rangkuman: - ktk org kristen mendirikan sekolah: 1. dipersiapkan sebaik sebaiknya 2. dipersiapkan untuk bisnis dalam jangka panjang 3. mengintegrasikan iman dan perbuatan. tiap individu didorong berdasarkan minat dan bakat shg berprestasi 4. berorientasi pd sistem dan masa depan - sekolah muslim: 1. persiapan seadanya 2. money oriented: guru dipress gajinya asal yayasannya besar. guru didorong dgn menjual agama dgn balasan akhirat 3. dikotomi ilmu agama dan akhirat: sekularisme agama. lulusannya banyaj yg stres dan padat 4. menjual doktrin, wacana dan peradaban islam masa lalu
Sumpah ini relatable banget sih, gw yg udh sekolah di sekolah islam mulai dari SDIT-MAN ngersain weh gimana tipe pendidikan sekolah Islam. Terutama yg paling gw kesel adalah guru2 di sekolah Islam kadang suka mencontohkan hal yg tdk baik sperti mengkafir-kafirkan non muslim dsb. Terus juga gw sebagai anak yg aktif olimpiade mtk sama fisika di sudutkan dengan kata2 " emangnya mtk dibawa mati? Emangnya fisika dibawa mati? Emangnya nanti kamu ditanya rumus2 sama malaikat?" Kaya seolah olah ilmu gw itu sesuatu yg bersifat duniawi dan mengajarkan kesesatan. Coba nih utk sekolah2 Islam, kalian BUKA MATA, HATI, DAN PIKIRAN kalo mau generasi Islam maju yah kasih dong pendidikan yg terbaik. Pendidikan yg menggabungkan konsep agama dan penerapannya, jangan cuma ngomong doang. Kalau mau kualitas muslim jadi lbh baik, ya pendidikannya juga harus yg bermutu.
Akui saja, terkadang sebagian umat Islam itu sumbu pendek, baperan, terlalu "berpasrah" sebelum benar2 berjuang, ujung2nya repot sendiri dikemudian hari. Terimakasih pak Guru, kritik sosial yg sangat baik
Bukan sumbu pendek, terkadang orang islam tidak berani mengambil tindakan karena selain hidup mereka juga mempertimbangkan kematian, jika kita hanya terfokus pada hidup bagaimana kita mempersiapkan hal sebelum mati. Konsep islam itu mensejajarkan antara hidup dan mati, berbeda dengan konsep agama lain yang terdapat reinkarnasi sehingga mereka dapat menikmati dunia seakan akan mereka akan kembali hidup di dunia, begitu juga dengan jaminan keselamatan dan penebusan dosa, akibatnya mereka tidak terlalu memikirkan dosa yang mereka miliki, dengan beribadah dan bersyukur kepada tuhan mereka maka mereka tidak terbebani dengan dosa. Saya berpikir justru orang islam ini jauh berpikir panjang daripada orang sekuler ataupun atheis. Karena keputusan yang panjang itu mereka akhirnya memilih untuk tetap pada batasan dan bersyukur dengan apa yang dimiliki. Lalu kenapa ilmuwan muslim dulu bisa hebat? Itu karena negara sangat mendukung kegiatan akademis dengan memberikan dana yang sangat besar kepada lembaga pendidikan dijaman dahulu. Itulah mengapa di indonesia pendidikannya kurang berkembang, itu diakibatkan negara kurang memperhatikan dari aspek pendidikan dalam hal fasilitas dan finansial. Wallahu a'lam.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam Bersabda” “Berpikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan jangan sekali-kali berpikir tentang Allah, sebab memikirkan tentang Ar Rabb (Allah) akan menggoreskan keraguan dalam hati“.
@@zeusbinkronos4479 semua balik ke niat,kalo ente mau jadi dokter dengan tujuan mengobati orang banyak secara gratis,maka ilmu eksata kedokteran yang ente tekuni bernilai pahala di sisi ALLOH . Sebaliknya kalo ente belajar ilmu fiqih agar menjadi penceramah kondang dan banyak amplopnya maka ente ilmu yang ente ajarakan pada masyarakat luas maka hanya mendapat amplop nya dan tidak bernilai pahala di sisi ALLOH
Saat SMP saya sekolah di salah satu sekolah internasional di Jakarta Utara. Saat itu ada tournament olah-raga dgn salah satu sekolah swasta Islam di Jakarta Utara. Awalnya mrk diundang ke sekolah kita terlebih dahulu. Semua murid sudah diwanti-wanti utk welcome murid2 dari sekolah Islam itu. Murid Islam di sekolah saya sangat sedikit tapi sekolah saya menyediakan musholla utk murid2 dari sekolah Islam itu supaya lebih nyaman saat berkunjung. Kantin sekolah yg byk menjual makanan non halal pun saat turnamen hanya menjual makanan halal. Sekolah saya berusaha utk memfasilitasi tapi terlihat murid2 dari sekolah Islam ini enggan berbaur dgn murid2 di sekolah saya. Byk yg seperti iri hati jg krn memang sekolah saya secara fasilitas jauh lebih baik Lalu minggu berikutnya giliran sekolah kami yg diundang ke sekolah Islam itu. Saat baru turun bus aja udah dipanggil2 kafir2, Cina dll. Apalagi utk murid2 perempuan di sekolah saya termasuk saya dmn tdk ada dari kami yg pakai jilbab & rok panjang krn kan memang bukan Muslim. Sampai kalau mau ke toilet aja rame2 & pakai guru pendamping perempuan. Saya pun ga dibolehkan ortu ke sekolah itu lagi padahal saya ada lomba tapi setelah saya cerita ke ortu byk para ortu murid betul2 marah. Akirnya krn desakan para ortu & komplain dari murid serta sekolah melihat lgsung bgmn mrk ke kami, sekolah saya pun memutuskan utk tdk melanjutkan tournament krn rasisme yg luar biasa. Miris
Luar biasa. Terima kasih pak guru Gembul, smg sllu diberkahi. Kita sama-sama saling belajar dan mendukung untuk memajukan negeri ini dan bersaing dengan negara lain. Sekolah-sekolah Kristen dan terlebih khusus Katolik, juga berterima kasih karena banyak saudara-saudari Umat Muslim ikut mengembangkan institusi pendidikan demi menghasilkan sumber daya manusia yg unggul. Smg ini menjadi langkah awal dan dialog untuk saling berbagi seperti Paus Fransiskus (pemimpin Gereja Katolik dunia) dan Sheikh Ahmed Al-Tayeb dalam dokumen persaudaraan Kristen dan Muslim. Karena sahabat terdekat umat Muslim adalah Nasrani 😇
Banyak bro sebenarnya org yang seperti pa gembul ini TPI mereka juga udh muak sendiri udh males ntar takut dihakimi jdi ya masa bodo lah biarkan gitu 🗿 Islam Nusantara juga hampir sama seperti ini TPI y gitu Islam Nusantara dibilang liberal sesat Dll jadi mereka sebagian udh tersesat la
@@jokiexplore1435 iya tapi hrs nya gugem juga memberi solusi, dan pemikiran sehat bersama dlm rangka mengedepankan rasionalitas, moral, sains, teknologi dan kreativitas seni budaya.
Masyaallah..sakit tapi fakta 😂 yuk lah calon" orang tua, calon ibu calon ayah, jangan cuman sekedar bikin doang tapi ga difikirin pendidikan dan kebermanfaatan anak tersebut untuk dunia dan akhirat..thanks guru gembul..i'll remember this for my future kids :)
Saya adalah guru Kristen yang mengajar di sekolah Kristen. Tujuan kami mengajar bukan sekedar untuk menjalankan pendidikan nasional saja. Tapi kami sadar bahwa siswa itu adalah gambar dan rupa Allah yang perlu untuk dibentuk dengan penuh kasih dan hati. Karena kami ingin siswa2 dibentuk secara holistik dan bertumbuh dengan mengembangkan kualitas dirinya untuk dijadikan berkat bagi sesama dan untuk kemuliaan Tuhan
@@OneDis24 pernyataanmu seolah² kami menyamakan Allah kami dengan makhluk lain apa atau manusia😐. Kami tidak menyamakan Allah kami dengan manusia, Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat kami, sebelum Adam dan Hawa ada, Tuhan Yesus sudah ada bersama² dengan Bapa. Kami tidak men-Tuhankn manusia! Tapi Tuhan Yesus turun dalam dunia menjadi manusia untuk menyelamatkan kami dri dosa kami, keselamatan kami tidak setengah² tidak ada kata "semoga" tapi kami menerima janji keselamatan dan hidup kekal dimana kami akan memuji Bapa di surga bukan kawin dgn bidadari. Asalkan kmi hidup sesuai dengan firman Tuhan yang hidup sprti mengasihi sesama, mengasihi musuh, dsb.😇 Tuhan Memberkatimu🙏
Ass wr wb Saya adalah muslim lahir dari keluarga besar muslim dan alhamdullilah ya sejak dulu kala baik keluarga saya maupun keluarga2 kakak-adik ibu saya selalu disekolahkan sejak kecil disekolah2 katholik yang terkenal disiplin nya kuat dan pengajar2nya umumnya pastor2/ mere2 atau zuster2 nya dari eropa (belanda/belgia/denmark dsb) yg lulusan LN dengan kualitas/disiplin yg hebat. Sy ingat saat di SMP St. Maria jln juanda jakarta pusat teman2 sekolah sy banyak yg muslim kaya-raya ; ada orang aceh/orang arab/ orang lamoung/ padang yg kaya-raya pemilik hotel2/ dsb3. Karena apa mereka mengirimkan anak2 bersekolah di sekolah Catholic yg memang kualitasnya hebat dan no.1. Smp saat ini alhamdullilah iman saya tak goyah dan tetap moslem dan sampai saat ini pun saya rasa qualitas saya dalam pengetahuan bisa sy anggap tetap oke-lah.... Begitu yg ingin sy sampaikan kebanggaan sy yg pernah bersekolah di sekolah Catholic yg di zaman sy ; oke punya.🙏👍❤
Umur sy sdh 45thn, lulusan sekolah kristen yg 20-30% nya muslim. Dan salah satu lulusannya adalah habib Rizieq 😂 Sampai setua ini sy tdk pernah mendengar ada tmn2 sekolah sy yg muslim masuk kristen, yg ada beberapa tmn kristen sy masuk Islam karena alasan menikah.
saya salut keberanian sampean bahas hal sensitif yang berkaitan dengan sistem pendidikan. pro dan kontra pasti selalu ada. sebagian besar yang dibahas saya setuju, bahkan bukan cuma didunia pendidikan aja itu terjadi. makanya saya setuju pendapat tokoh pembaharu islam muhammad abduh. "Aku melihat orang muslim tapi tidak melihat islam dan melihat islam tapi tidak melihat orang muslim." itulah kenapa negara paling makmur dan damai bukan negara" islam. seneng masih ada saudara muslim yang masih berfikiran terbuka. semoga aja dari didikan pak gembul kelak muncul lebih banyak cendikiawan muslim yang ikut berkonstribusi dalam menemukan solusi masalah didunia.
Jd ingat wkt SMP, sekolah milik yayasan katolik, juara umumnya adalah seorang perempuan muslim.. yg keluarganya berfikiran sangat moderat. Dan kami smua teman sekelasnya sangat bangga.
Pernah ngajar di sekolah islam juga, apa yang disampaikan guru Gembul sangat relate. Pengalaman saya, kalo ngeluhin gaji bakal dicap money oriented, gak ikhlas, cuma mikirin duniawi. Akhirnya resign dan buka usaha sendiri, alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Nama nya juga sekolah agama pak.. Makanya tidak sedikit guru2 agama islam,yg punya usaha sampingan tapi tetap ngajar di sekolah agama.. Dan biasa nya sebagian dari orang2 yg non muslim masuk islam,bukan bertujuan mengejar ilmu duniawi..
@@dollymartin775 ilmu duniawi lagi, ilmu apapun jika bisa digunakan untuk kebaikan bersama akan menjadi berkah pak menjadi pahala, contohnya kalo pinter dalam hal teknik mesin terus bisa bikin kendaraan untuk orang disabilitas kan itu juga bakal jadinya dapet pahala pak
@@goodboy6897 betul itu. Saya heran banyak orang yg memisahkan ilmu dunia dan akhirat, padahal masuk sekolah Islam mahal banget, tentu saja nyari duitnya pake ilmu dunia juga demi masuk sekolah itu. Seharusnya harus seimbang jugalah.kecuali ortunya guru agama ya. Tp kan gk mungkin org jadi guru agama semua.
Saya muslim tp saya dulu sekolah di sekolah Katholik ... saya akui mmg mutunya lbh unggul ... tp sekolah saya dulu tdk money oriented, seluruh siswa akan ditanyakan kemampuan financial orang tuanya, tp tdk ada diskriminasi thd antar siswa yg berlainan agama. Sbg muslim saya tdk ikut ke gereja setiap hari sabtu. Jadi ... dilakukan subsidi silang didalam sekolah. Yg mampu membantu yg tidak mampu dlm hal spp, uang gedungpun yg menentukan adalah orang tua, seberapa manpu mereka memberi sumbangan. Ini fakta yg saya alami sendiri. Walaupun saya sering iri dgn teman2 seusia saya yg sekolah di berselilah negeri, krn setiap libur panjang mereka dibebaskan dari pelajaran sementara saya yg bersekolah di sekolah Katholik walaupun libur panjang, setiap hari kita mendapatkan jadwal pelajaran yg nanti akan di nilai stlh selesai libur panjang. Anak2 lain yg yg bersekolah di sekolah negeri atau islam bebas liburan tanpa dibebani pelajaran setiap hari. Tp stlh dewasa saya merasakan bahwa apa yg saya dapatkan dulu besar sekali manfaatnya buat masa depan saya. Wassalam ...
sebagai seorang manusia yang bersekolah di sd dan smp islam, semua yang guru gembul sebutkan sangat relate dengan pengalaman saya, selalu romantisasi masa lalu tanpa memacu untuk masa depan, hanya teori tanpa praktek seperti buang sampah tadi
Ini fakta, saya sekolah di sekolah katolik. Saat SMA, banyak guru muslim dan murid muslim. Tidak ada perbedaan, saya juga pernah bertanya pada guru sosial saya yg muslim, enakan ngajar di sekolah muslim atau sekolah katolik dan beliau dengan yakin menjawab bahwa lebih enak mengajar disekolah katolik. Bukan karena agamanya tapi bagaimana sekolah memperlakukan guru dengan layak, memberi gaji sesuai, dan juga sikap toleran yang kuat
@@nikohendrata5511 itu karena biaya sekolah di sekolah Katholik/kristen itu lebih mahal dari sekolah negeri. Jadi wajar kalo bisa gaji guru lebih baik dari sekolah negeri
Pengalaman sy dulu sekolah kristen dan ada teman2 muskim jg masuk sekolah dsitu..sy tnya koq mau sekolahndi yayaysan kristen? Kata mereka 'lebih maju..lebih fokus..prestasi belajar dan toleran'... Terimakasih sahabtku muslim atas penilain yg baik tsb..kita bersaudara selamanya
Bener sih. Temen²ku yg dri sekolah katolik sumpah pinter² banget. Mereka juga gk ada rasis gitu. Bener² kykny beda apa yg diajarkan guru disana sama sekolah gw dulu. Gw sekolah islam dari pg sampe smp. Rasis bgt dah. Pas udah masuk negeri eh temen²ku yg non muslim g sesuai apa yg mereka bilng kok. Gw kan dulu ada tuh ikut les musik dari sd sampe sma, temen2ku yg katolik g sesuai apa yg mereka blng tuh. Gw inget dulu pernah dijemput mereka pas masih smp, temen2ku yg katolik itu kyk disinisin sama orng2 skitar skolah gw. Temen2 smp gw kyk g nyangka bisa temenan sama orng nonmuslim. Rasis bner.
@@farahaisyah2026 ayo mba farah jadi agen prubahan agen perdanaian urusan ibadah urusan surga neraka urusan pribadi masing2...tapi urusan menciptakan dunia yg damai itu tanggungjawab kita bersama..sebarkan hal baik pd siapa saja tak pandang agama dan ras nya...Tuhan maha baik sungguj baik Dia ciptakan kita berbeda2 tentu ada mksd tujuannya..Dia beri matahari hujan tanaman hijau utk srmua org smua ras smua agama krn Dia sayabg semuanya
Betul bgt,saya dan keluarga sy (sepupu²) sy semua WNI tapi kami keturunan cina dan hanya bisa bahasa Indonesia (gabisa bhs china) malah di rasis in di sekolah negri dari sd-smp..... Guru pun. Rasis 😅 dan terkesan membeda²kan🙂,pernah jg kakak saya berdebat dengan guru agama di smp negri karna kek di singgung² sama pak guru agama nya,katanya knp china ada yg tinggal di sini,truss rasis bgt suka ngatain orang yg non muslim dan yg keturunan china, kek cina loleng,Cina anu nya kecil,Cina sipit,balik lu sono ke Cina,dll pernah waktu awal² corona masuk ke Indo sekolah belum pada nutup,pas saya datang ke sekolah ehh sy di teriakin dari jauh "awas lari ada corona" 😂 Tapi kakak dan sepupu² sy SMA nya semua di katolik udh terbebas dari rasis
Krn ayah sy pnh dskolahkan di skolah katolik,sy paham betul kalau: 1.Sistem mgajarny pnuh disiplin tinggi. Pendeta/suster/guru akn sngt mphtikan jgn sampe rambut siswa kpjgn, tdk boleh bajuny tdk rapi dan hrs pke sepatu skolah. G boleh bolos. 2.Kualitas pnddknnya sngat tggi. Soal2 pljrn mreka berkali2 lipat lbih susah dr skolah negeri n skolah swasta islam. 3.Gedung megah dan lgkungan nyaman dan tdk kotor sejak pintu gerbang sampe ke ruang plg blkg sklipun. 4.Kualitas guru bgus. On time.Pgetahuanny luas. Jrg ijin2 dr kelas.
