Trimaksih eyang 👍, yang muda juga harus belajar seperti ini dan lebih banyak lagi agar mengikuti perkembangan teknologi dan zaman agar Indonesia dapat menjadi negara maju
terimakasih eyang ilmunya, barangkali videonya diperpanjang jadi 15 biar ilmunya makin joss. mungkin juga boleh mengadakan sesi tanya jawab di youtube live 👍👍👍
Aplikasi 32-bit bisa jalan di processor 64-bit semakin lama semakin tidak relevan semenjak beberapa produsen beralih dari Intel/x86 ke ARM. Mungkin bisa dibahas di pertemuan berikutnya 🙏
06:34 bukan lemot melainkan pendayagunaan infrastruktur tidak maximal. _Software32_ bilang *"Aku bisa lari maximal"* sedangkan _hardware64_ bilang *"Aku dipakai cuma separuh badanku"* Ini dr sudut bahasa loh. Salam genimili
Terimakasih banyak Eang, oh ya mau bertanya eang ada yg bilang 32 Bit sama dengan X86, nah itu maksudnya gimana ya Eang?. tetap semangat dan Lanjutt kan Eang... 😂
Istilah "x86" yang digunakan untuk merujuk pada arsitektur prosesor 32-bit berakar pada sejarah panjang evolusi mikroprosesor. Penggunaan nomenklatur ini memiliki signifikansi historis dan teknis yang mendalam dalam domain arsitektur komputer. Asal-usul istilah "x86" dapat ditelusuri kembali ke seri prosesor Intel yang dimulai dengan 8086, yang diperkenalkan pada tahun 1978. Prosesor 8086 ini merupakan mikroprosesor 16-bit yang menjadi cikal bakal dari arsitektur yang kemudian berkembang menjadi standar de facto untuk komputer personal. Setelah 8086, Intel melanjutkan pengembangan lini prosesor ini dengan seri 80186, 80286, 80386, dan seterusnya. Pola penamaan dengan awalan "80" dan diikuti oleh tiga digit ini menjadi karakteristik dari lini prosesor Intel, dan angka "86" menjadi denominator umum dalam nomenklatur ini. Transisi signifikan terjadi dengan diperkenalkannya prosesor 80386 pada tahun 1985, yang merupakan prosesor 32-bit pertama dalam lini ini. Prosesor 80386 ini menandai awal era komputasi 32-bit untuk komputer personal, mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak 16-bit sebelumnya sambil memperkenalkan kemampuan baru yang substansial. Kemampuan untuk menjalankan kode 32-bit inilah yang menjadi karakteristik utama dari apa yang kemudian dikenal sebagai arsitektur "x86". Istilah "x86" sendiri muncul sebagai cara singkat untuk merujuk pada seluruh keluarga prosesor yang kompatibel dengan set instruksi yang berasal dari 8086 dan berkembang melalui berbagai iterasi. Huruf "x" dalam "x86" berfungsi sebagai wildcard, merepresentasikan berbagai angka yang telah digunakan dalam penamaan prosesor Intel (misalnya, 80186, 80286, 80386, dst.). Dengan demikian, "x86" menjadi istilah umum yang mencakup seluruh spektrum prosesor yang memiliki kompatibilitas dengan set instruksi ini, terlepas dari generasi atau produsen spesifiknya. Dari perspektif arsitektur komputer, signifikansi "x86" terletak pada set instruksi yang didefinisikannya. Set instruksi ini, yang berkembang dari desain awal 8086, telah menjadi salah satu arsitektur set instruksi (ISA) paling berpengaruh dan luas digunakan dalam sejarah komputasi. Karakteristik utama dari arsitektur x86 meliputi: 1. Complex Instruction Set Computing (CISC): Berbeda dengan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC), x86 menganut filosofi CISC yang memungkinkan instruksi-instruksi kompleks yang dapat melakukan beberapa operasi dalam satu instruksi tunggal. 2. Little-endian byte order: Arsitektur x86 menggunakan sistem little-endian untuk penyimpanan data multi-byte, di mana byte paling tidak signifikan disimpan pada alamat memori terendah. 