Gue pernah tinggal daerah pinggiran Blok A Tanah Abang, siang Ngamen & nyapuin sampah di dlm kereta dari Angke sampe ke Rangkas Bitung. Di usia remaja saat itu nikmat bgt, bebas & nyari duit gampang. Tp gue sadar kenikmatan yg gue rasakan cuma sesaat, karena gue juga pgn kayak orang2 yg lalu lalang di stasiun kereta kerja kantoran, punya rumah layak, dll. Alhasil gue lanjutin sekolah gue sampai lulus SMA ikut kesetaraan Paket C. Skrg Alhamdulillah gue udh tinggal di Bandung kerja di bidang retail Alhamdulillah juga udh punya jabatan & berkeluarga. Semua kembali ke individu masing2, krn Lingkungan disitu memang mendorong kita ttp “miskin” (miskin dalam arti gak hanya materil, tapi juga mental). Awal2 bbrp kali saya tawarin ikut kerja cuma emg pada gamau dan gak kuat karena merasa mending jaga parkiran nyantai gak capek tiap hari bisa dpt duit buat makan, rokok & mabok. Alhasil ya Teman2 saya hampir semua masih disana jaga lahan parkir & jaga lapak pedagang karena merasa AKAMSI jd ikut Ormas seperti bapak atau abang2an nya disitu, dan bakal terus turun ke anak2nya juga.
Teringat kata kata Jusuf Kalla, Jakarta ini punya dua sisi. satu seperti singapura, dua seperti bangladesh.. tergantung kita ngambil foto dan video dari angle mana..
Saya alumni salah satu kampung di Jakarta Pusat, tahun 1997 lulus SMA dan mulai bekerja, mimpi yg pertama & utama punya rumah yg 'layak' & sehat... tempat kerja pindah-pindah tapi mimpi yg satu itu gak berubah. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala dilakonin.. tahun 2007, nge-DP rumah di Bogor dg cicilan 500rb, berjuang ngumpulin rupiah buat renovasi.. tahun 2010 mulai nempatin rumah, tahun 2006 pindah kerja ke Depok.. jarak rumah-kantor lebih dekat. Tahun 2022 ini cicilan rumah LUNAS, kerjaan sudah di Bogor.. Alhamdulillah ❤️
Terlepas dari dimana lingkungan beliau berada, tapi Bapak Muhidin dan Bapak Syarifudin sangat ini menguasai data sekali. Terlihat dari setiap yg beliau sampaikan menggunakan data valid, sungguh berbeda dengan “wakil rakyat” di parlemen sana. Sungguh ironi… Menyambut HUT RI ke 77, semoga Negeri ini mampu bangkit dan rakyatnya mendapatkan keadilan serta kesejahteraan seperti seharusnya. Saya juga berdoa, semoga tim Asumsi dan seluruh narasumber selalu dalam Lindungan Tuhan YME 🤲🏻🤲🏻
Ya Allah liat ini lewat diberanda terus nonton makin bersyukur dg hidupku yg sekarang punya rumah layak,kendaraan,yg bersih2 ada..makasih asumsi 😭 semoga orang2 disitu dpet bantuan rumah subsidi ga masalah/penataan tata pemukiman yg layak aamiin
Ortu asli jakarta, malah ke luar jakarta dan netap di kab.bogor karena daerah asli kami tinggal dulu terlalu sesak oleh pendatang yang bangun rumah mepet2 dan kumuh dan jalan trotoar malah di pakai buat usaha kecil kecilan oleh pendatang.
Betul om, perantau tidak memikirkan tata kelola kota, alhasil kumuh semrawut sing penting dapet makan. Semoga IKNB tertata rapih dari segi PKL maupun tata ruang dll
Apartmn mewah sampai perumahan mewah sebagian besar di huni oleh pendatang, Jadi kesimpulanya pendatang gk semua bikin kumuh, krna faktor ekonomi kn berbeda beda, yg asli jakarta jg byk yg tinggal di pemukiman padat,krn tanah warisan nya sdh di jual ke pendatang,dan ahirya hdp berjubel dlm satu atap..
Sy suka konten begini.. Jadi ingat awalan kerja di Jakarta, situasinya mirip2 di video ini. 3-4 blm di gang2 sempit. Lalu pindah kantor dan kontrak di selatan Jakarta, lebih longgar dan tak terasa bertahun-tahun. Semoga rezeki memiliki rumah tanpa ngontrak lagi
Permasalahan perpindahan masyarakat ke perkotaan memang tidak bisa dicegah namun dengan pemerataan dan pemenuhan pembangunan di wilayah pedesaan bisa membantu tugas daerah perkotaan untuk fokus ke masyarakat yang ada, tidak hanya berfokus ke pemenuhan perpindahan masyarakat yang semakin banyak
Betul bang, sepengetahuan gw para perantau khususnya pulau jawa, mereka merantau karena di daerah merekanya sendiri lapangan pekerjaan nya sangat sedikit
Sangat setuju,, yg jdi permasalah adalah pemerataan pembangunan ,, andaikan didaerah asalnya oembangunan berselaras sprti ibukota ,, saya yakin jkrta tdk akan overcrowder krna pendatang
Ya pemerintah nya juga kok diem diem bae, tanahnya dibangun rumah. Eh setelah makinenjamur bangunan liarnya baru deh mencak mencak bilang tanah pemerintah. Harusnya dari awal disiplin dan tegas, pas begitu ada yg ngebangun kasih sangsi biar ga ada yg berani bangun rumah sembarangan ditanah pemerintah
Mari Kita bantu, sedikit demi sedikit Kita perbaiki... Contoh: kampung susun Cakung, kunir, akuarium... Dan nanti Bayam... Semoga program-program seperti ini tetap diteruskan dan dikembangkan di seluruh Indonesia... Aamiin...
12 tahun belakangan ini, kampung pemukiman Jakarta yang tadinya tidak kumuh, berubah jadi kumuh, karena banyak bangunan semi permanen ataupun tidak permanen yang difungsikan sebagai tempat kos. Dan menjamur. Dan, dari dengan yang lainnya bersaing adu tinggi tinggian bangunan sehingga menyebabkan rumah tinggal biasa kehilangan asupan sinar matahari, meninggalkan kesan kumuh
Inget cerita orang tua yg nekat pindah dari kp.pulo karena gak mau anak anaknya yg sedang tumbuh besar, punya kehidupan seperti mayoritas masyarakat disana.. kalau kita gak bisa merubah kehidupan sebagai anak, mudah2an kita bisa merubah keadaan sebagai orang tua.
Tetangga gua pindahan dari kp pulo tinggal di jakbar, ngutang sana sini gak lunas pindah lagi ke tempat lain nyusain orang. Punya mobil punya yg lain minimal utangnya bayar jgn muka tembok bisanya kabur. Hidupnya gak berkah😮
Video ini bagus untuk dilihat orang luar terlebih mereka yg tidak pernah ke Jakarta, biar tahu bagaimana kota Jakarta yang sebenarnya. Jangan yang dipertontonkan hanya seputaran Sudirman-Thamrin dan tempat-tempat yang sudah "dipoles".
Ini kenapa rusunawa sangat penting untuk menggantikan kampung2 dempet ini agar kehidupan masyarakat bisa lebih sedikit tertata rapi dan lahan bekas pemukiman bisa ditanami pohon untuk jadi hutan kota. Aneh saja, dari tahun 50an, baru dekade ini saja rusunawa baru gencar dibangunkan sebagai pemukiman pengganti. Harusnya dari dulu.
Orang indonesia cinta rumah tapak, walaupun nempel di kali gapapa yg penting rumah tapak. Mau rumah susunya jauh lebih bersih lebih bagus, pokoknya rumah tapak is the best. Makanya kalo kita liat jakarta via drone, pemukiman super padet bertebaran. Yg mana kalo itu di tata ulang jadi rusun, akan ada banyak space utk ruang terbuka hijau maupun proyek transportasi yg butuh lahan kaya lrt mrt.
Cuman yah balik lagi kyk yang dijelasin di video bang, bukan cuman pembangunan fisik(rusun) aja yang pikirkan, tapi banyak aspek yang perlu diperhatikan seperti sosial, ekonomi, budaya, dll itu juga penting untuk dipikirin supaya warganya mau pindah.
Misal rusun ada, orang2 yg tdnya tinggal di kawasan kumuh di relokasi ke rusun, lalu kawasan yg kumuh td di gusur dan menjadi lahan kosong, lahan kosong yg tak di jaga/di manfaatkan auto di bangun gubuk2 lg sama pendatang baru.
Saya orang kampung asli prov DIY. Saya baru berani menginjakkan kaki ke DKI Jakarta saat sudah lulus S1 dan mendapatkan pekerjaan di salah satu BUMN di Jakarta. Jadi saya walau orang kampung tapi merantau ke Jakarta secara terhormat, jadi datang pun gak takut jadi orang² kumuh. Cobalah mindset orang² ayo berubah, tuntut ilmu yg tinggi dlu sbg pemutus rantai kemiskinan, baru ke Jakarta. Asli saya dari orang miskin, tapi krn tekad saya berubah kuat, saya belajar sungguh² hingga bs lulus S1 dari UGM tanpa ortu mengeluarkan uang sepeserpun tapi saya dapat beasiswa full S1. Niscaya hidup kalian akan berubah dari kemiskinan saat kalian sudah pintar
Terlihat lebih tentram dan sejahtera hidup di desa..cari ekonomi tidak bersaing..di desaq sekarang banyak juga yg punya mobil pribadi..padi menumpuk,sayur tigal petik,air bersih terjamin..hidup di kota belum tentu lebih sukses dari orang desa..
Betul... di kampung sy pd punya penghasilan besar dari usaha tambak, beternak dan bertani serta wirausaha. Rumah pd mewah mewah tanpa kredit atau ngutang. Makanya pd malas merantau
yg merantau ke jkt dan tinggal di daerah kumuh sih yang mohon maaf.. di kampung juga nggak bisa menghasilkan apa2, mungkin skill gak ada, dan pendidikan jg seadanya. berangkat ke jakarta, minimal jual goreng2an dah dapet lebih dari UMR. temen2 saya yang dari luar kota / provinsi yg merantau ke jkt dengan skill yang bagus dan bersaing., itu pada sukses, kerja di sudirman, bawa mobil sendiri. tapi inget.. SKILL BERSAING
@@erickindratara3307 di kampung saya aja rata rata udah ada mobil di rumahnya meskipun cuma avanza ...hidup di kampung ibarat sayuran tigal petik tanpa beli,,air dan tempat tigal punya sendiri..ibarat mau berdagang tanpa banyak persaingan dagang..udara lebih sehat..biasanya di kota cuma lihat gaji tak di hitung dulu pengeluarannya..jika di total tetap aja hasil kecil...
