Orang yg suka menuduh liberal adalah orang yg belum sampai pada titik pemahaman orang yg di tuduh tsb.. Orang yg menuduh orang lain sesat adalah karena orang yg menuduh itu belum sampai pada ilmu pemahaman orang yg di tuduh.. Artinya : kamu menemui jalan buntu untuk memahami Ilmu yg diboahamai guru Gembol. ke-TAUHID-an Tuhan itu biasa di Ilmiahkan dan di Rasionalkan... Dan ini bisa di jalankan oleh orang orang yg di pilih dan sudah kenal dg Tuhannya. Orang yg ingin merubah ideologi Pancasila dg bendera Khilafah,, justru orang tsb Liberal dan radikal. Dan orang tsb mengenal Tuhan hanya kenal sebatas NAMA, dan menyembah Tuhan hanya menyembah nama.
Orang mengaku keturunan siapapun itu urusan masing². Masalahnya adalah pengakuan itu dinisbatkat kpd Nabi Muhammad. Setiap yg dinisbatkat kpd Nabi hrs diverifikasi dgn metode yg disepakati. Contohnya Hadist. Krn diposisikan sbg ucapan Nabi, maka diversifikasi.
Dan hal yg paling tidak bisa diterima adalah merasa bahwa gen mereka lebih mulia dengan gen lain, bahkan memanipulasi umat seolah surga dan neraka dibawah kehendak mereka
“Tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang menyeru kepada ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme kelompok).” (HR. Abu Dawud) Al-Hujurat - 49:13 Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Nambahin sedikit lagi om, dan yang menjadi masalah lagi orang-orang yang mengaku keturunan nabi itu suka membelokkan sejarah bangsa. Alias sering mengklaim bahwa setiap peristiwa, tokoh pejuang, raja-raja, selalu dikaitkan keturunan al habib al habib yang menjadi masalah. Contoh, juga pengklaiman makam keturunan keraton yogyakarta yang mereka klaim sbg keturunan habib, dll masih banyak lagi. 😅
Ada Nasihat yg baik dr ust felix utk pak guru gembul dlm diskusi singkat yg menarik ini. Semoga pak guru ttp rendah hati dan mau menerima masukan. Semoga semuanya mau belajar demi kebaikan bersama. Demi umat islam yg lbh bersatu. Juga Indonesia kedepan yg lebih maju. Kalian berdua tokoh yg inspiratif 👍👍👍
Orang sombong ditakdirkan untuk hancur Karena tidak mau menerima kebenaran dari orang lain Mereka merasa diri mereka paling benar Sehingga tidak bisa melihat kebenaran dari pihak lain
Si felix juga masih dangkal juga nih masih ada kalimat wahabi wahabi. Anggapannya ada tercipta itu golongan wahabi dari jaman nabi dan para sahabat hingga imam madzab. Masih dangkal kebencian semata nih felixsiau
Si felix juga masih dangkal juga nih masih ada kalimat wahabi wahabi. Anggapannya ada tercipta itu golongan wahabi dari jaman nabi dan para sahabat hingga imam madzab. Masih dangkal kebencian semata nih felixsiau
Hebatnya ustd Felix.....dengan sabar mengajari gembul tanpa menjatuhkan harga diri gembul, ust felix tau butuh waktu untuk menginput ilmu ke otak gembul....jd ustd felix ga mau memperpanjang obrolan....salut pak ustd.....
Habis nonton dari Kaifa Channel, mampir kesini, dan nangkep kalau memang masalah Dalam perdebatan tersebut kebanyakan didasari pada definisi dari istila-istilah yang dipahami masing-masing orang, dan saya respect cara Ust. Felix menyampaikan pada guru gembul yang mana memang kesalahpahaman memang biasa terjadi dan bisa diselesaikan dengan ngobrol santai kayak gini. Meskipun begitu, saya juga takjub dengan pengetahuan dan ilmu Ust. Nuruddin, ya... meskipun agak agak kurang sensitif dan peka bahwa masalahnya ada pada kesalahpahaman saja
sebenarnya sudah dibahas sama ust Nuruddin, bahwa pemahaman inderawi itu tidak cukup. Bahkan berkali2 disebut itu.. bahwa logika rasional itu juga disebut ilmiah. tapi pak gembul ini keukeuh, harus inderawi/empiris, baru disebut ilmiah. karena ilmu kalam/akidah itu tidak inderawi, maka disebut tidak ilmiah. lha ini kacau balau pak gembul. kalau pakai empirisme untuk menentukan satu2nya kebenaran ilmiah. Contoh fatalnya gini deh kalau hanya pakai inderawi, sering digambarkan beberapa orang megang gajah. yg pegang ekor, maka melihat gajah itu kayak ular.. dst.
@@solusidigital1644 nah itu yang saya maksud, kalau kamu cari referensi di google (tanpa mendiskreditkan referensi yang dipaparkan Ust. Nuruddin) Ilmiah itu sah kalau kedua point (rasional dan empiris) terpenuhi, mungkin Guru Gembul memegang definisi ilmiah disini yang harus rasional dan empiris, sedangkan Ust. Nuruddin berpegang bahwa rasional saja sudah cukup untuk dikatakan ilmiah. Yang saya senang dengan video Ust. Felix Siauw dengan Guru Gembul ini adalah Ust. Felix menyadari bahwa ada orang yang berpegang pada 2 definisi yang berbeda, dan dalam konteks yang ada di Kaifa Channel, sebenarnya saya akan senang jika ada orang seperti Ust. Felix yang dapat melihat perbedaan definisi ini, dan mungkin jika Ust. Felix memegang pemahaman definisi yang sama dengan Guru Gembul, beliau akan menyampai seperti video di atas bahwa, keberadaan (ada atau tidak, bukan tentang dzatnya) Allah itu memang tidak bisa dibuktikan secara empiris, namun dapat dicapai secara rasional, dan kalau soal dzat semua sepakat tidak bisa dicapai dengan apapun bahkan rasional sekalipun
@@solusidigital1644 kalau yang saya dapat ambil pelajaran dari perdebatan" Guru Gembul, setidaknya membawa refrensi yang dapat mendasari atas definisi istilah yang dipegang, ya... Kalau di skripsi ada landasan teorinya, jadi orang yang akan diajak diskusi juga akan memahami kita dengan baik meskipun terdapat perbedaan definisi yang dipegang
Ust nurudin terlalu sombong dgn keilmuannya.. Dia salah memahami apa yg dismpaikan guru gembul dan menganggap lawan diskusi adalah musuh bukan teman diskusi
Ujung nya di alasan Alasan ini yang perlu di buktikan kebenaran nya. Agama Islam alasan rasional nya adalah isi Quran dan isi hadits. Wajib diterima menjadi iman. Nasab itu alasan rasional nya adalah mendengar, isi kitab, pengakuan. Tidak wajib diterima karena bukan iman. Karena bukan iman maka wajib di uji oleh alasan lain yang disebut ilmiah.
Yg pasti belum ada yang kembali pulang dari surga untuk menunjukkan kita Mana TUHAN yang benar secara fakta ilmiah dan terdokumentasi sejatinya hidup kita harus bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain apa yang ingin ada dapatkan dari orang lain maka seperti itulah anda seharusnya memperlakukan dan memberi orang lain sejatinya apa yang anda tanam itulah yang anda tuai tinggal waktu dan tempat yang belum kita tahu kapan balasan dari perbuatan kita selama ini.salam waras dan damai😂
@@Tenda_Kelabu idealnya , rasionalitas seharusnya bersifat objektif, karena ditujukan untuk menggunakan logika dan bukti dalam proses berpikir. Rasionalitas dapat menjadi subjektif ketika didasarkan pada kerangka berpikir individu yang tidak ilmiah, di mana pengalaman pribadi, nilai-nilai, emosi, dan bias kognitif memengaruhi proses penalaran.
Duduk berdua dialog panjang lebar mengenai suatu hal yang sangat dalam,apalagi menyangkut Agama dan Ketuhanan,akan membuat salah satu atau keduanya merasakan "sensasi" yg tidak biasa dalam tubuhnya,otak akan terasa berhenti sesaat pada moment tertentu,lantas pundak seperti "merinding" tidak jarang tangan berasa kaku,seperti efek anxiety namun di level yang berbeda..saya yakin salah satu atau mungkin keduanya merasakan moment ini..🙏
Ust. Felix memang pintar...... Pesannya dapet.... Pilihat katanya tepat, tp santai & menyenangkan....hanya pak guru gembul yg bisa merasakannya dan beberapa orang yg mau berfikir......
@@update3937 karena orang yg berilmu hanya akan membahas tentang kebaikan dan bermanfaat untuk orang banyak.... Jika ilmu itu baik, meski keluar dari mulut budak sekalipun, ambil lah..... Jika ilmu itu salah, meski keluar dari mulut orang berilmu, maka tinggalkanlah.... Jika kita mengikuti, ikuti karena Alloh... Jika kita meninggalkan, tinggalkan karena Alloh....
“Tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang menyeru kepada ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme kelompok).” (HR. Abu Dawud) Al-Hujurat - 49:13 Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Ya betul banget sih apa kata ust. Felix debat diskusi ngobrol tujuan utamanya untuk menguji kebenaran pemikiran atau persepsi kita ttg suatu hal. Dan kita jangan terlalu tutup mata telinga hati dan pikiran kita ketika ada perbedaan pendapat atau kritikan terhadap pemahaman kita. Kita boleh anggap diri kita benar tp bukan yg paling benar, kalo kita udah mikir kita itu yg "paling paling", itu semakin dekat dengan kesombongan, apa bedanya nanti kita dengan iblis kalo udah kaya gitu. Semoga Allah merahmati kita semua🤲
Pengasong khilafah, apa lah yg mau di ambil ilmunya..😂😂 yg ada ngebodohi orang... Guru gembul baru bisa mencerdaskan orang, bukan cuma gembar gembor koar koar, "akal sehat" tapi gag mau pake akal buat mikiiiirrrr...😂😂😂
Lu bisa tau pengikut seseorang itu cerdas atau tidak dari diskusi yg terjadi di kolom komentar. Kalo banyak diskusi/ngecounter berdasarkan data berarti mayoritas cerdas dan educated. Tp kalo kebanyakan isinya muji2 si ustadz atau selalu setuju, kemungkinan pengikutnya bodoh2, menganggap ustadznya itu sangat pintar. Nah yg kedua itulah tipikal followersnya Felix. Cek aja kolom komentar di yutup chanaelnya dia 😂
2 kombo idola, tetap dapet ilmu walau ketawa mulu liat kedua nya klo becanda. Sehat terus buat Ustadz Felix dan Guru gembul. Semoga tetap Allah jaga dalam mencerdaskan umat
Pembentukan DNA dan genetik yang sangat kompleks sering diibaratkan seperti kode komputer yang canggih. Dalam dunia komputer, tidak ada kode yang tercipta secara kebetulan; kode tersebut ditulis oleh programmer yang memiliki tujuan jelas. Demikian pula, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang sangat canggih.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses-proses di dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan perintah kode. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang.
Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
Singkatnya, asal-usul dunia dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, tetapi lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan kompleks yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip yang mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Terimakasih pak guru jika komentar ini dibaca, insyaallah bisa menjadi perspektif dalam memahami topik ini. Sebelum membahas perlu mendudukkan dan menyamakan dulu beberapa asumsi yang bisa jadi berbeda. 1. Ada sebuah rumusan masalah yang hendak dipecahkan, yaitu "Memahami Tuhan dengan pendekatan ilmiah" - poin utama saya adalah dalam setiap rumusan akan ada a) objek material dan b) objek formalnya. istilah yang paling sederhana ada a) "realitas/fakta" nya dan b) ada "part dari realitas/sudut pandang yang lebih spesifik" nya. - contoh kita mengenal ilmu psikologi, setiap kajian ilmu psikologi pasti akan menjadikan a) "Manusia" sebagai objek material (realitas/fakta) dan akan menjadikan b) "jiwa" sebagai "part dari manusia" yang kemudian bisa menunjukkan gejala konkrit perilaku manusia. contoh lain dalam kajian ilmu biologi pasti akan menjadikan a) "Manusia" sebagai objek material nya dan b) "Fisik" manusia sebagai objek formalnya. - Kembali ke dalam konteks topik judul video ini yang hendak memahami "Konsep Ketuhanan", nah yang menjadi masalah adalah ilmuwan-ilmuwan yang ATHEIS memahami setiap objek formal tuhan WAJIB menggunakan pendekatan empiris, bahasa lainnya WAJIB bisa di INDRA oleh manusia. padahal a) Realitas/Fakta tidak selalu memiliki "sifat" yang disebut "material", namun juga ada a) Realitas/Fakta yang "bersifat" bernama "Imaterial". Tentu kedua realitas ini punya pendekatan ilmu masing-masing dalam memahami, TIDAK MUNGKIN sebuah pendekatan empiris yang mengandalkan indra yang hanya terbatas pada pengamatan/observasi "Realitas yang bersifat Material" mampu memahami "Realitas yang bersifat Imaterial". Nah, jika "konsepsi ilmiah" yang dimaksud adalah WAJIB menggunakan METODE EMPIRIS untuk memahami REALITAS TUHAN, sudah pasti hasilnya tidak dapat mencapai kesimpulan, karena INDRA MANUSIA tidak akan dapat melakukan observasi, tidak dapat mengumpulkan data, dan jika tidak ada data maka mau menganalisis apa?. - maka ada premis ke-1: JIKA HANYA MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS (ILMIAH), MAKA TIDAK MAMPU MEMAHAMI KONSEP KETUHANAN. - lanjut,,, dalam hal ini jika premis ke-1 adalah BENAR, maka ada METODE ILMIAH yang lain yang mampu MEMAHAMI KONSEP KETUHANAN, yaitu METODE RASIONAL (ILMIAH). sedeharnanya, METODE RASIONAL ini digunakan oleh ilmuwan untuk memahami konsep-konsep fisika, seperti gravitasi, dilatasi waktu, kuantum, dsb. singkatnya para Ilmuwan mampu menjawab rumusan masalah tsb karena melakukan pengamatan tentang gejala-gejala, tanda-tanda, ciri-ciri, hukum sebab-akibat dari suatu yang disebut "REALITAS" tersebut. Apakah kita bisa mengindra "Gravitasi" ? jika iya coba buktikan. sejauh pengetahuan saya, para ilmuwan hanya bisa menunjukkan REALITAS GRAVITASI ITU ADA, dan penggambaran bentuknya menurut ilmu terbaru adalah seperti yang sering ditunjukkan di berbagai video, bukan gaya tarik melainkan beban massa yang luar biasa berat sehingga terjadi lengkungan. Dalam hal ini maka saya memahami bahwa "Gravitasi" adalah "REALITAS HUKUM" yang bersifat "IMATERIAL", tidak berbentuk materi, tidak punya wujud konkrit, namun gejala, tanda, ciri, hukum nya bisa di-INDRA oleh manusia. Manusia yang berfikir secara rasional pasti bisa menemukan kebenaran dari "REALITAS GRAVITASI", sedangkan manusia yang tidak berfikir secara rasional pasti akan menolak eksistensi, dari KEBENARAN REALITAS GRAVITASI. lantas bagaimana kedudukan dari METODE EMPIRIS? fungsinya adalah untuk mengumpulkan data yang bisa diindra, yaitu gejala dari gravitasi, tanda-tandanya, hukum-hukumnya dapat dianalisa, dapat diuji lewat praktikum dan uji laboratorium, dapat disimulasikan. mengapa EMPIRIS dapat bekerja demikian? karena ada fungsi rasional dari akal manusia yang berusaha menghubungkan, memahami, mengikat data-data yang tersebar, berantakan, tidak jelas keterhubungannya, kemudian data-data ini saling diikat, saling dipahami, melakukan uji secara praktikum sehingga mampu menemukan kesimpulan yang BENAR. dalam hal ini kesimpulannya adalah "GRAVITASI ITU ADA". lantas karena gravitasi adalah sebuah "REALITAS HUKUM" dibuatlah rumus untuk memudahkan dalam memahami konsep "GRAVITASI". dalam penelitian lebih lanjut rasa penasaran manusia untuk mempelajari "HUKUM GRAVITASI" ini kemudian berkembang dan semakin berkembang, dan pasti kebenaran dari METODE RASIONAL (ILMIAH) dalam memahami gravitasi terbukti kebenarannya. secara ringkas kemudian kita bisa menyebut bahwa METODE RASIONAL adalah METODE YANG ILMIAH (bisa diuji, bisa dipertanggungjawabkan, selama data-data dan analisisnya logis sesuai dengan fakta, tanda-tanda, gejala gejala dari EKSISTENSI REALITAS Tersebut. - maka ada premis ke-2: ADA METODE ILMIAH LAIN YANG BISA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN DAN MEMBUKTIKAN KEBENARAN YAITU METODE RASIONAL. - lanjut,, jika premis ke-2 juga adalah BENAR. maka kita bisa menggunakan premis ini dalam konteks menguji keilmiahan dari KONSEP KETUHANAN. nah sekarang objek formal nya apa? tentu yang menjadi argumen ILMUWAN ATHEIS adalah "TUHAN TERBUKTI TIDAK ADA", maka ya kita fokus saja menjawab bahwa "TUHAN ADA" dan "EKSISTENSINYA DAPAT DIBUKTIKAN SECARA ILMIAH (METODE RASIONAL dan EMPIRIS). sesimpel itu sebenarnya. kita tidak perlu masuk pada rumusan masalah yang sifatnya memang tidak mungkin untuk diuji dan dianalisis, yaitu "SEPERTI APA WUJUD TUHAN?" mengapa? pertama, untuk apa kalau sudah tau?, jawaban bahwa "TUHAN ADA" itu sudah cukup untuk membuat manusia beriman, karena ada konsekuensi logis, jika tuhan ada maka ajaran tuhan dan pengetahuan dari Tuhan adalah ajaran dan pengetahuan yang paling BENAR, selesai. dalam ajaran Tuhan tidak pernah Tuhan menceritakan bagaimana "Wujud aslinya" karena ya memang sifat Tuhan yang Maha Tahu, bahwa Tuhan paham kalau manusia tidak butuh informasi, pengetahuan, ilmu tentang ini, sudah cukup sebagaimana yang selama ini diajarkan melalui para nabi dan rasul. selesai. kedua, Ada sebuah sifat dalam konsepsi penciptaan yaitu Sifat dan Wujud atau variabel apapun itu dari "Hasil Ciptaan" dengan "Pencipta" pasti tidak sama. jika kita membuat HP, apakah sifat manusia = sifat HP? tentu saja tidak. demikian pula TUHAN dengan CIPTAANNYA, sekalipun TUHAN menjelaskan wujudnya dengan "bahasa" manusia, pasti lah manusia tidak akan mampu memahami "REALITAS PENGETAHUAN WUJUD TUHAN" tersebut karena ya indra nya manusia hanya bisa memahami "REALITAS MATERIAL" sedangkan wujud tuhan sendiri adalah "REALITAS IMATERIAL", sampai kapanpun tidak mungkin paham. sehingga mencapai pada kesimpulan "Untuk apa tahu wujud tuhan? agar beriman? lah kan sudah dibuktikan kalau TUHAN ADA, kenapa masih tidak beriman? kalau yakin TUHAN ADA ya seharusnya beriman. Silogisme dan logikanya kan begitu. Jika masih tidak beriman berarti yang menjadi rumusan masalah bukan "APA WUJUD TUHAN" atau "APAKAH TUHAN ITU ADA?" namun bisa jadi yang lain. kalau ini refleksi diri saja, karena hanya anda dan TUHAN yang tahu. - nah dari sini jelas, ada batasan dalam menguji keilmiahan KONSEP KETUHANAN yaitu "APAKAH KEBERADAAN TUHAN BISA DIUJI SECARA ILMIAH?" [PREMIS ke-3]. secara ringkas jawabannya adalah BISA, dan BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN baik secara EMPIRIS maupun RASIONAL. Anda bisa belajar dari Prof. Maurice Bucaille, Prof. Jeffrey Lang, dls beliau dulu seorang ILMUWAN ATHEIS garis keras, namun sekarang seorang ILMUWAN dan PENDAKWAH. 2. Yang kedua ada upaya hegemoni bahwasannya KONSEP METODE ILMIAH WAJIB METODE EMPIRIS, sedangkan METODE RASIONAL tidak boleh masuk ke dalam ranah METODE ILMIAH. ini sejarah panjang bagaimana dark age eropa dan periode enlightment eropa, namun keliru dalam mendudukkan KONSEP KETUHANAN, KONSEP AGAMA, dan KONSEP AKAL RASIONAL. jika dijelaskan secara rinci bisa memakan waktu hingga 1 tahun lamanya, namun ada kunci dalam mempelajari sejarahnya yaitu pada kelirunya ilmuwan dalam merumuskan masalah. mereka memahami akar masalahnya adalah "agama mengekang kemampuan berfikir manusia", padahal sebenarnya justru "pengekangan akal, berfikir, rasional" itu bukan bersumber dari ajaran tuhan, melainkan "hawa nafsunya manusia" yang rakus kekuasaan, ingin mengejar materi, harta dikumpulkan sebanyak-banyaknya, dan satu cara yang paling efektif-efisien adalah penindasan, dan membodohkan rakyat bahkan umat beragama. sebagai tandingan, Fakta sejarah Islam di masa Nabi Muhammad hingga Sahabat Umar bin Khattab, dinasti abasiyah yang ditekankan adalah Agama, Berfikir rasional, riset, ilmu, dan faktanya ilmu beliau justru yang menginspirasi para ilmuwan barat sekarang. ini Fakta sejarah. Kalau umat beragama dan masyarakat kita saat ini? ya dilihat saja para pemuka agamanya dan para guru-guru apakah mengajarkan kepada muridnya untuk berfikir rasional, menggunakan akal, logika, dan ilmu atau justru malah mengekang bahkan sekedar respons emosional saja. se simpel itu. Sehingga problem utamanya adalah penggunaan akal yang justru malah dibunuh, dimatikan, karena ada kepentingan sekelompok orang dalam hal mengumpulkan materi. harta, kekuasaan, pengaruh sebanyak-banyaknya. kepedulian mereka pada umat dan masyarakat hanya sebatas janji di mulut, aksinya? omong kosong. buktikan saja, karena ya dasar mereka bukan ajaran Tuhan, tetapi hasil pikir atau asumsi-asumsi yang tidak berdasar dari ajaran Tuhan. Sementara sekian, terimasih sekali lagi saya sampaikan, semoga menjadi perspektif yang bisa direnungkan, dipikirkan baik-baik tanpa mendahulukan emosional.
