Saya yg dari kecil karismatik, smua kelurga karismatik sangat setuju sekali dengan pendeta Wepe, bahwa manefestasi pekerjaan Roh Kudus datang bukan dngan histeris dan kacau tetapi dngan lembut, tertip, damai sejahtera. 🙏
Pdt yg ramah dan berwibawa pasti sangat menghormati TUHAN terasa dlm kehidupannya terpancar dlm perbuatannya adem sekali karena power ROHKUDUS ada dlm pribadi Pdt
Yang dikatakan pendeta Wepe tentang baptisan sdh saya alami di tahun 2000, GKI tidak ada baptis ulang karena saya sdh baptis selam, ada yg berkata di GKI tidak ada Roh Kudus justru saya tetap merasakan kehadiran Tuhan ketika beribadah di GKI dan akhirnya berjemaah di GKI. Segaal kemuliaan bagi nama Tuhan
@@dapennugra1904 selama ada air berlebih didunia ini, baiknya baptis selam seperti Tuhan Yesus dan para rasulNya, masuk kedalam air dan dibaptis. Kembali ke pilihan anda mau ikut teladan siapa. Historical knp ada baptis percik, ada bbrp pendapat atas ide pemimpin gereja pada masanya. 1. Kekurangan air daerah eropa tokoh katolik membuat ide percik 2. Yg dibaptis sakit keras. 3. Krn kaisar diromawi ada peristiwa katolisasi ,shgga smua rakyat wajib baptis massal shingga kolam bersesakan tokoh agama membuat aturan baru percik
Sekedar urun rembug..Mau baptis selam atau percik ke dua2 nya baik tp yg terpenting tahu dan menerima arti pertobatan itu sendiri krn buat apa di baptis berulang ulang bahkan sampai di baptis di Sungai Yordan ttp sikap & hidupnya tdk berubah dr manusia lamanya menjadi manusia baru dg mengikuti teladan & karakter Kristus amat disayangkan..
@@allgadget3308Apakah dengan tidak paham DoktrinTritunggal maka tidak beroleh keselamatan? Para jemaat Protestan juga saya Yakin 90% lebih tidak paham loh. Tritunggal
@@broth4334 aku sih yakin 100% org karismatik yg ngomong di protestan ga ada roh kudus, mereka ga paham doktrin tritunggal, sehingga seenak jidatenuduh protestan cuma percaya bapa dan yesus saja, tanpa roh kudus. Dan aku juga yakin 100% mereka akan berkata tanda klao ada roh kudus adalah berbahasa sikaraba-raba. Ya itu artinya mereka ga paham peran roh kudus selain cuma pemberi karunia sikaraba-raba
Tuhan berkati pelayanan Pdt. Wahyu Pramudya dan GKI Ngagel. Dulu waktu kuliah di Surabaya, senang sekali di terima ibadah di GKI Ngagel setiap minggu ❤
Shalom...🤚. Terima kasih Bpk Pdt WP. Saya umat GKI di Papua. TUHAN YESUS KRISTUS Kepala Gereja memberkati Bpk Pdt WP dalam Pelayanannya dan juga dalam Keluarganya, àààmiiiñ....🙏
Sy sangat senang dan mendpt pencerahan ttg GKI, krn ada bebrp tidak sy mengerti dg kebiasaannya di GKI. Tks bp Pdt WP, yg cukup wise, sabar, dan rendah hati menjelaskannya, Jesus bless you pak Pdt WP dan keluarga.
@@skristanto saya pribadi cukup cocok sama cara ambil insight dari Alkitab, cukup kontekstual, 'ngajak' jemaat berlogika, cukup peka sama isu terkini. spesial kalo di GKI saya di Salatiga, pluralisme "Indonesia"nya berasa banget :))
Terimakasih pak pendeta WP, tantangan pelayanan kita begitu besar, semoga kita tetap kuat dan bertahan dalam melayani Tuhan, apabila kepala gereja kita datang kita didapatinya setia. Tuhan memberkati.
Sangat memberkati pak Pdt Wepe.Sangat setuju dng prinsipnya.Kami berdua melayani di gereja Kharismatik.Sering di panggil mendoakan jemaat gereja2 yg non kharismatik.Tp kami tetap menganjurkan mereka tetap kembali ke gereja masing2.
Sangat santun, lembut, sopan, tidak menggebu-gebu dan penyampaiannya sangat jelas. Hal2 spt ini nih yg prlu smkin disebarluaskan agar pemahaman kita ttg konsep bergereja dan pelayanan tidak keliru, sehingga sbg warga gereja bisa smkin nyaman untuk berada di gereja. Bukan malah merasa saling bersaing antar gereja. Terimakasih pak pdt sudah mewakilkan sebagian isi hati saya sebagai warga GKJ yg secara liturgis, adat, dsb mayoritas sama dengan GKI 🙏🏼
Terima kasih pak Pendeta sharingnya. Saya dari gereja kharismatik tapi penjelasan Bapak Pendeta persis seperti yang Pak Gembala saya jelaskan. God Bless Pak! Terlebih terkait bahasa roh, semoga banyak orang yang tidak salah kaprah pemahamannya tentang kekristenan
Murni pendeta yg tdk berbisnis dg menakuti jemaat soal perpuluhan. Firman nya lbh keselamatan bukan kemakmuran buat kantong pendetanya yg serba branded penampilan nya. Semoga GKI dipakai Tuhan dengan lebih menyelamatkan jiwa. Amin
Justru saya merasakan mujizat di GKI, saat saya ikut perjamuan kudus di salah satu GKI, saya merasakan sakit kepala yg luar biasa, dan sudah lama, sampai berpikir sudah mau ke psikiater, saat perjamuan saya bilang Tuhan sakit saya apa.... tiba tiba seperti dalam hati ada berbicara coba ke dokter gigi, dan ternyata itu benar, sakit kepala saya sumbernya dr gigi. Tapi bukan krn itu saya selalu merindukan GKI, tapi ada hal hal yg membuat saya selalu rindu di GKI
Terimakasih banyak untuk sharing yang luar biasa. Bisa memperkenalkan karya salib Kristus lewat kesaksian hidupnya. Ditunggu khotbah kembali di Gibeon Church pak. Kiranya Tuhan selalu menyertai dan memberkati segala aspek hidup bapak WP. Soli Deo Gloria
Saya seorang Murtad yg lahir baru di GKI, saya merasa paling nyaman ibadah di GKI, dan saya kurang nyaman di gereja2 kharismatik (maaf bukan bilang bener atau salah, saya hanya merasa NYAMAN) karena saya kecil di agama sebelah yg cenderung ibadahnya khusuk, jadi merasa nyaman di GKI karena saat pujian juga gak hingar bingar.....
Udah kayak katolik aja. Bangga kok sama gereja. Jangan tiru2 sikap katolik . Karena mereka itu kultus, wajar tiap hari teriak2 bangga katolik. Banggalah kalau elu pikul salib, mengikuti Yesus lakukan. Bangga sama kumpulan itu tanda2 mulai melenceng. Karena fokusmu bukan Tuhan tapi kunpulanmu
Pak Wahyu yth. Saya kagum dan bahagia mendengar obrolan Bapak yang santai tapi sangat bermakna dalam. Saya sendiri orang awam dari Katholik, dan pernah memimpin oikumene di perusahaan besar, dan saya sangat setuju dengan pandangan Saudara Saudara saya dari GKI. Walaupun ada perbedaan dalam tata cara ibadah, tapi saya merasa penginjilan dan ajaran kehidupan GKI sangat sejalan dengan ajaran yang saya terima. Memang banyak AJARAN NABI PALSU DENGAN TOPI KHARISMATIK (walaupun tidak semuanya), YANG MENGGUNAKAN TUHAN DALAM MENCARI UANG DAN MENGGUNAKAN UANG UNTUK MEMBELI TUHAN, yang seharusnya diluruskan pada zaman ini. Tetapi semak belukar itu terlanjur subur di negara kita. Apa tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus dalam menghadapi penyesatan ini. Bukankah juga kita berdosa ketika Membiarkan orang banyak disesatkan dan jatuh dalam dosa. Mari kita renungkan dan ask ourself, what can we do..... May God be with us always in this life journey...Amien. PAK GIDEON - BAHTERA YUDHA... VIVA FOREVER.....
