Rata-rata semua BUMN yg ada di indonesia semuanya mengalami masalah keuangan atau merugi, itu karena di pimpin oleh org yg tdk memiliki skil yg mumpuni dibidangnya dan pemerintah pusat asal main tunjuk aja tidak melihat dari skilnya jadinya ya seperti ini banyak yg gulung tikar atau pailit..
Makasih...setidaknya sudah memberikan sedikit informasi kepada khalayak umum khususnya bagi pendatang di Probolinggo seperti saya Agar anak cucu kita kelak tau...bahwa di Leces - Probolinggo pernah ada pabrik kertas terbesar di ASEAN
Hmmm... Miris ya ceritanya, pernah di bawa alm. Ayah saya liat pabrik ini di thn 2000an, nostalgia katanya, alm.ayah pernah bekerja disini klo gk salah tahun 70an...
*Ini contoh BUMN Pailit krn akibat dari upaya yg grusa grusu dan kurang jauh **_Ngopinya_** alias kurang bersyukur shg berdampak ribuan eks karyawan yg tdk sbg turut serta mempailitkan PTKL menjadi **_*menderita_* dimana Hak Gaji terutang yg sdh berumur 10thn lbh hanya menerima pembagian 60% dan Pesangon dgn umur utangnya hampir 8 thn lbh hanya dpt pembagian 0,5%, walaupun aset pabrik sdh laku murah Rp226M dan pabrik sdh rata dgn tanah. Seandainya sabar sedikit dan berpikir positif utk mengedepankan kepentingan yg lbh besar lagi, maka kelangsungan usaha baru PTKL akan terwujud dan strategis sekali, yaitu; 1. Aset Negara Rp1,2T paska restrukturisasi PTKL terselamatkan. 2. Hak-hak karyawan yg terhutang dgn skema perdamaian dan terstrukturisasi akan terbayarkan 100% dan adanya kepemilikan sebagian saham. 3. Peningkatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari aspek perpajakan, bisnis harian masyarakat sekitar pabrik dan terdapatnya harapan eks karyawan yg masih berkompenten bisa bekerja kembali dan alih generasi betjln lancar. Kajian kelangsungan usaha PTKL tsb sejalan dgn hasil Studi kelayakan dari Konsultan Manajemen Internasional bidang Bisnis Pulp & Kertas *By Poyry Management Consultant OY*, yg dibiayai Negara yg menghasilkan kajiannya setebal 432 Halaman. Namun krn abainya bbrp stakeholder dan gencarnya permasalahan aspek hukum shg *PTKL sbg kenangan* yg patut diduga berdampak; 1. Aset Negara sekitar Rp1,2T dipailitkan dgn harga jual lelang Rp226M (mesin & Bangunan) blm termasuk tanah yg berpolemik. 2. Tingkat kesuburan lahan sawah sekitar 40 Ha berkurang krn pengairan dari PTKL tidak ada lagi. 3. Hilangnya putaran uang setiap bulannya hampir sekitar Rp4-5M (dari Gaji karyawan yg berdomisili di Probolinggo sekitarnya). 4. Hilangnya multiplayer effect dari kegiatan anak & cucu PTKL. 5. Hilangnya pendapatan Negara dari unsur Pajak. 6. Munculnya permasalahan baru dari aspek sosial kemanusiaan eks Karyawan sbg *korban paikit* akibat berlarut larutnya penyelesaian Hak Karyawan khususnya eks karyawan yg tdk masuk kedlm kelompok pemohon pailit, dimana Hak-haknya semakin ajoor (faktanya sd saat ini tdk bisa terbayarkan 100% walaupun umur utang gaji sdh 10 thn lebih). 7. Adanya Moral Hazard dlm proses penggurusan dan pemberesan harta pailit (aset Negara) shg menghasilkan ketidakadilan, tdk profesional, ceroboh dan pembiaran yg berdampak *Kerugian Negara & kerugian bbrp kreditur eks karyawan*. _#penyesalanselaludatangterlambat_
Terima kasih atas pendapatnya yang mengedukasi. Tapi sayangnya tidak semua karyawan bisa memahami (bahkan sebagian besar karyawan) mereka hanya paham dengan apa yang mereka rasakan dari apa yang meraka terima dan alami dari kebijakan atau cara penyelesaian sesuai tujuan diatas, ada yang merasa kecewa dengan cara penghitungan perolehan hak-haknya. Demikian tapi semua sudah terjadi.
