Legenda hanya gambaran yang dibuat untuk menggambarkan ajaran yg bisa jadi ada tapi tidak boleh diulas secara gamblang karena ada hukum Niskala yg akan ada sesudahnya (Ajewera). Maka dari legenda lubdaka tersebut, bisa jadi menggambarkan bahwa untuk mendapatkan panugrahan Ida sanghyang Siwa adalah dengan jalan ayengan sendiri, mencari dengan pengetahuan dalam diri. Sementara pengetahuan dalam diri hanya mampu ditemukan oleh diri sendiri tanpa bantuan kitab yg ditulis manusia lain. Dan akan menemukannya tanpa sengaja. Sehingga setelah menemukannya barulah kita mampu menemukan koneksinya dengan diri kita sendiri, dengan hidup kita sendiri. Siapa diri kita, bagaimana kita disucikan sehingga mampu menjadi ayengan dewa Siwa.
SIWA RATRI adalah Malam yg Agung dan Suci bagi Dewa Siwa, yg pertama kali diulas pd "vhyakyana Dharma" oleh Rshi Bhisma yg sedang dlm keadaan terbaring diatas panah di medan Kuruksetra kpd Para Pandawa yg didampingi Sri Kresna ttg dialog antara Raja Citrabhanu dg Brahmana Mahayogi Asthavakra serta dialog antara Dewa Siwa dg Dewi Parwati diatas Gunung Khailasha. (Weda itihasa Mahabharata bag Santhiparwa). Dan Siwa Ratri bukan mitos tapi kisah cerita faktual, krna Raja Citrabhanu mrpk Penguasa Bharatavarsa "India" dari dinasti Surya dan Mahabharata adalah kisah nyata yg terjadi di medan Kuruksetra. Kisah tsb diatas diulas kembali olh Brahmana Mahayogi Siwananda dlm kitab Siwa Puja dan smoga di masa datang kita sbg penganut Weda "Wedantis" makin termotivasi utk 'lakukan Upawasa_ Jagrat pd saat Siwa Ratri, krn Hakekat dan Makna pahalanya yg begitu tinggi seperti sang Suswar yg disebut dg Lubdaka yg setelah kematiannya 'dapat anugrah tempat di Siwa Loka yg kemudian ber Reinkarnasi sbg Raja Citrabhanu pd kelahiran berikutnya.🎉🎉🎉
Ambil hikmahnya dan pesan dari kisahnya(lubdaka) artinya ada 3 pesan penting di saat tibanya malam siwaratri,apa pun dan siapapun tokoh dalam cerita hanyalah sebagai gambaran,saat ini siapapun bisa menjalankan berata siwaratri entah orang biasa,org kaya,buruh, pegawai,atau ibu,dan anak2 jika sudah pahami makna dan tujuannya,,,swaha..
@@kadeksudiasa925 Cerita Lubdaka ditulis dalam bentuk Puisi oleh Mpu Tanakung pada masa akhir Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14 hingga 15. Selanjutnya diadaptasi menjadi cerita. Kisah ini bukan hanya sekadar cerita rakyat, tetapi juga merupakan alat pendidikan spiritual untuk menyampaikan ajaran Hindu-Siwa kepada masyarakat, menekankan pentingnya ketulusan dan introspeksi diri dalam meraih keselamatan spiritual.
