Kalau menurut kalian apakah seseorang yang miskin bisa jadi kaya? Kira-kira cara apa yang bisa dilakukan kalau orang miskin pengen jadi kaya? Yuk diskusi di kolom komen! Buat lo yang butuh teman bicara untuk nyertain semua masalah lo, khususnya masalah keuangan, sabi check link di bawah ini yaa: - satu.bio/curhat-yuk (Life Coaching) - satu.bio/konseling-yuk (Konseling)
Bapak gw hemat dan ada aset ada uang. Intinya ndk pernh hidup susah deh gw. Tapi mama gw super pelit, atur uang nya parah banget. Gw bahkan jualan sjk kecil secara diam2 buat dapatin uang lebih tanpa ketahuan ortu. Akhirnya mmg punya aset kami. Tapi mrk ndk pernah ngelarang kami buat belajar apa pun. Sampai2 bapakku blg ilmu lah aset paling baik. Dan akhirnya ayah gw meninggal, ndk satu pun gw dapat harta bokap gw, diambil semua sama paman gw hanya karena anak ayah gw perempuan smua. But untungnya aset super berharga berupa ilmu pengetahuan bikin kami bisa bertahan dan akhirnya tidak hidup susah2 amat. Pengalaman jualan dari kecil sangat berguna. Dan, Itu paman gw sedikit demi sedikit hidupnya memburuk sakit ini itulah. Jadi cara pandang gw tidak melulu tentang uang. Jadi orang baik dulu aja, karena rejeki mgkin datang dari orang2 baik yang ada di sekitar kita...
Yang kakak lakukan ini sudah benar dengan terus memlelajari cara baru dan meningkatkan skill. Jika penghasilan kurang mencari dan mempelajari cara menambah sumber penghasilan. Mindset kaya selalu melihat kesempatan dan solusi di setiap masalah. Silahkan pelajari video edukasi panduan bisnis online international (sudah 25 negara) Tanpa Modal di channel kami. Lalu ambilah keputusan, terima kasih🙏
Ada kalimat yang bikin sy matirasa tentang masalah yang ada . . . "Kita ini perintis, Bukan pewaris" Dari situ sadar memang sangat sulit keluar dari garis keturunan keluarga, khusus nya pada bidang finansial. Ada kalimat yang selalu bikin sy optimis, "Dalam 1 keluarga, pasti ada 1 anak yang bisa merubah garis keturunan" Pastikan itu adalah kamu . . .
Kalo dari keluarga, jujur memang berasal dari keluarga yang serba kurang banget. Ibuk hanya penjual rujak dan bapak cuma tukang ojek pangkalan. Namun, warisan terbesar yang saya terima dari orang tua adalah mindset atau pola pikir kehidupan terutama tentang mengatur finansial. Pesan-pesan orang tua dalam mengatur keuangan pun menjadi aset penting bagi saya saat ini yang baru bekerja dalam perusahaan swasta. Seperti, walaupun ibuk hanya penjual rujak, ibuk selalu menabung dan mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Jika ada kebutuhan jangan biasakan hutang. Bahkan beli sepeda motor pun nabung lama dulu gapapa, asal bisa beli cash dan ga ada hutang. Jujur emang di awal berat banget. Namun setelah melihat sebegitu survivenya orang tua sepertinya yang dikatakan sangat benar. Berusaha dari habit kecil, menabung 10 ribu perbulan itu gapapa, kata orang tua saya waktu kecil. Kemudian saya lihat hasilnya saat ini. Bukan tentang besar kecilnya, tapi memunculkan habbit menabung adalah kuncinya. Setelah itu baru saya kembangin ke hal-hal lain seperti nyiapin dana darurat, invest, dll. Menjadi kaya menurut saya bukan hanya tentang uang yang banyak, namun bagaimana mindset yang kuat dalam pengelolaannya sehingga uang dimanfaatkan secara efektif dan juga efisien. Dan peninggalan orang tua yang amat berarti bagi saya, mindset tentang keuangan. Berawal dari kebiasaan menabung, hingga akhirnya kepo tentang hal-hal terkait manajemen finansial, akan menjadi bekal awal. Dan saya setuju bahwa jika kita bukan siapa-siapa, maka jadilah yang pertama untuk membentuk sejarah.
Alhamdulillah ya bang, anda termasuk orang yang beruntung, karena ga semua orang tua punya mindset seperti itu ... saya setuju "warisan berharga" adalah mindset cerdas ortu yang diterapkan untuk bekal hidup anak2nya.
action plan: -kuliah yang bener gabole ngecewain ortu -mulai nyicil dana pensiun sama dana darurat -belajar masak biar bisa hemat -baca buku/belajar soal finance biar lebih paham soal uang semoga bisa terjalankan. gua yakin orang yang memang niat dan mau kerja keras buat sukses pasti akan sampai di kesuksesan itu sendiri. semangat semuanya, let's be rich!
Kalau denger kata "ngecewain" dr seseorang,dan sekali dia kecewa pasti mental health nya langsung kena dan dia akan lebih mudah putus asa. Action plan sesuai realita di diri aja,jgn sesuai keinginan ortu 😁
terus terang dari pengalaman kuliah saya nyesel tuh habis uang ortu untuk kuliah, kuliah hanya ego dan sistem yg di bikin capitalism untuk yg mau jadi enterpenteur, kalo jalan investasi uang kuliah mending untuk investasi
Klo mau kaya jadilah pebisnis atau pengusaha, klo PNS biasa sih susah mau kaya, apalagi ngandelin dana pensiun. Cukup iya, dibilang kaya gak jg. Kaya dalam circle mu mungkin iya, tapi untuk lebih keatas lagi apalagi sampe ketingkat crazy rich susah. Makanya banyak PNS yg terjerat korupsi karena berusaha meraih sesuatu yg melebihi penghasilan normalnya.
Orang miskin itu punya masalah dgn manajemen keuangannya. Satu contoh, gue punya kenalan diplomat kedutaan Jerman yg motornya cuma Honda Scoopy. Gue tanya, "Kenapa nggak beli motor yg lebih bagus?" Jawabnya, "Karena saya membeli barang berdasarkan fungsinya," Sedangkan ojol, dgn pendapatan 3-4juta anak 3, bini 1, dan merokok pula berani²nya kredit NMax. Semua demi gengsi.
Ini gue lagi galau nasehatinnya🤣 dikeluarga ad yg jadi ojol motor rusak dan udah tua harus ganti kalo kata gue yaudah beli semampunya dulu pdhal ad tabungan 15juta udah bisa beli baru tapi dia maunya Aerox abs 30 jutaan
Mindblowing banget sih ini. Intinya terletak di mindset kita tentang financial management, terkadang orang hanya pintar "mencari" uang, tapi tidak dengan "mengelolanya" 🔥
Menarik mindsetnya analogi berpikirnya kalau menurut saya itu begini: jangan berpikir untuk berhemat sehemat hematnya tapi berpikirlah bagaimana cara anda menambah pendapatan dengan pengeluaran yg normal tanpa bertambah banyak.. "Normal" Tergantung pada masing2 person ukurannya. 🤣
Mindblowing banget sih ini. Intinya terletak di mindset kita tentang financial management, terkadang orang hanya pintar "mencari" uang, tapi tidak dengan "mengelolanya" apalagi otak kau yang cuma asal ngomong tapi gak bisa mengelola uang dengan baik udah misqin gausah banyak gaya
Udah dari dulu mikir orang miskin itu susah keluar dari jerat kemiskinan karena akses dan lingkungan, misal nih bapak ibunya nikah muda dengan mental dan financial yg ga cukup memadai akhirnya anaknya ga bisa sekolah, pas dewasa kerja seadanya sampe akhirnya nikah muda juga dengan mental dan financial yg juga belum memadai akhrinya terbentuk mata rantai yg terus berulang, dan susah keluar dr jerat kemiskinan. Menurutku pribadi pendidikan salah satu solusi awal untuk keluar dari jerat kemiskinan, dengan pendidikan akhirnya akan terbentuk mindset baru dan lingkungan sosial yg baru yg bisa menjadi solusi utk berubah lebih baik. Makanya selalu terharu sama guru dan semua pendidik non-guru di daerah2 terpencil yg mamu mendidik anak2 bangsa untuk “keluar” dari mata rantai yg terbentuk dan menjadi pembuka jalan bagi keturunan kebawahnya nanti. Btw semangat selalu buat para sandwich generation, semoga cita2 kita semua segera terwujud dan pahala selalu mengalir kpd para pejuang keluarga✊🏻
Lu bilangin semua itu karena negara tdk mengambil tanggung jawab dasar nya. Kesehatan pendidikan dan bahan pokok harus murah.. Negara sibuk berbisnis dgn corporat asing yg sangat liberal dan sekuler . Pajak dinaikkan truss. Berlapis lapis.. di Malaysia paiak dikembalikan kpd rakyat nya dlm bentuk Kesehatan murah pendidikan dan bahan pokok tingkat kebahagian di negara itu tinggi rakyat kaya bisa cari sendiri. Orang tua diatas 60 digaji pemerintah bulanan dan ada diskon naik kendaraan umum makanan dan belanja keperluan harian. Itu semua dilakukan negara Malaysia melindungi segenap rakyat nya. Dan di dlm uud kita ada berbunyi melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Padahal Indonesia duluan merdeka. Malaysia hanya mencontoh dr kita. Tapi mereka lebih maju. Indonesia bnyk org kaya pejabat menghiyantin negara nya
@@user-nb4xn9hr6b Negara mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan rakyatnya serta menyediakan akses kesehatan dan pendidikan yang memadai. Namun, jika Anda miskin karena keputusan yang Anda ambil sendiri; menikah muda dan punya banyak anak tetapi tidak matang secara finansial, lalu berutang tetapi tidak punya jaminan dan utang yang diambil habis untuk biaya konsumsi, dsb. Anda tidak punya orang lain untuk disalahkan kecuali diri Anda sendiri.
@@ilhamdihafiz6968 diri sendiri gk bisa salah 100% 50% qja gk bisa. Dlm uud negars melindungi hajat hidup org bnyk. Pajak pajak kita bayar harus kembalikan lagi ke rakyat. Dlm bentuk kebijakan memihak ke rakyat bukan memihak kpd pemodal asing aseng.
@@ilhamdihafiz6968 urusan menikah muda negara harus mengcover dgn kementrian bkbkn dan soial. Mengedukasi rakyat nya. Pendidikan harus murah dan berkualitas jadi rakyat gk menikah mudah gk kerjaan mudah tapi di lakukan secara komprehensif dan berpihak kpd rakyat kecil utama
@@ilhamdihafiz6968 setuju om, sy juga setuju pendidikan dan mindset itu yg penting untuk paling tidak memutus rantai kemisikinan. Mindset berulang ini yg ga akan bisa mutusin generasi.
nomor 4 paling penting, menengah ke bawah cenderung habiskan waktu nonton tiktok dan haha hihi dgn teman trus, tanpa belajar yg lebih ke arah managemen investasi
Jika ingin berubah dari miskin jadi kaya maka tidak bisa ngandelin satu orang aja. Jadi dimulai dari keluarga orang itu dan lingkungan nya pun harus mendukung, syukur-syukur ikut melakukan dan mempunyai mindset yang sama. Jika ngandelin satu orang misalkan anak tunggal itu kek susah banget karena kalo anggota keluarga yg lainnya cuma diem, mindset jadul, dan bisa nya minta-minta doang ya percuma. Dan hilangkan toxic parenting dalam keluarga, selalu berfikir optimis dalam segala hal.
Sebenarnya negara mengambil tanggung jawab itu . Yg penting kesehatan pendidikan dan bahan pokok murah. Maka rakyat bisa bahagia kalau lebih kaya rakyat bisa cari sendri. Ni kebutuhan dasar gk di cover negara. Negara sibuk berbisnis dgn corporat liberal. Yg tdk sesuai amanat uud 45
@@user-nb4xn9hr6b setuju bgt sebagian besar pajak dari masyarakat buat bisnis bukan buat kembali kpd masyarakat yg membutuhkan akses terutama pendidikan,kesehatan
@@user-nb4xn9hr6b bener, soal kaya miskin nggak bisa dirubah kalau negara kaya gini terus, yang harus merubah adalah kesejahteraan rakyat yang dipikir bukan cuan cuan mulu, kesenjangan akan terjadi jika sebuah negara itu yang kaya makin kaya miskin ya susah terus, lihat negara kita dengan negara lain, negara lain beli mobil macam nabung beli motor, negara kita beli mobil kaga nyampe bagi orang biasa, dan mental flexing terlalu banyak di masyarakat pertanda negara kita nggak sejahtera, emang nggak semua nyalahin negara, tapi negara juga peranan penting untuk kehidupan masyarakatnya
Ini hanya realita saya saja. Jangan pernah malu dengan kemiskinan tapi malu lah dengan ilmu pengetahuan , karena dengan ilmu pengetahuan yang besar dapat mengubah nasib seseorang. Mindset didalam pemikiran bahwa saya harus berhasil flashback kebelakang juga penting untuk kedepan nya agar tidak melakukan kesalahan terulang..namun ada satu yang paling penting adalah melakukan kebijakan cek and balance ekonomi. Saya yakin anda akan berhasil. Selamat mencoba ...!!!
Bapak gw lahir di keluarga miskin di daerah pinggiran luar pulau Jawa. Harus mencari segala cara (halal) untuk mencari uang. Entah itu menjual jasa pengerjaan PR teman sekelas pas masa kecil, buka kursus matematika pas kuliah, atau kerja overtime pas dewasa. Pas aku kecil, hidup masih stuck di kontrakan murah dalam gang kecil. Ekonomi juga susah karena tragedi 98. Saya selalu dititipkan di rumah tetangga. Bapak dan Ibu bekerja keras. Mereka nekat menabung uang dan membeli rumah di luar Jakarta yang punya potensi untuk berkembang. Ya, dia MEMBELI, bukan menyicil. Pas aku sekitar SD SMP, keluarga selalu mengadakan rapat finansial di rumah. Walaupun saya masih muda, saya diikutkan agar bisa mengerti dan tidak manja minta banyak hal. Kalaupun mau meminta, harus hal-hal yang dibutuhkan. Kalau mau minta keinginan, harus ada yang dikejar dulu (ranking satu, ulangan nilai bagus, dst). Bapak berani mengambil langkah meminjam uang dari bank untuk membeli rumah kedua. Orang tua sudah dari dulu menekan saya untuk mandiri di masa kecil. Pas kelas 4 SD, saya sudah tahu caranya masak nasi pakai rice cooker, bikin sup sayur, telur dadar, tempe/tahu goreng. Masa itu, Mama memutuskan untuk mengambil pekerjaan sampingan untuk mendukung finansial keluarga dan membayar cicilan rumah. Rumah kedua tersebut dijadikan kontrakan, hasil kontrakan dipakai untuk bayar cicilan rumah kedua. Begitu rumah kedua lunas, kredit lagi beli rumah ketiga. Uang dari kontrakan rumah kedua dan ketiga dipakai untuk melunasi rumah ketiga. Begitu rumah ketiga lunas, orang tua nekat meminjam lebih banyak dari bank (karena skor kreditnya bagus) dan dipakai membuat kos kosan. Bapak tidak sekedar pesan kontraktor. Ia juga banyak tanya, mencuri ilmu kontraktor tersebut. Pinjaman bank untuk bikin kos kosan pertama lunas, bikin kos kosan kedua. Kali ini bapak yang jadi mandornya, hemat biaya. Sepanjang bapak jadi mandor, saya sudah lulus kuliah S1 dan kesulitan cari kerja karena pandemi. Tapi saya tidak berhenti belajar. Saya mengambil S2, masih aktif berorganisasi, dan berusaha curi sebanyak-banyaknya ilmu dengan mengobservasi orang lain. Pas ngekos pun juga ga susah karena sudah tahu memasak. Saya baru dibelikan motor saat kuliah S2, karena mengejar proyek freelance. Saya sejak kecil rajin membangun kenalan dengan banyak orang, termasuk yang mapan finansial. Karena mereka adalah investasi jangka panjang. Ingatlah, orang kaya lebih menghargai orang yang punya banyak skill, pandai bicara (bukan omdo). Tapi saya berusaha untuk tidak mendekati orang lain hanya karena ada maunya, tapi karena menjalin hubungan sehat (dan curi ilmunya). Ilmu manajemen properti dari orang tua sudah banyak turun ke saya. Sampai sekarang saya menganut prinsip "Selama kamu sudah mapan, ga usah mewah-mewah". Kecuali perangkat komputer, perangkat komputer wajib dewa.
Anda dan keluarga anda adalah orang2 hebat. Saya salut. Berbalik kisahnya dengan saya.. Saya lahir di keluarga kaya, tapi bapak saya menelantarkan saya dan adik saya setelah ibu meninggal. Malahmenikah dengan orang serakah dan semua hartanya habis, kami ditendang dari rumah. Ya setidaknya saya punya bekal mindset positif untuk merangkak dan bangkit lagi.
Dalam segi keuangan bisa di bilang aku pas pasan dan berjuang nabung buat sesuatu yg tak terduga di masa depan, cara ingin lolos dari kemiskinan , aku berusaha Mencari relasi yg bisa mendukung dan menerima aku dalam meniti proses, selain itu aku berusahan menambah skil Dan pelan pelan belajar mengisai bahasa asing, setiap proses yg aku jalani terus berusaha untuk tidak mengecewakan orang yg mensuport aku dan menuntun ku ke arah positif, and untungnya masih ada seseorang yg mau jadi penuntun jalan ku ini meskipun aku melangkah dengan tertatih tatih, sungguh sulit dan berat tapi ini semua demi gebrakan untuk kuluar dari lingkaran kemiskinan, dan aku yakin bila semua ini di jalani dengan lapang dan sabar , insyaallah suatu saat ada perubahan. Wish me luck
"Yang kaya maik kaya, yang miskin akan tetap miskin" Ini fakta banget.... banyak faktor2 yang ada dialamnya kek Edukasi, relasi, mindset, fasilitas, akses, warisan ortu dll. Tapi kalo kita dilahirkan dari kalangan menegah kebawah, jangan salahkan ortu kita. Karena kita gak bisa memilih dari kalangan mana kita dilahirkan. Ubah nasib... jangan salahkan keadaan kawann :)
Sistemnya memang dibuat seperti ini, orang kaya membuat sistem agar mereka bisa mempertahankan kekayaannya, tapi tetep bisa kok menjadi golongan 1%, butuh kerja keras, pengelolaan uang yg baik, doa & keberuntungan.
