Keren kak Jero. Sungkem dengan leluhur yang kita yakini. saya juga mau seterusnya menyambung dengan leluhur dan almarhum tante saya yang sudah menjadi leluhur saya juga. Sudah beberapa kali saya sembuh dari sakit ketika napak tilas dan bersembahyang ke leluhur. Leluhur saya menjaga dan saya bertahan sampai hari ini karena leluhur.
Konsep kawitan di bali sangat ilmiah, ini di bahas pada teori morphic resonansi oleh prof rupert sheldrake Jadi kalo tdk tahu kawitan lalu kena kutukan dan bencana ini sangat benar 200% Karena di dalam DNA yg kita warisi tercetak bagaimana kita di bentuk ribuan tahun , dan ini bukan juga tentang pribadi orang itu tapi faktor lingkungan dimana leluhurnya hidup spt ikan air tawar tak mungkin bisa hidup di air asin Jadi kita juga tidak bisa membanding bandingkan dg orang lain ,yg penting menemukan jati diri kita ,karena alam semesta sdh ada yang ngatur secara harmoni ,perubahan paling tidak dlm masa catur yuga Ingatan memory kita tdk hanya tersimpan pada DNA yg di wariskan lewat orang tua tapi juga pada lingkungan kita ,bahkan air saja punya memory
Karena dipikirkan Menjadi Effek ,jika tidak dipikirkan tidak membawa effek apapun , pikiran ibaratkan anak panah , target sasaran anak panah kemana ?? karena obyek sasaran adalah target ,jadi inilah bagian dari ilmu rohani ! Jadi anak panah jangan di fokuskan ke obyek sasaran ,tentu tidak ada Effeknya ( alias terbebas dari pikiran buruk ! ) . Jika pikiran menguasai kita maka kita akan memiliki banyak beban ,hidup banyak beban tidak baik atau berat ,karena tidak bisa melepaskan keterikatan sifat2 alam material , dengan demikian kita terjerat penderitaan ! Inilah terpenting dari ajaran rohani .
Sepertinya kawitan dpt disamakan dg marga di suku lain.Semacam sistem pengelompokkan berdasarkan garis katurunan,yg dari situ bisa ditelusuri siapa yg menurunkan.Dan dimasyarakat Bali sudah faham betul apa yg dialami bagi Mereka yg blm tahu kawitan yg sebenarnya. Sepertinya kesusahan krn blm tahu kawitan ato salah kawitan terjadi pula pada masyarakat selain Bali namun mmmiliki kesamaan dlm hal kelleluhuran berdasar garis katurunan,ato di kalangan Mereka disebut marga. Ada kisah spt itu dlm sebuah buku yg mnceritakan keluarga disuatu tempat di Taiwan.Kluarga tsb mengalmai kesusahan krn marga yg dimasuki tdk sesuai dg marga aslinya,yg mnrt orang pintar yg menanganinya Bhw leluhur nya saling berebut yg mmbuat sekeluarga orang tsb terombang ambing,ibarat ditarik kesana kemari.
Menurut tyang kawitan itu orang tua kita dan kakek kumpi buyut dan trus berlanjut ke leluhur kalau selama ini kan selalu orang mencari soroh yang di kaitkan kawitan
Sependapat dengan Pak Jro (Taksu Poleng), Kawitan adalah tangga pertama Menuju Tuhan, kita tidak boleh mengkotak-kotakkan, semua kawitan yang sudah Moksa karena semua berjasa terhadap tanah Bali kita hormati. Menurut saya kawitan kita sesungguhnya sama yaitu Ida Sanghyang Widhi Wasa. Taksu Poleng JAYA. Rahayu rahajeng jagadhita.
