Di industri game nya negara barat juga sedang mengalami penurunan. Karena banyak agenda woke dan siklus remake seperti di film. Tapi, menurut saya justru ini kesempatan bagus untuk developer game atau sutradara Asia, terutama Indonesia. Agar bisa bersaing dan mengambil pasar luar yang sudah bosan dengan agenda woke dan remake" an.
@sibibut "Woke" adalah kata sifat yang berasal dari African-American Vernacular English (AAVE) yang berarti kewaspadaan terhadap prasangka dan diskriminasi rasial, termasuk agenda live black matters, dan LGBT
Jujur aja sih, sebagai penyuka cerita superhero. Banyak franchise yang diadaptasi menjadi film layar lebar tapi tidak sesuai dengan sumber aslinya, karena adanya unsur woke,diversity,pelangi yang proporsinya sangat dipaksakan.
Setuju banget kak saya banyak dapet inspirasi dan insight saat masuk museum2 di bbrp daerah Indonesia dan bbrp negara ❤❤ hasil oleh2 jalan2 dalam negeri dan luar negeri
Udh ada juga dri dulu sih tpi masih secara tersirat dan gak terlalu menonjol lebih kaya ester egg gitu, tapi dalam 5 tahun terakhir sih baru makin berani apalagi kaya di film busslightyer atau kaya di film di 2 film thor terakhir
Pak Guru benar benar asli Ulama Nusantara yg bisa memberikan edukasi buat kaum muslimin dan muslimah tuk bisa mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bukan Hollywood saja yg bermasalah, sepertinya trendnya memang seperti itu sekarang, dari Anime, komik bahkan novel ringan/pendek pun melakukan hal yg sama yaitu "Pengulangan". Hal semacam ini sudah mulai lumrah, dari daur ulang cerita macam isekai dan sebagainya . Trend nya sekarang lebih suka video-video pendek macam review film ataupun cut scene film/anime yg highlight momen-momen nya saja. Apakah ini menjadi puncak hiburan manusia? Sehingga badai nuklir harus mereset segalanya?
masalahnya beragam tema cerita itu dah dicoba (ya itu dikarenakan banyak karya sastra yang sudah dibuat), jadi ya mempersempit adanya karya yang benar - benar original/otentik, ya menurutku bergantung ngolahnya aja sih kek anda nyontohin anime "isekai" misalnya, secara konsep tema itu nggak jelek (ada anime isekai yang bagus soalnya) tapi eksekusinya itu gimana, cerita misteri juga banyak kiblatnya itu dari novel "Sherlock Holmes", apa itu menjadikannya buruk ? ya nggak, lagi - lagi gimana cara otak atik cerita tersebut biar menarik. Ya... kembali ke inti dari dunia hiburan itu menghibur (menghibur itu sifatnya bisa sangat subjektif)
Klok cerita daur ulang tapi di eksekusi dgn bagus g masalah, bukannya dari dulu semua cerita mengikuti/terinspirasi dari cerita pendahulunya. Klok ente lebih memilih nonton reviu atau highlight doang. Berarti ente g dukung perkembangan industri. Karena selera tiap orang beda²
Ya contoh genre superhero banyak media yang pake kaya Marvel,DC,invicible,mha dan lain lain temanya masih sama superhero tapi masing masing punya keunikan tersendiri kaya invicible yang gore,the boys yang realistis,mha yang mirip x man tapi terbalik,Marvel Dnegan cerita tone yang cerah jadi tema boleh sama tapi bagaimana membuat karya bisa berbeda atau unik liat banyak tema romance tapi setiap cerita bisa berbeda ada yang good,bad atau yang lain
Yang paling kesel itu kalo ada karakter film atau game yang tiba tiba jadi lgbtq atau ras nya dirubah misal yang tadinya kulit putih jadi hitam dan sebaliknya 😂.jadi gak heran kalo industri entertainment di western berkurang peminat nya.
terlalu maksa memasukkan unsur2 Political correctness.. mempengaruhi org ttg lgbt, memasalahkan ras, free sex dll jd makin ga masuk akal. ga bisa bikin filem "normal" macam godzila minus one.
Kesempatan film Indonesia digenjot kreatifitas dan produksinya. Film dan series kita kualitasnya makin bagus yg ada di platform. Ayo semangat bisa kuasai pasar Asean dulu. Mumpung deflasi kita ambil hikmahnya...
Saya fokusnya justru bukan ke bahasannya pak Gembul.... Tapi kepada statement beliau " Bahwa inspirasi tidak datang setiap kali' Dengan kata lain inspirasi itu "tidak bisa di minta datang sesuka hati manusia" kecuali pengulangan dan pengembangan atas inspirasi awalnya. Pertanyaanya adalah, apakah 'inspirasi' ini merupakan sebuah bentuk kemampuan yg di miliki otak seseorang untuk menghasilkan sebuah ide....atau adanya sebuah bentuk informasi tg sebuah ide/gagasan yg "hadir" di dalam benak seseorang yg asalnya dari sebuah pusat sumber informatif di alam ini...? Begitu pula tema yg di angkat oleh guru gembul ini...pasti awalnya tak luput dari adanya beberapa informasi yg tiba-tiba "hadir" di dalam benaknya.... Dan inspirasi yg hadir itu pula yg kemudian bisa menjadi "jalan rezeki" seseorang... Oleh karna itu, saya fikir adalah bahwa bakat, kejeniusan, kepintaran, kecakapan adalah sebuah gift.... Tidak semua orang mempunyai kapasitas otak yg sama untuk menerima informasi ide dari sumber pusat informasi ini... Di buktikan...tidak semua orang bisa mencipta lagu, tidak semua orang bisa melukis, tidak semua orang bisa menciptakan sesuatu..... Begitu juga para Pembawa risalah Agama pada zaman dulu.. Informasi ttg aturan agama yg mereka terima di dalam benak mereka adalah karna "gift" ......
Mungkin penonton sudah muak dengan film-film Hollywood yang isinya propaganda sejak perang dunia 2 sudah disisipi propaganda tahun 80-an disisipi propaganda Amerika kuat karena waktu itu Amerika itu dipermalukan kekalahan Amerika di perang Vietnam dan contohnya Captain America yang di perang dunia 2 itu memperbaiki Citra Amerika buruk karena invasi di Timur Tengah Nia Amerika pernah menjadi pahlawan Perang di Perang Dunia 2 lewat film Captain America dan bikin film propaganda seperti film superhero
Great story make great film. Mereka lupa bahwa cerita yang bagus di film itu penting. Agenda perempuan strong udah ada dari dlu, cuman ceritanya bagus. Misalnya Hunger Games dan Divergence. Entah sekarang udah ga sebagus film dlu.
SMA di 2006, gw pernah ngerasain mau nonton itu kursinya full booked sampe sisa beberapa doang di deretan depan. Sekarang boro2 kayak gitu. Telat pun gak takut karena pasti masih sisa kursi
Saya pencinta film Hollywood salah satunya Marvel dn DC saya kira hanya saya saja yg merasakan kemunduran film2 trsbt... Ternyata keresahan kita bersama... Apa lagi sekarang keluar film joker 2 dr DC sangat di luar expektasi... Tuk menyegarkan dahaga hobi nonton saya sekarang saya beralih ke film series seperti 3 Body Problem,the pinguin dll
Studio A24 aja yang menjadi harapan kita,film film nya baguss semua dan ga nyetuck di satu gengre itu,pokoknya film film A24 tuh bisa dibilang film karya seni sesungguhnya
Film india baru2 malah lomba mahal2an sama gede2an produksi pak. Bahkan waktu pandemi ada yang jadi global hit trus masuk oscar (dikasih sesi joget bareng disana), judul filmnya RRR
Mohon maaf melenceng dr tema vidio,pak guru,tolong bahas makam datu nuraya yg ada di kalimantan selatan,makam panjang nya 60meter,apa memang benar ada manusia sebegitu panjang nya,coba pak guru cek ,krna begitu banyak yg ziarah kesana,tolong up teman2 biar bisa dibahas pak guru,krna rasa aneh saya lihat,kok bisa ada makam sbgitu panjang,sdangkan cttan sjarah nya gak ada
Dihancurkan sm gerakan woke & kaum belok, Disney rugi besar, di dunia gaming jg ancur2n. Blizzard sm Ubisoft usah jatuh gr2 Sweetbaby inc & agenda belokny
@@akhdanafinda makanya ini bisa jadi momen atau peluang besar bagi negara-negara Asia/Timur untuk maju mengambil alih pasar perfilman/gaming Barat yg sudah penuh agenda woke disertai skrip yang "dangkal". DENGAN SYARAT, bisa berpikir out of the box utk mengemas/menyajikan produk film atau game yg mau dipasarkan, dgn cerita yg padat dan terkesan "meta"... sebenarnya juga kalo Marvel masih buanyak bget arc yang bisa dimilking apalagi dideliver dgn bagus, tp yaaa cuman ya itu.. woke.. setelah diambil alih Disney sialan😂
Dulu nonton film jd salah hiburan pilihan yg menarik, skrg hal yg menarik, hiburan, informatif, aktivitas lainya tersedot dlm gadget. Tambah lagi saingan produksi film udh merata negara2 dunia dg teknologi yg hampir sama
Benar, penciptaan film perlu ada algoritma (data popularitas), tidak seperti di Jepang yg sudah memiliki ekosistem industri manga, dimana bibit2 IP sudah bisa terlihat algoritmanya melalui manga... Sebenarnya Amerika punya hal serupa, tapi sayangnya industri mereka terlalu eksklusif, hanya dibuat di studio DC, Marvel, atau Disney, atau semacamnya sehingga kreator IP baru (komik, novel, dsb) tidak memiliki kesempatan buat debut, mereka hanya bisa mengusahakan membesarkan IPnya sendiri tanpa punya Ibu asuh (industri), yg sayangnya bila seperti itu maka akan sulit untuk dilihat investor. Utk Jepang sendiri, industri cerita orisinil terbarukannya atau IP (Intellectual Property) sedang dlm masa bagus2nya tapi sayangnya mereka dihadang oleh masalah ekonomi yg semakin menurun... Btw, Disney sendiri, mengeluarkan IP orisinil terbarukan yang bagus terakhir kali dalam film Frozen...
