Saya bisa TESTIMONI, INI BAPAK PURWADHIKA , OM PURWA, DIA BENER2 BAIK, DITENGAH KESIBUKANNYA, PAPA SAYA DIRAWAT DI RS TRUS MENINGGAL BELIAU DAN ISTRI TIAP HARI SAMPAI DI RUMAH DUKA DAN MAKAM DATANG TERUS, DAN BERDOA UNTUK KAMI, MAKASIH PAK PURWA DAN IBU
Jawaban: 24:49 1. Kurikulum Universitas untuk menjadi ilmuwan, kurikulum Purwadhika sesuai kebutuhan industri 15:41 2. Edukasi yang untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi 48:27 3. Digital Talents Incubator akan diadakan berbahasa inggris sehingga menghasilkan talents digital yang bertaraf internasional 29:37 4. Tidak hanya berdasarkan gelar dan tempat kuliah yang penting memiliki skill untuk bekerja 22:27 5. Karena pencari tenaga kerja mencari talent yang skillnya bagus yang kemampuannya banyak, sedangkan yang dari universitas bisanya sedikit tapi pengetahuannya mendalam hingga 5 sampai 10 tahun kedepan 47:39 6. Yayasan Bangun Nusantara 44:37 7. Mamandiri
Proud of pak Purwa Hartono. Terimakasih sudah memberikan beasiswa kepada saya waktu itu. Jadi ikut digital marketing bootcamp job connector online selama 6 bulan, dan sekarang masih semester 4 sudah kepanggil kerja 3x. Aku yakin pasti ini karena beberapa project tim yang pernah diberikan di Purwadhika. Jadi punya portofolio dan CV yg autentik😊
Itu karena kurangnya peranan pemerintah dalam mengayomi para fresh graduate. Lihat noh rata2 lulusan luar negeri ogah balik ke indonesia karena sempitnya lapangan pekerjaan. Ini fakta
Bang Der, di menit 21:00 pas lu bicara ilmu di sekolah cuma 20% sementara 80% nya di dunia luar, justru gue malah keinget konsep paretto, dimana 20% suatu porsi bikin impact ke 80% lainnya, bisa jadi lho kita belum tentu bisa nguasain 80% ilmu di dunia luar kalo kita ga makan bener2 20% ilmu di sekolah, selebihnya wa Allahu a'lam sih...
Kalau menurut saya memang ilmu di sekolah cuma 20%.Nah dari 80% ilmu yang ada di dunia kerja minimal kita bisa ambil ilmunya sekitar 10 hingga 20 persen.Di situ kita bisa belajar bahwa antara dunia kerja dengan dunia sekolah itu ada perbedaannya.Ada perbedaan antara teori dengan prakteknya dan pada kehidupan nyata kemampuan praktek lebih menentukan hasil akhir dibandingkan kemampuan teori
Saya pribadi seorang mahasiswa, mendengar penjelasan di pembahasan ini semua benar ada nya, memang seharusnya itu yang dibutuhkan seorang mahasiswa, lebih banyak ilmu praktek yang di ajarkan oleh para praktisi berkompeten di bidangnya
Kereen niih bapak narsum........aplikatif banget, sederhana pula mikirnya. Yg jelas org itu maunya sugih, kaya, berkelimpahan, bukan hanya kerja2 biasa. Sayangnya kita dr cilik di cekoki ortu2 kita utk jd sarjana dan kerja, bukan kaya dan berkelimpahan. Jadilah kita seorang karyawan yg berada di quadran kiri kata pak Robert T Kyosakhi, yg pasti gak punya uang saat tua/pensiun. Naaah.... dng merubah cara berpikir bhw kita hrs berubah cara kerjanya, sikap, dan menambah antusiasme keyakinan kita .....Insha Allah kita pasti berhasil dng apa yg sedang kita tekuni. Yess....makasih pak Narsum.
BAGUS BANGET INI KONTENNYA......INI PENTING UNTUK SEKARANG, DIMANA KURIKULUM SEKOLAH CARUT MARUT...PENGKATROLAN NILAI ADALAH HAL YANG WAJAR....ITU DARI SD- SMA....PARAAAAH!!!!
Terlalu banyak yg ingin dijejalkan ke mahasiswa, malah gak bisa apa-apa. Pdhl saat kerja yg dibutuhkan sedikit skill tapi dalam, nanti baru pelan2 butuh pengetahuan meluas saat naik jabatan. Faktanya hanya secuil yg bisa naik jabatan, bisa krn perusahaan tdk bertumbuh, bangkrut atau krn politik persaingan jabatan
Pendidikan itu ibaratkan kereta api yang berjalan diatas rel . Karena yang membuat kereta api itu berbelok arah itu karena relnya bukan karena masinisnya maupun rodanya, sama halnya dengan pendidikan yang membuat pendidikan itu berubah itu adalah kurikulum nya .Jika kurikulum tidak diubah maka pendidikan hanya itu-itu saja 😊😊😊😊😊
Banyak Protes ttg kurikulum tetapi tidak bisa memberikan jln keluar dari membangun pendidkan bukan hanya ekonomi saja yg diperlukan dalam membangun kemajuan bangsa
Saya alumni Purwadhika, Alhamdulillah sekarang switch karir dan bisa kerja di perusahaan multinasional. Jujur 4 bulan di purwadhika saya lebih banyak praktikalnya daripada 4 tahun saya di perkuliahan.
dari sisi aku sebagai pelajar ngelihat fenomne ini agak bingung karena kurikulum setiap sekolah memang dipersiapkan bekal, hanya saja pemerintah cuek dan tidak mengayomi para fresh graduate di indonesia mereka hanya berpikir buat UU, dan mengesahkan lalu kalau meresahkan warga didemo. Lihat negara tetangga seperti singapur dan Australia, mereka mengayomi fresh graduate dengan memberikan pekerjaan yang layak. Dan kebanyakan korupsi pemerintahannya, indonesia gara-gara oknum parlemen jadi kotor. Emang bener kata dosen "dosen hanya sebuah fasilitator, selebihnya kembali ke mahasiswa itu sendiri" Kayak gimana ya.. Aku masih bingung statmentnya, aku awale mikir, KULIAH tidak hanya materi tapi skill kerja kenyataan seperti anak SMK aja, sedangkan pekerjaan butuh pengasahan skill. ini kesanku si.
