Ide-ide brilian memang harus muncul dan disebarkan dari sosok/figur yg famous kalo mau instantly impactful. That's why God sent prophets as role models. Breaking through utk hal-hal yang critical kaya rendahnya minat baca dan belajar harusnya memang dimulai dari public figure nya dulu. Contoh mayoritas yg di media kan semuanya tentang moral ethics publik figur yg money mindset Dan flexing...pengen jadi kaya instant. Idea jadi kayanya ga salah.. tapi yg jadi showcase jangan melulu tentang nyari duit dsb juga sih.. makin kesini kayanya imajinasi anak-anak pun diakselerasi utk jadi mindset yg ngejar ambisi2 orang dewasa. Kids have no choices... Mereka ngonsumsi apa yg orang dewasa konsumsi. Ga heran kalo ditanya pingin jadi UA-camr..😌😌 ga salah tapi kaya mentok aja gitu. Imajinasi bocah dan mindset nya aja udah komersil sejak dini.. lost of sincerity Dan innocence nya bocah2. Fixed..butuh banyak figure kaya Maudy Ayunda. Think that it's urgent and critical. And the time is now.
setuju tapi gak bisa dg suppress media yg money-oriented, krn dunia skrg dimana2 spt itu. yg hrs digenjot adlh pendidikan yg menekankan kreativitas dan kemampuan berpikir sbg alternatif pendidikan+hiburan. org spt maudy mengeyam pendidikan berkualitas yg melatihnya utk memahami berbagai isu, mengurai benang permasalahan, melihat dari sudut pandang berbeda, mencari solusi, memperbaikinya, menjawab tantangan kritik, dan menulis atau menjelaskannya dg proses yg logis. pendidikan spt ini masih jarang di negeri ini, yg sesuai post anda bisa mengembalikan keluguan dan keingintahuan anak2.
@@CuriosityCircuit2024 bukan medianya yg money oriented. Tapi media banyak menyoroti artis2 dari sisi hedonisme nya (memang lumrah nya begitu). Tapi ga berimbang pemberitaan antara hingar bingar materialisme di dunia showbiz dengan pemberitaan ttg prestasi atau achievement yg ga melulu tentang harta dan kegiatan flexing nya. That's the point
@@fuadhasan582 ya kan media mau cari untung supaya bisnisnya berkembang, maka cari berita yg gampang diminati banyak orang. bukan berarti ane setuju dg situasi spt ini. klo mereka dipaksa harus "berimbang" sih kemungkinan besar mrk gak hidup lama krn kurang peminat (yg berminat paling kalangan terdidik yg minoritas). namanya jaman globalisasi buruknya di negara barat jadi teradopsi di dalam negeri. kecuali pemerintah ngasih subsidi buat media lebih mengisi materi yg berbeda, ini juga ada negatifnya krn pemerintah jd bisa mengontrol media dan bs disalahgunakan. klo jaman demokrasi lebih ke arah kompetisi, klo banyak yg buruk, banyakkan yg alternatif yg baik. tetap saja jalan terbaik itu tingkatkan kualitas pendidikan. jika rakyat terdidik maka konsumsi informasinya juga terdidik. media sih ngerespon gimana pemirsanya.
@Feby Firmansyah betul..tapi people behind media punya power dan wisdom untuk menentukan apa saja yg bisa di-share ke publik. Bisa kok ngasih proporsi yg berimbang... Kalo media aware sama negara/ Masyarakat sih😊 .. demand pasar juga bisa diatur kalo media kompak utk ngasih tayangan2 bermutu. Bottom line nya: Balance antara entertainment dan edutainment. Some TVs have started. Dan support nya harus dari gerakan massive orang2 tv dan tentunya talent2 media a.k.a. artists
Dari konten ini ku ambil pelajarannya kalo mau indonesia jadi lebih keren harus mulai dari diri sendiri : 1. Belajar berkomunikasi banyak bahasa (supaya bisa mencari informasi dan berinteraksi dengan dunia) 2. Baca buku minimal 2buku perminggu (untuk menambah wawasan, budayakan cinta membaca dan cinta belajar dari buku of course kurangin hp²an hal² yg gak bermanfaat) 3. Lakuin banyak passion 4. Jalankan peran masing² dengan doing your best (sebagai ortu didik anak yg bener, sebagai Rt, Rw, siswa, guru ,kepala sekolah, pejabat, seniman, dll. semuanya lakuin tugas kita masing² dengan sebaik²nya) Jangan kebanyakan nyalahin orang lain (nyalahin gurulah,pemerintahlah,dunia entertainlah) urus aja diri sendiri dulu , sambil berharap dan berdoa semoga bangsa ini dipenuhi dengan orang² yg senantiasa membenahi dan mengupgrade diri
ngelihat youtube pak gita, selalu pengen ngobrol diskusi, minimal di tongkrongan. selalu bertanya "how" dengan masalah yang sedang kita lihat dan hadapi, jadi bisa sangat relate ! selalu memaksa kita berpikir panjang dan terarah. bless u pak gita !
Perbincangan "next level" dari 2 generasi yang berbeda, namun bervisi sama yaitu demi Indonesia yang lebih baik... Agree with Pak Gita, "she is different with other artists..."
Pak Gita dan tim endgame, mau usul kalau ada istilah2 yang kurang umum bagi awam, dikasih note definisi glossary di bawah layar, seperti apa itu low hanging fruit/high hanging fruit. Sejujurnya saya yg awam baru dengar istilah itu, jadi tadi harus gugling dulu utk paham arti dan konteks diskusinya. Terima kasih. Sukses terus Endgame!
Ketika alumni Harvard dan Stanford ngobrol banyak sekali ide - ide baru yang muncul. Obrolan yang kaya akan perspektif mulai dari kacamata pemerhati public policy, seniman, businessman, pemerhati pendidikan, orang tua dan juga anak muda. Saya sangat relate sekali dengan bahasan early and late specialization karena saya sedang berada difase awal merintis karier dan dihadapkan dengan beberapa bidang keahlian baru yang tentu dibutuhkan kedalaman keahlian yang berberda sampai akhirnya mengerucut kepada satu / dua keahlian spesifik. Terima kasih untuk 90 menit yang berharga
@@braham_1137 tentu sangat penting. Sederhananya, dengan ke luar negeri kita bisa belajar komunikasi, budaya, dan mendapatkan koneksi yg lebih luas. Dengan ke luar negeri juga bisa membuat kita sadar kalo dunia ini luas, jadi pemikiran gak sempit karena lingkungan kita bukan hanya itu-itu saja. Potensi manusia dengan pemikiran-pemikiran kolot seperti di Indonesia akan berkurang. Kalo untuk ilmu teori, bisa didapatkan dari mana saja.
Pak Gita itu... Deep banget setiap interview dengan siapapun Narasumber nya, apalagi ini bintang tamunya 'bobot' meskipun beda jaman tetap related, nonton ini Ram otak hampir full, inspiring, thanks end game, Sir Gita W, and sist Maudy.. Success
Thank you , Pak Gita, I enjoy it so much. Education is indeed the most powerful tool, but i feel like, only the rich can have access to a good education in Indonesia. It such an irony, saya menikmati obrolan hebat ini sambil mendengar teriakan anak-anak kecil di luar jendela rumah saya, yang berkata-kata kotor, berteriak-teriak tanpa mempedulikan tetangga2, membuang sampah sembarangan setelah jajan dari warung. Yang membuat saya bertanya-tanya, “Pendidikan seperti apa yah yang anak-anak ini terima di sekolah?”, “Apakah anak-anak ini punya guru2 yang menginspirasi mereka seperti yg dimiliki Maudy?”. Sungguh ketimpangan pendidikan yg dimiliki orang miskin itu terasa sekali.
Iya banget.. dan ketika sekolah mahal mengajarkan save the earth dgn memikirikannpengurangan sampah tp disi lain ada orang orang yg mungkin tidak dididik sedari dini bagaimana cara menjaga lingkungan. Ketimpangan ini gak akan balance dan mungkin akan lebih org yg tidak peduli daripada org yg peduli
Sedikit menambahkan bahwa dalam pendidikan anak, orang tua dan lingkungan juga terlibat ☺️ but I totally agree klo pendidikan mmg perlu dibanahi sistem nya
Usulan pendidikan : 1. Kurangi mata pelajaran 2. Ajarkan tata krama, soft skill 3. Lebih banyak aktifitas pisik guna lawan gadget world 4. Kurikulum mengikuti siswa, artinya siswa bebas menentukan minatnya dimana. 5. The best student jadi guru dg gaji selangit. 6. Hentikan sertifikasi guru, kompetensi mestinya di praktek
I think mata pelajaran tidak perlu dikurangi, dengan tujuan memperkenalkan berbagai mata pelajaran karena kita bisa dapat pelajaran seperti berpikir kritis, analisis,dll. Yang tidak diperlukan itu nilainya WAJIB TUNTAS. Sedangkan, minat orang berbeda-beda. Cukup kenalkan saja, biarkan dipaparin dulu dengan banyak hal karena kalo masih kecil kadang bnyk yg blm tau minat nya di bidang apa karena masih bisa terus berubah-ubah. Untuk poin lainnya saya setuju
Kalo mendidik anak murid yng masih awal SD, harusnya tidak perlu lama cukup 1,5jm saja. Menurut saya itu sudah panas di otak anak, selebihnya keluarga yng mendidik. Dn saya se7 mata pelajarannya yng dasar2 aja deh. Kalo yng saat ini, mbulet puuuolll.
Insha Allah mudah2an segala usulan di atas akan terimplementasi lewat kurikulum merdeka belajar yang sedang mas menteri gaungkan sekarang kecuali pada poin 5 dan 6 hehe
No 2 saya sangat setuju. Masalah utama bangsa indonesia adalah mentalitas. Mulai dari korupsi, konflik sosial, ketertinggalan ekonomi dsb, semua disebabkan oleh dominanmya mentalitas preman, berpikiran pendek, tidak menghargai proses dan tidak berpikiran menjaga hak orang lain. Selalu memikirkan terlebih dahulu keuntungan sendiri.
Suka bgt denger Maudy bicara ttg topik2 yg cukup berat dg bahasa yg sederhana. Dan dia bisa mengupas suatu topik dg sudut pandang yg lbh luas . Chapo!!!
Saya adalah seorang guru di SD swasta. Hari ini baru aja praktek bikin pot dari adonan semen. Anak-anak senang dan bersemangat. Gaji ga seberapa, tapi kerja sampe jam 4. Tapi saya bahagia dengan status saya sebagai guru. Semoga lancar rejeki dari sisi lain. Emang kedengeran ga realistis, tapi yakin aja rejeki udah ada. Tinggal dijemput.
Pernah dikejutkan saat PPL disebuah desa, sekolah tingkat menengah pertama.. Sangat miris melihat anak sekolah sekarang, sudah kelas 9 tp blom bisa baca :( tingkat baca masih rendah, sudut pandang tentang pendidikan masih dianggap remeh, akhlak dan adab terhadap guru dan orang tua juga masih kurang baik. Sabar sekali saat mendidik disna, semoga kata2 motivasi juga pembelajaran yg saya berikan bisa di ingat dan bermanfaat untuk anak² murid. Semoga mereka ketika besar nnti jadi orang baik dan sukses dunia akhirat. Doaku selalu yg terbaik untuk mereka 🤍🤲🏻
im broke😭 so smart, so gorgeous, so educated...she is something else...the way she thinks, the way she speaks💛...definitely a great example for young people!!✨
Agree. She's enlightened the artists/celebs world which is mostly filled with "show off" things. Inilah salah 1 public figure yang cantik karena cerdasnya, bukan karena sensasi atau pamer barang2 branded/pamer kekayaan.
Dan setelah saya menonton ini, hobi membaca buku saya yang sempat tenggelam muncul kembali. Terkusus saya baru dikaruniai anak, dan saya berharap anak saya tumbuh besar dengan dengan budaya membaca (yang dicontoh dari orang tua nya)..... Saya berharap saya bisa menyelamatkan masa depan anak saya dengan pendidikan yang tepat sedari dini.