Rasional belum ilmiah. Rasional berarti berhenti di ranah retorika atau filosofi. Belum masuk ke pembuktian. Nah, contoh pembuktian keberadaan Tuhan, akan berhenti pada penjelasan rasional. Kalaupun mencoba dibuktikan, akan sangat sulit. Sedangkan masalah nasab, bisa dijelaskan secara rasional, namun seharusnya bisa dicari secara ilmiah. Kalau hanya berhenti di ngaku2 saja, sama aja seperti berhenti di hipotesis. Kemudian, dilihat data dan dianalisis, itu bisa jadi kesimpulannya kiyai Imad. Tapi di counter sama RA.
Sarung Pakaian Syar'iyy Pembeda antara Muslim (Memakai Sarung & Celana Panjang) dengan Ahl AlKitab (Hanya Memakai Celana Panjang Tanpa Sarung) Dalam Islam, pakaian adalah identitas syakshiyyah(kepribadian) seseorang. Rasuul Allaah صلى الله عليه وآله وسلم وبارك memerintahkan laki-laki muslim untuk memakai celana panjang dan sarung agar berbeda dengan laki-laki ahli kitab yang hanya memakai celana tanpa sarung. عن أبي أمامة رضي الله عنه قَالَ: فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَتَسَرْوَلَونَ وَ لَا يَأْتَزِرُونَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَسَرْوَلُوا وَائْتَزِرُوا وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ» (أخرجه أحمد في مسنده (36/613) صححه الأرناؤوط والهيثمي. وحسنه الألباني وابن حجر. حديث حسن). Dari Abi Umaamah AlBahili رضي الله عنه berkata: "Wahai Rasuul Allaah, Sesungguhnya ahli kitab senantiasa memakai sirwal (celana) dan tidak memakai izaar (sarung)", lalu Rasuul Allaah ﷺ bersabda: “Pakailah sirwal (celana) dan juga pakailah izaar (sarung), dan selisihilah ahli kitab (Yahuudi dan Nasraani)." (HR Ahmad (36/613) dinilai shahiih oleh AlSyaykh Syu’aib AlArna-uut dalam Tahqiiq Musnad Ahmad, dan juga di nilai shahiih oleh AlHaytsami dalam Majma’ AlZawaa-id (5/131), dll. Serta di nilai hasan oleh Syeikh AlAlbaani dalam Jilbaab AlMar-ah AlMuslimah (1/185) dan dinilai hasan juga oleh Ibn Hajar AlAsqalaani dalam Fat-h AlBaari (9/291)). vt.tiktok.com/ZSFapAPUm/ Sarung adalah pakaian muslim & muslimah, agar tidak tasyabbuh (menyerupai) ahli kitaab, BUKAN UNTUK JIMAA' (BERSETUBUH), kalo untuk jimaa' disunnahkan di dalam SELIMUT, BUKAN SARUNG. Siapa yg menyerupai suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum itu. Dari 'Abd Allah ibn 'Umar رضي الله عنه, Rasuul Allaah صلى الله عليه وآله وسلم وبارك bersabda: من تشبه بقوم فهو منهم “Orang yang menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daawud, 4031, dihasankan oleh Ibn Hajar di Fat-h AlBaari, 10/282, dishahiihkan oleh Ahmad Syaakir di ‘Umdah AlTafsiir, 1/152).
• membuktikan keberadaan Tuhan kepada Kaum Atheis adalah dengan cara MEMBUKTIKAN BAHWA KE-GHAIB-AN ITU ADA ,. dan ada cara ampuh yang benar-benar bisa membuktikan bahwa keGHAIBan itu ADA ., dan para akan Atheis terdiam merenungi 🗿🗿🗿 . klo mau tau, reply...
@@khaliifatAllaah.alMahdiyy12 • dan cara sholat kita, bahkan tata waktu melakukannya pun sama dengan Umat Yahudi, -- maka semoga para ustad anda sesegera mungkin berembuk menyiapkan tatacara pengganti gerakan dan waktu Sholat.. sebarkan ini pada Umat, kita harus tampil Beda ‼️
Pesulap Merah itu pembenci dukun.. Bukan pencari kebenaran.. Jika yang nipu itu Dukun Dia kejar.. Kalau yg nipunya Habib gak dikejar Bahkan dibela Habibnya dibela..
Apapun itu ambil yang baiknya buang yang buruknya, namun ane lebih suka guru gembul sih, ya walaupun ada beberapa pendapat yang tidak sesuai dengan ana, tapi pahamnya hampir sama.
Ini nih kedua orang yg beriman dgn dasar ilmu pengetahuan Terkadang kita beriman berdasar keyakinan,keyakinan tidak salah,tp keyakinan bisa di katakan yakin yg benar kalau tau dulu pengetahuan tentang yg di yakini Mari kita belajar lagi pada orang yg bisa menjelaskan dgn baik dan mudah di terima Bkn belajar pd orang yg berkepentingan pribadi berkedok agama
Sudah 3 tahun ikutin guru gembul, 70% ilmu beliau membuat saya menjadi mualaf. Dan Ustad Felix 20%, sisanya dari sumber lainnya. Terima kasih atas penerangannya yg rasional, konkrit dan relevan.
@@priatampantv dia ga bertentangan dengan islam, dia "mengkritik" metode nasab yang dipakai oleh para habaib yang bisa saja menyebabkan pembodohan kepada umat
Suka Denger dan liat . klo 2 orang pinter diskusi... dari pada denger ceramah yang dikit.. Ci2.. Cie2.. Unyil. !!!!!! setuju sodare2 ..? takbir...!!! 😂😂
Gw paham hal ini, intinya yang ngisi acara bakalan menyesuaikan dengan audiensnya juga. Kalau audiensnya anak-anak, murid, orang tua, mahasiswa, ataupun sekelas dosen, maka akan disesuaikan cara penyampaian dan isi materinya. Kalau anda merasa gk suka, berarti audiens di acara tersebut patut dipertanyakan masuk ke klasifikasi yang mana.
Dua yang terbaik ini berbincang aja gw dah merasa teraliri ilmu❤😂... semoga Allah selalu melindungi dan memberikan petunjuk kepada Anda berdua, Aamiin❤
Saya kagum dengan Netralitas Guru Gembul Menghadapi Perbedaan dan Kedangkalan Dalam Memahami Histori dan Originalitas Orang orang Beragama... Terutama Yang Banyak Sekali Problem dan Perbedaan Dalam Islam..
Tuhan Allah YANG BENAR tak perlu dicari keberadaan NYA karena DIA akan nampak dengan sendirinya disaat kita berbuat amal kebajikan kepada semua ciptaan NYA tanpa merugikan makhluk lainnya.
Pembentukan DNA dan genetik yang sangat kompleks sering diibaratkan seperti kode komputer yang canggih. Dalam dunia komputer, tidak ada kode yang tercipta secara kebetulan; kode tersebut ditulis oleh programmer yang memiliki tujuan jelas. Demikian pula, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang sangat canggih. . Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses-proses di dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan perintah kode. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang. . Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah. . Singkatnya, asal-usul dunia dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, tetapi lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan kompleks yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip yang mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Pembentukan DNA dan genetik yang sangat kompleks sering diibaratkan seperti kode komputer yang canggih. Dalam dunia komputer, tidak ada kode yang tercipta secara kebetulan; kode tersebut ditulis oleh programmer yang memiliki tujuan jelas. Demikian pula, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang sangat canggih. . Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses-proses di dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan perintah kode. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang. . Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah. . Singkatnya, asal-usul dunia dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, tetapi lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan kompleks yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip yang mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Pembentukan DNA dan genetika yang sangat rumit sering disamakan dengan kode komputer yang kompleks. Dalam dunia teknologi, tidak ada kode yang muncul secara acak; kode tersebut dibuat oleh programmer dengan tujuan yang spesifik. Demikian juga, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik membutuhkan mekanisme yang sangat maju. Para peneliti telah menemukan bahwa proses-proses dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan instruksi kode. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang dengan teliti. Sangat sulit untuk membayangkan bahwa kompleksitas semacam itu bisa terjadi secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya menjadi organisme multiseluler, diklaim berlangsung selama miliaran tahun, tetapi proses ini tidak berjalan secara acak. Proses ini lebih menyerupai serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah. Secara singkat, asal-usul alam semesta dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, melainkan lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan rumit yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Pembentukan DNA dan sistem genetik terlihat sangat rumit, mirip dengan kode komputer yang canggih. Dalam dunia digital, kode tidak muncul tanpa alasan; pasti ada programmer yang memiliki tujuan. Proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang canggih. Peneliti menemukan bahwa proses dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk membuat protein, memiliki kemiripan dengan cara komputer menjalankan perintah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan adanya umpan balik dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma dalam sistem komputer yang terencana. Sangat sulit untuk membayangkan bahwa kompleksitas semacam itu bisa muncul tanpa adanya tujuan. Perkembangan dari RNA ke DNA dan akhirnya ke organisme yang lebih kompleks diklaim memakan waktu miliaran tahun, tetapi tampaknya tidak terjadi secara kebetulan. Proses ini lebih menyerupai rangkaian penyesuaian yang sangat terarah. Secara keseluruhan, asal-usul kehidupan dan alam semesta lebih mirip hasil dari proses yang teratur dan rumit, bukan sekadar kebetulan.
mdh2an beliau Felix di beri hidayah barakah umur kesehatan murah risqi dan kekuatan membimbing mencerdaskan mempersatukan umat nabi Muhammad saw aamiin
0:38 Tuhan itu...Bukan ilmiah...Tapi Maha Ilmiah...!!! Tuhan ...Beraembunyi Di tempat yang Terang...,hingga mata manusia..tidak akan mampu untuk ...menatap Nya...
Saya suka dgn kajian guru gembul dan ustads Felix ,untuk pencerahan,bagi pemuda muslim ,bagi diri saya yg belajar Islam dari kyai kampung bahwa Rosulullah itu mulia karena akhlaknya,alimnya ,kecerdasannya ,takwanya dan masih banyak lagi ,bukan kesombongannya karena nasab,TDK penting buat saya itu nasab, JK manusia itu baik ilmunya ,baik akhlaknya dll itu yg saya hormati dan sayangi
ini yg ku cari tanggapan dr ust felix.. dr awal aku pngn nya ada ust felix di konflik debat guru gembul vs gus wafiq/pihak rabitah. krna ust felix selalu punya cara halus untuk menjelaskan dan selalu bikin ibarat2 yg mudah di fahami smua orang. klo guru gembul kan bhasa nya agak beda jd bikin sdm rendah gagal faham shingga bisa menimbulkan perpecahan. ingat ya bukan guru gembul yg bikin perpecahan tp mereka yg gagal faham
@@sirigendem Sesat Kalo itu mah. Nabi Muhammad SAW aja cuma Satu. Gak ada Manusia "kalo dalam Islam" yg lebih mulai daripada Nabi. Kalo ada selain Nabi Muhammad SAW yg bisa Mikroj itu jelas "BOHONG!".
Apa kah guru gembul puya otak, atau otak nya di dengkul, apakah metode ilmiah guru gembul secara empired di cek tengkorak kepala nya di belah dulu, apakah otak nya di kepala apa di dengkul 😂😂😂😂, kan ini metode ilmiah dia sendiri 😂😂😂
menurut lu aja kali baik. gua nonkristian tapi sering ngelihat ini felix suka banget menghasut orang2 kristen seolah2 paham mereka ada yang salah. contohnya saat dia bilang kalo yesus itu sebenarnya muslim, karna disunatlah apalah, padahal yang benar itu yesus orang yahudi. dan semua tradisi yahudi tentu dilakukan olehnya. yang aneh itu dia mengakui kalo itu tradisi islam, padahal islam juga mengikuti tradisi yahudi. makanya yahudi kristen dan islam itu satu rumpun, gimana ceritanya yesus itu muslim, kalo islam itu ada setelah muhammad. inilah sesat fikir.. kecuali ini orang bilang, kalo islam mengakui yesus, dan menjadikannya bagian dari nabi-nabi para muslim, ini baru logis!!
dan yang lebih aneh, bagaimana bisa pemuka agama suka membading-bandingkan agamanya dengan agama lain. lah tujuan agama itu sendiri adalah mengatur manusia itu sendiri. bukan berdebat mana yang lebih benar. karna sejatinya manusia juga tidak tau Tuhan sebenarnya itu seperti apa dan bagaimana. bukankan lebih baik saling mempererat keyakinan masing-masing adalah hal yang lebih baik? karna akan selalu ada lubang dari setiap kepercayaan. dan kebenaran itu relatif, hanya Tuhan itu sendirilah kebenaran yang sejati. dan hanya tuhan yang tahu dan berhak atas itu.
Boleh kalian hebat dalam berpikir dan berbicara, itu semua titipan Allah dan kehendak Allah sprti demikian, tapi nnti kita liat apakah kalian smua bisa mendebat di Pengadilan Akhirat, mengklaim siapa yg salah & yg benar.. Wallahu A'lam
Guru gembul itu kalau dlm ilmuan maiyah adlh manusia berdaulat. Baik dlm berfikir maupun bertindak..so kita nanti menghadap Allah juga sendiri..TDK ada organisasi, Mazhab atau sekte.. Lo kata cak nun di surga TDK ada NU TDK ada muhamadiyah, Wahabi, salafi..dlll
@@rieswandyprabowo “Wahai Nabi, jika ada orang yang mencintai suatu kaum (yang berbuat kebaikan), namun bagaimana jika ia tak menyerupai mereka (dalam segi amal)?”. Nabi menjawab dengan santun, “Orang akan dikumpulkan bersama yang ia cintai, dan kamu juga akan dikumpulkan bersama yang kamu cintai.”
@@mangkemidin422emang masalah belajar dari google?, google itu ibarat buku lengkap karena di dalamnya terdapat banyak ilmu yg bahkan ilmu anda hanya 1%nya dari ilmu di google, di google ada 30 jus Qur'an sekarang anda apa juga hafal 30 jus? , Kesimpulannya jagan merendahkan ilmu orang lain, ibarat lautan anda tidak bisa mengukur kedalamannya
Kalian adalah sama2 pejuang Muslim,,lebih erat silaturahim selama kalian urusan kebenaran atas dasar tuntunan Alquran dan Sunnah,,tetaplah rukun dan bersatu melawan kebatilan di dunia ini
mohon maaf, menurut pengetahuan saya bukankah Scientific method atau quantitative method didasarkan pada deductive sedangkan kualitatif method didasarkan oleh inductive. Sepengetahuan saya dalam "wheel of Science" Terdapat : (theory>hypothesis>observation>generalization) jika quantitative method dimulai dari atas kebawah, artinya dimulai dari theory, sedangkan dalam kualitatif method dimulai dari observation. syukron
Inilah yg menjadi kengawuran GG mendefinisikan ilmiah hrs dgn bukti empirik, menabrak para ilmuwan dunia,termasuk teori relativitas Einstein, singularitas dilatasi waktu sampai saat ini TDK ada bukti empiriknya.padahal analisis, hipotesis SDH bisa dikatakan ilmiah meskipun TDK terverifikasi dgn bukti empirik, Krn bisa di verifikasi dgn akal kita.
@@IwanSofwan-d6x mungkin lebih tepatnya kita mengkaji secara objektifitas. hipotesis tentang objektifitas mungkin bisa dikatakan ilmiah namun masih perlu observasi dan generalization dan belum mendapatkan empirical Evidence seperti yang anda bilang tentang teori teori Einstein. Sedangkan menurut saya yang di tekankan oleh GG disini adalah mengkaji nasab secara objektif bukan subjektif (claim) yang mana akan menghasilkan empirical Evidence. mungkin bisa ditambahkan argumen saya. karena saya jg masih belajar. Terimakasih 🙏
@@deniseharsanto5962 kesalahan fatal GG mengubah diksi validitas sebuah karya ilmiah ditarik menjadi definisi ilmiah, akhirnya rancu kusut berantakan.menabrak produk ilmiah para ilmuwan dunia yg bentuknya TDK mesti hrs dgn bukti empirik.
saya pribadi sepakat dgn metode ilmiah dr pak guru gembul.. saya sebagai muslim dasarny isi dlm surat albaqoroh. dlm surat albaqoroh isinya adalah 1.dasar dasar ilmu pasti/matematika 2.ilmu tasawuf tingkat tinggi . 😊🙏
Lucunya, bahasa ilmiah sendiri berasal dari ilmu pengetahuan islam di akui dunia ilmu metode pengetahuan nya, bisa bisa metode ilmu pengetahuan, berubah hasil pemikiran dugu 😂😂😂 si gembul
@@Adit9898 contoh orang belajar menaunggi Google seperti belantara hutan ada buah manis ada buah beracun ada kelebihan dosis ada hoax, tidak ada pembimbing, Apabila bicara detail ilmu keliatan stand-up komedi,
Orang berfikir kritis kalo berdebat jadinya kayak seru di simak malah mirip musyawarah, tapi pas di RA kayak saling berebut benar, dan mencari pembenaran masing2, sebenarnya berdebat yg benar itu seperti apa sih? Apa adu eyel2lan dan merasa benar dan pulang dengan keyakinan masing2 atau kah bermusyawarah dan menemukan kebenaran yg akhirnya di sepakati bersama?
@@bambangimadudin5841 bukan masalah kritis tidak, apakah jika belum menguasai disiplin ilmu terkait ujug-ujug dibilang kritis? Kalau masalah nasab serahkan saja ke pakarnya yang punya Otoritas yang sudah menguasai disiplin ilmu terkait daripada membicarakan yang bukan ranahnya... Coba suruh belajar nasab dulu sama ahlinya yg punya Otoritas baru kemudian membicarakan ranahnya.......
@@bambangimadudin5841 ya kayak di RA itu, RA merasa menang, Gurgem merasa menang 😂 Itu debat. Sampai Guru Gembul mengklaim kemenangan di videonya sendiri loh.
@@Patir_Sigma yg dinamakan orng menguasai disiplin ilmu, yg bagaimana bang? Pemikiran kritis itu tidak berhubungan dengan penguasaan ilmu sih, silahkan anda cari dimana saja yg berhubungan dengan berfikir kritis, 🙏, apakah orng berfikir kritis harus mengusai ilmu tertentu
Alhamdulillah, semoga pembahasan tentang “dualisme” makna “ilmiah” ini bisa jadi awal reformasi dalam perbaikan terhadap kekeliruan pemahaman keislaman selama ini. Wallahualam.
Alhandulillah, akhirnya ada juga orang yg seperti ustad felix yg bisa mengurai pola pikir pak gembul... dan mungkin pak gembul kudu cari video penjelasan ilmiah ttg ketuhanan yg di jelaskan ustad felix sekitar 8 tahunan yg lalau... tp balik lg lahh.. apakah pak gembul mau belajar atau kgk... jd dalam diskusi ini ada banyak kritik dr ustad felix ke pak gembul... dan Alhamdulillah yg kedua adalah saya tidak tertimpa musibah pemahan Agama Islam Dan Musibah pemahan tauhid seperti Pak gembul.. dan saya berlingung kepada Allah dari musibah pemahaman Agama seperti yang di Alami pak Gembul... aamiin
soal kubu2an.. mungkin pak gembul harus meriview dan mendengarkan kembali podcast di channel pak rhoma irama, bahwa beliau taqliq dgn kubu pak imad dan kawan2nya... sekalian paparkan lagi pemahan pak gembul soal taqliq..
