Maulana Syaikh Hasan Al Masyath adalah guru dari murid kesayangan beliau, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, NTB. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kemuliaan kepada Guru-guru kami.
Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
Cerita ttg para sahabat yg berebut air bekas wudlu baginda nabi saw apakah jg palsu? Jg khalid bin walid yg menyimpan potongan rambut beliau yg dia letakkan pd gulungan sorbannya apakah jg cerita palsu? Dan klau benar cerita itu lalu apa mksdnya khalid bin walid menyimpannya?
Lalu bedanya apa dg tabarruk kpd sesuatu benda yg prnh tersentuh ka'bah yg diberkahi terlepas cerita yg disampaikan syaikh Jamil itu palsu. Sy rasa alasan khalid bin walid menyimpan dan selalu membawa potongan helai rambut baginda nabi saw bukan semata mata krn cinta sbgmn yg difahami oleh sbgian sdr muslim kita. Dan menurut sampean apakah perkataan nabi yusuf dlm surah yusuf ayat 93 itu inisiatif dari nabi yusuf as sendiri atau wahyu dari Allah? Mengapa hrs pake/dg baju, mgp tdk dimintakan atau berdoa saja spy ayahnya sembuh atau bs melihat lagi. 🙏
Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi seluruh Ulama, Habaib, dan seluruh pengikut ASWAJA / NU,“Aamiin ya Rabbal Alamin”. اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Alhamdulillah Aswaja memang tidak bisa di kalahkan dalam berdialog dengan Wahabi, Salam buat para penonton setia dari Qori Cilik Ustadz Rohmatulloh ua-cam.com/video/ZjdJMIz9ft8/v-deo.html
Aneh memang,maha guru wahabi saja hanya terdiam dan tidak bengok² mengatakan bid'ah terhadap suatu perbuatan yg telah disebutkan dalilnya,tapi mengapa yg ada di negeri ini, padahal baru ikut kajian 2,3 kali langsung nekad menjerit² menyebut hid'ah terhadap amaliah muslim,apa sebenarnya tujuan mereka, mengapa jauh berbeda perangainya dengan yg di tanah arab,sama sekali tanpa adab sebagai kaum yg telah muslim.
Besoknya juga, syekh wahabol tersebut bakalan tetap mengharamkan tabaruk, padahal udah dijelasin. Wahabi itu kurang lebih mirip bani israil, kaum terngeyel
Setujuuu 👍👍👍👍👍 Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi seluruh Ulama, Habaib, dan seluruh pengikut ASWAJA / NU,“Aamiin ya Rabbal Alamin”. اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Ceritanya diganti jadi syeikh Hasan, dalam kisah lain syeikh Alwy al maliki, ini berarti ada beberapa versi kisah serupa yg tersebar.. Tergantung siapa yg menyebarkannya dan mengambil yg mana..
Sebenarnya bukan tidak berkutik, tapi disitu bisa dilihat keduanya, selain memiliki ilmu juga menerapkan akhlak menghargai perbedaan selagi yang diperdebatkan masalah khilafiyah. Jangan samakan diamnya orang shaleh dengan orang yg tidak berilmu
Sikap Syaikh Abdurrahman As Sa'di adalah contoh sikap seorang ahlussunah. Ketika di sampaikan kepada beliau dalil dari Al Qur'an yang menyelisihi pendapat nya maka beliau meninggalkan pendapat nya dan menerima pendapat yang lebih kuat. Tentunya akan berbeda dengan sikap ahlul bid'ah yang akan mencari-cari alasan untuk membenarkan pendapat nya yang bathil. Semoga Allah merahmati para ulama yang istiqamah di atas Sunnah.
Sekaliber syeikh masa g paham dalil yg Udah di amalkan oleh ummat Islam santero dunia..ini yg terjadi pada kaum Wahabi. Kalau mereka mau membuka diri terhadap ilmu ulama2 Aswaja mereka tidak akan Bersikap kaku dan merasa benar sendiri.
Betul...tapi sayang..sikap seperti ini tidak di amalkan oleh kaum wahabi hari ini..ketika di sampaikan kepada mereka dalil2 dan kaidah2 ilmiyyah mereka tak mau dengar,,mereka hanya mau mendengar fatwa ustadz nya..sungguh kefanatikan yg membinasakan
Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
Mengambil air hujan yang jatuh dari talang kakbah adalah berkah menurut ulama aswaja Mengambil berkah adalah ibadah (penghambaan kepada Allah) Ibadah pada dasarnya haram sampai ada dalil yang membolehkannya. Maka dtangkanlah suatu hadits atau riwayat dari rasulullah yg pernah melakukan ibadah yang serupa di atas Jangan membNgun dalil dari akal dan logika
berarti antum sepakat bahwa ka'bah dan juga air hujan adalah berkah, shoh? Lalu antum mempertanyakan, jika memang itu berkah lalu bgmn tatacara mengambil berkahnya? 1. Air hujan. apakah hanya dgn cara menggunakan air hujan sebagai air menyiram tanaman dimana hikmah scientifiknya adalah air hujan mengandung Nitrogen yang menyuburkan tanaman? atau meyakini air hujan kalo dpakai untuk wudhu, mandi, mengusapnya memiliki keutamaan semisal mendatangkan rejeki, menolak bala', menhindarkan gangguan jin syeitan, dll yang bisa menjadi pintu kesyirikan krn menganggap ada kesaktian nya? 2. ka'bah. bgmn cara mengambil berkahnya? apakah dgn berdo'a yg disyari'atkan, atau dgn meniru apa yg dicontohkan nabi seperti mencium hajar aswad tanpa meyakini kesaktiannya? berdo'a di multazam sbgmn di khabarkan keutamaannya? atau dengan menggunting kain kakbah dan meyakini ada kesaktiannya? atau yang semisal ini yang tidak ada dalil cara mengambil berkahnya? Jadi memang betul, ada orang yang beridadah dengan akal-akalannya sendiri, dan ada yang beribadah hanya dengan yang dituntunkan Allah dan rasulnya saja...
Jangan ambil kesimpulan bahwa syaikh yg satu lbh alim drpd yg lain.....khilaf itu biasa....syaiknya saja tdk merendahkan syikh assa'di kok muridnya malah terkesan merendahkan.....
Perlu anda ketahui bahwa salafy wahabi tidak mutlak mengharamkan tabaruk & tawasul.... Artinya ada yg boleh dan ada yg tidak.. Contoh bertabaruk yg boleh : dgn air wudhu nabi, bertabaruk dgn makanan sisa nabi, bertabaruk dgn rambut nabi, bertabaruk dgn air hujan di awal hujannya. Contoh tawasul yg boleh : dgn asma'ul husna ketika berdo'a, dgn sholawat, dgn menyebutkan amal sholeh ketika berdo'a. Contoh tabaruk yg tidak boleh : bertabaruk ke kuburan, bertabaruk dgn benda2 yg dipakai orang yg dianggap wali.. Contoh tawasul yg di larang : bertawasul dgn isim2 dan rajah2 atau azimat, bertawasul dgn benda2 keramat, bertawasul dgn mayit. Demikian Alloohu alam...jadi fahami...bahwa salafi juga bukan anti tabaruk dan tawasul....tapi ya memang melarang pada tempat2 yg di larang. Adapun jika memang syaikh Abdurrahman as sa'di pernah berlaku demikian....ya perlu di rinci...sejak kapan di atap ka'bah di buat talang hujan...jika memang dari dulu sudah ada...mestinya para sahabat pasti akan mendahului amalan ini, ...dikarenakan ka'bah dari dulu sejak zaman sahabat juga pernah di guyur hujan.
Maka minumlah air hujan dan bertebarruklah karena air hujan dimana pun itu berkah. Dan dimekkah 2 kali lipat. Insyaallah masuk surga. Mintalah pada air tersebut kekayaan dan surganya niscaya kalian semua kufur. Apakah itu maksud Allah dengn ayat itu? hujan disebut berkah karena memberi penghidupan bagi mahkluk hidup bukan bertabarruk.
Tidak ada yg nyuruh minta ke air hujan bro... , mereka mensyukuri anugerah air hujan sesuai yg diinfokan ayat, mereka tidak menyia-nyiakan itu dan mengambil manfaat darinya... Sebagaimana juga tidak ada yg nyuruh minta ke kuburan... Kalian saja yg menuduh kami berlebihan... Padahal kami tidak begitu... Anda juga jgn memaksakan agar orang lain mengikuti takwil anda pada ayat "maa an mubarakan", Karena Maan mubarakan tentu memiliki arti yg lebih luas daripada batasan arti yg anda pikirkan...
Syekh As Sa'di yg disebutkan adalah ulama besar bahkan termasuk salah satu ulama tafsir ternama. Tentang keberkahan Ka'bah dan air hujan beliau sangat faham. Saya kurang yakin dengan cerita di atas. Saya kira beliau sangat faham dgn hadits imam muslim yg menyatakan bahwa Rasulullah pernah membasahi sebahagian tubuhnya dgn hujan yg pertama turun. Cerita mengada2 Para ulama salafi sangat faham tentang tabarruk dan tawassul ada yang syar'i, ada syirik dan ada yg BID'AH. Tidak pukul rata. Wallahu a'lam
Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
@@ujangibrahim2787 Mohon maaf lahir dan bathin. Idul Fithri 1443 H. Semoga Allah menerima amal shalih Ramadhan kita semua. Dan Allah ampuni seluruh dosa kita. Aamiin...
Cerita yg bagus, yg menceritakannya juga bagus orangnya.. bagus untuk anak anak sebagai dongeng🤣🤣 Syaikh Abdurahman bin Nashir As Sa'dy seorang ulama Besar dan beliau ahli tafsir yg paham Al Qur,'an dan muridnya sendiri menjadi Ulama 'Alim ( Syaikh Ibnu Utsaimin) dan bukan penyembah kubur. Maka sangat lucu kalangan sufi mengalahkan beliau.. Seolah olah Syaikh Sa'dy tidak punya ilmu sama sekali.. Maka benar lah dari dulu tidak lah dia seorang Asyariayah wal maturidyah pasti memusuhi Ahli Sunnah.. Menyerang dan mengarang...
Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
duhaaiiii ahli kubur syeh anu anu, engkaulah tuhan yg maha esa! klo ada syeh yg gt, hayu gebukin bareng2, syah utsaimin bukan pemyembah kubur, tp ente yakin yg lain nyembah kubur? masaaaa
Siapa yg nyembah kubur? Orang yg ziarah ke kubur Rasulullah, ke Baqi, ke ma'la, juga anda sebut bentuk nyembah kubur ? Bilang assalamu 'alaika ya Rasulallah... Bukankah doa? Tidakkah Rasulullah mengajarkan doa bagi mayit saat kita ziarah kubur? Ngapain sih kalian hidupnya selalu mempermasalahkan beginian? dan kalian menganggap ini dakwah... ? Dalami dlu... Baru ngomong... Dan jikapun anda menemukan sebagian masih bener, sebagian lagi menyimpang... Jgn digeneralisir ke yg menyimpang... Agar kalian tidak menfitnah ummat Islam lainnya...
@@madukehidupan7459ziarah kubur itu Syar'i bagi yg mengingkari nya bisa fatal akibatnya. Tapi kenyataan yg ada ziarah kubur itu untuk tabarrukan melalui ahli kubur itu yg wajib di luruskan... Ini real.
@@ahmadjajuli7691 bentuk tabarruknya seperti apa? Yg ziarah yg perlu diluruskan? Atau yg salahfaham yg perlu diluruskan? Tabarruk itu dlm pemahaman saya .. memohon kepada Allah agar pencapaian ilmu dan kebaikan Almarhum saat masih hidup selalu diberkahi oleh Allah dan terus bermanfaat... sehingga walopun beliau sudah wafat, ilmu, cahaya iman dan kebaikan beliau terus mengalir manfaatnya baik bagi kita maupun orang lain... Apakah itu tidak boleh? Di sholawat ibrahimiyah kita juga diajarkan memohonkan keberkahan bagi nabi Muhammad walopun beliau sudah wafat...