Sangat disayangkan memang...ya paling nggak video ini sebagai dokumentasi bagi byang memerlukan informasi mengenai PT Kertas Leces (Persero) Probolinggo. Trims Commentnya.
Tinggal sejarah Bro karna ,karena ketidak manpuan manajemen mengelolanya,2015 karyawan di PHK tanpa diberikan haknya ,27 bulan gaji terutang dan pesangon untuk 1800an karyawan ,diputuskan pait 2018 dan sudah laku dilelang untuk mesin dan bangunan senilai 226m dan selanjutnya aset aset lain menyusul dilelang ,kegagalan manajemen jadi sebab utama jatuhnya Leces,semua itu tinggal sejarah....gak usah halu
Iya itulah yang terjadi, paling tidak kita mengingatkan pada semua bahwa pernah ada pabrik kertas di desa Leces, yang telah memberi banyak manfaat pada masyarakat sekitar dan para pekerjanya, semoga hasil lelang nanti bisa memberi manfaat juga kepada yang berhak dan tidak ada lagi kata ketidak mampuan dalam mengelola sisa hak karyawan yang saat ini sedang diselesaikan sehingga tidak ada lagi rasa kecewa di hati. Salam Korsa 91.
Rata-rata semua BUMN yg ada di indonesia semuanya mengalami masalah keuangan atau merugi, itu karena di pimpin oleh org yg tdk memiliki skil yg mumpuni dibidangnya dan pemerintah pusat asal main tunjuk aja tidak melihat dari skilnya jadinya ya seperti ini banyak yg gulung tikar atau pailit..
Makasih...setidaknya sudah memberikan sedikit informasi kepada khalayak umum khususnya bagi pendatang di Probolinggo seperti saya
Agar anak cucu kita kelak tau...bahwa di Leces - Probolinggo pernah ada pabrik kertas terbesar di ASEAN
Hmmm... Miris ya ceritanya, pernah di bawa alm. Ayah saya liat pabrik ini di thn 2000an, nostalgia katanya, alm.ayah pernah bekerja disini klo gk salah tahun 70an...
❤❤❤❤❤❤
mengapa pabrik kertas Leces kok bangkrut ya
Keren....cmn. sayang...udh. bangkrut....rata. dngn tanah
*Ini contoh BUMN Pailit krn akibat dari upaya yg grusa grusu dan kurang jauh **_Ngopinya_** alias kurang bersyukur shg berdampak ribuan eks karyawan yg tdk sbg turut serta mempailitkan PTKL menjadi **_*menderita_* dimana Hak Gaji terutang yg sdh berumur 10thn lbh hanya menerima pembagian 60% dan Pesangon dgn umur utangnya hampir 8 thn lbh hanya dpt pembagian 0,5%, walaupun aset pabrik sdh laku murah Rp226M dan pabrik sdh rata dgn tanah.
Seandainya sabar sedikit dan berpikir positif utk mengedepankan kepentingan yg lbh besar lagi, maka kelangsungan usaha baru PTKL akan terwujud dan strategis sekali, yaitu;
1. Aset Negara Rp1,2T paska restrukturisasi PTKL terselamatkan.
2. Hak-hak karyawan yg terhutang dgn skema perdamaian dan terstrukturisasi akan terbayarkan 100% dan adanya kepemilikan sebagian saham.
3. Peningkatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari aspek perpajakan, bisnis harian masyarakat sekitar pabrik dan terdapatnya harapan eks karyawan yg masih berkompenten bisa bekerja kembali dan alih generasi betjln lancar.
Kajian kelangsungan usaha PTKL tsb sejalan dgn hasil Studi kelayakan dari Konsultan Manajemen Internasional bidang Bisnis Pulp & Kertas *By Poyry Management Consultant OY*, yg dibiayai Negara yg menghasilkan kajiannya setebal 432 Halaman.
Namun krn abainya bbrp stakeholder dan gencarnya permasalahan aspek hukum shg *PTKL sbg kenangan* yg patut diduga berdampak;
1. Aset Negara sekitar Rp1,2T dipailitkan dgn harga jual lelang Rp226M (mesin & Bangunan) blm termasuk tanah yg berpolemik.