Kak Maudy bs dicontoh dari semangat belajar dan cinta baca buku. Hanya nitip : Untuk membahas "Filsafat" temen2 yg muslim diharapkan jg harus punya pemahaman kuat y, karena bisa salah tangkap nanti nya ☺️
Maudy perlu diskusi dg Nadiem Makarim agar pelajaran Sejarah tidak jadi dihapus dari Kurikulum Sekolah....tetapi justru bagaimana anak2 SD sudah punya pendalaman atas materi Sejarah (History...Geography) di masing² Provinsi di mana mereka berdomisili.
setuju banget pak, yang diubah itu tadi yang di katakan Maudy, dibandingkan di jejelkan materi kapan sejarah itu terjadi, tapi di titikberatkan kenapa bisa terjadi, sehingga kita bisa lebih berpikir kritis dan belajar dari kesalahan masa lalu
to Maudy Ayunda, pantas punya channel ato postcast pribadi yang mewakili pemikiran mileneal terkait gagasan dan gerakan dengan tindakan briliant... thansk for Pak Gita
Pembahasan mengenai pentingnya sebuah literatur dari perspektif dua orang hebat ini meningkatkan adrenalin saya untuk terus menyelami hal - hal yang dilampirkan sedikitnya yang ada di buku. Saya rasa buku adalah terjemahan kecil dari luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulisnya. Tentunya kesempitan demikian menjadi pemicu kecemasan. Hadirnya sajian - sajian youtube yang cukup mendalami terkait sudut pandang, topik, teknik berfikir, dll menjadi hal yang penting. semoga konten edukasi yang diberikan oleh pak Gita dan Kak Maudy Ayunda menjadi percikan yang suatu waktu bisa meledak dalam konteks kemajuan bangsa Indonesia. Salam saya dari Mahasiwa Institut Teknologi Nasional Bandung
@@rumi9834 waduh dikatain dangkal🤣 lucu lucu lucu wkwkwkwk your word doesn't define me at all. Dari awal saya bilang "sip😁" juga saya gamau debat btw. Selamat malam..
Maudy, you’re an inspiration for young generations. Very intelligent, talented and passionate. Even seorang pak Gita called her “Pemikir Muda yg Keren” instead of merely a celebrity just like most people know. About education, I am definitely with you, Maudy and I’m sure so many are too. We need more pemikir muda yang keren seperti Maudy. Terima kasih pak Gita for this session. Really enjoyed this powerful and deep talks.
Seru obrolannya kl boleh ikut diskusi terkait beberapa poin pembicaraan. 1. Passion menurut saya lebih kepada bagaimana kita menyukai hal yg kita lakukan dan focus. Krna menurut saya skrg beberapa orang2 berusaha memaksakan diri utk menyukai hal2 yg sebenernya mereka gak suka sehingga gak bisa focus. Bisa jadi karena tekanan ekonomi ato lebih krna mengikuti trend ato paksaan dari pihak luar termasuk keluarga. Jadi passion itu bukan hal yg harus dicari ato di korek2 even itu dari dalam diri kita sendiri. Saya setuju dengan quote "Sukai lah apa yg sedang kamu kerjakan dan Kerjakanlah apa yg kamu sukai." thats the trully passion menurut saya. 2. Utk Early spciallizer dan Late specializer masing2 orang menurut saya lebih tergantung kepada focus jangka pendek terkait dengan survival dalam hidup dan ini pasti berbeda setiap orang. Saya pribadi lebih ke Late Specializer krna saya menyukai beberapa hal dan agak kepo dengan hal baru. Skrg saya bekerja tapi saya juga pernah punya beberapa usaha meskipun jatuh bangun, tapi dari sana saya belajar banyak hal utk bisa saya terapkan utk usaha saya ke depan. Saya setuju kl Late specializer bisa lebih survive krna menguasai beberapa bidang. Tapi ini juga perlu open mind utk setiap kondisi terkait dengan kritik dan saran dari pihak lain supaya bisa improve. Dan biasanya ketika kepepet survivor feeling nya akan lebih kuat. seperti yg Pak Gita bilang terkait dengan menghadapi Blind Spot menjadi tidak hanya Resiliant kemudian bisa Anti Fragilitas. 3. Hal lain saya setuju bahwa penting nya komunikasi dalam bidang apapun. Saya bekerja di dunia penerbangan, saya dari orang gudang, mekanik kemudian engineer pernah jadi engineer onboard kemudian senior engineer sampe jadi quality inspector dan skrg alhamdulillah saya kerja di luar negeri. Komunikasi itu buat saya mandatory krna apapun bidang usaha kita tanpa komunikasi nol besar. Sulit nya memang di keinginan ato keberanian utk berbicara didepan publik krna saya juga masih berusaha utk itu. kecuali di bidang saya. 4. utk Quality of Teaching, buat saya GURU itu seperti IBU bahwa mereka harus di fasilitasi utk berkembang menjadi lebih baik. Terutama terkait dengan kesejahteraannya. Sisa nya menurut saya lebih ke soal teknis, seperti kurikulum, system, regulasi dll. Krna kl gurunya udah cukup kesejahteraan nya maka mereka akan punya banyak ide utk mengajar, guru akan punya passion dan komunikasi akan berjalan baik ketika proses belajar mengajar sehingga harapannya proses pendidikan akan lebih berkembang. 5. Pendidikan sumber nya dari rumah, makanya di point 4 saya bilang Guru itu seperti Ibu. Dan terkait dengan itu makanya dalam Islam ad quote bahwa kl kita mau menghancurkan peradaban maka hancur kan lah wanita/Ibu". jadi menurut saya terkait dengan belajar, budaya membaca, komunikasi, open minded dll itu sumber nya dari rumah. Mgkn utk teman2 influenzer bisa membantu utk gak cuma ke anak2 ato siswa aja focus nya tapi juga ke orangtua terutama Ibu utk bisa minimal dengerin curhat yg mgkn beliau2 gak bisa curhat di lingkungan keluarga nya. lebih lanjut lagi mgkn bisa mencarikan solusi masalah intenal mereka dirumah krna itu core nya menurut saya. mgkn itu poin saya utk diskusi ini. semoga gak kepanjangan dan ada manfaat nya.
Buku yg di Highlight dibelakang Pak Gita berjudul "The House of Islam: A Global History" by Ed Husain. Thank you Pak Gita for inviting kak Maudy Ayunda to the show 😃📚🙌
Sempat berada di fase menyesal karena sampe umur 23 belum punya spesialisasi yang jelas untuk modal hidup karena kebanyakan mencoba hal-hal baru. Dari konten ini, terjawab sudah dan mulai sekarang lebih sans lahh brodiee ;)
Jangan diterima mentah" untuk menjadi santai aja bro dengan tidak punya spesialisasi. Mereka meskipun generalized tapi tetap mempunyai spesialisasinya, yang menjadi ujung tombaknya
Love it!! on menit 41:00. Kalo saran saya sih, mungkin soal edu tech ini mestinya peran terbesar di ambil oleh pemerintah. Karena seperti yang dibilang sama Maudy, investor itu memang harus profitable. Dan pemerintah kan bukan organisasi yang harus profitable. Semoga jadi mentri pendidikan lah mbak Maudy, suatu saat
One of best episode dr Endgame-nya Pak Gita. Very thoughtful karena saya bahkan sampe harus research untuk bisa keep pace dengan topic yg diangkat. Dan sedikit banyak membangunkan saya untuk kembali menggali banyak hal yang belum saya tahu. Sesederhana dimulai dgn membuka buku-buku yang tersimpan di lemari dan belum sempat saya baca. Dan saya juga bisa relate dengan topik late specialization-nya (karena saya rasa, saya salah satu diantaranya). Selain itu jg mengenai pendidikan, saya setuju terutama apa yang diungkapkan Maudy bahwa mungkin kesejahteraaan guru, juga pelatihan² yang membimbing ke kualitas terlebih dahulu yang harus dihighlight, karena dr sana akan muncul rasa tanggungjawab dr seorang guru utk dapat mengeksplor lebih banyak hal demi proses transfer ilmu yg lebih baik, juga tercapainya output dr pendidikan yang lebih baik jg.
Secara umum, masyarakat Skandinavia adalah sebuah "masyarakat dewasa". Mereka mandiri dalam hal tanggung jawab sosial, sehingga secara bawah sadar akan "saling membantu" untuk happy bersama. Masyarakat Indonesia, menurut saya masih belum cukup "dewasa secara sosial", shg masih membutuhkan sosok teladan atau seorang tokoh teladan. Untuk itulah budaya top-down masih relevan bagi Indonesia di banyak aspek daripada masyarakat Skandinavian. Mereka hanya membutuhkan seorang tokoh dengan ciri "Tut Wuri Handayani" drpd "Ing Ngarso Sung Tulodho". Sebaliknya, di banyak negara berkembang seperti Indonesia- khususnya, tokoh "Ing Ngarso Sung Tulodho" lebih banyak dibutuhkan. Saya sangat "menyalahkan keadaan" kita dulu yang secara fisik & psikologi terjajah oleh Belanda, bukan Inggris (kalau harus memilih dulu kita tetap dijajah). Karena apa, model kolonialisme Belanda adalah menggarong "harta & mental" & itu terbawa oleh kita sampai sekarang. Bedakan dengan Inggris, mereka menggarong hanya "harta" namun tidak secara mental, Kita kenal bahwa Inggris lebih punya "proud" secara internasional untuk mendidik koloni mereka. Yang terjadi, semua "negara persemakmuran Inggris" (eks koloni), relatif lebih maju drpd eks koloni Belanda. Masih kentara di alam bahwa sadar kita, bahkan secara sadar (mis: materi Undang2 RI), bahwa hasil kolonialisme Belanda sangat memberatkan cara berpikir masyarakat Indonesia. Demokratisasi ide sangat terhambat karena masih banyak ketidakpercayaan di antara masyarakat sendiri (mungkin hasil dari de vide et impera). Pendidikan harus lebih banyak untuk membuka & membuat masyarakat lebih ke expresive drpd menutup diri. Lebih expresive, shg masyarakat semakin percaya diri untuk "speak up" tetap dengan kelembutan. Harus lebih banyak tokoh Ing Ngarso Sung Tulodho di Indoensia. Itulah ekosistem Indonesia saat ini. Bagaimana menurut anda?
i cant believe that i wrote 15 paragraphs of conclusions about these topics, you guys just opened my mind that has been silenced for years. thankyou so much guys.
saya mengenal maudy ayunda melalui karya musik, film, dan beberapa sponsor iklan. sekarang dia menjadi jubir di G20. penasaran apa sih yg ada didalam pikiran maudy ayunda? hingga menggapai pencapaian yang waw diusia muda. dan malam ini terjawab, melalui endgame. sangar!!!. jadi mengenal idola bukan hanya penampikan dan karyanya, namun juga pikiranya.
Niat otak ingin rekreasi dengan kisah-kisah sukses, malah dikasih peta untuk petualangan. Thanks pak gita, batin saya ikut terkontak, meski bolak balik ngengkol otak yang ngadat dan insecure buat nge-pompa otot yang kempes karena kebayang jalanan yang amburadul. 🫠
pengen banyak baca buku, tapi rata2 buku di pusda buku usang semua. tapi jujur saya terdorong utk mulai membaca lagi setelah nge suscribe channel pak gita. pasti wishlist book nambah tiap nonton channel pak gita. skrg lgi maksa diri buat beli minimal 1 - 2 buku setiap gajian. And yes, it is a life changing and make me happy.
Ngomong soal budaya, film, music, sports Indonesia udah mulai keren pak,walaupun masih menunggu grammy atau Oscar tapi ada yg cukup membanggakan baru baru ini ada penyanyi kita Rich Brian, Niki & Warren Hue manggung di festival music terbesar di US "Coachella", Bulutangkis kita juga masih lumayan pak, jangan lupa kita juara bertahan Thomas cup. Untuk film tahun ini film kita juga banyak prestasi international pak, fikm"Yuni " yg menang di Toronto, banyak film kita yg lolos seleksi festival film dunia seperti sundance dll, gak kalah kok film kita sama Korea. Semoga tahun 2045 kita semakin keren.
Suka dengan program Pak Gita, yang mungkin pemikiran beliau & tamu2nya hanya dipahami oleh pemirsa yang punya critical thinking yang sama, tapi belum tentu dipahami oleh masyarakat awam yang senangnya nonton hiburan yang ringan2 gak pake mikir..😊😁. Kalau saya pribadi suka sekali program Pak Gita ini, walau saya IRT biasa, tapi saya senang baca.
Liat Maudy yang seperti ini, saya rasa kesempurnaan didalam sempurna itu malah jadi momok yang menakutkan (there is something that we couldn't even touch) tetapi juga suatu yang mengagumkan tentunya.. of course we know that she's a good singer and we didn't expect that she's journey of life make her become to more unexpected and perfect person (IMO)
when Pak Gita says generasi skrg bnyk yg amnesia historis & immunitas kognitif, it hits me deeply. Mungkin karena generasi skrg, mungkin bahkan generasi saya terkespose pd budaya instant & critical thinking nya tidak terasah dengan baik (di sekolah atau di kehidupan sosial). It got me to thinking, will it be a future threat to our nation and the future generation? We are used to be handed "facts" without proper fact checking. But after seeing Maudy, I still have a glimpse of hope that maybe... maybe, the future would not be so bad
Diskusi dan komentar yang luar biasa. Sampai diskusi ini selesai, dibenak saya masih terisi beberapa "wow..wow..wow" . Setuju bahwa bidang pendidikan ini adalah gardu terdepan untuk mencerdaskan bangsa dan negara. Pictures says thousands words begitu pun reading as words power. Semangat terus pak Gita dan mbak Maudy. New Indonesian generation needed much of your guidance and expertise.🙏
Ini obrolan berat ga semua org bisa nangkep apa yg dibicarakan, tp ketika kita mendengarkan dengan baik sungguh insight dan obrolannya daging semua, semoga makin banyak anak muda seperti Maudy Ayunda di Indonesia
"... Stabilitas itu hanya bisa terjadi kalau setiap orang itu ada kapasitas untuk menaruh makanan di atas meja." Saya jadi teringat akan Edward Janner Sinaga, mantan Dirjen RTF di zaman Orba (alumnus Harvard juga) yg ingin jadi seseorang yg realis (baca: stabil [hidupnya]) sekaligus juga idealis. Lagunya ciptaan Pak Sinaga itu pernah dinyanyikan Harvey Malaiholo lho. Pak Sinaga itu asal kampung kami di Simalungun, Sumatera Utara.