Swastyastu bli jero, Mohon informasi apakah bli jero pernah membaca atau mengetahui tentang keturunan Wong Asti Bali Mule Jikalau ada mohon dibantu bli jero Matur suksma 🙏🏻
Ampura jero tiang melenceng dari topik tiang mau bertanya apa tandanya jika keluarga bertubi-tubi ditimpa musibah nggih soalnya keluarga tiang belakangan ini bertubi-tubi di timpa musibah mohon pencerahannya
kawitan menurut saya asal muasal , keturunan dari garis bapak ,jika kawitan kita adalah sama dg Ide S H wwsa , kenapa ada nama kawitan yg berbeda2? banyak sekarang orang bali sdh tdk mengetahui asal muasalnya, sehingga banyak yg bingung,dan menyamakan kawitan itu sama dg Ide sanghyang widi, dan yg tanya dibawah tdk mungkin admin akan berkomentar di status videonya sendiri, adsen kurang lebih tdk menghendaki itu, klu gak di jawab jangan baper yaaa
Ampure kawitan berbasis sistem klen membingungkan saya, ada kawitan A, B, C dan banyak label lagi, Klen dan labelnya penting apa rasa baktinya? , di rumah sudah ada pemujaan leluhur kamimitan rong 3, paling wit dan paling dekat ada mrajan gede. Kok sistem klen ini seperti pengkotak kotakan, ada juga karena label klen orang bisa pecah bersaudara... Siapa yang salah?...
Tujuannya kan untuk mengingat siapa leluhur kita dan sejarah leluhur. Jangan salahkan sistem kawitan nya. Dan jangan pernah malu akan siapa leluhur kita. Seperti pisau yg bisa digunakan untuk memasak, tapi bisa juga di gunakan untuk membunuh. Tergantung bagaimana kita menggunakannya. 🙏
Kalau kita faham dengan ajaran Tatwam Asi tentu tidak akan terpecah belah dengan semeton khususnya semeton Bali. Kawitan kita sesungguhnya satu yaitu Ida Sanghyang Widhi Wasa. Saya sebagai semeton Pasek, kalau ada keinginan untuk menyembah DIMANAPUN pelinggih itu akan saya lakukan. TUHAN tidak pernah memberikan perbedaan anugerah terhadap ciptaanNYA tapi kitalah yang MEMBUAT semuanya ini menjadi berbeda (hukum karma).
Kawitan ga berlaku dgn anak yg keluarganya dari non- Bali kayak org Bali nikah dgn org Jawa ( si laki adalah org Jawa sedangkan si perempuan org Bali ). Saya sendiri ikut ibu cuma kawitannya ga jelas sehingga saya dipaksa harus ikut jadi sentana padahal sayanya nolak karena masih ingin mengejar karir.
Sangat setuju, dan perbedaan Kawitan itu sangat kontras (jelas) terlihat di alam SEKALA, kalau di alam NISKALA mungkin tidak demikian karena sesungguhnya kawitan kita itu sama yaitu Ida Sanghyang Widhi wasa.
pemeberi badan adalah ibu badan jasmani diberi oleh ibu, jadi ibu penntu mngapa badan wit dari seseorang berbeda-beda, sedangkan ayah pemberi jiwa yang membawa karma
@@yanichi3738 ya tapi banyak jro balian atau jero dasaran bilang kesisipan di kawitan, bener, menurut saya, tetapi sebenarnya dia tidak tau, cara menuntunnya, tentang siyapa itu kawitan,jadi kita main tafsir sendiri, kalau menurut saya, kawitan, itu dari hyang, brahma prajapati, karna hyg brahma prajapati adalah, awatara, berahma, itu yg saya baca, menurut saya, di mana istananya prajapati di situlah, kawitan pertama, kawitan keduwa, menurut saya, di kemulan, karna kemulan niko tri dewo, yo tri murti yo, hyg ibu yo, ampure yen tyg iwang
@@madesudiasih1181 Nggih. Yening maosang kesisipan dari kawitan dan darimanapun itu tentu kita akan menggunakan rasa. Kalau yakin ya ikuti saja petunjukNYA kalau tidak percaya dan yakin untuk apa semua itu di dengar membuat beban fikiran saja. Rahayu.