@@dimp2w54 di kampus, soal bisnis hny diajari kulit2nya saja, selebihnya ya kita sndiri... *tp mgkin utk yg "fkultas" sekolah bisnis diajari. Dan pndidikan tinggi skrg, kampus jg "menuntut" mhasiswa utk jg entepreneur/wirausaha.. GoodLuck utk semua ya
Dalam dunia bisnis anda lulusan mana ga penting , yg terpenting kamu bisa ga menjadikan duit 100 rb bisa menjadi 200 rb , duit 1 juta bisa jadi 2 juta , duit 5 juta bisa jadi 10 juta dan seterusnya he he
kalau pemikiran sy mau lulusan luar negeri dlm negeri tergantung manusianya. bisa study luar negeri krn keuntungan dr ortunya spt bpk ini. bisa biaya krn kesempatannya dpt beasiswa. tapi bagaimana perushaan jg hrs memberi kesempatan kpd fresh graduated yg non experience utk belajar. dgn diberi kesempatan utk belajar tsb bisa menyerap dan nengaplikasikan ilmu yg didpt. shg nrk dot berinovasi berkreasi memajukan perusahaan itu bersamaan dgn belahar kg belajar lg dari rekan2 nya atsupun seniornya. sebetulnya belajar yg cepat ketika kita terjun dlm pekerjaan sesungguhnya. ingat org yg cerdas pintar akan kalah dengan org yg rajin tekun dan berinovasi. org yg jerja d start up rata2 pensiun usia 50 kebawah. krn kreatifitas di atas 50 sdh berkurang. usia tsb tinggal ilmu pengalaman selama bekerja yg didpt
Maaf. Kalau menurut saya pendidikan sarjana tetap di butuhkan. Walaupun skill bisa didapat dari lembaga kursus seperti Purwadhika, tetapi tetap keahlian berfikir dan pengembangan cara berfikir tetap hanya bisa di dapat dari para ilmuwan yang bernaung di bawah Universitas dengan berbasis kepada penelitian.
Setuju. Basis skill tidak perlu universitas, cukup vokasi. Skill terus mengalami pembaruan & tapi kebanyakan bukan soal cara berpikir tapi soal alat. Lebih butuh basis analisis keilmuan yang didukung pengejawantahan di realita. Butuh entrepreneurship untuk mandiri bukan untuk bayar murah orang lain. Kalau hanya fokus di skill sih bukan mencerdaskan kehidupan bangsa tapi memperkaya pengusaha dengan produksi buruh serbabisa, nanti juga tetap dibayar murah. Perguruan tinggi itu memang untuk keilmuan & pemecahan masalah, jadi salah itu karena prodi PT iming-iming prospek kerja, padahal di-mention juga soal R&D.
Maaf saya kurang setuju, bukan pendidikan sarjananya untuk sekarang tapi gelar sarjananya yang dibutuhkan oleh instansi/perusahaan tertentu. Realitanya Keahlian berfikir dan pengembangan pendidikan informal sekarang tidak kalah hebat, karena pola pendidikan praktek lebih penting dari teori.
kan sudah dijelaskan di video. kalau mau jadi ilmuan ya ke universitas karena diajarkan teori yg mungkin bisa dipakai sampai 20 tahun ke depan, tapi kalau mau cari ilmu yang applicable yang dibutuhkan industri, purwadhika hadir jadi solusi.
Narsumnya ttp menunjukkan rendah hati, selalu bilang bapak pd hostnya sementara sy yakin, ilmu dan usianya jauh di atas host... Ciri2 yg mmg mau maju dan berkembang..
dari cut teaser awal udah nyengir saya, bukan kurikulumnya yg salah tp manusianya yang salah baca jelas2 university itu scholar... basicnya database dan analitik a.k.a tkng catat. ya klo dirubah jatuhnya bukan scholar sih :v
teknologi informasi itu ibarat masih bayi, digitalisasi itu tahun 2000an...dan terus berkembang pesat.. jelas kurikulum untuk teknologi informasi terus berkembang, begitupun profesi yang baru didalamnya.. orang pajak dan kementrian keuangan aja masih bingung berapa pajak untuk orang2 yang profesinya bebasis digital...karena apa? semua profesi yang baru itu muncul ketika era digital dan teknologi informasi berkembang..dan sampai saat ini.. berbeda dengan profesi guru, dokter, arsitek,dll yang disiplin ilmunya sudah BERABAD ABAD,,ya jelas secara kurikulum pun sudah terbentuk dari dulu....
Setuju bang Der..saya masih mahasiswa smstr 7 atau akhir..kebetulan jurusan marketing..dan tertarik buat belajar digital marketing tp terhalang oleh syaratnya
BERBICARA BEHAVIOUR CONSUMER YANG SELALU BERUBAH, APAKAH KITA JUGA HARUS MENGIKUTI BEHAVIOUR CONSUMER YANG DOMINAN? BUKANNYA HANYA MENCIPTAKAN RED OCEAN SAJA KARENA SEMUANYA MENGIKUTI PERUBAHAN TERSEBUT ATAU KITA HANYA PERLU MENCARI BEHAVIOUR CONSUMER YANG SESUAI DENGAN USAHA KITA? WALAUPUN JUMLAHNYA SEDIKIT! ATAU KITA HANYA MENGUBAH PERSEPSINYA SAJA BIAR PERILAKUNYA BERUBAH?
@@moh6410 yang disampaikan kan memang seperti itu, yang ngajar juga praktisi. Purwadhika lebih ke programmer dan Ini skill base sudah di mention tadi di video, klo pengusaha mungkin salah satunya digital marketing masih masuk. Jadi bukan kelas entrepreneurship
gak usah aplikasi atau kurikulum kuliah di indo yang buruk, gw dulu sempet kuliah sampai semester 1 doang di indo, guru gw cuman nyuruh ketik ulang apa yang ada di projector, siapa paling cepat dan benar dapat nilai Plus, atau siapa yang duluan selesai pulang duluan, itu kan namanya bukan belajar ya itu namanya kejer kejer an siapa paing cepet, ini kuliah belajar atau lomba ya, makanya waktu itu akhirnya gw ambil drop out dan coba ambil boothcamp di luar 3 bulan sudah bisa kerja di luar kota, ikut incubasi dari telkom dan banyak peluang lainnya.