Timbulkan Minat baca keAnak itu dimulai dengan kebiasaan memegang buku dan menyukai buku dan sejak dini diperkenalkan buku,contoh sering bacain anak dongeng 🥰dan itu salah satu cara komunikasi yang baik antara anak dan orang tua dan guru,🥰
OMG INI TERLALU BAGUS DAN BERKUALITAS😭kyk gabisa klo dilihat sekali. Baru pertama ngeliat yt nya pak gita dan sgt cocok sih pertanyaanya klo buat maudy😂 keren pokoknya
Tanpa bermaksud mengecilkan alumnus western krn saya dulu salut banget, mrkppun pintar. Ttp kemudian saya memperluas wawasan dgn berdialog/debat dgn alumnus pesantren, LIPIA, Munawarman, A Azhar dl , ternyata wow mrk solutif sekali bahkan implementatif disemua lapisan dan lintas negara. Klu ekonomi ada panduan ekonomi syariah, juga polituk, filsafat lengkap. Amazing cara berfikir mrk, ternyata ya kremampuan mrk ya krn panduan mrk Alquran dan hadits yg the most completed atas semua antisipasi masalah: ekonomi, hukum, sosial dan semuanya tercover. Awalnya belajarcsxariah krn ngobrol.dgn ponakan yg saat itu masih kelas 7 di pesantren husnul khotimah kuningan dia memutuskan berhijab syar'ie, saya ciba tes dia dgn bilang kamu masih remaja, beum menikah sdh yakin berhijab syar'ie, dgn enteng dia menjawab, jika ingin suami yg pintar dan soleh maka solehin diri sendiri dulu. Alloh maha adil siapa kamu ya itu kualitas pasangan kamu (saya kaget jawabannya wah kok umur semuda itu logika berfikirnya dewasa dan mengena banget) blm saat saya tanya hukum waris mrk bisa mengkalkulasi detil yg menurut saya komplikatiif tp mrk punya dalil dan penjeladan lengkap knp harus begitu dan patuh. Dan menurut saya masalah sosialpun beyond teori filsafat barat. Mungkin saran saya juga undang alumnus2 univ2 islam yang bagus seperti madinnah Munawarman, LIPIA, Sudan, bahkan bisa juga level.SMA seoerti gontor, husnul khotimah, Nurul.Fikri dll...mungkin awal ya jurusan ekonomi syariah, hukum keluarga dll
I wrote some takeaway notes from this superb discussion carried out by the two role models of mine. First, their curiosity sparked throughout this discussion. For instance, Maudy asked for Pak Gita's perspective about the Identity Crisis after giving her own ( 31:33 ). By doing so, she has shown her curiosity over her opponent which successfully led their dialogue to become a two-way discussion. Another key take away which is really important for today's generation is the fact that Maudy mentioned a lot about her "why-how-and-what" in terms of what can she do for Indonesia rather than focusing on what can Indonesia do for her ( 43:51 ). I think this is so brilliant and profound at the same time. Thanks Pak Gita, Maudy, and all of Endgame's crew for holding this mind-blowing discussion, I just want you to know that your messages through this video are well-received by many.
sayaa beresin nonton video ini sekitar 2 pekan. krn sy bener2 nyimak dan setiap diskusinya saya catat dibenak sy dan take a deep insight, saya mikir ngelakuin apa nih spy bisa lebih produktif, bener2 membuat saya berkaca dan kick my brain.. thank you podcastnya pak gita dan mba maudy, keduanya narsum yang keren
Percayalah, pendidikan di Indonesia sedang menuju ke arah yang lebih baik melalui berbagai pembaruan yang dibawa oleh mas menteri seperti Kurikulum Merdeka, Asesmen Kompetensi Minimum, dll... Makanya saya berharap pak Gita bisa mengundang mas menteri untuk mengulas visi beliau dalam mengubah muka pendidikan di Indonesia
Setuju, tapi sisi lain masalah di Indonesia adalah berganti menteri berganti juga kurikulumnya, seharusnya konsisten dan masalah pendidikan jangan dipolitisasi biar tujuan akhirnya dapat. Karena sebelum memutuskan sesuatu kurikulum kementerian pendidikan juga melakukan riset yang panjang.
@@delanaturaleza saya juga sangat setuju dengan istilah "ganti menteri ganti kurikulum" yang sangat memusingkan dan melelahkan bagi pelaku pendidikan, namun langkah mas menteri menurut saya tepat, ibarat kata lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mudah-mudahan apa yang sudah diusahakan oleh kemendikbudristek bisa konsisten dan menjadi kurikulum baku untuk pendidikan Indonesia kedepannya
Setujuuu bangettttt. Bahkan, kalo mau bahasnya secara general, Indonesia tetep layak dibilang sedang mengalami kemajuan yg pesat. Mulai dari impor ekspor, umkm dan bisnis seperti fashion, skincare, makanan, sekarang udh pada menjamur. Cuma kenapa ya, kayanya dari semua bidangm yg paling tidak di highlight itu ya inovasi2 dan perubahan2 yg terjadi di pendidikan. Saya sebagai anak dari keluarga pendidik tahu betul apa yg sedang terjadi di pendidikan kita, karena saya lihat langsung perjuangan orang tua saya. Tp temen2 saya bener2 clueless dan ga tau perkembangan apa2. Sedih sih, niat mau bertukar pikiran malah tiba2 jadi tutor mendadak😅
@@bilooo31 itulah yg saya rasakan juga kak ketika ngobrolin masalah pendidikan dengan org yg bukan berasal dari lingkungan pendidikan, Alhamdulillah saya saat ini diamanahi sebagai guru di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung dan saya sangat merasakan betul berbagai inovasi yg dibawa oleh mas menteri... Mudah-mudahan apa yg dicita-citakan beliau dapat terus berlanjut meskipun nanti kedepannya ada pergantian menteri...
Im still not up to their level, walaupun fasih berbahasa inggris masih saja sebagian harus di search - even figure out what they meant by VC, bottom-up/top-down di context pembicaraanya. However, this is great suka banget karna bisa sambil belajar. I aspire to be in their position one day and able to communicate well with people like them. Terima kasih, pak Gita!
Saya sih berfikir, bahwa pendidikan bisa Baik kalau negara itu hadir dari awal seseorang anak lahir sampai menyelesaikan pendidikannya. 1. Negara harus memastikan anak" mendapatkan gizi yang baik untuk perkembangan otaknya. 2. Meniadakan sistem PNS bagi guru di jenjang TK, SD, SMP, dan SMA karna dengan kenyamanan dan keamanan jadi seorang PNS itu membuat guru pasti jadi kurang kreatif dan inovatif. 3. Sistem bantuan untuk sekolah itu bukan lagi berdasarkan jumlah murid tapi berdasarkan tingkat ekonomi siswa yang ada di dalam sekolah tersebut. Semakin tempat pendidikan itu menerima murid dengan ekonomi rendah maka semakin banyak bantuan yang dia terima.
gua sih setuju sama point 1 dan 3 lu bro, tapi untuk nomor 2 PNS itu kurang setuju, malahan menurut gua guru itu harus lebih disejehaterakan tapi harus berbanding lurus dengan kompetensinya, yang salah dari pendidikan indonesia itu sistem birokrasinya masih jadul dan gak berubah, dimana hal itu harusnya pejabat yang menciptakan sistem baru, entah mewajibkan guru membuat 1 buku setiap satu tahun, atau kreatifitas digitalnya dituntut harus bisa adaptasi, tes guru lebih diperketat misalnya untuk mengajar itu dinilai bener-bener karena banyak juga guru pinter tapi gabisa ngomong jadinya gamasuk kepikiran muridnya
Love U Maudy, you are smart and one of prospecting leaders.... Mengenai pendidikan yg tentunya bersifat sosial, maka sebaiknya (bahkan seharusnya) dilepaskan dng kapitalisasi modal...tapi lebih di link kan ke zakat infak sedekah dlm model filosofi aharan islam
Sekarang dengerin diskusi daging kayak gini sangat mudah, tinggal buka youtube dan modal kuota. Dulu harus bayar ratusan ribu biar bisa ikut diskusi-diskusi yang diisi oleh orang2 cerdas like Pak Gita dan Maudy. Oh ya, btw aku selalu ngikutin (menonton) maudy diundang di chanel manapun, tapi baru kali ini aku ngerasa Maudy bener-bener show up, entah itu soal konsep dirinya, cara berpikirnya, cara pandangnya terhadap banyak hal terutama pendidikan dan Indonesia. Mungkin juga cara pak Gita berdiskusi dan bertanya ke Maudy agak berbeda dan wawancara di chanel2 lainnya (bukan berarti chanel lain gak bagus, ini hanya soal beda aja bukan mana yang paling bagus:D), jadi Maudy lebih filosofis dan deep jawab setiap pertanyaan2nya. Thanks Pak Gita tayangan yang sangat bermanfaat.
Terimakasih Pak Gita dan Mba Maudy atas inspirasinya. Yang selama ini insecure atas hal-hal remeh ternyata masih banyak hal yang bisa diperjuangkan.. barakallah
Senang sekali bisa mendengar obrolan yg isinya 'daging' semua. Apalagi sempat nyinggung tentang filsafat. Indonesia butuh banyak obrolan2 seperti ini. Semangat terus n God bless 😇 buat kalian berdua 🙏
Waktu saya SMP di sekolah negeri di Surabaya ada program baca buku rutin sebelum mulai pembelajaran. Pilihan bukunya bebas. Saya ingat perpustakaan jadi antri panjang untuk pinjam bacaan selanjutnya. Kalo tidak salah ini program dari Pemkot Surabaya. Mungkin bisa diteruskan lebih lanjut.
Wow, brilliant talk sampe kadang aq merasa otak q ga nyampe. Aq hanya tamatan smp yg baru ingin ambil paket c dan punya mimpi untuk lanjut kuliah. Tapi obrolan2 yg aq suka tuh seperti ini. Puyeng ga tuh. Anyways tq untuk channel yg mendidik❤
Bener sih kata2 Pak Gita... Kita lebih butuh Guru yang berkwalitas untuk menghasilkan Murid yang berkwalitas kita butuh Ortu yang berkwalitas/open minded untuk menghasilkan generasi yang berkwalitas... lalu ada omongan itu ada anak petani jadi insinyur, anak nelayan jadi dokter, anak tukang becak jadi pengacara...Lihatlah mereka2 itu terlepas dr apapun Profesinya..membiarkan Anak2 mereka Sekolah dgn kondisi yg bisa dikatakan Mustahil, adalah bukti mereka orang2 tua yang berkwalitas & open minded..😊
saya suka sekali chanelnya pak Gita, penuh dengan isi yang selalu memotivasi.. Seperti Maudy Ayunda yang mengingatkan saya untuk mengenal diri, bener banget passion itu juga sebuah pilihan... Itu juga yang membuat saya tetep bertahan di profesi saya saat ini..
Well this is actually really insightful, i think the fact that they discussed abt education in Indonesia succeeds to excite me more than anything else, since human capital is also one of my interests. Thank you so much for the content, it broadens my horizon
sekalipun beberapa ahli meragukan Maudy sbg jubir g20 indonesia, entah kenapa saya percaya dgn anak muda ini. tetap semangat yah Maudy...tunjukan kalau Indonesia bisa dan hebat. thank you pak Gita sdh mengundang Maudy. semoga endgame kali ini benar2 menginspirasi sebanyak mungkin anak muda bangsa kita. sukses terus endgame nya pak gita
Ketika menonton diskusi ini dan membahas inequality, langsung membayangkan bahwa betapa banyak proses yang dilalui oleh pak gita dan maudy sehingga tercipta nuansa epistemologi yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang saat ini.
Saya suka sekali pembahasan ttg Pendidikan Rumah Tangga. Sy seorg guru yg prihatin dgn keadaan emak2 Abad ini yg setelah jadi ibu malah kendor keinginan belajar dan membaca nya. Sebab itu setelah sy ambil pensiun dini dari mengajar di sekolah formal, sy buka Seol - Sekolah Emak2 Online secara gratis. Mulai belajar musik - piano, vocal dan pendidikan anak2 Abad 21. Terbukti…yg ikut hanya kurang dari 5 org!!! Ini sebuah bukti nyata bhw ibu2 yg secara alami adalah guru pertama dari seorg anak, malah malas belajar. Prihatin tp sy tdk akan berhenti menyerah krn msh punya harapan bhw upaya sy yg kecil ini pasti suatu saat akan membawa buah yg manis. Doakan ya!
