Murrotal Juz 29 | Sheikh Hamzah Elhabashy | Riwayat Hafs 'an 'Ashim

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 6 лип 2022
  • Alhamdulillah senang bisa menyelesaikan video Juz 29 ini
    Murrotalnya admin loncat dulu ke Juz 29 ya semoga bermanfaat untuk hafalan, di Juz 29 ini admin senang dengan nada bacaan Sheikh Hamzah Elhabashy.
    Di Juz 29 ini juga admin ingin mengingat kembali pelajaran tajwid tentang Shifrun/Shifr. Shifrun/Shifr disini ada 2 yaitu Shifrun Mustadir yang terdapat di Surat Ad Dhar/Al Insan ayat 4 pada bacaan سَلٰسِلَا۟ dan Shifrun Mustathil yang terdapat pada Surat Ad Dhar/Al Insan ayat 15-16 pada bacaan قَوَارِيْرَا۠. InsyaAllah akan admin share secara singkat penjelasan yang admin ambil dari buku Metode Maisuro hal. 169 -170, tapi rujukan awalnya lihat hal. 99 dan 103, di buku tersebut dijelaskan bahwa :
    1. Sifrun Mustadir adalah tanda baca bulat bundar di atasnya, berarti ia adalah sebagai Ziadah baik washol (lanjut bacaannya) maupun waqaf (berhenti bacaannya). Dengan kata lain, huruf tersebut dianggap tidak ada maka sebagai misal ketika me-wasalkan lafaz سَلٰسِلَا۟ pada lafaz سَلٰسِلَا۟ tidak dibaca panjang (Mad), sebab Alif disini adalah sebagai Ziadah - bukan huruf Mad (Ket: di dalam Al Quran biasanya diatas Alif dibubuhkan tanda baca Shifrun Mustadir. Maka bacaan lafaz tersebut apabila waqaf menjadi سَلٰسِل . Pada lafaz سَلٰسِلَا۟ ini masih mempunya satu wajah bacaan lagi ketika waqaf, yaitu istbat Alif. berarti apabila waqof padanya mempunyai 2 wajah bacaan, yaitu: Sukun lam dan istbat Alif dengan bacaan sepanjang 2 harokat (sebab mempunyai hukum bacaan Mad Thobi'i yaitu سَلٰسِلَا
    2. Shifrun Mustathil adalah tanda baca bulat lonjong di atasnya, berarti ia adalah Zaidah hanya ketika wasal. Dengan kata lain, apabila waqaf huruf tersebut dianggap ada. Dengan demikian ketika me-wasalkan lafaz قَوَارِيْرَا۠ ayat 15 dengan lafaz sesudahnya, maka رَا۠ lafaz قَوَارِيْرَا۠ tidak dipanjangkan sama sekali, yakni dibaca قَوَارِيْرَ ; akan tetapi bila waqaf, ada huruf Mad Alif yang dibaca dengan 2 harokat, yakni dibaca قَوَارِيْرَا. Sebagian mushaf tercetak dengan ada tanda baca bulat lonjong atau sifrun mustathil di atas Alifnya رَا۠ . Selanjutnya ketika me-wasalkan lafaz قَوَارِيْرَا۠ di ayat 16, maka رَا۠ tidak dibaca panjang (Mad), sebab Alif disini adalah sebagai Zaidah - bukan huruf Mad. Namun bila waqaf dibaca قَوَارِيْر - yakni huruf Ra disukun (ket: di dalam Al Quran biasanya diatas Alifnya رَا dibubuhkan tanda baca bulat bundar *Shifrun Mustadir.
    Semoga Allah mudahkan kita untuk terus belajar Al Quran
    wallahu 'alam bi shawab.

КОМЕНТАРІ •