RISET BISNIS, PERTEMUAN 7 SKALA PENGUKURAN DAN TEKNIK PENSKALAAN

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 4 лют 2025

КОМЕНТАРІ • 31

  • @frischadamayantibrsinaga9156
    @frischadamayantibrsinaga9156 7 місяців тому

    033/VI.H
    Menurut saya mengadaptasi skala pengukuran untuk penelitian di berbagai negara dengan budaya yang berbeda memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa skala tersebut tetap valid dan reliabel dalam konteks budaya yang berbeda. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
    1. Penerjemahan dan Back-Translation :
    - Terjemahkan skala pengukuran dari bahasa asli ke bahasa target oleh penerjemah yang fasih dalam kedua bahasa.
    - Lakukan back-translation, yaitu menerjemahkan kembali skala dari bahasa target ke bahasa asli oleh penerjemah berbeda untuk memeriksa kesesuaian makna.
    2. Penyesuaian Budaya :
    - Sesuaikan item skala dengan konteks budaya lokal.
    - Libatkan ahli budaya atau peneliti lokal untuk memastikan bahwa penyesuaian tersebut tepat dan tidak menimbulkan bias.
    3. Uji Coba pada Sampel Lokal (Pilot Testing) :
    - Lakukan uji coba skala pengukuran pada sampel kecil dari populasi target untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul, seperti ketidakjelasan, ketidaksesuaian budaya, atau respons yang tidak diharapkan.
    - Kumpulkan umpan balik dari responden mengenai kesulitan dalam memahami atau menjawab pertanyaan.
    4. Analisis Faktor :
    - Lakukan analisis faktor untuk memastikan bahwa struktur faktor skala pengukuran konsisten di berbagai budaya. Hal ini membantu memastikan bahwa item-item mengukur konstruk yang sama di berbagai konteks budaya.
    5. Reliabilitas dan Validitas :
    - Periksa reliabilitas (misalnya, konsistensi internal) dan validitas (misalnya, validitas konstruktif) skala pengukuran dalam konteks budaya yang berbeda untuk memastikan skala tersebut tetap andal dan sahih.
    6. Penggunaan Skala yang Dikenal :
    - Jika memungkinkan, gunakan skala pengukuran yang telah teruji dan diadaptasi secara lintas budaya sebelumnya, karena skala tersebut kemungkinan telah melalui proses adaptasi yang ketat dan validasi di berbagai konteks budaya.
    7. Pertimbangan Konteks Sosial dan Psikologis :
    - Pertimbangkan aspek sosial dan psikologis dari budaya target, seperti nilai-nilai kolektivis vs. individualis, hierarki sosial, dan preferensi komunikasi. Hal ini dapat mempengaruhi cara responden menilai dan menjawab pertanyaan.
    8. Pelatihan Pewawancara :
    - Jika menggunakan pewawancara, pastikan mereka mendapatkan pelatihan yang memadai mengenai sensitivitas budaya dan teknik wawancara yang sesuai untuk menghindari bias pengumpulan data.

  • @loideastrike18
    @loideastrike18 7 місяців тому

    36/VI.H
    Jelaskan definisi pengukuran dalam konteks riset bisnis dan mengapa pengukuran penting dalam penelitian ini?
    Menurut sayaPengukuran dalam konteks riset bisnis adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi berbagai aspek dari bisnis, seperti kinerja, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan efektivitas strategi. Ini melibatkan penggunaan alat dan teknik tertentu untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
    Pengukuran penting dalam penelitian bisnis karena membantu menentukan cara analisis yang sesuai dan memudahkan analisis data yang lebih akurat.