@@arifinilham2629 jaman sekarang udah banyak kursus online gratis sejatinya cuman perlu kuota aja, nyatanya kuota buat nonton youtube ada, tapi kadang kitanya yg gak pilih tontonan macam apa.
@@dr.franxx dengan punya ilmu tapi klo modal pas2an jg ngeri cuy,sekali jatuh langsung ko.coba bayangkan dg orang yg berpunya jatuh jg bsa bangkit lg dg mudahny
"high risk high return" hal yg gw tamen dalam diri dari dulu, gw yg sedari SMP udh kehilangan sosok ayah dan mau ga mau harus bantuin finansial keluarga, gw dari semenjak lulus sekolah berani ngambil keputusan besar.... Mulai dari ngambil kerjaan yg walau gw tau itu jauh tp hasilnya sepadan, mulai dari lulus SMA gw kerja disemarang sampai pindah ke Jogja dan sekarang gw di Bangka sampai dititik gw berani buat bikin usaha sendiri
smga sukses sllu berkah usahanya buatmu jg keluargamu survive,pasti ayahmu bangga di surga melihatmu sukses bhgiakn kluargamu,ttp bahagiaaa walau apapun kondisi krn di tiap ksulitan Allah Swt sdh menyertakan sepaket Kebahagiaan trgantung kita cpat paham atau lmbt sadari.smgat sllu
Bener banget gua ga punya modal banyak jadi ga berani ngambil resiko buat mulai buka usaha. terlalu banyak mikirin ini itu sampe akhirnya ga jalan jalan buat usaha.
sistem saat ini mempersulit si miskin, dan bakal makin sulit lg mungkin kedepannya sampe si miskin cuma bisa pasrah, permasalahannya adalah bayangin lu udah miskin, pendapatan ngepas, ortu gak punya aset apapun yg bisa jd modal, tiba2 keluarga lu berantakan, disaat lu baru berusaha memperbaiki kondisi finansial keluarga, disaat lu berpikir kondisi mulai sustain, meskipun lu udah "berdarah-darah" cuma buat survive, malah ada faktor eksternal diluar kendali lu yg maksa lu harus start lg dr minus, bkn nol loh ya, dan titik start minusnya tuh jauh bgt, ketika lu perlahan udah mulai menipiskan batas minusnya sampe ketitik mendekati nol, sekali lg faktor eksternal mengharuskan lu kembali ke titik minus yg jauh, kondisi kayak gini bikin si miskin cuma bisa menghasilkan uang biar tetep survive
@@moh6410 yaa kan emang disuruh sharing, ya gue sharing lah, kalo dianggepnya ngeluh ya mohon maaf, but anyway, krn gue dianggap ngeluh, berarti lo gak pernah ngeluh dong, jd izinkan gue tanya, lo yg gak pernah ngeluh ini, udah menghasilkan berapa rupiah diluar dr aset yg ditinggalkan org tua dan keluarga ? bisa kali bagi tipsnya
Jangan menyalahkan keluarga kalau kita terlahir di keluarga miskin, karena kita tidak bisa menentukan kita lahir di keluarga miskin atau kaya, tapi kalau kita mati dengan keadaan miskin itu baru 100% salah kita, teruslah belajar, berusaha, dan berdoa, karena sekarang begitu banyak informasi dari internet dan buku, tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar, kalau anda belum sukses berati anda harus belajar lagi, sampai sukses.
Gua kerja, dana pensiun udah nyicil, dana darurat ada, tabungan ada lah walaupun nggak banyak tapi yg bikin gua ragu bisa nggak masuk ke fase yg gua ingingkan adalah ortu gua yg nggak punya persiapan sama sekali. Gimana mo finansial freedom kalo gua sendiri trnyata masuk dalam generasi sandwich 🤦♀️
kurangi jatah ortu, kalau ortu juga ga mau ikut menderita sama kamu sampai kamu bisa capai financial freedom lebih baik kamu pertanyakan apakah benar orangtua kamu sayang kamu atau kamu hanya jadi alat untuk membiayai masa depannya lalu cut off semua spending yang LAIN selain ortu, kuliah adik lah, bayarin hutang orang lah, memang kamu akan dicap jahat tapi kamu harus lalui fase ini good luck on your path to financial freedom
Normalnya jarak umur ortu n anak 23th klo skg umur lo 45th artinya umur 67th, standart umur org indo katakanlah 80 thn, brrti cmn 13th lgi lo jd generasi sandwich, meleset2 ya 1 atau 2 th laaah, sabar aja
IMO, memutus cycle gini ga bisa langsung di kita. Minimal kita bisa jadi trigger pemutus cycle, bisa jadi anak atau cucu kita yg bisa menjadi lebih ada privileges
nah iyaa bener banget, semuanya tergantung mindset tentang pengelolaan finansial dan literasi finansial, mindset kita sendiri maupun lingkungan sekitar juga, karena agak susah kalau lingkungannya beda mindset sama kita, jadi butuh effort yang lebih. Tapi bukan berarti menyalahkan lingkungan, harus ada kemauan dari diri sendiri untuk berubah dan jadi lebih baik 🙌
Keren bgt bang motivasi lo untuk "jadilah pioneer dikeluarga " yang mungkin middle low kaya gue keseringan mikir atau menyalahkan keadaan keluarga yg literasi keuangannya buruk bgt samp akhirnya merasa miskin. Tapi disisi lain kita juga bukannya berubah haluan supaya lebih baik malah cenderung ngikutin kebiasaan ortu yg salah 🤣🤣 Planning gue mungkin merubah cara manage uang dulu kali ya, karena ortu gue boros. Suka hedon padahal hasil ngutang dan gue sedikit banyak jadi suka flexing gegara liatin emak gue bakar duit sana sini menaikkan status sosial dimasyarakat padahal dompetnya bolong. Gue suka update status jalan2,nongki, beli H&M dkk yg bagi circle gue itu udah waahh bgt padahal diakhir bulan gue merana. Gue merantau dan berpenghasilan sendiri jadi gue mau mulai belajar gimana caranya jadi pioneer dikeluarga supaya lepas dari kemiskinan. Thankyou bgt videonya dan Saran bang Evan microphone nya lagi ga enak didenger ada kriuk2 ga tau apaan hehe mungkin next video bisa lebih baik
Biasakanlah untuk hidup hemat dan menabung terus menerus.. saat uang tabungan km sudah banyak, tinggal di depositoin ke bank dan bunga nya di pake untuk foya foya.. jadi gak punya hutang deh
Action plan gua bikin kandang ayam kecil dua tingkat bang. Ukuran 1.5m X 5m. Gua pengen belajar ternak ayam broiler. Entah kenapa firasat gua bilang saatnya belajar & berusaha di bidang peternakan. Semenjak jempol kanan gua putus, somehow gua mulai lebih ikutin firasat bang. Dan cenderung lebih sering langsung take action aja daripada overthinking tujuh keliling. Mohon do'a nya ya bang. Semoga kita semua sehat selalu dan sukses selalu. Amiin. 🙏
Action planku adalah dengan kuliah jurusan pendidikan sambil kursus bahasa asing. Dari dulu aku tertarik sama bahasa, tapi keluarga emang ga mendukung, khawatir anaknya susah dapet kerja. Tapi sekarang, ngelihat mereka yang bekerja di bidang yang riskan dan pendapatannya pas2an, jadi makin yakin mau lanjutin minat di bahasa ini. Entah, aku punya firasat kalau bahasa asing itu bakal jadi salah satu modal penting kita untuk bertemu dengan kesempatan2 di masa depan. Aku yakin, kalau kita udah sreg dan tau apa tujuannya, kita bakal lebih seneng ngejalaninnya dan berhasil. Walaupun rintangan itu ada, kita bakal nggak segan mencari cara buat mengatasi kesulitan itu. Semoga kita semua bisa dipermudah dalam mencapai cita-cita, dan apa yang kita lakukan bisa menjadi berkah untuk keluarga dan orang lain. Aamiin. Terima kasih Satu Persen buat videonya yang keren 🙏
Needs a miracle from poor to rich Bener bgt orang yg terlahir upper class lebih memiliki opportunity yg besar soal bangun usaha dibandingkan middle atau low, karena sekalipun rugi its oke, sedangkan middle atau low kalo rugi langsung KO... Karena modal return sangat penting
Miracle akan datang pada siapapun yang sudah memantaskan dirinya kak. Ini hanyalah momentum yang dilakukan konsisten dan berulang sampai miracle itu terjadi. Jika penghasilan kurang , carilah pelajari cara menambah sumber penghasilan. Jangan hanya bergantung pada satu sumber penghasilan saja. Mindset diubah dulu. Mindset miskin selalu memikirkan meratapi dan fokus pada masalah sampai membuat diri sendiri stres & susah. Mindset kaya selalu melihat kesempatan dan solusi di setiap masalah. Silahkan pelajari video edukasi panduan bisnis online international (sudah 25 negara) Tanpa Modal di channel kami. Lalu ambilah keputusan, terima kasih🙏
Gue baru dapet insight dari Ustadz gue. Sederhana. Untuk menggapai hidup yang lebih baik, mindsetnya sederhana. How to give more. Bagaimana cara membuat hidup orang lain lebih mudah. Dengan kapasitas kita. Dengan usaha kita. Tanpa mengharapkan timbal balik. Karena "Barangsiapa yang mempermudah hidup orang lain. Maka Allah akan mempermudah hidupnya." One sentence. Satu hadits. Tapi bisa kita terapkan di semua bidang kehidupan kita.
Rencana. G harus membuka diri untuk semua pergaulan, pelajari mereka, ciptakan peluang, jangan takut gagal, perbanyak penasehat, sisanya serahkan pada Tuhan...
Laur biasa materinya, menarik,😊🙏 Kalau sisi agama saya, kayak itu letaknya di hati. Caranya dengan banyak bersyukur.. Rejeki sudah di atur Namun tetap wajib bekerja. Karna persoalan penampilan dengan berbagai merk2 Mahal tidak menjamin kepuasan di Hati. Ada orang tinggal di kontrakan sempit hidupnya bahagia,damai,tenang berseri-seri. Ada juga yang sementara makan di restoran mewah tiba2 di jemput oleh bapak2 KPK 🤭😂🙏🙏 Satu persen oke bangett toopp Nomor satu 😊🙏🙏🙏
krna orang kaya emang udah kaya, anak orang miskin biasanya di bkin terlihat kaya, di sekolahin d tmpt anak orang kaya, biar punya relasi dan brteman dgn anak org kaya, dan itu bisa jdi privelleg nnti saat dewasa
perbaiki sikap, perbanyak koneksi, terus belajar , jangan cepat puas, hindari circle negative, attitude dan saling menghargai, jauhkan sifat tamak dan sombong. sekian - Siahaan Fams #2023INFLASI
Betul smua bisa barbalik arah,,, jadi yg kaya dan miskin tdk ada? Yg dulu kaya turunnya jadi miskin dan yang miskin dulu bisa tumbuh jadi org hebat dan kaya..,.... Kejadian seperti ini nyata ,coba kembali ke keluarga dan tanyakan dulu ,..itu seperti apa hidupnya akan ketemu nnti di balik kehidupan yang dulu
beberapa orang selalu mencoba membuat orang lain tetap miskin. sebenarnya uang itu GK perlu, yang mereka butuhkan kewenangan untuk menyuruh. seperti kredit,hutang dan sejenisnya. si miskin di bikin susah dengan peraturan,kebutuhan dan keadaan yang tak menguntungkan mereka. lali sikaya memberikan solusi yang sebenarnya kebutuhannya diada ada. dan simiskin lalu kredit dan jangka waktu misal 3 tahun. simiskin memiliki 3 tahun waktu tertekan tanpa bisa memikirkan masa depan. padahal umur selalu bertambah. dan semakin tua orang semakin lemah.
alhamdulillah sy berawal dr klg biasa,lulus kuliah jd pekerja di perusahaan swasta, anak kost, gaji dibawah umr waktu itu, trus wiraswasta freelance 15th, skg punya karyawan, punya rmh sndiri, punya mobil keluaran 2020, financial freedom & time freedom. Tdk ada yg mustahil utk menembus batas dr miskin ke level sukses. Byk tips2 utk itu.
@@faramuseee byk hal2 positif dr bbrp motivator yg sy combine. baik motivator kehidupan, motivator kerja, motivator berbasis religi. karakter diri, pasion,seni mmbaca peluang, intuisi, menggapai takdir, circle pertemanan, sedekah dll.
Kerenn ya broo, mau blajar dan brani mlangkah, biasa org yg kalangan menengah ke atas malas nton ginian, dr latar belakang yg kluarga kaya pernah sya tnya biasa nton yutub apa, jwabnya klo gk otomotif, olahraga, paling mentoknya hobby dia, saya rasa yg nton ginian org yg pgen bener" blajar utk lebih baik kann👍👍
Perlahan tapi pasti dalam manajemen keuangan, tentu kalau ingin kaya butuh proses, semakin besar resiko, semakin tinggi hasil yg didapat kan, tetapi banyak faktor dalam resiko yg harus diminimalisir agar bisnis tersebut tumbuh, 👍👍good job, seru banget materi kali ini
Dulu saya miskin parah Sekolah yang bener Dapet kerja yg ada skilnya Kerja lebih dari yang diminta Siang kerja,malam kuliah ekonomi Selesai wisuda Ambil resiko buka usaha dari skil yg didapat tempat kerja Alhamdulillah Setelah 5 tahun usaha dari nol,modal duit jamsostek Sekarang udah bisa gaji 10 karyawan.. Entah karena kerja keras atau beruntung,,, Masih aku cari jawabannya
@@mmm...monke...2241 Belum hero kak,,, Sekarang zakat yang dikeluarin masih kecil Berharap punya penghasilan yang sekali bayar zakat,satu kecamatan bisa merasakan dampaknya...
Kalo keluargaku sendiri, mindsetnya cenderung ke "jangan keseringan ngutang, usahain beli apapun cash". Kalo emang belum bisa kebeli, ditunda dulu atau beli yang lebih murah tapi kualitasnya sama. Bapak sama keluarganya udh berinvestasi lewat perkebunan yang lahannya punya sendiri, sekarang bapak expand ke komoditas baru yaitu pala buat dibudidayakan dan hasilnya bisa make money juga. Mindset keuanganku yang dulu impulsif jadi berubah perlahan sejak masuk lingkungan kampus yang didominasi sama anak kelas menengah keatas, aku belajar buat ga memaksakan diri sampe investasi dengan berbagai macam instrumen. Aku juga belajar skill baru untuk investasi di masa depan, siapa tahu one day bisa menaikkan derajat ekonomi keluarga.
kalo dari yg gw rasain sih, yg kaya bisa makin kaya karna punya modal (bukan cuma uang, lingkungan jg ngaruh bgt). Mereka ada banyak kesempatan buat nambah uang dengan kemampuan, ilmu, kursus, ngembangin minat bakat, dll.. yg dimana mereka emg ngeluarin duit ya tapi hasilnya bakal jadi duit lagi. Beda sama orang miskin yg modal nya pas pasan, bisa mereka belajar, ngembangin bakat, dll.. tapi ga seluas peluang orang kaya. blm lagi biasanya mereka suka berada di zona nyaman (hidup apa adanya) ya yaudah buat merubah pengen jadi kaya kadang cuma rencana aja. Ini menurut ku loh ya, ada saya tiap interaksi sama orang yg udah dari keluarga kaya atau yg tadinya B aja jadi kaya. Itu balik lagi ke mereka nya masing" sih emang. Tapi biasanya minsed orkay itu lebih terencana dan mereka juga jalanin rencana mereka.
Gua salah seorang pekerja pabrik yang lagi berusaha pgn rubah keadaan bang .dengerin konten2 kya gini jdi tambah ilmu buat ngatur finansial gua bang .mudah2 han kedepan nya berani risen dan bisa buka usaha sendiri amin
Yg penting kalau mau usaha, pikir matang2, jangan kebanyakan dengerin video2 motivator, jangan pakai modal dari pinjaman, Ane sudah lihat banyak orang yg bikin usaha dan jatuh, tapi mereka ga bakalan ada video di youtube, seperti yg berhasil2
Memiliki idea yg smart pun tidak lah cukup tanpa berani untuk eksekusi akan idea tersebut.. balik lagi jika kita hanya punya modal pas pasan akan memiliki tingkat pertimbangan yg besar juga.. berbeda dengan orang kaya atau yg memang sudah terlahir kaya.. dia akan bebas untuk melakukan inovasi atau promosi karena terbebas dari bayang bayang akan merugi... Toh kalo misalkan rugi masih bisa minta ke ortu atau mencoba kembali dengan strategi baru yg benar-benar memang cocok dengan usaha tersebut.. nah saat itu lah dia berhasil mencapai kesuksesan nya.. karena orang yg memulai usaha itu jarang sekali yg langsung berhasil dengan analisa pertamanya.. harus bangkit.. bangkit.. dan bangkit lagi... Sedang kan untuk selalu bangkit itu perlu dana dan keberanian.. biasa nya kalo dengan modal yg pas Pasan akan berpikir lebih untuk mengulangi karena takut rugi kembali...
Meski keluarga gue tipikal org yg sudah bagus dlm pengelolaan keuangan, tp berkat nonton ini jg gua lebih aware. Bahwa kebiasaan keluarga gua itu ga boleh putus sampe sana, hrs gue lanjutkan terus. Utk diri gue sendiri bahkan ke anak anak gue bahkan mungkin hingga cucu cucu gue namtinya. Semoga saja 🙏 terimakasih satu persen
Jangankan untuk berpindah , hanya untuk sekedar berdiri saja susah.. itu yg saya alamin bang, saya coba buka usaha mini cafe hanya bertahan 1 tahun , dan ujung2 nya kembali bekerja ke perusahaan orng.. untuk mencari modal & memulai kembali apa yg sudah saya lakukan sebelumnya . Dengan harapan lebih baik.. ssmua itu demi demi si buah hati agar tidak merasakan seperti saya saat ini.. Bismillah.. jika tuhan sudah ber.kehendak tidak ada yg tidak mungkin.