Yakin kisah ini nyata ? Atau hanya qila wa qola? Menceritakan seorang laki-laki. ..... siapakah dia ? Jin atau manusia ? Takutlah kepada Allah, Ingatlah bahwa setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Allahulmusta'an.
memahami air hujan adalah berkah, sohih. Memahamkan diri bahwa ka'bah adalah berkah, sohih. Namun bgmn cara mengamalkan pengambilan berkah (kaifiyah) butuh kepada sunnah juga, apakah rasulullah mengajarkan cara mengambil berkah dari air hujan, maupun ka'bah dengan cara yang disifatkan syeikh ini (yakni dipakai mengusap, mandi, berwudhu, dst), apakah sahabat dan tabi'in menggunakan cara tersebut? tanda muhdasat diantaranya jika ada di antara 6 berikut berselisih antara sunnah dan bukan sunnah yakni: (1)sebab disyariatkan atau tidak, (2) lafadz, ada yg ditentukan dgn lafadz tertentu ada yang tidak, seperti 33x setelah sholat (3) kaifiyah, tata cara,
Jika semua sepakat bahwa ka'bah dan juga air hujan adalah berkah, Lalu teruslah bertanya, bgmn tatacara mengambil berkahnya yang di riwayatkan dari syari'at? apa yang di konfirmasi nabi, dikerjakan sahabat, dan para pewarisnya pada hujan dan kakbah..? apakah: 1. Air hujan. hanya dgn cara menggunakan air hujan sebagai air menyiram tanaman dimana hikmah scientific-nya adalah air hujan mengandung Nitrogen yang menyuburkan tanaman, menjadi rizki penduduk bumi? atau meyakini air hujan kalo dpakai untuk wudhu, mandi, mengusapnya memiliki keutamaan semisal mendatangkan rejeki, menolak bala', menhindarkan gangguan jin syeitan, dll yang bisa menjadi pintu kesyirikan krn menganggap ada kesaktian nya? atau melakukan peribadahan atau syari'at tambahan khusus semisal mandi air hujan? 2. ka'bah. bgmn cara mengambil berkahnya? apakah dgn berdo'a yg disyari'atkan, atau dgn meniru apa yg dicontohkan nabi seperti mencium hajar aswad tanpa meyakini kesaktiannya? berdo'a di multazam sbgmn di khabarkan keutamaannya, melakukan towaf, dst? atau dengan menggunting kain kakbah dan meyakini ada kesaktiannya, mencium cium tembok kakbah? atau dengan ritual lain yang tidak ada dalil cara mengambil berkahnya? Jadi memang betul, ada orang yang beridadah dengan akal-akalannya sendiri, dan ada yang beribadah hanya dengan yang dituntunkan Allah dan rasulnya saja... Kalaulah boleh serampangan, kayaknya nggak ada bedanya dukun dgn orang soleh dalam perkara mengambil berkah dari makhluqNya, apa saja boleh menurut akalnya masing masing.. dengan inikah memelihara agama?
Apakah pemahaman para sahabat seperti itu juga? Apakah mereka melakukan seperti itu juga? Apakah syeh itu lebih memahami Al Qur'an daripada para sahabat???
Betul. Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
iya seperti ketidak tahuan antum ttg pemahaman para sahabat yg jumlahnya ribuan, tanya aja sama diri sendiri itu jadiin air sebagai Tuhan atau engga, atau mereka hanya sekedar menduga Alloh memberi keberkahan lebih pada air hujan yg turun di kabah- bisa salah bisa benar, tp yakin jadi sirik? masaaa
coba anda buktikan dengan ilmiah apa yg tidak dilakukan sahabat adalah sesat , kenapa harus ada ijma dan qias dalam hukum islam klo dasarnya hanya itu, ngaji usul fiqh dlu sebelum ngaji usul fiqh ngaji dlu gramatika arab, baru bisa ngobrolin masalah ijma qias dan dasar2 hukum nya, jgn ikut usdat ikuti ilmu
ini adalah sejarah haqiqiyah yg pernah terjadi antara ulama aswaja dan ulama wahaby yaitu syeikh ass'di pengarang tafsir ass'di.tp ulama aswajanya yg benar bukan syiekh hasan almasath tp sayyid alawy bin abbas almaliki alhasani beliau ayah dari abuyya sayid muhammad bin alawy almaliki. coba bisa tabayyun ke murid2 abuyya sayid muhammad bin alawy almaliki atau santri2 alumni mekkah
Syaikh Al Utsaimin dimana beliau ini dimana. Jelas dari sisi keilmuan sangatlah jauh. Al Utsaimin hafal kutubussittah apalagi Al Qur'an, apalagi gurunya yg jelas lebih lagi di atas syaikh Al Utsaimin, beliau juga seorang mufassir. Begitulah kau sufi, selalu bawa cerita bohong dan khayalan. Air hujan berkah Ka'bah juga berkah Berkahnya hujan karena memang kehendak Allah dan jatuh dari langit, bukan karena jatuh dari ka'bah. Lantas perbuatan murid2 itu pernah diriwayatkan dari para sahabat, tabiin dan ulama setelah mereka? Memang ada yg salah menyentuh ka'bah karena seperti Mu'awiyyah yg diluruskan oleh Ibnu Abbas.
Betul. Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
Nabi ga takut klo umatnya jadi sirik , makanya nyium hajar aswad, antum takut orang jadi sirik atau memang nuduh perbuatan itu menyekutukan Alloh, klo emang air hujan turun dari kabah adalah berkah, beruntungnya mereka, klo engga berkah ya ga apa2.. yg jelas ga ada yg mikir air hujan turun dari kabah itu saingan Tuhan yg maha esa, yg jadi masalah adalah kenapa nuduh sirik, sirik itu kan tuhan banyak bukan masalah berkah yg ada dalam banyak hal
@@digifarmer5348 itu kedustaan dari syaikh itu. Lihatlah fatwa para syaikh yg dituduh wahabi, bacalah di sana, semuanya jelas. Syaikh yg paling malas bawa kitab adalah syaikh ini, padahal kitab2 para ulama yg dituduh wahbai banyak sekali.
Namanya Aswaja itu senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah....ngakunya Aswaja,tapi dia masih melakukan perkara agama yg tidak ada contohnya dari Alquran dan Sunnah....kan ironis.....isi video diatas TDK menunjukkan dalil tentang dibolehkannya tabarruk.....trutama pd orang Soleh...telitilah mendengar dan melihat...jangan asal kagum dgn seseorang tnpa tau isinya...
Perbuatan bid'ah yg selalu jadi handalan paham salafi . Dan perbuatan bid’ah itu ada dua bagian : 1. Perbuatan bid’ah dalam adat istiadat (kebiasaan) ; seperti adanya penemuan-penemuan baru dibidang IPTEK (juga termasuk didalamnya penyingkapan-penyingkapan ilmu dengan berbagai macam-macamnya). Ini adalah mubah (diperbolehkan) ; karena asal dari semua adat istiadat (kebiasaan) adalah mubah. 2. Perbuatan bid’ah di dalam Ad-Dien (Islam) hukumnya haram, karena yang ada dalam dien itu adalah tauqifi (tidak bisa dirubah-rubah) ; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mengadakan hal yang baru (berbuat yang baru) di dalam urusan kami ini yang bukan dari urusan tersebut, maka perbuatannya di tolak (tidak diterima)“. Dan di dalam riwayat lain disebutkan : “Barangsiapa yang berbuat suatu amalan yang bukan didasarkan urusan kami, maka perbuatannya di tolak“. ☝️Di sini nampak jelas bahwa bid'ah ad- Dien(islam ) hadis tersebut di sampaikan sabda Rasulullah. Lalu dimana sabda nya bid'ah tradisi yang disangka mubah. MACAM-MACAM BID’AH Bid’ah Dalam Ad-Dien (Islam) Ada Dua Macam : 1. Bid’ah qauliyah ‘itiqadiyah : Bid’ah perkataan yang keluar dari keyakinan, seperti ucapan-ucapan orang Jahmiyah, Mu’tazilah, dan Rafidhah serta semua firqah-firqah (kelompok-kelompok) yang sesat sekaligus keyakinan-keyakinan mereka. ☝️Jika suatu amalan yg berkaitan dgn Sariat lalu disangka sesat. dapat kah seseorang mengetahui niat amalan nya dgn ber sangka². 2. Bid’ah fil ibadah : Bid’ah dalam ibadah : seperti beribadah kepada Allah dengan apa yang tidak disyari’atkan oleh Allah : dan bid’ah dalam ibadah ini ada beberapa bagian yaitu : a. Bid’ah yang berhubungan dengan pokok-pokok ibadah : yaitu mengadakan suatu ibadah yang tidak ada dasarnya dalam syari’at Allah Ta’ala, seperti mengerjakan shalat yang tidak disyari’atkan, shiyam yang tidak disyari’atkan, atau mengadakan hari-hari besar yang tidak disyariatkan seperti pesta ulang tahun, kelahiran dan lain sebagainya. ☝️Suatu amalan dalam lingkaran syariat sekali pun tanpa innamal a'malu binniyat Maka sia². Dan dpat di bedakan merayakan hari lahir yg disyariat kan seperti maulid nabi berpuasa setiap hari senin.maka apakah itu keluar dari syariat. Lain hal nya hari lahir dirayakan dgn pesta besaran² sudah jelas keluar dari syariat agama. b. Bid’ah yang bentuknya menambah-nambah terhadap ibadah yang disyariatkan, seperti menambah rakaat kelima pada shalat Dhuhur atau shalat Ashar. ☝️Ini bukti nyata pernyataan tak ber ilmu(di buat-buat). Jika ternyata menambah belum tentu niat atau disengaja.sifat nya manusia tidak lepas dari khilaf dan lupa. c. Bid’ah yang terdapat pada sifat pelaksanaan ibadah. Yaitu menunaikan ibadah yang sifatnya tidak disyari’atkan seperti membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan dengan cara berjama’ah dan suara yang keras. Juga seperti membebani diri (memberatkan diri) dalam ibadah sampai keluar dari batas-batas sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ☝️Ketahuilah setiap ibadah penting nya ikhlas dan niat.sehingga tidak menimbulkan keraguan. Celaka lah bagi yang beridah jika merasa diri terbebani. d. Bid’ah yang bentuknya menghususkan suatu ibadah yang disari’atkan, tapi tidak dikhususkan oleh syari’at yang ada. Seperti menghususkan hari dan malam nisfu Sya’ban (tanggal 15 bulan Sya’ban) untuk shiyam dan qiyamullail. Memang pada dasarnya shiyam dan qiyamullail itu di syari’atkan, akan tetapi pengkhususannya dengan pembatasan waktu memerlukan suatu dalil. ☝️Tidak semua perakara harus di tentukan dalil. Sebab perkara dalil tidak akan selaras tanpa akal. Catatan: ditinjau dari keberadaan akal dan nafsu, mahluk2 yang Allah karuniai kemampuan berpikir itu ada tiga jenis: malaikat, yang dikaruniai akal saja, tanpa nafsu; hewan, yang hanya dikaruniai nafsu, tanpa akal; dan manusia dan jin, yang Allah swt karuniai akal maupun nafsu. Ayat-ayat Al Quran berikut dengan tegas memaksa kita untuk menyimpulkan bahwa hanya kaum Muslimin-Mu’minin lah yang menggunakan akalnya. Kaum yang lain, entah itu kafirin, musyrikin, munafikin, Nasrani, Yahudi, ataupun lainnya, oleh Al Quran dikatakan sebagai kaum yang tidak berakal (laa ya’qilun). Silakan simak ayat-ayat berikut… Yunus: 42 وَ مِنهُْم مَّن يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ أَ فَأَنتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ وَ لَوْ كاَنُواْ لَا يَعْقِلُون Dan di antara mereka (yang ingkar) itu, ada yang datang mendengar ajaranmu; maka engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mau berakal (laa ya’qiluun). Sebagai mana nya akal di jelaskan dalam Qur'an Al Baqarah: 164 Al Baqarah: 171 Al Maidah: 58 Al kaidah:58 Yunus: 100 Al Hajj: 4 - Hati untuk berakal Al Ankabut: 63 dan Al Hasyr: 14 لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فىِ قُرًى محَُّصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَاءِ جُدُرِ بَأْسُهُم بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تحَْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَ قُلُوبُهُمْ شَتىَ ذَالِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُون (Orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik) dengan keadaan bersatu padu sekalipun, tidak berani memerangi kamu melainkan di kampung-kampung yang berbenteng kukuh, atau dari sebalik tembok. (Sebabnya): permusuhan di antara mereka sesama sendiri amatlah keras; engkau menyangka mereka bersatu padu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu, kerana mereka adalah kaum yang tidak berakal (qaumul laa ya’qiluun). Setelah jelas penegasan Al Quran bahwa hanya kaum mu'minin-muslimin sajalah yang menggunakan akalnya, Pertanyaan:apakah kaum muslimin itu kafir. sedangkan kaum lainnya adalah tidak berakal, Bagai mana yg telah di ketahui paham salafi Wahabi Tidak mengerti tanpa akal. maka tidak ada kesimpulan lain selain bahwa akal menduduki posisi sangat penting dalam beragama dan berkehidupan.
