped, tapi pengguna setia tokped sebagian akan menghilang secara perlahan-lahan seperti saya. Kelebihan tokped dari pesaingnya adalah UI dan interface yg ramah di mata, sedangkan si nomor satu yaitu shopee punya UI yg ngasal dan interface yg bikin sakit mata. Tiktok yg kaya raya tinggal kasih duit ke tokped, gaperlu repot-repot benahi UI dan interface mereka yg mirip video youtube beresolusi 360p kebawah.
Sama, ntah kenapa kerasa nyaman aja cari apa2 di tokped
Selalu dengan Topik2 dan Analisis2 yang Menarik 👍💯
Baliknya TT via beli majority Tokped dan Tokped beli share TTS ini malah ada kecurigaan kalau banning kemarin murni lobby untuk dapetin funding dengan harga yg lebih murah...
Dan anehnya Pemerintah (dalam hal ini Mendagri) kok nggak beneran serius tetep ban saat mereka buka kembali tetap di Tiktok. Padahal basis legal ban pemisahan itu harus beda app bukan beda entitas aja. Kalau sama satu app, tetep bahaya. Karena masih jadi Socio-commerce. Any legal concern dan landasan saat banning jadi nggak relevan. Seharusnya beneran tegas saat mereka malah masih aktif dengan bentuk Socio-commerce.
C'mon Government, which citizens are you represent??
Sponsor pemilu kali bang
Auto cair gajian di 2024 nanti
lu ngarep sama pemerintah yg sekarang dah telat, lg sibuk ngurus anaknya yg mau naek jadi cawapres.
jangankan produk lokal produk luar yang keren aja ilang itu ditiktok. contoh yang paling berasa tws tws murah meriah buatan china. sedangkan yang tws-tws bagus nggak ada sama sekali. kebayang ngga kuping anak2 muda sekarang rusak gara2 pake tws murah :(
Yg ngejar murah mana peduli dengan kualitas.
coba main ke brightspot, Atau ke artland, atau ke plaza indonesia 1% penduduk indo itu 2.7 jt hampir setengahnya penduduk singapore. aku kasih insight. Rolex yang 120jt baru keluar langsung sold out. itu di depan mataku sendiri@@fahmiaddien1817
yg kw ama yang bagus bedanya apa bang
@@ke2akun544 yg kw ya barang bukan original. Bisa di bilang barang Curian. Curi design curi ide. Akibatnya yg ori Jd dimakan marketnya
Siapapun presidennya 2024
Semoga bang Ferry bisa jadi salah satu menteri, atau seenggaknya jadi orang orang penting dalam pemerintahan lah
sepandai2nya orang kalo udah duduk jadi bagian pemerintahan biasanya 😂😂
Semoga bisa ditinjau dan dievaluasi kembali. Perhatian pemerintah sangat diharapkan.
