🔴 [LIVE] Kunjungan & Silaturrahmi Syekh Dr. Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi | Darunnajah

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 12 січ 2025

КОМЕНТАРІ • 21

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +2

    9. Islam datang untuk menyucikan jiwa dan mengarahkan naluri-nalurinya, bukan untuk menyiksa manusia yang diciptakan dan diberi tugas di muka bumi. Jiwa ini memiliki naluri, keinginan, dan hasratnya sendiri. Islam memperhatikan komposisi manusia ini, termasuk aspek biologis yang ada dalam diri makhluk tersebut. Islam datang untuk memberikan hak kepada aspek ini, sebagaimana firman Allah: “Dan orang-orang yang memelihara kemaluan mereka, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela” (Al-Mu’minun: 5-6).

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    8. Salah satu ciri terbesar dari moderasi yang menjadi sebab keberlangsungan syariat Muhammad ini, yang Allah عز وجل kehendaki untuk tetap ada hingga bumi dan segala isinya diwarisi, adalah bahwa syariat ini seimbang dalam memperhatikan unsur-unsur manusia. Syariat ini mengangkat manusia dan menyelamatkannya dari kerendahan kemanusiaan yang kosong dari nilai-nilai kesempurnaan menuju puncak kesempurnaan manusiawi, mengangkatnya ke derajat yang mulia melalui keseimbangan antara jiwa, roh, akal, hati, dan tubuh. Tidak ada seorang pun yang bisa mencapai kesempurnaan manusiawi kecuali jika dia merealisasikan keseimbangan yang dibawa oleh syariat yang agung ini. Adapun kesempurnaan jiwa adalah ketika manusia tidak menekan nalurinya, tetapi justru mengarahkan dan menyucikannya.

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    16. Pokok-pokok ajaran dalam agama ini adalah dasar-dasar kebenaran iman, termasuk kebenaran-kebenaran gaib, serta pokok-pokok istidlal (penalaran) yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, konsensus (ijma’), dan qiyas (analogi) dari segi asal-usulnya. Begitu pula, hal-hal yang bersifat pasti dalam syariat. Namun, terkait dengan alat dan sarana serta rincian yang baru dan berubah, terdapat ruang yang luas untuk ijtihad, perubahan, dan pembaruan.
    Oleh karena itu, seorang Muslim harus menyadari hakikat ini dan memahami bahwa agama ini hidup seiring dengan realitas masyarakat dan berfungsi dalam kehidupan manusia. Agama ini ditujukan untuk mewujudkan kesempurnaan bagi manusia, dan tidak ada yang diinginkan oleh agama ini atau oleh Sang Pembuat syariat, yaitu Allah سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya, Muhammad ﷺ, selain untuk membawa manusia kepada tujuan tertinggi dari kesempurnaan dalam arti kemanusiaan.

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    6. Salah satu ciri terbesar agama ini, agama yang penuh dengan rahmat, adalah wasathiyah (moderasi). Moderasi yang tidak cenderung pada ekstremisme, berlebihan, dan kekakuan, serta tidak pula condong ke arah lainnya berupa kelalaian, pelonggaran, kebebasan, dan sikap acuh tak acuh. Ini adalah agama yang berada di tengah-tengah antara dua sisi. Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan, paling adil, dan paling mulia. Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam kitab-Nya yang mulia-sebagaimana kita dengar dengan suara pembaca yang merdu-: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu” (Al-Baqarah: 143).

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    18. Salah satu makna dari ‘pertengahan’ (wasathiyah) - seperti yang dikatakan - adalah bahwa sesuatu berada di antara banyak hal yang mengelilinginya, sehingga tidak dapat dijangkau kecuali dengan kesulitan. Begitu pula, orang yang selalu bersama jamaah umat Islam dan pemimpin mereka, ia berada di tengah-tengah dalam jamaah ini dan di tengah-tengah umat ini. ‘Sesungguhnya serigala hanya akan memakan domba yang terasing’ (yang keluar dari lingkaran jamaah) dan menyimpang ke arah ekstrem, baik itu berlebihan (ghulu) atau keras (jafaa), atau berlebih-lebihan (ifraat) atau kekurangan (tafreet).”

