Iya ini kan mmg tempatnya pengemar sepeda yg sama2 belajar, dapat info dan kedepan menjadi pesepeda lbh baik, lbh hemat, lbh paham ttg sepeda parts dll, lbh sehat 😊 Apa lagi yg mau dicari ya... 😀
Izin sedikit menambahkan : 1.) Setiap bottom bracket punya spesifikasi masing - masing untuk mengancangkan bottom bracketnya, dan setau saya setidaknya BB dikencangkan diatas 35 N.m (Newton Meter) di video ini dr.Erik hanya pakai feeling / perasaan saat mengencangkan bottom bracket dengan alasan "Sudah terbiasa / jam terbangnya sudah tinggi" sedangkan walaupun seorang mekanik profesional sekalipun dia akan menjunjung tinggi kualitas kerja & standar pengerjaan yg sesuai prosedur kerja. Dan meminimalisir kelalaian dalam pengerjaan dengan tools / alat yg mendukung seperti Torque Wrench / kunci torsi saat memasang / mengencangkan suatu part. Artinya disini tidak bisa dianggap remeh dan walaupun jam terbang sudah tinggi / sebagai mekanik profesional sekalipun tetap harus pakai kunci torsi untuk hasil kerja yg lebih pasti, karena kadang kalo hanya dengan feeling / perasaan bisa aja belum sesuai spesifikasi part yg akan dipasang. Entah itu Over tightening / terlalu kancang ataupun Under tightening / kurang kencang saat memasang suatu part. 2.) Di video ini dr.Erik bilang untuk mengencangkan crankarm sebelah kiri / non drive side itu hingga 15 N.m padahal di semua bagian crankarm shimano sebelah kiri / non drive side itu ada stiker / label Warning! Dan ada keterangan untuk mengencangkan 2 baut crankarm non drive side itu cukup 12 - 14 N.m Jadi kalau sampai 15 N.m berarti akan terjadi Over tightening / terlalu kencang, akibatnya baut bisa slek / doll 3.) Sebaiknya saat melepas Crankset rantai dilepas sekalian untuk pengerjaan yg lebih leluasa, karena di video ini dr.Erik tidak melepas rantai walaupun hal ini sih bisa - bisa aja. Tapi hal ini di takutkan dapat menggores frame, tepatnya di bagian bottom bracket shell 4.) Kapan harus ganti bottom bracket? Setiap pabrikan / merek bottom bracket punya standar dan spesifikasinya masing-masing, jadi tidak bisa di pukul rata semua merek bottom bracket harus ganti jika sudah 3.600Km Karena soal bottom bracket ini juga banyak faktor yg berbeda untuk setiap orang, misalnya dari intensitas penggunaan, jarak tempuh bersepeda, tingkat ekstrimnya penggunaan, dll Jadi bisa cek di website untuk masing-masing merek bottom bracket itu rekomendasinya untuk diganti setiap berapa kilometer, ataupun jika bearing bottom bracket sudah dirasa & dipastikan tidak normal bisa dilakukan penggantian part. Disini saya sebagai cyclist enthusiast, silahkan dikoreksi atau ada tambahan dari teman - teman semua. Mohon maaf jika ada kurang atau salah kata, terimakasih.
Izin diskusi sedikit tentang beberapa point di atas: 1. Sebetulnya apa yg disebut "by feeling" atau "by experience" itu bisa juga artinya akurat secara kuantitatif. Maksudnya begini, merujuk konsep leverage/ daya ungkit, nilai Torque = length x Force. Saya lihat koh eric secara hati-hati menempatkan tangannya ke posisi grip tertentu, sebelum dia mendorong/memutar tuas. Hal ini jika dilakukan secara penuh kesadaran, akan menghasilkan nilai torsi yang konsisten berkat muscle memory (experience), dan posisi grip (teoretis) yang secara otomatis bisa membantu mencapai nilai torsi yang ditargetkan. 2. Setiap torque wrench punya rentang nilai torsi dan ketelitian yang berbeda. Kita tidak pernah tahu kalibrasi/keakuratan dari alatnya koh eric, bisa jadi di alat dia 15 N.m , tetapi nilai realnya mendekati 13~14 N.m 3. Melepas rantai juga bukan perkara sepele, karena bisa mengurangi umur rantai itu sendiri. Maka sebisa mungkin tidak terlalu sering dilakukan. Saya juga senang ngoprek dan sering ngobrol/memerhatikan tukang, jadi paham berbagai model tukang itu ada yang intuitif, ada juga yg teoretis. Dari sepengalaman saya, dengan mengatur-atur cara kerja/ penggunaan alat mereka sendiri, saya justru lebih sering dapat hasil yang buruk. Maka seandainya ada yang saya anggap kurang sempurna, biasanya akan saya sempurnakan atau kerjakan sendiri di rumah, tentunya dengan cara dan alat saya sendiri. Ibarat proses memasak, ada chef/koki yang sambil masak dia lakukan atraksi, demo dengan presentasi yang "wah", atau bahkan menampilkan aneka kemampuan akrobatik. Ada juga koki yg santai saja cara masaknya di pojok ruangan. Yang demikian tidak menjamin masakannya enak/tidak enak. Mungkin secara presentasi ke pemirsa, proses perakitannya om eric masih belum proper. Tapi saya punya keyakinan kalau itu sudah cukup proper secara teknis. Walaupun sebetulnya yang secara objektif paling berhak menilai hasil pengerjaan itu adalah om jakop sendiri, karena dia yg langsung mencoba hasilnya.