Dulu film2 berkiblat di prancis era silent film. Habis PD 2 kiblatnya ganti ke Hollywierd, sayangnya sekarang makin mundur. Mereka udah gak peduli dn gk ngehargain seni membuat film lg, yg penting uang. Tp gak apa2, sekrang mah film2 Asia makin maju, termasuk film indo mnurut saya. Mungkin memang udah waktunya kiblat perfileman dunia beralih ke Asia
tp film indonesia lebih banyak film horornya, tiap bulan ada saja judul film horor. Bukannya jelek, tp bosan. Tapi kalau ada film horor fiksi ilmiah yang isinya hantu lokal (tuyul, genderuwo, kuntilanak, kuyang, pocong, dll) berasal dari bangsa alien, bakalan nonton deh.
@@histla02 karena pasarnya masih banyak yg suka horror. Tp yg saya liat udah makin banyak kok yg bagus2. Pelan2 tapi pasti, insyaallah perfileman indonesia bakal lebih baik lagi
Sekarang industri game yang diminati daripada film, karena di game kita bisa merasakan menjadi tokoh utama, seperti game baru baru ini rilis, Wukong, dan masih banyak game lainnya yang memberikan experience lebih daripada hanya sekedar melihat film,
bahkan cutscene di game bisa lebih bagus dari yang di film. contoh game Red Dead Redemption 2, ini game cutscenenya, ceritanya, karakter-karakter di gamenya ngga main main bagusnya. melebihi apa yang ada di film - film
Gw doain semua org ini dipecat dan tidak dapat pekerjaan lagi. Mereka tidak hanya menghancurkan kualitas industri kreatif, tapi juga menghancurkan hidup orang orang yg tidak bersalah yang bekerja di industri itu.
Waktu kecil berandai² gmn ya kalo megaloman ktmu dg lionman dlm satu film...pas udah dewasa ternyata kesampaian ktka ada bbrp superhero ada dlm satu cerita film...tp akhirnya mikir lg kok mlh akhirnya JD aneh ya....dsni akhirnya sy tau kalo sang pembuat film dl di waktu kecil pasti berandai² kayak sy waktu dl....wkwkwwkkkk
Ga ngikutin komik-komiknya, jadi menurut saya: > Saya pikir ekspektasi penonton yang tinggi itu debatable untuk hal kualitas CGI. Bukan ekspektasi yang tinggi, tapi penonton mengeluhkan kualitas CGI yang lebih buruk dari sebelumnya padahal budget besar. Kalo kualitasnya sama itu malahan gpp. . > Agenda DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) yang terlalu memaksa sehingga membuat karakter-karakter yang dangkal. ( saya perempuan saya bisa / kalian para lelaki cuman pake otot ga pake otak) . > Ide "Multiverse" yang ga semua suka, khususnya orang yang ngikutin lewat film bioskop. cmiiw
Lebih greget lagi collab sm Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok² teroris radikal di mata negara² Western, ngab bikin film² Hollywood dibumbui propaganda "Gerakan Islam" pdhl wadiaw biar kaum Konservatif sm Wokeisme di USA bagaikan ledakan bom nuklir. ☠️☠️☠️
Go Woke ... Go Broke ..., sebenarnya alasan simplenya adalah karena mereka terlalu mengutamakan AGENDA ketimbang kualitas, karena faktanya Oppenheimer yang R-Rated dan termasuk film yang lumayan berat bisa laris ko tembus 1 B ...
@@si_paling_koleksi ok setelah ane cek ternyata ane memang keliru, mungkin ingatan ane ke hype ama persaingan dengan barbie, tapi tetep, hampir 1B itu luar biasa untuk film non "hiburan"
Penting untuk diingat: * Tidak ada industri yang sepenuhnya "jatuh". Semua industri mengalami siklus naik turun. * Perubahan adalah hal yang konstan. Industri film Hollywood terus beradaptasi dengan perubahan zaman. * Fokus pada kualitas konten akan selalu menjadi kunci keberhasilan.
Ada manusia biasa menerima kekuatan tidak mau menerima bahwa dia dikaruniai kekuatan, entar diending dia menerima itu, jadilah film kedua bagaimana dia menggunakan kekuatannya
Maaf ya pak guru, audio video2 Guru Gembul selalu lemah. Saya nonton di PC desktop pakai headset Audio-Technica, jadi audio sangat jelas terdengar levelnya rendah, apalagi teman2 yang nonton di hape dengernya di speaker hape.
kirain cm di aku aja ayo gugem, tingkatkan lagi kualitas audionya biar penontonmu gak perlu naikin volume saban pengen nonton chanel gugem, dan hrs turunin lagi kalo mo lanjut nonton chanel laen
bahas musisi lokal era 90an kang. sepertinya mirip tuh ceritanya kayak industri film hollywood. mereka cukup puas dengan "menjual" nostalgia dengan panggung panggung besar tapi tidak banyak terlihat karya karya baru.
intinya masalahnya sih: - judul film besar terlalu di milking - penulis cerita itu-itu aja - agenda woke menurutku ini udah terjadi puluhan tahun, cuman jaman dulu gak punya saingan. sementara jaman sekarang merek kalah karena jaman sekarang udah ada anime, ada drakor yang itu lebih variatif daripada produk Hollywood
Sebenarnya bukan karena gak ada saingan, tapi karena boikot dari kaum konservatif Kristen yg tidak senang dengan agenda woke dan cancel culture nya Hollywood. Sama seperti perusahaan2 lain yg menerapkan agenda woke dan DEI seperti Bud Light, Target, Disney, Harley Davidson, dll. Sementara ini di dunia media mainstream, 2 network terbesar jaman dulu yaitu CNN dan MSNBC sudah jatuh jauh dibawah saingannya Fox News yg tidak menerapkan agenda woke. Sementara itu Olimpiade Paris juga sepi dan rugi kan, karena boikot dari kaum Kristen. Bahkan Taylor Swift yg bulan lalu terang2an mendukung liberal, lihat saja 2-3 tahun ke depan pasti akan jatuh juga.
Disney jatuh karena terlalu banyak memasukkan agenda2 politik tertentu ketimbang nge buat film yang bagus Edit : Dan mungkin kapan2 bisa bahas blackrock inc dan vanguard group pak guru , karena sudah banyak buktinya bahwa ke dua perusahaan paling besar ini mendorong agenda yang sama Sebagai perbandingan , PIF milik saudi arabia itu assetnya kurang lebih $600 billion , sedangkan blackrock punya $10 trilion dan $9trilion untuk vanguard yang bisa mereka alokasikan ke berbagai perusahaan semau mereka jadi karena dua entitas ini punya resource yang gede banget , perusahaan2 kolosal macam disney sampai perusahaan video games mau ngga mau harus memenuhi permintaan mereka agar proyek mereka bisa difunding , text book social engineering lah pertanyaannya , apa yang ingin mereka capai ? Dan apakah mereka ini yang dimaksud elite global pak guru?
@@luther0072betul,dan skrip yang maksa bgt itu terjadi karena agenda2 yang mereka dorong ini Contoh film terbaru disney-marvel kemarin yang judulnya Agatha all along, waktu di press conference cast nya bilang klo " Ini akan menjadi proyek Marvel paling gay ( this would be the gayest Marvel project ever)" Menunjukkan klo mereka terlalu terfokus pada agenda2 ini bukannya bikin cerita yang compelling
@@AstomoPancoroPutro nntn aja channel2 yg bahas gaming. Sering dinarasikan industri game barat lagi nurun karena adanya agenda2 Woke. Para gamer pun marah karena agenda2 ini, terakhir rilisnya game concord dll. Apalagi industri game china/asia lagi naik2nya n lebih diapresiasi gamer sprti wukong
wadidaw. drama kerajaan emang seru banget diikuti. termasuk drama raja jawa yg gak kalah seru dan epic dengan drama2 kerajaan korea. saya sependapat sejauh ini dengan pak guru gembul. sy lebih suka sekarang menelisik film2 jadul yg revolusioner di zamannya kayak film psycho yg diproduksi era 1960an. jadi seru aja ngebayangin diri kita berada pada di zaman itu n menikmati betapa bagusnya film2 tersebut di zamannya. saya tidak mengharapkan industri film manapun jatuh, soalnya industri film itu bisa jadi gambaran zaman dulu itu seperti apa gaya pakaiannya, kendaraannya sampe budaya2 nya. jadi sayang aja kalo industri film mati karena zaman.
