KEBIJAKSAAN (HIKMAH ; bijaksana) meliputi banyak hal (kebaikan ; karunia), namun tidak meliputi semua dari KABAIKAN (khairan). QS al-Baqarah : 269 : ""Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat." HIKMAH (bijaksana) mensyaratkan KEFAHAMAN (Faqih ; fiqh), dan kefahaman mensyaratkan PENGETAHUAN (Ìlmu). Seseorang tidak akan meraih tingkat BIJAKSANA, bila tanpa PENGETAHUAN. dan pengetahuan menjadi bekal untuk mencapai kebijaksanaan.
Seorang ilmuan meneropong tangannya sendiri dgn mikroskop canggih. Dia melihat tangannya hanyalah kumpulan sel-sel dan berkesimpulan tidak ada tangan yg absolut. Kemudian dia meneropong sel-sel penyusun tangan tsb, lalu melihat sel-sel hanya sekumpulan atom, dia berkesimpulan tidak ada sel yg absolut. Lagi, dia meneropong atom, dia menemukan sekumpulan proton; elekton, neutron, dia berkesimpulan lagi, atom bukanlah sesuatu yg absolut. Begitu terus sampai memasuki ranah kuantum, sampai tidak melihat apa-apa. Di tengah ketidak adaan apa-apa itu, dia tau bahwa yg tersisa adalah kesadarannya yg menyadari ketiadaan tersebut. Dia ngeblank beberapa saat, kesadarannya lenyap, disitulah ada kondisi antara sadar dan tidak. Karena dia tidak mampu menyadari apapun tetapi setelahnya dia tau bahwa dia sedang tidak sadar saat itu. Dilepaskannya mikroskop canggih tsb, dilihatnya tangan yg tadi dia teropong, ternyata tangan itu ada, sel itu ada, atom dan elektron juga ada tetapi tidak absolut, semuanya bergantung satu sama lain.
Dengan kata lain bahwa ruh (kesadaran) lah yang absolut, materi hanya sebuah kumpulan energi yang terlokalisasi dengan kadar yang telah ditentukan oleh sang entitas yang berada di dimensi yang tak terjangkau oleh kita makhluknya yang serba terbatas
@@vaisal_vahari Kesadaran juga tidak absolut. Kesadaran muncul sesaat setelah terjadi pertemuan antara benih jantan dan betina secara sukses, walaupun memori, perasaan, dan yang lainnya masih belum muncul. Realitas dunia tidak pernah ada sebelum sirkuit otak manusia terbentuk sempurna. Kalau benar, kesadaran itu bersifat absolut, memiliki inti dan sifat tetap ada tanpa syarat dan kondisi, lalu di mana kesadaran itu bersembunyi sebelum terjadi pertemuan antara benih jantan dan betina? Seperti bunyi senar gitar, muncul sesaat setelah tali senar gitar ditegangkan. Kalau benar, bunyi senar gitar itu bersifat absolut, memiliki inti dan tetap ada tanpa syarat dan kondisi, lalu di mana bunyi senar gitar itu bersembunyi sebelum tali senar gitar ditegangkan? Bisakah tempat persembunyian dari bunyi senar gitar itu dilacak atau ditunjukkan kepada saya? :)
@@vaisal_vahari Apakah Anda ingat kapan pertama kali Anda menyadari dunia ini, atau menyadari eksistensi diri sendiri? Misalnya, pada usia berapa? Lalu, sebelum itu, apakah Anda tidak pernah eksis? Atau eksis?
Ajaran Sang Buddha bahkan tidak mudah dipahami dan dimengerti oleh sebagian umatnya. Hanya orng2 tertentu saja yg punya pemahaman diatas Rata2 manusia pada umumnya yg bs mencerna smua itu. Itulah mengapa umat Buddha semakin sedikit. Krn tidak sanggup menangkap ataupun mencerna apa yg sbnrnya diajarkan oleh sang Buddha. Makna dan arti sesungguhnya yg diajarkan oleh Sang Buddha sebenarnya well far beyond from the Way of thinking dari Rata2 manusia itu sendiri Orang2 itu ya dapat dikategorikan seperti Nietzsche ini. Yang bisa setidaknya memahami apa yg dikatakan Sang Buddha. Seorang Albert Einstein juga mengatakan hal yang sama. Buddhisme adalah satu2nya agama yang mampu mengikuti apa yg disebutkan secara nalar. Dan satu2nya agama yang mampu mengikuti dan selaras dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.
Karena umumnya manusia gak Mao usaha cukup di janjikan sorga saja sdh percaya,dan fanatik,sedangkan ajaran Buddha sangat dalam dan sulit untuk orang yg malas untuk mempelajarinya
Pertarungan Realitas subjektif. Iniilah menariknya, saling memaparkan pemikiran. Kalau di Hutan saling memperebutkan mangsa dan dimangsa, maka di lingkungan intelektual, semua bisa dibahas, bahkan mengguggat "Tuhan" meski terkesan sia-sia. Manarik ini Kang Barayya.
sidharta gautama sungguh sangat memahami akan hal ini. tuhan itu mutlak tidak bisa dan tidak penting untuk di personifikasikan dlm bentuk apapun. fokus saja dgn pengembangan diri dlm kebajikan
Well saya mungkin harus menyampaikan sedikit ketidaksetujuan saya di bagian pembuka, karena menurut saya filsuf barat (terutama yang kontinental) yang karyanya sulit untuk dibaca justru adalah Martin Heidegger, dengan magnum opusnya 'Being And Time' atau bahasa Jermannya 'Sein Und Zeit'. Mungkin bisa dibahas lain kalai pak guru
Pernyataan klasik filsafat Heidegger : apakah kita sadar akan dunia, ataukah dunia yang membentuk kesadaran manusia?.. Jika kita ingin menelaah filsafaat Heidegger baiknya juga kita memahami filsafat Husserl karena metodelogi pemehaman Fenomenologi Heidegger adalah bentuk respon kritik filsafat Husserl.. Kita tidak bisa mencoba menginterpretasi karya Heidegger secara mentah apalagi faktor kesulitan bahasa yang memang disengaja oleh Heidegger dengan maksud karyanya tidak ingin terbawa kedalam logocentris dalam bahasa derida, salah mencerna tafsir karyanya juga dialami filsuf besar lainnya sekelas Sartre. Tapi sedikitnya memang Guru Gembul sudah membawa beberapa pemahaman Heidegger dalam "memahami apa yang ada secara murni dalam persepsi bentuk" ini sudah disampaikan dalam beberapa narasi di episode-2 sebelumnya.
Konsep ketuhanan dlm agama Buddha yaitu tidak laki laki tidak perempuan tidak tercipta dan mutlak yaitu suatu keadaan tanpa kelahiran kembali/nibanna/nirwana, sang buddha menjelaskan semesta bkn diatur oleh suatu makhluk yg mmpunyai otoritas, tetapi diatur oleh 5 hukum yg berjalan tanpa awal dan tanpa akhir (mutlak)hukum itu adalah 1.Utu Niyama, hukum ini mencakup semua fenomena anorganik, termasuk hukum-hukum dalam fisika dan kimia Contoh hujan,panas,dsb 2.Bija Niyama, hukum ini mencakup semua gejala organik seperti dalam biologi,contoh bibit padi pasti tumbuh menjdi padi dan tidak akn membelok menjadi jagung, 3. Kamma Niyama, hukum moralitas, yaitu Hukum sebab-akibat (hukum karma),contoh apapun perbuatan baik atau buruk diri sendiri adalah pewarisnya 4.Citta Niyama, mengenai pikiran misalnya bagaimana proses arus kesadaran pikiran bekerja. 5.Dhamma Niyama, mengenai segala sesuatu yang tidak diatur oleh keempat Hukum diatas. Tuhan/nibanna/arahat adalah suatu kata2 yg sakral yg bisa dirasakan oleh yg telah mencapainya, tingkat kesucian tertinggi ia yg telah berhasil keluar dari alam samsara /kebahagiaan tertinggi,dan itu dicapai dengan melatih sila(kemoralan),samadhi(kesadaran), panna(kebijaksanaan) dan mencabut 3 akar kejahatan yaitu loba(keserakahan),dosa(kebencian), moha(kegelapan batin/pandangan slh) melalui jln mulia berunsur 8 yg ditemukan sang Buddha, semua syair dan kata2 sang Buddha adalah hasil pertanyaan manusia dijaman sang buddha masih ada,dan dirangkum kedlm tripitaka(tiga keranjang),melalui ingatan yg kuat(hasil buah meditasi) para muridnya yg telah mencapai arahat dan menyusunnya kembali menjadi kitab,jadi sang Buddha lahir dibumi kita ini adlh suatu keberuntungan bagi manusia yg berjodoh tuk terbebas dari "penderitaan"dan mencapai kebahagian tertinggi yaitu nibbana/nirwana/arahat/Ketuhanan,dan itu dicapai bkn dgn memohon atau meminta, dhammapada 101"barang siapa yg menginginkan kebahagiaan dgn menyakiti atau membunuh makhluk lain, yg juga sama ingin mendapatkan kebahagiaan,maka ia tdk akn mendapatkan kebahagiaan itu sampai akhir hayatnya ",maka umat Buddha berpedoman 5 sila (jgn membunuh,jgn mencuri,jgn berdusta/berbohong,jgn berzina,jgn mabuk mabukan yg melemahkn kesadaran) yg di subsub oleh para bikkhu kedalam praktek ketat 228 sila,jadi apapun yg terjadi dlm hidup kita bukan pemberian ataupun hukuman tetapi buah sebab akibat diri sendiri.
guru gembul kurang refrensi soal ucapan Nietzsche, yg dimaksud oleh Nietzsche Tuhan telah mati adalah penderitaan manusia yg ditanggung oleh Yesus Kristus, karena penderitaan itu dibawa mati oleh kristus maka manusia sudah bebas dengan kehendaknya sendiri tanpa ditakuti oleh dosa, sebab dosa manusia sudah ditanggung oleh Yesus Kritus, karena sejak awal dosa adalah penderitaan manusia tanpa batas (Upah dari dosa adalah maut) oleh karena itu Tuhan sendiri yg menangggung penderitaan itu.
inilah mengapa filsafat budhisme itu diturunkan pd para pertapa dan org2 yg berkesadaran tinggi, bukan rakyat jelata. soalnya g sampek frekuensinya wkwkwkw :V
Terimakasih Guru Gembul🙏 pada akhirnya semuanya relatif atas asumsi subjektif manusia. Hal yang absolut itu tidak benar2 ada! karena saya hanya sebagai manusia. Selama sy menjadi manusia semua ini adalah subjektif yang sifatnya relatif maka dari itu saya mustahil bisa mendefinisikan sesuatu yg absolut😁
Ijin comment : Pemahaman ttg buddhism oleh guru gembul ada kekeliruan . 1. Natthikavada yg dijelaskan dalam digha nikaya 23 . Merujuk pada penjelasan sang buddha ttg beberapa pemahaman/konsep yg ada di dunia . ( natthikavada refer to nihilisme ) . Jadi natthikavada bukanlah konsep yg ditawarkan /dibabarkan oleh sang Buddha . 2. Ttg atta atau anatta , itu sudah jelas dijelaskan dalam sutta sebagai Ti Lakkhana ( three character of existence ) . 1. Anicca ( semua yg berkondisi tidak kekal adanya ) 2. Dukkha ( semua yg berkondisi mengalami ketidak puasan ( suffering ) . 3. Anatta ( tidak ada aku yg kekal ) . Jadi sudah jelas konsep buddhisme adalah anatta . Tp utk memahami anatta perlu adanya paradigma berfikir yg mesti digeser dari konsep eksistensi ke konsep experiencing . Mohon guru gembul belajar lebih dalam ttg sesuatu yg belum anda pahami dan jangan mulai beropini ttg sesuatu yg anda tidak pahami. Terima kasih. Untuk memahami lebih dalam mungkin saya bisa referensikan : tag line di youtube : bhante punnaji maha thera . Master of canon ( pali ) . Those who believe in god and those who not believe in god , they are in the same boat . Because they don't know what they believe in. They just see in the existencial way. But never experiencing it.
Ya bisa juga lihat dan dengarkan ceramah2 dari Bapak Ahmad Hazairin Ramli (Pak Febi) Beliau seorang terpelajar dan dgn latar blkg agama lain sebelum belajar Buddhisme. Beliau juga Bijak, mengambil apa yg bermanfaat tanpa menghujat. Marilah kita belajar sesuai dgn kemampuan masing2, dan jadilah bermanfaat bagi semua makhluk. Sādhu..Sādhu..
Ini ilmu paling berharga ❤ biasanya hanya para Theravadin yang punya otentikasi ajaran Nya yang sangat logis sejauh nalar sanggup mengembangkan ajaran Buddha sejauh yang bisa manusia buktikan termasuk keberadaan Surga sekalipun masih tertantang untuk dibuktikan dan sangat bisa terbukti ada😊😊🙏🧧
Guru Gembul menurut saya tidak sedang beropini, tetapi justru beliau sedang mencoba untuk memahami doktrin yg berat' 😅 ini. Saya sangat mengapresiasi beliau untuk mencoba memahami Ajaran Buddha. Jarang lho orang penganut ajaran tertentu mau untuk belajar dari ajaran lain....❤ Thanks Guru Gembul 🙏
Ini kenapa 12th lalu nilai filsafat saya paling bagus 'c' itu juga hasil remedial ke-2 hehe apalagi pengantar matkulnya bhs inggris, tapi penjelasan Pak GurGem lebih bisa dicerna dibanding dosen filsafat lainnya bukan karna pake bahasa indonesia tapi memang lebih tersusun. Apalagi ada beberapa dosen filsafat yg memang basicly 'atheis' mencoba merekontruksi pemahaman absolut tentang Tuhan padahal dosen filsafat saya kira harus mengerti mahasiswanya pasti memiliki tendensi terhadap agama yang dianut masing-2.. dulu masuk kelas filsafat kalimat pembukanya pasti "Neraka sedang direnovasi karna banyak yg demo sedangkan Surga ditutup dulu soalnya pengelolanya lagi liburan" haha ya sontak otak manusia yang beragama memberontak walaupun tau itu guyon. Matur nuhun Pak Guru🙏🏻
Satu hal yang penting tapi belum dijelaskan pak gembul guru adalah bahwa Buddha memang (tercatat) menjelaskan dua "level" kebenaran (satya) yakni konvensional / temporer (saṁvṛti) dan tertinggi / mutlak (paramārtha). Terkait kosong adalah isi (ka-shunyata-n) itu adalah kebenaran tertinggi. Dan pemahaman itu lazimnya dicapai dengan pengalaman meditasi. Bukan dengan diskursus intelektual semata.
@@prakasarevo5435 saya Buddhis, kalau kekosongan yang dimaksud Buddha tidak sesimpel vakum itu, karena kekosongan (shunyata) itu terkait dengan konsepsi 12 mata rantai saling bergantungan (pali: paticcasamudpada). Kecuali kalau kosong yang dimaksud sesuai dengan kosakata kamus bahasa indonesia, ya saya no comment 😇
Yah . DiKarnakan pengamatan, PEREALISASI, penalaran, terjernih hanya ada di dalam samadhi itu sendiri. Apalagi meditator nya itu mampu memasuki alur kejernihan batin yang dalam, disitu hasil akan berbeda dengan kesadaran pada umumnya
dulu sy penah tanya pak guru " katanya openmind, tapi selalu bilang. yang bener gini baraya.. yang begitu salah baraya.. " dan pak guru jawab dengan bahasa. bahwa itu adalah ketidaksengajaan karena spontan. tapi di video ini saya baru mendapat klarifikasi yang sangat memuaskan dari pak guru. baarakallah (komen sebagai sebagai muslim)
Pak guru dah hampir 2 tahun saya nungguin part 2 dari episode 106..oiya selamat yaa pak guru akhirx tembus 500rb subs..gak ada episode spesial nihh macam dulu2..jujur saya trharu mlihat perkembangan chanel GG ini..dari yg backgroundx papan white board nebeng sampai sekarang yg masyaallah keren studiox..dari yg dulu kalau ngomong suarax balapan ama suara angin sampai sekarang yg bening nan memanjakan telinga suarax..hehehehe Alfatihah khususan pak guru n seluruh crew yg terlibat dalam chanel ini
topik berat nih, bahkan viewersnya dikit..terlalu overwhelming buat mayoritas penonton Indonesia 😮💨 meski demikian filsafat tetap jadi ciri khas dan pembahasan menarik di channel ini
Pak, boleh request bahas tentang Pakta Umar/Pact of umar? Saya sempat nemu video yg bahas ini, katanya pakta ini bener2 represif pada warga nonis Yerusalem di bawah kekuasaan Islam (Khalifah Umar saat itu) sedangkan kalau sy baca di sumber2 Islam rata2 menyatakan sebaliknya. Saya bener2 penasaran penjelasan dan pendapat bapak ttg pakta ini. Teruma kasih
Empat kebenaran Ariya/Mulia: > Kebenaran tentang dukkha > Kebenaran tentang sebab dukkha > Kebenaran tentang lenyapnya dukkha > Kebenaran tentang jalan menuju lenyapnya dukkha Jalan Mulia Berunsur 8 > Pengertian Benar (sammä-ditthi) > Pikiran Benar (sammä-sankappa) > Ucapan Benar (sammä-väcä) > Perbuatan Benar (sammä-kammanta) > Mata Pencaharian Benar (sammä-ajiva) > Daya-upaya Benar (sammä-väyäma) > Perhatian Benar (sammä-sati) > Konsentrasi Benar (sammä-samädhi) 😅saya coba-coba googling, mungkin itu yang di maksud guru gembul.
Trims pak Guru uda berusaha menjelaskan teori Buddhism. Cendekiawan Buddhis juga tak mudah menjelaskan ttg kesunyataan tsb. Apalagi yg backgroundnya non Buddhis.
