Mobil Baru Untuk Lawan Almaz Dan Omoda 5! Harganya Bikin Kaget

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 28 чер 2024
  • Hallo apa kabar sahabat otomotif terbaru…
    Almaz dan Omoda 5 kini di kabarkan akan segera mendapatkan saingan mobil baru yang tentunya tidak kalah dari segi apapun. Meskipun mobil baru ini sudah di lengkapi dengan beberapa fitur canggih di dalamnya, namun untuk harganya sendiri jauh dari perkiraan ya guys. Kira kira ada yang tahu berapa? Ini dia! Mobil Baru Untuk Lawan Almaz Dan Omoda 5! Harganya Bikin Kaget
    OTOMOTIF TERBARU merupakan channel yang menyajikan tentang info otomotif dan seputar otomotif untuk anda. Dari channel teknologi otomotif ini kalian bisa mendapatkan tentang informasi mulai dari unit kendaraan roda dua ataupun roda empat terbaru. Tidak hanya itu saja, disini juga terangkum mengenai tips otomotif mulai dari motor bekas hingga motor murah. Tidak ketinggalan juga motor listrik dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan ada juga honda beat murah dalam dunia otomotif motor. Jadi jangan lupa untuk selalu subcribe dan nyalakan tombol loncengnya di bawah ini agar kalian tidak ketinggalan informasi menarik dan penting lainnya dari kami.
    #otomotif #otomotifterbaru #mobil #mobilterbaru #mobilbaru
  • Наука та технологія

КОМЕНТАРІ • 4

  • @wahyunanantapi9875
    @wahyunanantapi9875 29 днів тому

    Setuju Bang, sedangkan kita lebih memilih kalau kemana" dengan keluarga pastinya👍👍👍

  • @The1enemyy
    @The1enemyy Місяць тому +3

    China jarang mobil model MPV, kebanyakan SUV. Cuman Wuling doang yang punya model mvp

    • @Bon_Dan_73
      @Bon_Dan_73 28 днів тому

      Sesuai dgn global demand lur, klo pasarnya butuh SUV tapi pasarin nya MPV yah babak belur marketingnya. Sedangkan scr global yg sedang happening adlh tipe SUV dari low entry hingga premium class lengkap ada di brand brand China.
      Coba aja cek brand mobil yg masih buat tipe sedan sudah semakin sedikit & hanya masuk dikelas medium - premium saja krn pasarnya nieche yah

  • @Borneos
    @Borneos 25 днів тому

    Channel propaganda