Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran ke-11 hadits Ke-389 dari Mu’adz bin Jabal رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Kita masih membahas hadits ke-10 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Mu’adz bin Jabal رضي الله تَعَالَى عنه bahwa Rasulullah ﷺ memegang tangannya dan bersabda, « يَا مُعَاذُ واللَّهِ ، إِنِّي لأُحِبُّكَ ، ثُمَّ أُوصِيكَ يَا مُعاذُ لا تَدَعنَّ في دُبُرِ كُلِّ صلاةٍ تَقُولُ : اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ ، وحُسنِ عِبَادتِك » . حديث صحيحٌ ، رواه أبو داود والنسائي بإسناد صحيح . “Wahai Mu'adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu. Kemudian aku berwasiat kepadamu, wahai Mu'adz, 'Jangan sekali-kali kamu meninggalkan do’a di belakang setiap shalat, 'Ya Allah, tolonglah saya untuk tetap berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik'.” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i dengan sanad shahih). Dan diantara pembahasan yang di jelaskan para ulama, kapan kita baca do’a ini yaitu اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ ، وحُسنِ عِبَادتِك “Ya Allah, tolonglah saya untuk tetap berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik”? Apakah kita baca do’a ini di akhir shalat kita sebelum salam atau setelah salam artinya setelah selesai shalat? Lalu apa arti kata دُبُرِ? Jadi permasalahan secara umum apa makna dari في دُبُرِ كُلِّ صلاةٍ “di belakang setiap shalat”. Dan ini menunjukan betapa pentingnya Bahasa Arab, sehingga dari sini kita tahu bahwa banyak pembahasan dan silang pendapat itu karena menunjukan satu kata dalam Bahasa Arab, karena terlalu kayanya Bahasa Arab. Sebagian para ulama menyimpulkan secara umum bahwa دُبُرِ itu bagian dari substansi tersebut. Makanya di makhluk hidup baik manusia atau hewan kata دُبُرِ masih termasuk di dalam bagian dirinya. Maka kesimpulannya bagian dari shalat atau sebelum salam. Dan ini pandangan sebagian para ulama seperti Syikhul Islam رحمه الله تَعَالَى dan ulama sekarang misalnya Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله تَعَالَى dan yang lainnya. Namun sebagian besar para ulama atau banyak para ulama mengatakan bahwa do’a ini di baca setelah selasai shalat. Kenapa demikian? Dijelaskan seperti A-Hafidz Ibnu Hajar رحمه الله تَعَالَى bahwa karena ada banyak perintah atau riwayat kita diperintah untuk berdzikir menggunakan kata دُبُرِ juga di setiap shalat dan maknanya adalah setelah salam dengan Ijma’ (kesepakatan) para ulama. Ash Shan'ani رحمه الله mengatakan, ‘Ketika membahas tentang konteks ini, kata دُبُرِ shalat itu bisa bermakna sebelum salam atau sebelum keluar dari substansi tersebut, karena دُبُرِ makhluk hidup itu bagian dari dirinya dan ini pandangan sebagian para Imam-Imam ahli hadits, tetapi bisa jadi maksudnya adalah setelah shalat dan ini yang lebih dekat maknanya dan kalau disebutkan semua secara mutlak maka ini yang di maksud adalah shalat Wajib’. Jadi kesimpulannya والله تَعَالَى أعلم بالصواب ini ranah yang ditoleransikan. Karena kedua belah pihak dalilnya kuat dan dalilnya sama. Dan ini salah satu contoh kalau kita sering mendengar para ustadz mengatakan masing-masing punya dalil, dan sebagian kita yang baru belajar mengatakan, ‘Memang bisa masing-masing punya dalil tetapi berbeda?’ Dan ini contohnya. Dan masing-masing dalilnya sama tetapi berbeda dalam memaknai apa arti kata دُبُرِ dan argumentasinya sama-sama kuat. Sekali lagi ini perbedaan yang masuk ke ranah yang ditoleransikan. Karena perbedaan ulama-ulama kita lalu dalilnya sama kuat tetapi berbeda dalam memaknai kata دُبُرِ, itupun argumentasinya sama kuat. Dan ini menarik bahwa konsekuensi makna kedua atau keterangan para ulama bahwa do’a setelah shalat itu diperbolehkan dan disunnahkan oleh mayoritas para ulama. Jadi kalau ada yang berdo’a setelah shalat maka diperbolehkan sebagaimana keterangan mayoritas para ulama. Al Hasan atau Hasan رحمه الله تَعَالَى itu mengatakan bahwa ‘Berdo’a setelah shalat wajib itu lebih afdhal daripada berdo’a setelah shalat Sunnah dan kedudukannya seperti kedudukan shalat wajib itu sendiri di banding shalat Sunnah’ dan ini dijelaskan oleh Ibnu Hajar رحمه الله تَعَالَى di dalam Fathul Bari. Makanya ulama yang melarang berdo’a setelah shalat wajib itu sebagian ulama menyimpulkan, ‘Itu dikaitkan jika langsung setelah salam dan meninggalkan dzikir dan bacaan yang diajarkan Nabi ﷺ. Adapun kalau dia sudah membaca dzikir yang disyariatkan setelah salam lalu dia merubah posisinya karena kita tahu ada sunnah tersebut, lalu dia ingin berdo’a kembali maka tidak ada masalah. Maka ulama tidak melarang do’a seperti itu’. Contoh setelah salam Nabi ﷺ mengajarkan membaca Istighfar dan seterusnya. Maksudnya ulama yang melarang berdo’a setelah shalat wajib itu jangan langsung menghapus tuntunan yang diajarkan oleh Nabi ﷺ. ‘Dan kesimpulannya bahwa yang berdo’a setelah shalat wajib setelah dzikir, maka tidak diingkari dan yang tidak berdo’a misalnya langsung beranjak pun tidak diingkari. Dan masalah ini adalah masalah yang ditoleransikan dan ini masuk ke dalam kaidah umum tentang do’a. Dan bahkan di Sunnahkan do’a setelah shalat 5 waktu adalah keterangan mayoritas ulama dan mayoritas Fuqoha’. Dan ini bisa di cek di dalam kitab-kitab Fiqh kita yang bersumber ke dalil Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ, seperti bisa di cek di dalam Kitab al Mudkhal karya Ibnu Al-Haj atau Kitab Mawahib al-jalil li-sharh mukhtasar Khalil lalu bisa di cek juga dalam Al Umm atau Kitab Al Majmu' Syarah al Muhadzab karya Al Imam an-Nawawi atau Kitab Mughni al-Muhtaj dan lain-lain. Dan ini pandangan para ulama kita dan pandangan mayoritas para ulama yang mengambil dari Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ. Dan ini adalah hal yang luas artinya yang cukup flexible dan ranah toleransi. Makanya sebagian Masyaikh mengatakan, ‘Yang ingin langsung berdo’a karena dia punya hajat sendiri tidak ada masalah dan orang yang mau langsung beranjak juga diperbolehkan’. Hanya para ulama mengatakan, ‘Bagi yang berdo’a maka dia jangan melakukan sifat yang khusus atau mengkhususkan, kecuali yang sesuai dengan Sunnah Nabi ﷺ’. Seperti bacaan di atas yaitu, اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ ، وحُسنِ عِبَادتِك “Ya Allah, tolonglah saya untuk tetap berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik”. Atau dia mau do’a bebas. Dan sebagian para ulama mengatakan