Selamat pagi pak guru, coba pa guru buat konten tentang Giant sea wall di jakarta. Karena masyarakat sepertinya menilai bahwa GSW itu kurang perawatan dan apakah perlu adanya inovasi baru untuk menahan air laut masuk ke JKT ? Terimakasih pa guru
Pas kuliah ada waktu kosong kebetulan masa covid, temen pada nonton Netflix. Ane ikutan nonton tuh pake proyektor. Ga ada ujan ga ada angin tiba tiba ada scene jomok lagi kokop di kandang kuda. Abis itu ga mood nonton. Bukannya benci lagibete yang kelainan biologis, cuma ga nyaman aja gitu terlalu memaksakan plot di film sama kaya kasus gim concord kemaren maksa banget banyak karakter aneh ada yang Transformer ada yang itu pokoknya aneh.
Kan. Kayak emamg gak bisa bikin adegan yang lebih masuk akal apa? Mau seks hetero atau lagibete, kalau terlalu maksa dan gak bermakna jadinya males nonton. Mending nonton drakor kalau aku mah.
Puncak kreatifitas ada di thn 70an dan 80an, setelahnya cuma repetisi adapun teknologi sama aja kapal stealth sdh ada di era 80an sebagaimana program2 luar angkasa cuma video2 doang apa lg robot robotan, iya kali iron man sdh dibuat cuma di studio marvel 😂
ditambah lagi dengan usia kita yg semakin dewasa, udah gamau lagi nonton film yg alurnya ke tebak karena bosen, saya dan teman² udah gak nonton lagi film² action dan horor karena alurnya gitu² aja, di usia dewasa sekarang lebih suka film sperti oppenheimer, sejarah, dokumenter, pokonya yg diambil dari kisah nyata lah
kalau saya sih seneng nonton film reboot. asalkan semakin kesini harus semakin dalam cerita nya. bukan semakin aneh atau dipaksakan. spt spiderman no way home cerita nya terlalu dipaksakan. peran Vulture nya beda jauh sama versi comic nya 😅😅
Kayanya mirip kejatuhan industri musik di Indonesia tahun2 sebelumnya ya, sempat vakum lama, sekarang mulai tumbuh lagi setelah bnyk combo, misalnya lagu dangdut dibikin musik remix, kya lagu lagu syantik Siti badriah, lagu SMS, terus lagu2 berbahasa daerah di remix, di koplo, sehingga bnyk lagu hits dari jawa, lagu dari timor, dari Kalimantan dan daerah lainnya, terus band2 lama bermunculan lagi
@@gurugembulkalau gitu pak guru, tolong bahas yang lebih universal Bahas sisi gelap dunia hiburan di dunia, segala macam skandal seksual dari yang lurus maupun yang LGBT, narkoba dan obat obatan lainnya, penyuapan, dll. Mulai dari skandal skandal di dunia Entertainment Korea Selatan, seperti menggunakan "talent" untuk "hiburan" petinggi, demi ketenaran "talent". Skandal Johnny Entertainment di Jepang. Skandal seksual (pedofil, pemerkosaan, pemaksaan, LGBT, dll) di dunia hiburan Amerika Serikat. Bahkan skandal di dunia hiburan Indonesia sendiri, dimana artis artis menjadi "simpanan" petinggi.
BERSAMALAH rombongannya Satrio Peningit.. SIAPKANLAH DIRI marilah baca dan memahami AL-QURAN RAKAMLAH dalam bahasa Indonesia dengarlah berulang kali dengan kasih dan sayang, Allah berikan perlindungan, kekuatan, pertunjuk..
Tolong di up.. Hal yang sama juga dengan anime pak guru.. Mungkin para penggemar anime juga memiliki kasus yang sama dengan film holliwood.. Cerita2 anime sudah mulai ampas.. Saya secara pribadi sebagai penggemar nonton anime sudah merasa hampa.. Tak pernah lagi mendapati anime anime yang spek master piece seperti anime anime dulu.. Semua nya terisi anime harem2 gak jauh dari fanservice dan isekai.. Mari di bahas lebih lanjut pak guru
Industri film Hollywood sedang menghadapi berbagai tantangan, meskipun tidak bisa dikatakan sepenuhnya "jatuh." Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini antara lain: Pandemi COVID-19: Pandemi menyebabkan banyak produksi film tertunda dan bioskop tutup. Meskipun bioskop telah kembali beroperasi, perilaku penonton berubah, dengan lebih banyak orang memilih menonton film di platform streaming. Streaming vs. Bioskop: Meningkatnya popularitas platform streaming (seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime) mengubah cara film didistribusikan. Banyak film yang langsung dirilis di platform ini tanpa tayang di bioskop, yang menurunkan pendapatan dari box office. Pemogokan Penulis dan Aktor: Pada 2023, Hollywood menghadapi pemogokan dari Serikat Penulis Amerika (WGA) dan Serikat Aktor (SAG-AFTRA). Pemogokan ini dipicu oleh masalah upah, perlindungan terhadap kecerdasan buatan (AI), dan pembagian keuntungan dari platform streaming. Pemogokan ini menghentikan banyak produksi film dan acara TV. Penurunan Pendapatan Box Office: Beberapa film besar, terutama di genre superhero, tidak mencapai pendapatan yang diharapkan. Film seperti "The Flash" dan beberapa proyek Marvel dan DC tidak berhasil menarik jumlah penonton yang sama seperti film sebelumnya, meskipun ada ekspektasi tinggi. Keberagaman dalam Preferensi Penonton: Selera penonton menjadi lebih beragam, dan semakin sulit bagi satu film untuk menarik khalayak yang luas. Film dengan skala besar dan anggaran tinggi harus bersaing dengan konten dari seluruh dunia yang lebih terjangkau melalui platform digital. Meski begitu, masih ada film-film Hollywood yang sukses besar, dan industri ini tetap memiliki kekuatan besar secara global. Tantangannya adalah bagaimana Hollywood beradaptasi dengan tren baru dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari industri film internasional dan teknologi digital. Apalagi banyak rumah tangga juga punya TV 50 inch ke atas plus kebiasaan banyak orang mengunduh film karena punya internet kabel yang cepat.
setuju dengan pembahasan pak guru gembul dengan perfilman hollywood, bahkan saya sampai sekarang masih senang dengan dengan cerita tentang pirates of the carribean, yang di perankan oleh jhonny deep, dan di buat desney studio. padahal film itu bagus dari segi cerita.
Film2 holiwut sering ambil premis asia, misalnya tentang samurai, kerajaan2 asia dsb dan mengganti tokoh utama cowok asia jadi orang bule..sering juga tokoh2 laki2 asia kalo gak dijadiin penjahat ya jadi badut atau tokoh lemah..lalu nongol pahlawan kulit putih jadi dewa penolong dan mendapatkan cewek asia yg tertindas oleh penjahat lokal..
Right spelling is HOLLYWOOD, not HOLYWOOD or Holywater. Seringkali aku perhatikan rakyat Indonesia memandang enteng soal ejaan, sebutan dan tatabahasa (Grammar). Walhal itu termasuk dlm asas2 pendidikan. Contoh lain, "channel" UA-cam, bukan kanal. Jika mahu diubah ke B.Indonesia,maka harus disebut misalnya 'cenel'. Sekadar perkongsian.
Dalam bahasa indonesia, channel itu terjemahannya boleh saluran atau kanal. Dalam kamus besar bahasa indonesia(KBBI), kanal itu sama dengan saluran, sedangkan kata "Cenel" itu tidak ada dalam bahasa Indonesia. Jangan ajar orang lain bahasa yang anda tidak faham sepenuhnya.
Channel itu artinya Saluran atau Kanal, jadi itu Sudah sesuai dengan KBBI (Kamus Besar bahasa indonesia) dan tidak beda jauh sama TV yang lebih sering di sebut saluran Televisi sedangkan di internet Kanal. iya di sini guru gembul Salah seharusnya Holly bukan Holy Dan Bahasa Asing yang Di serap ke bahasa indonesia biasanya Berubah atau di lokal kan bila ada kata indonesia yang bisa di wakilkan sesuai dengan maksud kata bahasa Asing tersebut bila tidak hanya penyebutan saja di lokalkan, Contohnya Compas (Eng) Kompas (IDN), Cafe (Eng) Kafe (IDN)
Gw skrng demen nonton filem Bollywood, Kungfu Mandarin, filem Indonesia Jaman doeloe ...... coba ya Hollywood bikin filem silat Indonesia , kayak Jaka Sembung, Si Pitung, Si buta dari goa hantu, Panji Tengkorak, Si Bongkok, Wiro Sableng, dsb ..... gw yakin bakalan mengejutkan dah, coba deh.