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    11. Adapun mengenai roh, roh ini yang merupakan unsur luar biasa dalam makhluk yang menakjubkan ini ( manusia ), hanya akan sempurna dan hidup melalui hubungan dengan Allah سبحانه وتعالى. Roh ini hidup dan diberi nutrisi melalui zikir kepada Allah, ketaatan, dan melaksanakan syariat-Nya. Oleh karena itu, roh ini merasa lapar dan haus, dan kepuasan serta keberdayaannya hanya dapat diperoleh melalui zikir kepada Allah, ketaatan kepada-Nya, dan berbagai bentuk ibadah yang diajarkan oleh syariat yang suci. Islam datang untuk memberikan hak kepada roh ini sebagaimana ia memberikan hak kepada jiwa dan hati.

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    15. Salah satu ciri paling jelas dari syariat penutup ini yang ditetapkan Allah untuk keberlangsungan dan keabadian adalah bahwa ia memiliki pokok-pokok yang tetap namun fleksibel dalam cara dan alatnya, berbeda dengan banyak syariat dan agama lainnya. Karena pembuat dan pengatur syariat ini adalah Tuhan langit dan bumi yang menciptakan manusia dan menginginkan kesempurnaan bagi manusia di alam semesta ini. Dia ingin agar manusia menjadi khalifah di bumi, yang mengatur sesuai dengan petunjuk Allah سبحانه وتعالى, menegakkan kasih sayang, keadilan, dan kemanusiaan, serta memenuhi tuntutan tujuan ini. Dan hal ini tidak mungkin tercapai kecuali dengan syariat yang dapat menerima perubahan-perubahan dalam kehidupan dunia ini dan perkembangan-perkembangannya. Oleh karena itu, pokok-pokok syariat ini tetap tidak dapat diubah atau dirubah oleh tangan manusia.

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    12. Selanjutnya, berkaitan dengan pemikiran atau akal, pencahayaan akal hanya dapat dicapai melalui ilmu dan pemikiran yang benar. Oleh karena itu, Islam mendorong untuk menuntut ilmu dan datang untuk mendorong hal tersebut. Pondok-pondok, universitas, dan institusi-institusi ini lah yg merealisasikan tujuan agung yang diserukan dan didorong oleh Islam. Bahkan, rahasia kemuliaan Allah سبحانه وتعالى kepada Bapa kita, Adam عليه السلام, adalah ilmu. Allah berfirman: “Dan Dia mengajarkan Adam nama-nama (semua benda), kemudian Dia memperlihatkan kepada para malaikat dan berkata: ‘Sebutkan kepada-Ku nama-nama ini jika kamu memang yang benar.’ Mereka menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ Dia berfirman: ‘Wahai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama ini.’ Setelah Adam memberitahukan nama-nama tersebut, Allah berfirman: ‘Bukankah Aku telah mengatakan kepada kalian, bahwa Aku mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi, dan Aku mengetahui apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan?’” (Al-Baqarah: 31-33). Maka, rahasia kemuliaan Allah سبحانه وتعالى adalah dengan mengajarkan Adam nama-nama semua benda. Dan juga Allah berfirman:“Yang Maha Pengasih, mengajarkan Al-Qur’an, menciptakan manusia, dan mengajarkannya penjelasan.”

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому +1

    3. Sesungguhnya risalah Nabi Muhammad ﷺ ditujukan kepada seluruh alam, kepada setiap orang yang sampai kepadanya risalah dan dakwah tersebut. Bahkan, cakupannya lebih luas dari itu. Para ulama mengatakan bahwa ’al-‘alamin’ (alam semesta) adalah nama bagi segala sesuatu selain Allah عز وجل:
    “Al-’alamin adalah nama bagi segala sesuatu selain Tuhan, baik berupa jenis gejala maupun benda nyata. Zat adalah sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan selain itu adalah sifat yang terperinci.”
    Jadi, al-’alamin mencakup segala sesuatu selain Allah عز وجل. Oleh karena itu, Allah memulai kitab-Nya yang agung dengan firman: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam” (Al-Fatihah: 2), dan sekaligus menyampaikan kepada Rasul-Nya ﷺ: “Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya: 107).