Talking about teachers, there are still a lot of teachers who have salary only around 500K IDR per month. We cannot ask for more if we cannot pay them more, we need to change the perspective of the society that sees education as important for growth, and like other parts of life, high quality requires high cost, and it's should be fine to be at a high cost because it's important. Even though, at a high cost but how could make it affordable? That's another problem we need to solve, but first, we need to change the perspective of society.
Kok gue bisa betah dengerin, padahal kalo di pikir obrolan nya lumayan buat mikir, tapi seperti relate dengan apa yang menjadi keresahan buat diri sendiri dan sosial, Meningkatkan kualitas diri bisa dengan mengkonsumsi yang sperti ini, di tengah marak nya konten yutub yang di buat mati matian hanya demi views dan atensi Terimakasih pak Gita dan Maudy 🙏🏻
Sekedar pendapat pribadi : tugas Orangtua saat ini bukan hanya meningkatkan minat baca dan daya baca anak-anak kita, tapi juga memastikan apa yang akan / mesti mereka baca (dalam bahasa Pak Gita yaitu ekosistem yang konstruktif). Fakta di lapangan, dalam 50 tahun terakhir ini Indonesia dibanjiri oleh buku-buku yang berkualitas buruk, misalnya buku-buku yang merusak moral dan gaya hidup. Menjadi PR kita bersama untuk memperbaiki kualitas bacaan anak-anak kita karena kualitas bacaan juga berpengaruh pada dampak yang akan muncul di masa depan. Relevan dengan pendapat "You are what you read". 🙏
Sebagai seorang pembaca, menurut saya tidak ada buku yang “buruk”, kecuali cara penulisan atau plotnya. Selalu ada hal-hal yang bisa dipelajari dari setiap buku, termasuk buku-buku “buruk” yang merusak moral dan gaya hidup seperti yang Anda sebutkan. Misalnya, untuk Anda mampu memahami bahwa buku tersebut merusak moral dan gaya hidup saja sudah termasuk pelajaran. Tergantung perspective dan apa yang Anda ambil saja. Misalnya, Anda baca buku tentang atheism, apakah anda yang religious lantas mau atau harus jadi atheis? Kan tidak, tapi dengan membaca buku tersebut Anda dapat memahami konsepsi atheism, untuk kemudian hari mungkin Anda dapat memperdebatkan paham tersebut dengan argumen yang valid karena Anda sudah memiliki pehaman terkait hal tersebut. Apabila Anda tidak pernah membaca atau meriset tentang hal-hal "buruk" yang merusak moral dan gaya hidup tersebut, maka argumen Anda untuk memperdebatkan hal tersebut menjadi tidak valid.
paling ideal, orang tua membiasakan anak-anaknya "berpikir kritis" sembari memberikan tuntunan akhlak yg baik. biarkan anak-anak memilih dan menilai sendiri. itu bagian dari proses hidup mereka. membatasi secara ketat bacaan anak, bisa berakibat mempersempit cakrawala pandangan dan piiran mereka. hasilnya, manusia-manusia yg mudah menyimpulkan sesuatu tanpa mendalaminya terlebih dahulu.
@@Itsmesmileyface namun apabila kalau buku 18++ tadi dibaca oleh pasangan suami istri untuk referensi to spark up their marriage life bisa jadi bagus dan bermanfaat kan?
@@putrihs5 Ya kalau targetnya untuk pembaca 18+ si tak masalah. Tapi kalau konteksnya untuk bacaan anak anak bisa fatal. Karena pada praktiknya di lapangan, mungkin ada aja anak yang terpapar buku buku konten dewasa. Mungkin:) Tapi permasalahannya adalah jangankan baca buku yang aneh-aneh, baca buku sekolah saja 1 buku 1 semester ga dibaca sampai habis wkwk, dan parahnya orang tua juga membiarkan saja anaknya seperti itu. Setidaknya di daerah saya mostly seperti ini.....
Bahasan soal core of humanity needs setelah mendapat ilmu dan pengalaman selama studi utk di implementasikan di dunia nyata yang sudah terstruktur dengan pola yg sama selama bertahun tahun dengan adaptasi perubahan2 jaman secara secara fundamental utk melakukan perubahan yang lebih revolusioner demi kebaikan dan kemajuan generasi penerus...pembahasan yang sangat menarik disimak dan menunggu perubahan2 apa yg bisa dilakukan dg dukungan dari pembuat kebijakan publik...semoga jadi inspirasi terima kasih endgame talks
I love to hear this kind of "story telling" and want to bring this new habit to my daily life. hear somebody else's stories, tell them my story, discuss about many things and importantly; always trying to put the "critical thinking" aspects if we want to dig deeper about something that mostly causes most of problems in our lives. then it will go further to other element and we can figure out the solutions even tho it'll be tough and take a part of learning by doing process. Thank you so much ka Maudy!! I learn from u literally a lot. Pak Gita, sehat2 ya pak, terima kasih sudah menghadirkan pembicara atau sosok-sosok "narator" yang ternyata selama ini memang kita butuh untuk dengarkan dan ambil refleksi pada diri sehabis itu. Thank you so much once again for this episode, definitely one of my favorite! Stay healthy and god bless.
Thema yg menarik....saya berhelut sendirian di Bali...ketika muda..dlm thema yang sama... Senang sekali rasanyaendengar kalian ngobrol....dlm situasi pedesaan, menghidupi masa pensiun....hanya berharap semoga cita2 kita ambisi2 kita, mimpi2 ini menjadi kenyataan dlm kehidupan berbangsa....
Auto subscribe, suka sekali liat orang2 cerdas, nularin semangat positif kayak gini. apalagi saya juga suka membaca sejarah. Hebat sekali liat wawasan Maudy dan Pak Gita, luar biasa..
Di sini bukan hanya kontenkreater nya yang pinter. Saya liat komen aja berasa di kasih mata pelajaran dan banyak banget kosa kata" yang tidak bisa saya mengerti dan ini sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan. Thanks :)
Suka banget pembahasan nya bisa membuka cara berfikir untuk lebih terbuka dan kritis dlm bidang apapun terkhusus pendidikan or bisnis. 🙏 Indonesia akan lebih maju karena anak muda Indonesia memiliki mindset yg ingin terus belajar dan kemampuan. Saya percaya❤️ btw saya suka baca buku juga 😊
Guru yang kita butuhkan tidak ada di sekolah, namun ada di luar sana, menunggu dan berharap, sembari kita mencari dan bersiap. Mereka yang berjalan tanpa lelah, mengenal siang dan malam, menunggu di ujung pemberhentian, menanam dan memupuk masa mendatang.
Saya suka dengan obrolan yng cerdas seperti ini, ada satu kata2 yng saya garisbawahi dn saya cermati, yaitu kata: (pendidikan berawal dari keluarga,) itu say sangat2 se7, karna pendidikan awal 99% memang dari keluarga. Kata ini saya teringat dn akan saya ingat2 selamanya, saya denger pertamakali ketika saya dengerin ngajinya GUS BAHA, kualitas manusia paling awal, ya ditentukan dari keluarga.
I will never miss video from Pak Gita, sayang banget kalo smpe ketinggalan krna banyak hal yang bsa sya pelajarin dr nnton youtubenya pak Gita.. thanks pak Gita, for your contribution for us..
Nikmatnya belajar konten, belajar konsep, prosesing algoritma hingga jadi product of habit, human capital and change the world. Senang sekali pak Gita mengundang muda-mudi talented menggali isi kepala mereka. Yang secara kebetulan punya akses yang bagus di dunia pendidikan untuk bisa saya serap. Pak Gita sangat projectionis sama future dibekali pengalaman di dunia politik dan pemerintahan, menyambungkan anak-anak muda pemikir tentang masa depan namun pengalaman belum begitu bervariasi. Saya bersyukur bisa kuliah di sini
Ada point penting dari mbak maudy yg saya rasa harus di dengar sampai ke mas mentri pendidikan.. Cari org yg benar2 expert atau pakar ngerancang kurikulum bebas mau org luar jg nd masalah.. trus guru bisa di buatkan pedoman dalam mengajar supaya jadi pegangan guru itula bukan pedoman ngajar seperti di buku pegangan guru.. tp step2 cara mengajar yg lebih bisa menantang siswa utk berpikir kritis melalui step itu.. Jadi guru nd perlu lagi membuat rancangan pembelajaran lagi ud di buatin pedoman ngajar nya.. semoga mbak maudy bisa lebih menginspirasi.. kalo pak gita ud sering..
Sangat suka dengan bagaimana cara pak Gita W dan Mba Maudy saling bertukar pikiran. Mulai dari bahas sejarah, filosofi, pandangan hidup, pendidikan, perubahan, dan terakhir insecurity. Saya merasa mendapatkan banyak masukan/ inspirasu dari diskusi kalian. Terima kasih
Wawww, kemas dalam bahasa yg simpel supaya bangsa ini diyakini dunia disinilah mereka bisa tau dan mengerti atas semua pertanyaan yg ada dihati mereka. BRAVO indonesiaku
Kalau bicara filsafat banyak ahlinya di STF Driyarka Jakarta. Pengajarnya rata2 doktor lulusan sekolah top Eropa, gudangnya filsuf dunia. Bahkan setahu saya mereka sangat menguasai beberapa bahasa, paling kurang 3 - 4 bahasa asing.
Salah satu pengajar senior di STF Driyarkara favorit saya adalah Prof. Frans Magnis Suseno. Semoga aja beliau bisa diundang ke EndGame oleh Pak Gita Wirjawan.
Ide-ide brilian memang harus muncul dan disebarkan dari sosok/figur yg famous kalo mau instantly impactful. That's why God sent prophets as role models. Breaking through utk hal-hal yang critical kaya rendahnya minat baca dan belajar harusnya memang dimulai dari public figure nya dulu. Contoh mayoritas yg di media kan semuanya tentang moral ethics publik figur yg money mindset Dan flexing...pengen jadi kaya instant. Idea jadi kayanya ga salah.. tapi yg jadi showcase jangan melulu tentang nyari duit dsb juga sih.. makin kesini kayanya imajinasi anak-anak pun diakselerasi utk jadi mindset yg ngejar ambisi2 orang dewasa. Kids have no choices... Mereka ngonsumsi apa yg orang dewasa konsumsi. Ga heran kalo ditanya pingin jadi UA-camr..😌😌 ga salah tapi kaya mentok aja gitu. Imajinasi bocah dan mindset nya aja udah komersil sejak dini.. lost of sincerity Dan innocence nya bocah2. Fixed..butuh banyak figure kaya Maudy Ayunda. Think that it's urgent and critical. And the time is now.
🤩🤩 thanks a lot Pak Gita for pinning my opinion.. 🙏🙏🙏 been following you since 8 years ago.
setuju tapi gak bisa dg suppress media yg money-oriented, krn dunia skrg dimana2 spt itu. yg hrs digenjot adlh pendidikan yg menekankan kreativitas dan kemampuan berpikir sbg alternatif pendidikan+hiburan.
org spt maudy mengeyam pendidikan berkualitas yg melatihnya utk memahami berbagai isu, mengurai benang permasalahan, melihat dari sudut pandang berbeda, mencari solusi, memperbaikinya, menjawab tantangan kritik, dan menulis atau menjelaskannya dg proses yg logis. pendidikan spt ini masih jarang di negeri ini, yg sesuai post anda bisa mengembalikan keluguan dan keingintahuan anak2.
@@CuriosityCircuit2024 bukan medianya yg money oriented. Tapi media banyak menyoroti artis2 dari sisi hedonisme nya (memang lumrah nya begitu). Tapi ga berimbang pemberitaan antara hingar bingar materialisme di dunia showbiz dengan pemberitaan ttg prestasi atau achievement yg ga melulu tentang harta dan kegiatan flexing nya. That's the point
@@fuadhasan582 ya kan media mau cari untung supaya bisnisnya berkembang, maka cari berita yg gampang diminati banyak orang. bukan berarti ane setuju dg situasi spt ini.
klo mereka dipaksa harus "berimbang" sih kemungkinan besar mrk gak hidup lama krn kurang peminat (yg berminat paling kalangan terdidik yg minoritas).
namanya jaman globalisasi buruknya di negara barat jadi teradopsi di dalam negeri.
kecuali pemerintah ngasih subsidi buat media lebih mengisi materi yg berbeda, ini juga ada negatifnya krn pemerintah jd bisa mengontrol media dan bs disalahgunakan.
klo jaman demokrasi lebih ke arah kompetisi, klo banyak yg buruk, banyakkan yg alternatif yg baik.
tetap saja jalan terbaik itu tingkatkan kualitas pendidikan. jika rakyat terdidik maka konsumsi informasinya juga terdidik. media sih ngerespon gimana pemirsanya.