ngakalin pake jual beli saham terus perijinan belum punya tapi dibiarkan beroperasi lagi dengan alasan yg ambigu..KPK harusnya sih bergetar dengernya😅
Sebetulnya ini asas kebutuhan menurut saya bang, kalau tiktok membuat eccomerce khusus buat indonesia biaya psti butuh dana besar dan waktu yg cukup lama
Dengan waktu lama berarti tiktok kehilangan penjualan berbulan2
Dengan hasil di range abu2 yg luas
Maka dengan akuisisi toped
Maka semua menjadi terhitung dan resiko terkelola
Dengan banyak bonus market share dan data yg sudah ada
Tiktok menjadi memiliki 2 market sekaligus
Mantap
Masih curiga mengakali aturan karena masih bisa check out langsung pada aplikasi, tidak dipisahkan
Tiktok effect bikin kita tidak bisa belanja lagi di Aliexpress padahal setiap belanja dan bertansaksi di aliexpress kita selalu dan wajib bayar pajak termasuk VAT nya
Saya sbagai penjual sudah mulai senang tiktok shop kembali karna memang sangat membantu. Dengan munculnya konten ini. Walaupun tujuannya bukan menutup tapi dengan yang pertama kmaren ujungnya di tutup juga pas banyak yang bahas. Jadi takut tutup lagi
Gokil lu bang sumpah. Brusan upload ❤️🔥 malah ada lagi asupan , eh lupa ,di malaka project ya😅
Ku sebut langkah Tiktok adalah fast track tanpa harus ngurusin izin
Bad ending : tiktok shop engga bakal urus izin dan dengan menguasai tokopedia tiktok malah dapat data dan privasi, projek tiktok terus berjalan dan para UMKM kehilangan seluruh pembelinya
Bukan nya dengan begini, para umkm lokal harus beradaptasi gk sih, masa harus ngandalin masyarakat lokal agar bisa maju, kalo bisa dipasarkan di luar negeri, kenapa nggak, yah walaupun misalnya mau dipasarkan diluar negeri itu nggak mudah tapi setidaknya gk nge stuck di situ situ aja kan. 🗿
Bg ferry bahas konspirasi pinjol, judi online, scammer, 3 pilar internasional crime ala tiongkok, ada mantan direktur ojk buka suara terkait aliran dana besar dan penjualan big data
TikTok lebih memilih cara yang menghabiskan banyak uang dan repot, dibandingkan mengurus perizinan e-commerce. Ini jadi mencurigakan gak siihh??
sepertinya mereka mencari segala cara supaya tiktokshop dan sosmed gak dipisah biar satu aplikasi dan gampang meracuni orang buat belanja. orang lagi nyari hiburan lewat barang menarik dan akan belanja. kalau dipisah hanya orang yang mau belanja dan nyari sesuatu yang akan buka tiktokshop.
gw rasa developer mereka bisa membuat 2 aplikasi, tapi penggunaanya bisa terasa seamless terhubung. seperti aplikasi tokped dan gojek yang langsung connect saat pembayaran gopay tanpa membuka aplikasi gojek.
gw curiga tiktok menghindari suatu tanggungjawab pada negara, ketika mereka memiliki izin e-commerce.
@@BelajarfannyMLBB
Intinya kalau gk mau dicuri, pemerintah harus buat aplikasi saingan tiktok😂. Mau dipisah atau gabung sama aja, yg punya hak data tiktok😅. Malah sekarang bisa akses data toped.
sudah ada google tandingan buatan anak bangsa juga, tapi ya mungkin karena 'jelek' atau orang2 indo gak pada minat? akhirnya tenggelam, pilihan klo buat lokal itu antara kalah saing atau dana di korup (rawan) atau orang2 indo sendiri pada gak minat
dlu ada Jd.id, bhinneka tapi dh mati. yang masih ngep²an bukalapak. tapi jujur aja, orang Indonesia kebih suka belanja di shope, tiktok dan tokped. sebagian kecil lazada dan blibli. krn yg dikejar murah dan gratis ongkir
awalnya saya tertarik melihat video ini...tetapi setelah anda menyalakan rokok saya langsung ketik komen ini dan memutuskan skip...sampai mulut anda berbusa menasehati dan berbagi ilmu kpd org2 tentang apapun yg anda kuasai tp pd akhirnya semua menjadi antiklimaks 🙏
Nice content as always, Bang.
Sedikit masukan buat tim video, pake aja fitur Autofokusnya. Jgn maksa pake manual fokus kalo fokusnya malah miss. Sayang amat kamera sm lensa mahal tp fokusnya miss. Mungkin juga DoF-nya ketipisan krn maksa pake apperture lebar jadi susah dapet fokus yg bener.
Akhirnya dibahas, dari kemarin bertanya-tanya apa yang berubah. Semua berjalan seperti sebelum ditutup. Sampe bingung sendiri.
😅😅
Syg sekali bung, mendag kita... Tolxl. Dr sekian bnyak manusia, justru kementrian perdagangan yg dijadikan tumbal dipimpin ketum partai. Jd bagi pemerintah, perdagangan trnyata tidak penting2 amat di mata mereka.