  • @SuciFaiza
    @SuciFaiza 7 місяців тому

    004/VI.H Menurut pendapat saya:
    Memastikan validitas dan reliabilitas dalam memilih skala pengukuran sangat penting karena alasan-alasan berikut:
    1. Akurasi Pengukuran:
    - Validitas memastikan bahwa skala pengukuran benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya, jika skala digunakan untuk mengukur kecerdasan, skala tersebut harus benar-benar mengukur kecerdasan dan bukan aspek lain seperti pengetahuan umum atau kemampuan verbal.
    - Reliabilitas memastikan bahwa skala pengukuran memberikan hasil yang konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Jika pengukuran diulang dalam kondisi yang sama, hasil yang diperoleh harus serupa.
    2. Kepercayaan Hasil:
    - Hasil yang valid dan reliabel meningkatkan kepercayaan terhadap temuan penelitian. Pengukuran yang tidak valid atau tidak reliabel dapat mengarah pada kesimpulan yang salah atau menyesatkan.
    3. Replikasi Studi:
    - Dalam penelitian ilmiah, kemampuan untuk mereplikasi hasil studi oleh peneliti lain adalah kunci untuk memverifikasi dan memperluas pengetahuan. Skala yang valid dan reliabel memungkinkan hasil studi untuk direplikasi dengan tingkat akurasi yang sama oleh peneliti lain.
    4. Pengambilan Keputusan yang Tepat:
    - Dalam praktik klinis, pendidikan, dan kebijakan publik, keputusan sering kali didasarkan pada data yang dikumpulkan melalui berbagai skala pengukuran. Validitas dan reliabilitas memastikan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada data yang akurat dan terpercaya.
    5. Efisiensi dan Biaya:
    - Menggunakan skala pengukuran yang valid dan reliabel mengurangi kebutuhan untuk melakukan pengukuran ulang atau penelitian tambahan untuk memperbaiki data yang cacat. Ini dapat menghemat waktu dan sumber daya.
    6. Pengembangan Teori:
    - Validitas dan reliabilitas mendukung pengembangan teori dengan menyediakan data yang akurat untuk menguji hipotesis dan model teoretis. Teori yang didukung oleh data yang valid dan reliabel memiliki landasan yang lebih kuat.
    Dalam keseluruhan, validitas dan reliabilitas adalah komponen penting dalam memastikan bahwa skala pengukuran memberikan data yang benar dan konsisten, yang pada akhirnya mendukung kualitas dan integritas penelitian serta aplikasi praktisnya.

  • @nuraamalia7788
    @nuraamalia7788 7 місяців тому

    023.menurut saya Skala rasio memungkinkan perhitungan rasio karena memiliki titik nol absolut, memungkinkan perbandingan proporsional dan operasi matematika seperti pembagian dan perkalian. Ini penting dalam analisis kuantitatif karena:
    Perbandingan Proporsional: Memungkinkan pernyataan seperti "dua kali lebih banyak" atau "setengah dari".
    Operasi Matematika Lanjut: Memungkinkan penggunaan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
    Statistik Deskriptif dan Inferensial: Memungkinkan penerapan teknik statistik seperti analisis varians dan regresi untuk menarik kesimpulan dari data.
    Dengan skala rasio, analisis kuantitatif menjadi lebih akurat dan bermakna.

  • @NazifaHafiza
    @NazifaHafiza 7 місяців тому

    007/VI.H
    Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih skala pengukuran berdasarkan tujuan penelitian
    Jawaban:
    Dalam memilih skala pengukuran untuk penelitian, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
    1.TingkatPengukuran Pertimbangkan jenis data yang ingin Anda kumpulkan (misalnya, nominal, ordinal, interval, atau ratio). Tingkat pengukuran ini akan mempengaruhi jenis analisis statistik yang dapat Anda lakukan dan interpretasi hasilnya.
    2. Keterukuran
    Pastikan skala pengukuran yang Anda pilih memungkinkan Anda untuk mengukur secara akurat konsep atau variabel yang ingin Anda teliti. Ini melibatkan kejelasan dan kejelasan dalam mengukur fenomena yang diinginkan.
    3. Reliabilitas
    Skala pengukuran harus dapat menghasilkan hasil yang konsisten jika digunakan secara berulang-ulang dalam situasi yang sama. Uji reliabilitas (misalnya dengan Cronbach's alpha untuk skala yang berskala) dapat membantu memastikan konsistensi ini.
    4. Validitas
    Skala pengukuran harus mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan penelitian Anda. Validitas dapat diuji dengan berbagai cara, termasuk validitas konten, validitas kriteria, dan validitas konstruksi.
    5. Sensitivitas
    Skala pengukuran harus sensitif terhadap perubahan atau variasi dalam variabel yang Anda teliti. Ini penting untuk mendeteksi perbedaan signifikan di antara kelompok atau kondisi yang berbeda.
    6. Kemudahan Penggunaan
    Pertimbangkan apakah skala pengukuran tersebut mudah untuk diterapkan dan diisi oleh responden. Hal ini akan mempengaruhi tingkat respons yang Anda dapatkan dalam penelitian.
    7. Konteks Kultural
    Pastikan bahwa skala pengukuran sesuai dengan konteks budaya dari sampel populasi Anda. Terjemahkan dan validasi lintas budaya mungkin diperlukan tergantung pada sampel penelitian Anda.
    8. Tujuan Analisis
    Pertimbangkan jenis analisis statistik yang Anda rencanakan untuk menggunakan data. Beberapa analisis mungkin memerlukan jenis skala pengukuran tertentu (misalnya, analisis regresi memerlukan data interval atau ratio).
    9. Sumber Daya yang Tersedia
    Pertimbangkan sumber daya yang Anda miliki, termasuk waktu dan keahlian statistik yang tersedia untuk mengelola dan menganalisis data yang dihasilkan dari skala pengukuran tertentu.