Semoga Allah SWT selalu menjaga keluarga kita dan dihindarkan serta dijauhkan dari fitnah golongan wahabi mujassimah+musyabbih ngaku2 salafi tapi yg diikutin albani, yg tidak sadar kalau jahil murokab tapi merasa paling pinter paling benar, aamiin...
@@muslimzakaria3412 lah ini kan rjukan salafi wahabi.saya jawab. Nama mu muslim Zakaria tak sesuai dgn cara pikir dan akal mu Belajar lah yg benar. Jgn terlalu semangat meneguk air liur kong jawaz
@@muslimzakaria3412 maaf kang kayaknya anda berilmu dan sangat cerdas bolehkah saya bertanya tengtang bid'ah,,,?,, maaf saya orang awam dan bodoh pengen belajar anda maaf sebelumnya
Sebagian sumber mengatakan bahwa syekh aswaja tersebut bukan syekh hassan masyath tapi sayid alwi al maliki (Ayahanda sayid muhammad al maliki, penulis mafahim)
Iya akhi👍🏻 Buku mafahi konsep nya yang diemban oleh Hizbut Tahrir, sebagai partai politik Islam yang bertujuan untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam (isti’naf al-hayat al-Islamiyyah) yang diwariskan oleh Nabi saw, membangkitkan umat serta membebaskan mereka dari cengkraman penjajahan kaum Kafir imperialis. Dan Alhamdulillah indonesi masih dipimpin Islam.
Syaikh Hassan Al Masyyat salah satu guru dari Guru Syaikhal Al Maulana Zainul Abdul Majid Lombok.. Kakenya TGb. Dr. Zainul Majdi.. Alhamdullah Lombok 90% Aswaja.. Cuma secuil Salafy Wahabi..
Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi seluruh Ulama, Habaib, dan seluruh pengikut ASWAJA / NU,“Aamiin ya Rabbal Alamin”. اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Kisah ini adalah palsu. Yang bercerita tidak jelas. Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini. Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi. Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM. Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf. Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya. Baaraka llaahu fiikum.
memang apa salahnya klu di indonesia di adakan debat nasional..? buatlah perjannjian dgn mereka. jika mereka kalah harus hengkang dr negri ini atau ikut faham aswaja. mana yg namanya nahdhatul ulama..? mana yg namanya berjamaah..? beri umat kepahaman knp tdk ada tindakan tegas dr ustd2 aswaja atau nu..?
saya takut kisah ini dusta, atas nama syekh masysyath,, klo beliau bilang ka'bah berkah karena ayat itu,, pendalilannya kurang tepat krn kata مباركة ini kembali ke kata بكة(makkah) bukan kata أول بيت (ka'bah). dan diakhir kisah si pencerita bilang, saya tidak tahu syekh assa'di menjawab apa? ini permasalahan mudah sebernarnya klo ceritanya benar.! saya sudah tau cara orang orang kullabiyyah buat cerita. menggal atau ngarang terus endingnya dibuat ngambang, syekh assa'di beliau menulis tafsir, untuk masalah hujan makna keberkahannya ada tapi bukan ghuluw seperti yg ada dikisah
Dalil Aqli dan Dalil Naqlinya jelas. Sumbernya dari Al-Qur'an air adalah berkah dan wadahnya( Ka'bah ) adlh bangunan yg diberkahi oleh Allah SWT. Jadi dari sisi mana haram mandi dibawahnya!!???? Ingat hukum Ada5 yg jelas tdk termasuk sesuatu yg haram, jelaasss.. Terserah pilih sunnah atau makruh.begitu saja repot .. Sesama salafi saja saling mensesatkan apalagi diluar kelompok pemahaman mereka. Hal. 181 - 185 dalam buku Bid'ah dalam Agama, Hakikat sebab klarifikasinya dan Pengaruhnya Syaikh Yusuf al Qardhawi menulis ; Orang yg mengikuti pendapat Syaikh Muhammad bin Utsaimin , al Albani dan Shalih al Fauzan yg menilai bahwa duduk utk takziah sebagai pelaku bid'ah dan harus dijauhi, konsekwensinya iapun menetapkan Syaikh Abd Aziz bin Fausan dan Abdullah bin Jibrin sbg pelaku bid'ah karena keduanya memperbolehkan perkara tsb.sementara orang yg mengikuti pendapat Syaikh Muhammad bin Utsaimin yg menilai memberi makanan kpd kedua orang tua diwaktu malam merupakan perilaku bid'ah, konsekwensinya iapun menilai Syaikh Abd Aziz bib baz, Abdullah bin Jibrin dan Shalih bin Fauzan sebagai pelaku bid'ah karena mereka memperbolehkan perbuatan itu. Barang siapa yang mengikuti pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Baz , Muhammad bin Utsaimin dan Shalih bin Fauzan yg menilai pengkhisusan hari Jum'at utk ziarah kubur sebagai perbuatan Bid'ah, konsekwensinya iapun menilai Syeikh Abdullah bin Jibrin sbgai pelaku bid'ah kerana ia membolehkan perbuatan ini. sementara orang yg mengikuti pendapat Syaikh Albani dan Shalih bin Fauzan yg menilai pembuatan/ penggunaan Tasbih utk zikir adlh perbuatan Bid'ah konsekwensinya Syaikh Abdul Aziz bin Baz , Muhammad bin Utsaimin dan Abdullah bin Jibrin sebagai pelaku bid'ah karena memperkenankan perbuatan ini. Orang yg mengikuti pendapat Syaikh Bakar Abu Zaid dan Abdurrazzaq Afifi yg menilai penyelenggaraan acara pembacaan Al-Qur'an sebagai bid'ah konsekwensinya iapun menilai Syaikh Albani dan Shalih bin Fauzan yg menilai perbuatan/ penggunaan sbg pelaku bid'ah kaRena keduanya membolehkan acara ini. Inilah contoh kebingungan para ulama Salafi Arab Saudi dalam memahami bid'ah , sehingga mereka baik secara sadar atau tdk sadar mereka telah saling men bid'ah kan satu dgn yg lainnya. Jika para ulamasalafi arab saudi saja saling mem bid'ah kan satu sama lain bagaimana para pengikut salafi arab saudi yg ada diIndonesia yg bingung dlm memahami bid'ah. Perlu diketahui pandangan salafi tentang bid'ah semuanya adlh sesat dan menyesatkan yg pelakunya dipastikan masuk neraka inilah doktrin wajib yg harus ada dalam diri seseorang salafi sejati.
Kuburiyah dan batiniyah wahdatul wujud mertabat tujuh naksyahbandiyah al aliyah merekq semua bukan aswaja hamya mengaju sahaja tapi amal mereka jauh dari ahlul sunnah. Wahabi saudi itu lebih tepat dngan sunnah
Ini mah kisah Fiktif, Nggak heran,kaum assariyyah sufi membuat cerita cerita kayak gini. Dari ceramah dan catatan yg beredar aja udah beda tokoh utamanya. Yg tersebar dan populer itu Syaikh Sayyid Alwi Almaliki Dengan Syaikh Abdurahman assa'di. Bukan Syaikh Hasan Almashyat dan Syaikh Abdurahman Assa'di.Jamil Halim pendusta. Nggak tau malu.
Asy 'Ariyyin Masih Ada Sampai Sekarang di Biladul Harramain ; Mereka Tidak Pernah Dipaksa Menjadi Salafiyin dan Tidak Diusir! Bahkan Bisa Mengajar dan Bermajelis Lalu Mengapa Membenci ? 'Masya Allah'
Saran buat KAIFA Channel, jangan sering menampilkan perdebatan sesama umat muslim, menandakan hati antum mencerca juga !. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid berkata: Aku bertanya kepada Abu Wa'il tentang Murji`ah, maka dia menjawab: Telah menceritakan kepadaku Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "mencerca orang muslim adalah fasiq dan memeranginya adalah kufur".
