Wuih. Gile bener pembahasan nya. Apakah QFS yg katanya berbasis Blockchain bisa di Hack sm Sistem Quantum Willow yg notabene nya sm2 Quantum. Atau pemahaman sy yg msh salah.🙏
Terima kasih atas komentarnya dan pertanyaannya yang menurut saya menarik! 😊 Sebelum saya coba jawab. QFS maksudnya Quantum Financial System bukan ? Jika iya, memamng QFS (Quantum Financial System) sering dikaitkan dengan blockchain dan teknologi kuantum, tapi konsep pastinya masih banyak diperdebatkan dan sering kali diselimuti oleh spekulasi. Jika kita bicara soal blockchain, secara teori, teknologi ini sangat aman karena kriptografi yang digunakan. Namun, sistem kuantum seperti Google Willow memiliki potensi untuk memecahkan beberapa algoritma kriptografi tradisional (seperti RSA atau ECC) dengan lebih cepat menggunakan algoritma Shor. Jadi, jika blockchain QFS tidak menggunakan metode kriptografi yang tahan terhadap komputasi kuantum, ada kemungkinan itu bisa menjadi rentan. Namun, pengembangan post-quantum cryptography saat ini menjadi prioritas untuk melindungi sistem seperti blockchain dari ancaman kuantum. Terimakasih
Betul komputer sekarang itu tidak akan mampu. Mungkin tidak tamat melihat nya . Saya berbicara mengennai Komputer kuantum. Silahkan di liat kembali. Di liat dulu video nya agar tidak salah faham, atau mungkin baca saya deskripsi vidoenya. Terimakasih
tp belum pernah dengar bank konvensional kolaps/ bangkrut gara2 diretas hacker. yg sering dengar malah exchange crypto kayak mtgox, DMM Bitcoin, youbit, bitfloor, wazirx, dll byk yg berhenti operasi atau bahkan bangkrut gara2 ulah hacker
Bantu jawab ya kawan : ini informasi yang saya coba dapatkan, oh ya sebelumnya terimakasih untuk komentarnya. Memang benar, kasus bank konvensional kolaps karena peretasan jarang terdengar. Namun, itu tidak berarti sistem perbankan kebal terhadap serangan siber. Ada sejumlah kasus besar yang menunjukkan kerentanan di sistem bank, termasuk di Indonesia. 1. Kasus Peretasan Bank Bank Bangladesh (2016): Hacker mencuri $81 juta dari rekening Bank Sentral Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York dengan mengeksploitasi sistem transfer SWIFT. Tesco Bank (2016): Serangan siber mengakibatkan kerugian sebesar £2,26 juta dan memengaruhi ribuan rekening nasabah. Bank BRI (2019): Nasabah di Kediri melaporkan kehilangan uang setelah data mereka dicuri oleh peretas. Ini terkait dengan lemahnya keamanan pada beberapa transaksi digital. 2. Kasus Ransomware pada Sistem Keuangan WannaCry (2017): Serangan ransomware global ini menyerang berbagai institusi keuangan, termasuk bank di Amerika Serikat. Serangan ini mengenkripsi data dan meminta tebusan dalam Bitcoin. Bank Indonesia (2021): Sistem internal Bank Indonesia menjadi target ransomware Conti, memaksa mereka mematikan sebagian jaringan internal untuk menghentikan penyebaran malware. 3. Kerentanan Infrastruktur Bank Banyak bank masih menggunakan sistem lama yang rentan terhadap serangan modern. Metode serangan seperti skimming dan phishing sering kali menargetkan data nasabah atau karyawan. Contohnya, nasabah BCA pernah menjadi korban skimming di mesin ATM yang mencuri informasi kartu mereka. Crypto dan Ancaman Komputer Kuantum Dalam konteks video ini, ancaman komputer kuantum tidak hanya relevan untuk crypto, tetapi juga sistem keamanan digital yang lebih luas, termasuk bank. Komputer kuantum berpotensi memecahkan algoritma enkripsi yang digunakan dalam blockchain dan perbankan tradisional.Perbedaannya, bank memiliki otoritas sentral yang bisa lebih mudah mengontrol perubahan keamanan dan mengelola risiko dibandingkan sistem desentralisasi seperti crypto. Jadi, meski peretasan di bank sering kali tidak menyebabkan kolaps, ancaman keamanan terus berkembang dan akan berdampak pada seluruh ekosistem digital di masa depan. Semoga ini membuka diskusi lebih lanjut. 😊
Seperti yang di janjikan sudah release. Dan sangat memberikan informasi yang seimbang mengenai kelebihan dan kekurangan bitcoin. Semangat terus untuk Berkarya
Meskipun kami pioner pi network, yang di anggap halu oleh segolongan orang, tapi kami yakin pi network menggunakan quantum krypto grapi yang memakai node 200 ribuan lebih dan komunitas semakin kuat, masa depan dunia ada di tangan pi network
Bisa aja terjadi tapi entah kapan dan bisa aja gak terjadi karena teknologi semakin berkembang pula, bisa jadi ditemukan tandingan komputer quantum kek apa kek...