Pak pendeta di pematangsiantar belum ada GKI.selama di pulau jawa saya gereja sebagai simpatisan GKI.rindu ada GKI di pematangsiantar pak pendeta.terimakasih pak pendeta
Saya Katolik, gereja St Theresia, Jakarta. Istri dari GKI (lupa nama gerejanya) di bilangan Kemakmuran sebelum Glodok, diseberang POM bensin. Pastur saya Romo Wolf, Jerman. Beliau menikahkan kami dan menerima calon istri saya tanpa Baptis ulang, hanya mengikuti pendidikan oleh seorang Suster hany -+ sebulan dan kemudian mengikuti kursus perkawinan se KAJ, Keuskupan Agung Jakarta. Saya sependapat dg pak Pendeta bahwa bahasa Roh itu controlable. Roh Kudus itu tertib, sopan, tidak menyakiti. Diluar itu berasal dari si jahat/setan. Saya bangga dg pak pendeta Wepe, kepribadian beliau, pemikiran dan ambisi beliau yg tidak mengikuti ambisi si jahat. Tuhan Yesus memberkati pak pendeta Wepe terkhusus untuk anaknya Tuhan Yesuspun pasti tidak akan lupa mencurahkan berkat kesembuhan total bagi ananda tercinta. Tuhan Yesus memberkati pelayanan pak pendeta dan keluarganya terkhusus bagi yg sakit. Amin.❤
Namanya juga "bahasa roh", roh apa saja bisa bekerja/bermain. Allah adalah Roh. Malaikat2 adalah roh. Iblis dan setan2nya pun roh. Hanya manusia adalah roh yang memiliki tubuh badan bernyawa dan berdaging.
23:14 “Kalau saya nggak berbahasa lidah di ibadah umum, bukan berarti saya nggak melakukannya dalam diri saya pribadi kan, nggak perlu ditunjukkan bahwa saya melakukannya” Pernyataan beliau ini sejalan dengan 1 Korintus 14 : 1 - 40 Dalam hal pertemuan ibadah jemaat, Paulus menekankan untuk mengedepankan bernubuat daripada berbahasa roh. 1 Korintus 14 : 2 - 9 2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. 3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. 4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. 5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun. 6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran? 7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda? 8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang? 9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara! Kemudian dipertegas lagi pada 1 Korintus 14 : 27 - 28 27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. 28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Jadi saya sependapat dengan pernyataan beliau, bahwa sebaiknya bahasa roh itu digunakan saat kita sedang doa/mezbah pribadi, saat kita benar-benar menjalin relasi dan berkomunikasi secara pribadi dengan Allah (1 Korintus 14 : 2) Kalaupun kita berbahasa roh saat pertemuan ibadah, haruslah secara teratur dan HARUS ada ORANG LAIN yang menafsirkannya (1 Korintus 14 : 27) Kalau tidak ada ORANG LAIN yang menafsirkannya, lebih baik kita diam atau berbahasa roh dalam hati saja (1 Korintus 14 : 28) Jadi inti permasalahannya bukan percaya atau tidak percaya dengan bahasa roh nya tetapi kapan saat yang tepat kita menggunakan bahasa roh itu sendiri. Sejak awal Paulus sudah memperingatkan hal ini agar tidak menjadi polemik seperti yang sering terjadi sekarang.
Terus terang sejak saya jadi orang katulik th 68 saya sudah dengar apa itu bahasa .maaf masak bahasa roh kok orang banyak kok bisa ..dengar.....semele kethe 2. Blas saya terus terang nggak percaya. Yang percaya urusan pribadi.
Bukan saat yg tepat berbahasa roh menurut diri sendiri tapi menurut pimpinan Roh Kudus. Artinya berbahasa roh bukan asal berbahasa roh menurut pribadi tapi menutut Roh Kudus yg memberikan karunia.
@@SriYatno-u8u Makanya Paulus sudah memperingatkan sejak awal agar karunia bahasa roh itu digunakan saat ibadah yang bersifat pribadi dan lebih mengedepankan bernubuat saat ibadah dalam jemaat. Karunia Roh masih ada sampai sekarang karena kuasa Allah tidak pernah berubah dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya. Bahkan Paulus menyarankan agar kita memperoleh karunia roh Pada 1 Korintus 14:1 “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
@@hengkytjia7780 Intinya saya tidak kontra dengan karunia bahasa roh, hanya saja Paulus dengan sangat gamblang menerangkan apa itu bahasa roh dan kapan sebaiknya kita menggunakannya. 1 Korintus 14:2 “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.” Sehingga sebaiknya digunakan saat ibadah yang sifatnya pribadi karena kita sedang berkomunikasi langsung dengan Allah tanpa ada satu orang pun yang mengerti artinya termasuk kita sendiri. Hal ini dipertegas pada 1 Korintus 14:27-28 “Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.” Paulus dengan sangat tegas mengatakan, kalau di dalam pertemuan jemaat saat ada yang berbahasa roh, harus secara teratur dan HARUS ada yang MENAFSIRKANNYA, kalau tidak ada yang menafsirkannya, sebaiknya diam atau berbahasa roh dalam hati saja. Malah ada penekanan lagi di 1 Korintus 14:9-23 9 “Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara! 10 Ada banyak - entah berapa banyak - macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti. 11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku. 12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat. 13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya. 14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. 15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. 16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan ”amin” atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? 17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya. 18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. 19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.” 20 “Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! 21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: ”Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan.” 22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. 23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?” Pada ayat 13 dikatakan kalau kita berbahasa roh saat pertemuan jemaat maka harus berdoa agar mendapat karunia untuk menafsirkannya. Pada ayat 18-19 Paulus Paulus menyatakan bahwa Paulus bisa berbahasa roh lebih baik dari kita semua tapi lebih memilih untuk berbahasa yang dapat dimengerti saat ibadah jemaat daripada beribu-ribu bahasa roh. Apakah kita sekarang berbahasa roh lebih baik dari Paulus? Karena kebanyakan dari kita tidak mengindahkan peringatan-peringatan dan anjuran dari Paulus di atas dan tetap seringkali berbahasa roh saat pertemuan ibadah sehingga yang terjadi sekarang adalah penggenapan dari 1 Korintus 14:23 “Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?” Pertanyaannya sekarang, apakah pimpinan Roh Kudus akan bertentangan dengan ayat-ayat di atas yang dimana Paulus menuliskannya juga berdasarkan pimpinan Roh Kudus?
@@hengkytjia7780 Pada intinya saya tidak kontra dengan karunia bahasa roh dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun, hanya saja Paulus dengan sangat jelas dan gamblang menjelaskan apa itu bahasa roh dan kapan sebaiknya digunakan. Saat kita berbahasa roh, kita berkomunikasi langsung kepada Allah sehingga tidak ada satu orang pun yang mengerti artinya termasuk kita sendiri, sehingga sebaiknya digunakan saat ibadah yang bersifat pribadi. Hal ini didasari pada 1 Korintus 14:2 "Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia." Bahkan Paulus memberikan beberapa kali peringatan dan anjuran terkait penggunaan karunia bahasa roh di dalam pertemuan ibadah jemaat. 1 Korintus 14:26-27 26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun. 27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Sangat jelas Paulus memperingatkan agar saat berbahasa roh di dalam pertemuan jemaat harus secara teratur dan HARUS ada yang MENAFSIRKANNYA. Apabila tidak ada yang menafsirkannya, sebaiknya diam saja atau berbahasa roh di dalam hati. Dipertegas lagi pada 1 Korintus 14 : 9-23 9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara! 10 Ada banyak - entah berapa banyak - macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti. 11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku. 12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat. 13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya. 14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. 15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. 16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? 17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya. 18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. 19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh. 20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! 21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan." 22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. 23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? Pada ayat 13 Paulus kembali menekankan apabila berbahasa roh saat pertemuan ibadah agar berdoa mendapat karunia untuk menfsirkannya pula. Pada ayat 18-19 Paulus pun bisa berbahasa roh bahkan lebih baik dari kita semua, tapi lebih memilih menggunakan bahasa yang dapat dimengerti daripada beribu-ribu bahasa roh saat pertemuan ibadah. Apakah kita sekarang berbahasa roh lebih baik dari Paulus? Sekarang pertanyaannya apakah pimpinan Roh Kudus akan bertentangan dan menganulir ayat-ayat di atas? Karena saat menuliskannya Paulus pun dipimpin oleh Roh Kudus. Karena kebanyakan dari kita tidak mengindahkan peringatan dan anjuran dari Paulus, akibatnya sekarang sering terjadi polemik terkait tentang karunia bahasa roh dan secara tidak sadar kita menggenapi 1 Korintus 14:23 "Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?"
