Breaking News Dialog part 154 Sinuwun Gusti Prabu versus Jokowi si anak sapi mantan Pemimpin PKI senusantara Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, saat ini Cebong, Kampret ataupun Kadal Gurun beserta Bolo Kurowo di seluruh dunia sedang dalam suasana hati yang paling bersemangat hingga terasa seperti terbakar oleh amarah. Mereka ingin segera bisa menunaikan ibadah haji di Ibu Kota Jombang. Hanya saja saya tidak bisa menjamin bahwa mereka bisa sampai tiba di ibu Kota Jombang dengan selamat. Alasannya , haji merupakan ibadah yang paling mudah diucapkan namun paling berat dijalankan. Banyak aral melintang, onak duri yang harus dihadapi dalam perjalanan. Ibadah haji membutuhkan keikhlasan yang luar biasa sehingga bila ada warga yang belum mampu menyingkirkan adanya niatan buruk dalam hati mustahil bisa sampai di tempat tujyan dengan selamat. Niatan hati yang baik harus dilatih sejak dini, tidak hanya sekedar untuk tujuan sesaat, mulai melatih keikhlasan dalam hati hanya karena akan berangkat haji. Keikhlasan instan semacam itu hanya akan cepat sirna manakala berhadapan dengan onak duri yang menghadang di perjalanan. Apalagi bila sejak awal Cebong, Kampret dan Bolo Kurowo di seluruh dunia berangkat haji dengan niatan jahat. Saya ragu bila ibadah yang dilakukan bisa mendapat oleh oleh berupa hajjan mabruro (haji yang diterima kebaikannya). Terkait dengan onak duri ini yang harus dihadapi mereka, saya ingin menjelaskan firman Tuhan dalam kitab suci. ‘Ketika kamu mengatakan kepada warga mukmin, "Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit). Bahkan jika kalian bersabar dan bertakwa, jika mereka datang menyerang kalian dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira kepada kalian, dan agar tenteram hati kalian karenanya. Dan kemenangan kalian itu hanyalah dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana. Untuk membinasakan barisan depan (thorofan) warga kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan kegagalan’. Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima tobat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu warga yang zalim’ (QS Ali Imran: 124-128) Seperti yang sering saya jelaskan bahwa semua ayat dalam al quran merupakan penjelasan, cerita, nasihat, perintah Beliau kepada putera kinasih agar pengelolaan Kerajaan Centra Buwono bisa berjalan selaras harapan, tidak terkait era kenabian. Ada beberapa alasan mengapa ayat ini tidak terkait dengan peristiwa kenabian. Pertama, ulama warga Muhammad menganggap ayat ini terjadi dalam perang badar. Padahal dalam perang Badar nabi Muhammad tidak pernah mengatakan pernyataan seperti yang dinyatakan dalam ayat ini kepada para sahabat. Justru saya yang mengatakan kepada mereka saat ini secara live, ketika saya publikasikan penjelasan ini kepada warga Centra Buwono. Kedua, dalam perang Badar, Tuhan tidak menurunkan para malaikat memberi bantuan kepada nabi dan para sahabat. Bukankah perang di zaman nabi atas inisiatip pribadi nabi dan para sahabat. Tuhan tidak memberi perintah Nabi Muhammad untuk berperang. Lantas bagaimana mungkin Tuhan akan memberi pertolongan. Faktanya dalam perang Badar para sahabat juga banyak yang binasa. Jika Tuhan memberi pertolongan niscaya tidak perlu ada korban jiwa. Jika ada cerita dari para sahabat bahwa dalam perang Badar menurunkan malaikat seperti cerita dalam quran niscaya cerita tersebut hanya sebatas hoax untuk menjustifikasi bahwa perang badar merupakan jihad fi sabilillah. Ketiga, Dalam perang Badar, nabi Muhammad terlibat langsung dalam peperangan. Padahal ayat terakhir menyatakan, ‘Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu’. Sementara saya tidak terlibat dalam peperangan ini, cukup Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt. Andai