it's ok. strategi boleh berasal dari banyak sumber. tapi yg terpenting niatnya. misal di Bali buka warung, trus pasang logo/tulisan halal, pas aja kan? yg jadi masalah adalah menggunakan halal tapi cara bisnisnya ngerampok. so, tergantung niatnya
Sebagai Negara dengan mayoritas muslim seharusnya indonesia bisa menjadi pemimpin dalam indusrti halal dunia, terimakasih pak Indra untuk penambah wawasan tersebut
Yg halal tidak selalu halal, yg haram tidak selalu haram, tergantung situasi kondisi manfaat dari mudharat , yg baik pun seperti agama akan berbahaya bila selalu melampaui batas ... Wallahu alam "Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 173) "Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya sesuatu yang paling saya khawatirkan atas umatku adalah syirik kepada Allah, saya tidak mengatakan bahwa mereka menyembah matahari dan juga rembulan, tidak pula menyembah berhala, akan tetapi mereka beramal untuk selain Allah dan syahwat/keinginan yang tersembunyi." (Narr. Ibnu Majah: 4195) "Ditengah-tengah kalian ada kitab Allah, baik orang hitam, merah dan putih, mereka mempelajarinya. Pelajarilah ia sebelum tiba suatu zaman yang ketika itu orang-orang yang mempelajarinya tidak melampaui batas tenggorokan mereka, mereka menegakkannya seperti ditegakkannya anak panah, namun mereka hanya menginginkan balasan yang disegerakan (materi duniawi) dan mereka tidak berharap pahala yang ditangguhkan (akhirat)." (HR. Ahmad: 21795) "Kalian dalam kebaikan membaca kitab Allah karena Rasulullah ﷺ masih ada pada kalian, namun akan datang kepada manusia sebuah zaman mereka pandai membaca Al-Qur'an sebagaimana mereka meneguk segelas air. Mereka mempercepat pahala mereka (di dunia) namun mereka tidak mendapatkannya kelak (di akhirat)." (Narr. Ahmad: 12027) "Rasulullah ﷺ menshalati para korban Uhud setelah delapan tahun, seolah-olah seperti perpisahan antara orang yang hidup dengan orang yang telah mati. Kemudian beliau naik mimbar seraya bersabda, "Sesungguhnya aku mendahului kalian, dan aku adalah saksi atas kalian. Sungguh, yang dijanjikan bagi kalian adalah telaga, dan aku benar-benar telah melihatnya di tempatku ini. Aku tidak lebih khawatir terhadap syirik yang kalian perbuat, akan tetapi aku sangat khawatir terhadap dunia yang akan kalian perebutkan." 'Uqbah berkata, "Dan itu adalah terakhir kali aku melihat Rasulullah ﷺ." (Narr. Bukhari: 3736)
Mantap pak indra. Cara dakwah yg sangat Efektif dan berbobot tanpa menghakimi 😀. Semoga banyak orang islam bisa belajar banyak dari pak indra. Islam butuh banyak orang seperti pak indra untuk membangun peradaban yg sudah lama tertinggal. Shalom 🌹
Topik yang bagus pak. sebagai mahasiswa ekonomi syariah menurut saya memang halal industry di Indonesia masih kurang, jika dibandingkan dengan total penduduk muslim di Indonesia. potensinya sangat besar, namun belum ada yang berani garap dengan segala risikonya
Syariah itu sulit penerapan dalam dunia bisnis, karena bisnis itu dunia kotor. Dan pemerintah serta pihak MUI terkadang tidak transparan dan ada permainan-permainan politik serta kultur sogok ijin keluar. Sehingga masyarakat yang produknya jelas2 halal kesulitan untuk daftar. Bahkan kadang institusi bisnis yang halal malah main kotor dan memeras orang
@@braham_1137 ini kalimat yg sudah lama muncul dan diulang2 karena diyakini banyak masyarakat: emang bisa prinsip halal menjaga ekonomi, keuangan, produksi, sosial, budaya, dll?? Sambil menunjukkan kasus2 yg menjadi bukti dari keyakinan umum tsb.. Btw, pemerintah itu otw banget untuk bangun ekosistem itu lho. & Kalo nyimak video di atas, bakalan ketemu clue2 nya. Kayaknya sektor ini yg jadi salah satu legacy yg lagi dibangun wapres sekarang yg merupakan ahli ekonomi Syariah. Meskipun kemarin saya ga nyoblos beliau, tapi saya ngamati kiprah beliau di bidang ini. Meskipun orang2 bilang beliau AFK banget jadi wapres 😅 Terus BTW banget Dr. Indra ini sering banget memancing viewers nya untuk menginvensi dan menginovasi segala sesuatu yg ada di masyarakat. Kayaknya keyakinan umum di atas itu bisa banget jadi bahan latihan kita semua, bahwa bisa banget halal itu diterapkan di berbagai sektor, dimana demand konsumsi dari multi sektor itu sangat besar, bahkan raksasa.. Kalo joke Dr Indra: dulu kita bayangin, bisa ga si ojek itu yg datengin kita & tarifnya udah jelas g pake nego? Pasti orang disekitar kita bakalan mematahkan pikiran kita dengan berbagai certita kasus
Jco, bread talk blom ada logo halal. Tarif resmi sertifikasi Halal BPJPH 1. Permohonan Sertifikat Halal: a. Usaha Mikro dan Kecil: Rp300.000 b. Usaha Menengah: Rp5.000.000 c. Usaha Besar dan/atau berasal dari luar negeri: Rp12.500.000 2. Permohonan Perpanjangan Sertifikat Halal: a. Usaha Mikro dan Kecil: Rp200.000 b. Usaha Menengah: Rp2.400.000 c. Usaha Besar dan/atau berasal dari luar negeri: Rp5.000.000 3. Registrasi Sertifikasi Halal Luar Negeri: Rp800.000
Kalau sertifikasi halal mahal ada biaya untuk kepentingan test lab, analisa tenaga ahli kimia dan agama ga masalah lah ya harusnya cuma kalau tarif gede hanya dokumen dan survey aja wadau juga jadi komoditas ntar label halal satu pemain lagi itu
Yang penting urusan cepat tidak bertele mengikuti perkembangan dunia bisnis dan industri yg sangat cepat . Etoz yg umum simasyarakat indonesia yg tau etos kerja birokrat yg mengatakan kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat jangan di budidayakan , semua HARUS BERGERAK CEPAT agar EKONOMI INDONESIA bergerak Cepat , menyejahterahkan masyarakat dan Kompetitif . Trmksh pa Indrawan atas pencerahannya dan promisi Entrasolnya
Benar pak, sekarang memang produk tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan umat muslim (terutama), tetapi juga telah berkembang menjadi gaya hidup dan tren di pasar global.
Niat baik akan menghasilkan hal baik... Menurut saya bagus ada sertifikat halal baik barang ataupun makanan. Masyarakat awam sangat terbantu sekali... Dengan catatan tdk membebankan keekonomian rakyat, mengingat harga barang2 sdh naik berjamaah...
Betul coach. Saya kerja di Klinik Hukum Rewang Rencang selaku konsultan perizinan. Para klien mengurus halal karena menangkap prospek pasar halal product. Makanan lama ada yang baru mengurus karena mengikuti tren halal. Ada juga produk non konsumsi seperti parfum, essensial oil dkk. Halal di Indonesia cukup strict dalam pengurusannya 👌
@@zxcvbnm-yy8bk mungkin bagus juga untuk menghindari bahan pembuatan atau lapisan dari kulit binatang najis, makanan hewan jg biar dijauhkan dari bahan haram agar si mpus tidak terkontaminasi dengan yang haram2 😀
Masalah agama harusnya jangan dijadikan alat bisnis. Setahu saya dalam Qur'an dan hadist tidak pernah mengajarkan barang halal selain makanan dan minuman.
