Sbg lulusan mhs tata kota, gue memandang fenomena ini berawal dari ruang publik yang nyaman dan gratis di tempat mereka tuh sedikit atau bahkan ga ada. Harusnya ini jadi ajang bagi pemkot depok, bogor, dll untuk memperbaiki ruang publik untuk memenuhi kebutuhan masy. Semoga fenomena ini bisa dilihat sebagai moment untuk evaluasi dan upgrade ruang publik, bukan cuma dilihat dari sisi fesyenwik-nya aja. Sbg org jakarta yang juga gunain moda transportasi umum di dukuh atas, gue ngerasa terganggu banget jadinya dukuh atas ky sekarang. Kan sebenernya ga ada yang larang mereka dateng untuk nongkrong atau main disana, tapi tolong dijaga kebersihan dan ketertiban dimanapun juga. Ruang publik kan tanggungjawab bersama. Terus tau waktu juga, kalo udah malem ya pulang, jangan ngegelandang disana, kan rumahnya pada jauh jauh, emang gadicariin orang tuanya apa wkwk
Dulu ada istilah "instagramable nih tempatnya", sekarang jadi "tiktokable nih tempat".. intinya Indonesia udah saatnya membangun ruang2 publik bagi masyarakat ataupun turis untuk berkunjung
Kecuali kalau orang2 CFW bisa nemu ruang publik lain buat bisa tetep ekspresiin diri mereka, ini bakal jadi sub kultur yang berkelanjutan. Sebenernya kalau mereka bisa nemuin tempat itu, CFW ini pasti jadi lebih bagus lagi. Ngga ganggu jalan umum atau ruang publik yang biasa orang2 gunain buat berangkat kerja dll. Semoga bisa berlanjut terus ya CFW. Jarang nemuin kumpulan org2 aplg dari kelas orang menengah kebawah/pinggiran yang bisa have fun dan berekspresi dengan bebas tanpa ada biaya
Klo menurut G-Dragon leader grup Bigbang sekaligus salah satu fashion icon, clothing line owner, designer & artis senior di Korsel, dia pernah ngomong tentang fashion yg intinya ; fashion itu gak harus baju yg berlabel brand high end dan terkenal, fashion itu saat seseorang punya preferensi pribadi dlm berbusana, saat dia bisa mix-and-match baju2 yang dia punya & dia suka, yang dia nyaman dan percaya diri pas pake, pas dia mix-and-match dri mulai warna, tekstur, pola dll-nya gak peduli mau berapapun harganya, itu definisi fashion. Terlepas dari sisi negatif yg ditimbulin dari CFW ini, jujur fokus pertama gua pas liat fenomena ini tuh rasa pede, pinter & yakin mereka dalam berbusana. Baju-baju yg mrk pake itu pasti ada yg dari H&M, thrift shop pasar senen smpe pasar malem ada semua, dan pas mrk pake itu keren2 banget. Mereka secara gak sadar nunjukin makna fashion yg sebenernya dgn cara mereka tanpa harus jadi org lain. Semoga bisa segara dibenahi sisi negatifnya baik diri mereka sendiri dan bantuan pemda setempat/pihak swasta yg mau support maksimal CFW. Biar kedepannya Indonesia bisa melahirkan model/stylist/designer muda hebat dari semua lapisan status sosial yang ada.
Intinya model itu punya kriteria bro, sekalipun CFW didaftarkan ke haki tetep aja nanti mreka2 yg biasa aja bakal kalah sama yg scara fisik lbih baik ,& lama kelamaan mreka akan tersingkirkan scara perlahan. Udah hukum alam
@@theluckynewdays3569 gimana kalo suatu saat bisa tercipta 1 industri/genre modelling baru yang berorientasi sama vibe & ciri khas identitas fashion mereka? 😔💅🏼 Citayem youngsters r blue print for themselves 😙✨🤟
@@choosingadeadbody4395 genre apa bro ? Genre horror? 🤣, gmna bisa bro. Coba kita berandai2, Kalo lu mau bikin Fashion Week dgn vibe ala mreka ntar cara mendeskripsikan kriteria tema & persyaratannya gmna? Hayoo🤣. Trus nulis kriteria fisiknya gmna? Masa iya nulis "harus jelek/dekil"? Gabisa dong. Skalipun lu kasih persyaratan harus hitam tetep aja org hitam juga ada yg ganteng & cantik, ujungnya tetep sama yaitu mreka2 ttep bakal tersingkirkan scara perlahan.😄
@@theluckynewdays3569 did you just stereotyping them for no reason? 🤧 Astaghfirullah you have to learn more brother, you have to be more careful sama apa yg baru lu ketik itu 🙏
Antusiasmenya udah bagus, tinggal kita yang menuntun mereka dalam fashion, kebersihan dan peraturan yang perlu mereka patuhi, agar subkultur ini tetap bertahan.
Dari dulu saya kepikiran bahwa di Indonesia kurang banget ruang terbuka publik berupa taman atau tempat menyalurkan hobi yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa harus kepikiran dengan biaya. (Palingan kalau di Indonesia kudu bayar parkir ya). Kemudian akhirnya muncul subkultur ini yang menurut pandangan saya adalah hal yang positif, sebagai bentuk ekspresi diri yang awalnya mungkin tidak merugikan orang lain, tetapi kian hari kian tenar lantas menjadi pro dan kontra tentang keberadaan aktivitas ini. Semoga ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi para stakeholder dalam rangka membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Btl,ditambah kurangnya transportasi umum yg memadai bahkan di kota kota besar itu bikin org org kesusahan buat mengekpresikan diiri mereka tanpa menggunakan kendaraan pribad
Kalau gw mah orang kalimantan nongkrongnya gak usah di tempat2 kota kalau gw mah ngumpul nya di hutan menurut gw keren kok ngumpul di hutan kayak unik aja karena ngumpul dihutan menurut gw gak buruk juga asalkan jangan berkata2 kasar itu kekurangannya kalau ngumpul di hutan gak boleh toxic jdi gw gak saranin lo main ml dihutan gimana mau main sinyalnya aja kadang2 gak ada
kata siapa ruang terbuka kurang,,hampir di setiap daerah plosok pun ada,,cuma anda tau kan ini negara +62 yang nama nya ruang publik itu gratis,ini malah banyak sampah-sampah tukang parkir liar yang suka nodong bayar parkir nya
Menurut gw CFW cukup diadakan weekend aja. Selain krn tidak mengganggu aktivitas orang yg lagi kerja di weekdays, nongki seminggu sekali akan membuat mereka jd gk gampang bosen dtg kesitu. Krn klo tiap hari nongki, akan ada saatnya mereka merasa bosen dan akan ada saatnya mereka merasa abis2in duit. Seminggu sekali akan bikin mereka kangen utk ngumpul dan membuat mereka semangat utk menantikan hari jumat
Kalaupun di citayam ada ruang publik yang bagus, sy rasa remaja2 ini jg bakal tetep ke jakarta, karena ini sifatnya transit, bukan cuma orang citayam yang kesini, tapi jg dari pinggiran jakarta lainnya, ketemu dan show off orang2 baru dari daerah lain itu jauh lebih menarik daripada cuma ketemu orang itu2 aja di kampung sendiri. Tapi komunitas CFW ini SES nya di C, apalagi sebagian dari mereka belum punya penghasilan, maka pasti memunculkan stigma dari SES diatasnya. SES B adalah yang paling banyak protes, apalagi kalau mereka pembayar pajak aktif. SES B yang biasa nongkrong di mall dan coffee shop pasti nganggep mereka kampungan dan selera fashionnya buruk, SES B yg lebih teredukasi soal ruang publik dan buang sampah pastinya akan marah dengan kelakuan SES C di CFW ini. Sedangkan SES A, mereka cenderung biasa aja dan kadang justru mencari cara untuk mengkapitalisasi CFW ini, salah satunya dengan masukin sponsor, iklan, mencoba daftarin CFW ini di HAKI, bahkan ajang kampanye dan esposure.. Bagi SES A, dimana ada kerumunan, maka disitu ada keuntungan. Biasanya orang2 ini bergelutnya di olahraga, beli klub olahraga, atau masang iklan di area olahraga yang digemari masyarakat untuk menjual produk mereka atau memilih mereka di pemilu atau agenda lainnya. Satu2nya yg bisa membuat CFW ini tetap hidup adalah SES A, kalau mereka melihat daya beli CFW ini bagus, maka akan dikapitalisasi, tapi kalau ternyata nggak, akan dibiarkan aja. SES B bisa menolak, bisa juga nggak, tapi yang pasti SES B tidak akan ikut2an subkultur ini kalau tidak menguntungkan buat dirinya sendiri, SES B meskipun jalan di catwalk nya, dia tidak akan kepingin diasosiasikan dengan image jamet CFW, dia pingin dikenal sebagai model profesional atau sebagai kiblat supaya SES C ngikutin mereka dan menjadikan mereka sebagai panutan. Yang lainnya mengkapitalisasi dengan cara bikin konten, tapi tetap tidak mau disangkut pautkan dengan image jamet.
Funfact: Sebenarnya kawasan berorientasi transit Dukuh Atas masih tahap pengembangan lagi. Nanti di Dukuh Atas ada jembatan yang menghubungkan antara 3 stasiun yg disebutkan oleh bang koi di menit 04:10 dengan stasiun LRT Jabodebek dan Halte Transjakarta Dukuh Atas 2 (Koridor 4 dan 6)
@@fatirmaarif8818 Mungkin fenomenanya bakal terintegrasi di masyarakat dan menjadi bagian sub-kultur tetap dari gaya hidup orang-orang sekitar sana (menurut saya)
LRT JAKARTA yg sepi aja dulu pengen juga bikin rute ke Dukuh Atas. sayangnya di cancel pemprov jadi nya ke arah JIS(itupun kalo jadi). beda pemimpin beda kebijakan hadeh
Terimakasih koy dan sepulang sekolah telah melengkapi koleksi jametologi dari negara kita yaitu Indonesia, membahas tentang subkultur citayam fashion week dalam sudut pandang positif dan sudut pandang negatif, dirangkum dengan sangat rapi dan detail. Jangan lupa jaga kesehatan.
Ini adalah miniatur karakter anak muda Indonesia.. Karakter anak muda Indonesia suka berkumpul & berserikat.. Seharusnya ada fasilitas ruang publik untuk semua kalangan..
risih ketika fasilitias umumnya dirusak, buang sampah sembarangan, ini memang harus jd perhatian pemerintah krn mereka pake fasilitias umum, kreatifitas mix match fashionnya jgn sampai hilang tp harus ada kesadaran lingkungan sama pendidikan aja, biar mereka tetep sekolah dan tetap berkreasi, kali aja mereka bisa jadi lebih profesional dan mendunia kan bagus.
Kayaknya ini jd fenomena sesaat yg hype nya gede gegara sosmed. Awal mula cfw naik berkat para konten kreator yg punya ide wawancara anak2 muda yg lagi nongkrong. Pertanyaan yg diajukan juga pertanyaan ringan dengan jawaban yang nyeleneh serta lucu. Muncul lagi konten kreator lain yg buat konten motret outfit orng2 di sana dan jadilah ajang fashion week kayak sekarang. Ramenya makin diperparah gara2 public figure pada ikut ke sana semua. Semuanya berbondong2 buat berkunjung untuk ikutan "trend", trend Citayam fashion week. Nah kalau trend ini geraknya di situ2 aja, tetap wawancara dengan konteks yg sama, wawancara org yg sama, motret orng2 yg di sana2 aja, ya lama lama bakalan hilang sendiri juga. Ditambah lagi warga sekitar mulai melihat kegiatan di cfw, jadi kegiatan yg menyulitkan kehidupan mereka. Tinggal tunggu waktu aja tu, muncul fenomena krimintalitas (amit2 jangan sampai). Padahal kalau dilihat dr foto2 lokasi sebelum adanya cfw ini, lokasinya beneran bagus loh. Tertib, bersih, berasa lagi di luar negeri lah. Tapi ya sekarang berubah, berasa kumuh aja gitu
Saya tuh salah satu pecinta ruang publik, kalau ngumpul sama teman-teman bukan pergi ke Mall tapi ketemuan di taman, misal Monas, KRB, Taman Senopati, Taman Menteng, Kota Tua bahkan kadang di emperan Manggarai. Bukan karena ga punya budget buat ke Mall. Tapi berasa asik saja ditu di ruang terbuka gitu. Cuma ya gimana ya lama-lama ga nyaman juga. Karena baru juga duduk sebentar pengamennya sudah ga tahu berapa banyak yang yang tiba-tiba berhenti di depan kita. Terus kadang tuh mereka kalau ga dikasih marah atau misal dikasih tapi berbentuk koin gitu ehhh dikata-katain. Jadi yang tadinya mau sekedar nyante malah keganggu.
Pendapat pribadi: CFW lebih baik seminggu kali sih atau kalo ga mau seminggu sekali ya di jadikan zona car and motor free. Bagus dah tuh orang2 disitu hanya bisa jalan kaki dan sepedaan. Tapi terkait tidur dijalan, kebersihan, ketertiban, keamanan tetap harus dijaga dan dibenerin. Yang terakhir semoga ga jadi tempat berkembangnya kaum pelangi 😂.
Gua sih yes or no ya , Citayam fashion week ini bagus dalam subkultur yang bisa menumbuhkan kreatifitas ya jelas menguntungkan. Tapi ini ngak ada arahan yang dimana sampai polisi dan satpol PP kepaksa turun tangan sehingga stigma yang emotional damage malah melebar padahal hal ini tuh di dasari Ama pembangunan yang terbilang sangat memusat sehingga terkumpul nya hanya di satu titik saja yang dimana keramaian pasti terjadi, tapi gua berharap ini bisa diolah sebaik baiknya (tanpa ada si kaya yang ambil profit dari yang miskin ) dan harus ada kordinasi yang baik antara fashion week ini dengan pemerintah daerah Jakarta agar ini bisa menjadi ikon di dunia internasional yang pasti berprestasi bukan merusak.
Anak muda adalah penerus bangsa ini. Pemerintah harus berikan perhatian dan edukasi agar kegiatan mereka tak meyimpang pada hal negatif. Mungkin bagi sebagian orang fashion show itu riya atau hal tak berguna. Tapi aktualisasi diri itu hal yang sangat penting sesuai teori Maslow. Diatur biar rapi..
gw rasa fenomena ini dasar nya dari overflow nya minat masyarakat yang udh ga bisa di tampung lagi di "tempat fashion show" nya maka jadi timbul masalah" yang menjadi kan pandangan orang bergeser, kalo di bandingin sama yang di jepang karna masyarakat nya juga udh pada disiplin sehingga ngga jadi ngerugiin pihak lain. bukan salah tempat yang jadi masalah utama tp "orang" yang terlibat yang mesti sadar kalo mereka lagi "dimana" .