@@sr-uv4lf kosakata yang digunakan Gembul banyak salahnya. Ulama salah kosakata aja bisa dianggap sesat, ini Gembul kosakatanya salah malah dipuja-puja Non-Muslim.
Berislam itu mestinya menjadi cerdas... Rasional itu mksudnya dapat diperbandingkan.. Artinya dapat dibandingkan... Smntara allah itu tidak bisa diperbandingkan dgn apapun
@@dodywibowo1066 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasional berarti pemikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, dan cocok dengan akal. . Bahasa mudahnya ya masuk akal = Itu rasional. Kebalikan Dari Irasional = Tidak masuk Akal.
Agak kurang tepat Felix Siauw terkait definisi metode rasional. Di dalam dunia pendidikan tinggi sekarang terbagi menjadi: 1. Science-> Ini yang dimaksud ilmiah, ilmiah itu tooling pembuktiannya kuantitatif dan menggunakan pendekatan induktif, dan tidak harus disiplin hard science kalau menggunakan pakem ini. MIsal ada jurusan ilmu sosial, kalau ada kata-kata ilmu, itu akan masuk ke kategori science, lulusannya jadi bachelor/master/doctor of science, kalau diurut ke filsafat klasik terpengaruh sama Ibnu Rusyd yang terpengaruh sama Aristotle, jadi ada tidaknya itu diuji existensinya 2. Art->ini tidak bisa disebut ilmiah karena disiplinnya tidak menggunakan kuantitatif, melainkan kualitatif, nah mungkin ini yang dimaksud FS itu metode rasional, ini di disiplin yang berbeda, dan kualitatif itu menggunakan pendekatan deduktif, lulusannya itu bachelor/master/doctor of art, salah satu cara berpikirnya kalau ditarik ke filsafat klasik bisa merujuk ke filsafat idealismenya Plato, ada atau tidak berada dalam pikiran/ide seseorang. Kalau di luar ada 2 lagi tambahan disiplin 1. Eng -> Engineering, di kita harusnya teknik, ini lebih tepat ke rumpun applied science, dibedakan dengan science, di Indonesia tidak jelas dibedakan cuma gelarnya saja, dengan sarjana teknik dan sarjana science, tapi masih dianggap masuk rumpun yang sama 2. Philolosophy->ya tahulah, ini lebih ke filsafat, di Indonesia masih nyampur dengan Art (rumpun Humaniora) Jadi kalau di luar, jurusan geologi misalnya, ada geologi science, ada geologi art, ada geologi eng, ada geologi philosophy.
Dalam ilmu Filsafat, ada 3 aliran dalam mencapai kebenaran... Yakni Rasionalitas, Empirisme (metode Ilmiah), Logika (mantiq)... Ketiga elemen ini membentuk jalan kebenarannya sendiri... Turunan dari ini ketiga elemen ini membentuk Hard Science dan Soft Science... Dalam Hard Science maka memakai Metodeologi Ilmiah... Namun dalam Soft Science maka sulit (meskipun bisa) memakai Metode Ilmiah karena objek penelitiannya terkadang tidak bisa di indera secara fisik... Maka pendekatannya bisa memakai metode Rasionalitas atau Logic (kalau premisnya tidak banyak)... Sedangkan apa yg anda bahas diatas hanya membahas turunan dari sumber metode menemukan kebenaran... Bukan dasarnya... Sedangkan Ust. Felix itu membahas dasar atau Metodeologi dasar menemukan kebenaran...
Kesalahan fatal GG mengatakan ilamiah hrus dgn metode empirik, merusak tatanan keilmiahan.relativitas Einstein tentang singularitas,dilatasi waktu,sama sekali TDK ada bukti empiriknya, tapi bisa dikatakan ilmiah Krn melalui kajian ilmiah. 90 % teori relativitas Einstein tanpa ada bukti empiriknya. Anehnya knp byk org percaya dgn definisi ilmiah menurut GG.
@@irwienarzylzainuddin7431 metode rasional tidak pernah jadi ilmiah, dia akan rasional di masanya saja, diterima di konteks jaringan dan masanya saja. Sebagai contoh, pandangan ulama Islam dulu menyebut bahwa virus itu bangsa jin, apakah salah? gak perlu diperdebatkan, cara berpikir ini dulu juga ternyata menyelesaikan masalah manusia, apakah efektf? itu kajian lain lagi. Dengan ditemukan mikroskop elektron maka pengetahuan manusia juga berubah dalam memandang virus, dan banyak lebih efektif dalam memahami dan mengelola virus. Dalam dunia kriminal misalnya, dulu belum dikenal fingerprint, jadi sangat mengandalkan kesaksian, pas diketahui fingerprint bisa digunakan dalam metode pembuktian, akhirnya fingerprint dipakai, begitu juga DNA. Terkait nasab, dulu ya gak ada ilmu DNA, orang pakai catatan dan budaya oral, sekarang ada ilmu DNA dan mulai diakui luas, kenapa harus menolak? Di filsafat ada lagi yang lain, tidak hanya 3 itu, seperti ketika Imam Ghazali membuktikan hadits shahih dengan mencium, Ibnu Al Arrabi bisa menulis buku tebal dengan waktu singkat dengan kasyaf. Nah yang tidak kalah menarik, ada mathematician India namanya Srinivasa Ramanujan, dia kasyaf juga dalam menyajikan formula matematika, ada notes dia yang sekian puluh tahun tidak dipahami, dan sekarang baru dipahami kalau itu ternyata rahasia (model matematika) black hole, dan catatan itu ada di perpus kampus dimana ada pohon apel Newton.
Ini nih...belajar asik,,,,ustad felix santuy,,,gak meninggikan ego,,,,guru gembul santuy,,,,,,jadi diskusi asik,,,kalaupun debat bakal jadi debat damai,,,,,gak seakan2 sekolah lebih tinggi,,,belajar sama ulama tinggi,,,,
@@enigma_entertainmentPadahal metode ilmiah yang di kiblati sama barat itu dipelopori sama Ibnu Al haytam, ilmuwan muslim pada jamannya Malah sangat sedikit yang tau fakta ini
@@agateslate7939yak betul, bapak metode ilmiah yang dikembangkan sampai sekarang itu memang ibnu al-haitsam, tpi bukan berarti karena dia ilmuwan muslim, itu berarti muslim agama yang bisa menggunakan metode ilmiah ya, filsuf" hebat jg lahir dalam agama kristen yg mendebatkan tuhan itu ada atau tidak, banyak yg argumen nya justru mengarah ke atheis tpi saat dia mati pun dia tetap seorang theis beragama kristen bahkan petingginya.. yah seperti sebuah koin saja kalau milih garuda gk dapet apa" kalau pilih uang dpt uangnya, pas dilemparkan kalau kita pilih garuda pun kalau koin yg muncul sisi garuda kita tetap tidak dapat apa" makanya tidak ada cukup alasan untuk memilih sisi garuda karena gk ada untungnya.
Pak Felix Siauw berkata: keberadaan Tuhan itu bisa dibuktikan secara rasional. Gembul:(sambil tertawa tipis) "Ya tapi rasional itu belum memenuhi kaidah ilmiah." Lihat ungkapan ini dengan baik. Dia bilang, "rasional itu belum memenuhi kaidah ilmiah." Pertanyaan saya, waktu dia menyimpulkan begitu, itu kira2 pake rasio apa dengkul? Kalau dia jawab: "rasio", yasudah, berarti pengetahuan rasional itu ilmiah. Wong dia sendiri menyimpulkan begitu pake rasio kok. Kecuali kalau dia mau mikir pake dengkul. 😁
Aku sendiri punya pikiran lain. Justru Ilmiyah versi timur yang sering dipakai dalam kitab-kitab kuning adalah istilah ilmiah yang stagnan dan tidak berkembang. Ilmiyah versi timur itu penuh dengan subjektifitas yang tidak bisa mencakup kebenaran objektif. Nah, sedangkan ilmiyah versi barat itu justru yang berkembang seiring dengan berjalannya zaman. Lagi pula, kalau mau disebut ada ilmiyah versi timur atau barat, yang ilmiyah versi timur sudah selayaknya ditinggalkan karena definisinya yang saya katakan tadi sudah stagnan, terjebak hanya di sekitar abad pertengahan. Dan tentu saja ilmiyah versi timur itu metode subjektif yang tidak bisa digunakan untuk penelitian Sains zaman sekarang.
dari apa yg gw tahu, metode penelitian sains zaman sekarang itu berawal dari timur tengah, pertama kali dipakai di timur tengah, hingga kemudian diterjemahkan ke bhs2 di eropa, dan digunakan sampai sekarang. jadi harusnya gk ada versi timur dan barat, dua2nya itu dari timur tengah. mungkin itu lebih kepada topik keilmuan aja yg membuat beda.
Contoh tidak ilmiah dan subjektifitas adalah komen anda saat ini bro ,ilmu itu luas bro jangan baru denger ilmiah di UA-cam sedikit langsung bisa menyimpulkan.
Waktu aku kecil yg di panģil ustadz itu orang yg menamatkan belajar ilmu agama islam di pondok pesantren selama bertahun tahun .....kok skrg orang baru mualaf yg pwngetahuan agamanya aja masih perlu bimbingan tp punya kemampuan publik speaking yg bagus tiba tiba di panģgil ustadz
ustadz kan artinya guru, orang di pondok bertahun tahun kalo ilmunya buat diri sendiri berarti bukan ustadz atau guru, keculai mengajar baru udah jadi ustadz
Untuk menjadi ustadnya anak2 TK, gk perlu jg selevel gus baha, cukup bisa tajwid dan lain2 yg dasar. Semuanya itu relatif tergantung siapa yg diajar. Intinya adalah, pengajar sebisa mungkin lebih pintar daripada yg diajar. Dan ustad felix itu ya sudah diatas rata2, sudah cukup utk ngisi2 kajian. Tetapi mungkin kl ngajar di gontor, belum cukup. Gitu loh. Jangan smua harus sesuai standar. Agama ini gk jalan kl gitu. Contoh lain, meskipun bodoh banget, cuma bisa alif ba'ta, ya bisa aja dipanggil ustad, kalau berada di negara mayoritas non islam, yang muslimnya satu atau dua orang. Toh org tsb meskipun cuma bisa alif ba' ta, msh lebih pinter daripada orrg2 mualaf.
@@sulihsasmita Dua2nya tetep dapat kebaikan sesuai kadarnya, gus azmi dapat pahala mempopulerkan sholawat di orang awam. Gus Baha dapat pahala karena ilmunya.
Gua sedikit mengoreksi apa yang disampaikan sama mas Felix. Sebenarnya, kalo menyangkut masalah genealogi/keturunan, secara metodologis pembuktiannya ngga bisa cuma lewat pembuktian rasional (rational proof) atau konsistensi rasional (koheren) saja. Misalnya, kayak lewat sumber naskah klasik (seperti argumentasi yg sering dipake sama RA). Masalah genealogi/keturunan ngga bisa berhenti sampai sana. Karena masalah keturunan itu masalah konkret, nyata, dan empirik. Artinya, buat ngelacak dan ngebuktiin kebenaran kehabiban ini idealnya bisa ngegunain metode ilmiah yg saintifik untuk ngebuktiin hipotesa tsb. Misalnya, lewat pengujian tes DNA di laboratorium. Cuma yg jadi masalahnya, metode ilmiah buat ngebuktiin kehabiban tsb ngga bisa dilakuin karena ngga ada sampel yg bisa dipake buat diuji di lab. Buat ngukur kesamaan DNA antara Nabi dengan keturunannya, tentu dibutuhin sumber DNA dari Nabi. Misalnya, kayak tulang, gigi, rambut, dll. Ofc, hal ini ngga bisa dilakuin, mengingat Nabi adalah sosok sakral yg ngga bisa diambil sampel DNA nya dengan alasan apapun. Nah, kesimpulan yg gua tangkep terkait masalah kehabiban ini, karena ngga ada sampel yg bisa diambil dari Nabi, maka pembuktian ilmiah terkait kehabiban ini akan sulit dibuktikan secara metodologis ilmiah. Sehingga kedudukan kehabiban ini dalam metode ilmiah itu sangat lemah, dan bisa dibantah. Disini letak kegelisahan masyarakat umum, seperti guru Gembul, kyai Imad, dan gua sendiri mengenai validitas kehabiban secara metodologis ilmiah. CMIIW.
Jika metode empiris tidak mungkun dilakukan, maka pembuktian rasional menjadi metode yang dipakai dan di anggap kebenaran, sampai ada kebenaran empirik nya.
@@DanceVirale oke gua jawab pake analogi ya, supaya lebih mudah dicerna. Pertama, konteks pembicaraan kita tentang genealogi/keturunan, yg mana hal itu merupakan bagian dari disiplin ilmu empirik, yakni ilmu genetika karena menyangkut DNA makhluk. Kedua, setiap disiplin ilmu itu punya metode sama prosedurnya tersendiri dalam membuktikan hipotesisnya. Misalnya ilmu genetika, pembuktian kebenaran hipotesanya harus dilakuin lewat metode dan prosedur ilmiah yg sudah jadi konsensus keilmuan. Ngga bisa ngebuktian genetika seseorang cuma lewat ucapan dari mulut ke mulut atau naskah-naskah klasik. Kenapa? Karena itu sifatnya subjektif ngga objektif. Sedangkan metode ilmiah bersandar pada sesuatu yg objektif, yg bisa diukur, bisa ditelaah, bisa diuji di laboratorium dengan instrumen penunjang lain sesuai kaidah ilmiah. Ketiga, gua coba bikin analogi yg sederhana. Misalnya, gua nih ngaku-ngaku keturunan Jokowi. Terus orang-orang minta bukti ke gua. Gua bilang ke mereka buktinya adalah omongan tetangga gua, temen-temen gua, dan tulisan-tulisan jaman dulu. Apakah lu bakalan langsung percaya dengan klaim gua, dengan cuma dibekali bukti seperti itu? Tentu ngga kan. Makanya, sekarang kita bisa mastiinnya lewat cara ilmiah seperti tes DNA. Kenapa? Karena itu sifatnya lebih pasti dan objektif. CMIIW.
@@SørenKierkegaard_20 jika yang dimaksud dengan "catatan jaman dulu" itu berupa akta kelahiran, gua akan percaya itu, sebelum adanya pembuktian tes DNA.
@@SørenKierkegaard_20 poin pemikiran liberalnya itu udh ditulis tu... Jika empiris itu harus selalu tes dna, maka JIKA dna Nabi S.A.W. bisa diambil sample-nya, kenapa ga bisa dna itu disalah gunakan oleh orang kafir musyrik munafiq? Misal, kloning dna dan atau modifikasi gen dna... JUGA dgn adanya bioteknologi sekarang untuk kloning dan modifikasi gen dna. Gmn bisa validkan dna seseorang itu valid akurat 100% keturunan siapa, jika dna nya sudah dimodifikasi atau dimanipulasi sedemikian? SEHINGGA, maksud empiris si gembul sebenarnya menyempitkan maknanya hanya sebatas 'yg bsa dilihat mata', selainnya nihil. Padahal indera pendengaran, bisa.
kata "Wahabi" itu pertama kali disebut orang Syiah untuk menggembosi dakwah sunnah. Kalau mau adil Dakwah sunnah harusnya disebut "Muhammadi", karena tokoh yg mempelopori pertama namanya Muhammad bin Abdul Wahab. Sedangkan sebutan "Wahabi" itu dinisbatkan kepada Wahab bin Rustum (Abad ke 3 di Maroko)
Ndak bakalan ilmiah.. Klo sudah berselisih cara apapun akan dipakai... Bikin definisi sendiri lalu dipakai menghantam lawan berselisih nya... Itu diakui Gus baha di perkara bid'ah.. Bikin defisini sendiri apa itu bid'ah.... Sesuatu yg tidak dilakukan nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam.... Padahal bidah tak seperti itu Lalu dipakai menghantam.. Jangan haji umroh naik pesawat naik onta saja.. Jangan adzan pakai toa teriak saja ... Dllll Dst Kan jadi agak lain
@@DafikinAhmad Wahabi memang seringkali berusaha mempertahankan existensi nya dengan cara memodifikasi hukum2 warisan tafsir ulama leluhur nya di abad 9 jika terjadi perubahan zaman..misalnya hal2 apa saja yang termasuk bidah dan tidak...tetapi dalam beberapa hal masih menerapkan pola fikir konservative yg kaku berpatokan pada tafsir leluhur yg textual di zaman lampau...makanya di saudi sendiri wahabi sudah mulai di hapus oleh pangeran MBS akibat pila fikir kaku yg mengharamkan innovasi sehingga dikhawatirkan meembuat umat kita makin tertinggal peradaban
Wahai hamba-Ku: Letakkanlah akal dan pikiranmu dalam mengenal Aku, dan letakkanlah jiwamu dalam berhadapan kepada-Ku. Kemudian datangilah hatimu dalam keadaan memandang-Ku, maka sesunggunya hal yang demikian itu akan membawamu kepada terungkapnya hijab dengan segala rahasia antara Aku dengan dirimu. (Ilham Sirr)
Masalah nasab sejauh ini yg sy tau tumbuh subur di indonesia aja. Coba kalo bisa subur di berbagai belahan dunia terutama di arab saudi, maka kontroversi nasab bisa diakhiri secara metodologi ilmiah. Guru gembu di akhir debat sama RA udah membawa ilmu statistik sehingga ada kemungkinan kalo ilmu nasab itu sampai berakar di arab saudi sana, bisa dibuktikan secara empiris ilmu nasab itu. Lagipula belum ada sy liat bangsa arab saudi yg mengelu elukan keturunan nabi kecuali umat syiah.
Sebenernya, kasus di Indonesia itu sedikit mirip sama Budaya agama Hindu ( jaman dulu di Nusantara ) Kenapa ? Karena, Dalam Agama Hindu kasta tertinggi itu adalah kasta Brahmana ( Pemuka Agama/ Tokoh Agama ) Budaya tersebut masih dilakukan oleh para umat Islam di Indonesia sekarang ( TERUTAMA DI PULAU JAWA ). Dalam Agama Hindu "Tokoh Agama" sangat dihormati bahkan dipuja-puja sama pengikutnya. Nah, Umat Islam Indonesia ( TERUTAMA DI PULAU JAWA ) itu mengganti-nya dengan "Keturunan Nabi" sebagai Titisan "Orang Suci" & "berkasta tinggi". Kalau ga percaya silahkan bandingkan Penganut Agama Hindu di India & Umat Islam di Indonesia ( TERUTAMA DI PULAU JAWA ).
Jadi, Masih terbawa Kebiasaan Penduduk "Pribumi" terhadap agama sebelum Islam datang ke Nusantara, yaitu : ( Agama Hindu ) sampai sekarang ( Walaupun sekarang sudah beragama Islam ).
Kok aku jadi ngelag ya? Aku jadi terharu. Nyatanya Ustadz Felix sehumble itu. Aku jadi bingung apakah aku masih harus tidak suka terhadap Ustadz Felix yang terdahulu, atau aku harus menerima Ustadz Felix yang terdahulu?
@@KerupukWenak nah itu ngelagnya. Aku terharu dengan terbukanya Ustadz Felix untuk berdiskusi dengan semua orang. Bahkan tidak keberatan dengan referensi-referensi yang ditampilkan Indah G. Namun aku jadi bingung apakah Ustadz Felix yang dulu & sekarang itu masih pribadi yang sama atau berbeda? Jika sama, apakah kita harus memaafkan Ustadz Felix yang dahulu, ataukah masih perlu waspada?
@@akhmadfahrudin2571emang gebrakan nya ustad felix aja, sebenarnya dia ga berubah, dia cuma mau lebih terbuka dengan orang lain, denger penndapat orang lain, biar tidak asik di sirkelnya sendiri. bagi felix, echo chamber iru berbahaya.
salah satu rujukan Ust. Felix tentang definisi akal dan proses berpikir, serta metode rasional dan metode ilmiah/empirik mungkin buku yg judulnya "Hakikat Berfikir", terjemah dari kitab berjudul التفكير , yg ditulis oleh Syekh Taqiyuddin An-Nabhani (diterbitkan oleh Pustaka Thariqul Izzah/PTI; baru-baru ini diterbitkan juga oleh Al-Azhar Press, Bogor). Di situ ada penegasan tentang definisi akal dan berpikir, serta metode² berpikir (rasional & empirik), serta tentang bagaimana menempatkan mantik/logika/silogisme sebagai teknik berpikir, bukan metode berpikir.
Felix sedang pelan2 menyelami alur berpikir guru gembul, untuk menarik guru gembul ke alur pikir Felix, tapi di obrolan ini, guru gembul sangat teguh pada pada pendirian nya dan nggak bisa sedikitpun ditarik ke alur si felix. Sy sepemikiran dg guru gembul, secara sederhana, agama tal perlu di ilmiahkan, karena agama sebuah keyakinan. Ttg nasab, itu bukan bagian inti dr sebuah agama. Dan pertentangan nya bukan masalah subyek nasab itu sendiri melainkan Obyek dr nasab nya itu.