@@zxcvbnm-yy8bk masuk kok, makanan kucing contohnya. apabila mengandung najis maka si empunya kucing pun akan terpapar najis dan tingkatan najis itu berbeda2. misal najis mughaladoh yaitu najis besar ada yg harus di sucikan secara khusus tergantung jenis bentuk najisnya (padat, cair). untuk barang elektronik juga apa dulu nih ? apakah tv ? apakah mesin cuci ? kalo mesin cuci pun sama seperti paparan diatas cara penyucian benda yg bernajis harus menggunakan metode bwrbeda mulai dari jenis najis dan bentuk dari najis teesebut.
Semoga jd kesempatan baik UMKM Indonesia untuk bisa masuk pasar halal global. Pemerintah & pengusaha menengah atas.. hrsnya jd katalisatornya...demi kepentingan ekonomi nasional
HNI (Halal Network International) adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang jargonnya adalah 'Penguasa Pasar Halal Dunia', namun keberpihakan Indonesia pada produknya agak dipertanyakan, karena dalam mendapatkan ijin dan berbagai sertifikasinya sehingga bisa dipasarkan, sangat sulit didapatkan. Begitupun dalam mendapatkan perijinan ulang kadang dipersulit, padahal produknya tidak bermasalah dalam produksi dan pemasarannya.
labeling halal bagus aja, tapi lebih ke makanan dan produk2 yg arahnya ke pemakaian langsung ke tubuh spt obat dll. kalau elektronik dll mungkin bisa menggunakan kata syariah. tapi at the end, apapun label nya, yg terpenting niat nya bener, bisnis dengam benar gak ngerampok. karna ada bidang bisnis menggunakan halal atau syariah tapi cara nya "ngerampok" atau lebih tepatnya lebih ambil banyak keuntungan dibanding yg gak pake label halal/syariah. tapi pak indra bagus menjelaskannya, dan spt memberi ide segar juga. keep it up!
Halal atau tidak halal hanya label untuk mengiring komsumen lebih meminati produk. Target market nya sudah jelas yg fanatik akan label halal. Dunia ini dari dahulu tanpa label halal pun tidak ada problem.
11:45 "seberapapun besar botol nya kalau lehernya sempit tetep aja keluar pelan-pelan" hadoo aku jadi inget tugas artikel yang ku bikin semester lalu, kebetulan topiknya informatika dan pendidikan, aku ambil usecase untuk anak SD dan ada soal yang ku berikan kepada mereka mengenai konsep informatika gambaran nya sama seperti quotes nya pak indra, tjakep bener emang kepake. hehehe
Terima kasih pak Doktor atas ilmunya, makin kesini apa yg di ceritakan guru guru sekolah Kita dulu tentang Indonesia yg kaya, yg masyarakatnya ramah ternyata halu. Negara Kita hanya pasar, sasaran empuk negara asing krn rakyat sampe yg duduk di pemerintahan kunsumtif
Halal cuman dijadiin sebagai cara mendapatkan target market yg sedang tumbuh.. Seperti bank syariah.. Dibentuk karena market muslim hijrah semakin meningkat.. Padahal isinya sama aja
Yang saya takutin dari tren Halal ini adalah bad actors yang memanfaatkan sertifikasi halal untuk kepentingan bisnis mereka, dan bukan ke proses dalam memproduksi produk mereka yang mengikuti standar Halal. Mungkin saja saat sertifikasi dalam proses pengecekan, audit, dsb. proses produksi dan produknya itu sudah sesuai mengikuti standar Halal. Tapi kita sebagai consumer gak tau setelahnya, kan? Bisa aja para "bad actors" itu memanfaatkan sertifikasi halal untuk hanya sekadar menambah value dari sebuah produk supaya lebih laku, dan bukan fokus ke tanggung jawab kepada proses produksi ataupun produknya untuk mengikuti standar halal. Bisa jadi setelah "bad actors" itu mendapat sertifikasi halal, hal itu hanya dijadikan alat marketing dan penampilan belaka. Dan di belakang layar pada saat produksi, mereka masa bodoh dengan proses produksi yang mungkin aja gak dibolehkan secara agama. Yang penting produk bisa kejual. Karena saya percaya, di mana ada market, di situ pasti ada pihak yang mencoba exploit dengan keras market tersebut meskipun dengan cara yang tidak etis. Apalagi yang terkait dengan gaya hidup kaum sebuah umat beragama, ini hal yang sensitif banget kalau disalahkan gunakan.
Izin menanggapi, ketika perusahaan sudah Halal certified, maka perusahaan harus siap di sidak/audit kapan saja, perusahaan juga wajib melaporkan setiap perubahan proses produksi/komposisi produksi, jadi sekecil apapun perubahan produk , BPJPH/MUI pasti tahu, Kurang lebih seperti itu mekanisme BPJPH/mui untuk memantau komitmen perusahaan dalam menerapkan kehalalan.
Barangnya dilabeli halal tetapi dibuat dgn cara2 tdk halal, spt kasus minyak goreng yg dikemas ulang. Besok2 kondom juga dilabeli halal agar bisa dipakai bermesum ria.
Marhaban Ya Ramadhan. Bulan suci nan berkah kembali menyapa. Selamat menjalankan Ibadah Puasa 1443 ,semoga kita semua diberikan Kekuatan dan Kesehatan selalu. Aamiin
Pak… Selain cara pengolahan dan penyajian data yg pak indra share yg enak banget dikonsumsi untuk belajar. Saya kagum banget sama hasil research pak indra. Kalo boleh share tips soal research market dong pak. Saya penasaran soal gimana struktur research market yg bener dari pov bisnis
Terima kasih pak Indra ulasannya dan telah juga mengulas sedikit mengenai KNEKS tempat saat ini saya berkarya. Mohon dukungannya terus menguatkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah 🙏
Halal bukan cuma sekedar gaya hidup atau di pandang sebagai bisnis cuan... MUI lama dalam menetapkan kehalalan produk (ya di lihat dlu faktornya kenapa?). Kalau menurut saya bisa jadi karna mmng benar² di telaah produknya beneran halal atw nggak.. Jd bukan cuma sekedar kerja target halal² tau tau cuma sekedar legalitas aja... 😂😂
Tapi satu hal yang harus menjadi perhatian bahwa jangan karena target wisata halal kebudayaan asli disekitar dihilangkan dengan konsep halal. NKRI ini banyak keaneka ragaman suku dan budaya dan berbagai macem suku dan agama, kita tidak boleh melupakan itu justru harus menghargai dan menghormati suku dan budaya setempat. Justru negara akan berkembang dan rakyatnya bisa menghormati bangsanya jika rakyatnya cinta akan suku dan budayanya serta menghormatinya. Bisnis bisa kita cari cari berbagai opsi yang lain tanpa harus mengorbankan atau melupakan diri sendiri dari mana dan siapa kita yang sebenarnya Justru negara lain akan menghormati kita karena kita memegang teguh dan melestarikan budaya kita yang sebenarnya. Terima kasih salam hormat saya ini sekedar pemikiran saya mengenai industri halal yang implementasinya dilapangan kurang tepat dan butuh riset analisis market yang baik untuk jangka panjang. 🙏🙏🙏
Dan yg lebih bikin heboh, bnyk non-muslim juga yg ikut campur dalam industri halal ini, terutama aturan dlm produk halal yg cukup ketat. Tapi mereka (non-muslim) ga sadar, bahwa konsumennya itu org muslim yg butuh kepastian mengenai produk halal
bagus untuk indonesia logo halal indonesia (identik budaya indonesia) sehingga orang luar negri cuma lirik aj sdh tau itu dr indonesia. knp harus budaya jawa.. tenang.. nnt budaya daerah yang lain juga kena,
Hal yg membuat pemerintah lama ialah sistem belum terdigitalisasi. Saya pernah dapet klien dr perusahaan pemerintah semua masih jadul pakai excel tidak ada sisitem IT yg mempercepat birokrasi.
pernah ada di media tentang penolakan label halal di suatu daerah, ini berkebalikan dengan semangat daerah tersebut menarik minat wisatawan lokal yg mayoritas muslim. Jika pemerintah daerah tidak sanggup menyelesaikan masalah ini, maka para wisatawan itu akan berpikir berkali-kali untuk datang ke wilayah tersebut, tentu akan menjadi kerugian besar bagi wilayah tersebut.