Sahabat sebenarnya ttg Siwa Ratri terdapat dlm Weda Itihasa Maha Bharata bag Santhi Parwa, yg diulas olh Bhagawan Bhisma yg sdang terbaring diatas panah di medan Kuruksetra kpd para Pandawa didampingi olh Wasudewa Kresna yg datang mengunjunginya. Dan Bhagawan Bhisma menyampaikan mengapa IA melakukan Upawasa_ Jagrat saat itu, lalu IA 'mberi ulasan ttg hakekat dan makna Siwa Ratri sbg Malam Agung dan Suci bagi Dewa Siwa, dengan mengupas kisah dialog Raja Citrabhanu penguasa Bharata warsa masa lalu dari dinasti Suryawamsa yg mrpk Reinkarnasi dari Suswar yg disebut sbg Lubdaka dg Brahmana Mahayogi Asthawakra serta dialog antara Dewa Siwa dg Dewi Parwati di Gn Kailasha pd awal penciptaan, yg diulas kembali olh Mahayogi Siwananda. Jadi Siwa Ratri tsb terjadi di Bharatawarsa masa lalu.🎉🎉🎉
🙏🙏 Kisah itiyasa LUBDAKA di salah artikan, di sebabkan EMPU TANAKUM yang menulisnya bernuansa politik, untuk semata memuaskan raja Ken Arok, agar Solah terbebas, dari segala dosa di mata rakyatnya. Ken Arok penuh dosa: selama hidupnya sebagai perampok, membunuh Tunggul Ametung, Empu Gandring dan banyak lagi untuk ambisinya merebut Tahta. Hingga sebagai raja di raja. Maka kisah Lubdaka di belokkan, agar sang raja puas, di mata rakyatnya, Sang Raja putih bersih segala dosa terampuni. Itulah politik, berlaku sampai sekarang. Kisah LUBDAKA tidaklah demikian, bagaimana mungkin hanya dalam satu hari melakukan Jagra itupun maksudnya bukan untuk berbakti. Perlu di pahami, pungsi Ciwa adalah pelebur, beliau Deva Civa, hanya memberi petunjuk menuju pembebasan sebagai HYANG PARAMESTI GURU. VISNULAH yang berfungsi untuk pembebasan dan penyucian. Kisah sesuai aslinya, Lubdaka hanya mendapatkan karunia kesadaran, pencerahan, bimbingan dari Civa. Setelah Lubdaka di rumahnya, dalam keadaan letih lesu dan lapar. Dia tertidur pulas sampai sehari. Lubdaka bermimpi di datangi Deva Civa, Lubdaka di cerahkan. Mulai saat itu tidak lagi berburu dan mencari guru, Civa menuntun jalan hidupnya. Lubdaka menemukan guru, menjadi sadhu yg taat kemudian segala ilmu pengetahuannya untuk masyarakat. Dari orang yg bodoh menjadi orang berpengetahuan. Civa senjatanya TRI SULA : SASTRA, GURU, SADHU. Civa hanya sebagai guru menjadikan orang sadhu. Seperti itulah kisah Lubdaka sesuai dgn VEDA Kisah Lubdaka ditulis jaman Singosari untuk kepentingan politik. Alias di simpangkan. JANGAN PERNAH BERMIMPI DALAM SATU HARI MELAKSANAKAN TAPA BRATA DAPAT PEMBEBASAN. Intinya mulai Civa Ratri hendaknya seseorang memulai menjalani hidup jalan darma. Mencari guru agar dari bodoh/avidya menjadi berpengetahuan. Pengetahuan di amalkan pada masyarakat. Dengan demikian Lubdaka mencapai pembebasan/moksa. 🙏🙏
@@inyomansudarma4669 Betul sekali, setiap cerita spiritual mengandung filosofi yang mendalam, kita harus memahami filosofinya bukan hanya jalan ceritanya seperti lubdaka diceritakan tidak pernah berbuat jahat, berlaku baik sepanjang hidupnya, dia berburu hanya untuk mencukupi hidupnya (tidak boleh membunuh binatang kexuali utk makan, obat dan yadnya). Matur suksma Pak Nyoman atas pencerahannya🙏
2:48 Siwa Ratri yg merupakan Malam Agung dan Suci bagi Dewa Siwa ini didasarkan pd Kitab Weda Itihasa bag Santhi Parwa, yg disampaikan olh Bhagawan Bhisma yg sedang terbaring diatas tanah di Kuruksetra kpd Para Pandawa yg didampingi Wasudewa Kresna, yg menjelaskan mengapa IA melakukan Puasa _ Jagrat saat Siwa Ratri dg mengulas ttg dialog "Raja Citrabanu yg mrpk Reinkarnasi dari Suswar yg disebut dg Lubdaka olh Mpu Tanakung" dg Brahmin Mahayogi Asthawakra sera dialog Dewa Siwa dg Dewi Parwati diatas puncak Gn.Kailasha setelah penciptaan. Dan sbg penganut Hindu dan yakin dg Ajaran Suci Weda, smoga ini menjadi motivasi utk kita lakukan Puasa/ Upawasa_ Jagrat dg sadhana yg kuat dilandasi motivasi Srada_Bhakti_ Jnana. Dan latar Siwa Ratri itu disebutkan dlm Bharatawarsa masa lalu. Dan pahala melaksanakan Upawasa_ Jagrat BUKAN Pembebasan TAPI anugrah Tempat di Siwa Loka, dan setelah Pahala baiknya habis sang Suswar yg disebut sbg Lubdaka ber Reinkarnasi sbg seorang Raja Citrrabhanu dari Dinasti Suryawamsa penguasa Bharatawarsa "India" waktu itu🎉🎉🎉
Sukseme atas cerita Lubtake dalam malam Siwalri
@@INengahYasa Suksma Mewali
Legenda hanya gambaran yang dibuat untuk menggambarkan ajaran yg bisa jadi ada tapi tidak boleh diulas secara gamblang karena ada hukum Niskala yg akan ada sesudahnya (Ajewera). Maka dari legenda lubdaka tersebut, bisa jadi menggambarkan bahwa untuk mendapatkan panugrahan Ida sanghyang Siwa adalah dengan jalan ayengan sendiri, mencari dengan pengetahuan dalam diri. Sementara pengetahuan dalam diri hanya mampu ditemukan oleh diri sendiri tanpa bantuan kitab yg ditulis manusia lain. Dan akan menemukannya tanpa sengaja. Sehingga setelah menemukannya barulah kita mampu menemukan koneksinya dengan diri kita sendiri, dengan hidup kita sendiri. Siapa diri kita, bagaimana kita disucikan sehingga mampu menjadi ayengan dewa Siwa.