3. Segmentasi memori: Meskipun kurang relevan dalam implementasi modern, segmentasi memori adalah fitur penting dalam desain awal x86 untuk manajemen memori. 4. Kompatibilitas mundur: Salah satu kekuatan utama arsitektur x86 adalah kemampuannya untuk mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang lebih lama, memungkinkan eksekusi kode 16-bit pada prosesor 32-bit dan bahkan 64-bit. Dalam konteks modern, penting untuk dicatat bahwa istilah "x86" sering digunakan secara lebih spesifik untuk merujuk pada implementasi 32-bit dari arsitektur ini, sementara ekstensi 64-bit dikenal sebagai x86-64 atau AMD64. Namun, fleksibilitas dan daya tahan dari arsitektur x86 telah memungkinkannya untuk tetap relevan bahkan di era komputasi 64-bit, dengan sebagian besar prosesor modern masih mempertahankan kemampuan untuk menjalankan kode x86 32-bit. Kesimpulannya, penggunaan istilah "x86" untuk merujuk pada arsitektur 32-bit mencerminkan warisan panjang dan evolusi dari keluarga prosesor yang berakar pada desain Intel 8086. Istilah ini telah menjadi sinonim dengan set instruksi yang mendefinisikan arsitektur ini, yang telah membentuk lanskap komputasi personal selama lebih dari empat dekade. Pemahaman mendalam tentang arsitektur x86 tidak hanya penting dalam konteks sejarah teknologi, tetapi juga tetap relevan dalam pengembangan perangkat lunak modern dan desain sistem komputer.
Istilah "x86" yang digunakan untuk merujuk pada arsitektur prosesor 32-bit berakar pada sejarah panjang evolusi mikroprosesor. Penggunaan nomenklatur ini memiliki signifikansi historis dan teknis yang mendalam dalam domain arsitektur komputer. Asal-usul istilah "x86" dapat ditelusuri kembali ke seri prosesor Intel yang dimulai dengan 8086, yang diperkenalkan pada tahun 1978. Prosesor 8086 ini merupakan mikroprosesor 16-bit yang menjadi cikal bakal dari arsitektur yang kemudian berkembang menjadi standar de facto untuk komputer personal. Setelah 8086, Intel melanjutkan pengembangan lini prosesor ini dengan seri 80186, 80286, 80386, dan seterusnya. Pola penamaan dengan awalan "80" dan diikuti oleh tiga digit ini menjadi karakteristik dari lini prosesor Intel, dan angka "86" menjadi denominator umum dalam nomenklatur ini. Transisi signifikan terjadi dengan diperkenalkannya prosesor 80386 pada tahun 1985, yang merupakan prosesor 32-bit pertama dalam lini ini. Prosesor 80386 ini menandai awal era komputasi 32-bit untuk komputer personal, mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak 16-bit sebelumnya sambil memperkenalkan kemampuan baru yang substansial. Kemampuan untuk menjalankan kode 32-bit inilah yang menjadi karakteristik utama dari apa yang kemudian dikenal sebagai arsitektur "x86". Istilah "x86" sendiri muncul sebagai cara singkat untuk merujuk pada seluruh keluarga prosesor yang kompatibel dengan set instruksi yang berasal dari 8086 dan berkembang melalui berbagai iterasi. Huruf "x" dalam "x86" berfungsi sebagai wildcard, merepresentasikan berbagai angka yang telah digunakan dalam penamaan prosesor Intel (misalnya, 80186, 80286, 80386, dst.). Dengan demikian, "x86" menjadi istilah umum yang mencakup seluruh spektrum prosesor yang memiliki kompatibilitas dengan set instruksi ini, terlepas dari generasi atau produsen spesifiknya. Dari perspektif arsitektur komputer, signifikansi "x86" terletak pada set instruksi yang didefinisikannya. Set instruksi ini, yang berkembang dari desain awal 8086, telah menjadi salah satu arsitektur set instruksi (ISA) paling berpengaruh dan luas digunakan dalam sejarah komputasi. Karakteristik utama dari arsitektur x86 meliputi: 1. Complex Instruction Set Computing (CISC): Berbeda dengan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC), x86 menganut filosofi CISC yang memungkinkan instruksi-instruksi kompleks yang dapat melakukan beberapa operasi dalam satu instruksi tunggal. 