@@petsforhappiness FS disini pengen ambil role seolah2 jadi lawan debat.. tapi dikesempatan tertentu ust felix sendiri mengaku selalu pakai metode empiris utk menguji obyek. Jadi nanggung 🤣
Lho agama terutama Islam itu bersandar pada ilmu yaitu ilmu Allah yang kebenarannya mutlak diatas kebenaran filsafat. Ilmu kok nggak bisa diilmiahkan aneh pendapat ini. Dan perlu diketahui ilmu Allah sudah nggak perlu di buktikan karena sudah terbukti pasti benar dan benar benar pasti terbukti.
Inilah kenapa debat agama siapa paling benar itu gak ada habisnya ... Video ini menunjukkan untuk meletakkan pola dasar pikir yg sama dlam berdiskusi 1 agama yg sama aja itu mustahil dan susah ...
Intinya, jawaban Gus Wafi soal pertanyaan Guru Gembul terkait ilmiah ngaco. Gus wafi menjelaskan tentang Definisi Kebenaran menurut As Safaroini, bukan definisi ilmiah.
Yg ngawur definisi ilmiah menurut GG bahwa ilmiah hrs dgn bukti empirik, ini menabrak para ilmuwan dunia. Teori relativitas Einstein tentang singularitas dilatasi waktu sampai saat ini TDK ada bukti empiriknya.apakah lantas kita katakan TDK ilmiah, hanya orang bodoh yg mengatakan singularitas, dilatasi waktu TDK ilmiah. Aneeh nya knp mdh percaya sama GG, padahal analisis, hipotesis SDH bisa dikatakan ilmiah tanpa hrs ada bukti empirik, Krn TDK semua teori bisa di verifikasi dgn bukti empirik. Tetapi bisa diverifikasi dgn akal kita.
@@IwanSofwan-d6x kan disitu sedang dibahas kajian ilmiah, bukan teori. Teori belum tentu ilmiah kalo belum bisa diuji secara empiris. Contoh Teori Ketuhanan, apakah itu ilmiah? Jelas enggak... Contoh lain, teori Big Bang, teori evolusi.... Semua itu hanya bisa diambil jawaban atau kesimpulan mutlak, hanya bisa melakukan interpretasi. Dan setiap ilmuan bisa melahirkan interpretasi yg berbeda2. Makanya kalo bicara teori, para ilmuan banyak perdebatan. Tapi kalo ilmiah, ya jawabanya mutlak.
Gara gara pak guru "pikiriran liar saya jadi nakal".. Jangan jangan jaman nabi, teknologi ditakdirkan belom secanggih skarang karna takut orang orang kafir menguji atau menanyakan mukjizat & wahyu secara ilmiah.. Dan ketika nabi isa turun kelak, apakah tidak heran melihat sekeliling (teknologi) banyak yg berubah Maaf itu hanya "pikiran liar"...jangan didebat..🙏
orang jaman itu sudah melihat langsung , akhirnya jadi fakta , yang di uji jika asumsi atau hipotesis , Logika allah itu maha tahu , jadi kenapa nabi bisa bingung jika nabi isa turun karena izin allah swt dan kita tidak pernah tahu zaman itu seperti apa , #hanyaPendapat
Orang kafir tetap aj kafir walaupun TUHAN muncul di depan mukanya 😂 Krna hawa NAFSU di ciptakan untuk menentang TUHAN Di kasih LAPER dan KESUNYIAN baru ngaku kalah Secanggih apa sih teknologi jaman dulu Kemungkinan sangat lebih canggih dari yg kita tau Banyak yg tidak bisa kita pahami Bencana ALAM yg mengubah sejarah serta menutupi kecanggihan teknologi dulu
konsepsi teologis mengenai pengetahuan hanya bertahan dan berlaku di masa lalu. tapi interpretasi umat yg fanatik terlalu jauh sampai disangkutpautkan dengan pengetahuan modern seperti saat ini (cocokloginya agamawan ). bebas sih asal bikin seneng ya boleh dipercaya gimanapun bentuknya.
MASALAHNYA GURU GEMBUL KEPINTERAN, SEMUA RANAH KEILMUAN DIBAHASNYA, JADI KEMUNGKINAN GURU GEMBUL HATAM SEGALA ASPEK KEHIDUPAN, MAU ITU SOAL AGAMA ATAUPUN KEHIDUPAN DUNIAWI. EXCELLENT LAH YA MUNGKIN BISA DIBILANGNYA. JAGA HATI SELALU YA GURU GEMBUL. RESPECT EACH OTHER.
Pertanyaan nya GG percaya ngak alqur an itu ilmiyah....itu aja di jawab...krn itu kitabullah yg diimani seluruh umat islam dunia...titik...tdk bisa di framing dg akal2 an manusia..
Tanpa mengurangi rasa hormat Ust Felix mualaf & guru gembul belum mondok,. Saya rasa beliau belum memahami seutuhnya ketika berdebat kemarin di Rabithah Alawiyah,. Ust & guru kalo bisa memahami kajian keilmuan perpondokan dulu ya dari zaman kezaman 🙏😇.. Mohon maaf hanya usul ust & guru
sbnrnya pondok pesantren banyak yg g ngajarin islam salah satu cirinya: kalau dia belajar islam mustahil dia menakar keilmuan hanya karena mondok atau tidak mualaf atau tidak. itu pikiran yg jauh sekali dari islam banyak pondok pesantren yg sbnrnya ngajarin ilmu budaya kuno tapi dikira ajaran islam
PENYAKSIAN - WITNESSING Wahai hamba-Ku: Keberadaan-Ku terlampau jauh untuk dikenal oleh egomu, Kenyataan-Ku teramat jauh bila disentuh oleh akal mu, dan tanda-tanda-Ku terlalu Samar bagi penglihatanmu kecuali jika engkau himpun dalam penghabisan, dan engkau sentuh Aku dalam rasa", yang habis daripada ia merasa, niscaya "rasamu" Aku ganti dengan penyaksian kepada zat-Ku semata. (Ilham Sirr)
Saya tidak menghujat Guru Gembul. Afwan berarti saya Yahudi, bapak/Ibu saya Yahudi? Anda bilang kami kafir? saya tunggu qisas anda di akhirat wahai Muhammad Ghozali
Felix Siauw sosok yg fanatik extreme. Dalam segi idiologi. Guru gembul orang yg lebih inklusif. Menyambung2nya mereka tetap aja ada beberapa hal yg tidak bisa dibohongi kalo mereka tidak nyambung. 😂
Njir UFS dibilang fanatik😂 Emng siapa yg mau nyambungin bang, dikata nikah apa.. Astaga berat amat😂.. Diskusi2 kyk gini dari jaman dahulu itu udah ada loh.. ulama2 masa di masa keemasan Islam sering ngobrol kyk gini.. Filsuf2 Yunani juga sering ngobrol kyk gini.. seru dan nikmat banget nyimaknya.. jadi banyak belajar perspektif.. Kalo orang berilmu yg debat itu hasilnya kemungkinannya cuma 2, benar atau lebih benar.. Jadi tolonglah stop mengkubu-kubukan.. Kebiasaan dicekokin mulyono soal kubu jadinya begini nih masyarakat.. Cebong kampret lah ini lah itu lah.. Stop it man..
10:42 Felix ini terkesan memaksa orang untuk tidak berpihak, seolah-olah dia merasa prihatin kalau Guru Gembul berpihak pada kelompok tertentu sedangkan dia sendiri jelas-jelas berpihak pada ideologi khilafah, pada figur Taqiuddin Annabhani, dan pada ormas hizbut tahrir kan anehh 🤔
Sebenarnya soal Sains vs Agama pernah lebih agak mendetail pernah di bahas di chanel nya Prof Bagus episode dengan Sabrang. Dibagian Godels theorem beserta Aksiomanya. Cuma yah karena beliau berdua menggunakan bahasa planet namec otomatis tidak akan pernah pernah popular topiknya.
Semenjak blunder kemarin bahas habib yang Nabi Muhammad Tokoh historical. Jadi paham juga kenapa Abdullah Al-Qasimi Murtadz. Ketika sebuah ilmu yang bikin orang cerdas sampai terlampau jauh bisa bikin orang keblinger. Padahal Agama ga semua semua logika juga. Kaya Wudhu terus kentut kenapa yang di basuh muka dan anggota tubuh lain padahal yang kotor itu bagian pantat?? Makanya ujian orang pinter ya keblinger
Emang bener bro orang udah merasa di puncak katanya dalam perkataan sayyidina ali adalah tingkat-3 adalah sombong yang kedua merasa biasa saja dan yang ke-3 merasa gak berilmu Dan iblis pertama kali di jatuh karena merasa dia sombong
1. Berfikir pada fakta yg bisa diindera secara langsung.. 2. Berfikir pada fakta yg tidak bisa diindera secara langsung.. 3. Berfikir pada fakta yang bersifat konsepsi.. Membahas Tuhan itu dlm kerangka fikir nomer 2 di atas, syarat bahasannya cukup 2 saja: 1. Menjadikan fakta terindra langsung sebagai objek berfikir (mahluk hidup dan alam semesta) 2. Menjawab pertanyaan apakah Tuhan ada atau tidak, selebihnya tidak usah dipikirkan. So, ketika metodologi ini digunakan, maka Ada/tidaknya Tuhan bisa ilmiah, sesuai realitas (empiris) dan rasional
@@gurugembul cocok kayaknya pak gembul sama engkoh felix... ntah knapa gw liatnya mereka pas aja.. gak terlalu tajem debatnya... tipe2 ulama/ustad yg macem ngkoh felix yg bisa pas kalo diskusi sama pak gembul... kalo sosok ulama/kiyai yg terlalu kuno kayaknya ntah knapa gak nyambung aja sama guru gembul...
@@gurugembulsemoga jadi pak gembul. Setidaknya baca status ust muahmmad Nuruddin tentang kesalahan berpikir pak gembul biar tau letak kesalahan pak gembul dimana
Harus banyak si bapak bapak dua seperti ini di Indonesia yang punya platform besar.. 2 bapak bapak kaya gini sering mengguncang Indonesia. Apa lagi banyak 😅😅😅
Yang suka ustadz felix mana jempolnya..💯
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Gembul cara berfikir nya liberalisme, cek aja video² nya
Orang yg suka menuduh liberal adalah orang yg belum sampai pada titik pemahaman orang yg di tuduh tsb..
Orang yg menuduh orang lain sesat adalah karena orang yg menuduh itu belum sampai pada ilmu pemahaman orang yg di tuduh..
Artinya : kamu menemui jalan buntu untuk memahami Ilmu yg diboahamai guru Gembol.
ke-TAUHID-an Tuhan itu biasa di Ilmiahkan dan di Rasionalkan... Dan ini bisa di jalankan oleh orang orang yg di pilih dan sudah kenal dg Tuhannya.
Orang yg ingin merubah ideologi Pancasila dg bendera Khilafah,, justru orang tsb Liberal dan radikal. Dan orang tsb mengenal Tuhan hanya kenal sebatas NAMA, dan menyembah Tuhan hanya menyembah nama.
Namanya juga gembul.
Udah putuss keimannan nya gembul ini.masak sitifatimah putri rosullah fi bilang tidak hafal Alqur'an...ini udah kurang ajar sekali
Orang mengaku keturunan siapapun itu urusan masing². Masalahnya adalah pengakuan itu dinisbatkat kpd Nabi Muhammad. Setiap yg dinisbatkat kpd Nabi hrs diverifikasi dgn metode yg disepakati. Contohnya Hadist. Krn diposisikan sbg ucapan Nabi, maka diversifikasi.
Dan hal yg paling tidak bisa diterima adalah merasa bahwa gen mereka lebih mulia dengan gen lain, bahkan memanipulasi umat seolah surga dan neraka dibawah kehendak mereka
@@AzzahraAlfiyyana kayak ideologi fasisnya hitler
apa gunanya mengaku dzuriah nabi kecuali utk hal negatif karena utk hal positif gk perlu ngaku2 dzuriah Rosululloh.
“Tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang menyeru kepada ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme kelompok).” (HR. Abu Dawud)
Al-Hujurat - 49:13
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Nambahin sedikit lagi om, dan yang menjadi masalah lagi orang-orang yang mengaku keturunan nabi itu suka membelokkan sejarah bangsa. Alias sering mengklaim bahwa setiap peristiwa, tokoh pejuang, raja-raja, selalu dikaitkan keturunan al habib al habib yang menjadi masalah. Contoh, juga pengklaiman makam keturunan keraton yogyakarta yang mereka klaim sbg keturunan habib, dll masih banyak lagi. 😅
Ada Nasihat yg baik dr ust felix utk pak guru gembul dlm diskusi singkat yg menarik ini. Semoga pak guru ttp rendah hati dan mau menerima masukan. Semoga semuanya mau belajar demi kebaikan bersama. Demi umat islam yg lbh bersatu. Juga Indonesia kedepan yg lebih maju. Kalian berdua tokoh yg inspiratif 👍👍👍
Orang sombong ditakdirkan untuk hancur
Karena tidak mau menerima kebenaran dari orang lain
Mereka merasa diri mereka paling benar
Sehingga tidak bisa melihat kebenaran dari pihak lain
@@agateslate7939 uda dirujak bang sama udzt nurudin. Si gembul ini memang si paling tau segalanya, referensi 0 besar
Saya juga a nasehat yg baik ke felixsiaw soal fitnahan ke orang yang dianggap wahabi yg kasus kemarin adihidayat
Si felix juga masih dangkal juga nih masih ada kalimat wahabi wahabi. Anggapannya ada tercipta itu golongan wahabi dari jaman nabi dan para sahabat hingga imam madzab. Masih dangkal kebencian semata nih felixsiau
Ustad felix memang pintar... Dari kalimat, cara berbicara, mimik muka juga kelihatan hebat nya.
Dua orang tersebut sangat pandai dan nampak sangat Cerdas....
NAMUN tidak sesuai dengan Apa yang Muhammad Rosululloh sampaikan.
Si felix juga masih dangkal juga nih masih ada kalimat wahabi wahabi. Anggapannya ada tercipta itu golongan wahabi dari jaman nabi dan para sahabat hingga imam madzab. Masih dangkal kebencian semata nih felixsiau
ua-cam.com/video/g91fsygQTSQ/v-deo.htmlsi=Lb9rns3Cw8IL0CbK
• GURU GEMBUL VS USTADZ FELIX ❌
• GURU GEMBUL & USTADZ FELIX ✅
Guru Gembul x Ust Felix
DUET MAUT KOMBO WOMBO
Paket Kombo Extra Pedas Double Spesial
clickbait aja biar banyak yg ngeklik
*CUKUP GURU GEMBUL AJA*
Hebatnya ustd Felix.....dengan sabar mengajari gembul tanpa menjatuhkan harga diri gembul, ust felix tau butuh waktu untuk menginput ilmu ke otak gembul....jd ustd felix ga mau memperpanjang obrolan....salut pak ustd.....
Hebat apanya??
benar…gembul sengaja dibiar kan utk perlihat semua kadar IQ nya…🤣🤣…hulur trus ustaz tali nya….🤣 gembul2 ..kasihan
Felix antek barat@@Jek-ASTRA_Vocl
Lasem , kayaknya perlu dipertemukan kumaila hakimah dengan felik siauw
Luar biasa ustadz felix
ua-cam.com/video/g91fsygQTSQ/v-deo.htmlsi=Lb9rns3Cw8IL0CbK
Ini contoh diskusi yg sehat, saling memberi pendapat tanpa menjatuhkan martabat orangnya.
Habis nonton dari Kaifa Channel, mampir kesini, dan nangkep kalau memang masalah Dalam perdebatan tersebut kebanyakan didasari pada definisi dari istila-istilah yang dipahami masing-masing orang, dan saya respect cara Ust. Felix menyampaikan pada guru gembul yang mana memang kesalahpahaman memang biasa terjadi dan bisa diselesaikan dengan ngobrol santai kayak gini.
Meskipun begitu, saya juga takjub dengan pengetahuan dan ilmu Ust. Nuruddin, ya... meskipun agak agak kurang sensitif dan peka bahwa masalahnya ada pada kesalahpahaman saja
Berarti memang beda definisi aja ya masalahnya
sebenarnya sudah dibahas sama ust Nuruddin, bahwa pemahaman inderawi itu tidak cukup. Bahkan berkali2 disebut itu.. bahwa logika rasional itu juga disebut ilmiah.
tapi pak gembul ini keukeuh, harus inderawi/empiris, baru disebut ilmiah. karena ilmu kalam/akidah itu tidak inderawi, maka disebut tidak ilmiah.
lha ini kacau balau pak gembul. kalau pakai empirisme untuk menentukan satu2nya kebenaran ilmiah.
Contoh fatalnya gini deh kalau hanya pakai inderawi, sering digambarkan beberapa orang megang gajah. yg pegang ekor, maka melihat gajah itu kayak ular.. dst.
@@solusidigital1644 nah itu yang saya maksud, kalau kamu cari referensi di google (tanpa mendiskreditkan referensi yang dipaparkan Ust. Nuruddin) Ilmiah itu sah kalau kedua point (rasional dan empiris) terpenuhi, mungkin Guru Gembul memegang definisi ilmiah disini yang harus rasional dan empiris, sedangkan Ust. Nuruddin berpegang bahwa rasional saja sudah cukup untuk dikatakan ilmiah.
Yang saya senang dengan video Ust. Felix Siauw dengan Guru Gembul ini adalah Ust. Felix menyadari bahwa ada orang yang berpegang pada 2 definisi yang berbeda, dan dalam konteks yang ada di Kaifa Channel, sebenarnya saya akan senang jika ada orang seperti Ust. Felix yang dapat melihat perbedaan definisi ini, dan mungkin jika Ust. Felix memegang pemahaman definisi yang sama dengan Guru Gembul, beliau akan menyampai seperti video di atas bahwa, keberadaan (ada atau tidak, bukan tentang dzatnya) Allah itu memang tidak bisa dibuktikan secara empiris, namun dapat dicapai secara rasional, dan kalau soal dzat semua sepakat tidak bisa dicapai dengan apapun bahkan rasional sekalipun
@@solusidigital1644 kalau yang saya dapat ambil pelajaran dari perdebatan" Guru Gembul, setidaknya membawa refrensi yang dapat mendasari atas definisi istilah yang dipegang, ya... Kalau di skripsi ada landasan teorinya, jadi orang yang akan diajak diskusi juga akan memahami kita dengan baik meskipun terdapat perbedaan definisi yang dipegang
Ust nurudin terlalu sombong dgn keilmuannya.. Dia salah memahami apa yg dismpaikan guru gembul dan menganggap lawan diskusi adalah musuh bukan teman diskusi
Ilmiah pasti rasional, klo rasional belum tentu ilmiah. Rasional adalah ketika otak kita menerima sebuah alasan, meskipun alasan itu tdk ilmiah
Ujung nya di alasan
Alasan ini yang perlu di buktikan kebenaran nya.
Agama Islam alasan rasional nya adalah isi Quran dan isi hadits.
Wajib diterima menjadi iman.
Nasab itu alasan rasional nya adalah mendengar, isi kitab, pengakuan.
Tidak wajib diterima karena bukan iman.
Karena bukan iman maka wajib di uji oleh alasan lain yang disebut ilmiah.
Karna memang ilmu ilmiah hanya salah satu cabang yang dihasilkan oleh rasionalitas,
Satu lg rasional itu subjektif ..rasional menurut seseorang belum tentu rasional menurut orang yg lain
Yg pasti belum ada yang kembali pulang dari surga untuk menunjukkan kita Mana TUHAN yang benar secara fakta ilmiah dan terdokumentasi sejatinya hidup kita harus bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain apa yang ingin ada dapatkan dari orang lain maka seperti itulah anda seharusnya memperlakukan dan memberi orang lain sejatinya apa yang anda tanam itulah yang anda tuai tinggal waktu dan tempat yang belum kita tahu kapan balasan dari perbuatan kita selama ini.salam waras dan damai😂
@@Tenda_Kelabu idealnya , rasionalitas seharusnya bersifat objektif, karena ditujukan untuk menggunakan logika dan bukti dalam proses berpikir.
Rasionalitas dapat menjadi subjektif ketika didasarkan pada kerangka berpikir individu yang tidak ilmiah, di mana pengalaman pribadi, nilai-nilai, emosi, dan bias kognitif memengaruhi proses penalaran.
ini baru debat enak di dengar di pandang, aman damai terbuka, sehat-sehat buat keduanya aamiin
Perbincangan yang nyaman
Ini bukan debat,,, tapi ini diskusi,,, makanya terdengar nyaman,,,
Ini bukan debat VS. Tp &
Ini bkn debat woiii 😅😅😅😅 ini hanya Curhat dan tukar pikiran biasa
Ini bukan debat, cuma sharing doang
Dua orang cerdas, yg menyelesaikan masalah dengan diskusi yang adil.