Cuma di chanel ini aku nemu banyak komentar positif. Banyak yg toleransi. Coba di ig/tiktok, pedes bgt. Emang bener, chanel yg adem membawa komentar adem pula 😭❤️
Karena isinya benar sesuai kenyataannya. Meskipun kontennya membandingkan sistem sekolah islam dan kristen, tidak ada sentimen agama yg mejadikan penilaian subyektif. Salut.
iya mbak tapi semakin kebawah semakin banyak orang justru menjelekkan agama islam secara keseluruhan bukan sistem pendidikan sekolah islam di Indonesia. 😓
Kebetulan saya mengajar di sekolah Katolik. Positif: guru dan murid ada yang beragama islam, hindu, budha. Ketika ibadah mereka yang berbeda agama tidak ikut, kecuali perayaan makan-makan saja. Saat Jumatan, murid dipersilahkan untuk sholat. Acara sekolah tidak ada menu B2 karena ada guru yang muslim. Guru agama pun dilarang mengajarkan intoleransi karena sama saja mencoreng visi dan misi sekolah. Anak-anak juga diwajibkan ikut program live in (sebelum pandemi), dimana mereka akan tinggal di masyarakat selama beberapa hari untuk merasakan hidup bersosialisasi di tengah perbedaan. Ada yang dikirim ke pesantren, ke vihara, ke desa, panti jompo, dll. Untuk itu sekolah katolik menjalin kerja sama dengan tokoh agama lain dan terbukti ada juga kok pesantren yang mau diajak kerja sama. Jangan kuatir anak kalian akan didoktrin kristenisasi karena mereka tetap memeluk agamanya. Mereka lebih diajak untuk bertoleransi. Bahkan dulu waktu saya sekolah di SMA Katolik, yayasan memfasilitasi guru dan murid Muslim dengan membangun mushola. Anak-anak juga dibimbing untuk disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan produktif. Makanya diberikan wadah untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Anak-anak yang berprestasi di bidang nonakademik begitu dihargai supaya tidak down meski tidak hebat di akademik. Boro2 julidin agama orang lain, mereka terlalu sibuk dengan seabrek kegiatan: pelajaran, lomba, karya tulis, proyek, eskul, literasi, refleksi diri, peminatan, seminar, kunjungan online, dll. Bahkan di tengah pandemi seperti ini. Setiap pelanggaran dan prestasi dihitung. Menyontek? Jangan harap lolos: nilai sikap terpuruk, nilai pengetahuan bisa 0, kena SP, pembinaan bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah. Mereka yang melakukan banyak pelanggaran juga dikenai skors dan dipulangkan setelah melewati berbagai prosedur atau penanganan. Aturan sangat ketat, bukan saja bagi murid, tapi juga bagi guru. Guru dikeluarkan? Itu hal biasa jika melakukan kesalahan etika atau tidak menunjukkan kinerja yang baik secara terus-menerus. Itulah risiko yang harus dihadapi. Di sisi lain, dengan seabrek tugas dan standar yang cenderung tinggi membuat anak-anak ada yang mengalami kepenatan dan tertekan sehingga butuh perhatian ekstra untuk mengawasi dan memotivasi mereka. Guru pun dituntut untuk membuat inovasi dan harus selalu meningkatkan kualitas kinerjanya. Guru tidak dibiarkan leha-leha, selalu ada saja hal yang harus dikerjakan, deadline demi deadline: penilaian kinerja, supervisi, uji kompetensi setiap semester bahkan untuk guru tetap. Belum lagi raport bulanan! (curhat). Apalagi BK yang punya tanggung jawab lebih membimbing anak-anak di tengah iklim belajar ini. Kualitas pelayanan mereka selalu dievaluasi, baik dari murid, PA, guru, sekolah, dan orang tua. Bagi mereka yang terbiasa dan mampu beradaptasi dengan iklim sekolah akan bertahan, tapi bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi pada akhirnya menyerah atau terseok-seok. Intinya, setiap cara mendidik tentu memiliki sisi positif dan negatifnya. Namun muaranya tetap untuk mendidik anak-anak agar bisa berguna untuk diri, keluarga, masyarakat dan negara.
Wah salut ya,kebetulan sy juga guru di sekolah negri,jauh lebih ringan dgn yang anda bicarakan,krn kalau di di negri guru berprestasi dan tidak itu gaji tetap sama,bahkan jd cape sndr krn yg lain jd leha leha krn ada guru yang rajin..haha..sementara gaji dan lain" tetap sama,yg membedakan hanya golongan sja
Tapi nggak selalu begitu, mungkin terhadap murid dan guru yg beragama Islam difasilitasi, tapi anak saya beragama Buddha wajib ikut misa dan ibadah. Ada double standar sich saya lihat😥
@@hermintolie8724 Ikut ibadah karena tuntutan sekolah tidak membuat anak anda beralih keyakinan, kalau anda merasa hal itu tidak tepat maka carilah sekolah yg tepat menurut anda. Begitulah siklus hidup.
@@johansibarani4363 Maaf, saya mengomentari hal ini, bukan keberatan mengikuti ibadah loh, cuma komentar di atas (coba dibaca sekali lagi baik²) seolah-olah seluruh sekolah² Katholik toleran sekali sehingga memberikan dispensasi khusus siswa dan guru non Katholik, sedangkan yg kami alami tidak seperti itu, apakah dispensasi hanya diberikan kepada siswa dan guru Muslim? Apakah untuk Buddhis tidak ada dispensasi? Khan sama² non Katholik toh. Saya cuma mau sharing saja di sini, terserah mau membuka mata dan hati. Jangan seperti kelompok intoleran lainnya. Kami tidak menolak ikut ibadah agama yg tidak kami yakini, saya tekankan di sini, cuma kenyataan memang ada seperti itu. Terimalah dengan lapang hati dengan tidak menimbulkan kepahitan dan luka batin bagi orang lain, bacalah dengan seksama komentar yg saya komentari. Allah Subhanahu wa ta'ala, Buddha, Jesus bless us all.
@@hermintolie8724 kakak saya islam sekolah di sekolah katolik tapi syukur gak ada paksaan,malah kakak sy yg pengen ikut jg..... Pelajaran agama dia mau walaupun udh di tanya kamu kan islam,dll
Video ini mewakili imajinasi2 saya, dimana setiap kali melihat palang nama "Pesantren" atau "Sekolah Islam", dalam pikiran saya bertanya2, kapan yah ada pesantren atau sekolah islam yg berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan, dimana santri2nya selain ber akidah islam juga membuat robot, pesawat jelajah antariksa, membuat satelit, penemuan2 mutakhir sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga mungkin jadi yg pertama membangun peradaban islam di planet yang baru. Seperti layaknya ilmuwan2 islam yg pernah berjaya dimasanya.
@@andyadinata4191 pesantren terpadu / moderen itu ada, belajar teknologi, belajar bahasa asing terutama Inggris & Arab.. bahasa sehari2 aja diwajibkan bahasa Inggris dan Arab..
sebagai muslim yang pernah sekolah di SMP Mardi Yuana apa yang dibicarain ini memang sebagian besar bener adanya. Guru2 kita waktu itu dikasi rumah dinas ada di lingkungan sekolah juga, dan masing2 guru karakternya kuat, dan punya cara ngajar yang unik dan disiplin kuat, mereka punya metode yang ngepush anak muridnya tu saling bersaing di akademis. Pengalaman yang menyenangkan saat itu juga karena dengan pernah ngerasain sekolah kristen, saya punya mentality dan pikiran yang luas, ga mengkotak2an orang apalagi cuma karena agama. Kita pun ga dikasi doktrin agama apa2, karena mereka profesional ga pernah bawa2 agama dalam pelajaran, walopun hampir 100% gurunya kristen dengan nama FX. Pada saat itu kita semua bisa berbaur tanpa lihat agama, ras, saya malah deket banget sama temen2 chinese saya waktu itu sering cerita2 serem, aah masa2 yang menyenangkan :') Dan saya baru sadar kenapa orang tua menyekolahkan saya disitu walaupun biaya nya memang agak lebih mahal, tapi dengan kualitas yang di dapat, itu worth it
Ada dlu temen sya tahun 2004 wktu smp yg muslim jga masuk sekolah kristen. Dan smpe saat ga pernah sya tanya alasan dia masuk sekolh kristen.padhal akrab.mngkn krna itu x dia deket bgt sma sya,ga suka campurin hal yg terlalu pribadi
Setuju Pak' sekolah2 Katolik itu' mengesampingkan pebedaan' keyakinan. Yg di utamakan adalah Murid2 harus maju dlm Ilmu' dn murid2 di usahakan' bisa ikut lomba ilmia ke luar Negri selain betlomba dlm Negri...
Gua pernah punya temen pindahan dari SMA regina Facis,.dia pindah ke sekolaan gua karna kagak naek. Eh dia bilang pelajaran ditempat sekolah gua bedanya kayak langit ama bumi, 😂😂😂, ini asli. Makanya ampe sekarang gua nyekolain anak2 di sekola kristen (Penabur), mahal emang, tapi fakta, belajarnya gila2an. Tapi sayang waktu gua ngomong2 ama temen2 anak gua, yg pada dapet juara kelas, kagak ada satupun yg mo ngelanjuti di PT Negeri. Rata2 mereka udah ngelamar kuliah ke luar negeri, 🙄🙄🙄🙄🙄🙄 padahal mereka juara2 kelas semua.
Bismillaahirrohmaanirrohiim...... menurut saya sistem sekolah islam bukan di rubah....tapi di perkuat secara mainset...... Contoh Pelajaran matematika untuk memahami perdagangan Pelajaran kimia + fisika untuk memahami bumi beserta isinya Dst Banyak sekali saya melihat orang orang sukses & kaya "bukan karena IPK "...tapi karena keimanan dan kecerdasannya memahami dan meng ekskusi kehidupan ini..... " kejarlah akhirat.. dunia akan kau dapat ".....Bismillaahirrohmaanirrohiim.....
Betul. beliau berani kritik untuk perubahan dan membangun. Sy sendiri dari khatolik. Tapi sy sangat apresiasi dgn konten beliau sangat positif. Semoga ada perubahan dengan dunia pendidikan indonesia pada umumnya, demi kemajuan bangsa kita.
Saya seorang Kristen dan saya berterima kasih atas pandangan bapak atas niiai pendidikan Kristen.. mari saling menopang dan membangun sebagai anak bangsa ya Pak... Sukses selalu Pak.
Kalau ada yang mengatakan Sekolah Kristen lebih baik daripada Sekolah Islam itu adalah pengakuan yang jujur mudah-mudahan kita orang Kristen semakin rendah hati dengan adanya pengakuan ini jangan sombong dan teruslah meningkatkan kualitas pelayanan kepada semua manusia tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain
Bismillaahirrohmaanirrohiim...... menurut saya sistem sekolah islam bukan di rubah....tapi di perkuat secara mainset...... Contoh Pelajaran matematika untuk memahami perdagangan Pelajaran kimia + fisika untuk memahami bumi beserta isinya Dst Banyak sekali saya melihat orang orang sukses & kaya "bukan karena IPK "...tapi karena keimanan dan kecerdasannya memahami dan meng ekskusi kehidupan ini..... " kejarlah akhirat.. dunia akan kau dapat ".....Bismillaahirrohmaanirrohiim.....
Saya beragama Kristen Protestan dan saya berterima kasih atas pandangan bapak atas penilaian tentang sekolah beragama kristen. Marilah kita bergabung untuk membangun kemajuan anak bangsa Indonesia. Terima kasih ....
Teruslah mengajarkan cinta kasih terhadap sesama tidak seperti yg tetangga dikit2 *****. Semoga mereka tercerahkan semua dan pindah kepercayaan. Toh di arab udah mlai nggalin agamanya scara prlhan
Setuju. Saya guru beragama muslim dan pernah mengajar di sekokah Katolik dan umum serta Islam. Sekolah Islam meskipun bagus dan spp tinggi tetapi tidak memperlakukan guru dengan layak, padahal kita sesama muslim lho. Gaji guru di sekolah Islam dan umum yang mayoritas Islam sangat mengenaskan. Padahal dalam Islam kan sesama muslim itu bersaudara tetapi itu hanya ada di teori nya saja, pada prakteknya tidak seperti itu. Sekolah Islam menggunakan dalil2 agama untuk mengeksploitasi guru sesuai kepentingan yayasan padahal makna dalil2 tersebut sebenarnya tidak sesuai jika digunakan dalam konteks pekerjaan profesional guru. Di Sekolah Katolik meskipun saya minoritas tetapi gaji jauh lebih manusiawi.
Amin saya sangat setuju pendapat anda.kita sebagai nasrani jadi contoh dinegri ini..kita ekspresikan kemampuan kita demi kebaikan sekitar kita...TYM.👍👍👍
Pengalaman 6 thn disekolah katolik, yg utama disiplin, jujur. Pernah sehari sebelum ujian akhir murid/guru piknik bersama, saat sekolah lain bergelut buku, ternyata kelulusan 100% dgn predikat juara umum.
Saya umat muslim, mendukung pemikiran itu. Karena dengan ilmu dunia.minimal kita bisa membantu orang di sekitar . Dan membantu sesama manusia adalah ilmu agama. 🤗
Ilmu tentang Tuhan(Nasrani)jg+nilai toleransi berdasarkan ajaran kasih Kristus. Pendidikan jelas bermutu tinggi standard internasional. Kesejahteraan sekolah Catholic utk pegawai 3lipat..
@@berimantampubolon2350tak sesimpel itu yg dikira. Ilmu tentang duniawi hanyalah sarana,yg itu sdh umum adlh kebutuhan hidup("makan utk hidup"). Cara mengerti ilmu akhirat kita harus memahami aspek kemanusiaan yaitu duniawi dl! Yg skrg bgmn kita berbuat sesuatu untuk kemaslahatan org byk+kita msh bs memperbaiki segala kekurangan. Sebab segala sesuatu yg sudah ada di akhirat itu hukumnya baku+tdk bs diubah&tak dpt diperbaiki lg selamanya. Hidup duniawi ini hrslah utk berbagi!, buat apa mendahulukan akhirat yg msh penantian tanpa pengorbanan+melakukan sesuatu yg berguna didunia?Ap cuma jd sampah dunia,kemudian menunggu akhirat? Tuhan memuliakan kita diakhirat jika kita bernilai utk sesama dikehidupan duniawi. Jd iman sj tanpa perbuatan itu mati...
@@temanmasak3468 pemikiran anda inilah yang merupakan salah satu ciri2 tidak mau maju...selalu berprasangka buruk...kalau sudah begini maka ga bakal maju😂😂
Saya salah satu korban "keikhlasan" dari lembaga pendidikan Islam sekitar tahun 2019 lalu. Semua yang dikatakan guru gembul sangat VALID, mereka memang terlihat menjadikan lembaga Islam sebagai tempat mencari nafkah menurut saya (wallahu a'lam). Andai guru gembul udah bahas ini sebelum saya ngajar disana, mungkin saya ga bakal ngajar disana hehehe 😅. Tapi alhamdulillah ala kulli hal, semua sesuatu pasti ada maksud Allah untuk dijadikan pengalaman pribadi. Terima kasih guru gembul 🙏
@@solinhutauruk2897Jujur sama kyk saya.......sd don bosco....smp fransiscus xaverius.....sma negeri ..malah top 4 umum...pdhl s skolah katolik ranking pertengahan doank..