Pengen ketawa banyak orang ga ngerti beda sarjana, diploma Sarjana itu bukan untuk kerja di lapangan, karena sarjana itu memang disiapkan untuk menjadi pemikir dan ilmuwan Diploma memang di lapangan (UU no 12 tahun 2012) Entrepreneurship dan bisnis itu seharusnya tidak perlu lagi dibahas di tingkat perguruan tinggi kecuali di program studi bisnis dan sejenisnya, seharusnya itu (jiwa wirausaha) sudah dikembangkan sejak SD sampai SMA karena begitu masuk PT mereka sudah harus paham bahwa pilihannya hanya Pendidikan Akademik dan Vokasi yang menghasilkan Ilmuwan dan Pekerja, kemampuan wirausaha yang seharusnya berada di pendidikan dasar terkubur karena tuntutan "NILAI"
ada yang bilang sekolah itu scam...untuk jaman sekarang gw akui "YA BENER BANGET"....anak gw waktu smp dikasih soal dan jawabannnya...nyontek itu hal yang lumrah...masuk SMU bayar pungli dalih infak 10jt....dan lebih parahnya pengkatrolan nilai...itu udah lebih dari cukup dibilang SCAM!!!!!
Ankku lulusan universitas negri aja nganggur,,,cari kerja sulit dan pernh kerja jabatan manager cm gaji 2.3 juta umr.... tetap dijalani.dan sekrang nganggur lagi😌😌
harusnya nambah lagi tu kata2 di belakangnya jadi salah kampus ,mahasiswa atau ortu..... contoh kasus gue dah kerja dari kuliah karna di kampus bisa ngembangin skill jadi lebih matang tapi pas wisuda ortu minta plg kampung ya kerjaan yg dah enak2 harus di tinggalin pindah ke tempat yg tenaga kyk saya ndag di anggap. lalu ortu nuntut musti kerja kan lawak ya...
Bismillah, assalamualaikum.. halo tim kasisolusi, terima kasih banyak atas podcast yang sangat bermanfaat ini. Izin bertanya, untuk beasiswa purwadhika x kasisolusi pengumumannya kapan ya?
Teman gua Lulus kuliah malah jadi Psk yg Lebih parah pendidikan menentukan harga jualnya misalnya PSK yg Lulus S2 harganya lebih mahal daripada psk yg Lulus S1 dan SMA, Sorry Bukan mau menghina memang ini faktanya
Assalamu' alaikum Bang Der, afwan berbagi info aja, Sebenarnya sudah ada lama ada terkait pengembangan skills itu ada di lulusan SMK2 terbaik di indoneisa. cuma mungkin paradigma sebagian orang kalau anak SMK inilah itulah..sekarang kalau boleh di cek bang serapan tenaga tinggi sesuai keahlian dari mana dari SMK bang, mereka hanya tinggal lanjut kuliah makin bagus untuk jenjang karirnya. saat ini sudah ada SMK pusat unggulan sehingga pemerintah melek memberkan insetif lebih untuk pengadaan teknologi. anak2 SMK Jago2 kok.kurikulum dirangkum bareng industri bang, jadi kalau engga relate sama kondisi saat ini ya engga perlu dimasukkin lagi.banyak contoh yang viral bang lulusan SMK bersaing dengan S1.semoga bisa menjadi informasi dan pengembangan SMK lebih maju. oh ya bang cek konsultan2 tertentu banyak pakai tenaga anak SMK.contoh lulusan SMK teknik bangunan sudah bisa desin bangun rumah 2lt. yakin saya barakallah fiik.
SMA Negeri yang di tempati sama adek w gak kayak begitu, malah adek saya kebingungan mau kuliah apa? dan kuliah nya untuk apa? mau kuliah kan luas masalahnya.
@@anifq6583 kalau aku pribadi niatnya kerja bukan uang tapi relasi dan pengalaman ilmunya. Jadi penting berkembang terhadap diri aja. Tho hidup di luar kota belum tentu bisa nabung.
bukan salah kampus sih, lebih kepada kurikulum yg diajarkan pas kuliah dengan ilmu yg ada dilapangan kadang terpaut jauh selisihnya. ntah kenapa ini bisa terjadi sejak lama. akhirnya jdi senjata para penguasa bahwa SDM indo lemah, kurang sesuai syarat, kalah sma pekerjaa tiongkok. sehingga yg berada dioffice ya mereka, SDM indo cmn sekelas kuli, security😢.. coba klo pekerja luar cmn dipekerjakan sbgai trainer orang2 indo ane yakin SDM indo ga kalah, SDM indo sudah biasa ngakalin ( dluar teori/panduan ) dtengah keterbatasannya agar solusinya sama. namun syang ttp aja yg udah kuliah kembali hrs belajar dikejamnya dunia pekerjaannya😢
Kampus salah juga karena ada budaya kampus otoriter dikampus dan cara ngajar yang tidak membuka cakrawala berpikir jadi satu kesatuan kurikulum dan kampus
template doktrin dosen indo ke lulusannya : dikampus lu berjejaring, kalo kuliah pola pikir berbeda dengan non akademis....ya lu bayar minimal 200juta untuk kuliah intuk itu...wkwkwkw....
Bang Der, itu review di google maps untuk tempat kursus bapak ini beberapa ada yg bintang 1 dan itu dijelaskan panjang lebar dan like nya ada 33, harusnya dikonfirmasi dulu di Awal tentang ulasan2 seperti ini, biar berimbang.....