@@yanichi3738 gih, intinya jangan sampai keterikatan,dan ketergantungan, sama akan yg belum pasti, karna tuhan sebenarnya sudah ada dlam diri, tuhan memberi kita petunjuk, dari kleteg hati, itulah petunjuk dari tuhan yg sebenarnya, bukan dari keleteg hati orang lain, bisa nambah beban, diri sendiri, pingin berobat mau sembuh malah, jadi beban, di suruh ini dan itu, ya kalau punya uwang kalau gak jadi ngutang terus, 🙏
Keren kak Jero. Sungkem dengan leluhur yang kita yakini. saya juga mau seterusnya menyambung dengan leluhur dan almarhum tante saya yang sudah menjadi leluhur saya juga. Sudah beberapa kali saya sembuh dari sakit ketika napak tilas dan bersembahyang ke leluhur. Leluhur saya menjaga dan saya bertahan sampai hari ini karena leluhur.
Tiang satu merajan beda kawitan. Dan damai2 saja kami saling menghargai.Keyakinan.
Kalau tdk tahu dg soroh cukup kita hormati dan sayangi kawitan /wit kita yg paling dekat yaitu orang tua dn subakti ring Ida SangHyang Widhi.
Ini content yg menginspirasi, bravo
Konsep kawitan di bali sangat ilmiah, ini di bahas pada teori morphic resonansi oleh prof rupert sheldrake
Jadi kalo tdk tahu kawitan lalu kena kutukan dan bencana ini sangat benar 200%
Karena di dalam DNA yg kita warisi tercetak bagaimana kita di bentuk ribuan tahun , dan ini bukan juga tentang pribadi orang itu tapi faktor lingkungan dimana leluhurnya hidup spt ikan air tawar tak mungkin bisa hidup di air asin
Jadi kita juga tidak bisa membanding bandingkan dg orang lain ,yg penting menemukan jati diri kita ,karena alam semesta sdh ada yang ngatur secara harmoni ,perubahan paling tidak dlm masa catur yuga
Ingatan memory kita tdk hanya tersimpan pada DNA yg di wariskan lewat orang tua tapi juga pada lingkungan kita ,bahkan air saja punya memory
🙏🙏🙏
🎉Masalah kaitan di keluarga pecah belah bagai mana untuk menyikapi itu sukses jroo
Karena dipikirkan Menjadi Effek ,jika tidak dipikirkan tidak membawa effek apapun , pikiran ibaratkan anak panah , target sasaran anak panah kemana ?? karena obyek sasaran adalah target ,jadi inilah bagian dari ilmu rohani ! Jadi anak panah jangan di fokuskan ke obyek sasaran ,tentu tidak ada Effeknya ( alias terbebas dari pikiran buruk ! ) . Jika pikiran menguasai kita maka kita akan memiliki banyak beban ,hidup banyak beban tidak baik atau berat ,karena tidak bisa melepaskan keterikatan sifat2 alam material , dengan demikian kita terjerat penderitaan ! Inilah terpenting dari ajaran rohani .
Suksma bli ,penjelasannya🙏🙏
Jro dados tiang nunas no kontaknya suksme
Wit tiang dalem tarukan.. Bli jro🙏🙏
Salam Pada Lyang Astiti Dharma 🙏
@@EdiBudOfficialSalam PLAD Semeton
Salam rahayu semeton sami kampuh poleng tanpe tapii🙏🙏
Rahayu Jro mekekalih
Sukseme Jero , astunkare Rahayu 🙏🙏🙏
rahayu🙏🙏🙏
Suksma Sampun "Berbagi"
Mogi Rahayu
Rahayu jero 🙏🙏
ibu sangat salut karna djaman modern ini anak muda umur kalian peduli akan kawitan
rahayu bli jeroo
Untuk kawitan tyang , tyang lahir tepuk kawitan , makane adan tyang anom wiwit
Sepertinya kawitan dpt disamakan dg marga di suku lain.Semacam sistem pengelompokkan berdasarkan garis katurunan,yg dari situ bisa ditelusuri siapa yg menurunkan.Dan dimasyarakat Bali sudah faham betul apa yg dialami bagi Mereka yg blm tahu kawitan yg sebenarnya.
Sepertinya kesusahan krn blm tahu kawitan ato salah kawitan terjadi pula pada masyarakat selain Bali namun mmmiliki kesamaan dlm hal kelleluhuran berdasar garis katurunan,ato di kalangan Mereka disebut marga.