Hampir sama dengan syair Ibnu arabi; "Kita berasal dari ketiadaan dan akan menuju kepada ketiadaan" -ibnu arabi. Syair ini sangatlah dalam bagiku, Terutama dalam Rana sains. Makanya aku mau request Bahas syair dan pemikiran Ibnu arabi dari guru gembul😁🦚❤️. Sukses selalu
Ubermensch Nietzsche bukan hanya tentang Tuhan, seorang Ubermensch adalah mereka (manusia) yang melampaui batas ( manusia super). Seorang Ubermensch adalah mereka yang otentik sebagai dirinya sendiri, memilih sesuai keinginannya sendiri tidak ikut-ikutan dan Nietzsche bilang seorang Ubermensch jumlahnya sedikit.
Mantap Pak guru, selalu memberikan penjelasan hal" Abstrak tentang kenyataan, ke tiadaan, yang mungkin orang awam bisa jadi bingung bahkan pusing. Tp itu sebenarnya masalah pembelajaran sudut pandang mengenai realitas
Sedikit dari penjelasan ini pernah aku dapat dari buku gaya filsafat nietzsche-setyo wibowo. Nietzsche terpangaruh pikiran dari arthur schopenhauer, ya mungkin bukunya the world as will and representation, dimana arthur juga sepengetahuan aku terpengaruh pikiran buddhisme. Semoga arthur schopenhauer juga bisa dibahas, termasuk ketika dia mencoba menantang g.w.f. hegel.
Justru di alam manusia inilah segala hal2 yg bermanfaat akan lebih mudah dicapai, tentunya dgn mempelajari Kebenaran itu sendiri. Di dalam tubuh yg tidak sampai 2 hasta inilah dapat dipelajari asal dukkha, penyebab dukkha, berakhirnya dukkha, dan jalan menuju berakhirnya dukkha.
pak guru bahas sejarah hitler dong terutama versi yang mengatakan bahwa ia kabur ke hindia Belanda, mengingat hal itu sangat mungkin terjadi mulai ditemukannya pasukan nazi di hindia belanda sampai bbrpa hipotesis lainnya, tidakkah mungkin untuk sekelas orang pertama nazi ketika diperkirakan mau kalah ia tidak terlebih dahulu diselamatkan, sedangkan josef mengele saja bisa diselamatkan dengan kabur ke amerika selatan. mohon penjelasan pak guru.
Ijin meluruskan Pandangan yang dibacakan pada 12:26 dibantah oleh Sang Buddha dan pada Samyutta Nikaya 24:5 sang Buddha tegas mengatakan pandangan tersebut adalah pandangan dari manusia yang belum tercerahkan dan Sang Buddha tidak pernah berpandangan demikian
Buddha pun pernah berdebat oleh seorang Nihilis dan seorang Atheis Pandangan keduanya dibantah oleh sang Buddha pada Majjhima Nikaya 60: Apannaka Sutta
Cari saja, satu2nya ajaran yg mengajarkan anatta ( tanpa 'aku'). Aku diciptakan oleh pikiran itu sendiri dan semua yg terbentuk itu tidak kekal. Ajaran Buddha membantah 'aku' / 'arwah' / 'inti' yg kekal. Tujuan akhir = sampai kepada 'yg tidak diciptakan'. Ajaran non-teis = bukan menghambakan diri.
Yang ada adalah pikiran, pikiran ada karena panca Indra merespon kemudian mengartikan, kemudian muncul ego, dari ego lalu munculah aku, kamu, dan mereka. Sesungguhnya yang ada hanya kesadaran , tiada kesadaran maka tiada apa apa, ini adalah penemuan yg baru bisa dipahami dengan praktik self inquary. ~Ramana Maharsi~
Maka dari itu 👉 penekanan pada pembedaan itu sendiri . Harus mampu membedah yang dimaksud pikiran sebagai pikiran, perasaan sebagai perasaan, kesadaran sebagai kesadaran .
4 hal yg tak terceritakan, tak terpikirkan, tak terbayangkan : 1.Ketuhanan 2.Nirvana 3.Hukum karma 4.Alam semesta Hanya yg sudah tercerahkan dengan kebijakan murni yg bisa memahami dengan jelas kebenaran yg hakiki, pandangan terang nya tidak terditorsi lagi kotoran batin kebencian, keserakahan dan ketidak tahuan.
Sang Buddha membabarkan dalam tripitaka ,terdiri dari 84.000 sutta/hukum kebenaran,dan sesungguhnya hukum semesta yg tdk dpt diintervensi oleh makhluk apapun karna hukum tersebut berjalan otomatis tanpa batas wilayah dan batas agama, sang Buddha yg mampu menjelaskan dan menjawab segala keraguan dan pertanyaan manusia.
Kalau bahasa sundanya mah, bahasan ini teh geus molotok mang tahun2 bahasanna teh eta2 wae, jujur bahasan guru gembul ini jelas banget persis sama apa yang tiap kali dibahas oleh bhante atau romo saat diskusi tentang dhamma. Pastinya kalau bahasan video ini anda mengerti itu berarti anda belum mengerti, kalau nda mengerti berarti anda belum mengerti (canda2) etapi keren pak guru bisa jentre bener ngebahas bahasannya yang puyeng ini
Koreksi: Kutipan GG yg di sebutkan berasal dari Natthikavada Nikaya Pali sebagai ajaran Buddha itu tidak benar,itu adalah ajaran dari seorang pertapa yg bernama Nigantha nataputta (bukan ajaran Buddha). Justru Buddha menentang ajaran itu. ceritanya ada di dlm Tipitaka pali.
Apakah kau punya hati? Mana hatimu tunjukkan padaku dimana letak hatimu...(saya bingung menjawabnya) kakek itu terkekeh...hati itu muncul saat kau menggunakannya ...alam punya hukum alam manusiapun punya harus berpedoman pada hati nurani ,tiap melakukan sesuatu lakukanlah dengan hati Itu sebagian kata2 yg saya ingat saat berbincang dengan seorang kakek tionghoa saat bertemu dlm perjalanan disebuah bus . saya tdk sempat tanya apa agamanya jadi tidak tau filsafatnya berasal dari ajaran apa.. tapi kata2nya cukup berkesan bagi saya
1. Menganggap Nietzsche berangkat dari relativisme itu kurang tepat, lebih pas kalau disebut sebagai perspektivisme. Nietzsche tidak ambil pusing soal Kebenaran seperti yang diagung-agungkan oleh para filsuf sejak zaman Sokrates-Plato sampai zamannya. Nah, justru dengan memahami perspektivisme, kita bisa lebih memahami mengapa Nietzsche menyangkal validitas tentang kenyataan objektif, Kebenaran, Tuhan. Kemudian menunjukan bahwa konsepsi semacam itu ada dan berpengaruh karena berguna, bukan karena dalam kenyataannya memang ada, dan pada gilirannya mungkin saja kita mendefinisikan segalanya berdasarkan utilitasnya. Konsepsi tentang efek retorik kebenaran semacam ini bisa ditelusuri kembali ke esainya yang berjudul On Truth and Lies in An Extra-Moral Sense, di mana Nietzsche membahas bagaimana metafor bisa dianggap sebagai kebenaran dan terlupakan dari fungsi kebahasaannya sebagai majas/kiasan. Hal lain yang membuat posisi relativisme tidak tepat kalau membicarakan pemikiran Nietzsche salah satunya menyangkut penciptaan nilai itu sendiri yang tidak mungkin dilakukan secara ex nihilo (yang saya maksud di sini adalah anggapan tentang ketiadaan secara ontologis, teologis, dan teleologis). Sebab bagi Nietzsche segala sesuatunya berasal dari kehendak untuk kuasa dengan segala variasinya, maka jangan heran kalau dalam bukunya yang lain kita menemukan istilah seperti kehendak untuk sistematisasi (kalau tidak salah dalam Senjakala Berhala) atau kehendak pada kebenaran (dalam The Gay Science dan Beyond Good and Evil). Dan ini menyangkut siapa pihak yang dia kritik, pendeta dan para filsuf yang berperspektif bahwa kebajikan tertinggi dalam kehidupan adalah mencari Kebenaran. Dan semakin kurang tepat karena dari sini, tindakan manusia untuk menginterpretasi dunia menjadi konsep-konsep, menandakan adanya pembalikan atas nilai-nilai. Apakah sesuatu bisa dikatakan relatif ketika nilai seperti benar dan salah, atau 10 dan 0 dibalikan posisinya, yaitu diunggulkan dan diprioritaskan di atas lawannya? Bukankah yang terjadi malah perbedaan sudut pandang, karena kasusnya tidak seperti analogi gelas yang diisi air separuh kemudian apakah akan disebut setengah penuh atau setengah kosong, tetapi sampai bagaimana kalau dipenuhkan atau dikosongkan sekalian. Sehingga, kalau tidak salah dalam Senjakala Berhala, Nietzshe menanyakan mengapa kita tidak pernah menghendaki kekeliruan. Padahal dalam proses trial and error kita bisa menemukan cara yang benar, atau juga menguji hipotesis melalui prinsip falsifikasi. Dengan menaruh Nietzsche dalam posisi perspetivisme, kita juga bisa melihat mengapa dalam genealogi moral, nilai moral seperti kebaikan dan kejahatan yang diajarkan Kritianitas pada awalnya bermula dari kelemahan fisik kaum pendeta yang bisa jadi ditindas oleh kasta ksatria yang lebih unggul secara fisik, pendeta menganggap bahwa kelemahan mereka itu baik, kemampuan mereka untuk berpikir dan berdiskursus itu lebih baik dan bajik, daripada kekuatan fisik yang diunggulkan ksatria dan mereka seharusnya malu karena telah berperilaku jahat. 2. Nietzsche bukan nihilis, malah khawatir kalau nihilis yang dia diagnosis semakin menggejala, tidak disadari, dan menghinakan bagi peradaban Eropa. Nietzsche gambarkan gejala ini dalam figur 'manusia akhir/purna', yaitu manusia yang terlalu dimanjakan oleh kenyamanan yang membuat kehidupan jadi dekaden seperti yang digambarkan Zarathustra dalam prolog Demikian Sabda Zarathustra (hal. 48): "Lihat! Aku tunjukan padamu Manusia Purna. "Apakah cinta? Apakah penciptaan? Apakah hasrat? Apakah bintang? Demikianlah Manusia Purna bertanya dan mengedipkan matanya. Bumi pun sudah jadi kecil dan di atasnya melompat-lompat Manusia Purna, yang membikin kecil segalanya. Keturunannya tidak dapat dimusnahkan seperti kutu tanah; Manusia Purna hidupnya paling lama." Posisi Nietzsche sebagai filsuf yang mendiagnosis nihilisme tetapi bukan nihilis terlihat dari 'metodenya' yang dia sebut sebagai berfilsafat dengan palu. Apa maksudnya? bukan seperti Nabi Ibrahim AS yang menghancurkan berhala dengan kapak, tapi seperti komposer yang mengetuk garpu tala untuk mendengarkan frekuensi nada, mendengarkan kehampaan berhala nilai-nilai dan mengetahuinya sebagai hampa, bahkan omong kosong belaka. Nilai-nilai semacam inilah yang disinyalir membuat masyarakat jadi dekaden karena kebenarannya diterima begitu saja, tidak pernah dipertanyakan kembali, dan mendorong orang-orang untuk mengklaim mengetahui kebenaran padahal berdusta. 3. Ubermensch, Manusia-Atas, atau kalo terjemahan HB Jassin, Manusia-Unggul (Zarathustra, hal. 45). Tidak dimunculkan untuk menggantikan definisi tentang Tuhan yang baru. Dan figur ini bukan manusia atau individu, tapi gagasan yang membawa manusia ke tahap evolusi kebudayaan/masyarakat yang tidak terbayangkan oleh manusia saat ini. Mengapa tidak terbayangkan? Karena peradaban manusianya belum mampu mengatasi gejala-gejala nihilisme yang diakibatkan oleh keruntuhan nilai-nilai moral dan kematian Tuhan. Sebagai gagasan setingkat mitos, Ubermensch ini akan membimbing manusia yang secara peradaban tidak bertuhan, dan tidak hendak memuja bayang-bayang Tuhan yang telah mati secara sembunyi-sembunyi, menuju proyek pembalikan semua nilai (transevaluasi of value) yang mula-mulai diinisiasi oleh manusia bermental afirmatif terhadap kehidupan, mampu mengatakan 'Ya!' atas kehidupannya sendiri meskipun harus mengulangi segala kenikmatan dan siksaan yang dialaminya sampai akhir hayatnya tanpa ada yang berubah sedikit pun (kengerian yang kosmik ini), dan seperti Dewa anggur orang Yunani Dionysus yang cerita hidupnya dipentaskan dalam drama tragedi dan penuh dengan gejolak instingtif yang membuat ekstase. 4. Saya kurang sreg dengan upaya pak Guru Gembul untuk menjuktaposisikan nihilisme dalam pemikiran Barat dengan ajaran Buddhisme. Setahu saya, dalam konsepsi Hindu-Buddha ada beberapa istilah yang mengacu pada kekosongan yang belum tentu bermakna serupa dengan nihil atau nihilistis, misalnya Sunyata, Mu, bahkan Nirwana juga bisa dipahami sebagai kekosongan dalam arti pemadaman. Nilai kurangnya, di sini ada kecenderungan cara pandang orientalis, yang pada umumnya fatal karena berakar dari kesalahpahaman akademisi Eropa untuk memahami budaya Timur yang cenderung dipandang irasional, emosional, dan lebih inferior dari pemikiran Barat.
Cakep. Menurut anda, Islam itu Master morality atau Slave morality? Nietzsche beranggapan dalam Will to Power. ISLAM adalah produk kasta Aria (Noble/Master), dan mampu melahirkan budaya. Jadi Islam itu Yes-Saying. Beda dengan Kristen, lahir dari Chandala ( kelas bawah )
Pak GG pernah menyebut bahwa anak² sekalipun itu filsuf² kecil, hanya saja pemikiran mereka dibunuh sedari awal oleh orang tua & masyarakat. Entahlah, klo tak salah itu dr episode pak GG yg AoT
Saya baru saja menonton video dari rumah editor. Dan video itu juga menceritakan tentang ketiadaan yang membuat sesuatu itu menjadi ada. Perbedaan nya dari video pa gembul ini iya lah video pa gembul bertema filsafat, sedangkan rumah editor bertema fisika...
Yg saya lihat dalam film Everything Everywhere All at Once, film itu menggambar pertarungan antara dua penganut filosofi yg berbeda, yaitu Nihilisme vs Eksistensialisme. Mungkin guru gembul bisa membahas film ini serta makna yg ada didalamnya, karna film ini memiliki banyak makna filosofi yg saling melengkapi satu sama lainnya
Dari penjelasan Guru Gembul ttg Karma, Samsara, dll adalah realitas absolut adalah tidak tepat. Karena itu bukan realitas melainkan hukum. Hukum kesunyataan adalah hukum yang abadi, berlaku dimana mana, mengatasi ruang, waktu dan keadaan. Hukum Karma, Hukum sebab akibat, dll. Sedangkan realitas absolut/hakiki dalam agama Buddha adalah 1. Kesadaran 2. Faktor mental 3. Materi 4. Nirvana Realitas absolut pun dibagi lagi 1. Berkondisi : kesadaran, faktor mental, materi 2. Tidak berkondisi : Nirvana Realitas yg berkondisi tidak kekal. Krn sesungguhnya realitas berkondisi tersebut, muncul lenyap, muncul lenyap sangat super cepat, secara terus menerus Krn itulah disebut isi adalah kosong, kosong adalah isi. Ada adalah tidak ada. Tidak ada adalah ada. Disebut Kosong/tdk ada krn lenyap Disebut Isi/ada krn muncul kembali
Ada cerita dalam Buddhisme tentang ikan dan kura2 yg bersahabat karib. Suatu waktu sang kura2 berjalan2 ke daratan, sesudah kembali ke danau maka sahabatnya si ikan bertanya "bagaimana keadaan lingkungan air di daratan, apakah jernih, tidak berbau dll?". Sang kura2 menjawab di darat tidak ada lingkungan air, yang ada adalah lingkungan udara. Si ikan tidak mengerti dan menjadi tidak percaya, mana mungkin di daratan lingkungannya bukan air? Ini terjadi karena seumur hidup si ikan hanya tahu lingkungan air dan dia hanya bisa hidup di air saja. Pertanyaan si ikan bisa diibaratkan pertanyaan ttg Tuhan dr manusia umum, atau pertanyaan2 si pertapa (yg belum mengerti dan mengalami pencerahan) kepada sang Buddha. Apapun jawabannya pasti menjadi tidak tepat krn si penanya tidak/kurang memahami dan mengalami objek yg ditanyakannya. Jadi kalau sang Buddha tidak menjawab, itu bukan karena beliau tidak tahu tetapi karena sang Buddha tahu bahwa si penanya belum siap untuk memahami jawabannya. Jangankan persoalan2 abstrak diluar jangkauan pemikiran dan indra2 manusia biasa, hal yg simple saja seperti menjelaskan dengan kata2 tentang warna kepada orang yg seumur hidupnya buta warna itu bs dikatakan hampir tidak mungkin.
@@alexalief6063 gpp mas, bagi saya tidak menjadi masalah, krn suatu kebenaran bagi seseorang dibatasi oleh apa yg ditangkap oleh indera2 dan kemampuan berpikir ybs untuk menginterpretasikannya ☺️🙏
@Hinata hyuga Dalam Buddhisme, bila manusia yg "terbatas" berusaha mendeskripsikan tentang Tuhan yg "tidak terbatas" maka akan mirip seorang yg buta warna sejak lahir (tanpa pernah melihat sendiri seperti apa warna itu) berusaha mendiskripsikan tentang warna. Saya tidak paham ttg pengertian Tuhan dlm agama2 lain jadi bukan ranah saya untuk membenarkan/menyalahkan. Saya edit untuk menghindari komentar yg tidak perlu 🙏
Wow. Keren. Tuhan itu subjektif. Tuhan itu terletak pada konsep. Smua org bisa berpikir ttg tuhan dan pasti berbeda. Maka tuhan itu sbenarnya tidak ada. Dia hnya ada dalam pikiran manusia. I believe this concept
Sedikit tambahan saja pak guru,... Bagian tiada ayah dan ibu dst nya itu dalam Buddhistme itu adalah bagian dari pandangan salah maka dari itu ajaran selanjutnya adalah ajaran tentang karma dst dijelaskan sebagai pandangan benar. Berikut saya beri kan ref nya. Semangat terus pak guru 👍🙏🙇 Dan apakah, para bhikkhu, pandangan salah? ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir kembali secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakan dunia ini dan dunia lain.’ Ini adalah pandangan salah. “Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pandangan benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada pandangan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan; dan ada pandangan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan. “Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? ‘Ada yang diberikan dan ada yang dipersembahkan dan ada yang dikorbankan; ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; ada dunia ini dan dunia lain; ada ibu dan ayah; ada makhluk-makhluk yang terlahir kembali secara spontan; ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakan dunia ini dan dunia lain.’ Ini adalah pandangan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan. suttacentral.net/mn117/id/anggara?reference=none&highlight=false
Ya, perlu perenungan sgt mendalam baru bisa di capai pengertian "wujud adalah kosong, kosong adalah wujud". Jika org yg pemikiran nya sempit dijelaskan sedetil mgkn jg gk akan pernah bisa Mengerti,bahkan kita dibilangnya gila/bodoh. Dialah yg Plg benar. Terhadap org demikian mmg sebaiknya kita diam seperti yg Sang Buddha lakukan. Sampai ybs suatu ketika mecapai tahap yg bisa menerimanya.