@AkuAnakibu-d8r Terimaka kasih atas tambahan ulasannya, semoga kita semua rahayu 🙏
@@ajimoks1966SETUJU.....Svaha❤
SIWA RATRI adalah Malam yg Agung dan Suci bagi Dewa Siwa, yg pertama kali diulas pd "vhyakyana Dharma" oleh Rshi Bhisma yg sedang dlm keadaan terbaring diatas panah di medan Kuruksetra kpd Para Pandawa yg didampingi Sri Kresna ttg dialog antara Raja Citrabhanu dg Brahmana Mahayogi Asthavakra serta dialog antara Dewa Siwa dg Dewi Parwati diatas Gunung Khailasha. (Weda itihasa Mahabharata bag Santhiparwa). Dan Siwa Ratri bukan mitos tapi kisah cerita faktual, krna Raja Citrabhanu mrpk Penguasa Bharatavarsa "India" dari dinasti Surya dan Mahabharata adalah kisah nyata yg terjadi di medan Kuruksetra. Kisah tsb diatas diulas kembali olh Brahmana Mahayogi Siwananda dlm kitab Siwa Puja dan smoga di masa datang kita sbg penganut Weda "Wedantis" makin termotivasi utk 'lakukan Upawasa_ Jagrat pd saat Siwa Ratri, krn Hakekat dan Makna pahalanya yg begitu tinggi seperti sang Suswar yg disebut dg Lubdaka yg setelah kematiannya 'dapat anugrah tempat di Siwa Loka yg kemudian ber Reinkarnasi sbg Raja Citrabhanu pd kelahiran berikutnya.🎉🎉🎉
Suksma nike antuk ceritanya,, rahayu3🎉🎉🎉🎉
Suksma Rahayu Sareng Sami🙏
Ambil hikmahnya dan pesan dari kisahnya(lubdaka) artinya ada 3 pesan penting di saat tibanya malam siwaratri,apa pun dan siapapun tokoh dalam cerita hanyalah sebagai gambaran,saat ini siapapun bisa menjalankan berata siwaratri entah orang biasa,org kaya,buruh, pegawai,atau ibu,dan anak2 jika sudah pahami makna dan tujuannya,,,swaha..
Cerita LUBDHAKA itu terjadi di daerah mana ?
@@kadeksudiasa925 Cerita Lubdaka ditulis dalam bentuk Puisi oleh Mpu Tanakung pada masa akhir Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14 hingga 15. Selanjutnya diadaptasi menjadi cerita.
Kisah ini bukan hanya sekadar cerita rakyat, tetapi juga merupakan alat pendidikan spiritual untuk menyampaikan ajaran Hindu-Siwa kepada masyarakat, menekankan pentingnya ketulusan dan introspeksi diri dalam meraih keselamatan spiritual.
Sahabat sebenarnya ttg Siwa Ratri terdapat dlm Weda Itihasa Maha Bharata bag Santhi Parwa, yg diulas olh Bhagawan Bhisma yg sdang terbaring diatas panah di medan Kuruksetra kpd para Pandawa didampingi olh Wasudewa Kresna yg datang mengunjunginya.
Dan Bhagawan Bhisma menyampaikan mengapa IA melakukan Upawasa_ Jagrat saat itu, lalu IA 'mberi ulasan ttg hakekat dan makna Siwa Ratri sbg Malam Agung dan Suci bagi Dewa Siwa, dengan mengupas kisah dialog Raja Citrabhanu penguasa Bharata warsa masa lalu dari dinasti Suryawamsa yg mrpk Reinkarnasi dari Suswar yg disebut sbg Lubdaka dg Brahmana Mahayogi Asthawakra serta dialog antara Dewa Siwa dg Dewi Parwati di Gn Kailasha pd awal penciptaan, yg diulas kembali olh Mahayogi Siwananda.