Karena pada akhirnya. Tarif, insentif. Dipegang kemenkeu untuk membolehkan dengan mensetujui anggaran tahunan
Kemenkeu itu tuhannya para kementerian. Kemenhan aja tunduk
Hadir menyimak. Terima kasih bang Ferry Irwandi sudah membahas *Kejanggalan Dibukanya Kembali Tiktok Shop.* Salam sehat selalu! 🧡💐
PEMERINTAH TERLALU DUNGU, SOSMED KOK JADI ECOMMERCE, GAYA ELIT OTAK SULIT.
Akhirnya dibikin konten juga.
Kirain cuma gue dong yg curiga kalau tiktok hanya mengakali aturan. 😁
PEMERINTAH TERLALU DUNGU, SOSMED KOK JADI ECOMMERCE, GAYA ELIT OTAK SULIT.
Mestinya kyk shopee y bang 😅
Klo aq sih curiga nya bang ferry punya saham/kepentingan di shopee😅 kan cm shopee yg paling deg2an skrg😂
@@yohaneshariono2205kalau sosial media jadi e commerce ga boleh tapi e commerce yang jadi sosial media boleh. Heran
@@yohaneshariono2205bocil bacot diem anjg, mending ngenyot emak lu sana!?
Yang penting hidup jadi mudah n murah. Teori evolusi yang mampu beradaptasi dia yang bertahan hidup
Menurut saya ini adalah perang dagang, makanya sebagai rakyat indonesia ingatlah pepatah yg berbunyi " cintailah produk produk indonesia"
konyol.
Seorang penjahat terlihat sebagai pahlawan,terkadang waktu membuka botol sering kali lupa untuk menutupnya kembali,
Pertanyaannya
Apakah masih ada manusia yang tidak munafik didunia ini????
Selama ini gw jarang banget beli apa2 diluar Tokopedia karena emang sebisa mungkin mau menggunakan platform lokal. Ehh malah tokped mau aja di beli tiktokshop sampe 75% 😌 yasudahlah
udah lah bang dri dulu tokped itu bukan spenuhnya milik indonesia,, dulu ada bank of korea pegang saham terbesar,, ha usah terlalu terprovikasi,, udah tau kan anti cina bnyak di indonesia,, slalu aja ada propaganda,, tp kita tidur klo masalah produk barat, i i sangat lucu,, rakyat d larang beli brg import murah,, tp para pejabat sangat bangga membeli produk import mahal dan bermerek,, mnurut anda ini lucu ga?😂😂
@@mistycalglory99bener banget. padahal klw mesen barang impor lewat beacukai itu susah banget, pajaknya ga ngotak lagi. tapi oknum-oknum nya suka pake barang import 🤭
@@pphoeeebeee padahal pejabat2 yg d harapkan mengedarkan uangnya ke msyarakat kecil krna mreka kaya,, eh makah minum ke starbuck makan ke mcd pakaiannya dior,, dan ga sadar itu brand dri brat dan afiliasinya bejibun pula kan kocak bgt,😂,
kita lihat kedepannya. kalo pun ada "udang dibalik batu", pasti titok akan melakukannya lebih smooth kali ini dan kita perlu benar-benar cermat dalam mengawasinya.
Mentri perdagangan harus dicurigai nih
X ini qta hrs adil , jd bang ferry jg hrs dicurigai punya saham/kepentingan di shopee. Kan shopee yg paling deg2an gara2 tokped gabung ama tiktok..
@@yohaneshariono2205kalau anda punya saham, pasti anda tidak mau perusahaan yang anda dukung itu jatuh. Sama saja semuanya, tidak usah berbohong
@@yohaneshariono2205dan kita juga harus adil, mungkin anda memiliki kepentingan juga dan saya mungkin juga dicurigai memiliki kepentingan. Setiap argumen yang dikeluarkan, harus kita curigai semua. Apakah itu maksud anda?