Kesalahan pendidikan sejak dini... misalnya nilai merah diraport anak ternyata matematika,, maka segera ortu bergerak cepat kasih evaluasi di les in...anak "dipaksa"keras untuk menguasai semua bidang... padahal si anak ternyata nilai muatan lokalnya bagus... namun ortu tidak melihat dan apresiasi potensi itu .. padahal anak butuh motivasi untuk kembangkan bakatnya... seharusnya nilai merah tidak masalah sambil jalan diperbaiki sedikit asal bisa lulus.. insyaAllaah akan lahir anak-anak yang ahli di bidangnya dan mencintai pekerjaannya karena memang sesuai passionnya... rata-rata kan salah jurusan...hanya karena image masyarakat tentang peluang kerja yang bagus padahal bukan passionnya...
Masuk juga nih, sperti pepatah lebih baik menjadi profesional di 1 bidang dr pd banyak bidang jadi ilmunya tidak setengah".. Ketikan 1 bidang sudah profesional bisa menambah ke bindang yg lain 😐
Maaf ini, klo gw emang lebih belajar ama org yg emang berada di bidang itu dan bener2 ngejalanin itu.. termasuk soal RnD, di bahasan video, aku juga kira RnD di indonesia paling mahal dan paling tinggi statusnya, krna RnD paling penting harusnya di bisnis, bahkan UMKM, Fakta pengalaman 5 tahun lebih , jualan tanpa research mirip naik kapal ditengah lautan tanpa arah tujuan, kita ga tau ikan apa yg dicari, dimana ikan yg bisa kita tangkap sesuai dg kapasitas dan kemampuan kapal kita, DAN ternyata kita punya pancingnya dan umpannya untuk ikan di sungai, malah berlayar ke tengah lautan, wkwkw
Mending kerja di luar negeri 😂 mau bacot gimana juga yg punya orang dalem pasti yg menang. Yg ga punya orang dalem = gapunya skill & gapunya kemampuan.
kurikulum agak outdated + ujian semesteran untuk soal ujiannya gak beda jauh sama tahun sebelumnya jd banyak mhs copy paste jawaban soal tahun lalu....
Om der, kasih saran dong, gw skrng semester 5 ngerasa ilmu yg di ajari dosen kayaknya ga begitu penting karna ga susai pas saya magang Jd skrng harus gmna dong🙃 nerusin sampe lulus?? Apa beralih ke purwadika??
Bang Derry coba ngobrol tentang Pendidikan dan Technopreneurship dengan pak @RomiSatriaWahono, atau pak @OnnoCenter soal jaringan internet di Indonesia.
Ilmuwan di Indonesia kurang di perhatikan dan klu ada penemuan baru buru2 di serang. Seperti yg terjadi pada dokter T . Bukan kemunfuran hati2 mas deri berpendapat
Saya bisa TESTIMONI, INI BAPAK PURWADHIKA , OM PURWA, DIA BENER2 BAIK, DITENGAH KESIBUKANNYA, PAPA SAYA DIRAWAT DI RS TRUS MENINGGAL BELIAU DAN ISTRI TIAP HARI SAMPAI DI RUMAH DUKA DAN MAKAM DATANG TERUS, DAN BERDOA UNTUK KAMI, MAKASIH PAK PURWA DAN IBU
Jawaban:
24:49 1. Kurikulum Universitas untuk menjadi ilmuwan, kurikulum Purwadhika sesuai kebutuhan industri
15:41 2. Edukasi yang untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi
48:27 3. Digital Talents Incubator akan diadakan berbahasa inggris sehingga menghasilkan talents digital yang bertaraf internasional
29:37 4. Tidak hanya berdasarkan gelar dan tempat kuliah yang penting memiliki skill untuk bekerja
22:27 5. Karena pencari tenaga kerja mencari talent yang skillnya bagus yang kemampuannya banyak, sedangkan yang dari universitas bisanya sedikit tapi pengetahuannya mendalam hingga 5 sampai 10 tahun kedepan
47:39 6. Yayasan Bangun Nusantara
44:37 7. Mamandiri
Proud of pak Purwa Hartono. Terimakasih sudah memberikan beasiswa kepada saya waktu itu. Jadi ikut digital marketing bootcamp job connector online selama 6 bulan, dan sekarang masih semester 4 sudah kepanggil kerja 3x. Aku yakin pasti ini karena beberapa project tim yang pernah diberikan di Purwadhika. Jadi punya portofolio dan CV yg autentik😊
Gimana caranya kak dapet beasiswa
@@TiaOktarina-j1d beasiswa nya dari kompetisi video digital yang di adakan Purwadhika tahun 2022 kak 🙏 karena masuk TOP 75 besar jadi dapat beasiswa
Itu karena kurangnya peranan pemerintah dalam mengayomi para fresh graduate. Lihat noh rata2 lulusan luar negeri ogah balik ke indonesia karena sempitnya lapangan pekerjaan. Ini fakta
Bang Der, di menit 21:00 pas lu bicara ilmu di sekolah cuma 20% sementara 80% nya di dunia luar, justru gue malah keinget konsep paretto, dimana 20% suatu porsi bikin impact ke 80% lainnya, bisa jadi lho kita belum tentu bisa nguasain 80% ilmu di dunia luar kalo kita ga makan bener2 20% ilmu di sekolah, selebihnya wa Allahu a'lam sih...
Intinya gini,orang yang gasuka di atur dan ga biasa hidup santai ngikutin alur maka mereka akan menemukan 100% dalam dirinya.
Kalau menurut saya memang ilmu di sekolah cuma 20%.Nah dari 80% ilmu yang ada di dunia kerja minimal kita bisa ambil ilmunya sekitar 10 hingga 20 persen.Di situ kita bisa belajar bahwa antara dunia kerja dengan dunia sekolah itu ada perbedaannya.Ada perbedaan antara teori dengan prakteknya dan pada kehidupan nyata kemampuan praktek lebih menentukan hasil akhir dibandingkan kemampuan teori
Saya pribadi seorang mahasiswa, mendengar penjelasan di pembahasan ini semua benar ada nya, memang seharusnya itu yang dibutuhkan seorang mahasiswa, lebih banyak ilmu praktek yang di ajarkan oleh para praktisi berkompeten di bidangnya
Merasa ketampar sekaligus sedih juga karena apa yang sedang jadi topik pembahasan kali ini, sangat related dengan kondisi kita saat ini 😢
Kereen niih bapak narsum........aplikatif banget, sederhana pula mikirnya.