Gak melindur kok. Satosi juga sudah memberikan informasi ada yang harus di perbaiki ketika komputer kuantum sudah marak di gunakan. Berikut literatur yang santai : 1. www.investmentmonitor.ai/tech/quantum-computing-bitcoins-crypto-encryption/ 2. medium.com/@souvik.phy6/quantum-computing-and-satoshis-treasure-65b62b97d8e7 3. bitcoinmagazine.com/culture/proof-of-keys-day-and-quantum-computing Saya menjelaskan detil juga di videonya
Liat dulu lengkapnya ... mungkin ternyata kalau sudah beres semua tercerahkan....Satosi aja sudah menjelaskan di awal develpment btc kok.... Kalaupun FUD siapa saya gak akan bisa menggerakan Harga BTC apalai sekarang sudah masuk Bull Run
Wkwkwk semakin tinggi komputer ya udh auto semakin tinggi pula akses security bitcoin gmnsii… org bitcoin itu nempel dsistem teknologi itu sendiri. Bitcoin bisa hancur kl teknologi ddunia ini lenyap
Memang benar, Bitcoin dan teknologi blockchain yang mendasarinya sangat bergantung pada infrastruktur teknologi yang ada saat ini. Untuk menjelaskan hal ini, kita bisa membaginya ke dalam beberapa poin: 1. **Desentralisasi dan Keamanan**: Bitcoin menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan transaksi. Blockchain adalah buku besar digital yang terdesentralisasi, artinya tidak ada satu pihak yang memiliki kendali penuh. Namun, agar blockchain berfungsi, dibutuhkan jaringan komputer yang luas (node) yang mengonfirmasi dan mencatat transaksi. Semakin kuat dan tersebar jaringan komputer ini, semakin aman Bitcoin. 2. **Ketergantungan pada Infrastruktur Teknologi**: Meskipun Bitcoin terdesentralisasi, keberadaannya tetap bergantung pada infrastruktur teknologi seperti internet, perangkat keras (misalnya, komputer dan server), serta perangkat lunak yang dapat menjalankan node atau proses penambangan (mining). Jika teknologi ini hilang atau gagal, maka Bitcoin juga akan terhenti. 3. **Teknologi dan Keamanan**: Sistem keamanan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya bergantung pada enkripsi dan algoritma matematika yang kuat. Jika teknologi enkripsi atau algoritma ini menjadi usang atau dipecahkan oleh perkembangan teknologi lain, maka potensi kerentanannya meningkat. Jadi, jika ada kemajuan besar dalam teknologi komputasi yang dapat memecahkan enkripsi Bitcoin (seperti komputasi kuantum), ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan Bitcoin. 4. **Hancurnya Bitcoin Jika Teknologi Hilang**: Jika suatu saat infrastruktur teknologi global rusak, misalnya, jika jaringan internet global tidak berfungsi atau perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses Bitcoin rusak, maka Bitcoin akan menjadi tidak bisa diakses. Tidak akan ada jaringan untuk memverifikasi transaksi, dan Bitcoin tidak dapat dipindahkan atau digunakan. Jadi, meskipun Bitcoin adalah sistem yang terdesentralisasi dan independen dalam hal kontrol, ia tetap memerlukan infrastruktur teknologi yang mendukungnya agar tetap aman dan berfungsi. Jika teknologi ini hilang, maka Bitcoin pun akan menghadapi masalah besar. Dan tidak mungkin artikel terkait ancaman komputer kuantum terhadap bitcoin itu di buat serampangan. Berikut bisa di telusuri 1. fisher.wharton.upenn.edu/wp-content/uploads/2020/09/Thesis_Terrence-Jo.pdf 2. cryptonews.com/exclusives/quantum-computers-may-break-bitcoin-by-2030-but-we-wont-know-about-it/ 3. www.investmentmonitor.ai/tech/quantum-computing-bitcoins-crypto-encryption/ 4. forum.vac.dev/t/lattice-attacks-on-ecdsa/136 5. github.com/demining/Lattice-Attack