Solusi saya bokeh dicoba krn saya skrg begini posisinya. pas muda di jkt. Nabung beli tanah/rmh di daerah.. Menjelang usia 35 siap2 pindah ke daerah yg msh produktif ga banyak populasi tp kualitas hidup baik... Dan setelahnya menikmati hari tua di daerah bersama keluarga...gw soale udah ga kuat tiap hari pp 62km ke ibukota utk kerja skrg mendingan pp cm 20km brgkt 10km pulang 10km dgn tingkat macetnya ga seberapa dibanding ibukota, rmh yg lbh manusiawi krn di daerah rmh 250jt msh besar lahannya,udara msh sejuk dan kondisi kerja yg msh manusiawi.. Soal gaji pinter2 atur aja. Mumpung di jkt makanya nabung banyak...di daerah kasarnya mau kesana kemari ga perlu antri krn ga selalu penuh.
Liat sinetron2 di tv,,pingin banget hidup di Jakarta,,,tp setelah liat Jakarta dr sisi lain,,malah mengurungkn hidupndi Jakarta,,,sepertinya lbh enak hidup di pelosok desa seperti saya
Sempet kerja disana, lulus sma langsung bekerja alhamdulillah nabung 2thn kemudian bisa punya sedikit uang tuk melanjutkan pendidikan. Alhamdulillah sekarang sudah lulus
Saya kecil dan besar ,dan sekolah di Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan . Sekarang sy udah punya istri,anak 4 nyaman tinggal di Pamulang Tangerang Selatan tetapi tetap Cinta dengan DKI Jakarta dan ga bisa melupakan Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan ❤
sebagai orang non jakarta, ketika beberapa kali ke jakarta(urusan kerja ) yang menyebabkan harus menginap di hotel, dari bintang 3-4 , pas saya tengok ke bawah , yang saya dapati suasana perkampungan, dalam hati terpikir sungguh kerasa sekali ketimpangan ekonominya. bukan kumuh sih saat itu, suasana kampung sebagaimana umumnya, persis di dekat hotel
Mirip di daerah kuningan, menteng, dan bahkan dibelakang2 SCBD. Gw pernah keliling , srmpet kaget banyak daerah gang2 sempit padat penduduk, dan kumuh. Wilayah2 ini efek tahun2 jaman dulu yang tidak tertata. Kalo kita liat di website BPN, daerah2 tsb tanahnya statusnya jiga gak semuanya SHM. Atau masih garapan. , memang sih ortu2 mereka, kakek/nenek mereka dari luar jakarta. Tapi kan anak2nya kelahiran jakarta. Jadi sudah bukan pendatang lagi
Alhamdulillah pindah ke desa terasa bebas,udara segar,air melimpah, biaya hidup masih murah dan terjangkau, hidup layaknya ora desa pada umumnya, yang penting selalu jaga lingkungan jangan buang sampah ke kali,saling gotong royong,saling menghargai dan bertetangga yang baik
@@apriel4466 kata siapa didesa susah cari duit,jangan berfikir didesa orangnya jadul,ga tau teknologi,keterbelakang,pola pikir dangkal dan tertutup,didesaku banyak kok orang kaya yang duitnya dari pertanian,perkebunan,ternak dan lainnya.Orang"nya juga respect dan saling bantu👌
Asumsi, tolong bahas mengenai Muara Angke. Banyak permasalahan dan hal yang bisa dibahas, mulai dari pelabuhannya, sektor perikanan dan kampung kotanya. Terima kasih
Saya perantau, bbrpa kali merantau ke daerh dan salah satunya jkta, jujur jkta menarik dan menantang. bagi saya yg hidup di jalanan yg penting halal mental bener2 harus sangat kuat.bnyk ilmu yg sya dpt bnyk nambah pnglmn dan wawasan meski sisi gelap jkta gk bisa d pungkiri apalgi yg hidupnya di jalan dan pulang istrht dinihari.setalh terasa jenuh rasanya memang kalau kita hidup dilingkungan yg kumuh miskin dan keras agak sulit untuk berubah dan berkembang aplgi jika nanti berklurga lingkungn trsbt mnrt sya kurng bagus untk mendidik anak2.
Kontennya sangat menarik. Gue besar dan nakal di jakarta sampai akhirnya memutuskan untuk bisa berubah dan Mandiri di surabaya karena gue yakin dimanapun lo tinggal dan punya semangat/niat kerja pasti ada aja berkat atau rezekinya. Gue dulu pernah diremehin Sahabat gue sendiri dan karena itu pelan2 udah gue buktikan bisa survive bertahun2. Ibukota bukan buat gengsi bos, mental lo harus dirubah. Miskin tetap miskin dimanapun lo berpijak kalo mental lo cupu. Good job asumsi.
Konten yang menarik. Terima kasih, Asumsi! Semoga siapa pun pemimpinnya, Jakarta bisa berbenah sampai ke kawasan-kawasan kumuh seperti ini. Tentu kesadaran warga juga menjadi PR besar bangsa ini, mental lihat tanah kosong sedikit (yang bukan milik dia), lalu diisi dan ditinggali olehnya itu perlu banget jadi perhatian. Jujur tidak bisa bertenggang rasa dengan orang-orang seperti itu, apalagi saat diminta pindah malah lebih galak sampai berani menghalangi pekerjaan orang lain (Satpol PP, polisi, dll.). Semoga Allah bantu, berkahi, dan menjaga kita semua.
kebiasaan orang indo banget, liat ada tanah kosong dia tanemin, terus bikin gubuk, dari gubuk ke rumah, lalu dipager bagus. pas yg punya tanah nyuruh dia pergi, eh malah ngamuk2 g jelas
Meresahkan sekali. lihatlah yg di pinggiran rel kereta.. Semrawut kumuh dan kotor. Giliran yg punya tanah mau ambil haknya malah dimintai ganti rugi oleh orang yg ga punya Hak atas tanah itu. Miris..
Saya orang desa ingin sekali melihat indahnya ibukota mencari nafkah di sana tapi saya sadar diri saya hanya lulus an SMA Dan tidak punya skill daripada saya harus hidup tidak menentu di Jakarta lebih baik saya tetep di kampung kerja di kampung dan kalo mau ke ibukota cukup rekreasi ajah
Kalo mau merantau ke kota, jangan ke jakarta mbak, cari kota-kota lain, gak kalah megah kok bangunan-bangunannya, Dulu saya pernah ke Surabaya modal nekad, ngelamar ke pabrik rumahan sarang walet, Gajinya lumayan dan sebenernya saya diterima, Tanpa ijasah atau apa, Cuma syaratnya selama kerja gak boleh pakai hijab, Ya udah saya mundur, balik ke kota asal.
saya orang asli surabaya dan pernah main-main ke daerah Tanjung Priuk tepatnya di sunter, dulu rumah-rumahnya tertata tapi sekarang sedikit kurang tertata. tapi orang-orang asli sana welcome banget ke saya, orang-orangnya pada supel abis cuma mungkin saya kurang cocok jadi akhirnya saya pulang lagi ke surabaya. orang yang bertahan hidup di jakarta adalah orang-orang hebat, dan saya yakin mereka adalah orang-orang yang kuat menghadapi situasi apapun. terimakasih untuk memorinya jakarta.
Ga tau kenapa seru aja si bahas kampung di daerah jakarta yg mungkin mereka anggap kumuh tapi bagi gua si padat penduduk, apa lagi kalo ga sengaja lewat kaya gimana gitu seru aja 😁😁
@cikasep8205 mereka kaya nya ga ngerasa menderita, mereka lahir disitu besar disitu dan itu kampung tanah mereka. Keindahan itu jadi terbentuk karena uniq di tengah2 kota ada kampung kecil yg masih tersisa. Bahkan kalo lu mau riset pun mereka jadi punya usaha tuh, entah itu usaha kontrakan atau kosan bahkan usaha warung atau jualan nasi uduk, menderita nya dimana ya. Kecuali mereka di gusur paksa dan tanah kelahiran mereka di rebut pemerintah tanpa ada imbalan baru itu di sebut menderita, maaf ya kak maksud saya bilang seru itu karena saya anak rumahan jadi kalo main ke kota liat2 desa di jakarta itu menurut saya keindahan tersendiri dan vibes nya pun kaya beda aja gitu.
@@topastopaz6105 gunain social media secara bijak dan cerdas untuk berkomentar, sudahkah diri anda lebih baik? Sudah melakukan kebaikan apa hari ini. Atau sudah berapa banyak orang yg anda kata katain
Pada dasarnya bila kita merantau kuatkan tekad. Terus meraih kesuksesan. Terus berusaha doa dan mensyukuri apa yang sudah di capai. Alhamdulillah. Tahun ini aku sudah memiliki hunian sendiri. #SubangJawaBarat
Tetangga saya di perumahan subsidi banyak banget yg asalnya dari daerah padat penduduk. Skrg mereka hidup di rumah sangat layak, pekerjaan lebih baik, dan lebih sehat.
dulu pernah punya mimpi tinggal di jakarta, kota metropolitan dimana dulu saya berfikir bahwa orang jakarta pasti orang kaya, orang cerdas, orang yg kehidupannya serba canggih dan hedon. tapi ternyata hidup di pedesaan jauh lebih nyaman
Pada dasarnya bila kita merantau kuatkan tekad. Terus meraih kesuksesan. Terus berusaha doa dan mensyukuri apa yang sudah di capai. Alhamdulillah. Tahun ini aku sudah memiliki hunian sendiri.
jakarta udh overpopulasi sih 😔 , saya harap ibukota baru nanti pembangunannya lebih tertata & jangan pada nekat ya merantau ke ibukota baru tanpa modal / tujuan yg jelas , klopun disana akhirnya "perih" yaudah pulang aja dikampung, sawah masih banyak yang bisa digarap , makanan insyaAllah ga kurang2.
Herannya masih banyak yg denial kalo Jabodetabek itu overpopulasi. DKI Jakarta aja penduduknya lebih gede dari jumlah total populasi negara seluas Finlandia, untuk area DKI yg apabila dibandingin hanya sekecil upil itu.
MANTAP ASUMSI 😎 semoga makin sukses membuat konten dan semoga karya yang di publikasikan dapat dilirik oleh orang-orang yang berwenang agar cepat terealisasikan dan mencapai kesejahteraan masyarakat INDONESIA. NKRI HARGA MATI!!!!!!!