Saya menyetujui banyak hal yg dibicarakan oleh pak guru ini, dan saya juga mengalaminya sendiri. Saya pelajar di pesantren. Mungkin memang pada dasarnya pesantren ada khusus untuk pendidikan islam. Tapi saya sendiri juga memiliki ketertarikan pribadi terhadap sains, seperti fisika, kimia, dan matematika. Dan ketika saya mendalami ilmu ilmu itu di samping ilmu agama yg diajarkan di pesantren (dan pesantren saya tidak mengajarkan fisika dan kimia, hanya ada matematika), orang orang disekitar saya sering, bahkan selalu berkomentar, semacam "buat apa belajar gituan, alam semesta mah biar Allah aja yg atur," atau ketika saya mempelajari konsep waktu dalam fisika (seperti teori relativitas dan sebagainya), beberapa teman saya berkata kurang lebih "waktu mah hal goib, gk usah dipelajari kaya gitu, biar Allah aja yang tau." dan sebagainya. Dan itulah beberapa hal yg (sejujurnya) membuat saya sakit hati seolah saya tidak punya hak utk mengembangkan dan mendalami minat dan bakat saya, sekaligu membuat saya setuju dengan perkataan pak guru di video ini. 🙂
yap, einstein aja mempelajari hukum alam yang begitu luasnya dan semua bisa berjalan sesuai hukumnya itu tidak terlepas dari tuhan yang mengaturnya. meskipun ilmuwan tidak bisa percaya jika peristiwa terjadi karena dipengaruhi doa atau terwujud secara supranatural, tetapi manusia harus bergantung dengan yang namanya "iman". tambahkan sekiranya kurang, koreksi sekiranya salah
tambahan. mereka melupakan hadits tentang kewajiban menuntut ilmu طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik. Dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani]
@@naufalhafizh4047 pasti jawaban mereka sama spt yg pak guru bilang di video, "kan mtk sm fisika gitu mah gk bakal ditanya di alam kubur," dan semacamnya lah 😐
Saya kagum dgn pak gembul yg brani bersuara... Saya yakin kita satu bangsa bisa sama2 memajukan bangsa ini. Perbedaan agama justru jadi bukti utk saling mengasihi.... Saya berharap masih bnyk org2 muslim yg seperti bapak yg punya pikiran luas dan toleransi. Saya kristen dan kagum atas apa yg bapak sampaikan... Yuk kita sama2 memajukan indonesia...tanpa ada agama yg menghalangi. Bukti perbuatan kami utk iman kami Bukti perbuatan anda utk iman anda Walau berbeda tapi satu... Jgn mau kalah sama negara lain. Maju indonesiaku
Bagi kita yg muslim, ini adalah kritik yg sangat membangun, dan sudah waktunya kita untuk mengintrospeksi diri... Jika berkehendak, Allah SWT bisa saja menciptakan manusia satu macam SARA saja, kita diciptakan berbeda untuk saling mengenal dan memahami..🙏 . . . Saya akan sangat setuju jika suatu hari nanti guru gembul jadi menteri pendidikan 😁
Salut ulasannya tidak saling menjelekan , saya pernah dengar tokoh agama buat fatwa minuman beralkohol haram dan dosa tapi tak pernah buat fatwa tidak rajin belajar ilmu pengetahuan dosa dan rajin belajar bekerja sebagaian dari iman maka peradapan kedepan lebih maju
Saya alumni sekolah Kristen di kota saya, Saya Non muslim, saya mau berbagi cerita Saya pernah masuk Negri dan Sekolah Kristen. Dan bener sesuai omongan bapak ini, saya di Sekolah Negri yg Non Muslim dapat Diskriminasi dari beberapa guru dan Murid murid. Bahkan waktu saya share ke guru agama Kristen masalah itu di sekolah Negri itu guru saya cuma bilang " ya sudah maafkan saja" (pengalaman SMP) Dan lagi kami sekelas di negri banyak sekali guru bolos, seharusnya jam ngajar malah kluyuran bahkan saya pernah sama ketua kelas disuru nyari guru yg jam ngajar pas ketemu malah bilang "nanti dulu saya mau jait celana keluar sklh dulu" kurang disiplin hal hal seperti ini Tidak akan di temui di sekolah Katolik/Kristen Trus pas SMA saya balik ke sekolah Kristen kebetulan ada 2 org Islam di kelas saya, Dan nda pernah dalam 3 TAHUN kami sekolah dia diskriminasi SEKALIPUN. Bahkan saya masi inget guru agama Kristen sampai bicara didepan Kelas sebelum istirahat Untuk Makan dikantin jangan dikelas Untuk menghormati temen temen yg islam sedang puasa. Salut sekali sama Sekolah Kristen /katolik
@andi wj ya pengalaman masing masing beda, Tapi saya punya beberapa kenalan di beberapa sekolah nasrani dan Katolik yg Non Kristen / katolik tidak pernah tu mereka di begitukan. Btw FYI sekolah negri yg saya masuki bukan negri biasa , pada jamanya sudah trmsk Kategori Negri RSBI (Rintisan sekolah berbasis internasional) Dan lagi saya setuju tidak semua memang begitu and again ini pengalaman saya pribadi
Saya budha. Tp dr kritik yg membangun ini smga bnr2 bnyk membawa perubahan pada sekolah islam menjadi lbh baik. Krn islam adlah bagian dr indonesia & saya harap smua rakyat d indonesia berfikiran maju apapun agamanya… keren pak!
kejujuran itu pahit tapi jika diterima dengan lapang dada dan ikhlas akan membuat kita menjadi lebih baik. terima kasih telah berani berbicara dengan nyata untuk perbaikan kedepannya. God bless you, pak...
Izin beropini menurut pengalaman pribadi saya. Saya selaku murid yang pernah bersekolah di sekolah Kristen dan di sekolah Islam saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Pak guru Gembul. Jujur ini sebuah fakta. Ini opini saya secara objektif, dulu waktu saya SMP saya bersekolah di sekolah Kristen. Dan waktu saya SMK saya sekolah yang berlandaskan Islam. Jujur perbedaan antara mereka sangat terlihat jelas. Waktu saya SMP saya benar benar diajarkan yang namanya disiplin. Tapi, diajarkan tidak hanya dengan kata-kata. Tapi, benar-benar ada prakteknya. Kami gak boleh telat lewat dari jam 7 kalau ngumpulin tugas. Dan setiap tugas pasti orang tua harus tahu. Jadi, kamu punya buku note gitu buat minta tanda tangan ortu kalau kami sudah memberi tahu. Dan waktu saya SMP saya benar-benar merasakan yang namanya persaingan yang sangat ketat. Mereka teman-teman saya sangat berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang baik dan dapat berprestasi. Dan sistem pembagian kelas juga jelas. Karena waktu saya SMP yang masuk kelas kategori A-B itu adalah siswa yang mendapatkan peringkat secara umum pada angkatannya. Kalau di A itu adalah siswa-siswa yang mendapatkan peringkat 1-20. Dan di B adalah siswa yang mendapatkan peringkat 21-40. Sisanya ya masuk kelas C dan seterusnya. Dan cara pengajaran gurunya juga berbeda. Soalnya, saya pernah merasakan masuk kelas A dan terus turun ke B. Kalau di A kami benar-benar belajar menggunakan pengetahuan siswanya. Jadi, guru hanya sebagai pembenar saja. Jika, jawaban siswanya kurang tepat atau salah. Dan kalau di B guru lebih aktif. Kayak awalnya diajarin dulu, terus baru berfokus kepada siswa. Walaupun nanti jawaban siswa benar atau salah, dua duanya akan dijelaskan dengan baik. Beda dengan sekolah saya pada saat saya menjadi murid di SMK yang berlandaskan Islam. Di SMK saya guru gurunya kurang menurut saya. Kayak masuk gak masuk. Kayak ngajarin juga ogah-ogahan. Awal masuk kesitu saya kaget, karena menurut saya terlalu santai. Sedangkan pada saat saya SMP saya benar-benar berusaha membalab dan mempertahankan peringkat saya. Dan soal gaji saya aggre dengan Pak Gembul. Dulu waktu saya SMP guru saya pernah mengatakan gajinya, yaitu UMR. Padahal, mereka kan termaksud guru honorer. Sedangkan waktu saya SMK, guru saya pernah bilang kalau gaji dia 600 ribu. Sangat jauhkan gajinya ?. Dan waktu saya SMP kalau siswanya gak mampu, kita boleh mengajukan permohonan peringanan biaya. Walaupun, kita gak berprestasi. Sedangkan waktu saya SMK benar-benar gak bisa dikasih keringanan. Kalau kita gak berprestasi. Dan waktu saya SMP kami sempat study tour. Tapi, karena biayanya lumayan berat. Dari sekolah membiayai kami dengan cara kami menjual baju. Jadi, sekolah mencetak dan membuat baju, dan kami yang menjualnya. Coba kalian bayangkan ? Kalau kesulitan tapi sekolah membantu kalian tanpa harus mengeluarkan dana. Sedangkan saya waktu SMK waktu kami jalan jalan, tidak ada bantuan. Padahal waktu saya SMP dan SMK sama besarnya. Sama sama memiliki sekolah dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Ini berdasarkan pengalaman pribadiku ya. Dan waktu saya SMK karena saya Kristen sendiri saya merasa agak dikucilkan. Karena saya selalu diajak untuk join ke dalam ajaran Islam. Walaupun memang mereka ngomongnya sambil senyum. Tapi kalau berkali kali ngomongnya apa gak jenuh ?. Dan untuk pendidikan kepala sekolahnya juga beda jauh. Waktu saya SMP kepala sekolah saya gelarnya sudah M.Pd., sedangkan waktu saya SMK kepaal sekolah saya gelarnya masih S.Pd. Sangat jauh bukan. Maaf, tidak ada niatan untuk menyinggung. Tapi, saya hanya mengungkapkan apa yang saya rasakan berdasarkan pengalaman saya menjadi siswa yang pernah bersekolah di kedua sekolah tersebut.
Bapak saya, sekolah tahun 80an, seorang muslim, juga bilang kalau bagusan sekolah kristen. Ayah beliau (kakek saya) kurang tertarik untuk masukin anaknya ke sekolah negeri, dan alhamdulillah punya dana juga buat masukin anak2nya ke swasta. Memang, pendidikannya lebih bagus, persaingannya ada, gurunya juga lebih niat mendidik anak didiknya.
Anak saya dulu tk - sd di katolik. masuk smp-sma-kuliah negeri. dia menjadi murid paling unggul di level anak-anak seolah negeri padahal waktu di sekolah katolik, dia biasa-biasa aja🤣🤣
Saya seorang muslim dan saya mengajar di sekolah katolik, opini yang diutarakan guru gembul memang relevan dengan yang saya rasakan juga. Bilamana sekolah katolik terlihat mengedepankan ilmu yang bersifat duniawi itu adalah benar, tetapi hal itu dijadikan landasan dan merupakan bagian dari ibadah mereka. Salut dan keren penyampaiannya guru gembul 🙌
SD - SMP di sekolah negeri merasa enjoy aja.. pas SMA masuk swasta Katolik, bukan cuma enjoy tapi langsung shock, trnyata kualitas belajar di negeri gak ada apa2nya dibanding swasta katolik, bener2 tercerahkan banget deh.. fasilitas, cara guru mengajar, suasana belajar, interaksi guru-murid, interaksi sesama teman, semuanya the best 👍
Karena orang kristen bukan cuma berwacana kosong tp langsung kepada praktek. CONTOHNYA: di Islam dikenal: Kebersihan adalah sebagian dari iman, eh gak taunya kumuh Dan kotor. Sedangkan di Kristen , gak perlu berwacana kosong tp prakteknya memang pada bersih Dan rapih , Karena begitulah mentalnya.
1. Sekolah Katolik/Kristen berlandaskan prinsip "Menjadi garam dan terang dunia" artinya menjadi berkat & bermanfaat bagi sesama & dunia seperti yang di perintahkan Tuhan nya. 2. Di sekolak katolik/kristen selalu ada guru, staff, dan murid yg beragama islam atau agama lain. Tapi itu tdk pernah saya lihat di sekolah Islam. Tolong koreksi kalau saya salah🙏
Saya islam yang dulu sekolah di yayasan kristen buk, kelebihan mereka buk, aturan jelas, motto jelas, terorganisasi dan disiplin tegak. beda dengan sekolah negeri atau diluar sekolah kekristenan yang tak terkoordinir.
Saya sekolah di Al azhar Kebayoran baru dan lulus sebelum tahun 2002 sewaktu masih memakai pemikiran Buya Hamka : Progressive dan mengamalkan Islam dengan ilmu pengetahuan. Gak ada ajaran ajaran aneh macam salafi apalai wahabi . Seragam kami sama dengan sekolah negeri : rok selutut dan kemeja lengan pendek. Guru guru agama kami yg wanita juga tidak ada yg berjilbab. Saat itu banyak sekali kegiatan kerja sams dengan sekolah sekolah top Indonesia lainnya, gak peduli agama nya apa, juga dengan pertukaran pelajar dengan JIS, bahkan dengan sekolah swasta di Australia. Entah kenapa sejak tahun 2002, mulai lah yayasan Al azhar dimasuki orang orang bermahzab salafi, dan mengubah segala pengajaran: wajib jilbab, kerja sama dengan sekolah non musim dihentikan, pengajaran agama juga malah lebih banyak menghapal agama saja. Malah ada slogan disana : mencetak manusia yg beragama dan berakhlak, bertolak belakang dengan apa yang diajarkan Buya Hamka : jika memang berakhlak ya pasti berilmu, jadi akhlak dan agama itu bukan untuk dijual dan dipamerkan tetapi diamalkan salah satunya dengan ilmu pengetahuan. Bisa dilihat kualitas Al azhar sekarang yg tambah jelek, bahkan bisa bisa nya dijadikan tempat berpolitik nya gerakan 212, dan PKS, guru guru nya bahkan ada yang jualan politik : pilih partai ..... karena kita ini ISlam. Laaah sekolah bukannya mengajarkan ilmu pengetahuan, bukan mengajarkan berpikir kritis, malah jadi tempat pembodohan bertopeng agama.
Ngeri banget kalau kyk gt. Sekarang pada lomba2 masuk sekolah Islam seperti pesantren dan bangga x anaknya hafal Qur'an. Kalau cuma hafal Qur'an aja gk mempelajari ilmu science dan teknologi gimana kedepannya.
@@fitriningsih3283 Itu namanya penumpulan akal. Orang yg kritis dan sering bertanya dianggap aneh daripada orang yg hapal banyak tapi g paham maknanya. Secara g langsung itu juga brainwash agar manut-manut saja terhadap orang yg hapalannya banyak. Hal ini akan memudahkan partai untuk menggaet massa seperti pada kejadian Ahok di Jakarta. PKS menggunakan ustadz dan ulama lokal untuk memilih yg beragama islam saja karena satu agama (ini juga praktik khilafah yg didalangi HTI).
@@fitriningsih3283 Lebih baik jauhi sekolah islam dan negeri untuk sekarang. Terutama Islam Terpadu atau pesantren yg di pelosok (sering terjadi kasus guru cabul di pesantren pelosok), kalau negeri kepseknya pasti orang partai jadi g akan bener.
Benar. Dulu Al-Azhar selalu disebut ketika orang di Jakarta bicara tentang sekolah Islam yang bermutu. Ternyata, setelah menjamurnya sekolah2 Islam berlatar Ikhwanul Muslimin dsb, Al-Azhar menjadi gamang, seperti meragukan keislamannya sendiri (meragukan ajaran Buya Hamka?). Lanskap Masjid Al-Azhar pun berubah, dari yang tadinya berpohon rimbun nan teduh yang sesuai dengan iklim tropis, belakangan diganti menjadi pohon-pohon kurma, biar tampak "Islami", mungkin.
@@albertprasetyo6846 iya pemerintah emang bikin resah!! Tp pengalaman pribadi sy sekolah di ponpes itu memang bener bener belajar (bisa di cek di Chanel Gontor) tp syg ilmu larinya cpt ngafalnya lambat
Saya muslim 20 th. Konten ini mungkin sangat sesak bagi kita terima tapi inilah kenyataan, ada kalanya kita dibawah. Yok lah umat islam, kita intropeksi diri dan lakukan perencanaan perbaikan. Mari bersifat "open minded". Karena nggak selamanya islam itu maju, ada kala nya islam juga dibawah. Nah disaat dibawah itu, kita lah yg harus jadi penopang nya, misi kita adalah kembalikan islam seperti pada masa jayanya seperti pada zaman sahabat.., mereka sangat open minded, sadar akan pentingnya ilmu, mereka belajar ilmu untuk menjadi "pemain besar" dalam umat ini, artinya apapun profesinya akan bisa bermanfaat dengan ilmunya. Intinya peradaban islam yg kuat dan makmur itu terbentuk bukan hanya mengembangkan dari aspek religi saja ya.., semua hal didunia ini harus di ilmui. Jadilah pemain besar di profesimu, untuk umat ini🙏
Apapun agama nya... klo yg seperti ini memang harus di apresiasi... pemikiran untuk bangsa itu yg utama bukan untuk mayoritas atau minoritas.. secangkir kopi ku angkat buat pak Gembul... tetaplah berbagi kebaikan untuk semua manusia
Saya muslim tp keluarga besar sy mempercayakan pendidikan formal di sekolah Kristen.. karena masalah agama itu di bentuk di dalam keluarga baik ngaji dan lain2. Sy sendiri dari TK hingga SMA pun bersekolah di salah satu yayasan kristen.. Jujur saja perbedaan nya sangat sangat jauh dngn sklh PD umumnya.. seperti contoh mengenai biaya apapun itu atau apabila ada masalah pihak sekolah selalu intens menghubungi orang tua atau wali murid sehingga tidak mengganggu siswa belajar.. di jenjang SMA itu tawaran beasiswa kuliah baik dalam dan luar negri sangat banyak aksesnya. Kemudian info pengembangan bakat ky yg hobi musik nyanyi olahraga sampai bidang ilmiah sains pun sekolah selalu mengikuti di berbagai ajang baik lokal nasional maupun internasional dan banyak lagi. Yg sangat sedikit di jumpai di sekolah muslim bahkan negri sekalipun. Dan satu lagi yg saya rasakan itu toleransi nya luar biasa.. justru nyinyiran dan olokan itu datang dari lingkungan tmpt tinggal di bilang kafir murtad karena masuk sekolah orang kafir.. termasuk teman teman main di kampung lingkungan tmpt tinggal sy kerap di buly seeprti itu.
Ini lah lucunya orang orang islam zaman sekarang, yaitu saling mengkafirkan sesama muslim, padahal dalam syariat itu dilarang dan mereka malah merasa sudah membela islam.....satu kata, Go*lok
Anak saya waktu SD, sekolah di sekolah negeri dan selama SD saya bisa merasakan bahwa anak saya tertekan selama 6 tahun, karna sekolah negeri selalu berorentasi nya kepada nilai nilai setinggi" nya, supaya SMP nya dapat negri. Anak saya mungkin sebagai anak yg tidak mempunyai kelebihan secara akademik. Alhasil nilai anak saya rendah dan tidak dapat SMP negri karna itu saat SMP anak saya sekolah di sekolah katolik, di sekolah katolik ini saya melihat anak saya lebih bahagia dan merasa lebih di hargai, karna di sekolah katolik anak saya tidak di tekan harus dapat nilai setinggi" nya, dari guru nya saya tau klu anak punya kelebihan di bidang yang lain, anak saya tidak bodoh seperti yg di cap oleh guru SD nya, dan sekarang anak saya sudah kuliah, bahkan anak saya sekarang menjadi asdos. Jadi menurut saya jgn terfokus pada nilai yg tinggi, cari potensi yg lain, karna setiap anak pasti punya kelebihan.
Beberapa kali ada di timeline, iseng2 coba dengerin, ternyata.... WAWASANNYA BENAR2 MANTAB Memang begitulah yang saya lihat dan alami sendiri... Yang satu orientasi menjadi SUPER, yang satu lagi selalu bermental BAPER. Kan BAPER TANDA TAK MAMPU... Semangat sebarkan PENCERAHAN pak GURU!!