Inilah yang saya pikirkan sejak Citayam Fashion Week mulai viral bulan lalu, bahwa tata kota negara kita memang buruk, bahkan di dekat ibukota!!! Mulai dari sedikitnya ruang publik, dan transportasi umum yang hanya terpusat di *pusat* kota saja. Memang tidak banyak ruang publik di sekitaran depok, bekasi, tanggerang. Dan sekalinya ada, itupun tidak terawat dan kurang atensi dari pemerintah! Kemana saja petugas pemda dan walkot dari kota2 tersebut? Entah, mungkin hilang. Satu lagi, bukan hanya pemerintah yang salah. Pola pikir kita pun juga salah. Selama kita masih berorientasi dengan uang maka fenomena ini akan tetap ada. Bener kata Bang Koi, rekreasi bukan hanya ke mall saja, rekreasi bisa kita lakukan tanpa mengeluarkan duit. Tapi sayangnya ruang publik juga sedikit. Lama2 ini seperti lingkaran setan, yang entah siapa yang harus salah. Solusinya ayo sama2 ubah pola pikir kita, selain itu kita perlu memberikan masukan atau ide yang membangun kepada pemerintah, misalnya mengadukan fasilitas umum yang rusak dengan merekam dan mempostingnya, saya rasa itu cukup membantu. Dan ingat! Taatilah peraturan di manapun kita berada dan jangan menjadi orang yang egois.
@@xbeems2320 ya ada benernya juga, toh tau sendiri pemerintah kita kek gimana, kalo pemerintahnya susah buat di ubah, kenapa ga dari masyarakatnya dulu?
Keuntungan : 1. meningkatnya penghasilan pengusaha sekitar 2. Meningkatnya value atau nilai jual daerah tersebut 3. Trend senter 4. Sub kultur baru 5. Memuaskan diri Kekurangan : 1. Sampah 2. mobilitas 3. Membuat sebuah circel tertentu 4. Mengganggu warga atau pengendara sekitar Tapi hal yang harus di tekankan hal ini luar biasa sih.. Menjadikan anak muda yang sebelumnya di pandang remeh, di kandang di bawah dapat bersaing dengan orang orang yang mungkin keluarganya memiliki kedudukan, atau paras yang rupawan terlebih meskipun semua mencari panggung, namun hal itu menyebabkan terjalinnya relasi...
Aku org Jateng,, seneng sih sebenarnya liatnya ... Tapi mungkin harus d atur aja x ya, biar gk ngrusak infrastruktur yg ada dan nama Citayam fashion week tetep baik... Semangat buat semuanya 💪💪💪
Koide dari dulu sampai sekarang pinternya istiqamah. Bagus...Bagus...Videonya udah bagus, gak ada yang perlu ditambahin lagi. Udah banyak banget kasih informasi. Terakhir, aku akan beli Jele Collagen di Indomaret
kaaaak asliii, mau bilang terima kasih banyak banget. konten” kak koi selaluu insightful🙌🏻 walaupun yg dibahas cuma CFW tapii ternyataa banyak insight2 yg bisa kak koi kasih. greattt job kaaa🤩👍🏻
dibahas juga sama tokyo fashion kalo harajuku juga gak terstruktur terus sering dibubarin polisi, tapi orang-orang pinggirn tetep ngeyel dan didukung juga sama photographer dan komunitas lain di sekitaran harajuku, yg bagusnya lagi orang-orang pinggiran harajuku ini support pedagang atau merek lokal di daerah harajuku ini. menurut gue gerakan ini bisa aja jadi "harajuku" kalo komunitasnya mau bener-bener.
sosialisasi nya untuk jaga ketertiban dan kebersihan harus dikencengin sih, kalo ini terjadi dan dengan kesadaran yg dateng ke situ, trend ini bukan cuma viral trus ilang, bahkan mungkin bisa seperti yg lu sebut di atas...
Cuma share info aja nih buat kawan-kawan, kalau kata teman saya yang sudah lumayan lama kerja didaerah sana, jauh sebelom fenomena anak-anak citayem dan sekitarnya meramaikan daerah situ, awalnya itu justru bukan anak-anak dengan style seadanya yang nongkrong disana, tapi anak-anak muda yang "menyamar", nongkrong disekitaran daerah sana dengan outfit menyerupai pegawai-pegawai kantoran disana (yang memang terkenal stylenya kece-kece dengan harga outfit lumayan fantastis) mereka suka cari referensi style dari orang kantoran disana. CMIIW atau ada yang mau nambahin.
Iya bang photografer yg lagi hunting biasa main disana kebetulan beberapa tahun terakhir sebelum anak 2x ini disorot konten creator sering juga gw lihat anak 2x skater dan anak 2x umur belia yg punya kumpulan gitu ditiap daerah gw tau ini udah lama pecinta brand local ini biasa ngumpul ngumpul kalau dibogor ada di taman sempur bekasi ada di taman lilin dan beberapa tempat lainya karna sebelumnya outfit yg sempat naik sama mundud mustofa ssd feed termasuk yosiolo cuman trend ini berkembang kearah fashion model ala ala catwalk
Di jogjakarta juga ada bbrp hari kemaren Malioboro fashion street, bedanya di malioboro pake pakaian tradisional semacam kebaya, ada yg cosplay tokoh pewayangan & mitologi Jawa, dan fashionya di pedestrian bukan di jalan
gua nonton full nih video. To the point aja kenapa gua setuju dengan kegiatan ini dan btw gua udah beberapa kali kesana karena gua juga buat video dll. nih yah gua kasih tau kondisi real nya biar gk tau mana yang bener kondisi disana. banyak positif nya : 1.Menaikan pedagang kaki lima 2.Anak SCBD banyak dapat uang dari konten kreator yang mau interview mereka (lumayan lho satu video mereka di bayar 50-100 ribu) dari pada diem diem aja tawuran mabok2an kan ?? 3.Banyak umkm yang promosi GRATIS di tempat itu 4.Jadi tempat koloborasi antara konten kreator (yang gua lihat langsung,disana gk ada yang konten kreator kecil atau gede, semua saling support) 5.Membangun percaya diri ABG ABG (asli disono bocah udah pada berani jalan atau bikin konten di tempat rame) 6.Memperkenalkan Wilayah (gua yakin luar pulau tadinya gk tau apa itu sudirman, semenjak ini tau tuh, begitu juga gua yakin lu pada gk tau apa itu dimana CITAYAM) dan banyak lagi. Negatif nya : 1. Macet karena catwalk zebracross >> tapi yang perlu lu tau itu jalan jalan buntu, makanya gk ada lampu merah di zebracross itu dan itu sepi bgt karena gua 3 tahun ngantor disitu jadi gua tau persis. paling dalam sejam mobil cuma 3 atau 5 aja tuh. tapi entah kenapa asemenjak viral jadi rame terus makin macet dah . kendaraan juga pada caper. 2.LGBT >> gk ada kok secara terang2an mereka bawa bendera atau baju LGBT. dan gk banyak juga. sayang nya yang viral di sosmed yang kaya gitu2, sedangkan yang pakai baju adat dll banyak bgt. 3.Parkir liar 4.Copet dll dan itu aja . jangna ada yang komen lagi terus kenapa gk sekolah anak2 disitu ? kenapa gk belajar? ya buset itu anak2 pada kga sekolah kga punya uang, mereka biasa ngamen di jakarta atau abis bantuin org tua nya terus main ke situ . sama satu lagi, jangan ada ide untuk pindahin tempat itu karena viral nya di situ dan akses dari mana mana ya di situ paling mudah kaya di video ini udah jelasiin. kesel anjir masih ada aja org yang anggap ngapain sih disno bla bla, ayo lah nilai dari semua aspek. apa alasan lo nolak kegiatan kaya gini ?
Menurutku Citayem Fasion Week tetep ada karena “anak SCBD asli” udah lama juga nongkrong di situ dan ga di permasalahin juga dari dulu, walau gaada zebracross nya “anak SCBD asli” juga ga peduli tentang zebracross di ilangin yng penting kumpul di situ bukan untuk fasion show
Menurut aku pribadi : fenomena ini , (Citayam fashion week) bisa aja menjadi aset berkelanjutan. Dengan syarat mutlak pemerintah harus ikut campur tangan, dalam membenahi fenomena ini, memberikan aturan tegas dari waktu untuk mereka berkumpul, hingga jam selesai dan di tutup. Memfasilitasi mereka untuk melakukan fashion show, tapi tidak menggangu pengguna jalan. Jika dibiarkan begitu saja, tampa ada aturan. Bukan hanya Citayam fashion week saja yang akan hilang termakan waktu. Tapi akan menimbulkan efek negatif tentunya, merusak fasilitas umum disana, kedua menggangu ketertiban umum, ketiga, banyak sampah yang berserakan. Ke empat bahkan bisa berpotensi akan ada korban jiwa karena tawuran, dan berpotensi ada tindakan kriminal seperti copet . Bisa aja memakan korban jiwa.
@@andreyuki1 dampak positif nya jika pemerintah ikut serta mensupport mereka, perekonomian perlahan lahan akan membaik di sana, dapat memberikan penghasilan lebih terhadap pedagang, bahkan bisa membuka ide bisnis lain, bisa juga ivent legal yang di selenggarakan pemerintah setempat, bakal jadi satu acuan untuk mendongkrak dunia fashion show di indonesia sendiri, kalau anak anak muda kita minat di dunia permodelan dan fashion show , apa salahnya? Terlebih jika mendapatkan support dari pemerintah akan lebih tertata rapi mulai dari sektor keamanan , bisa meletakan pos pos jaga aparat kepolisian di sana agar tetap kondusif. Dan memberikan fasilitas umum untuk mereka mempertontonkan dunia fashion show di sana yang dapat di jangkau oleh semua kalangan. Bukankah itu positif? Jika kita berfikir itu menghabiskan dana APBD, boros dan lain sebagainya, kita tidak akan memberikan kesempatan anak anak muda indonesia untuk berkembang. Dari pada anggaran di korupsi sama elit elit atas mending di berikan kepada masyarakat lebih terlihat jelas kinerja pemerintah anggaran itu tampak nyata untuk apa bukan?
"Menurut opini pribadi gw" kalo emang CFW ini mau tetap lanjut atau ada, Sebaiknya di pindahkan lokasinya, serta Harus di batasi WAKTU Dan USIA, kalau mau ya pas CarFreeDay, meskipun sedikit, tetap aja CFW ini juga membawa dampak positif bagi pedagang² kecil/keliling, Serta brand-brand fashion lokal juga yekan, Dengan catatan : - tidak buang sampah sembarangan - tidak mengganggu ketertiban - tidak merusak fasilitas umum
ada beberapa catatan tambahan , kebetulan gw tinggal deket dukuh atas dan setiap minggu cfd an mampir kesana ( makan mie ayam langganan) ... sebelum ini viral gw sering ketemu mereka 1 hal yg sy sedih ... gaya pacaran mereka ( untuk umur smp / sma bahkan sd kls 6 ) ngeri cuyyyy..... tak ada rasa malu lagi untuk rantang renteng berpegangan tangan di depan umum untuk usia mereka yg masih dini ngelus dada cuy belon lagi rokok , sebagai orang tua yg punya anak seumuran mereka ... sebenarnya mereka punya potensi tp kurang pengarahan aja salut buat mereka mampu memadu padakan outfit yg sederhana jadi kereeen....dan percaya diri.....
Keren sih ini chanel, membahas suatu fenomena dr berbagai sudut pandang, dr positif & negatif, dari horizontal sampe vertikal dan dng literasi yg bagus juga, keren mantap 🔥🔥
Solusi 1. Realokasi dengan tempat yg lebih menarik dengan PERPU dan diawasi aparat kategori pariwisata 2. Batasan jam kegiatan karena banyak masih anak anak dan seting telat kereta. 3. Guru fashion dan budaya di bawah kemendikbud dan kemen pariwisata untuk membimbing mereka menjadikan fashion dan sub kultur baru supaya menjadikan Indonesia pencipta fashion baru
16:43 menurut gua sih ada sedikit potensi ke arah positif jika ada campur tangan pemda, polisi, dan masyarakat sekitar... harus ada organisasi yg terstruktur yg dari kalangan CFW itu sendiri, yg berani buat bikin peraturan yg tidak merugikan, contoh untuk fashion show zebra cross, harus ada yg ngatur penontonnya biar ga terlalu membludak ke area jalan aspal (campurtangan polisi, tapi kalo bisa dari anak²nya sendiri yg berinisiatif), atau diberi fasilitas lagi untuk nambahin beberapa tempat duduk (campurtangan pemda)
Setuju, menurut saya memang lebih positif Yg penting pemerintah harus mendukung. Supaya mereka tidak terjerumus ke hal hal yg negatif Seperti narkoba misalnya
ane suka statement mu bang 15:57 biarpun mungkin kata orang udah jadul atau norak lah, tp kebahagian orang masing² beda..bahagia dan sederhana paling tepatnya ❤️
Btw thanks bgt ka udh buat konten ini udh lama gw mau speak up, Kalau menurut pandangan gw sebagai orang Depok, CFW ini merupakan gerakan yang keren banget karena selain belajar mix n match outfit mereka juga membangun percaya diri akan style nya masing" dan berbagai hal lainnya tentang sosialisai dan jg memperluas koneksi, tapi dikarenakan ruang yang tidak memadai hal itu juga berdampak negatif ke sekitarnya karena kurangnya edukasi dan kesadaran mereka akan peraturan umum dan juga kebersihan, sebelumnya gw rasa mereka awalnya nongkrong di alun" depok yang cukup besar dan baru selesai beberapa waktu lalu namun karena daerah dukuh atas tersebut lebih mudah dijangkau dan berada di daerah yang cukup fleksibel untuk pertemuan antar wilayah maka ya itu jadi pilihan yang lebih baik bagi sebagian mereka, dan gw juga mau komentar untuk beberapa contect creator yg memanfaatkan gaya hidup mereka yang terbilang berbeda dari kelas menengah atas plis banget kalian kan lebih dewasa tolong pertanyaannya lebih mengedukasi dan berbobot bukan sepantas nya siswa smp atau mungkin dibawahnya ditanya soal hubungan pacaran mereka yang sudah sampai mana, mereka masih butuh arahan yang pastinya hal itu akan dijadikan bully atau candaan bagi sebagian orang yang menganggap remeh hal tersebut, kalian tertawa seaakan kehidupan kalian lebih baik itu ga banget, seharusnya dibantu dan coba lebih diarahin krn mereka kurang bgt mengenai edukasi umum dan perihal ketenaran yang sebenernya lebih ke mengejek dlm hal itu, kalau semisalnya ada anak dibawah umur nonton dan menganggap hal itu sebagai panutan gmn(?) Kan ga baik efeknya.., so udh si itu aja jgn manfaatin dan menurunkan derajat org lain demi meninggikan dan menguntukan diri kalian sendiri, thanks🙏
Menjadi ajang pacaran kumpul laki perempuan bahkan tidur bareng2 di pinggir jalan sampe pagi...ajang show off kaum2 LGBT laknat yg berpotensi semakin memperluas pengaruh...blm lagi perjuangan DKI kota gue yg berjuang menghilangkan stigma ibukota kumuh malah di kotori sampah2 sembarangan dan itu semua lu bilang keren?!!!....WHAT THE F*CK WITH YOUR MIND!!!