@@lilypad429 ya jelas semua org punya kepentingan , klo saya ya kepentingannya dpt promo gede2an dr bakar duitnya shopee vs tiktokped😅 klo bang ferry berkesan memojokkan tiktokped mungkin karena kuatir shopee keplas (kemungkinan bsr shopee kalah sih) & saham/kepentingannya bang ferry di shopee ikut amblas...mungkin lho ya🤭
Dia aman karena dukung samsul padahal sudah bidikan kpk tapi ketua kpk kena sogok, anccuurrrr
Padahal pasar sdh mulai tumbuh bang ,, ketika Tik tok buka lagi tgl 12 langsung turun bang perdagangan di pasar
Dari awal kemunculan TikTok shop aja ga ada inisiatif buat ngedaftar gitu jadi eccomerse atau memang tau ga ada aturannya, jadi di manfaatin. Itu tandanya dari awal udh ga ada inisiatif baik. Kok masih aja di terima, kalo di awali dengan keburukan, bakalan berkelanjutan keburukannya dengan mencari celah-celah lain.
Yaa emang manusia seperti itu. Coba aja kalo kasus penggelapan pajak orang2 diseluruh dunia terbuka. Google aja ngemplang pajak di Indonesia n duitnya ngalir keluar negeri. Belum ada itikad baik dari banyak perusahaan teknologi seperti google, microsoft dll. Tuh liat aja apple yg gak mau bangun apple store di Indonesia akhirnya banyak konsumen yg dirugikan entah karena hp nya cacat produksi atau imeinya terblokir. Kenapa jaringan 5g perkembangannya lambat? Yaa karena biaya buat penyediaan bts nya lebih mahal. Perusahaan telekomunikasi Indonesia itu mengalami dilema. Penggunaan aplikasi buatan orang luar negeri itu minim memberikan keuntungan buat provider telekomunikasi. Kalo penasaran cari aja kasus Over the top provider telekomunikasi.
Lha ga cuma tiktok, google, microsoft dll juga nyari celah.
Kebingungan kita sm bang dan mungkin jg sm dgn tmn2 yg lain, knp tiktok shop msh dlm satu aplikasi. Sy pribadi menyimpulkan: KETIKA SUATU KEBIJAKAN YG DI AMBIL SM PEMERINTAH BAIK ITU MELARANG ATAUPUN MELEGALKAN DALAM WAKTU MENJELANG PEMILU!! Kita sbgai masyarakat yg mengharapkan keadilan dan perlindungan siap2 kena PRANK!! Pemilu Itu butuh ....
Bukanya indonesia terkenal dengan ketidakpastian hukum ya. MK sj bisa sembarangan menambahkan undang".
Who watch the watcher
Hukum akan selalu tidak adil
Hanya karena orng nggk mau ribet install 2 aplikasi tiktok dan tiktok shop. Itu impact nya besar bgt.
Sampai TikTok berani ngeluarin duit Segede itu. Artinya apa? Ya keuntungan nya berarti lebih bnyk lagi.
Semoga aturan tetap strict jgn mau di tikung.
Setuju
Yang buat kecewa sebenarnya bukan mergernya Tokopedia dengan TikTok, tapi kenapa proses belanja di TikTok shop tetep sama kayak dulu, gak dialihkan ke Tokopedia.
Akhirnya ada anggapan TikTok tetap jualan sendiri disamping Tokopedia. Jadi gak ada sinergi antara keduanya.
Ini masih melanggar sih, karena TikTok sebagai media sosial masih berjualan secara langsung.
Bedanya sekarang GOTO dapat sekitar 25% bagian dari TikTok shop. Apa itu sebenarnya yang pemerintah Jokowi inginkan?