Jadi inget dulu gue tinggal di kampung kumuh juga, dan selalu berusaha dan berdoa kapan bisa tinggal di apartemen. Akhirnya bisa juga tinggal di apartemem
Kita tinggal dilingkungan kumur ga buang sampah sembarang,kan dah disediakan tempat pembuangan sampah,cuma saja kita ga mampu tinggal di perumahan yg layak Krn faktor ekonomi
Kalo asumsi gw Tempat kumuh bisa jadi bersih dan nyaman asalkan Warga nya ada kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Seperti di Jepang Pemukiman kumuh tapi bersih karena warga nya memiliki kesadaran yang tinggi Tambahan:gw dulu lahir di dan besar di Jakarta tapi Gw dan orang tua pindah ke kampung halaman di Jawa tengah Dan Alhamdulillah kehidupan lebih baik daripada di Jakarta
@@Asumsiasumsi Alhamdulillah di kampung saya warga nya bisa menjaga kebersihan di kampung jadi bisa terhindarkan dari penyakit penyakit yang tidak di inginkan
konten yg menarik, semoga bisa membuka mata para anak muda di daerah yg selalu menganggap jakarta adalah tempat menjadi sukses, jakarta sudah terlalu padat, sukses bisa di bangun di daerah sendiri
@@mikoriadi2128 kebanyakan daerah kampung itu sedikit pekerjaan, memang sih ada pekerjaan jadi petani tapi penghasilannya kecil, ga kayak kerja kantoran. Makanya pada merantau ke jakarta buat memenuhi keluarganya
Ini modelnya; cukong pengembang punya lahan tapi di zona hijau dg Bisnis Plan 4T. Biar boleh bangun ada kompensasi a.k.a CSR. bikin jembatan semanggi cman 50M. Jembatan dibangun 70M. Gak ada yang audit. 20M masuk kantong pejabat TAIKER yang bikin kebijakan. Bisnis jalan, zona hijau berubah, suapnya gak ketaua
mudah-mudahan kedepannya kesejahteraan lebih merata, pembangunannya di daerah lain juga. Soalnya susah juga kalau misalnya nanti di jakarta kedepannya udah bagus & merata, tapi pendatang terus berdatangan, pasti tetep bakal ada daerah kumuhnya. Kembangkan juga daerah-daerah lain, jadi urbanisasi berkurang dan gaakan ada daerah yang terlalu overpopulate
Dulu kecil pengen banget tinggal di jakarta ada mall dan fasilitas yang waw, setelah dewasa di lihat² enak di desa meski jauh dari kota setidaknya rumah lega dan ada halaman rumah yang bisa di buat parkir 2-3 truk canter😂😂
Kalo boleh jujur ya .. gua rindu Jakarta yang masih berbentuk kampung, walaupun gua gak nolak yang namanya ekonomi dan intelektual manusia yang terus berkembang untuk hal yang lebih baik. Gak nolak, cuma sekedar rindu memorinya.
Saya bukan pendukung Anies. Belakangan baru sadar Jakarta sekarang jauh lebih cantik, bersih ketimbang sebelumnya. Harus diakui, di tengah gempuran buzzer berbayar, Anies diam2 bikin banyak perubahan, BERANI mengakomodir kepentingan warga marjinal yg selama ini terpinggirkan di Jakarta. (Roy Murtadho, tokoh muda NU, pengajar di Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar, Bogor)
Kebijakan paling blunder Pemerintah Pusat adalah ketika menjadikan Jabodetabek sbg pusat industrialisasi. Daerah ini sdh jd pusat pemerintahan, pusat keuangan, bahkan pariwisata juga. Dan mirisnya ini dalah rancangan mereka yg sudah S3 yg duduk di kursi bappenas.
Sering lihat perkampungan di kota-kota besar dunia lewat google earth, memang untuk ukuran kota dengan luas sekitar 700 an km2 standarnya penduduk 3-4 jt jiwa, kalaupun sampai 10 jt seharusnya sudah mengadopsi tinggal di rusun seperti kota2 di China. Bahkan kuala lumpur penduduknya nggak sampai 2 juta jiwa dengan luas kurang lebih 250 km2, jadi meskipun sudah kota metropolitan dengan gedung2 pencakar langit tp perkampungan masih seperti kota2 kecil di indonesia dengan halaman dan jalan2 yg cukup lebar
@@mgr_project2445 Kalau mau Jakarta rapi harusnya punya pemimpin macem Lee Kuan Yew, beliau bisa membangun Singapura jadi negara maju dan negara egaliter karena kebijakan utilitariannya dengan menertibkan kawasan miskin yang kumuh. Salah siapa dulu pernah punya pemimpin kaya beliau tapi malah didemo karena dianggep ga pro rakyat kecil wkwk. Percuma ngaku-ngaku rakyat kecil tapi dzolim, makan hak orang lain, apalagi nyerobot tanah negara yang bukan haknya wkwkwk
Tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi Hijau rumput hijau tersebar indah sekali Terasa damai kehidupan di kampungku Kokok ayam bangunkanku tidur setiap pagi Tinggi gedung tinggi mewah angkuh bikin iri Gubuk-gubuk liar yang resah di pinggir kali Terlihat jelas kepincangan kota ini Tangis bocah lapar bangunkanku dari mimpi malam Lihat dan dengarlah riuh lagu dalam pesta Di atas derita mereka masih bisa tertawa Memang kuakui kejamnya kota Jakarta Namun yang kusaksikan lebih parah dari yang kusangka Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya Luka si miskin semakin menganga Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta Terimalah suaraku dalam kebisinganmu Kencang teriakku semakin menghilang Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta Kau tampar siapa saja saudaraku yang lemah Manjakan mereka yang hidup dalam kemewahan Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta Angkuhmu buahkan tanya Bisu dalam kekontrasannya iwan fals : kontras bisu
@@Asumsiasumsi 1. balada orang pedalaman 2. isi rimba tak ada tempat berpijak 3. lancar 4. hutan ku 5. nenek okem 6. coretan dinding kota 7. bunga kayu 8. lagu satu 9. lagu tiga 10 . kota 11. dan lain lain 🤣 entah kenapa lagu" om iwan ,bnyak yang terbukti sampe skrng walaupun di ciptakan taon 80'n / 90'n .
Saudara2ku ini lebih terhormat daripada para pejabat, aparat, dan politikus korup pengkhianat NKRI. Semangat saudaraku. Semoga Alloh selalu bersama Kita.
@@Seeyaagain Ini modelnya; cukong pengembang punya lahan tapi di zona hijau dg Bisnis Plan 4T. Biar boleh bangun ada kompensasi a.k.a CSR. bikin jembatan semanggi cman 50M. Jembatan dibangun 70M. Gak ada yang audit. 20M masuk kantong pejabat TAIKER yang bikin kebijakan. Bisnis jalan, zona hijau berubah, suapnya gak ketaua
@@아이유-j6y 1 orang doang yg dapet? Kalo ada buktinya sih, laporin KPK aja bang, kalo cuma dendam politik, masing2 kelompok sekarang asu kabeh di mata saya.
@Sunan Giri dan korelasi bagi saya dan komentar saya, apa? Oh, dikira saya dukung Ahok? 🤣🤣🤣 Ngapain? 🤣🤣🤣 Warga Jakarta juga bukan, bukan kafir pula saya. 🤣🤣🤣
*_salah satu sebab daerah kumuh di jakarta sangat sulit untuk di benahi,itu karena tingkat kesadaran masyarakat jakarta sangat rendah._* _dulu di daerah surabaya juga banyak yang kumuh,tapi bersyukur tingkat kesadaran masyarakat surabaya sangat tinggi,sehingga mereka rela di gusur demi kemajuan dan pembangunan di daerahnya._
Ada pepatah di Kalimantan: "Tempun petak manana sare." & "Tempun kajang bisa puat." Maknanya kurang lebih menggambarkan keadaan orang asli di suatu wilayah yang terpinggirkan karena faktor ekonomi. Kini penduduk asli hanya menikmati remah-remahnya saja, contohnya orang Betawi di Jakarta.
Gw sebagai warga kampung sana rada ogah direlokasi, bukan soal duitnya tp gada yang bisa gantiin aksesibilitas daerahnya, 5 menit dari Stasiun Sudirman, Stasiun Bandara, MRT Dukuh Atas, Halte Tosari, dan 10 menit dari GI, warga blakang rumah gw ada yang dah pernah digusur tp balik lg kesini gara2 aksesibilitasnya.
Segera Dilakukan program relokasi dan ganti rugi, untuk wilayah yang ada di bantaran kali/pantai sampai kapan mau seperti itu terus. Tapi dilakukan secara humanis dan jangan sampai berat' sebelah
Yg paling menyebalkan di daerah kampung " jakarta ,yaitu sanitasinya buruk...,airnya kotor ..banyak nyamuk...,dulu pernah numpang di saudara ..,gak betah gue...,akhirnya mending di kota kecil .biar dapat dikit ..,tapi cukup ngurangin stress ..,kini balik kampung istri ngebangun usaha ...,walau tinggal berdua ..,setidaknya seminggu sekali masih bisa bercengkrama dg cucu..
Ada juga bg kata org tai lu tai lu Lalu ada juga jika saya jadi pemimpin jakarta saya akan mengatasi banjir, abis itu jika saya jadi presiden maka banjir jkt lebih mudah diatasi.
intinya jangan terlalu cepat bersukur keadaan kita terus berusaha kalo terus bersyukur dan bersyukur hidup kita gk akan berubah dan gitu gitu aja.utamakan pendidikan biar tidak seperti yg kita lihat
Saya lahir di Karawang besar 1993 ditambora masa2 kecil saya udh ngerasain semuah di jakarta bp asli KTP Jakarta dan saat ini saya kembali ditanah kelahiran,
Jakarta butuh urban revival, rumah rumah kumuh harus digusur dan diganti Rusun sebab dari kita bikin gedung rusun julang tunggi pinggri pinggirnya bisa dibikin ruang terbuka hijau atau taman taman sisa perwatannya saja, banyak rusun gitu kumuh seperti di Kemayoran, Tanah Abang, Tebet karena kurang perawatan yaa... Warga juga harusnya barengan merawat toh kalo indah dan bersih warga juga yang menikmati.
Karena Jakarta adalah ibukota nya Indonesia, semua berpusat disini, ga kebayang semisal di Kalimantan nanti jadi ibukota baru, mungkin dalam waktu 10-30 tahun bisa jadi bakalan kayak Jakarta, yang tadinya hutan bisa jadi lama kelamaan hilang tuh hutan, niatnya bagus emang buat pemerataan pendidikan, pembangunan dll, tapi efek samping dari pemindahan ibu kota baru apa udah dipikirin? Jadi ngeri
Tergantung. Contoh nya Australia. Ibukota negara ada di kota Canberra, lingkungan tetap asri dan tidak padat. Hituk pikuk kota metropolitan dan pusat ekonomi tetap ada di Kota Sydney dan Kota Melbourne. Semua merata
walau bagaimanapun, saya yakin penduduk jakarta, secara intelektual masih diatas daerah lain di indonesia, hanya tinggal kesungguhan dr pemimpin nya mau memperbaiki, sebagian besar warga ini pasti lebih mudah diarahkan ke hal baik, asal jangan sj mereka dibohongi/ditipu
Jaman ahok mau dilayakkan dgn tinggal di rumah susun cuma bayar 350rb sebulan tp pada ga mau kok! Lebih memilih dibantaran kali.. ayo coba liat itu mental nya manusia manusia ini
ohhh sudah ada pembebasan lahan tapi karna pemerintah ngk mengelolanya dipakai lagi oleh warga situ.....jd warga udah tau statusnya cuman pemerintahnya yg ngk bergerak mengarap sekitaran kali itu.....trs ada poin lagi 95% warga situ adalah pendatang dari luar jakarta jadi besar kemungkinan banyak yg ilegal bermukim disitu.......hmmmm pemerintah jakarta mesti kerja keras keknya
Memang begitu bro, datang bangun bedeng, permanen, lama kelamaan jadi kampung lalu saat digusur teriak kemanusian kami rakyat kecil. Pemdanya sendiri ga tegas melakukan pembiayaran jadi saat digusur sudah lagi. Rumit dan semrawut Jakarta itu.