Duduk berdua dialog panjang lebar mengenai suatu hal yang sangat dalam,apalagi menyangkut Agama dan Ketuhanan,akan membuat salah satu atau keduanya merasakan "sensasi" yg tidak biasa dalam tubuhnya,otak akan terasa berhenti sesaat pada moment tertentu,lantas pundak seperti "merinding" tidak jarang tangan berasa kaku,seperti efek anxiety namun di level yang berbeda..saya yakin salah satu atau mungkin keduanya merasakan moment ini..🙏
Ust. Felix memang pintar......
Pesannya dapet....
Pilihat katanya tepat, tp santai & menyenangkan....hanya pak guru gembul yg bisa merasakannya dan beberapa orang yg mau berfikir......
S7 ustadz Felix top smoga dapat hidayah yg denger . message dpat
Iya intinya yahudi 😂
Intinya gembul lebih ke Yahudi kek nya. Coba tes DNA si gembul 😂😂😂
@@hilman1723 tapi dia gak berani bahas soal 1habib pemabok lebih mulia dari pada 70 kyai/ulama
@@update3937 karena orang yg berilmu hanya akan membahas tentang kebaikan dan bermanfaat untuk orang banyak....
Jika ilmu itu baik, meski keluar dari mulut budak sekalipun, ambil lah.....
Jika ilmu itu salah, meski keluar dari mulut orang berilmu, maka tinggalkanlah....
Jika kita mengikuti, ikuti karena Alloh...
Jika kita meninggalkan, tinggalkan karena Alloh....
“Tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang menyeru kepada ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar ashabiyyah (fanatisme kelompok). Dan tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme kelompok).” (HR. Abu Dawud)
Al-Hujurat - 49:13
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Buat saya gembul itu Gemar ngibul . Betul kata bung Roky
Ya betul banget sih apa kata ust. Felix debat diskusi ngobrol tujuan utamanya untuk menguji kebenaran pemikiran atau persepsi kita ttg suatu hal.
Dan kita jangan terlalu tutup mata telinga hati dan pikiran kita ketika ada perbedaan pendapat atau kritikan terhadap pemahaman kita.
Kita boleh anggap diri kita benar tp bukan yg paling benar, kalo kita udah mikir kita itu yg "paling paling", itu semakin dekat dengan kesombongan, apa bedanya nanti kita dengan iblis kalo udah kaya gitu.
Semoga Allah merahmati kita semua🤲
2 TOKOH PEMIKIR YANG SELALU SAYA IKUTI PENCERAHANYA TERUTAMA USTADH FELIX
Pengasong khilafah, apa lah yg mau di ambil ilmunya..😂😂 yg ada ngebodohi orang...
Guru gembul baru bisa mencerdaskan orang, bukan cuma gembar gembor koar koar, "akal sehat" tapi gag mau pake akal buat mikiiiirrrr...😂😂😂
@@silagopa2589tapi kan bro, ambil aja yang baiknya. Itulah gunanya beri jawaban dgn point. Tapi org kayak gugem itu sesuai dgn org kayak h jaafar
@@silagopa2589 kamu tau apa itu khilafah.??
Jangan jangan kamu koar koar khilafah tapi tidak tau apa yang diucapkan.
Lu bisa tau pengikut seseorang itu cerdas atau tidak dari diskusi yg terjadi di kolom komentar. Kalo banyak diskusi/ngecounter berdasarkan data berarti mayoritas cerdas dan educated. Tp kalo kebanyakan isinya muji2 si ustadz atau selalu setuju, kemungkinan pengikutnya bodoh2, menganggap ustadznya itu sangat pintar. Nah yg kedua itulah tipikal followersnya Felix. Cek aja kolom komentar di yutup chanaelnya dia 😂
@@silagopa2589 Indonesia skrg tuh Khilafah, kalo gak mau Khilafah ya gak usah ada bentuk negara, bahkan Vatikan, Israel itu Khilafah.
Adem, mereka ber2 adalah Ahlussunnah. Hamba Allah yang sama seperti kita, Barokallahu feekum
Ada ac nya ya
Masih suka kubu ²an😂
2 kombo idola, tetap dapet ilmu walau ketawa mulu liat kedua nya klo becanda. Sehat terus buat Ustadz Felix dan Guru gembul. Semoga tetap Allah jaga dalam mencerdaskan umat
Pembentukan DNA dan genetik yang sangat kompleks sering diibaratkan seperti kode komputer yang canggih. Dalam dunia komputer, tidak ada kode yang tercipta secara kebetulan; kode tersebut ditulis oleh programmer yang memiliki tujuan jelas. Demikian pula, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang sangat canggih.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses-proses di dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan perintah kode. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang.
Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
Singkatnya, asal-usul dunia dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, tetapi lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan kompleks yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip yang mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Terimakasih pak guru jika komentar ini dibaca, insyaallah bisa menjadi perspektif dalam memahami topik ini.
Sebelum membahas perlu mendudukkan dan menyamakan dulu beberapa asumsi yang bisa jadi berbeda.
1. Ada sebuah rumusan masalah yang hendak dipecahkan, yaitu "Memahami Tuhan dengan pendekatan ilmiah"
- poin utama saya adalah dalam setiap rumusan akan ada a) objek material dan b) objek formalnya. istilah yang paling sederhana ada a) "realitas/fakta" nya dan b) ada "part dari realitas/sudut pandang yang lebih spesifik" nya.
- contoh kita mengenal ilmu psikologi, setiap kajian ilmu psikologi pasti akan menjadikan a) "Manusia" sebagai objek material (realitas/fakta) dan akan menjadikan b) "jiwa" sebagai "part dari manusia" yang kemudian bisa menunjukkan gejala konkrit perilaku manusia. contoh lain dalam kajian ilmu biologi pasti akan menjadikan a) "Manusia" sebagai objek material nya dan b) "Fisik" manusia sebagai objek formalnya.
- Kembali ke dalam konteks topik judul video ini yang hendak memahami "Konsep Ketuhanan", nah yang menjadi masalah adalah ilmuwan-ilmuwan yang ATHEIS memahami setiap objek formal tuhan WAJIB menggunakan pendekatan empiris, bahasa lainnya WAJIB bisa di INDRA oleh manusia. padahal a) Realitas/Fakta tidak selalu memiliki "sifat" yang disebut "material", namun juga ada a) Realitas/Fakta yang "bersifat" bernama "Imaterial". Tentu kedua realitas ini punya pendekatan ilmu masing-masing dalam memahami, TIDAK MUNGKIN sebuah pendekatan empiris yang mengandalkan indra yang hanya terbatas pada pengamatan/observasi "Realitas yang bersifat Material" mampu memahami "Realitas yang bersifat Imaterial". Nah, jika "konsepsi ilmiah" yang dimaksud adalah WAJIB menggunakan METODE EMPIRIS untuk memahami REALITAS TUHAN, sudah pasti hasilnya tidak dapat mencapai kesimpulan, karena INDRA MANUSIA tidak akan dapat melakukan observasi, tidak dapat mengumpulkan data, dan jika tidak ada data maka mau menganalisis apa?.
- maka ada premis ke-1: JIKA HANYA MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS (ILMIAH), MAKA TIDAK MAMPU MEMAHAMI KONSEP KETUHANAN.
- lanjut,,, dalam hal ini jika premis ke-1 adalah BENAR, maka ada METODE ILMIAH yang lain yang mampu MEMAHAMI KONSEP KETUHANAN, yaitu METODE RASIONAL (ILMIAH). sedeharnanya, METODE RASIONAL ini digunakan oleh ilmuwan untuk memahami konsep-konsep fisika, seperti gravitasi, dilatasi waktu, kuantum, dsb. singkatnya para Ilmuwan mampu menjawab rumusan masalah tsb karena melakukan pengamatan tentang gejala-gejala, tanda-tanda, ciri-ciri, hukum sebab-akibat dari suatu yang disebut "REALITAS" tersebut. Apakah kita bisa mengindra "Gravitasi" ? jika iya coba buktikan. sejauh pengetahuan saya, para ilmuwan hanya bisa menunjukkan REALITAS GRAVITASI ITU ADA, dan penggambaran bentuknya menurut ilmu terbaru adalah seperti yang sering ditunjukkan di berbagai video, bukan gaya tarik melainkan beban massa yang luar biasa berat sehingga terjadi lengkungan. Dalam hal ini maka saya memahami bahwa "Gravitasi" adalah "REALITAS HUKUM" yang bersifat "IMATERIAL", tidak berbentuk materi, tidak punya wujud konkrit, namun gejala, tanda, ciri, hukum nya bisa di-INDRA oleh manusia. Manusia yang berfikir secara rasional pasti bisa menemukan kebenaran dari "REALITAS GRAVITASI", sedangkan manusia yang tidak berfikir secara rasional pasti akan menolak eksistensi, dari KEBENARAN REALITAS GRAVITASI. lantas bagaimana kedudukan dari METODE EMPIRIS? fungsinya adalah untuk mengumpulkan data yang bisa diindra, yaitu gejala dari gravitasi, tanda-tandanya, hukum-hukumnya dapat dianalisa, dapat diuji lewat praktikum dan uji laboratorium, dapat disimulasikan. mengapa EMPIRIS dapat bekerja demikian? karena ada fungsi rasional dari akal manusia yang berusaha menghubungkan, memahami, mengikat data-data yang tersebar, berantakan, tidak jelas keterhubungannya, kemudian data-data ini saling diikat, saling dipahami, melakukan uji secara praktikum sehingga mampu menemukan kesimpulan yang BENAR. dalam hal ini kesimpulannya adalah "GRAVITASI ITU ADA". lantas karena gravitasi adalah sebuah "REALITAS HUKUM" dibuatlah rumus untuk memudahkan dalam memahami konsep "GRAVITASI". dalam penelitian lebih lanjut rasa penasaran manusia untuk mempelajari "HUKUM GRAVITASI" ini kemudian berkembang dan semakin berkembang, dan pasti kebenaran dari METODE RASIONAL (ILMIAH) dalam memahami gravitasi terbukti kebenarannya. secara ringkas kemudian kita bisa menyebut bahwa METODE RASIONAL adalah METODE YANG ILMIAH (bisa diuji, bisa dipertanggungjawabkan, selama data-data dan analisisnya logis sesuai dengan fakta, tanda-tanda, gejala gejala dari EKSISTENSI REALITAS Tersebut.
- maka ada premis ke-2: ADA METODE ILMIAH LAIN YANG BISA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN DAN MEMBUKTIKAN KEBENARAN YAITU METODE RASIONAL.
- lanjut,, jika premis ke-2 juga adalah BENAR. maka kita bisa menggunakan premis ini dalam konteks menguji keilmiahan dari KONSEP KETUHANAN. nah sekarang objek formal nya apa? tentu yang menjadi argumen ILMUWAN ATHEIS adalah "TUHAN TERBUKTI TIDAK ADA", maka ya kita fokus saja menjawab bahwa "TUHAN ADA" dan "EKSISTENSINYA DAPAT DIBUKTIKAN SECARA ILMIAH (METODE RASIONAL dan EMPIRIS). sesimpel itu sebenarnya. kita tidak perlu masuk pada rumusan masalah yang sifatnya memang tidak mungkin untuk diuji dan dianalisis, yaitu "SEPERTI APA WUJUD TUHAN?" mengapa? pertama, untuk apa kalau sudah tau?, jawaban bahwa "TUHAN ADA" itu sudah cukup untuk membuat manusia beriman, karena ada konsekuensi logis, jika tuhan ada maka ajaran tuhan dan pengetahuan dari Tuhan adalah ajaran dan pengetahuan yang paling BENAR, selesai. dalam ajaran Tuhan tidak pernah Tuhan menceritakan bagaimana "Wujud aslinya" karena ya memang sifat Tuhan yang Maha Tahu, bahwa Tuhan paham kalau manusia tidak butuh informasi, pengetahuan, ilmu tentang ini, sudah cukup sebagaimana yang selama ini diajarkan melalui para nabi dan rasul. selesai. kedua, Ada sebuah sifat dalam konsepsi penciptaan yaitu Sifat dan Wujud atau variabel apapun itu dari "Hasil Ciptaan" dengan "Pencipta" pasti tidak sama. jika kita membuat HP, apakah sifat manusia = sifat HP? tentu saja tidak. demikian pula TUHAN dengan CIPTAANNYA, sekalipun TUHAN menjelaskan wujudnya dengan "bahasa" manusia, pasti lah manusia tidak akan mampu memahami "REALITAS PENGETAHUAN WUJUD TUHAN" tersebut karena ya indra nya manusia hanya bisa memahami "REALITAS MATERIAL" sedangkan wujud tuhan sendiri adalah "REALITAS IMATERIAL", sampai kapanpun tidak mungkin paham. sehingga mencapai pada kesimpulan "Untuk apa tahu wujud tuhan? agar beriman? lah kan sudah dibuktikan kalau TUHAN ADA, kenapa masih tidak beriman? kalau yakin TUHAN ADA ya seharusnya beriman. Silogisme dan logikanya kan begitu. Jika masih tidak beriman berarti yang menjadi rumusan masalah bukan "APA WUJUD TUHAN" atau "APAKAH TUHAN ITU ADA?" namun bisa jadi yang lain. kalau ini refleksi diri saja, karena hanya anda dan TUHAN yang tahu.
- nah dari sini jelas, ada batasan dalam menguji keilmiahan KONSEP KETUHANAN yaitu "APAKAH KEBERADAAN TUHAN BISA DIUJI SECARA ILMIAH?" [PREMIS ke-3]. secara ringkas jawabannya adalah BISA, dan BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN baik secara EMPIRIS maupun RASIONAL. Anda bisa belajar dari Prof. Maurice Bucaille, Prof. Jeffrey Lang, dls beliau dulu seorang ILMUWAN ATHEIS garis keras, namun sekarang seorang ILMUWAN dan PENDAKWAH.
2. Yang kedua ada upaya hegemoni bahwasannya KONSEP METODE ILMIAH WAJIB METODE EMPIRIS, sedangkan METODE RASIONAL tidak boleh masuk ke dalam ranah METODE ILMIAH. ini sejarah panjang bagaimana dark age eropa dan periode enlightment eropa, namun keliru dalam mendudukkan KONSEP KETUHANAN, KONSEP AGAMA, dan KONSEP AKAL RASIONAL. jika dijelaskan secara rinci bisa memakan waktu hingga 1 tahun lamanya, namun ada kunci dalam mempelajari sejarahnya yaitu pada kelirunya ilmuwan dalam merumuskan masalah. mereka memahami akar masalahnya adalah "agama mengekang kemampuan berfikir manusia", padahal sebenarnya justru "pengekangan akal, berfikir, rasional" itu bukan bersumber dari ajaran tuhan, melainkan "hawa nafsunya manusia" yang rakus kekuasaan, ingin mengejar materi, harta dikumpulkan sebanyak-banyaknya, dan satu cara yang paling efektif-efisien adalah penindasan, dan membodohkan rakyat bahkan umat beragama. sebagai tandingan, Fakta sejarah Islam di masa Nabi Muhammad hingga Sahabat Umar bin Khattab, dinasti abasiyah yang ditekankan adalah Agama, Berfikir rasional, riset, ilmu, dan faktanya ilmu beliau justru yang menginspirasi para ilmuwan barat sekarang. ini Fakta sejarah. Kalau umat beragama dan masyarakat kita saat ini? ya dilihat saja para pemuka agamanya dan para guru-guru apakah mengajarkan kepada muridnya untuk berfikir rasional, menggunakan akal, logika, dan ilmu atau justru malah mengekang bahkan sekedar respons emosional saja. se simpel itu. Sehingga problem utamanya adalah penggunaan akal yang justru malah dibunuh, dimatikan, karena ada kepentingan sekelompok orang dalam hal mengumpulkan materi. harta, kekuasaan, pengaruh sebanyak-banyaknya. kepedulian mereka pada umat dan masyarakat hanya sebatas janji di mulut, aksinya? omong kosong. buktikan saja, karena ya dasar mereka bukan ajaran Tuhan, tetapi hasil pikir atau asumsi-asumsi yang tidak berdasar dari ajaran Tuhan.
Sementara sekian, terimasih sekali lagi saya sampaikan, semoga menjadi perspektif yang bisa direnungkan, dipikirkan baik-baik tanpa mendahulukan emosional.
beuh,, niat banget gan, nulis segini banyak nya,,,.,
terimakasih,
@@ridhotuljobs9009 terimakasih gan sudah menyempatkan waktunya untuk membaca, senang sekali ada respon dari agan
sebaiknya anda punya channel youtube juga. sangat layak untuk didengar publik.
Terimakasih .... Sangat menguatkan iman , terimakasih banyak.
I❤
IB HRS
BUYA YAHYA
UAS, UAH, USTAD FELIX
dan ulama dan ustad jalan lurus lainnya.
NO WAHABI..
NO LIBERALIS..
Aku lebih mencintai kebenaran bukan orang nya
@@rayramiii4231klo nabi org atau bukan
No habib palsu
No habib palsu
@@rayramiii4231IB HRS❤
Rasional belum ilmiah. Rasional berarti berhenti di ranah retorika atau filosofi. Belum masuk ke pembuktian. Nah, contoh pembuktian keberadaan Tuhan, akan berhenti pada penjelasan rasional. Kalaupun mencoba dibuktikan, akan sangat sulit. Sedangkan masalah nasab, bisa dijelaskan secara rasional, namun seharusnya bisa dicari secara ilmiah. Kalau hanya berhenti di ngaku2 saja, sama aja seperti berhenti di hipotesis. Kemudian, dilihat data dan dianalisis, itu bisa jadi kesimpulannya kiyai Imad. Tapi di counter sama RA.
Sarung Pakaian Syar'iyy Pembeda antara Muslim (Memakai Sarung & Celana Panjang) dengan Ahl AlKitab (Hanya Memakai Celana Panjang Tanpa Sarung)
Dalam Islam, pakaian adalah identitas syakshiyyah(kepribadian) seseorang.
Rasuul Allaah صلى الله عليه وآله وسلم وبارك memerintahkan laki-laki muslim untuk memakai celana panjang dan sarung agar berbeda dengan laki-laki ahli kitab yang hanya memakai celana tanpa sarung.
عن أبي أمامة رضي الله عنه قَالَ: فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَتَسَرْوَلَونَ
وَ لَا يَأْتَزِرُونَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«تَسَرْوَلُوا وَائْتَزِرُوا وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ»
(أخرجه أحمد في مسنده (36/613) صححه الأرناؤوط والهيثمي. وحسنه الألباني وابن حجر. حديث حسن).
Dari Abi Umaamah AlBahili رضي الله عنه berkata: "Wahai Rasuul Allaah, Sesungguhnya ahli kitab senantiasa memakai sirwal (celana) dan tidak memakai izaar (sarung)", lalu Rasuul Allaah ﷺ bersabda:
“Pakailah sirwal (celana) dan juga pakailah izaar (sarung), dan selisihilah ahli kitab (Yahuudi dan Nasraani)."
(HR Ahmad (36/613) dinilai shahiih oleh AlSyaykh Syu’aib AlArna-uut dalam Tahqiiq Musnad Ahmad, dan juga di nilai shahiih oleh AlHaytsami dalam Majma’ AlZawaa-id (5/131), dll. Serta di nilai hasan oleh Syeikh AlAlbaani dalam Jilbaab AlMar-ah AlMuslimah (1/185) dan dinilai hasan juga oleh Ibn Hajar AlAsqalaani dalam Fat-h AlBaari (9/291)).
vt.tiktok.com/ZSFapAPUm/
Sarung adalah pakaian muslim & muslimah, agar tidak tasyabbuh (menyerupai) ahli kitaab, BUKAN UNTUK JIMAA' (BERSETUBUH), kalo untuk jimaa' disunnahkan di dalam SELIMUT, BUKAN SARUNG.
Siapa yg menyerupai suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum itu.
Dari 'Abd Allah ibn 'Umar رضي الله عنه, Rasuul Allaah صلى الله عليه وآله وسلم وبارك bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
“Orang yang menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari kaum tersebut”
(HR. Abu Daawud, 4031, dihasankan oleh Ibn Hajar di Fat-h AlBaari, 10/282, dishahiihkan oleh Ahmad Syaakir di ‘Umdah AlTafsiir, 1/152).
• membuktikan keberadaan Tuhan kepada Kaum Atheis adalah dengan cara MEMBUKTIKAN BAHWA KE-GHAIB-AN ITU ADA ,.
dan ada cara ampuh yang benar-benar bisa membuktikan bahwa keGHAIBan itu ADA .,
dan para akan Atheis terdiam merenungi 🗿🗿🗿
. klo mau tau, reply...
Sesatnya anda adalah seolah-olah Cara menemukan kebenaran hanya dgn metode ilmiah.
@@khaliifatAllaah.alMahdiyy12 • dan cara sholat kita, bahkan tata waktu melakukannya pun sama dengan Umat Yahudi,
-- maka semoga para ustad anda sesegera mungkin berembuk menyiapkan tatacara pengganti gerakan dan waktu Sholat.. sebarkan ini pada Umat, kita harus tampil Beda ‼️
Pada dasarnya teori juga bersifat rasional karena belum bisa dibuktikan. Lantas apakah itu menunjukkan bahwa teori itu tidak ilmiah?