Kalo pengen jadi sub kultur yang berkelanjutan harus ada peraturan tidak tertulis yang bisa menjadi dampak positif seperti: 1. Yang mau datang kesana harus menggunakan transportasi umum 2. Kegiatan tersebut hanya ada pada saat weekend 3. Pada saat weekend area tersebut harus dibuat carfree/bebas dari kendaraan bermotor 4. Menggunakan brand lokal (dapat menjadi ajang promosi brand lokal kita) 5. Ajang kompetisi untuk brand lokal kita untuk membuat pakaian high class dengan harga yang murah 6. Penataan PKL ditempat tersebut 7. Kalo bisa tempat tersebut menjadi non smoking area 8. Organisir tempat pembuangan sampah dibuat lebih rapat Gw rasa kalo kayak gitu semua orang bisa mendapatkan dampak positif dari kegiatan ini
Wah baru sadar udh masuk 1 juta followers!! Congrats bang ~ 😍😍😍👏🏻👏🏻 udh subs channel ini dr masih 100rbuan, gile sih channel ini beda dr yg lainnya.. semangat terus bang koi buat kontennya, makin tambah terus follsnyaa!!
Gw sebagai org Kalimantan cuma nyimak aja kegiatan org" Jakarta dan Jabodetabek... Kita" org Pulau Sumatera,Papua, Kalimantan, Sulawesi yang Nun Jauh Di sana masih melihat fenomena Jakarta ini
Gak cuma Sumatera , papua, kalimantan , sulawesi saja yang jauh, kami warga jawa timur ujung timur juga nun jauh dari jakarta, malah Sumatera selatan lebih dekat kejakarta daripada Jawa Timur ke Jakarta khususnya yang bagian paling timur
Boleh jg tuh dialihin kesana, mereka kan naik kereta lgsung turun di sta kota... keknye gak ganggu lalu lintas jg dan jajanannya msh terjangkau bagi kantong remaja... klo di pik kejauhan dan jajanannya mahal2...
Akhirnya bahas jamet Indo, sebenarnya bocah-bocah modelan bgtu bukan cuma ada di Citayam, Bojong gede, tapi menurut gue hampir di seluruh Indonesia modelan bgtu. Biasanya anak-anak yang kayak gtu karna faktor lingkungan, pasti pernah lah lu sekolah liat model bocah kayak gini, ya latar belakang nya gak beda jauh sama Jamet Malaysia sama Thailand
Menurutku berpotensi jadi sub-culture asal tidak kehilangan momentum, Dan dialihkan ke tempat yang tepat serta diberikan fasilitas bagi anak2 muda tersebut. Tingkatkan ketertiban kayak buang sampah. Bisa juga sebagai ruang untuk memperkenalkan brand2 lokal, biar kita cinta brand lokal yang kualitasnya juga bagus.
Masalah zebra cross mah tinggal dikasih traffic light aja. Jadi kalau mau catwalk tunggu lampu penyebrang hijau dulu. Yang susah itu kerumunannya, Depok dan Kab. Bogor harus buat ruang publik strategis sendiri supaya tidak ada crowd crush
@@andreyuki1 kan tadi dibilang bang harus tempat yang strategis dan yang pasti murah, setau gua kalau ke kebun raya agak jauh ke stasiun jadi harus naik bis lagi, kalau dukuh atas kan itu kayanya enak turun kereta langsung sampe tempatnya
@@andreyuki1 siapa kah yang bilang harus luas? Saya sih bilangnya harus strategis. Btw Alun-alun kota Bogor yg baru lebih strategis daripada kebun raya menurut saya.
Setelah gue tau disana keterbatasan ruang publik, betapa bersyukurnya gue di bandung semua tersedia di sini dan semuanya murah meriah, dari tempat nongkrong orang kota maupun desa, tempat fashion, tempat berkelas kayak braga, bahkan mau nongkrong di alam kayak air terjun, danau, gunung, pemandian air panas, dll semua ada di bandung cuman 1 yang gak ada.. Pantai wkwk
Semoga fenomena ini sekaligus hasil analisa video ini membuka mata pemerintah dalam membuat dan mengelola ruang publik. Utamanya membuat ruang publik seperti di dukuh atas yg bisa diakses berbagai kendaraan umum.
Kalau menurutku sih harusnya kegiatan tsb harus dibuatin jadwal secara kontinyu. biar ga tiap hari juga dan nimbulin macet. kalau di stop lgsung sih bisa ngebunuh kreatifitas mereka. pemerintah harus ngasih wadah dan lebih perhatian lagi sama anak2 seperti mereka. harus diarahin dan di edukasi lagi sih mereka, supaya jadi produk jadi dan membawa harum nama indonesia di dunia internasional.
Menurut q sih yang sisi negatifnya harus cari solusinya. Kalau buat kemacetan ya harusnya ditentukan jam, hari, waktu yang tepat dibolehkan utk melakukan kegiatan tsb. Solusi kedua ya para pendatang yg disana seharusnya dibuat senatural mungkin jgn sampai ada kerumunan. Mau fashion show ya silahkan tp seperti awal2 dulu berjalan seperti apa adanya.
Aku jga liat potensi dari cfw ini bang. Asalkan taat aturan dan org" di dalemnya ga bikin stigma buruk ke mereka semakin bertambah cfw ini bisa jadi subkultur yg keren dan punya jangka waktu yg panjang. Denger" sih sekarang udh pindah tapi gatau nih kelanjutannya gimana. Btw bang koi kalo ngendorse serasa ga ngendorse loh bang. Kek natural aja
coba bahas juga jametologi "NGABERS" yg pada akhirnya "motor" jadi subculture yg pro-contra juga, karna emang cukup meresahkan ya hari minggu pagi menuhin jalan muter² berisik dengan kendaraan yg "kebanyakan" kurang proper untuk dipake di jalan umum
Staterpack ngabers: motor aerox/nmax knalpot bobokan tinggi+sepakbor belakang dicopot+spion jalu+baju deus kw+sepatu vans/converse+kaos kaki warna warni+celana denim digulung 😂😂😂
Subkultur yang dimulai dari era si mundut dengan konten "harga outfit" sampe era tiktokers konten "tanya tanya hubungan" keren sih indo juga ada kan subkulturnya unik unik begini.. fashion ga harus mahal 🔥
Asalkan bisa rapih dan tertib ane dukung 100 persen. Yang bilang acara kayak gini gak guna segala macem, ya orang-orang kayak gitu ga ngerti sama yang namanya menekuni hobi. Toh nih event membawa berkah bagi konten kreator dan para pedagang.
Penjelasan simpel nya Kawasan Berorientasi Transit merupakan suatu kawasan atau wilayah yg mempunyai banyak transportasi umum sehingga masyarakat bisa berpindah transportasi umum secara cepat dan nyaman
Definisi "GAYA ELITE TAPI EKONOMI SULIT" "BIARPUN MISKIN TAPI TETEP MODIS" "BIARPUN KERE TAPI TETEP KECE" Sebenarnya mereka mirip² "LA SAPE" tapi mereka lebih suka pake pakaian branded KW super yg harga gak terlalu mahal, atau mereka pake pakaian branded asli nya tapi bekas yg harga terbilang murah, itupun mereka nongkrong nya bukan di Coffeeshop mewah berfasilitas VVIP, melainkan mereka nongkrong nya di cafe angkringan pinggir jalan.
Mengekspresikan gaya hidup yang ada di media imformasi, hiburan, medsos adalah cara anak muda protes thd keberadaan DUNIA SEMU dan REALITAS, dan mereka mengaktualkan dalam bentuk nyata keseharian dengan sikon sesuai lingkungan tempat mereka tinggal. Tanpa anak muda dunia takkan pernah berubah dan peradaban takkan pernah ada. KAUM MUDA adalah kunci PERUBAHAN DUNIA.
Memang ruang publik yang bagus dan gratis itu dibutuhin banget sih apalagi kalo di kota kecil susah banget nyarinya, alhasil kalo mau ngumpul (ketemuan) harus pergi ke pusat perbelanjaan (soalnya di kota gue kaga ada mall) atau cafe, dan itu mahal. Mau ke pantai aja sekarang bayar, bayar tiket masuk dan kalo kita mau duduk ngemper itu ngga bisa jadi kita harus masuk ke warung dan nyewa tempat dulu baru boleh duduk. Makanya kalo ngga punya duit pingin ketemuan itu ngga bisa, karena apa-apa harus bayar. Alternatifnya ya kalo lagi bokek cuma bisa main ke rumah temen TT TT itu aja sih keresahan gue
Saya mengikuti tren "Citayem Fashion Week" dari tiktok dan saya tidak tinggal di Jabodetabek, sangat jauh malahan. Menurut saya diantara semua efek negatif yang timbul akibat tren ini adalah dan menurut saya yang paling tidak asik tuh makin banyak cowok tulang lunak makin eksis karena makin diberi panggung. Sehingga lagi lagi menurut saya, makin kesini maskulinitas makin samar. Perlu dipikir dampaknya terhadap sosio budaya masyarakat kita terutama di daerah urban.
saya orang Aceh saya bangga dengan munculnya Citayam fashion week buat netizen yg buruk sangka coba deh berfikir positif ,ehhhh elu yang disana Jagan sok muslim deh ,saya sendiri orang Aceh lebih taat dari pada elo yang di sana coba deh kita ambil yang positif nya aja saya senang Poko nya dengan ada nya Citayam fashion week mudah mudahan di Banda Aceh ada jg biar anak" Aceh ada kreativitas nya jg fashion week yang taat tapi ,dan itu bisa meningkatkan kebudayaan kita masing" salam (Banda Aceh)
Menurutku kalo emang fashion week ini mau diberdayakan/dilanjutkan, harus dipindah ke lokasi yang nggak mengganggu hak dan aktivitas orang lain. Aku sendiri seneng karena fashion week ini ada dampak positif terutama dampak ekonominya. Tapi... nah ini, kalo aku lagi naik motor lewat situ ya kesel juga MINGGIR WOI MAU LEWAT🤣 Btw selamat atas sponsornya bang🗿
alasan pertama karna murah. kedua mudah dijangkau... kalo di pindah, "mudah dijangkau" nya ilang.... yg paling bener sih di kasih sosialisasi buat yg dateng kesitu untuk selalu jaga ketertiban dan kebersihan...
Dikira model ga pake kriteria😅, dunia sudah terbalik malah mentokohkan org tak berpendidikan. Skrg mreka udh dpt beasiswa & menempuh hidup baru jd ya hype CFW pasti gabakal lama
Sebenarnya CFW ini mau seperti Harajuku Style yang sudah terkenal dan memiliki mode Fashion yang unik Dari Style Gyaru,Cosplay Anime,dll Tapi sayang sebelum setahun sudah di Larang deh Dulu Harajuku juga dianggap Nyeleneh dan kurang kerjaan sama Masyarakat sekitar sana, tapi semakin lama dan berkembang, sekarang malah jadi Rujukan Mode Fashion Unik dunia hahaha Hebat kan Harajuku ini
nah kan bang. gua ngerasa deja vu. keknya baru kemaren lu bahas jamet afrika, eh gak lama booming bonge. mindset mereka agak mirip. ga peduli kondisi ekonominya yg porak poranda, ga peduli mo tidur dimana, yg penting duitnya buat beli baju modis even KW demi memenuhi pridenya.
Mumpung bahas CFW, bahas juga bang Jember Fashion Carnaval. Itu salah satu street fashion show yang udah terkenal didunia sampai masuk no 3 dunia untuk street fashion nya. Soalnya juga bentar lagi JFC mau dimulai Agustus ini
Nonton sepulang sekolah yg biasanya bahas dari luar negeri dan sekarang bahas dalam negeri rasanya kayak foto² yg ditampilin dari luar negeri. Anak yg aslinya nongkrong di situ dari dulu jadi kehilangan tempat nongkrong karena makin rame dan padet.
Sebagai salah satu pulau terpadet di dunia, ga aneh sih kalo sekarang makin terbatas ruang nongkrong yg nyaman dan murah.. kalopun ada, ya jauh atau akses kesananya ya pake kendaraan pribadi dimana sekarang harga2 bahan bakar lagi naik
Lanjutkan terus kalau kegiatannya masih dalam hal positif. Mereka menunjukkan bahwa orang² seperti mereka bisa mendobrak stigma bahwasanya bukan hanya orang² kaya dan berprivilage yg bisa berkarya dan mengekspresikan diri tapi orang miskin juga bisa dgn cara mereka sendiri. Ini cara mereka berekspresi melalui fashion yg apa adanya bahwa inilah mereka ingin menunjukkan kepada dunia kreativitas mereka lahir dari batasan² mereka.Mereka juga rata² pakai baju brand lokal bisa menunjukkan ke anak muda lainnya bangga pakai brand lokal.Tapi alangkah baiknya kegiatann ini terorganisir minsalnya hanya diadakan sesuai namanya CFW hanya di adakan weekend aja agar taklagi ada hal² yg tak di inginkan terjadi seperti yg baru ini di bubarkan karena menggangu lalu lintas dan acaranya tetep hype. Kalau di Jepang ada Harajuku di Indonesia ada Citayem Fashion Week
Tren ini emang bagus sih, tapi emang tempatnya aja yg salah seharusnya pihak terkait bisa memberi tempat/ruang bagi mereka aja agar kegiatanya tak mengganggu orang lain
berpotensi untuk jadi subkultur berkelanjutan, tetapi tidak di manage dengan sebaik mungkin, alhasil munculnya stigma negatif dan protes dari warga sekitar, parahnya lagi pemda setempatnya berencana mengalihkan kegiatan mereka ke tempat lain yang mungkin saja aksesnya jauh dan berbayar yang dimana hal itulah yang di hindari oleh anak anak muda ini, seperti yang ada di video ini sudah jelas alasan mengapa mereka berkumpul di sana, kayanya koi lebih jago kalo ngeriset dari pada pemda setempat, atau memang pemdanya nggk ngeriset sama sekali fenomena fenomena apapun yang terjadi di daerah mereka 😂, padahal fenomena ini bisa menguntungkan semua pihak lohh
Dari pertimbangan pro kontra CFW ini, gw termasuk org yang berharap CFW di Dukuh Atas ini dilestarikan. Solusi dari keramaian yang mengganggu adalah dengan memfasilitasi dan memanajemen arus lalu lintas. Ya, dibikin lampu merah. Jadi bocah2 citayem bileh catwalk pas lampu merah aja, klo ijo harus nepi, giliran mobil yg lewat.
Mangat..semoga makin nambah banyak yang endorse...konten abang tuh dari dulu jadi temen masak...temen gabut...temen nyuci piring...temen lenjeh2 khususnya nih pelajaran jametologi nya bang koi...jadi bahasan ama besti2...nambah ilmu.. Seneng deehh kalo konten babang koi majuuu terussss...
