Tanggung jawab, sangsi, konsekuensi... Lebih berat atau sama saja bila berulang2 dan dalam kurun waktu yg lama? Permohonan terhadap korban sbg bntuk ganti rugi atau malah tidak sama sekali berpengaruh tidak.?
Izin bertanya proff , jika pelaku melakukan pembunuhan berencana , lalu juga melakukan tindak pencurian seperti mengambil harta korban , apakah dalam kasus ini juga hanya memakai 1 hukuman pasal yang paling berat hukuman nya atau gmna
Selamat siang Prof Ijin bertanya si A membujuk si B untuk memakai modal dan si A berjanji akan memberikan keuntungan dengan memberikan 3 persen, dan setelah terjadi kesepakatan oleh di B memberikan uang kepada si A dan dibuatkan Kwitansi tanda terimanya dan sekaligus si A memberikan Giro kepada si B, dan begitulah seterusnya ada beberapa kali si B memberikan uang kepada si A berhubung si A tetap memberikan persen kepada si B, dan sejak bukan September 2022 si A tidak lagi memberikan persennya, lalu oleh di B menghubungi di A dan HP nya sudah tidak aktif lagi dan dicari kerumah ternyata si A Sudah pindah, lalu si si mencairkan Giro tersebut ke Bank ternyata semua Giro sebanyak 10 lembar tidak bisa dicairkan dananya Yang ingin saya tanyakan Prof, apakah saya bisa melaporkan si A secara Pidana ke Polisi ? Semoga Prof dapat membalasnya dan saya mengucapkan terimakasih dan prof sukses selalu.
Izin bertanya Prof...ada suatu peristiwa hukum dimana 3 org pelaku di dakwa dgn 2 pasal yaitu pasal 263 ayt 1 jo 55 kuhp dan psl 5 uu tipikor jo 55 kuhp semuanya sudah berkekuatan hukm tetap ...padahal waktu tempat dan pelaku sama dan tujuannya yaitu pembuatan sertifikat ....pemalsuan surat keterangan tdk sengketa dan penguasaan lebih dari 20 thn..sedang tipikornya yaitu menyuap pegawai negeri utk pengurusan dan penerbitan sertifikat.. Apakah ini termasuk ne bis in idem? 🙏
Kaka bagaimana hukumannya jika melakukan penikaman pke busur gara2 sipelaku sering di hadang dan sering di pukul oleh si korban jd pada saat di badan untuk kesekian kalinya ahirnya dia melawan.. Krn sering skali di di ani-ani ya oleh si korban. Jd tidakan apa yg harus di ambil apalagi si pelaku masih di bawah umur memasuki 13 tahun mohon penjelasannya🙏🙏🙏🙏
Izin bertanya Prof. Apabila seorang residivis kemudian ia melakukan tindak perbarengan pidana realis heterogenus apakah nanti di sidang selanjutnya ia mendapat hukuman terberat ditambah sepertiga dan sekaligus dengan perberatan hukuman pidana? Mengingat si terdakwa ini merupakan residivis
Prof, kalo tindak pidana korupsi barang jasa yg dalam melakukan tindak pidananya mengambil uang dr termin2 pembayaran masuk klasifikasi pasal 64 KUHP kah?
Perbuatan berlanjut terdiri dari perbuatan pidana yang masing-masing adalah berdiri sendiri, akan tetapi mempunyai pertalian satu sama lain. Jadi masing-masing perbuatan pidana itu mempunyai tempat, waktu dan daluwarsanya sendiri-sendiri. Dikatakan terjadinya perbuatan berlanjut jika seseorang yang dalam kenyataannya memang melakukan beberapa perbuatan pidana, tetapi antara perbuatan pidana yang satu dengan perbuatan pidana yang lainnya masing-masing saling berhubungan erat satu sama lain karena bersumber dari satu niat jahat pelaku, maka beberapa perbuatan pidana tersebut secara hukum dianggap sebagai perbuatan berlanjut. Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), halaman 138.
Prof boleh ijin bertanya , jika ada 4 kasus penipuan dan penggelapan , dan sudah ada masing² vonis hakim , apakah terdakwa menjalani smua vonis hukuman tsb ?
Bagaimana prof jika terjadi pembunuhan tidak direncanakan tp di awali dengan pemerkosaan, berarti diancam dengan hukuman terberat / 338 kuhp 15 tahun penjara
permisi pak izin bertanya, apakah pemerasan disertai dengan pengancaman yang dilakukan secara berbarengan dalam 1 waktu dapat dikatagorikan sebagai perbuatan berlanjut dalam Pasal 64 KUHP ya pak? terimakasih...