Wuih. Gile bener pembahasan nya. Apakah QFS yg katanya berbasis Blockchain bisa di Hack sm Sistem Quantum Willow yg notabene nya sm2 Quantum. Atau pemahaman sy yg msh salah.🙏
Terima kasih atas komentarnya dan pertanyaannya yang menurut saya menarik! 😊 Sebelum saya coba jawab. QFS maksudnya Quantum Financial System bukan ? Jika iya, memamng QFS (Quantum Financial System) sering dikaitkan dengan blockchain dan teknologi kuantum, tapi konsep pastinya masih banyak diperdebatkan dan sering kali diselimuti oleh spekulasi.
Jika kita bicara soal blockchain, secara teori, teknologi ini sangat aman karena kriptografi yang digunakan. Namun, sistem kuantum seperti Google Willow memiliki potensi untuk memecahkan beberapa algoritma kriptografi tradisional (seperti RSA atau ECC) dengan lebih cepat menggunakan algoritma Shor. Jadi, jika blockchain QFS tidak menggunakan metode kriptografi yang tahan terhadap komputasi kuantum, ada kemungkinan itu bisa menjadi rentan.
Namun, pengembangan post-quantum cryptography saat ini menjadi prioritas untuk melindungi sistem seperti blockchain dari ancaman kuantum. Terimakasih
@@notlegendprogrammer Terima kasih informasi nya Bosquee. Dan juga pin- nya. 😊
Yang berhasil diretas itu exchange mas... kalo bitcoin ga bisa... meretas bitcoin dg jutaan server gimana? Ga Usah halu
Betul komputer sekarang itu tidak akan mampu. Mungkin tidak tamat melihat nya . Saya berbicara mengennai Komputer kuantum. Silahkan di liat kembali. Di liat dulu video nya agar tidak salah faham, atau mungkin baca saya deskripsi vidoenya. Terimakasih
@@notlegendprogrammerdari pada hack bitcoin mending hack sumber nya BANK CENTRAL ngapain ngehack bitcoin astaga
Kalo bitcoin bisa di hack, bank Central juga bisa di hack
gilaaa keren bgt penjelasannya. good job. mr.legend
Thanks
tp belum pernah dengar bank konvensional kolaps/ bangkrut gara2 diretas hacker. yg sering dengar malah exchange crypto kayak mtgox, DMM Bitcoin, youbit, bitfloor, wazirx, dll byk yg berhenti operasi atau bahkan bangkrut gara2 ulah hacker
Bantu jawab ya kawan : ini informasi yang saya coba dapatkan, oh ya sebelumnya terimakasih untuk komentarnya.
Memang benar, kasus bank konvensional kolaps karena peretasan jarang terdengar. Namun, itu tidak berarti sistem perbankan kebal terhadap serangan siber. Ada sejumlah kasus besar yang menunjukkan kerentanan di sistem bank, termasuk di Indonesia.
1. Kasus Peretasan Bank
Bank Bangladesh (2016): Hacker mencuri $81 juta dari rekening Bank Sentral Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York dengan mengeksploitasi sistem transfer SWIFT.
Tesco Bank (2016): Serangan siber mengakibatkan kerugian sebesar £2,26 juta dan memengaruhi ribuan rekening nasabah.
Bank BRI (2019): Nasabah di Kediri melaporkan kehilangan uang setelah data mereka dicuri oleh peretas. Ini terkait dengan lemahnya keamanan pada beberapa transaksi digital.