Amerika sekarang menuju curve bawah.Itu sudah kodrat alam saat sudah sampai titik puncak maka akan otomatis mantul kebawah.Terjadi perombakan besar besaran disegala lini kehidupan dunia.
Sebenarnya juga banyak konten di UA-cam sekarang mengalami kejenuhan, mirip dengan yang terjadi di dunia film. Banyak video yang diulang dengan format serupa, hanya ditambahkan informasi baru atau informasi relevan dengan tren saat ini. Contohnya, setelah saya menonton hampir semua video dari channel ini, saya menyadari bahwa sebagian besar video baru merupakan kompilasi atau akumulasi pengetahuan dari konten lama dengan sedikit penambahan informasi baru atau perubahan sudut pandang yang berbeda. Misalnya, video tentang alien atau Yesus, yang sudah pernah dibuat sebelumnya, tetapi kemudian diperbarui dengan sudut pandang baru atau wawasan baru atau penekanan pada aspek atau nilai tertentu yang sesuai dengan perkembangan atau minat terbaru. Hal ini mencerminkan pola umum dalam produksi konten, di mana ide-ide lama dihidupkan kembali dengan modifikasi untuk menarik perhatian audiens yang lebih luas atau lebih relevan.
8:15, ya salah mereka sendiri juga membuat ekosistem seperti itu, tapi tidak apa nanti akan terbentuk "cluster baru" dengan ditandai investor berkurang dan tarif pemain film berkurang jg, akhirnya biaya produksi bisa berkurang
Asalamualaikum kang guru gembul, tolong bahas muhammad qosim, seperti nya orang ini ckp viral, dpt perintah dari mimpinya Allah SWT sd Rosulullah Saw, dan sampai sewa buzer di beberapa platform, dan safari ke para ustad. Biar ada perspektif lagi z, krn sepertinya orang Indonesia ckp banyak yg kemakan, padahal belum lama terkait oknum habib, sekarang malah ada orang yg di nubuatkan imam Mahdi.
Sayang sekali pak guru ada yg kelewat mnurut sy ,,terutama ttg apk tonton film spt netflix dan lainya .mnurut sy itu sgt brpngaruh trhadap kondisi perfilman krn film2 dg biaya produksi besar kurang mndapat cuan dr penyedia aplikasi2 ini,, selain itu dibanyak negara kencenderungan manusianya mnjadi smakin kearah tertutup atau introvert krn timbal balik dr mudahnya mndapat hiburan dr kamar shg perubahan perilaku ini mjd smakin cepat...
batu alam yang terlihat ada di belakang pak gugel ada 121 biji.
"Akibat sinyal lemot"
Gabutnya aga beda ya bg
Wkwk
Niat sekali anda 😂
Respect 👏
kalau daun tanaman nya?
125... hitung ulang
Di industri game nya negara barat juga sedang mengalami penurunan. Karena banyak agenda woke dan siklus remake seperti di film. Tapi, menurut saya justru ini kesempatan bagus untuk developer game atau sutradara Asia, terutama Indonesia. Agar bisa bersaing dan mengambil pasar luar yang sudah bosan dengan agenda woke dan remake" an.
Woke tuh apa bang?
@@sibibut kayak agenda LGBT, feminisme gitu
@@sibibut semacam agenda yang mengangkat isu LGBT, inklusivitas, diversity, dll.
@sibibut "Woke" adalah kata sifat yang berasal dari African-American Vernacular English (AAVE) yang berarti kewaspadaan terhadap prasangka dan diskriminasi rasial, termasuk agenda live black matters, dan LGBT
Jujur aja sih, sebagai penyuka cerita superhero. Banyak franchise yang diadaptasi menjadi film layar lebar tapi tidak sesuai dengan sumber aslinya, karena adanya unsur woke,diversity,pelangi yang proporsinya sangat dipaksakan.
Sy cuma care dng daredevil born again..semoga ga ada peran woke
nggak masalah, selama alur cerita nya nggak berubah
nahh bener maksa bngt smpe ngrubah yg udh jdi iconicny pdhl kita sebagai fans g perlu ide yg aneh" apalagi woke diversity gk jls walau alur/desain jadul itu yg kita cri biar lh ttp bgtu lbih bgus lahh ini mlh diobok" pke agenda kon-
@@AstomoPancoroPutro justru itu masalahnya
@@282_daffarabbani3 well.....cerita sama tp ganti karakter, rasanya kyk "hilang"
Sudah saatnya Hollywood mengambil tema cerita baru yang sebenarnya sudah booming di Indonesia, yaitu: ADZAB.
Prettt
Misteri Ilahi...
Genre baru wkwk
Udah sering lah. Model2 exorcism emangnya itu bukan tema azab?
nah ini cocok
Jika ingin punya ide segar , pelajarilah budaya2x di permukaan bumi ini.
Karna budaya adalah sumber referensi utama dalam berkarya.
Bentar lagi Hollywood bakal bikin film legenda ikan mas dan azab
Setuju banget kak saya banyak dapet inspirasi dan insight saat masuk museum2 di bbrp daerah Indonesia dan bbrp negara ❤❤ hasil oleh2 jalan2 dalam negeri dan luar negeri
Bacot
sekarang Disney tidak lagi menjual filmnya, melainkan menjual agendanya, penonton/penikmat mereka tidak lagi mereka pikirkan 😅
Udah seperti itu sejak awal didirikan cuma belum nyadar saja
Satanic
Udh ada juga dri dulu sih tpi masih secara tersirat dan gak terlalu menonjol lebih kaya ester egg gitu, tapi dalam 5 tahun terakhir sih baru makin berani apalagi kaya di film busslightyer atau kaya di film di 2 film thor terakhir
Kalau blh tau apa aja kk agendanya? Saya browsing g ktmu hehe . Nuhum@@muhamadarikfarik7809
Woke culture sih... Target konsumen modern katanya, padahal modern customer cuma mitos 😅
Benar, kebanyakan memaksakan agenda woke dan LGBTQ, penonton muak, bahkan film untuk anak disusupin juga. 🥱
Pak Guru benar benar asli Ulama Nusantara yg bisa memberikan edukasi buat kaum muslimin dan muslimah tuk bisa mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bukan Hollywood saja yg bermasalah, sepertinya trendnya memang seperti itu sekarang, dari Anime, komik bahkan novel ringan/pendek pun melakukan hal yg sama yaitu "Pengulangan". Hal semacam ini sudah mulai lumrah, dari daur ulang cerita macam isekai dan sebagainya .
Trend nya sekarang lebih suka video-video pendek macam review film ataupun cut scene film/anime yg highlight momen-momen nya saja.
Apakah ini menjadi puncak hiburan manusia? Sehingga badai nuklir harus mereset segalanya?
masalahnya beragam tema cerita itu dah dicoba (ya itu dikarenakan banyak karya sastra yang sudah dibuat), jadi ya mempersempit adanya karya yang benar - benar original/otentik, ya menurutku bergantung ngolahnya aja sih kek anda nyontohin anime "isekai" misalnya, secara konsep tema itu nggak jelek (ada anime isekai yang bagus soalnya) tapi eksekusinya itu gimana, cerita misteri juga banyak kiblatnya itu dari novel "Sherlock Holmes", apa itu menjadikannya buruk ? ya nggak, lagi - lagi gimana cara otak atik cerita tersebut biar menarik. Ya... kembali ke inti dari dunia hiburan itu menghibur (menghibur itu sifatnya bisa sangat subjektif)
Klok cerita daur ulang tapi di eksekusi dgn bagus g masalah, bukannya dari dulu semua cerita mengikuti/terinspirasi dari cerita pendahulunya.
Klok ente lebih memilih nonton reviu atau highlight doang. Berarti ente g dukung perkembangan industri. Karena selera tiap orang beda²
Ya contoh genre superhero banyak media yang pake kaya Marvel,DC,invicible,mha dan lain lain temanya masih sama superhero tapi masing masing punya keunikan tersendiri kaya invicible yang gore,the boys yang realistis,mha yang mirip x man tapi terbalik,Marvel Dnegan cerita tone yang cerah jadi tema boleh sama tapi bagaimana membuat karya bisa berbeda atau unik liat banyak tema romance tapi setiap cerita bisa berbeda ada yang good,bad atau yang lain
Anime isekai : sampah...
Berlaku buat orang yg sudah dari dulu nonton anime
@@filemanime2934👍😁
Yang paling kesel itu kalo ada karakter film atau game yang tiba tiba jadi lgbtq atau ras nya dirubah misal yang tadinya kulit putih jadi hitam dan sebaliknya 😂.jadi gak heran kalo industri entertainment di western berkurang peminat nya.