Soalnya ga mungkin juga Tiktok shop bisa beroperasi lagi tanpa adanya go ahead dari pemerintah
Maaf bg mau nanya, emang nya sebuah aplikasi kayak tiktok gitu gk boleh mengadakan marketplace gitu bg atau jual beli? Maaf masih awam😅
@@REY-oh4pz gak boleh jualan. Bolehnya cuman media promosi
@@REY-oh4pz iyaa karena tiktok itu ijinnya media sosial, bukan sebagai e-commerce, untuk e-commerce harus punya izin berbeda
@@MGilangEkoY owalah thanks 😁
Pemerintah harus bisa diharapkan untuk membentuk regulasi yang kuat dan luas untuk menghadapi perdagangan bebas, jika mereka yang terlalu pandai bisa jumper regulasi maka akan sangat kasihan masyarakat Indonesia dan UMKM langsung H2H dengan super power corporation. Tapi di sisi lain ini harus mengencourage setiap masyarakat Indonesia untuk terus berkembang.
Bang bahas geothermal energy bang, energi terbarukan yg katanya ramah lingkungan tp ternyata ada efek samping zat mematikan tak berbau tak terlihat H2S. Ditambah lg manufer pemerintah dlm pembangunan plant geothermal energy yg tak ramah sosial, pembebasan lahan yg memaksa segala macem
Jangan lupa juga bang power wheeling
H2S berbau seperti telur busuk
main beecarbonize bang, game gratis paling keren yg bahas isu lingkungan. Game hp
Karbonmonoksida yang mematikan, juga tidak berbau dan tidak terlihat
Halah banyak kok yg produksi H2S permasalahan indo dari dulu K3. Lagipula sambungan Sulfur di H2S itu berbau kok pasti org sadar. Tak terlihat jelas tak berbau sumber dari mana?
Yah kalau masih masuk lagi produk luar caranya gampang buat masyarakat "BELI PRODUK LOKAL WALAU MAHAL,SIMPEL"
Jadi inget kasus pncabutan izin PT tambang di suatu daerah.. eh ga lama tu PT ganti nama trus dikasih izin lagi ma pmrintah setempat 😂
ya begitulah uang yg berbicara
Ga usah jauh jauh, Alexis dan holywings juga begitu. Setelah beritanya reda ganti nama beroprasi lagi dan tahun depannya ganti nama balik ke nama asal nya. Padahal itu semua terjadi di pemerintahan gubernur yang sama.
Setitik kejelekan yg dilihat sedangkan kebaikan yg besar ga diliat, Banyak produsen lokal yg jualan, banyak orang indo juga yg jadi affiliator dan terbantu ekonominya, ada tukang pete, ada tukang basreng, sepatu lokal, produsen hijab rumahan dll. Tapi masih dibilang mematikan umkm, umkm yg mana sih yg dimaksud orang2?
Kenapa juga harus dipisah antara sosmed dan ecomerce, sedangkan masalahnya katanya produk lokal yg ga bersaing, ya kalo gitu knp gak di atur aja biar produk import gabisa masuk ecomerce.
Ibarat parasit pd hewan, yg dimatiin malah hewannya bukan parasitnya yg dibuang.
Bang ferry ini anti tiktok, dia ga pernah kritik shopee padahal kelakukan impor mya lebih parah.
apakah ada pihak yang terima cuan untuk masa probation?
mengingat tingkah polah pejabat Indo, ya sangat besar kemungkinan. Melihat kasus akhir2 ini dimana si pak zulhas berani menista ajaran Islam yaitu ttg sholat (tahiyyat, salam diakhir sholat) demi mengelu2kan prabowo yg didukungnya, makin besarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr kemungkinan
Blm pernah tertarik buat beli di tiktok shop. Semurah apapun itu. Masih cinta setia pake shopee. Karna aku beli bukan nyari yg termurah, apalagi kalo kebutuhan elektronik.
Shope milik Chino😂
@@komangthe1413 singapura. Tiktok yang punyanya china.