Halal itu udah mengglobal, bahkan yang bukan Islam pun sadar potensinya. Prinsipnya adalah ketersediaan fasilitas ramah muslim untuk beribadah saat berwisata dan makanan yg terjamin kehalalannya. Khusus makanan halal, ini gak bisa sembarangan memang. Dengan logo halal resmi ini orang nonmuslim bisa jualan makanannya ke org2 Islam dgn meyakinkan tanpa harus nambah2 simbol Islam di tempat kerjanya
Yg merajai industri halal justru negara yg bukan mayoritas muslim seperti brazil, australia dan korea, sedangkan negara mayoritas muslim hanya dijadikan pasar/konsumennya saja
saya sebagai rakyat jelata jujur " takut ntar pakai logo halal malah ribet urusannya, malah diteror mafia pajak dan sekutunya, malah disalah2kan meski jelas2 benar, ahh.. takut ah. jika ditanya " apakah anda tidak percaya dengan jaminan pemerintah tentang keamanan dan penegakan hukum? jawaban saya :" 100%ENGGAK"maaf ini adalah kejujuran dari lubuk hati yang paling dalam.. sedalam cintaku padamu.. ahhaaayyy ❤❤❤❤
Sebenarnya indo sangat berpotensi dlm negerinya sendiri. Kita besar tapi import mulu jd konsumen mulu gk berani jd produsen padahal potensi sangat besar
Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia seharusnya label yg ditempelkan di kemasan produk kebalikannya dr yg tertera sekarang. Karena yg kita butuhkan adalah produk mana saja yg tidak bisa kita konsumsi sebagai seorang muslim. Berbeda dg beberapa negara yg jumlah penduduk muslimnya minoritas, LABEL HALAL sangat membantu buat kita untuk mencari produk yg aman dikonsumsi.
1:54 saat ini Kristen agama terbesar dgn pemeluk 32% total penduduk dunia. Sedangkan Islam di posisi kedua dengan pemeluk 24% penduduk dunia. Tapi di 2050 islam naik jadi 29% ? Wow... Membagongkan
Topik ini sudah lama beredar tetapi banyak yang tidak sigap dalam menyikapinya dari mulai tempat wisata halal, import barang halal yang bahkan informasinya jauh sebelum hangatnya berita pilpres 2019 muncul ke publik, pada saat itu banyak orang yang acuh bahkan meremehkan potensi ini dengan ejekan dan hinaan, sehingga yang muncul sekarang adalah hanya sekedar potensi cuannya saja bukan eksistensi halal itu sendiri, dan wajar kalau memang Indonesia ketinggalan disektor manapun karena bahasannya saja baru ada sekarang dan yang dibahas hanya potensi cuannya saja dengan terbitnya logo halal yang baru, well hanya Allah yang tahu, manusia hanya berusaha sebaik-baiknya
Suka tidak suka, Halal memang sudah jadi lifestyle global, marketnya bukan hanya muslim. Secara tidak sadar, perusahaan yang pemiliknya non-muslim pun pada akhirnya sekarang menjual produk halal ke sesama non-muslim. Dan ini terjadi hampir di seluruh dunia. Marketnya akan lebih luas dari yang dikira. Jadi memang sudah sewajarnya Indonesia harus gerak cepat jangan sampai ketinggalan.
sertifikasi produk di luar halal sbny bnyk, ky eco friendly, organic, energy consumption rating dll niatnya baik tp gak inklusif menurut saya saat definisi halal diekspansi di luar definisi awalnya dan label sertifikasi di luar scope halal gak mengurangi nilai kebaikan, misal sertifikasi anti child worker atau sertifikasi organic otomatis sesuai dgn ajaran agama
Setuju mba bener banget sertifikasi selain halal banyak banget sebenernyaya... Tapi yang disayangkan karena halal udah masuk ranak politik , dimana kemenag ngeluarin hukum yang mewajibkan semua barang gunaan harus halal, mau ga mau perusahaan bakal nge alokasi in dana nya buat yang wajib dulu yaitu sertifikasi halal.ketimbang sertifikasi lain yanh sifatnya hanya 'value added' & tidak mandatory :(
Klo g salah di Thailand ada label halal dan dhohir/suci. Untuk selain produk makanan, seperti pakan kucing itu pke srtifikasi suci, yg berarti bebas bahan baku najis.
Adik saya bersama keluarga suaminya pernah buka bakery dan pastry dan es krim yg komposisi ingredientnya byk menggunakan susu kambing ettawa, krn kapasitas produksi susu peternakan kambing keluarga mereka yg berlimpah. Nama bakery-nya "Cabrita". Sudah dpt sertifikasi Halal jg dari MUI. Sayang tutup krn bagian pemasarannya tdk efektif dan lokasi bakery agak jauh dari pusat perbelanjaan. Mau menyewa disekitar mall biaya sewanya terlalu mahal.
Itu karena kita di Indonesia, negara yang relatif pangannya self sufficient. Kita ga banyak impor sana-sini Bayangin negara macam Timur Tengah yang emang ga punya sumber daya alam. Mayoritas produk pangan di negara mereka pasti impor. Dan impor nya dari negara berpenduduk non-Muslim, makany sertifikasi halal itu penting. Sy ga heran tadi waktu tahu Negara dengan Industri halal yang kuat justru Brazil dan Australia. Karena memang dua negara ini kan Global Food Basket, dalam artian negara pengekspor pangan global dan konsumennya bukan cuman negara muslim doank.. Pasti relationship ekspor impor dengan Mesir, Saudi, Iran dsb nya pasti besar banget.... Artinya Indonesia itu industri nya masih domestic oriented.... belum international oriented. Surprisingly logo Halal itu lebih penting buat masuk ke pasar global ketimbang pasar domestik.
Nice bang indra penjelasannya..tapi sebagai penyelenggara sertifikasi halal BPJPH untuk dapat menyempurnakan sistem adminitrasinya karna dinilai masih lambat, sehingga untuk mengurus perizinan edar MD/ML BPOM dapat terhabat, untuk mencantumkan logo halal pada produk harus upload sertifikat halal.
kita org muslim tahu llah yaa untuk menjadi halal di syariat islam banyak syarat yg hrus d pegang teguh dan ga bs d tawar,, tp sekarang cap halal menjadi gaya hidup utk mendpatkan uang lebih, apakah ini yg di sebut mencari makanan halal itu susah? pdhal dmna2 cap nya halal. tp klo ga makan jg mati, untg sbntr lg puasa menjadikan potensi utk makan berkurang.