inti AQIDAH salipiWAHAbi itu menKAFIR2kan kaumMuslimin termasuk imam2 SALAF hg binBAZ pun Nekat meNYALAHkan Kholifah Ali atas Perang2 yg beliau PutusKan.....😭🤲😭
@@kopipait3612 Aliran Wahabiyah ini dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman an-Najdi (1115 - 1206 H/1703 - 1792 M). Ia wafat diusia yang sangat tua, dengan umur 91 tahun. Ia belajar ilmu agama dasar bermadzhab Hanbali dari ayahnya yang juga seorang qodhi. Pengetahuan agamanya kurang memadai, karena dia belajar ilmu agama hanya dari segelintir guru, termasuk ayahnya yang sangat minim dan terputus-putus. Sebelum bersekongkol dengan keluarga Saud dan Inggris untuk memberontak dari kekhalifahan Turki Ustmani, dia layaknya ustadza kampung yang tidak menonjol, biasa-biasa saja dan bahkan tidak diperhitungkan. Selain itu dia gemar membaca berita dan kisah-kisah para pengaku kenabian. Sejak masa studinya yang singkat itu, telah tampak darinya gelagat penyimpangan yang besar. Pada tahun 1143 H, Muhammad bin Abdul Wahab mulai menampakkan dakwahnya terhadap aliran barunya itu, akan tetapi ayahnya bersama para masyayikh dan guru-guru besar disana berdiri tegak menghalau kesesatannya. Mereka membongkar kebatilan ayahnya, sehingga dakwahnya tidak berlaku. Barulah ketika ayahnya wafat pada tahun 1153 H, ia mulai leluasa untuk kembali menebar dakwahnya. Atas kehadiran aliran sempalan ini, masyarakat Huraimila bengkit dan hampir-hampir membuat ia terbunuh. Kemudian ia melarikan diri ke kota ‘Uyainah. Disana ia merapat kepada emir (penguasa, walikota) kota tersebut untuk menikahi gadis dari salah seorang kerabatnya. Namun tidak lama kemudian, masyarakat Uyainah keberatan dengan ajakannya sehingga mengusirnya. Lalu ia pergi dan menuju Dir’iyah disebelah timur kota Najd - sebuah daerah yang dahulu didiami oleh para pengaku Nabi dan dari kota itu para murtadin berusaha menyerang kota Madinah sepeninggal Nabi SAW. Dikota tersebut, ia mendapat dukungan penuh dari emirnya yaitu Muhammad bin Sa’ud, sehingga warga masyarakat disana pun menyambut ajarannya dengan hangat. Saat itu, ia bertingkah seperti mujtahid agung. Ia tidak pernah menhiraukan pendapat para imam dan ulama’ terdahulu, maupun sezaman dengannya. [3] Nama yang dipakai oleh golongan Wahabiyah sendiri ialah “golongan Muwahhidin” (Unitarians) dan metodenya mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Mereka menganggap dirinya golongan Ahlussunnah, yang mengikuti pikiran-pikran Imam Ahmad bin Hanbal yang ditafsirkan oleh Ibnu Taimiyah. [4] Wahabisme atau ajaran Wahabi muncul pada pertengahan abad 18 di Dir’iyyah sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab, di daerah Najd. Ibn Abdul Wahhab adalah seorang mubaligh yang fanatik, dan telah menikahi lebih dari 20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan) dan mempunyai 18 orang anak. [5] Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur-Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi. Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru- gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati- hati terhadapnya. [6] Aliran Wahabi merupakan sebuah gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III (1204-1222 H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat manusia dalam kemusyrikan. Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agama mereka. Gerakan wahabi muncul melawan kemampuan umat Islam dalam masalah akidah dan syari’ah, karenanya gerakan ini tersebar dengan peperangan dan pertumpahan darah. Dengan dukungan hijaz bagian timur yaitu raja Muhammad bin Saud raja ad Dir’iyah, pada tahun 1217 H Muhammad bin Abdul Wahhab bersama pengikutnya menguasai Thaif setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak ada yang selamat kecuali beberapa orang. Dari Thaif kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa kota seperti Makkah, Madinah, Jeddah dan kota-kota lainnya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1226 H, Sultan Mahmud Khan II turun tangan dengan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali Basya untuk membendung gerakan Wahabi ini. Sampai akhirnya mereka dapat mengambil alih kota Thaif, Makkah, Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahab. [7]
Aliran Wahabiyah ini dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman an-Najdi (1115 - 1206 H/1703 - 1792 M). Ia wafat diusia yang sangat tua, dengan umur 91 tahun. Ia belajar ilmu agama dasar bermadzhab Hanbali dari ayahnya yang juga seorang qodhi. Pengetahuan agamanya kurang memadai, karena dia belajar ilmu agama hanya dari segelintir guru, termasuk ayahnya yang sangat minim dan terputus-putus. Sebelum bersekongkol dengan keluarga Saud dan Inggris untuk memberontak dari kekhalifahan Turki Ustmani, dia layaknya ustadza kampung yang tidak menonjol, biasa-biasa saja dan bahkan tidak diperhitungkan. Selain itu dia gemar membaca berita dan kisah-kisah para pengaku kenabian. Sejak masa studinya yang singkat itu, telah tampak darinya gelagat penyimpangan yang besar. Pada tahun 1143 H, Muhammad bin Abdul Wahab mulai menampakkan dakwahnya terhadap aliran barunya itu, akan tetapi ayahnya bersama para masyayikh dan guru-guru besar disana berdiri tegak menghalau kesesatannya. Mereka membongkar kebatilan ayahnya, sehingga dakwahnya tidak berlaku. Barulah ketika ayahnya wafat pada tahun 1153 H, ia mulai leluasa untuk kembali menebar dakwahnya. Atas kehadiran aliran sempalan ini, masyarakat Huraimila bengkit dan hampir-hampir membuat ia terbunuh. Kemudian ia melarikan diri ke kota ‘Uyainah. Disana ia merapat kepada emir (penguasa, walikota) kota tersebut untuk menikahi gadis dari salah seorang kerabatnya. Namun tidak lama kemudian, masyarakat Uyainah keberatan dengan ajakannya sehingga mengusirnya. Lalu ia pergi dan menuju Dir’iyah disebelah timur kota Najd - sebuah daerah yang dahulu didiami oleh para pengaku Nabi dan dari kota itu para murtadin berusaha menyerang kota Madinah sepeninggal Nabi SAW. Dikota tersebut, ia mendapat dukungan penuh dari emirnya yaitu Muhammad bin Sa’ud, sehingga warga masyarakat disana pun menyambut ajarannya dengan hangat. Saat itu, ia bertingkah seperti mujtahid agung. Ia tidak pernah menhiraukan pendapat para imam dan ulama’ terdahulu, maupun sezaman dengannya. [3] Nama yang dipakai oleh golongan Wahabiyah sendiri ialah “golongan Muwahhidin” (Unitarians) dan metodenya mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Mereka menganggap dirinya golongan Ahlussunnah, yang mengikuti pikiran-pikran Imam Ahmad bin Hanbal yang ditafsirkan oleh Ibnu Taimiyah. [4] Wahabisme atau ajaran Wahabi muncul pada pertengahan abad 18 di Dir’iyyah sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab, di daerah Najd. Ibn Abdul Wahhab adalah seorang mubaligh yang fanatik, dan telah menikahi lebih dari 20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan) dan mempunyai 18 orang anak. [5] Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur-Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi. Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru- gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati- hati terhadapnya. [6] Aliran Wahabi merupakan sebuah gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III (1204-1222 H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat manusia dalam kemusyrikan. Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agama mereka. Gerakan wahabi muncul melawan kemampuan umat Islam dalam masalah akidah dan syari’ah, karenanya gerakan ini tersebar dengan peperangan dan pertumpahan darah. Dengan dukungan hijaz bagian timur yaitu raja Muhammad bin Saud raja ad Dir’iyah, pada tahun 1217 H Muhammad bin Abdul Wahhab bersama pengikutnya menguasai Thaif setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak ada yang selamat kecuali beberapa orang. Dari Thaif kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa kota seperti Makkah, Madinah, Jeddah dan kota-kota lainnya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1226 H, Sultan Mahmud Khan II turun tangan dengan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali Basya untuk membendung gerakan Wahabi ini. Sampai akhirnya mereka dapat mengambil alih kota Thaif, Makkah, Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahab. [7]
Seandainya baitullah dijaga oleh kalangan yg mengatas namakan dirinya aswaja (bukan ahlus sunnah wal jamaah)... Saya yakin baitullah akan runtuh sebab kiswah akan digunting², batu batanya akan dicongkeli, tanahnya akan digali... Krn bagi mereka benda benda itu membawa berkah.... 😑
@@yudiyuliadi2952 Ohya? Berarti dulu ka'bah dipakai tempat pacaran donk sama warga sana? Seperti yg kita lihat disini, masjid dipake dua duaan gitu sama bukan org wahabi? 🙄
@@yudiyuliadi2952 Kalem, gak usa maki maki. Ini baru permulaan 😊 Kalo Ka'bah gak dipake pacaran, gak dipake nongkrong ibu ibu berlejing, berarti kabah blom pernah dikuasai ahlusunah.. Jalan jalan donk ke pasar dan lihat kanan kiri, itulah gambaran ahlusunah yg ente klaim, bukan? 😊
@@yudiyuliadi2952 ada akhiran *Bi,* saya gak tau itu nyebut apa. Babi atau Bubi... Kan gak mungkin nyebut saya Nabi 😅 Kejadian pengguntingan kiswah, pencongkelan komplek ka'bah, atau semisal itu udah byak beritanya, mas. Seandainya askar gak tegas, bisa jadi ka'bah mengalami kerusakan. Anda tau kan ka'bah gak pernah sepi apalagi musim haji... Makam gusdur aja, konon sampe ambles... Alasannya sih tanah gembur... Tapi bkn rahasia klo peziarah pd ngambilin tanah makam beliau. Coba anda bayangkan, jika askar² itu beraliran sufi... Tentu dia akan membiarkan kiswah digunting, atau batu kabah dicongkel krn mrk tdk bs melarang seseorang mengambil berkah.
@@yudiyuliadi2952 Jawabannya kan udah di atas... Pernah gak Ka'bah dipake tempat pacaran sama warganya? Klo gak pernah, berarti aswaja belum pernah jaga ka'bah.
ada ga min syariat Nabi SAW tabarruk pada air hujan dengan perbuatan seperti itu. justru bagi saya kok malah aneh ya.. menetapkan cara cara tabarruk air hujan tapi dengan perbuatan perbuatan yang tidak dinyatakan itu ajaran nabi SAW tapi muncul sesaat dari ijtihad seseorang syaikh... ada yang janggal ini.
'Sayang Sekali' Channel Ini Tidak Pernah Menyerang Orang-Orang Kafir ; Tetapi Lebih Suka Menyerang Sebuah Kaum yang Tidak Perlu untuk Diserang dan Dimusuhi 'La Haula wa La Quwwata Illa Billah'
tp canel sebelah tidak pernah mentauhidkan orang kafir,tp malah menyesatkan orang yg sudah bertauhid, yg seharusnya merangkul tp malah memecah belah umat
Sudah pernah mendengar cerita ini sebelumnya.. alhamdulillah.. InsyaAllah akan kami ceritakan kisah ini ke anak cucu kami.. sanad adalah bagian ilmu..
Coba sebutkan sanad cerita ini.
Alhamdulillah...mantul Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah Assya'iroh Wal Mathuridiyyah 💪😎
yes! klo ada yg ngeyel ALLOH diatas atau di langit diem nya.. suruh liat gambar antariksa yang GEDEEEE banget! biar mereka tau langit ada dibawah bumi
Maulana Syaikh Hasan Al Masyath adalah guru dari murid kesayangan beliau, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, NTB. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kemuliaan kepada Guru-guru kami.
Alhamdulillah agar slalu istiqomah berdakwah dg medsos agar umat FAHAM ASWAJA untuk kebaikan berkekalan a...min.
Alhamdulillah saya pernah belajar kitab mustolah hadis beliau Syekh hasan masyath ..
👍👍👍👍👍
Alhamdulillah. Syukron ustadz 👍
Alkhamdulillah sekeluargaku n dari nenek moyangku dalam Aswaja, bermazhab Syafi'i
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
Masya Allah,, Barakallahu fikum,, Mudah2an kita semua senantiasa diberi hidayah ilmu oleh Allah Subhanahu Wata'ala dengan pemahaman yg benar..
@@haikabarbaik9690
Aamiin.
Wa fiikum baaraka llaahu.
Cerita ttg para sahabat yg berebut air bekas wudlu baginda nabi saw apakah jg palsu? Jg khalid bin walid yg menyimpan potongan rambut beliau yg dia letakkan pd gulungan sorbannya apakah jg cerita palsu? Dan klau benar cerita itu lalu apa mksdnya khalid bin walid menyimpannya?
@@satyacandala122
Tabaruk dengan tubuh Nabi itu shahih, Mas.
Nabi lho, Mas.
Lalu bedanya apa dg tabarruk kpd sesuatu benda yg prnh tersentuh ka'bah yg diberkahi terlepas cerita yg disampaikan syaikh Jamil itu palsu. Sy rasa alasan khalid bin walid menyimpan dan selalu membawa potongan helai rambut baginda nabi saw bukan semata mata krn cinta sbgmn yg difahami oleh sbgian sdr muslim kita.
Dan menurut sampean apakah perkataan nabi yusuf dlm surah yusuf ayat 93 itu inisiatif dari nabi yusuf as sendiri atau wahyu dari Allah? Mengapa hrs pake/dg baju, mgp tdk dimintakan atau berdoa saja spy ayahnya sembuh atau bs melihat lagi. 🙏
Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi seluruh Ulama, Habaib, dan seluruh pengikut ASWAJA / NU,“Aamiin ya Rabbal Alamin”.
اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Alhamdulillah Aswaja memang tidak bisa di kalahkan dalam berdialog dengan Wahabi,
Salam buat para penonton setia dari Qori Cilik Ustadz Rohmatulloh ua-cam.com/video/ZjdJMIz9ft8/v-deo.html
Asy-'ariyyah Wal Maaturidiyyah 🤍✨
Terima kasih min.. 👍
Mantap 👍👍👍
Perbanyak Upload ceramah Habib Jamil Admin In Syaa Allaah sanad keilmuan beliau jelas✨
allah allah.. semoga allah menjaga ulama kita
Banyakin yang ginian min ❤️
Nb: iklan jngn di skip kwan2 👍
Maju terus pantang mundur Ust 2 ASWAJA, RATUSAN Juta Ummat Rosululloh AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ini SANGAT MENDUKUNG PENDAPAT Antum Ust
Dalil penafsiran sendiri... Siapa saja bebas menyampaikan Pendapat kok..😅
Lanjut 👍👍👍👍
Aneh memang,maha guru wahabi saja hanya terdiam dan tidak bengok² mengatakan bid'ah terhadap suatu perbuatan yg telah disebutkan dalilnya,tapi mengapa yg ada di negeri ini, padahal baru ikut kajian 2,3 kali langsung nekad menjerit² menyebut hid'ah terhadap amaliah muslim,apa sebenarnya tujuan mereka, mengapa jauh berbeda perangainya dengan yg di tanah arab,sama sekali tanpa adab sebagai kaum yg telah muslim.
Besoknya juga, syekh wahabol tersebut bakalan tetap mengharamkan tabaruk, padahal udah dijelasin.
Wahabi itu kurang lebih mirip bani israil, kaum terngeyel
Setujuuu 👍👍👍👍👍
Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi seluruh Ulama, Habaib, dan seluruh pengikut ASWAJA / NU,“Aamiin ya Rabbal Alamin”.
اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Emang bidah ya tetep bidah.. gg terima aja disebut bidah
Yakin kisah ini nyata ? Takutlah kepada Allah , Ingatlah bahwa setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Allahulmusta'an
Mantap...
👍👍
Saya pingin para pengiat tasawul kpd orang sholeh yg telah wafat membawakan atsar shohabat tabiin tabiut tabiin sbg dalil tawasul. Karena itu mrpkn dalil yg kuat.
Ceritanya diganti jadi syeikh Hasan, dalam kisah lain syeikh Alwy al maliki, ini berarti ada beberapa versi kisah serupa yg tersebar.. Tergantung siapa yg menyebarkannya dan mengambil yg mana..
Sebenarnya bukan tidak berkutik, tapi disitu bisa dilihat keduanya, selain memiliki ilmu juga menerapkan akhlak menghargai perbedaan selagi yang diperdebatkan masalah khilafiyah. Jangan samakan diamnya orang shaleh dengan orang yg tidak berilmu
Masih ngeyel
Allah
Sikap Syaikh Abdurrahman As Sa'di adalah contoh sikap seorang ahlussunah. Ketika di sampaikan kepada beliau dalil dari Al Qur'an yang menyelisihi pendapat nya maka beliau meninggalkan pendapat nya dan menerima pendapat yang lebih kuat.
Tentunya akan berbeda dengan sikap ahlul bid'ah yang akan mencari-cari alasan untuk membenarkan pendapat nya yang bathil.
Semoga Allah merahmati para ulama yang istiqamah di atas Sunnah.
Sekaliber syeikh masa g paham dalil yg Udah di amalkan oleh ummat Islam santero dunia..ini yg terjadi pada kaum Wahabi. Kalau mereka mau membuka diri terhadap ilmu ulama2 Aswaja mereka tidak akan Bersikap kaku dan merasa benar sendiri.
Betul...tapi sayang..sikap seperti ini tidak di amalkan oleh kaum wahabi hari ini..ketika di sampaikan kepada mereka dalil2 dan kaidah2 ilmiyyah mereka tak mau dengar,,mereka hanya mau mendengar fatwa ustadz nya..sungguh kefanatikan yg membinasakan
Aamiin allahuma aamiin
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
@@abdullah5975 ulama siapa yang bilang tidak jelas ? Murid2 syaikh alwi al maliki mana yang anda maksd ? Sebut namanya2 !!!
Mengambil air hujan yang jatuh dari talang kakbah adalah berkah menurut ulama aswaja
Mengambil berkah adalah ibadah (penghambaan kepada Allah)
Ibadah pada dasarnya haram sampai ada dalil yang membolehkannya.
Maka dtangkanlah suatu hadits atau riwayat dari rasulullah yg pernah melakukan ibadah yang serupa di atas
Jangan membNgun dalil dari akal dan logika
berarti antum sepakat bahwa ka'bah dan juga air hujan adalah berkah, shoh?
Lalu antum mempertanyakan, jika memang itu berkah lalu bgmn tatacara mengambil berkahnya?
1. Air hujan.
apakah hanya dgn cara menggunakan air hujan sebagai air menyiram tanaman dimana hikmah scientifiknya adalah air hujan mengandung Nitrogen yang menyuburkan tanaman? atau meyakini air hujan kalo dpakai untuk wudhu, mandi, mengusapnya memiliki keutamaan semisal mendatangkan rejeki, menolak bala', menhindarkan gangguan jin syeitan, dll yang bisa menjadi pintu kesyirikan krn menganggap ada kesaktian nya?
2. ka'bah. bgmn cara mengambil berkahnya? apakah dgn berdo'a yg disyari'atkan, atau dgn meniru apa yg dicontohkan nabi seperti mencium hajar aswad tanpa meyakini kesaktiannya? berdo'a di multazam sbgmn di khabarkan keutamaannya?
atau dengan menggunting kain kakbah dan meyakini ada kesaktiannya? atau yang semisal ini yang tidak ada dalil cara mengambil berkahnya?
Jadi memang betul, ada orang yang beridadah dengan akal-akalannya sendiri, dan ada yang beribadah hanya dengan yang dituntunkan Allah dan rasulnya saja...
Alhamdulillah semua amalan Aswaja tawasul,tabaruk,doa berjamaah semua ada hujahnya tidak ragu lagi semua bersanad kepada Al Qur'an n Assunnah
Hujjah dari syaithon yaa
@@tamalakihunter6105 coba lihat inikah yg sebut cara perkata,an salafiyah...
Apakah kau tdk mengikuti akhlak2 gurumu...
@@tamalakihunter6105 wkwkwkkw.. wahabi wahabi..akal mu..sempit..
Tanya ke gurumu..wahabi..
Jangan ambil kesimpulan bahwa syaikh yg satu lbh alim drpd yg lain.....khilaf itu biasa....syaiknya saja tdk merendahkan syikh assa'di kok muridnya malah terkesan merendahkan.....
Itu tandanya ilmunya masih dangkal
Perlu anda ketahui bahwa salafy wahabi tidak mutlak mengharamkan tabaruk & tawasul....
Artinya ada yg boleh dan ada yg tidak..
Contoh bertabaruk yg boleh : dgn air wudhu nabi, bertabaruk dgn makanan sisa nabi, bertabaruk dgn rambut nabi, bertabaruk dgn air hujan di awal hujannya.
Contoh tawasul yg boleh : dgn asma'ul husna ketika berdo'a, dgn sholawat, dgn menyebutkan amal sholeh ketika berdo'a.
Contoh tabaruk yg tidak boleh : bertabaruk ke kuburan, bertabaruk dgn benda2 yg dipakai orang yg dianggap wali..
Contoh tawasul yg di larang : bertawasul dgn isim2 dan rajah2 atau azimat, bertawasul dgn benda2 keramat, bertawasul dgn mayit.
Demikian Alloohu alam...jadi fahami...bahwa salafi juga bukan anti tabaruk dan tawasul....tapi ya memang melarang pada tempat2 yg di larang.
Adapun jika memang syaikh Abdurrahman as sa'di pernah berlaku demikian....ya perlu di rinci...sejak kapan di atap ka'bah di buat talang hujan...jika memang dari dulu sudah ada...mestinya para sahabat pasti akan mendahului amalan ini, ...dikarenakan ka'bah dari dulu sejak zaman sahabat juga pernah di guyur hujan.
Maka minumlah air hujan dan bertebarruklah karena air hujan dimana pun itu berkah. Dan dimekkah 2 kali lipat. Insyaallah masuk surga. Mintalah pada air tersebut kekayaan dan surganya niscaya kalian semua kufur.
Apakah itu maksud Allah dengn ayat itu? hujan disebut berkah karena memberi penghidupan bagi mahkluk hidup bukan bertabarruk.
Tidak ada yg nyuruh minta ke air hujan bro... , mereka mensyukuri anugerah air hujan sesuai yg diinfokan ayat, mereka tidak menyia-nyiakan itu dan mengambil manfaat darinya...
Sebagaimana juga tidak ada yg nyuruh minta ke kuburan...
Kalian saja yg menuduh kami berlebihan... Padahal kami tidak begitu...
Anda juga jgn memaksakan agar orang lain mengikuti takwil anda pada ayat "maa an mubarakan",
Karena Maan mubarakan tentu memiliki arti yg lebih luas daripada batasan arti yg anda pikirkan...
Syekh As Sa'di yg disebutkan adalah ulama besar bahkan termasuk salah satu ulama tafsir ternama. Tentang keberkahan Ka'bah dan air hujan beliau sangat faham. Saya kurang yakin dengan cerita di atas. Saya kira beliau sangat faham dgn hadits imam muslim yg menyatakan bahwa Rasulullah pernah membasahi sebahagian tubuhnya dgn hujan yg pertama turun. Cerita mengada2
Para ulama salafi sangat faham tentang tabarruk dan tawassul ada yang syar'i, ada syirik dan ada yg BID'AH. Tidak pukul rata.
Wallahu a'lam
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
Masyaallah, terwakilkan oleh kita yg awam untuk membantahnya
Wallahu a’lam
Hadeuh. Susah memang ngomong sama orang fanatik mah. Ya udah terserah ente.
@@abdullah5975 jika salafi benar tentunya agama ini perlu ganti nama jadi agama salafi.
@@ujangibrahim2787
Mohon maaf lahir dan bathin.
Idul Fithri 1443 H.
Semoga Allah menerima amal shalih Ramadhan kita semua.
Dan Allah ampuni seluruh dosa kita.
Aamiin...
penasaran org2 yg ngaku2 aswaja ini kalau d bawa ke pengadilan syariah di syam atau d daulah islamiyah bakalan lepas apa mati ya?
Konon katanya saat berdebat dgn pak nashir as-sa'diy kala itu sayyid Alwi al maliki.?
Benarkah ,syaikh hasan al-masyat / sayyid Alwi al maliki⁉️
Cerita yg bagus, yg menceritakannya juga bagus orangnya.. bagus untuk anak anak sebagai dongeng🤣🤣
Syaikh Abdurahman bin Nashir As Sa'dy seorang ulama Besar dan beliau ahli tafsir yg paham Al Qur,'an dan muridnya sendiri menjadi Ulama 'Alim ( Syaikh Ibnu Utsaimin) dan bukan penyembah kubur.
Maka sangat lucu kalangan sufi mengalahkan beliau..
Seolah olah Syaikh Sa'dy tidak punya ilmu sama sekali..
Maka benar lah dari dulu tidak lah dia seorang Asyariayah wal maturidyah pasti memusuhi Ahli Sunnah..
Menyerang dan mengarang...
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
duhaaiiii ahli kubur syeh anu anu, engkaulah tuhan yg maha esa! klo ada syeh yg gt, hayu gebukin bareng2, syah utsaimin bukan pemyembah kubur, tp ente yakin yg lain nyembah kubur? masaaaa
Siapa yg nyembah kubur? Orang yg ziarah ke kubur Rasulullah, ke Baqi, ke ma'la, juga anda sebut bentuk nyembah kubur ?
Bilang assalamu 'alaika ya Rasulallah... Bukankah doa? Tidakkah Rasulullah mengajarkan doa bagi mayit saat kita ziarah kubur? Ngapain sih kalian hidupnya selalu mempermasalahkan beginian? dan kalian menganggap ini dakwah... ? Dalami dlu... Baru ngomong...
Dan jikapun anda menemukan sebagian masih bener, sebagian lagi menyimpang... Jgn digeneralisir ke yg menyimpang... Agar kalian tidak menfitnah ummat Islam lainnya...
@@madukehidupan7459ziarah kubur itu Syar'i bagi yg mengingkari nya bisa fatal akibatnya. Tapi kenyataan yg ada ziarah kubur itu untuk tabarrukan melalui ahli kubur itu yg wajib di luruskan... Ini real.
@@ahmadjajuli7691 bentuk tabarruknya seperti apa? Yg ziarah yg perlu diluruskan? Atau yg salahfaham yg perlu diluruskan?
Tabarruk itu dlm pemahaman saya .. memohon kepada Allah agar pencapaian ilmu dan kebaikan Almarhum saat masih hidup selalu diberkahi oleh Allah dan terus bermanfaat... sehingga walopun beliau sudah wafat, ilmu, cahaya iman dan kebaikan beliau terus mengalir manfaatnya baik bagi kita maupun orang lain... Apakah itu tidak boleh?
Di sholawat ibrahimiyah kita juga diajarkan memohonkan keberkahan bagi nabi Muhammad walopun beliau sudah wafat...
mantap Aswaja
Yakin kisah ini nyata ?
Atau hanya qila wa qola? Menceritakan seorang laki-laki. ..... siapakah dia ? Jin atau manusia ?
Takutlah kepada Allah, Ingatlah bahwa setiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Allahulmusta'an.
Barokalloh
memahami air hujan adalah berkah, sohih. Memahamkan diri bahwa ka'bah adalah berkah, sohih.
