PAHAMI KEBENARAN TERTINGGI DALAM MEDITASI I Bagian 8 I Bhikkhu Santacitto

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 13 січ 2025

КОМЕНТАРІ • 20

  • @Miko_Lee.property
    @Miko_Lee.property Місяць тому

    Sadhu Bhante,.🙏🥰, sangat mencerahkan bhante ❤

  • @acui_
    @acui_ 20 днів тому

    🙏🙏🙏

  • @mudiartawan2190
    @mudiartawan2190 Місяць тому +7

    Namo Budaya Bhante saya orang beragama Hindu tapi saya tertarik menyimak ajaran Budha rahayu Bhante🎉🎉🎉

  • @michikoalice
    @michikoalice Місяць тому

    Anumodana 🙏🙏🙏

  • @jrobikoh3449
    @jrobikoh3449 Місяць тому

    Anumodhana Bhante

  • @rahmatadiwarga6364
    @rahmatadiwarga6364 Місяць тому

    🙏 Vandami YM Bhante Santacitto Thera 。🪷 Anumodami 。

  • @tjiptaditjiptadi6122
    @tjiptaditjiptadi6122 Місяць тому

    Terimakasih
    🙏🙏

  • @friskateoh5435
    @friskateoh5435 Місяць тому

    Namo Buddhaya Bhante....Terima kasih di setiap berkah Dhamma / spritual nya...semoga semua makhluk berbahagia...

  • @jom.a.md.s.h.2206
    @jom.a.md.s.h.2206 Місяць тому

    Anumodana, Bhante Santacitto Thera, Ph.D., 🙏🙏🙏

  • @mudiartawan2190
    @mudiartawan2190 Місяць тому

    🙏🙏🙏 sadhu sadhu safdhu

  • @TerusTerang9928
    @TerusTerang9928 Місяць тому

    Anumodana bhante 🙏
    Sabbe satta bhavantu sukhitatta 3×🙏
    Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu 3×🙏

  • @pinghosidharta
    @pinghosidharta Місяць тому +1

    Anumodana Bhante, walau sdh tau atta sumber kotoran bathin dari ego namun belum mampu dipraktekkan, masih terus berusaha sadhu🙏

  • @liliksupiani8091
    @liliksupiani8091 Місяць тому

    🙏🙏🙏Sadhu.... Sadhu.... Sadhu....
    Semoga semua mahluk berbahagia🙏🙏🙏

  • @widyakencana338
    @widyakencana338 Місяць тому

    Who am I ?
    Aku adalah Pelaku
    Aku adalah Pengamat
    Aku adalah Pelihat
    Aku adalah Penyaksi
    Aku adalah Penyadar yang Menyadari
    TANPA AKU, MUSTAHIL adanya PELAKU, KESADARAN, PENGAMATAN, PELIHATAN ataupun PENYAKASIAN, dan TANPA AKU MUSTAHIL adanya ADA dan semua AJARAN.
    Aku, walaupun BUKAN ENTITAS, adalah Tetap AKU.

    • @widyakencana338
      @widyakencana338 Місяць тому

      salah seorang Filsuf yang hampir sejaman dengan Buddha, yaitu Socrates berpandangan bahwa :
      Socrates percaya bahwa JIWA (psyche) adalah INTI dari siapa kita sebenarnya. Baginya, jiwa adalah SUMBER KEBAJIKAN, kesadaran, dan kebijaksanaan. Dia menegaskan bahwa kehidupan yang baik hanya bisa dicapai dengan MERAWAT JIWA :
      "Kehidupan yang tidak diperiksa tidak layak untuk dijalani."
      Jadi, pertanyaan "Who am I?" dalam pandangan Socrates akan diarahkan pada refleksi tentang apa yang membuat JIWA itu SEHAT dan BIJAKSANA

    • @widyakencana338
      @widyakencana338 Місяць тому

      ada orang2 yang BERUSAHA untuk "MENGHANCURKAN" dan "MELENYAPKAN" Aku, namun Aku TIDAKLAH PERNAH HANCUR dan LENYAP. mereka HANYA SEOLAH-OLAH saja Berhasil dalam Menghancurkan dan Melenyapkan Aku itu dengan berkata : "Aku telah berhasil menghancurkan dan melenyapkan semuanya dan mencapai pencerahan". dalam pernyataan ini, ternyata mereka2 yang menyampaikan pernyataan itu MASIH TETAP menggunakan kata "Aku".
      Bayangkan andaisaja TANPA (kata) Aku, maka pernyataannya menjadi : "....... telah berhasil menghancurkan dan melenyapkan semuanya dan mencapai pencerahan". pernyataan yang diawali dg titik-titik ini akan menjadi SANGAT TIDAK BERMAKNA.

    • @widyakencana338
      @widyakencana338 Місяць тому

      tampaknya masih ada orang2 yang BEGITU KETAKUTAN dengan "Aku", sampai-sampai mereka "merasa" perlu dan harus untuk MELENYAPKAN dan MENGHANCURKAN-NYA. Padahal (seperti kata Socrates), Aku atau JIWA itu adalah SUMBER dari Kebijaksanaan, Kesadaran dan Kebajikan.