Bener banget pal indra argumentasi nya tentang Indonesia yang harus menyusul menjadi negara top halal di segala jenis. Tapi apakah proses lembaga di luar MUI akan menjadi jaminan ke Halal-an nya. #Indonesiatobetophalalontheworld
Cerdasnya para kapitalis dunia meng-komodifikasi agama (Islam) menjadi ladang segar bisnis mereka. Sekali lagi, kebodohan (negara miskin mental) adalah jalan yang memang dibuat oleh para imperialis kontemporer... Jadi? silahkan menghadapi para raksasa yang "menggunakan" agama tanpa berpikir resiko peng-kotak-an toleransi sekaligus penciptaan jarak kepada KEBERAGAMAN. Resiko depresi sosio culturalnya bahkan potensi konflik agama??? tanggung penumpang-lah!...Raksasa2 itu kan kaum Pandai dan berkuasa ? bukan kaum bongkok yang miskin dan haus pujian apalagi eksistensi. Bisnis berkedok halal, adalah salah satu pelipur lara setelah minyak menjadi bukan komoditas yang molek lagi di masa depan! Jadi pertanyaannya, KERANJANG BESAR macam apa sebenarnya KOMODIFIKASI HALAL ini? Mengapa di kasta tertingginya, penata teori, pemain utama, pengompor dan sebagainya justru pihak yang tidak termasuk bagian dari term halal itu sendiri????😂😂
Selalu tertinggal, kapan Indonesia bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki...? Sawit, kedele, minyak bumi... potensi contoh konkrit Saatnya pasca pandemi membangun kemandirian.. perubahan perilaku
Pak dr.indrawan saya kurang yakin kalau apa² di label halal akan menjadi lebih baik minyak goreng aja ada halal nya tapi karena terlalu banyak perkebunan kelapa sawit malah membuat daerah sekitar perkebunan jadi kesulitan mendapatkan air bersih dan pemerintah sekarang karena minyak goreng langka menyuruh para produsen minyak goreng di buat lebih banyak berarti makin banyak tumbuhan kelapa sawit yang di tanam hal hasil pasti menyebabkan kekeringan itu bukan sesuatu yang baik pak dr.indrawan
Indonesia sebagai negara yg mayoritas muslim, seharusnya lebih berfokus pada SERTIFIKASI NON-HALAL. Karena mayoritas muslim, sudah sewajarnya produk2 di Indonesia halal.
Harusnya Pemerintah mengharuskan semua makanan minuman termasuk obat2an mempunyai sertifikasi. Sertifikasinya ada 2, Halal dan Haram. Kenapa ada sertifikasi Haram? Untuk melindungi umat muslim tentunya dari pengusaha yang masih "haram" namun tidak mengurus atau berniat "menghalalkannya" baik dari sisi bahan baku, pengolahan, dsbnya. Jadi ga ada lagi "lagi diurus.. dari dulu sampe sekarang jawabannya itu mulu".
@@THUNDERKIRINJAJ Islam itu tidak memberatkan. Sama seperti membeli ayam potong baik mentah ataupun matang. Apakah ada jaminan pemotongnya membaca bismillaaH? Apakah harus kita cari tahu siapa yang memotongnya dan kita tanyakan ayam tsb sudah dipotong dengan membaca bismillaaH atau belum? Nah standar Halal tersebutlah yang membantu umat. Apabila Produsen berlaku curang (seperti yang anda sebutkan) maka bukan lagi perkara antara sesama (karena ga ada yang tahu) melainkan perkara antara dia dengan Tuhannya.
saya tersenyum kecut saja. selamat berpuasa pa Indra dan para penonton setianya. semoga kita bisa memaknai Halal yang bukan sekedar sertifikasi itu
Halo baraya.
sehat selalu baraya
Halo Pak Guru Gembul
it's ok. strategi boleh berasal dari banyak sumber. tapi yg terpenting niatnya. misal di Bali buka warung, trus pasang logo/tulisan halal, pas aja kan? yg jadi masalah adalah menggunakan halal tapi cara bisnisnya ngerampok. so, tergantung niatnya
Betul Halal bukan cuma sertifikasi, tetapi cara mendapatkan, cara mengolah, komposisi bahan dan cara menjual.
Sebagai Negara dengan mayoritas muslim seharusnya indonesia bisa menjadi pemimpin dalam indusrti halal dunia, terimakasih pak Indra untuk penambah wawasan tersebut
sama-sama
Emang ia. Indonesia Ketua Sertifikat Halal Dunia
maju terus chanelnya pak indra gass
Setuju.. asalkan masuk akal.. dan tidak kebabblasan diwajibkan pakai logo halal untuk lampu penerangan, kulkas, obeng, lemari, dll
mahal kalo ga impor cm kelas atas yg mampu beli produknya
Langsung nonton dong, menjelang ramadhan nonton konten pak Indra yg ga cuma halalan tapi juga toyyiba, sukses selalu pak indra
Yg halal tidak selalu halal, yg haram tidak selalu haram, tergantung situasi kondisi manfaat dari mudharat , yg baik pun seperti agama akan berbahaya bila selalu melampaui batas ... Wallahu alam
"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 173)
"Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya sesuatu yang paling saya khawatirkan atas umatku adalah syirik kepada Allah, saya tidak mengatakan bahwa mereka menyembah matahari dan juga rembulan, tidak pula menyembah berhala, akan tetapi mereka beramal untuk selain Allah dan syahwat/keinginan yang tersembunyi." (Narr. Ibnu Majah: 4195)
"Ditengah-tengah kalian ada kitab Allah, baik orang hitam, merah dan putih, mereka mempelajarinya. Pelajarilah ia sebelum tiba suatu zaman yang ketika itu orang-orang yang mempelajarinya tidak melampaui batas tenggorokan mereka, mereka menegakkannya seperti ditegakkannya anak panah, namun mereka hanya menginginkan balasan yang disegerakan (materi duniawi) dan mereka tidak berharap pahala yang ditangguhkan (akhirat)." (HR. Ahmad: 21795)
"Kalian dalam kebaikan membaca kitab Allah karena Rasulullah ﷺ masih ada pada kalian, namun akan datang kepada manusia sebuah zaman mereka pandai membaca Al-Qur'an sebagaimana mereka meneguk segelas air. Mereka mempercepat pahala mereka (di dunia) namun mereka tidak mendapatkannya kelak (di akhirat)." (Narr. Ahmad: 12027)
"Rasulullah ﷺ menshalati para korban Uhud setelah delapan tahun, seolah-olah seperti perpisahan antara orang yang hidup dengan orang yang telah mati. Kemudian beliau naik mimbar seraya bersabda, "Sesungguhnya aku mendahului kalian, dan aku adalah saksi atas kalian. Sungguh, yang dijanjikan bagi kalian adalah telaga, dan aku benar-benar telah melihatnya di tempatku ini. Aku tidak lebih khawatir terhadap syirik yang kalian perbuat, akan tetapi aku sangat khawatir terhadap dunia yang akan kalian perebutkan." 'Uqbah berkata, "Dan itu adalah terakhir kali aku melihat Rasulullah ﷺ." (Narr. Bukhari: 3736)
birokrasi penerbitan sertifikasinya juga harus halal.
jangan cuma pelaku usahanya saja yg dituntut halal.
Setuju, halal adalah gaya hidup...halal adalah akar kebaikan..
Halal juga menjadi syarat dalam berbisnis, cara dalam memperoleh harta..
