Temen saya biasanya kalo mau bobo dengerin musik sampai tertidur , tapi ketika dia tertarik dg pengajian dia ubah kebiasaannya itu dg mendengarkan murotal quran.,dg bantuan headset atau tdk.saking tekun dan seriusnya,dia kini bisa mengaji dg menirukan suara berbagai hafiz ternama. benar2 hebat dan jadi inspirasi
Semangat, sesungguhnya Bukan kemampuan kita yang dapat menghafal Al quran, tetapi Allah lah yang menanamkan Al quran di qalbu kita. Kita hanya terus berupaya untuk berikhtiyar dgn menghafalnya 🙏
Temen2, baca Quran yg ada terjemah per katanya deh, Quran itu luar biasa bangettttt isi ceritanya kalau dibaca dg fokus... kalau ngerti artinya jadi lebih cepat hafal, mudah ngafalinnya, dan gak kan cepat lupa, krn kita ingat ceritanya.. Belajar Nahwu & Sharaf deh... Maka ketika kalian menghafalkan Quran jadi banyak ngeh banyak hal2 yg tidak biasa, yg mengundang pertanyaan di otak kita. Lalu carilah jawabannya dan analisa ayat2 itu... Tadabbur yg terbaik memang dg menghafal.. karena kata2nya diulang2 terus, membuat kita jadi sadar ada yg tidak biasa di situ, yg mengundang pertanyaan... Kalau cuma baca biasa, biasanya cuma terlewat saja, karena tdk memperhatikan betul2 apa siy akar katanya, knp pake kata itu kalau bisa yg lain, struktur kalimatnya ada yg diluar kebiasaan ga, dll dsb.. Dan ketika akhirnya kita bisa memahami mengapa begitu, itu biasanya luar biasa makna yg sedang disampaikan Quran, membuat kita semakin terkagum2 sama Allah Ta'ala.. ini yg biasa disebut Quran's gems, atau permata2nya Quran..❤ Menemukan Quran's gems itu bisa jadi candu... percaya deh... Karena memang seluar biasa itu Quran ❤
Inilah keadaan yang sebenarnya dalam menghafal Al-Quran. Sesuaikan dengan kemampuan. Abaikan segala jargon hiperbolik, hafal sekian halaman dalam satu hari, satu minggu dan seterusnya. Metode ini, metode itu...hafal 1 juzz satu minggu.....bla...bla...bla...! Karena bila itu tidak bisa dicapai, menumbuhkan keputusasaan. Setiap orang memiliki kemampuan berbeda2. Tak usah obsesif bisa hafal sekian halaman dalam satu hari misalnya, atau obsesif ingin seperti Ustadz Adi Hidayat hafal sampai ke letak2nya. Tidak setiap orang diberi karunia otak yang cerdas, seperti BJ Habibi..! Kalau bisanya 1 ayat 1 hari, itu lebih baik daripada 1 halaman 1 hari tapi tidak tercapai kemudian berhenti karena berat dan putus asa.