Gki sama dengan gklw.. Di liturgi tiap minggu juga ada laporan keuangan.. Semua jemaat bisa mengetahui.. Pengeluaran dan pemasuk kan Dalam persembahan unduh unduh juga sangat jls catatannya Karna saya jema at di desa.. Mka ada persembahan unduh"
Sangat terberkati dg setiap jawaban dan sharingnya pak WP, keren sekali dan penuh hikmat. salut jg dg pak Gideon yg kasih pertanyaan sulit2 wkwkwk... Biar chanel ini terus jadi berkat buat banyak orang ya.
Saya memgenal GKI sejak dri kecil kemudian saya ke kharismatik...kemudian saya merasakan seperti ada yg miss apa yg saya jalani skg...dan bru2 ini saya berpikir kembali ke GKI
# Implikasi Gereja Tulen Yang Mengajarkan Injil Yesus Kristus Dalam konteks kekristenan, mengajarkan Injil Yesus Kristus adalah panggilan utama setiap gereja. Namun, ada fenomena di mana beberapa pelayan Tuhan dari denominasi tertentu menganggap gereja lain tidak mengabarkan Injil Yesus Kristus dengan benar. Sikap ini tidak hanya mencerminkan arogansi, tetapi juga bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus yang mengajarkan kerendahan hati dan kasih. # Menghakimi dan Arogansi dalam Pelayanan Menghakimi gereja lain dengan merendahkan mereka adalah tindakan yang melanggar prinsip-prinsip Injil. Yesus Kristus sendiri mengajarkan agar kita tidak menghakimi sesama (Matius 7:1-2). Menghakimi dengan arogansi menunjukkan kurangnya pemahaman akan kasih dan kerendahan hati yang diajarkan oleh Yesus. Setiap pelayan Tuhan seharusnya menyampaikan Injil dengan ramah tamah dan rendah hati, tanpa mengolok-olok keberadaan gereja lain. # Tanggung Jawab Mengabarkan Injil Mengabarkan Injil adalah tanggung jawab setiap orang percaya, bukan hanya pemimpin gereja (Matius 28:19-20). Setiap gereja, terlepas dari denominasi, memiliki panggilan yang sama untuk menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus. Menghakimi gereja lain karena perbedaan cara mengabarkan Injil hanya akan menciptakan perpecahan dan menghambat misi utama gereja. # Penilaian oleh Yesus Kristus Pada akhirnya, hanya Yesus Kristus yang berhak menilai pekerjaan setiap pelayan Tuhan. Dalam 1 Korintus 3:12-15, Paulus menggambarkan bagaimana setiap pekerjaan akan diuji oleh api, dan hanya yang dibangun dengan bahan yang tahan lama seperti emas yang akan bertahan. Ini menunjukkan bahwa penilaian akhir atas pelayanan kita ada di tangan Yesus Kristus, bukan manusia. # Kesimpulan Gereja tulen yang mengajarkan Injil Yesus Kristus harus melakukannya dengan kasih, kerendahan hati, dan tanpa menghakimi gereja lain. Menghakimi dengan arogansi tidak hanya melanggar ajaran Yesus, tetapi juga merusak kesatuan tubuh Kristus. Biarlah Yesus Kristus yang menilai setiap pekerjaan kita, dan marilah kita fokus pada panggilan kita untuk mengabarkan Injil dengan setia dan penuh kasih. Kiranya narasi ini dapat menjadi refleksi bagi kita semua dalam menjalankan pelayanan dengan hati yang tulus dan rendah hati. *By ALIM triple A* [newcrown21@gmail.com]
Jawaban pendeta Wepe bagus dan bijakaana. Pertanyaan pak Gideon bikin kesel tapi dimaklumi, pertanyaan itu kan mencerminkan cara pikir dan isi hati yang nanya.
Dari seorang jemaat GMS yang ber CG dan tertanam, serta dari seorang anak yg tumbuh dalam lingkungan GKI, dan memiliki NIJ GKI. Setuju semua dgn yg pak WP katakan, bahasa roh itu hadiah mahal, gunakan dengan sopan dan sebaik2nya❤ Edit : Mari berhenti berdebat, atau mengejek soal bahasa roh. Hidupmu dan hidupku hanyalah orang berdosa yang di merdekakan. MINTALAH bahasa roh itu. Tapi lakukan dengan sukacita dan tanggung jawab, alami transformasi dalam kehidupan rohani dan jasmanimu.
Saya dl org dlm gms dan pengajar msj sebenarnya banyak org gms berbahasa roh karena sugesti saja. Karena saat doakan kadang blg ayo ikuti kata kata kita sikalalalallaaa
Betul kalau memang berada pada greja yg gms ya dipakai saja, kan jg ada momen kesempatan berbahasa roh, dan sopan smua🙂, kalau waktu bergereja di aliran gki / berada dioikumene ya menyesuikan menahan diri. Jika mempunyai karunia bahasa roh yg benar, akan memberikan hasil buah yg manis untuk orang lain. Kalau suka gosip berasumsi liar atau menghakimi artinya org itu blm beres dg hidupnya sendiri.
@@hackingtutorial8870itu bukan bahasa roh,kalo bisa di ucapkan dengan sadar,istriku seorang WL dan sering berbahasa roh sewatu ikut persekutuan doa,bahkan saya sendiri suami nya ga bisa mengikuti,karna bahasa nya terdengar asing di telinga manusia,bukan bahasa yang dibuat buat dan di katakan berulang.
Bahasa adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan dari seseorang kepada pihak lain.Jadi yang melakukan komunikasi saling memahami pesan yang disampaikan.Bila diperhatikan bicara roh vokalnya atau bunyinya sama.Berdoa dengan bahasa roh,apa Tuhan bisa menerima pesan dari orang yang berdoa.Apa bisa disimpulkan bahwa banyak orang percaya bahasa roh itu bahasa Allah.
Mat 8: (20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Saya warga gki dan sudah 2 thn ini beribadah di salah satu gereja karismatik. Seperti yg dilakukan bapak pendeta Wepe, saat ada momen dlm ibadah tiba² ada bahasa roh yg dipimpin oleh pendeta atau wl , saya memilih sikap diam dan berdoa sendiri.
saya melakukan perpuluhan dan persembahan karena saya mencintai gereja saya dan saya tau kalau gereja saya butuh dana untuk operasional dan pengembangan dan lain lainnya. saya ingin gereja saya tambah maju, tambah besar, tambah berkembang, karena gereja saya adalah seperti rumah saya sendiri dan semua jemaat adalah seperti family saya sendiri
Sepengetahuan saya pendeta GKI dan istrinya hidup sederhana semuanya, wajar, dan tidak berlebihan. Itu yg membuat saya respek, tindakan kasih tercermin dalam keseharian hidup mereka
Sejak kecil di GKI, katekisasi dan sidi jg GKi, prnh bbrp kali ke gereja karismatik tp kotbahny hanya tentang mujizat & uang saja trus kdg org2nya munafik tp suka menghakimi kyk Tuhan maaf bukannya apa2 berdasarkan pengalaman, tetep lebih nyaman di GKI 😊
Di GKJ pun kurang Lebih sm dgn yg dijelaskan pak Pdt WP. Khususnya soal tepuk tangan, bahasa lidah & perpuluhan. Nggak haram kok tepuk tangan di gereja tradisional. Cm ya betul kata pak WP aneh aja masa lagu hymne tepuk tangan 😅 Dan sy pun setuju, tentu ada org2 yg Tuhan kasih karunia berbahasa lidah, cm ya nggak yg random bgt gitu lho 😅 dan sepemahaman sy sih itu bahasa yg harusnya bisa dimengerti ya, karena ada jg org2 lain yg Tuhan kasih karunia utk menerjemahkan kata Alkitab. Dan betul, kayanya tanpa perlu dikhotbahin pun org yg udh nerima begitu banyak kebaikan Tuhan pasti akan dgn rela hati memberi persembahan ucapan syukurnya lbh dr itu sih. Thank you pak Pdt., nggak biasa2nya lho break makan siang sy dengerin podcast rohani 😂😂😂 Kok yo ndelalah video ini muncul paling atas. Saya sub deh nih channel kayanya seru. Btw, gereja yg di mall itu sepertinya sy tau, karena deket dr domisili sy hehe
GKJ emang sama plek kok sama GKI,beda bahasa aja.GKJ pun sekarang juga mulai banyak ada ibadah kotemporer. Yang bagus deri GKI dan GKJ adalah organisasinya yang teratur
Udah kayak Katolik elu 😂😂. Jangan sama kayak katolik. Bangga kok sama organisasi gereja?. Banggalah kalau anda bisa pikul salib. Bangga kepada organisasi gereja itu tandanya udah mulai melenceng. Kaum kultus yang suka bangga2 sama kumpulannya.