Ada kisah spt itu dlm sebuah buku yg mnceritakan keluarga disuatu tempat di Taiwan.Kluarga tsb mengalmai kesusahan krn marga yg dimasuki tdk sesuai dg marga aslinya,yg mnrt orang pintar yg menanganinya Bhw leluhur nya saling berebut yg mmbuat sekeluarga orang tsb terombang ambing,ibarat ditarik kesana kemari.
Menurut tyang kawitan itu orang tua kita dan kakek kumpi buyut dan trus berlanjut ke leluhur kalau selama ini kan selalu orang mencari soroh yang di kaitkan kawitan
Sependapat dengan Pak Jro (Taksu Poleng), Kawitan adalah tangga pertama Menuju Tuhan, kita tidak boleh mengkotak-kotakkan, semua kawitan yang sudah Moksa karena semua berjasa terhadap tanah Bali kita hormati. Menurut saya kawitan kita sesungguhnya sama yaitu Ida Sanghyang Widhi Wasa. Taksu Poleng JAYA. Rahayu rahajeng jagadhita.
Swastyastu bli jero,
Mohon informasi apakah bli jero pernah membaca atau mengetahui tentang keturunan Wong Asti Bali Mule
Jikalau ada mohon dibantu bli jero
Matur suksma 🙏🏻
Om swastiastu jro, untuk yg leluhur nyentana bagaimana kawitannya, apa ngikut ke istri aps tetep
Ampura jero tiang melenceng dari topik tiang mau bertanya apa tandanya jika keluarga bertubi-tubi ditimpa musibah nggih soalnya keluarga tiang belakangan ini bertubi-tubi di timpa musibah mohon pencerahannya
Swastyastu🙏
Bli jero, coba bahas fenomena yg terjadi saat ini yaitu kelahiran bayi kembar 3
Ada yg lahirnya kembar 3 cewek & ada yg lahirnya kembar 3 cowok
Apakah ada pesan semesta dibalik kelahiran kembar tersebut?
Semoga dijawab & dibahas🙏, Suksma.
kawitan menurut saya asal muasal , keturunan dari garis bapak ,jika kawitan kita adalah sama dg Ide S H wwsa , kenapa ada nama kawitan yg berbeda2? banyak sekarang orang bali sdh tdk mengetahui asal muasalnya, sehingga banyak yg bingung,dan menyamakan kawitan itu sama dg Ide sanghyang widi, dan yg tanya dibawah tdk mungkin admin akan berkomentar di status videonya sendiri, adsen kurang lebih tdk menghendaki itu, klu gak di jawab jangan baper yaaa
Hadir bli jero☝🙏🙏🙏
Sukseme jro,,,🙏antuk penjelasan masalah kawitan,,,astungkare utk tiang masalah kawitan rase2 sampun jangkep,,,patut pisan sekadi nike,menurut sudut pandang tiang🙏🙏🙏.dan utk tiang pribadi apapun itu,tiang berusaha & belajar menilai & memandang dgn bijak & positif,,,rahayu jro,,,🙏🙏🙏👍
Ampure kawitan berbasis sistem klen membingungkan saya, ada kawitan A, B, C dan banyak label lagi, Klen dan labelnya penting apa rasa baktinya? , di rumah sudah ada pemujaan leluhur kamimitan rong 3, paling wit dan paling dekat ada mrajan gede. Kok sistem klen ini seperti pengkotak kotakan, ada juga karena label klen orang bisa pecah bersaudara... Siapa yang salah?...
Tujuannya kan untuk mengingat siapa leluhur kita dan sejarah leluhur.
Jangan salahkan sistem kawitan nya.
Dan jangan pernah malu akan siapa leluhur kita.
Seperti pisau yg bisa digunakan untuk memasak, tapi bisa juga di gunakan untuk membunuh.
Tergantung bagaimana kita menggunakannya.
🙏
Kalau kita faham dengan ajaran Tatwam Asi tentu tidak akan terpecah belah dengan semeton khususnya semeton Bali. Kawitan kita sesungguhnya satu yaitu Ida Sanghyang Widhi Wasa. Saya sebagai semeton Pasek, kalau ada keinginan untuk menyembah DIMANAPUN pelinggih itu akan saya lakukan. TUHAN tidak pernah memberikan perbedaan anugerah terhadap ciptaanNYA tapi kitalah yang MEMBUAT semuanya ini menjadi berbeda (hukum karma).