Saya baru SJ pulang dr Surabaya koh, touring dr Kudus 2 hari lumayan jauh trus jalan2 keliling kota Surabaya pake sepeda punya sy stratos lawas Wahh..luar biasa Surabaya itu amazing.. rencana mau berkunjung ke terminal bike TPI nggak tau ancer2 nya😢
1. Sudah menempuh jarak diatas 3600an km total dr baru pasang. 2. Pas TGX seharian keguyur hujan. Jalanan campur pasir halus lembut, lumpur pekat, debu dll dll. 3. Sepeda sdh 3mingguan tidak dicuci. 4. BB pas dibuka sdh mmg tidak layak lagi. Jadi sebaiknya diganti baru. Di video ini... wlpun sebetulnya memakai BB merek Tripeak... tapi bukan berarti harus beli. Banyak BB yg jauh lbh murah. Punya shimano Ultegra atau Dura Ace yg harga cuma 300rban. Silakan pakai ini saja.
Penontonnya yutup ini sopan2 ya...Kalo ad kesalahan ucapan/ketidaksesuaian dengan yg penonton tau, cara mengungkapkannya santai2...Keren emg penonton yutup channel ini😁😁😁....Selalu smngat ngonten om2 onlen🤠🤠🤠
Iya ini kan mmg tempatnya pengemar sepeda yg sama2 belajar, dapat info dan kedepan menjadi pesepeda lbh baik, lbh hemat, lbh paham ttg sepeda parts dll, lbh sehat 😊
Apa lagi yg mau dicari ya... 😀
Izin sedikit menambahkan :
1.) Setiap bottom bracket punya spesifikasi masing - masing untuk mengancangkan bottom bracketnya, dan setau saya setidaknya BB dikencangkan diatas 35 N.m (Newton Meter) di video ini dr.Erik hanya pakai feeling / perasaan saat mengencangkan bottom bracket dengan alasan "Sudah terbiasa / jam terbangnya sudah tinggi" sedangkan walaupun seorang mekanik profesional sekalipun dia akan menjunjung tinggi kualitas kerja & standar pengerjaan yg sesuai prosedur kerja. Dan meminimalisir kelalaian dalam pengerjaan dengan tools / alat yg mendukung seperti Torque Wrench / kunci torsi saat memasang / mengencangkan suatu part.
Artinya disini tidak bisa dianggap remeh dan walaupun jam terbang sudah tinggi / sebagai mekanik profesional sekalipun tetap harus pakai kunci torsi untuk hasil kerja yg lebih pasti, karena kadang kalo hanya dengan feeling / perasaan bisa aja belum sesuai spesifikasi part yg akan dipasang. Entah itu Over tightening / terlalu kancang ataupun Under tightening / kurang kencang saat memasang suatu part.
2.) Di video ini dr.Erik bilang untuk mengencangkan crankarm sebelah kiri / non drive side itu hingga 15 N.m padahal di semua bagian crankarm shimano sebelah kiri / non drive side itu ada stiker / label Warning! Dan ada keterangan untuk mengencangkan 2 baut crankarm non drive side itu cukup 12 - 14 N.m
Jadi kalau sampai 15 N.m berarti akan terjadi Over tightening / terlalu kencang, akibatnya baut bisa slek / doll
3.) Sebaiknya saat melepas Crankset rantai dilepas sekalian untuk pengerjaan yg lebih leluasa, karena di video ini dr.Erik tidak melepas rantai walaupun hal ini sih bisa - bisa aja. Tapi hal ini di takutkan dapat menggores frame, tepatnya di bagian bottom bracket shell
4.) Kapan harus ganti bottom bracket?
Setiap pabrikan / merek bottom bracket punya standar dan spesifikasinya masing-masing, jadi tidak bisa di pukul rata semua merek bottom bracket harus ganti jika sudah 3.600Km
Karena soal bottom bracket ini juga banyak faktor yg berbeda untuk setiap orang, misalnya dari intensitas penggunaan, jarak tempuh bersepeda, tingkat ekstrimnya penggunaan, dll
Jadi bisa cek di website untuk masing-masing merek bottom bracket itu rekomendasinya untuk diganti setiap berapa kilometer, ataupun jika bearing bottom bracket sudah dirasa & dipastikan tidak normal bisa dilakukan penggantian part.