Setuju sekali dgn pendeta Wahyu ...tdk ada baptisan ulang dan tidak ambil domba greja lain krn kalo ambil domba greja lain sama saja tidak ada pertobatan
Bahasa roh itu anugrah/ karunia.. Itu ga bisa dibuat2.. Meski sy sering gereja di kharismatik sy ga pernah malu kalau sy ga bisa berbahasa roh.. Karena sy mau jujur apa adanya pada Tuhan.. Sy ga mau dibuat2..biarkan Roh Kudus sendiri yg melawat kita.. Kadang miris sm tmn2 kharismatik kadang merasa paling benar/ paling suci di banding protestan..semoga Roh Kudus satu2ny yg dimuliakan bukan roh agamawi. Mari kita berjaga2, berwaspada senantiasa jangan sampai jadi farisi. seperti di pengkotbah jangan jadi org yg terlalu saleh/ jgn jd org yg terlalu fasik..tp juga jangan jadi orang fasik !!
Seharusnya memang Gereja berorganisasi, seperti GKI. Pdt mendapat gaji tunjangan sesuai kemampuan gereja. Agar focus dalam pelayanan. Pengurus gereja / Penatua MJ dipilih oleh jemaat dan max menjabat 2 periode. Bendahara juga lebih dari satu org / biasanya dua org bendahara, dan Keuangan diumumkan secara berkala kpd jemaatnya. Maaf bukan tidak percaya dgn gereja milik Pribadi atau gereja keluarga, jika sdh berkembang sebaiknya managemen gereja terorganisir dgn rapi dgn sistim berorgsnisasi dgn melibatkan jemaatnya.
Bahasa lidah/bahasa roh diberikan untuk manusia. Yang berbicara adalah manusianya, dengan bantuan Roh Kudus. Jadi bahasa lidah itu controlable. Terkendali.
walau pun kita berbahasa roh tapi tidak punya kasih sia2 semuanya,...tapi keselatan di dalam TUHAN TIDAK HARUS BERBAHASA ROH,walaupun kita berhasa roh saat itu tapi orang lain tidak mengerti apa yg di ucapkan omom omn semua itu,..tapi setiap manusia mmpunyai karunia yg berbeda2 jgn di paksakan harus berbahasa roh,...tapi inting keselamatan hanya dalam TUHAN,...SESUAI TALENDA YG MASING2 KITA MILIKI JGN memaksakan harus sama..amin
'Saya baru tau kalau di GKI bisa juga usir setan'... Hadeuh, pernyataan apa ini? Orang Kristen diberikan kuasa untuk mengusir setan karena Yesus jauh lebih besar dari semua kuasa yang ada. Bicara dari pemgalaman pribadi, Doa Bapa Kami yang diucapkan dengan sungguh2 pun cukup
Betul sekali perkataan bpk pdt kita bangga klu kita bisa bahwa jiwa tp klu karena pindah gereja itu bukan suatu kebanggaan karena kita satu tubuh satu Kristus , problem mental bukan untuk orang biasa sj tetap terberkati bpk pdt,
Saya yg dari kecil karismatik, smua kelurga karismatik sangat setuju sekali dengan pendeta Wepe, bahwa manefestasi pekerjaan Roh Kudus datang bukan dngan histeris dan kacau tetapi dngan lembut, tertip, damai sejahtera. 🙏
Pdt yg ramah dan berwibawa pasti sangat menghormati TUHAN terasa dlm kehidupannya terpancar dlm perbuatannya adem sekali karena power ROHKUDUS ada dlm pribadi Pdt
Saya bangga jd GKI..simpel..masuk logika,sesuai alkitab😊
Percakapan yang sangat menarik dan mencerahkan mengenai GKI. Dan juga ada rasa bangga sebagai anggota jemaat GKI. Salam kenal selalu. Tuhan memberkati
Bersyukur bisa menemukan pod cast ini, makin bangga dan paham ttng GKI, Tuhan memberkati Pd.Wahyu Pramudya makin dipakai Tuhan utk kemuliaan-NYA🙏
Yang dikatakan pendeta Wepe tentang baptisan sdh saya alami di tahun 2000, GKI tidak ada baptis ulang karena saya sdh baptis selam, ada yg berkata di GKI tidak ada Roh Kudus justru saya tetap merasakan kehadiran Tuhan ketika beribadah di GKI dan akhirnya berjemaah di GKI. Segaal kemuliaan bagi nama Tuhan
@@dapennugra1904 selama ada air berlebih didunia ini, baiknya baptis selam seperti Tuhan Yesus dan para rasulNya, masuk kedalam air dan dibaptis.
Kembali ke pilihan anda mau ikut teladan siapa.
Historical knp ada baptis percik, ada bbrp pendapat atas ide pemimpin gereja pada masanya. 1. Kekurangan air daerah eropa tokoh katolik membuat ide percik 2. Yg dibaptis sakit keras. 3. Krn kaisar diromawi ada peristiwa katolisasi ,shgga smua rakyat wajib baptis massal shingga kolam bersesakan tokoh agama membuat aturan baru percik
Sekedar urun rembug..Mau baptis selam atau percik ke dua2 nya baik tp yg terpenting tahu dan menerima arti pertobatan itu sendiri krn buat apa di baptis berulang ulang bahkan sampai di baptis di Sungai Yordan ttp sikap & hidupnya tdk berubah dr manusia lamanya menjadi manusia baru dg mengikuti teladan & karakter Kristus amat disayangkan..
Yg ngomong di gereja protestan ga ada Roh Kudus, biasanya dr karismatik yg justru ga paham doktrin Tritunggal
@@allgadget3308Apakah dengan tidak paham DoktrinTritunggal maka tidak beroleh keselamatan? Para jemaat Protestan juga saya Yakin 90% lebih tidak paham loh. Tritunggal
@@broth4334 aku sih yakin 100% org karismatik yg ngomong di protestan ga ada roh kudus, mereka ga paham doktrin tritunggal, sehingga seenak jidatenuduh protestan cuma percaya bapa dan yesus saja, tanpa roh kudus.
Dan aku juga yakin 100% mereka akan berkata tanda klao ada roh kudus adalah berbahasa sikaraba-raba. Ya itu artinya mereka ga paham peran roh kudus selain cuma pemberi karunia sikaraba-raba
Tuhan berkati pelayanan Pdt. Wahyu Pramudya dan GKI Ngagel. Dulu waktu kuliah di Surabaya, senang sekali di terima ibadah di GKI Ngagel setiap minggu ❤
Shalom...🤚.
Terima kasih Bpk Pdt WP. Saya umat GKI di Papua. TUHAN YESUS KRISTUS Kepala Gereja memberkati Bpk Pdt WP dalam Pelayanannya dan juga dalam Keluarganya, àààmiiiñ....🙏
Sy sangat senang dan mendpt pencerahan ttg GKI, krn ada bebrp tidak sy mengerti dg kebiasaannya di GKI. Tks bp Pdt WP, yg cukup wise, sabar, dan rendah hati menjelaskannya, Jesus bless you pak Pdt WP dan keluarga.