2. Kasus Ransomware pada Sistem Keuangan
WannaCry (2017): Serangan ransomware global ini menyerang berbagai institusi keuangan, termasuk bank di Amerika Serikat. Serangan ini mengenkripsi data dan meminta tebusan dalam Bitcoin.
Bank Indonesia (2021): Sistem internal Bank Indonesia menjadi target ransomware Conti, memaksa mereka mematikan sebagian jaringan internal untuk menghentikan penyebaran malware.
3. Kerentanan Infrastruktur Bank
Banyak bank masih menggunakan sistem lama yang rentan terhadap serangan modern.
Metode serangan seperti skimming dan phishing sering kali menargetkan data nasabah atau karyawan. Contohnya, nasabah BCA pernah menjadi korban skimming di mesin ATM yang mencuri informasi kartu mereka.
Crypto dan Ancaman Komputer Kuantum
Dalam konteks video ini, ancaman komputer kuantum tidak hanya relevan untuk crypto, tetapi juga sistem keamanan digital yang lebih luas, termasuk bank. Komputer kuantum berpotensi memecahkan algoritma enkripsi yang digunakan dalam blockchain dan perbankan tradisional.Perbedaannya, bank memiliki otoritas sentral yang bisa lebih mudah mengontrol perubahan keamanan dan mengelola risiko dibandingkan sistem desentralisasi seperti crypto.
Jadi, meski peretasan di bank sering kali tidak menyebabkan kolaps, ancaman keamanan terus berkembang dan akan berdampak pada seluruh ekosistem digital di masa depan. Semoga ini membuka diskusi lebih lanjut. 😊
Seperti yang di janjikan sudah release. Dan sangat memberikan informasi yang seimbang mengenai kelebihan dan kekurangan bitcoin. Semangat terus untuk Berkarya
Iya dong... Terimakasih atas dukungannya !!!
Oh kunci atau solusinya di Post Kuantum Kriptografi ya?
Iya betul sekali, bukan hanya untuk bitcoin semua sistem digital memelukan post quantum kriptograpi.
@@notlegendprogrammer apakah sudah ada videonya??? Hehe
Sayang nya belum saya buat, tapi sudah di jadwalnya.... tunggu jadwal tayangnya aja ya.......
@@notlegendprogrammer oh gitu... jadi penasaran
Meskipun kami pioner pi network, yang di anggap halu oleh segolongan orang, tapi kami yakin pi network menggunakan quantum krypto grapi yang memakai node 200 ribuan lebih dan komunitas semakin kuat, masa depan dunia ada di tangan pi network
Nonton nya di kecepatan 1.25
Maafkan kalau kepanjangan atau penjelasannya agar lambat2 :P
sebelum yang desentralisasi di hack, yang centralisasi jebol duluan dan lebih menguntungkan
Iya betul sebenarnya lebih takut sistem centralize sangat rentan
Saran Pada Liat Video Keseluruhan agar tidak Salah Faham
Bisa aja terjadi tapi entah kapan dan bisa aja gak terjadi karena teknologi semakin berkembang pula, bisa jadi ditemukan tandingan komputer quantum kek apa kek...
Yea betul bisa lebih lama bisa lebih cepat.....atau solusinya lebih dulu....
All in Bitcoin aja lah.
malah makin cuan.
Tetap jaga portopolio. Kalau all in bitcoin aman juga sih... apalagi kalau duitnya banyak .Hebat....
Bisa di tembus pun percuma masuknya langsung ke alamat id
Kurang faham saya maksudnya alamat id?
Lalu dimana bahayanya ?
Mungkin bisa di mulai dari waktu : 1: 38:23. Terimakasih
ngedabrus...nlindur kwe kang
Gak melindur kok. Satosi juga sudah memberikan informasi ada yang harus di perbaiki ketika komputer kuantum sudah marak di gunakan. Berikut literatur yang santai : 1. www.investmentmonitor.ai/tech/quantum-computing-bitcoins-crypto-encryption/
2. medium.com/@souvik.phy6/quantum-computing-and-satoshis-treasure-65b62b97d8e7
3. bitcoinmagazine.com/culture/proof-of-keys-day-and-quantum-computing
Saya menjelaskan detil juga di videonya
Kalo bisa hack mending hack government sih .ngpain ke bitcoin 😅
Iya benar ke situs-situs aneh2 aja ya... di arahkannya...
crypto bahaya kalou g ada demand nya
Betul dan pada dasarnya semua Aset kaya Stcok juga gak ada demand akan turun
👍
Terimakasih atas dukungannya
Ketinggalan fomo bang? 😆
Saya sudah punya posisi dari tahun 2015 di BTC. walai awalnya sedikit semakin tahun semakin lumayan
bukan merpel bro mar vel
Oh iya beulllllllllll
INTINYA UANG ELU AKAN HILANG
Kalau boleh tanya sudah tonton semuanya kah sampai beres?