Kawitan ga berlaku dgn anak yg keluarganya dari non- Bali kayak org Bali nikah dgn org Jawa ( si laki adalah org Jawa sedangkan si perempuan org Bali ). Saya sendiri ikut ibu cuma kawitannya ga jelas sehingga saya dipaksa harus ikut jadi sentana padahal sayanya nolak karena masih ingin mengejar karir.
Niki sampun masalah kawitan, keluarga dadia menjadi pecah. niki realita semeton irage ring bali.
Gih, sampai ada yg kawitannya banyak, kan jadi beban,
Kita mesemeton( 1,3,5,7)
yg sangat buruk epeknya
apabila prilaku yg buruk itu aja.
penyebab kawitan berbeda beda karna sifat manausia tidak sllu sama,,perbedaanlah sifat dan prilakau yg menyebabkan kawitan berbeda2...
Sangat setuju, dan perbedaan Kawitan itu sangat kontras (jelas) terlihat di alam SEKALA, kalau di alam NISKALA mungkin tidak demikian karena sesungguhnya kawitan kita itu sama yaitu Ida Sanghyang Widhi wasa.
pemeberi badan adalah ibu badan jasmani diberi oleh ibu, jadi ibu penntu mngapa badan wit dari seseorang berbeda-beda, sedangkan ayah pemberi jiwa yang membawa karma
Diskriminasi yg di sesatkan tanpa evaluasi kebenarannya. Siasat menghancurkan Citra jatidiri Bangsa dari penjajah
Bli bisa mnt kontak wa nya
Bahas tentang alien lah bli sekali" hehe Rahayu 🙏
Ampure tyg baca kawitan cuman ada 2 yg pertama kawitan, dari tuhan, yg keduwa kawitan dari garis keturunan, 🙏
Kalau menurut saya Kawitan yang sesungguhnya adalah SATU yaitu Ida Sanghyang Widhi Wasa karena Kawitan dari garis keturunan asalnya dari BELIAU juga.
@@yanichi3738 ya tapi banyak jro balian atau jero dasaran bilang kesisipan di kawitan, bener, menurut saya, tetapi sebenarnya dia tidak tau, cara menuntunnya, tentang siyapa itu kawitan,jadi kita main tafsir sendiri, kalau menurut saya, kawitan, itu dari hyang, brahma prajapati, karna hyg brahma prajapati adalah, awatara, berahma, itu yg saya baca, menurut saya, di mana istananya prajapati di situlah, kawitan pertama, kawitan keduwa, menurut saya, di kemulan, karna kemulan niko tri dewo, yo tri murti yo, hyg ibu yo, ampure yen tyg iwang
@@madesudiasih1181 Nggih. Yening maosang kesisipan dari kawitan dan darimanapun itu tentu kita akan menggunakan rasa. Kalau yakin ya ikuti saja petunjukNYA kalau tidak percaya dan yakin untuk apa semua itu di dengar membuat beban fikiran saja. Rahayu.
@@yanichi3738 gih, intinya jangan sampai keterikatan,dan ketergantungan, sama akan yg belum pasti, karna tuhan sebenarnya sudah ada dlam diri, tuhan memberi kita petunjuk, dari kleteg hati, itulah petunjuk dari tuhan yg sebenarnya, bukan dari keleteg hati orang lain, bisa nambah beban, diri sendiri, pingin berobat mau sembuh malah, jadi beban, di suruh ini dan itu, ya kalau punya uwang kalau gak jadi ngutang terus, 🙏
@@madesudiasih1181 Nggih, anda CERDAS.
Mantap , lanjut terus pantang mundur bli 🙏👍
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Celagi
kawitan adalah kekonyolan budaya yg di bawa ke agama
Kalau tyg baca kawitan yg pertama, dari, awataranya brahma, ( hyg brahma praja, pati) kawitan hyg keduwa, dari garis keturunan,
Apa makna kata KEKONYOLAN dari koment anda? Mohon dijelaskan !
jika lahir dengan sendirinya anda bisa bicara seperti itu, lah lahir dari ayah ibu saja sombong