Tengok jl.Srikaya - menteng kecil..disana sejak dulu jalan berfungsi normal , memang bersebelahan dgn pemukiman padat / tertata pemukim lama. Tapi yg agak mengherankan , jalan sempit itu yg berdempetan dgn stasiun Gondangdia..dibikin kios pedagang semi permanen ,sehingga jalan tsb.ditutup. Yg terpikir andai dipemukiman padat Menteng kecil terjadi kebakaran..? Bgmn mobil damkar mengatasinya ya ?
saya pendatang ke jakarta karena pekerjaan, sudah 2 tahun ini tinggal disini. dulu gapernah sedikit pun niatan ingin kerja di ibukota namun karena tuntutan pekerjaan dan kebutuhan saya akhirnya merasakan kerasnya hidup di jakarta😅
Jakarta era Anies Baswedan berhasil secara nyata menurunkan tingkat kemacetan, thn 2017 Jkt di posisi 4 kota termacet sedunia, 2018 turun ke no 7; 2019 : no 10; thn 2020 no 31. Jadi terbukti goodbener Anies mampu mengatasi kemacetan Jkt secara drastis. sumber Tomtom traffic index
Sebenarnya pemukiman kumuh bisa terlihat indah asalkan warganya sadar lingkungan dgn tidak membuang sampah sembarangan atau meniadakan barang2 rongsok yg sudah tidak lagi terpakai, lalu memanfaatkan tiap sudut yg seadanya oleh tanaman hijau agar terlihat asri meskipun sempit namun setidaknya lebih bersih dan tertata dgn baik. Segalanya bisa terealisasi asalkan ada mufakat warga setempat secara gotong royong.
Dulu rusia( Nikita Kurchev) dan korsel juga gini tahun 60an tp dipaksa dipindahkan ke rusun dan diberi keringan dan subsidi jd hampir gakbayar bahkan listrik... bisa kok ditata, dr jamannya bangyos, pak jokowi dan ahok sebenernya dah dimulai tapi sayangnnya terhenti.. kalo masyarakat miskin dipaksa beli rusun justru memberatkan, krn selain bayar cicilan kan perlu juga pengeluaran rutin untuk listrik, air dan lingkungan belum lagi kebutuhan pangan, masyarakat ekonomi rendah dgn pengahasilan dibawah 7 juta hampir gak akan bisa memilikinya.
Saya dulu pernah tinggal dijkrta merantau , kerja dikonfeksi selama setahun , ngekos kamarnya sempit airnya asin nyamuknya bnyak kamar buat naruh kipas SM galon aja sempit bnget , sebulan 200 ribu pada saat itu di th 2005 , saya mikir gini kalau saya terus"in saya ngak akan maju kalau terus bertahan kerja dgn gaji ngak seberapa, bukan tidak bersyukur yaaa ... Saya tekad memutuskan kerja ke luar negri tepatnya kerja di Taiwan pada tahun 2009 , ditaiwan 6 tahun Alhamdulillah pulang bisa beli rumah buka usaha dagang , dan Alhamdulillah meskipun skrng saya hidup dikampung insyaallah cukup nyaman ,
Pemerintah daerah DKI Jakarta harus memikirkan bagaimana masyarkat yang tinggal di wilayah kumuh dan juga kementrian agraria juga pun seharusnya membuat wilayah atau pun tempat tinggal lebih layak buat mereka yang murah
Gue pernah tinggal daerah pinggiran Blok A Tanah Abang, siang Ngamen & nyapuin sampah di dlm kereta dari Angke sampe ke Rangkas Bitung. Di usia remaja saat itu nikmat bgt, bebas & nyari duit gampang. Tp gue sadar kenikmatan yg gue rasakan cuma sesaat, karena gue juga pgn kayak orang2 yg lalu lalang di stasiun kereta kerja kantoran, punya rumah layak, dll. Alhasil gue lanjutin sekolah gue sampai lulus SMA ikut kesetaraan Paket C. Skrg Alhamdulillah gue udh tinggal di Bandung kerja di bidang retail Alhamdulillah juga udh punya jabatan & berkeluarga. Semua kembali ke individu masing2, krn Lingkungan disitu memang mendorong kita ttp “miskin” (miskin dalam arti gak hanya materil, tapi juga mental). Awal2 bbrp kali saya tawarin ikut kerja cuma emg pada gamau dan gak kuat karena merasa mending jaga parkiran nyantai gak capek tiap hari bisa dpt duit buat makan, rokok & mabok. Alhasil ya Teman2 saya hampir semua masih disana jaga lahan parkir & jaga lapak pedagang karena merasa AKAMSI jd ikut Ormas seperti bapak atau abang2an nya disitu, dan bakal terus turun ke anak2nya juga.
Terima kasih sudah bercerita
Bang di bandung ada lowongan kerja ga?
Keren lu bang , sukses terus bang
@@fikryamatukannn820 ada kalo mau.
@@gilangbgumelar1975 boleh bang, posisi apa bang
Teringat kata kata Jusuf Kalla, Jakarta ini punya dua sisi. satu seperti singapura, dua seperti bangladesh.. tergantung kita ngambil foto dan video dari angle mana..
Dan ditengah gaada kayak misal ini kota tinggi pencakar langit dan perkampungan kumuh. Dan ditengah gaada kota yang tingginya sedang
Yakin . . !!
Sisi mna yg I bilang seperti singapura?dimana..😂🤣
@@KkkKkkk-v5lhahahahaha 😂😂 jangan di ulti bang😂😂 lawak tengok komen nya
@@Cahgedi72Cahgedi
Pusing mikirny mas bro😂
Saya alumni salah satu kampung di Jakarta Pusat, tahun 1997 lulus SMA dan mulai bekerja, mimpi yg pertama & utama punya rumah yg 'layak' & sehat... tempat kerja pindah-pindah tapi mimpi yg satu itu gak berubah. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala dilakonin.. tahun 2007, nge-DP rumah di Bogor dg cicilan 500rb, berjuang ngumpulin rupiah buat renovasi.. tahun 2010 mulai nempatin rumah, tahun 2006 pindah kerja ke Depok.. jarak rumah-kantor lebih dekat. Tahun 2022 ini cicilan rumah LUNAS, kerjaan sudah di Bogor.. Alhamdulillah ❤️
Alhamdulillah
Alumni kampung 😁😁 jurusan apa kak dulu?
Alhamdulillah ,ada usaha ada hasil,,,
Alhamdulilah
Kalo boleh tahu Alumni thn berapa ya mungkin kita seangkatan bro..,Reuni yok 😅
Terlepas dari dimana lingkungan beliau berada, tapi Bapak Muhidin dan Bapak Syarifudin sangat ini menguasai data sekali. Terlihat dari setiap yg beliau sampaikan menggunakan data valid, sungguh berbeda dengan “wakil rakyat” di parlemen sana. Sungguh ironi…
Menyambut HUT RI ke 77, semoga Negeri ini mampu bangkit dan rakyatnya mendapatkan keadilan serta kesejahteraan seperti seharusnya. Saya juga berdoa, semoga tim Asumsi dan seluruh narasumber selalu dalam Lindungan Tuhan YME 🤲🏻🤲🏻
AAaammmiinnn terima kasih doanyaa, semoga kesehatan dan kemakmuran selalu mengikuti mas Reza
Bener... Saya juga ampe mikir tadi.. Untuk ukuran RT nih bapak2 pada pinter amat ya.. Sgt beda sm RT sayah. Tau nya minta sumbangan doang
@@tommyliem3378 di tempat saya buk RT nya ada 2 kelompok,satu nya kelompok si buk rt dan satu lagi kelompok warga,mereka kelai mulu sukak gibah🤣🤣🤣
Iya, bahasa Indonesia nya bagus sekali dan lihai sekali menyusun hati2 berkata2... Sepertinya berpendidikan atau orang cerdas.
@@amakangjando pasti bibir nya sampai monyong2 mingser2 ya?
Ya Allah liat ini lewat diberanda terus nonton makin bersyukur dg hidupku yg sekarang punya rumah layak,kendaraan,yg bersih2 ada..makasih asumsi 😭 semoga orang2 disitu dpet bantuan rumah subsidi ga masalah/penataan tata pemukiman yg layak aamiin
Ortu asli jakarta, malah ke luar jakarta dan netap di kab.bogor karena daerah asli kami tinggal dulu terlalu sesak oleh pendatang yang bangun rumah mepet2 dan kumuh dan jalan trotoar malah di pakai buat usaha kecil kecilan oleh pendatang.
nah ini jadi faktor juga, kdang pendatang modal nyali aja tanpa Sdm yg ckup, yg ada malah jadi beban dan kepadatan kumuh
Palingan tanahnya dijual makanya pindah😂
Benar, ada tetangga Saya beberapa orang Jakarta malah tinggal di Surabaya, pernah juga jumpa orang Jakarta malah nyaman tinggal dan kerja di Semarang
Betul om, perantau tidak memikirkan tata kelola kota, alhasil kumuh semrawut sing penting dapet makan. Semoga IKNB tertata rapih dari segi PKL maupun tata ruang dll
Apartmn mewah sampai perumahan mewah sebagian besar di huni oleh pendatang, Jadi kesimpulanya pendatang gk semua bikin kumuh, krna faktor ekonomi kn berbeda beda, yg asli jakarta jg byk yg tinggal di pemukiman padat,krn tanah warisan nya sdh di jual ke pendatang,dan ahirya hdp berjubel dlm satu atap..
Sy suka konten begini..
Jadi ingat awalan kerja di Jakarta, situasinya mirip2 di video ini. 3-4 blm di gang2 sempit.
Lalu pindah kantor dan kontrak di selatan Jakarta, lebih longgar dan tak terasa bertahun-tahun.
Semoga rezeki memiliki rumah tanpa ngontrak lagi
Permasalahan perpindahan masyarakat ke perkotaan memang tidak bisa dicegah namun dengan pemerataan dan pemenuhan pembangunan di wilayah pedesaan bisa membantu tugas daerah perkotaan untuk fokus ke masyarakat yang ada, tidak hanya berfokus ke pemenuhan perpindahan masyarakat yang semakin banyak
Semoga bisa terwujud yes
Betul bang, sepengetahuan gw para perantau khususnya pulau jawa, mereka merantau karena di daerah merekanya sendiri lapangan pekerjaan nya sangat sedikit
Sangat setuju,, yg jdi permasalah adalah pemerataan pembangunan ,, andaikan didaerah asalnya oembangunan berselaras sprti ibukota ,, saya yakin jkrta tdk akan overcrowder krna pendatang
@@emryankurnia banyak daerah2 di pedesaan kabupaten yang lapangan pekerjaannya sedikit
Dan gajinya kecil
@@fajrireynaldo5858 benar. Karena pemerataan bangunan di negeri ini masih kurang sampai ke daerah terpencil
Kebiasan orang Indonesia ada lahan kosong dikit auto membangun awalnya gubuk lama2 jadi rumah, kena sterilisasi auto ngamok teriak rakyat kecil.