2. Little-endian byte order: Arsitektur x86 menggunakan sistem little-endian untuk penyimpanan data multi-byte, di mana byte paling tidak signifikan disimpan pada alamat memori terendah. 3. Segmentasi memori: Meskipun kurang relevan dalam implementasi modern, segmentasi memori adalah fitur penting dalam desain awal x86 untuk manajemen memori. 4. Kompatibilitas mundur: Salah satu kekuatan utama arsitektur x86 adalah kemampuannya untuk mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang lebih lama, memungkinkan eksekusi kode 16-bit pada prosesor 32-bit dan bahkan 64-bit. Dalam konteks modern, penting untuk dicatat bahwa istilah "x86" sering digunakan secara lebih spesifik untuk merujuk pada implementasi 32-bit dari arsitektur ini, sementara ekstensi 64-bit dikenal sebagai x86-64 atau AMD64. Namun, fleksibilitas dan daya tahan dari arsitektur x86 telah memungkinkannya untuk tetap relevan bahkan di era komputasi 64-bit, dengan sebagian besar prosesor modern masih mempertahankan kemampuan untuk menjalankan kode x86 32-bit. Kesimpulannya, penggunaan istilah "x86" untuk merujuk pada arsitektur 32-bit mencerminkan warisan panjang dan evolusi dari keluarga prosesor yang berakar pada desain Intel 8086. Istilah ini telah menjadi sinonim dengan set instruksi yang mendefinisikan arsitektur ini, yang telah membentuk lanskap komputasi personal selama lebih dari empat dekade. Pemahaman mendalam tentang arsitektur x86 tidak hanya penting dalam konteks sejarah teknologi, tetapi juga tetap relevan dalam pengembangan perangkat lunak modern dan desain sistem komputer.
Cara terbaik menghilangkan pikun untuk orang tua yaitu, selalu berfikir belajar dll
Betul..
Trimaksih eyang 👍, yang muda juga harus belajar seperti ini dan lebih banyak lagi agar mengikuti perkembangan teknologi dan zaman agar Indonesia dapat menjadi negara maju
Harus itu... Terimakasih kembali... Selamat belajar...
Indonesia sangat membutuhkan orang2 seperti Eyang ini 🙏❤️❤️❤️
Terimakasih... Selamat belajar...
Nyimak belajar Eyang
👍 Jos gandos
Silahkan.. selamat belajar...
penjelasannya singkat namun sangat mudah dipahami, terima kasih eyang
Sama2... Terimakasih... Selamat belajar...
eyang keren penjelassnnya sangatttttt jeass 🥰🥰
Terimakasih... Selamat belajar...
Terimakasih pencerahannya bopo Blangkon.. sangat bermanfaat sekali
Halo wangwung.... Terimakasih kembali... Selamat belajar...
Bersyukur bisa nemu channel ini❤
Terimakasih... Selamat belajar...
Huuuuuu... Mantap.... Suhuuu❤❤❤
Terimakasih... Selamat belajar...
Eh saya pertanyakan di video sebelumnya, muncul disini.. Matursembah nuwun..
Sami2.... mugi-mugi manfaat...
Mantab eyang, terimakasih ilmunya
Terimakasih kembali... Selamat belajar...
mantap mbah
Semoga bermanfaat
Makasih eyang❤
Terimakasih kembali... Selamat belajar...
Sehat selalu pak, berkah 🙏
Amin... Terimakasih... Selamat belajar...
eyang lanjut bahas perbedaan CPU x86 dan CPU Arm .. Suwun mbah
Ditunggu ya...
sangat informatif mbah, terimakasih pencerahannya
Terimakasih kembali... Selamat belajar...