  • @fitriyusriani1202
    @fitriyusriani1202 7 місяців тому

    039/VI.H: Jelaskan peran skala pengukuran dalam analisis perilaku konsumen?
    Menurut saya Skala pengukuran sangat penting dalam analisis perilaku konsumen karena:
    1.Mengkuantifikasi Data: Mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif yang dapat diukur dan dibandingkan.
    2.Mengidentifikasi Preferensi: Menentukan preferensi konsumen terhadap produk atau layanan.
    3.Mengevaluasi Kepuasan: Menggunakan skala seperti Likert untuk menilai kepuasan konsumen.
    4.Segmentasi Pasar: Mengidentifikasi kelompok konsumen dengan preferensi dan perilaku serupa.
    Analisis Perilaku 5.Pembelian: Memahami frekuensi, jumlah pengeluaran, dan faktor yang mempengaruhi pembelian.
    6.Pengembangan Produk: Membantu mengembangkan produk/layanan sesuai kebutuhan konsumen.
    7.Penilaian Kampanye: Menilai efektivitas kampanye pemasaran.
    8.Pengambilan Keputusan: Memberikan dasar untuk keputusan bisnis yang lebih baik.
    Jenis skala meliputi nominal, ordinal, interval, dan rasio, masing-masing dengan kegunaan spesifik dalam mengukur dan menganalisis data konsumen.

  • @dwivinkarahmasari8958
    @dwivinkarahmasari8958 7 місяців тому

    027/VI.H
    Jelaskan bagaimana penggunaan berbagai jenis skala dalam satu penelitian dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif?
    Menurut pendapat saya penggunaan berbagai jenis skala dalam satu penelitian dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif karena setiap jenis skala memiliki keunggulan dan tujuan spesifik yang dapat menangkap berbagai aspek data.
    Berikut penjelasan dari tiap-tiap jenis skala pengukuran:
    1. Skala Nominal:
    Definisi: Skala nominal mengkategorikan data tanpa adanya urutan atau peringkat. Contoh: jenis kelamin, pekerjaan, atau warna favorit.
    Kegunaan: Skala ini digunakan untuk mengelompokkan responden ke dalam kategori yang berbeda. Dalam konteks penelitian, skala nominal membantu dalam identifikasi dan klasifikasi.
    Keunggulan: Memudahkan pengelompokan dan analisis kategori yang berbeda, serta memungkinkan perbandingan antar kelompok.
    2. Skala Ordinal:
    Definisi: Skala ordinal mengurutkan data berdasarkan peringkat, tetapi jarak antar peringkat tidak diketahui. Contoh: tingkat kepuasan (sangat tidak puas hingga sangat puas).
    Kegunaan: Skala ini membantu dalam memahami urutan preferensi atau kepuasan. Misalnya, untuk mengetahui peringkat produk atau layanan.
    Keunggulan: Memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi urutan dan prioritas, meskipun tidak memberikan informasi tentang sejauh mana perbedaan antar peringkat.
    3. Skala Interval:
    Definisi: Skala interval mengukur data dengan jarak yang sama antara titik-titik skala, tetapi tidak memiliki nol absolut. Contoh: suhu dalam Celsius atau skor tes.
    Kegunaan: Skala ini digunakan untuk mengukur perbedaan yang konsisten antara nilai-nilai. Misalnya, untuk mengukur perubahan sikap atau persepsi sebelum dan sesudah intervensi.
    Keunggulan: Memungkinkan analisis statistik yang lebih kompleks seperti perhitungan rata-rata dan standar deviasi.
    4. Skala Rasio:
    Definisi: Skala rasio memiliki semua karakteristik skala interval, tetapi juga memiliki nol absolut. Contoh: berat badan, tinggi badan, atau pendapatan.
    Kegunaan: Skala ini digunakan untuk mengukur data yang memiliki makna nol absolut, memungkinkan perbandingan rasio. Misalnya, untuk mengukur jumlah produk yang terjual atau pendapatan tahunan.
    Keunggulan: Memungkinkan analisis statistik yang paling luas, termasuk perhitungan rasio dan perbandingan proporsional.