@@bababoeythehorsemen8462 Justru Konghuchu/Confucianism kebalikannya Taoisme.... Taoisme lebih mirip Buddhisme.... Pun definisi Konghuchu/Confucianism yang dianut orang-orang Chinese sekarang merupakan Neo-Confucianism yang merupakan penggabungan Agama asli Cina: Konghuchu & Tao dengan Agama Buddhisme dari India....
@@dionbenandito2025 emng konsepnya beda siapa bilang sama kan gw bilang kesaamanya tujuanya buat doktrin confucianisme lebih mengajarkan etika dan mengutamakan keluarga sedangkan taoisme di buat karena orang banyak stresst jadi di buat lah taoisme
@@Integurs emng udh di bahas stoa(stoik) itu semua orang paham bukan untuk orang cerdas udh di jelasin ama guru gembul begitu jga taoisme,confucianisme,dan hedonisme itu simpel jga dan semua orang pahami
Om Swastiastu 🙏 Salam dari Bali 👍 JRO JEPANG murid PESULAP MERAH INDONESIA‼️ pembongkar oknum balian/dukun/paranormal pengguna trick sulap ✊ *Salam Waras Berlogika* Om Santhi, Santhi, Santhi Om
🤯 woow kebingungan subjektif yg paradoks inimembuat saya harus menyimak berunlangkali konten yg satu ini .kemungkinan ini merupakan konten pak guru yg paling susah untuk saya cerna
Satu lagi ucapan pak guru yg teruji bener, guru pernah bilang "orang kita (indo) suka mencari sosok untuk dipuja puji, sanjung sanjung,..diangkat angkat...(disosmed), tapi juga untuk langsung di hancurkan sampai tak tersisa.... (TRAGEDI LESTI- BILAR)
Ijin pakk Guru, Prajna Paramita Sutta bukanlah bagian dari khotbah sang Buddha Gautama, Prajna Paramita adalah teks Mahayana yang berisi khotbah Boddhisatwa Avalokiteswara kepada Sariputra. Prajna Paramita sutta tidak ada dalam tripitika hasil konsili pertama (rapat agung setelah sang Buddha parinibbana, untuk mengumpulkan khotbah dan aturan hidup bhikku), padahal Sariputta mengikuti konsili itu. Prajna Paramita sutta ditulis di China dan bagian dari Buddha tradisi Mahayana
Sebenarnya asal usul dri Sutta Prajna Paramita sudah tidak bisa ditrack lagi secara metodologi historis, cma versi tertua nya itu adalah terjemahan bahasa mandarin. Dari beberapa hal yang saya ketahui dalam ajaran Buddhisme(krn saya menganut Buddhisme sndri) sebuah khotbah dari para Suci terkadang bisa disampaikan melalui interaksi batin di dimensi lain, jdi ktika sampai di dimensi bumi bisa saja terjadi kesalapahaman akan keberadaanya
Sutra ini merupakan maha karya dari sang mara karena menjungkir balikkan semua Sendi2 Dasar Buddhisme. 4 Kesunyataan Mulia. Panca Khanda. 7 Faktor Pencerahan. 8 Jalan Mulia Berunsur (8). Tilakkhana (anicca dukkha anantta). Paramattha Sacca ( Citta Cetasika Rupa Nibbana). Paticca Samuppada (Sebab akibat yg saling ketergantungan). Hukum Kamma (sebab akibat).
Kecerdasan tertinggi adalah welas asih kepada semua mahluk. Pikiran yg berproses selalu menggunakan konseptual sehingga muncul dualitas, seperti aku sedang bahagia, aku sedang marah dstnya. Aku dan perasaan yang muncul adalah hal yang sama yaitu aktivitas pikiran yang tidak disadari. Jika pikiran bisa mengamati hal itu maka tidak ada dualitas, yang tinggal hanya realitas. Apa yang dilihat, digambarkan dan dirasakan pikiran pada dasar kosong tanpa pemilik, karena pikiran melakukan trik, maka dirasakan seolah olah ada sosok. Pikiran tanpa pemilik bisa mengembangkan welas asih dengan sangat baik. Ikhlas dengan apapun. Itu yang dibicarakan sutra yang dikutip guru gembul. Semoga membantu.
Congrats pak guru buat 500k subs nya, semoga makin semangat buat bikin konten prank sama grebek rumah artisnya ya pak, karena konten seperti itu adalah konten konten yang sangat daging, ilmu nya tbl tbl yang bisa kita ambil dari konten konten seperti itu. 🤣
Saya jadi ingat pertanyaan Gus Ulil; "Apakah toleransi berarti mentolerir orang yang tidak toleran?" Dan sampai hari ini sy belum menemukan jawaban yang memuaskan dari pertanyaan tersebut.
Sikap. Menyikapi perasaan, kebutuhan, aturan main, ketidaktahuan, Sikap menunda atau menyudahi. Melakukan atau tidak melakukan Mempedulikan atau tidak mempedulikan Mengurus atau tidak mengurus. Karna rasa, Dari rasa, ke rasa, untuk rasa 😂 Rasa kesekarangan, Dan pertimbangan rasa di masa depan. Dst😂😂
quotes nietze yg paling sy pegang sebagai pedoman ialah kalimat yang berbunyi "suatu hal yang tidak membunuhmu akan membuatmu lebih kuat" ini sangat relate dgn kehidupan saya dalam menghadapi masalah.
Pak guru bahasdong tentang wasiat nabi muhamad saw apakah nabi nulis wasiat apakah wasiat nabi berkaitan tentangkepepimpinan pengganti nabi mohon dibahas pak guru haturnuhun
Yang sy pahami dr isi episode adalah bhw segala sesuatu itu, baik itu kejadian, keadaan, ataupun keberadaan apapun, itu selalu dibatasi oleh dimensi (ruang, waktu, dll) nya. Artinya keberadaan itu sll dibatasi. Tdk ada suatu wujud yg tdk dibatasi / terbatas. Jadi, tdk ada keberadaan yg mutlak, kecuali keberadaan yg definisi nya di luar takaran kapasitas otak manusia. Bagi yg percaya bhw tdk ada sesuatu yg di luar kapasitas otak manusia, ya berarti tdk ada apa2 di luar fisika.
Dalam ilmu pengetahuan modern sesungguhnya dari suatu kehancuran materi/benda/zat ,akan membentuk suatu zat,benda dan materi baru dalam bentuk yg lain itulah kalam illahi,yg dimaksud tuhan telah mati adalah persfektip tentang tuan (makhluk) yang mati walaupun efeknya masih dirasakan bahkan mempengaruhi dunia,💙.
konsep ada dan tidak ada menjadi paradok, akibat ada nya konsep waktu, sebuah objek itu dikatakan "ada" tapi kapan, kalau suatu saat ia menjadi "tidak ada" apakah sesuatu tersebut masih bisa disebut "ada".
Sebenarnya sampai tingkat molekuler atau lebih kecil lagi, partikel penyusun benda mati dan benda hidup sudah ada sejak dulu dan diperkirakan abadi. Contoh manusia lahir (mulai ada), hidup, lalu mati (tidak ada), tapi unsur pembentuk manusia tadi misal air (H2O), karbon, nitrogen, fosfor, dll sudah ada sejak dahulu dan selalu ada, tidak berumur, dan tidak terikat oleh waktu. Bahkan benda yang dibakar walaupun reaksinya irreversible tapi sebenarnya terdapat perubahan energi dan partikel di dalamnya, jadi bendanya tidak benar-benar lenyap tapi hanya berubah wujud saja.
Semua agama baik karena semua agama ajarin kebaikan.yg tidak baik itu penganutnya di masing2 agama.yg baik juga banyak di semua agama.TUHAN suka orang yg melakukan kebaikan dengan nyata bukan dengan teori(cuma bisa berbicara ini baik itu baik tapi tidak praktekkan ke masyarakat).DOA terbaik adalah melakukan kebaikan nyata dan tulus.dan jangan bicara sesuatu yg kita ga tahu atau kuasai ilmunya
Ketika seseorang menolak definisi nihilisme yang seperti Nietzche dan kebanyakan orang jelaskan, apakah dia termasuk nihilis? Tapi memangnya siapa yang punya otoritas untuk mendefinisikan nihilisme yang benar-benar nihilisme itu seperti apa. Aduh, pusing saya jadinya, Om Guru.
@@budisoloofficial4801 Siap makasih.. kebetulan sy pernah denger ceramah bhante Uttomo, saya Muslim tapi senang dgn ajaran Buddhism yg menurut saya logis dan humanis. Ingin dengar juga dari perspektif Guru Gembul. Mudah2an nanti ada episodenya..
Belum lama ini saya berdebat dengan teman saya soal kepercayaan. Karena saya bilang kalau semakin kita percaya maka kita juga akan semakin ragu. Karena kepercayaan itu juga menimbulkan sebuah keraguan. Karena hal itu saya berdebat panjang, kenapa bisa ada keraguan kalau kamu sudah percaya. Ya saya jawab saja karena keyakinan membuat jiwa dan pikiran kita berpeluang untuk memikirkan konsekunsi lain yaitu rasa ragu pada banyak hal.
"Brahman Satyam, Jagat Mithya" Di dalam filosofi Yogi, pencerahan terutama adalah ketika seseorang menyadari bahwa hanya Brahman yang nyata, jagat raya dan seisinya hanyalah ilusi. Namun setiap individu harus menyadari hal tsb sendiri dan pada akhirnya akan menyadari hal tersebut dan mencapai "Mokhsa".
Adakah yg tau bagaimana perbuatan benar atau baik itu? Tidak ada yg bisa membahas pencipta alam semesta, walau dengan milyaran kitab suci. 🙏🙏 Akhirnya semuanya cuma logika oknum yg dipercayai. Semoga kita berpengetahuan MAHA RSI DEVSU 🙏
@@hanindiya6944 , menurut logika saya. Berbuat benar dan baik itu yaitu: 1. membuat orang senang, dengan cara bertanya dulu dengan orang yg mau disenangkan itu. Walau orang itu kita kasih uang, makanan, perhatian dll. belum tentu merasa senang, bisa saja merasa tidak senang karena banyak faktor alasan dibelakangnya. 2. Mekarlah seperti bunga, jika waktunya mekar, tanpa pilih tempat, waktu, keadaan. Dll. Semoga menambah pengetahuan.
Baru kali ini saya mendengar guru gembul sambil ketawa sendiri, sampai saya putar berulang agar paham soal ada&tidak ada..... oke sdh paham skrg😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Dari semua video guru gembul yang pernah saya tonton, ini yang paling membingungkan, paling sulit saya pahami, entah apa tujuan video ini saya tidak tahu, apalagi bisa mengambil esensi. Padahal biasanya guru gembul buat video yang mudah dicerna akal sehat
saya rasa dalam hal ini menunjukkan pentingnya agama (kepercayaan akan entitas Tuhan) dalam diri manusia, dari argumen nietszhe ada hal yang saya juga sepemikiran bahwa manusia tidak memiliki penilaiaan yang cukup untuk menentukan kebenaran dan kejahatan yang sejati, hal ini karena setiap tindakan manusia didasarkan pada kepentingan yang dimilikinya, ini menimbulkan hukum (aturan salah dan benar) yang dproduksi dari pemikiran manusia bersifat fluktuatif (berubah-ubah) bergantung keadaan/kondisi masayakat pada masa hukum itu diterapkan. Saya ambil contoh etika berpakiaan, pada masa lampau dalam hal berdandan penilaiaan mereka adalah keanggunan dan kesopanan, dan mode berpakaian yang terlalu mengekspos tubuh di anggap fulgar, beda halnya dengan sekarang dimana penilaiaan tindakan manusia didasarkan pada HAM dan kebebasan. Saya ambil suatu khayalan ektrem di suatu film aphocalypse, dimana manusia saling membunuh untuk berebut makanan dan dumber daya adalah norma dan dibenarkan sebagai bagian dari upaya bertahan hidup dan hak manusia untuk mempertahankan hidupnya (meski menrenggut hidup orang lain) kemudian membandingkannya dengan kondisi sekarang dimana keinginan terbesar mayoritas manusia adalah kebahagiaan dalam kedamaian, sehingga memunculkan hukum yang disusun untuk menjaga kedamaiaan dalam masyarakat dan membunuh orang lain yang tidak bersalah adalah kejahatan. Bagi saya penetapan suatu hukum memang memerlukan pertimbangan mengenai kebaikan yang dapat dicapai melalui hukum tersebut, hanya saja dalam menggapai kebaikan tersebut diperlukan pemahaman yang baik mengenai komponen yang akan terdampak oleh hukum,pengetahuan terkait, dan kemampuan melihat kondisi dalam suatu kelompok, nah dalam aspek manusia saya percaya bahwa manusia tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai hal yang benar-benar baik dan bermanfaat baginya hal ini karena pengetahuan dan kemampuan bernalar serta observasi manusia yang terbatas. Jadi apabila hukum yang ditawarkan manusia bersifat fluktiatuf maka hukum itu adalah kepalsuan karena yang benar pada suatu waktu bisa saja menjadi salah pada waktu yang berbeda sehingga kebenaran itu bukanlah kebenaran sejati, begitupun sebaliknya, yang dianggap salah dlm hukum manusia bisa dianggap benar pd suatu waktu. Oleh karena itu hukum sejati harus bersifat konstan, terlepas dari pengakuan manusia atas hukum tersebut.
Mantap pak, kapan2 bahas anekantavadanya Jainisme, rivalnya Buddhisme yg mengembangkan pandangan non-absolutisme. Buddhis bilang bahwa Buddhisme tidak mengajarkan pandangan ekstrim yaitu eternalisme maupun nihilisme tetapi mengajarkan pandangan jalan tengah/Madhyamaka. Namun dari sudut pandang Jainisme, Buddhisme masih mengajarkan pandangan ekstrim yaitu ekstrim pada jalan tengah 😸 Suatu hal, menurut Jainisme, mempunyai sisi kebenaran/kenyataan yg lebih dari satu (aneka). Sesuatu bisa terlihat begitu berbeda jika diamati dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai contoh meja -- meja dilihat dari sudut pandang mikroskopik akan terlihat berbeda jika dibandingkan dengan meja yang dilihat dari sudut pandang makroskopik. Meski demikian, semuanya menunjukkan kenyataan tentang meja, tidak ada satu sudut pandang absolut tentang meja. Pandangan Jainisme ini disebut anekāntavāda (non-absolutisme). Saat kita melihat sebuah kubus, kita tidak melihat keenam sisi kubus bersamaan, begitu pula kita tidak melihat keseluruhan aspek sesuatu dari satu sudut pandang saja. Jainisme mengembangkan saptabhaṅgīnaya (syādvāda), yaitu sistem 7 predikasi untuk menyebut berbagai aspek kenyataan suatu benda sebagai cara untuk mengekspresikan anekāntavāda: 1. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada, 2. dari satu sudut pandang sesuatu itu tidak ada, 3. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada dan tidak ada, 4. dari satu sudut pandang sesuatu itu tidak terkatakan, 5. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada dan tidak terkatakan, 6. dari satu sudut pandang sesuatu itu tidak ada dan tidak terkatakan, 7. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada, tidak ada dan tidak terkatakan. Lalu apakah anekantavada (non-absolutisme) ini sendiri absolut atau non-absolut? Apakah syādvāda bisa digunakan sebagai solusi terhadap berbagai paradox seperti Zeno's Paradox, Russell's Paradox, Liar's Paradox, Sorites Paradox dan Theseus' Paradox?
@@kevinhananto3884 iya agama kuno dari India, cmn memang kurang luas penyebarannya, 😃.. iya salah satunya Krn Petapa Jain/nirgrantha trutama yg sekte digambara, tidak diperbolehkan naik kendaraan apapun, jdi susah untuk keluar India Jika Buddha tidak menjawab ketika ditanya apakah semesta ini eternal? Tidak eternal? Eternal dan tidak eternal? Bukan eternal dan bukan tidak eternal (neither..not)? Apakah atta berbeda dengan tubuh? Tidak berbeda? Both? Neither nor? Dst. Maka berbeda dengan Buddha, Mahavira ketika ditanya pertanyaan yg sama , beliau menjawab: dari satu sudut pandang semesta itu eternal, dari sudut pandang lain semesta itu tidak eternal.. dst.. (saat mengajar Mahavira selalu mengawali awal kalimatnya dengan Syat- yg berarti dari suatutu sudut pandang dst) 😃
Buat guwe sih kalau untuk men couter nihilisme seperti statement kalau Tuhan maha kuasa kenapa dia membutuhkan nabi ...guwe cukup mengkutip dari surah Al Luqman ...orang beriman adalah orang yang memiliki akhlak kepada Tuhannya dan kepada sesama manusia ..dan akhlak kita kepada Tuhan adalah untuk : 1. Selalu berpikir positif terhadap Tuhan.. . 2.. Melihat diri sendiri dan menyukuri ... 3..Hidup itu tinggal menjalani segala pertanyaan pasti dijawab NYA nanti
Ijin perbaiki pak guru Aku di dalam bahasa pali itu "anata" Terima kasih pak guru sudah bahas materi ini, saya sempat kepikiran hal ini kalau dilihat dr luar agama buddha.