❤kakek it❤
Terimakasih... Selamat belajar...
terimakasih eyang ilmunya, barangkali videonya diperpanjang jadi 15 biar ilmunya makin joss. mungkin juga boleh mengadakan sesi tanya jawab di youtube live 👍👍👍
Makasih masukannya....
@@eyangblangkonlebih baik video pendek karena lebih bisa membuat konsentrasi dengan pembahasan
Sehat selalu eyang
Amin... Terimakasih... Selamat belajar...
Hadir Selalu Eyang 🥳
Makasih selalu hadir
Aplikasi 32-bit bisa jalan di processor 64-bit semakin lama semakin tidak relevan semenjak beberapa produsen beralih dari Intel/x86 ke ARM. Mungkin bisa dibahas di pertemuan berikutnya 🙏
Ditunggu ya pembahasannya...
yah jelas beda, itu bukan soal 32/64 bit, namun soal architecture prosesornya terlebih perintah2 ke mesin yg sdh jelas sdh berbeda 😊
😄😄🎉
Banyak yg review2 tapi ngga ngerti ilmunya, terima kasih eyang karena memberikan ilmu gratis ke kita semua 🙏
AYO SUBS EYANG GES BIAR CHANNEL BELIAU BERKEMBANG
Terimakasih untuk dukungannya... Selamat belajar...
First
Thanks
Jos pakde, tambahi link saweran. Ben akeh sing nyawer pakde
Siaapp
06:34 bukan lemot melainkan pendayagunaan infrastruktur tidak maximal. _Software32_ bilang *"Aku bisa lari maximal"* sedangkan _hardware64_ bilang *"Aku dipakai cuma separuh badanku"*
Ini dr sudut bahasa loh.
Salam genimili
Betul...
Terimakasih banyak Eang, oh ya mau bertanya eang ada yg bilang 32 Bit sama dengan X86, nah itu maksudnya gimana ya Eang?.
tetap semangat dan Lanjutt kan Eang... 😂
Istilah "x86" yang digunakan untuk merujuk pada arsitektur prosesor 32-bit berakar pada sejarah panjang evolusi mikroprosesor. Penggunaan nomenklatur ini memiliki signifikansi historis dan teknis yang mendalam dalam domain arsitektur komputer.
Asal-usul istilah "x86" dapat ditelusuri kembali ke seri prosesor Intel yang dimulai dengan 8086, yang diperkenalkan pada tahun 1978. Prosesor 8086 ini merupakan mikroprosesor 16-bit yang menjadi cikal bakal dari arsitektur yang kemudian berkembang menjadi standar de facto untuk komputer personal. Setelah 8086, Intel melanjutkan pengembangan lini prosesor ini dengan seri 80186, 80286, 80386, dan seterusnya. Pola penamaan dengan awalan "80" dan diikuti oleh tiga digit ini menjadi karakteristik dari lini prosesor Intel, dan angka "86" menjadi denominator umum dalam nomenklatur ini.
Transisi signifikan terjadi dengan diperkenalkannya prosesor 80386 pada tahun 1985, yang merupakan prosesor 32-bit pertama dalam lini ini. Prosesor 80386 ini menandai awal era komputasi 32-bit untuk komputer personal, mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak 16-bit sebelumnya sambil memperkenalkan kemampuan baru yang substansial. Kemampuan untuk menjalankan kode 32-bit inilah yang menjadi karakteristik utama dari apa yang kemudian dikenal sebagai arsitektur "x86".
Istilah "x86" sendiri muncul sebagai cara singkat untuk merujuk pada seluruh keluarga prosesor yang kompatibel dengan set instruksi yang berasal dari 8086 dan berkembang melalui berbagai iterasi. Huruf "x" dalam "x86" berfungsi sebagai wildcard, merepresentasikan berbagai angka yang telah digunakan dalam penamaan prosesor Intel (misalnya, 80186, 80286, 80386, dst.). Dengan demikian, "x86" menjadi istilah umum yang mencakup seluruh spektrum prosesor yang memiliki kompatibilitas dengan set instruksi ini, terlepas dari generasi atau produsen spesifiknya.