Sama, gue 5th kerja ngumpulin modal kurang dari setahun bisnis gagal dan minus yaahh apamau dikata harus kerja lagi tapi semoga kesuksesan kita sudah lebih dekat krn kita sudah berani bergerak
Semangat mas, kalo bisa buka usaha jangan udah pada umumnya udah menjamur gaakan bertahan lama kalo ga punya ciri khas kafe itu sendiri. Dan marketing itu perlu
langkah pertama sudah bagus, langkah selanjutnya kurang. Memulai suatu bisnis mesti byk pertimbangannya, bukan hanya membuka bisnis yg sama dgn toko sebelah. Byk yg gagal menjalankan bisnis karna idenya itu² saja. nilainya standar.
Terkadang kaya nya seseorang bukan juga dilihat dari unsur faktor keturunan akan tetapi bisa juga dari segi unsur kedisiplinan diri yang di tanamkan dari kecil. Semua orang pasti di berikan peluang karir selama dalam hidup nya secara tidak sadar terkadang mengabaikan kedisiplinan saat peluang itu datang maka secara tidak sadar pula kehancuran financial itu datang dan berakhir dengan penyesalan dan masalah yang berlarut larut. Maka untuk yang sedang berada di perjalanan karir menjadi pekerja atau pengusaha kuncinya adalah menurut saya kedisiplinan diri dan menjaga diri agar tidak malas. Terima kasih
Gue anak bungsu yg baru memasuki awal 20an. Walaupun anak terakhir tapi gue gabisa buat manja dan selalu minta ke ortu karna udh pensiun. Sampe akhirnya mutusin buat cari uang sendiri freelance sana sini. Awal dapet gaji, rasanya seneng bgt punya uang sendiri. Tapi pada saat itu gua belum paham soal literasi keuangan, dan yang ada gue malah impulsif😭. Tp setelah sadar ke impulsifan gue, skrg gua kerja dengan gaji yg tidak sebesar waktu freelance, tapi selalu berusaha buat nabung
Di sisi lain keburukan, pasti ada kebaikan dibaliknya, yaitu pengalaman berharga :) Itulah kenpa sekarang gue lebih seneng kalo praktek kegiatan apapun harus ada riset, fakta & data dari PAKAR nya langsung. Misal *sebelum praktek olahraga gue harus mastiin yg ngajarin & apa yg dipelajari itu dari pakarnya yg punya lisensi.. berlaku dalam konteks belajar Agama, Financial, Sport, kesehatan dll
Pernah merasakan zaman SD->STM. Jd orang miskin itu bener2 gak enak. Skrg alhd sudah lumayan. Sewa rumah jalan + tabungan lumayan. Pendapatan bulanan jg ok. Next = bangun rumah ke 5 di jogja unt disewakan dan jualan online kecil2an.
@@fancabagus2315 Daerah ane (pasar hewan ambarketang gamping) udah mulai banyak sewa rumah. Ramai krn ada jln tembus kabupaten...feeling aj sih kedepan laku
Keluarga gue lahir dari keluarga yang menengah kebawah, ortu yang berawal hidup dari ambil upah harian dari merawat kebun orang sampai mempunyai sedikit kebun sendiri, tapi di sana sya melihat kegigihan kedua orang tua saya untuk merubah nasib, dengan melakukan berbagai cara agar kebutuhan pendidikan anak2nya bisa tepenuhi, sampai gue merantau kejakarta mencari kerja dan kuliah dengan biaaya sendiri, alhamdulillah selalesai 2021 kemaren, dari situ gue beruntung dilahirkan dari keluarga yang membentuk mental gue seperti sekarang. btw gue anak pertama, bismilah semoga bisa lebih banyak membantu orang tua dan biaya pendidikan adik2, semoga kita semua yang lagi berjuang untuk bangkit dari kemiskinan di lancarkan dalam mencetak sejarah baru dalam keluarga, semangat untuk kita semuaa, buat satu persen, thank you for materi2 gratisnya & buat temen2 semua terima kasih sudah sharing story di coment section.
Kalau pengalaman saya, pertama kita harus berani punya mimpi, siapkan planing jangka pendek, menengah dan panjang, lalu jalani prosesnya secara fokus dan sungguh2
Gua salah 1 orang yang lahir di keluarga miskin tetapi gua mau ngerubah ekonomi keluarga gua dan masa depan nanti karena gua yakin orang yg sukses pernah ada di 1 titik terendah dan gua lebih memilih untuk berani mencoba dan mencoba biar pun sampai saat ini sllu balik LG dari 0 LG dan 0 LG tapi gua ga bakal berenti cuma di sini doang gua akan sllu berusaha lebih keras lagi,,karna bagi gua guru yg terbaik adalah pengalaman
Sekarang ini saya sedang berada di tahap survive untuk dapat merubah mindset ku sejak kecil bahwa Uang mudah untuk didapatkan.Jadi untuk sekarang aku mulai belajar baik dari pola pikir(mindset),tindakan,sikap,sosial,dll agar bisa mengetahui bagaimana cara mendapatkan uang di zaman yg telah maju ini agar mensejahterakan kehidupanku dan keluarga
Saya tipe terakhir. Sangat memperhatikan betul2 apa yg saya butuhkan dan yg sy tdk butuhkan..kyk berhati2, kyk halnya pengen beli sesuatu nhe.. Tapi kefikirin lagi.. ini gue butuh ga sih atau kgk kalau sgt butuh yah langsung ajh.. Kalau buat ke puasan yah bisa di tunda atau tetap gas ajh..
Yang pasti mindset keduanya itu berbeda, yg miskin mikir uang jangka pendek, sedangkan yang kaya mikir buat jangka panjang, selain itu dikarenakan kemampuan dan pengetahuan diranah modern yang berbanding terbalik juga menjadi faktornya. Menurut saya orang miskin bisa saja menjadi kaya dikemudian hari namun dengan berproses dari keturunannya ke keturunannya, bahkan ke keturunannya lagi yang diharapkan memiliki kemampuan yang semakin lebih baik dari keturunan sebelum sebelumnya.
Mindset orang saat ini bagaimana caranya bisa buat anak turunannya bisa kaya ,,padahal dia pun tidak menikmati nya Jadi waktunya terbelenggu dengan uang dan uang Sedangkan dia dari muda bekerja keras gak kenal waktu dan dia hanya menikmati aset nya dengan sisa umurnya yang hanya 10 persen dari tenaga dan waktu yang di. Buang 90 persen habis itu meninggal deh Lebih bagusnya latih anak sedari dini tuk bisa mandiri dengan mengajarkan anak betapa sulit nya mencari uang dengan tidak dimanja dengan uang sehingga sebelum menjelang masa tua anak sudah berkarya sendiri dengan menghasilkan uang sendiri Karna rata rata warisan yang ditinggalkan habis terjual dan jadi rebutan bahkan saling membunuh karna anak tidak di bekali dengan kemandirian sejak dini Karna awal mula anak diamanja dengan mendapatkan uang dengan tinggal ngomong uang cair
@@agungdwi2805gw setuju dengan lu,tapi ada baiknya anak juga dimanjakan,misal ketika dia ingin mengembangkan bakatnya,ya masukin dia ke kursus mahal yang bisa mengembangkan bakatnya, usahain anak lu jangan sampai tau masa susah lu bang, biarkan dia menikmati hasil jerih payah lu selama ini,tapi jgn Ampe bablas juga manjanya, intinya seimbangkan saja
Sebelum nikah, gue itu gampang banget nyari duit, bisa di bilang udah mapan banget banget banget, setelah nikah, satu tahun kemudian, ekonomi gue ancur parah, bisnis mandeg semua, penghasilan gue minus sampai merah semua, untungnya gue gak punya cicilan dan gak punya utang kemana mana, dan disitu gue mulai hemat, hemat, hemat, dan sekarng mulai grow up lagi, dan yah, kebiasaan hemat jadi terbiasa, walau sudah grow up :)
Kalau gue tipe yang kurang duit,koneksi orang tua, tapi gue percaya gue bisa berguna bagi diri gue dan masyarakat, argumen lu masuk akal sehat, hidup butuh uang, kita hidup di sistem itu.
Terima kasih buat satu persen, karena dengan video ini gue jadi melek lagi dan akan buat money script yg baik. Semoga kita bisa grow up dan merubah kebiasaan buruk tentang uang.
Saran saya buat yg msh single blm berkeluarga, banyak2lah menabung dgn cara berinvestasi..Banyak bentuk2 investasi diluar sana (yg resmi)...Tanamkan dlm pikiran bahwa investasi wajib..Memang awalnya sulit, tapi dibiasakan..Saya bilang spt ini jika sudah berkeluarga utk berinvestasi akan lbh sulit..Jika ingin memulai bisnis/usaha dimulai pd saat muda, krn beban anak muda lbh ringan jika mengalami kegagalan..Buat generasi sandwich kalian tdk sendirian, banyak generasi2 spt kalian, jgn bersedih jgn dianggap sbg halangan kita harus bersyukur msh bisa berbakti dgn org tua, bahagiakan mereka, ceriakan mereka, ajak ngobrol mereka..Bgmnpun kita akan tua dan tidak akan berdaya suatu hari nanti..
Iya kalau ngalamin tua... Klo mninggal dluan sebelum.ortu mninggal gmn ?!!!!!!!!!! Enak bener lu nge bac**ttttt !!!!!!!!!! Lu pikir smua org umurnya panjang kaya elu ????!!!!! Hah ?!!!!!!! Kamvred
Setuju banget..pas single tu paling enak buat investasi terutama kl bukan sandwich gen. Ak pas single ga pny dana darurat sm skali. Krn masi ada ortu.. Kekumpul duit slalu beli LM kecil2 jg gpp.. kl ud berkeluarga lbh byk pertimbangan utk invest
sulit bergerak dalam persaingan bisnis, krn kue bisnis yg lezat rata2 sudah dikuasai org2 yg banyak uang dan tak akan mampu melawannya, peluang bisnis jg sedikit krn org2 yg kaya sudah terlebih dahulu mencobanya, sulit menjadi sukses dalam keuangan kalau kita hanya berada di titik zona zaman , salam 1 %
Saya tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis atau usaha, tapi secara knowledge, saya bisa dikatakan cukup. Lagi pula koneksi juga ada, kebetulan beberapa hari yang lalu sempat ditawarin kerjasama dengan salah satu startup asal Singapore, yang bulan Desember mendatang akan diresmikan oleh pemerintah Indonesia. Tapi karena keterbatasan modal, adanya koneksi belum bisa dirasakan manfaatnya.
Entah knp sulit sekali rasanya menabung karna masih mrintis usaha. Rame sepi masih aj sulit nabung. Krna kebutuhan dan penghasilan selalu pas pas an. Smoga kita bisa berjuang bersama"
Ortuku dulu miskin, mereka pedagang di pasar tradisional. Tapi pekerja keras dan menurutku juga pekerja cerdas. Karena setelah lulus kuliah (kuliah karena dapat beasiswa) dan masuk PNS. Ayahku mulai nabung untuk bangun aset, ibuku juga sambil jualan dan cicil nabung emas. Aku sempat rasain ekonomi tidak semewah sekarang sampai sd. Saat aku SMP ayahku sudah bangun kos2an, saat aku kuliah Sudah bangun 2 usaha, meskipun semuanya masih usaha kecil. Dari situ aku berpendapat kita tetap ada kesempatan, hanya saja lebih sulit dari orang kaya. Ayahku masih anti dengan saham, masih beranggapan saham itu jahat. Sedangkan aku gak anti dengan saham, karena aku sudah pelajari melalui UA-cam. Jadi tetap semangat ya.... Siapkan dana darurat dulu baru bangun aset. Agar aman.
@@comedypojok6761 Ada ilmu yang membantu agar maju. Kekayaan itu berbanding lurus dengan ilmu... Ada kok orang yang gak sarjana, tapi bisa sukses karena dia punya ilmu yang dia kuasai dan fokus ke hal tersebut.
"Yang kaya makin kaya" "Yang miskin makin miskin" Dari dulu gua setuju banget dengan pernyataan ini,emang susah di jaman sekarang yang namanya berjuang dari nol
Menjadi kaya bsa dr banyak faktor, tapi mnurut gw, org menengah k bwh bs kok naik kelas, gw dlunya d sma trmasuk sederhana bila d bandingin tmen2 gw, d dunia kerja awal2 pun ga bs d blg lgs enak, naik turun dr pernah jd spg d brand hp, kerja kantoran, sales dll, skrg br kerasa enak pnya penghasilan 1 bln bsa beli innova cash. jdi tetep smngat dan slalu perluas wawasan, krn mnurut gw syarat jadi kaya itu adalah kesempatan ktemu dngn skill kamu, jd perluas wawasan, asah skill dan smoga ktemu peluang emas untk naik kelas yah.
Seorang teman ada yang bisa membawa keluarganya ke taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya, she single handedly does it. Tapi dia jadi kurang memperhatikan finansialnya sendiri di masa depan. Ibaratnya dapat uang langsung digunakan keperluan keluarga dan mencoba experience yang dulu tidak bisa dilakukan. Bagus. Berbakti. Namun, itu akan membangun habit keluarganya untuk berada di life style yang baru sementara temanku belum membangun habit menyisihkan uangnya untuk dirinya sendiri di masa depan. Habit adalah pelajaran dan sekaligus hadiah penting dari memulai investasi. Sedihnya banyak yang nunggu kaya baru investasi, padahal investasi bisa dimulai saat ini, meski kecil, asal habitnya kebentuk
jgn pesimis boos,ttp usaha halal dan ibadah di jagaa Yakin dan Percaya hidup sekaya apapun mnusia gk bs jg mmbeli langit yg pnting Cukup dan Syukuri krn ada jg org jtuh bngun cri duit ttpi gk kaya kaya krn ada yg hrs dia benahi hubungan dgn TuhanNYA
Saya memang dari keluarga berkecukupan, tapi setelah menjelang dari tahun ke tahun kami merasa banyak kekurangan, terlilit hutang dan banyak masalah seperti bala' yang menimpah keluarga kami. Karena dari sisi keluarga saya yang tidak punya ilmu mengenai tentang pisikologi money, manajemen money membuat hidup kami terasa berat dan sangat kekurangan. Disini saya bisa melihat dan menganalisis bahwa kesalahan keluarga saya dimasa lalu yaitu yg tidak mengerti apa itu passif income dan investasi maka membuat keluarga kami seperti sekarang ini. Jadi saya berdoa untuk bisa menjadi orang yg bisa membantu perekonomian keluarga dengan mindset yg saya miliki sekarang dengan terus belajar mengenai tentang kehidupan dan pentingnya ekonomi. Supaya biar dari saya menjadi pemutus tali rantai keluarga saya yg memiliki mental orang miskin menjadi mental orang kaya Aamiin 🤲
Setuju atau tidak, lower class Dan Lower middle class itu ga bisa melakukan 'trial and error', sekalinya gagal, yowes... Say goodbye to Opportunity, jadinya ormis (orang miskin) lebih berhati² dalam melangkah dan mengambil resiko yang dimana prosesnya terlalu lambat kalau berhati²... Makanya selalu kalah saing. Sedangkan kalangan upper middle- Upper/very high class lebih fleksibel, lebih mudah mengambil resiko tinggi, kalau gagal, tinggal ngomong "ma, pa... Aku gagal", dan cling ✨.... Ortu pun ngasih kesempatan ke sekian kalinya dengan kekuatan uang... Jadinya lebih gesit, dan proses menuju kesuksesannya berkali² lebih cepat daripada yang berhati-hati dalam melangkah.
Org miskin peluang untuk kaya rendah berbanding org kaya.mereka ada bnyak peluang kiri dan kanan tidak seperti org miskin.Tapi saya yakin,dengan berusah bersungguh dengan edukasi,mungkin peluang untuk berjaya bisa meningkat.Tapi tidak dijamin juga berjaya,itu lah hidup :)
Thanks udah sharing, Lahir miskin itu takdir tapi menjadi miskin itu pilihan, kenapa anak orang kaya cenderung bisa lebih mudah menjadi kaya ? karena mereka adalah generasi pewaris, dimana orangtua mereka berhasil menjadi perintis dan mewariskan paling sedikitnya adalah mindset yang baik. Nah buat kita yang lahir miskin jangan mau jadi pewaris karena kemiskinan akan jadi lingkaran setan yang kita tidak bisa keluar bagaimanapun dan sekeras apapun usahanya, lalu apa yang harus kita lakukan ? 1. Jika kamu masih dalam usia pendidikan, kejar pendidikan setinggi-tingginya, belajar mandiri dan membiayai hidup sendiri, karena pendidikan adalah pintu yang bisa ngeluarin kamu dari kemiskinan, disana kamu diajari bagaimana cara hidup orang kaya, bagaimana menjadi orang kaya, dan carilah relasi orang-orang kaya, kalau kamu tidak bisa menjadi pengusaha setidaknya kamu punya kerjaan yang layak. 2. Jika kamu usia 30 tahun keatas, sudah berkeluarga, memiliki anak, bisa dibilang kamu sudah terlambat untuk memikirkan bagaimana keluar dari garis kemiskinan, karena beban hidup akan menghambat konsentrasi sehingga kamu tidak fokus dan konsisten melakukan sesuatu, cenderung mencari sesuatu yang instan. yang bisa kamu lakukan di usia ini adalah investasi pendidikan ke anak-anak dan selamatkan mereka jangan biarkan menjadi pewaris kemiskinan. Kemiskinan dan kekayaan adalah sesuatu yang diwariskan, menerima atau tidak tergantung kita, namun jika kita orangtua yang baik berusahalah semaksimal mungkin agar kemiskinan yang kita alami tidak kita wariskan ke anak-anak kita, kita yang merencanakan perubahan lalu anak-anak kita yang melakukan perubahan, walau kita tidak merasakan perubahan itu namun membawa anak-anak kita keluar dari kemiskinan adalah hadiah terbaik untuk generasi selanjutnya. pendapat diatas berdasarkan asumsi pribadi yang tidak selalu benar menurut yang lain, namun kalau melihat yang terjadi di masyarakat, termasuk mereka yang berhasil keluar dari kemiskinan kebanyakan karena orangtua mereka mau berjuang dan berkorban untuk mereka. 🙏
Saya tipe yang menganggap. Menabung itu penting (walau pada akhirnya kadang kepake untuk kebutuhan keluarga, which is fine), Investasi itu penting, dan uang wajib digunakan sebagai alat/budak kita membahagiakan keluarga, Jadi uang persentasinya untuk; sedekah, ditabung/investasi, dan dipake untuk keluarga biar balance ajah. Banyak cerita, orang pelit/hitungan banget cenderung kaya (kadang emang bener), tapi mereka ga SADAR disaat mereka terus menabung dan kemudian mati, pada akhirnya Uang itu ga akan bisa mereka nikmati, alih-alih yang nikmatin anak dan cucunya...Hemmm. :)
Sok bgt gaya lu......ud sedekah brp emg lu...sok2 an gtu ?! Paling2 lu blm pernah ngasih sluruh tabungan lu k orla/emak lu...ngasih paling d bawah 90% pemasukan bulanan lu.....ud sok2 an.....