Namun bgmn cara mengamalkan pengambilan berkah (kaifiyah) butuh kepada sunnah juga, apakah rasulullah mengajarkan cara mengambil berkah dari air hujan, maupun ka'bah dengan cara yang disifatkan syeikh ini (yakni dipakai mengusap, mandi, berwudhu, dst), apakah sahabat dan tabi'in menggunakan cara tersebut? tanda muhdasat diantaranya jika ada di antara 6 berikut berselisih antara sunnah dan bukan sunnah yakni:
(1)sebab disyariatkan atau tidak,
(2) lafadz, ada yg ditentukan dgn lafadz tertentu ada yang tidak, seperti 33x setelah sholat
(3) kaifiyah, tata cara,
Jika semua sepakat bahwa ka'bah dan juga air hujan adalah berkah,
Lalu teruslah bertanya, bgmn tatacara mengambil berkahnya yang di riwayatkan dari syari'at? apa yang di konfirmasi nabi, dikerjakan sahabat, dan para pewarisnya pada hujan dan kakbah..? apakah:
1. Air hujan.
hanya dgn cara menggunakan air hujan sebagai air menyiram tanaman dimana hikmah scientific-nya adalah air hujan mengandung Nitrogen yang menyuburkan tanaman, menjadi rizki penduduk bumi? atau meyakini air hujan kalo dpakai untuk wudhu, mandi, mengusapnya memiliki keutamaan semisal mendatangkan rejeki, menolak bala', menhindarkan gangguan jin syeitan, dll yang bisa menjadi pintu kesyirikan krn menganggap ada kesaktian nya? atau melakukan peribadahan atau syari'at tambahan khusus semisal mandi air hujan?
2. ka'bah. bgmn cara mengambil berkahnya? apakah dgn berdo'a yg disyari'atkan, atau dgn meniru apa yg dicontohkan nabi seperti mencium hajar aswad tanpa meyakini kesaktiannya? berdo'a di multazam sbgmn di khabarkan keutamaannya, melakukan towaf, dst?
atau dengan menggunting kain kakbah dan meyakini ada kesaktiannya, mencium cium tembok kakbah? atau dengan ritual lain yang tidak ada dalil cara mengambil berkahnya?
Jadi memang betul, ada orang yang beridadah dengan akal-akalannya sendiri, dan ada yang beribadah hanya dengan yang dituntunkan Allah dan rasulnya saja...
Kalaulah boleh serampangan, kayaknya nggak ada bedanya dukun dgn orang soleh dalam perkara mengambil berkah dari makhluqNya, apa saja boleh menurut akalnya masing masing.. dengan inikah memelihara agama?
Apakah pemahaman para sahabat seperti itu juga? Apakah mereka melakukan seperti itu juga? Apakah syeh itu lebih memahami Al Qur'an daripada para sahabat???
Syaikh itu juga mengkritik habib Ali al-Jufri
Betul.
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
iya seperti ketidak tahuan antum ttg pemahaman para sahabat yg jumlahnya ribuan, tanya aja sama diri sendiri itu jadiin air sebagai Tuhan atau engga, atau mereka hanya sekedar menduga Alloh memberi keberkahan lebih pada air hujan yg turun di kabah- bisa salah bisa benar, tp yakin jadi sirik? masaaa
@@digifarmer5348 coba anda sebutkan ada gak para sahabat yang melakukan seperti itu?
coba anda buktikan dengan ilmiah apa yg tidak dilakukan sahabat adalah sesat , kenapa harus ada ijma dan qias dalam hukum islam klo dasarnya hanya itu, ngaji usul fiqh dlu sebelum ngaji usul fiqh ngaji dlu gramatika arab, baru bisa ngobrolin masalah ijma qias dan dasar2 hukum nya, jgn ikut usdat ikuti ilmu
luwar biyasa..mantap☝☝☝
ini adalah sejarah haqiqiyah yg pernah terjadi antara ulama aswaja dan ulama wahaby yaitu syeikh ass'di pengarang tafsir ass'di.tp ulama aswajanya yg benar bukan syiekh hasan almasath tp sayyid alawy bin abbas almaliki alhasani beliau ayah dari abuyya sayid muhammad bin alawy almaliki.
coba bisa tabayyun ke murid2 abuyya sayid muhammad bin alawy almaliki atau santri2 alumni mekkah
Mantap
Syaikh Al Utsaimin dimana beliau ini dimana. Jelas dari sisi keilmuan sangatlah jauh. Al Utsaimin hafal kutubussittah apalagi Al Qur'an, apalagi gurunya yg jelas lebih lagi di atas syaikh Al Utsaimin, beliau juga seorang mufassir.
Begitulah kau sufi, selalu bawa cerita bohong dan khayalan.
Air hujan berkah
Ka'bah juga berkah
Berkahnya hujan karena memang kehendak Allah dan jatuh dari langit, bukan karena jatuh dari ka'bah.
Lantas perbuatan murid2 itu pernah diriwayatkan dari para sahabat, tabiin dan ulama setelah mereka?
Memang ada yg salah menyentuh ka'bah karena seperti Mu'awiyyah yg diluruskan oleh Ibnu Abbas.
Ente faham gelar Al Qodhi gak bang ?
Betul.
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
Nabi ga takut klo umatnya jadi sirik , makanya nyium hajar aswad, antum takut orang jadi sirik atau memang nuduh perbuatan itu menyekutukan Alloh, klo emang air hujan turun dari kabah adalah berkah, beruntungnya mereka, klo engga berkah ya ga apa2.. yg jelas ga ada yg mikir air hujan turun dari kabah itu saingan Tuhan yg maha esa, yg jadi masalah adalah kenapa nuduh sirik, sirik itu kan tuhan banyak bukan masalah berkah yg ada dalam banyak hal
@@digifarmer5348 itu kedustaan dari syaikh itu. Lihatlah fatwa para syaikh yg dituduh wahabi, bacalah di sana, semuanya jelas. Syaikh yg paling malas bawa kitab adalah syaikh ini, padahal kitab2 para ulama yg dituduh wahbai banyak sekali.
@@yudiyuliadi2952
Jazaakumu llaahu khairaa.
Wa Baaraka llaahu fiikum.
Namanya Aswaja itu senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah....ngakunya Aswaja,tapi dia masih melakukan perkara agama yg tidak ada contohnya dari Alquran dan Sunnah....kan ironis.....isi video diatas TDK menunjukkan dalil tentang dibolehkannya tabarruk.....trutama pd orang Soleh...telitilah mendengar dan melihat...jangan asal kagum dgn seseorang tnpa tau isinya...
Asqajah itu aqodah asyariyah 😂 bukan salafy😂 gk usah claim sebab aswajah itu bukan mujasimah😂
Perbuatan bid'ah yg selalu jadi handalan paham salafi .
Dan perbuatan bid’ah itu ada dua bagian :
1. Perbuatan bid’ah dalam adat istiadat (kebiasaan) ; seperti adanya penemuan-penemuan baru dibidang IPTEK (juga termasuk didalamnya penyingkapan-penyingkapan ilmu dengan berbagai macam-macamnya). Ini adalah mubah (diperbolehkan) ; karena asal dari semua adat istiadat (kebiasaan) adalah mubah.
2. Perbuatan bid’ah di dalam Ad-Dien (Islam) hukumnya haram, karena yang ada dalam dien itu adalah tauqifi (tidak bisa dirubah-rubah) ; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mengadakan hal yang baru (berbuat yang baru) di dalam urusan kami ini yang bukan dari urusan tersebut, maka perbuatannya di tolak (tidak diterima)“. Dan di dalam riwayat lain disebutkan : “Barangsiapa yang berbuat suatu amalan yang bukan didasarkan urusan kami, maka perbuatannya di tolak“.
☝️Di sini nampak jelas bahwa bid'ah ad- Dien(islam ) hadis tersebut di sampaikan sabda Rasulullah.
Lalu dimana sabda nya bid'ah tradisi yang disangka mubah.
MACAM-MACAM BID’AH Bid’ah Dalam Ad-Dien (Islam) Ada Dua Macam : 1. Bid’ah qauliyah ‘itiqadiyah : Bid’ah perkataan yang keluar dari keyakinan, seperti ucapan-ucapan orang Jahmiyah, Mu’tazilah, dan Rafidhah serta semua firqah-firqah (kelompok-kelompok) yang sesat sekaligus keyakinan-keyakinan mereka.
☝️Jika suatu amalan yg berkaitan dgn Sariat lalu disangka sesat.
dapat kah seseorang mengetahui niat amalan nya dgn ber sangka².
2. Bid’ah fil ibadah : Bid’ah dalam ibadah : seperti beribadah kepada Allah dengan apa yang tidak disyari’atkan oleh Allah : dan bid’ah dalam ibadah ini ada beberapa bagian yaitu :
a. Bid’ah yang berhubungan dengan pokok-pokok ibadah : yaitu mengadakan suatu ibadah yang tidak ada dasarnya dalam syari’at Allah Ta’ala, seperti mengerjakan shalat yang tidak disyari’atkan, shiyam yang tidak disyari’atkan, atau mengadakan hari-hari besar yang tidak disyariatkan seperti pesta ulang tahun, kelahiran dan lain sebagainya.
☝️Suatu amalan dalam lingkaran syariat sekali pun tanpa innamal a'malu binniyat
Maka sia².
Dan dpat di bedakan merayakan hari lahir yg disyariat kan seperti maulid nabi berpuasa setiap hari senin.maka apakah itu keluar dari syariat.
Lain hal nya hari lahir dirayakan dgn pesta besaran² sudah jelas keluar dari syariat agama.
b. Bid’ah yang bentuknya menambah-nambah terhadap ibadah yang disyariatkan, seperti menambah rakaat kelima pada shalat Dhuhur atau shalat Ashar.
☝️Ini bukti nyata pernyataan tak ber ilmu(di buat-buat).
Jika ternyata menambah belum tentu niat atau disengaja.sifat nya manusia tidak lepas dari khilaf dan lupa.
c. Bid’ah yang terdapat pada sifat pelaksanaan ibadah. Yaitu menunaikan ibadah yang sifatnya tidak disyari’atkan seperti membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan dengan cara berjama’ah dan suara yang keras. Juga seperti membebani diri (memberatkan diri) dalam ibadah sampai keluar dari batas-batas sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
☝️Ketahuilah setiap ibadah penting nya ikhlas dan niat.sehingga tidak menimbulkan keraguan.
Celaka lah bagi yang beridah jika merasa diri terbebani.
d. Bid’ah yang bentuknya menghususkan suatu ibadah yang disari’atkan, tapi tidak dikhususkan oleh syari’at yang ada. Seperti menghususkan hari dan malam nisfu Sya’ban (tanggal 15 bulan Sya’ban) untuk shiyam dan qiyamullail. Memang pada dasarnya shiyam dan qiyamullail itu di syari’atkan, akan tetapi pengkhususannya dengan pembatasan waktu memerlukan suatu dalil.
☝️Tidak semua perakara harus di tentukan dalil.
Sebab perkara dalil tidak akan selaras tanpa akal.
Catatan:
ditinjau dari keberadaan akal dan nafsu, mahluk2 yang Allah karuniai kemampuan berpikir itu ada tiga jenis: malaikat, yang dikaruniai akal saja, tanpa nafsu; hewan, yang hanya dikaruniai nafsu, tanpa akal; dan manusia dan jin, yang Allah swt karuniai akal maupun nafsu.
Ayat-ayat Al Quran berikut dengan tegas memaksa kita untuk menyimpulkan bahwa hanya kaum Muslimin-Mu’minin lah yang menggunakan akalnya. Kaum yang lain, entah itu kafirin, musyrikin, munafikin, Nasrani, Yahudi, ataupun lainnya, oleh Al Quran dikatakan sebagai kaum yang tidak berakal (laa ya’qilun).
Silakan simak ayat-ayat berikut…
Yunus: 42
وَ مِنهُْم مَّن يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ أَ فَأَنتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ وَ لَوْ كاَنُواْ لَا يَعْقِلُون
Dan di antara mereka (yang ingkar) itu, ada yang datang mendengar ajaranmu; maka engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mau berakal (laa ya’qiluun).
