Hi Ko Sam & Ci Clau, thanks for sharing, saya sudah lama follow dan sangat suka dg konten2 selama ini. Saya mau kasih pandangan aja sebagai seorang Childfree yg sudah menikah belasan tahun. Saya paham banyak ortu yg tersinggung dg ucapan "it's natural anti aging" atau childfree yg nunjukin dia bisa jalan2 krn gapunya anak. Tapi yg perlu saya sampaikan adalah, orang CF yg sharing seperti itu dia tidak sedang membandingkan diri dia yg tidak punya anak dg orang lain yg punya anak, tapi dia sedang membandingkan diri dia yg tidak punya anak dg diri dia kalau dia punya anak. Begitu pula soal aging, dia membandingkan aging speed dia yg tidak punya anak dg dirinya sendiri seandainya dia punya anak. Jadi, bila A bilang "Aku (A) kaya karena aku childfree!" itu translasinya adalah "Aku (A) mungkin ga akan kaya kalo Aku (A) punya anak", jadi jangan salah translasi menjadi "Oh berarti si B miskin dong karena punya anak?" Pernyataan A murni untuk A pribadi membandingkan dg A sendiri, jadi jangan diartikan dia lagi nyindir B, C, D, atau malah semua orang se-Indonesia lainnya. At least itu yg saya tangkap. Dan sebagai seorang Childfree, saya pun sering membandingkan diri saya saat ini dengan diri saya dalam alternate universe seandainya saya punya anak, kira2 seperti apa ya, apa yg berbeda ya. Saya meyakini kalo di universe itu hidup saya pasti lebih berat, pasti lebih susah mau kerja, mau jalan2, dll. Tapi bukan berarti saya menuduh orang2 lain yg punya anak hidupnya pasti lebih berat, pasti lebih susah mau kerja, mau jalan2, dll. Tidak. Saya hanya menduga apa yg terjadi pada saya seandainya saya punya anak, dan itu tidak ada urusan dg pilihan hidup orang lain, semua orang punya privilege masing2, punya prioritas masing2, problem dari sosmed adalah post yg sebenernya sangat personal tapi dianggap milik khalayak umum sehingga orang2 berhak mencaci. Menurut saya, pernyataan anti aging itu hanya kesalahpahaman yg dibesar-besarkan saja, karena kalo Koko & Cici mau lebih merendahkan hati untuk membaca, dia hanya bilang Childfree itu natural anti aging karena memang itu yg dia percaya, sama aja dg para orang tua yg bilang punya anak itu berkah, banyak anak banyak rezeki, anak bikin awet muda karena bikin kita happy & lari2an ngejar mereka, dll. semua itu tidak bisa dibuktikan apakah nyata untuk semua orang, tp kalo ada orang2 yg percaya begitu, saya yakin Koko & Cici pun tidak akan sampai membuat video seperti ini untuk menangkal pemikiran2 naif seperti itu. Dan saya mau koreksi sedikit, menurut saya Ko Sam ini ngga pernah ke arah Childfree, tapi lebih ke arah Planned Parenthood, dimana Koko & Cici sadar banyak tanggung jawab untuk memiliki anak sehingga saat merasa belum mampu, merasa yaudah gapunya anak gapapa, tp saat udah mapan, merasa mampu lalu mau punya anak. Sedangkan Cici sempet ke arah anti-natalist (bukan Childfree juga), karena CF tidak akan pernah mau angkat anak siapapun, sedangkan Anti-Natalist hanya tidak mau punya anak kandung, krn banyak anak yg lebih membutuhkan dan perlu untuk diadopsi. Ngga ada yg salah dg hal itu, cuma mau ngingetin aja, bahwa Childfree itu permanen tidak pernah mau punya anak sama sekali, baik kandung maupun angkat, tiri, atau adopsi. Bukan karena belum mapan, belum siap, dll. tapi memang tidak mau sama sekali punya anak dg alasan apapun. jadi ketika udah mapan, udah siap mental pun dia tidak akan berubah pikiran, dia tetap menolak punya anak.
Aku ngerasa ya mba banyak banget yang tersinggung sama gita adalah mereka yg juga orang tua, sedangkan utk kelompok lain yg tidak punya anak atau belum menikah cenderung santai sih menanggapinya. Tadinya aku pikir cuma netizen random aja yang marah2 tapi ternyata banyak jg people that I look up to, whom I thought wise and smart ternyata tersinggung juga. Aku setuju 100% sama komenmu. Gita tidak menbandingkan dirinya dengan jennifer bachdim. Gita membandingan dirinya dengan dirinya sendiri jika dia punya anak.
Emang ya berkomentar itu gampang. Kapan punya anak, kapan anak ke 2, kalau dah 2 tp cowok semua -ga satu lagi cewek? Dah dapet cewek masih ditanya lagi ga nambah satu lagi biar yang cewek ga sendirian...lanjoot terus komennya tapi mana supportnya buat jagain kek atau bayarin makan dan skolahnya. You need a village to raise a child yet in the end it's the parents who are fully responsible 😉. So let's be kind to one another and respect other's decision kecuali kalau yg mau komentar siap ikut bayarin ongkos2nya. Gitu saja dan trima kasih buat sharingnya.
Yg penting disepakati bersama dg pasangan. Apapun hasil keputusannya yg penting sama2 setuju dan siap jalaninnya. Aku dan suami sepakat anak 1 aja dg banyak hal pertimbangan. Salah satunya aku pengen bisa bantu sekolahin ponakan aku yg ekonominya di bawah kami. Kami pun bukan org kaya raya, ya pas2an aja. Makanya gabisa sembarangan nambah2 anak karna pertimbangan kami sangat banyak. Keluarga udah nuntut adek, aku senyumin aja tanpa jelasin apa2. Pasti di jelasinpun cuma nimbulin polemik dalam keluarga. Kalo ditanya suatu saat jika Tuhan berkehendak lain gimana? Yaaa namanya manusia cuma bisa mengusahakan apa yg diyakini, klo Tuhan maunya lain pasti dikasi jalan sesuai yg Tuhan mau juga. Kita jalanin keputusan yg udah kita yakinin aja. Berusaha semaksimalnya. Ga perlu merasa keputusan diri paling benar, ga perlu menjudge hidup orang lain yg berbeda pilihan, saling menghargai aja. Semua orang punya alasan...
Setiap nonton video Sam&Clau selalu merasa punya teman yg sudah berkeluarga dan bisa dapat pembelajaran dr pengalaman hidup mereka. Saya belum menikah dan point of view seperti ini sangat membantu melalui proses "galau" dan overthinking bagaimana nantinya kalau menjalani hidup saat sudah menikah. Semangat terus untuk buat konten seperti ini 🤟
Aku 51 yo, dan di masa2 usia mid 20an, aku jg penganut paham childfree dgn latar blkng kehawatiran tidak bs bertanggungjawab dgn sepatutnya. Finally, i got my boy in my 34 stlh melalui pertimbangan dan pemikiran yg buanyak😂 Ga ada rasa penyesalan stlh pny anak, yg ada justru perasaan bahagia n kadang nyesel koq ngga lebih awal aja ya dulu mutusinnya. Tp kl ditanya knp anak cmn 1? Jawabanny tetep spt alasan knp childfree itu td. Aku pgn bs mmberikan hidup yg cukup baik utk siapapun yg terlahir jd anakku. Krn aku ga yakin kl pny anak 2 or 3 gt, aku akan bs mmberikan hidup yg lmyn layak utk mereka😊
Kenapa aku suka cara nulisnya kakak ya, padhal usia kakak 51 tahun tapi berasa cara nulisnya anak muda banget. Ngomong2 ibuku 56, tapi ibuku nggak kayak gini. Tapi nggak apa2 ibuku tetap ibuku :)
MAKASIH KOH SAM & CI CLAU atas tanggapan dan katakatanya yg sungguh Pas menggambarkan nya. Jujur Q jg berpikir childfree tp bukan brrti bisa sesumbar soal itu. Kesannya ignorant karna di lingkungan kita masih tidak wajar.
Keputusan utk pnya anak dan tidak itu tergangung situasi. Spt halnya saya yg tinggal di luar negeri, mempunyai masalah dan pertimbangan yg berbeda. Tidak semudah menikah dan langsung hamil. Saya hrs memikirkan bagaimana kondisi keuangan keluarga jika saya tidak bekerja? Apakah cukup utk bayar sewa tempat tinggal, listrik, air dan makan? Karena disini kami tdk punya Support keluarga dekat. Dan saya tdk bisa terbang ke Indonesia, ketika saya hamil atau ketika anak masih bayi. Jarak sangat jauh....
Orang bisa punya pendapat pribadi apa saja.. tapi agak sesumbar juga langsung bilang itu natural anti ageing. Banyak faktor bu yg bikin kita cepat tua.
Please take into consideration, bahwa orang yang prefer pilihan-pilihan yang kurang populer seperti tidak (ingin) menikah atau tidak (ingin) punya anak sudah lama dan sering banget dibombardir dengan respons yang menyakitkan hati. Didoain biar cepet tobat/dapat hidayah itu cukup menyakitkan hati IMHO. Belum lagi diceramahi ini itu. Nggak bisa dengan bebas menjawab apa adanya ketika ditanya kenapa belum (tidak) menikah atau punya anak. Nggak semua orang cuek/memaklumi lho ketika mengetahui ada orang yang prefer pilihan-pilihan yang "aneh" itu. Akhirnya memilih diam dan ngasih jawaban aman agak white lie seperti "doain aja ya" (padahal memang nggak mau). Tertekan seperti itu cukup lama ya mungkin saja akhirnya keluar reaksi yang keras/kasar. It's not right but understandable, i think.
Hidup gak langsung lebih baik hanya karena punya anak atau gak punya anak. Keputusan punya anak itu sebenarnya sesederhana selera. Kayak kita suka coklat atau strawberry. Menurutku cara mengkomunikasikan ide kenapa harus childfree-nya itu yang bikin orang tergelitik, karena nature dari animal adalah ya berkembang biak. Mengaitkannya ke kualitas hidup itu kayak ke kesehatan kulit, rambut, atau bahkan kejiwaan agak kurang relevan. Soalnya, anak cuma butuh 2-3 tahun aja untuk bertindak tidak mandiri. Umur 4 hingga 5 tahun sudah bisa mandiri sedikit. Seperti makan, minum, cebok, pakaian, bahkan belajar. Umur 1-3 itu masih terhitung sebentar. Gak akan sedepresi itu juga dalam 3 tahun tersebut. Mudah-mudahan anaknya ya sehat dan normal. Sisanya silakan habiskan waktu dengan pasangan karena anak pun nanti jadi mandiri sendiri. Kita sebagai ortu hanya mendukung mimpinya saja.
Kykny terlalu simple ya klu dikatakan punya anak itu selera ky suka coklat atau strawberry Karna punya anak tanggungjwbnya besar sampai paling tidak 18 tahun
@@malikasaja1131 Ya itu namanya selera. Selera itu keputusan. Selera seseorang tersebut barangkali memang pengen beramai-ramai, punya keturunan manusia lain who exactly look like them, pengen memomong manusia lain sampai mandiri.
Kalau saya sih ga offended sama pernyataan gitsav. Karena bisa relate sama dia. Kalau saya sekali spend time sama anak kecil uda stres & ribet sendiri, beberapa orang malah kebalikan, dengar teriakan anak lari-larian malah bahagia & puas banget. Kalau saya stres ya mungkin bisa kliatan lebih tua & tertekan. So mungkin preferensi orang-orang berbeda, tidak bisa saling memaksakan kehendak itu aja sih intinya. Orang lain bahagia punya anak dan menyatakan mereka jauh lebih bahagia karena punya anak ga bikin saya offended meskipun saya lebih prefer hal yg sebaliknya.
Jujur q ga tersinggung gitasav childfree karna dia umbarumbar itu udh lama ya, q jg bodoamat. tp yg bikin kesel live ig dia, komenkomen dia yg spt ny bangga bgt gtu childfree apalg ngomenin anak org sesimple masa balita dipakein hijab blablabla,. Ga punya empathy gtu
sebenarnya orang mau milih childfree sih gk pa2.. mungkin ada hal yg mereka gk bisa ungkap kenapa mau milih childfree.. tapi masalahnya influencer gitasav itu menjelek2an orang yg punya anak.ya wajar masyarakat marah.. sama aja meremehkan seorang ibu yg melahirkan namanya
Bgmn bs enak bgt komunikasinya sm pasangan? Suamiku kurang terbuka & susah diajak ngobrol, ky ada yg disembunyikan. Udah dipancing2, syusyaaaaaaahhhhh😑
Krn dari mulai kecil jarang di ajak ngobrol sama orang tuanya ya? Bikin rencana liburan ke luar kota bersama berdua saja selama beberapa hari isi liburan dgn agenda acara jalan2 dan makan berdua. Kalau belum berhasil, ke konsultan pernikahan profesional.
@@chaoz690 tiba2 nanti ninggalin warisan maksutnya? pertama, namanya sudah jadi mayit ya memang terima aja sudah damai di akhirat, justru malah bisa lebih berguna kalo warisannya diserahkan untuk kepentingan anak2 yg lebih membutuhkan krn kurang mampu, saat orang2 cuma bisa kasi harta ke bbrp anaknya yg sudah baik2 saja, yg mungkin tanpa warisan pun mereka sudah bisa hidup nyaman, ini malah bisa jadi kepanjangan tangan tuhan buat ngasi hidup untuk anak2 yg jauh lebih membutuhkan. kebayang ngga bisa menyentuh hidup orang sebanyak itu padahal dirinya sendiri sudah ngga ada?
temen2 saya yg punya anak kalo ditanya hal ini ada bbrp macam responnya. 1. menolak menjawab dg dalih "yg penting aku udah kasi pendidikan yg bener, kasih bekal agama yg cukup," 2. menentang keras "ngga mungkin lah! aku kan ortu yg bener, aku bakal ajarin yg bener" sejauh ini blm ada yg berani bilang mereka akan terima anaknya apa adanya kalau sampe jadi homoseksual.
Anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan, tapi orant tualah yang menginginkan seorang anak untuk lahir. Apapun yg terjadi kepada anak, kita harus selalu bertanggung jawab, memberikan yg terbaik, selalu mendukung dia untuk mencari kebahagiannya dia sendiri.
Lg nonton kasus abby choi..anaknya 4 pernah bercerai..dia membiayai banyak org..tp tetep cantik kayak abg..jadi childfree bukan natural aging..natural aging adalah UANG BANYAK, bener katak kak clau..anak 3 suster 3 yang pasti udah punya uang banyak..yg oknum sono mgkn hanyak ketakutan yg g berdasar..cm ngada2in alasan aja..
Mungkin karena mmng anak bisa menambah cost yg mana tentu uang nya berkurang jd sangat relate ga sih klo doi ga mau punya anak jd biaya anak bisa dialokasikan ke skincare 😂
@@Isarotulm kayanya part ini dia cuman jokes sih krn keseringan di salty sama netijen dr masalah berkerudung, opini tentang isu sosial dll, sampe keputusan child free.. Klo alasan sebenernya tonton di utub yang dia di undang di podcast2 salah satunya kick andy disitu alesanya lbh jelas.. Biar lbh balance jg liat utube nya Cania Cita dia jg jelasin bahwa secara teori/ penelitian mmng perempuan yg melahirkan secara sel2 katanya akan berbeda dg orng yg belum pernah punya anak.. Gue sih netral ga pro ke doi atau hate juga just sharing yg gue pernah tonton video nya hehe
@@Isarotulm Sangat simple untuk memahami maksud anda. 1. UANG BANYAK = bisa menghidupi anak 4 dan bisa perawatan mahal. Dengan catatan income di atas rata2 pekerja white collar, ortu kaya punya bisnis besar. 2. UANG tidak sebanyak Abby Choi = Mampu membiayai perawatan tapi tidak semahal Abby Choi. Income sebatas white collar, tidak punya budget untuk merawat anak, apalagi merawat dan memberikan hal2 yg mahal seperti yg Abby Choi berikan kpd anaknya. Tidak punya ortu kaya yg punya bisnis besar.
Hi Ko Sam & Ci Clau, saya benar2 setuju dengan semua opinion dari Ci Clau di seluruh video ini. Saya sendiri sejak beberapa tahun belakangan ini memutuskan akan child free saat menikah nanti dengan reasons yang sama seperti Ci Clau kecuali medical, saya mau tanya sama ci Clau personally tentang alasan yg ke 3 (social reasons). I completely have the same thought “kalau someday memutuskan punya anak, kenapa gak adopt anak yang sudah terlanjur terlahir & benar2 butuh sosok orang tua.” Pertanyaan saya, apa yang membuat ci Clau akhirnya melepas itu & having a biological child of your own? I’m not against anyone having a biological child especially you guys, i’m just really curious karena gak banyak orang yang berfikir seperti itu. Thanks before ✌🏻
kalo dr video itu sih kayanya Ko Sam & keluarga tidak setuju Cici angkat anak orang. bahkan Koko pun blg dia ga paham sama pemikiran angkat anak orang itu ngapain dia uda kerja keras susah2 malah buat biayain anak orang laen
Childfree itu sebuah kebohongan yg disebarkan oleh iblis. Ngapain takut/ khawatir? Kalau Tuhan percayakan anak-Nya kpd kita, masa iya Tuhan gk pelihara dgn menitipkan rezeki anak-Nya lewat kita? Lagi pula, beranak cucu lah dan bertambah byk lah dan penuhilah bumi, bukan kah itu perintah Tuhan sndr pd saat menciptakan manusia?
Kalo bisa bertanggung jawab ya silahkan. Seringkan denger kalo “ga semua orang berhak menjadi orangtua” di kasus2 penganiayaan atau penelantaran anak? Orang2 yg ga sanggup utk jadi orangtua ya silahkan aja childfree. Ngapain bikin anaknya menderita fisik dan mental cuma krna ga mau dicap tidak percaya kuasa Tuhan?
Hi Ko Sam & Ci Clau, thanks for sharing, saya sudah lama follow dan sangat suka dg konten2 selama ini. Saya mau kasih pandangan aja sebagai seorang Childfree yg sudah menikah belasan tahun. Saya paham banyak ortu yg tersinggung dg ucapan "it's natural anti aging" atau childfree yg nunjukin dia bisa jalan2 krn gapunya anak.
Tapi yg perlu saya sampaikan adalah, orang CF yg sharing seperti itu dia tidak sedang membandingkan diri dia yg tidak punya anak dg orang lain yg punya anak, tapi dia sedang membandingkan diri dia yg tidak punya anak dg diri dia kalau dia punya anak. Begitu pula soal aging, dia membandingkan aging speed dia yg tidak punya anak dg dirinya sendiri seandainya dia punya anak.
Jadi, bila A bilang "Aku (A) kaya karena aku childfree!" itu translasinya adalah "Aku (A) mungkin ga akan kaya kalo Aku (A) punya anak", jadi jangan salah translasi menjadi "Oh berarti si B miskin dong karena punya anak?"
Pernyataan A murni untuk A pribadi membandingkan dg A sendiri, jadi jangan diartikan dia lagi nyindir B, C, D, atau malah semua orang se-Indonesia lainnya. At least itu yg saya tangkap. Dan sebagai seorang Childfree, saya pun sering membandingkan diri saya saat ini dengan diri saya dalam alternate universe seandainya saya punya anak, kira2 seperti apa ya, apa yg berbeda ya. Saya meyakini kalo di universe itu hidup saya pasti lebih berat, pasti lebih susah mau kerja, mau jalan2, dll.
Tapi bukan berarti saya menuduh orang2 lain yg punya anak hidupnya pasti lebih berat, pasti lebih susah mau kerja, mau jalan2, dll. Tidak. Saya hanya menduga apa yg terjadi pada saya seandainya saya punya anak, dan itu tidak ada urusan dg pilihan hidup orang lain, semua orang punya privilege masing2, punya prioritas masing2, problem dari sosmed adalah post yg sebenernya sangat personal tapi dianggap milik khalayak umum sehingga orang2 berhak mencaci.
Menurut saya, pernyataan anti aging itu hanya kesalahpahaman yg dibesar-besarkan saja, karena kalo Koko & Cici mau lebih merendahkan hati untuk membaca, dia hanya bilang Childfree itu natural anti aging karena memang itu yg dia percaya, sama aja dg para orang tua yg bilang punya anak itu berkah, banyak anak banyak rezeki, anak bikin awet muda karena bikin kita happy & lari2an ngejar mereka, dll. semua itu tidak bisa dibuktikan apakah nyata untuk semua orang, tp kalo ada orang2 yg percaya begitu, saya yakin Koko & Cici pun tidak akan sampai membuat video seperti ini untuk menangkal pemikiran2 naif seperti itu.
Dan saya mau koreksi sedikit, menurut saya Ko Sam ini ngga pernah ke arah Childfree, tapi lebih ke arah Planned Parenthood, dimana Koko & Cici sadar banyak tanggung jawab untuk memiliki anak sehingga saat merasa belum mampu, merasa yaudah gapunya anak gapapa, tp saat udah mapan, merasa mampu lalu mau punya anak. Sedangkan Cici sempet ke arah anti-natalist (bukan Childfree juga), karena CF tidak akan pernah mau angkat anak siapapun, sedangkan Anti-Natalist hanya tidak mau punya anak kandung, krn banyak anak yg lebih membutuhkan dan perlu untuk diadopsi.
Ngga ada yg salah dg hal itu, cuma mau ngingetin aja, bahwa Childfree itu permanen tidak pernah mau punya anak sama sekali, baik kandung maupun angkat, tiri, atau adopsi. Bukan karena belum mapan, belum siap, dll. tapi memang tidak mau sama sekali punya anak dg alasan apapun. jadi ketika udah mapan, udah siap mental pun dia tidak akan berubah pikiran, dia tetap menolak punya anak.
Aku ngerasa ya mba banyak banget yang tersinggung sama gita adalah mereka yg juga orang tua, sedangkan utk kelompok lain yg tidak punya anak atau belum menikah cenderung santai sih menanggapinya. Tadinya aku pikir cuma netizen random aja yang marah2 tapi ternyata banyak jg people that I look up to, whom I thought wise and smart ternyata tersinggung juga. Aku setuju 100% sama komenmu. Gita tidak menbandingkan dirinya dengan jennifer bachdim. Gita membandingan dirinya dengan dirinya sendiri jika dia punya anak.
Agree..
ternyata aku anti-natalist ya, bukan childfree. thank you sudah membuka wawasan aku ❤
seumur2 baca komen di UA-cam kayaknya belum pernah sepemahaman ini dgn komen seseorang, seneng bacanya. thankyou kak for sharing! :D
Emang ya berkomentar itu gampang. Kapan punya anak, kapan anak ke 2, kalau dah 2 tp cowok semua -ga satu lagi cewek? Dah dapet cewek masih ditanya lagi ga nambah satu lagi biar yang cewek ga sendirian...lanjoot terus komennya tapi mana supportnya buat jagain kek atau bayarin makan dan skolahnya. You need a village to raise a child yet in the end it's the parents who are fully responsible 😉. So let's be kind to one another and respect other's decision kecuali kalau yg mau komentar siap ikut bayarin ongkos2nya. Gitu saja dan trima kasih buat sharingnya.
Yg penting disepakati bersama dg pasangan. Apapun hasil keputusannya yg penting sama2 setuju dan siap jalaninnya. Aku dan suami sepakat anak 1 aja dg banyak hal pertimbangan. Salah satunya aku pengen bisa bantu sekolahin ponakan aku yg ekonominya di bawah kami. Kami pun bukan org kaya raya, ya pas2an aja. Makanya gabisa sembarangan nambah2 anak karna pertimbangan kami sangat banyak. Keluarga udah nuntut adek, aku senyumin aja tanpa jelasin apa2. Pasti di jelasinpun cuma nimbulin polemik dalam keluarga. Kalo ditanya suatu saat jika Tuhan berkehendak lain gimana? Yaaa namanya manusia cuma bisa mengusahakan apa yg diyakini, klo Tuhan maunya lain pasti dikasi jalan sesuai yg Tuhan mau juga. Kita jalanin keputusan yg udah kita yakinin aja. Berusaha semaksimalnya. Ga perlu merasa keputusan diri paling benar, ga perlu menjudge hidup orang lain yg berbeda pilihan, saling menghargai aja. Semua orang punya alasan...
Suka sharing2 yg seperti ini...tp bagi yg sudah mempunyai ank dewasa...masa2 itu memorable banget n mendewasakan saya ttg arti hidup sebagai ortu
Setiap nonton video Sam&Clau selalu merasa punya teman yg sudah berkeluarga dan bisa dapat pembelajaran dr pengalaman hidup mereka.
Saya belum menikah dan point of view seperti ini sangat membantu melalui proses "galau" dan overthinking bagaimana nantinya kalau menjalani hidup saat sudah menikah.
Semangat terus untuk buat konten seperti ini 🤟
terima kasih untuk supportnya! :)
irrelevant to the topic, but I hope someday society can normalize aging, especially in women ❤
Aging is normal for everyone, but life expectancy and time to enjoy self fulfillment is always a free choice.
Aku 51 yo, dan di masa2 usia mid 20an, aku jg penganut paham childfree dgn latar blkng kehawatiran tidak bs bertanggungjawab dgn sepatutnya. Finally, i got my boy in my 34 stlh melalui pertimbangan dan pemikiran yg buanyak😂
Ga ada rasa penyesalan stlh pny anak, yg ada justru perasaan bahagia n kadang nyesel koq ngga lebih awal aja ya dulu mutusinnya.
Tp kl ditanya knp anak cmn 1? Jawabanny tetep spt alasan knp childfree itu td. Aku pgn bs mmberikan hidup yg cukup baik utk siapapun yg terlahir jd anakku. Krn aku ga yakin kl pny anak 2 or 3 gt, aku akan bs mmberikan hidup yg lmyn layak utk mereka😊
Kenapa aku suka cara nulisnya kakak ya, padhal usia kakak 51 tahun tapi berasa cara nulisnya anak muda banget. Ngomong2 ibuku 56, tapi ibuku nggak kayak gini. Tapi nggak apa2 ibuku tetap ibuku :)
@@SNxXODIAC bisa jadi krn wawasannya luas kak, tulisannya berasa kyk usia 30an hehehe. Nice sharing bgt
Sangat menginspirasi dan bermanfaat Mas Samuel & Ci Claudya
MAKASIH KOH SAM & CI CLAU atas tanggapan dan katakatanya yg sungguh Pas menggambarkan nya.
Jujur Q jg berpikir childfree tp bukan brrti bisa sesumbar soal itu. Kesannya ignorant karna di lingkungan kita masih tidak wajar.
Keputusan utk pnya anak dan tidak itu tergangung situasi. Spt halnya saya yg tinggal di luar negeri, mempunyai masalah dan pertimbangan yg berbeda. Tidak semudah menikah dan langsung hamil. Saya hrs memikirkan bagaimana kondisi keuangan keluarga jika saya tidak bekerja? Apakah cukup utk bayar sewa tempat tinggal, listrik, air dan makan? Karena disini kami tdk punya Support keluarga dekat. Dan saya tdk bisa terbang ke Indonesia, ketika saya hamil atau ketika anak masih bayi. Jarak sangat jauh....
Orang bisa punya pendapat pribadi apa saja.. tapi agak sesumbar juga langsung bilang itu natural anti ageing. Banyak faktor bu yg bikin kita cepat tua.
Pandangan ci clau sama denganku. ❤
Please take into consideration, bahwa orang yang prefer pilihan-pilihan yang kurang populer seperti tidak (ingin) menikah atau tidak (ingin) punya anak sudah lama dan sering banget dibombardir dengan respons yang menyakitkan hati. Didoain biar cepet tobat/dapat hidayah itu cukup menyakitkan hati IMHO. Belum lagi diceramahi ini itu. Nggak bisa dengan bebas menjawab apa adanya ketika ditanya kenapa belum (tidak) menikah atau punya anak. Nggak semua orang cuek/memaklumi lho ketika mengetahui ada orang yang prefer pilihan-pilihan yang "aneh" itu. Akhirnya memilih diam dan ngasih jawaban aman agak white lie seperti "doain aja ya" (padahal memang nggak mau).
Tertekan seperti itu cukup lama ya mungkin saja akhirnya keluar reaksi yang keras/kasar. It's not right but understandable, i think.
Hidup gak langsung lebih baik hanya karena punya anak atau gak punya anak. Keputusan punya anak itu sebenarnya sesederhana selera. Kayak kita suka coklat atau strawberry. Menurutku cara mengkomunikasikan ide kenapa harus childfree-nya itu yang bikin orang tergelitik, karena nature dari animal adalah ya berkembang biak. Mengaitkannya ke kualitas hidup itu kayak ke kesehatan kulit, rambut, atau bahkan kejiwaan agak kurang relevan. Soalnya, anak cuma butuh 2-3 tahun aja untuk bertindak tidak mandiri. Umur 4 hingga 5 tahun sudah bisa mandiri sedikit. Seperti makan, minum, cebok, pakaian, bahkan belajar. Umur 1-3 itu masih terhitung sebentar. Gak akan sedepresi itu juga dalam 3 tahun tersebut. Mudah-mudahan anaknya ya sehat dan normal. Sisanya silakan habiskan waktu dengan pasangan karena anak pun nanti jadi mandiri sendiri. Kita sebagai ortu hanya mendukung mimpinya saja.
Kykny terlalu simple ya klu dikatakan punya anak itu selera ky suka coklat atau strawberry
Karna punya anak tanggungjwbnya besar sampai paling tidak 18 tahun
@@malikasaja1131 Ya itu namanya selera. Selera itu keputusan. Selera seseorang tersebut barangkali memang pengen beramai-ramai, punya keturunan manusia lain who exactly look like them, pengen memomong manusia lain sampai mandiri.
Kalau saya sih ga offended sama pernyataan gitsav. Karena bisa relate sama dia. Kalau saya sekali spend time sama anak kecil uda stres & ribet sendiri, beberapa orang malah kebalikan, dengar teriakan anak lari-larian malah bahagia & puas banget. Kalau saya stres ya mungkin bisa kliatan lebih tua & tertekan.
So mungkin preferensi orang-orang berbeda, tidak bisa saling memaksakan kehendak itu aja sih intinya. Orang lain bahagia punya anak dan menyatakan mereka jauh lebih bahagia karena punya anak ga bikin saya offended meskipun saya lebih prefer hal yg sebaliknya.
Jujur q ga tersinggung gitasav childfree karna dia umbarumbar itu udh lama ya, q jg bodoamat. tp yg bikin kesel live ig dia, komenkomen dia yg spt ny bangga bgt gtu childfree apalg ngomenin anak org sesimple masa balita dipakein hijab blablabla,. Ga punya empathy gtu
sebenarnya orang mau milih childfree sih gk pa2.. mungkin ada hal yg mereka gk bisa ungkap kenapa mau milih childfree..
tapi masalahnya influencer gitasav itu menjelek2an orang yg punya anak.ya wajar masyarakat marah.. sama aja meremehkan seorang ibu yg melahirkan namanya
Yup, itu q kesel bgt. Narsis bgt gtu kek ny
Bgmn bs enak bgt komunikasinya sm pasangan? Suamiku kurang terbuka & susah diajak ngobrol, ky ada yg disembunyikan. Udah dipancing2, syusyaaaaaaahhhhh😑
Pria memang begitu sudah biasyyahhh😂😂
Krn dari mulai kecil jarang di ajak ngobrol sama orang tuanya ya?
Bikin rencana liburan ke luar kota bersama berdua saja selama beberapa hari isi liburan dgn agenda acara jalan2 dan makan berdua.
Kalau belum berhasil, ke konsultan pernikahan profesional.
@@animarlia16 😬
@@andasehat3341 pergi untuk waktu lama, itu sangat tidak mungkin krn sudah ada 3 anak. Ngobrol ber2 aja direcokin. Makin syusyaaaaahhhh...
@@Simple.and.Chic.Channel Anaknya di titipin di daycare full selama 1 minggu.
Mahal dikit gpp.
Pleasee kasih alasan kenapa kita harus punya anakkk???????????
Siapa yg ngharusin? Ga mau punya ya silahkan. Tiba2 nanti dapet warisan eh gaada ahli warisnya terus diambil orang lain ya udah terima aja hehe
@@chaoz690 tiba2 nanti ninggalin warisan maksutnya? pertama, namanya sudah jadi mayit ya memang terima aja sudah damai di akhirat, justru malah bisa lebih berguna kalo warisannya diserahkan untuk kepentingan anak2 yg lebih membutuhkan krn kurang mampu,
saat orang2 cuma bisa kasi harta ke bbrp anaknya yg sudah baik2 saja, yg mungkin tanpa warisan pun mereka sudah bisa hidup nyaman,
ini malah bisa jadi kepanjangan tangan tuhan buat ngasi hidup untuk anak2 yg jauh lebih membutuhkan. kebayang ngga bisa menyentuh hidup orang sebanyak itu padahal dirinya sendiri sudah ngga ada?
Serius nanya...
Kalau misal anak kita jadi Gay / Mageran / gak sesuai sama ekspektasi kita nantinya...
Apakah kita tetap sayang dan terima mereka?
temen2 saya yg punya anak kalo ditanya hal ini ada bbrp macam responnya.
1. menolak menjawab dg dalih "yg penting aku udah kasi pendidikan yg bener, kasih bekal agama yg cukup,"
2. menentang keras "ngga mungkin lah! aku kan ortu yg bener, aku bakal ajarin yg bener"
sejauh ini blm ada yg berani bilang mereka akan terima anaknya apa adanya kalau sampe jadi homoseksual.
Anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan, tapi orant tualah yang menginginkan seorang anak untuk lahir.
Apapun yg terjadi kepada anak, kita harus selalu bertanggung jawab, memberikan yg terbaik, selalu mendukung dia untuk mencari kebahagiannya dia sendiri.
Lg nonton kasus abby choi..anaknya 4 pernah bercerai..dia membiayai banyak org..tp tetep cantik kayak abg..jadi childfree bukan natural aging..natural aging adalah UANG BANYAK, bener katak kak clau..anak 3 suster 3 yang pasti udah punya uang banyak..yg oknum sono mgkn hanyak ketakutan yg g berdasar..cm ngada2in alasan aja..
Mungkin karena mmng anak bisa menambah cost yg mana tentu uang nya berkurang jd sangat relate ga sih klo doi ga mau punya anak jd biaya anak bisa dialokasikan ke skincare 😂
@@diaevita1333 iya..katanya g mau pya anak biar awet muda...whaaattt??!!!
@@Isarotulm kayanya part ini dia cuman jokes sih krn keseringan di salty sama netijen dr masalah berkerudung, opini tentang isu sosial dll, sampe keputusan child free.. Klo alasan sebenernya tonton di utub yang dia di undang di podcast2 salah satunya kick andy disitu alesanya lbh jelas.. Biar lbh balance jg liat utube nya Cania Cita dia jg jelasin bahwa secara teori/ penelitian mmng perempuan yg melahirkan secara sel2 katanya akan berbeda dg orng yg belum pernah punya anak.. Gue sih netral ga pro ke doi atau hate juga just sharing yg gue pernah tonton video nya hehe
@@Isarotulm
Sangat simple untuk memahami maksud anda.
1. UANG BANYAK = bisa menghidupi anak 4 dan bisa perawatan mahal. Dengan catatan income di atas rata2 pekerja white collar, ortu kaya punya bisnis besar.
2. UANG tidak sebanyak Abby Choi = Mampu membiayai perawatan tapi tidak semahal Abby Choi. Income sebatas white collar, tidak punya budget untuk merawat anak, apalagi merawat dan memberikan hal2 yg mahal seperti yg Abby Choi berikan kpd anaknya. Tidak punya ortu kaya yg punya bisnis besar.
Hadiah giveaway pluang inspire episode 4 mana ka belom di kirim juga udah 10 hari 😏😏
Hi Ko Sam & Ci Clau, saya benar2 setuju dengan semua opinion dari Ci Clau di seluruh video ini. Saya sendiri sejak beberapa tahun belakangan ini memutuskan akan child free saat menikah nanti dengan reasons yang sama seperti Ci Clau kecuali medical, saya mau tanya sama ci Clau personally tentang alasan yg ke 3 (social reasons). I completely have the same thought “kalau someday memutuskan punya anak, kenapa gak adopt anak yang sudah terlanjur terlahir & benar2 butuh sosok orang tua.”
Pertanyaan saya, apa yang membuat ci Clau akhirnya melepas itu & having a biological child of your own? I’m not against anyone having a biological child especially you guys, i’m just really curious karena gak banyak orang yang berfikir seperti itu. Thanks before ✌🏻
kalo dr video itu sih kayanya Ko Sam & keluarga tidak setuju Cici angkat anak orang. bahkan Koko pun blg dia ga paham sama pemikiran angkat anak orang itu ngapain dia uda kerja keras susah2 malah buat biayain anak orang laen
Childfree itu sebuah kebohongan yg disebarkan oleh iblis. Ngapain takut/ khawatir? Kalau Tuhan percayakan anak-Nya kpd kita, masa iya Tuhan gk pelihara dgn menitipkan rezeki anak-Nya lewat kita? Lagi pula, beranak cucu lah dan bertambah byk lah dan penuhilah bumi, bukan kah itu perintah Tuhan sndr pd saat menciptakan manusia?
Kalo bisa bertanggung jawab ya silahkan. Seringkan denger kalo “ga semua orang berhak menjadi orangtua” di kasus2 penganiayaan atau penelantaran anak? Orang2 yg ga sanggup utk jadi orangtua ya silahkan aja childfree. Ngapain bikin anaknya menderita fisik dan mental cuma krna ga mau dicap tidak percaya kuasa Tuhan?
Chiildfree import pemikiran sekelur plus liberal yg tidak coock dgn adat ketimuran bangsa Indonesia.
Ia ya, budaya kita mah melestarikan kebodohan ya
@@rizaldzalkarnaen1245 HAHAHA
@@rizaldzalkarnaen1245 ngakak