Saya pernah mendapati cerita dari teman saya yg mondok di daerah kediri, anaknya suka membaca buku-buku filsafat hingga akhirnya gurunya penasaran, kamu kok pinter memangnya apa yang kamu baca apa? Si murid pun menjawab filsafat, akhirnya sang guru menjelaskan jgn belajar filsafat nnti kamu skeptis terhadap agama pelajari dulu disiplin ilmu yg 12 apa 15 saya agak lupa, kmu pelajari yg runtut urutan jgn kesana dulu. Dari cerita ini yg saya tangkap seolah-olah ustad/guru² di ponpes. Mereka menghalang-halangi muridnya untuk mempelajari filsafat, padahal dengan filsafat kita bisa mengetahui cara bernalar yg bener
Wah ini kece sih. Kalau di tempat saya, sekolah kristen memang lebih sering berprestasi, dan prestasinya itu merata antar murid bukan cuma orang-orang tertentu aja. Saya ingat banget pas SMA kami mengadakan lomba akademik (MTK, IPS, dan IPA) untuk SMP se-provinsi, sebagai salah satu penanggung jawab program kerja, saya berkeliling juga ke sekolah-sekolah di kota saya untuk mengirimkan undangan untuk mengikuti perlombaan ke SMP. Dan perbedaan yang terasa, mayoritas sekolah negeri dan bahkan sekolah islam administrasinya lumayan sulit, pegawainya seperti acuh tak acuh, kalaupun ada yang pelayanannya bagus itu ada di SMP unggulan. Kagetnya saya adalah setiap kali ke sekolah kristen administrasinya cepat banget apalagi pas saya bilang saya mau mengundang untuk lomba, bahkan di beberapa sekolah wakil kepala kesiswaannya sampai minta poster lomba dan juga nanyain tentang lomba itu, dan benar pula mayoritas peserta lomba kami asalnya dari sekolah kristen, sifat kompetitifnya pantas dikagumi banget. Ada juga di beberapa sekolah kristen, pengajarnya itu orang muslim, salah satunya kenalan saya, beliau orangnya berjilbab panjang tapi pengetahuan IPA-nya bagus banget dan orangnya asyik (Ibu itu sering diminta jadi pembina peserta lomba IPA sebelum ke OSN tingkat nasional) kagumnya saya, siswa-siswi di sana hormat banget dengan ibu itu misalnya pas selesai kelas masih ngejar ibunya untuk bilang terima kasih atau nanyain materi. Beberapa muslim sekarang, saya sering mikir mereka kek mematikan pemikiran. Apalagi ada orang-orang yang kek "Untuk apa kuliah? Ilmunya gak dibawa ke akhirat" dll.
Ah nggak juga, kwalitas sekolah kristen yg bagus itu yg punya cina, yg guru dan muridnya juga cina, kalau sama2 pribumi masih lebih bagus sekolah Islam.
Hampir 70% benar Aku mantan guru kontrak di sekolah swasta berlebel agama islam. Saat pertama kali masuk sudah ditekankan untuk ikhlas ikhlas dan ikhlas, mengatas namakan agama. Sekolah yang saya tempati disana termasuk sekolah bonafit di kota saya. Spp bisa sampai jutaan. Dan tau berapa gaji saya? 30k perhari dan ketambahan full day school. Jadi perjam mungkin saya hanya di bayar 3k. Belum lagi masih di potong dengan iuran2 berkedok keagamaan. Karena ga tahan akhirnya saya keluar.. Pada akhirnya sekolah islam hanya memperkaya pemilik yayasannya dengan mendoktrin keikhlasan di pegawainya namun menggaji ala kadarnya. Ironi sih..
Dia bisa sharing gini karna dia sudah merasakan, bahkan kalau saya punya sekolah pun saya akan rekrut dia sebagai guru karna cara berfikirnya yang maju dan komunikasi nya yg baik. Kalau ada yg masih baperan sama beliau, gatau lagi dah bebel dan keras hati nya kaya apa. Semangat dalam menyampaikan kebaikan pak.!
Saya muslim.. dari sd hingga kuliah menempuh pendidikan di yayasan katolik, alhamdulillah saya sangat bersyukur atas ilmu dan keberagaman yang saya dapat😊
Saya muslim, dan saya menghabiskan kurang lebih 10th dr TK-SMP di sekolah Katolik, memang tidak dapat dipungkiri, sekolah Kristen atau Katolik mayoritas memiliki standar yg lebih tinggi dr sekolah pada umumnya, mungkin kecuali sekolah mahal ya. Dan mungkin itu pula alasan orang tua saya menempatkan saya disana. Dan saat itu pasti semua setuju (yg pernah sekolah di sekolah Kristen atau Katolik) saat ujian, kami diwajibkan mengikuti ujian umum juga (aka. ujian nasional) tp yg paling kami takuti iti ujian internal. Soalnya mungkin hanya setengah bahkan kurang dr ujian negara. Tp tingkat kesulitannya dewa. Saya pernah dapat 9.75 (dr10) saat ujian negara, dan hanya 6.5 saat ujian internal untuk mata pelajaran yg sama. Alhamdulillah untuk akidah sampai saat ini tidak goyah, malah menjadi semakin paham akan perbedaan dan memantapkan saya akan iman saya, sehingga perbedaan dijadikan warna hidup bukan sesuatu yg harus di perangi.
Temen gue apa iya ini ? Gue juga punya kawan dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah di yayasan Katolik, sampai sekarang masih Muslim bahkan imannya semakin teguh tanpa harus merendahkan agama lain. Sudah jadi PNS.
@@aksandaruyp8426 bukan gan😂...ane sampe smp aja... BTW just info ane sekeluarga Saya, Adik, sepupu 2 orang (semua muslim), disekolah itu. Rata2 cuma sampe smp, soalnya sma cari negri biar gampang masuk Universitas nya...🙏
Saya katolik dan selalu sekolah di yayasan katolik. Sudah pasti pelajaran agamanya adalah katolik. Tapi pelajaran agama katolik nya di sekolah saya hanya 2jam seminggu. Apa sama ya di tempat kalian?
Yang bapak ceritakan benar sekali. Saya kuliah di yayasan swasta Kristen. Biaya memang mahal. Tapi sepadan sama pendidikan dosen nya. Mantap. Membangun. Bahkan jam kuliah nya juga lumayan padat terus pendidikan baik jasmani dan rohani nya seimbang. Mental di uji menjadi kuat. Otak di latih menjadi hebat .
saya juga guru walaupun ga gembul cuma somplak aja. tapi apa yg guru gembul katakan ada benarnya. ayooo lihat sisi postifnya jgn respon dengan emosi. mari sama2 kita bangun indonesia dengan pendidikan yang lebih baik apapun agama dari latar belakang sekolahnya. NKRI harus jaya 👍🏻🙏🏻
Sy seorang islam. Saat sd smp saya sekolah di sekolah katolik. Baru smk di sekolah swasta islam. Jujur sih selama sekolah sd smp itu toleransinya tinggi. Intinya makin tinggi ilmu dan pengetahuan makin tinggi juga toleransi nya.
Saya kalo jalan2 ke pasar/ke mall sering lihat anak anak atau ibu ibu yg pakai kerudung/jilbab cantik cantik sekali tapi kalo mereka lagi minum jus/es plastiknya atau sampahnya sering buang sembarangan, katanya kebersihan adalah pangkal kesehatan/bagian dari iman. Jadi seperti apa yg pak guru utarakan emang benar adanya, kebersihan bukan hanya bersihkan gigi aja. Terima kasih pak guru 🙏🇲🇨🤝
rangkuman:
- ktk org kristen mendirikan sekolah:
1. dipersiapkan sebaik sebaiknya
2. dipersiapkan untuk bisnis dalam jangka panjang
3. mengintegrasikan iman dan perbuatan. tiap individu didorong berdasarkan minat dan bakat shg berprestasi
4. berorientasi pd sistem dan masa depan
- sekolah muslim:
1. persiapan seadanya
2. money oriented: guru dipress gajinya asal yayasannya besar. guru didorong dgn menjual agama dgn balasan akhirat
3. dikotomi ilmu agama dan akhirat:
sekularisme agama. lulusannya banyaj yg stres dan padat
4. menjual doktrin, wacana dan peradaban islam masa lalu
Satu lagi lebih mahal 😂
Sumpah ini relatable banget sih, gw yg udh sekolah di sekolah islam mulai dari SDIT-MAN ngersain weh gimana tipe pendidikan sekolah Islam. Terutama yg paling gw kesel adalah guru2 di sekolah Islam kadang suka mencontohkan hal yg tdk baik sperti mengkafir-kafirkan non muslim dsb. Terus juga gw sebagai anak yg aktif olimpiade mtk sama fisika di sudutkan dengan kata2 " emangnya mtk dibawa mati? Emangnya fisika dibawa mati? Emangnya nanti kamu ditanya rumus2 sama malaikat?" Kaya seolah olah ilmu gw itu sesuatu yg bersifat duniawi dan mengajarkan kesesatan. Coba nih utk sekolah2 Islam, kalian BUKA MATA, HATI, DAN PIKIRAN kalo mau generasi Islam maju yah kasih dong pendidikan yg terbaik. Pendidikan yg menggabungkan konsep agama dan penerapannya, jangan cuma ngomong doang. Kalau mau kualitas muslim jadi lbh baik, ya pendidikannya juga harus yg bermutu.
Waduh, parah itu yang nanyain.
Facts
Nah bener itu
Relate bro, toss
Valid 👍
Akui saja, terkadang sebagian umat Islam itu sumbu pendek, baperan, terlalu "berpasrah" sebelum benar2 berjuang, ujung2nya repot sendiri dikemudian hari. Terimakasih pak Guru, kritik sosial yg sangat baik
uP
Bukan sumbu pendek, terkadang orang islam tidak berani mengambil tindakan karena selain hidup mereka juga mempertimbangkan kematian, jika kita hanya terfokus pada hidup bagaimana kita mempersiapkan hal sebelum mati. Konsep islam itu mensejajarkan antara hidup dan mati, berbeda dengan konsep agama lain yang terdapat reinkarnasi sehingga mereka dapat menikmati dunia seakan akan mereka akan kembali hidup di dunia, begitu juga dengan jaminan keselamatan dan penebusan dosa, akibatnya mereka tidak terlalu memikirkan dosa yang mereka miliki, dengan beribadah dan bersyukur kepada tuhan mereka maka mereka tidak terbebani dengan dosa.
Saya berpikir justru orang islam ini jauh berpikir panjang daripada orang sekuler ataupun atheis. Karena keputusan yang panjang itu mereka akhirnya memilih untuk tetap pada batasan dan bersyukur dengan apa yang dimiliki. Lalu kenapa ilmuwan muslim dulu bisa hebat? Itu karena negara sangat mendukung kegiatan akademis dengan memberikan dana yang sangat besar kepada lembaga pendidikan dijaman dahulu. Itulah mengapa di indonesia pendidikannya kurang berkembang, itu diakibatkan negara kurang memperhatikan dari aspek pendidikan dalam hal fasilitas dan finansial. Wallahu a'lam.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam Bersabda”
“Berpikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan jangan sekali-kali berpikir tentang Allah, sebab memikirkan tentang Ar Rabb (Allah) akan menggoreskan keraguan dalam hati“.
@@zeusbinkronos4479 semua balik ke niat,kalo ente mau jadi dokter dengan tujuan mengobati orang banyak secara gratis,maka ilmu eksata kedokteran yang ente tekuni bernilai pahala di sisi ALLOH . Sebaliknya kalo ente belajar ilmu fiqih agar menjadi penceramah kondang dan banyak amplopnya maka ente ilmu yang ente ajarakan pada masyarakat luas maka hanya mendapat amplop nya dan tidak bernilai pahala di sisi ALLOH
@@rezafirdaus3179 anda salah tag, sebaiknya anda tag si ts. Terima kasih
Saat SMP saya sekolah di salah satu sekolah internasional di Jakarta Utara. Saat itu ada tournament olah-raga dgn salah satu sekolah swasta Islam di Jakarta Utara. Awalnya mrk diundang ke sekolah kita terlebih dahulu. Semua murid sudah diwanti-wanti utk welcome murid2 dari sekolah Islam itu. Murid Islam di sekolah saya sangat sedikit tapi sekolah saya menyediakan musholla utk murid2 dari sekolah Islam itu supaya lebih nyaman saat berkunjung. Kantin sekolah yg byk menjual makanan non halal pun saat turnamen hanya menjual makanan halal. Sekolah saya berusaha utk memfasilitasi tapi terlihat murid2 dari sekolah Islam ini enggan berbaur dgn murid2 di sekolah saya. Byk yg seperti iri hati jg krn memang sekolah saya secara fasilitas jauh lebih baik
Lalu minggu berikutnya giliran sekolah kami yg diundang ke sekolah Islam itu. Saat baru turun bus aja udah dipanggil2 kafir2, Cina dll. Apalagi utk murid2 perempuan di sekolah saya termasuk saya dmn tdk ada dari kami yg pakai jilbab & rok panjang krn kan memang bukan Muslim. Sampai kalau mau ke toilet aja rame2 & pakai guru pendamping perempuan. Saya pun ga dibolehkan ortu ke sekolah itu lagi padahal saya ada lomba tapi setelah saya cerita ke ortu byk para ortu murid betul2 marah. Akirnya krn desakan para ortu & komplain dari murid serta sekolah melihat lgsung bgmn mrk ke kami, sekolah saya pun memutuskan utk tdk melanjutkan tournament krn rasisme yg luar biasa. Miris
Waduh miris banget ya
huhuuu minimnya toleransi😢
Lihat yang menanggapi komentar hanya 2 yang menandakan emang rasa toleransi di Indonesia sangattt sangattt sangattttttttttt kurang.
Parah banget 😢
Indonesia perlu mata pelajaran pendidikan moral nih
Guru yang cerdas. Mengkritik sekolah islam agar sekolah islam menjadi yang lebih baik.
Memang harus berani mengkritik biarpun bagian dari diri kita biar sama sama maju menatap kehidupan yg banyak lika likunya
Saya suka sama orang yang mengkritik diri sendiri, agama sendiri, budaya sendiri, NEGARA SENDIRI, Pemerintah sendiri
Pengkritik adalah pemaju
Guru Gembul ingin semua sekolah menjadi sekolah yang maju, pintar bukan hanya maju dalam agama.
Luar biasa. Terima kasih pak guru Gembul, smg sllu diberkahi. Kita sama-sama saling belajar dan mendukung untuk memajukan negeri ini dan bersaing dengan negara lain. Sekolah-sekolah Kristen dan terlebih khusus Katolik, juga berterima kasih karena banyak saudara-saudari Umat Muslim ikut mengembangkan institusi pendidikan demi menghasilkan sumber daya manusia yg unggul. Smg ini menjadi langkah awal dan dialog untuk saling berbagi seperti Paus Fransiskus (pemimpin Gereja Katolik dunia) dan Sheikh Ahmed Al-Tayeb dalam dokumen persaudaraan Kristen dan Muslim. Karena sahabat terdekat umat Muslim adalah Nasrani 😇
Eh, admin... Ada nongol😁😁😁
Narasi nya terpimpin dan ungkapannya nyata ..rindu kemajuan anak utk masa depan..study banding nya bapak ..mahal.🙏
tolong jangan cuma yg keren keren. Sejarah Romo Vanlith diangkat, kemudian jg J KASIMO. Coba cari referensi 2nya.
Sekolah kristen dan katholik terbiasa untuk bisa menerima dan mencari solusi kritik....Disiplin,Terbuka,Toleransi
@@arywiji1354 se 7
Saya baru ketemu Muslim yang ngomongnya Jujur seperti Bapak Guru ini, semoga kita jangan Baperan, tapi jadi motivasi agar lebih baik kedepannya
Banyak bro sebenarnya org yang seperti pa gembul ini TPI mereka juga udh muak sendiri udh males ntar takut dihakimi jdi ya masa bodo lah biarkan gitu 🗿 Islam Nusantara juga hampir sama seperti ini TPI y gitu Islam Nusantara dibilang liberal sesat Dll jadi mereka sebagian udh tersesat la
Setuju❤❤
@@jokiexplore1435 iya tapi hrs nya gugem juga memberi solusi, dan pemikiran sehat bersama dlm rangka mengedepankan rasionalitas, moral, sains, teknologi dan kreativitas seni budaya.
Masyaallah..sakit tapi fakta 😂 yuk lah calon" orang tua, calon ibu calon ayah, jangan cuman sekedar bikin doang tapi ga difikirin pendidikan dan kebermanfaatan anak tersebut untuk dunia dan akhirat..thanks guru gembul..i'll remember this for my future kids :)
Saya Kristen. Analisisnya cukup bagus. Yuk umat Muslim kita sama-sama bangun bangsa Indonesia yang kita cintai.
Ayo bang .. ketika mayoritas dan minoritas bersatu yang terjadi ialah solidaritas 🙏 Salam toleransi dalam indahnya perbedaan dari Tanah Papua 🙏
Ayolah gua dari lahir sangat mendambakan hal itu
@@heykidzbbx6419 same
Go,, go,, go
@@user-ct6bw8ud6m p
Saya adalah guru Kristen yang mengajar di sekolah Kristen. Tujuan kami mengajar bukan sekedar untuk menjalankan pendidikan nasional saja. Tapi kami sadar bahwa siswa itu adalah gambar dan rupa Allah yang perlu untuk dibentuk dengan penuh kasih dan hati. Karena kami ingin siswa2 dibentuk secara holistik dan bertumbuh dengan mengembangkan kualitas dirinya untuk dijadikan berkat bagi sesama dan untuk kemuliaan Tuhan
anda guru BPK yah?
Jadi guru niat bgt 😭 hebat2
Mantap jo,,bpk penabur?