Tuhan Telah mati bukan entitasnya,atau bukan zatNya namun, nilai value ketuhanan dalam diri manusia,semisal tidak takut berbuat dosa,merasa benar dengan sesembahannya,cara penyembahannya,padahal masih entah belum tercapai kebenaran absolute,padahal istilah Tuhan telah mati itu dalam konteks diri, Tuhan yang sejati sama sekali tidak tersenggol,tetap Abadi pada posisinya dan tetap Absolute dalam kekuasaan, sama dengan HP tanpa kuota tanpa signal,bagi HP dunianya hanya segitu2 saja, sementara di dunia internet masih aktif bergerak maju terus menerus. Sebenarnya pemikiran tersebut untuk memancing kemurnian,untuk membuat manusia terus mencari dan menggali diri sampai bertemu Tuhan sejati, dengan Riadoh,bertapa dll pendekatan spiritual,sebab mencapai jalan keTuhanan harus di jemput Tuhan itu sendiri,seperti kisah sang Nabi Agung saat di berangkatkan isro mi'raj, sang Nabi suci isa yg di jemput ke langit, dimensi rendah tidak dapat menembus dimensi yg lebih tinggi, berkebalikan dimensi tinggi sangat midah menjemput atau sekedar melongok. Maka bertemu Tuhan haruslah dari ketiadaan menghilangkan aku diri,dan membiarkan AKU Tuhan menjemput kesadaran,sementara jika masih ada aku ego,maka AKU absolutenya tida nampak. Dengan jalan riadoh,atau pendekatan spiritual lain,membuat manusia meraba2 akan entitas yg Maha Tinggi,samapi di ridhoi dan di jemput untuk di kenalkan pada sang Maha. Ayo mumet bersama.
Ada / tdknya Tuhan.. .. Ada pbedaan antara ajaran 1● yg *BER-TUHAN PCIPTA* (monotheis) 2● yg *TDK B-TUHAN PCIPTA* (nontheis) -> ttapi bukan atheis. Ilustrasinya sm persis dgn org yg dlm mdapatkan hasil pdapatan,krn dgn adanya pdapatan,sgala jenis kbutuhan m'sia tpenuhi, dan pdapatan bs di dpt melalui ; A● BEKERJA SAMA ORANG LAIN ( tdk perlu pusing,yg penting kerja,akhir bulan gajian,ttapi tdk akan prnh bs bebas,sesuka hati)-->monotheis Dann..n??, 1 lg yaitu jgn bekerja pd boss yg lain (berhala),kl ketahuan beresiko di pecat /gaji kecil, B● MEMILIKI USAHA SENDIRI (perlu giat ddlm mengatur usahanya,jk sdh bhasil akan mmiliki kbebasan yg FULL, mau liburan keluar negri stiap saat,tdk ada boss yg melarang)--> nontheis Jelas lah A tdk bs sebebas B. Kl khidupan yg lbh tjamin dr biasanya ...? mungkin.. ! ⚫⚫⚫⚫ *A* 👉Agm Samawi (monotheis) Jk dbahas sesuatu sampai yg *(PALING AKHIR & TINGGI)* akan ktemu surga,dan Tuhan lah sbgai pmiliknya. Krn agm monotheis, hrs ada yg paling tinggi & sempurna mk dijadikan lah Tuhan itu sbg pcipta yg ttinggi diantara semuanya.
*B* 👉Agm Buddha (nontheis) Jk dbahas sampai titik tertinggi ktemu Nibbana, Krn agama nontheis,tanpa ada Pcipta, nibbanalah puncaknya. Jadi ada pbedaan dlm mbahas sesuatu yg paling tinggi dlm agama nontheis & monotheis. *A* 👉Monotheis menitikberatkan yg ttinggi adlh tunggal, *PENCIPTA SEGALANYA* Dlm agama monotheis Tuhan adlh Maha segalanya *(katanya sih??)* M'sia hrs takut & tunduk kpd Tuhan,Krn Dia memiliki kehidupan kekal utk m'sia yg patuh. *((Katanya juga.))* *B* 👉Nontheis menitikberatkan yg ttinggi adlh sbg suatu *PENCAPAIAN NIBBANA.* M'sia hrs giat belajar & melatih diri agar mcapai titik ke-maha sempurnaan yg ttinggi,utk mlampaui surga,yaitu nibbana, Bagi yg telah mampu merealisasikan; •Tiada datang,dan tiada pergi. •Tiada lahir,dan tiada mati, •Tiada awal,dan tiada akhir. Dialah yg tlah mcapai nibbana ; > Yg tdk dciptakan > Yg tdk dlahirkan > Yg tdk mjelma > Yg tdk bkondisi/mutlak *Tetapi perlu diingat,diatas itu bukanlah tuhan yg bs mciptakan,spt Tuhan dlm Agm Samawi.* *ttapi, Itulah tujuan pcapaian umat Buddha* ☝️ *Artinya *satu²nya* Yg Maha Suci,tdk ada kesucian lain yg sm atau setara dgn ini,dan akan tdk tnoda oleh apapun jg,org mcuri,mbunuh,bzinah tdk akan mampu mpengaruhi dan mnodai Yang Maha Suci tsb.* *(INILAH TUJUAN YG INGIN DICAPAI OLEH UMAT BUDDHA)* Mknya,umat Buddha yg serius,sbg pemasok arus,rela utk meninggalkan hal² keduniawian spt Bhikkhu,dgn melatih kesucian : 👉 Pikiran 👉 Ucapan 👉 Pbuatan / fisik -> ( bkeluarga jg masuk dlm kategori ini) Yg sdh meninggalkan harta,tahta,dan birahi. (B)--> *Tdk spt Yg Maha Tinggi & besar dlm Monotheis,m'sia bbohong,mcuri,mbu*nuh sj sdh sdh cukup utk mnodai Sang Maha Tinggi,yaitu Tuhan,dan mbuatnya murka,shingga sifatNya yg awalnya welas asih lsng berubah jd pmarah.* Sifat ini bukanlah *YG MAHA ESA* atau bukanlah *YG SATU² NYA,* krn sifat² ini dimiliki jg oleh m'sia²,jg dmiliki oleh makhluk lain spt hewan. Jd YME ≠ YMT-unggal,Krn tdk ada yg spesial,bukan the only one,number one pun kemungkinan kecil. Dann??? Yang Maha Esa sebenarnya bukan artinya Yang Maha Tunggal yg dicocokologikan oleh para samawi,mengingat Tuhannya itu tunggal. Kata Esa diambil dr bahasa diantara 2,Pali / Sansekerta,bahasa yg digunakan utk menyusun kitab agama Buddha. ⚫⚫⚫⚫ Ajaran adanya Tuhan Pcipta adlh inisiatif m'sia,dgn tujuan utk menentramkan sifat² m'sia yg beragam, spy tdk kacau dlm bersosialisasi. Krn m'sia tdk ada mampu utk mengontrol /mengatur m'sia lain yg sama² memiliki derajat & akalnya yg sm, pd saat t'jadi suatu masalah.tdk akan ada yg mau kalah atau dikalahkan. Satu 1nya jalan yg bs menyelesaikan mslh adlh saling mgalahkan,bahkan sampai saling mlenyapkan,yaitu bu*nuh mem-bu*nuh / pe*ra-ng. Utk mhindari hal tsb,mk sbagian klompok mciptakan mengangkat / suatu sosok,yg diberi nama Tuhan yg di anggap paling tinggi & sempurna yg tlh di spakati bsama utk mnakut²i m'sia,yg dianggap memiliki sgl kuasa yg bs menentramkan,mengendalikan khidupan,kbutuhan & tindakan m'sia, Ajaran ini lbh mengutamakan hrs patuh pd perintah yg sdh disepakati bsama,bhw Dialah yg paling tinggi derajatnya & paling sempurna yg hrs di dtakuti,dhomati,djunjung,dan dsembah. *MAKANYA SEMUA JENIS AJARAN INI, PASTI MEMILIKI AYAT INI ;* Ayat iming² & ayat in*timi*dasi / an*ca*man ⚫ Ayat iming² ; hny inilah ajaran yg benar,langsung dr Tuhan,bagi yg pcy akan masuk surga. ⚫ Ayat an*ca*man ; jk tdk pcy,dan masuk ke ajaran lain adlh sesat & neraka.
Pak Guru ini saya koreksi yah... menit 12: 27 ambilnya dari Mahācattarisaka Sutta. Sang Buddha sebenernya TIDAK PERNAH MENDOKTRIN... terbukti dari salah satu sifat ajaran Buddha dengan istilah EHIPASIKHO (mengundang untuk dibuktikan). yang Pak Guru ambil dan dicocoklogi dengan Nietzsche yah boleh boleh aja sebagai Subjektif dari Pak Guru itu sendiri. sederhananya ajaran Buddha lebih kepada merealisasi Nibbana dengan mengikis Lobha Dosa dan Moha. maksudnya bagaimana kaitannya dengan realita? realita itu impermanent atau tidak kekal, ketidak kekalan adalah realita itu sendiri. Lalu apa kaitannya dengan ajaran Buddha? Buddha mengajak seseorang melihat ketidak kekalan itu menjadi sebuah realita dalam mental state seseorang. Seseorang yang gagal dalam mengerti realita tersebut akan menderita. menderita karena menolak realita (dosa) atau melekat dengan realita yang diinginkan (lobha) dan bahkan tidak mengerti realita (moha). inilah yang diajarkan kepada Murid murid Buddha tentang impermanent tersebut dengan mengerti 4 hal di dalam manusia tersebut. mulai dari jasmani, pikiran dan perasaan, juga dimensi luar. ini yang dikenal dengan istilah vipassana menjadi sangat aware dengan pikirannya dengan realita dan tidak melekat kalau udah sukses memahami tiap moment dalam pikirannya yang sudah sukses itu, membuat tidak ada celah untuk Lobha dosa dan moha membajak pikirannya (mungkin medisnya pembajakan amygdala) sehingga orang yang pada level ini disebut Buddha/merealisasi Nibbana. keadaan itu ada gak? yah ada makanya diajarin amati tubuh, pikiran, perasaan dan dimensi luar, namun mereka mengerti kalau tidak terikat "dunia" yang impermanent tersebut sehingga mental nya tidak terganggu dan tidak ada ruang berbuat "jahat" karena ada Lobha dosa dan moha. begitu kurang lebih tanggapan saya Pak Guru,
Pada umur 22 th saya baca buku neitzhe ketika masih ngaji...paginya nganggur ..jadi main ke perpustakaan tapi saya ga bisa baca kitab gundul...jadi saya baca buku buku bahasa Indonesia dan bahasa Inggris . Saya baca neitzhe ..itu perkenalan saya pertama dg filsafat barat ..tapi saya ga paham hehehe
Wah, sepertinya kudu colabs sama Rocky Gerung ini. Adu pemikiran filsafat. Tolong teman2 lebih dikuatkan imannya jika membahas Filsafat seperti ini. 🇮🇩🔥
Mungkin maksud Sang Buddha saat bilang tidak ada segala sesuatu itu adalah bahwa segala yang ada pada hakikatnya adalah tidak ada.. Karena untuk sesuatu menjadi ada dibutuhkan ketiadaan, dan untuk ketiadaan supaya disadari bahwa dia tidak ada, maka harus ada sesuatu yang mewujud (ada). Sama seperti si miskin dan si kaya pak guru.. Kalau semua manusia itu kaya, maka tidak ada seorangpun yang kaya.
Apakah dari tidak ada menjadi ada itu masuk ke ilmu fisika kuantum ya pak? 😂 pusing saya Karena dari Atom aja banyak ruang kosong, tapi dari ruangan kosong itu membentuk materi Materinya ada padahal terbentuk dari sesuatu yg tidak ada
@@zeeneyxius3244 ironisnya manusa dari zaman manapun, selalu menuntut kesempurnaan dengan tuntutan kriteria beserta syarat yg semakin ketat dan banyak seiring zaman berjalan. di zaman modern sudah semakin parah tuntutan kesempurnan tersebut.
Belajar filsafat demi menemukan kebenaran, yang ditemukan ketidakpastian, tapi yang paling utama adalah kebijaksanaan.
saya belajar filsafat biar gak sesat..dikaruniai akal pikir maka dimanfaatkan sepenuhnya.
@@jebroz4810 ya
"yang ditemukan ketidakpastian"... ya ini kepastian itu sendiri...
KEBIJAKSAAN (HIKMAH ; bijaksana) meliputi banyak hal (kebaikan ; karunia), namun tidak meliputi semua dari KABAIKAN (khairan).
QS al-Baqarah : 269 :
""Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."
HIKMAH (bijaksana) mensyaratkan KEFAHAMAN (Faqih ; fiqh), dan kefahaman mensyaratkan PENGETAHUAN (Ìlmu).
Seseorang tidak akan meraih tingkat BIJAKSANA, bila tanpa PENGETAHUAN. dan pengetahuan menjadi bekal untuk mencapai kebijaksanaan.
Seorang ilmuan meneropong tangannya sendiri dgn mikroskop canggih. Dia melihat tangannya hanyalah kumpulan sel-sel dan berkesimpulan tidak ada tangan yg absolut. Kemudian dia meneropong sel-sel penyusun tangan tsb, lalu melihat sel-sel hanya sekumpulan atom, dia berkesimpulan tidak ada sel yg absolut. Lagi, dia meneropong atom, dia menemukan sekumpulan proton; elekton, neutron, dia berkesimpulan lagi, atom bukanlah sesuatu yg absolut. Begitu terus sampai memasuki ranah kuantum, sampai tidak melihat apa-apa. Di tengah ketidak adaan apa-apa itu, dia tau bahwa yg tersisa adalah kesadarannya yg menyadari ketiadaan tersebut. Dia ngeblank beberapa saat, kesadarannya lenyap, disitulah ada kondisi antara sadar dan tidak. Karena dia tidak mampu menyadari apapun tetapi setelahnya dia tau bahwa dia sedang tidak sadar saat itu. Dilepaskannya mikroskop canggih tsb, dilihatnya tangan yg tadi dia teropong, ternyata tangan itu ada, sel itu ada, atom dan elektron juga ada tetapi tidak absolut, semuanya bergantung satu sama lain.
Wawa
Dengan kata lain bahwa ruh (kesadaran) lah yang absolut, materi hanya sebuah kumpulan energi yang terlokalisasi dengan kadar yang telah ditentukan oleh sang entitas yang berada di dimensi yang tak terjangkau oleh kita makhluknya yang serba terbatas
Luar biasa.
@@vaisal_vahari Kesadaran juga tidak absolut. Kesadaran muncul sesaat setelah terjadi pertemuan antara benih jantan dan betina secara sukses, walaupun memori, perasaan, dan yang lainnya masih belum muncul. Realitas dunia tidak pernah ada sebelum sirkuit otak manusia terbentuk sempurna. Kalau benar, kesadaran itu bersifat absolut, memiliki inti dan sifat tetap ada tanpa syarat dan kondisi, lalu di mana kesadaran itu bersembunyi sebelum terjadi pertemuan antara benih jantan dan betina?
Seperti bunyi senar gitar, muncul sesaat setelah tali senar gitar ditegangkan. Kalau benar, bunyi senar gitar itu bersifat absolut, memiliki inti dan tetap ada tanpa syarat dan kondisi, lalu di mana bunyi senar gitar itu bersembunyi sebelum tali senar gitar ditegangkan? Bisakah tempat persembunyian dari bunyi senar gitar itu dilacak atau ditunjukkan kepada saya? :)
@@vaisal_vahari Apakah Anda ingat kapan pertama kali Anda menyadari dunia ini, atau menyadari eksistensi diri sendiri? Misalnya, pada usia berapa? Lalu, sebelum itu, apakah Anda tidak pernah eksis? Atau eksis?
Ajaran Sang Buddha bahkan tidak mudah dipahami dan dimengerti oleh sebagian umatnya. Hanya orng2 tertentu saja yg punya pemahaman diatas Rata2 manusia pada umumnya yg bs mencerna smua itu.
Itulah mengapa umat Buddha semakin sedikit. Krn tidak sanggup menangkap ataupun mencerna apa yg sbnrnya diajarkan oleh sang Buddha.
Makna dan arti sesungguhnya yg diajarkan oleh Sang Buddha sebenarnya well far beyond from the Way of thinking dari Rata2 manusia itu sendiri
Orang2 itu ya dapat dikategorikan seperti Nietzsche ini. Yang bisa setidaknya memahami apa yg dikatakan Sang Buddha.
Seorang Albert Einstein juga mengatakan hal yang sama. Buddhisme adalah satu2nya agama yang mampu mengikuti apa yg disebutkan secara nalar. Dan satu2nya agama yang mampu mengikuti dan selaras dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.
Karena manusia sekarang ngga mau ribet mencari jawaban sejati. Manusia pengen jawaban yg instan sekalipun radikal blunder...
@@ScarLion97 笑 笑
Yg susah itu menjalani ajarannya. Memahaminya itu gampang saja
Karena umumnya manusia gak Mao usaha cukup di janjikan sorga saja sdh percaya,dan fanatik,sedangkan ajaran Buddha sangat dalam dan sulit untuk orang yg malas untuk mempelajarinya
setiap hakekat emang begitu kali,lu tuh ngomongin hakekat,yang namanya hakekat ya gak semua orang bisa memahami hakekat itu
Pertarungan Realitas subjektif.
Iniilah menariknya, saling memaparkan pemikiran.
Kalau di Hutan saling memperebutkan mangsa dan dimangsa,
maka di lingkungan intelektual, semua bisa dibahas, bahkan mengguggat "Tuhan" meski terkesan sia-sia.
Manarik ini Kang Barayya.
sidharta gautama sungguh sangat memahami akan hal ini.
tuhan itu mutlak tidak bisa dan tidak penting untuk di personifikasikan dlm bentuk apapun.
fokus saja dgn pengembangan diri dlm kebajikan
"Kebenaran" ada di kepala masing-masing. Jika kita membenturkan dua kepala (yang pasti berbeda), kita hanya akan menemukan rasa sakit 🙏🏼
siap
Saya masih ga paham ketika Tuhan tidak ada didunia ini tidak ada dalam pikiran kita tukang balon datang
perspektif terhadap kebenaran itu yang berbeda... perspektif terhadap kebenaran bukan kebenaran itu sendiri...
