Sampah Plastik diolah Jadi Paving Block
Вставка
- Опубліковано 1 жов 2024
- Pak Wasito adalah pengabdi lingkungan yang tinggal di Desa Kartikajaya Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal Jateng.
Meskipun tinggal di Kendal, beliau adalah ASN di Kabupaten Demak sebelum akhirnya pindah ke Kendal pada awal 2024 ini dan tercatat sebagai pegawai DLH Kendal.
Setiap libur biasanya sibuk dengan urusan mangrove atau kegiatan sosial lain, namun saat ini ada kesibukan baru yang digeluti, yaitu mengolah sampah atau mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Sampah plastik yang semakin hari semakin bertambah membuat Pak Wasito tergerak untuk terjun langsung ke medan perang.
Dibantu satu orang tetangga yang sudah terbiasa mencari barang bekas di sepanjang pesisir patebon, Pak Wasito membelanjakan alat-alat pengolahan sampah plastik secara mandiri. Berbekal ilmu yang didapat dari video di youtube, akhirnya Beliau memberanikan diri mempraktekkan langsung pembuatan paving block dari sampah plastik yang dilumerkan.
Pada proses yang boleh dibilang baru ini, tentunya banyak hal yang belum sempurna, maka dari itu Pak Wasito membuka lebar masukan dan kritik saran untuk menyempurnakan kegiatan yang beliau rintis ini.
Ide nya wooke'. Tapi asap pembakaran menjadi polusi yg berbahaya buat kesehatan. Kasih cerobong dan buat filter dari limbah industri... go green tenanan...
@@sofjandana7550 tepat sekali, karena ini tahap awal tentunya perlu banyak penyempurnaan.
mantap... ingat bahaya asapnya...#banksampahmajubahagia
Siap pak
Kadang saya itu mikir,, bisa nggak sih orang mbakar sampah asapnya masuk cerobong asap tapi cerobongnya dimasukkan lagi ke bak berisi air biar dingin dan asapnya jadi cair dan dibuang utk siram tanaman..
Kalau hasil cairannya msh berbahaya tinggal diolah lagi biar nanti benar2 aman 🤔
@@likbejo9372 mungkin asapnya dikabutkan lagi di satu ruangan agar berat. Jadi ada semacam sistem di sekitar cerobong yang menyemprotkan air dengan sangat lembut.
Semangat p Wasito sehat² pak.
Selalu menjadi sosok yg menginspirasi terkait lingkungan. Atmi demak
Semoga beliau sehat selalu agar bisa selalu menginspirasi
Itu asap dari pemasakan plastik bisa mencemari lingkungan dan sangat sangat bahaya buat lingkungan
@@junjungbirru4141 betul pak makanya dalam kegiatan ini membutuhkan banyak masukan
Saya juga lagi mencoba mengolah sampah plastik menjadi paving blok.untuk pembakaran menggunakan kompor oli bekas.
Pakai blower berarti ya om? Panasnya lebih maksimal ya
Mantap pak Wasito, semoga ilmunya bermanfaat.
Barakallah.
Usul untuk mesin pressnya kl pakai dongkrak hidrolik bisa lebih ringan. 👍🙏
@@winsuhartono semoga bisa berkembang ke arah sana. Terimakasih pak
licin atau gak ...di saat kena air
@@Rajagombal787 tidak, karena pas nyetak dikasih pasir jadi ada tekstur kasar nya
Maaf pak warsito
Saya juga pengelola sampah di wilayah kami metro lampung..
Untuk pembuatan alat cetak paping dan alat pres nya abis brapq njih pak
@@pww3287 ijin menjawab pak. Pak wasito memesan alat cetak di tukang las seharga 700rb, seperti alat cetak paving pada umumnya
Terimakasih pak,akhirnya sy punya jln keluar untuk mengolah sampah yg di buang warga di bantaran sungai
@@atikheliyati2359 semoga bisa menginspirasi, tapi tentu perlu penyesuaian di tiap tempat
Semoga bisa buat contoh ya...dan sehat selalu mas Andik dan pk warsito...
Aamiin.... Aamiin Ya Rabbal Alamiin...
Terima kasih pak kalau boleh tanya di mana beli cetakan nya
Salam dari riau
@@UjangEfendi-i2b salam kenal pak terimakasih sudah mampir. Untuk cetakan yg dipakai Pak Wasito ini pesan di bengkel las.
Tempat membakar apakah bisa diganti dengan bahan tanah? Gerabah tanah liat.
@@supriyatitismoyowati2258 menurut saya kurang maksimal jika menggunakan bahan non logam, tapi boleh juga dicoba, siapa tahu lebih efektif.
Saran pak maskernya pakai yang gas respirator karena bahaya terlalu lama menghirup karbon monoksida dan dioksida, karena kalau pakai masker biasa asap atau karbon masih lolos dan tetap terhirup 🙏🏻
Siap pak. Terimakasih atas masukanya, akan segera kami realisasikan agar lebih maksimal.
Trus kami ingin liat tutorial lengkap nya pak ...
@@pww3287 di video sudah cukup disampaikan urutanya pak
Daya tahan beban mas gmn?
@@sarladevabrturnip2314 sementara kelihatanya kuat, belum tahu kalau jangka panjangnya
Untuk ide pengelolaan sambah menjadi barang bermanfaat ini bagus, tapi ini banyak minusnya, (mungkin bapaknya terlalu Pecinta Alam sehingga lebih mengedepankan kreasi, tanpa pertimbangan berbagai aspek)
- asapnya berbahaya untuk orang-orang sekitar, apalagi asap plastik
- pembuatan paving bloknya cukup lama (tidak efisien)
- tampilan paving blok kurang enak dipandang, mudah kotor
- Penjualan akan sulit, sehingga sulit untuk dikembangkan jangka panjang
sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang, ini biar jadi PR instansi pemerintah untuk mengembangkan teknologi daur ulang yang aman🙏
@@jiwaberkahfarm berbagai teknologi memang sudah banyak diterapkan di berbagai daerah, tapi kebetulan di daerah kami pemerintahan nya belum mampu menciptakan terapan yg efektif. Masih pengelolaannya open dumping. Sedangkan apa yg dilakukan pak Wasito ini salah satu bentuk peran serta masyarakat untuk membantu pemerintah dalam mengelola sampah. Segala aspek yg timbul tentunya sudah dipertimbangkan, mana yg lebih baik dari yg kurang baik. Karena jumlah sampah yg begitu banyak akan sangat mengotori lingkungan, apalagi harus menunggu pihak² lain. Prinsipnya adalah selama itu bisa meminimalisir sampah, tentunya masih relevan untuk dilakukan.