@Feby Firmansyah betul..tapi people behind media punya power dan wisdom untuk menentukan apa saja yg bisa di-share ke publik. Bisa kok ngasih proporsi yg berimbang... Kalo media aware sama negara/ Masyarakat sih😊 .. demand pasar juga bisa diatur kalo media kompak utk ngasih tayangan2 bermutu. Bottom line nya: Balance antara entertainment dan edutainment. Some TVs have started. Dan support nya harus dari gerakan massive orang2 tv dan tentunya talent2 media a.k.a. artists
Dari konten ini ku ambil pelajarannya kalo mau indonesia jadi lebih keren harus mulai dari diri sendiri :
1. Belajar berkomunikasi banyak bahasa (supaya bisa mencari informasi dan berinteraksi dengan dunia)
2. Baca buku minimal 2buku perminggu (untuk menambah wawasan, budayakan cinta membaca dan cinta belajar dari buku of course kurangin hp²an hal² yg gak bermanfaat)
3. Lakuin banyak passion
4. Jalankan peran masing² dengan doing your best (sebagai ortu didik anak yg bener, sebagai Rt, Rw, siswa, guru ,kepala sekolah, pejabat, seniman, dll. semuanya lakuin tugas kita masing² dengan sebaik²nya)
Jangan kebanyakan nyalahin orang lain (nyalahin gurulah,pemerintahlah,dunia entertainlah) urus aja diri sendiri dulu , sambil berharap dan berdoa semoga bangsa ini dipenuhi dengan orang² yg senantiasa membenahi dan mengupgrade diri
ngelihat youtube pak gita, selalu pengen ngobrol diskusi, minimal di tongkrongan. selalu bertanya "how" dengan masalah yang sedang kita lihat dan hadapi, jadi bisa sangat relate ! selalu memaksa kita berpikir panjang dan terarah. bless u pak gita !
bahasa jaktim nta kok bisa..kok gitu...gmane critanye
ua-cam.com/video/qkkpe1BBXQ4/v-deo.html bahas pendidikan
@@drop56bambu33 😅
Perbincangan "next level" dari 2 generasi yang berbeda, namun bervisi sama yaitu demi Indonesia yang lebih baik... Agree with Pak Gita, "she is different with other artists..."
Pak Gita dan tim endgame, mau usul kalau ada istilah2 yang kurang umum bagi awam, dikasih note definisi glossary di bawah layar, seperti apa itu low hanging fruit/high hanging fruit. Sejujurnya saya yg awam baru dengar istilah itu, jadi tadi harus gugling dulu utk paham arti dan konteks diskusinya. Terima kasih. Sukses terus Endgame!
Setuju, saya pun banyak kata-kata yang belum paham, dan perlu search dulu hehe
Up this
Tul!
yaa ini bagian proses pembelajaran.. biar ada usaha, jangan mau di suapin terus
That’s the function of Gadget. If you don’t know Find it out by your own.
Ketika alumni Harvard dan Stanford ngobrol banyak sekali ide - ide baru yang muncul. Obrolan yang kaya akan perspektif mulai dari kacamata pemerhati public policy, seniman, businessman, pemerhati pendidikan, orang tua dan juga anak muda. Saya sangat relate sekali dengan bahasan early and late specialization karena saya sedang berada difase awal merintis karier dan dihadapkan dengan beberapa bidang keahlian baru yang tentu dibutuhkan kedalaman keahlian yang berberda sampai akhirnya mengerucut kepada satu / dua keahlian spesifik. Terima kasih untuk 90 menit yang berharga
Pentingkah sekolah ke luar negeri?
Everything can be over and back to nature of humanity..
Biasaae gk usah heran
Saya juga sedih ketika 90 menit yang berharga hanya diisi oleh sampah di tv yg hanya membahas kekayaan
@@braham_1137 tentu sangat penting. Sederhananya, dengan ke luar negeri kita bisa belajar komunikasi, budaya, dan mendapatkan koneksi yg lebih luas. Dengan ke luar negeri juga bisa membuat kita sadar kalo dunia ini luas, jadi pemikiran gak sempit karena lingkungan kita bukan hanya itu-itu saja. Potensi manusia dengan pemikiran-pemikiran kolot seperti di Indonesia akan berkurang. Kalo untuk ilmu teori, bisa didapatkan dari mana saja.
Pak Gita itu... Deep banget setiap interview dengan siapapun Narasumber nya, apalagi ini bintang tamunya 'bobot' meskipun beda jaman tetap related, nonton ini Ram otak hampir full, inspiring, thanks end game, Sir Gita W, and sist Maudy.. Success
Menurut saya, ini diskusi paling berat sih sepanjang saya ngikutin video yang ada kak Maudy Ayunda 👏
Thank you , Pak Gita, I enjoy it so much. Education is indeed the most powerful tool, but i feel like, only the rich can have access to a good education in Indonesia. It such an irony, saya menikmati obrolan hebat ini sambil mendengar teriakan anak-anak kecil di luar jendela rumah saya, yang berkata-kata kotor, berteriak-teriak tanpa mempedulikan tetangga2, membuang sampah sembarangan setelah jajan dari warung. Yang membuat saya bertanya-tanya, “Pendidikan seperti apa yah yang anak-anak ini terima di sekolah?”, “Apakah anak-anak ini punya guru2 yang menginspirasi mereka seperti yg dimiliki Maudy?”.
Sungguh ketimpangan pendidikan yg dimiliki orang miskin itu terasa sekali.
Huhu i feel you , heran banget dan kenapa tidk ada perubahan ya
Bener banget, untuk belajar ngomong english aja susah pasig bangett
Iya banget.. dan ketika sekolah mahal mengajarkan save the earth dgn memikirikannpengurangan sampah tp disi lain ada orang orang yg mungkin tidak dididik sedari dini bagaimana cara menjaga lingkungan. Ketimpangan ini gak akan balance dan mungkin akan lebih org yg tidak peduli daripada org yg peduli
Sedikit menambahkan bahwa dalam pendidikan anak, orang tua dan lingkungan juga terlibat ☺️ but I totally agree klo pendidikan mmg perlu dibanahi sistem nya
situasi yang persis bgt sama aku, i feel u
Usulan pendidikan :
1. Kurangi mata pelajaran
2. Ajarkan tata krama, soft skill
3. Lebih banyak aktifitas pisik guna lawan gadget world
4. Kurikulum mengikuti siswa, artinya siswa bebas menentukan minatnya dimana.
5. The best student jadi guru dg gaji selangit.
6. Hentikan sertifikasi guru, kompetensi mestinya di praktek
I think mata pelajaran tidak perlu dikurangi, dengan tujuan memperkenalkan berbagai mata pelajaran karena kita bisa dapat pelajaran seperti berpikir kritis, analisis,dll. Yang tidak diperlukan itu nilainya WAJIB TUNTAS. Sedangkan, minat orang berbeda-beda. Cukup kenalkan saja, biarkan dipaparin dulu dengan banyak hal karena kalo masih kecil kadang bnyk yg blm tau minat nya di bidang apa karena masih bisa terus berubah-ubah. Untuk poin lainnya saya setuju
Kalo mendidik anak murid yng masih awal SD, harusnya tidak perlu lama cukup 1,5jm saja. Menurut saya itu sudah panas di otak anak, selebihnya keluarga yng mendidik. Dn saya se7 mata pelajarannya yng dasar2 aja deh. Kalo yng saat ini, mbulet puuuolll.
Insha Allah mudah2an segala usulan di atas akan terimplementasi lewat kurikulum merdeka belajar yang sedang mas menteri gaungkan sekarang kecuali pada poin 5 dan 6 hehe
No 2 saya sangat setuju. Masalah utama bangsa indonesia adalah mentalitas. Mulai dari korupsi, konflik sosial, ketertinggalan ekonomi dsb, semua disebabkan oleh dominanmya mentalitas preman, berpikiran pendek, tidak menghargai proses dan tidak berpikiran menjaga hak orang lain. Selalu memikirkan terlebih dahulu keuntungan sendiri.
sertifikasi itu politik anggaran yg merusak pendidikan negara ini...
Suka bgt denger Maudy bicara ttg topik2 yg cukup berat dg bahasa yg sederhana. Dan dia bisa mengupas suatu topik dg sudut pandang yg lbh luas . Chapo!!!
Saya adalah seorang guru di SD swasta. Hari ini baru aja praktek bikin pot dari adonan semen. Anak-anak senang dan bersemangat. Gaji ga seberapa, tapi kerja sampe jam 4. Tapi saya bahagia dengan status saya sebagai guru. Semoga lancar rejeki dari sisi lain. Emang kedengeran ga realistis, tapi yakin aja rejeki udah ada. Tinggal dijemput.
Salute 🙏🙏
Pernah dikejutkan saat PPL disebuah desa, sekolah tingkat menengah pertama.. Sangat miris melihat anak sekolah sekarang, sudah kelas 9 tp blom bisa baca :( tingkat baca masih rendah, sudut pandang tentang pendidikan masih dianggap remeh, akhlak dan adab terhadap guru dan orang tua juga masih kurang baik. Sabar sekali saat mendidik disna, semoga kata2 motivasi juga pembelajaran yg saya berikan bisa di ingat dan bermanfaat untuk anak² murid. Semoga mereka ketika besar nnti jadi orang baik dan sukses dunia akhirat. Doaku selalu yg terbaik untuk mereka 🤍🤲🏻
im broke😭 so smart, so gorgeous, so educated...she is something else...the way she thinks, the way she speaks💛...definitely a great example for young people!!✨
I agree
Agree. She's enlightened the artists/celebs world which is mostly filled with "show off" things. Inilah salah 1 public figure yang cantik karena cerdasnya, bukan karena sensasi atau pamer barang2 branded/pamer kekayaan.
Dan setelah saya menonton ini, hobi membaca buku saya yang sempat tenggelam muncul kembali. Terkusus saya baru dikaruniai anak, dan saya berharap anak saya tumbuh besar dengan dengan budaya membaca (yang dicontoh dari orang tua nya)..... Saya berharap saya bisa menyelamatkan masa depan anak saya dengan pendidikan yang tepat sedari dini.
Kak Maudy bs dicontoh dari semangat belajar dan cinta baca buku.
Hanya nitip : Untuk membahas "Filsafat" temen2 yg muslim diharapkan jg harus punya pemahaman kuat y, karena bisa salah tangkap nanti nya ☺️
baru ini wawancara yang bisa menampilkan kualitas maudy yang biasanya nggak keluar di wawancara lain...
Orang2 seperti Pak Gita dan Maudy Ayunda adalah aset berharga bangsa Indonesia harus diberdayakan untuk kemajuan negara kita.❤️🇮🇩
Yes...
Maudy perlu diskusi dg Nadiem Makarim agar pelajaran Sejarah tidak jadi dihapus dari Kurikulum Sekolah....tetapi justru bagaimana anak2 SD sudah punya pendalaman atas materi Sejarah (History...Geography) di masing² Provinsi di mana mereka berdomisili.
setuju banget pak, yang diubah itu tadi yang di katakan Maudy, dibandingkan di jejelkan materi kapan sejarah itu terjadi, tapi di titikberatkan kenapa bisa terjadi, sehingga kita bisa lebih berpikir kritis dan belajar dari kesalahan masa lalu
Setuju, karena belajar sejarah itu perlu juga
to Maudy Ayunda, pantas punya channel ato postcast pribadi yang mewakili pemikiran mileneal terkait gagasan dan gerakan dengan tindakan briliant... thansk for Pak Gita
Pembahasan mengenai pentingnya sebuah literatur dari perspektif dua orang hebat ini meningkatkan adrenalin saya untuk terus menyelami hal - hal yang dilampirkan sedikitnya yang ada di buku. Saya rasa buku adalah terjemahan kecil dari luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulisnya. Tentunya kesempitan demikian menjadi pemicu kecemasan. Hadirnya sajian - sajian youtube yang cukup mendalami terkait sudut pandang, topik, teknik berfikir, dll menjadi hal yang penting. semoga konten edukasi yang diberikan oleh pak Gita dan Kak Maudy Ayunda menjadi percikan yang suatu waktu bisa meledak dalam konteks kemajuan bangsa Indonesia. Salam saya dari Mahasiwa Institut Teknologi Nasional Bandung
Mantap ITENAS
Sangat berharap pak nadiem di undang pak, untuk menjelaskan bagaimana transformasi pendidikan kedepannya
The real Maudy Ayunda has showed up. She can almost discuss about everything. She is brilliant.
@@rumi9834 sip😁
@@rumi9834 saya gak nanya tentang wawasan Anda. Kan di komen itu saya lagi ngomongin Maudy Ayunda😁
@@rumi9834 komen awal saya ditulis secara kontekstual. Dan maaf saja saya gak peduli dengan wawasan mas😁🙏 if you have known them, good for you.