Kalo masalah sampah agak susah jg sih bang soalnya tong sampah disana sedikit sekalinya ada palingan kantong plastik gede bukan tong sampah pada umumnya moga aja daerah sana nantinya tong sampah standard lebih banyak
Wajarlah sedikit karna gak ada masyarakat yg banyak jalan disitu. Pas ada kegiatan ini jadi gak dapat mampu. Dan juga bagus kalau dipindahkan dan dibuat khusus untuk anak-anak muda tentang ini
Gila inspiratif sekali Jeje dan kawan² ini..bener² mencerminkan bangsa Indonesia..bangga banget gw Indonesia punya orang² kaya yang ramein acara fashion week di pinggir jalan Jakarta..bikin Indonesia makin berwarna.. Tetep berkarya Jeje. Semoga seluruh anak bangsa Indonesia menjadi seperti kamu .. Kecuali keluarga saya tentunya
CFW itu bagus sebenernya... Orang orang yang cuma ngehalu di kamar jadi bisa keluar untuk mengekspresikan dirinya di dunia nyata pasca pandemi... Tapi sayangnya, banyak kaum kelas atas yang memanfaatkan ketenaran mereka untuk kepentingan mereka sendiri dan berlindung dengan kalimat 'penyelamatan hak cipta dan pemberdayaan' Memang warga citayam adalah kaum pinggiran dengan klas ekonomi ke bawah dan tidak tau menau tentang hukum, managemen, dan prospek. Yang penting viral viral dan viral... Dan dengan mudahnya di oper sana sini bak barang, setelah dah ga kepake mereka tidak lebih dari barang rongsokan.. ini secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis dan mental mereka di kemudian hari Gaya hidup yang berubah drastis dapat membuat mereka starsyndrome, mereka bisa melakukan apa saja dan beli apa aja... Setelah mereka tidak viral, Uang mereka udah habis, Dan mereka kembali ke dalam kehidupan mereka seperti semula kira2 apa yang akan mereka alami setelahnya? Kalian pasti akan tau sendiri 😊 Dan bagi pihak yang memanfaatkan mereka nasibnya gimna? Cuan mereka makin mengalir 😊
Salah satu pendukung terjadinya fenomena citayem fashion menurut saya adalah aksesibilitas yang mendukung atau simplenya untuk bisa ke Sudirman ini sangat mudah dari citayem, cukup naik kereta. Padahal kalau berbicara tentang ruang publik Bogor dan sekitarnyapun bisa. Kalau kita ambil kasusnya di Bogor, dari Citayam cukup ribet untuk menuju ruang publik seperti Sempur atau lingkar Kebun Raya itu tidak cukup memakai kereta aja
CFW sih menurut gw hal yang bagus banget karna gw bisa ngeliat kalau banyak anak muda kita mulai tertarik akan fashion dan bisa dimasa depan mereka jadi model atau apalah serta outfitnya mereka banyak yang lokal,namun sisi negatifnya adalah gak struktur,CFW ini diadain setiap hari yang malahan cuma nimbulin macet dan bikin tambah jelek, coba kalau seminggu sekali pas hari libur, lebih enak jadinya, serta kalau kata gw pemerintah juga mungkin bisa bikinin tempat khusus lagi yang benar benar jauh dari tempat kerja dan transportasi umum kek taman atau apalah
Saya sih setuju dengan stigma masyarakat tentang citayam fashion week karena masyarakat dki jakarta mengganggap bahwa anak muda yang sering datang ke sudirman Dari citayam, depok Dan bojong gede dianggap sampah masyarakat, kampungan, norak dan sombong serta memamerkan pakaian outfit mereka di fasilitas penyebrangan umum ,sementara itu mereka juga sempat tiduran sampai membuang sampah puntung rokok, bekas minuman es dan makanan yang berserakan Di trotoar. itulah sebab nya mengapa masyarakat mengganggap anak anak muda Dari wilayah tersebut cuma buat tampil Di citayam fashion show Week dianggap sebagai orang kampungan yang sering datang ke jakarta cuma buat merusak fasilitas umum ,bikin resah masyarakat ,numpang enak Di fasilitas umum dan mengotori fasilitas umum di jakarta tak hanya itu saja tokoh masyarakat sekitar yang berada Di sudirman dan dukuh atas mengecap kegiatan citayam fashion week yang dilakukan oleh anak anak muda wilayah citayam dan bogor sebagai kegiatan yang dilakukan anak muda tersebut sangat lah tak ber faedah ,tidak ada manfaat nya dan dianggap orang yang tak bermoral serta juga dianggap masyarakat sebagai orang susah yang datang ke jakarta cuma buat dipuja Dan dipuji oleh orang orang di sekitar nya itu lah dampak negatif masyarakat tentang citayam fashion show selain itu anak anak muda yang sering nongkrong Di daerah sudirman dan dukuh atas nanti nya akan direndahkan, dan dihinakan oleh masyarakat sekitar karena dianggap mempermalukan masyarakat sekitar dihadapan masyarakat umum selain itu mereka juga akan dipermalukan oleh kepala keluarga sekitar 💚👍karena dianggap sudah mempermalukan dan mencoreng nama baik keluarga serta dampak negatif tentang anak anak muda Di citayam fashion show adalah nama baik sekolah mereka akan tercoreng serta dianggap mereka telah mengikuti budaya barat dan tidak melestarikan budaya sendiri
Sebenarnya ga masalah sih tren kek gini karena ya cukup ngebantu sih ekonomi pedagang sekitar yang kena dampak pandemi. Well, yang jadi masalah sih mannernya "Orang Kita" yang masih berantakan, terbukti dengan adanya sampah yang berserakan. Harusnya event kek gini diadain di tempat khusus dan schedule yang tepat ya contohnya sih pas Jakarta Car Free Day or something...
Betul! Mengkhayal bgt klo ngarep tempat itu jd kayak kawasan Harajuku, klo ga mau disiplin ikut aturan.. Yg ada tempatnya jd lusuh, lecek, kyk org yg buang sampah sembarangN itu..
jangan lupain trend cowok dressup cewek bang, denger denger stigma negatif cfw naik lagi gegara ada beberapa oknum cowok yg berdandan layaknya kek cewek, dan itu katanya di pandang sebagai alat promosi lgbt khususnya gay
kebanyakan negatif nya si menurut gw, karna yg pertama membuat macet, sampah berserakan, fashion show gk tau waktu klo banyak mobil lalu lalang trus fashion show jdi lah macet, terus ini yg membuat jdi kontroversi banyak orang-orang penyimpangan atau lgbt yg bermuncul an tpi berkedok style terus orang-orang lain pada nganggep itu biasa atau pake style padahal orang-orang yg menyerupai wanita dan itu di dukung ama artis-artis termasuk baim wong yang menjual nama citayem fashion week ke apa ya gw lupa lgi. Ya tpi bebas ini cuman opini gw aja, mungkin lo pada termasuk koi juga beda pendapat.
Nih saran menurut saya, cfw adalah seni anak muda jdi jangan diganggu, klo dikembangkan dengan bantuan pemerintah ini bisa jadi icon dan membantu perekonomian umkm dan para pedagang.. Klo bsa pemerintah tetapkan hari sabtu atau minggu hari bebas kendaraan, dibikin kyk car free day.. Pemerintah tinggal cari lokasi yg pas aja, Jd cfw ini cukup dihari sabtu atau minggu saja dengan batasan jam operasional car free day... Jadi seni dan olahraga jalan bersamaaan..
Fakta menarik , tempat zebra cross untuk Citayam Fashion Week di Jl. Tanjung Karang , ada belokan ke tiga jalan blok, dan nama Jalan semuanya di ambil dari Palembang Jl. Talang Betutu (depan BNI City) Jl. Plaju (tengah) Jl. Sungai Gerong
Sering banget lewatin area ini. Dulu biasa aja sih emang ada yang nongkrong outfit nya yang mencolok emang jadi khas. Tapi biasa aja liat nya kaya tongkrongan biasa sama aja kaya tongkrongan komunitas lain nya. Tapi sekarang resah banget udah rame ngeganggu fungsi kawasan itu sendiri. Mungkin kalo di kasih tempat khusus sama pemerintah bagus sih
Win-win solution. - Jalan yang ada di tutup saat banyak anak-anak kesana. Alihkan kejalan lain yang tidak jauh dari situ. - Perbanyak tempat sampah di setiap tempat yang sekiranya banyak anak-anak nongkrong. Gitu aja, kalian yang tua2 itu pasti pernah muda dan melakukan apa yang mereka lakukan (nakal&susah diatur). Anak-anak / remaja itu semakin dilarang semakin penasaran ingin mencoba.
Akhirnya Bahas Negeri Kita tercinta INDONESIA Walaupun aneh aneh negeri ini 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩😄😄😄😄😄😄😄😄😄 Edit : Tapi saya harap ini aja gak lebih
Menurut pandangan saya ini sebenarnya bagus karena acara ini membantu ekonomi masyarakat, menambahkan ide atau kreativitas anak , lalu memfungsikan infrastruktur yang sudah di buat oleh pemerintah yang awal nya sepi menjadi ramai berkat acara tersebut karena dari luar daerah tersebut pada berdatangan. Tetapi kalau di lihat dari segi permasalahannya tentu ada, acara tersebut membuat kemacetan arus lalu lintas, area sekitar menjadi kotor karena kurang nya kesadaran dari masyarakat yang datang, bisa terjadinya kerusakan pada fasilitas umum. Jadi kalau menurut saya pemerintah seharusnya menyediakan tempat untuk acara tersebut agar tidak mengganggu lalu lintas, membantu ekomomi masyarakat seperti pedagang asongan dll, dan infrastruktur nya masih tetap berfungsi. Yang paling penting diberi waktu-waktu tertentu untuk menghindari kejahatan di luar sana Terimakasih...salam dari mahasiswa perencanaan 🙏
CFW itu bagus,ada baiknya ajang ini ga sebaiknya tiap hari, dibikin jadwal aja,jadi hype nya ga cepet habis,bikin event mingguan atau bulanan,jadi petugas bisa ngatur arus lalulintas sekitarnya dengan sistem buka tutup,jadi lebih terorganisir dan rapi
Jadi menurut lw Citayam Fashion Week ini lebih banyak positifnya apa negatifnya?
Ha
Anjaii colagen 😂🤣
Negatif
atur aja lah 🤭✌️
negatif åjg bnyk gåy
Sbg lulusan mhs tata kota, gue memandang fenomena ini berawal dari ruang publik yang nyaman dan gratis di tempat mereka tuh sedikit atau bahkan ga ada. Harusnya ini jadi ajang bagi pemkot depok, bogor, dll untuk memperbaiki ruang publik untuk memenuhi kebutuhan masy. Semoga fenomena ini bisa dilihat sebagai moment untuk evaluasi dan upgrade ruang publik, bukan cuma dilihat dari sisi fesyenwik-nya aja.
Sbg org jakarta yang juga gunain moda transportasi umum di dukuh atas, gue ngerasa terganggu banget jadinya dukuh atas ky sekarang. Kan sebenernya ga ada yang larang mereka dateng untuk nongkrong atau main disana, tapi tolong dijaga kebersihan dan ketertiban dimanapun juga. Ruang publik kan tanggungjawab bersama. Terus tau waktu juga, kalo udah malem ya pulang, jangan ngegelandang disana, kan rumahnya pada jauh jauh, emang gadicariin orang tuanya apa wkwk
Sedihnya.. Beberapa ngaku ngak merasa dicariin.. Ini bukan pendapat mayoritas ya
Mantap mbak
Semoga difasilitasi dengan layak
keren yah
Gada duit nya hehe
Akhirnya BAPAK JAMETOLOGI kita bahas citayem fashion week 🤣 Gw kira gak bakalan dibahas dulu karena topiknya masih anget😂
gw kira juga begitu, sampe akhirnya sponsor meminta 🙈
@@SepulangSekolah njayy request by sponsor
@@SepulangSekolah wkwkwk
@@SepulangSekolah money money money
@@SepulangSekolah wiih.. Akhirnya ada sponsor... Semoga nanti mkin bnyak sponsor masuk
Dulu ada istilah "instagramable nih tempatnya", sekarang jadi "tiktokable nih tempat".. intinya Indonesia udah saatnya membangun ruang2 publik bagi masyarakat ataupun turis untuk berkunjung
Kecuali kalau orang2 CFW bisa nemu ruang publik lain buat bisa tetep ekspresiin diri mereka, ini bakal jadi sub kultur yang berkelanjutan. Sebenernya kalau mereka bisa nemuin tempat itu, CFW ini pasti jadi lebih bagus lagi. Ngga ganggu jalan umum atau ruang publik yang biasa orang2 gunain buat berangkat kerja dll. Semoga bisa berlanjut terus ya CFW. Jarang nemuin kumpulan org2 aplg dari kelas orang menengah kebawah/pinggiran yang bisa have fun dan berekspresi dengan bebas tanpa ada biaya
tinggal bagaimana kesadaran masing² aja buat jaga ketertiban dan kebersihan...
Kalau sudah disediakan biasanya sepi
Kalau ada yg deket situ mungkin masih masuk akal tapi kalo jauh ya habis
harusnya dibangunin taman sendiri... misalnya yg di utara ya di pelabuhan Tanjung Priok gitu, biar nyebur laut sekalian..... wkwkkkk!
mumbazir sih kalo gak di kembangin si CFW
Klo menurut G-Dragon leader grup Bigbang sekaligus salah satu fashion icon, clothing line owner, designer & artis senior di Korsel, dia pernah ngomong tentang fashion yg intinya ; fashion itu gak harus baju yg berlabel brand high end dan terkenal, fashion itu saat seseorang punya preferensi pribadi dlm berbusana, saat dia bisa mix-and-match baju2 yang dia punya & dia suka, yang dia nyaman dan percaya diri pas pake, pas dia mix-and-match dri mulai warna, tekstur, pola dll-nya gak peduli mau berapapun harganya, itu definisi fashion.
Terlepas dari sisi negatif yg ditimbulin dari CFW ini, jujur fokus pertama gua pas liat fenomena ini tuh rasa pede, pinter & yakin mereka dalam berbusana. Baju-baju yg mrk pake itu pasti ada yg dari H&M, thrift shop pasar senen smpe pasar malem ada semua, dan pas mrk pake itu keren2 banget. Mereka secara gak sadar nunjukin makna fashion yg sebenernya dgn cara mereka tanpa harus jadi org lain.
Semoga bisa segara dibenahi sisi negatifnya baik diri mereka sendiri dan bantuan pemda setempat/pihak swasta yg mau support maksimal CFW. Biar kedepannya Indonesia bisa melahirkan model/stylist/designer muda hebat dari semua lapisan status sosial yang ada.
Nah itu , dan juga berantas gaya gaya laki laki tulang lunak . Gak bagus dipandang cowok make baju cewek (LGBTQ)
Intinya model itu punya kriteria bro, sekalipun CFW didaftarkan ke haki tetep aja nanti mreka2 yg biasa aja bakal kalah sama yg scara fisik lbih baik ,& lama kelamaan mreka akan tersingkirkan scara perlahan. Udah hukum alam
@@theluckynewdays3569 gimana kalo suatu saat bisa tercipta 1 industri/genre modelling baru yang berorientasi sama vibe & ciri khas identitas fashion mereka? 😔💅🏼 Citayem youngsters r blue print for themselves 😙✨🤟
@@choosingadeadbody4395 genre apa bro ? Genre horror? 🤣, gmna bisa bro. Coba kita berandai2, Kalo lu mau bikin Fashion Week dgn vibe ala mreka ntar cara mendeskripsikan kriteria tema & persyaratannya gmna? Hayoo🤣. Trus nulis kriteria fisiknya gmna? Masa iya nulis "harus jelek/dekil"? Gabisa dong. Skalipun lu kasih persyaratan harus hitam tetep aja org hitam juga ada yg ganteng & cantik, ujungnya tetep sama yaitu mreka2 ttep bakal tersingkirkan scara perlahan.😄
@@theluckynewdays3569 did you just stereotyping them for no reason? 🤧 Astaghfirullah you have to learn more brother, you have to be more careful sama apa yg baru lu ketik itu 🙏
Antusiasmenya udah bagus, tinggal kita yang menuntun mereka dalam fashion, kebersihan dan peraturan yang perlu mereka patuhi, agar subkultur ini tetap bertahan.