Yg jelas org itu maunya sugih, kaya, berkelimpahan, bukan hanya kerja2 biasa. Sayangnya kita dr cilik di cekoki ortu2 kita utk jd sarjana dan kerja, bukan kaya dan berkelimpahan.
Jadilah kita seorang karyawan yg berada di quadran kiri kata pak Robert T Kyosakhi, yg pasti gak punya uang saat tua/pensiun.
Naaah.... dng merubah cara berpikir bhw kita hrs berubah cara kerjanya, sikap, dan menambah antusiasme keyakinan kita .....Insha Allah kita pasti berhasil dng apa yg sedang kita tekuni.
Yess....makasih pak Narsum.
BAGUS BANGET INI KONTENNYA......INI PENTING UNTUK SEKARANG, DIMANA KURIKULUM SEKOLAH CARUT MARUT...PENGKATROLAN NILAI ADALAH HAL YANG WAJAR....ITU DARI SD- SMA....PARAAAAH!!!!
Mayorita koruptor bergelar master….yang salah adalah kultur hedonisme, konsumtif, dan pengakuan yang sangat melekat dimasyarakat kita…..
perguruan tinggi itu membentuk kerangka berpikir, analitis, kritis sampai adaptif,
sama satu lagi: alat demo, karena mahasiswa itu akalnya masih belum luas, tapi semangatnya membara
jadilah dijadikan alat yg gratis
Benar untuk mereka yg tidak salah jurusan dan serius belajarnya
Terlalu banyak yg ingin dijejalkan ke mahasiswa, malah gak bisa apa-apa. Pdhl saat kerja yg dibutuhkan sedikit skill tapi dalam, nanti baru pelan2 butuh pengetahuan meluas saat naik jabatan. Faktanya hanya secuil yg bisa naik jabatan, bisa krn perusahaan tdk bertumbuh, bangkrut atau krn politik persaingan jabatan
24:00 sindiran untuk para guru. Terima kasih atas masukkannya 😢😪
Pendidikan itu ibaratkan kereta api yang berjalan diatas rel . Karena yang membuat kereta api itu berbelok arah itu karena relnya bukan karena masinisnya maupun rodanya, sama halnya dengan pendidikan yang membuat pendidikan itu berubah itu adalah kurikulum nya .Jika kurikulum tidak diubah maka pendidikan hanya itu-itu saja
😊😊😊😊😊
Banyak Protes ttg kurikulum tetapi tidak bisa memberikan jln keluar dari membangun pendidkan bukan hanya ekonomi saja yg diperlukan dalam membangun kemajuan bangsa
Saya alumni Purwadhika, Alhamdulillah sekarang switch karir dan bisa kerja di perusahaan multinasional. Jujur 4 bulan di purwadhika saya lebih banyak praktikalnya daripada 4 tahun saya di perkuliahan.
Biayanya berapaan bang??
kereng banget pembahasannya, disini jadi belajar rendah hati, dan adaptasi sangat menginspirasi bintang tamunya bikin terharu bangettt bang Der
dari sisi aku sebagai pelajar ngelihat fenomne ini agak bingung karena kurikulum setiap sekolah memang dipersiapkan bekal, hanya saja pemerintah cuek dan tidak mengayomi para fresh graduate di indonesia mereka hanya berpikir buat UU, dan mengesahkan lalu kalau meresahkan warga didemo. Lihat negara tetangga seperti singapur dan Australia, mereka mengayomi fresh graduate dengan memberikan pekerjaan yang layak.
Dan kebanyakan korupsi pemerintahannya, indonesia gara-gara oknum parlemen jadi kotor. Emang bener kata dosen "dosen hanya sebuah fasilitator, selebihnya kembali ke mahasiswa itu sendiri" Kayak gimana ya.. Aku masih bingung statmentnya, aku awale mikir, KULIAH tidak hanya materi tapi skill kerja kenyataan seperti anak SMK aja, sedangkan pekerjaan butuh pengasahan skill. ini kesanku si.
sepertinya bagus nih kalau beliau jadi next menteri pendidikan
Saya alumni kampus top indo, i*b... Alhamdullillah ckup beruntung skrg pny usaha dan profitable... ❤
Bisa IPB, bisa ITB 😂😂
Ow, karena di ajarin secara detail tentang bisnis dari dosen atau kampus nya pak?
@@dimp2w54 di kampus, soal bisnis hny diajari kulit2nya saja, selebihnya ya kita sndiri... *tp mgkin utk yg "fkultas" sekolah bisnis diajari. Dan pndidikan tinggi skrg, kampus jg "menuntut" mhasiswa utk jg entepreneur/wirausaha.. GoodLuck utk semua ya
@@damaihati7151 merk disamarkan kak,, yg psti bkn ui, bkn ugm...hhe
@@damaihati7151 bisa IMB, indonesia mencari bakat
Dalam dunia bisnis anda lulusan mana ga penting , yg terpenting kamu bisa ga menjadikan duit 100 rb bisa menjadi 200 rb , duit 1 juta bisa jadi 2 juta , duit 5 juta bisa jadi 10 juta dan seterusnya he he
Motivasi template seribu umat bro
Dan di perguruan tinggi tu ga diajarkan bro
Mantap sihhhh, dagingg banget Ilmunya thanks Bang Derry Pak Purwaa, biar anak muda gasalah pilih jurusan atau passionn🙏
Mantap nih program² Pak Purwa, sangat inspiratif dan menggugah semangat belajar 🔥🔥🔥
inspiratif banget, memberikan pencerahan ide-ide baru dalam pendidikan... Rendah hati, peka untuk beradaptasi...KITA KASISOLUSI 👍
Bgst. Channel ini podcastnyadaging semua. Love it.
Sistem pendidikan nya..
Saya merasakan sendiri, dosen guru rata2 hanya formalitas mengajar..