bahwa, ‘Secara kaidah umum berdo’a pada saat kita beribadah itu lebih afdhal daripada do’a setelah selesai beribadah’. Dan cukup menarik dan kuat argumentasi yang digunakan para ulama, makanya sebagian ulama memilih sebelum salam. Dan sekali lagi ini bukan ranah saling mengingkari karena ini perbedaan yang sudah terjadi dari dulu dan para ulama tidak pernah berantem atau ribut karena masalah ini dan kedua pandangan punya argumentasi dalil yang kuat bahkan dalilnya secara umum sama dan yang menjadi masalah adalah memahami makna دُبُرِ. Dan seseorang tidak bisa dipaksakan untuk memahami dengan pemahaman saudaranya atau pemahaman kita. Dan do’a setelah salam adalah kesimpulan mayoritas para ulama. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Selasa, 23 Jumada al-Akhir 1446 AH/24 December 2024 Ahida Muhsin
Ringkasan Kajian Pembahasan Doa Setelah Sholat 1. Keutamaan Doa Setelah Sholat Wajib: - Doa setelah sholat wajib lebih tinggi kedudukannya dibanding doa setelah sholat sunnah, seperti perbandingan antara sholat wajib dan sunnah. - Doa ini memiliki keutamaan besar dan disunnahkan oleh mayoritas ulama. 2. Pandangan Ulama Tentang Doa Setelah Sholat: - Boleh berdoa setelah sholat wajib selama telah membaca dzikir yang disyariatkan seperti istighfar (Astagfirullah). - Tidak disarankan langsung berdoa tanpa membaca dzikir yang diajarkan Nabi SAW setelah salam. - Ulama tidak saling mengingkari baik yang berdoa maupun yang memilih langsung berdzikir tanpa doa. 3. Fleksibilitas dalam Berdoa: - Doa dapat dilakukan sebelum salam (sebagian ulama memilih ini) atau setelah salam. - Jika dilakukan setelah salam, dianjurkan agar tidak mengkhususkan tata cara yang tidak sesuai sunnah. - Doa bisa berupa doa yang diajarkan Nabi SAW (misalnya Allahumma inni ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatik) atau doa bebas sesuai kebutuhan. 4. Dalil dan Sumber Fiqih: - Pandangan ulama merujuk pada Al-Qur'an dan sunnah, didukung oleh kitab-kitab fikih seperti Al-Umm, Al-Mughni, Mawahibul Jalil, dll. - Fokus pada pemahaman makna "dubur" (akhir sholat) yang dapat diartikan sebelum salam atau setelah salam. 5. Prinsip dalam Perbedaan Pendapat: - Perbedaan tentang waktu doa (sebelum atau setelah salam) adalah ranah toleransi. - Tidak ada larangan bagi yang memilih salah satu pendapat, selama tetap sesuai dengan sunnah. 6. Kesimpulan: - Mayoritas ulama menganjurkan doa setelah salam, setelah menyelesaikan dzikir pasca sholat. - Berdoa sebelum salam juga memiliki argumen kuat berdasarkan kaedah umum bahwa doa saat beribadah lebih utama. - Doa setelah sholat bukan ranah saling mengingkari karena keduanya memiliki landasan dalil yang sama. 7. Pelajaran dari Hadis Mu'ad bin Jabal: - Doa Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik adalah doa penting yang diajarkan Nabi SAW kepada Mu'ad sebagai ungkapan cinta. - Doa ini mengajarkan pentingnya fokus pada dzikir, syukur, dan ibadah yang baik. 8. Penutup: - Doa merupakan ibadah yang luas dan fleksibel. Kita dianjurkan untuk memilih waktu doa sesuai kebutuhan dan keikhlasan, baik sebelum atau setelah salam. - Semoga Allah memberikan taufik untuk mengamalkan doa-doa yang disyariatkan.
