Sheikh
Вставка
- Опубліковано 12 лис 2024
- Alhamdulillah Murrotal Juz 1 Sheikh Hamzah Elhabashy sudah bisa di tonton.
Kemungkinan di murottal ini, Sheikh Hamzah Elhabashy memakai Tariq Tayyibah an-Nasyr oleh Ibn al-Jazari, bukan Tariq Asy-Syatibiyyah. Sebab Mad Jaiz Munfasilnya dibaca al qasr atau 2 harakat, begitu juga dengan Mad Silah Tawilahnya (Ha Damir yang sebelumnya berupa huruf hidup, dan sesudahnya huruf hamzah hidup di lain kata, contoh: بِهِ أَنْفُسَهُمْ) beliau membaca al qasr atau 2 harakat karena Mad Silah Tawilah adalah nama populer dari Mad Jaiz Munfasil. Bagi masyarakat Indonesia/Asia Tenggara lebih familiar menggunakan Tariq asy-syatibiyyah sebab Tariq ini lebih mudah dan sudah memasyarakat sejak Islam masuk Indonesia. (Sumber: Buku Metode Maisuro, Karya Dr. KH. Ahmad Fathoni, LC., MA. Hal. 67 footnote no. 92). Wallahu'alam.
========================================
Possibly in this murottal, Sheikh Hamzah Elhabashy using Tariq Tayyibah an-Nasyr by Ibn al-Jazari, not Tariq Asy-Syatibiyyah. Because he read Mad Jaiz Munfasil as al qasr or 2 harakat, as well as Mad Silah Tawilah (Ha Damir which was previously a vowel and after that it was a vowel hamzah in other words, for example: بِهِ أَنْفُسَهُمْ) he read al qasr or 2 harakat because Mad Silah Tawilah is the popular name of Mad Jaiz Munfasil. For the people of Indonesia/Southeast Asia, they are more familiar with using Tariq asy-syatibiyyah because this Tariq is easier and has been in the community since Islam entered Indonesia. (Source: Maisuro Method Book, by Dr. KH. Ahmad Fathoni, LC., MA. P. 67 footnote no. 92) Wallahu'alam.
Mohon doa agar murottal ini bisa admin lanjutkan dengan juz selanjutnya, semoga bisa menjadi amal jariyah. Aamiin
Official channel of Elhabashy's Family:
1. @sabranalayaser
2. @hamzahelhabashy6248