Good real
kalau pemikiran sy mau lulusan luar negeri dlm negeri tergantung manusianya. bisa study luar negeri krn keuntungan dr ortunya spt bpk ini. bisa biaya krn kesempatannya dpt beasiswa. tapi bagaimana perushaan jg hrs memberi kesempatan kpd fresh graduated yg non experience utk belajar. dgn diberi kesempatan utk belajar tsb bisa menyerap dan nengaplikasikan ilmu yg didpt. shg nrk dot berinovasi berkreasi memajukan perusahaan itu bersamaan dgn belahar kg belajar lg dari rekan2 nya atsupun seniornya. sebetulnya belajar yg cepat ketika kita terjun dlm pekerjaan sesungguhnya. ingat org yg cerdas pintar akan kalah dengan org yg rajin tekun dan berinovasi. org yg jerja d start up rata2 pensiun usia 50 kebawah. krn kreatifitas di atas 50 sdh berkurang. usia tsb tinggal ilmu pengalaman selama bekerja yg didpt
Maaf. Kalau menurut saya pendidikan sarjana tetap di butuhkan. Walaupun skill bisa didapat dari lembaga kursus seperti Purwadhika, tetapi tetap keahlian berfikir dan pengembangan cara berfikir tetap hanya bisa di dapat dari para ilmuwan yang bernaung di bawah Universitas dengan berbasis kepada penelitian.
Setuju. Basis skill tidak perlu universitas, cukup vokasi. Skill terus mengalami pembaruan & tapi kebanyakan bukan soal cara berpikir tapi soal alat. Lebih butuh basis analisis keilmuan yang didukung pengejawantahan di realita. Butuh entrepreneurship untuk mandiri bukan untuk bayar murah orang lain. Kalau hanya fokus di skill sih bukan mencerdaskan kehidupan bangsa tapi memperkaya pengusaha dengan produksi buruh serbabisa, nanti juga tetap dibayar murah. Perguruan tinggi itu memang untuk keilmuan & pemecahan masalah, jadi salah itu karena prodi PT iming-iming prospek kerja, padahal di-mention juga soal R&D.
Maaf saya kurang setuju, bukan pendidikan sarjananya untuk sekarang tapi gelar sarjananya yang dibutuhkan oleh instansi/perusahaan tertentu. Realitanya Keahlian berfikir dan pengembangan pendidikan informal sekarang tidak kalah hebat, karena pola pendidikan praktek lebih penting dari teori.
kan sudah dijelaskan di video. kalau mau jadi ilmuan ya ke universitas karena diajarkan teori yg mungkin bisa dipakai sampai 20 tahun ke depan, tapi kalau mau cari ilmu yang applicable yang dibutuhkan industri, purwadhika hadir jadi solusi.
Betul pak Purwa, bangsa ini biasa berpikir utk membeli. Bkn membikin. Mknya impor Indonesia dr barang yg remeh temeh sampai yg mewah ada.
terima kasih ilmunya pak Purwa
Narsumnya ttp menunjukkan rendah hati, selalu bilang bapak pd hostnya sementara sy yakin, ilmu dan usianya jauh di atas host...
Ciri2 yg mmg mau maju dan berkembang..
Purwadika is a future a life changer
Pak Purwaaa boleh pakkk ngobrol ...bareng bang Derry bolehh ❤🙏
Ayah juga mau bikin sekolah komputer.. tapi masih ngumpulin modal dulu.. mohon doa nya om Derry 🙏😇
Kalau yg praktis ya ndak usyah sekolah .. cukup belajar nyukur, belajar nukang, ngetik, buat nasi bebek .. ngapain belajar sejarah, bhs, 😎
wah bener ya..kursus komputer. gunadharma budi luhur baru ngetop2 nya sekitar thn 85 an
dari cut teaser awal udah nyengir saya,
bukan kurikulumnya yg salah tp manusianya yang salah baca jelas2 university itu scholar...
basicnya database dan analitik a.k.a tkng catat.
ya klo dirubah jatuhnya bukan scholar sih :v
teknologi informasi itu ibarat masih bayi, digitalisasi itu tahun 2000an...dan terus berkembang pesat..
jelas kurikulum untuk teknologi informasi terus berkembang, begitupun profesi yang baru didalamnya..
orang pajak dan kementrian keuangan aja masih bingung berapa pajak untuk orang2 yang profesinya bebasis digital...karena apa? semua profesi yang baru itu muncul ketika era digital dan teknologi informasi berkembang..dan sampai saat ini..
berbeda dengan profesi guru, dokter, arsitek,dll yang disiplin ilmunya sudah BERABAD ABAD,,ya jelas secara kurikulum pun sudah terbentuk dari dulu....
Bang derry coba negosiasi dong ke pak purwa , untuk jurusan digital marketing jangan dikasih syarat harus S1 ...
Setuju bang Der..saya masih mahasiswa smstr 7 atau akhir..kebetulan jurusan marketing..dan tertarik buat belajar digital marketing tp terhalang oleh syaratnya
Disini juga ada dana riset yg di pake oleh Anggota DPR atau kementrian, tapi Indonesia masih gini aja 😂
BERBICARA BEHAVIOUR CONSUMER YANG SELALU BERUBAH, APAKAH KITA JUGA HARUS MENGIKUTI BEHAVIOUR CONSUMER YANG DOMINAN? BUKANNYA HANYA MENCIPTAKAN RED OCEAN SAJA KARENA SEMUANYA MENGIKUTI PERUBAHAN TERSEBUT ATAU KITA HANYA PERLU MENCARI BEHAVIOUR CONSUMER YANG SESUAI DENGAN USAHA KITA? WALAUPUN JUMLAHNYA SEDIKIT! ATAU KITA HANYA MENGUBAH PERSEPSINYA SAJA BIAR PERILAKUNYA BERUBAH?
pengajar dari Purwadika adalah praktisi 😭😭😭 jarang banget sekolah seperti ini
@@moh6410 yang disampaikan kan memang seperti itu, yang ngajar juga praktisi. Purwadhika lebih ke programmer dan Ini skill base sudah di mention tadi di video, klo pengusaha mungkin salah satunya digital marketing masih masuk. Jadi bukan kelas entrepreneurship
gak usah aplikasi atau kurikulum kuliah di indo yang buruk, gw dulu sempet kuliah sampai semester 1 doang di indo, guru gw cuman nyuruh ketik ulang apa yang ada di projector, siapa paling cepat dan benar dapat nilai Plus, atau siapa yang duluan selesai pulang duluan, itu kan namanya bukan belajar ya itu namanya kejer kejer an siapa paing cepet, ini kuliah belajar atau lomba ya, makanya waktu itu akhirnya gw ambil drop out dan coba ambil boothcamp di luar 3 bulan sudah bisa kerja di luar kota, ikut incubasi dari telkom dan banyak peluang lainnya.