@@OneDis24 dlm agama kristen itu manusia itu rupa dan gambar Allah
@@OneDis24 pernyataanmu seolah² kami menyamakan Allah kami dengan makhluk lain apa atau manusia😐. Kami tidak menyamakan Allah kami dengan manusia, Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat kami, sebelum Adam dan Hawa ada, Tuhan Yesus sudah ada bersama² dengan Bapa. Kami tidak men-Tuhankn manusia! Tapi Tuhan Yesus turun dalam dunia menjadi manusia untuk menyelamatkan kami dri dosa kami, keselamatan kami tidak setengah² tidak ada kata "semoga" tapi kami menerima janji keselamatan dan hidup kekal dimana kami akan memuji Bapa di surga bukan kawin dgn bidadari. Asalkan kmi hidup sesuai dengan firman Tuhan yang hidup sprti mengasihi sesama, mengasihi musuh, dsb.😇 Tuhan Memberkatimu🙏
Ini baru namanya konten kritik akal sehat yg disertai sisipan solusi untuk membangun pola pikir yg bermutu.
Sukses selalu chanel Guru Gembul.
Ass wr wb
Saya adalah muslim lahir dari keluarga besar muslim dan alhamdullilah ya sejak dulu kala baik keluarga saya maupun keluarga2 kakak-adik ibu saya selalu disekolahkan sejak kecil disekolah2 katholik yang terkenal disiplin nya kuat dan pengajar2nya umumnya pastor2/ mere2 atau zuster2 nya dari eropa (belanda/belgia/denmark dsb) yg lulusan LN dengan kualitas/disiplin yg hebat.
Sy ingat saat di SMP St. Maria jln juanda jakarta pusat teman2 sekolah sy banyak yg muslim kaya-raya ; ada orang aceh/orang arab/ orang lamoung/ padang yg kaya-raya pemilik hotel2/ dsb3.
Karena apa mereka mengirimkan anak2 bersekolah di sekolah Catholic yg memang kualitasnya hebat dan no.1.
Smp saat ini alhamdullilah iman saya tak goyah dan tetap moslem dan sampai saat ini pun saya rasa qualitas saya dalam pengetahuan bisa sy anggap tetap oke-lah....
Begitu yg ingin sy sampaikan kebanggaan sy yg pernah bersekolah di sekolah Catholic yg di zaman sy ; oke punya.🙏👍❤
Umur sy sdh 45thn, lulusan sekolah kristen yg 20-30% nya muslim.
Dan salah satu lulusannya adalah habib Rizieq 😂
Sampai setua ini sy tdk pernah mendengar ada tmn2 sekolah sy yg muslim masuk kristen, yg ada beberapa tmn kristen sy masuk Islam karena alasan menikah.
PUJI TUHAN,ANDA YANG SAYA CARI,TUHAN MEMBERKATI BAPAK SELALU🙏
saya salut keberanian sampean bahas hal sensitif yang berkaitan dengan sistem pendidikan. pro dan kontra pasti selalu ada. sebagian besar yang dibahas saya setuju, bahkan bukan cuma didunia pendidikan aja itu terjadi. makanya saya setuju pendapat tokoh pembaharu islam muhammad abduh. "Aku melihat orang muslim tapi tidak melihat islam dan melihat islam tapi tidak melihat orang muslim." itulah kenapa negara paling makmur dan damai bukan negara" islam. seneng masih ada saudara muslim yang masih berfikiran terbuka. semoga aja dari didikan pak gembul kelak muncul lebih banyak cendikiawan muslim yang ikut berkonstribusi dalam menemukan solusi masalah didunia.
mkasih doa dan dukungannya baraya
Jd ingat wkt SMP, sekolah milik yayasan katolik, juara umumnya adalah seorang perempuan muslim.. yg keluarganya berfikiran sangat moderat. Dan kami smua teman sekelasnya sangat bangga.
Iyaya, bahkan Muslim aja gas sekolah Kristen, mantep si, hrs dicontoh sebagian tata cara pengelolaan dr sekolah Kristen
Njir keren
Kl sebaliknya mgkn dibatalkan juara umumnya krn gk seiman
@@sahatjorg8648 mana ada orang Kristen/katolik yg sekolah di sekolah islam wkwkw
Yg terpenting masukan " yg bisa
Membungun jangan sampai
Kita lupa jasa " guru Islam / Kristen
Yg pernah berbuat u bangsa , negara in 🙏🙏🙏
Pernah ngajar di sekolah islam juga, apa yang disampaikan guru Gembul sangat relate. Pengalaman saya, kalo ngeluhin gaji bakal dicap money oriented, gak ikhlas, cuma mikirin duniawi. Akhirnya resign dan buka usaha sendiri, alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Nama nya juga sekolah agama pak..
Makanya tidak sedikit guru2 agama islam,yg punya usaha sampingan tapi tetap ngajar di sekolah agama..
Dan biasa nya sebagian dari orang2 yg non muslim masuk islam,bukan bertujuan mengejar ilmu duniawi..
@@dollymartin775 sekolah agama bukan jadi alasan, buktinya sekolah Kristen msih tetap mempertahankan kualitasnya
@@Shy-m6r macem2 dah dijalani kak. Dari buka konveksi baju sampe kedai mie ayam, nerusin usaha pertanian keluarga. Ya alhamdulillah lebih tenang menjalaninya.
@@dollymartin775 ilmu duniawi lagi, ilmu apapun jika bisa digunakan untuk kebaikan bersama akan menjadi berkah pak menjadi pahala, contohnya kalo pinter dalam hal teknik mesin terus bisa bikin kendaraan untuk orang disabilitas kan itu juga bakal jadinya dapet pahala pak
@@goodboy6897 betul itu. Saya heran banyak orang yg memisahkan ilmu dunia dan akhirat, padahal masuk sekolah Islam mahal banget, tentu saja nyari duitnya pake ilmu dunia juga demi masuk sekolah itu. Seharusnya harus seimbang jugalah.kecuali ortunya guru agama ya. Tp kan gk mungkin org jadi guru agama semua.
Saya muslim tp saya dulu sekolah di sekolah Katholik ... saya akui mmg mutunya lbh unggul ... tp sekolah saya dulu tdk money oriented, seluruh siswa akan ditanyakan kemampuan financial orang tuanya, tp tdk ada diskriminasi thd antar siswa yg berlainan agama. Sbg muslim saya tdk ikut ke gereja setiap hari sabtu. Jadi ... dilakukan subsidi silang didalam sekolah. Yg mampu membantu yg tidak mampu dlm hal spp, uang gedungpun yg menentukan adalah orang tua, seberapa manpu mereka memberi sumbangan. Ini fakta yg saya alami sendiri. Walaupun saya sering iri dgn teman2 seusia saya yg sekolah di berselilah negeri, krn setiap libur panjang mereka dibebaskan dari pelajaran sementara saya yg bersekolah di sekolah Katholik walaupun libur panjang, setiap hari kita mendapatkan jadwal pelajaran yg nanti akan di nilai stlh selesai libur panjang. Anak2 lain yg yg bersekolah di sekolah negeri atau islam bebas liburan tanpa dibebani pelajaran setiap hari. Tp stlh dewasa saya merasakan bahwa apa yg saya dapatkan dulu besar sekali manfaatnya buat masa depan saya. Wassalam ...
Masa
@@junakoganai4799 iya kak
@@junakoganai4799 anak sekolah negri kampung can't relate
@@junakoganai4799 ciri2 komenan otk dangkal kek lu ini
Betul, sekolah kristen itu apalagi yg punya nama siap2 di genjot belajarnya, kadang kasian jg tuh anak2 tp klu dah terbiasa lama2 bisa🤭
Indonesia perlu banget pencerdasan kayak gini. Biar ga bosen ceramah isinya itu itu aja. Terimakasih pak guru
*Indonesia butuh orang" netral seperti Bapak !*
SANGAT
SETUJU
BANGET
SEKALI
apalagi
sebagai seorang manusia yang bersekolah di sd dan smp islam, semua yang guru gembul sebutkan sangat relate dengan pengalaman saya, selalu romantisasi masa lalu tanpa memacu untuk masa depan, hanya teori tanpa praktek seperti buang sampah tadi
Bapak ini Termasuk Guru Pemberani👍
Semoga Bapak ini mampu mencerdaskan anak2 indonesia🙏
Amin
Ini fakta, saya sekolah di sekolah katolik. Saat SMA, banyak guru muslim dan murid muslim. Tidak ada perbedaan, saya juga pernah bertanya pada guru sosial saya yg muslim, enakan ngajar di sekolah muslim atau sekolah katolik dan beliau dengan yakin menjawab bahwa lebih enak mengajar disekolah katolik. Bukan karena agamanya tapi bagaimana sekolah memperlakukan guru dengan layak, memberi gaji sesuai, dan juga sikap toleran yang kuat
Hahahaa... Itu semua ya karena mereka mengamalkan ajaran agamanya... Hahahaaa...
Tepat, seperti yang saya rasakan dan alami. 👍
@@nikohendrata5511 itu karena biaya sekolah di sekolah Katholik/kristen itu lebih mahal dari sekolah negeri. Jadi wajar kalo bisa gaji guru lebih baik dari sekolah negeri
@@jayphilippewu3371 , Al Azar juga bayarnya gila2an. Masih banyak sekolah Islam yg biayanya tinggi.
@@adisutjiptosadaak7076 apakah Al Azhar tidak menggaji gurunya dengan baik?
Pengalaman sy dulu sekolah kristen dan ada teman2 muskim jg masuk sekolah dsitu..sy tnya koq mau sekolahndi yayaysan kristen? Kata mereka 'lebih maju..lebih fokus..prestasi belajar dan toleran'... Terimakasih sahabtku muslim atas penilain yg baik tsb..kita bersaudara selamanya
Bener sih. Temen²ku yg dri sekolah katolik sumpah pinter² banget. Mereka juga gk ada rasis gitu. Bener² kykny beda apa yg diajarkan guru disana sama sekolah gw dulu. Gw sekolah islam dari pg sampe smp. Rasis bgt dah. Pas udah masuk negeri eh temen²ku yg non muslim g sesuai apa yg mereka bilng kok. Gw kan dulu ada tuh ikut les musik dari sd sampe sma, temen2ku yg katolik g sesuai apa yg mereka blng tuh. Gw inget dulu pernah dijemput mereka pas masih smp, temen2ku yg katolik itu kyk disinisin sama orng2 skitar skolah gw. Temen2 smp gw kyk g nyangka bisa temenan sama orng nonmuslim. Rasis bner.
@@farahaisyah2026 ayo mba farah jadi agen prubahan agen perdanaian urusan ibadah urusan surga neraka urusan pribadi masing2...tapi urusan menciptakan dunia yg damai itu tanggungjawab kita bersama..sebarkan hal baik pd siapa saja tak pandang agama dan ras nya...Tuhan maha baik sungguj baik Dia ciptakan kita berbeda2 tentu ada mksd tujuannya..Dia beri matahari hujan tanaman hijau utk srmua org smua ras smua agama krn Dia sayabg semuanya
Betul bgt,saya dan keluarga sy (sepupu²) sy semua WNI tapi kami keturunan cina dan hanya bisa bahasa Indonesia (gabisa bhs china) malah di rasis in di sekolah negri dari sd-smp..... Guru pun. Rasis 😅 dan terkesan membeda²kan🙂,pernah jg kakak saya berdebat dengan guru agama di smp negri karna kek di singgung² sama pak guru agama nya,katanya knp china ada yg tinggal di sini,truss rasis bgt suka ngatain orang yg non muslim dan yg keturunan china, kek cina loleng,Cina anu nya kecil,Cina sipit,balik lu sono ke Cina,dll pernah waktu awal² corona masuk ke Indo sekolah belum pada nutup,pas saya datang ke sekolah ehh sy di teriakin dari jauh "awas lari ada corona" 😂
Tapi kakak dan sepupu² sy SMA nya semua di katolik udh terbebas dari rasis
@@lululala2157 Lupa klo org Uyghur jg sipit kya rata2 org china hahaha
@@lululala2157 kasihan banget nasibmu nak, sampai hati dibegituin orang
Krn ayah sy pnh dskolahkan di skolah katolik,sy paham betul kalau:
1.Sistem mgajarny pnuh disiplin tinggi. Pendeta/suster/guru akn sngt mphtikan jgn sampe rambut siswa kpjgn, tdk boleh bajuny tdk rapi dan hrs pke sepatu skolah. G boleh bolos.
2.Kualitas pnddknnya sngat tggi. Soal2 pljrn mreka berkali2 lipat lbih susah dr skolah negeri n skolah swasta islam.
3.Gedung megah dan lgkungan nyaman dan tdk kotor sejak pintu gerbang sampe ke ruang plg blkg sklipun.
4.Kualitas guru bgus. On time.Pgetahuanny luas. Jrg ijin2 dr kelas.
Cuma di chanel ini aku nemu banyak komentar positif. Banyak yg toleransi. Coba di ig/tiktok, pedes bgt. Emang bener, chanel yg adem membawa komentar adem pula 😭❤️
Karena isinya benar sesuai kenyataannya. Meskipun kontennya membandingkan sistem sekolah islam dan kristen, tidak ada sentimen agama yg mejadikan penilaian subyektif. Salut.
Ia betul kt anda.krn bs liat kwalitas seseorang dr cranya berpikir dgn berkomentar..orang2 yg komen jg bijak n smart...
Kalau mbak mau media sosial yang rata2 isinya positif coba main quora mbak.
iya mbak tapi semakin kebawah semakin banyak orang justru menjelekkan agama islam secara keseluruhan bukan sistem pendidikan sekolah islam di Indonesia. 😓
Sama kak😢
Kebetulan saya mengajar di sekolah Katolik.
Positif: guru dan murid ada yang beragama islam, hindu, budha. Ketika ibadah mereka yang berbeda agama tidak ikut, kecuali perayaan makan-makan saja. Saat Jumatan, murid dipersilahkan untuk sholat. Acara sekolah tidak ada menu B2 karena ada guru yang muslim. Guru agama pun dilarang mengajarkan intoleransi karena sama saja mencoreng visi dan misi sekolah. Anak-anak juga diwajibkan ikut program live in (sebelum pandemi), dimana mereka akan tinggal di masyarakat selama beberapa hari untuk merasakan hidup bersosialisasi di tengah perbedaan. Ada yang dikirim ke pesantren, ke vihara, ke desa, panti jompo, dll. Untuk itu sekolah katolik menjalin kerja sama dengan tokoh agama lain dan terbukti ada juga kok pesantren yang mau diajak kerja sama. Jangan kuatir anak kalian akan didoktrin kristenisasi karena mereka tetap memeluk agamanya. Mereka lebih diajak untuk bertoleransi. Bahkan dulu waktu saya sekolah di SMA Katolik, yayasan memfasilitasi guru dan murid Muslim dengan membangun mushola.
Anak-anak juga dibimbing untuk disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan produktif. Makanya diberikan wadah untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Anak-anak yang berprestasi di bidang nonakademik begitu dihargai supaya tidak down meski tidak hebat di akademik. Boro2 julidin agama orang lain, mereka terlalu sibuk dengan seabrek kegiatan: pelajaran, lomba, karya tulis, proyek, eskul, literasi, refleksi diri, peminatan, seminar, kunjungan online, dll. Bahkan di tengah pandemi seperti ini.
Setiap pelanggaran dan prestasi dihitung. Menyontek? Jangan harap lolos: nilai sikap terpuruk, nilai pengetahuan bisa 0, kena SP, pembinaan bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah. Mereka yang melakukan banyak pelanggaran juga dikenai skors dan dipulangkan setelah melewati berbagai prosedur atau penanganan. Aturan sangat ketat, bukan saja bagi murid, tapi juga bagi guru. Guru dikeluarkan? Itu hal biasa jika melakukan kesalahan etika atau tidak menunjukkan kinerja yang baik secara terus-menerus. Itulah risiko yang harus dihadapi.
Di sisi lain, dengan seabrek tugas dan standar yang cenderung tinggi membuat anak-anak ada yang mengalami kepenatan dan tertekan sehingga butuh perhatian ekstra untuk mengawasi dan memotivasi mereka.
Guru pun dituntut untuk membuat inovasi dan harus selalu meningkatkan kualitas kinerjanya. Guru tidak dibiarkan leha-leha, selalu ada saja hal yang harus dikerjakan, deadline demi deadline: penilaian kinerja, supervisi, uji kompetensi setiap semester bahkan untuk guru tetap. Belum lagi raport bulanan! (curhat). Apalagi BK yang punya tanggung jawab lebih membimbing anak-anak di tengah iklim belajar ini. Kualitas pelayanan mereka selalu dievaluasi, baik dari murid, PA, guru, sekolah, dan orang tua.
Bagi mereka yang terbiasa dan mampu beradaptasi dengan iklim sekolah akan bertahan, tapi bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi pada akhirnya menyerah atau terseok-seok.
Intinya, setiap cara mendidik tentu memiliki sisi positif dan negatifnya. Namun muaranya tetap untuk mendidik anak-anak agar bisa berguna untuk diri, keluarga, masyarakat dan negara.
Wah salut ya,kebetulan sy juga guru di sekolah negri,jauh lebih ringan dgn yang anda bicarakan,krn kalau di di negri guru berprestasi dan tidak itu gaji tetap sama,bahkan jd cape sndr krn yg lain jd leha leha krn ada guru yang rajin..haha..sementara gaji dan lain" tetap sama,yg membedakan hanya golongan sja
Tapi nggak selalu begitu, mungkin terhadap murid dan guru yg beragama Islam difasilitasi, tapi anak saya beragama Buddha wajib ikut misa dan ibadah. Ada double standar sich saya lihat😥
@@hermintolie8724 Ikut ibadah karena tuntutan sekolah tidak membuat anak anda beralih keyakinan, kalau anda merasa hal itu tidak tepat maka carilah sekolah yg tepat menurut anda. Begitulah siklus hidup.