Dari dulu saya kepikiran bahwa di Indonesia kurang banget ruang terbuka publik berupa taman atau tempat menyalurkan hobi yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa harus kepikiran dengan biaya. (Palingan kalau di Indonesia kudu bayar parkir ya). Kemudian akhirnya muncul subkultur ini yang menurut pandangan saya adalah hal yang positif, sebagai bentuk ekspresi diri yang awalnya mungkin tidak merugikan orang lain, tetapi kian hari kian tenar lantas menjadi pro dan kontra tentang keberadaan aktivitas ini. Semoga ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi para stakeholder dalam rangka membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Btl,ditambah kurangnya transportasi umum yg memadai bahkan di kota kota besar itu bikin org org kesusahan buat mengekpresikan diiri mereka tanpa menggunakan kendaraan pribad
Jakarta hutan beton😢
Kalau gw mah orang kalimantan nongkrongnya gak usah di tempat2 kota kalau gw mah ngumpul nya di hutan menurut gw keren kok ngumpul di hutan kayak unik aja karena ngumpul dihutan menurut gw gak buruk juga asalkan jangan berkata2 kasar itu kekurangannya kalau ngumpul di hutan gak boleh toxic jdi gw gak saranin lo main ml dihutan gimana mau main sinyalnya aja kadang2 gak ada
@@khadijahkarim8574 Ya emang lebih enak dihutann ,tp kan di jawa hutan itu udh snagat jrg,paling bagus mungkin hutan kota
kata siapa ruang terbuka kurang,,hampir di setiap daerah plosok pun ada,,cuma anda tau kan ini negara +62 yang nama nya ruang publik itu gratis,ini malah banyak sampah-sampah tukang parkir liar yang suka nodong bayar parkir nya
Menurut gw CFW cukup diadakan weekend aja.
Selain krn tidak mengganggu aktivitas orang yg lagi kerja di weekdays, nongki seminggu sekali akan membuat mereka jd gk gampang bosen dtg kesitu. Krn klo tiap hari nongki, akan ada saatnya mereka merasa bosen dan akan ada saatnya mereka merasa abis2in duit.
Seminggu sekali akan bikin mereka kangen utk ngumpul dan membuat mereka semangat utk menantikan hari jumat
Alahhhh lebih baik di tutup saja
Alahhh..
Iyess betul, mantabb
Bukan nya emg weekend doang ya
@@gammaepshylon3290 tiap hari
Kalaupun di citayam ada ruang publik yang bagus, sy rasa remaja2 ini jg bakal tetep ke jakarta, karena ini sifatnya transit, bukan cuma orang citayam yang kesini, tapi jg dari pinggiran jakarta lainnya, ketemu dan show off orang2 baru dari daerah lain itu jauh lebih menarik daripada cuma ketemu orang itu2 aja di kampung sendiri. Tapi komunitas CFW ini SES nya di C, apalagi sebagian dari mereka belum punya penghasilan, maka pasti memunculkan stigma dari SES diatasnya. SES B adalah yang paling banyak protes, apalagi kalau mereka pembayar pajak aktif. SES B yang biasa nongkrong di mall dan coffee shop pasti nganggep mereka kampungan dan selera fashionnya buruk, SES B yg lebih teredukasi soal ruang publik dan buang sampah pastinya akan marah dengan kelakuan SES C di CFW ini. Sedangkan SES A, mereka cenderung biasa aja dan kadang justru mencari cara untuk mengkapitalisasi CFW ini, salah satunya dengan masukin sponsor, iklan, mencoba daftarin CFW ini di HAKI, bahkan ajang kampanye dan esposure.. Bagi SES A, dimana ada kerumunan, maka disitu ada keuntungan. Biasanya orang2 ini bergelutnya di olahraga, beli klub olahraga, atau masang iklan di area olahraga yang digemari masyarakat untuk menjual produk mereka atau memilih mereka di pemilu atau agenda lainnya.
Satu2nya yg bisa membuat CFW ini tetap hidup adalah SES A, kalau mereka melihat daya beli CFW ini bagus, maka akan dikapitalisasi, tapi kalau ternyata nggak, akan dibiarkan aja. SES B bisa menolak, bisa juga nggak, tapi yang pasti SES B tidak akan ikut2an subkultur ini kalau tidak menguntungkan buat dirinya sendiri, SES B meskipun jalan di catwalk nya, dia tidak akan kepingin diasosiasikan dengan image jamet CFW, dia pingin dikenal sebagai model profesional atau sebagai kiblat supaya SES C ngikutin mereka dan menjadikan mereka sebagai panutan. Yang lainnya mengkapitalisasi dengan cara bikin konten, tapi tetap tidak mau disangkut pautkan dengan image jamet.
Funfact: Sebenarnya kawasan
berorientasi transit Dukuh Atas masih tahap pengembangan lagi. Nanti di Dukuh Atas ada jembatan yang menghubungkan antara 3 stasiun yg disebutkan oleh bang koi di menit 04:10 dengan stasiun LRT Jabodebek dan Halte Transjakarta Dukuh Atas 2 (Koridor 4 dan 6)
Berarti masih ada potensi citayem ini terulang lagi kah bang kalo banyak jalurnya?
@@fatirmaarif8818 Mungkin fenomenanya bakal terintegrasi di masyarakat dan menjadi bagian sub-kultur tetap dari gaya hidup orang-orang sekitar sana (menurut saya)
@@fatirmaarif8818 gw ngakak liatin bocah dari mereka disuruh bersihin sampah jalanan🤣
CFW 2nd wave!
LRT JAKARTA yg sepi aja dulu pengen juga bikin rute ke Dukuh Atas. sayangnya di cancel pemprov jadi nya ke arah JIS(itupun kalo jadi). beda pemimpin beda kebijakan hadeh
Terimakasih koy dan sepulang sekolah telah melengkapi koleksi jametologi dari negara kita yaitu Indonesia, membahas tentang subkultur citayam fashion week dalam sudut pandang positif dan sudut pandang negatif, dirangkum dengan sangat rapi dan detail. Jangan lupa jaga kesehatan.
Ini adalah miniatur karakter anak muda Indonesia.. Karakter anak muda Indonesia suka berkumpul & berserikat.. Seharusnya ada fasilitas ruang publik untuk semua kalangan..
risih ketika fasilitias umumnya dirusak, buang sampah sembarangan, ini memang harus jd perhatian pemerintah krn mereka pake fasilitias umum, kreatifitas mix match fashionnya jgn sampai hilang tp harus ada kesadaran lingkungan sama pendidikan aja, biar mereka tetep sekolah dan tetap berkreasi, kali aja mereka bisa jadi lebih profesional dan mendunia kan bagus.
Ya itu juga harus jadi kesadaran diri sendiri lah buang sampah pada tempat nya jangan sembarangan
Kayaknya ini jd fenomena sesaat yg hype nya gede gegara sosmed. Awal mula cfw naik berkat para konten kreator yg punya ide wawancara anak2 muda yg lagi nongkrong. Pertanyaan yg diajukan juga pertanyaan ringan dengan jawaban yang nyeleneh serta lucu. Muncul lagi konten kreator lain yg buat konten motret outfit orng2 di sana dan jadilah ajang fashion week kayak sekarang. Ramenya makin diperparah gara2 public figure pada ikut ke sana semua. Semuanya berbondong2 buat berkunjung untuk ikutan "trend", trend Citayam fashion week. Nah kalau trend ini geraknya di situ2 aja, tetap wawancara dengan konteks yg sama, wawancara org yg sama, motret orng2 yg di sana2 aja, ya lama lama bakalan hilang sendiri juga. Ditambah lagi warga sekitar mulai melihat kegiatan di cfw, jadi kegiatan yg menyulitkan kehidupan mereka. Tinggal tunggu waktu aja tu, muncul fenomena krimintalitas (amit2 jangan sampai). Padahal kalau dilihat dr foto2 lokasi sebelum adanya cfw ini, lokasinya beneran bagus loh. Tertib, bersih, berasa lagi di luar negeri lah. Tapi ya sekarang berubah, berasa kumuh aja gitu
Buktinya skrg udah mulai hilang dari media seputar CFW
Saya tuh salah satu pecinta ruang publik, kalau ngumpul sama teman-teman bukan pergi ke Mall tapi ketemuan di taman, misal Monas, KRB, Taman Senopati, Taman Menteng, Kota Tua bahkan kadang di emperan Manggarai. Bukan karena ga punya budget buat ke Mall. Tapi berasa asik saja ditu di ruang terbuka gitu. Cuma ya gimana ya lama-lama ga nyaman juga. Karena baru juga duduk sebentar pengamennya sudah ga tahu berapa banyak yang yang tiba-tiba berhenti di depan kita. Terus kadang tuh mereka kalau ga dikasih marah atau misal dikasih tapi berbentuk koin gitu ehhh dikata-katain. Jadi yang tadinya mau sekedar nyante malah keganggu.
Pendapat pribadi: CFW lebih baik seminggu kali sih atau kalo ga mau seminggu sekali ya di jadikan zona car and motor free. Bagus dah tuh orang2 disitu hanya bisa jalan kaki dan sepedaan. Tapi terkait tidur dijalan, kebersihan, ketertiban, keamanan tetap harus dijaga dan dibenerin. Yang terakhir semoga ga jadi tempat berkembangnya kaum pelangi 😂.
nah ide menarik
bagus tuh jadi polusi udara juga ngurang
padahal namanya citayem fashion WEEK ya emang harusnya seminggu sekali wkwkw tp ini malah tiap hari
Gua sih yes or no ya , Citayam fashion week ini bagus dalam subkultur yang bisa menumbuhkan kreatifitas ya jelas menguntungkan. Tapi ini ngak ada arahan yang dimana sampai polisi dan satpol PP kepaksa turun tangan sehingga stigma yang emotional damage malah melebar padahal hal ini tuh di dasari Ama pembangunan yang terbilang sangat memusat sehingga terkumpul nya hanya di satu titik saja yang dimana keramaian pasti terjadi, tapi gua berharap ini bisa diolah sebaik baiknya (tanpa ada si kaya yang ambil profit dari yang miskin ) dan harus ada kordinasi yang baik antara fashion week ini dengan pemerintah daerah Jakarta agar ini bisa menjadi ikon di dunia internasional yang pasti berprestasi bukan merusak.
Anak muda adalah penerus bangsa ini.
Pemerintah harus berikan perhatian dan edukasi agar kegiatan mereka tak meyimpang pada hal negatif.
Mungkin bagi sebagian orang fashion show itu riya atau hal tak berguna.
Tapi aktualisasi diri itu hal yang sangat penting sesuai teori Maslow.
Diatur biar rapi..
gw rasa fenomena ini dasar nya dari overflow nya minat masyarakat yang udh ga bisa di tampung lagi di "tempat fashion show" nya maka jadi timbul masalah" yang menjadi kan pandangan orang bergeser, kalo di bandingin sama yang di jepang karna masyarakat nya juga udh pada disiplin sehingga ngga jadi ngerugiin pihak lain. bukan salah tempat yang jadi masalah utama tp "orang" yang terlibat yang mesti sadar kalo mereka lagi "dimana" .
Inilah yang saya pikirkan sejak Citayam Fashion Week mulai viral bulan lalu, bahwa tata kota negara kita memang buruk, bahkan di dekat ibukota!!! Mulai dari sedikitnya ruang publik, dan transportasi umum yang hanya terpusat di *pusat* kota saja. Memang tidak banyak ruang publik di sekitaran depok, bekasi, tanggerang. Dan sekalinya ada, itupun tidak terawat dan kurang atensi dari pemerintah! Kemana saja petugas pemda dan walkot dari kota2 tersebut? Entah, mungkin hilang. Satu lagi, bukan hanya pemerintah yang salah. Pola pikir kita pun juga salah. Selama kita masih berorientasi dengan uang maka fenomena ini akan tetap ada. Bener kata Bang Koi, rekreasi bukan hanya ke mall saja, rekreasi bisa kita lakukan tanpa mengeluarkan duit. Tapi sayangnya ruang publik juga sedikit. Lama2 ini seperti lingkaran setan, yang entah siapa yang harus salah. Solusinya ayo sama2 ubah pola pikir kita, selain itu kita perlu memberikan masukan atau ide yang membangun kepada pemerintah, misalnya mengadukan fasilitas umum yang rusak dengan merekam dan mempostingnya, saya rasa itu cukup membantu. Dan ingat! Taatilah peraturan di manapun kita berada dan jangan menjadi orang yang egois.
Mantap, thanks for sharing
Betul
Kalau gubernur kan diam aj.
Jgn berharap banyak sm pemerintah, kecuali diawali dengan sesuatu yg merugikan. Baru deh mereka gerak, kl adem ayem aja gaakan ada yg berubah
@@xbeems2320 ya ada benernya juga, toh tau sendiri pemerintah kita kek gimana, kalo pemerintahnya susah buat di ubah, kenapa ga dari masyarakatnya dulu?
Walaupun jamet tp gw seneng ada subculture berkembang yang ga kriminal begini di Indonesia
Keuntungan :
1. meningkatnya penghasilan pengusaha sekitar
2. Meningkatnya value atau nilai jual daerah tersebut
3. Trend senter
4. Sub kultur baru
5. Memuaskan diri
Kekurangan :
1. Sampah
2. mobilitas
3. Membuat sebuah circel tertentu
4. Mengganggu warga atau pengendara sekitar
Tapi hal yang harus di tekankan hal ini luar biasa sih.. Menjadikan anak muda yang sebelumnya di pandang remeh, di kandang di bawah dapat bersaing dengan orang orang yang mungkin keluarganya memiliki kedudukan, atau paras yang rupawan terlebih meskipun semua mencari panggung, namun hal itu menyebabkan terjalinnya relasi...
1 lagi menjadi sarang bagi kaum lgbt untuk mempromosikan dirinya
Iya jangan lupa itu minusnya, LGBT pda keluar unjuk gigi.
Kecuali bagi penyuka lobang tai sih bakal risih liatnya.