Alhamdulillahi rabbil alamiin Robbana taqobbal minna
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Pembelajaran ke-11 hadits Ke-389 dari Mu’adz bin Jabal رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Kita masih membahas hadits ke-10 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Mu’adz bin Jabal رضي الله تَعَالَى عنه bahwa Rasulullah ﷺ memegang tangannya dan bersabda, « يَا مُعَاذُ واللَّهِ ، إِنِّي لأُحِبُّكَ ، ثُمَّ أُوصِيكَ يَا مُعاذُ لا تَدَعنَّ في دُبُرِ كُلِّ صلاةٍ تَقُولُ : اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ ، وحُسنِ عِبَادتِك » . حديث صحيحٌ ، رواه أبو داود والنسائي بإسناد صحيح . “Wahai Mu'adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu. Kemudian aku berwasiat kepadamu, wahai Mu'adz, 'Jangan sekali-kali kamu meninggalkan do’a di belakang setiap shalat, 'Ya Allah, tolonglah saya untuk tetap berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik'.” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i dengan sanad shahih). Dan diantara pembahasan yang di jelaskan para ulama, kapan kita baca do’a ini yaitu اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ ، وحُسنِ عِبَادتِك “Ya Allah, tolonglah saya untuk tetap berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik”? Apakah kita baca do’a ini di akhir shalat kita sebelum salam atau setelah salam artinya setelah selesai shalat? Lalu apa arti kata دُبُرِ? Jadi permasalahan secara umum apa makna dari في دُبُرِ كُلِّ صلاةٍ “di belakang setiap shalat”. Dan ini menunjukan betapa pentingnya Bahasa Arab, sehingga dari sini kita tahu bahwa banyak pembahasan dan silang pendapat itu karena menunjukan satu kata dalam Bahasa Arab, karena terlalu kayanya Bahasa Arab.
Sebagian para ulama menyimpulkan secara umum bahwa دُبُرِ itu bagian dari substansi tersebut. Makanya di makhluk hidup baik manusia atau hewan kata دُبُرِ masih termasuk di dalam bagian dirinya. Maka kesimpulannya bagian dari shalat atau sebelum salam. Dan ini pandangan sebagian para ulama seperti Syikhul Islam رحمه الله تَعَالَى dan ulama sekarang misalnya Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله تَعَالَى dan yang lainnya. Namun sebagian besar para ulama atau banyak para ulama mengatakan bahwa do’a ini di baca setelah selasai shalat. Kenapa demikian? Dijelaskan seperti A-Hafidz Ibnu Hajar رحمه الله تَعَالَى bahwa karena ada banyak perintah atau riwayat kita diperintah untuk berdzikir menggunakan kata دُبُرِ juga di setiap shalat dan maknanya adalah setelah salam dengan Ijma’ (kesepakatan) para ulama. Ash Shan'ani رحمه الله mengatakan, ‘Ketika membahas tentang konteks ini, kata دُبُرِ shalat itu bisa bermakna sebelum salam atau sebelum keluar dari substansi tersebut, karena دُبُرِ makhluk hidup itu bagian dari dirinya dan ini pandangan sebagian para Imam-Imam ahli hadits, tetapi bisa jadi maksudnya adalah setelah shalat dan ini yang lebih dekat maknanya dan kalau disebutkan semua secara mutlak maka ini yang di maksud adalah shalat Wajib’.
Jadi kesimpulannya والله تَعَالَى أعلم بالصواب ini ranah yang ditoleransikan. Karena kedua belah pihak dalilnya kuat dan dalilnya sama. Dan ini salah satu contoh kalau kita sering mendengar para ustadz mengatakan masing-masing punya dalil, dan sebagian kita yang baru belajar mengatakan, ‘Memang bisa masing-masing punya dalil tetapi berbeda?’ Dan ini contohnya. Dan masing-masing dalilnya sama tetapi berbeda dalam memaknai apa arti kata دُبُرِ dan argumentasinya sama-sama kuat. Sekali lagi ini perbedaan yang masuk ke ranah yang ditoleransikan. Karena perbedaan ulama-ulama kita lalu dalilnya sama kuat tetapi berbeda dalam memaknai kata دُبُرِ, itupun argumentasinya sama kuat. Dan ini menarik bahwa konsekuensi makna kedua atau keterangan para ulama bahwa do’a setelah shalat itu diperbolehkan dan disunnahkan oleh mayoritas para ulama. Jadi kalau ada yang berdo’a setelah shalat maka diperbolehkan sebagaimana keterangan mayoritas para ulama. Al Hasan atau Hasan رحمه الله تَعَالَى itu mengatakan bahwa ‘Berdo’a setelah shalat wajib itu lebih afdhal daripada berdo’a setelah shalat Sunnah dan kedudukannya seperti kedudukan shalat wajib itu sendiri di banding shalat Sunnah’ dan ini dijelaskan oleh Ibnu Hajar رحمه الله تَعَالَى di dalam Fathul Bari.