Well saya mungkin harus menyampaikan sedikit ketidaksetujuan saya di bagian pembuka, karena menurut saya filsuf barat (terutama yang kontinental) yang karyanya sulit untuk dibaca justru adalah Martin Heidegger, dengan magnum opusnya 'Being And Time' atau bahasa Jermannya 'Sein Und Zeit'. Mungkin bisa dibahas lain kalai pak guru
INI MENARIK UNTUK DI BAHAS GURGEM
Pernyataan klasik filsafat Heidegger : apakah kita sadar akan dunia, ataukah dunia yang membentuk kesadaran manusia?..
Jika kita ingin menelaah filsafaat Heidegger baiknya juga kita memahami filsafat Husserl karena metodelogi pemehaman Fenomenologi Heidegger adalah bentuk respon kritik filsafat Husserl.. Kita tidak bisa mencoba menginterpretasi karya Heidegger secara mentah apalagi faktor kesulitan bahasa yang memang disengaja oleh Heidegger dengan maksud karyanya tidak ingin terbawa kedalam logocentris dalam bahasa derida, salah mencerna tafsir karyanya juga dialami filsuf besar lainnya sekelas Sartre. Tapi sedikitnya memang Guru Gembul sudah membawa beberapa pemahaman Heidegger dalam "memahami apa yang ada secara murni dalam persepsi bentuk" ini sudah disampaikan dalam beberapa narasi di episode-2 sebelumnya.
Maaf kalo penyampaiannya agak kusut, thanks
Heidheger itu bahasa nya muter muter
Hmmm menarik
Konsep ketuhanan dlm agama Buddha yaitu tidak laki laki tidak perempuan tidak tercipta dan mutlak yaitu suatu keadaan tanpa kelahiran kembali/nibanna/nirwana, sang buddha menjelaskan semesta bkn diatur oleh suatu makhluk yg mmpunyai otoritas, tetapi diatur oleh 5 hukum yg berjalan tanpa awal dan tanpa akhir (mutlak)hukum itu adalah
1.Utu Niyama, hukum ini mencakup semua fenomena anorganik, termasuk hukum-hukum dalam fisika dan kimia
Contoh hujan,panas,dsb
2.Bija Niyama, hukum ini mencakup semua gejala organik seperti dalam biologi,contoh bibit padi pasti tumbuh menjdi padi dan tidak akn membelok menjadi jagung,
3. Kamma Niyama, hukum moralitas, yaitu Hukum sebab-akibat (hukum karma),contoh apapun perbuatan baik atau buruk diri sendiri adalah pewarisnya
4.Citta Niyama, mengenai pikiran misalnya bagaimana proses arus kesadaran pikiran bekerja.
5.Dhamma Niyama, mengenai segala sesuatu yang tidak diatur oleh keempat Hukum diatas.
Tuhan/nibanna/arahat adalah suatu kata2 yg sakral yg bisa dirasakan oleh yg telah mencapainya, tingkat kesucian tertinggi ia yg telah berhasil keluar dari alam samsara /kebahagiaan tertinggi,dan itu dicapai dengan melatih sila(kemoralan),samadhi(kesadaran), panna(kebijaksanaan) dan mencabut 3 akar kejahatan yaitu loba(keserakahan),dosa(kebencian), moha(kegelapan batin/pandangan slh) melalui jln mulia berunsur 8 yg ditemukan sang Buddha, semua syair dan kata2 sang Buddha adalah hasil pertanyaan manusia dijaman sang buddha masih ada,dan dirangkum kedlm tripitaka(tiga keranjang),melalui ingatan yg kuat(hasil buah meditasi) para muridnya yg telah mencapai arahat dan menyusunnya kembali menjadi kitab,jadi sang Buddha lahir dibumi kita ini adlh suatu keberuntungan bagi manusia yg berjodoh tuk terbebas dari "penderitaan"dan mencapai kebahagian tertinggi yaitu nibbana/nirwana/arahat/Ketuhanan,dan itu dicapai bkn dgn memohon atau meminta,
dhammapada 101"barang siapa yg menginginkan kebahagiaan dgn menyakiti atau membunuh makhluk lain, yg juga sama ingin mendapatkan kebahagiaan,maka ia tdk akn mendapatkan kebahagiaan itu sampai akhir hayatnya ",maka umat Buddha berpedoman 5 sila (jgn membunuh,jgn mencuri,jgn berdusta/berbohong,jgn berzina,jgn mabuk mabukan yg melemahkn kesadaran) yg di subsub oleh para bikkhu kedalam praktek ketat 228 sila,jadi apapun yg terjadi dlm hidup kita bukan pemberian ataupun hukuman tetapi buah sebab akibat diri sendiri.
Pengen nyalin teks nya tapi panjang banget, terimakasih pengetahuannya
Interpretasi Guru Gembul tentang Filsafat Nietzsche ini paling jelas dan tidak membingungkan. Luar biasa.
Pernah dengar Dr Fahrudin Faiz beliau SDH bahas ubermanch di Ngaji filsafat.itu mudah juga
@@andrareza9881 menurut saya materinya kurang gembul😂
@@andrareza9881 sama gan, saya juga lebih dulu nonton Dr fachrudin dan mudah dimengerti
guru gembul kurang refrensi soal ucapan Nietzsche, yg dimaksud oleh Nietzsche Tuhan telah mati adalah penderitaan manusia yg ditanggung oleh Yesus Kristus, karena penderitaan itu dibawa mati oleh kristus maka manusia sudah bebas dengan kehendaknya sendiri tanpa ditakuti oleh dosa, sebab dosa manusia sudah ditanggung oleh Yesus Kritus, karena sejak awal dosa adalah penderitaan manusia tanpa batas (Upah dari dosa adalah maut) oleh karena itu Tuhan sendiri yg menangggung penderitaan itu.
@Monok Gans betul,
bagi saya persepsi dari guru gembul 99% diluar maksud dan tujuan NIETZCHE
inilah mengapa filsafat budhisme itu diturunkan pd para pertapa dan org2 yg berkesadaran tinggi, bukan rakyat jelata. soalnya g sampek frekuensinya wkwkwkw :V
Terimakasih Guru Gembul🙏 pada akhirnya semuanya relatif atas asumsi subjektif manusia. Hal yang absolut itu tidak benar2 ada! karena saya hanya sebagai manusia. Selama sy menjadi manusia semua ini adalah subjektif yang sifatnya relatif maka dari itu saya mustahil bisa mendefinisikan sesuatu yg absolut😁
Ijin comment :
Pemahaman ttg buddhism oleh guru gembul ada kekeliruan .
1. Natthikavada yg dijelaskan dalam digha nikaya 23 . Merujuk pada penjelasan sang buddha ttg beberapa pemahaman/konsep yg ada di dunia . ( natthikavada refer to nihilisme ) . Jadi natthikavada bukanlah konsep yg ditawarkan /dibabarkan oleh sang Buddha .
2. Ttg atta atau anatta , itu sudah jelas dijelaskan dalam sutta sebagai Ti Lakkhana ( three character of existence ) . 1. Anicca ( semua yg berkondisi tidak kekal adanya ) 2. Dukkha ( semua yg berkondisi mengalami ketidak puasan ( suffering ) . 3. Anatta ( tidak ada aku yg kekal ) .
Jadi sudah jelas konsep buddhisme adalah anatta .
Tp utk memahami anatta perlu adanya paradigma berfikir yg mesti digeser dari konsep eksistensi ke konsep experiencing .
Mohon guru gembul belajar lebih dalam ttg sesuatu yg belum anda pahami dan jangan mulai beropini ttg sesuatu yg anda tidak pahami. Terima kasih.
Untuk memahami lebih dalam mungkin saya bisa referensikan :
tag line di youtube : bhante punnaji maha thera . Master of canon ( pali ) .
Those who believe in god and those who not believe in god , they are in the same boat . Because they don't know what they believe in. They just see in the existencial way. But never experiencing it.
Ya bisa juga lihat dan dengarkan ceramah2 dari Bapak Ahmad Hazairin Ramli (Pak Febi)
Beliau seorang terpelajar dan dgn latar blkg agama lain sebelum belajar Buddhisme.
Beliau juga Bijak, mengambil apa yg bermanfaat tanpa menghujat.
Marilah kita belajar sesuai dgn kemampuan masing2, dan jadilah bermanfaat bagi semua makhluk.
Sādhu..Sādhu..
Pemahaman dengan bijaksana untuk menghindari pandangan salah pak guru....
Ini ilmu paling berharga ❤ biasanya hanya para Theravadin yang punya otentikasi ajaran Nya yang sangat logis sejauh nalar sanggup mengembangkan ajaran Buddha sejauh yang bisa manusia buktikan termasuk keberadaan Surga sekalipun masih tertantang untuk dibuktikan dan sangat bisa terbukti ada😊😊🙏🧧
Guru Gembul menurut saya tidak sedang beropini, tetapi justru beliau sedang mencoba untuk memahami doktrin yg berat' 😅 ini. Saya sangat mengapresiasi beliau untuk mencoba memahami Ajaran Buddha.
Jarang lho orang penganut ajaran tertentu mau untuk belajar dari ajaran lain....❤
Thanks Guru Gembul 🙏
Habis jum'atan saya nungguin postingan Pak Guru Gembul, beneran kan muncul ! 😁
Sehat terus buat aku,,,,👍
Jum'at Berkah dapat pencerahan Filsafat dari pak Guru Gembul
Dan bwt kita semua
Ini kenapa 12th lalu nilai filsafat saya paling bagus 'c' itu juga hasil remedial ke-2 hehe apalagi pengantar matkulnya bhs inggris, tapi penjelasan Pak GurGem lebih bisa dicerna dibanding dosen filsafat lainnya bukan karna pake bahasa indonesia tapi memang lebih tersusun. Apalagi ada beberapa dosen filsafat yg memang basicly 'atheis' mencoba merekontruksi pemahaman absolut tentang Tuhan padahal dosen filsafat saya kira harus mengerti mahasiswanya pasti memiliki tendensi terhadap agama yang dianut masing-2..
dulu masuk kelas filsafat kalimat pembukanya pasti "Neraka sedang direnovasi karna banyak yg demo sedangkan Surga ditutup dulu soalnya pengelolanya lagi liburan" haha ya sontak otak manusia yang beragama memberontak walaupun tau itu guyon.
Matur nuhun Pak Guru🙏🏻
bang saran dong cara ngerti filsafat itu gimana ? gw ada matkul falsafat hukum dan etika profesi
Itulah serunya kuliah filsafat yahh.
alhamdulillah akhirnya materi yang ditunggu tunggu
Satu hal yang penting tapi belum dijelaskan pak gembul guru adalah bahwa Buddha memang (tercatat) menjelaskan dua "level" kebenaran (satya) yakni konvensional / temporer (saṁvṛti) dan tertinggi / mutlak (paramārtha). Terkait kosong adalah isi (ka-shunyata-n) itu adalah kebenaran tertinggi. Dan pemahaman itu lazimnya dicapai dengan pengalaman meditasi. Bukan dengan diskursus intelektual semata.
@@prakasarevo5435 saya Buddhis, kalau kekosongan yang dimaksud Buddha tidak sesimpel vakum itu, karena kekosongan (shunyata) itu terkait dengan konsepsi 12 mata rantai saling bergantungan (pali: paticcasamudpada). Kecuali kalau kosong yang dimaksud sesuai dengan kosakata kamus bahasa indonesia, ya saya no comment 😇
Yah . DiKarnakan pengamatan, PEREALISASI, penalaran, terjernih hanya ada di dalam samadhi itu sendiri. Apalagi meditator nya itu mampu memasuki alur kejernihan batin yang dalam, disitu hasil akan berbeda dengan kesadaran pada umumnya
Proud of You Guru, saya mendapatkan perspektif berbeda dalam memahami Nihilism
betul sekali, menurut saya guru gembul kurang refresnsi terjemahan
dulu sy penah tanya pak guru " katanya openmind, tapi selalu bilang. yang bener gini baraya.. yang begitu salah baraya.. " dan pak guru jawab dengan bahasa. bahwa itu adalah ketidaksengajaan karena spontan.
tapi di video ini saya baru mendapat klarifikasi yang sangat memuaskan dari pak guru.
baarakallah (komen sebagai sebagai muslim)
saya sering kaya gini😂
Pak guru dah hampir 2 tahun saya nungguin part 2 dari episode 106..oiya selamat yaa pak guru akhirx tembus 500rb subs..gak ada episode spesial nihh macam dulu2..jujur saya trharu mlihat perkembangan chanel GG ini..dari yg backgroundx papan white board nebeng sampai sekarang yg masyaallah keren studiox..dari yg dulu kalau ngomong suarax balapan ama suara angin sampai sekarang yg bening nan memanjakan telinga suarax..hehehehe
Alfatihah khususan pak guru n seluruh crew yg terlibat dalam chanel ini
106 tuh bahas apa ya
Tentang tasawuf cess..
topik berat nih, bahkan viewersnya dikit..terlalu overwhelming buat mayoritas penonton Indonesia 😮💨
meski demikian filsafat tetap jadi ciri khas dan pembahasan menarik di channel ini
Pak, boleh request bahas tentang Pakta Umar/Pact of umar? Saya sempat nemu video yg bahas ini, katanya pakta ini bener2 represif pada warga nonis Yerusalem di bawah kekuasaan Islam (Khalifah Umar saat itu) sedangkan kalau sy baca di sumber2 Islam rata2 menyatakan sebaliknya. Saya bener2 penasaran penjelasan dan pendapat bapak ttg pakta ini. Teruma kasih
Empat kebenaran Ariya/Mulia:
> Kebenaran tentang dukkha
> Kebenaran tentang sebab dukkha
> Kebenaran tentang lenyapnya dukkha
> Kebenaran tentang jalan menuju lenyapnya dukkha
Jalan Mulia Berunsur 8
> Pengertian Benar (sammä-ditthi)
> Pikiran Benar (sammä-sankappa)
> Ucapan Benar (sammä-väcä)
> Perbuatan Benar (sammä-kammanta)
> Mata Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
> Daya-upaya Benar (sammä-väyäma)
> Perhatian Benar (sammä-sati)
> Konsentrasi Benar (sammä-samädhi)
😅saya coba-coba googling, mungkin itu yang di maksud guru gembul.
Ini sebagian dari Sendi2 Pokok Ajaran.
@@sonofgoodbuddh4399 Hmmm.. itu kerangka utama Om
Trims pak Guru uda berusaha menjelaskan teori Buddhism. Cendekiawan Buddhis juga tak mudah menjelaskan ttg kesunyataan tsb. Apalagi yg backgroundnya non Buddhis.
Hampir sama dengan syair Ibnu arabi;
"Kita berasal dari ketiadaan
dan akan menuju kepada ketiadaan"
-ibnu arabi.
Syair ini sangatlah dalam bagiku,
Terutama dalam Rana sains.
Makanya aku mau request Bahas syair dan pemikiran Ibnu arabi dari guru gembul😁🦚❤️.
Sukses selalu
Ubermensch Nietzsche bukan hanya tentang Tuhan, seorang Ubermensch adalah mereka (manusia) yang melampaui batas ( manusia super).
Seorang Ubermensch adalah mereka yang otentik sebagai dirinya sendiri, memilih sesuai keinginannya sendiri tidak ikut-ikutan dan Nietzsche bilang seorang Ubermensch jumlahnya sedikit.
Mantap Pak guru, selalu memberikan penjelasan hal" Abstrak tentang kenyataan, ke tiadaan, yang mungkin orang awam bisa jadi bingung bahkan pusing. Tp itu sebenarnya masalah pembelajaran sudut pandang mengenai realitas
Sedikit dari penjelasan ini pernah aku dapat dari buku gaya filsafat nietzsche-setyo wibowo. Nietzsche terpangaruh pikiran dari arthur schopenhauer, ya mungkin bukunya the world as will and representation, dimana arthur juga sepengetahuan aku terpengaruh pikiran buddhisme. Semoga arthur schopenhauer juga bisa dibahas, termasuk ketika dia mencoba menantang g.w.f. hegel.
Hari ini guru gumbul ada.nanti suatu hari bisa di pastikan tiada.bukan ny kosong.
Manusia tidak akan mampu mencapai kebenaran selagi masih menjadi manusia ❤️❤️❤️👍🏽 lanjutan Guru, se7
00
Justru di alam manusia inilah segala hal2 yg bermanfaat akan lebih mudah dicapai, tentunya dgn mempelajari Kebenaran itu sendiri.
Di dalam tubuh yg tidak sampai 2 hasta inilah dapat dipelajari asal dukkha, penyebab dukkha, berakhirnya dukkha, dan jalan menuju berakhirnya dukkha.
pak guru bahas sejarah hitler dong terutama versi yang mengatakan bahwa ia kabur ke hindia Belanda, mengingat hal itu sangat mungkin terjadi mulai ditemukannya pasukan nazi di hindia belanda sampai bbrpa hipotesis lainnya, tidakkah mungkin untuk sekelas orang pertama nazi ketika diperkirakan mau kalah ia tidak terlebih dahulu diselamatkan, sedangkan josef mengele saja bisa diselamatkan dengan kabur ke amerika selatan. mohon penjelasan pak guru.
Ijin meluruskan
Pandangan yang dibacakan pada 12:26 dibantah oleh Sang Buddha
dan pada Samyutta Nikaya 24:5 sang Buddha tegas mengatakan pandangan tersebut adalah pandangan dari manusia yang belum tercerahkan
dan Sang Buddha tidak pernah berpandangan demikian
Buddha pun pernah berdebat oleh seorang Nihilis dan seorang Atheis
Pandangan keduanya dibantah oleh sang Buddha pada Majjhima Nikaya 60: Apannaka Sutta
Betul, itu adalah pandangan salah/sesat.
Siap Pak Guru Gembul ikut belajar Filsafat Yang ada dan tiada
Cari saja, satu2nya ajaran yg mengajarkan anatta ( tanpa 'aku'). Aku diciptakan oleh pikiran itu sendiri dan semua yg terbentuk itu tidak kekal.