Dari perspektif arsitektur komputer, signifikansi "x86" terletak pada set instruksi yang didefinisikannya. Set instruksi ini, yang berkembang dari desain awal 8086, telah menjadi salah satu arsitektur set instruksi (ISA) paling berpengaruh dan luas digunakan dalam sejarah komputasi. Karakteristik utama dari arsitektur x86 meliputi:
1. Complex Instruction Set Computing (CISC): Berbeda dengan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC), x86 menganut filosofi CISC yang memungkinkan instruksi-instruksi kompleks yang dapat melakukan beberapa operasi dalam satu instruksi tunggal.
2. Little-endian byte order: Arsitektur x86 menggunakan sistem little-endian untuk penyimpanan data multi-byte, di mana byte paling tidak signifikan disimpan pada alamat memori terendah.
3. Segmentasi memori: Meskipun kurang relevan dalam implementasi modern, segmentasi memori adalah fitur penting dalam desain awal x86 untuk manajemen memori.
4. Kompatibilitas mundur: Salah satu kekuatan utama arsitektur x86 adalah kemampuannya untuk mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang lebih lama, memungkinkan eksekusi kode 16-bit pada prosesor 32-bit dan bahkan 64-bit.
Dalam konteks modern, penting untuk dicatat bahwa istilah "x86" sering digunakan secara lebih spesifik untuk merujuk pada implementasi 32-bit dari arsitektur ini, sementara ekstensi 64-bit dikenal sebagai x86-64 atau AMD64. Namun, fleksibilitas dan daya tahan dari arsitektur x86 telah memungkinkannya untuk tetap relevan bahkan di era komputasi 64-bit, dengan sebagian besar prosesor modern masih mempertahankan kemampuan untuk menjalankan kode x86 32-bit.
Kesimpulannya, penggunaan istilah "x86" untuk merujuk pada arsitektur 32-bit mencerminkan warisan panjang dan evolusi dari keluarga prosesor yang berakar pada desain Intel 8086. Istilah ini telah menjadi sinonim dengan set instruksi yang mendefinisikan arsitektur ini, yang telah membentuk lanskap komputasi personal selama lebih dari empat dekade. Pemahaman mendalam tentang arsitektur x86 tidak hanya penting dalam konteks sejarah teknologi, tetapi juga tetap relevan dalam pengembangan perangkat lunak modern dan desain sistem komputer.
Mantap jawabannya.....
Laptop ku motherboard nyala tp layar mati itu kenapa ya? Kadang bisa nyala kadang ngga
ke tukang service itu mah 😂
Bagus mana 32 bit apa 64 bit?
Eyang. ? Dan saya suka 128 bit. Hehe
Hehehe
Kenapa 32-bit disebut x86 Eyang?
belum tentu, bisa jadi arsitekturnya ARM atau PPC tapi 32-bit
Istilah "x86" yang digunakan untuk merujuk pada arsitektur prosesor 32-bit berakar pada sejarah panjang evolusi mikroprosesor. Penggunaan nomenklatur ini memiliki signifikansi historis dan teknis yang mendalam dalam domain arsitektur komputer.
Asal-usul istilah "x86" dapat ditelusuri kembali ke seri prosesor Intel yang dimulai dengan 8086, yang diperkenalkan pada tahun 1978. Prosesor 8086 ini merupakan mikroprosesor 16-bit yang menjadi cikal bakal dari arsitektur yang kemudian berkembang menjadi standar de facto untuk komputer personal. Setelah 8086, Intel melanjutkan pengembangan lini prosesor ini dengan seri 80186, 80286, 80386, dan seterusnya. Pola penamaan dengan awalan "80" dan diikuti oleh tiga digit ini menjadi karakteristik dari lini prosesor Intel, dan angka "86" menjadi denominator umum dalam nomenklatur ini.