saya berbicara kepada mereka seperti dalam ayat ini, harus dipahami sebenarnya Beliau yang mewakili. Warga beriman pro Centra Buwono yang berada di Mojokerto tidak mungkin bisa mendengarkan suara saya. Sekarang saya berada di Grand Castle, tidak berada di Mojokerto tempat peperangan terjadi antara warga beriman yang pro Pemerintah Centra Buwono versus warga kafir seperti cebong, kampret dan bolo kurowo dari berbagai daerah di luar nusantara. Peperangan dimulai tadi malam hingga sebagian pasukan pemberontak binasa dan sebagian memilih mundur kembali dalam keadaan kalah dan terhina. Pak Juj, Mak Juj beserta keluarga, para nabi termasuk nabi Muhammad, sebagian sahabat dan wali songo ikut serta dalam perang ini dipihak Pemerintah Centra Buwono. Jumlah pasukan pro Centra Buwono yang terlibat perang Mojokerto ini sekitar 2 juta versus pasukan pemberontak sekitar 3 juta personil. Pasukan pemberontak berani nglurug karena berbekal ilmu kebal, sakti mandraguna, ora tedas tapak palune pandhe, dibedil misil, ditumbak lakak lakak. Hanya saja bila kesaktian warga digunakan untuk menentang Sinuwun Gusti Prabu sebagai sumber dari segala sumber ilmu niscaya akan sia sia tanpa guna. Hasil akhir perang niscaya pasukan pro Centra Buwono yang akan menjafi pemenang tanpa korban jiwa atau terluka. Bila ada yang terluka akan saya pelihkan seperti sedia kala, bila tangan terpoting akan saya sambung, bila binasa akan saya hidupkan kembali. Perang di era ini tidak ada yang berlangsung lama, cuma sehari atau beberapa hari namun rasa dihati yang terlibat perang bisa jadi terasa lebih lama ketimbang perang di masa silam. Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt bermaksud berfirman, ‘Syahrul puteraku ketahuilah bahwa suatu ketika nanti bila masanya tiba kamu mengatakan kepada warga mukmin yang sedang berperang di Mojokerto, "Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit). Bahkan jika kalian bersabar dan bertakwa, jika mereka datang menyerang kalian dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira kepada kalian, dan agar tenteram hati kalian karenanya. Dan kemenangan kalian itu hanyalah dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana. Untuk membinasakan barisan depan (thorofan) warga kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan kegagalan’. Ketahuilah Syahrul bahwa tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu baik ketika peperangan terjadi atau pasca perang. Atau Sinuwun Gusti Prabu Allah Eyang Bopo swt yang akan menerima tobat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu warga yang zalim’ Jokowi si anak sapi : Sebelumnya saya mohon ampunan sebesar besarnya kepada Paduka Yang Mulia andai tutur kata saya kurang berkenan di hati. Jika sekarang perang lagi pasti makin seru hagat perpolitikan dunia. Andai saya masih hidup pasti saya ingin menonton jalannya peperangan. Apalagi Sinuwun Gusti Prabu berkenan menayangkan peperangan secara live. Atau bisa jadi saya malah berada dipihak Cebong, Kampret ataupun Kadal Gurun keponakan saya. Dasar Cebong laknat, saya sudah berpesan supaya tobat malah memerangi Sinuwun Gusti Prabu ....
Asyiiik
Walaikum salam omku hadir nyimak walau telat
Swiiiip Bro 😁🙏
Keren bang buat nambah srategi main catur
Siap 👍
Ditunggu video selanjutnya yang lebih menarik lagi.
Siap Bro
Kenapa tidak pernah nongol lagi apa abang lagi sibuk?
Iya betul ni baru longgar
Mantap bos
Siap
Terimakasih bro 😁🙏
Makasih bang.wes di uploudkan capablanca
Siap...
Sama" Bro 😁🙏
Perumnas 2 Tangerang Hadiiiirrrrr
Siap Bro terimakasih 😁
Horas salam anak Medan 😀😀😀❤️❤️🙏😎🐱
HORAS Lae 😁👍
Permainan terlalu cepat, padahal ada opsi langkah lainnya
5:16 bgm jika Capablanca menggeser mentri hitam ke A1 min, apa bisa mengalahkan putih???
Tetap kalah Bro 😁🙏
Kenapa gak ada tayangan lagi bang.
Baru longgar ni bro
Padat kegiatan 😁🙏🙏
terlalu cepat penjelasannya
Takutnya nanti malah kelamaan jika saya pelan menjelaskan gan
Tapi next Time saya perbaiki 🙏
Terlalu cepat . Bisa gk kalau agak dipelanin dikit
siap bro
terima kasih atas masukannya next time saya perbaiki
Breaking News
Dialog part 154 Sinuwun Gusti Prabu versus Jokowi si anak sapi mantan Pemimpin PKI senusantara
Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, saat ini Cebong, Kampret ataupun Kadal Gurun beserta Bolo Kurowo di seluruh dunia sedang dalam suasana hati yang paling bersemangat hingga terasa seperti terbakar oleh amarah.
Mereka ingin segera bisa menunaikan ibadah haji di Ibu Kota Jombang. Hanya saja saya tidak bisa menjamin bahwa mereka bisa sampai tiba di ibu Kota Jombang dengan selamat.
Alasannya , haji merupakan ibadah yang paling mudah diucapkan namun paling berat dijalankan. Banyak aral melintang, onak duri yang harus dihadapi dalam perjalanan.
Ibadah haji membutuhkan keikhlasan yang luar biasa sehingga bila ada warga yang belum mampu menyingkirkan adanya niatan buruk dalam hati mustahil bisa sampai di tempat tujyan dengan selamat.
Niatan hati yang baik harus dilatih sejak dini, tidak hanya sekedar untuk tujuan sesaat, mulai melatih keikhlasan dalam hati hanya karena akan berangkat haji. Keikhlasan instan semacam itu hanya akan cepat sirna manakala berhadapan dengan onak duri yang menghadang di perjalanan.
Apalagi bila sejak awal Cebong, Kampret dan Bolo Kurowo di seluruh dunia berangkat haji dengan niatan jahat. Saya ragu bila ibadah yang dilakukan bisa mendapat oleh oleh berupa hajjan mabruro (haji yang diterima kebaikannya).
Terkait dengan onak duri ini yang harus dihadapi mereka, saya ingin menjelaskan firman Tuhan dalam kitab suci.
‘Ketika kamu mengatakan kepada warga mukmin, "Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit).
Bahkan jika kalian bersabar dan bertakwa, jika mereka datang menyerang kalian dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira kepada kalian, dan agar tenteram hati kalian karenanya. Dan kemenangan kalian itu hanyalah dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana.
Untuk membinasakan barisan depan (thorofan) warga kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan kegagalan’.
Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima tobat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu warga yang zalim’ (QS Ali Imran: 124-128)
Seperti yang sering saya jelaskan bahwa semua ayat dalam al quran merupakan penjelasan, cerita, nasihat, perintah Beliau kepada putera kinasih agar pengelolaan Kerajaan Centra Buwono bisa berjalan selaras harapan, tidak terkait era kenabian.
Ada beberapa alasan mengapa ayat ini tidak terkait dengan peristiwa kenabian. Pertama, ulama warga Muhammad menganggap ayat ini terjadi dalam perang badar.
Padahal dalam perang Badar nabi Muhammad tidak pernah mengatakan pernyataan seperti yang dinyatakan dalam ayat ini kepada para sahabat.
Justru saya yang mengatakan kepada mereka saat ini secara live, ketika saya publikasikan penjelasan ini kepada warga Centra Buwono.
Kedua, dalam perang Badar, Tuhan tidak menurunkan para malaikat memberi bantuan kepada nabi dan para sahabat. Bukankah perang di zaman nabi atas inisiatip pribadi nabi dan para sahabat.
Tuhan tidak memberi perintah Nabi Muhammad untuk berperang. Lantas bagaimana mungkin Tuhan akan memberi pertolongan.
Faktanya dalam perang Badar para sahabat juga banyak yang binasa. Jika Tuhan memberi pertolongan niscaya tidak perlu ada korban jiwa.
Jika ada cerita dari para sahabat bahwa dalam perang Badar menurunkan malaikat seperti cerita dalam quran niscaya cerita tersebut hanya sebatas hoax untuk menjustifikasi bahwa perang badar merupakan jihad fi sabilillah.