Sepemikiran bro, terus pemdanya melakukan pembiaran yah makin jadi semrawut ancur2n.
Betul bang, merasa paling korban
Ya pemerintah nya juga kok diem diem bae, tanahnya dibangun rumah. Eh setelah makinenjamur bangunan liarnya baru deh mencak mencak bilang tanah pemerintah. Harusnya dari awal disiplin dan tegas, pas begitu ada yg ngebangun kasih sangsi biar ga ada yg berani bangun rumah sembarangan ditanah pemerintah
koreksi lahan kosong itu di perjual belikan sama yg merasa pentolan atau bahkan PNS dikelurahan,
Arab Singapura Bangladesh 🪣
Mari Kita bantu, sedikit demi sedikit Kita perbaiki... Contoh: kampung susun Cakung, kunir, akuarium... Dan nanti Bayam... Semoga program-program seperti ini tetap diteruskan dan dikembangkan di seluruh Indonesia... Aamiin...
12 tahun belakangan ini, kampung pemukiman Jakarta yang tadinya tidak kumuh, berubah jadi kumuh, karena banyak bangunan semi permanen ataupun tidak permanen yang difungsikan sebagai tempat kos. Dan menjamur. Dan, dari dengan yang lainnya bersaing adu tinggi tinggian bangunan sehingga menyebabkan rumah tinggal biasa kehilangan asupan sinar matahari, meninggalkan kesan kumuh
betul banget.. mau marah juga apa daya, yg berkuasa di sekitar lebih galak
Inget cerita orang tua yg nekat pindah dari kp.pulo karena gak mau anak anaknya yg sedang tumbuh besar, punya kehidupan seperti mayoritas masyarakat disana.. kalau kita gak bisa merubah kehidupan sebagai anak, mudah2an kita bisa merubah keadaan sebagai orang tua.
#perdana
#mandiri
#britama
#graharaya
#segilima
#metromini
Tetangga gua pindahan dari kp pulo tinggal di jakbar, ngutang sana sini gak lunas pindah lagi ke tempat lain nyusain orang. Punya mobil punya yg lain minimal utangnya bayar jgn muka tembok bisanya kabur. Hidupnya gak berkah😮
Video ini bagus untuk dilihat orang luar terlebih mereka yg tidak pernah ke Jakarta, biar tahu bagaimana kota Jakarta yang sebenarnya. Jangan yang dipertontonkan hanya seputaran Sudirman-Thamrin dan tempat-tempat yang sudah "dipoles".
Begitu nyampe turun bis taunya di pinggir kali masuk gang kumuh lgsg kaget dia..wkwkw
Ini kenapa rusunawa sangat penting untuk menggantikan kampung2 dempet ini agar kehidupan masyarakat bisa lebih sedikit tertata rapi dan lahan bekas pemukiman bisa ditanami pohon untuk jadi hutan kota. Aneh saja, dari tahun 50an, baru dekade ini saja rusunawa baru gencar dibangunkan sebagai pemukiman pengganti. Harusnya dari dulu.
orang2 berpikir mending begitu daripada sewa
Rumah susun sudah mulai dibangun sejak tahun 70an RUMAH SUSUN TANAH ABANG dan RUMAH SUSUN KLENDER..itu yg saya tahu
Orang indonesia cinta rumah tapak, walaupun nempel di kali gapapa yg penting rumah tapak. Mau rumah susunya jauh lebih bersih lebih bagus, pokoknya rumah tapak is the best. Makanya kalo kita liat jakarta via drone, pemukiman super padet bertebaran. Yg mana kalo itu di tata ulang jadi rusun, akan ada banyak space utk ruang terbuka hijau maupun proyek transportasi yg butuh lahan kaya lrt mrt.
Cuman yah balik lagi kyk yang dijelasin di video bang, bukan cuman pembangunan fisik(rusun) aja yang pikirkan, tapi banyak aspek yang perlu diperhatikan seperti sosial, ekonomi, budaya, dll itu juga penting untuk dipikirin supaya warganya mau pindah.
Misal rusun ada, orang2 yg tdnya tinggal di kawasan kumuh di relokasi ke rusun, lalu kawasan yg kumuh td di gusur dan menjadi lahan kosong, lahan kosong yg tak di jaga/di manfaatkan auto di bangun gubuk2 lg sama pendatang baru.
Jakarta memang keras buat siapa aja dan semua kalangan punya tantangan hidup masing masing ! Jadi enjoy aja sih kalau hidup di Jakarta tercinta ♥️
Yg jdi permasalahan adalah mrka dtng ke jakarta tnpa ada bekal skill yg memadai ,,itu yy memperburuk kondisi
Enjoy kumuh😊=beban
Keras!! Tindas menindas..
Saya orang kampung asli prov DIY. Saya baru berani menginjakkan kaki ke DKI Jakarta saat sudah lulus S1 dan mendapatkan pekerjaan di salah satu BUMN di Jakarta. Jadi saya walau orang kampung tapi merantau ke Jakarta secara terhormat, jadi datang pun gak takut jadi orang² kumuh. Cobalah mindset orang² ayo berubah, tuntut ilmu yg tinggi dlu sbg pemutus rantai kemiskinan, baru ke Jakarta.
Asli saya dari orang miskin, tapi krn tekad saya berubah kuat, saya belajar sungguh² hingga bs lulus S1 dari UGM tanpa ortu mengeluarkan uang sepeserpun tapi saya dapat beasiswa full S1. Niscaya hidup kalian akan berubah dari kemiskinan saat kalian sudah pintar
Mantaaaf
Mau kaya sampai millianir tak semestinya sampai ada S1.
Saran min, bahas juga soal sanitasi atau pengolahan air limbah khususnya di pemukiman yg padat penduduk spt ini.
Siap terima kasih idenya
Terlihat lebih tentram dan sejahtera hidup di desa..cari ekonomi tidak bersaing..di desaq sekarang banyak juga yg punya mobil pribadi..padi menumpuk,sayur tigal petik,air bersih terjamin..hidup di kota belum tentu lebih sukses dari orang desa..
Betul... di kampung sy pd punya penghasilan besar dari usaha tambak, beternak dan bertani serta wirausaha. Rumah pd mewah mewah tanpa kredit atau ngutang. Makanya pd malas merantau
Tapi buat usaha memble maunya yg murah,daya beli rendah....mngkin mreka asn,atau yg lain
yg merantau ke jkt dan tinggal di daerah kumuh sih yang mohon maaf.. di kampung juga nggak bisa menghasilkan apa2, mungkin skill gak ada, dan pendidikan jg seadanya. berangkat ke jakarta, minimal jual goreng2an dah dapet lebih dari UMR.
temen2 saya yang dari luar kota / provinsi yg merantau ke jkt dengan skill yang bagus dan bersaing., itu pada sukses, kerja di sudirman, bawa mobil sendiri. tapi inget.. SKILL BERSAING
@@erickindratara3307
di kampung saya aja rata rata udah ada mobil di rumahnya meskipun cuma avanza
...hidup di kampung ibarat sayuran tigal petik tanpa beli,,air dan tempat tigal punya sendiri..ibarat mau berdagang tanpa banyak persaingan dagang..udara lebih sehat..biasanya di kota cuma lihat gaji tak di hitung dulu pengeluarannya..jika di total tetap aja hasil kecil...
Solusi saya bokeh dicoba krn saya skrg begini posisinya. pas muda di jkt. Nabung beli tanah/rmh di daerah.. Menjelang usia 35 siap2 pindah ke daerah yg msh produktif ga banyak populasi tp kualitas hidup baik... Dan setelahnya menikmati hari tua di daerah bersama keluarga...gw soale udah ga kuat tiap hari pp 62km ke ibukota utk kerja skrg mendingan pp cm 20km brgkt 10km pulang 10km dgn tingkat macetnya ga seberapa dibanding ibukota, rmh yg lbh manusiawi krn di daerah rmh 250jt msh besar lahannya,udara msh sejuk dan kondisi kerja yg msh manusiawi.. Soal gaji pinter2 atur aja. Mumpung di jkt makanya nabung banyak...di daerah kasarnya mau kesana kemari ga perlu antri krn ga selalu penuh.
Mantap konsep pak RW untuk membela warganya dalam hal penggusuran.kebijakan yg win win solution
Liat sinetron2 di tv,,pingin banget hidup di Jakarta,,,tp setelah liat Jakarta dr sisi lain,,malah mengurungkn hidupndi Jakarta,,,sepertinya lbh enak hidup di pelosok desa seperti saya
Apapun kondisi jakarta saat ini, saya sebagai orang perantau sudah cinta kota ini ❤
biargimana pun hidup harus berubah kalau cuma berpikiran cuma gitu doang kapan maju kota jakarta
Merantau nya didaerah mana Jakarta nya ?
Iya sama❤❤❤
Sempet kerja disana, lulus sma langsung bekerja alhamdulillah nabung 2thn kemudian bisa punya sedikit uang tuk melanjutkan pendidikan. Alhamdulillah sekarang sudah lulus
Saya kecil dan besar ,dan sekolah di Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan . Sekarang sy udah punya istri,anak 4 nyaman tinggal di Pamulang Tangerang Selatan tetapi tetap Cinta dengan DKI Jakarta dan ga bisa melupakan Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan ❤
Narasumbernya keren keliatan sangat peduli jadi tau jumlah dan kondisi warga disekitarnya. Smga sgra ad pembenahan di Jakarta
Aaammmmiiiinnnnnn
Apapun kondisi jakarta,saya perantau sudah cinta kota ini.terimakasih jakarta
Terima kasih sudah mencintai kota Jakarta
Mantafff
Beban
@@Channel_Pendidikansaya juga perantauan bg😅😅😅
sebagai orang non jakarta, ketika beberapa kali ke jakarta(urusan kerja ) yang menyebabkan harus menginap di hotel, dari bintang 3-4 , pas saya tengok ke bawah , yang saya dapati suasana perkampungan, dalam hati terpikir sungguh kerasa sekali ketimpangan ekonominya. bukan kumuh sih saat itu, suasana kampung sebagaimana umumnya, persis di dekat hotel
Bnr, keliatan banget kalo diliat dari atas jalan tol jakarta .