CINTAILAH PRODUK PRODUK INDONESIA💪🇵🇱👍
Hmm mungkin ini bias gua terhadap TTS. Tapi kalau misal, anggaplah TTS ini ibarat kata "ngambil produk" dari e-commerce lokal bukan barang dari negeri seberang, okelah gua paham juga setuju sama "kelonggaran" Pak Zulhas dan melalui Tokopedia (jatohnya ya tetep wajib dipisah antara e-commerce dan medsosnya dalam artian sebatas promosi dan nantinya dialihkan ke Tokopedia ketika belanja di TTS dengan UI mereka dipikiran gua begitu). Masalahnya, kalau misalkan mereka sebatas "numpang izin" ke Tokopedia, gua rasa perlu tindakan tegas semaju apapun teknologi sekarang. Karena dampak ekonomi kedepannya gede bro buset😂 gua setuju sama bang Ferry
kenapa sih tiktok harus melakukan hal yg ribet kaya gitu, kenapa ga bikin apps e-commerce aja ya dan ngikutinbaturan yg berlaku di indonesia, hmm..🤔
Susah. Kalau mau masuk harus berdarah² dulu sama yang lama dan harus jor²an bakar uang buat iklan dll sampai gratis ongkir dll kalau tinggal suntik dana kan enak biar tokped aja yang kena getahnya.
JD id aja gak kuat saingan padahal pendanaanya kuat.
Cmiiw mungkin untuk proses perusahaan asing, bisa melegalkan aps nya di Indonesia tidak mudah, nga semudah akuisisi perusahaan yang udah ada
namanya giant yah sifat jg giant masa mulai dri nol lgi mereka mau lngsung jdi top lngsung head to head dgn shope,klau lu super tajir yah bgtu liat aj smua club eropa yg dibeli pangeran arab lngsung gaspoll belanjanya krn mereka anggap kemampuan n tingkah laku mereka yah giant,bukan anak baru lahir
tapi kan tiktok shop udah gede juga, sampe bikin e-commerce bahkan pedagang offline pun "ketar-ketir", dgn meluncurkan apps khusus e-commerce dgn tetap memakai merk tiktoknya sih menurut saya bakal rame juga, karena kan peminat, pasar, sama brandingnya udah terbentuk, udah ada sebelumnya. tapi itu hanya asumsi saya aja sih sbg orang awam. karena kan permasalahannya di perizinannya.
@@wisnubrata5710 saya ga tau ya soal proses mendapatkan perizinannya ribet atau ngga, tapi kalau masalahnya ribet diprosesnya, berarti pemerintah harus mempermudah prosesnya, harus ada perbaikan disitu, tapi kan e-commerce lain bisa kok, kaya shopee, lazada dll mereka perusahaan asing dan sanggup mengikuti aturan dan regulasi yg ada di indonesia.
Di versi 2 TTshop, masih terasa praktek predatory pricing (banting harga) blom hilang. Dan sptnya barangnya pun barang import walaupun banyak jargon Go Lokal di platform.
Dulu gw super bangga dengan Tokopedia dan setelah dengar dia jadi boneka nya TikTok jadi biasa2 aja gk ada bedanya sama yang lain
Gua bahkan lebih seneng belanja di Ijo daripada oren simple soalnya.
Benar bang
Kalo ada yg berpikir bahwa regulator itu netral, coba deh berpikir kembali.
Selama era jokowi, Xi Jinping 2x ke indonesia. Itupun semua karena ada acara multilateral.
Jokowi ke china sdh 7x.
Jangan sampai Indonesia di Srilanka kan.
TikTok shop ditutup kan alasannya emang bukan karena pedagang Tanah Abang. Jadi kalau di buka lagi ya normal. Karena yg menyuruh nutup sekarang udah disuruh bukain lagi. Tentu nya gak ada hubungan nya sama tanah Abang.