Ukuran kaya miskin dr materi itu subjektif. Kl miskin tak mampu memenuhi kebutuhan hidup krn ada hal diluar kemampuanya akibat ketidakpedulian yg merasa kaya. Kl soal gk py rumah atau kendaraan dibandingkan yg py itu artinya bukan soal miskin tp soal kesempatan. Ilmu itu bila akan bertambah bila diajarkan org lain. Cerdaskan dan beri ilmu utk berbagi. Orang berilmu itu tak sombong, rendah diri dan berbagi.
Bokap n Ibu Gua adalah Guru PNS, dari dulu hingga skr pas gua dah nikah selalu nerapin Prinsip Hidup yg amat berharga dr Ortu Gua adalah ILMU. Pelajari ILMU sebanyak apapun pas lu dikasih kesempatan mencari ILMU, dan Manfaatin ILMU yg lu dapet buat hasilin DUIT sebanyak yg lu mau. Dan Tentunya Dgn Ikhtiar dan Doa lu jalanin. N yg paling utama, cuekin DUIT kejer Mati-Matian IBADAH lu. Gua yakin lu gk bakal susah cari DUIT, karna DUIT slalu ngejer lu. ☺🙏
Untuk sekrng saya berada di fase ( money vigilance) dimana diman pendapat saya yg sudah cukup untuk kebutuhan sendiri dan untuk tabungan sendiri. Dan untuk plane yang ingin saya buat sekrng adalah, menyimpan uang semaximal mungkin dan sembari mengasah skill yang sya punya saat ini ( art digital ) dan berharap bisa menjadikan kemudahan untuk kehidupan dimasa depan. Dan menambah pendapatan dan investasi
Menarik banget ini! Mungkin nanti boleh bahas lebih dalam dari sudut pandang "subconcious mind" terhadap uang. Bagaimana trauma2, doktrin soal uang sejak kecil, pandangan keluarga trhadap uang, wealth and abundance mempengaruhi kita. Bahas juga soal self-sabotage yg adanya di alam bawah sadar kita. Referensinya bisa dari cari dari hipnoterapis juga kak. Jadi uang gak dibahas dari sisi psikologi aja, tapi dari sisi emosi, jiwa,dan subconcious mind juga. #CurhatanPerseners Terima kasiiihhh Satu Persen! Keren as always ❤️❤️❤️❤️
W lahir & tumbuh di keluarga miskin (w yatim dari umur 5 th), dari umur sekolah dasar udah ngerasain capeknya nyari duit sampe w menikah & gaji di bulan pertama setelah menikah, w mau kasih nyokap w ( selama bujang w ga pernah kasih uang cash ke nyokap, w kasih jatah nyokap dalam bentuk keperluan rumah kaya setok makanan sabun dsbnya ) ketika w kasih dalam bentuk duit, nyokap w ngomong "lu kaga ngerecokin (minta duit) emak aj emak ud seneng alhamdulillah" ,,, sampe istilah generasi sandwich muncul w baru paham & bangga sama nyokap w, dari kaka pertama kedua sampe w kerja, w baru sadar klo nyokap w emang ga pernah minta atau wajibkan anak²nya ngasih duit tiap bulan, kalaupun minta paling cuman baju lebaran, dan itupun kalo anak²nya nawarin Dan the bestnya nyokap w ga pernah mau ikut tinggal bareng anak²nya dengan alesan ga mau recokin rumah tangga anak²nya ,, nyokap lebih milih tinggal sendiri dan dagang kopi di bkt buat biaya hidupnya Dan sebagai gantinya w & kaka² w ngasih duit ke nyokap dengan cara "bayarin diem² uang kontrakanya" dan udah jadi rutinitas tiap akhir bulan di ceramahin sama nyokap dengan tema "duitnya emang cukup, mending di tabung, mending beli emas" dari pada buat bayarin kontrakanya 😂 Love u emak 🥰🥰🥰
Orang kaya bakal makin kaya karena amunisinya banyak, kalau rugi masih ada back up keluarga dan koneksi yg mengingat kemampuan serta hubungan yg menguntungkan di antara mereka. Opportunity-nya pun lebih terbuka lebar. Siapa sih yg mau invest kalau kamu gak ada back up, ga ada nama yg bisa lu pake. Jalannya akan lebih terjal, lu butuh banyak skill tapi butuh lebih banyak lg keberuntungan. Kalau middle class, usahakan lu bisa masuk ke sekolah bagus, itu dulu aja. Lu di situ akan punya banyak temen middle to upper class, klo lu bisa tahan adapt dng mereka maka lu akan dpet 1 previlege penting: koneksi. Lu bahkan bsa belajar dri temen dan bonyok temen lu. Gak smua org kaya mau tmenan sma lu krn kaya doang, mreka jg butuh yg bisa nerima mreka sbg manusia. Lu nya mesti bisa bawa diri, punya skill yg bisa dibanggakan, dan ga minderan.
nice, sepengetahuan gw dari bbrp tahun belakangan belajar soal bisnis dan uang kesimpulan gw adalah bhwa yg paling penting dari ini semua adalah "people"nya, apakah tumbuh atau tdk baik scra intelektual maupun mental kita bs aja menjadi kaya (lewat banyak hal; bisnis, jago kelola uang, menang kuis, warisan, dll dsb) atau bs jg jatuh miskin (bangkrut, kehilangan, bencana alam, dll dsb) tp selama kita scra SDM terus tumbuh, maka meskipun ketika dlm kondisi jatuh kita akan "lebih mudah" untuk meraih dan menjadi kaya lagi karena harta bs datang dan pergi, tp isi otak dan kepribadian ttp utuh dan siap action lagi
Nice topic, keuangan dan asuransi, edukasi penting,, saya sebagai orang yang berada di industri keuangan dan asuransi jadi makin bersemangat utk mengedukasi,, semangat terus Satu Persen
Anyway gw juga berangkat dri keluarga yg kelas menengah kebawah org tua gw punya 5 anak dan gw anak kedua. Namun, mindset org tua gw yg selalu menanamkan ke anak2nya bahwa keberhasilan akan diraih dgn pendidikan tinggi dan keuletan dalam bekerja. Finally, kita semua anak2nya sekolah tinggi dgn beasiswa, kka gw yg semasa sekolah dia merantau dan sering kelaparan dulunya, dia faham sekali bahwa bidang dia bukan untk kerja di corporate tapi mnjdi pebisnis besar dia ga punya relasi awalnya, dia mmbangun relasi dan berbisnis dari skala kecil dan bertahun2 menemui puluhan kegagalan, ditipu dll. Namun dia tetap keep it going smpe akhirnya dia menemukan core bisnis yg tepat untk dia jadikan usaha,. Skrg dia menikmati hasilnya, dgn rekening yg gendut, mobil mewah, relasi yg kelas menengah atas, namun dia tetap seperti dulu rendah hati dan memiliki mindset yg sangat hebat mnurut gw. Gw sendiri sbelumnya bekerja di Bank slma 2 tahun, dan skrg move ke perusahaan migas hampir 3 tahun dgn gaji yg Alhamdulillah cukup dan tempat tnggal yg nyaman. Adik gw yg sudah jdi polisi dan guru serta yg si bungsu msh sekolah SMA dan berkali2 menang olimpiade fisika. Yg paling bahagia, org tua gw. Dan gw bersyukur lahir dari mreka which is mereka benar2 memiliki mindset yg maju sekalipun mreka dari kalangan kelas menengah ke bawah. 🤗🤗🤗 mindset is number one
Sy bisa dibilang klas menengah atas ,wktu muda sy beli tanah dng harga murah skrang tanah itu sdh sy jual dngn harga sampai 100x lipat dari harga pembelian dulu,sy sukses krn jual tanah itu,utk penghasilan cuma 10jtan perbulan.
Jika ada kesempatan, lihai cari kesempatan, kepribadian menyenangkan, network yang mendukung (ya! ada peluang miskin jadi lebih kaya) akan tetapi tanpa money management yg bagus dan kontrol diri yg kuat uang yang terkumpul pasti akan habis. Kemampuan menghasilkan duit dan mengatur serta menyimpan uang adalah beda hal. Kondisi dari miskin ke beranjak kaya itu adalah tes. Krn blm pnh punya banyak uang, orang itu entah akan simpan duit sebanyak2nya (krn gak mau miskin lagi) atau belanja sepuasnya krn pasti bnyk materi yang diinginkan. Kemudian menurutku pribadi, jika mengenai belanja itu sangat dipengaruhi oleh daya beli. Saya mampu beli hape Google Pixel 6, maka saya berani mimpi dan tidak merasa brg itu mahal krn mampu beli dan harganya emank sesuai dgn kualitas. Tapi klo saya gak mampu beli Google Pixel 6 itu maka gak berani mimpi dan pastinya hampir gak akan pikir utk beli hape itu.
action plan: - kuliah dengan biaya sendiri sesuai dengan rencana awal - cicil hutang yang udah gue perbuat di masa-masa memaksakan keadaan uang kala itu - nyari income yang bisa di putar untuk membayar utang tersebut dan pastinya ngebuat dana pensiun untuk diri dan keluarga gue dimasa yang akan mendatang semoga action plan ini bisa tetep gue baca suatu saat kalo udah sukses atau justru terpuruk karena planningnya gak sesuai dengan jalan yang udah gue pilih aja sih, makasih banget satu persen selalu ngasih konten yang ngebuat banyak orang-orang kayak gue melek akan hal-hal yang jadi masalah di kalangan remaja. Sukses terus satu persen
Jadi ingat buku RICH DAD POR DAD karya Robert T Kiyosaki dan The Richset Man From Babylonan karya Geogre S Calson. Terimakasih ilmunya sangat bermanfaat.
Secara umum, psychology of finance memperlihatkan bahwa perilaku dan sikap terhadap uang memegang peran penting dalam mempengaruhi keuangan seseorang. Oleh karena itu, memahami dan mengelola emosi dan perilaku terkait uang dapat membantu seseorang mencapai keuangan yang lebih stabil dan sejahtera
Walapun kita memang berasal dari keluarga yg kurang mendukung,tetapi kita sendiri memiliki komunikasi yg baik dan relasi yg cukup kuat,itu juga bisa merubah keadaan terhadap apa yg kita kerjakan,
diakhir bulan sering merasa bersalah, duit gw pada kemana yaa, tinggal beberapa lembar dan kricik recehan, masih sulit buat nabung karna habis untuk kebutuhan sama investasi akhirat ke orang tua ✨🍊
Dari kecil sudah terbiasa hidup susah,tp itu jadi modal yg paling saya syukuri,tidak semua yg miskin dari kecil akan susah waktu besarnya..dan itu adalah pelajaran hidup
saya dilahirkan gak kaya, masa kecil hanya bisa mlongo aja, malah sering dihina, alhamdulillah dengan keinginan yg kuat merubah nasib, dengan terus belajar, alhamdulillah sekarang bisa jadi terkaya sekampung saya, alhamdulillah.
Bapak saya dan ibu saya PNS anaknya di doktrin jadi PNS sayapun pernah lulus IPDN karena jatah om saya tetapi saya tidak berpikir untuk menjadi PNS saya tolak hasilnya orang tua saya sangat kecewa, tetapi saya dari SMA sudah bercita cita menjadi pengusaha atau pedagang Alhamdulillah saya sukses dengan keputusan saya penghasilan sayapun sehari bisa dapet gaji PNS sebulan,
Alhamdulillah dalam mindset saya hingga detik ini, mengatur seluruh pengeluaran untuk bulan berikutnya di akhir bulan. Mengeluarkan Uang untuk Pengeluaran Tetap, Melakukan list terhadap barang yang ingin dibeli sesuai kebutuhan, Konsisten dalam menabung dengan jumlah yang telah ditetapkan setiap kondisi sulit ataupun mudah. Walaupun saat ini bisa dikatakan saya sedang sandwich generation karena bapak udah meninggal dan menjadi tulang punggung keluarga. Tapi saya tetap mencoba belajar dan menjadi pioneer dikeluarga saya. Terima kasih atas insight nya, TIM Satu Persen.
tidak perlu in real life, di dalam game pun, misalnya game strategy (total war, age of empire) saat kita sudah cukup mapan dibanding rival-rival, resources/kekayaan akan semakin bertambah tanpa kesulitan, sedangkan saat rival sudah didominasi, kekayaan/resourcenya cenderung menurun dll, bahkan sering saya top-up biar kompetitive. intinya yang kaya harus punya mindset, strategy, teknik agar lebih dulu mencapai puncak, kemudian mengamankan hal-hal strategis (in real life, mengamankan point-point yang bisa membuat uang bekerja untuk yang kaya dan yang cerdik) yang namanya limited resources pasti perputaran uang dari miskin ke kaya, maupun kaya ke miskin
Kalau menurut kalian apakah seseorang yang miskin bisa jadi kaya? Kira-kira cara apa yang bisa dilakukan kalau orang miskin pengen jadi kaya? Yuk diskusi di kolom komen!
Buat lo yang butuh teman bicara untuk nyertain semua masalah lo, khususnya masalah keuangan,
sabi check link di bawah ini yaa:
- satu.bio/curhat-yuk (Life Coaching)
- satu.bio/konseling-yuk (Konseling)
Keberuntungan, coba liat si bonge 🤣
Ngepet gak si?
Nabung
Bisa,dulu keluarga saya menengah ke bawah,supaya bisa menjadi kaya harus terus belajar,dan menurut saya harus bisa membaca peluang yang ada
Jadi pejabat, dia yg bikin kebijakan perusahaan dia juga yg jadi mitra nya 👍🏻
Bapak gw hemat dan ada aset ada uang. Intinya ndk pernh hidup susah deh gw. Tapi mama gw super pelit, atur uang nya parah banget. Gw bahkan jualan sjk kecil secara diam2 buat dapatin uang lebih tanpa ketahuan ortu. Akhirnya mmg punya aset kami. Tapi mrk ndk pernah ngelarang kami buat belajar apa pun. Sampai2 bapakku blg ilmu lah aset paling baik. Dan akhirnya ayah gw meninggal, ndk satu pun gw dapat harta bokap gw, diambil semua sama paman gw hanya karena anak ayah gw perempuan smua. But untungnya aset super berharga berupa ilmu pengetahuan bikin kami bisa bertahan dan akhirnya tidak hidup susah2 amat. Pengalaman jualan dari kecil sangat berguna. Dan, Itu paman gw sedikit demi sedikit hidupnya memburuk sakit ini itulah. Jadi cara pandang gw tidak melulu tentang uang. Jadi orang baik dulu aja, karena rejeki mgkin datang dari orang2 baik yang ada di sekitar kita...
Yang kakak lakukan ini sudah benar dengan terus memlelajari cara baru dan meningkatkan skill.
Jika penghasilan kurang mencari dan mempelajari cara menambah sumber penghasilan.
Mindset kaya selalu melihat kesempatan dan solusi di setiap masalah.
Silahkan pelajari video edukasi panduan bisnis online international (sudah 25 negara) Tanpa Modal di channel kami. Lalu ambilah keputusan, terima kasih🙏
Sangat berbahaya ambil harta anak yatim
Jahat bgt pamannya
Adat orang mana itu warisan bukan ke anak malah ke saudara?
aneh ko ga dapet warisan. harusnya bisa nuntut karena ada undang²nya
Ada kalimat yang bikin sy matirasa tentang masalah yang ada . . .
"Kita ini perintis, Bukan pewaris"
Dari situ sadar memang sangat sulit keluar dari garis keturunan keluarga, khusus nya pada bidang finansial.
Ada kalimat yang selalu bikin sy optimis,
"Dalam 1 keluarga, pasti ada 1 anak yang bisa merubah garis keturunan"
Pastikan itu adalah kamu . . .
Bener banget ka aku setuju
Mantap...
@@lindaps3691 Semangat
@@RahmatSubur Semangat
@@afdilahfathoni5352 👍👍👍🙏❤️
Kalo dari keluarga, jujur memang berasal dari keluarga yang serba kurang banget. Ibuk hanya penjual rujak dan bapak cuma tukang ojek pangkalan. Namun, warisan terbesar yang saya terima dari orang tua adalah mindset atau pola pikir kehidupan terutama tentang mengatur finansial. Pesan-pesan orang tua dalam mengatur keuangan pun menjadi aset penting bagi saya saat ini yang baru bekerja dalam perusahaan swasta. Seperti, walaupun ibuk hanya penjual rujak, ibuk selalu menabung dan mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Jika ada kebutuhan jangan biasakan hutang. Bahkan beli sepeda motor pun nabung lama dulu gapapa, asal bisa beli cash dan ga ada hutang. Jujur emang di awal berat banget. Namun setelah melihat sebegitu survivenya orang tua sepertinya yang dikatakan sangat benar. Berusaha dari habit kecil, menabung 10 ribu perbulan itu gapapa, kata orang tua saya waktu kecil. Kemudian saya lihat hasilnya saat ini. Bukan tentang besar kecilnya, tapi memunculkan habbit menabung adalah kuncinya. Setelah itu baru saya kembangin ke hal-hal lain seperti nyiapin dana darurat, invest, dll. Menjadi kaya menurut saya bukan hanya tentang uang yang banyak, namun bagaimana mindset yang kuat dalam pengelolaannya sehingga uang dimanfaatkan secara efektif dan juga efisien. Dan peninggalan orang tua yang amat berarti bagi saya, mindset tentang keuangan. Berawal dari kebiasaan menabung, hingga akhirnya kepo tentang hal-hal terkait manajemen finansial, akan menjadi bekal awal. Dan saya setuju bahwa jika kita bukan siapa-siapa, maka jadilah yang pertama untuk membentuk sejarah.
Thanks udah sharing
Alhamdulillah ya bang, anda termasuk orang yang beruntung, karena ga semua orang tua punya mindset seperti itu ... saya setuju "warisan berharga" adalah mindset cerdas ortu yang diterapkan untuk bekal hidup anak2nya.