Mirip di daerah kuningan, menteng, dan bahkan dibelakang2 SCBD. Gw pernah keliling , srmpet kaget banyak daerah gang2 sempit padat penduduk, dan kumuh. Wilayah2 ini efek tahun2 jaman dulu yang tidak tertata. Kalo kita liat di website BPN, daerah2 tsb tanahnya statusnya jiga gak semuanya SHM. Atau masih garapan. , memang sih ortu2 mereka, kakek/nenek mereka dari luar jakarta. Tapi kan anak2nya kelahiran jakarta. Jadi sudah bukan pendatang lagi
Alhamdulillah pindah ke desa terasa bebas,udara segar,air melimpah, biaya hidup masih murah dan terjangkau, hidup layaknya ora desa pada umumnya, yang penting selalu jaga lingkungan jangan buang sampah ke kali,saling gotong royong,saling menghargai dan bertetangga yang baik
Bukan Gk mau tinggal di desa tp susah cari duit
@@apriel4466 kata siapa didesa susah cari duit,jangan berfikir didesa orangnya jadul,ga tau teknologi,keterbelakang,pola pikir dangkal dan tertutup,didesaku banyak kok orang kaya yang duitnya dari pertanian,perkebunan,ternak dan lainnya.Orang"nya juga respect dan saling bantu👌
@@apriel4466 lebih mudah asal rajin
@@jetzz000 kata guelah emg kata bapak lu.
@@apriel4466 tinggal di gang sempit aja belagu amat komen lu
Asumsi, tolong bahas mengenai Muara Angke. Banyak permasalahan dan hal yang bisa dibahas, mulai dari pelabuhannya, sektor perikanan dan kampung kotanya. Terima kasih
Saya perantau, bbrpa kali merantau ke daerh dan salah satunya jkta, jujur jkta menarik dan menantang. bagi saya yg hidup di jalanan yg penting halal mental bener2 harus sangat kuat.bnyk ilmu yg sya dpt bnyk nambah pnglmn dan wawasan meski sisi gelap jkta gk bisa d pungkiri apalgi yg hidupnya di jalan dan pulang istrht dinihari.setalh terasa jenuh rasanya memang kalau kita hidup dilingkungan yg kumuh miskin dan keras agak sulit untuk berubah dan berkembang aplgi jika nanti berklurga lingkungn trsbt mnrt sya kurng bagus untk mendidik anak2.
Kontennya sangat menarik. Gue besar dan nakal di jakarta sampai akhirnya memutuskan untuk bisa berubah dan Mandiri di surabaya karena gue yakin dimanapun lo tinggal dan punya semangat/niat kerja pasti ada aja berkat atau rezekinya. Gue dulu pernah diremehin Sahabat gue sendiri dan karena itu pelan2 udah gue buktikan bisa survive bertahun2. Ibukota bukan buat gengsi bos, mental lo harus dirubah. Miskin tetap miskin dimanapun lo berpijak kalo mental lo cupu. Good job asumsi.
Semangat terus maszeh, terima kasih sudah menonton
Kehidupan yang keras dan penuh tantangan itulah Jakarta. Kota mimpi yang menjadi impian setiap pendatang.
Saya seneng liat asumsi,dari segi cerita,gambar video yg bagus,audio,pokokna videonya berkualitas....maju dan trs sukses untuk team asumsi.
Konten yang menarik. Terima kasih, Asumsi!
Semoga siapa pun pemimpinnya, Jakarta bisa berbenah sampai ke kawasan-kawasan kumuh seperti ini. Tentu kesadaran warga juga menjadi PR besar bangsa ini, mental lihat tanah kosong sedikit (yang bukan milik dia), lalu diisi dan ditinggali olehnya itu perlu banget jadi perhatian. Jujur tidak bisa bertenggang rasa dengan orang-orang seperti itu, apalagi saat diminta pindah malah lebih galak sampai berani menghalangi pekerjaan orang lain (Satpol PP, polisi, dll.).
Semoga Allah bantu, berkahi, dan menjaga kita semua.
kebiasaan orang indo banget, liat ada tanah kosong dia tanemin, terus bikin gubuk, dari gubuk ke rumah, lalu dipager bagus. pas yg punya tanah nyuruh dia pergi, eh malah ngamuk2 g jelas
@@rostyawanaldy2402 *sebagian orang Indonesia :)
Memang amat disayangkan sebagian masyarakat kita masih bermental aji mumpung. 😔
Terima kasih sudah menonton, semoga segera ada solusi yang baik untuk warga Jakarta
Meresahkan sekali. lihatlah yg di pinggiran rel kereta.. Semrawut kumuh dan kotor. Giliran yg punya tanah mau ambil haknya malah dimintai ganti rugi oleh orang yg ga punya Hak atas tanah itu. Miris..
@@imjeff4739 Benar. PR kita masih banyak.
Jakarta dan sekitarnya memang gak pernah habis ceritanya.. mantap..
Kenapa ya orang jawa tu jorok dan pengotor amat ?
Namanya juga ibukota . Semua orang kesitu
Saya orang desa ingin sekali melihat indahnya ibukota mencari nafkah di sana tapi saya sadar diri saya hanya lulus an SMA Dan tidak punya skill daripada saya harus hidup tidak menentu di Jakarta lebih baik saya tetep di kampung kerja di kampung dan kalo mau ke ibukota cukup rekreasi ajah
org kota rekreasi nya ke kampung
Kalo mau merantau ke kota, jangan ke jakarta mbak, cari kota-kota lain, gak kalah megah kok bangunan-bangunannya,
Dulu saya pernah ke Surabaya modal nekad, ngelamar ke pabrik rumahan sarang walet,
Gajinya lumayan dan sebenernya saya diterima,
Tanpa ijasah atau apa,
Cuma syaratnya selama kerja gak boleh pakai hijab,
Ya udah saya mundur, balik ke kota asal.
saya orang asli surabaya dan pernah main-main ke daerah Tanjung Priuk tepatnya di sunter, dulu rumah-rumahnya tertata tapi sekarang sedikit kurang tertata. tapi orang-orang asli sana welcome banget ke saya, orang-orangnya pada supel abis cuma mungkin saya kurang cocok jadi akhirnya saya pulang lagi ke surabaya. orang yang bertahan hidup di jakarta adalah orang-orang hebat, dan saya yakin mereka adalah orang-orang yang kuat menghadapi situasi apapun. terimakasih untuk memorinya jakarta.
Priuk mah daerah keras mas, coba ke timur mas yg lebih adem
Saya pernah ,,merantau ke Jakarta,
Memang keras ,
Tp alkamdullillah sekarang udah bisa merantau ke luar negeri
Lebih bersyukur ,
Kemana sekarang
Berita berita yang kaya gini sangat bagus sekali supaya kita saling berdonasi membantu mereka ,dan indonesia akan mengurangi angka kemiskinan 💪💪💪💪💪💪
Ga tau kenapa seru aja si bahas kampung di daerah jakarta yg mungkin mereka anggap kumuh tapi bagi gua si padat penduduk, apa lagi kalo ga sengaja lewat kaya gimana gitu seru aja 😁😁
Tanda-tanda mental psikopet 🗿
@cikasep8205 mereka kaya nya ga ngerasa menderita, mereka lahir disitu besar disitu dan itu kampung tanah mereka. Keindahan itu jadi terbentuk karena uniq di tengah2 kota ada kampung kecil yg masih tersisa. Bahkan kalo lu mau riset pun mereka jadi punya usaha tuh, entah itu usaha kontrakan atau kosan bahkan usaha warung atau jualan nasi uduk, menderita nya dimana ya. Kecuali mereka di gusur paksa dan tanah kelahiran mereka di rebut pemerintah tanpa ada imbalan baru itu di sebut menderita, maaf ya kak maksud saya bilang seru itu karena saya anak rumahan jadi kalo main ke kota liat2 desa di jakarta itu menurut saya keindahan tersendiri dan vibes nya pun kaya beda aja gitu.
@@topastopaz6105 gunain social media secara bijak dan cerdas untuk berkomentar, sudahkah diri anda lebih baik? Sudah melakukan kebaikan apa hari ini. Atau sudah berapa banyak orang yg anda kata katain
Pada dasarnya bila kita merantau kuatkan tekad. Terus meraih kesuksesan. Terus berusaha doa dan mensyukuri apa yang sudah di capai.
Alhamdulillah. Tahun ini aku sudah memiliki hunian sendiri.
#SubangJawaBarat
Persoalan klassik negara berkembang, kota besar tidak siap menampung urbanisasi besar besaran. Dampaknya ya begini pemukiman kumuh , premanisme dll
Tetangga saya di perumahan subsidi banyak banget yg asalnya dari daerah padat penduduk. Skrg mereka hidup di rumah sangat layak, pekerjaan lebih baik, dan lebih sehat.
Kerja dimana dan di bidang apa tetangganya?
Perumahan subsidi tu yg kayak gmn bang?
@@alvinr17 rumah'dari pemerintah
dulu pernah punya mimpi tinggal di jakarta, kota metropolitan dimana dulu saya berfikir bahwa orang jakarta pasti orang kaya, orang cerdas, orang yg kehidupannya serba canggih dan hedon. tapi ternyata hidup di pedesaan jauh lebih nyaman
your living even better 🤣
yg paling enak itu tinggal di desa yg jarak ke kota terbesar di provinsinya di bawah setengah jam-an
Pada dasarnya bila kita merantau kuatkan tekad. Terus meraih kesuksesan. Terus berusaha doa dan mensyukuri apa yang sudah di capai.
Alhamdulillah. Tahun ini aku sudah memiliki hunian sendiri.
jakarta udh overpopulasi sih 😔 , saya harap ibukota baru nanti pembangunannya lebih tertata & jangan pada nekat ya merantau ke ibukota baru tanpa modal / tujuan yg jelas , klopun disana akhirnya "perih" yaudah pulang aja dikampung, sawah masih banyak yang bisa digarap , makanan insyaAllah ga kurang2.
Tempat masih bnyk lahan kosong pasti bagus penataan ny contoh aja Batam jalanan lebar2 & kabel2 listrik ditanam rapi
Herannya masih banyak yg denial kalo Jabodetabek itu overpopulasi. DKI Jakarta aja penduduknya lebih gede dari jumlah total populasi negara seluas Finlandia, untuk area DKI yg apabila dibandingin hanya sekecil upil itu.
@@Cyan_Nightingale upil siapa Segede Jakarta lebay
Harus nya di rudal aja sih.. biar ngk over populasi
@@mgr_project2445 ahh bener om saya harap kya batam, kmren liat videonya batam keren abis ,, kabel2 ditanem2in gitu
MANTAP ASUMSI 😎 semoga makin sukses membuat konten dan semoga karya yang di publikasikan dapat dilirik oleh orang-orang yang berwenang agar cepat terealisasikan dan mencapai kesejahteraan masyarakat INDONESIA. NKRI HARGA MATI!!!!!!!
Terima kasih yaa sudah menonton
Jadi inget dulu gue tinggal di kampung kumuh juga, dan selalu berusaha dan berdoa kapan bisa tinggal di apartemen. Akhirnya bisa juga tinggal di apartemem
Kumuh sulit hilang di jakarta, jujur aja warganya masih banyak yg belum bisa buang sampah ke tempat benar
Se7. Masih ada yg bener2 cuek buang kasur bahkan lemari ke sungai. Khususnya warga bantaran kali
padahal, seharusnya sudah memilah sampah.