Tapi kalau dapat lingkungan kompetitif dan saling mengingatkan itu justru jadi penyemangat bukan berusaha mencoba seadanya. Contoh waktu saya kecil dulu, saya belajar islam yang metode mirip seperti kuttab jadi bukan sekolah, gak ikut kurikulum nasional, bukan madrasah, gak ikut kurikulum kemenag tapi masih pure/murni belajar islam secara penuh dari Quran, bahasa arab, tarikh/sejarah islam, aqidah, akhlak, dll. Di tempat saya itu dulu kalau ada teman yang tanya "udah sampai mana setoran bacaan ke ustadz/ustadzah?" "Udah sampai mana setoran hafalan surat/Qurannya?" "Udah hafal belum hafalan materi ini dan ini?" Nah misal kalau kita masih setor bacaan(bukan hafalan lho ya) al baqarah, nanti oleh teman yang sudah lewat al baqarah diledekin "yah baru al baqarah". Atau kalau ada yang ditanya tapi jawabnya "baru iqro 4", nanti diledekin "yah baru iqro 4, al quran dooong." Tapi gak jelek sih maksudnya malah justru pada kasih semangat. Nanti ada aja yang bilang " Jangan iqro mulu, ayo dong cepatan naik ke al quran. Biar bareng kayak teman2, jangan mau kalah sama anak2 yang kelasnya di bawah kita". Begitu juga hafalan Quran, kalau dijawab belum hafal surat A, surat B nanti diledekin dulu baru disemangatin. Bahkan dibantu sama teman buat simulasi setoran hafalan dan cek bacaan dan hafalan kita. Begitu juga hafalan materi2 Belajar, tapi kalau ini justru jarang ada ledekan, malah saling mengingatkan dan menyemangati. Bahkan saat diskusi tentang hafalan materi2 justru kita menciptakan metode2 belajar bahkan nadhom padahal kita gak lagi hafalkan matan. Dulu kalau mau dapat tempat belajar shaf terdepan malah rebutan bahkan ada yang ribut tapi cepat baikan sih, gak sampai bertengkar apalagi lama. Cuma asmofir seperti itu tidak bisa saya dapatkan di tempat lain apalagi sekolah umum. Di Sekolah umum justru bisa dapat sasaran kebencian dan bullying kalau kita bisa dan pintar di antara teman2 umumnya. Apalagi kalau belajar tempatnya paling depan mulu. Mungkin faktor gak diajarkan adab dan apa balasan kenikmatan yang diperoleh jika belajar dekat dengan sumber ilmu atau guru. Tapi saya perhatikan juga anak yang belajar di sekolah islam gak jaminan juga akhlaknya bagus dan gak bullying. Justru dulu saya pernah dibullying saat 1 sekolah dengan anak2 alumni sekolah islam, mereka juga gak terlihat maniak belajar apalagi membaca buku/kitab/artikel justru yang dibahas duniawi mulu dan selalu maunya selektif pilih kawan kelas menengah atas, sedangkan anak2 alumni sekolah umum rata2 berteman kepada siapapun apalagi kalau anaknya baik, rajin belajar bahkan pintar meski anak orang miskin tapi pasti ditemani dan banyak mendekati. Apalagi bisa ngaji, rajin TPA sekolah, bahkan jago hafalan Qurannya. Karena dulu saya juga punya teman2 alumni SD umum selain pintar akademik terutama matematika, IPA(fisika, kimia, biologi), bahasa inggris tapi jago hafalan Qurannya juga dan bisa kalahkan teman2 sekelas yang alumni SD islam yg kebanyakan hedon dan gak semangat belajar.
Seperti kata syeikh ini, coba hafal semampu kita. Kadang satu ayat kalau panjang yaa bisa 2 ,3 hari baru hafal. Gak apa apa Seandainya belum hafal 30 juzz sudah dipanggil Alloh juga gak apa apa. Harapannya: Semoga Alloh menggolongkan kita sebagai para penghafal Al Quraan. Dan tambah berapapun ayat dari kita berusaha menghafal akan jauh lebih baik dari pada tidak menghafal sama sekali. Gak ada garis finish dalam menghafal Al Quraan. Mrk yg sudah hafal sempurna 30 juzz malah lebih sering baca Al Quraan. Mrk Khawatir dicabut nikmat Quraan daripadanya.
Masya Allah Tabarokkalloh,,Ya...Rabb berikan kepada kami untuk Istiqomah mencintai Al-Qur'an, membacanya mentadaburinya menghafalkannya dan mengamalkan nya sampai akhir hayat kami,, Aamiin ya Rabbal Alamin.... Baarakallohufiikum Ustadzuna.
pengen?? brrti blm niat hhehehehhe.. besarin dulu niatnya. kalau niat nya udah besar pasti inshaa Allah akan sllu punya kesempatan dan sllu dimudahkan tuk memulai.