Ajaran Buddha membantah 'aku' / 'arwah' / 'inti' yg kekal.
Tujuan akhir = sampai kepada 'yg tidak diciptakan'. Ajaran non-teis = bukan menghambakan diri.
bahas "antimateri" dong pak guru, yang sedang dikembangkan ilmuan CERN,
salah satu temuan antimateri ini bahwa alam semesta ini muncul dari ketiadaan.
Yang ada adalah pikiran, pikiran ada karena panca Indra merespon kemudian mengartikan, kemudian muncul ego, dari ego lalu munculah aku, kamu, dan mereka.
Sesungguhnya yang ada hanya kesadaran , tiada kesadaran maka tiada apa apa, ini adalah penemuan yg baru bisa dipahami dengan praktik self inquary.
~Ramana Maharsi~
Maka dari itu 👉 penekanan pada pembedaan itu sendiri . Harus mampu membedah yang dimaksud pikiran sebagai pikiran, perasaan sebagai perasaan, kesadaran sebagai kesadaran .
4 hal yg tak terceritakan, tak terpikirkan, tak terbayangkan :
1.Ketuhanan
2.Nirvana
3.Hukum karma
4.Alam semesta
Hanya yg sudah tercerahkan dengan kebijakan murni yg bisa memahami dengan jelas kebenaran yg hakiki, pandangan terang nya tidak terditorsi lagi kotoran batin kebencian, keserakahan dan ketidak tahuan.
Maaf, ijin bertanya. Penjelasan tsb dari mana?. Dari kitab apa?
Sang Buddha membabarkan dalam tripitaka ,terdiri dari 84.000 sutta/hukum kebenaran,dan sesungguhnya hukum semesta yg tdk dpt diintervensi oleh makhluk apapun karna hukum tersebut berjalan otomatis tanpa batas wilayah dan batas agama, sang Buddha yg mampu menjelaskan dan menjawab segala keraguan dan pertanyaan manusia.
Gw kira Nirvana band😅
Kalo di hindu tak terpikirkan di sebut acintya(tak terpikirkan)
Salah satu sifat brahman/sang hyang widhi/tuhan
Kalau bahasa sundanya mah, bahasan ini teh geus molotok mang tahun2 bahasanna teh eta2 wae, jujur bahasan guru gembul ini jelas banget persis sama apa yang tiap kali dibahas oleh bhante atau romo saat diskusi tentang dhamma. Pastinya kalau bahasan video ini anda mengerti itu berarti anda belum mengerti, kalau nda mengerti berarti anda belum mengerti (canda2) etapi keren pak guru bisa jentre bener ngebahas bahasannya yang puyeng ini
Koreksi:
Kutipan GG yg di sebutkan berasal dari Natthikavada Nikaya Pali sebagai ajaran Buddha itu tidak benar,itu adalah ajaran dari seorang pertapa yg bernama Nigantha nataputta (bukan ajaran Buddha).
Justru Buddha menentang ajaran itu.
ceritanya ada di dlm Tipitaka pali.
Apakah kau punya hati? Mana hatimu tunjukkan padaku dimana letak hatimu...(saya bingung menjawabnya) kakek itu terkekeh...hati itu muncul saat kau menggunakannya ...alam punya hukum alam manusiapun punya harus berpedoman pada hati nurani ,tiap melakukan sesuatu lakukanlah dengan hati
Itu sebagian kata2 yg saya ingat saat berbincang dengan seorang kakek tionghoa saat bertemu dlm perjalanan disebuah bus . saya tdk sempat tanya apa agamanya jadi tidak tau filsafatnya berasal dari ajaran apa.. tapi kata2nya cukup berkesan bagi saya
Sepertinya itu filsafat Zen atau taoisme
1. Menganggap Nietzsche berangkat dari relativisme itu kurang tepat, lebih pas kalau disebut sebagai perspektivisme.
Nietzsche tidak ambil pusing soal Kebenaran seperti yang diagung-agungkan oleh para filsuf sejak zaman Sokrates-Plato sampai zamannya. Nah, justru dengan memahami perspektivisme, kita bisa lebih memahami mengapa Nietzsche menyangkal validitas tentang kenyataan objektif, Kebenaran, Tuhan. Kemudian menunjukan bahwa konsepsi semacam itu ada dan berpengaruh karena berguna, bukan karena dalam kenyataannya memang ada, dan pada gilirannya mungkin saja kita mendefinisikan segalanya berdasarkan utilitasnya. Konsepsi tentang efek retorik kebenaran semacam ini bisa ditelusuri kembali ke esainya yang berjudul On Truth and Lies in An Extra-Moral Sense, di mana Nietzsche membahas bagaimana metafor bisa dianggap sebagai kebenaran dan terlupakan dari fungsi kebahasaannya sebagai majas/kiasan.
Hal lain yang membuat posisi relativisme tidak tepat kalau membicarakan pemikiran Nietzsche salah satunya menyangkut penciptaan nilai itu sendiri yang tidak mungkin dilakukan secara ex nihilo (yang saya maksud di sini adalah anggapan tentang ketiadaan secara ontologis, teologis, dan teleologis). Sebab bagi Nietzsche segala sesuatunya berasal dari kehendak untuk kuasa dengan segala variasinya, maka jangan heran kalau dalam bukunya yang lain kita menemukan istilah seperti kehendak untuk sistematisasi (kalau tidak salah dalam Senjakala Berhala) atau kehendak pada kebenaran (dalam The Gay Science dan Beyond Good and Evil). Dan ini menyangkut siapa pihak yang dia kritik, pendeta dan para filsuf yang berperspektif bahwa kebajikan tertinggi dalam kehidupan adalah mencari Kebenaran.
Dan semakin kurang tepat karena dari sini, tindakan manusia untuk menginterpretasi dunia menjadi konsep-konsep, menandakan adanya pembalikan atas nilai-nilai. Apakah sesuatu bisa dikatakan relatif ketika nilai seperti benar dan salah, atau 10 dan 0 dibalikan posisinya, yaitu diunggulkan dan diprioritaskan di atas lawannya? Bukankah yang terjadi malah perbedaan sudut pandang, karena kasusnya tidak seperti analogi gelas yang diisi air separuh kemudian apakah akan disebut setengah penuh atau setengah kosong, tetapi sampai bagaimana kalau dipenuhkan atau dikosongkan sekalian. Sehingga, kalau tidak salah dalam Senjakala Berhala, Nietzshe menanyakan mengapa kita tidak pernah menghendaki kekeliruan. Padahal dalam proses trial and error kita bisa menemukan cara yang benar, atau juga menguji hipotesis melalui prinsip falsifikasi.
Dengan menaruh Nietzsche dalam posisi perspetivisme, kita juga bisa melihat mengapa dalam genealogi moral, nilai moral seperti kebaikan dan kejahatan yang diajarkan Kritianitas pada awalnya bermula dari kelemahan fisik kaum pendeta yang bisa jadi ditindas oleh kasta ksatria yang lebih unggul secara fisik, pendeta menganggap bahwa kelemahan mereka itu baik, kemampuan mereka untuk berpikir dan berdiskursus itu lebih baik dan bajik, daripada kekuatan fisik yang diunggulkan ksatria dan mereka seharusnya malu karena telah berperilaku jahat.
2. Nietzsche bukan nihilis, malah khawatir kalau nihilis yang dia diagnosis semakin menggejala, tidak disadari, dan menghinakan bagi peradaban Eropa. Nietzsche gambarkan gejala ini dalam figur 'manusia akhir/purna', yaitu manusia yang terlalu dimanjakan oleh kenyamanan yang membuat kehidupan jadi dekaden seperti yang digambarkan Zarathustra dalam prolog Demikian Sabda Zarathustra (hal. 48):
"Lihat! Aku tunjukan padamu Manusia Purna.
"Apakah cinta? Apakah penciptaan? Apakah hasrat? Apakah bintang? Demikianlah Manusia Purna bertanya dan mengedipkan matanya.
Bumi pun sudah jadi kecil dan di atasnya melompat-lompat Manusia Purna, yang membikin kecil segalanya. Keturunannya tidak dapat dimusnahkan seperti kutu tanah; Manusia Purna hidupnya paling lama."
Posisi Nietzsche sebagai filsuf yang mendiagnosis nihilisme tetapi bukan nihilis terlihat dari 'metodenya' yang dia sebut sebagai berfilsafat dengan palu. Apa maksudnya? bukan seperti Nabi Ibrahim AS yang menghancurkan berhala dengan kapak, tapi seperti komposer yang mengetuk garpu tala untuk mendengarkan frekuensi nada, mendengarkan kehampaan berhala nilai-nilai dan mengetahuinya sebagai hampa, bahkan omong kosong belaka. Nilai-nilai semacam inilah yang disinyalir membuat masyarakat jadi dekaden karena kebenarannya diterima begitu saja, tidak pernah dipertanyakan kembali, dan mendorong orang-orang untuk mengklaim mengetahui kebenaran padahal berdusta.
3. Ubermensch, Manusia-Atas, atau kalo terjemahan HB Jassin, Manusia-Unggul (Zarathustra, hal. 45). Tidak dimunculkan untuk menggantikan definisi tentang Tuhan yang baru. Dan figur ini bukan manusia atau individu, tapi gagasan yang membawa manusia ke tahap evolusi kebudayaan/masyarakat yang tidak terbayangkan oleh manusia saat ini.
Mengapa tidak terbayangkan? Karena peradaban manusianya belum mampu mengatasi gejala-gejala nihilisme yang diakibatkan oleh keruntuhan nilai-nilai moral dan kematian Tuhan. Sebagai gagasan setingkat mitos, Ubermensch ini akan membimbing manusia yang secara peradaban tidak bertuhan, dan tidak hendak memuja bayang-bayang Tuhan yang telah mati secara sembunyi-sembunyi, menuju proyek pembalikan semua nilai (transevaluasi of value) yang mula-mulai diinisiasi oleh manusia bermental afirmatif terhadap kehidupan, mampu mengatakan 'Ya!' atas kehidupannya sendiri meskipun harus mengulangi segala kenikmatan dan siksaan yang dialaminya sampai akhir hayatnya tanpa ada yang berubah sedikit pun (kengerian yang kosmik ini), dan seperti Dewa anggur orang Yunani Dionysus yang cerita hidupnya dipentaskan dalam drama tragedi dan penuh dengan gejolak instingtif yang membuat ekstase.
4. Saya kurang sreg dengan upaya pak Guru Gembul untuk menjuktaposisikan nihilisme dalam pemikiran Barat dengan ajaran Buddhisme. Setahu saya, dalam konsepsi Hindu-Buddha ada beberapa istilah yang mengacu pada kekosongan yang belum tentu bermakna serupa dengan nihil atau nihilistis, misalnya Sunyata, Mu, bahkan Nirwana juga bisa dipahami sebagai kekosongan dalam arti pemadaman. Nilai kurangnya, di sini ada kecenderungan cara pandang orientalis, yang pada umumnya fatal karena berakar dari kesalahpahaman akademisi Eropa untuk memahami budaya Timur yang cenderung dipandang irasional, emosional, dan lebih inferior dari pemikiran Barat.
Cakep.
Menurut anda, Islam itu Master morality atau Slave morality?
Nietzsche beranggapan dalam Will to Power. ISLAM adalah produk kasta Aria (Noble/Master), dan mampu melahirkan budaya. Jadi Islam itu Yes-Saying.
Beda dengan Kristen, lahir dari Chandala ( kelas bawah )
Pak guru dari kegembulanya Alhamdulillah bisa menhasilkan.
Kami juga insya Allah mungut muntahan dari gembulnya.
Mudah²an manfaat.🙏
Menurut saya, semua orang itu filsuf, karena setiap apa yang kita katakan, jika kita kaji lebih dalam, memiliki makna yg luas..
Aamiin
Apakah reza arap juga seorang filsuf?
@@back_again7560 kalau kita open minded, semua itu filsuf
Pak GG pernah menyebut bahwa anak² sekalipun itu filsuf² kecil, hanya saja pemikiran mereka dibunuh sedari awal oleh orang tua & masyarakat.
Entahlah, klo tak salah itu dr episode pak GG yg AoT
@@PriyoView ok.. Filsuf seni berkata kotor.
Saya baru saja menonton video dari rumah editor. Dan video itu juga menceritakan tentang ketiadaan yang membuat sesuatu itu menjadi ada. Perbedaan nya dari video pa gembul ini iya lah video pa gembul bertema filsafat, sedangkan rumah editor bertema fisika...
Yg saya lihat dalam film Everything Everywhere All at Once, film itu menggambar pertarungan antara dua penganut filosofi yg berbeda, yaitu Nihilisme vs Eksistensialisme.
Mungkin guru gembul bisa membahas film ini serta makna yg ada didalamnya, karna film ini memiliki banyak makna filosofi yg saling melengkapi satu sama lainnya
@guru gembul
Dari penjelasan Guru Gembul ttg Karma, Samsara, dll adalah realitas absolut adalah tidak tepat.
Karena itu bukan realitas melainkan hukum.
Hukum kesunyataan adalah hukum yang abadi, berlaku dimana mana, mengatasi ruang, waktu dan keadaan.
Hukum Karma, Hukum sebab akibat, dll.
Sedangkan realitas absolut/hakiki dalam agama Buddha adalah
1. Kesadaran
2. Faktor mental
3. Materi
4. Nirvana
Realitas absolut pun dibagi lagi
1. Berkondisi : kesadaran, faktor mental, materi
2. Tidak berkondisi : Nirvana
Realitas yg berkondisi tidak kekal.
Krn sesungguhnya realitas berkondisi tersebut, muncul lenyap, muncul lenyap sangat super cepat, secara terus menerus
Krn itulah disebut isi adalah kosong, kosong adalah isi. Ada adalah tidak ada. Tidak ada adalah ada.
Disebut Kosong/tdk ada krn lenyap
Disebut Isi/ada krn muncul kembali
Ada cerita dalam Buddhisme tentang ikan dan kura2 yg bersahabat karib. Suatu waktu sang kura2 berjalan2 ke daratan, sesudah kembali ke danau maka sahabatnya si ikan bertanya "bagaimana keadaan lingkungan air di daratan, apakah jernih, tidak berbau dll?". Sang kura2 menjawab di darat tidak ada lingkungan air, yang ada adalah lingkungan udara. Si ikan tidak mengerti dan menjadi tidak percaya, mana mungkin di daratan lingkungannya bukan air?
Ini terjadi karena seumur hidup si ikan hanya tahu lingkungan air dan dia hanya bisa hidup di air saja.
Pertanyaan si ikan bisa diibaratkan pertanyaan ttg Tuhan dr manusia umum, atau pertanyaan2 si pertapa (yg belum mengerti dan mengalami pencerahan) kepada sang Buddha. Apapun jawabannya pasti menjadi tidak tepat krn si penanya tidak/kurang memahami dan mengalami objek yg ditanyakannya. Jadi kalau sang Buddha tidak menjawab, itu bukan karena beliau tidak tahu tetapi karena sang Buddha tahu bahwa si penanya belum siap untuk memahami jawabannya.
Jangankan persoalan2 abstrak diluar jangkauan pemikiran dan indra2 manusia biasa, hal yg simple saja seperti menjelaskan dengan kata2 tentang warna kepada orang yg seumur hidupnya buta warna itu bs dikatakan hampir tidak mungkin.
Kenapa buda gayanya mirip tao
Maaf beribu maaf....
Ini pasti pendapat anda, BUKAN pendapat BUDDHA sendiri...
@Hinata hyuga di Buddhism memang Tuhan itu digambarkan sebagai non-personifikasi 🙏
@@alexalief6063 gpp mas, bagi saya tidak menjadi masalah, krn suatu kebenaran bagi seseorang dibatasi oleh apa yg ditangkap oleh indera2 dan kemampuan berpikir ybs untuk menginterpretasikannya ☺️🙏
@Hinata hyuga
Dalam Buddhisme, bila manusia yg "terbatas" berusaha mendeskripsikan tentang Tuhan yg "tidak terbatas" maka akan mirip seorang yg buta warna sejak lahir (tanpa pernah melihat sendiri seperti apa warna itu) berusaha mendiskripsikan tentang warna. Saya tidak paham ttg pengertian Tuhan dlm agama2 lain jadi bukan ranah saya untuk membenarkan/menyalahkan.
Saya edit untuk menghindari komentar yg tidak perlu 🙏
Wow. Keren. Tuhan itu subjektif. Tuhan itu terletak pada konsep. Smua org bisa berpikir ttg tuhan dan pasti berbeda. Maka tuhan itu sbenarnya tidak ada. Dia hnya ada dalam pikiran manusia. I believe this concept
Sedikit tambahan saja pak guru,...
Bagian tiada ayah dan ibu dst nya itu dalam Buddhistme itu adalah bagian dari pandangan salah maka dari itu ajaran selanjutnya adalah ajaran tentang karma dst dijelaskan sebagai pandangan benar.
Berikut saya beri kan ref nya.
Semangat terus pak guru 👍🙏🙇
Dan apakah, para bhikkhu, pandangan salah? ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir kembali secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakan dunia ini dan dunia lain.’ Ini adalah pandangan salah.
“Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pandangan benar, Aku katakan, ada dua jenis: ada pandangan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan; dan ada pandangan benar yang mulia, tanpa noda, melampaui keduniawian, sebuah faktor dari sang jalan.
“Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan? ‘Ada yang diberikan dan ada yang dipersembahkan dan ada yang dikorbankan; ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; ada dunia ini dan dunia lain; ada ibu dan ayah; ada makhluk-makhluk yang terlahir kembali secara spontan; ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakan dunia ini dan dunia lain.’ Ini adalah pandangan benar yang terpengaruh oleh noda-noda, berhubungan dengan kebajikan, dan matang dalam perolehan.
suttacentral.net/mn117/id/anggara?reference=none&highlight=false
nuhun
Jd ‘pak guru’ jgn sepenggal kutipannya, jd menimbulkan pandangan salah😅
Sādhu..Sādhu..Sādhu..
Baik sekali Avuso.
Baik sekali Avuso.
@@erwanwu1093
Benar sekali, Pandangan Benar adalah Faktor Pertama memasuki Arus.