Assalamualaikum wr.wb pak izin bertanya dan maaf menganggu waktunya. Saya telah menonton Vidio di UA-cam bapak tapi masih bingung mengenai yang saya alami. Untuk kasus "balap liar yang di sertai perjudian " itu termasuk kedalam pengabungan hukum apa ya pak ? Apakah "concursus idealis" atau "realis". Kalo yang saya tangkap dari Vidio bapak kasus saya itu masuk/mendekati pada pasal 66 KUHP . Akan tetapi disitu di sebutkan "dalam hal berbarengan beberapa perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa KEJAHATAN, yang diancam dengan pidana pokok yang tidak sejenis" . Tetapi kan balap liar termasuk pelanggaran dan perjudian termasuk kejahatan. Apakah boleh dalam kasus ini saya menggunakan pasal 66 KUHP pak? Mohon di jawab pak.
izin bertanya, jika semisalnya seorang pelaku melakukan pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan itu termasuk concursus idealis atau realis ya prof ?
Prof, kalau tindak pidananya sama, dengan objek yg sama, masuk ke 64 atau 65? Misalkan dalam hal A melakukan persetubuhan terhadap B sebanyak 4x. Dengan selang waktu 1 bulan dr tindak pidana tsb. Si A ini masuk dalam psal 64 atau 65? Kalau menurut hemat saya masuk ke 65 kuhp karna pada saat A melakukan tindak pidana persetubuhan pertama kali, tindak pidananya telah selesai. Tidak ada 1 kesatuan kehendak seperti yg dijelaskan pada pasal 64 kuhp. Bagaimana menurut prof? Mohon pencerahannya🙏🏼
Penerapan Pasal 64 KUHP: Menurut pendapat Andi Hamzah dalam bukunya Pengantar Dalam Hukum Pidana Indonesia, hal. 536 yang disarikan dari Memorie Van Toelichting Pasal 64 KUHP, yaitu: “Dalam hal perbuatan berlanjut, pertama-tama harus ada satu keputusan kehendak. Perbuatan itu mempunyai jenis yang sama. Putusan hakim menunjang arahan ini dengan mengatakan: 1. Adanya kesatuan kehendak; 2. Perbuatan-perbuatan itu sejenis; dan 3. Faktor hubungan waktu (jarak tidak terlalu lama)” Penerapan Pasal 65 ayat (1) KUHP: Dalam hal ini, kita dapat memperhatikan Arrest Hoge Raad No. 8255, Juni 1905, yang pada intinya mengandung kaidah hukum yang menyatakan bahwa dalam hal adanya tindak pidana yang antara satu dengan lainnya dipisahkan dalam ‘jarak waktu lebih dari empat hari’ adalah tidak tunduk pada perbuatan berlanjut, sebagaimana diatur dalam Pasal 64 KUHP, melainkan harus dianggap sebagai perbarengan beberapa tindak pidana.
Izin bertanya prof, apakah penjelasan/paparan yang prof samakan, berlaku bagi tindak pidana khusus? Jika terjadi putusan pengadilan tipikor, dimana si terdakwa divonis misal 5 tahun oenjara, kemudian beberapa bulan kemudian, si terdakwa kembali di sidzng dengan peristiwa yang sama, obyek hukum yang sama namun putusan nya misal 8 tahun, meski bisa dikatakan nebis, namun terdakwa divonis dengan 2 hasil putusan, dmna obyek nya sama, bb nya sama, yang mau ditanyakan apakah total vonis tsb dapat di akumulasi vonis putusan yg di dapat?? Terimakasih prof, god bless
Terima ksh bapak Professor atas semua penjelasannya...manteb prof..
Terimakasih Prof sdh memberkati km .mhsTerimakasih Prof sdh memberkati km .mhs
paparan yang baik. terimakasih materi yang bermanfaat.
alhamdulillah bisa nemu channel ini, asli saya ingin sekali belajar hukum dari dulu tetapi gak bisa kuliah karena biaya
Terimakasih materi nya prof 🙏
semoga menjadi dan menambah pemahaman saya dalam pengetahuan hukum
terima kasih, semoga menjadi tambah wawasan
Terimakasih pak doktor, luar biasa...