😂
Aku org Jateng,, seneng sih sebenarnya liatnya ... Tapi mungkin harus d atur aja x ya, biar gk ngrusak infrastruktur yg ada dan nama Citayam fashion week tetep baik... Semangat buat semuanya 💪💪💪
Koide dari dulu sampai sekarang pinternya istiqamah. Bagus...Bagus...Videonya udah bagus, gak ada yang perlu ditambahin lagi. Udah banyak banget kasih informasi. Terakhir, aku akan beli Jele Collagen di Indomaret
kaaaak asliii, mau bilang terima kasih banyak banget. konten” kak koi selaluu insightful🙌🏻 walaupun yg dibahas cuma CFW tapii ternyataa banyak insight2 yg bisa kak koi kasih. greattt job kaaa🤩👍🏻
dibahas juga sama tokyo fashion kalo harajuku juga gak terstruktur terus sering dibubarin polisi, tapi orang-orang pinggirn tetep ngeyel dan didukung juga sama photographer dan komunitas lain di sekitaran harajuku, yg bagusnya lagi orang-orang pinggiran harajuku ini support pedagang atau merek lokal di daerah harajuku ini.
menurut gue gerakan ini bisa aja jadi "harajuku" kalo komunitasnya mau bener-bener.
sosialisasi nya untuk jaga ketertiban dan kebersihan harus dikencengin sih, kalo ini terjadi dan dengan kesadaran yg dateng ke situ, trend ini bukan cuma viral trus ilang, bahkan mungkin bisa seperti yg lu sebut di atas...
jepang sama indo budaya dan habbit orang2nya sama ya??
@@anggakdarmawan5270 iya sama 11-12 klo mau berubah mah, klo kgk ya terus-terusan kek gitu ja
Dimulai dari diri sendiri ja klo mau sama mah
@@anggakdarmawan5270 itu di luar konteks, konteksnya itu komunitasnya bakal tetep ada dan tumbuh atau cuma sesaat doang.
Cuma share info aja nih buat kawan-kawan, kalau kata teman saya yang sudah lumayan lama kerja didaerah sana, jauh sebelom fenomena anak-anak citayem dan sekitarnya meramaikan daerah situ, awalnya itu justru bukan anak-anak dengan style seadanya yang nongkrong disana, tapi anak-anak muda yang "menyamar", nongkrong disekitaran daerah sana dengan outfit menyerupai pegawai-pegawai kantoran disana (yang memang terkenal stylenya kece-kece dengan harga outfit lumayan fantastis) mereka suka cari referensi style dari orang kantoran disana. CMIIW atau ada yang mau nambahin.
Yah
Iya bang photografer yg lagi hunting biasa main disana kebetulan beberapa tahun terakhir sebelum anak 2x ini disorot konten creator sering juga gw lihat anak 2x skater dan anak 2x umur belia yg punya kumpulan gitu ditiap daerah gw tau ini udah lama pecinta brand local ini biasa ngumpul ngumpul kalau dibogor ada di taman sempur bekasi ada di taman lilin dan beberapa tempat lainya karna sebelumnya outfit yg sempat naik sama mundud mustofa ssd feed termasuk yosiolo cuman trend ini berkembang kearah fashion model ala ala catwalk
Di jogjakarta juga ada bbrp hari kemaren
Malioboro fashion street, bedanya di malioboro pake pakaian tradisional semacam kebaya, ada yg cosplay tokoh pewayangan & mitologi Jawa, dan fashionya di pedestrian bukan di jalan
gua nonton full nih video.
To the point aja kenapa gua setuju dengan kegiatan ini dan btw gua udah beberapa kali kesana karena gua juga buat video dll. nih yah gua kasih tau kondisi real nya biar gk tau mana yang bener kondisi disana.
banyak positif nya :
1.Menaikan pedagang kaki lima
2.Anak SCBD banyak dapat uang dari konten kreator yang mau interview mereka (lumayan lho satu video mereka di bayar 50-100 ribu) dari pada diem diem aja tawuran mabok2an kan ??
3.Banyak umkm yang promosi GRATIS di tempat itu
4.Jadi tempat koloborasi antara konten kreator (yang gua lihat langsung,disana gk ada yang konten kreator kecil atau gede, semua saling support)
5.Membangun percaya diri ABG ABG (asli disono bocah udah pada berani jalan atau bikin konten di tempat rame)
6.Memperkenalkan Wilayah (gua yakin luar pulau tadinya gk tau apa itu sudirman, semenjak ini tau tuh, begitu juga gua yakin lu pada gk tau apa itu dimana CITAYAM)
dan banyak lagi.
Negatif nya :
1. Macet karena catwalk zebracross >> tapi yang perlu lu tau itu jalan jalan buntu, makanya gk ada lampu merah di zebracross itu dan itu sepi bgt karena gua 3 tahun ngantor disitu jadi gua tau persis. paling dalam sejam mobil cuma 3 atau 5 aja tuh. tapi entah kenapa asemenjak viral jadi rame terus makin macet dah . kendaraan juga pada caper.
2.LGBT >> gk ada kok secara terang2an mereka bawa bendera atau baju LGBT. dan gk banyak juga. sayang nya yang viral di sosmed yang kaya gitu2, sedangkan yang pakai baju adat dll banyak bgt.
3.Parkir liar
4.Copet dll
dan itu aja . jangna ada yang komen lagi terus kenapa gk sekolah anak2 disitu ? kenapa gk belajar?
ya buset itu anak2 pada kga sekolah kga punya uang, mereka biasa ngamen di jakarta atau abis bantuin org tua nya terus main ke situ .
sama satu lagi, jangan ada ide untuk pindahin tempat itu karena viral nya di situ dan akses dari mana mana ya di situ paling mudah kaya di video ini udah jelasiin.
kesel anjir masih ada aja org yang anggap ngapain sih disno bla bla, ayo lah nilai dari semua aspek. apa alasan lo nolak kegiatan kaya gini ?
Mantap bang setuju, tak usah dipindahin tu CFw, disitu aja.
Menurutku Citayem Fasion Week tetep ada karena “anak SCBD asli” udah lama juga nongkrong di situ dan ga di permasalahin juga dari dulu, walau gaada zebracross nya “anak SCBD asli” juga ga peduli tentang zebracross di ilangin yng penting kumpul di situ bukan untuk fasion show
Ibarat sampah berserakan ditengah jalan..
Sangat mengganggu!!!
Menurut aku pribadi : fenomena ini , (Citayam fashion week) bisa aja menjadi aset berkelanjutan. Dengan syarat mutlak pemerintah harus ikut campur tangan, dalam membenahi fenomena ini, memberikan aturan tegas dari waktu untuk mereka berkumpul, hingga jam selesai dan di tutup. Memfasilitasi mereka untuk melakukan fashion show, tapi tidak menggangu pengguna jalan.
Jika dibiarkan begitu saja, tampa ada aturan. Bukan hanya Citayam fashion week saja yang akan hilang termakan waktu. Tapi akan menimbulkan efek negatif tentunya, merusak fasilitas umum disana, kedua menggangu ketertiban umum, ketiga, banyak sampah yang berserakan. Ke empat bahkan bisa berpotensi akan ada korban jiwa karena tawuran, dan berpotensi ada tindakan kriminal seperti copet . Bisa aja memakan korban jiwa.
bocil2 pacaran ngerokok d dukung.. dah stop aja ngerusak generasi, yg dulunya malu2 sekarang akhlak nya 0
unfaedah klo difasilitasi buang² dana APBD aja, itu kebun raya Bogor kan bisa buat kumpul².
@@andreyuki1 dampak positif nya jika pemerintah ikut serta mensupport mereka, perekonomian perlahan lahan akan membaik di sana, dapat memberikan penghasilan lebih terhadap pedagang, bahkan bisa membuka ide bisnis lain, bisa juga ivent legal yang di selenggarakan pemerintah setempat, bakal jadi satu acuan untuk mendongkrak dunia fashion show di indonesia sendiri, kalau anak anak muda kita minat di dunia permodelan dan fashion show , apa salahnya? Terlebih jika mendapatkan support dari pemerintah akan lebih tertata rapi mulai dari sektor keamanan , bisa meletakan pos pos jaga aparat kepolisian di sana agar tetap kondusif. Dan memberikan fasilitas umum untuk mereka mempertontonkan dunia fashion show di sana yang dapat di jangkau oleh semua kalangan. Bukankah itu positif?
Jika kita berfikir itu menghabiskan dana APBD, boros dan lain sebagainya, kita tidak akan memberikan kesempatan anak anak muda indonesia untuk berkembang.
Dari pada anggaran di korupsi sama elit elit atas mending di berikan kepada masyarakat lebih terlihat jelas kinerja pemerintah anggaran itu tampak nyata untuk apa bukan?
Setuju ama lu bang
@@Epicabadi46 kalau dipikir made in lokal kebanyakan emang sandang dan pangan sih jadi gak salah kalau salah satu tujuannya buat angkat brand lokal
"Menurut opini pribadi gw" kalo emang CFW ini mau tetap lanjut atau ada,
Sebaiknya di pindahkan lokasinya, serta Harus di batasi WAKTU Dan USIA, kalau mau ya pas CarFreeDay,
meskipun sedikit, tetap aja CFW ini juga membawa dampak positif bagi pedagang² kecil/keliling,
Serta brand-brand fashion lokal juga yekan,
Dengan catatan :
- tidak buang sampah sembarangan
- tidak mengganggu ketertiban
- tidak merusak fasilitas umum
Jalan raya fungsinya untuk kendaraan umum.
ada beberapa catatan tambahan , kebetulan gw tinggal deket dukuh atas dan setiap minggu cfd an mampir kesana ( makan mie ayam langganan) ...
sebelum ini viral gw sering ketemu mereka 1 hal yg sy sedih ...
gaya pacaran mereka ( untuk umur smp / sma bahkan sd kls 6 ) ngeri cuyyyy.....
tak ada rasa malu lagi untuk rantang renteng berpegangan tangan di depan umum untuk usia mereka yg masih dini
ngelus dada cuy belon lagi rokok , sebagai orang tua yg punya anak seumuran mereka ...
sebenarnya mereka punya potensi tp kurang pengarahan aja salut buat mereka mampu memadu padakan outfit yg sederhana jadi kereeen....dan percaya diri.....
@@kudupiye Mohon diSimak kata "CarFreeDay"
jgan d kasih tempat lagi.. ini ngerusak generasi
Ya harus ada sponsor orang kaya
Keren sih ini chanel, membahas suatu fenomena dr berbagai sudut pandang, dr positif & negatif, dari horizontal sampe vertikal dan dng literasi yg bagus juga, keren mantap 🔥🔥
Solusi
1. Realokasi dengan tempat yg lebih menarik dengan PERPU dan diawasi aparat kategori pariwisata
2. Batasan jam kegiatan karena banyak masih anak anak dan seting telat kereta.
3. Guru fashion dan budaya di bawah kemendikbud dan kemen pariwisata untuk membimbing mereka menjadikan fashion dan sub kultur baru supaya menjadikan Indonesia pencipta fashion baru
16:43 menurut gua sih ada sedikit potensi ke arah positif jika ada campur tangan pemda, polisi, dan masyarakat sekitar...
harus ada organisasi yg terstruktur yg dari kalangan CFW itu sendiri, yg berani buat bikin peraturan yg tidak merugikan, contoh untuk fashion show zebra cross, harus ada yg ngatur penontonnya biar ga terlalu membludak ke area jalan aspal (campurtangan polisi, tapi kalo bisa dari anak²nya sendiri yg berinisiatif), atau diberi fasilitas lagi untuk nambahin beberapa tempat duduk (campurtangan pemda)
Setuju, menurut saya memang lebih positif
Yg penting pemerintah harus mendukung. Supaya mereka tidak terjerumus ke hal hal yg negatif
Seperti narkoba misalnya
Pindah lokasi yg tidak mengganggu, tempat pembuangan sampah atau pinggir sungai ciliwung. Done!
@@kudupiye lucu banget yah kamu, dasar mindset tidak terbuka
Bencong2nya juga harus ditertibin.
Harus diangkut pol pp.
ane suka statement mu bang 15:57 biarpun mungkin kata orang udah jadul atau norak lah, tp kebahagian orang masing² beda..bahagia dan sederhana paling tepatnya ❤️
Btw thanks bgt ka udh buat konten ini udh lama gw mau speak up, Kalau menurut pandangan gw sebagai orang Depok, CFW ini merupakan gerakan yang keren banget karena selain belajar mix n match outfit mereka juga membangun percaya diri akan style nya masing" dan berbagai hal lainnya tentang sosialisai dan jg memperluas koneksi, tapi dikarenakan ruang yang tidak memadai hal itu juga berdampak negatif ke sekitarnya karena kurangnya edukasi dan kesadaran mereka akan peraturan umum dan juga kebersihan, sebelumnya gw rasa mereka awalnya nongkrong di alun" depok yang cukup besar dan baru selesai beberapa waktu lalu namun karena daerah dukuh atas tersebut lebih mudah dijangkau dan berada di daerah yang cukup fleksibel untuk pertemuan antar wilayah maka ya itu jadi pilihan yang lebih baik bagi sebagian mereka, dan gw juga mau komentar untuk beberapa contect creator yg memanfaatkan gaya hidup mereka yang terbilang berbeda dari kelas menengah atas plis banget kalian kan lebih dewasa tolong pertanyaannya lebih mengedukasi dan berbobot bukan sepantas nya siswa smp atau mungkin dibawahnya ditanya soal hubungan pacaran mereka yang sudah sampai mana, mereka masih butuh arahan yang pastinya hal itu akan dijadikan bully atau candaan bagi sebagian orang yang menganggap remeh hal tersebut, kalian tertawa seaakan kehidupan kalian lebih baik itu ga banget, seharusnya dibantu dan coba lebih diarahin krn mereka kurang bgt mengenai edukasi umum dan perihal ketenaran yang sebenernya lebih ke mengejek dlm hal itu, kalau semisalnya ada anak dibawah umur nonton dan menganggap hal itu sebagai panutan gmn(?) Kan ga baik efeknya.., so udh si itu aja jgn manfaatin dan menurunkan derajat org lain demi meninggikan dan menguntukan diri kalian sendiri, thanks🙏
Setuju banget kak 😊
Menjadi ajang pacaran kumpul laki perempuan bahkan tidur bareng2 di pinggir jalan sampe pagi...ajang show off kaum2 LGBT laknat yg berpotensi semakin memperluas pengaruh...blm lagi perjuangan DKI kota gue yg berjuang menghilangkan stigma ibukota kumuh malah di kotori sampah2 sembarangan dan itu semua lu bilang keren?!!!....WHAT THE F*CK WITH YOUR MIND!!!
Kalo pengen jadi sub kultur yang berkelanjutan harus ada peraturan tidak tertulis yang bisa menjadi dampak positif seperti:
1. Yang mau datang kesana harus menggunakan transportasi umum
2. Kegiatan tersebut hanya ada pada saat weekend
3. Pada saat weekend area tersebut harus dibuat carfree/bebas dari kendaraan bermotor
4. Menggunakan brand lokal (dapat menjadi ajang promosi brand lokal kita)
5. Ajang kompetisi untuk brand lokal kita untuk membuat pakaian high class dengan harga yang murah
6. Penataan PKL ditempat tersebut
7. Kalo bisa tempat tersebut menjadi non smoking area
8. Organisir tempat pembuangan sampah dibuat lebih rapat
Gw rasa kalo kayak gitu semua orang bisa mendapatkan dampak positif dari kegiatan ini
Wakanda gabakal ngurus yang gitu gituan🤣
@@sudrajat8436 rakyat nya juga ga peduli gituan
Wah baru sadar udh masuk 1 juta followers!! Congrats bang ~ 😍😍😍👏🏻👏🏻 udh subs channel ini dr masih 100rbuan, gile sih channel ini beda dr yg lainnya.. semangat terus bang koi buat kontennya, makin tambah terus follsnyaa!!