Guru gembul dan pesulap merah sama2 pejuang akal sehat dan yang ingin membuktikan kebenaran yang Hak dengan ilmu yang ilmiah dan rasional.
Beda kl pesulap merah masih agak berat sebelah ... Blmmau bahas ilmu krbalnya hbaib bahar😂
Kok malah sampai pesulap merah dia itu entertain bikin konten beda server lah
Pesulap Merah itu pembenci dukun..
Bukan pencari kebenaran..
Jika yang nipu itu Dukun Dia kejar..
Kalau yg nipunya Habib gak dikejar Bahkan dibela Habibnya dibela..
@@farmerkang9058 ralat. benci pembodohan publik . tapi gatau kenapa ga pernah bahas dongeng habib. mungkin ada kekhawatiran tersendiri.
Apapun itu ambil yang baiknya buang yang buruknya, namun ane lebih suka guru gembul sih, ya walaupun ada beberapa pendapat yang tidak sesuai dengan ana, tapi pahamnya hampir sama.
Ini nih kedua orang yg beriman dgn dasar ilmu pengetahuan
Terkadang kita beriman berdasar keyakinan,keyakinan tidak salah,tp keyakinan bisa di katakan yakin yg benar kalau tau dulu pengetahuan tentang yg di yakini
Mari kita belajar lagi pada orang yg bisa menjelaskan dgn baik dan mudah di terima
Bkn belajar pd orang yg berkepentingan pribadi berkedok agama
Keren, kolaborasi mencerahkan, mencerdaskan, membangun nalar, menjaga akal..
Barakallah
ENAK BANGET VIDEO INI DILIHAT, BUKAN CUMA KONTEN ISINYA...VISUAL DAN SUARANYA..
soalnya lokasi di studio ustadz Felix, ada crew yg mumpuni + perangkat yg handal
sebenarnya nyindir Guru Germbul biar upgrade
@@gilangibnuavisaal-8135entah kenapa pak gembul gak mau punya Tim produksi
Sudah 3 tahun ikutin guru gembul, 70% ilmu beliau membuat saya menjadi mualaf. Dan Ustad Felix 20%, sisanya dari sumber lainnya. Terima kasih atas penerangannya yg rasional, konkrit dan relevan.
Semoga istiqomah kak
@@Asuna14_ Amin. Terima kasih.
Ilmu apa?
Klo berilmu tidak mungkin dia bertentangan sesama islam 😂😂
@@thelibrarianwicaksono6905 bagus, untung anda tidak masuk agama melewati ba'lawi
jadi budak kamu ntar
@@priatampantv dia ga bertentangan dengan islam, dia "mengkritik" metode nasab yang dipakai oleh para habaib yang bisa saja menyebabkan pembodohan kepada umat
Kita tidak diperintahkan untuk "mengetahui" Tuhan. Tapi kita diperintahkan untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Suka Denger dan liat . klo 2 orang pinter diskusi... dari pada denger ceramah yang dikit.. Ci2.. Cie2.. Unyil. !!!!!! setuju sodare2 ..? takbir...!!! 😂😂
Gw paham hal ini, intinya yang ngisi acara bakalan menyesuaikan dengan audiensnya juga.
Kalau audiensnya anak-anak, murid, orang tua, mahasiswa, ataupun sekelas dosen, maka akan disesuaikan cara penyampaian dan isi materinya.
Kalau anda merasa gk suka, berarti audiens di acara tersebut patut dipertanyakan masuk ke klasifikasi yang mana.
@@josephstalinbinlenin5420 klasifikasi preman , milenial edgy yg meromantisasi maskulinitas /perjuangan revolusi , remaja yg rebel yg suka konflik bersenjata. market audiencenya HRS/bahar.
Mereka mah gk bisa diskusi.. 😅
@@creativeart7477😂😂😂
😅😅😅
0:13 langsung video
backsound nya langsung dr guru gembul 😁
Jangan. Btw sebelum detik 13 itu disclaimer. Harap dibaca biar gak asal komentar.. 😂
Wow terimakasih lho informasinya sangat bermanfaat 😅😅😅
0:13 itu bentar lo
Ku kira suara apa, ampe copot headset 😂
saya sangat suka guru gembul debat sama ustadz felix, dua sudut pandang berbeda satu tujuan yaitu Indonesia lebih maju
Dua yang terbaik ini berbincang aja gw dah merasa teraliri ilmu❤😂... semoga Allah selalu melindungi dan memberikan petunjuk kepada Anda berdua, Aamiin❤
Saya kagum dengan Netralitas Guru Gembul Menghadapi Perbedaan dan Kedangkalan Dalam Memahami Histori dan Originalitas Orang orang Beragama...
Terutama Yang Banyak Sekali Problem dan Perbedaan Dalam Islam..
seperti nya pak guru itu sama dengan saya, bukan NU bukan MU bukan HTI bukan PKI bukan WAHABI tapi ISLAM dan seorang MUSLIM.😊
Si paling independen Uda ada karya apa aja ya😂
@@melisasari4787maca cih 🤔🤔🤔
tpi klo ada yg sedang trending ngikutin
Ahh yg benerr bangg, belajar lagi dehh, guru gembul ini apasih karyanya, dari segi pembicaraan aja orangnya ini lebih kaya sok tau
@@hafidsetiawan2634 tak bermazhab lagi, dia mujtahid mutlaq yg sanggup mebedah hukum syariat langsung dari qur'ann dan hadits.. waww..
Tuhan Allah YANG BENAR tak perlu dicari keberadaan NYA karena DIA akan nampak dengan sendirinya disaat kita berbuat amal kebajikan kepada semua ciptaan NYA tanpa merugikan makhluk lainnya.
Pembentukan DNA dan genetik yang sangat kompleks sering diibaratkan seperti kode komputer yang canggih. Dalam dunia komputer, tidak ada kode yang tercipta secara kebetulan; kode tersebut ditulis oleh programmer yang memiliki tujuan jelas. Demikian pula, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang sangat canggih.
.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses-proses di dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan perintah kode. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang.
.
Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
.
Singkatnya, asal-usul dunia dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, tetapi lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan kompleks yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip yang mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Pembentukan DNA dan genetik yang sangat kompleks sering diibaratkan seperti kode komputer yang canggih. Dalam dunia komputer, tidak ada kode yang tercipta secara kebetulan; kode tersebut ditulis oleh programmer yang memiliki tujuan jelas. Demikian pula, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang sangat canggih.
.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa proses-proses di dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan perintah kode. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang.
.
Sangat sulit membayangkan bahwa kompleksitas seperti itu dapat muncul secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya ke organisme multiseluler, diklaim telah berlangsung selama miliaran tahun, namun proses ini tidak terjadi dalam keadaan acak. Proses ini lebih mirip dengan serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
.
Singkatnya, asal-usul dunia dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, tetapi lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan kompleks yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip yang mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Pembentukan DNA dan genetika yang sangat rumit sering disamakan dengan kode komputer yang kompleks. Dalam dunia teknologi, tidak ada kode yang muncul secara acak; kode tersebut dibuat oleh programmer dengan tujuan yang spesifik. Demikian juga, proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pembentukan dan pengaturan informasi genetik membutuhkan mekanisme yang sangat maju.
Para peneliti telah menemukan bahwa proses-proses dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk menerjemahkan kode genetik menjadi protein, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan cara komputer menjalankan instruksi kode. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa proses ini melibatkan feedback loops dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma pencarian dalam sistem komputer yang dirancang dengan teliti.
Sangat sulit untuk membayangkan bahwa kompleksitas semacam itu bisa terjadi secara kebetulan. Evolusi seluler dari RNA ke DNA, dan akhirnya menjadi organisme multiseluler, diklaim berlangsung selama miliaran tahun, tetapi proses ini tidak berjalan secara acak. Proses ini lebih menyerupai serangkaian seleksi dan penyesuaian alami yang sangat terarah.
Secara singkat, asal-usul alam semesta dan kehidupan tidak menunjukkan bahwa semua ini terjadi secara kebetulan, melainkan lebih seperti hasil dari proses yang sangat teratur dan rumit yang mungkin melibatkan prinsip-prinsip mendasar seperti pengkodean dalam komputer.
Pembentukan DNA dan sistem genetik terlihat sangat rumit, mirip dengan kode komputer yang canggih. Dalam dunia digital, kode tidak muncul tanpa alasan; pasti ada programmer yang memiliki tujuan. Proses yang melibatkan DNA dan RNA menunjukkan bahwa pengaturan informasi genetik memerlukan mekanisme yang canggih.
Peneliti menemukan bahwa proses dalam sel, seperti bagaimana tRNA mengenali asam amino untuk membuat protein, memiliki kemiripan dengan cara komputer menjalankan perintah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan adanya umpan balik dan mekanisme pemilihan yang mirip dengan algoritma dalam sistem komputer yang terencana.
Sangat sulit untuk membayangkan bahwa kompleksitas semacam itu bisa muncul tanpa adanya tujuan. Perkembangan dari RNA ke DNA dan akhirnya ke organisme yang lebih kompleks diklaim memakan waktu miliaran tahun, tetapi tampaknya tidak terjadi secara kebetulan. Proses ini lebih menyerupai rangkaian penyesuaian yang sangat terarah.
Secara keseluruhan, asal-usul kehidupan dan alam semesta lebih mirip hasil dari proses yang teratur dan rumit, bukan sekadar kebetulan.
mdh2an beliau Felix di beri hidayah barakah umur kesehatan murah risqi dan kekuatan membimbing mencerdaskan mempersatukan umat nabi Muhammad saw aamiin
Dua orang yang berilmu dan banyak hal bisa diambil dari obrolan ini ❤
Setujuuu🎉
0:38 Tuhan itu...Bukan ilmiah...Tapi Maha Ilmiah...!!! Tuhan ...Beraembunyi Di tempat yang Terang...,hingga mata manusia..tidak akan mampu untuk ...menatap Nya...
😂😂😄😄🤑😜🤪😆😛😛🤪🤑😂🤣 Tuhan kok Maha Ilmiah...hebat....hebat.... dinalar saja tidak dapat kok Maha ilmiah.
Guru gembul juga tdk bilang tuhs itu ilmiah
.
@@brbconan9807 Kalau benarnya sendiri tidak Universal apalagi Akidah Pastilah tidak ilmiah.
Yg hrs di akui bahwa hati kita yg terlalu kotor sehingga tdk mampu menjangkau zat yg maha suci(Allah).
Ini baru daging semua...🙏🙏🙏 Sehat Selalu ustadz felix, semoga dalam lindungan Allah swt...🤲🤲🤲 Amin..
Saya suka dgn kajian guru gembul dan ustads Felix ,untuk pencerahan,bagi pemuda muslim ,bagi diri saya yg belajar Islam dari kyai kampung bahwa Rosulullah itu mulia karena akhlaknya,alimnya ,kecerdasannya ,takwanya dan masih banyak lagi ,bukan kesombongannya karena nasab,TDK penting buat saya itu nasab, JK manusia itu baik ilmunya ,baik akhlaknya dll itu yg saya hormati dan sayangi
ini yg ku cari tanggapan dr ust felix.. dr awal aku pngn nya ada ust felix di konflik debat guru gembul vs gus wafiq/pihak rabitah. krna ust felix selalu punya cara halus untuk menjelaskan dan selalu bikin ibarat2 yg mudah di fahami smua orang. klo guru gembul kan bhasa nya agak beda jd bikin sdm rendah gagal faham shingga bisa menimbulkan perpecahan.
ingat ya bukan guru gembul yg bikin perpecahan tp mereka yg gagal faham
lalu bagaimana menjelaskan manusia biasa bisa mikroj 70x? dll
@@sirigendem Sesat Kalo itu mah. Nabi Muhammad SAW aja cuma Satu. Gak ada Manusia "kalo dalam Islam" yg lebih mulai daripada Nabi.
Kalo ada selain Nabi Muhammad SAW yg bisa Mikroj itu jelas "BOHONG!".
@@hirumayoichi2625Wkwkwk artinya ente ga percaya Mukjizat Nabi Muhammad dalam melakukan Isra mi'raj
@@muhamadsyahmi7627dibaca ulang coba 😂
Bukan masalah SDM tapi ego guru gembul lebih besar beda dengan ustd felix
Sebenarnya daripada menyebut, "Tuhan tidak ilmiah", saya lebih suka menyebut, "Tuhan tidak dapat diilmiahkan."
ya emang itu yg guru gembul katakan, tapi di framing sama baalawi, 😂
Apa kah guru gembul puya otak, atau otak nya di dengkul, apakah metode ilmiah guru gembul secara empired di cek tengkorak kepala nya di belah dulu, apakah otak nya di kepala apa di dengkul 😂😂😂😂, kan ini metode ilmiah dia sendiri 😂😂😂
@@xipoy3741
Kita liat nanti Imam Mahdi pasti dr Ba'alawi
@@ErikMuslim-h6k tadi gw ketemu imam mahdi diwarteg, beliau makan pake ucus ayam
@@ErikMuslim-h6k Gak bang, Imam Mahdi pasti dari keturunan gua.
Nah ini kedua orang yg baik secara rasional dan ilmih
menurut lu aja kali baik. gua nonkristian tapi sering ngelihat ini felix suka banget menghasut orang2 kristen seolah2 paham mereka ada yang salah. contohnya saat dia bilang kalo yesus itu sebenarnya muslim, karna disunatlah apalah, padahal yang benar itu yesus orang yahudi. dan semua tradisi yahudi tentu dilakukan olehnya. yang aneh itu dia mengakui kalo itu tradisi islam, padahal islam juga mengikuti tradisi yahudi. makanya yahudi kristen dan islam itu satu rumpun, gimana ceritanya yesus itu muslim, kalo islam itu ada setelah muhammad. inilah sesat fikir.. kecuali ini orang bilang, kalo islam mengakui yesus, dan menjadikannya bagian dari nabi-nabi para muslim, ini baru logis!!
@@MMDz-69 emang Lo tau KTP tersebut silam apa bukan?? 😆
@@MMDz-69 cacat mencerna ya. kmu
@@MMDz-69 emang Isa . Ibadah GaK? Kalo ibadah kemana dia beribadah?? Lucu kau. Logis dong
dan yang lebih aneh, bagaimana bisa pemuka agama suka membading-bandingkan agamanya dengan agama lain. lah tujuan agama itu sendiri adalah mengatur manusia itu sendiri. bukan berdebat mana yang lebih benar. karna sejatinya manusia juga tidak tau Tuhan sebenarnya itu seperti apa dan bagaimana. bukankan lebih baik saling mempererat keyakinan masing-masing adalah hal yang lebih baik? karna akan selalu ada lubang dari setiap kepercayaan. dan kebenaran itu relatif, hanya Tuhan itu sendirilah kebenaran yang sejati. dan hanya tuhan yang tahu dan berhak atas itu.
Boleh kalian hebat dalam berpikir dan berbicara, itu semua titipan Allah dan kehendak Allah sprti demikian, tapi nnti kita liat apakah kalian smua bisa mendebat di Pengadilan Akhirat, mengklaim siapa yg salah & yg benar.. Wallahu A'lam
Guru gembul itu kalau dlm ilmuan maiyah adlh manusia berdaulat. Baik dlm berfikir maupun bertindak..so kita nanti menghadap Allah juga sendiri..TDK ada organisasi, Mazhab atau sekte..
Lo kata cak nun di surga TDK ada NU TDK ada muhamadiyah, Wahabi, salafi..dlll
@@rieswandyprabowo
“Wahai Nabi, jika ada orang yang mencintai suatu kaum (yang berbuat kebaikan), namun bagaimana jika ia tak menyerupai mereka (dalam segi amal)?”. Nabi menjawab dengan santun, “Orang akan dikumpulkan bersama yang ia cintai, dan kamu juga akan dikumpulkan bersama yang kamu cintai.”
dua duanya pemikir yg cerdas dan mencerdaakan....
@@YayasanHamasaatulQuranAl-Minha si gembul modal mbah gugel 🤣
@@mangkemidin422emang masalah belajar dari google?, google itu ibarat buku lengkap karena di dalamnya terdapat banyak ilmu yg bahkan ilmu anda hanya 1%nya dari ilmu di google, di google ada 30 jus Qur'an sekarang anda apa juga hafal 30 jus? ,
Kesimpulannya jagan merendahkan ilmu orang lain, ibarat lautan anda tidak bisa mengukur kedalamannya
@@Maknakata2024 tukang copas mbah gugel ko di denger.. 😁😁
Ga aneh RG berani berkata gembul = Gemar ngibul. 🤣
Mashaa Allah tabarakallah...
Ust Felix kecerdasannya diatas rata rata.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.... Manusia berbeda IQ dan berbeda karyanya
Kalian adalah sama2 pejuang Muslim,,lebih erat silaturahim selama kalian urusan kebenaran atas dasar tuntunan Alquran dan Sunnah,,tetaplah rukun dan bersatu melawan kebatilan di dunia ini
mohon maaf, menurut pengetahuan saya bukankah Scientific method atau quantitative method didasarkan pada deductive sedangkan kualitatif method didasarkan oleh inductive.
Sepengetahuan saya dalam "wheel of Science" Terdapat : (theory>hypothesis>observation>generalization) jika quantitative method dimulai dari atas kebawah, artinya dimulai dari theory, sedangkan dalam kualitatif method dimulai dari observation. syukron
Inilah yg menjadi kengawuran GG mendefinisikan ilmiah hrs dgn bukti empirik, menabrak para ilmuwan dunia,termasuk teori relativitas Einstein, singularitas dilatasi waktu sampai saat ini TDK ada bukti empiriknya.padahal analisis, hipotesis SDH bisa dikatakan ilmiah meskipun TDK terverifikasi dgn bukti empirik, Krn bisa di verifikasi dgn akal kita.
@@IwanSofwan-d6x mungkin lebih tepatnya kita mengkaji secara objektifitas. hipotesis tentang objektifitas mungkin bisa dikatakan ilmiah namun masih perlu observasi dan generalization dan belum mendapatkan empirical Evidence seperti yang anda bilang tentang teori teori Einstein. Sedangkan menurut saya yang di tekankan oleh GG disini adalah mengkaji nasab secara objektif bukan subjektif (claim) yang mana akan menghasilkan empirical Evidence. mungkin bisa ditambahkan argumen saya. karena saya jg masih belajar. Terimakasih 🙏
@@deniseharsanto5962 kesalahan fatal GG mengubah diksi validitas sebuah karya ilmiah ditarik menjadi definisi ilmiah, akhirnya rancu kusut berantakan.menabrak produk ilmiah para ilmuwan dunia yg bentuknya TDK mesti hrs dgn bukti empirik.
saya pribadi sepakat dgn metode ilmiah dr pak guru gembul..
saya sebagai muslim dasarny
isi dlm surat albaqoroh.
dlm surat albaqoroh isinya adalah
1.dasar dasar ilmu pasti/matematika
2.ilmu tasawuf tingkat tinggi .
😊🙏
Lucunya, bahasa ilmiah sendiri berasal dari ilmu pengetahuan islam di akui dunia ilmu metode pengetahuan nya, bisa bisa metode ilmu pengetahuan, berubah hasil pemikiran dugu 😂😂😂 si gembul
Ilmiah bahasa ilmu pengetahuan islam di pakai dunia, orang barat mengakuinya, orang islam sendiri menghianati nya 😂😂😂
@@taraguang no coment tentang pribadi guru gembul...yg jelas pengetahuan itu berasal dr bermacam macam sumber/referensi
bgt jg saya 🙂
@@Adit9898 contoh orang belajar menaunggi Google seperti belantara hutan ada buah manis ada buah beracun ada kelebihan dosis ada hoax, tidak ada pembimbing,
Apabila bicara detail ilmu keliatan stand-up komedi,
@@taraguang 🤭
Orang berfikir kritis kalo berdebat jadinya kayak seru di simak malah mirip musyawarah, tapi pas di RA kayak saling berebut benar, dan mencari pembenaran masing2, sebenarnya berdebat yg benar itu seperti apa sih? Apa adu eyel2lan dan merasa benar dan pulang dengan keyakinan masing2 atau kah bermusyawarah dan menemukan kebenaran yg akhirnya di sepakati bersama?
Idealnya yg kaya muasyawarah.
@@bambangimadudin5841 bukan masalah kritis tidak, apakah jika belum menguasai disiplin ilmu terkait ujug-ujug dibilang kritis?
Kalau masalah nasab serahkan saja ke pakarnya yang punya Otoritas yang sudah menguasai disiplin ilmu terkait daripada membicarakan yang bukan ranahnya...
Coba suruh belajar nasab dulu sama ahlinya yg punya Otoritas baru kemudian membicarakan ranahnya.......
@@bambangimadudin5841 ya kayak di RA itu, RA merasa menang, Gurgem merasa menang 😂
Itu debat.
Sampai Guru Gembul mengklaim kemenangan di videonya sendiri loh.