Mantap pak indra. Cara dakwah yg sangat Efektif dan berbobot tanpa menghakimi 😀. Semoga banyak orang islam bisa belajar banyak dari pak indra. Islam butuh banyak orang seperti pak indra untuk membangun peradaban yg sudah lama tertinggal. Shalom 🌹
Pada akhirnya manusia akan paham, kalau tempat kembali atau sumber kebaikan hirup itu bersumber dari syariat Islam...
Topik yang bagus pak. sebagai mahasiswa ekonomi syariah menurut saya memang halal industry di Indonesia masih kurang, jika dibandingkan dengan total penduduk muslim di Indonesia. potensinya sangat besar, namun belum ada yang berani garap dengan segala risikonya
Syariah itu sulit penerapan dalam dunia bisnis, karena bisnis itu dunia kotor. Dan pemerintah serta pihak MUI terkadang tidak transparan dan ada permainan-permainan politik serta kultur sogok ijin keluar. Sehingga masyarakat yang produknya jelas2 halal kesulitan untuk daftar. Bahkan kadang institusi bisnis yang halal malah main kotor dan memeras orang
@@braham_1137 ya justru disanalah peran Islam pa, para nabi dan rosul pun datang di dunia yang udah seperti ini untuk meluruskan kehidupan.
@@secreightcreatorspace Wth are you talking about
@@braham_1137 ini kalimat yg sudah lama muncul dan diulang2 karena diyakini banyak masyarakat: emang bisa prinsip halal menjaga ekonomi, keuangan, produksi, sosial, budaya, dll?? Sambil menunjukkan kasus2 yg menjadi bukti dari keyakinan umum tsb..
Btw, pemerintah itu otw banget untuk bangun ekosistem itu lho. & Kalo nyimak video di atas, bakalan ketemu clue2 nya.
Kayaknya sektor ini yg jadi salah satu legacy yg lagi dibangun wapres sekarang yg merupakan ahli ekonomi Syariah.
Meskipun kemarin saya ga nyoblos beliau, tapi saya ngamati kiprah beliau di bidang ini. Meskipun orang2 bilang beliau AFK banget jadi wapres 😅
Terus BTW banget Dr. Indra ini sering banget memancing viewers nya untuk menginvensi dan menginovasi segala sesuatu yg ada di masyarakat. Kayaknya keyakinan umum di atas itu bisa banget jadi bahan latihan kita semua, bahwa bisa banget halal itu diterapkan di berbagai sektor, dimana demand konsumsi dari multi sektor itu sangat besar, bahkan raksasa..
Kalo joke Dr Indra: dulu kita bayangin, bisa ga si ojek itu yg datengin kita & tarifnya udah jelas g pake nego? Pasti orang disekitar kita bakalan mematahkan pikiran kita dengan berbagai certita kasus
Jco, bread talk blom ada logo halal. Tarif resmi sertifikasi Halal BPJPH
1. Permohonan Sertifikat Halal:
a. Usaha Mikro dan Kecil: Rp300.000
b. Usaha Menengah: Rp5.000.000
c. Usaha Besar dan/atau berasal dari luar negeri: Rp12.500.000
2. Permohonan Perpanjangan Sertifikat Halal:
a. Usaha Mikro dan Kecil: Rp200.000
b. Usaha Menengah: Rp2.400.000
c. Usaha Besar dan/atau berasal dari luar negeri: Rp5.000.000
3. Registrasi Sertifikasi Halal Luar Negeri: Rp800.000
Lumayan juga ya harganya. Perpanjangan setiap berapa tahun sekali?
Kalau sertifikasi halal mahal ada biaya untuk kepentingan test lab, analisa tenaga ahli kimia dan agama ga masalah lah ya harusnya cuma kalau tarif gede hanya dokumen dan survey aja wadau juga jadi komoditas ntar label halal satu pemain lagi itu
Ada biaya plusnya 😂 Padahal orang2 suci yang memegang
@@alifaivy1880 setiap 4tahun sekali...
Yang penting urusan cepat tidak bertele mengikuti perkembangan dunia bisnis dan industri yg sangat cepat . Etoz yg umum simasyarakat indonesia yg tau etos kerja birokrat yg mengatakan kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat jangan di budidayakan , semua HARUS BERGERAK CEPAT agar EKONOMI INDONESIA bergerak Cepat , menyejahterahkan masyarakat dan Kompetitif . Trmksh pa Indrawan atas pencerahannya dan promisi Entrasolnya
sbg mayoritas muslim harusnya bukan sertifikasi halal yg diperbanyak, tp kasih tanda makanan2 yg tidak halal
Selamat menunaikan Ibadah Puasa untuk Coach Indra dan kaum Muslim Indonesia
Semoga konten-konten bapak dapat mengisi dahaga keilmuan kita semua
Benar pak, sekarang memang produk tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan umat muslim (terutama), tetapi juga telah berkembang menjadi gaya hidup dan tren di pasar global.
sememangnya Halal dan Islam secara umumnya adalah gaya hidup. Jadi klo halal jadi gaya hidup yha gak heran. Asal jgn dibisnisin asal2an. Itu aje
Niat baik akan menghasilkan hal baik...
Menurut saya bagus ada sertifikat halal baik barang ataupun makanan. Masyarakat awam sangat terbantu sekali...
Dengan catatan tdk membebankan keekonomian rakyat, mengingat harga barang2 sdh naik berjamaah...
Betul coach. Saya kerja di Klinik Hukum Rewang Rencang selaku konsultan perizinan. Para klien mengurus halal karena menangkap prospek pasar halal product. Makanan lama ada yang baru mengurus karena mengikuti tren halal. Ada juga produk non konsumsi seperti parfum, essensial oil dkk. Halal di Indonesia cukup strict dalam pengurusannya 👌
tapi seringkali benda yang dilabeli halal tidak masuk akal
masa iya alat elektronik & makanan kucing dihalalkan
@@zxcvbnm-yy8bk mungkin bagus juga untuk menghindari bahan pembuatan atau lapisan dari kulit binatang najis, makanan hewan jg biar dijauhkan dari bahan haram agar si mpus tidak terkontaminasi dengan yang haram2 😀
Masalah agama harusnya jangan dijadikan alat bisnis.
Setahu saya dalam Qur'an dan hadist tidak pernah mengajarkan barang halal selain makanan dan minuman.
@@gamezoner3 bukankah bisnis harus sesuai agama?
@@zxcvbnm-yy8bk masuk kok, makanan kucing contohnya. apabila mengandung najis maka si empunya kucing pun akan terpapar najis dan tingkatan najis itu berbeda2. misal najis mughaladoh yaitu najis besar ada yg harus di sucikan secara khusus tergantung jenis bentuk najisnya (padat, cair). untuk barang elektronik juga apa dulu nih ? apakah tv ? apakah mesin cuci ? kalo mesin cuci pun sama seperti paparan diatas cara penyucian benda yg bernajis harus menggunakan metode bwrbeda mulai dari jenis najis dan bentuk dari najis teesebut.
Mantap! Tambahan wawasan bagi kami2 pelaku industri pariwisata halal. Semoga 'halal brand' semakin dapat mengembangkan ekosistem nya semakin besar.