Terima kasih share ilmunya pak 🙏
Terimakasih ilmunya Prof 🙏
Jangan lupa share dan subscribe
Thanks prof. Semoga sehat selalu dalam penyertaan Tuhan
Terimakasih, semoga kita selalu dalam perlindungan-Nya
mudah dipahami dan kerennn bangett Proff
Terimakasih. Jangan lupa subscribe dan share ke teman-teman yang membutuhkan
Mantap prof....terima kasih ilmunya. 🙏🙏🙏
Terimakasih kembali. Dukung channel ini dengan subscribe dan share ke teman-teman semoga bermanfaat
@@dr.jamingintingshmhmkn6871 siap prof.
Lanjtkan pengajranya Prof 🙏
Tks prof,,,
semangat..
Thnaks a lot Prof
Tanggung jawab, sangsi, konsekuensi... Lebih berat atau sama saja bila berulang2 dan dalam kurun waktu yg lama?
Permohonan terhadap korban sbg bntuk ganti rugi atau malah tidak sama sekali berpengaruh tidak.?
Izin bertanya proff , jika pelaku melakukan pembunuhan berencana , lalu juga melakukan tindak pencurian seperti mengambil harta korban , apakah dalam kasus ini juga hanya memakai 1 hukuman pasal yang paling berat hukuman nya atau gmna
Selamat siang Prof
Ijin bertanya si A membujuk si B untuk memakai modal dan si A berjanji akan memberikan keuntungan dengan memberikan 3 persen, dan setelah terjadi kesepakatan oleh di B memberikan uang kepada si A dan dibuatkan Kwitansi tanda terimanya dan sekaligus si A memberikan Giro kepada si B, dan begitulah seterusnya ada beberapa kali si B memberikan uang kepada si A berhubung si A tetap memberikan persen kepada si B, dan sejak bukan September 2022 si A tidak lagi memberikan persennya, lalu oleh di B menghubungi di A dan HP nya sudah tidak aktif lagi dan dicari kerumah ternyata si A Sudah pindah, lalu si si mencairkan Giro tersebut ke Bank ternyata semua Giro sebanyak 10 lembar tidak bisa dicairkan dananya
Yang ingin saya tanyakan Prof, apakah saya bisa melaporkan si A secara Pidana ke Polisi ?
Semoga Prof dapat membalasnya dan saya mengucapkan terimakasih dan prof sukses selalu.
Izin bertanya Prof...ada suatu peristiwa hukum dimana 3 org pelaku di dakwa dgn 2 pasal yaitu pasal 263 ayt 1 jo 55 kuhp dan psl 5 uu tipikor jo 55 kuhp semuanya sudah berkekuatan hukm tetap ...padahal waktu tempat dan pelaku sama dan tujuannya yaitu pembuatan sertifikat ....pemalsuan surat keterangan tdk sengketa dan penguasaan lebih dari 20 thn..sedang tipikornya yaitu menyuap pegawai negeri utk pengurusan dan penerbitan sertifikat..
Apakah ini termasuk ne bis in idem? 🙏
Kaka bagaimana hukumannya jika melakukan penikaman pke busur gara2 sipelaku sering di hadang dan sering di pukul oleh si korban jd pada saat di badan untuk kesekian kalinya ahirnya dia melawan.. Krn sering skali di di ani-ani ya oleh si korban. Jd tidakan apa yg harus di ambil apalagi si pelaku masih di bawah umur memasuki 13 tahun mohon penjelasannya🙏🙏🙏🙏
Izin bertanya Prof. Apabila seorang residivis kemudian ia melakukan tindak perbarengan pidana realis heterogenus apakah nanti di sidang selanjutnya ia mendapat hukuman terberat ditambah sepertiga dan sekaligus dengan perberatan hukuman pidana? Mengingat si terdakwa ini merupakan residivis
Prof, kalo tindak pidana korupsi barang jasa yg dalam melakukan tindak pidananya mengambil uang dr termin2 pembayaran masuk klasifikasi pasal 64 KUHP kah?
Perbuatan berlanjut terdiri dari perbuatan pidana yang masing-masing adalah berdiri sendiri, akan tetapi mempunyai pertalian satu sama lain. Jadi masing-masing perbuatan pidana itu mempunyai tempat, waktu dan daluwarsanya sendiri-sendiri. Dikatakan terjadinya perbuatan berlanjut jika seseorang yang dalam kenyataannya memang melakukan beberapa perbuatan pidana, tetapi antara perbuatan pidana yang satu dengan perbuatan pidana yang lainnya masing-masing saling berhubungan erat satu sama lain karena bersumber dari satu niat jahat pelaku, maka beberapa perbuatan pidana tersebut secara hukum dianggap sebagai perbuatan berlanjut. Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), halaman 138.