Sebagai mana nya akal di jelaskan dalam Qur'an
Al Baqarah: 164
Al Baqarah: 171
Al Maidah: 58
Al kaidah:58
Yunus: 100
Al Hajj: 4 - Hati untuk berakal
Al Ankabut: 63 dan
Al Hasyr: 14
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فىِ قُرًى محَُّصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَاءِ جُدُرِ بَأْسُهُم بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تحَْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَ قُلُوبُهُمْ شَتىَ ذَالِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُون
(Orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik) dengan keadaan bersatu padu sekalipun, tidak berani memerangi kamu melainkan di kampung-kampung yang berbenteng kukuh, atau dari sebalik tembok. (Sebabnya): permusuhan di antara mereka sesama sendiri amatlah keras; engkau menyangka mereka bersatu padu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu, kerana mereka adalah kaum yang tidak berakal (qaumul laa ya’qiluun).
Setelah jelas penegasan Al Quran bahwa hanya kaum mu'minin-muslimin sajalah yang menggunakan akalnya,
Pertanyaan:apakah kaum muslimin itu kafir.
sedangkan kaum lainnya adalah tidak berakal,
Bagai mana yg telah di ketahui paham salafi Wahabi
Tidak mengerti tanpa akal.
maka tidak ada kesimpulan lain selain bahwa akal menduduki posisi sangat penting dalam beragama dan berkehidupan.
Semoga Allah SWT selalu menjaga keluarga kita dan dihindarkan serta dijauhkan dari fitnah golongan wahabi mujassimah+musyabbih ngaku2 salafi tapi yg diikutin albani, yg tidak sadar kalau jahil murokab tapi merasa paling pinter paling benar, aamiin...
@@AFMujeep aamiin...
bid'ah ya bid'ah kalo penjelasannya terlalu panjang malah jadi bid'ah
@@muslimzakaria3412 lah ini kan rjukan salafi wahabi.saya jawab.
Nama mu muslim Zakaria tak sesuai dgn cara pikir dan akal mu
Belajar lah yg benar.
Jgn terlalu semangat meneguk air liur kong jawaz
@@muslimzakaria3412 maaf kang kayaknya anda berilmu dan sangat cerdas bolehkah saya bertanya tengtang bid'ah,,,?,, maaf saya orang awam dan bodoh pengen belajar anda maaf sebelumnya
Sebagian sumber mengatakan bahwa syekh aswaja tersebut bukan syekh hassan masyath tapi sayid alwi al maliki
(Ayahanda sayid muhammad al maliki, penulis mafahim)
Apapun itu, siapapun itu.
Hikmahnya :
Tabarruk alhamdulillah, ADA DALILNYA!
Sayid alwi mksudnya
yang ku dengar juga begitu Akhi..tapi gpp,yang penting Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah Assya'iroh Wal Mathuridiyyah mantul kali 💪😎
@@sharpshooterusopp1520 Na'am akhi 👍
Iya akhi👍🏻
Buku mafahi konsep nya yang diemban oleh Hizbut Tahrir, sebagai partai politik Islam yang bertujuan untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam (isti’naf al-hayat al-Islamiyyah) yang diwariskan oleh Nabi saw, membangkitkan umat serta membebaskan mereka dari cengkraman penjajahan kaum Kafir imperialis.
Dan Alhamdulillah indonesi masih dipimpin Islam.
Selalu cari keumuman untuk di tarik dan menyerang yg tidak sejalan.
Diceritakan? 😂 kebiasaan puak ini memang begini dalam membenarkan amalan salah. Entah betul atau tidak kisah ini.
Syaikh Hassan Al Masyyat salah satu guru dari Guru Syaikhal Al Maulana Zainul Abdul Majid Lombok.. Kakenya TGb. Dr. Zainul Majdi..
Alhamdullah Lombok 90% Aswaja..
Cuma secuil Salafy Wahabi..
Setuju,👍👍👍👍👍
Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi seluruh Ulama, Habaib, dan seluruh pengikut ASWAJA / NU,“Aamiin ya Rabbal Alamin”.
اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ
Kita menghargai cerita beliau sendiri. Cerita sendiri bantah sendiri. 😁
Cerita sudah masyhur...coba aja di tanyakan ke murid2 syekh ustaimin
Kisah ini adalah palsu.
Yang bercerita tidak jelas.
Di kalangan murid-murid Alwi Al Maliki sendiri tidak dikenal kisah ini.
Apalagi di kalangan Pengajian Ahlussunnah wal Jamaah Salafi.
Yang benar : Air hujan adalah berkah secara UMUM.
Jika air hujan yang mengalir dari talang kakbah memliki keberkahan KHUSUS, tentunya ada riwayat dari Rasulullah atau para Salafus Shalih atau para ulama Ahlussunnah wal Jamaah setelah masa salaf.
Ini (meyakini adanya keberkahan KHUSUS pada air hujan dari talang kakbah), adalah bentuk tabaruk yang tidak disyariatkan. Bisa menghantarkan kepada kesyirikan.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunnah wal Jamaah yang sebenarnya.
Baaraka llaahu fiikum.
buktikan klo ini cetita palsu,
@@digifarmer5348
Terbalik.
Buktikan jika ini jujur.
@@abdullah5975 bodoh, udah jelas ada dalilnya di Al qur'an
Enak aja ni Admin 😂. Kasi judul...
Tabarruk yg d jelaskan syeikh... Mana sama dgn Tabarruk di Indo... 😂.di indo ngeriii
memang apa salahnya klu di indonesia di adakan debat nasional..? buatlah perjannjian dgn mereka. jika mereka kalah harus hengkang dr negri ini atau ikut faham aswaja.
mana yg namanya nahdhatul ulama..? mana yg namanya berjamaah..?
beri umat kepahaman knp tdk ada tindakan tegas dr ustd2 aswaja atau nu..?
Mana mau..mereka kabur di ajak diskusi
@@arisupriyadi2519 klu kabur nanti jg umat nilai sendiri. brarti mereka adalah golongan yg lemah yg mau bikin perpecahan umat doang.
👍👍👍👍👍
Kasian. Syok sendiri ini puak
saya takut kisah ini dusta, atas nama syekh masysyath,, klo beliau bilang ka'bah berkah karena ayat itu,, pendalilannya kurang tepat krn kata مباركة ini kembali ke kata بكة(makkah) bukan kata أول بيت (ka'bah).
dan diakhir kisah si pencerita bilang, saya tidak tahu syekh assa'di menjawab apa?
ini permasalahan mudah sebernarnya klo ceritanya benar.!
saya sudah tau cara orang orang kullabiyyah buat cerita. menggal atau ngarang terus endingnya dibuat ngambang, syekh assa'di beliau menulis tafsir, untuk masalah hujan makna keberkahannya ada tapi bukan ghuluw seperti yg ada dikisah
Dalil Aqli dan Dalil Naqlinya jelas.
Sumbernya dari Al-Qur'an air adalah berkah dan wadahnya( Ka'bah ) adlh bangunan yg diberkahi oleh Allah SWT.
Jadi dari sisi mana haram mandi dibawahnya!!???? Ingat hukum Ada5 yg jelas tdk termasuk sesuatu yg haram, jelaasss..
Terserah pilih sunnah atau makruh.begitu saja repot ..
Sesama salafi saja saling mensesatkan apalagi diluar kelompok pemahaman mereka.
Hal. 181 - 185 dalam buku Bid'ah dalam Agama, Hakikat sebab klarifikasinya dan Pengaruhnya
Syaikh Yusuf al Qardhawi menulis ;
Orang yg mengikuti pendapat Syaikh Muhammad bin Utsaimin , al Albani dan Shalih al Fauzan yg menilai bahwa duduk utk takziah sebagai pelaku bid'ah dan harus dijauhi, konsekwensinya iapun menetapkan Syaikh Abd Aziz bin Fausan dan Abdullah bin Jibrin sbg pelaku bid'ah karena keduanya memperbolehkan perkara tsb.sementara orang yg mengikuti pendapat Syaikh Muhammad bin Utsaimin yg menilai memberi makanan kpd kedua orang tua diwaktu malam merupakan perilaku bid'ah, konsekwensinya iapun menilai Syaikh Abd Aziz bib baz, Abdullah bin Jibrin dan Shalih bin Fauzan sebagai pelaku bid'ah karena mereka memperbolehkan perbuatan itu.
Barang siapa yang mengikuti pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Baz , Muhammad bin Utsaimin dan Shalih bin Fauzan yg menilai pengkhisusan hari Jum'at utk ziarah kubur sebagai perbuatan Bid'ah, konsekwensinya iapun menilai Syeikh Abdullah bin Jibrin sbgai pelaku bid'ah kerana ia membolehkan perbuatan ini.
sementara orang yg mengikuti pendapat Syaikh Albani dan Shalih bin Fauzan yg menilai pembuatan/ penggunaan Tasbih utk zikir adlh perbuatan Bid'ah konsekwensinya Syaikh Abdul Aziz bin Baz , Muhammad bin Utsaimin dan Abdullah bin Jibrin sebagai pelaku bid'ah karena memperkenankan perbuatan ini.
Orang yg mengikuti pendapat Syaikh Bakar Abu Zaid dan Abdurrazzaq Afifi yg menilai penyelenggaraan acara pembacaan Al-Qur'an sebagai bid'ah konsekwensinya iapun menilai Syaikh Albani dan Shalih bin Fauzan yg menilai perbuatan/ penggunaan sbg pelaku bid'ah kaRena keduanya membolehkan acara ini.
Inilah contoh kebingungan para ulama Salafi Arab Saudi dalam memahami bid'ah , sehingga mereka baik secara sadar atau tdk sadar mereka telah saling men bid'ah kan satu dgn yg lainnya.
Jika para ulamasalafi arab saudi saja saling mem bid'ah kan satu sama lain bagaimana para pengikut salafi arab saudi yg ada diIndonesia yg bingung dlm memahami bid'ah.
Perlu diketahui pandangan salafi tentang bid'ah semuanya adlh sesat dan menyesatkan yg pelakunya dipastikan masuk neraka inilah doktrin wajib yg harus ada dalam diri seseorang salafi sejati.
Bukankn ini kisah sayyid Alwi almaliki
yang dimaksud Syekh Hasan Masyath pengarang Taqrirat Saniyah?
Kuburiyah dan batiniyah wahdatul wujud mertabat tujuh naksyahbandiyah al aliyah merekq semua bukan aswaja hamya mengaju sahaja tapi amal mereka jauh dari ahlul sunnah. Wahabi saudi itu lebih tepat dngan sunnah
Apa pandangan asatizah daripada Kaifa channel perihal kelompok al-Ahbash.
Fitnah keji yg dia sampaikan kepada syekh Utsaimin
Syaikh itu juga mengkritik habib Ali al-Jufri
awas bhya Wahabi !!!
Beliau dapet cerita/kabar dari orang lain kan ?
Ini mah kisah Fiktif,
Nggak heran,kaum assariyyah sufi membuat cerita cerita kayak gini.
Dari ceramah dan catatan yg beredar aja udah beda tokoh utamanya.
Yg tersebar dan populer itu Syaikh Sayyid Alwi Almaliki Dengan Syaikh Abdurahman assa'di.
Bukan Syaikh Hasan Almashyat dan Syaikh Abdurahman Assa'di.Jamil Halim pendusta.
Nggak tau malu.
Asy 'Ariyyin Masih Ada Sampai Sekarang di Biladul Harramain ; Mereka Tidak Pernah Dipaksa Menjadi Salafiyin dan Tidak Diusir! Bahkan Bisa Mengajar dan Bermajelis Lalu Mengapa Membenci ?
'Masya Allah'
Emang haramain punya wahabi?
Aswaja itu apa.?
Asli warisan jawa
Siapa nama penduduk mekkah yg d maksud min ??
Percuma, wahabi tetap wahabi.
Ahlu Karbala syiah
Fitnah terus, dongeng trs,
Syaikh itu juga mengkritik habib Ali al-Jufri
Saran buat KAIFA Channel, jangan sering menampilkan perdebatan sesama umat muslim, menandakan hati antum mencerca juga !.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ar'arah berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid berkata: Aku bertanya kepada Abu Wa'il tentang Murji`ah, maka dia menjawab: Telah menceritakan kepadaku Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "mencerca orang muslim adalah fasiq dan memeranginya adalah kufur".
inti AQIDAH salipiWAHAbi itu menKAFIR2kan kaumMuslimin termasuk imam2 SALAF hg binBAZ pun Nekat meNYALAHkan Kholifah Ali atas Perang2 yg beliau PutusKan.....😭🤲😭
@@mualim4130 apa itu WAHABI tolong jelaskan yang detil ?