2. Tingkat kesuburan lahan sawah sekitar 40 Ha berkurang krn pengairan dari PTKL tidak ada lagi.
3. Hilangnya putaran uang setiap bulannya hampir sekitar Rp4-5M (dari Gaji karyawan yg berdomisili di Probolinggo sekitarnya).
4. Hilangnya multiplayer effect dari kegiatan anak & cucu PTKL.
5. Hilangnya pendapatan Negara dari unsur Pajak.
6. Munculnya permasalahan baru dari aspek sosial kemanusiaan eks Karyawan sbg *korban paikit* akibat berlarut larutnya penyelesaian Hak Karyawan khususnya eks karyawan yg tdk masuk kedlm kelompok pemohon pailit, dimana Hak-haknya semakin ajoor (faktanya sd saat ini tdk bisa terbayarkan 100% walaupun umur utang gaji sdh 10 thn lebih).
7. Adanya Moral Hazard dlm proses penggurusan dan pemberesan harta pailit (aset Negara) shg menghasilkan ketidakadilan, tdk profesional, ceroboh dan pembiaran yg berdampak *Kerugian Negara & kerugian bbrp kreditur eks karyawan*.
_#penyesalanselaludatangterlambat_
Terima kasih atas pendapatnya yang mengedukasi.
Tapi sayangnya tidak semua karyawan bisa memahami (bahkan sebagian besar karyawan) mereka hanya paham dengan apa yang mereka rasakan dari apa yang meraka terima dan alami dari kebijakan atau cara penyelesaian sesuai tujuan diatas, ada yang merasa kecewa dengan cara penghitungan perolehan hak-haknya. Demikian tapi semua sudah terjadi.
Terimkasih ulasannya jadi kangen masa itu
Sama-sama Pak Bakir, kami sebagai ex Karyawan juga kangen masa-masa itu. Terima kasih komentarnya.
Kira2 bekas pabriknya mau di buat apa ya
Udah di rombak total bang
@@fyizzzzy dah lama g alewat sana
sd di bongkar bang, besinya djual ke madura,
@@banggrambengboss5088 wkwkwk
udah rata sekarang dihancurkan
Skrg tinggl kenangan
Dan di tahun 2023 di bubarkan pemerintah.
Itu stenlisnya dijual ke pabrikku
Andaikn ada pengusaha brani beli lumayan di teruskn
Sekarang pabrik nya d gusur
Ya karena Pailit dan sekarang proses "peruntuhan" karena sudah ada pemenang lelangnya.
@@bagaskaravideo9157 sudah rata sekarang
ua-cam.com/users/shortsNZ54JdFwxXo?feature=share
Masjid Ar Rahmah Leces
Udh tinggal sejarah...sangat di sayangkan
Sangat disayangkan memang...ya paling nggak video ini sebagai dokumentasi bagi byang memerlukan informasi mengenai PT Kertas Leces (Persero) Probolinggo. Trims Commentnya.
PT KERTAS LECES...KOK KALAH SAMA PT. PADALARANG JABAR SKRG MSH BEROPERASI..
yah begitulah,..... terima kasih perhatiannya
Tinggal sejarah Bro karna ,karena ketidak manpuan manajemen mengelolanya,2015 karyawan di PHK tanpa diberikan haknya ,27 bulan gaji terutang dan pesangon untuk 1800an karyawan ,diputuskan pait 2018 dan sudah laku dilelang untuk mesin dan bangunan senilai 226m dan selanjutnya aset aset lain menyusul dilelang ,kegagalan manajemen jadi sebab utama jatuhnya Leces,semua itu tinggal sejarah....gak usah halu
Iya itulah yang terjadi, paling tidak kita mengingatkan pada semua bahwa pernah ada pabrik kertas di desa Leces, yang telah memberi banyak manfaat pada masyarakat sekitar dan para pekerjanya, semoga hasil lelang nanti bisa memberi manfaat juga kepada yang berhak dan tidak ada lagi kata ketidak mampuan dalam mengelola sisa hak karyawan yang saat ini sedang diselesaikan sehingga tidak ada lagi rasa kecewa di hati. Salam Korsa 91.