Tabe saran prof. Mungkin setiap contoh kasus bisa diberikan jg contoh jumlah hukumanyaa
Terimakasih kritik & saran nya
Prof boleh ijin bertanya , jika ada 4 kasus penipuan dan penggelapan , dan sudah ada masing² vonis hakim , apakah terdakwa menjalani smua vonis hukuman tsb ?
Bagaimana prof jika terjadi pembunuhan tidak direncanakan tp di awali dengan pemerkosaan, berarti diancam dengan hukuman terberat / 338 kuhp 15 tahun penjara
permisi pak izin bertanya, apakah pemerasan disertai dengan pengancaman yang dilakukan secara berbarengan dalam 1 waktu dapat dikatagorikan sebagai perbuatan berlanjut dalam Pasal 64 KUHP ya pak? terimakasih...
TRIms prof
Terimakasih kembali. Jangan lupa subscribe dan share ke teman-teman yang membutuhkan.
ada ppt nya ngga prof?
Assalamualaikum wr.wb pak izin bertanya dan maaf menganggu waktunya. Saya telah menonton Vidio di UA-cam bapak tapi masih bingung mengenai yang saya alami.
Untuk kasus "balap liar yang di sertai perjudian " itu termasuk kedalam pengabungan hukum apa ya pak ? Apakah "concursus idealis" atau "realis". Kalo yang saya tangkap dari Vidio bapak kasus saya itu masuk/mendekati pada pasal 66 KUHP . Akan tetapi disitu di sebutkan "dalam hal berbarengan beberapa perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa KEJAHATAN, yang diancam dengan pidana pokok yang tidak sejenis" . Tetapi kan balap liar termasuk pelanggaran dan perjudian termasuk kejahatan. Apakah boleh dalam kasus ini saya menggunakan pasal 66 KUHP pak? Mohon di jawab pak.
izin bertanya, jika semisalnya seorang pelaku melakukan pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan itu termasuk concursus idealis atau realis ya prof ?
Prof, kalau tindak pidananya sama, dengan objek yg sama, masuk ke 64 atau 65? Misalkan dalam hal A melakukan persetubuhan terhadap B sebanyak 4x. Dengan selang waktu 1 bulan dr tindak pidana tsb. Si A ini masuk dalam psal 64 atau 65? Kalau menurut hemat saya masuk ke 65 kuhp karna pada saat A melakukan tindak pidana persetubuhan pertama kali, tindak pidananya telah selesai. Tidak ada 1 kesatuan kehendak seperti yg dijelaskan pada pasal 64 kuhp. Bagaimana menurut prof? Mohon pencerahannya🙏🏼
Penerapan Pasal 64 KUHP: Menurut pendapat Andi Hamzah dalam bukunya Pengantar Dalam Hukum Pidana Indonesia, hal. 536 yang disarikan dari Memorie Van Toelichting Pasal 64 KUHP, yaitu:
“Dalam hal perbuatan berlanjut, pertama-tama harus ada satu keputusan kehendak. Perbuatan itu mempunyai jenis yang sama. Putusan hakim menunjang arahan ini dengan mengatakan:
1. Adanya kesatuan kehendak;
2. Perbuatan-perbuatan itu sejenis; dan
3. Faktor hubungan waktu (jarak tidak terlalu lama)”
Penerapan Pasal 65 ayat (1) KUHP:
Dalam hal ini, kita dapat memperhatikan Arrest Hoge Raad No. 8255, Juni 1905, yang pada intinya mengandung kaidah hukum yang menyatakan bahwa dalam hal adanya tindak pidana yang antara satu dengan lainnya dipisahkan dalam ‘jarak waktu lebih dari empat hari’ adalah tidak tunduk pada perbuatan berlanjut, sebagaimana diatur dalam Pasal 64 KUHP, melainkan harus dianggap sebagai perbarengan beberapa tindak pidana.
Izin bertanya prof, apakah penjelasan/paparan yang prof samakan, berlaku bagi tindak pidana khusus? Jika terjadi putusan pengadilan tipikor, dimana si terdakwa divonis misal 5 tahun oenjara, kemudian beberapa bulan kemudian, si terdakwa kembali di sidzng dengan peristiwa yang sama, obyek hukum yang sama namun putusan nya misal 8 tahun, meski bisa dikatakan nebis, namun terdakwa divonis dengan 2 hasil putusan, dmna obyek nya sama, bb nya sama, yang mau ditanyakan apakah total vonis tsb dapat di akumulasi vonis putusan yg di dapat?? Terimakasih prof, god bless
mm mm