Awalnya prediksi sy tiktok akan membuat aplikasi online shop mereka sendiri 😂 ternyata ngapain bikin, mending beli aja 😅
Tolong perjuangin agar tiktok shop tetap buka bang, karna tiktok shop sangat membantu kami umkm di desa
entah tiktk yg mengakali peraturan, atau aturan teersebut memang sengaja dibuatkan celah. secara, tiktk punya uang ribuan trilyun. mau beli apa aja bisa, termasuk memesan "sesuatu".
selalu menarik dan gampang di pahami, sampai sekarang masi bingung isi kepala bg ferry, kok bisa ? wadaw 👍👍
Isi kepalanya klo yg x ini kayak isi kepala pemilik saham/kepentingan di shopee seh😂 deg2an deh shopee bakal keok😅
setuju om, pake banget. tapi ya, si tiongkok human itu banyak yg dateng ke indo visa turis tapi jualan barang dari negara dia lewat market place, dan mesin tiktok itu adalah mesin subsidi dari negara mereka. dan barang2x yg mereka jual sudah pasti tidak sni, dengan harga predatoring, bahkan di tk ijo maupun oren, packing dan bentuk tidak ada keterangan bahasa indonesia nya juga (yg mana melanggar peraturan perdagangan). mungkin pemerintah bisa cek dan gali info dari product2x yg dijual di market place. dan 1 info lagi, itu tiongkok human banyak yg beroperasi dari perumahan elite di "jakarta utara ".
Pembahasan paling masuk nih, gw jga bertanya2 lah kok gada perubahan sama sekali dengan sistem sebelumnya, sangat bertanya2 tpi blum ada yg speak up, baru chanel ini yg speak up
Klo mnurutku klo di biarin aja tokoped bakal di anak tirikan sama tiktok dan tokoped bisa tenggelam perlahan
Yang miris, temen2 kampus gw pada bilang alhamdulillah saat tiktok shop kembali beroperasi.
terima kasih bang ferry,udah mau ngebahas soal tiktok shop.saya mau bilang kepada penontong ferry irwandi,TOKOPEDIA yang bilang BERKOLABORASI dengan TIKTOK itu adalah gerbang kehancuran perekonomian kita,kenapa saya bilang begitu,liat saja nanti,bakal banyak orang china yang berjualan di tokopedia,heran gak kenapa tiktok di minta investasi begitu besar,dia tidak keberatan,karena memang sengaja mau mengambil alih pasar di indonesia.SASARAN EMPUK YA tokopedia,karena shopee bukan perusahaan karya anak bangsa.
Bang tetap di jalur sebagai akademisi bidang perekonomian. Keren bang kritik lu. Punya dasar semua
Bang gua mau komen dari sisi seorang programmer,
Ini opini gua bang, jadi di dalam dunia pemrograman itu yang paling penting adalah "kebiasaan pengguna" bang, sebenernya tiktok bisa dan kemungkinan mau aja buat "misahin" aplikasi mereka(orang duitnya banyak), cuma nanti kalo dipisah pengguna pengguna tiktok shop sebelumnya harus menyesuaikan lagi bang sama kebiasaan mereka belanja di tiktokshop yang kemarin udh rame, disitu mungkin tiktok jadi mikir buat tetep gabungin aja,
trus buat yang koleb sama tokopedia ya emang akal akalannya aja sih kayanya, biar ga terlalu ribet berantem sama pemerintah.
Negara lain aja nge- BAN nih Tiktok,
tapi ga tau kondisi negara lain itu gimana?
Saya awam. Masalah hal ini tapi ikut resah juga 😂. Rill dijajah kah kita ni sebenarnya sama dunia luar
jika memang ada pejabat yang baik atau benar dan memiliki sifat pejuang terhadap negaranya maka sejatinya/alaminya pejabat itu pasti akan mengundurkan diri dari pemerintahan yang bejat.
kesadaran bahwa ancaman lebih besar dari dukungan adalah realita.
saya punya saudara yang menjabat, teman yang menjabat hingga saya cukup tahu betapa busuknya siapapun diantara kamu yang ingin menjadi pejabat sekalipun kamu orang baik yang bisa kamu lakukan hanyalah diam atau ikut-ikutan menjadi bejad.
Intermezo... Zaman now. Lebih aman nonton TV.. ada sensor KPI... Di dunia Maya.. ??!!... Bablasss... Merokok bisa sampai jadi muqodimah... Jadilah konten kreator pahala jariyah. Bukan dosa jariyah...