Transisi signifikan terjadi dengan diperkenalkannya prosesor 80386 pada tahun 1985, yang merupakan prosesor 32-bit pertama dalam lini ini. Prosesor 80386 ini menandai awal era komputasi 32-bit untuk komputer personal, mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak 16-bit sebelumnya sambil memperkenalkan kemampuan baru yang substansial. Kemampuan untuk menjalankan kode 32-bit inilah yang menjadi karakteristik utama dari apa yang kemudian dikenal sebagai arsitektur "x86".
Istilah "x86" sendiri muncul sebagai cara singkat untuk merujuk pada seluruh keluarga prosesor yang kompatibel dengan set instruksi yang berasal dari 8086 dan berkembang melalui berbagai iterasi. Huruf "x" dalam "x86" berfungsi sebagai wildcard, merepresentasikan berbagai angka yang telah digunakan dalam penamaan prosesor Intel (misalnya, 80186, 80286, 80386, dst.). Dengan demikian, "x86" menjadi istilah umum yang mencakup seluruh spektrum prosesor yang memiliki kompatibilitas dengan set instruksi ini, terlepas dari generasi atau produsen spesifiknya.
Dari perspektif arsitektur komputer, signifikansi "x86" terletak pada set instruksi yang didefinisikannya. Set instruksi ini, yang berkembang dari desain awal 8086, telah menjadi salah satu arsitektur set instruksi (ISA) paling berpengaruh dan luas digunakan dalam sejarah komputasi. Karakteristik utama dari arsitektur x86 meliputi:
1. Complex Instruction Set Computing (CISC): Berbeda dengan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC), x86 menganut filosofi CISC yang memungkinkan instruksi-instruksi kompleks yang dapat melakukan beberapa operasi dalam satu instruksi tunggal.
2. Little-endian byte order: Arsitektur x86 menggunakan sistem little-endian untuk penyimpanan data multi-byte, di mana byte paling tidak signifikan disimpan pada alamat memori terendah.
3. Segmentasi memori: Meskipun kurang relevan dalam implementasi modern, segmentasi memori adalah fitur penting dalam desain awal x86 untuk manajemen memori.
4. Kompatibilitas mundur: Salah satu kekuatan utama arsitektur x86 adalah kemampuannya untuk mempertahankan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang lebih lama, memungkinkan eksekusi kode 16-bit pada prosesor 32-bit dan bahkan 64-bit.
Dalam konteks modern, penting untuk dicatat bahwa istilah "x86" sering digunakan secara lebih spesifik untuk merujuk pada implementasi 32-bit dari arsitektur ini, sementara ekstensi 64-bit dikenal sebagai x86-64 atau AMD64. Namun, fleksibilitas dan daya tahan dari arsitektur x86 telah memungkinkannya untuk tetap relevan bahkan di era komputasi 64-bit, dengan sebagian besar prosesor modern masih mempertahankan kemampuan untuk menjalankan kode x86 32-bit.
Kesimpulannya, penggunaan istilah "x86" untuk merujuk pada arsitektur 32-bit mencerminkan warisan panjang dan evolusi dari keluarga prosesor yang berakar pada desain Intel 8086. Istilah ini telah menjadi sinonim dengan set instruksi yang mendefinisikan arsitektur ini, yang telah membentuk lanskap komputasi personal selama lebih dari empat dekade. Pemahaman mendalam tentang arsitektur x86 tidak hanya penting dalam konteks sejarah teknologi, tetapi juga tetap relevan dalam pengembangan perangkat lunak modern dan desain sistem komputer.
Trims @IndoEduTube
Mau tanya Eyang… jumlah karakter tetap 255 byte walaupun bus width nya diatas 8 bit kah ?
Ditunggu pembahasannya...
@@eyangblangkon Terima kasih Eyang, sudah paham skrg saya...👍👍
eyang knapa di windows 32 bit maximal ram hanya terebaca 4 gb sedangkan ram nya 8gb?
Dua pangkat tiga puluh dua berapa?
Tunggu ya... pemahaman ini akan kita bahas pada sesi berikutnya nanti....
ok siap eyang...selalu menanti ilmu pemahaman nya..