Bismillah. Coba. Hari ini. Satu ayat saja. Besok satu lagi. Benar kata imam ini, kalau kita ternyata melewatkan nikmat besar yg bisa kita ambil, salah satunya menghafal Quraan. Coba deh. Semoga Alloh mudahkan
Jangan begitu berpikirnya. Percaya gak kalau waktu kita yg berusaha menghafal Quraan itu tidak sia sia. Gak hilang. Ada pahalanya itu. Cuma Quraannya saja manja sama kamu. Minta ditengok tiap hari, dibaca, diresapi. Garis finish dalam belajar Quraan ya kalau kita mati. Yakin deh Syeih2 ini juga masih baca Quraan? Masih jauh dari finish
Bismillah Alhamdulillahi robbil'aalamiin Allohumma Sholli 'alaa Muhammad SEMOGA ALLAH MENTAKDIRKAN KITA SELALU DALAM KEBAIKAN DAN IKHLAS KARNA ALLAH DAN BAHAGIA DUNIA AKHIRAT DI DALAM KETAATAN KEPADA ALLAH TABAROKA WATA'ALA YANG MAHA MULIA
Temen saya biasanya kalo mau bobo dengerin musik sampai tertidur , tapi ketika dia tertarik dg pengajian dia ubah kebiasaannya itu dg mendengarkan murotal quran.,dg bantuan headset atau tdk.saking tekun dan seriusnya,dia kini bisa mengaji dg menirukan suara berbagai hafiz ternama. benar2 hebat dan jadi inspirasi
Semangat, sesungguhnya Bukan kemampuan kita yang dapat menghafal Al quran, tetapi Allah lah yang menanamkan Al quran di qalbu kita. Kita hanya terus berupaya untuk berikhtiyar dgn menghafalnya 🙏
Betul itu gak ada yg langsung dapat sesuatu yg indah tanpa proses yg panjang
Temen2, baca Quran yg ada terjemah per katanya deh, Quran itu luar biasa bangettttt isi ceritanya kalau dibaca dg fokus... kalau ngerti artinya jadi lebih cepat hafal, mudah ngafalinnya, dan gak kan cepat lupa, krn kita ingat ceritanya..
Belajar Nahwu & Sharaf deh... Maka ketika kalian menghafalkan Quran jadi banyak ngeh banyak hal2 yg tidak biasa, yg mengundang pertanyaan di otak kita. Lalu carilah jawabannya dan analisa ayat2 itu...
Tadabbur yg terbaik memang dg menghafal.. karena kata2nya diulang2 terus, membuat kita jadi sadar ada yg tidak biasa di situ, yg mengundang pertanyaan...
Kalau cuma baca biasa, biasanya cuma terlewat saja, karena tdk memperhatikan betul2 apa siy akar katanya, knp pake kata itu kalau bisa yg lain, struktur kalimatnya ada yg diluar kebiasaan ga, dll dsb..
Dan ketika akhirnya kita bisa memahami mengapa begitu, itu biasanya luar biasa makna yg sedang disampaikan Quran, membuat kita semakin terkagum2 sama Allah Ta'ala.. ini yg biasa disebut Quran's gems, atau permata2nya Quran..❤
Menemukan Quran's gems itu bisa jadi candu... percaya deh... Karena memang seluar biasa itu Quran ❤
Inilah keadaan yang sebenarnya dalam menghafal Al-Quran. Sesuaikan dengan kemampuan. Abaikan segala jargon hiperbolik, hafal sekian halaman dalam satu hari, satu minggu dan seterusnya. Metode ini, metode itu...hafal 1 juzz satu minggu.....bla...bla...bla...! Karena bila itu tidak bisa dicapai, menumbuhkan keputusasaan. Setiap orang memiliki kemampuan berbeda2. Tak usah obsesif bisa hafal sekian halaman dalam satu hari misalnya, atau obsesif ingin seperti Ustadz Adi Hidayat hafal sampai ke letak2nya. Tidak setiap orang diberi karunia otak yang cerdas, seperti BJ Habibi..! Kalau bisanya 1 ayat 1 hari, itu lebih baik daripada 1 halaman 1 hari tapi tidak tercapai kemudian berhenti karena berat dan putus asa.