Tambah, yg harusnya karakter cowok dirubah jadi karakter cewek
terlalu maksa memasukkan unsur2 Political correctness.. mempengaruhi org ttg lgbt, memasalahkan ras, free sex dll jd makin ga masuk akal.
ga bisa bikin filem "normal" macam godzila minus one.
catwoman itu tetep asyik. meski spin off nya kejauhan. dari selina kyle jadi patience phillips. dari kulit putih jadi kulit hitam (hale berry) 😂😂
@@habib-al-aziz ini nanti terusannya wolverine. anak nya dari dimensi lain cewek
@@habib-al-aziz
Itu pun karakternya bukan yg beneran cewek, tapi nyaru doang modelan dilan medeni.
diem meng...! 😂 background ini menunjukkan gugem makin sejahtera.. ... ngiring bingah🎉🎉🎉
Kesempatan film Indonesia digenjot kreatifitas dan produksinya. Film dan series kita kualitasnya makin bagus yg ada di platform. Ayo semangat bisa kuasai pasar Asean dulu. Mumpung deflasi kita ambil hikmahnya...
Saya fokusnya justru bukan ke bahasannya pak Gembul....
Tapi kepada statement beliau " Bahwa inspirasi tidak datang setiap kali'
Dengan kata lain inspirasi itu "tidak bisa di minta datang sesuka hati manusia" kecuali pengulangan dan pengembangan atas inspirasi awalnya.
Pertanyaanya adalah, apakah 'inspirasi' ini merupakan sebuah bentuk kemampuan yg di miliki otak seseorang untuk menghasilkan sebuah ide....atau adanya sebuah bentuk informasi tg sebuah ide/gagasan yg "hadir" di dalam benak seseorang yg asalnya dari sebuah pusat sumber informatif di alam ini...?
Begitu pula tema yg di angkat oleh guru gembul ini...pasti awalnya tak luput dari adanya beberapa informasi yg tiba-tiba "hadir" di dalam benaknya....
Dan inspirasi yg hadir itu pula yg kemudian bisa menjadi "jalan rezeki" seseorang...
Oleh karna itu, saya fikir adalah bahwa bakat, kejeniusan, kepintaran, kecakapan adalah sebuah gift....
Tidak semua orang mempunyai kapasitas otak yg sama untuk menerima informasi ide dari sumber pusat informasi ini...
Di buktikan...tidak semua orang bisa mencipta lagu, tidak semua orang bisa melukis, tidak semua orang bisa menciptakan sesuatu.....
Begitu juga para Pembawa risalah Agama pada zaman dulu..
Informasi ttg aturan agama yg mereka terima di dalam benak mereka adalah karna "gift" ......
Sangat Setuju
Yesss
Itu namanya bakat, ada yg bakat berhitung , ada yg bakat olah raga, bakat seni, dll.
Awalnya kirain karena faktor U saya ..
Ternyata memang karena menonton film sekarang.. tak semenarik dulu ...
Mungkin penonton sudah muak dengan film-film Hollywood yang isinya propaganda sejak perang dunia 2 sudah disisipi propaganda tahun 80-an disisipi propaganda Amerika kuat karena waktu itu Amerika itu dipermalukan kekalahan Amerika di perang Vietnam dan contohnya Captain America yang di perang dunia 2 itu memperbaiki Citra Amerika buruk karena invasi di Timur Tengah Nia Amerika pernah menjadi pahlawan Perang di Perang Dunia 2 lewat film Captain America dan bikin film propaganda seperti film superhero
U tu Upah?
@@gurugembulmungkin maksudnya faktor usia
Great story make great film. Mereka lupa bahwa cerita yang bagus di film itu penting. Agenda perempuan strong udah ada dari dlu, cuman ceritanya bagus. Misalnya Hunger Games dan Divergence. Entah sekarang udah ga sebagus film dlu.
@@gurugembuljigana...
SMA di 2006, gw pernah ngerasain mau nonton itu kursinya full booked sampe sisa beberapa doang di deretan depan. Sekarang boro2 kayak gitu. Telat pun gak takut karena pasti masih sisa kursi
Saya pencinta film Hollywood salah satunya Marvel dn DC saya kira hanya saya saja yg merasakan kemunduran film2 trsbt... Ternyata keresahan kita bersama... Apa lagi sekarang keluar film joker 2 dr DC sangat di luar expektasi... Tuk menyegarkan dahaga hobi nonton saya sekarang saya beralih ke film series seperti 3 Body Problem,the pinguin dll
Studio A24 aja yang menjadi harapan kita,film film nya baguss semua dan ga nyetuck di satu gengre itu,pokoknya film film A24 tuh bisa dibilang film karya seni sesungguhnya
Setelah End Game, menurut saya film film Hollywood terbaik selama 2 tahun terakhir ini adalah Oppenheimer
Itu itungannya dokumenter ga sih?
itupun sebenernya kebantu latar cerita sejarah yang udah keren juga
Setuju
Dune Part 2 bagus juga
@@kingki1953 biopik, bukan dokumenter
Film india baru2 malah lomba mahal2an sama gede2an produksi pak. Bahkan waktu pandemi ada yang jadi global hit trus masuk oscar (dikasih sesi joget bareng disana), judul filmnya RRR
Setuju, Bollywood Tollywood keren
Bahh.. ngeri x😂😂😂
RRR emang keren si no debate. Btw orang2 masih mikirnya itu Bollywood padahal itu Tollywood aka dari Negara Bagian Telugu :(.
maharaja juara sih.. ga jual gimmick
Mohon maaf melenceng dr tema vidio,pak guru,tolong bahas makam datu nuraya yg ada di kalimantan selatan,makam panjang nya 60meter,apa memang benar ada manusia sebegitu panjang nya,coba pak guru cek ,krna begitu banyak yg ziarah kesana,tolong up teman2 biar bisa dibahas pak guru,krna rasa aneh saya lihat,kok bisa ada makam sbgitu panjang,sdangkan cttan sjarah nya gak ada
Dihancurkan sm gerakan woke & kaum belok, Disney rugi besar, di dunia gaming jg ancur2n. Blizzard sm Ubisoft usah jatuh gr2 Sweetbaby inc & agenda belokny
Yang sayangnya alih2 membuat nama mereka membaik malah makin banyak dibenci 😢
Itu di Amerika, sedangkan di china industri game malah surplus kemarin, contohnya wukong
@@akhdanafindagak semua
@@akhdanafinda makanya ini bisa jadi momen atau peluang besar bagi negara-negara Asia/Timur untuk maju mengambil alih pasar perfilman/gaming Barat yg sudah penuh agenda woke disertai skrip yang "dangkal". DENGAN SYARAT, bisa berpikir out of the box utk mengemas/menyajikan produk film atau game yg mau dipasarkan, dgn cerita yg padat dan terkesan "meta"... sebenarnya juga kalo Marvel masih buanyak bget arc yang bisa dimilking apalagi dideliver dgn bagus, tp yaaa cuman ya itu.. woke.. setelah diambil alih Disney sialan😂
@@jupinlukito6208 pelan2, tapi pasti
Dulu nonton film jd salah hiburan pilihan yg menarik, skrg hal yg menarik, hiburan, informatif, aktivitas lainya tersedot dlm gadget. Tambah lagi saingan produksi film udh merata negara2 dunia dg teknologi yg hampir sama
Benar, penciptaan film perlu ada algoritma (data popularitas), tidak seperti di Jepang yg sudah memiliki ekosistem industri manga, dimana bibit2 IP sudah bisa terlihat algoritmanya melalui manga... Sebenarnya Amerika punya hal serupa, tapi sayangnya industri mereka terlalu eksklusif, hanya dibuat di studio DC, Marvel, atau Disney, atau semacamnya sehingga kreator IP baru (komik, novel, dsb) tidak memiliki kesempatan buat debut, mereka hanya bisa mengusahakan membesarkan IPnya sendiri tanpa punya Ibu asuh (industri), yg sayangnya bila seperti itu maka akan sulit untuk dilihat investor.
Utk Jepang sendiri, industri cerita orisinil terbarukannya atau IP (Intellectual Property) sedang dlm masa bagus2nya tapi sayangnya mereka dihadang oleh masalah ekonomi yg semakin menurun...
Btw, Disney sendiri, mengeluarkan IP orisinil terbarukan yang bagus terakhir kali dalam film Frozen...
Munchkin nya lucu pak... Motiv TUXEDO pula 😍😍😍
Bahas kucing donk pak gembul
Dulu film2 berkiblat di prancis era silent film. Habis PD 2 kiblatnya ganti ke Hollywierd, sayangnya sekarang makin mundur. Mereka udah gak peduli dn gk ngehargain seni membuat film lg, yg penting uang. Tp gak apa2, sekrang mah film2 Asia makin maju, termasuk film indo mnurut saya.
Mungkin memang udah waktunya kiblat perfileman dunia beralih ke Asia
Mungkin ke lebih berkiblat ke jepang atau India,selain itu negara Krisis identitas
tp film indonesia lebih banyak film horornya, tiap bulan ada saja judul film horor. Bukannya jelek, tp bosan. Tapi kalau ada film horor fiksi ilmiah yang isinya hantu lokal (tuyul, genderuwo, kuntilanak, kuyang, pocong, dll) berasal dari bangsa alien, bakalan nonton deh.