SANGAT MENGINSPIRASI DAN MENJADI SEMANGAT BELAJAR😍😍😍
Pengen ketawa banyak orang ga ngerti beda sarjana, diploma
Sarjana itu bukan untuk kerja di lapangan, karena sarjana itu memang disiapkan untuk menjadi pemikir dan ilmuwan
Diploma memang di lapangan
(UU no 12 tahun 2012)
Entrepreneurship dan bisnis itu seharusnya tidak perlu lagi dibahas di tingkat perguruan tinggi kecuali di program studi bisnis dan sejenisnya, seharusnya itu (jiwa wirausaha) sudah dikembangkan sejak SD sampai SMA karena begitu masuk PT mereka sudah harus paham bahwa pilihannya hanya Pendidikan Akademik dan Vokasi yang menghasilkan Ilmuwan dan Pekerja, kemampuan wirausaha yang seharusnya berada di pendidikan dasar terkubur karena tuntutan "NILAI"
minta tolong undang Pak Otto Totot Sugiri
ada yang bilang sekolah itu scam...untuk jaman sekarang gw akui "YA BENER BANGET"....anak gw waktu smp dikasih soal dan jawabannnya...nyontek itu hal yang lumrah...masuk SMU bayar pungli dalih infak 10jt....dan lebih parahnya pengkatrolan nilai...itu udah lebih dari cukup dibilang SCAM!!!!!
Ankku lulusan universitas negri aja nganggur,,,cari kerja sulit dan pernh kerja jabatan manager cm gaji 2.3 juta umr.... tetap dijalani.dan sekrang nganggur lagi😌😌
Pemalang nyimak wae ...ikut klas digital marketing muahal hei
harusnya nambah lagi tu kata2 di belakangnya jadi salah kampus ,mahasiswa atau ortu..... contoh kasus gue dah kerja dari kuliah karna di kampus bisa ngembangin skill jadi lebih matang tapi pas wisuda ortu minta plg kampung ya kerjaan yg dah enak2 harus di tinggalin pindah ke tempat yg tenaga kyk saya ndag di anggap. lalu ortu nuntut musti kerja kan lawak ya...
Bismillah, assalamualaikum.. halo tim kasisolusi, terima kasih banyak atas podcast yang sangat bermanfaat ini. Izin bertanya, untuk beasiswa purwadhika x kasisolusi pengumumannya kapan ya?
di tempat saya ada pebisnis konvesional non komputer apalagi internet,,,,,tapi di sultan di kabupatennya
Teman gua Lulus kuliah malah jadi Psk yg Lebih parah pendidikan menentukan harga jualnya misalnya PSK yg Lulus S2 harganya lebih mahal daripada psk yg Lulus S1 dan SMA, Sorry Bukan mau menghina memang ini faktanya
Assalamu' alaikum Bang Der, afwan berbagi info aja, Sebenarnya sudah ada lama ada terkait pengembangan skills itu ada di lulusan SMK2 terbaik di indoneisa. cuma mungkin paradigma sebagian orang kalau anak SMK inilah itulah..sekarang kalau boleh di cek bang serapan tenaga tinggi sesuai keahlian dari mana dari SMK bang, mereka hanya tinggal lanjut kuliah makin bagus untuk jenjang karirnya. saat ini sudah ada SMK pusat unggulan sehingga pemerintah melek memberkan insetif lebih untuk pengadaan teknologi. anak2 SMK Jago2 kok.kurikulum dirangkum bareng industri bang, jadi kalau engga relate sama kondisi saat ini ya engga perlu dimasukkin lagi.banyak contoh yang viral bang lulusan SMK bersaing dengan S1.semoga bisa menjadi informasi dan pengembangan SMK lebih maju. oh ya bang cek konsultan2 tertentu banyak pakai tenaga anak SMK.contoh lulusan SMK teknik bangunan sudah bisa desin bangun rumah 2lt. yakin saya barakallah fiik.
Anda ini terlalu naif
itu swasta atau negeri
SMA Negeri yang di tempati sama adek w gak kayak begitu, malah adek saya kebingungan mau kuliah apa? dan kuliah nya untuk apa? mau kuliah kan luas masalahnya.
@@faizshahrulsentosa2377 Swasta hayu Negeri hayu
@@faizshahrulsentosa2377 SMA atau SMK mas bro
Sebenarnya lowker banyak cuma kadangkala gengsi gajinya kecil dan cuma di daerah lokal. Pengalamanku ini.
Takut gaji kecil dg job desk dobel dobel.. Pengennya dibayar mahal tp kualitasnya tidak sesuai
@@anifq6583 kalau aku pribadi niatnya kerja bukan uang tapi relasi dan pengalaman ilmunya. Jadi penting berkembang terhadap diri aja. Tho hidup di luar kota belum tentu bisa nabung.
skill lebih penting drpd ijasah .
Sangat bermanfaat thx ilmu nya 🤝
bukan salah kampus sih, lebih kepada kurikulum yg diajarkan pas kuliah dengan ilmu yg ada dilapangan kadang terpaut jauh selisihnya. ntah kenapa ini bisa terjadi sejak lama.
akhirnya jdi senjata para penguasa bahwa SDM indo lemah, kurang sesuai syarat, kalah sma pekerjaa tiongkok. sehingga yg berada dioffice ya mereka, SDM indo cmn sekelas kuli, security😢..
coba klo pekerja luar cmn dipekerjakan sbgai trainer orang2 indo ane yakin SDM indo ga kalah, SDM indo sudah biasa ngakalin ( dluar teori/panduan ) dtengah keterbatasannya agar solusinya sama.
namun syang ttp aja yg udah kuliah kembali hrs belajar dikejamnya dunia pekerjaannya😢
Kampus salah juga karena ada budaya kampus otoriter dikampus dan cara ngajar yang tidak membuka cakrawala berpikir jadi satu kesatuan kurikulum dan kampus
template doktrin dosen indo ke lulusannya : dikampus lu berjejaring, kalo kuliah pola pikir berbeda dengan non akademis....ya lu bayar minimal 200juta untuk kuliah intuk itu...wkwkwkw....
founder biMBA AIUEO diundang dong, bahasannya untuk Pendidikan Anak Usia Dini bagus itu
Pak Purwo Hartono
18:15 Beradaptasi
Aaaaa setuju bgt...