@@ilhamfirdaus2549 berlindung dibalik kata beruntung, pdhal setiap org bisa sukses asal mau benar2 berusaha
Kata siapa tukang rujak itu "hanya"? Wkwk, kalau jualan di tmpt strategis yo lebih makmur dari kelas pekerja esbecede
pengalaman yang sangat luar biasa, terimakasih sudah bercerita.
action plan:
-kuliah yang bener gabole ngecewain ortu
-mulai nyicil dana pensiun sama dana darurat
-belajar masak biar bisa hemat
-baca buku/belajar soal finance biar lebih paham soal uang
semoga bisa terjalankan. gua yakin orang yang memang niat dan mau kerja keras buat sukses pasti akan sampai di kesuksesan itu sendiri. semangat semuanya, let's be rich!
Kalau denger kata "ngecewain" dr seseorang,dan sekali dia kecewa pasti mental health nya langsung kena dan dia akan lebih mudah putus asa. Action plan sesuai realita di diri aja,jgn sesuai keinginan ortu 😁
terus terang dari pengalaman kuliah saya nyesel tuh habis uang ortu untuk kuliah, kuliah hanya ego dan sistem yg di bikin capitalism untuk yg mau jadi enterpenteur, kalo jalan investasi uang kuliah mending untuk investasi
Loe kuliah gara2 ortu🤣AJUR JUM MASA DEPANMU
@C. Channel ojol mobil makmur dong bang??
Klo mau kaya jadilah pebisnis atau pengusaha, klo PNS biasa sih susah mau kaya, apalagi ngandelin dana pensiun. Cukup iya, dibilang kaya gak jg. Kaya dalam circle mu mungkin iya, tapi untuk lebih keatas lagi apalagi sampe ketingkat crazy rich susah. Makanya banyak PNS yg terjerat korupsi karena berusaha meraih sesuatu yg melebihi penghasilan normalnya.
Orang miskin itu punya masalah dgn manajemen keuangannya. Satu contoh, gue punya kenalan diplomat kedutaan Jerman yg motornya cuma Honda Scoopy. Gue tanya, "Kenapa nggak beli motor yg lebih bagus?" Jawabnya, "Karena saya membeli barang berdasarkan fungsinya,"
Sedangkan ojol, dgn pendapatan 3-4juta anak 3, bini 1, dan merokok pula berani²nya kredit NMax. Semua demi gengsi.
Ini gue lagi galau nasehatinnya🤣 dikeluarga ad yg jadi ojol motor rusak dan udah tua harus ganti kalo kata gue yaudah beli semampunya dulu pdhal ad tabungan 15juta udah bisa beli baru tapi dia maunya Aerox abs 30 jutaan
@@summertime1400 Itu bedanya org smart dan org bo***. Rata2 org miskin karena kebodohannya sendiri.
Orang kaya beli fungsi-orang miskin beli gengsi supaya dianggap waaaaahh.
Mindblowing banget sih ini. Intinya terletak di mindset kita tentang financial management, terkadang orang hanya pintar "mencari" uang, tapi tidak dengan "mengelolanya" 🔥
Bner..hrus pintar nyari uang dan pintar investasi, klo pintar nyari dan tdk bsa investasi, boros. Pasti habis aja
Menarik mindsetnya analogi berpikirnya kalau menurut saya itu begini: jangan berpikir untuk berhemat sehemat hematnya tapi berpikirlah bagaimana cara anda menambah pendapatan dengan pengeluaran yg normal tanpa bertambah banyak.. "Normal" Tergantung pada masing2 person ukurannya. 🤣
stuju byk yg jago cri uang ttpi ttp byk hutang akbt arus cash flow ngatur keuangannya lbh bsr keinginan drpd mnabung
Iya bener bro gua ga punya ilmu untuk mengelola keuangan dan itu sangat melelahkan.
Mindblowing banget sih ini. Intinya terletak di mindset kita tentang financial management, terkadang orang hanya pintar "mencari" uang, tapi tidak dengan "mengelolanya" apalagi otak kau yang cuma asal ngomong tapi gak bisa mengelola uang dengan baik udah misqin gausah banyak gaya
Udah dari dulu mikir orang miskin itu susah keluar dari jerat kemiskinan karena akses dan lingkungan, misal nih bapak ibunya nikah muda dengan mental dan financial yg ga cukup memadai akhirnya anaknya ga bisa sekolah, pas dewasa kerja seadanya sampe akhirnya nikah muda juga dengan mental dan financial yg juga belum memadai akhrinya terbentuk mata rantai yg terus berulang, dan susah keluar dr jerat kemiskinan. Menurutku pribadi pendidikan salah satu solusi awal untuk keluar dari jerat kemiskinan, dengan pendidikan akhirnya akan terbentuk mindset baru dan lingkungan sosial yg baru yg bisa menjadi solusi utk berubah lebih baik. Makanya selalu terharu sama guru dan semua pendidik non-guru di daerah2 terpencil yg mamu mendidik anak2 bangsa untuk “keluar” dari mata rantai yg terbentuk dan menjadi pembuka jalan bagi keturunan kebawahnya nanti. Btw semangat selalu buat para sandwich generation, semoga cita2 kita semua segera terwujud dan pahala selalu mengalir kpd para pejuang keluarga✊🏻
Lu bilangin semua itu karena negara tdk mengambil tanggung jawab dasar nya. Kesehatan pendidikan dan bahan pokok harus murah.. Negara sibuk berbisnis dgn corporat asing yg sangat liberal dan sekuler . Pajak dinaikkan truss. Berlapis lapis.. di Malaysia paiak dikembalikan kpd rakyat nya dlm bentuk Kesehatan murah pendidikan dan bahan pokok tingkat kebahagian di negara itu tinggi rakyat kaya bisa cari sendiri. Orang tua diatas 60 digaji pemerintah bulanan dan ada diskon naik kendaraan umum makanan dan belanja keperluan harian. Itu semua dilakukan negara Malaysia melindungi segenap rakyat nya. Dan di dlm uud kita ada berbunyi melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Padahal Indonesia duluan merdeka. Malaysia hanya mencontoh dr kita. Tapi mereka lebih maju. Indonesia bnyk org kaya pejabat menghiyantin negara nya
@@user-nb4xn9hr6b
Negara mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan rakyatnya serta menyediakan akses kesehatan dan pendidikan yang memadai.
Namun, jika Anda miskin karena keputusan yang Anda ambil sendiri; menikah muda dan punya banyak anak tetapi tidak matang secara finansial, lalu berutang tetapi tidak punya jaminan dan utang yang diambil habis untuk biaya konsumsi, dsb. Anda tidak punya orang lain untuk disalahkan kecuali diri Anda sendiri.
@@ilhamdihafiz6968 diri sendiri gk bisa salah 100% 50% qja gk bisa. Dlm uud negars melindungi hajat hidup org bnyk. Pajak pajak kita bayar harus kembalikan lagi ke rakyat. Dlm bentuk kebijakan memihak ke rakyat bukan memihak kpd pemodal asing aseng.
@@ilhamdihafiz6968 urusan menikah muda negara harus mengcover dgn kementrian bkbkn dan soial. Mengedukasi rakyat nya. Pendidikan harus murah dan berkualitas jadi rakyat gk menikah mudah gk kerjaan mudah tapi di lakukan secara komprehensif dan berpihak kpd rakyat kecil utama
@@ilhamdihafiz6968 setuju om, sy juga setuju pendidikan dan mindset itu yg penting untuk paling tidak memutus rantai kemisikinan.
Mindset berulang ini yg ga akan bisa mutusin generasi.
Action plan
1. Melihat datangnya income
2. Menabung
3. Ikut bootcamp
4. Belajar lebih banyak
5. Semangat!!
nomor 4 paling penting, menengah ke bawah cenderung habiskan waktu nonton tiktok dan haha hihi dgn teman trus, tanpa belajar yg lebih ke arah managemen investasi
Bootcampnya jangan yg bodong
@@billykulim5202 iya kak
@@tekt0kan iyaaa kak
@@Chris_Shinta_Nyaoemar belajar programming juga ka
Jika ingin berubah dari miskin jadi kaya maka tidak bisa ngandelin satu orang aja. Jadi dimulai dari keluarga orang itu dan lingkungan nya pun harus mendukung, syukur-syukur ikut melakukan dan mempunyai mindset yang sama. Jika ngandelin satu orang misalkan anak tunggal itu kek susah banget karena kalo anggota keluarga yg lainnya cuma diem, mindset jadul, dan bisa nya minta-minta doang ya percuma.
Dan hilangkan toxic parenting dalam keluarga, selalu berfikir optimis dalam segala hal.
Sebenarnya negara mengambil tanggung jawab itu . Yg penting kesehatan pendidikan dan bahan pokok murah. Maka rakyat bisa bahagia kalau lebih kaya rakyat bisa cari sendri. Ni kebutuhan dasar gk di cover negara. Negara sibuk berbisnis dgn corporat liberal. Yg tdk sesuai amanat uud 45
@@user-nb4xn9hr6b setuju bgt sebagian besar pajak dari masyarakat buat bisnis bukan buat kembali kpd masyarakat yg membutuhkan akses terutama pendidikan,kesehatan
Saya setuju ini yg saya alami saat ini
@@summertime1400 karna negara kita demokrasi plus sekuler yg darah nya capitalisme liberal corporat cover doang pancasilais..
@@user-nb4xn9hr6b bener, soal kaya miskin nggak bisa dirubah kalau negara kaya gini terus, yang harus merubah adalah kesejahteraan rakyat yang dipikir bukan cuan cuan mulu, kesenjangan akan terjadi jika sebuah negara itu yang kaya makin kaya miskin ya susah terus, lihat negara kita dengan negara lain, negara lain beli mobil macam nabung beli motor, negara kita beli mobil kaga nyampe bagi orang biasa, dan mental flexing terlalu banyak di masyarakat pertanda negara kita nggak sejahtera, emang nggak semua nyalahin negara, tapi negara juga peranan penting untuk kehidupan masyarakatnya
Ini hanya realita saya saja. Jangan pernah malu dengan kemiskinan tapi malu lah dengan ilmu pengetahuan , karena dengan ilmu pengetahuan yang besar dapat mengubah nasib seseorang. Mindset didalam pemikiran bahwa saya harus berhasil flashback kebelakang juga penting untuk kedepan nya agar tidak melakukan kesalahan terulang..namun ada satu yang paling penting adalah melakukan kebijakan cek and balance ekonomi. Saya yakin anda akan berhasil. Selamat mencoba ...!!!
Bapak gw lahir di keluarga miskin di daerah pinggiran luar pulau Jawa. Harus mencari segala cara (halal) untuk mencari uang. Entah itu menjual jasa pengerjaan PR teman sekelas pas masa kecil, buka kursus matematika pas kuliah, atau kerja overtime pas dewasa.
Pas aku kecil, hidup masih stuck di kontrakan murah dalam gang kecil. Ekonomi juga susah karena tragedi 98. Saya selalu dititipkan di rumah tetangga.
Bapak dan Ibu bekerja keras. Mereka nekat menabung uang dan membeli rumah di luar Jakarta yang punya potensi untuk berkembang. Ya, dia MEMBELI, bukan menyicil.
Pas aku sekitar SD SMP, keluarga selalu mengadakan rapat finansial di rumah. Walaupun saya masih muda, saya diikutkan agar bisa mengerti dan tidak manja minta banyak hal. Kalaupun mau meminta, harus hal-hal yang dibutuhkan. Kalau mau minta keinginan, harus ada yang dikejar dulu (ranking satu, ulangan nilai bagus, dst).
Bapak berani mengambil langkah meminjam uang dari bank untuk membeli rumah kedua. Orang tua sudah dari dulu menekan saya untuk mandiri di masa kecil. Pas kelas 4 SD, saya sudah tahu caranya masak nasi pakai rice cooker, bikin sup sayur, telur dadar, tempe/tahu goreng. Masa itu, Mama memutuskan untuk mengambil pekerjaan sampingan untuk mendukung finansial keluarga dan membayar cicilan rumah.
Rumah kedua tersebut dijadikan kontrakan, hasil kontrakan dipakai untuk bayar cicilan rumah kedua. Begitu rumah kedua lunas, kredit lagi beli rumah ketiga. Uang dari kontrakan rumah kedua dan ketiga dipakai untuk melunasi rumah ketiga. Begitu rumah ketiga lunas, orang tua nekat meminjam lebih banyak dari bank (karena skor kreditnya bagus) dan dipakai membuat kos kosan.
Bapak tidak sekedar pesan kontraktor. Ia juga banyak tanya, mencuri ilmu kontraktor tersebut. Pinjaman bank untuk bikin kos kosan pertama lunas, bikin kos kosan kedua. Kali ini bapak yang jadi mandornya, hemat biaya.
Sepanjang bapak jadi mandor, saya sudah lulus kuliah S1 dan kesulitan cari kerja karena pandemi. Tapi saya tidak berhenti belajar. Saya mengambil S2, masih aktif berorganisasi, dan berusaha curi sebanyak-banyaknya ilmu dengan mengobservasi orang lain. Pas ngekos pun juga ga susah karena sudah tahu memasak. Saya baru dibelikan motor saat kuliah S2, karena mengejar proyek freelance.
Saya sejak kecil rajin membangun kenalan dengan banyak orang, termasuk yang mapan finansial. Karena mereka adalah investasi jangka panjang. Ingatlah, orang kaya lebih menghargai orang yang punya banyak skill, pandai bicara (bukan omdo). Tapi saya berusaha untuk tidak mendekati orang lain hanya karena ada maunya, tapi karena menjalin hubungan sehat (dan curi ilmunya).
Ilmu manajemen properti dari orang tua sudah banyak turun ke saya. Sampai sekarang saya menganut prinsip "Selama kamu sudah mapan, ga usah mewah-mewah". Kecuali perangkat komputer, perangkat komputer wajib dewa.
Anda dan keluarga anda adalah orang2 hebat. Saya salut. Berbalik kisahnya dengan saya.. Saya lahir di keluarga kaya, tapi bapak saya menelantarkan saya dan adik saya setelah ibu meninggal. Malahmenikah dengan orang serakah dan semua hartanya habis, kami ditendang dari rumah. Ya setidaknya saya punya bekal mindset positif untuk merangkak dan bangkit lagi.
Cerita Lo kepanjangan
@@noNaME-ys1hk Ketahuan tidak biasa budaya membaca.
bagian awal ceritanya hampir mirip sama cerita keluarga saya,.. tapi selanjut2 nya sudah berbeda cukup jauh di bagian membeli rumah pertama,..
Mantap, gue suka mindset keluarga lo
Dalam segi keuangan bisa di bilang aku pas pasan dan berjuang nabung buat sesuatu yg tak terduga di masa depan, cara ingin lolos dari kemiskinan , aku berusaha Mencari relasi yg bisa mendukung dan menerima aku dalam meniti proses, selain itu aku berusahan menambah skil Dan pelan pelan belajar mengisai bahasa asing, setiap proses yg aku jalani terus berusaha untuk tidak mengecewakan orang yg mensuport aku dan menuntun ku ke arah positif, and untungnya masih ada seseorang yg mau jadi penuntun jalan ku ini meskipun aku melangkah dengan tertatih tatih, sungguh sulit dan berat tapi ini semua demi gebrakan untuk kuluar dari lingkaran kemiskinan, dan aku yakin bila semua ini di jalani dengan lapang dan sabar , insyaallah suatu saat ada perubahan. Wish me luck
"Yang kaya maik kaya, yang miskin akan tetap miskin" Ini fakta banget.... banyak faktor2 yang ada dialamnya kek Edukasi, relasi, mindset, fasilitas, akses, warisan ortu dll.
Tapi kalo kita dilahirkan dari kalangan menegah kebawah, jangan salahkan ortu kita. Karena kita gak bisa memilih dari kalangan mana kita dilahirkan. Ubah nasib... jangan salahkan keadaan kawann :)
pengin ngerubah nasib tpi itu susah kawan,minimny pendorong sperti yg kau bilang itu
Sistemnya memang dibuat seperti ini, orang kaya membuat sistem agar mereka bisa mempertahankan kekayaannya, tapi tetep bisa kok menjadi golongan 1%, butuh kerja keras, pengelolaan uang yg baik, doa & keberuntungan.
@@arifinilham2629 jaman sekarang udah banyak kursus online gratis sejatinya cuman perlu kuota aja, nyatanya kuota buat nonton youtube ada, tapi kadang kitanya yg gak pilih tontonan macam apa.
@@dr.franxx dengan punya ilmu tapi klo modal pas2an jg ngeri cuy,sekali jatuh langsung ko.coba bayangkan dg orang yg berpunya jatuh jg bsa bangkit lg dg mudahny
@@arifinilham2629 bner memang susah
"high risk high return" hal yg gw tamen dalam diri dari dulu, gw yg sedari SMP udh kehilangan sosok ayah dan mau ga mau harus bantuin finansial keluarga, gw dari semenjak lulus sekolah berani ngambil keputusan besar.... Mulai dari ngambil kerjaan yg walau gw tau itu jauh tp hasilnya sepadan, mulai dari lulus SMA gw kerja disemarang sampai pindah ke Jogja dan sekarang gw di Bangka sampai dititik gw berani buat bikin usaha sendiri
Keren.
Usaha dibangka apa bang? Timah?
salam dari semarang bg
smga sukses sllu berkah usahanya buatmu jg keluargamu survive,pasti ayahmu bangga di surga melihatmu sukses bhgiakn kluargamu,ttp bahagiaaa walau apapun kondisi krn di tiap ksulitan Allah Swt sdh menyertakan sepaket Kebahagiaan trgantung kita cpat paham atau lmbt sadari.smgat sllu
intinya money management risk management. udah bagus pasti
Bener banget gua ga punya modal banyak jadi ga berani ngambil resiko buat mulai buka usaha. terlalu banyak mikirin ini itu sampe akhirnya ga jalan jalan buat usaha.