  • @nurulhusna1503
    @nurulhusna1503 7 місяців тому

    018/Vl.H
    Bagaimana skala rasio rasio dan mengapa ini penting memungkinkar perhitungan dalam analisis kuantitatif?
    Jawaban:
    Skala rasio adalah skala pengukuran yang memungkinkan perhitungan dalam analisis kuantitatif karena memiliki titik nol yang berarti dan memungkinkan perbandingan dan perhitungan yang akurat. Skala rasio adalah salah satu dari empat skala pengukuran dalam statistik, yang lainnya adalah skala nominal, ordinal, dan interval. Skala rasio memiliki empat karakteristik utama: memiliki titik nol yang berarti, memungkinkan perbandingan yang akurat antara dua nilai, memungkinkan perhitungan yang akurat (seperti rata-rata dan produk), dan memungkinkan penggunaan statistik yang lebih kompleks (seperti regresi dan analisis varians).
    Titik nol yang berarti berarti bahwa jika tidak ada dari apa yang diukur, maka nilai tersebut adalah nol. Misalnya, jika kita mengukur berat dalam kilogram, maka berat nol kilogram berarti tidak ada berat. Ini memungkinkan perbandingan yang akurat antara dua nilai, karena kita dapat mengatakan bahwa satu nilai adalah dua kali lipat dari yang lain.
    Perbandingan yang akurat antara dua nilai memungkinkan perhitungan yang akurat. Misalnya, kita dapat menghitung rata-rata berat dua orang dengan menambahkan berat mereka dan membagi dengan dua. Kita juga dapat menghitung produk dari dua nilai, seperti berat dan harga, untuk mendapatkan total biaya.
    Akhirnya, skala rasio memungkinkan penggunaan statistik yang lebih kompleks. Misalnya, kita dapat menggunakan regresi untuk menentukan hubungan antara berat dan tinggi seseorang, atau kita dapat menggunakan analisis varians untuk menentukan seberapa besar variasi dalam berat di antara sekelompok orang.
    Oleh karena itu, skala rasio sangat penting dalam analisis kuantitatif karena memungkinkan perhitungan yang akurat dan penggunaan statistik yang lebih kompleks

  • @fadhilasiregar8387
    @fadhilasiregar8387 7 місяців тому

    031/VI H
    Menurut pendapat saya,agar peneliti dapat menghindari ambiguhitas dalam pernyataan atau pertanyaan yang digunakan dalam skala pengukuran
    1. Hindari Istilah Teknis atau Jargon: Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh responden dengan latar belakang yang berbeda.
    2. Gunakan Kalimat Pendek: Kalimat yang lebih pendek biasanya lebih mudah dipahami dan mengurangi risiko salah tafsir.
    3. Hindari Pertanyaan Ganda: Pastikan setiap pertanyaan hanya menanyakan satu hal. Misalnya, "Seberapa puas Anda dengan kualitas dan harga produk?" sebaiknya dipecah menjadi dua pertanyaan terpisah.
    4. Jelaskan Istilah yang Mungkin Tidak Umum: Jika Anda harus menggunakan istilah khusus atau teknis, berikan definisi atau penjelasan singkat.
    5. Ilustrasi yang Relevan: Jika suatu konsep sulit dipahami, pertimbangkan untuk memberikan contoh yang dapat membantu menjelaskan pertanyaan tersebut.
    6. Penempatan yang Logis: Pastikan tata letak dan struktur kuesioner memudahkan responden untuk mengikuti alur pertanyaan dengan logis dan sistematis.