Gw sebagai org Kalimantan cuma nyimak aja kegiatan org" Jakarta dan Jabodetabek... Kita" org Pulau Sumatera,Papua, Kalimantan, Sulawesi yang Nun Jauh Di sana masih melihat fenomena Jakarta ini
Hehe btul bang
Yoi
Gak cuma Sumatera , papua, kalimantan , sulawesi saja yang jauh, kami warga jawa timur ujung timur juga nun jauh dari jakarta, malah Sumatera selatan lebih dekat kejakarta daripada Jawa Timur ke Jakarta khususnya yang bagian paling timur
Kota tua juga jadi ruang publik yang asyik, nyaman, murah, & terintegrasi koi.
Tapi kotu yg sekarang udah gabisa nongkrong di dalem .
Boleh jg tuh dialihin kesana, mereka kan naik kereta lgsung turun di sta kota... keknye gak ganggu lalu lintas jg dan jajanannya msh terjangkau bagi kantong remaja... klo di pik kejauhan dan jajanannya mahal2...
Akhirnya bahas jamet Indo, sebenarnya bocah-bocah modelan bgtu bukan cuma ada di Citayam, Bojong gede, tapi menurut gue hampir di seluruh Indonesia modelan bgtu. Biasanya anak-anak yang kayak gtu karna faktor lingkungan, pasti pernah lah lu sekolah liat model bocah kayak gini, ya latar belakang nya gak beda jauh sama Jamet Malaysia sama Thailand
Mereka anak yang kurang perhatian dan mencari jati diri
@@trifosapangestu1003 betul bang, karna keadaan
Menurutku berpotensi jadi sub-culture asal tidak kehilangan momentum, Dan dialihkan ke tempat yang tepat serta diberikan fasilitas bagi anak2 muda tersebut. Tingkatkan ketertiban kayak buang sampah. Bisa juga sebagai ruang untuk memperkenalkan brand2 lokal, biar kita cinta brand lokal yang kualitasnya juga bagus.
Jakarta hutan beton, kekurangan hutan kota dan ruang publik
@@Li_Mei168 lah yang kudengar malah Dari Daerah penyangga ibukota terutama Depok yang pada dateng. Jakarta bukannya banyak taman Dan ruang publik?
Alay kampungan
klo dari mindsetnya aja udh ketinggalan jaman percuma ada regulasi juga tentang pembuangan sampah
Masalah zebra cross mah tinggal dikasih traffic light aja.
Jadi kalau mau catwalk tunggu lampu penyebrang hijau dulu.
Yang susah itu kerumunannya, Depok dan Kab. Bogor harus buat ruang publik strategis sendiri supaya tidak ada crowd crush
namanya polantas yg mundur kebelakang
kebun raya Bogor kurang luas bang?
@@andreyuki1 kan tadi dibilang bang harus tempat yang strategis dan yang pasti murah, setau gua kalau ke kebun raya agak jauh ke stasiun jadi harus naik bis lagi, kalau dukuh atas kan itu kayanya enak turun kereta langsung sampe tempatnya
@@andreyuki1 siapa kah yang bilang harus luas? Saya sih bilangnya harus strategis.
Btw Alun-alun kota Bogor yg baru lebih strategis daripada kebun raya menurut saya.
@@kiripiksimping ywd lu aja sono urusin Ce eF We 🤣😂🤣😂🤣
Setelah gue tau disana keterbatasan ruang publik, betapa bersyukurnya gue di bandung semua tersedia di sini dan semuanya murah meriah, dari tempat nongkrong orang kota maupun desa, tempat fashion, tempat berkelas kayak braga, bahkan mau nongkrong di alam kayak air terjun, danau, gunung, pemandian air panas, dll semua ada di bandung cuman 1 yang gak ada.. Pantai wkwk
Asikk udah ada endorse 😂 lancar terus rezekinya bang koi 😆
Jele Colagen andalan ku 👍👍
One glass of drink jele colagen Is a drink for all of us
Amiiiin thanks yak, aku cinta collagon collagen
@@SepulangSekolah Bang minta hp gaming yang bekas juga gak papah
@@Naon93 Lu kenapa bang?
Semoga fenomena ini sekaligus hasil analisa video ini membuka mata pemerintah dalam membuat dan mengelola ruang publik. Utamanya membuat ruang publik seperti di dukuh atas yg bisa diakses berbagai kendaraan umum.
Kalau menurutku sih harusnya kegiatan tsb harus dibuatin jadwal secara kontinyu. biar ga tiap hari juga dan nimbulin macet. kalau di stop lgsung sih bisa ngebunuh kreatifitas mereka. pemerintah harus ngasih wadah dan lebih perhatian lagi sama anak2 seperti mereka. harus diarahin dan di edukasi lagi sih mereka, supaya jadi produk jadi dan membawa harum nama indonesia di dunia internasional.
Sumpah Lu pinter banget mem-breakdown penjelasan fenomena ini bener2 detil bisa nih jadi bahan skripsi 😎😎😎😎
Bahan skrpSi kalau cmn dr internet kurang bos wkwk
Menurut q sih yang sisi negatifnya harus cari solusinya. Kalau buat kemacetan ya harusnya ditentukan jam, hari, waktu yang tepat dibolehkan utk melakukan kegiatan tsb. Solusi kedua ya para pendatang yg disana seharusnya dibuat senatural mungkin jgn sampai ada kerumunan. Mau fashion show ya silahkan tp seperti awal2 dulu berjalan seperti apa adanya.
Aku jga liat potensi dari cfw ini bang. Asalkan taat aturan dan org" di dalemnya ga bikin stigma buruk ke mereka semakin bertambah cfw ini bisa jadi subkultur yg keren dan punya jangka waktu yg panjang. Denger" sih sekarang udh pindah tapi gatau nih kelanjutannya gimana.
Btw bang koi kalo ngendorse serasa ga ngendorse loh bang. Kek natural aja
coba bahas juga jametologi "NGABERS" yg pada akhirnya "motor" jadi subculture yg pro-contra juga, karna emang cukup meresahkan ya hari minggu pagi menuhin jalan muter² berisik dengan kendaraan yg "kebanyakan" kurang proper untuk dipake di jalan umum
Up. Subkultur yg sering bikin kuping sakit pas nongkrong malem2 di warkop pinggir jalan
bantu Up semoga bisa di bahas. ayook bang koy bahas soal inii
Kalau ini sih emang menyebalkan, sebagian besar parahnya belum punya SIM lagi.
Up, setuju gw
Staterpack ngabers: motor aerox/nmax knalpot bobokan tinggi+sepakbor belakang dicopot+spion jalu+baju deus kw+sepatu vans/converse+kaos kaki warna warni+celana denim digulung 😂😂😂
Subkultur yang dimulai dari era si mundut dengan konten "harga outfit" sampe era tiktokers konten "tanya tanya hubungan" keren sih indo juga ada kan subkulturnya unik unik begini.. fashion ga harus mahal 🔥
Keren apaan
norak!
Jamet anying, ga ush sok menghargailah plisss
Asalkan bisa rapih dan tertib ane dukung 100 persen. Yang bilang acara kayak gini gak guna segala macem, ya orang-orang kayak gitu ga ngerti sama yang namanya menekuni hobi. Toh nih event membawa berkah bagi konten kreator dan para pedagang.
Ini sebuah fenomena yang seharusnya perlu diperhatikan dan membuat kebijakan untuk kegiatan outdoor sehingga anak muda tidak antisosial
Penjelasan simpel nya Kawasan Berorientasi Transit merupakan suatu kawasan atau wilayah yg mempunyai banyak transportasi umum sehingga masyarakat bisa berpindah transportasi umum secara cepat dan nyaman
Definisi
"GAYA ELITE TAPI EKONOMI SULIT"
"BIARPUN MISKIN TAPI TETEP MODIS"
"BIARPUN KERE TAPI TETEP KECE"
Sebenarnya mereka mirip² "LA SAPE" tapi mereka lebih suka pake pakaian branded KW super yg harga gak terlalu mahal, atau mereka pake pakaian branded asli nya tapi bekas yg harga terbilang murah, itupun mereka nongkrong nya bukan di Coffeeshop mewah berfasilitas VVIP, melainkan mereka nongkrong nya di cafe angkringan pinggir jalan.
Mengekspresikan gaya hidup yang ada di media imformasi, hiburan, medsos adalah cara anak muda protes thd keberadaan DUNIA SEMU dan REALITAS, dan mereka mengaktualkan dalam bentuk nyata keseharian dengan sikon sesuai lingkungan tempat mereka tinggal.
Tanpa anak muda dunia takkan pernah berubah dan peradaban takkan pernah ada.
KAUM MUDA adalah kunci PERUBAHAN DUNIA.
Memang ruang publik yang bagus dan gratis itu dibutuhin banget sih apalagi kalo di kota kecil susah banget nyarinya, alhasil kalo mau ngumpul (ketemuan) harus pergi ke pusat perbelanjaan (soalnya di kota gue kaga ada mall) atau cafe, dan itu mahal. Mau ke pantai aja sekarang bayar, bayar tiket masuk dan kalo kita mau duduk ngemper itu ngga bisa jadi kita harus masuk ke warung dan nyewa tempat dulu baru boleh duduk. Makanya kalo ngga punya duit pingin ketemuan itu ngga bisa, karena apa-apa harus bayar. Alternatifnya ya kalo lagi bokek cuma bisa main ke rumah temen TT TT itu aja sih keresahan gue
Main kerumah temen tapi malu juga ke nyokap bokap nya wkwkw
@@fawzulazim6844 kalo ortu temen gue sih welcome aja, malah kadang disuruh main kerumahnya
Saya mengikuti tren "Citayem Fashion Week" dari tiktok dan saya tidak tinggal di Jabodetabek, sangat jauh malahan. Menurut saya diantara semua efek negatif yang timbul akibat tren ini adalah dan menurut saya yang paling tidak asik tuh makin banyak cowok tulang lunak makin eksis karena makin diberi panggung. Sehingga lagi lagi menurut saya, makin kesini maskulinitas makin samar. Perlu dipikir dampaknya terhadap sosio budaya masyarakat kita terutama di daerah urban.
Iya benar, takutnya anak anak abg tertular jadi gemulai juga 😭
Skrg tahunnya generasi tulang lunak kayaknya 🙄🙄
bner bngeet siih , mereka makin show up dan makin meresahkan .
Bagusnya ga ada ada citayem fashion week, lebih banyak negatifnya dari pada positif
Wkwkwk jadi aneh malah klo fashion week ada tulang lunak🙂
saya orang Aceh saya bangga dengan munculnya Citayam fashion week
buat netizen yg buruk sangka coba deh berfikir positif ,ehhhh elu yang disana Jagan sok muslim deh ,saya sendiri orang Aceh lebih taat dari pada elo yang di sana
coba deh kita ambil yang positif nya aja
saya senang Poko nya dengan ada nya Citayam fashion week mudah mudahan di Banda Aceh ada jg
biar anak" Aceh ada kreativitas nya jg
fashion week yang taat tapi
,dan itu bisa meningkatkan kebudayaan kita masing"
salam (Banda Aceh)
Menurutku kalo emang fashion week ini mau diberdayakan/dilanjutkan, harus dipindah ke lokasi yang nggak mengganggu hak dan aktivitas orang lain.
Aku sendiri seneng karena fashion week ini ada dampak positif terutama dampak ekonominya. Tapi... nah ini, kalo aku lagi naik motor lewat situ ya kesel juga MINGGIR WOI MAU LEWAT🤣
Btw selamat atas sponsornya bang🗿
alasan pertama karna murah.
kedua mudah dijangkau...
kalo di pindah, "mudah dijangkau" nya ilang....
yg paling bener sih di kasih sosialisasi buat yg dateng kesitu untuk selalu jaga ketertiban dan kebersihan...
Dikira model ga pake kriteria😅, dunia sudah terbalik malah mentokohkan org tak berpendidikan. Skrg mreka udh dpt beasiswa & menempuh hidup baru jd ya hype CFW pasti gabakal lama
pernah baca di twitter klo aslinya tempat tongkrongan anak citayem tuh di kotu cuman karena lagi di revitalisasi pada pindah ramein ke dukuh atas
Sebenarnya CFW ini mau seperti Harajuku Style yang sudah terkenal dan memiliki mode Fashion yang unik
Dari Style Gyaru,Cosplay Anime,dll
Tapi sayang sebelum setahun sudah di Larang deh
Dulu Harajuku juga dianggap Nyeleneh dan kurang kerjaan sama Masyarakat sekitar sana, tapi semakin lama dan berkembang, sekarang malah jadi Rujukan Mode Fashion Unik dunia hahaha
Hebat kan Harajuku ini
Keren sepulang sekolah, pertumbuhan subcribernya termasuk lumayan lambat tapi viewrnya setia semua stabil di 300k-1m
nah kan bang. gua ngerasa deja vu. keknya baru kemaren lu bahas jamet afrika, eh gak lama booming bonge. mindset mereka agak mirip. ga peduli kondisi ekonominya yg porak poranda, ga peduli mo tidur dimana, yg penting duitnya buat beli baju modis even KW demi memenuhi pridenya.
Mumpung bahas CFW, bahas juga bang Jember Fashion Carnaval. Itu salah satu street fashion show yang udah terkenal didunia sampai masuk no 3 dunia untuk street fashion nya. Soalnya juga bentar lagi JFC mau dimulai Agustus ini
Versi elit nih hehe. Keren banget.
ga semua yang terkenal dan dapat nomor di dunia, mampu Viral 🎃
Up
@@SetyoEdyWibowo iya sih
@@SetyoEdyWibowo sad but true :')
Nonton sepulang sekolah yg biasanya bahas dari luar negeri dan sekarang bahas dalam negeri rasanya kayak foto² yg ditampilin dari luar negeri.
Anak yg aslinya nongkrong di situ dari dulu jadi kehilangan tempat nongkrong karena makin rame dan padet.