Trimakasih ada konten ini biar jlas. Sya dri GKI. Tulen. Kdang.
GKI tetap keren, bangga jadi anggota di dlmnya
Saya belum pernah masuk GKI. Bagi pengalaman dong, kenapa bangga menjadi anggota GKI..?
@@skristanto mungjlkin boleh dicoba ibadah....Saya aja rindu balik ke GKI
@@skristanto saya pribadi cukup cocok sama cara ambil insight dari Alkitab, cukup kontekstual, 'ngajak' jemaat berlogika, cukup peka sama isu terkini. spesial kalo di GKI saya di Salatiga, pluralisme "Indonesia"nya berasa banget :))
Terimakasih Pak Pdt. WP penjelasannya sangat jelas dan mudah untuk di mengerti. Salam dari jemaat GKE di Palangka Raya 😇🙏🏻
Terimakasih pak pendeta WP, tantangan pelayanan kita begitu besar, semoga kita tetap kuat dan bertahan dalam melayani Tuhan, apabila kepala gereja kita datang kita didapatinya setia. Tuhan memberkati.
Sangat memberkati. Sarat kebenaran. Dijabarkan dengan tutur kata yang santun. ❤🙏🏻
Terima kasih Pdt. Wepe telah menjelaskan konsep GKI dengan sangat simple dan praktis utk dipahami.
Tuhan memberkati pelayanan Pak Wepe. 😇🙏
Bagus banget penjelasan nya pak WP.. sampai saat ini saya tetap anggota GKI Ngagel surabaya.. Tuhan berkati 🙏🙏
salam untuk kak Ribka, salah satu pngrja katgorial.
Sangat memberkati pak Pdt Wepe.Sangat setuju dng prinsipnya.Kami berdua melayani di gereja Kharismatik.Sering di panggil mendoakan jemaat gereja2 yg non kharismatik.Tp kami tetap menganjurkan mereka tetap kembali ke gereja masing2.
Sangat santun, lembut, sopan, tidak menggebu-gebu dan penyampaiannya sangat jelas. Hal2 spt ini nih yg prlu smkin disebarluaskan agar pemahaman kita ttg konsep bergereja dan pelayanan tidak keliru, sehingga sbg warga gereja bisa smkin nyaman untuk berada di gereja. Bukan malah merasa saling bersaing antar gereja.
Terimakasih pak pdt sudah mewakilkan sebagian isi hati saya sebagai warga GKJ yg secara liturgis, adat, dsb mayoritas sama dengan GKI 🙏🏼
Trimakasih pencerahan pak Pendeta WP GKI.. Sangat memberkati. 👍👍🙏🙏
Puji Tuhan dan salam hormat utk bpk Pdt. yg menyampaikan sesuai kebenaran Firman Tuhan..God bless you.
Terima kasih pak Pendeta sharingnya. Saya dari gereja kharismatik tapi penjelasan Bapak Pendeta persis seperti yang Pak Gembala saya jelaskan. God Bless Pak! Terlebih terkait bahasa roh, semoga banyak orang yang tidak salah kaprah pemahamannya tentang kekristenan
Murni pendeta yg tdk berbisnis dg menakuti jemaat soal perpuluhan. Firman nya lbh keselamatan bukan kemakmuran buat kantong pendetanya yg serba branded penampilan nya. Semoga GKI dipakai Tuhan dengan lebih menyelamatkan jiwa. Amin
Justru saya merasakan mujizat di GKI, saat saya ikut perjamuan kudus di salah satu GKI, saya merasakan sakit kepala yg luar biasa, dan sudah lama, sampai berpikir sudah mau ke psikiater, saat perjamuan saya bilang Tuhan sakit saya apa.... tiba tiba seperti dalam hati ada berbicara coba ke dokter gigi, dan ternyata itu benar, sakit kepala saya sumbernya dr gigi. Tapi bukan krn itu saya selalu merindukan GKI, tapi ada hal hal yg membuat saya selalu rindu di GKI
Yeeeyyyy... Ada Pak Wepe....
Thank you sharingnya, Pak... ❤
Terimakasih banyak untuk sharing yang luar biasa.
Bisa memperkenalkan karya salib Kristus lewat kesaksian hidupnya.
Ditunggu khotbah kembali di Gibeon Church pak.
Kiranya Tuhan selalu menyertai dan memberkati segala aspek hidup bapak WP.
Soli Deo Gloria
Banyak quote nih yg bisa diambil Pak Pendeta. Semoga semakin dipenuhi roh kebijaksanaan. Tuhan memberkati pelayanan Pak Pendeta.
Semoga semua pendeta GKI memiliki hati dan pemikiran yang benar seperti Pdt. Wahyu..
Terimksh pak Pdt Wepe atas paparan ttgGKI yg Salut dg sinodenya jg.
Karunia bahasa lidah adalah tanda baptisan Roh, yang berguna untuk membangun dirinya dan harus dilakukan dalam doa pribadi.
Kata siapa pak?
Saya seorang Murtad yg lahir baru di GKI, saya merasa paling nyaman ibadah di GKI, dan saya kurang nyaman di gereja2 kharismatik (maaf bukan bilang bener atau salah, saya hanya merasa NYAMAN) karena saya kecil di agama sebelah yg cenderung ibadahnya khusuk, jadi merasa nyaman di GKI karena saat pujian juga gak hingar bingar.....
Potcas yg sangat memberkaki,tambah pengetahua🙏n❤
Saya bangga menjadi jemaat GKI (GEREJA KRISTEN INDONESIA). 🙏🎚⛪👍
Banggalah dgn Pengikut Yesus Kristus jgn bangga hy jd jemaat gki
Terima kasih pak WP atas penjelasan nya yg bnr2 jelas dan lugas.
Terima kasih.. sangat memberkati 🙏😇💝
Podcast yg bermanfaat. Terimankasih atas pencerahannya pak pdt.. , proper, elegan, tdk menghakimi....👍
Thanks pdt WP yg sudah memperkenalkan GKI dengan baik dan bijak. Bangga jadi anggota GKI 🙏❤️
Udah kayak katolik aja. Bangga kok sama gereja. Jangan tiru2 sikap katolik . Karena mereka itu kultus, wajar tiap hari teriak2 bangga katolik.
Banggalah kalau elu pikul salib, mengikuti Yesus lakukan. Bangga sama kumpulan itu tanda2 mulai melenceng.
Karena fokusmu bukan Tuhan tapi kunpulanmu
Saya usul ke pak Gideon selanjutnya undang romo katolik untuk bincang2 tentang gereja katolik
Ada referensi nama Romo yang asyik diajak ngobrol? Mohon masukan.
@@GideonYusdiantoMungkin Romo Koko @RomoKoko, Romo Aloy @aloysiuswahyu3546, ato Romo Bayu @katkitkatekesesedikit. Makasih
@@GideonYusdiantoRomo Eko dari Ordo Salib Suci di Jakarta
Pak Wahyu yth. Saya kagum dan bahagia mendengar obrolan Bapak yang santai tapi sangat bermakna dalam. Saya sendiri orang awam dari Katholik, dan pernah memimpin oikumene di perusahaan besar, dan saya sangat setuju dengan pandangan Saudara Saudara saya dari GKI. Walaupun ada perbedaan dalam tata cara ibadah, tapi saya merasa penginjilan dan ajaran kehidupan GKI sangat sejalan dengan ajaran yang saya terima.
Memang banyak AJARAN NABI PALSU DENGAN TOPI KHARISMATIK (walaupun tidak semuanya), YANG MENGGUNAKAN TUHAN DALAM MENCARI UANG DAN MENGGUNAKAN UANG UNTUK MEMBELI TUHAN, yang seharusnya diluruskan pada zaman ini.
Tetapi semak belukar itu terlanjur subur di negara kita. Apa tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus dalam menghadapi penyesatan ini. Bukankah juga kita berdosa ketika Membiarkan orang banyak disesatkan dan jatuh dalam dosa. Mari kita renungkan dan ask ourself, what can we do.....
May God be with us always in this life journey...Amien.
PAK GIDEON - BAHTERA YUDHA... VIVA FOREVER.....
Viva forever!
Terima kasih Pak WP atas penjelasannya. salam dari jemaat GKI di Semarang.