@@johansibarani4363 Maaf, saya mengomentari hal ini, bukan keberatan mengikuti ibadah loh, cuma komentar di atas (coba dibaca sekali lagi baik²) seolah-olah seluruh sekolah² Katholik toleran sekali sehingga memberikan dispensasi khusus siswa dan guru non Katholik, sedangkan yg kami alami tidak seperti itu, apakah dispensasi hanya diberikan kepada siswa dan guru Muslim? Apakah untuk Buddhis tidak ada dispensasi? Khan sama² non Katholik toh. Saya cuma mau sharing saja di sini, terserah mau membuka mata dan hati. Jangan seperti kelompok intoleran lainnya. Kami tidak menolak ikut ibadah agama yg tidak kami yakini, saya tekankan di sini, cuma kenyataan memang ada seperti itu. Terimalah dengan lapang hati dengan tidak menimbulkan kepahitan dan luka batin bagi orang lain, bacalah dengan seksama komentar yg saya komentari.
Allah Subhanahu wa ta'ala, Buddha, Jesus bless us all.
@@hermintolie8724 kakak saya islam sekolah di sekolah katolik tapi syukur gak ada paksaan,malah kakak sy yg pengen ikut jg.....
Pelajaran agama dia mau walaupun udh di tanya kamu kan islam,dll
Kesimpulannya, Dlm sekolah Kristen akan dibentuk insan yg mampu mnjadi berkat bagi diri sendiri,keluarga dan masyarakat.
Puji Tuhan.
Video ini mewakili imajinasi2 saya, dimana setiap kali melihat palang nama "Pesantren" atau "Sekolah Islam", dalam pikiran saya bertanya2, kapan yah ada pesantren atau sekolah islam yg berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan, dimana santri2nya selain ber akidah islam juga membuat robot, pesawat jelajah antariksa, membuat satelit, penemuan2 mutakhir sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga mungkin jadi yg pertama membangun peradaban islam di planet yang baru. Seperti layaknya ilmuwan2 islam yg pernah berjaya dimasanya.
Ga ada, kebanyakan cuma dsruh ngafal gak jelas. Terjun di masyarakat bukan jadi moderat, malah mirip teroris simpatisan ISIS.
@@andyadinata4191 pesantren terpadu / moderen itu ada, belajar teknologi, belajar bahasa asing terutama Inggris & Arab.. bahasa sehari2 aja diwajibkan bahasa Inggris dan Arab..
Insan Cendekia
Ada tp mahal
Masih jauh bro masi hafalan zaman bahela
sebagai muslim yang pernah sekolah di SMP Mardi Yuana apa yang dibicarain ini memang sebagian besar bener adanya. Guru2 kita waktu itu dikasi rumah dinas ada di lingkungan sekolah juga, dan masing2 guru karakternya kuat, dan punya cara ngajar yang unik dan disiplin kuat, mereka punya metode yang ngepush anak muridnya tu saling bersaing di akademis. Pengalaman yang menyenangkan saat itu juga karena dengan pernah ngerasain sekolah kristen, saya punya mentality dan pikiran yang luas, ga mengkotak2an orang apalagi cuma karena agama. Kita pun ga dikasi doktrin agama apa2, karena mereka profesional ga pernah bawa2 agama dalam pelajaran, walopun hampir 100% gurunya kristen dengan nama FX. Pada saat itu kita semua bisa berbaur tanpa lihat agama, ras, saya malah deket banget sama temen2 chinese saya waktu itu sering cerita2 serem, aah masa2 yang menyenangkan :') Dan saya baru sadar kenapa orang tua menyekolahkan saya disitu walaupun biaya nya memang agak lebih mahal, tapi dengan kualitas yang di dapat, itu worth it
Sepakat...saya juga mengalami hal yg sama.
Ada dlu temen sya tahun 2004 wktu smp yg muslim jga masuk sekolah kristen. Dan smpe saat ga pernah sya tanya alasan dia masuk sekolh kristen.padhal akrab.mngkn krna itu x dia deket bgt sma sya,ga suka campurin hal yg terlalu pribadi
Setuju Pak' sekolah2 Katolik itu' mengesampingkan pebedaan' keyakinan. Yg di utamakan adalah Murid2 harus maju dlm Ilmu' dn murid2 di usahakan' bisa ikut lomba ilmia ke luar Negri selain betlomba dlm Negri...
Gua pernah punya temen pindahan dari SMA regina Facis,.dia pindah ke sekolaan gua karna kagak naek. Eh dia bilang pelajaran ditempat sekolah gua bedanya kayak langit ama bumi, 😂😂😂, ini asli. Makanya ampe sekarang gua nyekolain anak2 di sekola kristen (Penabur), mahal emang, tapi fakta, belajarnya gila2an. Tapi sayang waktu gua ngomong2 ama temen2 anak gua, yg pada dapet juara kelas, kagak ada satupun yg mo ngelanjuti di PT Negeri. Rata2 mereka udah ngelamar kuliah ke luar negeri, 🙄🙄🙄🙄🙄🙄 padahal mereka juara2 kelas semua.
@@adisutjiptosadaak7076 hahaha pasti dia pas pindah ke sekolah lo bingung "lah gurunya gitu doang ngajarnya udah?" 😂😂
Ini baru konten yg aku cari.. Membahas sisi islam tp dengan cara tepat n modern.
Abang mantap dah... 👍👍👍👍👍
Bismillaahirrohmaanirrohiim......
menurut saya sistem sekolah islam bukan di rubah....tapi di perkuat secara mainset......
Contoh
Pelajaran matematika untuk memahami perdagangan
Pelajaran kimia + fisika untuk memahami bumi beserta isinya
Dst
Banyak sekali saya melihat orang orang sukses & kaya "bukan karena IPK "...tapi karena keimanan dan kecerdasannya memahami dan meng ekskusi kehidupan ini.....
" kejarlah akhirat.. dunia akan kau dapat ".....Bismillaahirrohmaanirrohiim.....
Setuju banget,.....
Keren dn mantap kontennya,.....
👍👍👍👍
Betul. beliau berani kritik untuk perubahan dan membangun. Sy sendiri dari khatolik. Tapi sy sangat apresiasi dgn konten beliau sangat positif. Semoga ada perubahan dengan dunia pendidikan indonesia pada umumnya, demi kemajuan bangsa kita.
Saya seorang Kristen dan saya berterima kasih atas pandangan bapak atas niiai pendidikan Kristen.. mari saling menopang dan membangun sebagai anak bangsa ya Pak... Sukses selalu Pak.
Kalau ada yang mengatakan Sekolah Kristen lebih baik daripada Sekolah Islam itu adalah pengakuan yang jujur mudah-mudahan kita orang Kristen semakin rendah hati dengan adanya pengakuan ini jangan sombong dan teruslah meningkatkan kualitas pelayanan kepada semua manusia tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain
Bismillaahirrohmaanirrohiim......
menurut saya sistem sekolah islam bukan di rubah....tapi di perkuat secara mainset......
Contoh
Pelajaran matematika untuk memahami perdagangan
Pelajaran kimia + fisika untuk memahami bumi beserta isinya
Dst
Banyak sekali saya melihat orang orang sukses & kaya "bukan karena IPK "...tapi karena keimanan dan kecerdasannya memahami dan meng ekskusi kehidupan ini.....
" kejarlah akhirat.. dunia akan kau dapat ".....Bismillaahirrohmaanirrohiim.....
Saya beragama Kristen Protestan dan saya berterima kasih atas pandangan bapak atas penilaian tentang sekolah beragama kristen. Marilah kita bergabung untuk membangun kemajuan anak bangsa Indonesia. Terima kasih ....
Teruslah mengajarkan cinta kasih
terhadap sesama tidak seperti yg tetangga dikit2 *****. Semoga mereka tercerahkan semua dan pindah kepercayaan. Toh di arab udah mlai nggalin agamanya scara prlhan
@@kontraktorjogja1321 bill gates ateis pak sukses aja wkk, sekian trims. :D
Setuju. Saya guru beragama muslim dan pernah mengajar di sekokah Katolik dan umum serta Islam. Sekolah Islam meskipun bagus dan spp tinggi tetapi tidak memperlakukan guru dengan layak, padahal kita sesama muslim lho. Gaji guru di sekolah Islam dan umum yang mayoritas Islam sangat mengenaskan. Padahal dalam Islam kan sesama muslim itu bersaudara tetapi itu hanya ada di teori nya saja, pada prakteknya tidak seperti itu. Sekolah Islam menggunakan dalil2 agama untuk mengeksploitasi guru sesuai kepentingan yayasan padahal makna dalil2 tersebut sebenarnya tidak sesuai jika digunakan dalam konteks pekerjaan profesional guru. Di Sekolah Katolik meskipun saya minoritas tetapi gaji jauh lebih manusiawi.
Dan kbnykn sekolah islam yg populer kok para ortunya ( emak2) saingan dan berlomba kekayaan ya..bnr g sih
@@tinnurhayati6843 setuju bunda
Trimakasih pak, smoga pujian ini tdk membikin anak" Tuhan tinggi hati atau sombong tetapi smakin membuat anak" Tuhan smakin rendah hati.
GBU
Amin saya sangat setuju pendapat anda.kita sebagai nasrani jadi contoh dinegri ini..kita ekspresikan kemampuan kita demi kebaikan sekitar kita...TYM.👍👍👍
Akhirny ku temukan juga pemikiran yg bijak, mantap jiwa. Tuhan berkati dahh
Pengalaman 6 thn disekolah katolik, yg utama disiplin, jujur. Pernah sehari sebelum ujian akhir murid/guru piknik bersama, saat sekolah lain bergelut buku, ternyata kelulusan 100% dgn predikat juara umum.
Tuhan Melindungimu Bapak yg cerdas dan penuh dedikasi.itu yg sangat dibutuhkan jadi guru bt bangsa ini.
Pak guru awak memang hebat, tiada pilih kasih soal analisa agama, memang benar kenyataan mu pak guru.
Saya umat muslim, mendukung pemikiran itu. Karena dengan ilmu dunia.minimal kita bisa membantu orang di sekitar . Dan membantu sesama manusia adalah ilmu agama. 🤗
Ilmu tentang Tuhan(Nasrani)jg+nilai toleransi berdasarkan ajaran kasih Kristus. Pendidikan jelas bermutu tinggi standard internasional. Kesejahteraan sekolah Catholic utk pegawai 3lipat..
Saya kirain tadi buat apa ilmu duniawi, yg penting di akhirat
@@berimantampubolon2350tak sesimpel itu yg dikira. Ilmu tentang duniawi hanyalah sarana,yg itu sdh umum adlh kebutuhan hidup("makan utk hidup"). Cara mengerti ilmu akhirat kita harus memahami aspek kemanusiaan yaitu duniawi dl! Yg skrg bgmn kita berbuat sesuatu untuk kemaslahatan org byk+kita msh bs memperbaiki segala kekurangan. Sebab segala sesuatu yg sudah ada di akhirat itu hukumnya baku+tdk bs diubah&tak dpt diperbaiki lg selamanya. Hidup duniawi ini hrslah utk berbagi!, buat apa mendahulukan akhirat yg msh penantian tanpa pengorbanan+melakukan sesuatu yg berguna didunia?Ap cuma jd sampah dunia,kemudian menunggu akhirat? Tuhan memuliakan kita diakhirat jika kita bernilai utk sesama dikehidupan duniawi. Jd iman sj tanpa perbuatan itu mati...
@@berimantampubolon2350 jebatan ke akhirat itu dunia, menafikan dunia sama saja gak bisa masuk surga.
(Gak ada jembatan, mau terbang?.. wkkwkwkw)
kalau menurutku ilmu saat ini itu referensi nya kembali ke agama. pasti takjub kok belajar science selalu referensinya ke agama.
Langka sekali saya bertemu seorang muslim seperti bapak. Terharu.
Sy jg kaget. Krn biasanya mrk ngmng sebaliknya.ga mau ngakuin
@@antonledoh6784 ,👍👍👍
Yakin dia muslim🤣?
Jgn2 bayaran kafir
@@temanmasak3468 pemikiran anda inilah yang merupakan salah satu ciri2 tidak mau maju...selalu berprasangka buruk...kalau sudah begini maka ga bakal maju😂😂
@@temanmasak3468 na ini org yg ga ada masa depan 🤭
Saya salah satu korban "keikhlasan" dari lembaga pendidikan Islam sekitar tahun 2019 lalu. Semua yang dikatakan guru gembul sangat VALID, mereka memang terlihat menjadikan lembaga Islam sebagai tempat mencari nafkah menurut saya (wallahu a'lam).
Andai guru gembul udah bahas ini sebelum saya ngajar disana, mungkin saya ga bakal ngajar disana hehehe 😅. Tapi alhamdulillah ala kulli hal, semua sesuatu pasti ada maksud Allah untuk dijadikan pengalaman pribadi. Terima kasih guru gembul 🙏
Jujur banget Guru Gembul, rata2 lulusan sekolah Kristen benar sekali sangat menonjol di semua lini. Jujur, disiplin, toleransi tinggi.
anak abg sy.,bisa juara 1 umum,disekolah negeri di SMA di pekanbaru....sebelumnya dia sekloh di SMP katolik
Biasanya sekolah Islam cuma di ajarin menghafalkan kitab" saja tp prakteknya O 😂
@@jakbrow6587 bahkan hal sederhana buang sampah pada tempatnya pun ga bisa mempraktekkan.
@@erwin-9049 nah betul 🤣🤣🤣 mereka itu hanya sibuk menghafal bukan buat di praktekkan 🤣🤣🤣
@@solinhutauruk2897Jujur sama kyk saya.......sd don bosco....smp fransiscus xaverius.....sma negeri ..malah top 4 umum...pdhl s skolah katolik ranking pertengahan doank..
Sekali-kali dong pak, tampil di acaranya Mata Naswa, biar semua rakyat indonesia tahu kalau yg bpk katakan itu benar....,Tuhan Memberkati....
Saya menyetujui banyak hal yg dibicarakan oleh pak guru ini, dan saya juga mengalaminya sendiri. Saya pelajar di pesantren. Mungkin memang pada dasarnya pesantren ada khusus untuk pendidikan islam. Tapi saya sendiri juga memiliki ketertarikan pribadi terhadap sains, seperti fisika, kimia, dan matematika. Dan ketika saya mendalami ilmu ilmu itu di samping ilmu agama yg diajarkan di pesantren (dan pesantren saya tidak mengajarkan fisika dan kimia, hanya ada matematika), orang orang disekitar saya sering, bahkan selalu berkomentar, semacam "buat apa belajar gituan, alam semesta mah biar Allah aja yg atur," atau ketika saya mempelajari konsep waktu dalam fisika (seperti teori relativitas dan sebagainya), beberapa teman saya berkata kurang lebih "waktu mah hal goib, gk usah dipelajari kaya gitu, biar Allah aja yang tau." dan sebagainya. Dan itulah beberapa hal yg (sejujurnya) membuat saya sakit hati seolah saya tidak punya hak utk mengembangkan dan mendalami minat dan bakat saya, sekaligu membuat saya setuju dengan perkataan pak guru di video ini. 🙂
yap, einstein aja mempelajari hukum alam yang begitu luasnya dan semua bisa berjalan sesuai hukumnya itu tidak terlepas dari tuhan yang mengaturnya. meskipun ilmuwan tidak bisa percaya jika peristiwa terjadi karena dipengaruhi doa atau terwujud secara supranatural, tetapi manusia harus bergantung dengan yang namanya "iman". tambahkan sekiranya kurang, koreksi sekiranya salah
tambahan.
mereka melupakan hadits tentang kewajiban menuntut ilmu
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah no:224, dan lainnya dari Anas bin Malik. Dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani]
Bro kasih tau aja ke temen mu begini"kita harus seimbangkan ilmu dunia dan akhirat"
@@naufalhafizh4047 pasti jawaban mereka sama spt yg pak guru bilang di video, "kan mtk sm fisika gitu mah gk bakal ditanya di alam kubur," dan semacamnya lah 😐
@@azizmaulana822 hah bener banget
Saya kagum dgn pak gembul yg brani bersuara...
Saya yakin kita satu bangsa bisa sama2 memajukan bangsa ini.
Perbedaan agama justru jadi bukti utk saling mengasihi....
Saya berharap masih bnyk org2 muslim yg seperti bapak yg punya pikiran luas dan toleransi.
Saya kristen dan kagum atas apa yg bapak sampaikan...
Yuk kita sama2 memajukan indonesia...tanpa ada agama yg menghalangi.
Bukti perbuatan kami utk iman kami
Bukti perbuatan anda utk iman anda
Walau berbeda tapi satu...
Jgn mau kalah sama negara lain.
Maju indonesiaku
BACA2 KOMEN, LUAR BIASA SAUDARAQ YG MUSLIM MAU BERFIKIR LEBIH DEWASA DEMI KEMAJUAN KITA BERSAMA
Bagi kita yg muslim, ini adalah kritik yg sangat membangun, dan sudah waktunya kita untuk mengintrospeksi diri...
Jika berkehendak, Allah SWT bisa saja menciptakan manusia satu macam SARA saja, kita diciptakan berbeda untuk saling mengenal dan memahami..🙏
.
.
.