Semoga jd kesempatan baik UMKM Indonesia untuk bisa masuk pasar halal global. Pemerintah & pengusaha menengah atas.. hrsnya jd katalisatornya...demi kepentingan ekonomi nasional
HNI (Halal Network International) adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang jargonnya adalah 'Penguasa Pasar Halal Dunia', namun keberpihakan Indonesia pada produknya agak dipertanyakan, karena dalam mendapatkan ijin dan berbagai sertifikasinya sehingga bisa dipasarkan, sangat sulit didapatkan. Begitupun dalam mendapatkan perijinan ulang kadang dipersulit, padahal produknya tidak bermasalah dalam produksi dan pemasarannya.
labeling halal bagus aja, tapi lebih ke makanan dan produk2 yg arahnya ke pemakaian langsung ke tubuh spt obat dll. kalau elektronik dll mungkin bisa menggunakan kata syariah. tapi at the end, apapun label nya, yg terpenting niat nya bener, bisnis dengam benar gak ngerampok. karna ada bidang bisnis menggunakan halal atau syariah tapi cara nya "ngerampok" atau lebih tepatnya lebih ambil banyak keuntungan dibanding yg gak pake label halal/syariah. tapi pak indra bagus menjelaskannya, dan spt memberi ide segar juga. keep it up!
Di sini ilmu kita bertambah, update informasi terkini dan melek perubahan. Semua dapet.
Masya Allah adem bgt kata2 2 mnt terakhir nya coach, cocok coach jd ustad
Halal atau tidak halal hanya label untuk mengiring komsumen lebih meminati produk. Target market nya sudah jelas yg fanatik akan label halal. Dunia ini dari dahulu tanpa label halal pun tidak ada problem.
nahhhh...iya, kalo soal makanan dan produk kosmetik sih oke aja, tapi kalo kulkas dan makanan kucing?
11:45 "seberapapun besar botol nya kalau lehernya sempit tetep aja keluar pelan-pelan" hadoo aku jadi inget tugas artikel yang ku bikin semester lalu, kebetulan topiknya informatika dan pendidikan, aku ambil usecase untuk anak SD dan ada soal yang ku berikan kepada mereka mengenai konsep informatika gambaran nya sama seperti quotes nya pak indra, tjakep bener emang kepake. hehehe
Terima kasih pak Doktor atas ilmunya, makin kesini apa yg di ceritakan guru guru sekolah Kita dulu tentang Indonesia yg kaya, yg masyarakatnya ramah ternyata halu. Negara Kita hanya pasar, sasaran empuk negara asing krn rakyat sampe yg duduk di pemerintahan kunsumtif
Thanks
Kita mungkin beda agama. Tapi saya yakin kita sepakat logo halal yang baru sangat "indah"
Halal cuman dijadiin sebagai cara mendapatkan target market yg sedang tumbuh.. Seperti bank syariah.. Dibentuk karena market muslim hijrah semakin meningkat.. Padahal isinya sama aja
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan bagi yang menjalankan
Yang saya takutin dari tren Halal ini adalah bad actors yang memanfaatkan sertifikasi halal untuk kepentingan bisnis mereka, dan bukan ke proses dalam memproduksi produk mereka yang mengikuti standar Halal.
Mungkin saja saat sertifikasi dalam proses pengecekan, audit, dsb. proses produksi dan produknya itu sudah sesuai mengikuti standar Halal.
Tapi kita sebagai consumer gak tau setelahnya, kan?
Bisa aja para "bad actors" itu memanfaatkan sertifikasi halal untuk hanya sekadar menambah value dari sebuah produk supaya lebih laku, dan bukan fokus ke tanggung jawab kepada proses produksi ataupun produknya untuk mengikuti standar halal.
Bisa jadi setelah "bad actors" itu mendapat sertifikasi halal, hal itu hanya dijadikan alat marketing dan penampilan belaka. Dan di belakang layar pada saat produksi, mereka masa bodoh dengan proses produksi yang mungkin aja gak dibolehkan secara agama. Yang penting produk bisa kejual.
Karena saya percaya, di mana ada market, di situ pasti ada pihak yang mencoba exploit dengan keras market tersebut meskipun dengan cara yang tidak etis. Apalagi yang terkait dengan gaya hidup kaum sebuah umat beragama, ini hal yang sensitif banget kalau disalahkan gunakan.
ya,itulah kehidupan.tinggal kita saja yang mau mencegahnya atau tidak.
Izin menanggapi, ketika perusahaan sudah Halal certified, maka perusahaan harus siap di sidak/audit kapan saja, perusahaan juga wajib melaporkan setiap perubahan proses produksi/komposisi produksi, jadi sekecil apapun perubahan produk , BPJPH/MUI pasti tahu,
Kurang lebih seperti itu mekanisme BPJPH/mui untuk memantau komitmen perusahaan dalam menerapkan kehalalan.
Informasi keren kayak begini gak ada di TV 🙂
Barangnya dilabeli halal tetapi dibuat dgn cara2 tdk halal, spt kasus minyak goreng yg dikemas ulang. Besok2 kondom juga dilabeli halal agar bisa dipakai bermesum ria.
Logo baru halal mantabb banget.... Sip lah....👍👍👍✊✊✊✊✊✊😁😁🇲🇨
Jangan terus menjadi konsumen. Sudah saatnya kita menjadi produsen. Mengingat pasar industri halal yang cukup potensial.
Marhaban Ya Ramadhan. Bulan suci nan berkah kembali menyapa. Selamat menjalankan Ibadah Puasa 1443 ,semoga kita semua diberikan Kekuatan dan Kesehatan selalu. Aamiin
Saya usulkan NU dan MU juga terlibat, karena mereka memiliki jasa besar dalam perjuangan kemerdekaan, aneh saja lain yg berjuang lain yg nikmati
Pak… Selain cara pengolahan dan penyajian data yg pak indra share yg enak banget dikonsumsi untuk belajar. Saya kagum banget sama hasil research pak indra. Kalo boleh share tips soal research market dong pak. Saya penasaran soal gimana struktur research market yg bener dari pov bisnis
Bener...dan kontribusi dedy corbuzier apa ya
@@fantasirider1080 network, ilmu dan tim, cari aja videonya yg judulnya "why I join him"
@@fantasirider1080
saya kira, beliau hanya tumpang/sewa iklan di ruang atas video
Terima kasih pak Indra ulasannya dan telah juga mengulas sedikit mengenai KNEKS tempat saat ini saya berkarya. Mohon dukungannya terus menguatkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah 🙏
Harusnya penggunaan halal hanya utk bahan” yg memang di larang oleh umatnya saja tdk perlu merembet ke benda” mati spt kulkas dll
Halal bukan cuma sekedar gaya hidup atau di pandang sebagai bisnis cuan...
MUI lama dalam menetapkan kehalalan produk (ya di lihat dlu faktornya kenapa?).
Kalau menurut saya bisa jadi karna mmng benar² di telaah produknya beneran halal atw nggak..