Makanya ulama yang melarang berdo’a setelah shalat wajib itu sebagian ulama menyimpulkan, ‘Itu dikaitkan jika langsung setelah salam dan meninggalkan dzikir dan bacaan yang diajarkan Nabi ﷺ. Adapun kalau dia sudah membaca dzikir yang disyariatkan setelah salam lalu dia merubah posisinya karena kita tahu ada sunnah tersebut, lalu dia ingin berdo’a kembali maka tidak ada masalah. Maka ulama tidak melarang do’a seperti itu’. Contoh setelah salam Nabi ﷺ mengajarkan membaca Istighfar dan seterusnya. Maksudnya ulama yang melarang berdo’a setelah shalat wajib itu jangan langsung menghapus tuntunan yang diajarkan oleh Nabi ﷺ. ‘Dan kesimpulannya bahwa yang berdo’a setelah shalat wajib setelah dzikir, maka tidak diingkari dan yang tidak berdo’a misalnya langsung beranjak pun tidak diingkari. Dan masalah ini adalah masalah yang ditoleransikan dan ini masuk ke dalam kaidah umum tentang do’a. Dan bahkan di Sunnahkan do’a setelah shalat 5 waktu adalah keterangan mayoritas ulama dan mayoritas Fuqoha’. Dan ini bisa di cek di dalam kitab-kitab Fiqh kita yang bersumber ke dalil Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ, seperti bisa di cek di dalam Kitab al Mudkhal karya Ibnu Al-Haj atau Kitab Mawahib al-jalil li-sharh mukhtasar Khalil lalu bisa di cek juga dalam Al Umm atau Kitab Al Majmu' Syarah al Muhadzab karya Al Imam an-Nawawi atau Kitab Mughni al-Muhtaj dan lain-lain. Dan ini pandangan para ulama kita dan pandangan mayoritas para ulama yang mengambil dari Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ. Dan ini adalah hal yang luas artinya yang cukup flexible dan ranah toleransi. Makanya sebagian Masyaikh mengatakan, ‘Yang ingin langsung berdo’a karena dia punya hajat sendiri tidak ada masalah dan orang yang mau langsung beranjak juga diperbolehkan’. Hanya para ulama mengatakan, ‘Bagi yang berdo’a maka dia jangan melakukan sifat yang khusus atau mengkhususkan, kecuali yang sesuai dengan Sunnah Nabi ﷺ’. Seperti bacaan di atas yaitu, اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ ، وحُسنِ عِبَادتِك “Ya Allah, tolonglah saya untuk tetap berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik”. Atau dia mau do’a bebas.