Tapi kalau dapat lingkungan kompetitif dan saling mengingatkan itu justru jadi penyemangat bukan berusaha mencoba seadanya.
Contoh waktu saya kecil dulu, saya belajar islam yang metode mirip seperti kuttab jadi bukan sekolah, gak ikut kurikulum nasional, bukan madrasah, gak ikut kurikulum kemenag tapi masih pure/murni belajar islam secara penuh dari Quran, bahasa arab, tarikh/sejarah islam, aqidah, akhlak, dll.
Di tempat saya itu dulu kalau ada teman yang tanya "udah sampai mana setoran bacaan ke ustadz/ustadzah?"
"Udah sampai mana setoran hafalan surat/Qurannya?"
"Udah hafal belum hafalan materi ini dan ini?"
Nah misal kalau kita masih setor bacaan(bukan hafalan lho ya) al baqarah, nanti oleh teman yang sudah lewat al baqarah diledekin "yah baru al baqarah".
Atau kalau ada yang ditanya tapi jawabnya "baru iqro 4", nanti diledekin "yah baru iqro 4, al quran dooong."
Tapi gak jelek sih maksudnya malah justru pada kasih semangat. Nanti ada aja yang bilang " Jangan iqro mulu, ayo dong cepatan naik ke al quran. Biar bareng kayak teman2, jangan mau kalah sama anak2 yang kelasnya di bawah kita".
Begitu juga hafalan Quran, kalau dijawab belum hafal surat A, surat B nanti diledekin dulu baru disemangatin. Bahkan dibantu sama teman buat simulasi setoran hafalan dan cek bacaan dan hafalan kita.
Begitu juga hafalan materi2 Belajar, tapi kalau ini justru jarang ada ledekan, malah saling mengingatkan dan menyemangati. Bahkan saat diskusi tentang hafalan materi2 justru kita menciptakan metode2 belajar bahkan nadhom padahal kita gak lagi hafalkan matan.
Dulu kalau mau dapat tempat belajar shaf terdepan malah rebutan bahkan ada yang ribut tapi cepat baikan sih, gak sampai bertengkar apalagi lama.
Cuma asmofir seperti itu tidak bisa saya dapatkan di tempat lain apalagi sekolah umum.
Di Sekolah umum justru bisa dapat sasaran kebencian dan bullying kalau kita bisa dan pintar di antara teman2 umumnya.
Apalagi kalau belajar tempatnya paling depan mulu. Mungkin faktor gak diajarkan adab dan apa balasan kenikmatan yang diperoleh jika belajar dekat dengan sumber ilmu atau guru.
Tapi saya perhatikan juga anak yang belajar di sekolah islam gak jaminan juga akhlaknya bagus dan gak bullying.
Justru dulu saya pernah dibullying saat 1 sekolah dengan anak2 alumni sekolah islam, mereka juga gak terlihat maniak belajar apalagi membaca buku/kitab/artikel justru yang dibahas duniawi mulu dan selalu maunya selektif pilih kawan kelas menengah atas, sedangkan anak2 alumni sekolah umum rata2 berteman kepada siapapun apalagi kalau anaknya baik, rajin belajar bahkan pintar meski anak orang miskin tapi pasti ditemani dan banyak mendekati.
Apalagi bisa ngaji, rajin TPA sekolah, bahkan jago hafalan Qurannya. Karena dulu saya juga punya teman2 alumni SD umum selain pintar akademik terutama matematika, IPA(fisika, kimia, biologi), bahasa inggris tapi jago hafalan Qurannya juga dan bisa kalahkan teman2 sekelas yang alumni SD islam yg kebanyakan hedon dan gak semangat belajar.
Beda atuh mbak, mksd komen diatas itu kalau posisinya menghadal quran sendiri, bukan berkelompok @@Go01234
Seperti kata syeikh ini, coba hafal semampu kita. Kadang satu ayat kalau panjang yaa bisa 2 ,3 hari baru hafal. Gak apa apa
Seandainya belum hafal 30 juzz sudah dipanggil Alloh juga gak apa apa. Harapannya:
Semoga Alloh menggolongkan kita sebagai para penghafal Al Quraan.