  • @AlbyGauL
    @AlbyGauL 3 місяці тому +1

    1:48:24 Syeikh lupa ada ayat yg terpotong. Sehat selalu Syeikh Hudzaify

    • @HTN99
      @HTN99 3 місяці тому

      Diayat apa akhi?

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    2. Tanah ini( Madinah )yang menjadi tempat kembalinya iman sebagaimana ia menjadi tempat bermulanya iman dan Al-Qur’an, mewajibkan kita dan semua umat Islam untuk merasakan tanggung jawab ini dan menunaikan amanah yang telah Allah percayakan kepada para ulama. Terutama bagi mereka yang terkait langsung dengan hal tersebut, yaitu menyampaikan risalah Allah dan petunjuk-Nya berdasarkan sunnah Rasulullah ﷺ, sebagai bentuk kepatuhan terhadap firman Allah: “Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya: 107).

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    Terjemahan dari isi yang di sampaikan oleh Sheikh Ahmad bin Ali Hudaifi حفظه الله :
    1. Maha Suci Allah, yang telah meninggikan derajat tempat-tempat tersebut ( Madinah nabawiyah ), mengangkat kedudukannya, dan memuliakan posisinya. Dia menjadikannya sebagai tempat turunnya Al-Qur’an dan tempat wahyu Allah diterima serta terbitnya cahaya risalah terakhir.
    Di daerah itu, para malaikat langit menegakkan tanda-tanda wahyu, antara zikir dan Al-Qur’an. Di sana pula tanah pertama yang disinari cahaya dan kesejukannya diliputi oleh awan-awan keimanan. Di tempat itu juga arak-arakan kenabian dirayakan, serta cahaya bintang-bintang yang menerangi dan memisahkan (antara yang benar dan salah). Ruh (Jibril) menyampaikan risalah di sana, tempat di mana sejarah dimulai dan zaman ditutup.

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    7. Dalam bahasa Arab, wasath (tengah) adalah nama untuk sesuatu yang berada di antara dua ujung, dan juga menunjukkan nilai yang tinggi dan kehati-hatian. Sesuatu yang berharga biasanya berada di tengah, itulah sebabnya mereka mengatakan wasithatu al-’iqd (permata di tengah kalung), yang merupakan bagian paling berharga dari perhiasan tersebut. Allah سبحانه وتعالى menyebut dalam kitab-Nya: “Berkatalah yang paling adil di antara mereka: ‘Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?’” (Al-Qalam: 28). Yang dimaksud dengan austathuhum di sini adalah yang paling adil, paling baik, dan paling utama di antara mereka. Zuhayr dalam mu’allaqah-nya juga berkata: “Mereka adalah yang di tengah, tempat para mulia berlindung kepada mereka.” Di sini, wasith digunakan untuk menggambarkan yang terbaik dan paling unggul. Oleh karena itu, umat ini adalah umat yang berada di tengah di antara dua sisi: antara ekstremisme dan kelalaian, berlebihan dan kekurangan, serta kekerasan dan kecerobohan. Umat ini juga merupakan umat pilihan yang adil di antara seluruh umat manusia. Allah سبحانه وتعالى telah memuliakan umat ini dengan menjadikan metodologinya berada di tengah-tengah antara umat lainnya.