Jadi Siwa Ratri tsb terjadi di Bharatawarsa masa lalu.🎉🎉🎉
🙏🙏 Kisah itiyasa LUBDAKA di salah artikan, di sebabkan EMPU TANAKUM yang menulisnya bernuansa politik, untuk semata memuaskan raja Ken Arok, agar Solah terbebas, dari segala dosa di mata rakyatnya.
Ken Arok penuh dosa: selama hidupnya sebagai perampok, membunuh Tunggul Ametung, Empu Gandring dan banyak lagi untuk ambisinya merebut Tahta. Hingga sebagai raja di raja.
Maka kisah Lubdaka di belokkan, agar sang raja puas, di mata rakyatnya, Sang Raja putih bersih segala dosa terampuni.
Itulah politik, berlaku sampai sekarang.
Kisah LUBDAKA tidaklah demikian, bagaimana mungkin hanya dalam satu hari melakukan Jagra itupun maksudnya bukan untuk berbakti.
Perlu di pahami, pungsi Ciwa adalah pelebur, beliau Deva Civa, hanya memberi petunjuk menuju pembebasan sebagai HYANG PARAMESTI GURU.
VISNULAH yang berfungsi untuk pembebasan dan penyucian.
Kisah sesuai aslinya, Lubdaka hanya mendapatkan karunia kesadaran, pencerahan, bimbingan dari Civa.
Setelah Lubdaka di rumahnya, dalam keadaan letih lesu dan lapar.
Dia tertidur pulas sampai sehari.
Lubdaka bermimpi di datangi Deva Civa,
Lubdaka di cerahkan.
Mulai saat itu tidak lagi berburu dan mencari guru, Civa menuntun jalan hidupnya.
Lubdaka menemukan guru, menjadi sadhu yg taat kemudian segala ilmu pengetahuannya untuk masyarakat.
Dari orang yg bodoh menjadi orang berpengetahuan.
Civa senjatanya TRI SULA : SASTRA, GURU, SADHU.
Civa hanya sebagai guru menjadikan orang sadhu.
Seperti itulah kisah Lubdaka sesuai dgn VEDA
Kisah Lubdaka ditulis jaman Singosari untuk kepentingan politik.
Alias di simpangkan.
JANGAN PERNAH BERMIMPI DALAM SATU HARI MELAKSANAKAN TAPA BRATA DAPAT PEMBEBASAN.
Intinya mulai Civa Ratri hendaknya seseorang memulai menjalani hidup jalan darma.
Mencari guru agar dari bodoh/avidya menjadi berpengetahuan.
Pengetahuan di amalkan pada masyarakat.
Dengan demikian Lubdaka mencapai pembebasan/moksa.
🙏🙏
@@inyomansudarma4669 Betul sekali, setiap cerita spiritual mengandung filosofi yang mendalam, kita harus memahami filosofinya bukan hanya jalan ceritanya seperti lubdaka diceritakan tidak pernah berbuat jahat, berlaku baik sepanjang hidupnya, dia berburu hanya untuk mencukupi hidupnya (tidak boleh membunuh binatang kexuali utk makan, obat dan yadnya).
Matur suksma Pak Nyoman atas pencerahannya🙏
2:48 Siwa Ratri yg merupakan Malam Agung dan Suci bagi Dewa Siwa ini didasarkan pd Kitab Weda Itihasa bag Santhi Parwa, yg disampaikan olh Bhagawan Bhisma yg sedang terbaring diatas tanah di Kuruksetra kpd Para Pandawa yg didampingi Wasudewa Kresna, yg menjelaskan mengapa IA melakukan Puasa _ Jagrat saat Siwa Ratri dg mengulas ttg dialog "Raja Citrabanu yg mrpk Reinkarnasi dari Suswar yg disebut dg Lubdaka olh Mpu Tanakung" dg Brahmin Mahayogi Asthawakra sera dialog Dewa Siwa dg Dewi Parwati diatas puncak Gn.Kailasha setelah penciptaan. Dan sbg penganut Hindu dan yakin dg Ajaran Suci Weda, smoga ini menjadi motivasi utk kita lakukan Puasa/ Upawasa_ Jagrat dg sadhana yg kuat dilandasi motivasi Srada_Bhakti_ Jnana. Dan latar Siwa Ratri itu disebutkan dlm Bharatawarsa masa lalu. Dan pahala melaksanakan Upawasa_ Jagrat BUKAN Pembebasan TAPI anugrah Tempat di Siwa Loka, dan setelah Pahala baiknya habis sang Suswar yg disebut sbg Lubdaka ber Reinkarnasi sbg seorang Raja Citrrabhanu dari Dinasti Suryawamsa penguasa Bharatawarsa "India" waktu itu🎉🎉🎉
Om Namah Shivaya
@@sudianamade8596 Om Namah Shiwaya