@@histla02 karena pasarnya masih banyak yg suka horror. Tp yg saya liat udah makin banyak kok yg bagus2. Pelan2 tapi pasti, insyaallah perfileman indonesia bakal lebih baik lagi
@@ch3l4nananti ada jaman nya horor bakal ga laku😅, tunggu pesulap merah bongkar semua trik hantu😂
Orang asia akting nya pada kaku semua 😂😂😂 film nya juga CGI nya dan green screen nya gk se smoot Holywood 😂😂😂
Sihir Hollywood sudah hilang....sama seperti. drama keluarga kerajaan Inggris..... sihir mereka sudah pudar
betul, kwalitas nya saja sdh tidak bagus.... Nonton film Hollywood hari gini ibarat hidangan kurang garam
Eh iya benar lagi part kerajaan inggris
dunia berubah kekuasaan@@mustafatafa1589
Sekarang industri game yang diminati daripada film, karena di game kita bisa merasakan menjadi tokoh utama, seperti game baru baru ini rilis, Wukong, dan masih banyak game lainnya yang memberikan experience lebih daripada hanya sekedar melihat film,
itupun wukong diserang abis ama kaum perbelokan woke dei wkkwkwkw.. sampe dicurangi pas vote goty versi ign.. but jaman gini siapa jg msh percaya ign
bahkan cutscene di game bisa lebih bagus dari yang di film. contoh game Red Dead Redemption 2, ini game cutscenenya, ceritanya, karakter-karakter di gamenya ngga main main bagusnya. melebihi apa yang ada di film - film
Gw doain semua org ini dipecat dan tidak dapat pekerjaan lagi. Mereka tidak hanya menghancurkan kualitas industri kreatif, tapi juga menghancurkan hidup orang orang yg tidak bersalah yang bekerja di industri itu.
Sama aja sih kondisinya di barat juga industri game kalah sama dev asian
Game kerajaan singasari dan majapahit harus ada..
Waktu kecil berandai² gmn ya kalo megaloman ktmu dg lionman dlm satu film...pas udah dewasa ternyata kesampaian ktka ada bbrp superhero ada dlm satu cerita film...tp akhirnya mikir lg kok mlh akhirnya JD aneh ya....dsni akhirnya sy tau kalo sang pembuat film dl di waktu kecil pasti berandai² kayak sy waktu dl....wkwkwwkkkk
Ga ngikutin komik-komiknya, jadi menurut saya:
> Saya pikir ekspektasi penonton yang tinggi itu debatable untuk hal kualitas CGI. Bukan ekspektasi yang tinggi, tapi penonton mengeluhkan kualitas CGI yang lebih buruk dari sebelumnya padahal budget besar. Kalo kualitasnya sama itu malahan gpp.
.
> Agenda DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) yang terlalu memaksa sehingga membuat karakter-karakter yang dangkal. ( saya perempuan saya bisa / kalian para lelaki cuman pake otot ga pake otak)
.
> Ide "Multiverse" yang ga semua suka, khususnya orang yang ngikutin lewat film bioskop.
cmiiw
Kasih tau!...Holywood harus klaborasi dengan Ba'alawi supaya meleduk lgi,
Mereka akan tertarik memfilmkan begitu dengar cerita karomah habaib....Marvel,DC comic bakalan kalah dari segi dongeng nya 😂
@@messinaldo2422 hahahaha😂😂😂😂
Faqih mukodam vs Kang the conqueror
Lebih greget lagi collab sm Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok² teroris radikal di mata negara² Western, ngab bikin film² Hollywood dibumbui propaganda "Gerakan Islam" pdhl wadiaw biar kaum Konservatif sm Wokeisme di USA bagaikan ledakan bom nuklir. ☠️☠️☠️
@@messinaldo2422 Membuat film kisah Osama bin Laden semasa hidupnya lewat Hollywood, mumpung USA trauma dengan 9/11 👁👄👁
Go Woke ... Go Broke ..., sebenarnya alasan simplenya adalah karena mereka terlalu mengutamakan AGENDA ketimbang kualitas, karena faktanya Oppenheimer yang R-Rated dan termasuk film yang lumayan berat bisa laris ko tembus 1 B ...
"tembus 1B" belum bisa dikatakan 'tembus' sih, karena sekarang masih diangka $975,579,184
@@si_paling_koleksi ok setelah ane cek ternyata ane memang keliru, mungkin ingatan ane ke hype ama persaingan dengan barbie, tapi tetep, hampir 1B itu luar biasa untuk film non "hiburan"
Penting untuk diingat:
* Tidak ada industri yang sepenuhnya "jatuh". Semua industri mengalami siklus naik turun.
* Perubahan adalah hal yang konstan. Industri film Hollywood terus beradaptasi dengan perubahan zaman.
* Fokus pada kualitas konten akan selalu menjadi kunci keberhasilan.
Ada manusia biasa menerima kekuatan tidak mau menerima bahwa dia dikaruniai kekuatan, entar diending dia menerima itu, jadilah film kedua bagaimana dia menggunakan kekuatannya
tergantung cara pandang orang pak 😊
Udah 2 tahun ini lebih banyak nonton film indie. Atau dari studio kecil. Selalu fresh..
Maaf ya pak guru, audio video2 Guru Gembul selalu lemah.
Saya nonton di PC desktop pakai headset Audio-Technica, jadi audio sangat jelas terdengar levelnya rendah,
apalagi teman2 yang nonton di hape dengernya di speaker hape.
setujuuuu
tolong pak guru diperbaiki kualitas audionya
kirain cm di aku aja
ayo gugem, tingkatkan lagi kualitas audionya biar penontonmu gak perlu naikin volume saban pengen nonton chanel gugem, dan hrs turunin lagi kalo mo lanjut nonton chanel laen
Sengaja itu
bahas musisi lokal era 90an kang. sepertinya mirip tuh ceritanya kayak industri film hollywood.
mereka cukup puas dengan "menjual" nostalgia dengan panggung panggung besar tapi tidak banyak terlihat karya karya baru.
intinya masalahnya sih:
- judul film besar terlalu di milking
- penulis cerita itu-itu aja
- agenda woke
menurutku ini udah terjadi puluhan tahun, cuman jaman dulu gak punya saingan.
sementara jaman sekarang merek kalah karena jaman sekarang udah ada anime, ada drakor yang itu lebih variatif daripada produk Hollywood
setuju, kebanyakan milking
Sebenarnya bukan karena gak ada saingan, tapi karena boikot dari kaum konservatif Kristen yg tidak senang dengan agenda woke dan cancel culture nya Hollywood.
Sama seperti perusahaan2 lain yg menerapkan agenda woke dan DEI seperti Bud Light, Target, Disney, Harley Davidson, dll. Sementara ini di dunia media mainstream, 2 network terbesar jaman dulu yaitu CNN dan MSNBC sudah jatuh jauh dibawah saingannya Fox News yg tidak menerapkan agenda woke.
Sementara itu Olimpiade Paris juga sepi dan rugi kan, karena boikot dari kaum Kristen.
Bahkan Taylor Swift yg bulan lalu terang2an mendukung liberal, lihat saja 2-3 tahun ke depan pasti akan jatuh juga.
Setuju.... dimulai dgn kejatuhan Disney Marvel dan lain lainnya
Sudah bagus, pas suaranya pa guru
Mantap
syukurlah
Lebih enak dengar channel youtube yg ceritain film dari pd nonton film 😂
🙂↔️
Disney jatuh karena terlalu banyak memasukkan agenda2 politik tertentu ketimbang nge buat film yang bagus
Edit : Dan mungkin kapan2 bisa bahas blackrock inc dan vanguard group pak guru , karena sudah banyak buktinya bahwa ke dua perusahaan paling besar ini mendorong agenda yang sama
Sebagai perbandingan , PIF milik saudi arabia itu assetnya kurang lebih $600 billion , sedangkan blackrock punya $10 trilion dan $9trilion untuk vanguard yang bisa mereka alokasikan ke berbagai perusahaan semau mereka
jadi karena dua entitas ini punya resource yang gede banget , perusahaan2 kolosal macam disney sampai perusahaan video games mau ngga mau harus memenuhi permintaan mereka agar proyek mereka bisa difunding , text book social engineering lah
pertanyaannya , apa yang ingin mereka capai ? Dan apakah mereka ini yang dimaksud elite global pak guru?