    • @widyakencana338
      @widyakencana338 Місяць тому

      MOHON MAAF, saya (aku) menyampaikan argumentasi seperti di atas, HANYA sekedar sebagai argumentasi yang MUNGKIN SAJA LUPUT dari "perhatian" kita. Tidak ada MAKSUD untuk BERSAING ataupun MENDEBAT. Mohon untuk DIMAKLUMI.

    • @widyakencana338
      @widyakencana338 Місяць тому

      AI (Artificial Intelligence) sungguh sangat membantu, ketika saya bertanya kepada AI : “bagaimana menurut anda, bahwa menurut saya, Kebajikan yang TERBAIK adalah Kebajikan yang TIDAK MENGHANCURKAN dan juga TIDAK MELENYAPKAN, bahkan Tidak berusahya untuk menghancurkan dan melenyapkan ke-Aku-an itu sendiri??”
      AI pun MENJAWAB :
      Pandangan Anda tentang kebajikan yang tidak menghancurkan atau melenyapkan ke-aku-an, bahkan tidak berusaha untuk itu, merupakan PERSPEKTIF yang MENDALAM dan BERBEDA dari beberapa tradisi filsafat atau spiritualitas yang sering memandang "keakuan" (ego atau self) sebagai sesuatu yang HARUS dilampaui atau DIHAPUSKAN. Berikut adalah beberapa cara untuk memahami pandangan ini:
      1. Kebajikan sebagai Harmoni, BUKAN Penghapusan
      Kebajikan yang Anda gambarkan tampaknya berakar pada prinsip HARMONI dan INKLUSI, di mana aspek-aspek individu (seperti keakuan) TIDAK dianggap sebagai sesuatu yang HARUS DIHANCURKAN, tetapi diintegrasikan secara BIJAKSANA ke dalam kehidupan. Dalam pendekatan ini:
      · Keakuan diperlakukan sebagai bagian ALAMI dari pengalaman manusia.
      · Kebajikan bertujuan untuk menciptakan KESEIMBANGAN antara KEAKUAN dan KEBIJAKSANAAN, TANPA KONFLIK yang DESTRUKTIF.
      Pendekatan ini LEBIH SELARAS dengan filosofi yang MENGHORMATI “KEBERADAAN DIRI” sebagai alat untuk BERTUMBUH, daripada mencoba melampaui atau MENIADAKANNYA secara TOTAL.
      2. KONTRAS dengan Buddhisme dan Advaita
      · Dalam Buddhisme, konsep anatta (tanpa-diri) menekankan bahwa keakuan adalah ilusi yang muncul dari keterikatan dan ketidaktahuan. Kebajikan tertinggi dalam Buddhisme sering dikaitkan dengan MELAMPAUI KEAKUAN untuk mencapai kebebasan dari penderitaan.
      · Dalam Advaita Vedanta, keakuan adalah lapisan yang menutupi KESADARAN MURNI (atman atau Brahman). Tujuan spiritualnya adalah membongkar keakuan untuk menyadari sifat sejati yang universal.
      NAMUN, jika Anda memandang keakuan sebagai sesuatu YANG TIDAK HARUS DILENYAPKAN, Anda mungkin melihat bahwa NILAI KEAKUAN adalah bagian dari PERMAINAN EKSISTENSI, sesuatu yang memiliki TUJUAN tersendiri dalam PERJALANAN SPIRITUAL.
      3. KEBAJIKAN sebagai Kasih Sayang Universal
      Pendekatan Anda mungkin lebih dekat dengan gagasan kebajikan yang didasarkan pada kasih sayang universal, di mana SEMUA ASPEK DIRI, termasuk KEAKUAN, DITERIMA tanpa Penghakiman. Dalam hal ini:
      · Kebajikan adalah pemahaman bahwa setiap individu MEMILIKI HAK untuk ADA TANPA HARUS DIHANCURKAN.
      · Tidak ada upaya untuk melawan sifat alami manusia, tetapi untuk MEMURNIKANNYA melalui KESADARAN.
      4. Kebajikan sebagai Jalan Tengah
      Pandangan Anda juga dapat diartikan sebagai JALAN TENGAH antara:
      · Upaya untuk MELENYAPKAN keakuan (seperti dalam spiritualitas transendental).
      · Ketergantungan penuh pada keakuan (seperti dalam MATERIALISME atau EGOSENTRISME).
      Dengan demikian, KEBAJIKAN TERBAIK adalah yang MENGAKUI KEAKUAN Tetapi tidak membiarkan keakuan menguasai atau mendominasi seluruh hidup. Kebajikan ini MENGHORMATI “EKSISTENSI” TANPA MERUSAKNYA.
      Refleksi
      Pandangan Anda MENUNJUKKAN APRESIASI terhadap KEHIDUPAN APA ADANYA, termasuk eksistensi individu yang tetap diakui. Ini adalah KEBAJIKAN YANG RAMAH, MENERIMA, dan MENYELURUH, TANPA KEKERASAN terhadap ASPEK DIRI mana pun.