@@rumi9834 paham kok dari awal😁 makanya saya udah bales "sip😁". But you elaborated it with your red herring fallacy😄
@@rumi9834 waduh dikatain dangkal🤣 lucu lucu lucu wkwkwkwk your word doesn't define me at all. Dari awal saya bilang "sip😁" juga saya gamau debat btw. Selamat malam..
Maudy, you’re an inspiration for young generations. Very intelligent, talented and passionate. Even seorang pak Gita called her “Pemikir Muda yg Keren” instead of merely a celebrity just like most people know.
About education, I am definitely with you, Maudy and I’m sure so many are too. We need more pemikir muda yang keren seperti Maudy. Terima kasih pak Gita for this session. Really enjoyed this powerful and deep talks.
Seru obrolannya kl boleh ikut diskusi terkait beberapa poin pembicaraan.
1. Passion menurut saya lebih kepada bagaimana kita menyukai hal yg kita lakukan dan focus. Krna menurut saya skrg beberapa orang2 berusaha memaksakan diri utk menyukai hal2 yg sebenernya mereka gak suka sehingga gak bisa focus.
Bisa jadi karena tekanan ekonomi ato lebih krna mengikuti trend ato paksaan dari pihak luar termasuk keluarga.
Jadi passion itu bukan hal yg harus dicari ato di korek2 even itu dari dalam diri kita sendiri.
Saya setuju dengan quote "Sukai lah apa yg sedang kamu kerjakan dan Kerjakanlah apa yg kamu sukai." thats the trully passion menurut saya.
2. Utk Early spciallizer dan Late specializer masing2 orang menurut saya lebih tergantung kepada focus jangka pendek terkait dengan survival dalam hidup dan ini pasti berbeda setiap orang.
Saya pribadi lebih ke Late Specializer krna saya menyukai beberapa hal dan agak kepo dengan hal baru. Skrg saya bekerja tapi saya juga pernah punya beberapa usaha meskipun jatuh bangun, tapi dari sana saya belajar banyak hal utk bisa saya terapkan utk usaha saya ke depan.
Saya setuju kl Late specializer bisa lebih survive krna menguasai beberapa bidang. Tapi ini juga perlu open mind utk setiap kondisi terkait dengan kritik dan saran dari pihak lain supaya bisa improve. Dan biasanya ketika kepepet survivor feeling nya akan lebih kuat. seperti yg Pak Gita bilang terkait dengan menghadapi Blind Spot menjadi tidak hanya Resiliant kemudian bisa Anti Fragilitas.
3. Hal lain saya setuju bahwa penting nya komunikasi dalam bidang apapun. Saya bekerja di dunia penerbangan, saya dari orang gudang, mekanik kemudian engineer pernah jadi engineer onboard kemudian senior engineer sampe jadi quality inspector dan skrg alhamdulillah saya kerja di luar negeri. Komunikasi itu buat saya mandatory krna apapun bidang usaha kita tanpa komunikasi nol besar.
Sulit nya memang di keinginan ato keberanian utk berbicara didepan publik krna saya juga masih berusaha utk itu. kecuali di bidang saya.
4. utk Quality of Teaching, buat saya GURU itu seperti IBU bahwa mereka harus di fasilitasi utk berkembang menjadi lebih baik. Terutama terkait dengan kesejahteraannya.
Sisa nya menurut saya lebih ke soal teknis, seperti kurikulum, system, regulasi dll. Krna kl gurunya udah cukup kesejahteraan nya maka mereka akan punya banyak ide utk mengajar, guru akan punya passion dan komunikasi akan berjalan baik ketika proses belajar mengajar sehingga harapannya proses pendidikan akan lebih berkembang.
5. Pendidikan sumber nya dari rumah, makanya di point 4 saya bilang Guru itu seperti Ibu. Dan terkait dengan itu makanya dalam Islam ad quote bahwa kl kita mau menghancurkan peradaban maka hancur kan lah wanita/Ibu".
jadi menurut saya terkait dengan belajar, budaya membaca, komunikasi, open minded dll itu sumber nya dari rumah. Mgkn utk teman2 influenzer bisa membantu utk gak cuma ke anak2 ato siswa aja focus nya tapi juga ke orangtua terutama Ibu utk bisa minimal dengerin curhat yg mgkn beliau2 gak bisa curhat di lingkungan keluarga nya.
lebih lanjut lagi mgkn bisa mencarikan solusi masalah intenal mereka dirumah krna itu core nya menurut saya.
mgkn itu poin saya utk diskusi ini. semoga gak kepanjangan dan ada manfaat nya.
Buku yg di Highlight dibelakang Pak Gita berjudul "The House of Islam: A Global History" by Ed Husain. Thank you Pak Gita for inviting kak Maudy Ayunda to the show 😃📚🙌
isinya soal apa pak?
samaan nih, nonton sekalian lihat rekom buku.. :)
Hi Sam, thank you so much for sharing I can't see clearly the book behind pak Gitta😄
@@PIX-LOS isinya cocokmology
Sempat berada di fase menyesal karena sampe umur 23 belum punya spesialisasi yang jelas untuk modal hidup karena kebanyakan mencoba hal-hal baru. Dari konten ini, terjawab sudah dan mulai sekarang lebih sans lahh brodiee ;)
Jangan diterima mentah" untuk menjadi santai aja bro dengan tidak punya spesialisasi. Mereka meskipun generalized tapi tetap mempunyai spesialisasinya, yang menjadi ujung tombaknya
Love it!! on menit 41:00. Kalo saran saya sih, mungkin soal edu tech ini mestinya peran terbesar di ambil oleh pemerintah. Karena seperti yang dibilang sama Maudy, investor itu memang harus profitable. Dan pemerintah kan bukan organisasi yang harus profitable. Semoga jadi mentri pendidikan lah mbak Maudy, suatu saat
One of best episode dr Endgame-nya Pak Gita. Very thoughtful karena saya bahkan sampe harus research untuk bisa keep pace dengan topic yg diangkat. Dan sedikit banyak membangunkan saya untuk kembali menggali banyak hal yang belum saya tahu. Sesederhana dimulai dgn membuka buku-buku yang tersimpan di lemari dan belum sempat saya baca. Dan saya juga bisa relate dengan topik late specialization-nya (karena saya rasa, saya salah satu diantaranya). Selain itu jg mengenai pendidikan, saya setuju terutama apa yang diungkapkan Maudy bahwa mungkin kesejahteraaan guru, juga pelatihan² yang membimbing ke kualitas terlebih dahulu yang harus dihighlight, karena dr sana akan muncul rasa tanggungjawab dr seorang guru utk dapat mengeksplor lebih banyak hal demi proses transfer ilmu yg lebih baik, juga tercapainya output dr pendidikan yang lebih baik jg.
Totally right
Assalamualaikum BANG GITA BESERTA KELUARGA, TEAM UA-camNYA BESERTA KELUARGA, DAN MBAK MAUDY AYUNDA BESERTA KELUARGA, Trmksh tlh terpilih MNJDI JUBIR G20, salam sht walafiat, bersyukur, berdoa, bahagia, sejahtera sllu utk semuanya
Secara umum, masyarakat Skandinavia adalah sebuah "masyarakat dewasa". Mereka mandiri dalam hal tanggung jawab sosial, sehingga secara bawah sadar akan "saling membantu" untuk happy bersama. Masyarakat Indonesia, menurut saya masih belum cukup "dewasa secara sosial", shg masih membutuhkan sosok teladan atau seorang tokoh teladan. Untuk itulah budaya top-down masih relevan bagi Indonesia di banyak aspek daripada masyarakat Skandinavian.
Mereka hanya membutuhkan seorang tokoh dengan ciri "Tut Wuri Handayani" drpd "Ing Ngarso Sung Tulodho". Sebaliknya, di banyak negara berkembang seperti Indonesia- khususnya, tokoh "Ing Ngarso Sung Tulodho" lebih banyak dibutuhkan.
Saya sangat "menyalahkan keadaan" kita dulu yang secara fisik & psikologi terjajah oleh Belanda, bukan Inggris (kalau harus memilih dulu kita tetap dijajah). Karena apa, model kolonialisme Belanda adalah menggarong "harta & mental" & itu terbawa oleh kita sampai sekarang. Bedakan dengan Inggris, mereka menggarong hanya "harta" namun tidak secara mental, Kita kenal bahwa Inggris lebih punya "proud" secara internasional untuk mendidik koloni mereka. Yang terjadi, semua "negara persemakmuran Inggris" (eks koloni), relatif lebih maju drpd eks koloni Belanda. Masih kentara di alam bahwa sadar kita, bahkan secara sadar (mis: materi Undang2 RI), bahwa hasil kolonialisme Belanda sangat memberatkan cara berpikir masyarakat Indonesia. Demokratisasi ide sangat terhambat karena masih banyak ketidakpercayaan di antara masyarakat sendiri (mungkin hasil dari de vide et impera).
Pendidikan harus lebih banyak untuk membuka & membuat masyarakat lebih ke expresive drpd menutup diri. Lebih expresive, shg masyarakat semakin percaya diri untuk "speak up" tetap dengan kelembutan. Harus lebih banyak tokoh Ing Ngarso Sung Tulodho di Indoensia. Itulah ekosistem Indonesia saat ini.
Bagaimana menurut anda?
Enggak juga, coba liat India. India compare to other commonwealth countries masih dibawah secara economy dan kemajuan.
i cant believe that i wrote 15 paragraphs of conclusions about these topics, you guys just opened my mind that has been silenced for years. thankyou so much guys.
saya mengenal maudy ayunda melalui karya musik, film, dan beberapa sponsor iklan. sekarang dia menjadi jubir di G20. penasaran apa sih yg ada didalam pikiran maudy ayunda? hingga menggapai pencapaian yang waw diusia muda. dan malam ini terjawab, melalui endgame. sangar!!!. jadi mengenal idola bukan hanya penampikan dan karyanya, namun juga pikiranya.
Sumpah, ngefans banget sama mereka berdua.
Teriak terus dalam hati. Mereka memiliki pemikiran dan wawasan yg luas parah. I love that ❤️
Great conversation between a wise father and a critical thinking daughter ... Respect 😉 ✌️
Niat otak ingin rekreasi dengan kisah-kisah sukses, malah dikasih peta untuk petualangan. Thanks pak gita, batin saya ikut terkontak, meski bolak balik ngengkol otak yang ngadat dan insecure buat nge-pompa otot yang kempes karena kebayang jalanan yang amburadul. 🫠
pengen banyak baca buku, tapi rata2 buku di pusda buku usang semua. tapi jujur saya terdorong utk mulai membaca lagi setelah nge suscribe channel pak gita. pasti wishlist book nambah tiap nonton channel pak gita. skrg lgi maksa diri buat beli minimal 1 - 2 buku setiap gajian. And yes, it is a life changing and make me happy.
Ngomong soal budaya, film, music, sports Indonesia udah mulai keren pak,walaupun masih menunggu grammy atau Oscar tapi ada yg cukup membanggakan baru baru ini ada penyanyi kita Rich Brian, Niki & Warren Hue manggung di festival music terbesar di US "Coachella", Bulutangkis kita juga masih lumayan pak, jangan lupa kita juara bertahan Thomas cup.
Untuk film tahun ini film kita juga banyak prestasi international pak, fikm"Yuni " yg menang di Toronto, banyak film kita yg lolos seleksi festival film dunia seperti sundance dll, gak kalah kok film kita sama Korea.
Semoga tahun 2045 kita semakin keren.
Suka dengan program Pak Gita, yang mungkin pemikiran beliau & tamu2nya hanya dipahami oleh pemirsa yang punya critical thinking yang sama, tapi belum tentu dipahami oleh masyarakat awam yang senangnya nonton hiburan yang ringan2 gak pake mikir..😊😁. Kalau saya pribadi suka sekali program Pak Gita ini, walau saya IRT biasa, tapi saya senang baca.
Liat Maudy yang seperti ini, saya rasa kesempurnaan didalam sempurna itu malah jadi momok yang menakutkan (there is something that we couldn't even touch) tetapi juga suatu yang mengagumkan tentunya.. of course we know that she's a good singer and we didn't expect that she's journey of life make her become to more unexpected and perfect person (IMO)
when Pak Gita says generasi skrg bnyk yg amnesia historis & immunitas kognitif, it hits me deeply. Mungkin karena generasi skrg, mungkin bahkan generasi saya terkespose pd budaya instant & critical thinking nya tidak terasah dengan baik (di sekolah atau di kehidupan sosial). It got me to thinking, will it be a future threat to our nation and the future generation? We are used to be handed "facts" without proper fact checking. But after seeing Maudy, I still have a glimpse of hope that maybe... maybe, the future would not be so bad
Diskusi dan komentar yang luar biasa. Sampai diskusi ini selesai, dibenak saya masih terisi beberapa "wow..wow..wow" . Setuju bahwa bidang pendidikan ini adalah gardu terdepan untuk mencerdaskan bangsa dan negara. Pictures says thousands words begitu pun reading as words power. Semangat terus pak Gita dan mbak Maudy. New Indonesian generation needed much of your guidance and expertise.🙏
Ini obrolan berat ga semua org bisa nangkep apa yg dibicarakan, tp ketika kita mendengarkan dengan baik sungguh insight dan obrolannya daging semua, semoga makin banyak anak muda seperti Maudy Ayunda di Indonesia
menyatukan pemikiran moderat, konservatif dengan fundamentalis, kontemporer akan menjadi humanis, idealis, patriotis
Pak Gita cara membawa dari suatu topik ke topik lain keren banget, ga kerasa udah ganti topik aja😅
"... Stabilitas itu hanya bisa terjadi kalau setiap orang itu ada kapasitas untuk menaruh makanan di atas meja." Saya jadi teringat akan Edward Janner Sinaga, mantan Dirjen RTF di zaman Orba (alumnus Harvard juga) yg ingin jadi seseorang yg realis (baca: stabil [hidupnya]) sekaligus juga idealis. Lagunya ciptaan Pak Sinaga itu pernah dinyanyikan Harvey Malaiholo lho. Pak Sinaga itu asal kampung kami di Simalungun, Sumatera Utara.