Ya, perlu perenungan sgt mendalam baru bisa di capai pengertian "wujud adalah kosong, kosong adalah wujud". Jika org yg pemikiran nya sempit dijelaskan sedetil mgkn jg gk akan pernah bisa Mengerti,bahkan kita dibilangnya gila/bodoh. Dialah yg Plg benar. Terhadap org demikian mmg sebaiknya kita diam seperti yg Sang Buddha lakukan. Sampai ybs suatu ketika mecapai tahap yg bisa menerimanya.
Tinggal menunggu Guru Gembul membahas Filsafat Taoisme (Seni untuk tidak melakukan apa-apa) Dan Stoikisme
taoisme itu doktrin jga hampir sama kek confucianisme
Kalo stoikisme udah dibahas.
@@bababoeythehorsemen8462
Justru Konghuchu/Confucianism kebalikannya Taoisme.... Taoisme lebih mirip Buddhisme.... Pun definisi Konghuchu/Confucianism yang dianut orang-orang Chinese sekarang merupakan Neo-Confucianism yang merupakan penggabungan Agama asli Cina: Konghuchu & Tao dengan Agama Buddhisme dari India....
@@dionbenandito2025 emng konsepnya beda siapa bilang sama kan gw bilang kesaamanya tujuanya buat doktrin confucianisme lebih mengajarkan etika dan mengutamakan keluarga sedangkan taoisme di buat karena orang banyak stresst jadi di buat lah taoisme
@@Integurs emng udh di bahas stoa(stoik) itu semua orang paham bukan untuk orang cerdas udh di jelasin ama guru gembul begitu jga taoisme,confucianisme,dan hedonisme itu simpel jga dan semua orang pahami
Om Swastiastu 🙏
Salam dari Bali 👍 JRO JEPANG murid PESULAP MERAH INDONESIA‼️ pembongkar oknum balian/dukun/paranormal pengguna trick sulap ✊
*Salam Waras Berlogika*
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Dari sini sadar, bahwa ketidaktahuan adalah bentuk istirahat terbaik😂
Alhamdulillah pak, setelah mendengar penjelasan pak guru saya bingung
🤯 woow kebingungan subjektif yg paradoks inimembuat saya harus menyimak berunlangkali konten yg satu ini .kemungkinan ini merupakan konten pak guru yg paling susah untuk saya cerna
inti dari konten ini adalah Walahualam Bisawab, hanya tuhan yang bisa jawab
Satu lagi ucapan pak guru yg teruji bener, guru pernah bilang "orang kita (indo) suka mencari sosok untuk dipuja puji, sanjung sanjung,..diangkat angkat...(disosmed), tapi juga untuk langsung di hancurkan sampai tak tersisa.... (TRAGEDI LESTI- BILAR)
Ijin pakk Guru, Prajna Paramita Sutta bukanlah bagian dari khotbah sang Buddha Gautama, Prajna Paramita adalah teks Mahayana yang berisi khotbah Boddhisatwa Avalokiteswara kepada Sariputra. Prajna Paramita sutta tidak ada dalam tripitika hasil konsili pertama (rapat agung setelah sang Buddha parinibbana, untuk mengumpulkan khotbah dan aturan hidup bhikku), padahal Sariputta mengikuti konsili itu. Prajna Paramita sutta ditulis di China dan bagian dari Buddha tradisi Mahayana
Sebenarnya asal usul dri Sutta Prajna Paramita sudah tidak bisa ditrack lagi secara metodologi historis, cma versi tertua nya itu adalah terjemahan bahasa mandarin. Dari beberapa hal yang saya ketahui dalam ajaran Buddhisme(krn saya menganut Buddhisme sndri) sebuah khotbah dari para Suci terkadang bisa disampaikan melalui interaksi batin di dimensi lain, jdi ktika sampai di dimensi bumi bisa saja terjadi kesalapahaman akan keberadaanya
@@chandramedhika6325 Ehipassiko
@@tresnadwipayana sadhu
Sutra ini merupakan maha karya dari sang mara karena menjungkir balikkan semua Sendi2 Dasar Buddhisme.
4 Kesunyataan Mulia.
Panca Khanda.
7 Faktor Pencerahan.
8 Jalan Mulia Berunsur (8).
Tilakkhana (anicca dukkha anantta).
Paramattha Sacca ( Citta Cetasika Rupa Nibbana).
Paticca Samuppada (Sebab akibat yg saling ketergantungan).
Hukum Kamma (sebab akibat).
Kecerdasan tertinggi adalah welas asih kepada semua mahluk. Pikiran yg berproses selalu menggunakan konseptual sehingga muncul dualitas, seperti aku sedang bahagia, aku sedang marah dstnya. Aku dan perasaan yang muncul adalah hal yang sama yaitu aktivitas pikiran yang tidak disadari. Jika pikiran bisa mengamati hal itu maka tidak ada dualitas, yang tinggal hanya realitas. Apa yang dilihat, digambarkan dan dirasakan pikiran pada dasar kosong tanpa pemilik, karena pikiran melakukan trik, maka dirasakan seolah olah ada sosok. Pikiran tanpa pemilik bisa mengembangkan welas asih dengan sangat baik. Ikhlas dengan apapun. Itu yang dibicarakan sutra yang dikutip guru gembul. Semoga membantu.
pak guru, mohon untuk dibahas tentang isu resesi 2023, hatur nuhun sateuacana
mudah2an saya bisa menjadi pengabdi semesta dg jalur yg baik..
Congrats pak guru buat 500k subs nya, semoga makin semangat buat bikin konten prank sama grebek rumah artisnya ya pak, karena konten seperti itu adalah konten konten yang sangat daging, ilmu nya tbl tbl yang bisa kita ambil dari konten konten seperti itu.
🤣
wkwkwk jgn lupa give away
Pembahasan yg sangat membagongkan,😃😃 apalagi pas bahasan paradox ketiadaan
Memusingkan.. yuk bingung yu
Saya jadi ingat pertanyaan Gus Ulil; "Apakah toleransi berarti mentolerir orang yang tidak toleran?"
Dan sampai hari ini sy belum menemukan jawaban yang memuaskan dari pertanyaan tersebut.
Mengapa kita toleransi?
Saya pernah baca quote tapi lupa siapa yang bilang "kalau kita mentolerir semua hal maka kita tidak punya pendirian"
Sikap.
Menyikapi perasaan, kebutuhan, aturan main, ketidaktahuan,
Sikap menunda atau menyudahi.
Melakukan atau tidak melakukan
Mempedulikan atau tidak mempedulikan
Mengurus atau tidak mengurus.
Karna rasa,
Dari rasa, ke rasa, untuk rasa 😂
Rasa kesekarangan,
Dan pertimbangan rasa di masa depan.
Dst😂😂
Hadir pak, akhirnya Nietzsche😁
Guru Gembul...
Saya seorg Buddhis, dan anda luaaaaar biasa. 👍
kenapa ? karena anda bisa bebas terbang ke sana sini.
karena beliau bicara dari sisi seorang pengajar ilmu pengetahuan & sains .
yang mana itu berbeda dengan konsep penceramah agama
quotes nietze yg paling sy pegang sebagai pedoman ialah kalimat yang berbunyi "suatu hal yang tidak membunuhmu akan membuatmu lebih kuat" ini sangat relate dgn kehidupan saya dalam menghadapi masalah.
itu jualga quotesnya bezota
Pak guru bahasdong tentang wasiat nabi muhamad saw apakah nabi nulis wasiat apakah wasiat nabi berkaitan tentangkepepimpinan pengganti nabi mohon dibahas pak guru haturnuhun
@@gurugembul bezota?
Sama yang "Fatum brutum amorfati" cintai takdir meski takdir datang dengan begitu kejam. Kurang lebih gitu artinya
Bahasan yang saya suka dari guru gembul, soalnya guru saya mengajarkan filsafat tapi gak sejelas guru gembul.
Pak guru bahas mikroplastik yg katanya sudah terkontaminasi ke semua hal
Yang sy pahami dr isi episode adalah bhw segala sesuatu itu, baik itu kejadian, keadaan, ataupun keberadaan apapun, itu selalu dibatasi oleh dimensi (ruang, waktu, dll) nya. Artinya keberadaan itu sll dibatasi. Tdk ada suatu wujud yg tdk dibatasi / terbatas. Jadi, tdk ada keberadaan yg mutlak, kecuali keberadaan yg definisi nya di luar takaran kapasitas otak manusia. Bagi yg percaya bhw tdk ada sesuatu yg di luar kapasitas otak manusia, ya berarti tdk ada apa2 di luar fisika.
Juara pak Guru membahas kerumitan Prajna Paramitha Hrdaya Sutta. Saya aja yg sering baca sampe skrg msh ga ngerti 😅
Itu kitab suci buddis ya? Sy baru denger
@@mira_kurniawati5690
Buddha.... Pali: Sutta, Sanskrit/Sansekerta: Sutra... Kitab-kitab Buddhis biasanya pakai Pali (masih serumpun sama Sanskrit, makanya mirip)....
@@dionbenandito2025 ohhh iya mksh infonya. Maklum sy Islam
Dalam ilmu pengetahuan modern sesungguhnya dari suatu kehancuran materi/benda/zat ,akan membentuk suatu zat,benda dan materi baru dalam bentuk yg lain itulah kalam illahi,yg dimaksud tuhan telah mati adalah persfektip tentang tuan (makhluk) yang mati walaupun efeknya masih dirasakan bahkan mempengaruhi dunia,💙.
konsep ada dan tidak ada menjadi paradok, akibat ada nya konsep waktu, sebuah objek itu dikatakan "ada" tapi kapan, kalau suatu saat ia menjadi "tidak ada" apakah sesuatu tersebut masih bisa disebut "ada".
Sebenarnya sampai tingkat molekuler atau lebih kecil lagi, partikel penyusun benda mati dan benda hidup sudah ada sejak dulu dan diperkirakan abadi. Contoh manusia lahir (mulai ada), hidup, lalu mati (tidak ada), tapi unsur pembentuk manusia tadi misal air (H2O), karbon, nitrogen, fosfor, dll sudah ada sejak dahulu dan selalu ada, tidak berumur, dan tidak terikat oleh waktu. Bahkan benda yang dibakar walaupun reaksinya irreversible tapi sebenarnya terdapat perubahan energi dan partikel di dalamnya, jadi bendanya tidak benar-benar lenyap tapi hanya berubah wujud saja.
hukum kekekalan energi
Energi dan materi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa berubah bentuk
Semua agama baik karena semua agama ajarin kebaikan.yg tidak baik itu penganutnya di masing2 agama.yg baik juga banyak di semua agama.TUHAN suka orang yg melakukan kebaikan dengan nyata bukan dengan teori(cuma bisa berbicara ini baik itu baik tapi tidak praktekkan ke masyarakat).DOA terbaik adalah melakukan kebaikan nyata dan tulus.dan jangan bicara sesuatu yg kita ga tahu atau kuasai ilmunya
Ketika seseorang menolak definisi nihilisme yang seperti Nietzche dan kebanyakan orang jelaskan, apakah dia termasuk nihilis?
Tapi memangnya siapa yang punya otoritas untuk mendefinisikan nihilisme yang benar-benar nihilisme itu seperti apa.
Aduh, pusing saya jadinya, Om Guru.
Trimakasih guru gembul kepala saya langsung anget padahal baru pagi
Mantap. Kalau berkenan tolong bahas lebih dalam lagi tentang ajaran Budhism Pak Guru..
Ide yg bagus. Boleh juga lihat referensi dr bhante. Uttamo. Dan bhikkhu santacitto. Cuma saran sih. Maap ya baraya.
@@budisoloofficial4801 Siap makasih.. kebetulan sy pernah denger ceramah bhante Uttomo, saya Muslim tapi senang dgn ajaran Buddhism yg menurut saya logis dan humanis. Ingin dengar juga dari perspektif Guru Gembul. Mudah2an nanti ada episodenya..
Agree
@@jonnijangkrik7350 kalau ingin belajar yang agak mendalam bisa mendengarkan Bhikku Ashin Kheminda, beliau juga seorang ahli dalam Abhidhamma.
Bisa juga dari Pak Febi Ahmad Hazairin Ramli.
Di UA-cam banyak kok ceramah Beliau.
Sesuatu yg diperoleh dari memahami "ketidakpastian" adalah KEBIJAKSANAAN...
Guru, next bahas konsep "amor fati" nua Nietzsche dong😊👍
Up
@@badrvzaman 업
Belum lama ini saya berdebat dengan teman saya soal kepercayaan. Karena saya bilang kalau semakin kita percaya maka kita juga akan semakin ragu. Karena kepercayaan itu juga menimbulkan sebuah keraguan.
Karena hal itu saya berdebat panjang, kenapa bisa ada keraguan kalau kamu sudah percaya. Ya saya jawab saja karena keyakinan membuat jiwa dan pikiran kita berpeluang untuk memikirkan konsekunsi lain yaitu rasa ragu pada banyak hal.
"Brahman Satyam, Jagat Mithya" Di dalam filosofi Yogi, pencerahan terutama adalah ketika seseorang menyadari bahwa hanya Brahman yang nyata, jagat raya dan seisinya hanyalah ilusi. Namun setiap individu harus menyadari hal tsb sendiri dan pada akhirnya akan menyadari hal tersebut dan mencapai "Mokhsa".
Atau tiada tuhan selain Allah, artinya dunia ini adalah palsu, ego itu juga palsu, hanyalah Allah yang nyata.
Ego = Tuhan palsu
Semua yang memiliki awal pasti memiliki akhir. Hanya yang tidak memiliki awal yang tidak memiliki akhir.
@@fajar_siswandaru
Yang tidak memiliki awal dan akhir tidak pernah ada.
@@iwantidung6048 kata siapa. Lantas siapa "kita"?
Memberikan informasi dari segala referensi yang valid👍👍
Adakah yg tau bagaimana perbuatan benar atau baik itu?
Tidak ada yg bisa membahas pencipta alam semesta, walau dengan milyaran kitab suci. 🙏🙏
Akhirnya semuanya cuma logika oknum yg dipercayai.
Semoga kita berpengetahuan
MAHA RSI DEVSU 🙏
Perbuatan baik dan benar menurut saya ,dg tidak melakukan perbuatan apa apa. Mentok Sampek situ akal saya😭
@@hanindiya6944 , menurut logika anda itu benar sekali. 🙏
@@ZAMANTARA75 apakah anda punya jawaban lain dari pertanyaan yg anda ajukan? Kali aja saya tercerahkan
@@hanindiya6944 , menurut logika saya.
Berbuat benar dan baik itu yaitu:
1. membuat orang senang, dengan cara bertanya dulu dengan orang yg mau disenangkan itu.
Walau orang itu kita kasih uang, makanan, perhatian dll. belum tentu merasa senang, bisa saja merasa tidak senang karena banyak faktor alasan dibelakangnya.
2. Mekarlah seperti bunga, jika waktunya mekar, tanpa pilih tempat, waktu, keadaan. Dll.
Semoga menambah pengetahuan.
@@ZAMANTARA75 bagaimana dg pernyataan sebuah teori filsafat bahwasanya baik buruk adalah hasil dari kesepakatan manusia
Baru kali ini saya mendengar guru gembul sambil ketawa sendiri, sampai saya putar berulang agar paham soal ada&tidak ada..... oke sdh paham skrg😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Dari semua video guru gembul yang pernah saya tonton, ini yang paling membingungkan, paling sulit saya pahami, entah apa tujuan video ini saya tidak tahu, apalagi bisa mengambil esensi. Padahal biasanya guru gembul buat video yang mudah dicerna akal sehat
Iya, saya juga bingung
Coba tonton berulang kali
Untuk bisa mendengar kata "Buddha" saja, sudah merupakan sebuah Keberuntungan Luar Biasa.
Anda tidak sedang tidak memetik Pahala Baik.
saya rasa dalam hal ini menunjukkan pentingnya agama (kepercayaan akan entitas Tuhan) dalam diri manusia, dari argumen nietszhe ada hal yang saya juga sepemikiran bahwa manusia tidak memiliki penilaiaan yang cukup untuk menentukan kebenaran dan kejahatan yang sejati, hal ini karena setiap tindakan manusia didasarkan pada kepentingan yang dimilikinya, ini menimbulkan hukum (aturan salah dan benar) yang dproduksi dari pemikiran manusia bersifat fluktuatif (berubah-ubah) bergantung keadaan/kondisi masayakat pada masa hukum itu diterapkan. Saya ambil contoh etika berpakiaan, pada masa lampau dalam hal berdandan penilaiaan mereka adalah keanggunan dan kesopanan, dan mode berpakaian yang terlalu mengekspos tubuh di anggap fulgar, beda halnya dengan sekarang dimana penilaiaan tindakan manusia didasarkan pada HAM dan kebebasan. Saya ambil suatu khayalan ektrem di suatu film aphocalypse, dimana manusia saling membunuh untuk berebut makanan dan dumber daya adalah norma dan dibenarkan sebagai bagian dari upaya bertahan hidup dan hak manusia untuk mempertahankan hidupnya (meski menrenggut hidup orang lain) kemudian membandingkannya dengan kondisi sekarang dimana keinginan terbesar mayoritas manusia adalah kebahagiaan dalam kedamaian, sehingga memunculkan hukum yang disusun untuk menjaga kedamaiaan dalam masyarakat dan membunuh orang lain yang tidak bersalah adalah kejahatan. Bagi saya penetapan suatu hukum memang memerlukan pertimbangan mengenai kebaikan yang dapat dicapai melalui hukum tersebut, hanya saja dalam menggapai kebaikan tersebut diperlukan pemahaman yang baik mengenai komponen yang akan terdampak oleh hukum,pengetahuan terkait, dan kemampuan melihat kondisi dalam suatu kelompok, nah dalam aspek manusia saya percaya bahwa manusia tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai hal yang benar-benar baik dan bermanfaat baginya hal ini karena pengetahuan dan kemampuan bernalar serta observasi manusia yang terbatas.