Assalamu'alaikum, MUNGKIN NGGA YA BANG DERRY NGUNDANG OM ROCKY GERUNG UNTUK PEMBAHASAN AKADEMIS DLL,😁
Harus merubah cara berpiki, kiblatnya ke industri
indonesia mindsetnya tertinggal 15 tahun dr negara maju .
Jir obrolannya daging semua
Bang Der, itu review di google maps untuk tempat kursus bapak ini beberapa ada yg bintang 1 dan itu dijelaskan panjang lebar dan like nya ada 33, harusnya dikonfirmasi dulu di Awal tentang ulasan2 seperti ini, biar berimbang.....
Yg lokasi mana ya, siapa tau bisa mampir
Kesalahan pendidikan sejak dini... misalnya nilai merah diraport anak ternyata matematika,, maka segera ortu bergerak cepat kasih evaluasi di les in...anak "dipaksa"keras untuk menguasai semua bidang... padahal si anak ternyata nilai muatan lokalnya bagus... namun ortu tidak melihat dan apresiasi potensi itu .. padahal anak butuh motivasi untuk kembangkan bakatnya... seharusnya nilai merah tidak masalah sambil jalan diperbaiki sedikit asal bisa lulus.. insyaAllaah akan lahir anak-anak yang ahli di bidangnya dan mencintai pekerjaannya karena memang sesuai passionnya... rata-rata kan salah jurusan...hanya karena image masyarakat tentang peluang kerja yang bagus padahal bukan passionnya...
Masuk juga nih, sperti pepatah lebih baik menjadi profesional di 1 bidang dr pd banyak bidang jadi ilmunya tidak setengah".. Ketikan 1 bidang sudah profesional bisa menambah ke bindang yg lain 😐
Zaman sekarang pesan g*food dari jakarta untuk orang yang di Surabaya bisa, kelakuan suami ku yg suka nraktir 😂ga terhalang jarak😅
Kalian mengharapkan apa dari pendidikan di Indonesia (sebagian besar), apresiasi tenaga pendidik kurang
Channel yang ini bagus banget !! 👍😇.
Thanks
baru nyadar udh ada logo close the door nya di kanan atas
Jarang lihat ya...😋
pgn bgt belajar di purwadihka tp budgetnya buat mas mas baru lulus kuliah langsung kerasa😢😅😂
Akhirnya... ❤
Maaf ini, klo gw emang lebih belajar ama org yg emang berada di bidang itu dan bener2 ngejalanin itu..
termasuk soal RnD, di bahasan video, aku juga kira RnD di indonesia paling mahal dan paling tinggi statusnya, krna RnD paling penting harusnya di bisnis, bahkan UMKM,
Fakta pengalaman 5 tahun lebih , jualan tanpa research mirip naik kapal ditengah lautan tanpa arah tujuan, kita ga tau ikan apa yg dicari, dimana ikan yg bisa kita tangkap sesuai dg kapasitas dan kemampuan kapal kita,
DAN ternyata kita punya pancingnya dan umpannya untuk ikan di sungai, malah berlayar ke tengah lautan, wkwkw
Kereenn
gak ada cerita muridnya yg salah wong gurunya aja ngajarin slide yg udah dipake bertahun-tahun gak ada update
Kasisolusi dan gamal apakah org yg sama?😮
Mending kerja di luar negeri 😂 mau bacot gimana juga yg punya orang dalem pasti yg menang. Yg ga punya orang dalem = gapunya skill & gapunya kemampuan.
UNDANG ERIX SOEKAMTI NGAB
❤❤❤❤
thank bang der🎉❤
Derrr derrr
Next CEO RevoU bang Der hehehe
Bang usut export limbah elektronik hp jadul
Bang der mau revoU juga dong
Wah keknya mau ke purwadhika pha ya, ane s2 juga blom ada kerja
Baru tau kalau ada purwadhika e broo
kurikulum agak outdated + ujian semesteran untuk soal ujiannya gak beda jauh sama tahun sebelumnya jd banyak mhs copy paste jawaban soal tahun lalu....
💪
37:02 #CustomerBehavior
Semoga kemendikbud nonton ini
Om der, kasih saran dong, gw skrng semester 5 ngerasa ilmu yg di ajari dosen kayaknya ga begitu penting karna ga susai pas saya magang
Jd skrng harus gmna dong🙃 nerusin sampe lulus?? Apa beralih ke purwadika??
Materi yg diajarkan sdh tdk terlalu relevant dgn dunia nyata. Rata2 belajar dari textbook aja.
Bang Derry coba ngobrol tentang Pendidikan dan Technopreneurship dengan pak @RomiSatriaWahono, atau pak @OnnoCenter soal jaringan internet di Indonesia.
agak susah mah kalo dua orang itu "ngehe" ngebongkar kelakuan oknum pemerintah , deri "penakut" gak berani kritik pemerintah
Setuju si ini
korupsi, makanya nggak ada anggaran utk riset
emg sjatiny kuliah itu bkn buat cari kerja
Pak Purwa ga minat jadi menteri kominfo/BRIN pak ?
Menkominfo org gaptek titipan partai..😅😅
kuliah kebanyakan SKS utk syarat ambil skripsi wkwkwkkw
Ilmuwan di Indonesia kurang di perhatikan dan klu ada penemuan baru buru2 di serang. Seperti yg terjadi pada dokter T . Bukan kemunfuran hati2 mas deri berpendapat
Jangan terlalu jujur dong... kasihan nih yang udah dicekokin dengan propaganda pemerintah yang selalu "bagus". 😅😅😅