Ingat peraturan itu bisa dibeli dan di rubah seenak yang punya uang, masa percobaan yang diterangkan sama mendag juga akan berubah, wong dia akan diganti juga 2bulan lagi… percayalah masalah ini akan repeat lagi keawal .. dan usaha kita semua gak ada gunanya.😢
Yah aneh si Masi diplatform sosial media belanjanya kan masalahnya itu ya kenapa ditutup sementara. Gw si berharap smua sosial media bisa kaya gitu jualannya, tp brand lokal udh hampir sama bagusnya untuk kualitas & designnya, jd Peran pemerintah harus trus dorong brand lokal & jg bikin kebijakan .
Nah.
Sekarang memang lagi musim terobos regulasi. Jadi bukan penguasa/pemodal yang mengikuti regulasi tapi regulasi yang mengikuti penguasa/pemodal. Contoh, lihat saja undang-undang yang baru-baru ini direvisi demi melanggengkan kepentingan tertentu. Jika dalam politik regulasi bisa diterbos sedemikian rupa, bukan tidak mungkin dalam dunia bisnis regulasi hanya sebatas teks tanpa makna. 😢
nah ini yg penting ada uang semua mulus biarpun cacat hukum
karena mereka tau media sosialnya dia paling gede penggunanya dari pada bangun ecommers(ngerintis ulang)mending nerusin yg udah gede alias mengakui sisi ecomer yg lain biar gampang dan gak usah misah media sosial itunya sii akal"annya tiktok sii😂
Inovasi akan selalu mendahului regulasi, tapi regulasi yang akan disusun kedepan harus dapat memprediksi potensi pertumbuhan inovasi tersebut...
Tanggung jawab pemerintah,... Namun jika pemerintah tidak menangani masalah tersebut, itu menjadi tanggung jawab kita semua...Warga Negara Indonesia.
Bang, bahas permasalahan transportasi udara, mahalnya tiket, integrasi antar bandara, dan lain-lain.
Sejauh ini, baru kontennya bang ferry aja yg gak niat saya skip forward
Ketika regulasi menjadi masalah/penghambat maka merubah regulasi adalah solusinya, miris tapi praktik it yang bangsa ini mulai lakukan
Tiktok shop sama aja sama sebelimnya. Yang jadi masalah kan yg pegang algoritma tiktok, yg bisa shadowbanned produk sesuai keinginannya. Kalo semua ekosistem udah dikuasai, ya siap2 aja umkm indo mati diganti umkm cina
social commerce itu ide yg bagus dari tiktok, yg dilarang bukan idenya tapi regulasi terkait algoritmanya
Itulah pentingnya pemimpin yang punya integritas, nasionalis dan kompeten sehingga tidak mudah dikerjai atau diatur pemodal asing dan oligarki.
No 2
@@gunawannainggolan8733 no 2 = yes nasionalis
tapi soal integritas dan kompetensi = no.
lagi pula no 2 ini penerus rezim sekarang yang dikerjai dan diatur oleh pemodal asing dan oligarki, jika mereka memimpin maka kita akan terus dikerjai pemodal asing dan oligarki.
harus ada perubahan.
Selama biaya politik masih tinggi, selama itu pula terbuka celah untuk menitipkan kepentingan
@@bilidanmaku memang harus dirubah
Gw tidak pernah belanja di tiktok. Adek gw pernah dan langsung kecewa dengan isinya cuma sabun. Gw selalu belanja di shopee + tokopedia. Tapi makin lama ke shopee. Banyak alasan tapi jujur lbh ke toko shopee saja.
Kalo data konsumen jgnkan perusahaan luar . Dari dlm aja bisa bocor malah lebih parah lg 😂. Uda kek hal biasa diindonesia. Terakhir data pemilih dari kpu bocor kalo ga salah. Apakah kita dilindungi atau pihak yang kelalaian kebocoran data terkena sangsi tegas? Ya tidak jg. Jd agak susah pastinya mengatur tentang keamanan data walau ada UUDnya. Yg penting mungkin bagi mereka sama2 memiliki benefit kedepannya bagi mereka.