Pak pendeta di pematangsiantar belum ada GKI.selama di pulau jawa saya gereja sebagai simpatisan GKI.rindu ada GKI di pematangsiantar pak pendeta.terimakasih pak pendeta
Ada kok di Siantar GKI
Ada. Coba ke GKI Sumut. Sama dengan GKI yg di Jawa.
Saya Katolik, gereja St Theresia, Jakarta. Istri dari GKI (lupa nama gerejanya) di bilangan Kemakmuran sebelum Glodok, diseberang POM bensin. Pastur saya Romo Wolf, Jerman. Beliau menikahkan kami dan menerima calon istri saya tanpa Baptis ulang, hanya mengikuti pendidikan oleh seorang Suster hany -+ sebulan dan kemudian mengikuti kursus perkawinan se KAJ, Keuskupan Agung Jakarta.
Saya sependapat dg pak Pendeta bahwa bahasa Roh itu controlable. Roh Kudus itu tertib, sopan, tidak menyakiti. Diluar itu berasal dari si jahat/setan.
Saya bangga dg pak pendeta Wepe, kepribadian beliau, pemikiran dan ambisi beliau yg tidak mengikuti ambisi si jahat.
Tuhan Yesus memberkati pak pendeta Wepe terkhusus untuk anaknya Tuhan Yesuspun pasti tidak akan lupa mencurahkan berkat kesembuhan total bagi ananda tercinta. Tuhan Yesus memberkati pelayanan pak pendeta dan keluarganya terkhusus bagi yg sakit. Amin.❤
Namanya juga "bahasa roh", roh apa saja bisa bekerja/bermain.
Allah adalah Roh.
Malaikat2 adalah roh.
Iblis dan setan2nya pun roh.
Hanya manusia adalah roh yang memiliki tubuh badan bernyawa dan berdaging.
23:14 “Kalau saya nggak berbahasa lidah di ibadah umum, bukan berarti saya nggak melakukannya dalam diri saya pribadi kan, nggak perlu ditunjukkan bahwa saya melakukannya”
Pernyataan beliau ini sejalan dengan 1 Korintus 14 : 1 - 40
Dalam hal pertemuan ibadah jemaat, Paulus menekankan untuk mengedepankan bernubuat daripada berbahasa roh.
1 Korintus 14 : 2 - 9
2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?
8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?
9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
Kemudian dipertegas lagi pada 1 Korintus 14 : 27 - 28
27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.
28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.
Jadi saya sependapat dengan pernyataan beliau, bahwa sebaiknya bahasa roh itu digunakan saat kita sedang doa/mezbah pribadi, saat kita benar-benar menjalin relasi dan berkomunikasi secara pribadi dengan Allah (1 Korintus 14 : 2)
Kalaupun kita berbahasa roh saat pertemuan ibadah, haruslah secara teratur dan HARUS ada ORANG LAIN yang menafsirkannya (1 Korintus 14 : 27)
Kalau tidak ada ORANG LAIN yang menafsirkannya, lebih baik kita diam atau berbahasa roh dalam hati saja (1 Korintus 14 : 28)
Jadi inti permasalahannya bukan percaya atau tidak percaya dengan bahasa roh nya tetapi kapan saat yang tepat kita menggunakan bahasa roh itu sendiri.
Sejak awal Paulus sudah memperingatkan hal ini agar tidak menjadi polemik seperti yang sering terjadi sekarang.
Terus terang sejak saya jadi orang katulik th 68 saya sudah dengar apa itu bahasa .maaf masak bahasa roh kok orang banyak kok bisa ..dengar.....semele kethe 2. Blas saya terus terang nggak percaya. Yang percaya urusan pribadi.
Bukan saat yg tepat berbahasa roh menurut diri sendiri tapi menurut pimpinan Roh Kudus. Artinya berbahasa roh bukan asal berbahasa roh menurut pribadi tapi menutut Roh Kudus yg memberikan karunia.
@@SriYatno-u8u Makanya Paulus sudah memperingatkan sejak awal agar karunia bahasa roh itu digunakan saat ibadah yang bersifat pribadi dan lebih mengedepankan bernubuat saat ibadah dalam jemaat. Karunia Roh masih ada sampai sekarang karena kuasa Allah tidak pernah berubah dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya. Bahkan Paulus menyarankan agar kita memperoleh karunia roh Pada 1 Korintus 14:1 “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
@@hengkytjia7780 Intinya saya tidak kontra dengan karunia bahasa roh, hanya saja Paulus dengan sangat gamblang menerangkan apa itu bahasa roh dan kapan sebaiknya kita menggunakannya.
1 Korintus 14:2 “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.”
Sehingga sebaiknya digunakan saat ibadah yang sifatnya pribadi karena kita sedang berkomunikasi langsung dengan Allah tanpa ada satu orang pun yang mengerti artinya termasuk kita sendiri.
Hal ini dipertegas pada 1 Korintus 14:27-28 “Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.”
Paulus dengan sangat tegas mengatakan, kalau di dalam pertemuan jemaat saat ada yang berbahasa roh, harus secara teratur dan HARUS ada yang MENAFSIRKANNYA, kalau tidak ada yang menafsirkannya, sebaiknya diam atau berbahasa roh dalam hati saja.
Malah ada penekanan lagi di 1 Korintus 14:9-23
9 “Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
10 Ada banyak - entah berapa banyak - macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.
12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.
14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan ”amin” atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya.
18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.
19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.”
20 “Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!
21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: ”Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan.”
22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?”
Pada ayat 13 dikatakan kalau kita berbahasa roh saat pertemuan jemaat maka harus berdoa agar mendapat karunia untuk menafsirkannya.
Pada ayat 18-19 Paulus Paulus menyatakan bahwa Paulus bisa berbahasa roh lebih baik dari kita semua tapi lebih memilih untuk berbahasa yang dapat dimengerti saat ibadah jemaat daripada beribu-ribu bahasa roh. Apakah kita sekarang berbahasa roh lebih baik dari Paulus?
Karena kebanyakan dari kita tidak mengindahkan peringatan-peringatan dan anjuran dari Paulus di atas dan tetap seringkali berbahasa roh saat pertemuan ibadah sehingga yang terjadi sekarang adalah penggenapan dari 1 Korintus 14:23 “Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?”
Pertanyaannya sekarang, apakah pimpinan Roh Kudus akan bertentangan dengan ayat-ayat di atas yang dimana Paulus menuliskannya juga berdasarkan pimpinan Roh Kudus?
@@hengkytjia7780 Pada intinya saya tidak kontra dengan karunia bahasa roh dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun, hanya saja Paulus dengan sangat jelas dan gamblang menjelaskan apa itu bahasa roh dan kapan sebaiknya digunakan.
Saat kita berbahasa roh, kita berkomunikasi langsung kepada Allah sehingga tidak ada satu orang pun yang mengerti artinya termasuk kita sendiri, sehingga sebaiknya digunakan saat ibadah yang bersifat pribadi. Hal ini didasari pada 1 Korintus 14:2 "Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia."
Bahkan Paulus memberikan beberapa kali peringatan dan anjuran terkait penggunaan karunia bahasa roh di dalam pertemuan ibadah jemaat.
1 Korintus 14:26-27
26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.
27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.
Sangat jelas Paulus memperingatkan agar saat berbahasa roh di dalam pertemuan jemaat harus secara teratur dan HARUS ada yang MENAFSIRKANNYA. Apabila tidak ada yang menafsirkannya, sebaiknya diam saja atau berbahasa roh di dalam hati.
Dipertegas lagi pada 1 Korintus 14 : 9-23
9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
10 Ada banyak - entah berapa banyak - macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.
12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.
13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.
14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya.
18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.
19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.
20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!
21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan."
22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?
Pada ayat 13 Paulus kembali menekankan apabila berbahasa roh saat pertemuan ibadah agar berdoa mendapat karunia untuk menfsirkannya pula.
Pada ayat 18-19 Paulus pun bisa berbahasa roh bahkan lebih baik dari kita semua, tapi lebih memilih menggunakan bahasa yang dapat dimengerti daripada beribu-ribu bahasa roh saat pertemuan ibadah. Apakah kita sekarang berbahasa roh lebih baik dari Paulus?