Action plan:
- terapin frugal living
- manfaatin waktu buat belajar scr KONSISTEN
- mulai olahraga
- mulai memasak
- kembangkan bisnis dan maintain
tiba2 RNG says halo.
wipe.
entah knapa olahraga sm memasak mnurut gua sangat membuang2 waktu. gua bisa kehilangan kesempatan karena gua masak atau olahraga
@@ismaonezain kalau olahraga bisa menghilangkan stress buka E-Sprot bikin pusing dan masak mungkin juga bisa menghilangkan stress
sistem saat ini mempersulit si miskin, dan bakal makin sulit lg mungkin kedepannya sampe si miskin cuma bisa pasrah, permasalahannya adalah bayangin lu udah miskin, pendapatan ngepas, ortu gak punya aset apapun yg bisa jd modal, tiba2 keluarga lu berantakan, disaat lu baru berusaha memperbaiki kondisi finansial keluarga, disaat lu berpikir kondisi mulai sustain, meskipun lu udah "berdarah-darah" cuma buat survive, malah ada faktor eksternal diluar kendali lu yg maksa lu harus start lg dr minus, bkn nol loh ya, dan titik start minusnya tuh jauh bgt, ketika lu perlahan udah mulai menipiskan batas minusnya sampe ketitik mendekati nol, sekali lg faktor eksternal mengharuskan lu kembali ke titik minus yg jauh, kondisi kayak gini bikin si miskin cuma bisa menghasilkan uang biar tetep survive
Asli kadang ngerasa cape kyk baru mau mulai naik level tiba tiba ada aja cobaan nya. Turun level lagi dah, planing lagi buat naik level
@@rajhurr9588 ko sama ya hehe semangat
Gw banget nih
Gak muluk-muluk pengen jadi kaya, jaman skrg masih bisa makan dan masih waras alias gak gila aja udh Alhamdulillah wkwk
@@moh6410 yaa kan emang disuruh sharing, ya gue sharing lah, kalo dianggepnya ngeluh ya mohon maaf, but anyway, krn gue dianggap ngeluh, berarti lo gak pernah ngeluh dong, jd izinkan gue tanya, lo yg gak pernah ngeluh ini, udah menghasilkan berapa rupiah diluar dr aset yg ditinggalkan org tua dan keluarga ? bisa kali bagi tipsnya
Jangan menyalahkan keluarga kalau kita terlahir di keluarga miskin, karena kita tidak bisa menentukan kita lahir di keluarga miskin atau kaya, tapi kalau kita mati dengan keadaan miskin itu baru 100% salah kita, teruslah belajar, berusaha, dan berdoa, karena sekarang begitu banyak informasi dari internet dan buku, tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar, kalau anda belum sukses berati anda harus belajar lagi, sampai sukses.
Gua kerja, dana pensiun udah nyicil, dana darurat ada, tabungan ada lah walaupun nggak banyak tapi yg bikin gua ragu bisa nggak masuk ke fase yg gua ingingkan adalah ortu gua yg nggak punya persiapan sama sekali. Gimana mo finansial freedom kalo gua sendiri trnyata masuk dalam generasi sandwich 🤦♀️
kurangi jatah ortu, kalau ortu juga ga mau ikut menderita sama kamu sampai kamu bisa capai financial freedom lebih baik kamu pertanyakan apakah benar orangtua kamu sayang kamu atau kamu hanya jadi alat untuk membiayai masa depannya
lalu cut off semua spending yang LAIN selain ortu, kuliah adik lah, bayarin hutang orang lah, memang kamu akan dicap jahat tapi kamu harus lalui fase ini
good luck on your path to financial freedom
Normalnya jarak umur ortu n anak 23th klo skg umur lo 45th artinya umur 67th, standart umur org indo katakanlah 80 thn, brrti cmn 13th lgi lo jd generasi sandwich, meleset2 ya 1 atau 2 th laaah, sabar aja
Ini sama banget, apalagi bokap meninggal tahun kemarin yg bikin gua harus muter otak soal ekonomi keluarga
IMO, memutus cycle gini ga bisa langsung di kita. Minimal kita bisa jadi trigger pemutus cycle, bisa jadi anak atau cucu kita yg bisa menjadi lebih ada privileges
Same bruh🥲
nah iyaa bener banget, semuanya tergantung mindset tentang pengelolaan finansial dan literasi finansial, mindset kita sendiri maupun lingkungan sekitar juga, karena agak susah kalau lingkungannya beda mindset sama kita, jadi butuh effort yang lebih. Tapi bukan berarti menyalahkan lingkungan, harus ada kemauan dari diri sendiri untuk berubah dan jadi lebih baik 🙌
Keren bgt bang motivasi lo untuk "jadilah pioneer dikeluarga " yang mungkin middle low kaya gue keseringan mikir atau menyalahkan keadaan keluarga yg literasi keuangannya buruk bgt samp akhirnya merasa miskin. Tapi disisi lain kita juga bukannya berubah haluan supaya lebih baik malah cenderung ngikutin kebiasaan ortu yg salah 🤣🤣
Planning gue mungkin merubah cara manage uang dulu kali ya, karena ortu gue boros. Suka hedon padahal hasil ngutang dan gue sedikit banyak jadi suka flexing gegara liatin emak gue bakar duit sana sini menaikkan status sosial dimasyarakat padahal dompetnya bolong. Gue suka update status jalan2,nongki, beli H&M dkk yg bagi circle gue itu udah waahh bgt padahal diakhir bulan gue merana.
Gue merantau dan berpenghasilan sendiri jadi gue mau mulai belajar gimana caranya jadi pioneer dikeluarga supaya lepas dari kemiskinan. Thankyou bgt videonya dan
Saran bang Evan microphone nya lagi ga enak didenger ada kriuk2 ga tau apaan hehe mungkin next video bisa lebih baik
Biasakanlah untuk hidup hemat dan menabung terus menerus.. saat uang tabungan km sudah banyak, tinggal di depositoin ke bank dan bunga nya di pake untuk foya foya.. jadi gak punya hutang deh
Gila seh hidup kayak gitu lu bilang miskin, apa kabar gw bro.. Tapi hebat seh lu mau berubah. Berarti miskin kaya itu standar masing2 ya..
Sama relate nya ke gue😓
Buruknya DNA ortu nurun ke anak. Susah juga untuk merubahnya. Baiknya, anda sdh sadar sekarang. Slamat berjuang.....
Action plan :
1.lebih menghargai waktu
2.belajar skill yg berguna
3.manfaatkan uang untuk modal usaha
Action plan gua bikin kandang ayam kecil dua tingkat bang. Ukuran 1.5m X 5m.
Gua pengen belajar ternak ayam broiler.
Entah kenapa firasat gua bilang saatnya belajar & berusaha di bidang peternakan.
Semenjak jempol kanan gua putus, somehow gua mulai lebih ikutin firasat bang.
Dan cenderung lebih sering langsung take action aja daripada overthinking tujuh keliling.
Mohon do'a nya ya bang.
Semoga kita semua sehat selalu dan sukses selalu. Amiin. 🙏
Wah plan yg sama bang, bedanya gw lebih ke bebek petelur.
Mudah mudahan lancar yaaa bang
Semangat bang
Jempolnya putus gmn bang?
sehat-sehat bang, semoga sukses
semangat👍
Action planku adalah dengan kuliah jurusan pendidikan sambil kursus bahasa asing.
Dari dulu aku tertarik sama bahasa, tapi keluarga emang ga mendukung, khawatir anaknya susah dapet kerja.
Tapi sekarang, ngelihat mereka yang bekerja di bidang yang riskan dan pendapatannya pas2an, jadi makin yakin mau lanjutin minat di bahasa ini. Entah, aku punya firasat kalau bahasa asing itu bakal jadi salah satu modal penting kita untuk bertemu dengan kesempatan2 di masa depan.
Aku yakin, kalau kita udah sreg dan tau apa tujuannya, kita bakal lebih seneng ngejalaninnya dan berhasil.
Walaupun rintangan itu ada, kita bakal nggak segan mencari cara buat mengatasi kesulitan itu.
Semoga kita semua bisa dipermudah dalam mencapai cita-cita, dan apa yang kita lakukan bisa menjadi berkah untuk keluarga dan orang lain.
Aamiin.
Terima kasih Satu Persen buat videonya yang keren 🙏
Kalau ortu sekedar khawatir, solusinya memang segera berpenghasilan sambil terus ngejar tujan lu
@@aryasukma9984 Iya bang, saya rasa juga begitu. Tapi alhamdulillah sekarang saya sudah dapat kerja full-time sambil bisa tetap melanjutkan kuliah.
Kakkk, sama bangettt 😭 passion-ku di bahasa tapi ortu gak ngebolehin ambil jurusan sastra karena takut susah cari kerja huhu
Kalo liat statistik nya sih bener kata ortunya mb. Tapi, tetep semangat semoga bisa tercapai tujuannya ya
@@anisaprabw Peluang ilmu bahasa, itu kalau mau berhubungan dengan warga asing. Contohnya jadi guide wisata
Needs a miracle from poor to rich
Bener bgt orang yg terlahir upper class lebih memiliki opportunity yg besar soal bangun usaha dibandingkan middle atau low, karena sekalipun rugi its oke, sedangkan middle atau low kalo rugi langsung KO... Karena modal return sangat penting
Betul, yg kaya hanya fokus pada pengembangan bisnis, yg miskin fokusnya terbagi ke perut apalagi yg udh berkeluarga
bner bgt cuy,kita takut akan kegagalan karena yg kita miliki pas2an
Kalo mau ngubah nasib dari poor to rich, normalnya ga bisa diubah dalam 1 generasi.. minimal 2-3 generasi..
Itupun harus kerja keras berdarah darah
@@alberrhoshi405 bukan irreversible tok, karena orang Dalit (kasta pinggiran) di India ada juga yg punya duit akhirnya wkwk
Miracle akan datang pada siapapun yang sudah memantaskan dirinya kak. Ini hanyalah momentum yang dilakukan konsisten dan berulang sampai miracle itu terjadi.
Jika penghasilan kurang , carilah pelajari cara menambah sumber penghasilan.
Jangan hanya bergantung pada satu sumber penghasilan saja.
Mindset diubah dulu. Mindset miskin selalu memikirkan meratapi dan fokus pada masalah sampai membuat diri sendiri stres & susah.
Mindset kaya selalu melihat kesempatan dan solusi di setiap masalah.
Silahkan pelajari video edukasi panduan bisnis online international (sudah 25 negara) Tanpa Modal di channel kami. Lalu ambilah keputusan, terima kasih🙏
Gue baru dapet insight dari Ustadz gue. Sederhana. Untuk menggapai hidup yang lebih baik, mindsetnya sederhana. How to give more. Bagaimana cara membuat hidup orang lain lebih mudah. Dengan kapasitas kita. Dengan usaha kita. Tanpa mengharapkan timbal balik. Karena "Barangsiapa yang mempermudah hidup orang lain. Maka Allah akan mempermudah hidupnya."
One sentence. Satu hadits. Tapi bisa kita terapkan di semua bidang kehidupan kita.
Rencana. G harus membuka diri untuk semua pergaulan, pelajari mereka, ciptakan peluang, jangan takut gagal, perbanyak penasehat, sisanya serahkan pada Tuhan...
Laur biasa materinya, menarik,😊🙏
Kalau sisi agama saya, kayak itu letaknya di hati. Caranya dengan banyak bersyukur.. Rejeki sudah di atur Namun tetap wajib bekerja.
Karna persoalan penampilan dengan berbagai merk2 Mahal tidak menjamin kepuasan di Hati.
Ada orang tinggal di kontrakan sempit hidupnya bahagia,damai,tenang berseri-seri.
Ada juga yang sementara makan di restoran mewah tiba2 di jemput oleh bapak2 KPK 🤭😂🙏🙏
Satu persen oke bangett toopp Nomor satu 😊🙏🙏🙏
Konspirasi dan kapitalisme...orang yg kaya sebenarnya biasanya menyederhanakan anak2nya...tp orang miskin selalu membuat anak2nya terlihat kaya.
yakin ???
krna orang kaya emang udah kaya, anak orang miskin biasanya di bkin terlihat kaya, di sekolahin d tmpt anak orang kaya, biar punya relasi dan brteman dgn anak org kaya, dan itu bisa jdi privelleg nnti saat dewasa
perbaiki sikap, perbanyak koneksi, terus belajar , jangan cepat puas, hindari circle negative, attitude dan saling menghargai, jauhkan sifat tamak dan sombong. sekian - Siahaan Fams #2023INFLASI
Betul smua bisa barbalik arah,,, jadi yg kaya dan miskin tdk ada? Yg dulu kaya turunnya jadi miskin dan yang miskin dulu bisa tumbuh jadi org hebat dan kaya..,.... Kejadian seperti ini nyata ,coba kembali ke keluarga dan tanyakan dulu ,..itu seperti apa hidupnya akan ketemu nnti di balik kehidupan yang dulu
beberapa orang selalu mencoba membuat orang lain tetap miskin. sebenarnya uang itu GK perlu, yang mereka butuhkan kewenangan untuk menyuruh.
seperti kredit,hutang dan sejenisnya. si miskin di bikin susah dengan peraturan,kebutuhan dan keadaan yang tak menguntungkan mereka.
lali sikaya memberikan solusi yang sebenarnya kebutuhannya diada ada.
dan simiskin lalu kredit dan jangka waktu misal 3 tahun.
simiskin memiliki 3 tahun waktu tertekan tanpa bisa memikirkan masa depan. padahal umur selalu bertambah. dan semakin tua orang semakin lemah.
alhamdulillah sy berawal dr klg biasa,lulus kuliah jd pekerja di perusahaan swasta, anak kost, gaji dibawah umr waktu itu, trus wiraswasta freelance 15th, skg punya karyawan, punya rmh sndiri, punya mobil keluaran 2020, financial freedom & time freedom. Tdk ada yg mustahil utk menembus batas dr miskin ke level sukses. Byk tips2 utk itu.
tipsnya pak 😭 saya dah mentok sumpah
@@faramuseee byk hal2 positif dr bbrp motivator yg sy combine. baik motivator kehidupan, motivator kerja, motivator berbasis religi. karakter diri, pasion,seni mmbaca peluang, intuisi, menggapai takdir, circle pertemanan, sedekah dll.
Kerenn ya broo, mau blajar dan brani mlangkah, biasa org yg kalangan menengah ke atas malas nton ginian, dr latar belakang yg kluarga kaya pernah sya tnya biasa nton yutub apa, jwabnya klo gk otomotif, olahraga, paling mentoknya hobby dia, saya rasa yg nton ginian org yg pgen bener" blajar utk lebih baik kann👍👍
Kuliahnya masih di biaya ortu berarti anda tidak miskin meski biaya kuliah ukt cuman 1 juta
@@EdoMrKepo maaf Pak, biaya kuliah sy harus bekerja dg mengerjakan project2 IT dan bekerja paruh waktu.
Perlahan tapi pasti dalam manajemen keuangan, tentu kalau ingin kaya butuh proses, semakin besar resiko, semakin tinggi hasil yg didapat kan, tetapi banyak faktor dalam resiko yg harus diminimalisir agar bisnis tersebut tumbuh, 👍👍good job, seru banget materi kali ini
Dulu saya miskin parah
Sekolah yang bener
Dapet kerja yg ada skilnya
Kerja lebih dari yang diminta
Siang kerja,malam kuliah ekonomi
Selesai wisuda
Ambil resiko buka usaha dari skil yg didapat tempat kerja
Alhamdulillah
Setelah 5 tahun usaha dari nol,modal duit jamsostek
Sekarang udah bisa gaji 10 karyawan..
Entah karena kerja keras atau beruntung,,,
Masih aku cari jawabannya
Hebat kak
Berani ambil resiko
kerja keras sih jatohnya , kbnyakan org skrg pengen apa2 tapi mls , bnyk halu gerak buntu
Keren nih, from zero to hero
@@mmm...monke...2241
Belum hero kak,,,
Sekarang zakat yang dikeluarin masih kecil
Berharap punya penghasilan yang sekali bayar zakat,satu kecamatan bisa merasakan dampaknya...
Kalo keluargaku sendiri, mindsetnya cenderung ke "jangan keseringan ngutang, usahain beli apapun cash". Kalo emang belum bisa kebeli, ditunda dulu atau beli yang lebih murah tapi kualitasnya sama. Bapak sama keluarganya udh berinvestasi lewat perkebunan yang lahannya punya sendiri, sekarang bapak expand ke komoditas baru yaitu pala buat dibudidayakan dan hasilnya bisa make money juga. Mindset keuanganku yang dulu impulsif jadi berubah perlahan sejak masuk lingkungan kampus yang didominasi sama anak kelas menengah keatas, aku belajar buat ga memaksakan diri sampe investasi dengan berbagai macam instrumen. Aku juga belajar skill baru untuk investasi di masa depan, siapa tahu one day bisa menaikkan derajat ekonomi keluarga.
Skill apa kak? Sama untuk perkebunan ayahnya selain pala apalagi?
kalo dari yg gw rasain sih, yg kaya bisa makin kaya karna punya modal (bukan cuma uang, lingkungan jg ngaruh bgt). Mereka ada banyak kesempatan buat nambah uang dengan kemampuan, ilmu, kursus, ngembangin minat bakat, dll.. yg dimana mereka emg ngeluarin duit ya tapi hasilnya bakal jadi duit lagi.
Beda sama orang miskin yg modal nya pas pasan, bisa mereka belajar, ngembangin bakat, dll.. tapi ga seluas peluang orang kaya. blm lagi biasanya mereka suka berada di zona nyaman (hidup apa adanya) ya yaudah buat merubah pengen jadi kaya kadang cuma rencana aja.
Ini menurut ku loh ya, ada saya tiap interaksi sama orang yg udah dari keluarga kaya atau yg tadinya B aja jadi kaya. Itu balik lagi ke mereka nya masing" sih emang. Tapi biasanya minsed orkay itu lebih terencana dan mereka juga jalanin rencana mereka.
Bener bgt sepemikiran
Gua salah seorang pekerja pabrik yang lagi berusaha pgn rubah keadaan bang .dengerin konten2 kya gini jdi tambah ilmu buat ngatur finansial gua bang .mudah2 han kedepan nya berani risen dan bisa buka usaha sendiri amin
Aamiinnn
Pemikiran yg sama seperti saya semoga kedepanya sukses
Yg penting kalau mau usaha, pikir matang2, jangan kebanyakan dengerin video2 motivator, jangan pakai modal dari pinjaman,
Ane sudah lihat banyak orang yg bikin usaha dan jatuh, tapi mereka ga bakalan ada video di youtube, seperti yg berhasil2
Keren bang
aamiin bang..gua sebagai pekerja juga punya cita2 seperti sampeyan bang..semoga terwujud
Mindset kaya dan mental kaya lebih penting walau uangnya belum banyak. Berlaku untuk orang miskin dan orang yg sudah banyak uangnya
Memiliki idea yg smart pun tidak lah cukup tanpa berani untuk eksekusi akan idea tersebut.. balik lagi jika kita hanya punya modal pas pasan akan memiliki tingkat pertimbangan yg besar juga.. berbeda dengan orang kaya atau yg memang sudah terlahir kaya.. dia akan bebas untuk melakukan inovasi atau promosi karena terbebas dari bayang bayang akan merugi... Toh kalo misalkan rugi masih bisa minta ke ortu atau mencoba kembali dengan strategi baru yg benar-benar memang cocok dengan usaha tersebut.. nah saat itu lah dia berhasil mencapai kesuksesan nya.. karena orang yg memulai usaha itu jarang sekali yg langsung berhasil dengan analisa pertamanya.. harus bangkit.. bangkit.. dan bangkit lagi... Sedang kan untuk selalu bangkit itu perlu dana dan keberanian.. biasa nya kalo dengan modal yg pas Pasan akan berpikir lebih untuk mengulangi karena takut rugi kembali...