Jd bukan cuma sekedar kerja target halal² tau tau cuma sekedar legalitas aja... 😂😂
Tapi satu hal yang harus menjadi perhatian bahwa jangan karena target wisata halal kebudayaan asli disekitar dihilangkan dengan konsep halal. NKRI ini banyak keaneka ragaman suku dan budaya dan berbagai macem suku dan agama, kita tidak boleh melupakan itu justru harus menghargai dan menghormati suku dan budaya setempat. Justru negara akan berkembang dan rakyatnya bisa menghormati bangsanya jika rakyatnya cinta akan suku dan budayanya serta menghormatinya. Bisnis bisa kita cari cari berbagai opsi yang lain tanpa harus mengorbankan atau melupakan diri sendiri dari mana dan siapa kita yang sebenarnya Justru negara lain akan menghormati kita karena kita memegang teguh dan melestarikan budaya kita yang sebenarnya. Terima kasih salam hormat saya ini sekedar pemikiran saya mengenai industri halal yang implementasinya dilapangan kurang tepat dan butuh riset analisis market yang baik untuk jangka panjang. 🙏🙏🙏
baduy aja pengen keluar dari kawasan wisata budaya itu pasti terkikis nilainya seiring berjalannya waktu pada akhirnya semua urusan duit
Dan yg lebih bikin heboh, bnyk non-muslim juga yg ikut campur dalam industri halal ini, terutama aturan dlm produk halal yg cukup ketat. Tapi mereka (non-muslim) ga sadar, bahwa konsumennya itu org muslim yg butuh kepastian mengenai produk halal
23. Joss lah, melek bisnis
Terima kasih inspirasinya Coach,,, gerak cepat dibutuhkan.,,,
bagus untuk indonesia logo halal indonesia (identik budaya indonesia) sehingga orang luar negri cuma lirik aj sdh tau itu dr indonesia. knp harus budaya jawa.. tenang.. nnt budaya daerah yang lain juga kena,
Hal yg membuat pemerintah lama ialah sistem belum terdigitalisasi. Saya pernah dapet klien dr perusahaan pemerintah semua masih jadul pakai excel tidak ada sisitem IT yg mempercepat birokrasi.
pernah ada di media tentang penolakan label halal di suatu daerah, ini berkebalikan dengan semangat daerah tersebut menarik minat wisatawan lokal yg mayoritas muslim. Jika pemerintah daerah tidak sanggup menyelesaikan masalah ini, maka para wisatawan itu akan berpikir berkali-kali untuk datang ke wilayah tersebut, tentu akan menjadi kerugian besar bagi wilayah tersebut.
Halal itu udah mengglobal, bahkan yang bukan Islam pun sadar potensinya. Prinsipnya adalah ketersediaan fasilitas ramah muslim untuk beribadah saat berwisata dan makanan yg terjamin kehalalannya. Khusus makanan halal, ini gak bisa sembarangan memang. Dengan logo halal resmi ini orang nonmuslim bisa jualan makanannya ke org2 Islam dgn meyakinkan tanpa harus nambah2 simbol Islam di tempat kerjanya
Yg merajai industri halal justru negara yg bukan mayoritas muslim seperti brazil, australia dan korea, sedangkan negara mayoritas muslim hanya dijadikan pasar/konsumennya saja
Bagus banget penjelasannya simple dan mudah dimengerti, terima kasih Pak Dr.
saya sebagai rakyat jelata jujur " takut ntar pakai logo halal malah ribet urusannya, malah diteror mafia pajak dan sekutunya, malah disalah2kan meski jelas2 benar, ahh.. takut ah. jika ditanya " apakah anda tidak percaya dengan jaminan pemerintah tentang keamanan dan penegakan hukum? jawaban saya :" 100%ENGGAK"maaf ini adalah kejujuran dari lubuk hati yang paling dalam.. sedalam cintaku padamu.. ahhaaayyy ❤❤❤❤
Luar Biasa Informasinya Terimakasi Dr.Indra atas inforasinya semoga Indonesia bisa menyusul masuk 3 besar Top Global Islamic
Makasih vidionya bermanfaat 👍
Sebenarnya indo sangat berpotensi dlm negerinya sendiri. Kita besar tapi import mulu jd konsumen mulu gk berani jd produsen padahal potensi sangat besar
karena yg halal pasti baik ...
so much insight, thank you sir.
"Potensi bisnis di industri halal itu besar" point utamanya
Nyimak..
Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia seharusnya label yg ditempelkan di kemasan produk kebalikannya dr yg tertera sekarang. Karena yg kita butuhkan adalah produk mana saja yg tidak bisa kita konsumsi sebagai seorang muslim. Berbeda dg beberapa negara yg jumlah penduduk muslimnya minoritas, LABEL HALAL sangat membantu buat kita untuk mencari produk yg aman dikonsumsi.
1:54 saat ini Kristen agama terbesar dgn pemeluk 32% total penduduk dunia. Sedangkan Islam di posisi kedua dengan pemeluk 24% penduduk dunia.
Tapi di 2050 islam naik jadi 29% ? Wow... Membagongkan
Pas baca judul : *emmmm kek pernah liat ni topik tapi dimana yaa.
Ternyata pernah dibahas juga di Chanel remotivi
informatif bagi smart people..
Thank you
terimakasih sangat terjelaskan ini...
semoga berkah
An old wise man told, "karna produk paling laku dijual/digoreng adalah agama"
👻👻👻👻👻
👍 setuju cuaaaaarrrrkkkkkk
Asik penjelasan nya
Topik ini sudah lama beredar tetapi banyak yang tidak sigap dalam menyikapinya dari mulai tempat wisata halal, import barang halal yang bahkan informasinya jauh sebelum hangatnya berita pilpres 2019 muncul ke publik, pada saat itu banyak orang yang acuh bahkan meremehkan potensi ini dengan ejekan dan hinaan, sehingga yang muncul sekarang adalah hanya sekedar potensi cuannya saja bukan eksistensi halal itu sendiri, dan wajar kalau memang Indonesia ketinggalan disektor manapun karena bahasannya saja baru ada sekarang dan yang dibahas hanya potensi cuannya saja dengan terbitnya logo halal yang baru, well hanya Allah yang tahu, manusia hanya berusaha sebaik-baiknya
prof bahas pasokan air bersih di indonesia dong terutama jakarta dan ibukota baru.
Suka sekali dengan pembahasannya.. Sukses terus..
Nyimak
Suka tidak suka, Halal memang sudah jadi lifestyle global, marketnya bukan hanya muslim.
Secara tidak sadar, perusahaan yang pemiliknya non-muslim pun pada akhirnya sekarang menjual produk halal ke sesama non-muslim. Dan ini terjadi hampir di seluruh dunia. Marketnya akan lebih luas dari yang dikira.
Jadi memang sudah sewajarnya Indonesia harus gerak cepat jangan sampai ketinggalan.
sertifikasi produk di luar halal sbny bnyk,
ky eco friendly, organic, energy consumption rating dll
niatnya baik tp gak inklusif menurut saya saat definisi halal diekspansi di luar definisi awalnya
dan label sertifikasi di luar scope halal gak mengurangi nilai kebaikan, misal sertifikasi anti child worker atau sertifikasi organic otomatis sesuai dgn ajaran agama
Setuju mba bener banget sertifikasi selain halal banyak banget sebenernyaya... Tapi yang disayangkan karena halal udah masuk ranak politik , dimana kemenag ngeluarin hukum yang mewajibkan semua barang gunaan harus halal, mau ga mau perusahaan bakal nge alokasi in dana nya buat yang wajib dulu yaitu sertifikasi halal.ketimbang sertifikasi lain yanh sifatnya hanya 'value added' & tidak mandatory :(
Klo g salah di Thailand ada label halal dan dhohir/suci. Untuk selain produk makanan, seperti pakan kucing itu pke srtifikasi suci, yg berarti bebas bahan baku najis.
kalo disini makanan kucing hahal
Sehat selalu Pak Indra 🙏
Selalu memeberikan wawasan bermanfaat ☺👍
Adik saya bersama keluarga suaminya pernah buka bakery dan pastry dan es krim yg komposisi ingredientnya byk menggunakan susu kambing ettawa, krn kapasitas produksi susu peternakan kambing keluarga mereka yg berlimpah. Nama bakery-nya "Cabrita". Sudah dpt sertifikasi Halal jg dari MUI. Sayang tutup krn bagian pemasarannya tdk efektif dan lokasi bakery agak jauh dari pusat perbelanjaan. Mau menyewa disekitar mall biaya sewanya terlalu mahal.
terimakasih prof!!! btw udah lumayan bagus nih tim produksi nya. soulnya udah prof Indrawan banget. hehehe
ngga nyangka sih halal itu ternyata sebuah bisnis yang konsumennya gede
hehe ya mangkanya byk yg marah2 😁
Itu karena kita di Indonesia, negara yang relatif pangannya self sufficient. Kita ga banyak impor sana-sini
Bayangin negara macam Timur Tengah yang emang ga punya sumber daya alam. Mayoritas produk pangan di negara mereka pasti impor. Dan impor nya dari negara berpenduduk non-Muslim, makany sertifikasi halal itu penting. Sy ga heran tadi waktu tahu Negara dengan Industri halal yang kuat justru Brazil dan Australia.