Sekarang pertanyaannya apakah pimpinan Roh Kudus akan bertentangan dan menganulir ayat-ayat di atas? Karena saat menuliskannya Paulus pun dipimpin oleh Roh Kudus.
Karena kebanyakan dari kita tidak mengindahkan peringatan dan anjuran dari Paulus, akibatnya sekarang sering terjadi polemik terkait tentang karunia bahasa roh dan secara tidak sadar kita menggenapi 1 Korintus 14:23 "Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?"
Gki sama dengan gklw.. Di liturgi tiap minggu juga ada laporan keuangan.. Semua jemaat bisa mengetahui.. Pengeluaran dan pemasuk kan
Dalam persembahan unduh unduh juga sangat jls catatannya
Karna saya jema at di desa..
Mka ada persembahan unduh"
Sangat terberkati dg setiap jawaban dan sharingnya pak WP, keren sekali dan penuh hikmat. salut jg dg pak Gideon yg kasih pertanyaan sulit2 wkwkwk... Biar chanel ini terus jadi berkat buat banyak orang ya.
Bagus sekali edukasi utk gereja
28:40 "yang asli masih ada, tapi yang asli itu berharga", kata-kata yg luar biasa. Mantap pak Pendeta 🙏
Pdt Wahyu Pramudya, yg sangat taat pada Tuhan Yesus Kristus dan Firman Nya... Terberkati... Amen.
Saya memgenal GKI sejak dri kecil kemudian saya ke kharismatik...kemudian saya merasakan seperti ada yg miss apa yg saya jalani skg...dan bru2 ini saya berpikir kembali ke GKI
Sama , dan sepemikiran seijin Tuhan kita akan kembali....
Ya apapun gerejamu semua tubuh Kristus.. Semua memperlengkapi... Dan di pakai Tuhan 👍
# Implikasi Gereja Tulen Yang Mengajarkan Injil Yesus Kristus
Dalam konteks kekristenan, mengajarkan Injil Yesus Kristus adalah panggilan utama setiap gereja. Namun, ada fenomena di mana beberapa pelayan Tuhan dari denominasi tertentu menganggap gereja lain tidak mengabarkan Injil Yesus Kristus dengan benar. Sikap ini tidak hanya mencerminkan arogansi, tetapi juga bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus yang mengajarkan kerendahan hati dan kasih.
# Menghakimi dan Arogansi dalam Pelayanan
Menghakimi gereja lain dengan merendahkan mereka adalah tindakan yang melanggar prinsip-prinsip Injil. Yesus Kristus sendiri mengajarkan agar kita tidak menghakimi sesama (Matius 7:1-2). Menghakimi dengan arogansi menunjukkan kurangnya pemahaman akan kasih dan kerendahan hati yang diajarkan oleh Yesus. Setiap pelayan Tuhan seharusnya menyampaikan Injil dengan ramah tamah dan rendah hati, tanpa mengolok-olok keberadaan gereja lain.
# Tanggung Jawab Mengabarkan Injil
Mengabarkan Injil adalah tanggung jawab setiap orang percaya, bukan hanya pemimpin gereja (Matius 28:19-20). Setiap gereja, terlepas dari denominasi, memiliki panggilan yang sama untuk menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus. Menghakimi gereja lain karena perbedaan cara mengabarkan Injil hanya akan menciptakan perpecahan dan menghambat misi utama gereja.
# Penilaian oleh Yesus Kristus
Pada akhirnya, hanya Yesus Kristus yang berhak menilai pekerjaan setiap pelayan Tuhan. Dalam 1 Korintus 3:12-15, Paulus menggambarkan bagaimana setiap pekerjaan akan diuji oleh api, dan hanya yang dibangun dengan bahan yang tahan lama seperti emas yang akan bertahan. Ini menunjukkan bahwa penilaian akhir atas pelayanan kita ada di tangan Yesus Kristus, bukan manusia.
# Kesimpulan
Gereja tulen yang mengajarkan Injil Yesus Kristus harus melakukannya dengan kasih, kerendahan hati, dan tanpa menghakimi gereja lain. Menghakimi dengan arogansi tidak hanya melanggar ajaran Yesus, tetapi juga merusak kesatuan tubuh Kristus. Biarlah Yesus Kristus yang menilai setiap pekerjaan kita, dan marilah kita fokus pada panggilan kita untuk mengabarkan Injil dengan setia dan penuh kasih.
Kiranya narasi ini dapat menjadi refleksi bagi kita semua dalam menjalankan pelayanan dengan hati yang tulus dan rendah hati.
*By ALIM triple A*
[newcrown21@gmail.com]
Jawaban pendeta Wepe bagus dan bijakaana. Pertanyaan pak Gideon bikin kesel tapi dimaklumi, pertanyaan itu kan mencerminkan cara pikir dan isi hati yang nanya.
Terima kasih atas pencerahannya pak pendeta
Tuhan Yesus memberkahi selalu
Nice word from Pendeta Wahyu 👍
Sangat setuju 👍👍👍
Isinya daging nih obrolanya, makasih pak wepe, sangat memberkati 🙏🏻
Menarik banget pembahasannya nih👍🏻👍🏻👍🏻
GKI 1001 budaya gereja dalam 1 kemasan. Mantappp GKI ❤
Santuy, no pressure 👍 tetap Tuhan Yesus nya yang luar biasa ✨
Tolong masukin podcastnya di spotify dong
Wau pencerahan yang sungguh menginspirasi...God bless Pak Pdt Wahyu 🙏👍🥰
Dari seorang jemaat GMS yang ber CG dan tertanam, serta dari seorang anak yg tumbuh dalam lingkungan GKI, dan memiliki NIJ GKI. Setuju semua dgn yg pak WP katakan, bahasa roh itu hadiah mahal, gunakan dengan sopan dan sebaik2nya❤
Edit : Mari berhenti berdebat, atau mengejek soal bahasa roh. Hidupmu dan hidupku hanyalah orang berdosa yang di merdekakan. MINTALAH bahasa roh itu. Tapi lakukan dengan sukacita dan tanggung jawab, alami transformasi dalam kehidupan rohani dan jasmanimu.
Salam dari GMS Bandung
Saya dl org dlm gms dan pengajar msj sebenarnya banyak org gms berbahasa roh karena sugesti saja. Karena saat doakan kadang blg ayo ikuti kata kata kita sikalalalallaaa
@@hackingtutorial8870Begitu ya 🫢? Kamu tanya saja per personal buat statistik spy pendapatmu benar😂
Betul kalau memang berada pada greja yg gms ya dipakai saja, kan jg ada momen kesempatan berbahasa roh, dan sopan smua🙂, kalau waktu bergereja di aliran gki / berada dioikumene ya menyesuikan menahan diri.
Jika mempunyai karunia bahasa roh yg benar, akan memberikan hasil buah yg manis untuk orang lain.
Kalau suka gosip berasumsi liar atau menghakimi artinya org itu blm beres dg hidupnya sendiri.
@@hackingtutorial8870itu bukan bahasa roh,kalo bisa di ucapkan dengan sadar,istriku seorang WL dan sering berbahasa roh sewatu ikut persekutuan doa,bahkan saya sendiri suami nya ga bisa mengikuti,karna bahasa nya terdengar asing di telinga manusia,bukan bahasa yang dibuat buat dan di katakan berulang.
terimakasih Pak Pendeta WP...Tuhan Memberkati Pelayanan Bapak...🙏🏻
Sy sdh merasakan ibadah di pelbagai aliran gereja2....pilihan akhir GKI..bertumbuh disini saja..
Menggelembungkan ego - puff up - the art of forgetfulness - Tim Keller - keren pak wepe 👍
Tuhan memberkati🙏🙏
Diskusi yang menyejukkan 😊
Bahasa adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan dari seseorang kepada pihak lain.Jadi yang melakukan komunikasi saling memahami pesan yang disampaikan.Bila diperhatikan bicara roh vokalnya atau bunyinya sama.Berdoa dengan bahasa roh,apa Tuhan bisa menerima pesan dari orang yang berdoa.Apa bisa disimpulkan bahwa banyak orang percaya bahasa roh itu bahasa Allah.