Kurangnya pendidikan dan kesadaran, merekalah penyebab jakarta kumuh. (Definisi orang yg miskin segalanya)
Kita tinggal dilingkungan kumur ga buang sampah sembarang,kan dah disediakan tempat pembuangan sampah,cuma saja kita ga mampu tinggal di perumahan yg layak Krn faktor ekonomi
@@nurmacan7595 buang sampah yang benar itu bukan soal ekonomi, tapi kesadaran diri
Kalo asumsi gw
Tempat kumuh bisa jadi bersih dan nyaman asalkan
Warga nya ada kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Seperti di Jepang
Pemukiman kumuh tapi bersih karena warga nya memiliki kesadaran yang tinggi
Tambahan:gw dulu lahir di dan besar di Jakarta tapi
Gw dan orang tua pindah ke kampung halaman di Jawa tengah
Dan Alhamdulillah kehidupan lebih baik daripada di Jakarta
Semoga kampungnya bisa dijaga kebersihannya dan keamanannyaa
@@Asumsiasumsi Alhamdulillah di kampung saya warga nya bisa menjaga kebersihan di kampung jadi bisa terhindarkan dari penyakit penyakit yang tidak di inginkan
Informasi wilayah yg pantas untuk disimak..TangQ banyak untuk Admint acara ini.
TangQ kembali
konten yg menarik, semoga bisa membuka mata para anak muda di daerah yg selalu menganggap jakarta adalah tempat menjadi sukses, jakarta sudah terlalu padat, sukses bisa di bangun di daerah sendiri
Iya kebanyakan yg tinggal Disitu para pendatang
@@mikoriadi2128 kebanyakan daerah kampung itu sedikit pekerjaan, memang sih ada pekerjaan jadi petani tapi penghasilannya kecil, ga kayak kerja kantoran. Makanya pada merantau ke jakarta buat memenuhi keluarganya
Ini modelnya; cukong pengembang punya lahan tapi di zona hijau dg Bisnis Plan 4T. Biar boleh bangun ada kompensasi a.k.a CSR. bikin jembatan semanggi cman 50M. Jembatan dibangun 70M. Gak ada yang audit. 20M masuk kantong pejabat TAIKER yang bikin kebijakan. Bisnis jalan, zona hijau berubah, suapnya gak ketaua
Jakarta kumuh setara India🤣🤣🤣
@@mikoriadi2128 kok di bilang pendatang sih
Kota Jakarta harus bersih & rapi. Baru bisa maju & jaya ke depan hari.
mudah-mudahan kedepannya kesejahteraan lebih merata, pembangunannya di daerah lain juga. Soalnya susah juga kalau misalnya nanti di jakarta kedepannya udah bagus & merata, tapi pendatang terus berdatangan, pasti tetep bakal ada daerah kumuhnya. Kembangkan juga daerah-daerah lain, jadi urbanisasi berkurang dan gaakan ada daerah yang terlalu overpopulate
Hhhmmm gimana temen temen ada yg ingin berkomentar?
Padahal video ini dijakarta loh, bagus dari mananya sih? wkwkwkw
@@Asumsiasumsi hadehhh channel ngaur
Nah bner kudu ada pemerataan di daerah-daerah, jadi biar berkurang urbanisasi
Di kampung saya pd ogah merantau ke jakarta. Pada milih berwirausaha di kampung, penghasilannya lbh besar, rumah besar halaman luas, adem ayem
Keren banget bapak yang cerita kondisi lingkungan. Sangat menarik
teruskan membuat konten yang jujur seperti ini...jangan berselindung di sebalik kebenaran...semoga amin nya sukses selalu..slm dari Malaysia
Tolong lah
Dulu kecil pengen banget tinggal di jakarta ada mall dan fasilitas yang waw, setelah dewasa di lihat² enak di desa meski jauh dari kota setidaknya rumah lega dan ada halaman rumah yang bisa di buat parkir 2-3 truk canter😂😂
Kalo boleh jujur ya .. gua rindu Jakarta yang masih berbentuk kampung, walaupun gua gak nolak yang namanya ekonomi dan intelektual manusia yang terus berkembang untuk hal yang lebih baik. Gak nolak, cuma sekedar rindu memorinya.
Saya bukan pendukung Anies. Belakangan baru sadar Jakarta sekarang jauh lebih cantik, bersih ketimbang sebelumnya. Harus diakui, di tengah gempuran buzzer berbayar, Anies diam2 bikin banyak perubahan, BERANI mengakomodir kepentingan warga marjinal yg selama ini terpinggirkan di Jakarta. (Roy Murtadho, tokoh muda NU, pengajar di Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar, Bogor)
@@pasais5137 hahahaha pengen muntah rasanya
@@hemm2619 wkwkwk
@@hemm2619 mabok lu sih 🤣
@@hemm2619 mungkin mau mati 😂
Kebijakan paling blunder Pemerintah Pusat adalah ketika menjadikan Jabodetabek sbg pusat industrialisasi.
Daerah ini sdh jd pusat pemerintahan, pusat keuangan, bahkan pariwisata juga. Dan mirisnya ini dalah rancangan mereka yg sudah S3 yg duduk di kursi bappenas.
Gimana mau ditata, ada lahan yang udah dibebaskan tapi balik lagi jadi kayak gitu ya ga yakin kalau ditatapun bakal awet lama.
Harus optimis yes
Gue noton dri Nevada U.S ASUMSI selalu meliput the real life di,Indonesia sukses selalu walau kdang telat pasti nonton.😂😂
Ikut dong mba ke US ekwkw
Mas,Bani enak tinggal di,Negara sendiri😂gak gampang hidup di,negara orang.
Sering lihat perkampungan di kota-kota besar dunia lewat google earth, memang untuk ukuran kota dengan luas sekitar 700 an km2 standarnya penduduk 3-4 jt jiwa, kalaupun sampai 10 jt seharusnya sudah mengadopsi tinggal di rusun seperti kota2 di China.
Bahkan kuala lumpur penduduknya nggak sampai 2 juta jiwa dengan luas kurang lebih 250 km2, jadi meskipun sudah kota metropolitan dengan gedung2 pencakar langit tp perkampungan masih seperti kota2 kecil di indonesia dengan halaman dan jalan2 yg cukup lebar
Bangun JIS, JPO Pinisi, Skywalk Senayan Park... lebih gampang, lebih wow dari bangun perumahan moderen buat warga2 daerah kumuh...
Skywalk Senayan punya swasta itu klo lu cuma nyalahin gubernur sekarng lah trus yg sebelumny gman? Kan ini udh ada dari dulu juga
@@mgr_project2445 mau di benerein sebenrnya eh malah dipenjarain
@@nomancry2645 dari menit 13 ada penjelasan tuh perencanaan penataan
Turis sj jakarta klh sm ibu kota vietnam jd bisa tau alasany
@@mgr_project2445 Kalau mau Jakarta rapi harusnya punya pemimpin macem Lee Kuan Yew, beliau bisa membangun Singapura jadi negara maju dan negara egaliter karena kebijakan utilitariannya dengan menertibkan kawasan miskin yang kumuh. Salah siapa dulu pernah punya pemimpin kaya beliau tapi malah didemo karena dianggep ga pro rakyat kecil wkwk. Percuma ngaku-ngaku rakyat kecil tapi dzolim, makan hak orang lain, apalagi nyerobot tanah negara yang bukan haknya wkwkwk
terima kasih pak sigit udah menjelaskan isu urban design untuk permukiman padat penduduk
Terima kasih sudah menonton yes
Tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi
Hijau rumput hijau tersebar indah sekali
Terasa damai kehidupan di kampungku
Kokok ayam bangunkanku tidur setiap pagi
Tinggi gedung tinggi mewah angkuh bikin iri
Gubuk-gubuk liar yang resah di pinggir kali
Terlihat jelas kepincangan kota ini
Tangis bocah lapar bangunkanku dari mimpi malam
Lihat dan dengarlah riuh lagu dalam pesta
Di atas derita mereka masih bisa tertawa
Memang kuakui kejamnya kota Jakarta
Namun yang kusaksikan lebih parah dari yang kusangka
Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta
Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya
Luka si miskin semakin menganga
Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta
Terimalah suaraku dalam kebisinganmu
Kencang teriakku semakin menghilang
Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta
Kau tampar siapa saja saudaraku yang lemah
Manjakan mereka yang hidup dalam kemewahan
Ja-kar-ta, oh, Ja-kar-ta
Angkuhmu buahkan tanya
Bisu dalam kekontrasannya
iwan fals : kontras bisu
Suka dengerin Iwan Fals juga?
wih di coment juga 😂 selalu dengeriin lagu" iwan fals sejak dini 😂😂
@@taufikxylia1786 Lagu favoritnya apa nih
@@Asumsiasumsi banyak si om lagu favorit mah 😄 lebih dari 1 lagu .
@@Asumsiasumsi
1. balada orang pedalaman
2. isi rimba tak ada tempat berpijak
3. lancar
4. hutan ku
5. nenek okem
6. coretan dinding kota
7. bunga kayu
8. lagu satu
9. lagu tiga
10 . kota
11. dan lain lain 🤣
entah kenapa lagu" om iwan ,bnyak yang terbukti sampe skrng walaupun di ciptakan taon 80'n / 90'n .
Saudara2ku ini lebih terhormat daripada para pejabat, aparat, dan politikus korup pengkhianat NKRI. Semangat saudaraku. Semoga Alloh selalu bersama Kita.
biar ga terhormat yg penting bisa hepi2 punya banyak uang... bisa jalan-jalan ke luar negeri 😅😂🤑🤑🤑
Pasti negara tetangga ketar ketir melihat kemajuan Indonesia
Negara tetangga yg mana? Negara sekelas malaysia dan singapore sudah maju dan warganya nyaman. Malah diserbu TKI yg skill nya cocok buat kerja kasar.
@@argop2892 wah,,,, kmu hebat y !
@@argop2892 oh ya
Alhamdullilah walaupun tinggal didesa jauh dari jakarta lingkungannya lebih bersih dan lebih nyaman untuk di tinggali..
Desa mana nih?
gua sngt berterima kasih ama tim ini sukses slalu! Krna lo pda udh ngeup dan ngsih perspektif baru ke org2 umum 👍
Terima kasih sudah menonton dan berkomentar
Alangkah baiknya bikin rusun yg mencakup semua rumah, dan lahan yg tersisa lebih baik jadi taman kota hijau.
Rusunnya juga yg modern sih.
Alangkah baiknya jika pembuatan rusun tidak dikorup dan warga mau untuk relokasi
@@Seeyaagain Ini modelnya; cukong pengembang punya lahan tapi di zona hijau dg Bisnis Plan 4T. Biar boleh bangun ada kompensasi a.k.a CSR. bikin jembatan semanggi cman 50M. Jembatan dibangun 70M. Gak ada yang audit. 20M masuk kantong pejabat TAIKER yang bikin kebijakan. Bisnis jalan, zona hijau berubah, suapnya gak ketaua
@@아이유-j6y 1 orang doang yg dapet? Kalo ada buktinya sih, laporin KPK aja bang, kalo cuma dendam politik, masing2 kelompok sekarang asu kabeh di mata saya.