Dan tambah berapapun ayat dari kita berusaha menghafal akan jauh lebih baik dari pada tidak menghafal sama sekali.
Gak ada garis finish dalam menghafal Al Quraan. Mrk yg sudah hafal sempurna 30 juzz malah lebih sering baca Al Quraan. Mrk Khawatir dicabut nikmat Quraan daripadanya.
Barakallah fiikum
Semoga Allah SWT dekatkan hati kita, hari-hari kita dengan Al-Qur'an. Pula, dimudahkan untuk mentadaburi, menghafal dan mengamalkannya.
Aamiiin :)
Obat penyemangat.. jazakallah
Masya Allah Tabarokkalloh,,Ya...Rabb berikan kepada kami untuk Istiqomah mencintai Al-Qur'an, membacanya mentadaburinya menghafalkannya dan mengamalkan nya sampai akhir hayat kami,, Aamiin ya Rabbal Alamin.... Baarakallohufiikum Ustadzuna.
Amiin, semoga masuk surga mbak & matinya khusnul khotimah serta dimudahkan oleh Allah untuk hafal 30 juz, amiin :)
Alhamdulilah nyimak, barakalloh fiiik
Pengen Banget bisa hapal Al Qur'an
pengen?? brrti blm niat hhehehehhe.. besarin dulu niatnya. kalau niat nya udah besar pasti inshaa Allah akan sllu punya kesempatan dan sllu dimudahkan tuk memulai.
Bismillah. Coba. Hari ini. Satu ayat saja. Besok satu lagi.
Benar kata imam ini, kalau kita ternyata melewatkan nikmat besar yg bisa kita ambil, salah satunya menghafal Quraan.
Coba deh. Semoga Alloh mudahkan
Aamiin ya rabbal 'alamiin
ماشاءالله
Jazakumullah khairan, Syeikh.
Ma sha Allah tabarakallahu
MasyaAllah ❤
Maa Syaa Allah❤
Jazakallah khairan
Barakallah
مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ
Menghafal membutuhkan usaha yang sangat besar dan harus jauh dari sifat futur
Jangan begitu berpikirnya.
Percaya gak kalau waktu kita yg berusaha menghafal Quraan itu tidak sia sia. Gak hilang. Ada pahalanya itu.
Cuma Quraannya saja manja sama kamu. Minta ditengok tiap hari, dibaca, diresapi.
Garis finish dalam belajar Quraan ya kalau kita mati.
Yakin deh Syeih2 ini juga masih baca Quraan? Masih jauh dari finish
Jazakallahu khoiron ,barakallahu fiik
جزاكم الله خيرا
Bismillah
Alhamdulillahi robbil'aalamiin
Allohumma Sholli 'alaa Muhammad
SEMOGA ALLAH MENTAKDIRKAN KITA SELALU DALAM KEBAIKAN DAN IKHLAS KARNA ALLAH DAN BAHAGIA DUNIA AKHIRAT DI DALAM KETAATAN KEPADA ALLAH TABAROKA WATA'ALA YANG MAHA MULIA
Lampung hdr
Barokallah 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
برك الله فيكم....
Ya syekh...
جزاك الله الخير شيخ سليمان
Jazakallah Khoiron
بارك الله فيك وجزاك الله خيرا❤
ربنا تقبل منا امين
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
Kadang aku mau pksakan hfalan otakku mlh rasa pecah bleng jdi nyut.. nyutan..💆
Mohon nasihatnya, lebih bahagia rasanya mengaji drpd mentadabburi
izin bertanya ustad, di detik 1-6 itu ada suara murattal al quran, boleh tau yang bacanya syaikh siapa ya namanya? terimakasih ustad.. mohon dijawab
Jazakallahu khoiron,barakallahu fiik
بارك الله فيكم وجزاكم الله خيرا