Disini saya sebagai cyclist enthusiast, silahkan dikoreksi atau ada tambahan dari teman - teman semua. Mohon maaf jika ada kurang atau salah kata, terimakasih.
Anda sangat benar semua point pak.
Terima kasih sdh menyumbang komentar baik 🙏 biar lainnya jg bisa baca dan lebih paham lagi.
Mantap sekali parah hadirin .... Matursuwun 🙏🏻
Izin diskusi sedikit tentang beberapa point di atas:
1. Sebetulnya apa yg disebut "by feeling" atau "by experience" itu bisa juga artinya akurat secara kuantitatif. Maksudnya begini, merujuk konsep leverage/ daya ungkit, nilai Torque = length x Force. Saya lihat koh eric secara hati-hati menempatkan tangannya ke posisi grip tertentu, sebelum dia mendorong/memutar tuas. Hal ini jika dilakukan secara penuh kesadaran, akan menghasilkan nilai torsi yang konsisten berkat muscle memory (experience), dan posisi grip (teoretis) yang secara otomatis bisa membantu mencapai nilai torsi yang ditargetkan.
2. Setiap torque wrench punya rentang nilai torsi dan ketelitian yang berbeda. Kita tidak pernah tahu kalibrasi/keakuratan dari alatnya koh eric, bisa jadi di alat dia 15 N.m , tetapi nilai realnya mendekati 13~14 N.m
3. Melepas rantai juga bukan perkara sepele, karena bisa mengurangi umur rantai itu sendiri. Maka sebisa mungkin tidak terlalu sering dilakukan.
Saya juga senang ngoprek dan sering ngobrol/memerhatikan tukang, jadi paham berbagai model tukang itu ada yang intuitif, ada juga yg teoretis. Dari sepengalaman saya, dengan mengatur-atur cara kerja/ penggunaan alat mereka sendiri, saya justru lebih sering dapat hasil yang buruk. Maka seandainya ada yang saya anggap kurang sempurna, biasanya akan saya sempurnakan atau kerjakan sendiri di rumah, tentunya dengan cara dan alat saya sendiri.
Ibarat proses memasak, ada chef/koki yang sambil masak dia lakukan atraksi, demo dengan presentasi yang "wah", atau bahkan menampilkan aneka kemampuan akrobatik. Ada juga koki yg santai saja cara masaknya di pojok ruangan. Yang demikian tidak menjamin masakannya enak/tidak enak. Mungkin secara presentasi ke pemirsa, proses perakitannya om eric masih belum proper. Tapi saya punya keyakinan kalau itu sudah cukup proper secara teknis. Walaupun sebetulnya yang secara objektif paling berhak menilai hasil pengerjaan itu adalah om jakop sendiri, karena dia yg langsung mencoba hasilnya.
Sepadae persis kayak punyaku om..
Bmc alr disc two.
Udah nempuh 4000 an km, wah kudu di cek nih BB nya.. 🫣
Top pak. Lanjutkan.
Saya baru SJ pulang dr Surabaya koh, touring dr Kudus 2 hari lumayan jauh trus jalan2 keliling kota Surabaya pake sepeda punya sy stratos lawas
Wahh..luar biasa Surabaya itu amazing.. rencana mau berkunjung ke terminal bike TPI nggak tau ancer2 nya😢
sewaktu ngencangin crank armnya, sudah bunyi kletek2, malah dikencangin lagi, rasanya bagaimana gitu? hehehe....
😁
Bukannya satuannya torsi Nm (Newton meter) bukan nano koh
Iya, salah sebut beliau.
Maaf. Salah ucap.
mantap
Tolok ukur atau tanda2 BB harus diganti itu apa ya ko?
1. Sudah menempuh jarak diatas 3600an km total dr baru pasang.
2. Pas TGX seharian keguyur hujan. Jalanan campur pasir halus lembut, lumpur pekat, debu dll dll.
3. Sepeda sdh 3mingguan tidak dicuci.
4. BB pas dibuka sdh mmg tidak layak lagi.
Jadi sebaiknya diganti baru.
Di video ini... wlpun sebetulnya memakai BB merek Tripeak... tapi bukan berarti harus beli.
Banyak BB yg jauh lbh murah. Punya shimano Ultegra atau Dura Ace yg harga cuma 300rban. Silakan pakai ini saja.
@@JakopIskandar Siap, berarti aku harus segera ngecek bb kebengkel. Maturnuwun Ko Jakop & Ko Erik. Ditunggu ilmu berikutnya 🥂
bisakah crank arm spindle 30 dipasang di pake bb bsa30 frame bsa24 ? konten hack
BB Tripeak yg saya pakai itu bisa semua ukuran dalam 1 box.
Mau 24, 30 atau Dub.. bisa semua.
Maaf, nm itu newton meter. 🙏
Betul.
Salah ucap🙏