Berharap banget ada GKI di Balikpapn
Mat 8: (20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
satukata respek❤ mas wp inj gayanya menjelaskan kekristenan mirip2 seorang Jesuit :) sellow humble to dalam
Leres pak ndito
Puji Tuhan dan bersyukur menjadi anggota GKI😊
Saya warga gki dan sudah 2 thn ini beribadah di salah satu gereja karismatik. Seperti yg dilakukan bapak pendeta Wepe, saat ada momen dlm ibadah tiba² ada bahasa roh yg dipimpin oleh pendeta atau wl , saya memilih sikap diam dan berdoa sendiri.
saya melakukan perpuluhan dan persembahan karena saya mencintai gereja saya dan saya tau kalau gereja saya butuh dana untuk operasional dan pengembangan dan lain lainnya. saya ingin gereja saya tambah maju, tambah besar, tambah berkembang, karena gereja saya adalah seperti rumah saya sendiri dan semua jemaat adalah seperti family saya sendiri
Sepengetahuan saya pendeta GKI dan istrinya hidup sederhana semuanya, wajar, dan tidak berlebihan. Itu yg membuat saya respek, tindakan kasih tercermin dalam keseharian hidup mereka
Sejak kecil di GKI, katekisasi dan sidi jg GKi, prnh bbrp kali ke gereja karismatik tp kotbahny hanya tentang mujizat & uang saja trus kdg org2nya munafik tp suka menghakimi kyk Tuhan maaf bukannya apa2 berdasarkan pengalaman, tetep lebih nyaman di GKI 😊
Di GKJ pun kurang Lebih sm dgn yg dijelaskan pak Pdt WP. Khususnya soal tepuk tangan, bahasa lidah & perpuluhan. Nggak haram kok tepuk tangan di gereja tradisional. Cm ya betul kata pak WP aneh aja masa lagu hymne tepuk tangan 😅 Dan sy pun setuju, tentu ada org2 yg Tuhan kasih karunia berbahasa lidah, cm ya nggak yg random bgt gitu lho 😅 dan sepemahaman sy sih itu bahasa yg harusnya bisa dimengerti ya, karena ada jg org2 lain yg Tuhan kasih karunia utk menerjemahkan kata Alkitab. Dan betul, kayanya tanpa perlu dikhotbahin pun org yg udh nerima begitu banyak kebaikan Tuhan pasti akan dgn rela hati memberi persembahan ucapan syukurnya lbh dr itu sih. Thank you pak Pdt., nggak biasa2nya lho break makan siang sy dengerin podcast rohani 😂😂😂 Kok yo ndelalah video ini muncul paling atas. Saya sub deh nih channel kayanya seru. Btw, gereja yg di mall itu sepertinya sy tau, karena deket dr domisili sy hehe
GKJ dan GKI beda bahasa aja, lainnya sama.
@@xyozhu Betul, cm karena disini jemaatnya cukup heterogen jd dr 4 ibadah hanya 1 kak yg menggunakan bahasa jawa. Sisanya bahasa indonesia semua hehe
@@GraceHelena-u3s kalau boleh nebak mungkin dari Klasis JBB/JBT?
@@xyozhu Klasis JBB kak hehe
GKJ emang sama plek kok sama GKI,beda bahasa aja.GKJ pun sekarang juga mulai banyak ada ibadah kotemporer.
Yang bagus deri GKI dan GKJ adalah organisasinya yang teratur
undang Pdt Esra Soru🙏🙏
Bangga menjadi GKI ❤
Udah kayak Katolik elu 😂😂. Jangan sama kayak katolik. Bangga kok sama organisasi gereja?. Banggalah kalau anda bisa pikul salib. Bangga kepada organisasi gereja itu tandanya udah mulai melenceng.
Kaum kultus yang suka bangga2 sama kumpulannya.
Aku juga GKI❤
salam, berderaplah satu
....@@mobiltermurah
@@nico_kurniawan komisi Pemuda Klasis Banyuwangi Pasti kenal Beliau Pak WP🔥🙏🏻😃
Iya, Pdt WePe sudah berapa kali juga khotbah di tempat kami (GKI Samanhudi, Jakarta)@@mobiltermurah
Kereeennn...Pendeta yang sederhana..
Setuju sekali dgn pendeta Wahyu ...tdk ada baptisan ulang dan tidak ambil domba greja lain krn kalo ambil domba greja lain sama saja tidak ada pertobatan
Obrolan berkualitas 👍👍
Menarik 36:13 tentang persepuluhan.
Pak WP mmg luar biasa 👍👍👍
Bahasa roh itu anugrah/ karunia.. Itu ga bisa dibuat2.. Meski sy sering gereja di kharismatik sy ga pernah malu kalau sy ga bisa berbahasa roh.. Karena sy mau jujur apa adanya pada Tuhan.. Sy ga mau dibuat2..biarkan Roh Kudus sendiri yg melawat kita.. Kadang miris sm tmn2 kharismatik kadang merasa paling benar/ paling suci di banding protestan..semoga Roh Kudus satu2ny yg dimuliakan bukan roh agamawi. Mari kita berjaga2, berwaspada senantiasa jangan sampai jadi farisi. seperti di pengkotbah jangan jadi org yg terlalu saleh/ jgn jd org yg terlalu fasik..tp juga jangan jadi orang fasik !!
Seharusnya memang Gereja berorganisasi, seperti GKI.
Pdt mendapat gaji tunjangan sesuai kemampuan gereja.
Agar focus dalam pelayanan.
Pengurus gereja / Penatua MJ dipilih oleh jemaat dan max menjabat 2 periode.
Bendahara juga lebih dari satu org / biasanya dua org bendahara, dan Keuangan diumumkan secara berkala kpd jemaatnya.
Maaf bukan tidak percaya dgn gereja milik Pribadi atau gereja keluarga, jika sdh berkembang sebaiknya managemen gereja terorganisir dgn rapi dgn sistim berorgsnisasi dgn melibatkan jemaatnya.
Wah GKI kota saya ga ada mode kontemporer, baru tau kalo di GKI lain ada 2 mode ibadah tradisional dan kontemporer
Top
Bahasa lidah/bahasa roh diberikan untuk manusia. Yang berbicara adalah manusianya, dengan bantuan Roh Kudus. Jadi bahasa lidah itu controlable. Terkendali.
Kapan2 mampir ah
Saya beribadah di Gereja Pantekosta, tapi sependapat dengan Pak WePe.
Trima kasih P Pdt.
TYM 🙏🙏
Keren Ps Wepe ❤❤
Keren 🎉🎉
bahasa roh tanda buat yang tidak percaya.
salve!
Tuhan Yesus Memberkati pak Pdt Wahyu Pramudya
walau pun kita berbahasa roh tapi tidak punya kasih sia2 semuanya,...tapi keselatan di dalam TUHAN TIDAK HARUS BERBAHASA ROH,walaupun kita berhasa roh saat itu tapi orang lain tidak mengerti apa yg di ucapkan omom omn semua itu,..tapi setiap manusia mmpunyai karunia yg berbeda2 jgn di paksakan harus berbahasa roh,...tapi inting keselamatan hanya dalam TUHAN,...SESUAI TALENDA YG MASING2 KITA MILIKI JGN memaksakan harus sama..amin
'Saya baru tau kalau di GKI bisa juga usir setan'... Hadeuh, pernyataan apa ini? Orang Kristen diberikan kuasa untuk mengusir setan karena Yesus jauh lebih besar dari semua kuasa yang ada. Bicara dari pemgalaman pribadi, Doa Bapa Kami yang diucapkan dengan sungguh2 pun cukup
Tertabis oleh siapa pak pendeta? Apa GKÌ punya Uskup? Maaf jangan ikut2an kata tertabis.
Betul sekali perkataan bpk pdt kita bangga klu kita bisa bahwa jiwa tp klu karena pindah gereja itu bukan suatu kebanggaan karena kita satu tubuh satu Kristus , problem mental bukan untuk orang biasa sj tetap terberkati bpk pdt,
GKI ini sama seperti greja kami gereja Toraja yg memakai liturgi tradisional
pembahasan bahasa roh papen sudah tepat sesuai teks Alkitab
Betulan saya pikir tadinya Romo😊
Ga mudah seorang pengkotbah tetap belajar skalipun dr kotbah org.. salut🫡