@@kopipait3612 Aliran Wahabiyah ini dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman an-Najdi (1115 - 1206 H/1703 - 1792 M). Ia wafat diusia yang sangat tua, dengan umur 91 tahun. Ia belajar ilmu agama dasar bermadzhab Hanbali dari ayahnya yang juga seorang qodhi. Pengetahuan agamanya kurang memadai, karena dia belajar ilmu agama hanya dari segelintir guru, termasuk ayahnya yang sangat minim dan terputus-putus. Sebelum bersekongkol dengan keluarga Saud dan Inggris untuk memberontak dari kekhalifahan Turki Ustmani, dia layaknya ustadza kampung yang tidak menonjol, biasa-biasa saja dan bahkan tidak diperhitungkan. Selain itu dia gemar membaca berita dan kisah-kisah para pengaku kenabian. Sejak masa studinya yang singkat itu, telah tampak darinya gelagat penyimpangan yang besar.
Pada tahun 1143 H, Muhammad bin Abdul Wahab mulai menampakkan dakwahnya terhadap aliran barunya itu, akan tetapi ayahnya bersama para masyayikh dan guru-guru besar disana berdiri tegak menghalau kesesatannya. Mereka membongkar kebatilan ayahnya, sehingga dakwahnya tidak berlaku. Barulah ketika ayahnya wafat pada tahun 1153 H, ia mulai leluasa untuk kembali menebar dakwahnya. Atas kehadiran aliran sempalan ini, masyarakat Huraimila bengkit dan hampir-hampir membuat ia terbunuh. Kemudian ia melarikan diri ke kota ‘Uyainah. Disana ia merapat kepada emir (penguasa, walikota) kota tersebut untuk menikahi gadis dari salah seorang kerabatnya. Namun tidak lama kemudian, masyarakat Uyainah keberatan dengan ajakannya sehingga mengusirnya. Lalu ia pergi dan menuju Dir’iyah disebelah timur kota Najd - sebuah daerah yang dahulu didiami oleh para pengaku Nabi dan dari kota itu para murtadin berusaha menyerang kota Madinah sepeninggal Nabi SAW. Dikota tersebut, ia mendapat dukungan penuh dari emirnya yaitu Muhammad bin Sa’ud, sehingga warga masyarakat disana pun menyambut ajarannya dengan hangat. Saat itu, ia bertingkah seperti mujtahid agung. Ia tidak pernah menhiraukan pendapat para imam dan ulama’ terdahulu, maupun sezaman dengannya. [3]
Nama yang dipakai oleh golongan Wahabiyah sendiri ialah “golongan Muwahhidin” (Unitarians) dan metodenya mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Mereka menganggap dirinya golongan Ahlussunnah, yang mengikuti pikiran-pikran Imam Ahmad bin Hanbal yang ditafsirkan oleh Ibnu Taimiyah. [4]
Wahabisme atau ajaran Wahabi muncul pada pertengahan abad 18 di Dir’iyyah sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab, di daerah Najd. Ibn Abdul Wahhab adalah seorang mubaligh yang fanatik, dan telah menikahi lebih dari 20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan) dan mempunyai 18 orang anak. [5]
Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur-Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru- gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati- hati terhadapnya. [6]
Aliran Wahabi merupakan sebuah gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III (1204-1222 H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat manusia dalam kemusyrikan. Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agama mereka. Gerakan wahabi muncul melawan kemampuan umat Islam dalam masalah akidah dan syari’ah, karenanya gerakan ini tersebar dengan peperangan dan pertumpahan darah. Dengan dukungan hijaz bagian timur yaitu raja Muhammad bin Saud raja ad Dir’iyah, pada tahun 1217 H Muhammad bin Abdul Wahhab bersama pengikutnya menguasai Thaif setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak ada yang selamat kecuali beberapa orang. Dari Thaif kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa kota seperti Makkah, Madinah, Jeddah dan kota-kota lainnya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1226 H, Sultan Mahmud Khan II turun tangan dengan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali Basya untuk membendung gerakan Wahabi ini. Sampai akhirnya mereka dapat mengambil alih kota Thaif, Makkah, Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahab. [7]
Aliran Wahabiyah ini dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman an-Najdi (1115 - 1206 H/1703 - 1792 M). Ia wafat diusia yang sangat tua, dengan umur 91 tahun. Ia belajar ilmu agama dasar bermadzhab Hanbali dari ayahnya yang juga seorang qodhi. Pengetahuan agamanya kurang memadai, karena dia belajar ilmu agama hanya dari segelintir guru, termasuk ayahnya yang sangat minim dan terputus-putus. Sebelum bersekongkol dengan keluarga Saud dan Inggris untuk memberontak dari kekhalifahan Turki Ustmani, dia layaknya ustadza kampung yang tidak menonjol, biasa-biasa saja dan bahkan tidak diperhitungkan. Selain itu dia gemar membaca berita dan kisah-kisah para pengaku kenabian. Sejak masa studinya yang singkat itu, telah tampak darinya gelagat penyimpangan yang besar.
Pada tahun 1143 H, Muhammad bin Abdul Wahab mulai menampakkan dakwahnya terhadap aliran barunya itu, akan tetapi ayahnya bersama para masyayikh dan guru-guru besar disana berdiri tegak menghalau kesesatannya. Mereka membongkar kebatilan ayahnya, sehingga dakwahnya tidak berlaku. Barulah ketika ayahnya wafat pada tahun 1153 H, ia mulai leluasa untuk kembali menebar dakwahnya. Atas kehadiran aliran sempalan ini, masyarakat Huraimila bengkit dan hampir-hampir membuat ia terbunuh. Kemudian ia melarikan diri ke kota ‘Uyainah. Disana ia merapat kepada emir (penguasa, walikota) kota tersebut untuk menikahi gadis dari salah seorang kerabatnya. Namun tidak lama kemudian, masyarakat Uyainah keberatan dengan ajakannya sehingga mengusirnya. Lalu ia pergi dan menuju Dir’iyah disebelah timur kota Najd - sebuah daerah yang dahulu didiami oleh para pengaku Nabi dan dari kota itu para murtadin berusaha menyerang kota Madinah sepeninggal Nabi SAW. Dikota tersebut, ia mendapat dukungan penuh dari emirnya yaitu Muhammad bin Sa’ud, sehingga warga masyarakat disana pun menyambut ajarannya dengan hangat. Saat itu, ia bertingkah seperti mujtahid agung. Ia tidak pernah menhiraukan pendapat para imam dan ulama’ terdahulu, maupun sezaman dengannya. [3]
Nama yang dipakai oleh golongan Wahabiyah sendiri ialah “golongan Muwahhidin” (Unitarians) dan metodenya mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Mereka menganggap dirinya golongan Ahlussunnah, yang mengikuti pikiran-pikran Imam Ahmad bin Hanbal yang ditafsirkan oleh Ibnu Taimiyah. [4]
Wahabisme atau ajaran Wahabi muncul pada pertengahan abad 18 di Dir’iyyah sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab, di daerah Najd. Ibn Abdul Wahhab adalah seorang mubaligh yang fanatik, dan telah menikahi lebih dari 20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan) dan mempunyai 18 orang anak. [5]
Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur-Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru- gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati- hati terhadapnya. [6]
Aliran Wahabi merupakan sebuah gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III (1204-1222 H). Gerakan ini berkedok memurnikan tauhid dan menjauhkan umat manusia dalam kemusyrikan. Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid yang memperbaharui agama mereka. Gerakan wahabi muncul melawan kemampuan umat Islam dalam masalah akidah dan syari’ah, karenanya gerakan ini tersebar dengan peperangan dan pertumpahan darah. Dengan dukungan hijaz bagian timur yaitu raja Muhammad bin Saud raja ad Dir’iyah, pada tahun 1217 H Muhammad bin Abdul Wahhab bersama pengikutnya menguasai Thaif setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak ada yang selamat kecuali beberapa orang. Dari Thaif kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa kota seperti Makkah, Madinah, Jeddah dan kota-kota lainnya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1226 H, Sultan Mahmud Khan II turun tangan dengan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali Basya untuk membendung gerakan Wahabi ini. Sampai akhirnya mereka dapat mengambil alih kota Thaif, Makkah, Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahab. [7]
@@basodaeng3331 amatBaik boleh dishare lewat WA??🙏💖🤲
Seandainya baitullah dijaga oleh kalangan yg mengatas namakan dirinya aswaja (bukan ahlus sunnah wal jamaah)... Saya yakin baitullah akan runtuh sebab kiswah akan digunting², batu batanya akan dicongkeli, tanahnya akan digali... Krn bagi mereka benda benda itu membawa berkah.... 😑
@@yudiyuliadi2952 Ohya? Berarti dulu ka'bah dipakai tempat pacaran donk sama warga sana? Seperti yg kita lihat disini, masjid dipake dua duaan gitu sama bukan org wahabi? 🙄
@@yudiyuliadi2952 Kalem, gak usa maki maki. Ini baru permulaan 😊 Kalo Ka'bah gak dipake pacaran, gak dipake nongkrong ibu ibu berlejing, berarti kabah blom pernah dikuasai ahlusunah.. Jalan jalan donk ke pasar dan lihat kanan kiri, itulah gambaran ahlusunah yg ente klaim, bukan? 😊
@@yudiyuliadi2952 ada akhiran *Bi,* saya gak tau itu nyebut apa. Babi atau Bubi... Kan gak mungkin nyebut saya Nabi 😅
Kejadian pengguntingan kiswah, pencongkelan komplek ka'bah, atau semisal itu udah byak beritanya, mas. Seandainya askar gak tegas, bisa jadi ka'bah mengalami kerusakan. Anda tau kan ka'bah gak pernah sepi apalagi musim haji...
Makam gusdur aja, konon sampe ambles... Alasannya sih tanah gembur... Tapi bkn rahasia klo peziarah pd ngambilin tanah makam beliau.
Coba anda bayangkan, jika askar² itu beraliran sufi... Tentu dia akan membiarkan kiswah digunting, atau batu kabah dicongkel krn mrk tdk bs melarang seseorang mengambil berkah.
@@yudiyuliadi2952 Jawabannya kan udah di atas... Pernah gak Ka'bah dipake tempat pacaran sama warganya? Klo gak pernah, berarti aswaja belum pernah jaga ka'bah.
@@yudiyuliadi2952 Sebagian ulama mengatakan ketika peristiwa banjir Nuh, lalu ibrahim dan anaknya membangunnya kembali.
Ngaku asjawa ni orang
Sufi
Ekekw chaneel sufi
ada ga min syariat Nabi SAW tabarruk pada air hujan dengan perbuatan seperti itu. justru bagi saya kok malah aneh ya.. menetapkan cara cara tabarruk air hujan tapi dengan perbuatan perbuatan yang tidak dinyatakan itu ajaran nabi SAW tapi muncul sesaat dari ijtihad seseorang syaikh... ada yang janggal ini.
Syaikh itu juga mengkritik habib Ali al-Jufri
Aswaja/asli warisan jahmi'ah😁😁 begitu benci terhadap dakwah salaf, kerena tida mau cara" bid'ah mereka dibongkar!😁😆
Daripada ahlul fitnah wal jamaah minal munafikin 😂
'Sayang Sekali' Channel Ini Tidak Pernah Menyerang Orang-Orang Kafir ; Tetapi Lebih Suka Menyerang Sebuah Kaum yang Tidak Perlu untuk Diserang dan Dimusuhi
'La Haula wa La Quwwata Illa Billah'
tp canel sebelah tidak pernah mentauhidkan orang kafir,tp malah menyesatkan orang yg sudah bertauhid, yg seharusnya merangkul tp malah memecah belah umat
Keki ya aib kebodohan ttng agama wahabi di bongkar....
@@kobandahachannel6631 iya, bid'ah mu'tazilah memang bodoh
@@taufikwardiana5684 bales pake ilmu dong videonya,,jgn pake nafsu...
@@kobandahachannel6631 Tidak Akan Dibalas Nafsu Mu'tazilah dengan Nafsu Sunnah
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر