Romo Setyo menanggalkan ego dan perspektif nya ketika membawakan pemikiran Nietzsche. Seolah-olah tampak Nietzsche sendiri yg menjelaskan pemikiran nya. 👍
Yang khas dari Romo Setyo (dan ini sangat saya sukai) adalah memfasilitasi pendengar untuk belajar dari sumbernya langsung, yaitu Nietzsche, samahalnya dengan topik lainnya. Seolah menjadi juru bicara Nietzsche, dan dengan tenang bisa menahan diri untuk 'tidak mengotori' sumber autentiknya. Terimakasih Salihara, terimakasih Romo Setyo, salam hangat selalu!
Mempelajari filsafat banyak yang bilang akan menjadi atheis, padahal itu salah besar. Filsafat meliputi kedalaman berpikir mengenai pemikiran eksak, dan hasil yang didapat tergantung eksekutornya
Org yg memilih ke jalur filsafat pada masa remajanya mempunyai bibit ateis, ketika dia berhasil memilih filsafat, keateisannya memuncak. Jd kronologinya bkn memilih filsafat lalu ateis, tp ada bibit ateis shingga dia memilih filsafat. Itu kasus yg mnrt sy cukup bnyk trjadi.
Betul , memang gitu pelarangan itu utk menutupi kebohongan , org disuruh ikut tersesat bersama dirix tersesat dalam keyakinanx, begitulah manusia yg dangkal pola pikirx
Ya, semakin maju jaman semakin tidak relavan agama, pemahaman manusia semakin luas Mlh justru agama menyalahkan hal tersebut d bilang gara gara hal tersebut Makin banyak orang murtad lah,dll.padahal sebagai manusia harus tau apa yang d luar sana, Bahkan harus tau apakah tuhan beneran ada atau hanya tokoh imajinasi manusia
ini bermanfaat. jarang ada diskusi-diskusi sekarang ini di kampus tentang filsafat dan pengetahuan tentang ilmu filsafat sudah terabaikan sejumlah mahasiswa modern.
Saya suka kalo pakar2 turun gunung lalu memberikan ilmunya dalam suatu forum diskusi dan kemudian dibagi2kan pula ke publik. Mantapp. Sayang anak2 muda sekarang terlalu banyak informasi yg membuat mereka distraktif, beda dgn anak2 muda jaman penjajahan dulu atau misalnya jaman Chairil Anwar, yg masih level smp sma saja sudah melahap buku2 dunia...
Cara pendidikan dulu berbeda. Dulu murid disuruh berfikir dan belakangan disuruh menghafal. Tp kini di era informasi sistem pendidikan hafalan mulai digusur dgn banjirnya informasi2 kritis sekaligus informasi2 penyesatan dan penipuan. Untuk bertahan hidup orang mulai dipaksa harus berfikir (kritis). 🙏
Mohon ga ngawur dlm komen karena baik nitse, spinosa, kant, freud, dll yg bau ateis itu, mereka engga ngawur. Baca dulu buku mereka baru komen. Mungkin kan lbih bijak yak. Mauliate
Saya selalu mengikuti discussion Komunitas Salihara, bagi saya seperti lautan padang pasir yang mengharapkan siraman kelembutan filsafat. good job Salihara
Science hanya mencari kebenaran dan setelah mengklaim menemukan satu kebenaran tertentu, science tidak berpretensi bahwa kebenaran tersebut bersifat mutlak. Dengan demikian, science senantiasa mengakui kemungkinan dan keberadaan kesalahan
Perbedaan mendasar antara teologi/agama terhadap sains adalah modal percaya dan tidak percaya. Agama andalannya adalah percaya ( imanmu menyelamatkanmu, Markus 10:52, ) , sains adalannya tidak percaya, karenanya sains lakukan riset. Namun pertanyaan muncul apakah sains berhenti pada temuan akhirnya yang juga masih terbatas ? itu jadi persoalan baru yang bisa jadi tidak mampu dijawabnya kecuali dengan bantuan teologi
Waow Keren ❤️😅 Pada dasarnya Ilmu Filsafat a/ membuka wawasan pemikiran u/ merenungkan buat semuanya, baik yang sudah ada yaitu inperis, materi maupun yang belum ada non inperis, inmateri. Dengan demikian Ilmu Filsafat a/ kerangka berfikir manusia buat menjelaskan sesuatu yang telah ada sebelumnya dan yang belum ada sebelumnya sebagai langkah u/ menemukan sesuatu hal yang baru. Oleh sebab itu dari Ilmu Filsafat akan berkaitan dengan Filsafat Ilmu, maka Ilmu Filsafat dengan Filsafat Ilmu a/ suatu hal yang berbeda tetapi saling membantu dan menguntungkan...
Orang yg sebelumnya tak pernah belajar islam baik ahlak, ubudiyyah, uluhiyah, dan sejarah, dia lalu lari menggeluti filsafat terasa akan ada jarak untuk masuk sbg pemeluk...oleh karena itu perkuat dulu agama pada mentalnya
Klaim-klaim objectif dan kebenaran dalam hidup kita pada dasarnya hanya sekedar 'shared subjectif'. Sementara objektif, the ultimate objective, the ultimate truth, adalah sesuatu yang beyond reach seperti pak gun bilang. Pada awalnya science itu merupakan bagian dari filosofi, yang jauh dari ultimate objektif itu sendiri. Namun science, begitu juga ilmu ekonomi dan disiplin-disiplin lain, mulai memisahkan diri dari filosofi dengan mengklaim dirinya sebagai objektif, sebagai ilmu pengetahuan dengan kebenaran tertinggi dan bukan sekedar kepercayaan. Padahal truth value pada statement-statement science, hanya valid dalam set-set logika dan rasionalis yang sudah dibangun sebegitu lengkapnya oleh science. Jadi, mungkin yang Romo katakan adalah science, pada intinya, merupakan sebuah kepercayaan yang tidak kita sebut secara eksplisit sebagai agama. Nah yang saya cerna dari kuliah umum kali ini tentang kematian tuhan, adalah kematian tuhan dalam dan/atau oleh ilmu-ilmu seperti science; ilmu-ilmu yang menyebut dirinya sebagai objektif, ilmu-ilmu yang hanya berpura-pura sebagai kebenaran tertinggi. Di sisi lain, dari kuliah umum ini saya belum bisa menyimpulkan mengenani sikap Nietzsche terhadap konsep (kalupun bisa di konsepkan) Tuhan yang disampaikan oleh pak Gun, sebagai the beyond, di atas keberadaan, the "no thing," the one who holds the ultimate objective, kebenaran tertinggi. Karena disamping fakta bahwa Nietzsche adalah seorang atheis, kritiknya terhadap science dan statement kematian tuhan, tidak ditujukan terhadap Tuhan as The Higest Order, Tuhan yang mungkin sebenarnya jauh dari perspektif fanatik-fanatik sebuah agama itu sendiri. Dalam kata lain, statement Tuhan yang dimatikan oleh praktik-praktik seorang fanatik, tidak berimplikasi bahwa Tuhan--The Highest Order dan kebenaran tertinggi--itu mati; mustahil, kembali ke Pak Gun bahwa Tuhan itu beyond reach, diatas eksistensi manusia, eksternal terhadap cara-cara pikir yang logis dan rasional. Logis dan rasional hanya berpurapura menjadi kebenaran tertinggi. Maaf komentarnya terlalu panjang, tapi mungkin perbedaan konsep tuhan inilah yang kurang digaris bawahi oleh Romo.
theAnindyooo nah bagaimana pengetahuan kita tentang Tuhan bang? apakah itu juga cuma sekedar shared subjektif juga yang kemudian di klaim objektif? mohon jawabanya
Budayakan berfikir dan menerima perbedaan interpretasi akan tafsir suatu gagasan, diluar dogma agama dan sains, bahwa kesadaran jauh melampaui hal itu.
Nietzsche menawarkan sesuatu yg menilai realitas di tiadakan, moral yg Kita pakai sehari2 untuk menilai realitas. Nietzsche mengajak Kita melampaui yg Kita sebut moral, dgn melihat realitas ya Dan tidak sekaligus.
34:19 Kematian Tuhan 47:51 Yesus & Kristus / Yahudi superior & Yahudi budak 1:03:20 Pemikiran nietzsche “estetis” 1:05:09 (Sesi diskusi / q&a) 1:07:15 Kultus kepada yang illahi adalah tarian 1:48:25 Orang yang loyo, dekaden, terserak, pasti buruk
Otak yg bertugas untuk berfikir adalah semacam piranti anatomi tubuh manusia agar langkah hidupnya bersesuaian dengan Sang Penciptanya/Tuhan.Manusia tercipta sebagai pengelola ciptaan Tuhan lainnya yaitu alam sekitar dimana manusia itu tinggal.namun Tuhan juga Menciptakan hati untuk memfilter realita/hasil pikiran manusia.karna itulah manusiapun dibekali juga dg Agama sebagai semacam panduan/rambu2 perjalanan hidup manusia sejak lahir sampai matinya sehingga manusia yang sudah mati akan dihidupkan kembali dikehidupan etape berikutnya dialam akhira untuk mempertanggung jawabkan prilakunya dalam kehidupan dialam duniawi ini..
Kalo betul tuhan adalah sesuatu yang bersifat nomena, mak kemudian pertanyaan yang muncul, bagaiaman bisa selama ini manusia berkata-kata banyak tentang Tuhan? Khusunya manusia yang beragama. Mengatakan Tuhan seperti inilah seperti itulah. Bagaimana mereka know that? Dari manual book yang mereka sucikan? Tapi, bukankah itu kontradiktif? Di awal mengatakan “Tuhan itu tak bisa di limited dengan logos” pada akhirnya pun kita bisa berkata-kata banyak tentang Tuhan. Dan kalo tuhan itu beyond the thing, lalu bagaimana kita bisa mengetahui dia itu ada?
bahwa dalam perjalanan hidupnya "kemungkinan" manusia menjumpai realitas yang lain, realitas immateri, yang kemudian diafirmasi dan dikonstruksikan yang kemudian menjadi sebuah kepercayaan/pengetahuan?
aku suka sekali pemaparannya...walaupun tidak mengenal siapa yang berbicara dan dibicarakan....setelah tuntas mendengar aku seperti mengenalnya... kita memiliki nasib yang berbeda...nasib yang Tergantung ataupun nasib yang tak bergantung.... menjaga keperawanan berfikirmu sama saja membiarkan pikiranmu terus diperkosa tanpa kau tahu bahwa kau bangga sekali dengan hal itu... kemerdekaan bagimu mungkin byasa bagi yg lain..tapi perjuanganmu dan penghargaanku akan lebih... aku mencari juga pemaparan filsafat jawa yg lain...yang murni tanpaembel...timur tengah barat utara selatan...salihara jelita
Setelah mendengar pemaparan ini, saya jadi faham, bahwa di sini sangat terlihat pada setiap orang sedang hidup dalam kebingungan. Seperti nische yang bingung antara menjadi theis atau atheis. Ia menyebut tuhan telah mati, tapi masih berharap pada yang mati tersebut. Akhirnya filsafat di sini cenderung tidak membumi, malah tanpa kejelasan bagai kapas yg diterbangkan angin.
Jika sience adalah sesuatu yg menetang keyakinan maka lalu bagaimana sience menempatkan diri terhadap suatu keyakinan terhadap sience itu sendiri,, jika sience menolak sutu keyakinan terkait dengan agama,, maka itu berati telah tercapainya seluruh pengetahuan tentang alam semesta dan segalahal termasuk sesuatu di luar kehiduan,, kebenaran mutlak akan sesuatu tidak dapat di tijau dari 1 sudut pandang exsample kebijaksanan dan keadilan akan berbeda dengan aritmatik,, keyakinan akan kebenaran dan tidaklah membuat seserang tidak salah, jika anda memandang dari sudut pandang anda sendiri maka pada dasarnya tidak pernah ada kesalahan pada apa yg dilakukan,, jika seseorng menyadari akan suatu kesalahan maka barulah ia dapat memahami apa itu benar,, artinya seuatu kebeneran yg bukan terlahir dari suatu kesalahan itu adalah jalur yg di luar sience,, dan kebenaran tanpa kesalahan dari sudut pandang since hanya akan menjadi suatu kesalahan,, kesimpulannya; kebenaran tidak dapat lahir tanpa seseorng tau apa itu kesalahan maka itu hanya akan membuat kesalahan itu menjadi suatu kebenaran... Sebenarnya saya senidikit bingung,, sience seerti yg di sampaikan bapak tadi bukanlah sience yg saya kenal,, karna sience itu sendiri memiliki ritme yg berbeda pada sertiap alurnya,, artinya mereka memiliki sitematika tersendiri utuk setiap since yg memungkinkan satu dan yg lainnya akan bertemu,, kebebasan dlm since buakanlah sesuatu yg membentur,, tetapi melebur keseluruhan... Saya rasa anda memandang sience hanya dari sudut pandang aritmatik,, eksat saja...😁👍
Nietzsche salah hubungan manusia dng Tuhan bersifat "Naluriah", ribuan tahun manusia mencari di pohon2 di gunung di matahari dsb (animisme dinamisme) seperti air yang mencari jalan ke lautan dan Tuhan yang kita kenal sekarang adalah pencapaian logika dan rohani tertinggi yang pernah dicapai manusia modern.
Ketika manusia memasuki masa positivisme, di mana sains lebih dikedepankan. Sebagaimana kita ketahui hal ini dipopulerkan oleh August Comte. Lantas berbicara mengenai Nietsze, ia beranggapan bahwa selama manusia beriman dalam sains, ia masih cacat. Idealismenya jauh dari Prometeus, yang tidak mempunyai optimisme mengenai kebebasan manusia yang ia kehendaki. Prometeus berani membayar idealisme emansipasinya. Manusia butuh sains dan pegangan ilmiah untuk hidup. "Dalam arti apa kita masih saleh?" Sains cenderung membelah realitas, dan Nietsze menganggap ini sebagai sesuatu hal yang tidak sopan. Keyakinan-keyakinan tidak memiliki tempat di sains. Jika keyakinan mau meletakkan dirinya menjadi sebuah hipotesa, meskipun pembatasan tetap ada dalam polisi kecurigaan, titik temunya di mana? Sains berusaha menuntut penanggalan sesuatu yang praduga, di mana mengedepankan sesuatu yang objektif, non-agama. Scientific dijadikan sebagai solusi dalam upaya epistemologi. Klaimnya tentu saja untuk menemukan sesuatu secara objektif. Apakah artinya bahwa sesuatu keyakinan dapat diterima dalam sains ketika keyakinan itu berhenti sebagai suatu keyakinan? Atau keyakinan itu berubah menjadi keyakinan yang imperatif? Padahal, sains juga didirikan pada suatu keyakinan yang tentunya pada suatu praduga. Apakah ada keyakinan yang secara diam-diam ingin menjadi sesuatu keyakinan yang menjadi raja di antara keyakinan lain dalam laboratorium scientific? Apakah keyakinan-keyakinan religius harus diperiksa? Apakah harus muncul suatu abstraksi pembenaran karena di luar rasio objektif? Hal ini tentu mencakup hal-hal yang transenden dalam suatu Tuhan, yakni dalam entitas Tuhan itu sendiri.
Tdk ada kebenaran yg absolut atas kehendak dunia... Pada dasarnya neitshce berproses memanifestasikan dirinya utk mencari kebenaran yg mutlak dengan menyatakan ke tdk percayaannya akan kebenaran
Carilah ilmu pengetahuan yang tidak pernah terlintas dipikiran manusia lain . Ilmu pengetahuan DARI orang lain kamu diperbudak ilmu orang lain. Jadi orang TERSESAT. Setiap anak manusia merdeka mencari kebenaran..
Bagaimana cara berpikir dialektis tentang kehidupan dan kematian? Ikuti Kelas Filsafat “Renungan Maut di Timur dan Barat” yang membahas hakikat kematian berdasarkan pemikiran para filsuf besar di Timur dan Barat. Informasi selengkapnya kunjungi bit.ly/kelasfilsafat_nov2021
Dalam kebenaran ada komposisi kesalahan yg sedikit sementara dalam kesalahan terdapat komposisi kebenaran yg sedikit Tdk ada kebenaran dan kesalahan yg mutlak dalam realitas dunia Neitsche berusaha mencari kebenaran Tuhan dari sisi perilaku diri dan alam yg keliru
Tuhan sudah mati, manusia yg membunuh... klo kita balik logikanya, manusia sdh mati, Tuhan yg membunuh.. klo semua cm dibatasi oleh nilai" yg dipercayai (skrg didominasi keilmiahan), dmna manusia yg selalu memberikan makna karena mempunyai akal.. akal manusia yg menjadi satu-satunya alasan pembunuhan Tuhan yg dimaksud maupun hal-hal lain yg dibuat oleh manusia.. Bagaimana dengan nature drpda "akal" manusia? Kenapa "akal" itu ada? Apakah akal itu sesuatu yg natural? Apakah Tuhan itu hanya sebatas makna yg manusia berikan? Atau Apakah Tuhan yang bunuh diri(menciptakan akal manusia)?
Yg diceramahkan semua merupakan kritikan2 para pemikir2 terhadap agama. Saya tunggu uraian ilmiahnya hanya ada secuil2 saja, maklumlah bahannya diambil dari skripsi
Di sini semua bingung. Dan kebingungan itu berasal dari ketidakjelasan definisi akal. Padahal jika ingin punya pemahaman yang genuine, seharusnya anda memahami terlebih dahulu apa itu hakikat akal, hakikat manusia, hakikat hidup, dan hakikat ketuhanan. Kalau semua itu belum dipahami, maka pasti anda akan selalu berada dalam kebingungan.
Nietzsche Philosopy dengan pijakan berpikir dari memandang kehidupan sebagai tarian di tepi jurang mengisyaratkan tentang kelabilan dan menjadikan kejadian yang dihadapi sebagai penentu kebenaran dan memandang keyakinan berdasar saint(rumusan rasional), logika, gagasan (tesis), ajaran (agama, dll.) sebagai hipotesa. Pandangan yang mengabaikan keberadaan Pencipta Awal (Prima Causa). Pandangan yang hanya menerima kejadian sebagai kebenaran. ??? Dibanding dengan Marxisme, Kapotalisme memilik hal yang sama yaitu terpusat pada manusia untuk memenuhi nafsunya tanpa kesadaran akan keruskan yang diakibatkan perbuatan manusia.
Nietzsche ada benarnya....28:05 saya termasuk yang Nietzsche pikirkan, karena saya fanatik dengan kebenaran, maka dunia ini dihancurkan pun tidak mengapa.
Apakah bukan :"Tuhan A, Tuhan B, Tuhan C, Tuhan D, Tuhan E, Tuhan Z, Tuhan A adalah "mesin ATM yang maha' "milik PEMILIKNYA". ADALAH: ""SENJATA untuk merebut dan mempertahankan Kekuasaan Manusia Manusia 'PADA' manusia manusia lainnya dan yang ada dalam kehidupannya ?????????? ??????????
Boleh nimbrung ya.., Jika Tuhan sudah mati, maka keSadaran hidup ( kolektif, krn menguasai semesta alam seisinya) juga mati, manusia juga mati, bukanlah ruh ( suci) = Hidup, dan Sadar ( pribadi)?. HukumNYA juga mati krn Tuhan bersamanya. Maka tinggalah semesta alam seisinya ( kecuali manusia) yg oleh CG Jung disebut: A- Sadar kolektif/ Tidak sadar kolektif, tidak ada kehidupan.. Lha tdk sadar.
KEMATIAN TUHAN MERUPAKAN METAFOR DARI SUATU REALITAS YANG KONTRADIKTIF DARI PERPEKSTIF RASIONALITAS SUBYEKTIF YANG MESTINYA MEMBAWA KEBAJIKAN SOSIAL POLTIK HUKUM EKONOMI BUDAYA. YAITU DEMOKRASI YANG SADAR AKAN ADANYA YANG TRANSSENDEN.
Gelap sekali sekali reformasi ilmu pengetahuan eropa yg dulu saling mendominasi,dan saling menindas maka sebagai bentuk istilah kematian Tuhan, :) sebuah kritikan, maka timbullah pemberontak jiwa diatara antara mereka, ruang2 beradu argument tertutup itu dan berkembang nya ilmu2 pengetahuan lain saat itu, salah satu tentang sains dll, padahal ilmu pengetahuan tentang sain itu bisa selalu juga berubah ubah dan tidak benar mutlak 100% karena bisa saja kesalahan dalam metode, ada juga kesalahan perspektiv diantara klaim sains itu sendiri. moral yang itu bukan terbentuk dari sebuah hasil saintis saja. ilmu pengetahuan itu tumbuh dan berkembang dimana sesuai dengan zaman itu sendiri, jadi sebenar nya kebenaran itu pinjaman ALLAH bagi makhluk nya bagi yg menggunakan akal pikiran yg sehat, dan menerima kenyataan kehidupan baik yg nyata maupun yg tidak nyata. Ilmu pengetahuan itu bukan untuk membentuk moral yg fanatik tetapi ilmu pengetahuan itu sebagai kompas untuk menghadapi dan menyesuaikan diri kehidupan dalam berbagai tantangan dan keadaan dimana kita hidup berdampingan dengan berbagai makhluk dan karakter manusia itu di dalam alam semesta ini. dimana alam semesta ini berubah-ubah banyak tantangan maka disitulah ilmu pengetahuan penting untuk menjadi benteng-benteng dan melindungi satu sama lain baik bagi diri manusia maupun makhluk lain. Jika seorang tukang bangun rumah ada banyak peralatan maka peralatan itu akan menggunakan pada tempat nya masing-masing. ilmu pengetahuan itu juga sebagai sebuah bentuk anugerah kasih sayang tuhan untuk manusia, Allah yg mempunyai sifat kasih sayang, maka anugerah kasih sayang yg Allah tebarkan di alam semesta ini sangat luar biasa besar. dimana manusia ada berbagai macam karakter bahkan ada juga manusia menuhankan diri sendiri, mana untuk membuka tabir-tabir itu lahirlah yg namanya ilmu pengetahuan, karena alam dengan tuhan itu sungguh jauh berbeda sekali. karena alam memiliki unsur-unsur seperti material,, akan tetapi bagi tuhan tidak ..!! karena dia NYA bukan ciptaan, dialah (Allah ) sebagai pencipta dia telah ada sebelum adanya ada. dan dia juga tidak berakhir, seperti ciptaan nya alam semesta ini. kegunaan agama itu adalah untuk membentengi diri bagi manusia dari pengaruh-pengaruh berkembang nya ilmu pengetahuan, dimana ilmu itu ada yg sedang dikembangkan adapun juga sedang berkembang yg belum mencapai sesuatu yg pasti dan masih abu-abu, dimana ilmu pengetahuan masih bercampur aduk antara sangkaan-sangkaan maupun dalam pandangan yg berbeda. secara umum sebahagian ilmu pengetahuan itu untuk mencari pengetahuan kebenaran yang mutlak. kebenaran yang mutlak itu ada pada tuhan,, sebahagian kebenaran itu di anugerahkan pada manusia untuk bisa melihat secara objektive dengan menggunakan metode maupun cabang2 dari pada ilmu pengetahuan itu sendiri. maka jangan takut jika ilmu pengetahuan semakin berkembang dan terus berkembang, karena kita manusia ada kerisauan-kerisaun maka timbul seperti istilah kematian tuhan di eropa. yang mati itu adalah pikiran manusia sendiri tentang ada nya tuhan, karena jangkau pikiran dan akal manusia itu terbatas dalam masalah tuhan. ketika saintis itu berkembang seolah-olah untuk membuktikan ada nya tuhan itu sudah mati, karena para saintis bisa membuktikan sesuatu secara objektiv , bisa mati dari sisi argumen, bisa mati dari pemikiran tentang ada tuhan, bahkan jika manusia menuhan manusia sudah pasti yg mati itu manusia yg dituhankan, karena saat itu peradaban pemikiran orang2 eropa sedang bercampur aduk antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan lain, karena untuk membukti adanya Tuhan tidak bisa menggunakan satu cabang ilmu saja karena ilmu pengetahuan luas dan tak terbatas ada cabang2 nya sendiri maka manusia perlu menggunakan metode-metode atau menyusun kerangka berpikir yg benar dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu kalau dalam islam ada namaya Mantiq jadi bisa digunakan sesuai tempat dan kebutuhan masing2. jadi pikiran kita tidak kacau balau dan abu-abu tentang kebenaran yg mutlak.
Jika nitse suka tuhan yg menari, sy yakin nitse tau tuhan, cuma ga mungkin mengatakan yg swbenarnya di ketahui, nabi muhammad pun ilustratif bercerita apa yg di ketahui, sy pun mengatakan sy suka tuhan yg sukau bergurau,......
..kenapa nietche menulis di cerita itu bahwa orang sinting itu sedang ada pasar saat mengatakan Tuhan sudah mati?....kenapa harus ke pasar? 🙃😁.. ...di pasar.... . ..yg tega menjual burung pipit dua seduit?🤔 . tempat jual beli.... ..materi .... ....kebendaan buatan manusia... .....uang.... ..mammon.... .dll..dsb... lalu orang sinting itu ke rumah ibadah juga mengatakan tuhan sudah mati.... hehe..toh berdoa dan beribadah yg diajar NYA yg tersembunyi ya memang dgn cara tersembunyi...krn yg tersembunyi melihat yg tersembunyi? 🤔🙄😔😷😊 lah... .... 😄.. .... ia juga mengkritik sains kan supaya sains harus rendah hati...toh hanya belajar sedikit dari ilmu alam ..... tanpa sains toh terbukti cacing dan burung pipit juga masih survive..😄.. ..... cara memberi narasi yg unik juga... .... entahlah... ....
Beginilah akhirnya nasib manusia yg terpedayakan oleh akal Budi yg tidak tercerahkan oleh sumber kebenaran itu sendiri. Padahal ketika mereka mau mengkaji Al-Qur'an semua bulan itu akan berhenti..
Berbicara bla...bla...ngalor -ngidul hingga Tuhan telah menemui maut ,yg berbicara apa sudah pasti bangkainya Tuhan telah di lihat ? ,Apa yg kita yakini yg bersifat abstrak semua kebohongan ? Bagi mana kita melihat suatu "benda" tanpa terlihat tapi bisa di rasakan seperti halnya angin ? , Mengapa kita yg hidup harus menemui ajal ? Dan banyak lagi
Seperti halnya teknologi terupdate manusia dalam menemukan batas paling tepi dari semesta ini. Bahkan jika itu hanya dalam imajinasi sekalipun (kalaupun itu diijinkan/ditolerir oleh koridor filsafat). "Never". Takkan pernah sampai kita pada titik tersebut. Saat itulah keputusasaan di akhir keterpaksaan. Bahwa segala sesuatu hanya akan berakhir pada seonggok otak yg sebelumnya dan selalu kita sombongkan. Kebenaran yg saat ini diagungkan akan selalu berubah seiring perubahan peradaban.
sepertinya anda salah tanggap dengan kematian Tuhan. Kematian Tuhan artisnya ketidakadanya keyakinan. Karena menurut Nietche keyakin itu adalah bentukan manusia yang dimakan Tuhan. Ketika sudah tidak meyakini keyakinan artinya keyakinan tersebut mati.
Romo Setyo menanggalkan ego dan perspektif nya ketika membawakan pemikiran Nietzsche. Seolah-olah tampak Nietzsche sendiri yg menjelaskan pemikiran nya. 👍
Yang khas dari Romo Setyo (dan ini sangat saya sukai) adalah memfasilitasi pendengar untuk belajar dari sumbernya langsung, yaitu Nietzsche, samahalnya dengan topik lainnya. Seolah menjadi juru bicara Nietzsche, dan dengan tenang bisa menahan diri untuk 'tidak mengotori' sumber autentiknya. Terimakasih Salihara, terimakasih Romo Setyo, salam hangat selalu!
Mempelajari filsafat banyak yang bilang akan menjadi atheis, padahal itu salah besar. Filsafat meliputi kedalaman berpikir mengenai pemikiran eksak, dan hasil yang didapat tergantung eksekutornya
Adiatma Sukwirahmanta saya setuju dengan anda.
Setuju, Menjadi Atheis itu pilihan, bukan dikarenakan mempelajari filsafat
Org yg memilih ke jalur filsafat pada masa remajanya mempunyai bibit ateis, ketika dia berhasil memilih filsafat, keateisannya memuncak. Jd kronologinya bkn memilih filsafat lalu ateis, tp ada bibit ateis shingga dia memilih filsafat. Itu kasus yg mnrt sy cukup bnyk trjadi.
@@excitingmarmot2820 hm no, kalo manurut gua boleh aja belajar filsafat, asal jangan membahasa tentang eksistensi Tuhan, udah itu aja
Filsafat Membuka Lembaran Baru jln Hidup mu tidak di Perbudak oleh Pikiran orang lain..
Orang yang cerdas adalah orang yang berpikir melampaui batas,bukan dilarang berpikir karena takut aib agamanya kebongkar
Betul , memang gitu pelarangan itu utk menutupi kebohongan , org disuruh ikut tersesat bersama dirix tersesat dalam keyakinanx, begitulah manusia yg dangkal pola pikirx
"aib agama?"
Ya, semakin maju jaman semakin tidak relavan agama, pemahaman manusia semakin luas Mlh justru agama menyalahkan hal tersebut d bilang gara gara hal tersebut Makin banyak orang murtad lah,dll.padahal sebagai manusia harus tau apa yang d luar sana, Bahkan harus tau apakah tuhan beneran ada atau hanya tokoh imajinasi manusia
Agama tidak takut aib. aib adalah makanan agama, agama itu aib itu sendiri.
@@Alexa-sw5rr anjay
ini bermanfaat. jarang ada diskusi-diskusi sekarang ini di kampus tentang filsafat dan pengetahuan tentang ilmu filsafat sudah terabaikan sejumlah mahasiswa modern.
Betul sekali, saya anak filsafat dan mahasiswa filsafat sangat senang belajar filsafat
Saya suka kalo pakar2 turun gunung lalu memberikan ilmunya dalam suatu forum diskusi dan kemudian dibagi2kan pula ke publik. Mantapp. Sayang anak2 muda sekarang terlalu banyak informasi yg membuat mereka distraktif, beda dgn anak2 muda jaman penjajahan dulu atau misalnya jaman Chairil Anwar, yg masih level smp sma saja sudah melahap buku2 dunia...
Betul.. dulu level sekolahan aja udah melahap buku dunia 😂
Yo karena dulu adanya buku itu. 😁
Cara pendidikan dulu berbeda. Dulu murid disuruh berfikir dan belakangan disuruh menghafal. Tp kini di era informasi sistem pendidikan hafalan mulai digusur dgn banjirnya informasi2 kritis sekaligus informasi2 penyesatan dan penipuan. Untuk bertahan hidup orang mulai dipaksa harus berfikir (kritis). 🙏
Saya menyukai filsafat, filsafat itu dalam dan maknanya sgt implisit. Tidak salah bila filsafat disebut mother of knowledge.
Saya ±1 bulan masih penasaran sama Nietzsche akhir nya ada video ini,maaf masih kelas 2 sma.
Mohon ga ngawur dlm komen karena baik nitse, spinosa, kant, freud, dll yg bau ateis itu, mereka engga ngawur. Baca dulu buku mereka baru komen. Mungkin kan lbih bijak yak. Mauliate
@ws
mantab dong keren
@ws puja kesuma, putra jawa kelahiran sumatera
🔥🔥
Ilmu untuk berfikir gila...
terimakasih admin sudah membuat konten yg luarbiasa bermanfaat bagi otak.
Mantap☕
Saya selalu mengikuti discussion Komunitas Salihara, bagi saya seperti lautan padang pasir yang mengharapkan siraman kelembutan filsafat. good job Salihara
Yg ter tangkap dlm kuliah ini adalah Batuk.
Saat Tuhan telah Mati ini adalah gejala Corona yg belum d sadari pada saat itu.
Selalu enak mendengarkan penjelasan2 dari Romo Setyo
Science hanya mencari kebenaran dan setelah mengklaim menemukan satu kebenaran tertentu, science tidak berpretensi bahwa kebenaran tersebut bersifat mutlak. Dengan demikian, science senantiasa mengakui kemungkinan dan keberadaan kesalahan
Heheee... Ilmu yg dalam.. Di gali dengan Nalar sehat.. Filsafat adalah JALAN TERBAIK.
Mencerahkan. Aku tidak merasa ada keruwetan dalam kata-kata romo. Sederhana. Sangat bermanfaat.
Perbedaan mendasar antara teologi/agama terhadap sains adalah modal percaya dan tidak percaya. Agama andalannya adalah percaya ( imanmu menyelamatkanmu, Markus 10:52, ) , sains adalannya tidak percaya, karenanya sains lakukan riset. Namun pertanyaan muncul apakah sains berhenti pada temuan akhirnya yang juga masih terbatas ? itu jadi persoalan baru yang bisa jadi tidak mampu dijawabnya kecuali dengan bantuan teologi
Gaya Filsafat Nietzsche, seolah membalut luka2 yg menimpa manusia di Masa lalu
Haha sepakat, barisan sakit hati karena agama (pandangan Nietzsche loh)
@@Pangaeaf hahaha
Beliau ini gaya bicaranya mirip pak fakhruddin faiz. Sederhana dan mudah dipahami..
Waow Keren ❤️😅
Pada dasarnya Ilmu Filsafat a/ membuka wawasan pemikiran u/ merenungkan buat semuanya, baik yang sudah ada yaitu inperis, materi maupun yang belum ada non inperis, inmateri. Dengan demikian Ilmu Filsafat a/ kerangka berfikir manusia buat menjelaskan sesuatu yang telah ada sebelumnya dan yang belum ada sebelumnya sebagai langkah u/ menemukan sesuatu hal yang baru. Oleh sebab itu dari Ilmu Filsafat akan berkaitan dengan Filsafat Ilmu, maka Ilmu Filsafat dengan Filsafat Ilmu a/ suatu hal yang berbeda tetapi saling membantu dan menguntungkan...
Channel yg bagus perlu didukung
Orang yg sebelumnya tak pernah belajar islam baik ahlak, ubudiyyah, uluhiyah, dan sejarah, dia lalu lari menggeluti filsafat terasa akan ada jarak untuk masuk sbg pemeluk...oleh karena itu perkuat dulu agama pada mentalnya
Klaim-klaim objectif dan kebenaran dalam hidup kita pada dasarnya hanya sekedar 'shared subjectif'. Sementara objektif, the ultimate objective, the ultimate truth, adalah sesuatu yang beyond reach seperti pak gun bilang. Pada awalnya science itu merupakan bagian dari filosofi, yang jauh dari ultimate objektif itu sendiri. Namun science, begitu juga ilmu ekonomi dan disiplin-disiplin lain, mulai memisahkan diri dari filosofi dengan mengklaim dirinya sebagai objektif, sebagai ilmu pengetahuan dengan kebenaran tertinggi dan bukan sekedar kepercayaan. Padahal truth value pada statement-statement science, hanya valid dalam set-set logika dan rasionalis yang sudah dibangun sebegitu lengkapnya oleh science.
Jadi, mungkin yang Romo katakan adalah science, pada intinya, merupakan sebuah kepercayaan yang tidak kita sebut secara eksplisit sebagai agama. Nah yang saya cerna dari kuliah umum kali ini tentang kematian tuhan, adalah kematian tuhan dalam dan/atau oleh ilmu-ilmu seperti science; ilmu-ilmu yang menyebut dirinya sebagai objektif, ilmu-ilmu yang hanya berpura-pura sebagai kebenaran tertinggi. Di sisi lain, dari kuliah umum ini saya belum bisa menyimpulkan mengenani sikap Nietzsche terhadap konsep (kalupun bisa di konsepkan) Tuhan yang disampaikan oleh pak Gun, sebagai the beyond, di atas keberadaan, the "no thing," the one who holds the ultimate objective, kebenaran tertinggi. Karena disamping fakta bahwa Nietzsche adalah seorang atheis, kritiknya terhadap science dan statement kematian tuhan, tidak ditujukan terhadap Tuhan as The Higest Order, Tuhan yang mungkin sebenarnya jauh dari perspektif fanatik-fanatik sebuah agama itu sendiri. Dalam kata lain, statement Tuhan yang dimatikan oleh praktik-praktik seorang fanatik, tidak berimplikasi bahwa Tuhan--The Highest Order dan kebenaran tertinggi--itu mati; mustahil, kembali ke Pak Gun bahwa Tuhan itu beyond reach, diatas eksistensi manusia, eksternal terhadap cara-cara pikir yang logis dan rasional. Logis dan rasional hanya berpurapura menjadi kebenaran tertinggi. Maaf komentarnya terlalu panjang, tapi mungkin perbedaan konsep tuhan inilah yang kurang digaris bawahi oleh Romo.
+theAnindyooo bagaimana mahu memahami sesuatu yang tidak boleh di fahami... Tuhan itu sendiri adalah sesuatu yang tidak mungkin di fahami.
theAnindyooo anda dapat keyakinan bahwa kebenaran itu beyond rich hasil penalaran anda bukan? apakah penalaran tsb di luar dalil sains?
theAnindyooo nah bagaimana pengetahuan kita tentang Tuhan bang? apakah itu juga cuma sekedar shared subjektif juga yang kemudian di klaim objektif? mohon jawabanya
theAnindyooo i
theAnindyoo
kalau pemahaman saya filsafat adalah merekonstruksi sesuatu abstrak menjadi tertata dan terang benderang secara sederhana
Semoga ada klas filsafat tentang eksistensialisme Sartre Camus dkk. 🎉
Budayakan berfikir dan menerima perbedaan interpretasi akan tafsir suatu gagasan, diluar dogma agama dan sains, bahwa kesadaran jauh melampaui hal itu.
terimakasih romo. sy mencintai filsafat. mohon diterbit dan dibarui lagi buku tiche
Nietzsche menawarkan sesuatu yg menilai realitas di tiadakan, moral yg Kita pakai sehari2 untuk menilai realitas. Nietzsche mengajak Kita melampaui yg Kita sebut moral, dgn melihat realitas ya Dan tidak sekaligus.
true
34:19 Kematian Tuhan
47:51 Yesus & Kristus / Yahudi superior & Yahudi budak
1:03:20 Pemikiran nietzsche “estetis”
1:05:09 (Sesi diskusi / q&a)
1:07:15 Kultus kepada yang illahi adalah tarian
1:48:25 Orang yang loyo, dekaden, terserak, pasti buruk
Mksh Romo materinya sangat bermanfaat sekali GBU...
Otak yg bertugas untuk berfikir adalah semacam piranti anatomi tubuh manusia agar langkah hidupnya bersesuaian dengan Sang Penciptanya/Tuhan.Manusia tercipta sebagai pengelola ciptaan Tuhan lainnya yaitu alam sekitar dimana manusia itu tinggal.namun Tuhan juga Menciptakan hati untuk memfilter realita/hasil pikiran manusia.karna itulah manusiapun dibekali juga dg Agama sebagai semacam panduan/rambu2 perjalanan hidup manusia sejak lahir sampai matinya sehingga manusia yang sudah mati akan dihidupkan kembali dikehidupan etape berikutnya dialam akhira untuk mempertanggung jawabkan prilakunya dalam kehidupan dialam duniawi ini..
Kalo betul tuhan adalah sesuatu yang bersifat nomena, mak kemudian pertanyaan yang muncul, bagaiaman bisa selama ini manusia berkata-kata banyak tentang Tuhan? Khusunya manusia yang beragama. Mengatakan Tuhan seperti inilah seperti itulah. Bagaimana mereka know that? Dari manual book yang mereka sucikan? Tapi, bukankah itu kontradiktif? Di awal mengatakan “Tuhan itu tak bisa di limited dengan logos” pada akhirnya pun kita bisa berkata-kata banyak tentang Tuhan. Dan kalo tuhan itu beyond the thing, lalu bagaimana kita bisa mengetahui dia itu ada?
bahwa dalam perjalanan hidupnya "kemungkinan" manusia menjumpai realitas yang lain, realitas immateri, yang kemudian diafirmasi dan dikonstruksikan yang kemudian menjadi sebuah kepercayaan/pengetahuan?
Udah jelas bang kan mereka ngaranf
kita adalah simulasi
Terima kasih sudah upload berbagi ilmu semoga Tuhan memberkati 👍😊
Goblok, berhijab tpi g berguna
Berfikir kritis itu sah sah saja bahkan sah banget, tapi yang bikin geli adalah ketidak mampuan menarasikan dengan baik.
aku suka sekali pemaparannya...walaupun tidak mengenal siapa yang berbicara dan dibicarakan....setelah tuntas mendengar aku seperti mengenalnya...
kita memiliki nasib yang berbeda...nasib yang Tergantung ataupun nasib yang tak bergantung....
menjaga keperawanan berfikirmu sama saja membiarkan pikiranmu terus diperkosa tanpa kau tahu bahwa kau bangga sekali dengan hal itu...
kemerdekaan bagimu mungkin byasa bagi yg lain..tapi perjuanganmu dan penghargaanku akan lebih...
aku mencari juga pemaparan filsafat jawa yg lain...yang murni tanpaembel...timur tengah barat utara selatan...salihara jelita
Sehat dsn sukses selalu salihara team
Setelah mendengar pemaparan ini, saya jadi faham, bahwa di sini sangat terlihat pada setiap orang sedang hidup dalam kebingungan. Seperti nische yang bingung antara menjadi theis atau atheis. Ia menyebut tuhan telah mati, tapi masih berharap pada yang mati tersebut. Akhirnya filsafat di sini cenderung tidak membumi, malah tanpa kejelasan bagai kapas yg diterbangkan angin.
Jika sience adalah sesuatu yg menetang keyakinan maka lalu bagaimana sience menempatkan diri terhadap suatu keyakinan terhadap sience itu sendiri,, jika sience menolak sutu keyakinan terkait dengan agama,, maka itu berati telah tercapainya seluruh pengetahuan tentang alam semesta dan segalahal termasuk sesuatu di luar kehiduan,, kebenaran mutlak akan sesuatu tidak dapat di tijau dari 1 sudut pandang exsample kebijaksanan dan keadilan akan berbeda dengan aritmatik,, keyakinan akan kebenaran dan tidaklah membuat seserang tidak salah, jika anda memandang dari sudut pandang anda sendiri maka pada dasarnya tidak pernah ada kesalahan pada apa yg dilakukan,, jika seseorng menyadari akan suatu kesalahan maka barulah ia dapat memahami apa itu benar,, artinya seuatu kebeneran yg bukan terlahir dari suatu kesalahan itu adalah jalur yg di luar sience,, dan kebenaran tanpa kesalahan dari sudut pandang since hanya akan menjadi suatu kesalahan,, kesimpulannya; kebenaran tidak dapat lahir tanpa seseorng tau apa itu kesalahan maka itu hanya akan membuat kesalahan itu menjadi suatu kebenaran...
Sebenarnya saya senidikit bingung,, sience seerti yg di sampaikan bapak tadi bukanlah sience yg saya kenal,, karna sience itu sendiri memiliki ritme yg berbeda pada sertiap alurnya,, artinya mereka memiliki sitematika tersendiri utuk setiap since yg memungkinkan satu dan yg lainnya akan bertemu,, kebebasan dlm since buakanlah sesuatu yg membentur,, tetapi melebur keseluruhan...
Saya rasa anda memandang sience hanya dari sudut pandang aritmatik,, eksat saja...😁👍
Mantab , tks Romo
Salam pencinta filsafat dari pedalaman Mamasa , trimakasih Romo atas pencerahannya.
0
Apabila dunia terus sakit seperti ini maka banyak orang yang tidak percaya akan adanya tuhan
Menit 23 menarik. menit 34 tentang tuhan. 1.18 ada GM. Menit 1.31 bagus penjelasannya.
Alhamdulillah setelah mendapat uraian tentang filsafat Nietsche #SoeDADANG semangkin pede untuk jadi seorang Atheis, tentunyaahh.. 😃😂😁
Nietzsche salah hubungan manusia dng Tuhan bersifat "Naluriah", ribuan tahun manusia mencari di pohon2 di gunung di matahari dsb (animisme dinamisme) seperti air yang mencari jalan ke lautan dan Tuhan yang kita kenal sekarang adalah pencapaian logika dan rohani tertinggi yang pernah dicapai manusia modern.
moch eko s eko serius?
Dan akhirnya dng adanya neurosains ...oh teryata itu hanyalah khayalan sapiens saja yg artinya sapiens memang pandai mengarang bebas 😁
Ketika manusia memasuki masa positivisme, di mana sains lebih dikedepankan. Sebagaimana kita ketahui hal ini dipopulerkan oleh August Comte. Lantas berbicara mengenai Nietsze, ia beranggapan bahwa selama manusia beriman dalam sains, ia masih cacat. Idealismenya jauh dari Prometeus, yang tidak mempunyai optimisme mengenai kebebasan manusia yang ia kehendaki. Prometeus berani membayar idealisme emansipasinya. Manusia butuh sains dan pegangan ilmiah untuk hidup. "Dalam arti apa kita masih saleh?" Sains cenderung membelah realitas, dan Nietsze menganggap ini sebagai sesuatu hal yang tidak sopan. Keyakinan-keyakinan tidak memiliki tempat di sains. Jika keyakinan mau meletakkan dirinya menjadi sebuah hipotesa, meskipun pembatasan tetap ada dalam polisi kecurigaan, titik temunya di mana? Sains berusaha menuntut penanggalan sesuatu yang praduga, di mana mengedepankan sesuatu yang objektif, non-agama. Scientific dijadikan sebagai solusi dalam upaya epistemologi. Klaimnya tentu saja untuk menemukan sesuatu secara objektif. Apakah artinya bahwa sesuatu keyakinan dapat diterima dalam sains ketika keyakinan itu berhenti sebagai suatu keyakinan? Atau keyakinan itu berubah menjadi keyakinan yang imperatif? Padahal, sains juga didirikan pada suatu keyakinan yang tentunya pada suatu praduga. Apakah ada keyakinan yang secara diam-diam ingin menjadi sesuatu keyakinan yang menjadi raja di antara keyakinan lain dalam laboratorium scientific? Apakah keyakinan-keyakinan religius harus diperiksa? Apakah harus muncul suatu abstraksi pembenaran karena di luar rasio objektif? Hal ini tentu mencakup hal-hal yang transenden dalam suatu Tuhan, yakni dalam entitas Tuhan itu sendiri.
nitche telah mencapai kebenaran tertinggi ketika dia sudah tidak berada dalam realitas...
Tdk ada kebenaran yg absolut atas kehendak dunia...
Pada dasarnya neitshce berproses memanifestasikan dirinya utk mencari kebenaran yg mutlak dengan menyatakan ke tdk percayaannya akan kebenaran
@@brofamtras4633 Kepercayaan selalu menjadi ke tidak percayaan sampai ditemukan realitas
Dan kebenarannya membawanya mati di RSJ, wkwkw.😆😆
👍👍hebat Romo..saya makin senang u bljr filsafatnya nichte
Scien adalah portal dari keyakinan, pengetahuan akan lenyap karena terbatas
terkadang nilai objektifitas tak sadarkan diri telah terbelenggu oleh nilai subyektifitas
Dan anda tidak sadar tidak ada yg namanya benar benar nilai subjektivitas
Carilah ilmu pengetahuan yang tidak pernah terlintas dipikiran manusia lain . Ilmu pengetahuan DARI orang lain kamu diperbudak ilmu orang lain. Jadi orang TERSESAT. Setiap anak manusia merdeka mencari kebenaran..
Bagaimana cara berpikir dialektis tentang kehidupan dan kematian? Ikuti Kelas Filsafat “Renungan Maut di Timur dan Barat” yang membahas hakikat kematian berdasarkan pemikiran para filsuf besar di Timur dan Barat. Informasi selengkapnya kunjungi bit.ly/kelasfilsafat_nov2021
keren aku sangat bangga pada kamu
Thanks romo ☺️🙏 luar biasa.. sangat detail
Anjay Nietzsche mind blowing bangett
adminnya juga Genius,,
sometimes on my head like 2 person conversation,
be atheist - no, u dont.
🎧
Be yourself bro
Kembali kepada diri kita masing-masing ..kalau saya menilai manusia di ending kehidupan nya atau kematiannya banyak teori cape 😁🙏
Dalam kebenaran ada komposisi kesalahan yg sedikit sementara dalam kesalahan terdapat komposisi kebenaran yg sedikit
Tdk ada kebenaran dan kesalahan yg mutlak dalam realitas dunia
Neitsche berusaha mencari kebenaran Tuhan dari sisi perilaku diri dan alam yg keliru
Suatu ilmiah akan terhempas dgn imperialisme keyakinan yang sewenang wenang.
Tuhan sudah mati, manusia yg membunuh... klo kita balik logikanya, manusia sdh mati, Tuhan yg membunuh.. klo semua cm dibatasi oleh nilai" yg dipercayai (skrg didominasi keilmiahan), dmna manusia yg selalu memberikan makna karena mempunyai akal.. akal manusia yg menjadi satu-satunya alasan pembunuhan Tuhan yg dimaksud maupun hal-hal lain yg dibuat oleh manusia.. Bagaimana dengan nature drpda "akal" manusia? Kenapa "akal" itu ada? Apakah akal itu sesuatu yg natural? Apakah Tuhan itu hanya sebatas makna yg manusia berikan? Atau Apakah Tuhan yang bunuh diri(menciptakan akal manusia)?
Manusia tdk perna mati secara mutlak sampai saat ini, jika anda mati itu bukan berarti manusia mati.....masi ada 7 miliar manusia yg lain....
Yg diceramahkan semua merupakan kritikan2 para pemikir2 terhadap agama. Saya tunggu uraian ilmiahnya hanya ada secuil2 saja, maklumlah bahannya diambil dari skripsi
Nietzsche "bukan TUHAN yg menciptakan manusia, tapi manusialah yg menciptakan TUHAN"
Lalu manusia diciptakan oleh siapa pak ?
- Manusia di ciptakan TUHAN (gol. Theis)...
- Manusia proses dari evolusi (gol. Atheis)...
Pendapat mana yang benar pak ?
Itu berpulang pd diri masing-masing....
Bukannya semua relatif...E=M.C2
C dalam hukum relativitas isinya konstanta (tetapan) yaitu berupa angka kecepatan cahaya ...
Tetapan ini kan kebenaran pak
Kuliah Nietzsche memang selalu menarik.
Lbh enk ketika beliau menyampaikan penjelasan dg bahasa sendiri.... Tp cm dikit... Lbh bnyk membaca text
Ketiadaan itu ya ga ada, seakan ada dan hadir pada keberadaan karena ada yg kurang dari setiap yg ada.
Di sini semua bingung. Dan kebingungan itu berasal dari ketidakjelasan definisi akal. Padahal jika ingin punya pemahaman yang genuine, seharusnya anda memahami terlebih dahulu apa itu hakikat akal, hakikat manusia, hakikat hidup, dan hakikat ketuhanan. Kalau semua itu belum dipahami, maka pasti anda akan selalu berada dalam kebingungan.
1:46:25 kameraman tertipu, disangka pertanyaan hanya satu
padahal pertanyaanya dua.
3
Tuhan itu "Hasrat Semesta", bukan sosok yang hidup dan bisa mati
Apa ada.kelas online untuk filsafat????
Thx
Keren ini buat reverensi ilmu baru.
Abdee Negara
salam PLUR lekas sembuh mas
jika ini Abdee...
Nietzsche Philosopy dengan pijakan berpikir dari memandang kehidupan sebagai tarian di tepi jurang mengisyaratkan tentang kelabilan dan menjadikan kejadian yang dihadapi sebagai penentu kebenaran dan memandang keyakinan berdasar saint(rumusan rasional), logika, gagasan (tesis), ajaran (agama, dll.) sebagai hipotesa. Pandangan yang mengabaikan keberadaan Pencipta Awal (Prima Causa). Pandangan yang hanya menerima kejadian sebagai kebenaran. ??? Dibanding dengan Marxisme, Kapotalisme memilik hal yang sama yaitu terpusat pada manusia untuk memenuhi nafsunya tanpa kesadaran akan keruskan yang diakibatkan perbuatan manusia.
Nietzsche ada benarnya....28:05 saya termasuk yang Nietzsche pikirkan, karena saya fanatik dengan kebenaran, maka dunia ini dihancurkan pun tidak mengapa.
Apakah bukan :"Tuhan A, Tuhan B, Tuhan C, Tuhan D, Tuhan E, Tuhan Z, Tuhan A adalah "mesin ATM yang maha' "milik PEMILIKNYA".
ADALAH:
""SENJATA untuk merebut dan mempertahankan Kekuasaan Manusia Manusia 'PADA' manusia manusia lainnya dan yang ada dalam kehidupannya
??????????
??????????
manusi memng selalu butuh pegangan sebagai jaminan .... dan manusia berusaha percay dalam sains karen tuntutan kegelisahanny sendiri
utulitarian
i like this
keren...
Bagus ini video
Boleh nimbrung ya.., Jika Tuhan sudah mati, maka keSadaran hidup ( kolektif, krn menguasai semesta alam seisinya) juga mati, manusia juga mati, bukanlah ruh ( suci) = Hidup, dan Sadar ( pribadi)?.
HukumNYA juga mati krn Tuhan bersamanya. Maka tinggalah semesta alam seisinya ( kecuali manusia) yg oleh CG Jung disebut: A- Sadar kolektif/ Tidak sadar kolektif, tidak ada kehidupan.. Lha tdk sadar.
Yg pasti Nitse tdk sejalan dgn Saulus karena mengkari ajaran yesus dan mewartakan Keristus. Dalam posisi ini sy berpendapat Nitse positif...👍
Kehendak itu yg apa kita kehendaki jadi tidak ada yg final
Niat atau afirmasi, visual saintia sangat terbataa dalam pwmahaman reflekai alam semesta
KEMATIAN TUHAN MERUPAKAN METAFOR DARI SUATU REALITAS YANG KONTRADIKTIF DARI PERPEKSTIF RASIONALITAS SUBYEKTIF YANG MESTINYA MEMBAWA KEBAJIKAN SOSIAL POLTIK HUKUM EKONOMI BUDAYA. YAITU DEMOKRASI YANG SADAR AKAN ADANYA YANG TRANSSENDEN.
Perlu kiranya tema yg RELEVAN di negri ini yg masih banyak mental MALING walo sdh kaya dan jadi pejabat...
Misal FILSAFAT KEMUNAFIKAN
Kok cerita nitze mirip kisah Abunawas ya. Ke pasar bawa lentera untuk mencari tuhan.
Berapa jumlah nilai 0 yang dibutuhkan agar jadi 1 ?