Menurutku sih script nya maksa banget sama gak peduli sama gak peduli sama audience yang kebanyakan
Terlalu pengen banget nyenengin orang gay
@@luther0072betul,dan skrip yang maksa bgt itu terjadi karena agenda2 yang mereka dorong ini
Contoh film terbaru disney-marvel kemarin yang judulnya Agatha all along, waktu di press conference cast nya bilang klo " Ini akan menjadi proyek Marvel paling gay ( this would be the gayest Marvel project ever)" Menunjukkan klo mereka terlalu terfokus pada agenda2 ini bukannya bikin cerita yang compelling
Orang-orang lihat Disney ingin lari dari kenyataan bukan lihat agenda politik di film Disney
lgbt merusak industri kwkwkw
Guru gembul Bahas juga kejatuhan industri fashion semenjak pandemi
Tumben gembul bahas hollywood..bahas jg kasus P.Diddy...seru bngt
@@atiksafari8582 GK seru hal biasa di industri interteimen
Bukan hanya industri film. Tp industri game barat juga kekny, karena agenda woke
nggak ngaruh. malah games yg inklusif lbh bagus
jangan lupa skandal p diddy di industri musik dan vince mcmahon di wrestling juga. Sepertinya seluruh industri entertainment amerika lagi digoncang.
@@AstomoPancoroPutro nntn aja channel2 yg bahas gaming. Sering dinarasikan industri game barat lagi nurun karena adanya agenda2 Woke. Para gamer pun marah karena agenda2 ini, terakhir rilisnya game concord dll. Apalagi industri game china/asia lagi naik2nya n lebih diapresiasi gamer sprti wukong
wadidaw. drama kerajaan emang seru banget diikuti. termasuk drama raja jawa yg gak kalah seru dan epic dengan drama2 kerajaan korea.
saya sependapat sejauh ini dengan pak guru gembul. sy lebih suka sekarang menelisik film2 jadul yg revolusioner di zamannya kayak film psycho yg diproduksi era 1960an. jadi seru aja ngebayangin diri kita berada pada di zaman itu n menikmati betapa bagusnya film2 tersebut di zamannya.
saya tidak mengharapkan industri film manapun jatuh, soalnya industri film itu bisa jadi gambaran zaman dulu itu seperti apa gaya pakaiannya, kendaraannya sampe budaya2 nya. jadi sayang aja kalo industri film mati karena zaman.
Industri film bollywood juga sudah KO skrg film india yang lebih berkembang adalah film film india selatan atau jollywood
KO gimana Deadpool & Wolverine ama Inside 2 aja tembus 1 billion dollar di box office
Wow.. Guru gembul membahas film..! makin ngefans.. Hahaha..
Dunia hiburan kalau udah dimasuki SJW pasti hancur.. game black dynamite wukong aja dikritik mereka karna karakter ceweknya minim..kocak😂
dynamite ?
myth kali ah
Selamat pagi pak guru, coba pa guru buat konten tentang Giant sea wall di jakarta. Karena masyarakat sepertinya menilai bahwa GSW itu kurang perawatan dan apakah perlu adanya inovasi baru untuk menahan air laut masuk ke JKT ? Terimakasih pa guru
Drakor masih laku, modal sedikit dengan cerita yg sama antara orang kaya nikah sama orang miskin... Apa standar penonton sekarang cukup yg begini
bukan cuma filmnya pak guru tapi juga musik, modern art, dan kapasitas naratif barat memng sudah turun dari puncaknya.
Bahas sejarah viking pak guru
Bisa bangkit om kl menayangkan profil Sinetron2 Indonesia th 90an
Pas kuliah ada waktu kosong kebetulan masa covid, temen pada nonton Netflix. Ane ikutan nonton tuh pake proyektor. Ga ada ujan ga ada angin tiba tiba ada scene jomok lagi kokop di kandang kuda. Abis itu ga mood nonton. Bukannya benci lagibete yang kelainan biologis, cuma ga nyaman aja gitu terlalu memaksakan plot di film sama kaya kasus gim concord kemaren maksa banget banyak karakter aneh ada yang Transformer ada yang itu pokoknya aneh.
🐒 yang senadib dngan baraya banyak
Kan. Kayak emamg gak bisa bikin adegan yang lebih masuk akal apa? Mau seks hetero atau lagibete, kalau terlalu maksa dan gak bermakna jadinya males nonton. Mending nonton drakor kalau aku mah.
Aku berharap kalau cerita covid 19 jadi series 3 season yang bersetting di Indonesia
film apa kak
Jomok lagi kokop maksudnya apa sih?
Pak guru tolong bahas persidangan NICEA
Terimakasiih
Manusia sudah pada titik kejenuhan dan kehabisan ide,karena itu film2 Hollywood sudah kurang menarik lagi.
Puncak kreatifitas ada di thn 70an dan 80an, setelahnya cuma repetisi adapun teknologi sama aja kapal stealth sdh ada di era 80an sebagaimana program2 luar angkasa cuma video2 doang apa lg robot robotan, iya kali iron man sdh dibuat cuma di studio marvel 😂
Padshal harapan ku saat msh bocah thn 90an dulu mobil sdh pada terbang di thn 2020an 😂
@@nashcomphp android gak ada di tahun 80 an,jangan bohong kamu
Kang guru, ustad felix , gus miftah + om dedi Satu meja, seru❤
ditambah lagi dengan usia kita yg semakin dewasa, udah gamau lagi nonton film yg alurnya ke tebak karena bosen, saya dan teman² udah gak nonton lagi film² action dan horor karena alurnya gitu² aja, di usia dewasa sekarang lebih suka film sperti oppenheimer, sejarah, dokumenter, pokonya yg diambil dari kisah nyata lah
sama lg wkwk, udh otw 30th jg gue
Coba Maharaja bg
kalau saya sih seneng nonton film reboot. asalkan semakin kesini harus semakin dalam cerita nya. bukan semakin aneh atau dipaksakan. spt spiderman no way home cerita nya terlalu dipaksakan. peran Vulture nya beda jauh sama versi comic nya 😅😅
Hebat guru satu ini apa Bae tau. ntah riset nya dari mana &:akurat atu tidaknya,
Kayanya mirip kejatuhan industri musik di Indonesia tahun2 sebelumnya ya, sempat vakum lama, sekarang mulai tumbuh lagi setelah bnyk combo, misalnya lagu dangdut dibikin musik remix, kya lagu lagu syantik Siti badriah, lagu SMS, terus lagu2 berbahasa daerah di remix, di koplo, sehingga bnyk lagu hits dari jawa, lagu dari timor, dari Kalimantan dan daerah lainnya, terus band2 lama bermunculan lagi
pa guru bahas terkait masalah p diddy dong pa
Ok zorro
dah terlalu banyak baraya
Pengen banget sih bahas yg di luar. Lihat aja tuh yg di negara sendiri.
Tuh kasus pencabulan, kekerasan seksual, kdrt, dll di negara sendiri.
@@gurugembulkalau gitu pak guru, tolong bahas yang lebih universal
Bahas sisi gelap dunia hiburan di dunia, segala macam skandal seksual dari yang lurus maupun yang LGBT, narkoba dan obat obatan lainnya, penyuapan, dll. Mulai dari skandal skandal di dunia Entertainment Korea Selatan, seperti menggunakan "talent" untuk "hiburan" petinggi, demi ketenaran "talent". Skandal Johnny Entertainment di Jepang. Skandal seksual (pedofil, pemerkosaan, pemaksaan, LGBT, dll) di dunia hiburan Amerika Serikat. Bahkan skandal di dunia hiburan Indonesia sendiri, dimana artis artis menjadi "simpanan" petinggi.
Pak guru sesekali take video di taman2 kota bandung
BERSAMALAH rombongannya Satrio Peningit.. SIAPKANLAH DIRI marilah baca dan memahami AL-QURAN RAKAMLAH dalam bahasa Indonesia dengarlah berulang kali dengan kasih dan sayang, Allah berikan perlindungan, kekuatan, pertunjuk..
Semenjak guru gembul bergaul dengan bennix, makin melek "BISNIS".
Tolong di up.. Hal yang sama juga dengan anime pak guru.. Mungkin para penggemar anime juga memiliki kasus yang sama dengan film holliwood.. Cerita2 anime sudah mulai ampas.. Saya secara pribadi sebagai penggemar nonton anime sudah merasa hampa.. Tak pernah lagi mendapati anime anime yang spek master piece seperti anime anime dulu.. Semua nya terisi anime harem2 gak jauh dari fanservice dan isekai.. Mari di bahas lebih lanjut pak guru
Perfilman Indonesia makin bagus, beragam dan maju. Sy optimis skl terhdp perfilman Indonesia bs spt Korea.
Masih banyakan horrornya, bang, ini jg mungkin karna pasar indonesia, maunya film kek gitu
Industri film Hollywood sedang menghadapi berbagai tantangan, meskipun tidak bisa dikatakan sepenuhnya "jatuh." Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini antara lain:
Pandemi COVID-19: Pandemi menyebabkan banyak produksi film tertunda dan bioskop tutup. Meskipun bioskop telah kembali beroperasi, perilaku penonton berubah, dengan lebih banyak orang memilih menonton film di platform streaming.
Streaming vs. Bioskop: Meningkatnya popularitas platform streaming (seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime) mengubah cara film didistribusikan. Banyak film yang langsung dirilis di platform ini tanpa tayang di bioskop, yang menurunkan pendapatan dari box office.