Saya akan sangat setuju jika suatu hari nanti guru gembul jadi menteri pendidikan 😁
Naahh,, komentar terbaik.🥰
Nicee, saya setuju sama komentar anda 👍
Betul pak
Salut ulasannya tidak saling menjelekan , saya pernah dengar tokoh agama buat fatwa minuman beralkohol haram dan dosa tapi tak pernah buat fatwa tidak rajin belajar ilmu pengetahuan dosa dan rajin belajar bekerja sebagaian dari iman maka peradapan kedepan lebih maju
Penjabaran yg mantap, karna mempunyai pengalaman yg mumpuni, tinggal buka hati atau msh ingin terus terbelakang
Saya alumni sekolah Kristen di kota saya, Saya Non muslim, saya mau berbagi cerita
Saya pernah masuk Negri dan Sekolah Kristen. Dan bener sesuai omongan bapak ini, saya di Sekolah Negri yg Non Muslim dapat Diskriminasi dari beberapa guru dan Murid murid. Bahkan waktu saya share ke guru agama Kristen masalah itu di sekolah Negri itu guru saya cuma bilang " ya sudah maafkan saja" (pengalaman SMP)
Dan lagi kami sekelas di negri banyak sekali guru bolos, seharusnya jam ngajar malah kluyuran bahkan saya pernah sama ketua kelas disuru nyari guru yg jam ngajar pas ketemu malah bilang "nanti dulu saya mau jait celana keluar sklh dulu" kurang disiplin hal hal seperti ini Tidak akan di temui di sekolah Katolik/Kristen
Trus pas SMA saya balik ke sekolah Kristen kebetulan ada 2 org Islam di kelas saya, Dan nda pernah dalam 3 TAHUN kami sekolah dia diskriminasi SEKALIPUN. Bahkan saya masi inget guru agama Kristen sampai bicara didepan Kelas sebelum istirahat Untuk Makan dikantin jangan dikelas Untuk menghormati temen temen yg islam sedang puasa. Salut sekali sama Sekolah Kristen /katolik
@andi wj ya pengalaman masing masing beda, Tapi saya punya beberapa kenalan di beberapa sekolah nasrani dan Katolik yg Non Kristen / katolik tidak pernah tu mereka di begitukan.
Btw FYI sekolah negri yg saya masuki bukan negri biasa , pada jamanya sudah trmsk Kategori Negri RSBI (Rintisan sekolah berbasis internasional)
Dan lagi saya setuju tidak semua memang begitu and again ini pengalaman saya pribadi
Sama aku juga begitu, sakit si di hati kecewa
@andi wj gausah bilang kata siapa, namanya juga pengalaman, setiap orang pasti mempunyai pengalaman tersendiri. So hargai pengalaman orang juga
Amin
@andi wj lah itu katamu, pengalamanmu bedalah.. wkwkwwk kok dangkal banget responnya hahahaha.
Saya budha. Tp dr kritik yg membangun ini smga bnr2 bnyk membawa perubahan pada sekolah islam menjadi lbh baik. Krn islam adlah bagian dr indonesia & saya harap smua rakyat d indonesia berfikiran maju apapun agamanya… keren pak!
Yess
Karna Pada dasar nya:
Iman tanpa perbuatan pada hakekat nya adalah mati Yak 2 : 17
Iyak
Mantul pak guru.. Kami org NTT sangat stuju dgn Respon Bapak terhadap kualitas skolah2 kristen... Mkasih..
Basodara🤗
kejujuran itu pahit tapi jika diterima dengan lapang dada dan ikhlas akan membuat kita menjadi lebih baik. terima kasih telah berani berbicara dengan nyata untuk perbaikan kedepannya. God bless you, pak...
Izin beropini menurut pengalaman pribadi saya. Saya selaku murid yang pernah bersekolah di sekolah Kristen dan di sekolah Islam saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Pak guru Gembul. Jujur ini sebuah fakta. Ini opini saya secara objektif, dulu waktu saya SMP saya bersekolah di sekolah Kristen. Dan waktu saya SMK saya sekolah yang berlandaskan Islam. Jujur perbedaan antara mereka sangat terlihat jelas. Waktu saya SMP saya benar benar diajarkan yang namanya disiplin. Tapi, diajarkan tidak hanya dengan kata-kata. Tapi, benar-benar ada prakteknya. Kami gak boleh telat lewat dari jam 7 kalau ngumpulin tugas. Dan setiap tugas pasti orang tua harus tahu. Jadi, kamu punya buku note gitu buat minta tanda tangan ortu kalau kami sudah memberi tahu. Dan waktu saya SMP saya benar-benar merasakan yang namanya persaingan yang sangat ketat. Mereka teman-teman saya sangat berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang baik dan dapat berprestasi. Dan sistem pembagian kelas juga jelas. Karena waktu saya SMP yang masuk kelas kategori A-B itu adalah siswa yang mendapatkan peringkat secara umum pada angkatannya. Kalau di A itu adalah siswa-siswa yang mendapatkan peringkat 1-20. Dan di B adalah siswa yang mendapatkan peringkat 21-40. Sisanya ya masuk kelas C dan seterusnya. Dan cara pengajaran gurunya juga berbeda. Soalnya, saya pernah merasakan masuk kelas A dan terus turun ke B. Kalau di A kami benar-benar belajar menggunakan pengetahuan siswanya. Jadi, guru hanya sebagai pembenar saja. Jika, jawaban siswanya kurang tepat atau salah. Dan kalau di B guru lebih aktif. Kayak awalnya diajarin dulu, terus baru berfokus kepada siswa. Walaupun nanti jawaban siswa benar atau salah, dua duanya akan dijelaskan dengan baik. Beda dengan sekolah saya pada saat saya menjadi murid di SMK yang berlandaskan Islam. Di SMK saya guru gurunya kurang menurut saya. Kayak masuk gak masuk. Kayak ngajarin juga ogah-ogahan. Awal masuk kesitu saya kaget, karena menurut saya terlalu santai. Sedangkan pada saat saya SMP saya benar-benar berusaha membalab dan mempertahankan peringkat saya. Dan soal gaji saya aggre dengan Pak Gembul. Dulu waktu saya SMP guru saya pernah mengatakan gajinya, yaitu UMR. Padahal, mereka kan termaksud guru honorer. Sedangkan waktu saya SMK, guru saya pernah bilang kalau gaji dia 600 ribu. Sangat jauhkan gajinya ?. Dan waktu saya SMP kalau siswanya gak mampu, kita boleh mengajukan permohonan peringanan biaya. Walaupun, kita gak berprestasi. Sedangkan waktu saya SMK benar-benar gak bisa dikasih keringanan. Kalau kita gak berprestasi. Dan waktu saya SMP kami sempat study tour. Tapi, karena biayanya lumayan berat. Dari sekolah membiayai kami dengan cara kami menjual baju. Jadi, sekolah mencetak dan membuat baju, dan kami yang menjualnya. Coba kalian bayangkan ? Kalau kesulitan tapi sekolah membantu kalian tanpa harus mengeluarkan dana. Sedangkan saya waktu SMK waktu kami jalan jalan, tidak ada bantuan. Padahal waktu saya SMP dan SMK sama besarnya. Sama sama memiliki sekolah dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Ini berdasarkan pengalaman pribadiku ya. Dan waktu saya SMK karena saya Kristen sendiri saya merasa agak dikucilkan. Karena saya selalu diajak untuk join ke dalam ajaran Islam. Walaupun memang mereka ngomongnya sambil senyum. Tapi kalau berkali kali ngomongnya apa gak jenuh ?. Dan untuk pendidikan kepala sekolahnya juga beda jauh. Waktu saya SMP kepala sekolah saya gelarnya sudah M.Pd., sedangkan waktu saya SMK kepaal sekolah saya gelarnya masih S.Pd. Sangat jauh bukan. Maaf, tidak ada niatan untuk menyinggung. Tapi, saya hanya mengungkapkan apa yang saya rasakan berdasarkan pengalaman saya menjadi siswa yang pernah bersekolah di kedua sekolah tersebut.
Sma persis dg pengalaman saya
Bapak saya, sekolah tahun 80an, seorang muslim, juga bilang kalau bagusan sekolah kristen. Ayah beliau (kakek saya) kurang tertarik untuk masukin anaknya ke sekolah negeri, dan alhamdulillah punya dana juga buat masukin anak2nya ke swasta. Memang, pendidikannya lebih bagus, persaingannya ada, gurunya juga lebih niat mendidik anak didiknya.
Wah wah
Yg komennya pj lebar, sy sarankan jd penulis lalu terbitkan buku aja. Sy capek baca nya 🤔
Anak saya dulu tk - sd di katolik.
masuk smp-sma-kuliah negeri. dia menjadi murid paling unggul di level anak-anak seolah negeri padahal waktu di sekolah katolik, dia biasa-biasa aja🤣🤣
Baru kali ini betah baca dan ngelike satu persatu komen2 di suatu video Yt. Setuju banget sama pemikiran dan analisisnya. 😭💛
Saya seorang muslim dan saya mengajar di sekolah katolik, opini yang diutarakan guru gembul memang relevan dengan yang saya rasakan juga. Bilamana sekolah katolik terlihat mengedepankan ilmu yang bersifat duniawi itu adalah benar, tetapi hal itu dijadikan landasan dan merupakan bagian dari ibadah mereka. Salut dan keren penyampaiannya guru gembul 🙌
Semoga pendidikan lebih maju kedepan
Karena Iman tanpa perbuatan Mati, Bu. Jadi segala aspek demi kemuliaan Nama Tuhan Yesus, apa yg dilakukan utk Nama-Nya
Hi🙂🙂
Hati hati bos...
Nnti di bilng kafir
Bagi manusia yg munafik...
@@citranovitasariziliwu196 tidak usa terlalu lebay juga karena di puji
SD - SMP di sekolah negeri merasa enjoy aja.. pas SMA masuk swasta Katolik, bukan cuma enjoy tapi langsung shock, trnyata kualitas belajar di negeri gak ada apa2nya dibanding swasta katolik, bener2 tercerahkan banget deh.. fasilitas, cara guru mengajar, suasana belajar, interaksi guru-murid, interaksi sesama teman, semuanya the best 👍
Agama kristen emang bener" mengajarkan kasih...walaupun beda kepercayaan tetap toleransi
Karena orang kristen bukan cuma berwacana kosong tp langsung kepada praktek. CONTOHNYA: di Islam dikenal: Kebersihan adalah sebagian dari iman, eh gak taunya kumuh Dan kotor. Sedangkan di Kristen , gak perlu berwacana kosong tp prakteknya memang pada bersih Dan rapih , Karena begitulah mentalnya.
@Aldoft Hitler Emang zaman dulu ada ilmuwan Islam ? siapa?
@Aldoft Hitler anjir lu pernah mondok? Udah liat gontor? Aziziyah?
@@sopowae2189 tau aljabar ? Penemunya orang muslim
1. Sekolah Katolik/Kristen berlandaskan prinsip "Menjadi garam dan terang dunia" artinya menjadi berkat & bermanfaat bagi sesama & dunia seperti yang di perintahkan Tuhan nya.
2. Di sekolak katolik/kristen selalu ada guru, staff, dan murid yg beragama islam atau agama lain. Tapi itu tdk pernah saya lihat di sekolah Islam. Tolong koreksi kalau saya salah🙏
Betul itu
Sangat benar, terutama nomor dua 😂
Kok bisa ya?
Krn ada istilah kafir haram.. makanya gak mgkn diluar islam jadi pengajarnya
@@yutakaozaki8675halah sok tau lo 😂 dlu thn 80an ada beberapa guru Kristen yg ngajar ilmu umum di pesantren dekat kota gw loh
Kalau dalam Alkitab, iman tanpa perbuatan adalah kosong.
Karena iman itu aktif
Iya memang benar
Betul saya setujuu
Anda adalah orang islam yg netral dan berpikir logis 2 arah yg pernah saya liat sejauh ini
15:24 Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri. Al-Qur'an, Al-Baqarah: 44
Ayat tamparan tuh.
@@satriasatria5176 yap
Subhanallah
Dan Allah Murka pada orang yang tak mempergunakan Aqalnya (QS 10:100) (
^serasa ditonjok.
@@zhakimel sempet salah baca gara gara pake "Q"😂
Yang lebih disayangkan lagi, sudah berapa juta murid yg memiliki talenta terpendam yg di"bunuh" bakatnya oleh sistem sekolah2 seperti itu.
Saya guru di sekolah islam.. Terima pak guru, saya jd membuka mata dan mendapat pengetahuan yg bagus dri guru gembul
semoga tidak tersinggung
Tambahi mapel semedi mbk.. ini jg pelajaran penting
Wah ternyata curhatan bisa menjadi inspirasi
Saya islam yang dulu sekolah di yayasan kristen buk, kelebihan mereka buk, aturan jelas, motto jelas, terorganisasi dan disiplin tegak. beda dengan sekolah negeri atau diluar sekolah kekristenan yang tak terkoordinir.
@@goberbebek665 terus pelajaran agama atau kepentingan agama gimana tuh ? Biasanya kan ada aktivitas agama
Open minded banget, suka bngt, dewasa dan bijaksana skli pak guru, semoga Tuhan memberkati 😊
Saya adalah orang Katolik..saya sangat bangga dengan pemikiran2 bapak yg seperti ini..dimana kita bisa belajar saling terbuka demi kemajuan NKRI.
He lasu
Semoga kedua belah pihak saling menghormati
Orang yang mau maju adalah orang yg mau belajar dan ga tinggi hati...tidak fanatik dg ajaran tertentu..mantap pak.
Pembelajaran yg bagus, untuk semua yg terlibat dalam pendidikan, baik Kristen dan Islam. Terimakasih pak guru , Tuhan memberkati!
Saya sekolah di Al azhar Kebayoran baru dan lulus sebelum tahun 2002 sewaktu masih memakai pemikiran Buya Hamka : Progressive dan mengamalkan Islam dengan ilmu pengetahuan. Gak ada ajaran ajaran aneh macam salafi apalai wahabi . Seragam kami sama dengan sekolah negeri : rok selutut dan kemeja lengan pendek. Guru guru agama kami yg wanita juga tidak ada yg berjilbab. Saat itu banyak sekali kegiatan kerja sams dengan sekolah sekolah top Indonesia lainnya, gak peduli agama nya apa, juga dengan pertukaran pelajar dengan JIS, bahkan dengan sekolah swasta di Australia. Entah kenapa sejak tahun 2002, mulai lah yayasan Al azhar dimasuki orang orang bermahzab salafi, dan mengubah segala pengajaran: wajib jilbab, kerja sama dengan sekolah non musim dihentikan, pengajaran agama juga malah lebih banyak menghapal agama saja. Malah ada slogan disana : mencetak manusia yg beragama dan berakhlak, bertolak belakang dengan apa yang diajarkan Buya Hamka : jika memang berakhlak ya pasti berilmu, jadi akhlak dan agama itu bukan untuk dijual dan dipamerkan tetapi diamalkan salah satunya dengan ilmu pengetahuan. Bisa dilihat kualitas Al azhar sekarang yg tambah jelek, bahkan bisa bisa nya dijadikan tempat berpolitik nya gerakan 212, dan PKS, guru guru nya bahkan ada yang jualan politik : pilih partai ..... karena kita ini ISlam. Laaah sekolah bukannya mengajarkan ilmu pengetahuan, bukan mengajarkan berpikir kritis, malah jadi tempat pembodohan bertopeng agama.
Ngeri banget kalau kyk gt. Sekarang pada lomba2 masuk sekolah Islam seperti pesantren dan bangga x anaknya hafal Qur'an. Kalau cuma hafal Qur'an aja gk mempelajari ilmu science dan teknologi gimana kedepannya.
@@fitriningsih3283
Itu namanya penumpulan akal. Orang yg kritis dan sering bertanya dianggap aneh daripada orang yg hapal banyak tapi g paham maknanya.
Secara g langsung itu juga brainwash agar manut-manut saja terhadap orang yg hapalannya banyak.
Hal ini akan memudahkan partai untuk menggaet massa seperti pada kejadian Ahok di Jakarta. PKS menggunakan ustadz dan ulama lokal untuk memilih yg beragama islam saja karena satu agama (ini juga praktik khilafah yg didalangi HTI).
@@democard1199 sayang banget,udah habis uang banyak, ilmu dpt setengah2, iklan dibrosurnya bukan main, bisa bhs Inggris, arab, dan menguasai IPTEK.
@@fitriningsih3283
Lebih baik jauhi sekolah islam dan negeri untuk sekarang. Terutama Islam Terpadu atau pesantren yg di pelosok (sering terjadi kasus guru cabul di pesantren pelosok), kalau negeri kepseknya pasti orang partai jadi g akan bener.
Benar. Dulu Al-Azhar selalu disebut ketika orang di Jakarta bicara tentang sekolah Islam yang bermutu. Ternyata, setelah menjamurnya sekolah2 Islam berlatar Ikhwanul Muslimin dsb, Al-Azhar menjadi gamang, seperti meragukan keislamannya sendiri (meragukan ajaran Buya Hamka?). Lanskap Masjid Al-Azhar pun berubah, dari yang tadinya berpohon rimbun nan teduh yang sesuai dengan iklim tropis, belakangan diganti menjadi pohon-pohon kurma, biar tampak "Islami", mungkin.
Wow....ini analisa yg luar biasa.... Bukan soal Islam Kristen, tetapi lebih kepada kemajuan pendidikan di tengah² bangsa kita🇮🇩
Trima kasih🙏🙏🙏🙏
Padahal sekolah Muslim banyak dapat bantuan pemerintah dari uang pajak, tp gmn lagi menteri agama saja sdh 2 orang ditangkap korupsi 🤷
@@albertprasetyo6846 sekolah2 kristen skrg banyk yg tutup sampe ratusan, cek berita terbaru
👍👍
@@albertprasetyo6846 iya pemerintah emang bikin resah!! Tp pengalaman pribadi sy sekolah di ponpes itu memang bener bener belajar (bisa di cek di Chanel Gontor) tp syg ilmu larinya cpt ngafalnya lambat
Alhamdulillah sii..keluarga saya bnyak juga di pesantren....adab ketemu guru...santun...nyuci baju...masak..smua serba sndiri.....dan setau saya...ki hajar dewantara juga jebolan pesantren..sekarang bnyak sekolahnya.....ada juga sekolah2 muhamadiyah.....