Sebagai salah satu pulau terpadet di dunia, ga aneh sih kalo sekarang makin terbatas ruang nongkrong yg nyaman dan murah.. kalopun ada, ya jauh atau akses kesananya ya pake kendaraan pribadi dimana sekarang harga2 bahan bakar lagi naik
Lanjutkan terus kalau kegiatannya masih dalam hal positif. Mereka menunjukkan bahwa orang² seperti mereka bisa mendobrak stigma bahwasanya bukan hanya orang² kaya dan berprivilage yg bisa berkarya dan mengekspresikan diri tapi orang miskin juga bisa dgn cara mereka sendiri. Ini cara mereka berekspresi melalui fashion yg apa adanya bahwa inilah mereka ingin menunjukkan kepada dunia kreativitas mereka lahir dari batasan² mereka.Mereka juga rata² pakai baju brand lokal bisa menunjukkan ke anak muda lainnya bangga pakai brand lokal.Tapi alangkah baiknya kegiatann ini terorganisir minsalnya hanya diadakan sesuai namanya CFW hanya di adakan weekend aja agar taklagi ada hal² yg tak di inginkan terjadi seperti yg baru ini di bubarkan karena menggangu lalu lintas dan acaranya tetep hype. Kalau di Jepang ada Harajuku di Indonesia ada Citayem Fashion Week
Sebenarnya ini bagus sih, sekalian jalan itu buat jalan kaki aja biar lebih enak
Kalo di lapangan boleh lah bang tapi kalo di jalanan umum ya gimana ya masyarakat ke ganggu juga
Tren ini emang bagus sih, tapi emang tempatnya aja yg salah seharusnya pihak terkait bisa memberi tempat/ruang bagi mereka aja agar kegiatanya tak mengganggu orang lain
berpotensi untuk jadi subkultur berkelanjutan, tetapi tidak di manage dengan sebaik mungkin, alhasil munculnya stigma negatif dan protes dari warga sekitar, parahnya lagi pemda setempatnya berencana mengalihkan kegiatan mereka ke tempat lain yang mungkin saja aksesnya jauh dan berbayar yang dimana hal itulah yang di hindari oleh anak anak muda ini, seperti yang ada di video ini sudah jelas alasan mengapa mereka berkumpul di sana, kayanya koi lebih jago kalo ngeriset dari pada pemda setempat, atau memang pemdanya nggk ngeriset sama sekali fenomena fenomena apapun yang terjadi di daerah mereka 😂, padahal fenomena ini bisa menguntungkan semua pihak lohh
Dari pertimbangan pro kontra CFW ini, gw termasuk org yang berharap CFW di Dukuh Atas ini dilestarikan. Solusi dari keramaian yang mengganggu adalah dengan memfasilitasi dan memanajemen arus lalu lintas. Ya, dibikin lampu merah. Jadi bocah2 citayem bileh catwalk pas lampu merah aja, klo ijo harus nepi, giliran mobil yg lewat.
Mangat..semoga makin nambah banyak yang endorse...konten abang tuh dari dulu jadi temen masak...temen gabut...temen nyuci piring...temen lenjeh2 khususnya nih pelajaran jametologi nya bang koi...jadi bahasan ama besti2...nambah ilmu.. Seneng deehh kalo konten babang koi majuuu terussss...
Kalo masalah sampah agak susah jg sih bang soalnya tong sampah disana sedikit sekalinya ada palingan kantong plastik gede bukan tong sampah pada umumnya moga aja daerah sana nantinya tong sampah standard lebih banyak
Wajarlah sedikit karna gak ada masyarakat yg banyak jalan disitu. Pas ada kegiatan ini jadi gak dapat mampu.
Dan juga bagus kalau dipindahkan dan dibuat khusus untuk anak-anak muda tentang ini
Gila inspiratif sekali Jeje dan kawan² ini..bener² mencerminkan bangsa Indonesia..bangga banget gw Indonesia punya orang² kaya yang ramein acara fashion week di pinggir jalan Jakarta..bikin Indonesia makin berwarna..
Tetep berkarya Jeje. Semoga seluruh anak bangsa Indonesia menjadi seperti kamu ..
Kecuali keluarga saya tentunya
waduhh haha
CFW itu bagus sebenernya... Orang orang yang cuma ngehalu di kamar jadi bisa keluar untuk mengekspresikan dirinya di dunia nyata pasca pandemi... Tapi sayangnya, banyak kaum kelas atas yang memanfaatkan ketenaran mereka untuk kepentingan mereka sendiri dan berlindung dengan kalimat 'penyelamatan hak cipta dan pemberdayaan'
Memang warga citayam adalah kaum pinggiran dengan klas ekonomi ke bawah dan tidak tau menau tentang hukum, managemen, dan prospek. Yang penting viral viral dan viral... Dan dengan mudahnya di oper sana sini bak barang, setelah dah ga kepake mereka tidak lebih dari barang rongsokan.. ini secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis dan mental mereka di kemudian hari
Gaya hidup yang berubah drastis dapat membuat mereka starsyndrome, mereka bisa melakukan apa saja dan beli apa aja... Setelah mereka tidak viral, Uang mereka udah habis, Dan mereka kembali ke dalam kehidupan mereka seperti semula kira2 apa yang akan mereka alami setelahnya? Kalian pasti akan tau sendiri 😊
Dan bagi pihak yang memanfaatkan mereka nasibnya gimna? Cuan mereka makin mengalir 😊
Salah satu pendukung terjadinya fenomena citayem fashion menurut saya adalah aksesibilitas yang mendukung atau simplenya untuk bisa ke Sudirman ini sangat mudah dari citayem, cukup naik kereta. Padahal kalau berbicara tentang ruang publik Bogor dan sekitarnyapun bisa. Kalau kita ambil kasusnya di Bogor, dari Citayam cukup ribet untuk menuju ruang publik seperti Sempur atau lingkar Kebun Raya itu tidak cukup memakai kereta aja
Udah dijelasin di video malah ngebacot lagi
Penonton lama, subscriber baruu.. Akhirnya masuk endorsement.. Kerenn bangg, moga makin rame youtube nyaa!!
CFW sih menurut gw hal yang bagus banget karna gw bisa ngeliat kalau banyak anak muda kita mulai tertarik akan fashion dan bisa dimasa depan mereka jadi model atau apalah serta outfitnya mereka banyak yang lokal,namun sisi negatifnya adalah gak struktur,CFW ini diadain setiap hari yang malahan cuma nimbulin macet dan bikin tambah jelek, coba kalau seminggu sekali pas hari libur, lebih enak jadinya, serta kalau kata gw pemerintah juga mungkin bisa bikinin tempat khusus lagi yang benar benar jauh dari tempat kerja dan transportasi umum kek taman atau apalah
Bagus dari apanya🤣🙉🤣
@@ridwansopandi5680 bagus lah ngeliat anak muda udah pada ngelirik Fashion dan brand brand lokal banyak dipake ama mereka sehingga ngebawa keuntungan
Pantesan aja, rajin upload. Biasanya 3 sampai 5 hari sekali doang eh ternyata ada endorse yg masuk 🤣
Saya sih setuju dengan stigma masyarakat tentang citayam fashion week karena masyarakat dki jakarta mengganggap bahwa anak muda yang sering datang ke sudirman Dari citayam, depok Dan bojong gede dianggap sampah masyarakat, kampungan, norak dan sombong serta memamerkan pakaian outfit mereka di fasilitas penyebrangan umum ,sementara itu mereka juga sempat tiduran sampai membuang sampah puntung rokok, bekas minuman es dan makanan yang berserakan Di trotoar. itulah sebab nya mengapa masyarakat mengganggap anak anak muda Dari wilayah tersebut cuma buat tampil Di citayam fashion show Week dianggap sebagai orang kampungan yang sering datang ke jakarta cuma buat merusak fasilitas umum ,bikin resah masyarakat ,numpang enak Di fasilitas umum dan mengotori fasilitas umum di jakarta tak hanya itu saja tokoh masyarakat sekitar yang berada Di sudirman dan dukuh atas mengecap kegiatan citayam fashion week yang dilakukan oleh anak anak muda wilayah citayam dan bogor sebagai kegiatan yang dilakukan anak muda tersebut sangat lah tak ber faedah ,tidak ada manfaat nya dan dianggap orang yang tak bermoral serta juga dianggap masyarakat sebagai orang susah yang datang ke jakarta cuma buat dipuja Dan dipuji oleh orang orang di sekitar nya itu lah dampak negatif masyarakat tentang citayam fashion show selain itu anak anak muda yang sering nongkrong Di daerah sudirman dan dukuh atas nanti nya akan direndahkan, dan dihinakan oleh masyarakat sekitar karena dianggap mempermalukan masyarakat sekitar dihadapan masyarakat umum selain itu mereka juga akan dipermalukan oleh kepala keluarga sekitar 💚👍karena dianggap sudah mempermalukan dan mencoreng nama baik keluarga serta dampak negatif tentang anak anak muda Di citayam fashion show adalah nama baik sekolah mereka akan tercoreng serta dianggap mereka telah mengikuti budaya barat dan tidak melestarikan budaya sendiri
Yesss akhirnya jametologi lokal dengan citarasa fresh!!! Gas bang Koy!
Dgn adanya CFW, kita jadi tau seberapa urgent kealayan generasi muda Indonesia yg sdh cukup mengkhawatirkan..
Sebenarnya ga masalah sih tren kek gini karena ya cukup ngebantu sih ekonomi pedagang sekitar yang kena dampak pandemi. Well, yang jadi masalah sih mannernya "Orang Kita" yang masih berantakan, terbukti dengan adanya sampah yang berserakan. Harusnya event kek gini diadain di tempat khusus dan schedule yang tepat ya contohnya sih pas Jakarta Car Free Day or something...
Betul! Mengkhayal bgt klo ngarep tempat itu jd kayak kawasan Harajuku, klo ga mau disiplin ikut aturan.. Yg ada tempatnya jd lusuh, lecek, kyk org yg buang sampah sembarangN itu..
Selama saya sering nonton konten ini, lama" Saya bisa dpet gelar S. PJ (Sarjana Pengetahuan Jamet) 😅
Aseeekk udaah ada iklan nyaa nihhhh, 🤣🤣 jdi makin semangat bikin videonyaa 😅 yukkk scarlettt , msglow, the botoll, le minerale merapatt yukkk 🤣😂🔥🔥🔥
Harus dijadikan dan lebih terstruktur seperti harazuku jepang. Semoga kedepannya ada yang lebih menata lebih baik lagi.
jangan lupain trend cowok dressup cewek bang, denger denger stigma negatif cfw naik lagi gegara ada beberapa oknum cowok yg berdandan layaknya kek cewek, dan itu katanya di pandang sebagai alat promosi lgbt khususnya gay
Itu mereka ngikutin budaya model model (fashion secara general)
Itu bukan gay, gay emang ada yg ngondek itu mah banci
Wah lama GK nonton channel "Sepulang sekolah"
Udah 1 jt an aja yh subscribersnya
Selamat bg koi🙏👍
kebanyakan negatif nya si menurut gw, karna yg pertama membuat macet, sampah berserakan, fashion show gk tau waktu klo banyak mobil lalu lalang trus fashion show jdi lah macet, terus ini yg membuat jdi kontroversi banyak orang-orang penyimpangan atau lgbt yg bermuncul an tpi berkedok style terus orang-orang lain pada nganggep itu biasa atau pake style padahal orang-orang yg menyerupai wanita dan itu di dukung ama artis-artis termasuk baim wong yang menjual nama citayem fashion week ke apa ya gw lupa lgi. Ya tpi bebas ini cuman opini gw aja, mungkin lo pada termasuk koi juga beda pendapat.
Ke HAKI
Nih saran menurut saya, cfw adalah seni anak muda jdi jangan diganggu, klo dikembangkan dengan bantuan pemerintah ini bisa jadi icon dan membantu perekonomian umkm dan para pedagang.. Klo bsa pemerintah tetapkan hari sabtu atau minggu hari bebas kendaraan, dibikin kyk car free day.. Pemerintah tinggal cari lokasi yg pas aja, Jd cfw ini cukup dihari sabtu atau minggu saja dengan batasan jam operasional car free day... Jadi seni dan olahraga jalan bersamaaan..
Wew, kyanya ini video pertama learning by googling bertema Indonesia (CMIIW).
Moga aja makin banyak video konten dalem negeri kedepannya
Fakta menarik , tempat zebra cross untuk Citayam Fashion Week di Jl. Tanjung Karang , ada belokan ke tiga jalan blok, dan nama Jalan semuanya di ambil dari Palembang
Jl. Talang Betutu (depan BNI City)
Jl. Plaju (tengah)
Jl. Sungai Gerong
Sering banget lewatin area ini. Dulu biasa aja sih emang ada yang nongkrong outfit nya yang mencolok emang jadi khas. Tapi biasa aja liat nya kaya tongkrongan biasa sama aja kaya tongkrongan komunitas lain nya.
Tapi sekarang resah banget udah rame ngeganggu fungsi kawasan itu sendiri.
Mungkin kalo di kasih tempat khusus sama pemerintah bagus sih
Ya gegara banyak yg ikut ikutan, ntar udah gak viral juga jumlah yg nongkrong bakal sama kek dulu.
Win-win solution.
- Jalan yang ada di tutup saat banyak anak-anak kesana. Alihkan kejalan lain yang tidak jauh dari situ.
- Perbanyak tempat sampah di setiap tempat yang sekiranya banyak anak-anak nongkrong.
Gitu aja, kalian yang tua2 itu pasti pernah muda dan melakukan apa yang mereka lakukan (nakal&susah diatur).
Anak-anak / remaja itu semakin dilarang semakin penasaran ingin mencoba.
Jametologi adalah ilmu tentang per-jamet-an ( sub-kultur ) budaya berbagai negara
Pencetus jametologi adalah bang koi😂
Semua akan jamet pada waktunya..hahahaha
Ya bagus..saya warga malaysia pun tiap kali nonton konten pak jamet nj...banyak info yg kitatidak tahu..chanel ini betul2 bagus😍😍😍😍
Akhirnya Bahas Negeri Kita tercinta INDONESIA Walaupun aneh aneh negeri ini 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩😄😄😄😄😄😄😄😄😄
Edit : Tapi saya harap ini aja gak lebih
Gue sih suka aja, dan hrs di dukung SBG ajang peningkatan kereativitas murahan, soal sampah dsb itu dpt ditangani secara perlahan.tapi momen kreatifnya yg hrs di dukung
Mantab. .iklan endorse'nya gk lebay tetap pakai karakteristiknya sendiri. .sukses trus bang 😁👍
Setuju bg ,, akibat kurangnya ruang publik yang free tapi memadai pemerintah harus nya menyediakan
Menurut pandangan saya ini sebenarnya bagus karena acara ini membantu ekonomi masyarakat, menambahkan ide atau kreativitas anak , lalu memfungsikan infrastruktur yang sudah di buat oleh pemerintah yang awal nya sepi menjadi ramai berkat acara tersebut karena dari luar daerah tersebut pada berdatangan.
Tetapi kalau di lihat dari segi permasalahannya tentu ada, acara tersebut membuat kemacetan arus lalu lintas, area sekitar menjadi kotor karena kurang nya kesadaran dari masyarakat yang datang, bisa terjadinya kerusakan pada fasilitas umum.
Jadi kalau menurut saya pemerintah seharusnya menyediakan tempat untuk acara tersebut agar tidak mengganggu lalu lintas, membantu ekomomi masyarakat seperti pedagang asongan dll, dan infrastruktur nya masih tetap berfungsi.
Yang paling penting diberi waktu-waktu tertentu untuk menghindari kejahatan di luar sana
Terimakasih...salam dari mahasiswa perencanaan 🙏
CFW itu bagus,ada baiknya ajang ini ga sebaiknya tiap hari, dibikin jadwal aja,jadi hype nya ga cepet habis,bikin event mingguan atau bulanan,jadi petugas bisa ngatur arus lalulintas sekitarnya dengan sistem buka tutup,jadi lebih terorganisir dan rapi
Bagus apanya bikin macet 🙉🤣