  • @muhammadfurqan437
    @muhammadfurqan437 7 місяців тому

    026/VI.H
    Jawabannya :
    26. Menurut saya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan melalui skala pengukuran valid dan dapat diandalkan, saya perlu mempertimbangkan dua aspek utama, validitas dan reliabilitas
    1. Validitas
    - Validitas isi adalah pastikan skala mengukur seluruh aspek konsep yang ingin diukur
    - Validitas konstruk adalah verifikasi bahwa skala benar-benar mengukur konsep teoritis yang dimaksud
    - Validitas kriteria adalah bandingkan skala dengan standar atau ukuran lain yang sudah diakui
    2. Reliabilitas
    - konsisten internal untuk gunakan metode seperti cronbach's alpha untuk memastikan item-item dalam skala konsisten satu sama lain
    - tes ulang untuk melakukan pengukuran ulang pada waktu yang berbeda untuk memastikan hasilnya stabil
    - reliabilitas antar nilai adalah jika melibatkan beberapa penilai, pastikan mereka memberikan penilaian yang konsisten

  • @nurulaqla3096
    @nurulaqla3096 7 місяців тому

    022/Vl.H
    Menurut pendapat saya karakteristik yang membedakan skala interval dari skala nominal dan ordinal adalah
    -skala interval :memiliki interval yang sama antara nilai-nilai ,tetapi tidak memiliki titik nol yang absolut,seperti suhu dalam derajat celsius /fahrenhelt.Perbedaan antara dua nilai dapat diukur dengan diinterpretasikan contohnya:suhu dalam derajat celsius.
    -skala nominal:membeda bedakan katagori tanpa adanya urutan seperti gender atau merek produk skala ini digunakan untuk mengklasifikasikan data tanpa memperhatikan urutan/peringkat
    Contohnya:jenis kelamin(pria,wanita)
    Sedangkan
    -skala ordinal:Mengurutkan data berdasarkan tingkatan atau peringkat contohnya tingkat kepuasan(sangat puas,puas, tidak puas).

  • @isramayani
    @isramayani 7 місяців тому

    032/ VI H
    menurut pendapat saya Skala pengukuran memainkan peran yang cukup penting dalam analisis perilaku konsumen karena menentukan cara data dikumpulkan, diinterpretasikan, dan dianalisis

  • @Nurfarhati_29
    @Nurfarhati_29 7 місяців тому

    016/VI.H:
    Menurut saya kesalahan umun dalam menafsirkan jawaban responden ialah
    1. Kesalahan interprestasi :resiko kesalahan dapat menafsirkan jawabn responden karena ambiguitas pertanyaaan atau pernyataan.
    ● konsistensi jawaban: menjaga agar jawabn responden konsisten sepanjang penelitian untuk mendapatkan hasil yang akurat.
    ● bahsa dan budaya: mengadaptasi skala dan pertanyaan agar sesuai dengan konteks budaya dan bahasa responden agar tidak terjadi kesalah pahaman.