Pemogokan Penulis dan Aktor: Pada 2023, Hollywood menghadapi pemogokan dari Serikat Penulis Amerika (WGA) dan Serikat Aktor (SAG-AFTRA). Pemogokan ini dipicu oleh masalah upah, perlindungan terhadap kecerdasan buatan (AI), dan pembagian keuntungan dari platform streaming. Pemogokan ini menghentikan banyak produksi film dan acara TV.
Penurunan Pendapatan Box Office: Beberapa film besar, terutama di genre superhero, tidak mencapai pendapatan yang diharapkan. Film seperti "The Flash" dan beberapa proyek Marvel dan DC tidak berhasil menarik jumlah penonton yang sama seperti film sebelumnya, meskipun ada ekspektasi tinggi.
Keberagaman dalam Preferensi Penonton: Selera penonton menjadi lebih beragam, dan semakin sulit bagi satu film untuk menarik khalayak yang luas. Film dengan skala besar dan anggaran tinggi harus bersaing dengan konten dari seluruh dunia yang lebih terjangkau melalui platform digital.
Meski begitu, masih ada film-film Hollywood yang sukses besar, dan industri ini tetap memiliki kekuatan besar secara global. Tantangannya adalah bagaimana Hollywood beradaptasi dengan tren baru dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari industri film internasional dan teknologi digital.
Apalagi banyak rumah tangga juga punya TV 50 inch ke atas plus kebiasaan banyak orang mengunduh film karena punya internet kabel yang cepat.
Coba bikin film judulnya dinasti muliono
prit prit
@@gurugembulanda bijaksana 😂
Ntap
setuju dengan pembahasan pak guru gembul dengan perfilman hollywood, bahkan saya sampai sekarang masih senang dengan dengan cerita tentang pirates of the carribean, yang di perankan oleh jhonny deep, dan di buat desney studio. padahal film itu bagus dari segi cerita.
Komen pertama guru
wiyh
Sehat2 guru😊
Film2 holiwut sering ambil premis asia, misalnya tentang samurai, kerajaan2 asia dsb dan mengganti tokoh utama cowok asia jadi orang bule..sering juga tokoh2 laki2 asia kalo gak dijadiin penjahat ya jadi badut atau tokoh lemah..lalu nongol pahlawan kulit putih jadi dewa penolong dan mendapatkan cewek asia yg tertindas oleh penjahat lokal..
Right spelling is HOLLYWOOD, not HOLYWOOD or Holywater. Seringkali aku perhatikan rakyat Indonesia memandang enteng soal ejaan, sebutan dan tatabahasa (Grammar). Walhal itu termasuk dlm asas2 pendidikan.
Contoh lain, "channel" UA-cam, bukan kanal. Jika mahu diubah ke B.Indonesia,maka harus disebut misalnya 'cenel'.
Sekadar perkongsian.
Dalam bahasa indonesia, channel itu terjemahannya boleh saluran atau kanal. Dalam kamus besar bahasa indonesia(KBBI), kanal itu sama dengan saluran, sedangkan kata "Cenel" itu tidak ada dalam bahasa Indonesia. Jangan ajar orang lain bahasa yang anda tidak faham sepenuhnya.
Channel itu artinya Saluran atau Kanal, jadi itu Sudah sesuai dengan KBBI (Kamus Besar bahasa indonesia) dan tidak beda jauh sama TV yang lebih sering di sebut saluran Televisi sedangkan di internet Kanal. iya di sini guru gembul Salah seharusnya Holly bukan Holy
Dan Bahasa Asing yang Di serap ke bahasa indonesia biasanya Berubah atau di lokal kan bila ada kata indonesia yang bisa di wakilkan sesuai dengan maksud kata bahasa Asing tersebut bila tidak hanya penyebutan saja di lokalkan, Contohnya Compas (Eng) Kompas (IDN), Cafe (Eng) Kafe (IDN)
@@velocity4368
ganyang aja ....
pak guru tolong bahas dong guru biologi yg mengajari siswinya praktek langsung mata pelajaran berkembang biak
Gw skrng demen nonton filem Bollywood, Kungfu Mandarin, filem Indonesia Jaman doeloe ...... coba ya Hollywood bikin filem silat Indonesia , kayak Jaka Sembung, Si Pitung, Si buta dari goa hantu, Panji Tengkorak, Si Bongkok, Wiro Sableng, dsb ..... gw yakin bakalan mengejutkan dah, coba deh.
Banyak hiburan alternatif untuk sekarang.. dan ketika melihat adegan yang luar biasa jadi biasa.
Amerika sekarang menuju curve bawah.Itu sudah kodrat alam saat sudah sampai titik puncak maka akan otomatis mantul kebawah.Terjadi perombakan besar besaran disegala lini kehidupan dunia.
Pak Guru kok makin lama sound suaranya mengecil, dekatin lagi micnya pak guru ya
Gile ilmunya guru mbul mencakup semua aspek dari nasab alien industri musik sampe ktp kucing aj beliau hapal liuar biasa
Ketidak beranian menghentikan produksi adalah ke gagalan tertunda.
itu sebabnya gw lebih suka sama cerita game daripada Holywood, Game Yakuza dan RDR 2 ngasih vibes main game + nonton film
Sebenarnya juga banyak konten di UA-cam sekarang mengalami kejenuhan, mirip dengan yang terjadi di dunia film. Banyak video yang diulang dengan format serupa, hanya ditambahkan informasi baru atau informasi relevan dengan tren saat ini. Contohnya, setelah saya menonton hampir semua video dari channel ini, saya menyadari bahwa sebagian besar video baru merupakan kompilasi atau akumulasi pengetahuan dari konten lama dengan sedikit penambahan informasi baru atau perubahan sudut pandang yang berbeda. Misalnya, video tentang alien atau Yesus, yang sudah pernah dibuat sebelumnya, tetapi kemudian diperbarui dengan sudut pandang baru atau wawasan baru atau penekanan pada aspek atau nilai tertentu yang sesuai dengan perkembangan atau minat terbaru. Hal ini mencerminkan pola umum dalam produksi konten, di mana ide-ide lama dihidupkan kembali dengan modifikasi untuk menarik perhatian audiens yang lebih luas atau lebih relevan.
bener sih pas bagian terakhir nya, Hollywood emg lagi menurun, tp klo ada yg bisa nyalip sih masih jauh blm bisa disalip...
Audionya udah bagus pertahankan
8:50
Ya, pak ini dilema kalau kita dibiayai investor yang kurang memahami industri yang dia masuki.
Ada juga baca dikoran LA post. Produksi tv series USA turun 40% dibandingkan tahun² sebelumnya. Kayaknya Drakor yg lebih unggul nih
Bahas serangan rudal hipersonik iran ke isriwil..guru gembull..iron dome jebol total🔥🔥🔥🔥🔥⭐⭐⭐⭐⭐
Saya beralih ke film silat china yg bertebaran di yutub.. Lumayan buat pengantar tidur
Bagus ey sekarang gambar nya... 🎉🎉🎉
bikin keranjang youtubenya pak guru untuk buku nya, biar gampang belinya
Semua hal sudah ketitik jenuh sudah waktunya sudah waktunya alam ini mereset kembali dimulai dari jaman batu.
Biaya produksi tinggi !!, harusnya produksikan film2nya di negara2 yg cost of productionnya murah
Pak guru bahas tentang deflasi di Indonesia srlama beberapa bulan terakhir ini, apa bener menuju krismon lg
Kesalahan Disney terlalu Fokus LGBT ..pdahal pasar terbesar mereka Asia dimana LGBT jadi hal Tabu bahkan di larang
Nikmati saja...
Tinggal ngopi dengerin wayang kulit..
8:15, ya salah mereka sendiri juga membuat ekosistem seperti itu, tapi tidak apa nanti akan terbentuk "cluster baru" dengan ditandai investor berkurang dan tarif pemain film berkurang jg, akhirnya biaya produksi bisa berkurang
14:40 fokus saya jadi terpecah, ketawa mendadak ,🤣🤣
Ditengah kesibukan sekarang ini,saya lebih suka liat alur ceritanya saja, singkat, padat,dan gratis 😅
film bollywood lagi jaya
Asalamualaikum kang guru gembul, tolong bahas muhammad qosim, seperti nya orang ini ckp viral, dpt perintah dari mimpinya Allah SWT sd Rosulullah Saw, dan sampai sewa buzer di beberapa platform, dan safari ke para ustad. Biar ada perspektif lagi z, krn sepertinya orang Indonesia ckp banyak yg kemakan, padahal belum lama terkait oknum habib, sekarang malah ada orang yg di nubuatkan imam Mahdi.
Sayang sekali pak guru ada yg kelewat mnurut sy ,,terutama ttg apk tonton film spt netflix dan lainya .mnurut sy itu sgt brpngaruh trhadap kondisi perfilman krn film2 dg biaya produksi besar kurang mndapat cuan dr penyedia aplikasi2 ini,, selain itu dibanyak negara kencenderungan manusianya mnjadi smakin kearah tertutup atau introvert krn timbal balik dr mudahnya mndapat hiburan dr kamar shg perubahan perilaku ini mjd smakin cepat...