+1 bukan?
infinite
wahaha seketika semua orang di kolom komentar jadi filsuf 🙄
Luar biasa, mencerahkan
Gelap sekali sekali reformasi ilmu pengetahuan eropa yg dulu saling mendominasi,dan saling menindas maka sebagai bentuk istilah kematian Tuhan, :) sebuah kritikan, maka timbullah pemberontak jiwa diatara antara mereka, ruang2 beradu argument tertutup itu dan berkembang nya ilmu2 pengetahuan lain saat itu, salah satu tentang sains dll, padahal ilmu pengetahuan tentang sain itu bisa selalu juga berubah ubah dan tidak benar mutlak 100% karena bisa saja kesalahan dalam metode, ada juga kesalahan perspektiv diantara klaim sains itu sendiri. moral yang itu bukan terbentuk dari sebuah hasil saintis saja. ilmu pengetahuan itu tumbuh dan berkembang dimana sesuai dengan zaman itu sendiri, jadi sebenar nya kebenaran itu pinjaman ALLAH bagi makhluk nya bagi yg menggunakan akal pikiran yg sehat, dan menerima kenyataan kehidupan baik yg nyata maupun yg tidak nyata. Ilmu pengetahuan itu bukan untuk membentuk moral yg fanatik tetapi ilmu pengetahuan itu sebagai kompas untuk menghadapi dan menyesuaikan diri kehidupan dalam berbagai tantangan dan keadaan dimana kita hidup berdampingan dengan berbagai makhluk dan karakter manusia itu di dalam alam semesta ini. dimana alam semesta ini berubah-ubah banyak tantangan maka disitulah ilmu pengetahuan penting untuk menjadi benteng-benteng dan melindungi satu sama lain baik bagi diri manusia maupun makhluk lain. Jika seorang tukang bangun rumah ada banyak peralatan maka peralatan itu akan menggunakan pada tempat nya masing-masing. ilmu pengetahuan itu juga sebagai sebuah bentuk anugerah kasih sayang tuhan untuk manusia, Allah yg mempunyai sifat kasih sayang, maka anugerah kasih sayang yg Allah tebarkan di alam semesta ini sangat luar biasa besar. dimana manusia ada berbagai macam karakter bahkan ada juga manusia menuhankan diri sendiri, mana untuk membuka tabir-tabir itu lahirlah yg namanya ilmu pengetahuan, karena alam dengan tuhan itu sungguh jauh berbeda sekali. karena alam memiliki unsur-unsur seperti material,, akan tetapi bagi tuhan tidak ..!! karena dia NYA bukan ciptaan, dialah (Allah ) sebagai pencipta dia telah ada sebelum adanya ada. dan dia juga tidak berakhir, seperti ciptaan nya alam semesta ini. kegunaan agama itu adalah untuk membentengi diri bagi manusia dari pengaruh-pengaruh berkembang nya ilmu pengetahuan, dimana ilmu itu ada yg sedang dikembangkan adapun juga sedang berkembang yg belum mencapai sesuatu yg pasti dan masih abu-abu, dimana ilmu pengetahuan masih bercampur aduk antara sangkaan-sangkaan maupun dalam pandangan yg berbeda. secara umum sebahagian ilmu pengetahuan itu untuk mencari pengetahuan kebenaran yang mutlak. kebenaran yang mutlak itu ada pada tuhan,, sebahagian kebenaran itu di anugerahkan pada manusia untuk bisa melihat secara objektive dengan menggunakan metode maupun cabang2 dari pada ilmu pengetahuan itu sendiri. maka jangan takut jika ilmu pengetahuan semakin berkembang dan terus berkembang, karena kita manusia ada kerisauan-kerisaun maka timbul seperti istilah kematian tuhan di eropa. yang mati itu adalah pikiran manusia sendiri tentang ada nya tuhan, karena jangkau pikiran dan akal manusia itu terbatas dalam masalah tuhan. ketika saintis itu berkembang seolah-olah untuk membuktikan ada nya tuhan itu sudah mati, karena para saintis bisa membuktikan sesuatu secara objektiv , bisa mati dari sisi argumen, bisa mati dari pemikiran tentang ada tuhan, bahkan jika manusia menuhan manusia sudah pasti yg mati itu manusia yg dituhankan, karena saat itu peradaban pemikiran orang2 eropa sedang bercampur aduk antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan lain, karena untuk membukti adanya Tuhan tidak bisa menggunakan satu cabang ilmu saja karena ilmu pengetahuan luas dan tak terbatas ada cabang2 nya sendiri maka manusia perlu menggunakan metode-metode atau menyusun kerangka berpikir yg benar dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu kalau dalam islam ada namaya Mantiq jadi bisa digunakan sesuai tempat dan kebutuhan masing2. jadi pikiran kita tidak kacau balau dan abu-abu tentang kebenaran yg mutlak.
Respect....❤❤
Yang saya tangkap, berarti Nietzsche ini selangkah lagi menuju Filsafat Islam. Sayang, tidak sampai.
Salam,nihilis comunity-49:53
Kira bisa minta pdfnya materinya?
teksnya ada gak ya
Teks yang digunakan Romo ada di dalam bukunya yaitu Gaya Filsafat Nietzsche, seperti Kritik atas Sains dan Warta Kematian Tuhan.
hmm ...
Sayang sekali cara pembicara menyajikan materi kayak anak SD, dan suasana jadi mati, hanya ngantuk yg tersisa.
Feno:::::4, baru berkenalan dgn flisafat!!!!!!
Jika nitse suka tuhan yg menari, sy yakin nitse tau tuhan, cuma ga mungkin mengatakan yg swbenarnya di ketahui, nabi muhammad pun ilustratif bercerita apa yg di ketahui, sy pun mengatakan sy suka tuhan yg sukau bergurau,......
Batuk pak aji
..kenapa nietche menulis di cerita itu bahwa orang sinting itu sedang ada pasar saat mengatakan Tuhan sudah mati?....kenapa harus ke pasar? 🙃😁..
...di pasar....
.
..yg tega menjual burung pipit dua seduit?🤔
. tempat jual beli....
..materi ....
....kebendaan buatan manusia...
.....uang....
..mammon....
.dll..dsb...
lalu orang sinting itu ke rumah ibadah juga mengatakan tuhan sudah mati....
hehe..toh berdoa dan beribadah yg diajar NYA yg tersembunyi ya memang dgn cara tersembunyi...krn yg tersembunyi melihat yg tersembunyi?
🤔🙄😔😷😊
lah...
....
😄..
.... ia juga mengkritik sains kan supaya sains harus rendah hati...toh hanya belajar sedikit dari ilmu alam ..... tanpa sains toh terbukti cacing dan burung pipit juga masih survive..😄..
.....
cara memberi narasi yg unik juga...
.... entahlah...
....
Nietzsche, hawkings, max, dan para pengagum "tuhan sosok" atau penolaknya, semuanya salah dalam memahami hukum causalitas.
Beginilah akhirnya nasib manusia yg terpedayakan oleh akal Budi yg tidak tercerahkan oleh sumber kebenaran itu sendiri. Padahal ketika mereka mau mengkaji Al-Qur'an semua bulan itu akan berhenti..
Semua bualan dan halusinasi itu akan berhenti..
Akhirnya kan poinnya TDK jelas...
Inilah akibatnya kalo takut dan TDK tulus mencari kebenaran, padahal AlQur'an itu sangat ilmiah.
Berbicara bla...bla...ngalor -ngidul hingga Tuhan telah menemui maut ,yg berbicara apa sudah pasti bangkainya Tuhan telah di lihat ? ,Apa yg kita yakini yg bersifat abstrak semua kebohongan ? Bagi mana kita melihat suatu "benda" tanpa terlihat tapi bisa di rasakan seperti halnya angin ? , Mengapa kita yg hidup harus menemui ajal ? Dan banyak lagi
Seperti halnya teknologi terupdate manusia dalam menemukan batas paling tepi dari semesta ini. Bahkan jika itu hanya dalam imajinasi sekalipun (kalaupun itu diijinkan/ditolerir oleh koridor filsafat). "Never". Takkan pernah sampai kita pada titik tersebut.
Saat itulah keputusasaan di akhir keterpaksaan. Bahwa segala sesuatu hanya akan berakhir pada seonggok otak yg sebelumnya dan selalu kita sombongkan. Kebenaran yg saat ini diagungkan akan selalu berubah seiring perubahan peradaban.
sepertinya anda salah tanggap dengan kematian Tuhan. Kematian Tuhan artisnya ketidakadanya keyakinan. Karena menurut Nietche keyakin itu adalah bentukan manusia yang dimakan Tuhan. Ketika sudah tidak meyakini keyakinan artinya keyakinan tersebut mati.
Demi Tuhan Sayah Mah Atheis, tentunyaahh.. 😃😂😁