  • @sucifitriani11
    @sucifitriani11 7 місяців тому

    No absen 03. VI/H . Jelaskan bagaimana skala interval berbeda dari skala rasio. Berikan contoh yang relevan untuk setiap skala?
    Jawab : Skala interval dan skala rasio adalah dua jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur variabel kuantitatif. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya, beserta contoh yang relevan :
    Skala Interval
    Karakteristik :
    1. Jarak yang Sama : Pada skala interval, jarak antara dua nilai berurutan sama besar. Misalnya, jarak antara 10 dan 20 sama dengan jarak antara 20 dan 30.
    2. Tidak Ada Titik Nol Absolut : Skala interval tidak memiliki titik nol yang benar-benar menunjukkan ketiadaan atribut yang diukur. Nol hanya merupakan titik acuan, bukan indikasi ketiadaan.
    3. Operasi Matematika : Anda bisa melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, tetapi tidak bisa melakukan pembagian atau perkalian yang melibatkan nol.
    Contoh :
    - Suhu dalam Celcius atau Fahrenheit : Misalnya, perbedaan suhu antara 20°C dan 30°C sama dengan perbedaan antara 30°C dan 40°C. Namun, nol pada skala ini (0°C) tidak berarti tidak ada suhu; itu hanya titik di mana air membeku.
    Skala Rasio
    Karakteristik :
    1. Jarak yang Sama : Mirip dengan skala interval, jarak antara dua nilai berurutan sama besar.
    2. Ada Titik Nol Absolut : Skala rasio memiliki titik nol yang benar-benar menunjukkan ketiadaan atribut yang diukur. Nol pada skala ini berarti tidak ada atribut yang diukur.
    3. Operasi Matematika : Anda bisa melakukan semua operasi matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
    Contohnya :
    - Berat dalam Kilogram : Jika suatu objek memiliki berat 0 kg, itu berarti tidak ada berat sama sekali. Jarak antara 10 kg dan 20 kg sama dengan jarak antara 20 kg dan 30 kg, dan kita bisa mengatakan bahwa objek yang beratnya 20 kg adalah dua kali lebih berat daripada objek yang beratnya 10 kg.
    - Pendapatan dalam Rupiah : Pendapatan sebesar 0 rupiah berarti tidak ada pendapatan. Jarak antara pendapatan 1 juta rupiah dan 2 juta rupiah sama dengan jarak antara 2 juta rupiah dan 3 juta rupiah, dan kita bisa membandingkan rasio, misalnya seseorang dengan pendapatan 4 juta rupiah memiliki pendapatan dua kali lipat dari seseorang dengan pendapatan 2 juta rupiah.

  • @ayunadila6791
    @ayunadila6791 7 місяців тому

    Bagaimana perbedaan budaya dan bahasa dapat mempengaruhi hasil pengukuran dlm riset bisnis? Berikan contoh situasi yg mungkin terjadi.
    Jawaban:
    Perbedaan budaya dan bahasa dapat signifikan mempengaruhi hasil pengukuran dalam riset bisnis melalui beberapa cara:
    -Interpretasi yang Berbeda: Responden dari budaya yang berbeda mungkin memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pertanyaan atau skala yang digunakan dalam kuesioner. Misalnya, konsep seperti "puas" atau "tinggi" dapat diinterpretasikan secara berbeda tergantung pada latar belakang budaya responden.
    -Persepsi terhadap Skala: Beberapa budaya mungkin memiliki kecenderungan untuk memberikan jawaban yang lebih ekstrem (misalnya, skala 1-5, di mana 1 adalah sangat tidak setuju dan 5 adalah sangat setuju) daripada budaya lain yang cenderung memberikan jawaban tengah-tengah.
    -Gangguan Bahasa: Jika kuesioner diterjemahkan ke dalam bahasa yang tidak sesuai atau tidak akurat, hal ini dapat mengakibatkan interpretasi yang salah dari pertanyaan atau jawaban yang tidak akurat dari responden.
    Contonya:
    - Penilaian Kepuasan Pelanggan
    - Pengukuran Kinerja Karyawan
    - Pengujian Produk
    -