Timbulkan Minat baca keAnak itu dimulai dengan kebiasaan memegang buku dan menyukai buku dan sejak dini diperkenalkan buku,contoh sering bacain anak dongeng 🥰dan itu salah satu cara komunikasi yang baik antara anak dan orang tua dan guru,🥰
OMG INI TERLALU BAGUS DAN BERKUALITAS😭kyk gabisa klo dilihat sekali.
Baru pertama ngeliat yt nya pak gita dan sgt cocok sih pertanyaanya klo buat maudy😂 keren pokoknya
Tanpa bermaksud mengecilkan alumnus western krn saya dulu salut banget, mrkppun pintar. Ttp kemudian saya memperluas wawasan dgn berdialog/debat dgn alumnus pesantren, LIPIA, Munawarman, A Azhar dl , ternyata wow mrk solutif sekali bahkan implementatif disemua lapisan dan lintas negara. Klu ekonomi ada panduan ekonomi syariah, juga polituk, filsafat lengkap. Amazing cara berfikir mrk, ternyata ya kremampuan mrk ya krn panduan mrk Alquran dan hadits yg the most completed atas semua antisipasi masalah: ekonomi, hukum, sosial dan semuanya tercover.
Awalnya belajarcsxariah krn ngobrol.dgn ponakan yg saat itu masih kelas 7 di pesantren husnul khotimah kuningan dia memutuskan berhijab syar'ie, saya ciba tes dia dgn bilang kamu masih remaja, beum menikah sdh yakin berhijab syar'ie, dgn enteng dia menjawab, jika ingin suami yg pintar dan soleh maka solehin diri sendiri dulu. Alloh maha adil siapa kamu ya itu kualitas pasangan kamu (saya kaget jawabannya wah kok umur semuda itu logika berfikirnya dewasa dan mengena banget) blm saat saya tanya hukum waris mrk bisa mengkalkulasi detil yg menurut saya komplikatiif tp mrk punya dalil dan penjeladan lengkap knp harus begitu dan patuh. Dan menurut saya masalah sosialpun beyond teori filsafat barat.
Mungkin saran saya juga undang alumnus2 univ2 islam yang bagus seperti madinnah Munawarman, LIPIA, Sudan, bahkan bisa juga level.SMA seoerti gontor, husnul khotimah, Nurul.Fikri dll...mungkin awal ya jurusan ekonomi syariah, hukum keluarga dll
I wrote some takeaway notes from this superb discussion carried out by the two role models of mine. First, their curiosity sparked throughout this discussion. For instance, Maudy asked for Pak Gita's perspective about the Identity Crisis after giving her own ( 31:33 ). By doing so, she has shown her curiosity over her opponent which successfully led their dialogue to become a two-way discussion. Another key take away which is really important for today's generation is the fact that Maudy mentioned a lot about her "why-how-and-what" in terms of what can she do for Indonesia rather than focusing on what can Indonesia do for her ( 43:51 ). I think this is so brilliant and profound at the same time. Thanks Pak Gita, Maudy, and all of Endgame's crew for holding this mind-blowing discussion, I just want you to know that your messages through this video are well-received by many.
Para penikmat podcast pak Gita Wirjawan ❤
Seorang Maudy Ayunda ketemu Pak Gita Wirjawan, it's a combo jackpot ♥️
sayaa beresin nonton video ini sekitar 2 pekan. krn sy bener2 nyimak dan setiap diskusinya saya catat dibenak sy dan take a deep insight, saya mikir ngelakuin apa nih spy bisa lebih produktif, bener2 membuat saya berkaca dan kick my brain.. thank you podcastnya pak gita dan mba maudy, keduanya narsum yang keren
Percayalah, pendidikan di Indonesia sedang menuju ke arah yang lebih baik melalui berbagai pembaruan yang dibawa oleh mas menteri seperti Kurikulum Merdeka, Asesmen Kompetensi Minimum, dll... Makanya saya berharap pak Gita bisa mengundang mas menteri untuk mengulas visi beliau dalam mengubah muka pendidikan di Indonesia
Setuju, tapi sisi lain masalah di Indonesia adalah berganti menteri berganti juga kurikulumnya, seharusnya konsisten dan masalah pendidikan jangan dipolitisasi biar tujuan akhirnya dapat. Karena sebelum memutuskan sesuatu kurikulum kementerian pendidikan juga melakukan riset yang panjang.
@@delanaturaleza saya juga sangat setuju dengan istilah "ganti menteri ganti kurikulum" yang sangat memusingkan dan melelahkan bagi pelaku pendidikan, namun langkah mas menteri menurut saya tepat, ibarat kata lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mudah-mudahan apa yang sudah diusahakan oleh kemendikbudristek bisa konsisten dan menjadi kurikulum baku untuk pendidikan Indonesia kedepannya
setuju!
Setujuuu bangettttt. Bahkan, kalo mau bahasnya secara general, Indonesia tetep layak dibilang sedang mengalami kemajuan yg pesat. Mulai dari impor ekspor, umkm dan bisnis seperti fashion, skincare, makanan, sekarang udh pada menjamur. Cuma kenapa ya, kayanya dari semua bidangm yg paling tidak di highlight itu ya inovasi2 dan perubahan2 yg terjadi di pendidikan. Saya sebagai anak dari keluarga pendidik tahu betul apa yg sedang terjadi di pendidikan kita, karena saya lihat langsung perjuangan orang tua saya. Tp temen2 saya bener2 clueless dan ga tau perkembangan apa2. Sedih sih, niat mau bertukar pikiran malah tiba2 jadi tutor mendadak😅
@@bilooo31 itulah yg saya rasakan juga kak ketika ngobrolin masalah pendidikan dengan org yg bukan berasal dari lingkungan pendidikan, Alhamdulillah saya saat ini diamanahi sebagai guru di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung dan saya sangat merasakan betul berbagai inovasi yg dibawa oleh mas menteri... Mudah-mudahan apa yg dicita-citakan beliau dapat terus berlanjut meskipun nanti kedepannya ada pergantian menteri...
Im still not up to their level, walaupun fasih berbahasa inggris masih saja sebagian harus di search - even figure out what they meant by VC, bottom-up/top-down di context pembicaraanya. However, this is great suka banget karna bisa sambil belajar. I aspire to be in their position one day and able to communicate well with people like them. Terima kasih, pak Gita!
Saya sih berfikir, bahwa pendidikan bisa Baik kalau negara itu hadir dari awal seseorang anak lahir sampai menyelesaikan pendidikannya.
1. Negara harus memastikan anak" mendapatkan gizi yang baik untuk perkembangan otaknya.
2. Meniadakan sistem PNS bagi guru di jenjang TK, SD, SMP, dan SMA karna dengan kenyamanan dan keamanan jadi seorang PNS itu membuat guru pasti jadi kurang kreatif dan inovatif.
3. Sistem bantuan untuk sekolah itu bukan lagi berdasarkan jumlah murid tapi berdasarkan tingkat ekonomi siswa yang ada di dalam sekolah tersebut. Semakin tempat pendidikan itu menerima murid dengan ekonomi rendah maka semakin banyak bantuan yang dia terima.
gua sih setuju sama point 1 dan 3 lu bro, tapi untuk nomor 2 PNS itu kurang setuju, malahan menurut gua guru itu harus lebih disejehaterakan tapi harus berbanding lurus dengan kompetensinya, yang salah dari pendidikan indonesia itu sistem birokrasinya masih jadul dan gak berubah, dimana hal itu harusnya pejabat yang menciptakan sistem baru, entah mewajibkan guru membuat 1 buku setiap satu tahun, atau kreatifitas digitalnya dituntut harus bisa adaptasi, tes guru lebih diperketat misalnya untuk mengajar itu dinilai bener-bener karena banyak juga guru pinter tapi gabisa ngomong jadinya gamasuk kepikiran muridnya
Love U Maudy, you are smart and one of prospecting leaders....
Mengenai pendidikan yg tentunya bersifat sosial, maka sebaiknya (bahkan seharusnya) dilepaskan dng kapitalisasi modal...tapi lebih di link kan ke zakat infak sedekah dlm model filosofi aharan islam
Sekarang dengerin diskusi daging kayak gini sangat mudah, tinggal buka youtube dan modal kuota. Dulu harus bayar ratusan ribu biar bisa ikut diskusi-diskusi yang diisi oleh orang2 cerdas like Pak Gita dan Maudy. Oh ya, btw aku selalu ngikutin (menonton) maudy diundang di chanel manapun, tapi baru kali ini aku ngerasa Maudy bener-bener show up, entah itu soal konsep dirinya, cara berpikirnya, cara pandangnya terhadap banyak hal terutama pendidikan dan Indonesia. Mungkin juga cara pak Gita berdiskusi dan bertanya ke Maudy agak berbeda dan wawancara di chanel2 lainnya (bukan berarti chanel lain gak bagus, ini hanya soal beda aja bukan mana yang paling bagus:D), jadi Maudy lebih filosofis dan deep jawab setiap pertanyaan2nya. Thanks Pak Gita tayangan yang sangat bermanfaat.
Terimakasih Pak Gita dan Mba Maudy atas inspirasinya. Yang selama ini insecure atas hal-hal remeh ternyata masih banyak hal yang bisa diperjuangkan.. barakallah
3:26, 5:41, 13:06, 14:58, 21:29, 30:40, 37:28, 38:11 mental resilience, 49:19, 58:31, 1:20:48 narator
Senang sekali bisa mendengar obrolan yg isinya 'daging' semua. Apalagi sempat nyinggung tentang filsafat. Indonesia butuh banyak obrolan2 seperti ini. Semangat terus n God bless 😇 buat kalian berdua 🙏
Pak Gita, channelnya keren bgt. Endgame nggak boleh berhenti, terus menginspirasi negeri ini
Inilah contoh kecantikan yg natural....inner beauty yg sebenarnya...very smart,,,,,gk seperti perempuan kebanyakan.... ❤️❤️❤️.....Maudy Ayunda 🙂🙂
Waktu saya SMP di sekolah negeri di Surabaya ada program baca buku rutin sebelum mulai pembelajaran. Pilihan bukunya bebas. Saya ingat perpustakaan jadi antri panjang untuk pinjam bacaan selanjutnya. Kalo tidak salah ini program dari Pemkot Surabaya. Mungkin bisa diteruskan lebih lanjut.
Wow, brilliant talk sampe kadang aq merasa otak q ga nyampe. Aq hanya tamatan smp yg baru ingin ambil paket c dan punya mimpi untuk lanjut kuliah. Tapi obrolan2 yg aq suka tuh seperti ini. Puyeng ga tuh. Anyways tq untuk channel yg mendidik❤
Burung kenari bunyi di pagi hari
Pagi hari-nya keluarnya sang mentari
Maudy Ayunda contoh kartini di masa kini
Putri sejati generasi emas negeri ini.
Suka bangett sama channel youtube endgame pembahasannyaa daging bangettt 🙌🙌🙌 selalu suka dengerin orang2 cerdas ngobrol, hopefully makin banyak influencer yg kasi asupan positif for our brain
Makasih Pak Gita, sudah membawa MAUDY AYUNDA di youtube channel bapak ❤️
Suka sekali dgn idea Pak Gita ttg membangkitkan excitement berhub dgn communal impactful things. Keep inspiring pak 👏👏👏
Satu2nya artis muda perempuan yg saya ngefans banget luar dalam...and have my utmost respect already
Bener sih kata2 Pak Gita...
Kita lebih butuh Guru yang berkwalitas untuk menghasilkan Murid yang berkwalitas
kita butuh Ortu yang berkwalitas/open minded untuk menghasilkan generasi yang berkwalitas...
lalu ada omongan itu ada anak petani jadi insinyur, anak nelayan jadi dokter, anak tukang becak jadi pengacara...Lihatlah mereka2 itu terlepas dr apapun Profesinya..membiarkan Anak2 mereka Sekolah dgn kondisi yg bisa dikatakan Mustahil, adalah bukti mereka orang2 tua yang berkwalitas & open minded..😊
Terimakasih banyak Pak atas ilmunya.