Dan sebagian para ulama mengatakan bahwa, ‘Secara kaidah umum berdo’a pada saat kita beribadah itu lebih afdhal daripada do’a setelah selesai beribadah’. Dan cukup menarik dan kuat argumentasi yang digunakan para ulama, makanya sebagian ulama memilih sebelum salam. Dan sekali lagi ini bukan ranah saling mengingkari karena ini perbedaan yang sudah terjadi dari dulu dan para ulama tidak pernah berantem atau ribut karena masalah ini dan kedua pandangan punya argumentasi dalil yang kuat bahkan dalilnya secara umum sama dan yang menjadi masalah adalah memahami makna دُبُرِ. Dan seseorang tidak bisa dipaksakan untuk memahami dengan pemahaman saudaranya atau pemahaman kita. Dan do’a setelah salam adalah kesimpulan mayoritas para ulama.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Selasa, 23 Jumada al-Akhir 1446 AH/24 December 2024
Ahida Muhsin
Semoga allah merahmati dan memberkahi kk
Ringkasan Kajian Pembahasan Doa Setelah Sholat
1. Keutamaan Doa Setelah Sholat Wajib:
- Doa setelah sholat wajib lebih tinggi kedudukannya dibanding doa setelah sholat sunnah, seperti perbandingan antara sholat wajib dan sunnah.
- Doa ini memiliki keutamaan besar dan disunnahkan oleh mayoritas ulama.
2. Pandangan Ulama Tentang Doa Setelah Sholat:
- Boleh berdoa setelah sholat wajib selama telah membaca dzikir yang disyariatkan seperti istighfar (Astagfirullah).
- Tidak disarankan langsung berdoa tanpa membaca dzikir yang diajarkan Nabi SAW setelah salam.
- Ulama tidak saling mengingkari baik yang berdoa maupun yang memilih langsung berdzikir tanpa doa.
3. Fleksibilitas dalam Berdoa:
- Doa dapat dilakukan sebelum salam (sebagian ulama memilih ini) atau setelah salam.
- Jika dilakukan setelah salam, dianjurkan agar tidak mengkhususkan tata cara yang tidak sesuai sunnah.
- Doa bisa berupa doa yang diajarkan Nabi SAW (misalnya Allahumma inni ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatik) atau doa bebas sesuai kebutuhan.
4. Dalil dan Sumber Fiqih:
- Pandangan ulama merujuk pada Al-Qur'an dan sunnah, didukung oleh kitab-kitab fikih seperti Al-Umm, Al-Mughni, Mawahibul Jalil, dll.
- Fokus pada pemahaman makna "dubur" (akhir sholat) yang dapat diartikan sebelum salam atau setelah salam.
5. Prinsip dalam Perbedaan Pendapat:
- Perbedaan tentang waktu doa (sebelum atau setelah salam) adalah ranah toleransi.
- Tidak ada larangan bagi yang memilih salah satu pendapat, selama tetap sesuai dengan sunnah.
6. Kesimpulan:
- Mayoritas ulama menganjurkan doa setelah salam, setelah menyelesaikan dzikir pasca sholat.
- Berdoa sebelum salam juga memiliki argumen kuat berdasarkan kaedah umum bahwa doa saat beribadah lebih utama.
- Doa setelah sholat bukan ranah saling mengingkari karena keduanya memiliki landasan dalil yang sama.
7. Pelajaran dari Hadis Mu'ad bin Jabal:
- Doa Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik adalah doa penting yang diajarkan Nabi SAW kepada Mu'ad sebagai ungkapan cinta.
- Doa ini mengajarkan pentingnya fokus pada dzikir, syukur, dan ibadah yang baik.
8. Penutup:
- Doa merupakan ibadah yang luas dan fleksibel. Kita dianjurkan untuk memilih waktu doa sesuai kebutuhan dan keikhlasan, baik sebelum atau setelah salam.
- Semoga Allah memberikan taufik untuk mengamalkan doa-doa yang disyariatkan.
الحمد لله رب العالمين
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا
Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri beserta Tim Muhajir hafizhahumullahu ta'ala atas ilmunya
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
Alhamdulilah
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
Jazakumullahu khayran wa baarakallahu fiikum Ustadz dan Tim.. Untuk setiap ilmu yang disampaikan
Masya Allah Tabarakallah
Alhamdulillah
Assalamu'alalikum serang Banten hadir
Aku juga serang banten 😊
Alhamdulillah