@Sunan Giri dan korelasi bagi saya dan komentar saya, apa?
Oh, dikira saya dukung Ahok? 🤣🤣🤣
Ngapain? 🤣🤣🤣
Warga Jakarta juga bukan, bukan kafir pula saya. 🤣🤣🤣
@Sunan Giri mana gubernur rasa presidenmu.suruh dia makan tuh tempat kumuh.
Memalukan.! 😅
*_salah satu sebab daerah kumuh di jakarta sangat sulit untuk di benahi,itu karena tingkat kesadaran masyarakat jakarta sangat rendah._*
_dulu di daerah surabaya juga banyak yang kumuh,tapi bersyukur tingkat kesadaran masyarakat surabaya sangat tinggi,sehingga mereka rela di gusur demi kemajuan dan pembangunan di daerahnya._
Ada pepatah di Kalimantan: "Tempun petak manana sare." & "Tempun kajang bisa puat." Maknanya kurang lebih menggambarkan keadaan orang asli di suatu wilayah yang terpinggirkan karena faktor ekonomi. Kini penduduk asli hanya menikmati remah-remahnya saja, contohnya orang Betawi di Jakarta.
Gw sebagai warga kampung sana rada ogah direlokasi, bukan soal duitnya tp gada yang bisa gantiin aksesibilitas daerahnya, 5 menit dari Stasiun Sudirman, Stasiun Bandara, MRT Dukuh Atas, Halte Tosari, dan 10 menit dari GI, warga blakang rumah gw ada yang dah pernah digusur tp balik lg kesini gara2 aksesibilitasnya.
Segera Dilakukan program relokasi dan ganti rugi, untuk wilayah yang ada di bantaran kali/pantai sampai kapan mau seperti itu terus. Tapi dilakukan secara humanis dan jangan sampai berat' sebelah
Selalu puas dengan isi konten Asumsi .
Terima kasih yaa, jangan lupa untuk menonton video video Asumsi lainnya yaaa
Yg paling menyebalkan di daerah kampung " jakarta ,yaitu sanitasinya buruk...,airnya kotor ..banyak nyamuk...,dulu pernah numpang di saudara ..,gak betah gue...,akhirnya mending di kota kecil .biar dapat dikit ..,tapi cukup ngurangin stress ..,kini balik kampung istri ngebangun usaha ...,walau tinggal berdua ..,setidaknya seminggu sekali masih bisa bercengkrama dg cucu..
Acara nya sangat mengedukasi seluruh masyarakat..mantap acara asumsi,saya sangat suka lanjut kan..
Terimakasih asumsi atas informasi yang sangat interaktif, jdi inget asumsi distrik. Sukses selalu
Terima kasih sudah menonton, jangan lupa nonton video video Asumsi lainnya yaaa
Bahagia warganya...maju kotanya.. "ujar seseorang
Ada juga bg kata org tai lu tai lu
Lalu ada juga jika saya jadi pemimpin jakarta saya akan mengatasi banjir, abis itu jika saya jadi presiden maka banjir jkt lebih mudah diatasi.
Anies taik
intinya jangan terlalu cepat bersukur keadaan kita terus berusaha kalo terus bersyukur dan bersyukur hidup kita gk akan berubah dan gitu gitu aja.utamakan pendidikan biar tidak seperti yg kita lihat
Saya lahir di Karawang besar 1993 ditambora masa2 kecil saya udh ngerasain semuah di jakarta bp asli KTP Jakarta dan saat ini saya kembali ditanah kelahiran,
Jadi bangga jd warga jawa tengah aku gk pernah liat pemukiman kumuh sprti itu ,(kalo ada ya gak usah komen)
😂😂😂😂😂
Sebagai orang yang belum pernah ke Jakarta, gue suka video2 kek gini
Jakarta butuh urban revival, rumah rumah kumuh harus digusur dan diganti Rusun sebab dari kita bikin gedung rusun julang tunggi pinggri pinggirnya bisa dibikin ruang terbuka hijau atau taman taman sisa perwatannya saja, banyak rusun gitu kumuh seperti di Kemayoran, Tanah Abang, Tebet karena kurang perawatan yaa... Warga juga harusnya barengan merawat toh kalo indah dan bersih warga juga yang menikmati.
Setuju banget sumpah
mnding hidup di kampung, pernah beberapa kali ke Jakarta karna pekerjaan, panas macet bener2 ngga betah 🔥
Orang kampung miskin, apa apa susah
Karena Jakarta adalah ibukota nya Indonesia, semua berpusat disini, ga kebayang semisal di Kalimantan nanti jadi ibukota baru, mungkin dalam waktu 10-30 tahun bisa jadi bakalan kayak Jakarta, yang tadinya hutan bisa jadi lama kelamaan hilang tuh hutan, niatnya bagus emang buat pemerataan pendidikan, pembangunan dll, tapi efek samping dari pemindahan ibu kota baru apa udah dipikirin? Jadi ngeri
semoga segera ditemukan solusinyaaa
Tergantung.
Contoh nya Australia. Ibukota negara ada di kota Canberra, lingkungan tetap asri dan tidak padat. Hituk pikuk kota metropolitan dan pusat ekonomi tetap ada di Kota Sydney dan Kota Melbourne. Semua merata
@@akhyarit8102 Betul, karna yang jadi masalah di Jakarta itu, dia pusat pemerintahan dan pusat perekonomian. Ruwet lah jadinya.
Terlalu lebay, ibukota bukan berarti jadi pusat lapangan pekerjaan. Orang merantau karena ada sumber duit bukan karena status ibukota .
Jakpus pride, I ❤ JAKPUS FOREVER because I am born in jakpus and I life IN JAKPUS
walau bagaimanapun, saya yakin penduduk jakarta, secara intelektual masih diatas daerah lain di indonesia, hanya tinggal kesungguhan dr pemimpin nya mau memperbaiki, sebagian besar warga ini pasti lebih mudah diarahkan ke hal baik, asal jangan sj mereka dibohongi/ditipu
semoga cepat ada perubahan yaa
Jaman ahok mau dilayakkan dgn tinggal di rumah susun cuma bayar 350rb sebulan tp pada ga mau kok! Lebih memilih dibantaran kali.. ayo coba liat itu mental nya manusia manusia ini
Nonton Asumsi sambil makan seru bgt
ohhh sudah ada pembebasan lahan tapi karna pemerintah ngk mengelolanya dipakai lagi oleh warga situ.....jd warga udah tau statusnya cuman pemerintahnya yg ngk bergerak mengarap sekitaran kali itu.....trs ada poin lagi 95% warga situ adalah pendatang dari luar jakarta jadi besar kemungkinan banyak yg ilegal bermukim disitu.......hmmmm pemerintah jakarta mesti kerja keras keknya
Bener banget
95% Jawir bikin kumuh
Memang begitu bro, datang bangun bedeng, permanen, lama kelamaan jadi kampung lalu saat digusur teriak kemanusian kami rakyat kecil. Pemdanya sendiri ga tegas melakukan pembiayaran jadi saat digusur sudah lagi. Rumit dan semrawut Jakarta itu.
Tengok jl.Srikaya - menteng kecil..disana sejak dulu jalan berfungsi normal , memang bersebelahan dgn pemukiman padat / tertata pemukim lama.
Tapi yg agak mengherankan , jalan sempit itu yg berdempetan dgn stasiun Gondangdia..dibikin kios pedagang semi permanen ,sehingga jalan tsb.ditutup.
Yg terpikir andai dipemukiman padat Menteng kecil terjadi kebakaran..? Bgmn mobil damkar mengatasinya ya ?
saya pendatang ke jakarta karena pekerjaan, sudah 2 tahun ini tinggal disini. dulu gapernah sedikit pun niatan ingin kerja di ibukota namun karena tuntutan pekerjaan dan kebutuhan saya akhirnya merasakan kerasnya hidup di jakarta😅
Jakarta era Anies Baswedan berhasil secara nyata menurunkan tingkat kemacetan, thn 2017 Jkt di posisi 4 kota termacet sedunia, 2018 turun ke no 7; 2019 : no 10; thn 2020 no 31. Jadi terbukti goodbener Anies mampu mengatasi kemacetan Jkt secara drastis. sumber Tomtom traffic index
@@วิภูริศศิริทิพย์-ฦ4ผ lag ppkm
Sebenarnya
pemukiman kumuh
bisa terlihat indah asalkan warganya sadar lingkungan dgn tidak membuang sampah sembarangan atau meniadakan barang2 rongsok yg sudah tidak lagi terpakai, lalu memanfaatkan tiap sudut yg seadanya oleh tanaman hijau agar terlihat asri meskipun sempit namun setidaknya lebih bersih dan tertata dgn baik.
Segalanya bisa terealisasi asalkan ada mufakat warga setempat secara gotong royong.
Dulu rusia( Nikita Kurchev) dan korsel juga gini tahun 60an tp dipaksa dipindahkan ke rusun dan diberi keringan dan subsidi jd hampir gakbayar bahkan listrik... bisa kok ditata, dr jamannya bangyos, pak jokowi dan ahok sebenernya dah dimulai tapi sayangnnya terhenti..
kalo masyarakat miskin dipaksa beli rusun justru memberatkan, krn selain bayar cicilan kan perlu juga pengeluaran rutin untuk listrik, air dan lingkungan belum lagi kebutuhan pangan, masyarakat ekonomi rendah dgn pengahasilan dibawah 7 juta hampir gak akan bisa memilikinya.
Saya dulu pernah tinggal dijkrta merantau , kerja dikonfeksi selama setahun , ngekos kamarnya sempit airnya asin nyamuknya bnyak kamar buat naruh kipas SM galon aja sempit bnget , sebulan 200 ribu pada saat itu di th 2005 , saya mikir gini kalau saya terus"in saya ngak akan maju kalau terus bertahan kerja dgn gaji ngak seberapa, bukan tidak bersyukur yaaa ...
Saya tekad memutuskan kerja ke luar negri tepatnya kerja di Taiwan pada tahun 2009 , ditaiwan 6 tahun Alhamdulillah pulang bisa beli rumah buka usaha dagang , dan Alhamdulillah meskipun skrng saya hidup dikampung insyaallah cukup nyaman ,
Pemerintah daerah DKI Jakarta harus memikirkan bagaimana masyarkat yang tinggal di wilayah kumuh dan juga kementrian agraria juga pun seharusnya membuat wilayah atau pun tempat tinggal lebih layak buat mereka yang murah
Nah itu yg di pikirkan udah berganti2 pimpinan jkrt tetep j GX ad perubahan .....mlah mkin semprawut..yg di pandang malah kalangan elit Mulu...
Luar biasa pemikiran rt/rw nya patut di contoh ini buat daerah yg laen
Mirip Dhakarta.. Mantap Indonesia 👍🏼
Indah diluar, busuk didalam.
Kami doakan agar kehidupan mereka lebih terbela dimasa hadapan..amin.
Macam dalaman badan kamu,ntah² luar dalam busuk kok..🤣🤣🤣