@@Patir_Sigma yg dinamakan orng menguasai disiplin ilmu, yg bagaimana bang? Pemikiran kritis itu tidak berhubungan dengan penguasaan ilmu sih, silahkan anda cari dimana saja yg berhubungan dengan berfikir kritis, 🙏, apakah orng berfikir kritis harus mengusai ilmu tertentu
@@tangadulan berarti gumgem tidak dewasa dan sok tau karena bukan ahlinya kok merasa lebih hebat
Alhamdulillah, semoga pembahasan tentang “dualisme” makna “ilmiah” ini bisa jadi awal reformasi dalam perbaikan terhadap kekeliruan pemahaman keislaman selama ini. Wallahualam.
Alhandulillah, akhirnya ada juga orang yg seperti ustad felix yg bisa mengurai pola pikir pak gembul...
dan mungkin pak gembul kudu cari video penjelasan ilmiah ttg ketuhanan yg di jelaskan ustad felix sekitar 8 tahunan yg lalau...
tp balik lg lahh.. apakah pak gembul mau belajar atau kgk...
jd dalam diskusi ini ada banyak kritik dr ustad felix ke pak gembul...
dan Alhamdulillah yg kedua adalah saya tidak tertimpa musibah pemahan Agama Islam Dan Musibah pemahan tauhid seperti Pak gembul..
dan saya berlingung kepada Allah dari musibah pemahaman Agama seperti yang di Alami pak Gembul...
aamiin
soal kubu2an.. mungkin pak gembul harus meriview dan mendengarkan kembali podcast di channel pak rhoma irama, bahwa beliau taqliq dgn kubu pak imad dan kawan2nya...
sekalian paparkan lagi pemahan pak gembul soal taqliq..
pemahaman pak gembul tentang sanad keilmuan yg beliau bilang baru mulai taon 2000an itu juga semakin memperjelas pemahman pak gembul emang agak laennn
@@sr-uv4lf kosakata yang digunakan Gembul banyak salahnya. Ulama salah kosakata aja bisa dianggap sesat, ini Gembul kosakatanya salah malah dipuja-puja Non-Muslim.
@@sr-uv4lfcoba cari istilah apa itu kubu?
Berislam itu mestinya menjadi cerdas...
Rasional itu mksudnya dapat diperbandingkan..
Artinya dapat dibandingkan...
Smntara allah itu tidak bisa diperbandingkan dgn apapun
Jangaan d bandingkan nnti NGAMUK 😂😂😂😂😂
Hati - hati Bang. Serba salah soalnya kalo ladenin org Cacat Logika tuh...
Rasional itu Artinya Masuk Akal
@@BlueSky-tr7te rasio itu artinya perbandingan.. Berfikir logika, matematis
@@dodywibowo1066 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasional berarti pemikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, dan cocok dengan akal.
.
Bahasa mudahnya ya masuk akal = Itu rasional.
Kebalikan Dari Irasional = Tidak masuk Akal.
Agak kurang tepat Felix Siauw terkait definisi metode rasional.
Di dalam dunia pendidikan tinggi sekarang terbagi menjadi:
1. Science-> Ini yang dimaksud ilmiah, ilmiah itu tooling pembuktiannya kuantitatif dan menggunakan pendekatan induktif, dan tidak harus disiplin hard science kalau menggunakan pakem ini. MIsal ada jurusan ilmu sosial, kalau ada kata-kata ilmu, itu akan masuk ke kategori science, lulusannya jadi bachelor/master/doctor of science, kalau diurut ke filsafat klasik terpengaruh sama Ibnu Rusyd yang terpengaruh sama Aristotle, jadi ada tidaknya itu diuji existensinya
2. Art->ini tidak bisa disebut ilmiah karena disiplinnya tidak menggunakan kuantitatif, melainkan kualitatif, nah mungkin ini yang dimaksud FS itu metode rasional, ini di disiplin yang berbeda, dan kualitatif itu menggunakan pendekatan deduktif, lulusannya itu bachelor/master/doctor of art, salah satu cara berpikirnya kalau ditarik ke filsafat klasik bisa merujuk ke filsafat idealismenya Plato, ada atau tidak berada dalam pikiran/ide seseorang.
Kalau di luar ada 2 lagi tambahan disiplin
1. Eng -> Engineering, di kita harusnya teknik, ini lebih tepat ke rumpun applied science, dibedakan dengan science, di Indonesia tidak jelas dibedakan cuma gelarnya saja, dengan sarjana teknik dan sarjana science, tapi masih dianggap masuk rumpun yang sama
2. Philolosophy->ya tahulah, ini lebih ke filsafat, di Indonesia masih nyampur dengan Art (rumpun Humaniora)
Jadi kalau di luar, jurusan geologi misalnya, ada geologi science, ada geologi art, ada geologi eng, ada geologi philosophy.
Maklumi saja😂
Dalam ilmu Filsafat, ada 3 aliran dalam mencapai kebenaran... Yakni Rasionalitas, Empirisme (metode Ilmiah), Logika (mantiq)...
Ketiga elemen ini membentuk jalan kebenarannya sendiri... Turunan dari ini ketiga elemen ini membentuk Hard Science dan Soft Science...
Dalam Hard Science maka memakai Metodeologi Ilmiah... Namun dalam Soft Science maka sulit (meskipun bisa) memakai Metode Ilmiah karena objek penelitiannya terkadang tidak bisa di indera secara fisik... Maka pendekatannya bisa memakai metode Rasionalitas atau Logic (kalau premisnya tidak banyak)...
Sedangkan apa yg anda bahas diatas hanya membahas turunan dari sumber metode menemukan kebenaran... Bukan dasarnya... Sedangkan Ust. Felix itu membahas dasar atau Metodeologi dasar menemukan kebenaran...
Kesalahan fatal GG mengatakan ilamiah hrus dgn metode empirik, merusak tatanan keilmiahan.relativitas Einstein tentang singularitas,dilatasi waktu,sama sekali TDK ada bukti empiriknya, tapi bisa dikatakan ilmiah Krn melalui kajian ilmiah. 90 % teori relativitas Einstein tanpa ada bukti empiriknya. Anehnya knp byk org percaya dgn definisi ilmiah menurut GG.
@@irwienarzylzainuddin7431 metode rasional tidak pernah jadi ilmiah, dia akan rasional di masanya saja, diterima di konteks jaringan dan masanya saja.
Sebagai contoh, pandangan ulama Islam dulu menyebut bahwa virus itu bangsa jin, apakah salah? gak perlu diperdebatkan, cara berpikir ini dulu juga ternyata menyelesaikan masalah manusia, apakah efektf? itu kajian lain lagi.
Dengan ditemukan mikroskop elektron maka pengetahuan manusia juga berubah dalam memandang virus, dan banyak lebih efektif dalam memahami dan mengelola virus.
Dalam dunia kriminal misalnya, dulu belum dikenal fingerprint, jadi sangat mengandalkan kesaksian, pas diketahui fingerprint bisa digunakan dalam metode pembuktian, akhirnya fingerprint dipakai, begitu juga DNA.
Terkait nasab, dulu ya gak ada ilmu DNA, orang pakai catatan dan budaya oral, sekarang ada ilmu DNA dan mulai diakui luas, kenapa harus menolak?
Di filsafat ada lagi yang lain, tidak hanya 3 itu, seperti ketika Imam Ghazali membuktikan hadits shahih dengan mencium, Ibnu Al Arrabi bisa menulis buku tebal dengan waktu singkat dengan kasyaf.
Nah yang tidak kalah menarik, ada mathematician India namanya Srinivasa Ramanujan, dia kasyaf juga dalam menyajikan formula matematika, ada notes dia yang sekian puluh tahun tidak dipahami, dan sekarang baru dipahami kalau itu ternyata rahasia (model matematika) black hole, dan catatan itu ada di perpus kampus dimana ada pohon apel Newton.
Islam kaffah YES, Islam liberal NO
Ini nih...belajar asik,,,,ustad felix santuy,,,gak meninggikan ego,,,,guru gembul santuy,,,,,,jadi diskusi asik,,,kalaupun debat bakal jadi debat damai,,,,,gak seakan2 sekolah lebih tinggi,,,belajar sama ulama tinggi,,,,
Metode Ilmiah yang dibahas pak guru gembul adalah Metode Ilmiah yang disetujui (konsensus)
betul, kenapa bisa sampai bisa disetujui semua orang terutama para ilmuwan karena hasilnya lebih akurat dari metode lain yang non ilmiah
@@enigma_entertainmentPadahal metode ilmiah yang di kiblati sama barat itu dipelopori sama Ibnu Al haytam, ilmuwan muslim pada jamannya
Malah sangat sedikit yang tau fakta ini
@@agateslate7939yak betul, bapak metode ilmiah yang dikembangkan sampai sekarang itu memang ibnu al-haitsam, tpi bukan berarti karena dia ilmuwan muslim, itu berarti muslim agama yang bisa menggunakan metode ilmiah ya, filsuf" hebat jg lahir dalam agama kristen yg mendebatkan tuhan itu ada atau tidak, banyak yg argumen nya justru mengarah ke atheis tpi saat dia mati pun dia tetap seorang theis beragama kristen bahkan petingginya.. yah seperti sebuah koin saja kalau milih garuda gk dapet apa" kalau pilih uang dpt uangnya, pas dilemparkan kalau kita pilih garuda pun kalau koin yg muncul sisi garuda kita tetap tidak dapat apa" makanya tidak ada cukup alasan untuk memilih sisi garuda karena gk ada untungnya.
@@agateslate7939romantisasi masa lalu
Felix bingung sendiri 😂
2 orang yg saya kagumi dgn sudut pandang yg berbeda❤
Wow ternyata Guru Gembul telah diskusi dengan Ust Felix. mengejutkan
gausa di tonton bro buang2 kuota lu aja
@@nopalarya4463 Hah ? kagak tuh. Diskusi Entertaining kok
Dari dulu bro, beberapa bulan yang lalu
Tll@@nopalarya4463
kan udah sering dulu
Ini Ustadz Ustadz CERDAS, Rasional dan masuk akal👍🙏
Ustadz pelix oke , tapi buat aku sih yg paling masuk akal GG, seneng nyimak nya jika orang"cerdas ngobrol enak di cerna
Pak Felix Siauw berkata: keberadaan Tuhan itu bisa dibuktikan secara rasional. Gembul:(sambil tertawa tipis) "Ya tapi rasional itu belum memenuhi kaidah ilmiah."
Lihat ungkapan ini dengan baik. Dia bilang, "rasional itu belum memenuhi kaidah ilmiah." Pertanyaan saya, waktu dia menyimpulkan begitu, itu kira2 pake rasio apa dengkul?
Kalau dia jawab: "rasio", yasudah, berarti pengetahuan rasional itu ilmiah. Wong dia sendiri menyimpulkan begitu pake rasio kok. Kecuali kalau dia mau mikir pake dengkul. 😁
Haha enak dicerna? berarti omongan sesederhana ustad Felix Siauw anda ga masuk?, bnyak belajar lagi,
Aku sendiri punya pikiran lain. Justru Ilmiyah versi timur yang sering dipakai dalam kitab-kitab kuning adalah istilah ilmiah yang stagnan dan tidak berkembang. Ilmiyah versi timur itu penuh dengan subjektifitas yang tidak bisa mencakup kebenaran objektif. Nah, sedangkan ilmiyah versi barat itu justru yang berkembang seiring dengan berjalannya zaman. Lagi pula, kalau mau disebut ada ilmiyah versi timur atau barat, yang ilmiyah versi timur sudah selayaknya ditinggalkan karena definisinya yang saya katakan tadi sudah stagnan, terjebak hanya di sekitar abad pertengahan. Dan tentu saja ilmiyah versi timur itu metode subjektif yang tidak bisa digunakan untuk penelitian Sains zaman sekarang.
Maaf, analogi yang bapak tuduhkan itu untuk sekelompok kecil bukan seluruhnya
*ilmiyah* miyah iyah yah ah
dari apa yg gw tahu, metode penelitian sains zaman sekarang itu berawal dari timur tengah, pertama kali dipakai di timur tengah, hingga kemudian diterjemahkan ke bhs2 di eropa, dan digunakan sampai sekarang.
jadi harusnya gk ada versi timur dan barat, dua2nya itu dari timur tengah.
mungkin itu lebih kepada topik keilmuan aja yg membuat beda.
@@chunchunmaru3093 kelemahan orang yg mengkaji kitab kuning adalah terlalu taqlid pada isi kitab tanpa di uji isinya benar atau salah😅😅😅
Contoh tidak ilmiah dan subjektifitas adalah komen anda saat ini bro ,ilmu itu luas bro jangan baru denger ilmiah di UA-cam sedikit langsung bisa menyimpulkan.
Undang bapak moeflich H Hart guru gembul
Kita sebagai muslim harus bangga punya Cendikiawan muslim kontemporer di jaman kita🥰
Waktu aku kecil yg di panģil ustadz itu orang yg menamatkan belajar ilmu agama islam di pondok pesantren selama bertahun tahun .....kok skrg orang baru mualaf yg pwngetahuan agamanya aja masih perlu bimbingan tp punya kemampuan publik speaking yg bagus tiba tiba di panģgil ustadz
ustadz kan artinya guru, orang di pondok bertahun tahun kalo ilmunya buat diri sendiri berarti bukan ustadz atau guru, keculai mengajar baru udah jadi ustadz
Untuk menjadi ustadnya anak2 TK, gk perlu jg selevel gus baha, cukup bisa tajwid dan lain2 yg dasar. Semuanya itu relatif tergantung siapa yg diajar. Intinya adalah, pengajar sebisa mungkin lebih pintar daripada yg diajar. Dan ustad felix itu ya sudah diatas rata2, sudah cukup utk ngisi2 kajian. Tetapi mungkin kl ngajar di gontor, belum cukup. Gitu loh.
Jangan smua harus sesuai standar. Agama ini gk jalan kl gitu. Contoh lain, meskipun bodoh banget, cuma bisa alif ba'ta, ya bisa aja dipanggil ustad, kalau berada di negara mayoritas non islam, yang muslimnya satu atau dua orang. Toh org tsb meskipun cuma bisa alif ba' ta, msh lebih pinter daripada orrg2 mualaf.
FAKTANYA GUS2 SEMISAL GUS AZMI MALAH MODAL TEBAR PESONA YG VIRAL, GUS BAHA GUS KAUTSAR MALAH DITINGGAL
@@sulihsasmita Dua2nya tetep dapat kebaikan sesuai kadarnya, gus azmi dapat pahala mempopulerkan sholawat di orang awam. Gus Baha dapat pahala karena ilmunya.
templete std pertingkingan kaum udud sarungan
Gua sedikit mengoreksi apa yang disampaikan sama mas Felix. Sebenarnya, kalo menyangkut masalah genealogi/keturunan, secara metodologis pembuktiannya ngga bisa cuma lewat pembuktian rasional (rational proof) atau konsistensi rasional (koheren) saja. Misalnya, kayak lewat sumber naskah klasik (seperti argumentasi yg sering dipake sama RA).
Masalah genealogi/keturunan ngga bisa berhenti sampai sana. Karena masalah keturunan itu masalah konkret, nyata, dan empirik. Artinya, buat ngelacak dan ngebuktiin kebenaran kehabiban ini idealnya bisa ngegunain metode ilmiah yg saintifik untuk ngebuktiin hipotesa tsb. Misalnya, lewat pengujian tes DNA di laboratorium.
Cuma yg jadi masalahnya, metode ilmiah buat ngebuktiin kehabiban tsb ngga bisa dilakuin karena ngga ada sampel yg bisa dipake buat diuji di lab. Buat ngukur kesamaan DNA antara Nabi dengan keturunannya, tentu dibutuhin sumber DNA dari Nabi. Misalnya, kayak tulang, gigi, rambut, dll. Ofc, hal ini ngga bisa dilakuin, mengingat Nabi adalah sosok sakral yg ngga bisa diambil sampel DNA nya dengan alasan apapun.
Nah, kesimpulan yg gua tangkep terkait masalah kehabiban ini, karena ngga ada sampel yg bisa diambil dari Nabi, maka pembuktian ilmiah terkait kehabiban ini akan sulit dibuktikan secara metodologis ilmiah. Sehingga kedudukan kehabiban ini dalam metode ilmiah itu sangat lemah, dan bisa dibantah. Disini letak kegelisahan masyarakat umum, seperti guru Gembul, kyai Imad, dan gua sendiri mengenai validitas kehabiban secara metodologis ilmiah. CMIIW.
Kan ada bulu jenggot,, rambut,, dan darahnya,, kata Bani baalawi,,
Jika metode empiris tidak mungkun dilakukan, maka pembuktian rasional menjadi metode yang dipakai dan di anggap kebenaran, sampai ada kebenaran empirik nya.
@@DanceVirale oke gua jawab pake analogi ya, supaya lebih mudah dicerna. Pertama, konteks pembicaraan kita tentang genealogi/keturunan, yg mana hal itu merupakan bagian dari disiplin ilmu empirik, yakni ilmu genetika karena menyangkut DNA makhluk.
Kedua, setiap disiplin ilmu itu punya metode sama prosedurnya tersendiri dalam membuktikan hipotesisnya. Misalnya ilmu genetika, pembuktian kebenaran hipotesanya harus dilakuin lewat metode dan prosedur ilmiah yg sudah jadi konsensus keilmuan. Ngga bisa ngebuktian genetika seseorang cuma lewat ucapan dari mulut ke mulut atau naskah-naskah klasik. Kenapa? Karena itu sifatnya subjektif ngga objektif. Sedangkan metode ilmiah bersandar pada sesuatu yg objektif, yg bisa diukur, bisa ditelaah, bisa diuji di laboratorium dengan instrumen penunjang lain sesuai kaidah ilmiah.
Ketiga, gua coba bikin analogi yg sederhana. Misalnya, gua nih ngaku-ngaku keturunan Jokowi. Terus orang-orang minta bukti ke gua. Gua bilang ke mereka buktinya adalah omongan tetangga gua, temen-temen gua, dan tulisan-tulisan jaman dulu. Apakah lu bakalan langsung percaya dengan klaim gua, dengan cuma dibekali bukti seperti itu? Tentu ngga kan. Makanya, sekarang kita bisa mastiinnya lewat cara ilmiah seperti tes DNA. Kenapa? Karena itu sifatnya lebih pasti dan objektif. CMIIW.
@@SørenKierkegaard_20 jika yang dimaksud dengan "catatan jaman dulu" itu berupa akta kelahiran, gua akan percaya itu, sebelum adanya pembuktian tes DNA.
@@SørenKierkegaard_20 poin pemikiran liberalnya itu udh ditulis tu...
Jika empiris itu harus selalu tes dna, maka JIKA dna Nabi S.A.W. bisa diambil sample-nya, kenapa ga bisa dna itu disalah gunakan oleh orang kafir musyrik munafiq? Misal, kloning dna dan atau modifikasi gen dna...
JUGA dgn adanya bioteknologi sekarang untuk kloning dan modifikasi gen dna. Gmn bisa validkan dna seseorang itu valid akurat 100% keturunan siapa, jika dna nya sudah dimodifikasi atau dimanipulasi sedemikian?
SEHINGGA, maksud empiris si gembul sebenarnya menyempitkan maknanya hanya sebatas 'yg bsa dilihat mata', selainnya nihil. Padahal indera pendengaran, bisa.
kata "Wahabi" itu pertama kali disebut orang Syiah untuk menggembosi dakwah sunnah. Kalau mau adil Dakwah sunnah harusnya disebut "Muhammadi", karena tokoh yg mempelopori pertama namanya Muhammad bin Abdul Wahab. Sedangkan sebutan "Wahabi" itu dinisbatkan kepada Wahab bin Rustum (Abad ke 3 di Maroko)
Ndak bakalan ilmiah..
Klo sudah berselisih cara apapun akan dipakai...
Bikin definisi sendiri lalu dipakai menghantam lawan berselisih nya...
Itu diakui Gus baha di perkara bid'ah..
Bikin defisini sendiri apa itu bid'ah....
Sesuatu yg tidak dilakukan nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam....
Padahal bidah tak seperti itu
Lalu dipakai menghantam..
Jangan haji umroh naik pesawat naik onta saja..
Jangan adzan pakai toa teriak saja ...
Dllll
Dst
Kan jadi agak lain
@@awisujawi4715
Oke, jelaskan definisi Bid'ah menurut Gus Baha
Kalo namanya Muhammadi, nanti bakalan ngeles kalo manhaj ini langsung dari Rasulullah 😂
@@DafikinAhmad Wahabi memang seringkali berusaha mempertahankan existensi nya dengan cara memodifikasi hukum2 warisan tafsir ulama leluhur nya di abad 9 jika terjadi perubahan zaman..misalnya hal2 apa saja yang termasuk bidah dan tidak...tetapi dalam beberapa hal masih menerapkan pola fikir konservative yg kaku berpatokan pada tafsir leluhur yg textual di zaman lampau...makanya di saudi sendiri wahabi sudah mulai di hapus oleh pangeran MBS akibat pila fikir kaku yg mengharamkan innovasi sehingga dikhawatirkan meembuat umat kita makin tertinggal peradaban
@@budiini4955 ini contoh argumen yg tidak ilmiah😅
Wahai hamba-Ku:
Letakkanlah akal dan pikiranmu
dalam mengenal Aku,
dan letakkanlah jiwamu
dalam berhadapan kepada-Ku.