  • @surainalia1512
    @surainalia1512 7 місяців тому

    011/VI.H
    Jelaskan teknik non-komperatif dan berikan contoh bagaimana skala item tunggal dapat di gunakan dalam penelitian?
    Menurut pendapat saya, teknik non-komparatif dalam penelitian adalah metode pengumpulan data di mana responden memberikan evaluasi atau penilaian terhadap satu item pada satu waktu, tanpa membandingkan item tersebut dengan item lain. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan penilaian atau persepsi responden yang murni terhadap suatu item, tanpa dipengaruhi oleh perbandingan dengan item lain.
    Contoh Teknik Non-Komparatif
    1. Skala Likert
    Responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap pernyataan tertentu pada skala, misalnya dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju).
    2. Skala Semantik Diferensial
    Responden diminta untuk menilai suatu objek atau konsep berdasarkan serangkaian skala bipolar, misalnya dari "baik" hingga "buruk", atau "kuat" hingga "lemah".
    3. Skala Rating Numerik
    Responden diminta untuk memberikan penilaian numerik terhadap suatu item, misalnya dari 1 hingga 10.
    4. Skala Item Tunggal
    Responden diminta untuk memberikan evaluasi terhadap satu item dengan satu pertanyaan saja, biasanya menggunakan skala tertentu. Ini sering digunakan untuk mendapatkan penilaian cepat atau sederhana terhadap suatu aspek spesifik.
    Contoh Penggunaan Skala Item Tunggal dalam Penelitian
    Misalkan kita ingin mengukur kepuasan pelanggan terhadap layanan suatu restoran. Kita dapat menggunakan skala item tunggal dengan pertanyaan sebagai berikut:
    "Seberapa puas Anda dengan layanan yang diberikan oleh restoran ini?"
    Jawaban dapat diberikan pada skala 1 hingga 5, di mana:
    1. Sangat Tidak Puas
    2. Tidak Puas
    3. Netral
    4. Puas
    5. Sangat Puas
    Dengan menggunakan skala item tunggal ini, peneliti bisa dengan cepat mendapatkan gambaran tentang tingkat kepuasan pelanggan secara umum tanpa memerlukan serangkaian pertanyaan yang kompleks. Teknik ini sangat berguna dalam survei dengan waktu atau sumber daya terbatas, dan bisa memberikan informasi yang cukup untuk analisis awal atau tindak lanjut lebih lanjut jika diperlukan.

  • @aziznurrazi1502
    @aziznurrazi1502 7 місяців тому

    030/VI.H
    Jawabannya:
    Menurut saya Keuntungan menggunakan skala item tunggal dalam penelitian riset bisnis termasuk sederhana, efisien, konsisten, mudah diinterpretasi, menghindari kelelahan responden, dan cocok untuk kuesioner singkat.

  • @nadiafebri1796
    @nadiafebri1796 7 місяців тому

    037/VI.H
    Menurut saya Metode perskalaan, seperti skala Likert, dapat mempengaruhi keputusan strategis dalam bisnis dengan memberikan wawasan yang terukur tentang preferensi, kepuasan, dan kebutuhan pelanggan. Misalnya, sebuah perusahaan ritel menggunakan survei dengan skala Likert untuk menilai kepuasan pelanggan terhadap layanan mereka. Hasil survei menunjukkan bahwa banyak pelanggan kurang puas dengan waktu respons layanan pelanggan. Berdasarkan data ini, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan staf layanan pelanggan dan mengimplementasikan sistem respons otomatis, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