Semoga kedepannya Indonesia menjadi lebih baik secara holistik.
Sehat terus Pak salam dari NTT🇮🇩🇮🇩🇮🇩🙏
saya suka sekali chanelnya pak Gita, penuh dengan isi yang selalu memotivasi.. Seperti Maudy Ayunda yang mengingatkan saya untuk mengenal diri, bener banget passion itu juga sebuah pilihan... Itu juga yang membuat saya tetep bertahan di profesi saya saat ini..
Well this is actually really insightful, i think the fact that they discussed abt education in Indonesia succeeds to excite me more than anything else, since human capital is also one of my interests. Thank you so much for the content, it broadens my horizon
Bro GIta. Winsron lie Tahun ini tembus Harvard medical school .semua Acara anda dishare Utk anak Krn bermutu. Thanks you. From Boise Idaho usa
sekalipun beberapa ahli meragukan Maudy sbg jubir g20 indonesia, entah kenapa saya percaya dgn anak muda ini.
tetap semangat yah Maudy...tunjukan kalau Indonesia bisa dan hebat.
thank you pak Gita sdh mengundang Maudy. semoga endgame kali ini benar2 menginspirasi sebanyak mungkin anak muda bangsa kita.
sukses terus endgame nya pak gita
Percakapan yang berkualitas membicarakan tentang nilai-nilai yang tidak kelihatan lagi.
Ketika menonton diskusi ini dan membahas inequality, langsung membayangkan bahwa betapa banyak proses yang dilalui oleh pak gita dan maudy sehingga tercipta nuansa epistemologi yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang saat ini.
Saya suka sekali pembahasan ttg Pendidikan Rumah Tangga. Sy seorg guru yg prihatin dgn keadaan emak2 Abad ini yg setelah jadi ibu malah kendor keinginan belajar dan membaca nya. Sebab itu setelah sy ambil pensiun dini dari mengajar di sekolah formal, sy buka Seol - Sekolah Emak2 Online secara gratis. Mulai belajar musik - piano, vocal dan pendidikan anak2 Abad 21. Terbukti…yg ikut hanya kurang dari 5 org!!! Ini sebuah bukti nyata bhw ibu2 yg secara alami adalah guru pertama dari seorg anak, malah malas belajar. Prihatin tp sy tdk akan berhenti menyerah krn msh punya harapan bhw upaya sy yg kecil ini pasti suatu saat akan membawa buah yg manis. Doakan ya!
Talking about teachers, there are still a lot of teachers who have salary only around 500K IDR per month. We cannot ask for more if we cannot pay them more, we need to change the perspective of the society that sees education as important for growth, and like other parts of life, high quality requires high cost, and it's should be fine to be at a high cost because it's important. Even though, at a high cost but how could make it affordable? That's another problem we need to solve, but first, we need to change the perspective of society.
Betul.
Guru honor di timur tempat ku volunteer hanya 300ribu satu bulan.
Padahal jam kerja sama seperti PNS, dan biaya hidup tinggi
Ada juga guru tk bahkan 100k per month kak hhuu
Kok gue bisa betah dengerin, padahal kalo di pikir obrolan nya lumayan buat mikir, tapi seperti relate dengan apa yang menjadi keresahan buat diri sendiri dan sosial,
Meningkatkan kualitas diri bisa dengan mengkonsumsi yang sperti ini, di tengah marak nya konten yutub yang di buat mati matian hanya demi views dan atensi
Terimakasih pak Gita dan Maudy 🙏🏻
suka sekali dengan perbincangan ini. suka cara Pak Gita memberikan pertanyaan, suka cara Maudy menjawab dengan sangat sistematis dan jelas.
Sekedar pendapat pribadi : tugas Orangtua saat ini bukan hanya meningkatkan minat baca dan daya baca anak-anak kita, tapi juga memastikan apa yang akan / mesti mereka baca (dalam bahasa Pak Gita yaitu ekosistem yang konstruktif). Fakta di lapangan, dalam 50 tahun terakhir ini Indonesia dibanjiri oleh buku-buku yang berkualitas buruk, misalnya buku-buku yang merusak moral dan gaya hidup. Menjadi PR kita bersama untuk memperbaiki kualitas bacaan anak-anak kita karena kualitas bacaan juga berpengaruh pada dampak yang akan muncul di masa depan. Relevan dengan pendapat "You are what you read". 🙏
Sebagai seorang pembaca, menurut saya tidak ada buku yang “buruk”, kecuali cara penulisan atau plotnya. Selalu ada hal-hal yang bisa dipelajari dari setiap buku, termasuk buku-buku “buruk” yang merusak moral dan gaya hidup seperti yang Anda sebutkan. Misalnya, untuk Anda mampu memahami bahwa buku tersebut merusak moral dan gaya hidup saja sudah termasuk pelajaran. Tergantung perspective dan apa yang Anda ambil saja. Misalnya, Anda baca buku tentang atheism, apakah anda yang religious lantas mau atau harus jadi atheis? Kan tidak, tapi dengan membaca buku tersebut Anda dapat memahami konsepsi atheism, untuk kemudian hari mungkin Anda dapat memperdebatkan paham tersebut dengan argumen yang valid karena Anda sudah memiliki pehaman terkait hal tersebut. Apabila Anda tidak pernah membaca atau meriset tentang hal-hal "buruk" yang merusak moral dan gaya hidup tersebut, maka argumen Anda untuk memperdebatkan hal tersebut menjadi tidak valid.
paling ideal, orang tua membiasakan anak-anaknya "berpikir kritis" sembari memberikan tuntunan akhlak yg baik. biarkan anak-anak memilih dan menilai sendiri. itu bagian dari proses hidup mereka. membatasi secara ketat bacaan anak, bisa berakibat mempersempit cakrawala pandangan dan piiran mereka. hasilnya, manusia-manusia yg mudah menyimpulkan sesuatu tanpa mendalaminya terlebih dahulu.
Setuju 👍
@@Itsmesmileyface namun apabila kalau buku 18++ tadi dibaca oleh pasangan suami istri untuk referensi to spark up their marriage life bisa jadi bagus dan bermanfaat kan?
@@putrihs5 Ya kalau targetnya untuk pembaca 18+ si tak masalah. Tapi kalau konteksnya untuk bacaan anak anak bisa fatal.
Karena pada praktiknya di lapangan, mungkin ada aja anak yang terpapar buku buku konten dewasa. Mungkin:)
Tapi permasalahannya adalah jangankan baca buku yang aneh-aneh, baca buku sekolah saja 1 buku 1 semester ga dibaca sampai habis wkwk, dan parahnya orang tua juga membiarkan saja anaknya seperti itu. Setidaknya di daerah saya mostly seperti ini.....
Bahasan soal core of humanity needs setelah mendapat ilmu dan pengalaman selama studi utk di implementasikan di dunia nyata yang sudah terstruktur dengan pola yg sama selama bertahun tahun dengan adaptasi perubahan2 jaman secara secara fundamental utk melakukan perubahan yang lebih revolusioner demi kebaikan dan kemajuan generasi penerus...pembahasan yang sangat menarik disimak dan menunggu perubahan2 apa yg bisa dilakukan dg dukungan dari pembuat kebijakan publik...semoga jadi inspirasi terima kasih endgame talks
I love to hear this kind of "story telling" and want to bring this new habit to my daily life. hear somebody else's stories, tell them my story, discuss about many things and importantly; always trying to put the "critical thinking" aspects if we want to dig deeper about something that mostly causes most of problems in our lives. then it will go further to other element and we can figure out the solutions even tho it'll be tough and take a part of learning by doing process. Thank you so much ka Maudy!! I learn from u literally a lot. Pak Gita, sehat2 ya pak, terima kasih sudah menghadirkan pembicara atau sosok-sosok "narator" yang ternyata selama ini memang kita butuh untuk dengarkan dan ambil refleksi pada diri sehabis itu. Thank you so much once again for this episode, definitely one of my favorite! Stay healthy and god bless.
Thema yg menarik....saya berhelut sendirian di Bali...ketika muda..dlm thema yang sama... Senang sekali rasanyaendengar kalian ngobrol....dlm situasi pedesaan, menghidupi masa pensiun....hanya berharap semoga cita2 kita ambisi2 kita, mimpi2 ini menjadi kenyataan dlm kehidupan berbangsa....
Auto subscribe, suka sekali liat orang2 cerdas, nularin semangat positif kayak gini. apalagi saya juga suka membaca sejarah. Hebat sekali liat wawasan Maudy dan Pak Gita, luar biasa..
Di sini bukan hanya kontenkreater nya yang pinter.
Saya liat komen aja berasa di kasih mata pelajaran dan banyak banget kosa kata" yang tidak bisa saya mengerti dan ini sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan.
Thanks :)
respect ! This interview seems like PhD Thesis exam on a smart person
Suka banget pembahasan nya bisa membuka cara berfikir untuk lebih terbuka dan kritis dlm bidang apapun terkhusus pendidikan or bisnis. 🙏 Indonesia akan lebih maju karena anak muda Indonesia memiliki mindset yg ingin terus belajar dan kemampuan. Saya percaya❤️ btw saya suka baca buku juga 😊
Guru yang kita butuhkan tidak ada di sekolah, namun ada di luar sana, menunggu dan berharap, sembari kita mencari dan bersiap. Mereka yang berjalan tanpa lelah, mengenal siang dan malam, menunggu di ujung pemberhentian, menanam dan memupuk masa mendatang.
Saya suka dengan obrolan yng cerdas seperti ini, ada satu kata2 yng saya garisbawahi dn saya cermati, yaitu kata: (pendidikan berawal dari keluarga,) itu say sangat2 se7, karna pendidikan awal 99% memang dari keluarga. Kata ini saya teringat dn akan saya ingat2 selamanya, saya denger pertamakali ketika saya dengerin ngajinya GUS BAHA, kualitas manusia paling awal, ya ditentukan dari keluarga.
I will never miss video from Pak Gita, sayang banget kalo smpe ketinggalan krna banyak hal yang bsa sya pelajarin dr nnton youtubenya pak Gita..
thanks pak Gita, for your contribution for us..
Nikmatnya belajar konten, belajar konsep, prosesing algoritma hingga jadi product of habit, human capital and change the world. Senang sekali pak Gita mengundang muda-mudi talented menggali isi kepala mereka. Yang secara kebetulan punya akses yang bagus di dunia pendidikan untuk bisa saya serap. Pak Gita sangat projectionis sama future dibekali pengalaman di dunia politik dan pemerintahan, menyambungkan anak-anak muda pemikir tentang masa depan namun pengalaman belum begitu bervariasi. Saya bersyukur bisa kuliah di sini
Ada point penting dari mbak maudy yg saya rasa harus di dengar sampai ke mas mentri pendidikan.. Cari org yg benar2 expert atau pakar ngerancang kurikulum bebas mau org luar jg nd masalah.. trus guru bisa di buatkan pedoman dalam mengajar supaya jadi pegangan guru itula bukan pedoman ngajar seperti di buku pegangan guru.. tp step2 cara mengajar yg lebih bisa menantang siswa utk berpikir kritis melalui step itu..
Jadi guru nd perlu lagi membuat rancangan pembelajaran lagi ud di buatin pedoman ngajar nya.. semoga mbak maudy bisa lebih menginspirasi.. kalo pak gita ud sering..
Sangat suka dengan bagaimana cara pak Gita W dan Mba Maudy saling bertukar pikiran. Mulai dari bahas sejarah, filosofi, pandangan hidup, pendidikan, perubahan, dan terakhir insecurity. Saya merasa mendapatkan banyak masukan/ inspirasu dari diskusi kalian. Terima kasih
How to get people excited: the art of being critical in finding or defining the identity of itself in a diverse world
Wawww, kemas dalam bahasa yg simpel supaya bangsa ini diyakini dunia disinilah mereka bisa tau dan mengerti atas semua pertanyaan yg ada dihati mereka. BRAVO indonesiaku
Maudy bingung ngimbangin wawasan pak Gita. Maudy next time menjadi inspirasi anak muda ntuk giat belajar demi mengexplor potensi luar biasa nantinya.
Guru dan mengajar bukan kurang mulia...sungguh mulia pekerjaan mengajar tapi negara yg tdk mampu menghargainya....
Kalau bicara filsafat banyak ahlinya di STF Driyarka Jakarta. Pengajarnya rata2 doktor lulusan sekolah top Eropa, gudangnya filsuf dunia. Bahkan setahu saya mereka sangat menguasai beberapa bahasa, paling kurang 3 - 4 bahasa asing.
Salah satu pengajar senior di STF Driyarkara favorit saya adalah Prof. Frans Magnis Suseno. Semoga aja beliau bisa diundang ke EndGame oleh Pak Gita Wirjawan.
Up.. semoga bisa jadi next episode
@@IKadekRyanAdinata wah ini hrus di Up! Prof Frans Magnis Suseno