Kemudian datangilah hatimu
dalam keadaan memandang-Ku,
maka sesunggunya hal yang
demikian itu akan membawamu kepada terungkapnya hijab
dengan segala rahasia antara
Aku dengan dirimu.
(Ilham Sirr)
Masalah nasab sejauh ini yg sy tau tumbuh subur di indonesia aja. Coba kalo bisa subur di berbagai belahan dunia terutama di arab saudi, maka kontroversi nasab bisa diakhiri secara metodologi ilmiah. Guru gembu di akhir debat sama RA udah membawa ilmu statistik sehingga ada kemungkinan kalo ilmu nasab itu sampai berakar di arab saudi sana, bisa dibuktikan secara empiris ilmu nasab itu. Lagipula belum ada sy liat bangsa arab saudi yg mengelu elukan keturunan nabi kecuali umat syiah.
Sebenernya, kasus di Indonesia itu sedikit mirip sama Budaya agama Hindu ( jaman dulu di Nusantara ) Kenapa ?
Karena, Dalam Agama Hindu kasta tertinggi itu adalah kasta Brahmana ( Pemuka Agama/ Tokoh Agama ) Budaya tersebut masih dilakukan oleh para umat Islam di Indonesia sekarang ( TERUTAMA DI PULAU JAWA ).
Dalam Agama Hindu "Tokoh Agama" sangat dihormati bahkan dipuja-puja sama pengikutnya.
Nah, Umat Islam Indonesia ( TERUTAMA DI PULAU JAWA ) itu mengganti-nya dengan "Keturunan Nabi" sebagai Titisan "Orang Suci" & "berkasta tinggi".
Kalau ga percaya silahkan bandingkan Penganut Agama Hindu di India & Umat Islam di Indonesia ( TERUTAMA DI PULAU JAWA ).
Jadi, Masih terbawa Kebiasaan Penduduk "Pribumi" terhadap agama sebelum Islam datang ke Nusantara, yaitu : ( Agama Hindu ) sampai sekarang ( Walaupun sekarang sudah beragama Islam ).
Kok aku jadi ngelag ya? Aku jadi terharu. Nyatanya Ustadz Felix sehumble itu. Aku jadi bingung apakah aku masih harus tidak suka terhadap Ustadz Felix yang terdahulu, atau aku harus menerima Ustadz Felix yang terdahulu?
Jadi ngelag apa terharu yg bener?
Sikap manusia dinamis bruh, kita pun begitu, pemahaman dan attitude kita sekarang, besok atau lusa pasti berkembang
@@KerupukWenak nah itu ngelagnya. Aku terharu dengan terbukanya Ustadz Felix untuk berdiskusi dengan semua orang. Bahkan tidak keberatan dengan referensi-referensi yang ditampilkan Indah G. Namun aku jadi bingung apakah Ustadz Felix yang dulu & sekarang itu masih pribadi yang sama atau berbeda? Jika sama, apakah kita harus memaafkan Ustadz Felix yang dahulu, ataukah masih perlu waspada?
@@akhmadfahrudin2571emang gebrakan nya ustad felix aja, sebenarnya dia ga berubah, dia cuma mau lebih terbuka dengan orang lain, denger penndapat orang lain, biar tidak asik di sirkelnya sendiri. bagi felix, echo chamber iru berbahaya.
Tak kenal maka tak sayang
Lah malah potongan ke 2 yg di upload duluan😅👍
😅 malah kebalik
salah satu rujukan Ust. Felix tentang definisi akal dan proses berpikir, serta metode rasional dan metode ilmiah/empirik mungkin buku yg judulnya "Hakikat Berfikir", terjemah dari kitab berjudul التفكير , yg ditulis oleh Syekh Taqiyuddin An-Nabhani (diterbitkan oleh Pustaka Thariqul Izzah/PTI; baru-baru ini diterbitkan juga oleh Al-Azhar Press, Bogor). Di situ ada penegasan tentang definisi akal dan berpikir, serta metode² berpikir (rasional & empirik), serta tentang bagaimana menempatkan mantik/logika/silogisme sebagai teknik berpikir, bukan metode berpikir.
wallahuu a'lam..
saya kesini khusus utk menonton ust felix sj 😊
Guru gembul harus berhati hati ketika colab dengan akun2 tertentu karena mereka hanya mau pansos.saya penggemar anda.selalu saya follow.
Buset 😂😂😂
Dikira guru gembul gak pernah pansos kali yak wkwkw
Orang tua mending mancing ikan aja sono
Wkwkwk.. Lbh bnyk followers Ustad Felix pak😂. Dsni mreka hanya mencairkan suasana dan membersihkan nama Pak Guru yg dikatain Liberal.
Pak tua kok suudzon sih
" jangan berprasangka. "
Felix sedang pelan2 menyelami alur berpikir guru gembul, untuk menarik guru gembul ke alur pikir Felix, tapi di obrolan ini, guru gembul sangat teguh pada pada pendirian nya dan nggak bisa sedikitpun ditarik ke alur si felix. Sy sepemikiran dg guru gembul, secara sederhana, agama tal perlu di ilmiahkan, karena agama sebuah keyakinan. Ttg nasab, itu bukan bagian inti dr sebuah agama. Dan pertentangan nya bukan masalah subyek nasab itu sendiri melainkan Obyek dr nasab nya itu.
Gugem bukan kekeh...tapi ngeyel...dia tetep yakin kalo pemikirannya yg bener
@@petsforhappiness FS disini pengen ambil role seolah2 jadi lawan debat.. tapi dikesempatan tertentu ust felix sendiri mengaku selalu pakai metode empiris utk menguji obyek. Jadi nanggung 🤣
itu ngeyel nmnya, liat brpa kali guru gembul mau sanggah gk bsa, krn mmg yg di paparkan ust felix gk bsa d sanggah wkwk
Kesimpulan terbodoh
Lho agama terutama Islam itu bersandar pada ilmu yaitu ilmu Allah yang kebenarannya mutlak diatas kebenaran filsafat. Ilmu kok nggak bisa diilmiahkan aneh pendapat ini. Dan perlu diketahui ilmu Allah sudah nggak perlu di buktikan karena sudah terbukti pasti benar dan benar benar pasti terbukti.
Inilah kenapa debat agama siapa paling benar itu gak ada habisnya ... Video ini menunjukkan untuk meletakkan pola dasar pikir yg sama dlam berdiskusi 1 agama yg sama aja itu mustahil dan susah ...
Intinya, jawaban Gus Wafi soal pertanyaan Guru Gembul terkait ilmiah ngaco. Gus wafi menjelaskan tentang Definisi Kebenaran menurut As Safaroini, bukan definisi ilmiah.
Ga usah pake gus,, wafi aja,, gus itu keturunan kyai.. emang wafi keturunan kyai.?
gus wafi bikin terkejut guruGembul
Wafi > fanatik subjektifitas
Gurem > fanatik objektifitas
Ust Felix > moderat antara subjektif dan objektif = rasional
🎉🎉🎉🎉
Yg ngawur definisi ilmiah menurut GG bahwa ilmiah hrs dgn bukti empirik, ini menabrak para ilmuwan dunia. Teori relativitas Einstein tentang singularitas dilatasi waktu sampai saat ini TDK ada bukti empiriknya.apakah lantas kita katakan TDK ilmiah, hanya orang bodoh yg mengatakan singularitas, dilatasi waktu TDK ilmiah. Aneeh nya knp mdh percaya sama GG, padahal analisis, hipotesis SDH bisa dikatakan ilmiah tanpa hrs ada bukti empirik, Krn TDK semua teori bisa di verifikasi dgn bukti empirik. Tetapi bisa diverifikasi dgn akal kita.
@@IwanSofwan-d6x kan disitu sedang dibahas kajian ilmiah, bukan teori. Teori belum tentu ilmiah kalo belum bisa diuji secara empiris. Contoh Teori Ketuhanan, apakah itu ilmiah? Jelas enggak... Contoh lain, teori Big Bang, teori evolusi.... Semua itu hanya bisa diambil jawaban atau kesimpulan mutlak, hanya bisa melakukan interpretasi. Dan setiap ilmuan bisa melahirkan interpretasi yg berbeda2. Makanya kalo bicara teori, para ilmuan banyak perdebatan. Tapi kalo ilmiah, ya jawabanya mutlak.
Saya lebih setuju sama penjelasannya ustad Felix,lebih mudah di fahami dan rasional ketimbang gembul..
antum HTI ya?
jelas . beda kelasnya 😂
karena otaknya sdh terseting aja sih. klo mesin disel gak akan mungkin bisa dipakein pertalite. paham kan?
Orang halu pasti lebih gampang dengerin penjelasan halu juga, kalo yg pro sains gak nyambung dengerin si felix 😂
@@ikhsanharissapasi bro
Gara gara pak guru "pikiriran liar saya jadi nakal"..
Jangan jangan jaman nabi, teknologi ditakdirkan belom secanggih skarang karna takut orang orang kafir menguji atau menanyakan mukjizat & wahyu secara ilmiah..
Dan ketika nabi isa turun kelak, apakah tidak heran melihat sekeliling (teknologi) banyak yg berubah
Maaf itu hanya "pikiran liar"...jangan didebat..🙏
orang jaman itu sudah melihat langsung , akhirnya jadi fakta , yang di uji jika asumsi atau hipotesis ,
Logika allah itu maha tahu , jadi kenapa nabi bisa bingung jika nabi isa turun karena izin allah swt dan kita tidak pernah tahu zaman itu seperti apa , #hanyaPendapat
Ketika Nabi Isa as naik 10:10 dia msh bingung tp ketika Nabi Isa as turun skrng dia tidak bingung..krn akhirnya bs turun.
Nonton juga kali dari atas bro. Emang Capt. America yg dibangungin Fury
Orang kafir tetap aj kafir walaupun TUHAN
muncul di depan mukanya 😂
Krna hawa NAFSU di ciptakan untuk menentang TUHAN
Di kasih LAPER dan KESUNYIAN baru ngaku kalah
Secanggih apa sih teknologi jaman dulu
Kemungkinan sangat lebih canggih dari yg kita tau
Banyak yg tidak bisa kita pahami
Bencana ALAM yg mengubah sejarah serta menutupi kecanggihan teknologi dulu
konsepsi teologis mengenai pengetahuan hanya bertahan dan berlaku di masa lalu. tapi interpretasi umat yg fanatik terlalu jauh sampai disangkutpautkan dengan pengetahuan modern seperti saat ini (cocokloginya agamawan ). bebas sih asal bikin seneng ya boleh dipercaya gimanapun bentuknya.
MASALAHNYA GURU GEMBUL KEPINTERAN, SEMUA RANAH KEILMUAN DIBAHASNYA, JADI KEMUNGKINAN GURU GEMBUL HATAM SEGALA ASPEK KEHIDUPAN, MAU ITU SOAL AGAMA ATAUPUN KEHIDUPAN DUNIAWI.
EXCELLENT LAH YA MUNGKIN BISA DIBILANGNYA.
JAGA HATI SELALU YA GURU GEMBUL.
RESPECT EACH OTHER.
Ini orang gak konsisten, nyebut diri sendiri "aku", tapi nyebut kamu dg sebutan "antum". 😵💫
Definisi konsisten menurut lu apaan dah? 😂😂
canggung bang .
ngurus amat
Kenapa sih? Antum terganggu? 😂
perkara ginian aja dimasalahin. 😅
Apakah tahta orang radikal ustadz felix akan di ambil alih oleh guru gembul? 😂
Ahaha
Pertanyaan nya GG percaya ngak alqur an itu ilmiyah....itu aja di jawab...krn itu kitabullah yg diimani seluruh umat islam dunia...titik...tdk bisa di framing dg akal2 an manusia..
@@luqmansultan4869 yaa elaah om lu benci amat ma GG!? yuk belajar lagi yang bnyakk dan main yg jauh, mngkin lu blum ntn video2 nya yah om!?
Mungkin wkwk
@@luqmansultan4869 emang gg punya kewajiban ngejawab pertanyaan ini..?
Tanpa mengurangi rasa hormat
Ust Felix mualaf & guru gembul belum mondok,. Saya rasa beliau belum memahami seutuhnya ketika berdebat kemarin di Rabithah Alawiyah,.
Ust & guru kalo bisa memahami kajian keilmuan perpondokan dulu ya dari zaman kezaman 🙏😇..
Mohon maaf hanya usul ust & guru
sbnrnya pondok pesantren banyak yg g ngajarin islam
salah satu cirinya: kalau dia belajar islam mustahil dia menakar keilmuan hanya karena mondok atau tidak mualaf atau tidak. itu pikiran yg jauh sekali dari islam
banyak pondok pesantren yg sbnrnya ngajarin ilmu budaya kuno tapi dikira ajaran islam
Secara logika kalau beliau belum paham tidak mungkin beliau disebut ustadz oleh banyak orang
@@gurugembulbanyak itu tolak ukurnya dari mana? Udah diteliti berapa pondok yang anda maksud? Dipikir lah dengan empiris.
@@gurugembulItu asumsi kamu ajah
PENYAKSIAN - WITNESSING
Wahai hamba-Ku:
Keberadaan-Ku terlampau jauh
untuk dikenal oleh egomu,
Kenyataan-Ku teramat jauh
bila disentuh oleh akal mu,
dan tanda-tanda-Ku terlalu Samar bagi penglihatanmu
kecuali jika engkau himpun dalam penghabisan,
dan engkau sentuh Aku dalam rasa",
yang habis daripada ia merasa,
niscaya "rasamu" Aku ganti dengan penyaksian
kepada zat-Ku semata.
(Ilham Sirr)
Yahudi tidak pernah menghujat guru gembul😂
Tajam
Anjir Yahudi yaman
Krn s gmbul nasab.y yahudi krturunan bani aidit
Apa Yahudi pernah menghujat Ustadz Felix & Koh Dondy Tan ?
Saya tidak menghujat Guru Gembul. Afwan berarti saya Yahudi, bapak/Ibu saya Yahudi? Anda bilang kami kafir? saya tunggu qisas anda di akhirat wahai Muhammad Ghozali
Pak gembul ngomng pengen di denger tp orang lain berpendapat tdk mau menerima😂😂😂
Yg mana tu?
Buktinya? Atau kesalahpahaman diri lu sendiri? Apakah bnr?
bagian mana tuh kang aep?
Benar sekali, dari banyaknya dia bicara dengan memotong bicara lawan bicara.... Salut sama ust felix
@@cekguarsandi2171 yg sebelah mana?
Felix Siauw sosok yg fanatik extreme. Dalam segi idiologi. Guru gembul orang yg lebih inklusif. Menyambung2nya mereka tetap aja ada beberapa hal yg tidak bisa dibohongi kalo mereka tidak nyambung. 😂
Njir UFS dibilang fanatik😂
Emng siapa yg mau nyambungin bang, dikata nikah apa.. Astaga berat amat😂.. Diskusi2 kyk gini dari jaman dahulu itu udah ada loh.. ulama2 masa di masa keemasan Islam sering ngobrol kyk gini.. Filsuf2 Yunani juga sering ngobrol kyk gini.. seru dan nikmat banget nyimaknya.. jadi banyak belajar perspektif.. Kalo orang berilmu yg debat itu hasilnya kemungkinannya cuma 2, benar atau lebih benar.. Jadi tolonglah stop mengkubu-kubukan.. Kebiasaan dicekokin mulyono soal kubu jadinya begini nih masyarakat.. Cebong kampret lah ini lah itu lah.. Stop it man..
Oten biasa
@@coverteubereschannel6507 stop it bro.. hadeh bener2 dah wakanda
@@coverteubereschannel6507 tuman .orang bego dikit dikit oten
@@emaildarurat8954 felix hti itu bukan fanatik lagi tapi udah radikal
Nuntut bljar ngaji agama itu bkn utk modal utk berdebat doank, belajar ngaji itu utk di amalkan dan mmberi mamfaat utk umat
10:42 Felix ini terkesan memaksa orang untuk tidak berpihak, seolah-olah dia merasa prihatin kalau Guru Gembul berpihak pada kelompok tertentu sedangkan dia sendiri jelas-jelas berpihak pada ideologi khilafah, pada figur Taqiuddin Annabhani, dan pada ormas hizbut tahrir kan anehh 🤔
sdm nkri emg msh bnyk yg rendah, ky gitu aja gk ngerti mksdnya.....
Itu jokes kocak lu
Bro, anda islam jgn hobi berprasangka buruk kcuali lgsg ngmg depan org nya
Kalo gak ngerti mending nyimak aja bang 😂😂
Ngga juga lah.. Jgn semudah itu menyimpulkan !!
Terlihat seperti profesional kualitas suara dan videonya😂😂😂
*kasih paham pak Gem*
😹😹
Justru kasih ilmu agama kpd gg krn mualaf ilmu agama nya lebih canggih dari agama keturunan nenek moyang....
@@luqmansultan4869 Belum tentu Itu bukan ukuran,tergantung kesadaran spirit masing masing
Awas dislepet Kak Gem
Masya Allah beliau2 orang cerdas. ❤❤❤ Semoga beliau2 sehat lahir batin panjang umur barokah. Aaaaaaamiiiiin Ya Rabb
PAK FELIX ADA BILANG EMPIRIS..TAPI TIDAK PERNAH SPEAK UP TENTANG KHUROFAT, BIDAH DLL PARA HABIB...MENYEDIHKAN
ada waktunya...klo lebih berpotensi memecah belah untuk apa?
Krn mrk termasuk dlm golongan nya.. Gitu aja simple
Karena jatuhnya akan generalisasi.. apakah ada Muslim yg mencuri atau berbuat dosa besar.. kenapa tidak dibahas? Apakah ada yg mengaku Nabi dll
@@drmdhny9yang merasa terpecah belah hanya kaum2 pelaku bidah itu sendiri
Sebenarnya soal Sains vs Agama pernah lebih agak mendetail pernah di bahas di chanel nya Prof Bagus episode dengan Sabrang. Dibagian Godels theorem beserta Aksiomanya.
Cuma yah karena beliau berdua menggunakan bahasa planet namec otomatis tidak akan pernah pernah popular topiknya.
Semenjak blunder kemarin bahas habib yang Nabi Muhammad Tokoh historical. Jadi paham juga kenapa Abdullah Al-Qasimi Murtadz. Ketika sebuah ilmu yang bikin orang cerdas sampai terlampau jauh bisa bikin orang keblinger. Padahal Agama ga semua semua logika juga. Kaya Wudhu terus kentut kenapa yang di basuh muka dan anggota tubuh lain padahal yang kotor itu bagian pantat?? Makanya ujian orang pinter ya keblinger
Emang bener bro orang udah merasa di puncak katanya dalam perkataan sayyidina ali adalah tingkat-3 adalah sombong yang kedua merasa biasa saja dan yang ke-3 merasa gak berilmu
Dan iblis pertama kali di jatuh karena merasa dia sombong
kentut saya bisa ngobati orang . percaya ga..?
klau ujian orang pinter keblinger klau ujian orang bodoh apa dong??utk dimanipulasi dan dikibulin ya😅😂
1. Berfikir pada fakta yg bisa diindera secara langsung..
2. Berfikir pada fakta yg tidak bisa diindera secara langsung..
3. Berfikir pada fakta yang bersifat konsepsi..
Membahas Tuhan itu dlm kerangka fikir nomer 2 di atas, syarat bahasannya cukup 2 saja:
1. Menjadikan fakta terindra langsung sebagai objek berfikir (mahluk hidup dan alam semesta)
2. Menjawab pertanyaan apakah Tuhan ada atau tidak, selebihnya tidak usah dipikirkan.
So, ketika metodologi ini digunakan, maka Ada/tidaknya Tuhan bisa ilmiah, sesuai realitas (empiris) dan rasional
Ustad felix mantappp❤❤
Waduhh perasaan tadi baru aja ketemu di salatiga udah upload aja....
Kapan debat sama Ustadz Muhammad Nuruddin pak Guru?
wkwkwkwkw adhuh
@@gurugembul cocok kayaknya pak gembul sama engkoh felix... ntah knapa gw liatnya mereka pas aja.. gak terlalu tajem debatnya... tipe2 ulama/ustad yg macem ngkoh felix yg bisa pas kalo diskusi sama pak gembul... kalo sosok ulama/kiyai yg terlalu kuno kayaknya ntah knapa gak nyambung aja sama guru gembul...
@@gurugembulsemoga jadi pak gembul.
Setidaknya baca status ust muahmmad Nuruddin tentang kesalahan berpikir pak gembul biar tau letak kesalahan pak gembul dimana
Harus banyak si bapak bapak dua seperti ini di Indonesia yang punya platform besar..
2 bapak bapak kaya gini sering mengguncang Indonesia. Apa lagi banyak 😅😅😅