Saya muslim 20 th. Konten ini mungkin sangat sesak bagi kita terima tapi inilah kenyataan, ada kalanya kita dibawah. Yok lah umat islam, kita intropeksi diri dan lakukan perencanaan perbaikan. Mari bersifat "open minded". Karena nggak selamanya islam itu maju, ada kala nya islam juga dibawah.
Nah disaat dibawah itu, kita lah yg harus jadi penopang nya, misi kita adalah kembalikan islam seperti pada masa jayanya seperti pada zaman sahabat.., mereka sangat open minded, sadar akan pentingnya ilmu, mereka belajar ilmu untuk menjadi "pemain besar" dalam umat ini, artinya apapun profesinya akan bisa bermanfaat dengan ilmunya.
Intinya peradaban islam yg kuat dan makmur itu terbentuk bukan hanya mengembangkan dari aspek religi saja ya.., semua hal didunia ini harus di ilmui.
Jadilah pemain besar di profesimu, untuk umat ini🙏
Apapun agama nya... klo yg seperti ini memang harus di apresiasi... pemikiran untuk bangsa itu yg utama bukan untuk mayoritas atau minoritas.. secangkir kopi ku angkat buat pak Gembul... tetaplah berbagi kebaikan untuk semua manusia
Saya muslim tp keluarga besar sy mempercayakan pendidikan formal di sekolah Kristen.. karena masalah agama itu di bentuk di dalam keluarga baik ngaji dan lain2.
Sy sendiri dari TK hingga SMA pun bersekolah di salah satu yayasan kristen.. Jujur saja perbedaan nya sangat sangat jauh dngn sklh PD umumnya.. seperti contoh mengenai biaya apapun itu atau apabila ada masalah pihak sekolah selalu intens menghubungi orang tua atau wali murid sehingga tidak mengganggu siswa belajar.. di jenjang SMA itu tawaran beasiswa kuliah baik dalam dan luar negri sangat banyak aksesnya. Kemudian info pengembangan bakat ky yg hobi musik nyanyi olahraga sampai bidang ilmiah sains pun sekolah selalu mengikuti di berbagai ajang baik lokal nasional maupun internasional dan banyak lagi. Yg sangat sedikit di jumpai di sekolah muslim bahkan negri sekalipun. Dan satu lagi yg saya rasakan itu toleransi nya luar biasa.. justru nyinyiran dan olokan itu datang dari lingkungan tmpt tinggal di bilang kafir murtad karena masuk sekolah orang kafir.. termasuk teman teman main di kampung lingkungan tmpt tinggal sy kerap di buly seeprti itu.
Ini lah lucunya orang orang islam zaman sekarang, yaitu saling mengkafirkan sesama muslim, padahal dalam syariat itu dilarang dan mereka malah merasa sudah membela islam.....satu kata, Go*lok
Miris ya, tpi itulah knyataan masy indo skrg. Pda akhirnya yg open minded maju sendiri mninggalkan yg picik
Nam sekolah Kristen nya apa ka?
Nggak apa2 yang penting kita berkualitas. Surga dan Neraka itu Wilayahnya Tuhan....👍👍👍
Karena sejak dini mereka mereka yg membuly diajarkan untuk saling membenci bro, tetap semangat salam toleransi💪🙏
Selamat pak...anda termasuk org yang cerdas n berhikmat
Anak saya waktu SD, sekolah di sekolah negeri dan selama SD saya bisa merasakan bahwa anak saya tertekan selama 6 tahun, karna sekolah negeri selalu berorentasi nya kepada nilai nilai setinggi" nya, supaya SMP nya dapat negri. Anak saya mungkin sebagai anak yg tidak mempunyai kelebihan secara akademik. Alhasil nilai anak saya rendah dan tidak dapat SMP negri karna itu saat SMP anak saya sekolah di sekolah katolik, di sekolah katolik ini saya melihat anak saya lebih bahagia dan merasa lebih di hargai, karna di sekolah katolik anak saya tidak di tekan harus dapat nilai setinggi" nya, dari guru nya saya tau klu anak punya kelebihan di bidang yang lain, anak saya tidak bodoh seperti yg di cap oleh guru SD nya, dan sekarang anak saya sudah kuliah, bahkan anak saya sekarang menjadi asdos. Jadi menurut saya jgn terfokus pada nilai yg tinggi, cari potensi yg lain, karna setiap anak pasti punya kelebihan.
Beberapa kali ada di timeline, iseng2 coba dengerin, ternyata....
WAWASANNYA BENAR2 MANTAB
Memang begitulah yang saya lihat dan alami sendiri...
Yang satu orientasi menjadi SUPER,
yang satu lagi selalu bermental BAPER.
Kan BAPER TANDA TAK MAMPU...
Semangat sebarkan PENCERAHAN pak GURU!!
makasih dukungan dan doanya
Seandainya byk org muslim berfikir positif sprt anda, pasti lah tdk ada intoleran di indonesia yg kita cintai ini. 🙏🏻
Iyah
Dari dulu yang selalu melakukan tindakan intoleran adalah Islam bukan yang lain
@@bernardussuranto4601👍anda benar,
@@weninoberta7236 salam sejahtera dan sehat untuk muka Kakak diberikan kemudahan rezeki
@@bernardussuranto4601 salam juga, damai sejahtera untuk anda dan kita semua🙏🏻
sy Kristen.. sy berharap pemimpin" muslim yang ada di Indonesia mempunyai pikiran seperti ini.. edukasi di indonesia pasti akan meningkat
Sama bro gw islam tapi gw rada sebel ama ulama ulama
@@njoo_8 jihad jihad tai anjing wkwkwk gajelas
@@njoo_8 sama
@@richardi8640 wkwkwk sama sebel anjg
Yg penting jangan banyak apriori
Saya pernah mendapati cerita dari teman saya yg mondok di daerah kediri, anaknya suka membaca buku-buku filsafat hingga akhirnya gurunya penasaran, kamu kok pinter memangnya apa yang kamu baca apa? Si murid pun menjawab filsafat, akhirnya sang guru menjelaskan jgn belajar filsafat nnti kamu skeptis terhadap agama pelajari dulu disiplin ilmu yg 12 apa 15 saya agak lupa, kmu pelajari yg runtut urutan jgn kesana dulu.
Dari cerita ini yg saya tangkap seolah-olah ustad/guru² di ponpes.
Mereka menghalang-halangi muridnya untuk mempelajari filsafat, padahal dengan filsafat kita bisa mengetahui cara bernalar yg bener
Dsni kita berbicara soal pendidikan.
Bkn untk menjelekan agama.
Saya sngat sepaham,klo kita mau maju yg kita bljr dri yg maju..
Wah ini kece sih. Kalau di tempat saya, sekolah kristen memang lebih sering berprestasi, dan prestasinya itu merata antar murid bukan cuma orang-orang tertentu aja.
Saya ingat banget pas SMA kami mengadakan lomba akademik (MTK, IPS, dan IPA) untuk SMP se-provinsi, sebagai salah satu penanggung jawab program kerja, saya berkeliling juga ke sekolah-sekolah di kota saya untuk mengirimkan undangan untuk mengikuti perlombaan ke SMP. Dan perbedaan yang terasa, mayoritas sekolah negeri dan bahkan sekolah islam administrasinya lumayan sulit, pegawainya seperti acuh tak acuh, kalaupun ada yang pelayanannya bagus itu ada di SMP unggulan. Kagetnya saya adalah setiap kali ke sekolah kristen administrasinya cepat banget apalagi pas saya bilang saya mau mengundang untuk lomba, bahkan di beberapa sekolah wakil kepala kesiswaannya sampai minta poster lomba dan juga nanyain tentang lomba itu, dan benar pula mayoritas peserta lomba kami asalnya dari sekolah kristen, sifat kompetitifnya pantas dikagumi banget.
Ada juga di beberapa sekolah kristen, pengajarnya itu orang muslim, salah satunya kenalan saya, beliau orangnya berjilbab panjang tapi pengetahuan IPA-nya bagus banget dan orangnya asyik (Ibu itu sering diminta jadi pembina peserta lomba IPA sebelum ke OSN tingkat nasional) kagumnya saya, siswa-siswi di sana hormat banget dengan ibu itu misalnya pas selesai kelas masih ngejar ibunya untuk bilang terima kasih atau nanyain materi.
Beberapa muslim sekarang, saya sering mikir mereka kek mematikan pemikiran. Apalagi ada orang-orang yang kek "Untuk apa kuliah? Ilmunya gak dibawa ke akhirat" dll.
Sekolah ISLAM banyak pakai metode HAFALAN bukan pemahaman, gurunya pun cenderung nyari yg agak ke ustad ustadan
Luar biasa berbicara kebenaran.pahalamu besar di surga pak guru
Betul sekali
Mau Kristen mau Islam, Hindu, Budha dll
Kita harus meningkatkan sistem pendidikan kita
Ah nggak juga, kwalitas sekolah kristen yg bagus itu yg punya cina, yg guru dan muridnya juga cina, kalau sama2 pribumi masih lebih bagus sekolah Islam.
Semoga sekolah2 Kristen trus menjadi berkat bagi bangsa tercinta ini. 🙏🙏 pak guru Gembul
Aamiinn...
Amin
Amin
Pahala guru besar disurga, Tuhan memituangi anda Pa, semoga hikmah warifah dari Tuhan dilimpahkan Pa Gembul GBU
HaLLeLuYAH, Amin Ya RABBUNA YASU'A
AL-MASIH. ☦✝️🤲🤲☦🙏🙏✝️☦
HidupLah INDONESIA RAYA !!!
🙏🙏🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🙏🙏
N.K.R.I. Jaya !!! 💪💪👍👍
SaLam SADAR, SaLam WARAS,
dan SaLam KEMENANGAN, 💪💪
Saudara2 dan Saudari2. 🙏🙏👍👍
Semoga pak gembul memiliki rejeki yg melimpah, dan dpt mengamalkan ajaran Islam yg lurus dalam dunia pendidikan. Aamiin
Hampir 70% benar
Aku mantan guru kontrak di sekolah swasta berlebel agama islam. Saat pertama kali masuk sudah ditekankan untuk ikhlas ikhlas dan ikhlas, mengatas namakan agama. Sekolah yang saya tempati disana termasuk sekolah bonafit di kota saya. Spp bisa sampai jutaan. Dan tau berapa gaji saya?
30k perhari dan ketambahan full day school. Jadi perjam mungkin saya hanya di bayar 3k. Belum lagi masih di potong dengan iuran2 berkedok keagamaan.
Karena ga tahan akhirnya saya keluar..
Pada akhirnya sekolah islam hanya memperkaya pemilik yayasannya dengan mendoktrin keikhlasan di pegawainya namun menggaji ala kadarnya. Ironi sih..
sedih ya Pak..
@@anggiputri20 iya mbak
Mrmperkaya pemilik yayasan....itu sudah rahasia umum karna di doktrin masuk surga.wkwkkwkw
@@roysimangunsong9286 iya mas
Jualan agama...tapi ga mampu adil
Dia bisa sharing gini karna dia sudah merasakan, bahkan kalau saya punya sekolah pun saya akan rekrut dia sebagai guru karna cara berfikirnya yang maju dan komunikasi nya yg baik.
Kalau ada yg masih baperan sama beliau, gatau lagi dah bebel dan keras hati nya kaya apa.
Semangat dalam menyampaikan kebaikan pak.!
Seandainya bapak ada banyak, mungkin toleransi di Indonesia bakal mampu tercipta 100%.
Kalau saja orang Indonesia 30% penduduknya,cara berfikir seperti guru gembul pasti akan maju. Sippp
Dasar pendidikan yayasan Kristen = "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan."
Good
HaLLeLuYAH, Amin Ya RABBUNA YASU'A
AL-MASIH. ☦✝️🤲🤲☦🙏🙏✝️☦
HidupLah INDONESIA RAYA !!!
🙏🙏🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🙏🙏
N.K.R.I. Jaya !!! 💪💪👍👍
SaLam SADAR, SaLam WARAS,
dan SaLam KEMENANGAN, 💪💪
Saudara2 dan Saudari2. 🙏🙏👍👍
iya... meski jarang kegereja... tpi percaya diri kalian terhadap Tuhan tinggi.... kalian Hebat
@@bhimaagungkurniawan6871 Salam toleransi
Kasih
Tiba" muncul di beranda ,
Lihat judul nya , kepoo banget sama isi ..
Ternyata ngak nyesel dengar sampe abis .
😊😊Aku juga......penasaran ternyata Gak sia2 juga dengarin.....Karena gurunya punya Pemikiran TERBUKA DAN IMAN YG BENAR.😊😊👍👍👍
Bacot
🇹🇱❣️🤝🙏
Kolom komennya sejuk, trims sodara2 Muslimku.. semoga bangsa kita makin maju.
Indonesia Butuh orang cerdas seperti Beliau, Mantap Pak Guru sukses selalu ❤
pedas memang, tapi ini bukan perbedaan tentang agama kawan, ini tentang pendidikan bagaimana biar kita sama2 maju. salam NKRI
Indonesia Butuh Orang Cerdas Seperti bapak ini
Saya muslim.. dari sd hingga kuliah menempuh pendidikan di yayasan katolik, alhamdulillah saya sangat bersyukur atas ilmu dan keberagaman yang saya dapat😊
Biasanya mbanya doa bapa kami, salam maria, malaikat Tuhan sudah hafal😂
@@Menakuti alhamdulilahi rabbilalamin, mohon masukan mengenai materi video2 kami di ua-cam.com/channels/3hsoNpHTN3qM-J3OVO4q9w.html
krn.di sekolah Kristen kita diajarkan hakekat beragama
@@perbandinganislamkristenpo7856 knp isi kontennya hoax ?
Dan imannya tetepkan mas...👍👍
Saya muslim, dan saya menghabiskan kurang lebih 10th dr TK-SMP di sekolah Katolik, memang tidak dapat dipungkiri, sekolah Kristen atau Katolik mayoritas memiliki standar yg lebih tinggi dr sekolah pada umumnya, mungkin kecuali sekolah mahal ya.
Dan mungkin itu pula alasan orang tua saya menempatkan saya disana.
Dan saat itu pasti semua setuju (yg pernah sekolah di sekolah Kristen atau Katolik) saat ujian, kami diwajibkan mengikuti ujian umum juga (aka. ujian nasional) tp yg paling kami takuti iti ujian internal.
Soalnya mungkin hanya setengah bahkan kurang dr ujian negara. Tp tingkat kesulitannya dewa. Saya pernah dapat 9.75 (dr10) saat ujian negara, dan hanya 6.5 saat ujian internal untuk mata pelajaran yg sama.
Alhamdulillah untuk akidah sampai saat ini tidak goyah, malah menjadi semakin paham akan perbedaan dan memantapkan saya akan iman saya, sehingga perbedaan dijadikan warna hidup bukan sesuatu yg harus di perangi.
Harus seimbang antara dunia dan akhirat
Temen gue apa iya ini ?
Gue juga punya kawan dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah di yayasan Katolik, sampai sekarang masih Muslim bahkan imannya semakin teguh tanpa harus merendahkan agama lain.
Sudah jadi PNS.
@@aksandaruyp8426 bukan gan😂...ane sampe smp aja...
BTW just info ane sekeluarga
Saya, Adik, sepupu 2 orang (semua muslim), disekolah itu. Rata2 cuma sampe smp, soalnya sma cari negri biar gampang masuk Universitas nya...🙏
Saya katolik dan selalu sekolah di yayasan katolik. Sudah pasti pelajaran agamanya adalah katolik. Tapi pelajaran agama katolik nya di sekolah saya hanya 2jam seminggu. Apa sama ya di tempat kalian?
Sekolah kristen sangat menghormati murid/ guru yg non kristen walau si murid belajar disklh kristen... bgtu jg guru nya
Saya ingin semua sekolah islam mohon dengar guru gembul ini.
Kuncinya: kita terbelakang karena menjual agama. Bukan mengamalkan agama.
Nah bener
Terlalu fokus ke simbol tapi lupa esensi dan nilai
👍
Benaarr bangeeeet
Savage argument!!
Yuk jadi muslim yang cerdas ....(kayak guru Gembul 😉👍🏻)
Yang bapak ceritakan benar sekali. Saya kuliah di yayasan swasta Kristen. Biaya memang mahal. Tapi sepadan sama pendidikan dosen nya. Mantap. Membangun. Bahkan jam kuliah nya juga lumayan padat terus pendidikan baik jasmani dan rohani nya seimbang. Mental di uji menjadi kuat. Otak di latih menjadi hebat .
Ini salah satu kritik yang paling sakit dari pak guru. Semoga kami orang Islam bisa introspeksi.
saya juga guru walaupun ga gembul cuma somplak aja. tapi apa yg guru gembul katakan ada benarnya. ayooo lihat sisi postifnya jgn respon dengan emosi. mari sama2 kita bangun indonesia dengan pendidikan yang lebih baik apapun agama dari latar belakang sekolahnya. NKRI harus jaya 👍🏻🙏🏻
Sy seorang islam. Saat sd smp saya sekolah di sekolah katolik. Baru smk di sekolah swasta islam. Jujur sih selama sekolah sd smp itu toleransinya tinggi. Intinya makin tinggi ilmu dan pengetahuan makin tinggi juga toleransi nya.
Semoga sekolah Islam di Indonesia bisa berkualitas. Bisa mencetak sebaik2 manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.
Amen..
Saya kalo jalan2 ke pasar/ke mall sering lihat anak anak atau ibu ibu yg pakai kerudung/jilbab cantik cantik sekali tapi kalo mereka lagi minum jus/es plastiknya atau sampahnya sering buang sembarangan, katanya kebersihan adalah pangkal kesehatan/bagian dari iman. Jadi seperti apa yg pak guru utarakan emang benar adanya, kebersihan bukan hanya bersihkan gigi aja. Terima kasih pak guru 🙏🇲🇨🤝