Maka dari itu tetaplah miskin dan yang kaya tetaplah kaya , sudah pas porsi nya
Meski keluarga gue tipikal org yg sudah bagus dlm pengelolaan keuangan, tp berkat nonton ini jg gua lebih aware. Bahwa kebiasaan keluarga gua itu ga boleh putus sampe sana, hrs gue lanjutkan terus. Utk diri gue sendiri bahkan ke anak anak gue bahkan mungkin hingga cucu cucu gue namtinya. Semoga saja 🙏 terimakasih satu persen
Jangankan untuk berpindah , hanya untuk sekedar berdiri saja susah.. itu yg saya alamin bang, saya coba buka usaha mini cafe hanya bertahan 1 tahun , dan ujung2 nya kembali bekerja ke perusahaan orng.. untuk mencari modal & memulai kembali apa yg sudah saya lakukan sebelumnya . Dengan harapan lebih baik.. ssmua itu demi demi si buah hati agar tidak merasakan seperti saya saat ini..
Bismillah.. jika tuhan sudah ber.kehendak tidak ada yg tidak mungkin.
Sama, gue 5th kerja ngumpulin modal kurang dari setahun bisnis gagal dan minus yaahh apamau dikata harus kerja lagi tapi semoga kesuksesan kita sudah lebih dekat krn kita sudah berani bergerak
@@summertime1400 tetap optimis bang, walaupun terkadang realita tidak sepaham dengan kita
Semangat mas, kalo bisa buka usaha jangan udah pada umumnya udah menjamur gaakan bertahan lama kalo ga punya ciri khas kafe itu sendiri. Dan marketing itu perlu
langkah pertama sudah bagus, langkah selanjutnya kurang. Memulai suatu bisnis mesti byk pertimbangannya, bukan hanya membuka bisnis yg sama dgn toko sebelah. Byk yg gagal menjalankan bisnis karna idenya itu² saja. nilainya standar.
Terkadang kaya nya seseorang bukan juga dilihat dari unsur faktor keturunan akan tetapi bisa juga dari segi unsur kedisiplinan diri yang di tanamkan dari kecil. Semua orang pasti di berikan peluang karir selama dalam hidup nya secara tidak sadar terkadang mengabaikan kedisiplinan saat peluang itu datang maka secara tidak sadar pula kehancuran financial itu datang dan berakhir dengan penyesalan dan masalah yang berlarut larut. Maka untuk yang sedang berada di perjalanan karir menjadi pekerja atau pengusaha kuncinya adalah menurut saya kedisiplinan diri dan menjaga diri agar tidak malas. Terima kasih
Gue anak bungsu yg baru memasuki awal 20an. Walaupun anak terakhir tapi gue gabisa buat manja dan selalu minta ke ortu karna udh pensiun. Sampe akhirnya mutusin buat cari uang sendiri freelance sana sini. Awal dapet gaji, rasanya seneng bgt punya uang sendiri. Tapi pada saat itu gua belum paham soal literasi keuangan, dan yang ada gue malah impulsif😭. Tp setelah sadar ke impulsifan gue, skrg gua kerja dengan gaji yg tidak sebesar waktu freelance, tapi selalu berusaha buat nabung
Di sisi lain keburukan, pasti ada kebaikan dibaliknya, yaitu pengalaman berharga :)
Itulah kenpa sekarang gue lebih seneng kalo praktek kegiatan apapun harus ada riset, fakta & data dari PAKAR nya langsung. Misal *sebelum praktek olahraga gue harus mastiin yg ngajarin & apa yg dipelajari itu dari pakarnya yg punya lisensi.. berlaku dalam konteks belajar Agama, Financial, Sport, kesehatan dll
Pernah merasakan zaman SD->STM. Jd orang miskin itu bener2 gak enak. Skrg alhd sudah lumayan. Sewa rumah jalan + tabungan lumayan. Pendapatan bulanan jg ok. Next = bangun rumah ke 5 di jogja unt disewakan dan jualan online kecil2an.
di Jogja knp ga jadiin aset kos aj la, dr pd rumah
@@fancabagus2315 Tanah pekarangan kecil om 80 m trus daerah kampung agak jauh dr kampus/pabrik
@@yslee9552 oalah iya juga sih, kalo aset Deket kampus lumayan enak kalo jauh malah rugi
@@fancabagus2315 Daerah ane (pasar hewan ambarketang gamping) udah mulai banyak sewa rumah. Ramai krn ada jln tembus kabupaten...feeling aj sih kedepan laku
@@yslee9552 mantaplah bang semoga lancar
Keluarga gue lahir dari keluarga yang menengah kebawah, ortu yang berawal hidup dari ambil upah harian dari merawat kebun orang sampai mempunyai sedikit kebun sendiri, tapi di sana sya melihat kegigihan kedua orang tua saya untuk merubah nasib, dengan melakukan berbagai cara agar kebutuhan pendidikan anak2nya bisa tepenuhi, sampai gue merantau kejakarta mencari kerja dan kuliah dengan biaaya sendiri, alhamdulillah selalesai 2021 kemaren, dari situ gue beruntung dilahirkan dari keluarga yang membentuk mental gue seperti sekarang. btw gue anak pertama, bismilah semoga bisa lebih banyak membantu orang tua dan biaya pendidikan adik2, semoga kita semua yang lagi berjuang untuk bangkit dari kemiskinan di lancarkan dalam mencetak sejarah baru dalam keluarga, semangat untuk kita semuaa,
buat satu persen, thank you for materi2 gratisnya & buat temen2 semua terima kasih sudah sharing story di coment section.
Semangat
Kalau pengalaman saya, pertama kita harus berani punya mimpi, siapkan planing jangka pendek, menengah dan panjang, lalu jalani prosesnya secara fokus dan sungguh2
Gua salah 1 orang yang lahir di keluarga miskin tetapi gua mau ngerubah ekonomi keluarga gua dan masa depan nanti karena gua yakin orang yg sukses pernah ada di 1 titik terendah dan gua lebih memilih untuk berani mencoba dan mencoba biar pun sampai saat ini sllu balik LG dari 0 LG dan 0 LG tapi gua ga bakal berenti cuma di sini doang gua akan sllu berusaha lebih keras lagi,,karna bagi gua guru yg terbaik adalah pengalaman
"Kalau kaya hanya direpresentasikan dari apa yang terlihat, maka akan selamanya kemampuan financial kita terus meronta-ronta"
Kayak kalo kita ingin beli iphone 14 itu seperti elu bei gorengan
Menurut Rama Mangun, ada Kemiskinan Kultural (mindset, warisan, budaya, dll) dan ada Kemiskinan Struktural (Peran Negara dan Swasta), makasih kak 😊
Sekarang ini saya sedang berada di tahap survive untuk dapat merubah mindset ku sejak kecil bahwa Uang mudah untuk didapatkan.Jadi untuk sekarang aku mulai belajar baik dari pola pikir(mindset),tindakan,sikap,sosial,dll agar bisa mengetahui bagaimana cara mendapatkan uang di zaman yg telah maju ini agar mensejahterakan kehidupanku dan keluarga
Saya tipe terakhir. Sangat memperhatikan betul2 apa yg saya butuhkan dan yg sy tdk butuhkan..kyk berhati2, kyk halnya pengen beli sesuatu nhe.. Tapi kefikirin lagi.. ini gue butuh ga sih atau kgk kalau sgt butuh yah langsung ajh.. Kalau buat ke puasan yah bisa di tunda atau tetap gas ajh..
Yang pasti mindset keduanya itu berbeda, yg miskin mikir uang jangka pendek, sedangkan yang kaya mikir buat jangka panjang, selain itu dikarenakan kemampuan dan pengetahuan diranah modern yang berbanding terbalik juga menjadi faktornya. Menurut saya orang miskin bisa saja menjadi kaya dikemudian hari namun dengan berproses dari keturunannya ke keturunannya, bahkan ke keturunannya lagi yang diharapkan memiliki kemampuan yang semakin lebih baik dari keturunan sebelum sebelumnya.
Mindset orang saat ini bagaimana caranya bisa buat anak turunannya bisa kaya ,,padahal dia pun tidak menikmati nya
Jadi waktunya terbelenggu dengan uang dan uang
Sedangkan dia dari muda bekerja keras gak kenal waktu dan dia hanya menikmati aset nya dengan sisa umurnya yang hanya 10 persen dari tenaga dan waktu yang di. Buang 90 persen habis itu meninggal deh
Lebih bagusnya latih anak sedari dini tuk bisa mandiri dengan mengajarkan anak betapa sulit nya mencari uang dengan tidak dimanja dengan uang sehingga sebelum menjelang masa tua anak sudah berkarya sendiri dengan menghasilkan uang sendiri
Karna rata rata warisan yang ditinggalkan habis terjual dan jadi rebutan bahkan saling membunuh karna anak tidak di bekali dengan kemandirian sejak dini
Karna awal mula anak diamanja dengan mendapatkan uang dengan tinggal ngomong uang cair
@@agungdwi2805gw setuju dengan lu,tapi ada baiknya anak juga dimanjakan,misal ketika dia ingin mengembangkan bakatnya,ya masukin dia ke kursus mahal yang bisa mengembangkan bakatnya, usahain anak lu jangan sampai tau masa susah lu bang, biarkan dia menikmati hasil jerih payah lu selama ini,tapi jgn Ampe bablas juga manjanya, intinya seimbangkan saja
Kemiskinan struktural dan kultural , dunia ini di dominasi sistem , namun tidak ada kata menyerah untuk sebuah keseimbangan kehidupan...
Sebelum nikah, gue itu gampang banget nyari duit, bisa di bilang udah mapan banget banget banget, setelah nikah, satu tahun kemudian, ekonomi gue ancur parah, bisnis mandeg semua, penghasilan gue minus sampai merah semua, untungnya gue gak punya cicilan dan gak punya utang kemana mana, dan disitu gue mulai hemat, hemat, hemat, dan sekarng mulai grow up lagi, dan yah, kebiasaan hemat jadi terbiasa, walau sudah grow up :)
Kalau gue tipe yang kurang duit,koneksi orang tua, tapi gue percaya gue bisa berguna bagi diri gue dan masyarakat, argumen lu masuk akal sehat, hidup butuh uang, kita hidup di sistem itu.
Terima kasih buat satu persen, karena dengan video ini gue jadi melek lagi dan akan buat money script yg baik. Semoga kita bisa grow up dan merubah kebiasaan buruk tentang uang.
Saran saya buat yg msh single blm berkeluarga, banyak2lah menabung dgn cara berinvestasi..Banyak bentuk2 investasi diluar sana (yg resmi)...Tanamkan dlm pikiran bahwa investasi wajib..Memang awalnya sulit, tapi dibiasakan..Saya bilang spt ini jika sudah berkeluarga utk berinvestasi akan lbh sulit..Jika ingin memulai bisnis/usaha dimulai pd saat muda, krn beban anak muda lbh ringan jika mengalami kegagalan..Buat generasi sandwich kalian tdk sendirian, banyak generasi2 spt kalian, jgn bersedih jgn dianggap sbg halangan kita harus bersyukur msh bisa berbakti dgn org tua, bahagiakan mereka, ceriakan mereka, ajak ngobrol mereka..Bgmnpun kita akan tua dan tidak akan berdaya suatu hari nanti..
Iya kalau ngalamin tua...
Klo mninggal dluan sebelum.ortu mninggal gmn ?!!!!!!!!!!
Enak bener lu nge bac**ttttt !!!!!!!!!!
Lu pikir smua org umurnya panjang kaya elu ????!!!!! Hah ?!!!!!!! Kamvred
Setuju banget..pas single tu paling enak buat investasi terutama kl bukan sandwich gen. Ak pas single ga pny dana darurat sm skali. Krn masi ada ortu.. Kekumpul duit slalu beli LM kecil2 jg gpp.. kl ud berkeluarga lbh byk pertimbangan utk invest
sulit bergerak dalam persaingan bisnis, krn kue bisnis yg lezat rata2 sudah dikuasai org2 yg banyak uang dan tak akan mampu melawannya, peluang bisnis jg sedikit krn org2 yg kaya sudah terlebih dahulu mencobanya, sulit menjadi sukses dalam keuangan kalau kita hanya berada di titik zona zaman , salam 1 %
Saya tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis atau usaha, tapi secara knowledge, saya bisa dikatakan cukup. Lagi pula koneksi juga ada, kebetulan beberapa hari yang lalu sempat ditawarin kerjasama dengan salah satu startup asal Singapore, yang bulan Desember mendatang akan diresmikan oleh pemerintah Indonesia. Tapi karena keterbatasan modal, adanya koneksi belum bisa dirasakan manfaatnya.
Entah knp sulit sekali rasanya menabung karna masih mrintis usaha. Rame sepi masih aj sulit nabung. Krna kebutuhan dan penghasilan selalu pas pas an. Smoga kita bisa berjuang bersama"
Ortuku dulu miskin, mereka pedagang di pasar tradisional. Tapi pekerja keras dan menurutku juga pekerja cerdas. Karena setelah lulus kuliah (kuliah karena dapat beasiswa) dan masuk PNS. Ayahku mulai nabung untuk bangun aset, ibuku juga sambil jualan dan cicil nabung emas. Aku sempat rasain ekonomi tidak semewah sekarang sampai sd. Saat aku SMP ayahku sudah bangun kos2an, saat aku kuliah Sudah bangun 2 usaha, meskipun semuanya masih usaha kecil. Dari situ aku berpendapat kita tetap ada kesempatan, hanya saja lebih sulit dari orang kaya. Ayahku masih anti dengan saham, masih beranggapan saham itu jahat. Sedangkan aku gak anti dengan saham, karena aku sudah pelajari melalui UA-cam. Jadi tetap semangat ya.... Siapkan dana darurat dulu baru bangun aset. Agar aman.
Pedagang dipasar dan bisa kuliah(walau beasiswa) itu masih mendingan, dr org yg gk berpendidikan dan cuma bisa jadi kuli.
@@comedypojok6761 Ada ilmu yang membantu agar maju. Kekayaan itu berbanding lurus dengan ilmu... Ada kok orang yang gak sarjana, tapi bisa sukses karena dia punya ilmu yang dia kuasai dan fokus ke hal tersebut.
Sangat meng inspirasi
"Yang kaya makin kaya"
"Yang miskin makin miskin"
Dari dulu gua setuju banget dengan pernyataan ini,emang susah di jaman sekarang yang namanya berjuang dari nol
kebanyakan orang pada magerr
"Itu Adalah Sistem Kehidupan Kapitalisme"
- Mama Bucciarati the best Mom
Menjadi kaya bsa dr banyak faktor, tapi mnurut gw, org menengah k bwh bs kok naik kelas, gw dlunya d sma trmasuk sederhana bila d bandingin tmen2 gw, d dunia kerja awal2 pun ga bs d blg lgs enak, naik turun dr pernah jd spg d brand hp, kerja kantoran, sales dll, skrg br kerasa enak pnya penghasilan 1 bln bsa beli innova cash. jdi tetep smngat dan slalu perluas wawasan, krn mnurut gw syarat jadi kaya itu adalah kesempatan ktemu dngn skill kamu, jd perluas wawasan, asah skill dan smoga ktemu peluang emas untk naik kelas yah.
Seorang teman ada yang bisa membawa keluarganya ke taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya, she single handedly does it. Tapi dia jadi kurang memperhatikan finansialnya sendiri di masa depan. Ibaratnya dapat uang langsung digunakan keperluan keluarga dan mencoba experience yang dulu tidak bisa dilakukan. Bagus. Berbakti.
Namun, itu akan membangun habit keluarganya untuk berada di life style yang baru sementara temanku belum membangun habit menyisihkan uangnya untuk dirinya sendiri di masa depan.
Habit adalah pelajaran dan sekaligus hadiah penting dari memulai investasi.
Sedihnya banyak yang nunggu kaya baru investasi, padahal investasi bisa dimulai saat ini, meski kecil, asal habitnya kebentuk
Pendidikan adalah pintu utama keluar dari kemiskinan.
Jangan ada uang nganggur, tanah nganggur, capital nganggur, itu pesan bu Sri yg paling fenomenal, yg org indo jarang pernah lakukan,,,
Nasehat orang kaya : Hiduplah untuk menghidupi orang lain.
Nasehat orang miskin : Tetaplah hidup walau tak berguna.
jgn pesimis boos,ttp usaha halal dan ibadah di jagaa Yakin dan Percaya hidup sekaya apapun mnusia gk bs jg mmbeli langit yg pnting Cukup dan Syukuri krn ada jg org jtuh bngun cri duit ttpi gk kaya kaya krn ada yg hrs dia benahi hubungan dgn TuhanNYA
Perkataan adalah doa. Diamini semesta. Masuk ke alam bawah sadar. Dan terjadilah.
Saya memang dari keluarga berkecukupan, tapi setelah menjelang dari tahun ke tahun kami merasa banyak kekurangan, terlilit hutang dan banyak masalah seperti bala' yang menimpah keluarga kami. Karena dari sisi keluarga saya yang tidak punya ilmu mengenai tentang pisikologi money, manajemen money membuat hidup kami terasa berat dan sangat kekurangan. Disini saya bisa melihat dan menganalisis bahwa kesalahan keluarga saya dimasa lalu yaitu yg tidak mengerti apa itu passif income dan investasi maka membuat keluarga kami seperti sekarang ini. Jadi saya berdoa untuk bisa menjadi orang yg bisa membantu perekonomian keluarga dengan mindset yg saya miliki sekarang dengan terus belajar mengenai tentang kehidupan dan pentingnya ekonomi. Supaya biar dari saya menjadi pemutus tali rantai keluarga saya yg memiliki mental orang miskin menjadi mental orang kaya Aamiin 🤲
Setuju atau tidak, lower class Dan Lower middle class itu ga bisa melakukan 'trial and error', sekalinya gagal, yowes... Say goodbye to Opportunity, jadinya ormis (orang miskin) lebih berhati² dalam melangkah dan mengambil resiko yang dimana prosesnya terlalu lambat kalau berhati²... Makanya selalu kalah saing.