  • @Ismayani1
    @Ismayani1 7 місяців тому

    005/VI.H
    pertanyaan : diskusikan tantangan utama dalam periklanan yang di hadapi peneliti,termasuk kesalahan interpretasi dan konsistensi jawaban?
    jawaban :
    menurut saya, Penelitian dalam periklanan menghadapi beberapa tantangan utama, terutama terkait kesalahan interpretasi dan konsistensi jawaban. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:
    Kesalahan Interpretasi Data:
    Bias Responden: Responden dapat memberikan jawaban yang tidak sepenuhnya jujur atau sesuai dengan kenyataan karena berbagai alasan, seperti keinginan untuk terlihat baik atau kebingungan terhadap pertanyaan.
    Desain Pertanyaan: Pertanyaan yang tidak jelas atau ambigu dapat menyebabkan interpretasi yang salah. Misalnya, pertanyaan yang terlalu teknis atau memiliki istilah yang tidak dipahami oleh responden dapat mengarahkan pada jawaban yang tidak akurat.
    Konfirmasi Bias: Peneliti mungkin secara tidak sadar mencari data yang mendukung hipotesis awal mereka, mengabaikan atau menafsirkan secara keliru data yang bertentangan.
    Konsistensi Jawaban:
    Variabilitas Individu: Responden mungkin memberikan jawaban yang berbeda pada waktu yang berbeda karena perubahan mood, pengetahuan, atau pengalaman terkini.
    Efek Priming: Cara pertanyaan diajukan atau urutan pertanyaan dapat mempengaruhi jawaban responden. Pertanyaan awal dapat mempengaruhi cara pandang responden terhadap pertanyaan selanjutnya.
    Memori Responden: Ketergantungan pada ingatan responden tentang pengalaman masa lalu atau sikap mereka bisa menyebabkan inkonsistensi, terutama jika ingatan tersebut tidak akurat.
    Pengukuran Efektivitas Iklan:
    Metodologi Pengukuran: Menentukan metode yang tepat untuk mengukur efektivitas iklan (misalnya, survei, eksperimen, analisis data sekunder) bisa menjadi tantangan besar. Setiap metode memiliki kelemahan dan potensi biasnya sendiri.
    Variabilitas Konteks: Iklan dapat diterima secara berbeda tergantung pada konteks penayangan, seperti media, waktu, dan kondisi emosional audiens pada saat itu. Konsistensi dalam pengukuran ini sering kali sulit dicapai.
    Pengaruh Eksternal:
    Perubahan Pasar: Dinamika pasar yang cepat berubah, seperti tren konsumen atau perubahan teknologi, dapat mempengaruhi hasil penelitian.
    Persaingan: Aktivitas kompetitor dan kampanye mereka juga mempengaruhi persepsi dan efektivitas iklan, membuat sulit untuk mengisolasi efek dari satu kampanye iklan tertentu.
    Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, peneliti perlu menggunakan metodologi yang cermat, seperti randomisasi dalam desain eksperimen, penggunaan pertanyaan terbuka dan tertutup yang seimbang, serta triangulasi data dari berbagai sumber untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Evaluasi terus-menerus terhadap metode dan analisis data juga penting untuk mengidentifikasi dan meminimalkan bias serta kesalahan interpretasi.

  • @rozhatulsaufa643
    @rozhatulsaufa643 7 місяців тому

    017/VI H
    Apa itu skala likert dan bagaimana skala ini dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden?
    Menurut saya Skala Likert adalah alat pengukuran yang digunakan dalam penelitian sosial untuk mengevaluasi sikap, pendapat, atau persepsi responden terhadap suatu topik atau pernyataan. Skala ini dinamai berdasarkan nama psikologisnya, Rensis Likert, yang mengembangkannya pada tahun 1932.
    Struktur Skala Likert:
    Pernyataan Utama: Biasanya berupa pernyataan tentang sikap, pendapat, atau persepsi, seperti "Saya merasa puas dengan layanan ini."
    Tingkat Kesetujuan: Responden diminta untuk menunjukkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Contoh tingkat kesetujuan bisa berupa:
    - Sangat Setuju (SS)
    - Setuju (S)
    - Netral (N)
    - Tidak Setuju (TS)
    - Sangat Tidak Setuju (STS)
    Cara Penggunaan untuk Mengukur Persepsi Responden:
    Desain Pernyataan: Menyusun pernyataan-pernyataan yang relevan dengan topik penelitian atau tujuan pengukuran. Pernyataan harus jelas dan tidak ambigu.
    Skala Penilaian: Menentukan skala penilaian yang akan digunakan (biasanya 5 atau 7 tingkat). Pastikan tingkat-tingkat penilaian mewakili rentang dari setuju hingga tidak setuju.
    Distribusi Kuesioner: Menyebarkan kuesioner kepada responden. Setiap responden diminta untuk menilai setiap pernyataan berdasarkan pengalaman atau pandangannya.
    Analisis Data: Setelah pengumpulan data selesai, hasilnya dapat dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata atau menggunakan metode statistik lainnya untuk menggambarkan persepsi rata-rata dan variasi dalam tanggapan responden.

  • @RizkinaPutriMahmuddin
    @RizkinaPutriMahmuddin 7 місяців тому

    012/VI.H
    Apa itu skala likert dan bagaimana skala likert ini dapat digunakan untuk mengukur persepsi respondent?
    Jawaban : menurut pendapat saya, Skala likert adalah skala yang meminta respondent untuk menunjukkan tingkat kesepakatan atau ketidaksetujuan terhadap sejumlah pernyataan. Skala likert digunakan untuk mengukur persepsi respondent dengan cara pemberian skala, pemilihan pernyataan, pengisian kuesioner dan juga analisis data.