Jadi apabila hukum yang ditawarkan manusia bersifat fluktiatuf maka hukum itu adalah kepalsuan karena yang benar pada suatu waktu bisa saja menjadi salah pada waktu yang berbeda sehingga kebenaran itu bukanlah kebenaran sejati, begitupun sebaliknya, yang dianggap salah dlm hukum manusia bisa dianggap benar pd suatu waktu. Oleh karena itu hukum sejati harus bersifat konstan, terlepas dari pengakuan manusia atas hukum tersebut.
Mantap pak, kapan2 bahas anekantavadanya Jainisme, rivalnya Buddhisme yg mengembangkan pandangan non-absolutisme.
Buddhis bilang bahwa Buddhisme tidak mengajarkan pandangan ekstrim yaitu eternalisme maupun nihilisme tetapi mengajarkan pandangan jalan tengah/Madhyamaka. Namun dari sudut pandang Jainisme, Buddhisme masih mengajarkan pandangan ekstrim yaitu ekstrim pada jalan tengah 😸
Suatu hal, menurut Jainisme, mempunyai sisi kebenaran/kenyataan yg lebih dari satu (aneka). Sesuatu bisa terlihat begitu berbeda jika diamati dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai contoh meja -- meja dilihat dari sudut pandang mikroskopik akan terlihat berbeda jika dibandingkan dengan meja yang dilihat dari sudut pandang makroskopik. Meski demikian, semuanya menunjukkan kenyataan tentang meja, tidak ada satu sudut pandang absolut tentang meja. Pandangan Jainisme ini disebut anekāntavāda (non-absolutisme). Saat kita melihat sebuah kubus, kita tidak melihat keenam sisi kubus bersamaan, begitu pula kita tidak melihat keseluruhan aspek sesuatu dari satu sudut pandang saja.
Jainisme mengembangkan saptabhaṅgīnaya (syādvāda), yaitu sistem 7 predikasi untuk menyebut berbagai aspek kenyataan suatu benda sebagai cara untuk mengekspresikan anekāntavāda:
1. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada,
2. dari satu sudut pandang sesuatu itu tidak ada,
3. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada dan tidak ada,
4. dari satu sudut pandang sesuatu itu tidak terkatakan,
5. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada dan tidak terkatakan,
6. dari satu sudut pandang sesuatu itu tidak ada dan tidak terkatakan,
7. dari satu sudut pandang sesuatu itu ada, tidak ada dan tidak terkatakan.
Lalu apakah anekantavada (non-absolutisme) ini sendiri absolut atau non-absolut? Apakah syādvāda bisa digunakan sebagai solusi terhadap berbagai paradox seperti Zeno's Paradox, Russell's Paradox, Liar's Paradox, Sorites Paradox dan Theseus' Paradox?
Menarikk... Jainisme ini agama kuno dari India yg gak masuk ke Indonesia ya? Soalnya disini hanya ada Hinduisme dan Buddhisme
@@kevinhananto3884 iya agama kuno dari India, cmn memang kurang luas penyebarannya, 😃.. iya salah satunya Krn Petapa Jain/nirgrantha trutama yg sekte digambara, tidak diperbolehkan naik kendaraan apapun, jdi susah untuk keluar India
Jika Buddha tidak menjawab ketika ditanya apakah semesta ini eternal? Tidak eternal? Eternal dan tidak eternal? Bukan eternal dan bukan tidak eternal (neither..not)? Apakah atta berbeda dengan tubuh? Tidak berbeda? Both? Neither nor? Dst.
Maka berbeda dengan Buddha, Mahavira ketika ditanya pertanyaan yg sama , beliau menjawab: dari satu sudut pandang semesta itu eternal, dari sudut pandang lain semesta itu tidak eternal.. dst.. (saat mengajar Mahavira selalu mengawali awal kalimatnya dengan Syat- yg berarti dari suatutu sudut pandang dst) 😃
@@raynopraditya606
Anda tahu Charvaka ??
@@kokoci324 ya .itu aliran materialis..
@@raynopraditya606
Kamu aslinya orang mana ?😅😅
Buat guwe sih kalau untuk men couter nihilisme seperti statement kalau Tuhan maha kuasa kenapa dia membutuhkan nabi ...guwe cukup mengkutip dari surah Al Luqman ...orang beriman adalah orang yang memiliki akhlak kepada Tuhannya dan kepada sesama manusia ..dan akhlak kita kepada Tuhan adalah untuk :
1. Selalu berpikir positif terhadap Tuhan.. .
2.. Melihat diri sendiri dan menyukuri ...
3..Hidup itu tinggal menjalani segala pertanyaan pasti dijawab NYA nanti
Ijin perbaiki pak guru
Aku di dalam bahasa pali itu "anata"
Terima kasih pak guru sudah bahas materi ini, saya sempat kepikiran hal ini kalau dilihat dr luar agama buddha.
Tuhan itu subjectif tapi ketidak abadian itu absolut
Tuhan Telah mati bukan entitasnya,atau bukan zatNya namun, nilai value ketuhanan dalam diri manusia,semisal tidak takut berbuat dosa,merasa benar dengan sesembahannya,cara penyembahannya,padahal masih entah belum tercapai kebenaran absolute,padahal istilah Tuhan telah mati itu dalam konteks diri, Tuhan yang sejati sama sekali tidak tersenggol,tetap Abadi pada posisinya dan tetap Absolute dalam kekuasaan, sama dengan HP tanpa kuota tanpa signal,bagi HP dunianya hanya segitu2 saja, sementara di dunia internet masih aktif bergerak maju terus menerus.
Sebenarnya pemikiran tersebut untuk memancing kemurnian,untuk membuat manusia terus mencari dan menggali diri sampai bertemu Tuhan sejati, dengan Riadoh,bertapa dll pendekatan spiritual,sebab mencapai jalan keTuhanan harus di jemput Tuhan itu sendiri,seperti kisah sang Nabi Agung saat di berangkatkan isro mi'raj, sang Nabi suci isa yg di jemput ke langit, dimensi rendah tidak dapat menembus dimensi yg lebih tinggi, berkebalikan dimensi tinggi sangat midah menjemput atau sekedar melongok. Maka bertemu Tuhan haruslah dari ketiadaan menghilangkan aku diri,dan membiarkan AKU Tuhan menjemput kesadaran,sementara jika masih ada aku ego,maka AKU absolutenya tida nampak. Dengan jalan riadoh,atau pendekatan spiritual lain,membuat manusia meraba2 akan entitas yg Maha Tinggi,samapi di ridhoi dan di jemput untuk di kenalkan pada sang Maha.
Ayo mumet bersama.
Hmmm make sense
@@widodoakrom3938 😂😂😂😂😂
😮
@@justforfun6655 😂
Ada / tdknya Tuhan.. ..
Ada pbedaan antara ajaran
1● yg *BER-TUHAN PCIPTA* (monotheis)
2● yg *TDK B-TUHAN PCIPTA* (nontheis) -> ttapi bukan atheis.
Ilustrasinya sm persis dgn org yg dlm mdapatkan hasil pdapatan,krn dgn adanya pdapatan,sgala jenis kbutuhan m'sia tpenuhi, dan pdapatan bs di dpt melalui ;
A● BEKERJA SAMA ORANG LAIN ( tdk perlu pusing,yg penting kerja,akhir bulan gajian,ttapi tdk akan prnh bs bebas,sesuka hati)-->monotheis
Dann..n??,
1 lg yaitu jgn bekerja pd boss yg lain (berhala),kl ketahuan beresiko di pecat /gaji kecil,
B● MEMILIKI USAHA SENDIRI (perlu giat ddlm mengatur usahanya,jk sdh bhasil akan mmiliki kbebasan yg FULL, mau liburan keluar negri stiap saat,tdk ada boss yg melarang)--> nontheis
Jelas lah A tdk bs sebebas B.
Kl khidupan yg lbh tjamin dr biasanya ...? mungkin.. !
⚫⚫⚫⚫
*A* 👉Agm Samawi (monotheis)
Jk dbahas sesuatu sampai yg *(PALING AKHIR & TINGGI)* akan ktemu surga,dan Tuhan lah sbgai pmiliknya.
Krn agm monotheis, hrs ada yg paling tinggi & sempurna mk dijadikan lah Tuhan itu sbg pcipta yg ttinggi diantara semuanya.
*B* 👉Agm Buddha (nontheis)
Jk dbahas sampai titik tertinggi ktemu Nibbana,
Krn agama nontheis,tanpa ada Pcipta, nibbanalah puncaknya.
Jadi ada pbedaan dlm mbahas sesuatu yg paling tinggi dlm agama nontheis & monotheis.
*A* 👉Monotheis menitikberatkan yg ttinggi adlh tunggal, *PENCIPTA SEGALANYA*
Dlm agama monotheis Tuhan adlh Maha segalanya *(katanya sih??)*
M'sia hrs takut & tunduk kpd Tuhan,Krn Dia memiliki kehidupan kekal utk m'sia yg patuh. *((Katanya juga.))*
*B* 👉Nontheis menitikberatkan yg ttinggi adlh sbg suatu *PENCAPAIAN NIBBANA.*
M'sia hrs giat belajar & melatih diri agar mcapai titik ke-maha sempurnaan yg ttinggi,utk mlampaui surga,yaitu nibbana,
Bagi yg telah mampu merealisasikan;
•Tiada datang,dan tiada pergi.
•Tiada lahir,dan tiada mati,
•Tiada awal,dan tiada akhir.
Dialah yg tlah mcapai nibbana ;
> Yg tdk dciptakan
> Yg tdk dlahirkan
> Yg tdk mjelma
> Yg tdk bkondisi/mutlak
*Tetapi perlu diingat,diatas itu bukanlah tuhan yg bs mciptakan,spt Tuhan dlm Agm Samawi.*
*ttapi, Itulah tujuan pcapaian umat Buddha* ☝️
*Artinya *satu²nya* Yg Maha Suci,tdk ada kesucian lain yg sm atau setara dgn ini,dan akan tdk tnoda oleh apapun jg,org mcuri,mbunuh,bzinah tdk akan mampu mpengaruhi dan mnodai Yang Maha Suci tsb.*
*(INILAH TUJUAN YG INGIN DICAPAI OLEH UMAT BUDDHA)*
Mknya,umat Buddha yg serius,sbg pemasok arus,rela utk meninggalkan hal² keduniawian spt Bhikkhu,dgn melatih kesucian :
👉 Pikiran
👉 Ucapan
👉 Pbuatan / fisik -> ( bkeluarga jg masuk dlm kategori ini)
Yg sdh meninggalkan harta,tahta,dan birahi.
(B)--> *Tdk spt Yg Maha Tinggi & besar dlm Monotheis,m'sia bbohong,mcuri,mbu*nuh sj sdh sdh cukup utk mnodai Sang Maha Tinggi,yaitu Tuhan,dan mbuatnya murka,shingga sifatNya yg awalnya welas asih lsng berubah jd pmarah.*
Sifat ini bukanlah *YG MAHA ESA* atau bukanlah *YG SATU² NYA,* krn sifat² ini dimiliki jg oleh m'sia²,jg dmiliki oleh makhluk lain spt hewan.
Jd YME ≠ YMT-unggal,Krn tdk ada yg spesial,bukan the only one,number one pun kemungkinan kecil.
Dann???
Yang Maha Esa sebenarnya bukan artinya Yang Maha Tunggal yg dicocokologikan oleh para samawi,mengingat Tuhannya itu tunggal.
Kata Esa diambil dr bahasa diantara 2,Pali / Sansekerta,bahasa yg digunakan utk menyusun kitab agama Buddha.
⚫⚫⚫⚫
Ajaran adanya Tuhan Pcipta adlh inisiatif m'sia,dgn tujuan utk menentramkan sifat² m'sia yg beragam, spy tdk kacau dlm bersosialisasi.
Krn m'sia tdk ada mampu utk mengontrol /mengatur m'sia lain yg sama² memiliki derajat & akalnya yg sm, pd saat t'jadi suatu masalah.tdk akan ada yg mau kalah atau dikalahkan. Satu 1nya jalan yg bs menyelesaikan mslh adlh saling mgalahkan,bahkan sampai saling mlenyapkan,yaitu bu*nuh mem-bu*nuh / pe*ra-ng.
Utk mhindari hal tsb,mk sbagian klompok mciptakan mengangkat / suatu sosok,yg diberi nama Tuhan yg di anggap paling tinggi & sempurna yg tlh di spakati bsama utk mnakut²i m'sia,yg dianggap memiliki sgl kuasa yg bs menentramkan,mengendalikan khidupan,kbutuhan & tindakan m'sia,
Ajaran ini lbh mengutamakan hrs patuh pd perintah yg sdh disepakati bsama,bhw Dialah yg paling tinggi derajatnya & paling sempurna yg hrs di dtakuti,dhomati,djunjung,dan dsembah.
*MAKANYA SEMUA JENIS AJARAN INI, PASTI MEMILIKI AYAT INI ;*
Ayat iming² & ayat in*timi*dasi / an*ca*man
⚫ Ayat iming² ; hny inilah ajaran yg benar,langsung dr Tuhan,bagi yg pcy akan masuk surga.
⚫ Ayat an*ca*man ; jk tdk pcy,dan masuk ke ajaran lain adlh sesat & neraka.
memfanakan diri....
kita ini semua adlh fana.... dr tiada,,, diadakan olh yg mh ADA, ....lalu menjd tiada....
Pak Guru ini saya koreksi yah... menit 12: 27 ambilnya dari Mahācattarisaka Sutta. Sang Buddha sebenernya TIDAK PERNAH MENDOKTRIN... terbukti dari salah satu sifat ajaran Buddha dengan istilah EHIPASIKHO (mengundang untuk dibuktikan). yang Pak Guru ambil dan dicocoklogi dengan Nietzsche yah boleh boleh aja sebagai Subjektif dari Pak Guru itu sendiri.
sederhananya ajaran Buddha lebih kepada merealisasi Nibbana dengan mengikis Lobha Dosa dan Moha. maksudnya bagaimana kaitannya dengan realita? realita itu impermanent atau tidak kekal, ketidak kekalan adalah realita itu sendiri. Lalu apa kaitannya dengan ajaran Buddha? Buddha mengajak seseorang melihat ketidak kekalan itu menjadi sebuah realita dalam mental state seseorang. Seseorang yang gagal dalam mengerti realita tersebut akan menderita. menderita karena menolak realita (dosa) atau melekat dengan realita yang diinginkan (lobha) dan bahkan tidak mengerti realita (moha). inilah yang diajarkan kepada Murid murid Buddha tentang impermanent tersebut dengan mengerti 4 hal di dalam manusia tersebut. mulai dari jasmani, pikiran dan perasaan, juga dimensi luar. ini yang dikenal dengan istilah vipassana menjadi sangat aware dengan pikirannya dengan realita dan tidak melekat
kalau udah sukses memahami tiap moment dalam pikirannya yang sudah sukses itu, membuat tidak ada celah untuk Lobha dosa dan moha membajak pikirannya (mungkin medisnya pembajakan amygdala) sehingga orang yang pada level ini disebut Buddha/merealisasi Nibbana.
keadaan itu ada gak? yah ada makanya diajarin amati tubuh, pikiran, perasaan dan dimensi luar, namun mereka mengerti kalau tidak terikat "dunia" yang impermanent tersebut sehingga mental nya tidak terganggu dan tidak ada ruang berbuat "jahat" karena ada Lobha dosa dan moha.
begitu kurang lebih tanggapan saya Pak Guru,
Pada umur 22 th saya baca buku neitzhe ketika masih ngaji...paginya nganggur ..jadi main ke perpustakaan tapi saya ga bisa baca kitab gundul...jadi saya baca buku buku bahasa Indonesia dan bahasa Inggris . Saya baca neitzhe ..itu perkenalan saya pertama dg filsafat barat ..tapi saya ga paham hehehe
Wah, sepertinya kudu colabs sama Rocky Gerung ini. Adu pemikiran filsafat.
Tolong teman2 lebih dikuatkan imannya jika membahas Filsafat seperti ini. 🇮🇩🔥
Kenapa harus takut filsafat???
@@noertri618 Ilmu tanpa iman rapuh, iman tanpa ilmu buta. Seperti yang dibahas guru tentang nietzsche tuhan telah mati
Anda sadar.. artinya Anda bingung
Anda bingung.. artinya Anda sadar
yg ga sadar... lanjuuuut !
Orang yg berTuhan tapi pikirannya mati
filsafat hidup dan asal kehidupan dalam agama budha memang bagus untuk mengasah pikiran dan hati....*saya bukan buddhis
Kesalahan dalam beragama itu berbahaya.
Kesalahan dalam berfilsafat hanyalah kekonyolan belaka.
David Hume 🏴
(1711-1776)
Mungkin maksud Sang Buddha saat bilang tidak ada segala sesuatu itu adalah bahwa segala yang ada pada hakikatnya adalah tidak ada..
Karena untuk sesuatu menjadi ada dibutuhkan ketiadaan, dan untuk ketiadaan supaya disadari bahwa dia tidak ada, maka harus ada sesuatu yang mewujud (ada).
Sama seperti si miskin dan si kaya pak guru..
Kalau semua manusia itu kaya, maka tidak ada seorangpun yang kaya.
Apakah dari tidak ada menjadi ada itu masuk ke ilmu fisika kuantum ya pak?
😂 pusing saya
Karena dari Atom aja banyak ruang kosong, tapi dari ruangan kosong itu membentuk materi
Materinya ada padahal terbentuk dari sesuatu yg tidak ada
dalam fisika dunia quantum disebut dunia "ghaib"
Setuju sih dunia kuantum disebut dunia "ghaib" karena memang penuh ketidakjelasan disana 😅
Masuk akal mayoritas atom kosong padahal atom penyusun terkecil mahluk hidup
@@widodoakrom3938 atom penyusun materi terkecil , kalau untuk makhluk hidup penyusun terkecil adalah sel
Selama terlahir sebagai manusia, maka tidak akan pernah bisa menemukan keadilan sejati, kemakmuran sejati, bahkan cinta sejati
Itulah juga salah satu alasan kenapa dikatakan "nothing is perfect"
@@zeeneyxius3244 ironisnya manusa dari zaman manapun, selalu menuntut kesempurnaan dengan tuntutan kriteria beserta syarat yg semakin ketat dan banyak seiring zaman berjalan. di zaman modern sudah semakin parah tuntutan kesempurnan tersebut.