Sedangkan kalangan upper middle- Upper/very high class lebih fleksibel, lebih mudah mengambil resiko tinggi, kalau gagal, tinggal ngomong "ma, pa... Aku gagal", dan cling ✨.... Ortu pun ngasih kesempatan ke sekian kalinya dengan kekuatan uang... Jadinya lebih gesit, dan proses menuju kesuksesannya berkali² lebih cepat daripada yang berhati-hati dalam melangkah.
Gali terus potensi..fokuskan..lalu eksekusi..pelajari polanya..resikonya..evaluasi..sisanya serahkan pada yg maha kuasa🙏
Org miskin peluang untuk kaya rendah berbanding org kaya.mereka ada bnyak peluang kiri dan kanan tidak seperti org miskin.Tapi saya yakin,dengan berusah bersungguh dengan edukasi,mungkin peluang untuk berjaya bisa meningkat.Tapi tidak dijamin juga berjaya,itu lah hidup :)
Thanks udah sharing,
Lahir miskin itu takdir tapi menjadi miskin itu pilihan, kenapa anak orang kaya cenderung bisa lebih mudah menjadi kaya ? karena mereka adalah generasi pewaris, dimana orangtua mereka berhasil menjadi perintis dan mewariskan paling sedikitnya adalah mindset yang baik.
Nah buat kita yang lahir miskin jangan mau jadi pewaris karena kemiskinan akan jadi lingkaran setan yang kita tidak bisa keluar bagaimanapun dan sekeras apapun usahanya, lalu apa yang harus kita lakukan ?
1. Jika kamu masih dalam usia pendidikan, kejar pendidikan setinggi-tingginya, belajar mandiri dan membiayai hidup sendiri, karena pendidikan adalah pintu yang bisa ngeluarin kamu dari kemiskinan, disana kamu diajari bagaimana cara hidup orang kaya, bagaimana menjadi orang kaya, dan carilah relasi orang-orang kaya, kalau kamu tidak bisa menjadi pengusaha setidaknya kamu punya kerjaan yang layak.
2. Jika kamu usia 30 tahun keatas, sudah berkeluarga, memiliki anak, bisa dibilang kamu sudah terlambat untuk memikirkan bagaimana keluar dari garis kemiskinan, karena beban hidup akan menghambat konsentrasi sehingga kamu tidak fokus dan konsisten melakukan sesuatu, cenderung mencari sesuatu yang instan. yang bisa kamu lakukan di usia ini adalah investasi pendidikan ke anak-anak dan selamatkan mereka jangan biarkan menjadi pewaris kemiskinan.
Kemiskinan dan kekayaan adalah sesuatu yang diwariskan, menerima atau tidak tergantung kita, namun jika kita orangtua yang baik berusahalah semaksimal mungkin agar kemiskinan yang kita alami tidak kita wariskan ke anak-anak kita, kita yang merencanakan perubahan lalu anak-anak kita yang melakukan perubahan, walau kita tidak merasakan perubahan itu namun membawa anak-anak kita keluar dari kemiskinan adalah hadiah terbaik untuk generasi selanjutnya.
pendapat diatas berdasarkan asumsi pribadi yang tidak selalu benar menurut yang lain, namun kalau melihat yang terjadi di masyarakat, termasuk mereka yang berhasil keluar dari kemiskinan kebanyakan karena orangtua mereka mau berjuang dan berkorban untuk mereka. 🙏
Saya tipe yang menganggap. Menabung itu penting (walau pada akhirnya kadang kepake untuk kebutuhan keluarga, which is fine), Investasi itu penting, dan uang wajib digunakan sebagai alat/budak kita membahagiakan keluarga, Jadi uang persentasinya untuk; sedekah, ditabung/investasi, dan dipake untuk keluarga biar balance ajah. Banyak cerita, orang pelit/hitungan banget cenderung kaya (kadang emang bener), tapi mereka ga SADAR disaat mereka terus menabung dan kemudian mati, pada akhirnya Uang itu ga akan bisa mereka nikmati, alih-alih yang nikmatin anak dan cucunya...Hemmm. :)
Sok bgt gaya lu......ud sedekah brp emg lu...sok2 an gtu ?!
Paling2 lu blm pernah ngasih sluruh tabungan lu k orla/emak lu...ngasih paling d bawah 90% pemasukan bulanan lu.....ud sok2 an.....
Ngrasa sok paling sedekah dan sok paling dermawan...empret lah
Ukuran kaya miskin dr materi itu subjektif. Kl miskin tak mampu memenuhi kebutuhan hidup krn ada hal diluar kemampuanya akibat ketidakpedulian yg merasa kaya. Kl soal gk py rumah atau kendaraan dibandingkan yg py itu artinya bukan soal miskin tp soal kesempatan. Ilmu itu bila akan bertambah bila diajarkan org lain. Cerdaskan dan beri ilmu utk berbagi. Orang berilmu itu tak sombong, rendah diri dan berbagi.
Bokap n Ibu Gua adalah Guru PNS, dari dulu hingga skr pas gua dah nikah selalu nerapin Prinsip Hidup yg amat berharga dr Ortu Gua adalah ILMU. Pelajari ILMU sebanyak apapun pas lu dikasih kesempatan mencari ILMU, dan Manfaatin ILMU yg lu dapet buat hasilin DUIT sebanyak yg lu mau. Dan Tentunya Dgn Ikhtiar dan Doa lu jalanin. N yg paling utama, cuekin DUIT kejer Mati-Matian IBADAH lu. Gua yakin lu gk bakal susah cari DUIT, karna DUIT slalu ngejer lu. ☺🙏
Untuk sekrng saya berada di fase ( money vigilance) dimana diman pendapat saya yg sudah cukup untuk kebutuhan sendiri dan untuk tabungan sendiri. Dan untuk plane yang ingin saya buat sekrng adalah, menyimpan uang semaximal mungkin dan sembari mengasah skill yang sya punya saat ini ( art digital ) dan berharap bisa menjadikan kemudahan untuk kehidupan dimasa depan. Dan menambah pendapatan dan investasi
Menarik banget ini! Mungkin nanti boleh bahas lebih dalam dari sudut pandang "subconcious mind" terhadap uang. Bagaimana trauma2, doktrin soal uang sejak kecil, pandangan keluarga trhadap uang, wealth and abundance mempengaruhi kita. Bahas juga soal self-sabotage yg adanya di alam bawah sadar kita. Referensinya bisa dari cari dari hipnoterapis juga kak. Jadi uang gak dibahas dari sisi psikologi aja, tapi dari sisi emosi, jiwa,dan subconcious mind juga.
#CurhatanPerseners
Terima kasiiihhh Satu Persen! Keren as always ❤️❤️❤️❤️
W lahir & tumbuh di keluarga miskin (w yatim dari umur 5 th), dari umur sekolah dasar udah ngerasain capeknya nyari duit
sampe w menikah & gaji di bulan pertama setelah menikah, w mau kasih nyokap w ( selama bujang w ga pernah kasih uang cash ke nyokap, w kasih jatah nyokap dalam bentuk keperluan rumah kaya setok makanan sabun dsbnya )
ketika w kasih dalam bentuk duit, nyokap w ngomong "lu kaga ngerecokin (minta duit) emak aj emak ud seneng alhamdulillah" ,,, sampe istilah generasi sandwich muncul w baru paham & bangga sama nyokap w, dari kaka pertama kedua sampe w kerja, w baru sadar klo nyokap w emang ga pernah minta atau wajibkan anak²nya ngasih duit tiap bulan, kalaupun minta paling cuman baju lebaran, dan itupun kalo anak²nya nawarin
Dan the bestnya nyokap w ga pernah mau ikut tinggal bareng anak²nya dengan alesan ga mau recokin rumah tangga anak²nya ,, nyokap lebih milih tinggal sendiri dan dagang kopi di bkt buat biaya hidupnya
Dan sebagai gantinya w & kaka² w ngasih duit ke nyokap dengan cara "bayarin diem² uang kontrakanya" dan udah jadi rutinitas tiap akhir bulan di ceramahin sama nyokap dengan tema "duitnya emang cukup, mending di tabung, mending beli emas" dari pada buat bayarin kontrakanya 😂
Love u emak 🥰🥰🥰
Orang kaya bakal makin kaya karena amunisinya banyak, kalau rugi masih ada back up keluarga dan koneksi yg mengingat kemampuan serta hubungan yg menguntungkan di antara mereka.
Opportunity-nya pun lebih terbuka lebar. Siapa sih yg mau invest kalau kamu gak ada back up, ga ada nama yg bisa lu pake. Jalannya akan lebih terjal, lu butuh banyak skill tapi butuh lebih banyak lg keberuntungan. Kalau middle class, usahakan lu bisa masuk ke sekolah bagus, itu dulu aja. Lu di situ akan punya banyak temen middle to upper class, klo lu bisa tahan adapt dng mereka maka lu akan dpet 1 previlege penting: koneksi. Lu bahkan bsa belajar dri temen dan bonyok temen lu. Gak smua org kaya mau tmenan sma lu krn kaya doang, mreka jg butuh yg bisa nerima mreka sbg manusia. Lu nya mesti bisa bawa diri, punya skill yg bisa dibanggakan, dan ga minderan.
nice,
sepengetahuan gw dari bbrp tahun belakangan belajar soal bisnis dan uang
kesimpulan gw adalah bhwa yg paling penting dari ini semua adalah "people"nya, apakah tumbuh atau tdk baik scra intelektual maupun mental
kita bs aja menjadi kaya (lewat banyak hal; bisnis, jago kelola uang, menang kuis, warisan, dll dsb) atau bs jg jatuh miskin (bangkrut, kehilangan, bencana alam, dll dsb)
tp selama kita scra SDM terus tumbuh, maka meskipun ketika dlm kondisi jatuh kita akan "lebih mudah" untuk meraih dan menjadi kaya lagi
karena harta bs datang dan pergi, tp isi otak dan kepribadian ttp utuh dan siap action lagi
Nice topic, keuangan dan asuransi, edukasi penting,, saya sebagai orang yang berada di industri keuangan dan asuransi jadi makin bersemangat utk mengedukasi,, semangat terus Satu Persen
Anyway gw juga berangkat dri keluarga yg kelas menengah kebawah org tua gw punya 5 anak dan gw anak kedua. Namun, mindset org tua gw yg selalu menanamkan ke anak2nya bahwa keberhasilan akan diraih dgn pendidikan tinggi dan keuletan dalam bekerja. Finally, kita semua anak2nya sekolah tinggi dgn beasiswa, kka gw yg semasa sekolah dia merantau dan sering kelaparan dulunya, dia faham sekali bahwa bidang dia bukan untk kerja di corporate tapi mnjdi pebisnis besar dia ga punya relasi awalnya, dia mmbangun relasi dan berbisnis dari skala kecil dan bertahun2 menemui puluhan kegagalan, ditipu dll. Namun dia tetap keep it going smpe akhirnya dia menemukan core bisnis yg tepat untk dia jadikan usaha,. Skrg dia menikmati hasilnya, dgn rekening yg gendut, mobil mewah, relasi yg kelas menengah atas, namun dia tetap seperti dulu rendah hati dan memiliki mindset yg sangat hebat mnurut gw.
Gw sendiri sbelumnya bekerja di Bank slma 2 tahun, dan skrg move ke perusahaan migas hampir 3 tahun dgn gaji yg Alhamdulillah cukup dan tempat tnggal yg nyaman. Adik gw yg sudah jdi polisi dan guru serta yg si bungsu msh sekolah SMA dan berkali2 menang olimpiade fisika.
Yg paling bahagia, org tua gw. Dan gw bersyukur lahir dari mreka which is mereka benar2 memiliki mindset yg maju sekalipun mreka dari kalangan kelas menengah ke bawah. 🤗🤗🤗 mindset is number one
Sy bisa dibilang klas menengah atas ,wktu muda sy beli tanah dng harga murah skrang tanah itu sdh sy jual dngn harga sampai 100x lipat dari harga pembelian dulu,sy sukses krn jual tanah itu,utk penghasilan cuma 10jtan perbulan.
Jika ada kesempatan, lihai cari kesempatan, kepribadian menyenangkan, network yang mendukung (ya! ada peluang miskin jadi lebih kaya) akan tetapi tanpa money management yg bagus dan kontrol diri yg kuat uang yang terkumpul pasti akan habis.
Kemampuan menghasilkan duit dan mengatur serta menyimpan uang adalah beda hal.
Kondisi dari miskin ke beranjak kaya itu adalah tes.
Krn blm pnh punya banyak uang, orang itu entah akan simpan duit sebanyak2nya (krn gak mau miskin lagi) atau belanja sepuasnya krn pasti bnyk materi yang diinginkan.
Kemudian menurutku pribadi, jika mengenai belanja itu sangat dipengaruhi oleh daya beli.
Saya mampu beli hape Google Pixel 6, maka saya berani mimpi dan tidak merasa brg itu mahal krn mampu beli dan harganya emank sesuai dgn kualitas.
Tapi klo saya gak mampu beli Google Pixel 6 itu maka gak berani mimpi dan pastinya hampir gak akan pikir utk beli hape itu.
action plan:
- kuliah dengan biaya sendiri sesuai dengan rencana awal
- cicil hutang yang udah gue perbuat di masa-masa memaksakan keadaan uang kala itu
- nyari income yang bisa di putar untuk membayar utang tersebut dan pastinya ngebuat dana pensiun untuk diri dan keluarga gue dimasa yang akan mendatang
semoga action plan ini bisa tetep gue baca suatu saat kalo udah sukses atau justru terpuruk karena planningnya gak sesuai dengan jalan yang udah gue pilih aja sih, makasih banget satu persen selalu ngasih konten yang ngebuat banyak orang-orang kayak gue melek akan hal-hal yang jadi masalah di kalangan remaja. Sukses terus satu persen
Jadi ingat buku RICH DAD POR DAD karya Robert T Kiyosaki dan The Richset Man From Babylonan karya Geogre S Calson. Terimakasih ilmunya sangat bermanfaat.
Secara umum, psychology of finance memperlihatkan bahwa perilaku dan sikap terhadap uang memegang peran penting dalam mempengaruhi keuangan seseorang. Oleh karena itu, memahami dan mengelola emosi dan perilaku terkait uang dapat membantu seseorang mencapai keuangan yang lebih stabil dan sejahtera
Walapun kita memang berasal dari keluarga yg kurang mendukung,tetapi kita sendiri memiliki komunikasi yg baik dan relasi yg cukup kuat,itu juga bisa merubah keadaan terhadap apa yg kita kerjakan,
diakhir bulan sering merasa bersalah, duit gw pada kemana yaa, tinggal beberapa lembar dan kricik recehan, masih sulit buat nabung karna habis untuk kebutuhan sama investasi akhirat ke orang tua ✨🍊
Qren kamu mba
sukses gak cukup dengan mindset ... tapi kemapuan sdm nya itu sendiri
Dari kecil sudah terbiasa hidup susah,tp itu jadi modal yg paling saya syukuri,tidak semua yg miskin dari kecil akan susah waktu besarnya..dan itu adalah pelajaran hidup
Keluarga harus supportif sama seorang anak yang mindsetnya berbeda dengan mereka
Jd youtuber hype kyk 1persen agar jd org ky , syaratny punya ide dan konten eye catchy
Dapet notif langsung gasken wkwkwk
saya dilahirkan gak kaya, masa kecil hanya bisa mlongo aja, malah sering dihina, alhamdulillah dengan keinginan yg kuat merubah nasib, dengan terus belajar, alhamdulillah sekarang bisa jadi terkaya sekampung saya, alhamdulillah.
Alhamdulillah
Bapak saya dan ibu saya PNS anaknya di doktrin jadi PNS sayapun pernah lulus IPDN karena jatah om saya tetapi saya tidak berpikir untuk menjadi PNS saya tolak hasilnya orang tua saya sangat kecewa, tetapi saya dari SMA sudah bercita cita menjadi pengusaha atau pedagang Alhamdulillah saya sukses dengan keputusan saya penghasilan sayapun sehari bisa dapet gaji PNS sebulan,
Bisnisnya apa om
Bisnis nya ngehalu
@@belajarchannel9656 jualan sepeda, sepeda listrik, motor listrik, kelapa sawit, kebun durian, bertani,
@@ngurahagung8606 kerja bos
kuncinya ya harus pinter ,cerdas,dan rajin ,punya tujuan,selalu tidak puas dengan apa yg sudah di dapatnya sekarang.
Alhamdulillah dalam mindset saya hingga detik ini, mengatur seluruh pengeluaran untuk bulan berikutnya di akhir bulan. Mengeluarkan Uang untuk Pengeluaran Tetap, Melakukan list terhadap barang yang ingin dibeli sesuai kebutuhan, Konsisten dalam menabung dengan jumlah yang telah ditetapkan setiap kondisi sulit ataupun mudah. Walaupun saat ini bisa dikatakan saya sedang sandwich generation karena bapak udah meninggal dan menjadi tulang punggung keluarga. Tapi saya tetap mencoba belajar dan menjadi pioneer dikeluarga saya. Terima kasih atas insight nya, TIM Satu Persen.
@annsika 90 tetap konsisten untuk abang nya 🤝
Semangat bg
tidak perlu in real life, di dalam game pun, misalnya game strategy (total war, age of empire) saat kita sudah cukup mapan dibanding rival-rival, resources/kekayaan akan semakin bertambah tanpa kesulitan, sedangkan saat rival sudah didominasi, kekayaan/resourcenya cenderung menurun dll, bahkan sering saya top-up biar kompetitive. intinya yang kaya harus punya mindset, strategy, teknik agar lebih dulu mencapai puncak, kemudian mengamankan hal-hal strategis (in real life, mengamankan point-point yang bisa membuat uang bekerja untuk yang kaya dan yang cerdik)
yang namanya limited resources pasti perputaran uang dari miskin ke kaya, maupun kaya ke miskin
Mentalnya harus diubah, punya mental kaya, bukan mental miskin.