Karena memang dua negara ini kan Global Food Basket, dalam artian negara pengekspor pangan global dan konsumennya bukan cuman negara muslim doank.. Pasti relationship ekspor impor dengan Mesir, Saudi, Iran dsb nya pasti besar banget....
Artinya Indonesia itu industri nya masih domestic oriented.... belum international oriented. Surprisingly logo Halal itu lebih penting buat masuk ke pasar global ketimbang pasar domestik.
Indonesia seharusnya membuat sertifikasi Haram.
Di negara yg mayoritasnya non Muslim saja yg seharusnya membuat sertifikasi Halal
Nice bang indra penjelasannya..tapi sebagai penyelenggara sertifikasi halal BPJPH untuk dapat menyempurnakan sistem adminitrasinya karna dinilai masih lambat, sehingga untuk mengurus perizinan edar MD/ML BPOM dapat terhabat, untuk mencantumkan logo halal pada produk harus upload sertifikat halal.
Masih jauh lebih cepat skrg drpd d pegang MUI
banyak yang komen tapi gak nyambung, apakah mereka melihat video ini full?
kita org muslim tahu llah yaa untuk menjadi halal di syariat islam banyak syarat yg hrus d pegang teguh dan ga bs d tawar,, tp sekarang cap halal menjadi gaya hidup utk mendpatkan uang lebih,
apakah ini yg di sebut mencari makanan halal itu susah? pdhal dmna2 cap nya halal. tp klo ga makan jg mati, untg sbntr lg puasa menjadikan potensi utk makan berkurang.
Masih Nungguin sertifikasi Halal Uang Kertas/Fiat Money dari Kemenag & MUI karena kalau lihat sejarah uang kertas Haramnya tu mutlak
Ini mah bukan dokter tapi ilmuwan expert
suka dengan closing statementnya..
thanks
Bener banget pal indra argumentasi nya tentang Indonesia yang harus menyusul menjadi negara top halal di segala jenis. Tapi apakah proses lembaga di luar MUI akan menjadi jaminan ke Halal-an nya.
#Indonesiatobetophalalontheworld
Cerdasnya para kapitalis dunia meng-komodifikasi agama (Islam) menjadi ladang segar bisnis mereka.
Sekali lagi, kebodohan (negara miskin mental) adalah jalan yang memang dibuat oleh para imperialis kontemporer...
Jadi? silahkan menghadapi para raksasa yang "menggunakan" agama tanpa berpikir resiko peng-kotak-an toleransi sekaligus penciptaan jarak kepada KEBERAGAMAN. Resiko depresi sosio culturalnya bahkan potensi konflik agama??? tanggung penumpang-lah!...Raksasa2 itu kan kaum Pandai dan berkuasa ? bukan kaum bongkok yang miskin dan haus pujian apalagi eksistensi.
Bisnis berkedok halal, adalah salah satu pelipur lara setelah minyak menjadi bukan komoditas yang molek lagi di masa depan!
Jadi pertanyaannya, KERANJANG BESAR macam apa sebenarnya KOMODIFIKASI HALAL ini? Mengapa di kasta tertingginya, penata teori, pemain utama, pengompor dan sebagainya justru pihak yang tidak termasuk bagian dari term halal itu sendiri????😂😂
Terima kasih Insight nya yaa
@@IndrawanNugroho hormat selalu buat loe masbro 🙏
Pantas pemerintah mengambil alih sertifikasi halal...mantap 👍👍👍
Mantap nih penjelasan nya, sehat2 selalu pak 😄
Selalu hadir di tiap content anda pak.
Di luar negri mayoritas makanan haram jadi butuh sertifikasi halal
Di indonesia mayoritas makanan halal jadi butuh sertifikasi haram
Selalu tertinggal, kapan Indonesia bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki...?
Sawit, kedele, minyak bumi... potensi contoh konkrit
Saatnya pasca pandemi membangun kemandirian.. perubahan perilaku
Industri Halal Indonesia mau berkembang darimana kalau Pemerintah + Rakyatnya sendiri aja lebih suka dan doyan produk impor..??
bagaimana indonesia bisa ramah sama ukm-ukm
Mudah"an dengan diambil alihnya sertifikasi halal oleh kementerian agama, bikin UMKM lebih mudah dapet sertifikasinya🙏
semua bisa diatur...apa sih yang ga bisa, asal tau sama tau aja...
Berlomba halal ❤️🙏👍
soft banget nih iklannya, gak kerasa kalo iklan. xixixixi
Pak dr.indrawan saya kurang yakin kalau apa² di label halal akan menjadi lebih baik minyak goreng aja ada halal nya tapi karena terlalu banyak perkebunan kelapa sawit malah membuat daerah sekitar perkebunan jadi kesulitan mendapatkan air bersih dan pemerintah sekarang karena minyak goreng langka menyuruh para produsen minyak goreng di buat lebih banyak berarti makin banyak tumbuhan kelapa sawit yang di tanam hal hasil pasti menyebabkan kekeringan itu bukan sesuatu yang baik pak dr.indrawan
Akhirnya terjawab juga pertanyaan yg mengganjal ini sejak banyak skincare berlomba-lomba ngiklanin tagline HALAL
harusnya semua produk itu halal, kecuali yang haram, label halal jadi bisnis sekarang.
Indonesia sebagai negara yg mayoritas muslim, seharusnya lebih berfokus pada SERTIFIKASI NON-HALAL. Karena mayoritas muslim, sudah sewajarnya produk2 di Indonesia halal.
Ngobrolin Halal bareng Entrasol
Harusnya Pemerintah mengharuskan semua makanan minuman termasuk obat2an mempunyai sertifikasi.
Sertifikasinya ada 2, Halal dan Haram.
Kenapa ada sertifikasi Haram? Untuk melindungi umat muslim tentunya dari pengusaha yang masih "haram" namun tidak mengurus atau berniat "menghalalkannya" baik dari sisi bahan baku, pengolahan, dsbnya.
Jadi ga ada lagi "lagi diurus.. dari dulu sampe sekarang jawabannya itu mulu".
betul..jawaban klasik "sedang diuruss"
Nggk ada jaminan sampel yg diberikan ke MUI adalah bahan yg benar2 digunakan untuk produksi
@@THUNDERKIRINJAJ Islam itu tidak memberatkan. Sama seperti membeli ayam potong baik mentah ataupun matang. Apakah ada jaminan pemotongnya membaca bismillaaH?
Apakah harus kita cari tahu siapa yang memotongnya dan kita tanyakan ayam tsb sudah dipotong dengan membaca bismillaaH atau belum?
Nah standar Halal tersebutlah yang membantu umat.
Apabila Produsen berlaku curang (seperti yang anda sebutkan) maka bukan lagi perkara antara sesama (karena ga ada yang tahu) melainkan perkara antara dia dengan Tuhannya.
Kalau produk berlabel halal , tapi produksinya menyiksa kariyawan yaa , 😂😂