TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI DESA SEMBALUN
Вставка
- Опубліковано 25 гру 2024
- Tugas Mata Kuliah umum pendidikan agama islam, Universitas Siber Asia
Atas nama : Muhammad Arfani
Dosen Pengajar : Yuannisa Aisanafi, S.E, M.S.Ak
Keberagaman yang terjadi di Desa Sembalun, yang terletak di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, sangat terlihat dari berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Masyarakat Sembalun, yang mayoritas adalah etnik Sasak, memiliki latar belakang budaya dan sejarah yang kaya, dengan perpaduan berbagai pengaruh dari luar seperti Persia, India, dan Sumatera. Seiring waktu, keberagaman ini membentuk sebuah komunitas yang unik dengan nilai-nilai tradisi yang masih dijaga, seperti adat dan agama.
Di sisi keagamaan, meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam, ada pula pengaruh budaya dan kepercayaan tradisional Sasak yang tetap hidup berdampingan. Kegiatan keagamaan seperti pengajian, shalat berjamaah, dan acara adat sering kali berlangsung bersama, menciptakan harmoni antara kepercayaan Islam dan tradisi lokal. Desa ini juga dikenal dengan struktur adat yang kuat, yang dipimpin oleh seorang Datu, yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan budaya di desa.
Tidak hanya dalam aspek agama, keberagaman juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sembalun yang mengandalkan pertanian, terutama dalam budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan di kawasan yang subur. Sembalun menjadi salah satu contoh bagaimana keberagaman dalam aspek budaya, agama, dan ekonomi dapat menciptakan keharmonisan, dengan masyarakatnya yang hidup berdampingan meskipun berasal dari berbagai latar belakang sejarah yang berbeda
#Universitassiberasia #Tehnikinformatika #Keberagaman