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    14. Salah satu ciri terbesar dari moderasi dalam agama ini adalah bahwa Allah سبحانه وتعالى ketika menjadikan agama ini sebagai agama penutup yang menguasai semua agama lainnya, mengutus Nabi yang mulia, Rasulullah ﷺ, dengan Al-Qur’an yang agung ini. Dia menjadikan Al-Qur’an sebagai mukjizatnya dan menyimpan dalam mukjizat tersebut pesan yang disampaikan. Mukjizat Rasulullah ﷺ berbeda dari mukjizat para nabi dan rasul lainnya dalam hal keajaiban. Mukjizatnya adalah pesan yang diembannya, dan pesan itu sendiri adalah mukjizat. Oleh karena itu, rahasia keabadian pesan ini terletak pada kenyataan bahwa keajaiban tersebut bersifat pada pesan itu sendiri dan bahwa pesan itu adalah mukjizat bagi Rasulullah ﷺ baik dalam struktur maupun maknanya.
    Al-Qur’an ini merupakan mukjizat baik dalam susunannya, maknanya, maupun berbagai aspek keajaiban yang ada dalam Al-Qur’an, sebagaimana diketahui oleh para ahli. Sedangkan mukjizat para nabi dan rasul lainnya telah sirna dengan berlalunya waktu atau mukjizat tersebut tidak terkait dengan pesan dan syariat; tetapi pesan Muhammad ﷺ dan agama penutup ini menggabungkan kedua aspek tersebut. Allah menuliskan pesan ini untuk keabadian dan keberlangsungan hingga Dia mewarisi bumi dan segala isinya. Allah berfirman: “Katakanlah: ‘Jika sekiranya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang serupa Al-Qur’an ini, mereka tidak akan mampu mendatangkan yang serupa dengannya, meskipun sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.’” Dan Allah berfirman: “Dan jika kalian ragu terhadap apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, maka datangkanlah satu surat yang serupa dengan Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kalian adalah orang-orang yang benar. Jika kalian tidak dapat melakukannya, dan pasti kalian tidak akan dapat melakukannya, maka takutlah kalian akan api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.”

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    5. Sesungguhnya kewajiban ilmu yang Allah سبحانه وتعالى amanahkan di pundak para ulama adalah untuk menyampaikan dari Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Sebagaimana firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): ‘Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya.’” (Ali Imran: 187). Ketika Allah عز وجل mengambil janji dan perjanjian yang sangat kuat ini, Dia menetapkan balasan dan hukuman yang besar bagi siapa saja yang melalaikannya. Allah سبحانه وتعالى berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam kitab, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh semua makhluk yang dapat melaknat, kecuali mereka yang bertobat, memperbaiki (diri), dan menjelaskan (kebenaran). Maka mereka itulah yang Aku terima tobatnya, dan Akulah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” (Al-Baqarah: 159-160).
    Kewajiban para ulama adalah untuk menjelaskan dan tidak menyembunyikan, untuk memperbaiki dan tidak merusak, untuk menyatukan dan tidak memecah belah, serta untuk membangun dan tidak menghancurkan. Karena mereka menyampaikan dari Rasulullah ﷺ yang diutus Allah عز وجل sebagai rahmat bagi seluruh alam.

  • @goodday5512
    @goodday5512 3 місяці тому

    Ada ustadz Abdullah zaen yg selalu nemani para syaikh

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    10. Adapun mengenai hati, hati juga tidak akan sempurna hingga bergetar dengan perasaan yang tulus. Hati ini adalah pusat perasaan dan emosi, dan makhluk ini tidak akan sempurna serta tidak akan mencapai derajat kemanusiaan yang tinggi hingga hatinya berdetak dan bergetar dengan perasaan yang tulus ini (dengan melihat kepada syariat).

  • @Subkiahad99
    @Subkiahad99 3 місяці тому

    4. Risalah Nabi Muhammad ﷺ dan para pembawanya, yakni para ulama dan para dai yang menyeru kepada ilmu tersebut di atas petunjuk Rasulullah ﷺ, wajib menjadi rahmat bagi seluruh alam. Mereka harus berangkat dari pemahaman ini serta dari nilai dan prinsip yang agung ini. Oleh karena itu, Allah سبحانه وتعالى berfirman: “Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia ialah yang di Bakkah (Mekah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam” (Ali Imran: 96).
    Kami datang ke sini untuk bersinar dengan pertemuan kalian, merasa nyaman dengan keberadaan kalian, mendengar dari kalian, mendengarkan kalian, dan mengambil manfaat dari kalian serta menyebarkan petunjuk, keberkahan, cahaya, kebaikan, dan ilmu dari tempat-tempat yang mulia ini ( Madinah nabawiyah ).