Ngomomgnya terlalu pelan, lemah,
Oh gitu ya ... terimakasih infonya
FUD
Liat dulu lengkapnya ... mungkin ternyata kalau sudah beres semua tercerahkan....Satosi aja sudah menjelaskan di awal develpment btc kok.... Kalaupun FUD siapa saya gak akan bisa menggerakan Harga BTC apalai sekarang sudah masuk Bull Run
Wkwkwk semakin tinggi komputer ya udh auto semakin tinggi pula akses security bitcoin gmnsii… org bitcoin itu nempel dsistem teknologi itu sendiri. Bitcoin bisa hancur kl teknologi ddunia ini lenyap
Memang benar, Bitcoin dan teknologi blockchain yang mendasarinya sangat bergantung pada infrastruktur teknologi yang ada saat ini. Untuk menjelaskan hal ini, kita bisa membaginya ke dalam beberapa poin:
1. **Desentralisasi dan Keamanan**: Bitcoin menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan transaksi. Blockchain adalah buku besar digital yang terdesentralisasi, artinya tidak ada satu pihak yang memiliki kendali penuh. Namun, agar blockchain berfungsi, dibutuhkan jaringan komputer yang luas (node) yang mengonfirmasi dan mencatat transaksi. Semakin kuat dan tersebar jaringan komputer ini, semakin aman Bitcoin.
2. **Ketergantungan pada Infrastruktur Teknologi**: Meskipun Bitcoin terdesentralisasi, keberadaannya tetap bergantung pada infrastruktur teknologi seperti internet, perangkat keras (misalnya, komputer dan server), serta perangkat lunak yang dapat menjalankan node atau proses penambangan (mining). Jika teknologi ini hilang atau gagal, maka Bitcoin juga akan terhenti.
3. **Teknologi dan Keamanan**: Sistem keamanan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya bergantung pada enkripsi dan algoritma matematika yang kuat. Jika teknologi enkripsi atau algoritma ini menjadi usang atau dipecahkan oleh perkembangan teknologi lain, maka potensi kerentanannya meningkat. Jadi, jika ada kemajuan besar dalam teknologi komputasi yang dapat memecahkan enkripsi Bitcoin (seperti komputasi kuantum), ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan Bitcoin.
4. **Hancurnya Bitcoin Jika Teknologi Hilang**: Jika suatu saat infrastruktur teknologi global rusak, misalnya, jika jaringan internet global tidak berfungsi atau perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses Bitcoin rusak, maka Bitcoin akan menjadi tidak bisa diakses. Tidak akan ada jaringan untuk memverifikasi transaksi, dan Bitcoin tidak dapat dipindahkan atau digunakan.
Jadi, meskipun Bitcoin adalah sistem yang terdesentralisasi dan independen dalam hal kontrol, ia tetap memerlukan infrastruktur teknologi yang mendukungnya agar tetap aman dan berfungsi. Jika teknologi ini hilang, maka Bitcoin pun akan menghadapi masalah besar.
Dan tidak mungkin artikel terkait ancaman komputer kuantum terhadap bitcoin itu di buat serampangan. Berikut bisa di telusuri
1. fisher.wharton.upenn.edu/wp-content/uploads/2020/09/Thesis_Terrence-Jo.pdf
2. cryptonews.com/exclusives/quantum-computers-may-break-bitcoin-by-2030-but-we-wont-know-about-it/
3. www.investmentmonitor.ai/tech/quantum-computing-bitcoins-crypto-encryption/
4. forum.vac.dev/t/lattice-attacks-on-ecdsa/136
5. github.com/demining/Lattice-Attack