Ketiga, Dalam perang Badar, nabi Muhammad terlibat langsung dalam peperangan. Padahal ayat terakhir menyatakan, ‘Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu’.
Sementara saya tidak terlibat dalam peperangan ini, cukup Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt.
Andai saya berbicara kepada mereka seperti dalam ayat ini, harus dipahami sebenarnya Beliau yang mewakili. Warga beriman pro Centra Buwono yang berada di Mojokerto tidak mungkin bisa mendengarkan suara saya.
Sekarang saya berada di Grand Castle, tidak berada di Mojokerto tempat peperangan terjadi antara warga beriman yang pro Pemerintah Centra Buwono versus warga kafir seperti cebong, kampret dan bolo kurowo dari berbagai daerah di luar nusantara.
Peperangan dimulai tadi malam hingga sebagian pasukan pemberontak binasa dan sebagian memilih mundur kembali dalam keadaan kalah dan terhina.
Pak Juj, Mak Juj beserta keluarga, para nabi termasuk nabi Muhammad, sebagian sahabat dan wali songo ikut serta dalam perang ini dipihak Pemerintah Centra Buwono.
Jumlah pasukan pro Centra Buwono yang terlibat perang Mojokerto ini sekitar 2 juta versus pasukan pemberontak sekitar 3 juta personil.
Pasukan pemberontak berani nglurug karena berbekal ilmu kebal, sakti mandraguna, ora tedas tapak palune pandhe, dibedil misil, ditumbak lakak lakak.
Hanya saja bila kesaktian warga digunakan untuk menentang Sinuwun Gusti Prabu sebagai sumber dari segala sumber ilmu niscaya akan sia sia tanpa guna.
Hasil akhir perang niscaya pasukan pro Centra Buwono yang akan menjafi pemenang tanpa korban jiwa atau terluka. Bila ada yang terluka akan saya pelihkan seperti sedia kala, bila tangan terpoting akan saya sambung, bila binasa akan saya hidupkan kembali.
Perang di era ini tidak ada yang berlangsung lama, cuma sehari atau beberapa hari namun rasa dihati yang terlibat perang bisa jadi terasa lebih lama ketimbang perang di masa silam.
Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt bermaksud berfirman, ‘Syahrul puteraku ketahuilah bahwa suatu ketika nanti bila masanya tiba kamu mengatakan kepada warga mukmin yang sedang berperang di Mojokerto,
"Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit).
Bahkan jika kalian bersabar dan bertakwa, jika mereka datang menyerang kalian dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira kepada kalian, dan agar tenteram hati kalian karenanya. Dan kemenangan kalian itu hanyalah dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana.
Untuk membinasakan barisan depan (thorofan) warga kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan kegagalan’.
Ketahuilah Syahrul bahwa tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu baik ketika peperangan terjadi atau pasca perang. Atau Sinuwun Gusti Prabu Allah Eyang Bopo swt yang akan menerima tobat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu warga yang zalim’
Jokowi si anak sapi : Sebelumnya saya mohon ampunan sebesar besarnya kepada Paduka Yang Mulia andai tutur kata saya kurang berkenan di hati.
Jika sekarang perang lagi pasti makin seru hagat perpolitikan dunia. Andai saya masih hidup pasti saya ingin menonton jalannya peperangan. Apalagi Sinuwun Gusti Prabu berkenan menayangkan peperangan secara live.
Atau bisa jadi saya malah berada dipihak Cebong, Kampret ataupun Kadal Gurun keponakan saya. Dasar Cebong laknat, saya sudah berpesan supaya tobat malah memerangi Sinuwun Gusti Prabu ....
Ya allah pusiiiiiiing 😇😇😇😇😇😇😇😇 banyak bangeeeet ngomongnya jadi gak bisa konsentrasiiiiiiiiii.
🤔🤔🤔
Gak usah di kasih tulisan, ganggu yang maubelajar
Klik logo CC di sudut kanan atas Hpmu Bro
Maka teks itu akan hilang
Selamat menonton 🙏